Alokasi kecamatan

19
Membangun Responsivitas Perencanaan Pembangunan DAERAH terhadap Rencana PembangunanDesa dalam Koridor PP No.8 Tahun 2008

Transcript of Alokasi kecamatan

Page 1: Alokasi kecamatan

Membangun Responsivitas Perencanaan Pembangunan DAERAH

terhadap Rencana PembangunanDesa

dalam Koridor PP No.8 Tahun 2008

Page 2: Alokasi kecamatan

Latar Belakang

• Musrenbang sebagai amanat Undang-Undang

• Musrenbang sebagai proses dan mekanisme perencanaan pembangunan, selama ini dipandang belum efektif.

• PIK merupakan upaya ke arah perencanaan pembangunan yang efektif dan proporsional

Page 3: Alokasi kecamatan

PAGU INDIKATIF KEWILAYAHANPagu Indikatif Kewilayahan adalah sejumlah

patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada kecamatan berbasis kewilayahan yang penentuan alokasi belanjanya ditentukan oleh mekanisme partisipatif melalui Musrenbang Kecamatan dengan berdasarkan kepada kebutuhan dan prioritas program yang mendesak berdimensi strategis kewilayahan

Pagu indikatif Kewilayahan tersebut dialokasikan berbasiskan pada urusan sesuai dgn permendagri 13 tahun 2006 lampiran VII.a

Page 4: Alokasi kecamatan
Page 5: Alokasi kecamatan
Page 6: Alokasi kecamatan

DASAR FILOSOFI

Perencanaan memberikan arahan dan acuan agar kegiatan pelaksanaan pembangunan berjalan efektif dan efesien.

Diberikannya kewenangan kepada daerah pada pelaksanaan Otonomi Daerah, untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan nasional, daerah dan antar daerah.

Page 7: Alokasi kecamatan

Rasionalisasi : Persepsi Pemerintah dan Masyarakat desa

• Desa telah melaksanakan Musrenbangdes dan menyusun RPK-Desa & APBDesa

• Desa selalu diundang dalam Musrenbang Kecamatan dan mengajukan DU RKPDes-nya

• Tetapi Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan pada Musrenbang Kecamatan hampir selalu tidak ada tindak-lanjutnya

• Pemerintah dan Masyarakat Desa lama kelamaan jenuh dan bosan dengan “ritual” Musrenbangcam

• Pemerintah dan Masyarakat Desa merasa semakin terpinggirkan dan tidak percaya kepada semangat pembangunan Pemerintah Daerah

• Pemerintah dan Masyarakat Desa menjadi apatis terhadap Rencana Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah

Page 8: Alokasi kecamatan

Tujuan Utama Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yg dilakukan berbagai organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan

2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program

3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumberdaya dan keuangan publik5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan

pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan

Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan, pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan

(Penjelasan UMUM PP No.8/2008)

Page 9: Alokasi kecamatan

Semangat PP No.8/2008 : Masyarakat terlibat dalam proses penyusunan

Rencana Pembangunan DaerahSedikitnya tertuang di dalam 7 (tujuh) pasal sbb: (psl 2 ay.2) Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama

para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing (psl 3) Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif,

efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan (psl 17 ay.5) Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar

masyarakat, dan pencapaian keadilan yang berkesinambunan dan berkelanjutan (psl 18 ay.1) Musrenbang RKPD merupakan wahana partisipasi masyarakat di daerah (psl 36 ay.1.e) program urusan wajib dan urusan pilihan yg mengacu pada standar

pelayanan minimal sesuai dgn kondisi nyata daerah dan kebutuhan riil masyarakat (psl 38) Rancangan kebijakan pembangunan daerah yg telah disusun dibahas dalam

forum konsultasi publik (psl 52 ay.1) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dianggap tidak

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

Page 10: Alokasi kecamatan

Renja SKPD dan RKP-DesaPenyusunan Renja SKPD

(PP No.8/2008)

Musrenbang Desa(SEB Bappenas-Depdagri 2007 sbg wujud

pelaksanaan PP No.8/2008 psl 20)

Pasal 17 ayat (3):Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD menggunakan Rancangan Renja SKPD dengan Kepala SKPD

Pasal 27 ayat (2):Rancangan Renja SKPD disusun dgn mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat

Hasil Musrenbang Desa terdiri dari:a)Daftar kegiatan prioritas yg akan dilaksanakan sendiri oleh Desa yg akan dibiayai dari APBDesa, serta swadaya gotong-royong masyarakat desab)Daftar kegiatan prioritas yg akan diusulkan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dan APBD Propinsic)Daftar nama anggota delegasi yg akan membahas hasil Musrenbang Desa pada Musrenbang Kecamatan

Implikasinya: RKP-Desa diakomodasi di dalam Renja SKPDPersoalannya: Bagaimana mekanisme pengakomodasiannya

Page 11: Alokasi kecamatan

Musrenbang Kecamatan :“Titik Awal” Pengakomodasian Kebutuhan Masyarakat Desa

DU RKP-Desa

MUSRENBANG Kecamatan

MUSRENBANG Kecamatan

KUOTA Kecamatan(berasal dari Rancangan

Renja SKPD & pagu indikatifnya

Jaring Asmara DPRD

Jaring Asmara DPRD

FORUM SKPD

M U

S R

E N

B A

N G

D

ESA

RKP - Desa

Page 12: Alokasi kecamatan

Mekanisme Musrenbang Kecamatan:Pengakomodasian RKP-Desa ke dalam Renja SKPD

1) Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dibahas di dalam Musrenbangcam, bersama-sama dengan pagu indikatif Rancangan Renja SKPD dan hasil-hasil Jaring Asmara DPRD.

2) Setiap Kecamatan harus sudah memiliki KUOTA KECAMATAN (yang dibedakan dari Pagu Indikatif Kecamatan). Kuota Kecamatan adalah Pagu Indikatif SKPD-SKPD yang akan melaksanakan program-program kegiatan di desa-desa di lingkup wilayah kecamatan

3) Hasil Musrenbang Kecamatan sebagai bahan (Materi) penyempurnaan Rancangan Renja SKPD, yang kemudian melalui Forum SKPD menjadi Renja SKPD ( lihat psl 27 ay.5 beserta penjelasannya)

4) Selanjutnya Renja SKPD (dipadukan dengan hasil-hasil Musrenbang Kabupaten)menjadi bahan penyempurnaan Rancangan RKPD

Page 13: Alokasi kecamatan

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD Kab

Renstra SKPD

Renstra Kecamat

an

RPJM Desa/

Keluranan

Rancangan RKPD

Kab

Ranc RKP Desa/

Kelurahan

Rancangan Renja SKPD

Musrenbang Desa/Kelura

han

Musrenbang

Kecamatan

Forum SKPD

KA

BU

PA

TEN

S

KP

DK

EC

AM

ATA

ND

ES

A

Musrenbang Kab

Gu

bern

ur

DP

RD

Juni Juli November

Desember Agustus - Oktober

Evaluasi

RKA

PerKaDa Penjabaran APBD

Ranc KUA

& PPAS

Pembahasan KUA &

PPAS

Nota Kesepakatan KDH -

DPRD

Pedoman Penyusuna

n RKA SKPD

RKA SKPD

Pembahasan RKA oleh Tim Anggr

Pemda

Rencana

APBD

Pembahasan

Rencana APBD

Rancangan Perkada

Ttg Penjabara

n APBD

PERDA APBD

Renja Kecamata

n

RKP Desa/

Kelurahan

RKPD

Renja SKPD

Persetujuan

Bersama

Verifikasi DPA oleh

Tim Anggr Pemda

Ranc DPA

SKPD

DPA SKP

D

Januari

Gu

bern

ur

Februari Maret - MeiMasukan Keluaran

ADD & Pagu

Indikatif

Block grant

Jaring Aspirasi Masyara

katKonsul

tasi Publik

Page 14: Alokasi kecamatan

Pem

da

SK

PD

Kecam

ata

nD

esa

Gu

bern

ur

DP

RD

JuniJanuari

Gu

bern

ur

Februari

AprilMasukan

RPJMD

Kab

Renstra SKPD

Renstra Kecamat

an

RPJM Desa/

Keluranan

Rancangan RKPD Kab

Rancangan RKP Desa/ Kelurahan

Rancangan Renja

SKPD

Musrenbang Desa/Kelurah

an

Musrenbang

Kecamatan

Forum

SKPD

Musrenbang Kab

Renja Kecamata

n

RKP Desa/ Kelurahan

RKPD

Renja

SKPD

Pagu Indika

tif

Maret Mei

Jaring Asmara

Page 15: Alokasi kecamatan

Pem

da

SK

PD

Kecam

ata

nD

esa

Gub

ern

ur

DP

RD

Juni Juli November

Desember September

Gu

bern

ur Evaluasi

RKA

PerKaDa Penjabaran

APBDRanc KUA dan

PPAS

Pembahasan KUA &

PPAS

Nota Kesepakatan KDH -

DPRD

Pedoman Penyusun

an RKA SKPD

RKA SKPD

Pembahasan RKA oleh Tim Anggr

Pemda

Rencana APBD

Pembahasan Rencana

APBD

Rancangan

Perkada Ttg

Penjabaran APBD

PERDA APBD

Persetujuan Bersama

Verifikasi DPA oleh

Tim Anggr Pemda

Ranc DPA

SKPD DPA SKP

D

Agustus Oktober

Konsultasi

Publik

Page 16: Alokasi kecamatan

4 Event penting :Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penyusunan RKPD-APBD

1. Terlibat di dalam Musrenbang Kecamatan untuk membahas dan “menetapkan” alokasi Kuota Kecamatan (program kegiatan dan pagu indikatifnya)

2. Terlibat di dalam Forum SKPD guna (a,l) memberikan klarifikasi atas “penetapan” Kuota Kecamatan

3. Terlibat di dalam Musrenbang Kabupaten untuk mengetahui keseluruhan konteks Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Terlibat di dalam Konsultasi Publik guna meyakini bahwa Daftar Usulan RKP-Desa mereka diakomodasi di dalam RPKD lengkap dengan rancangan anggarannya

Page 17: Alokasi kecamatan

Hasil dan Manfaat : Mengakomodasian RPK-Desa ke dalam RKPD

(bagi SKPD / PEMDA) Mekanisme Kuota Kecamatan menjamin semangat dan antusiasme para

delegasi Desa untuk berpartisipasi dan berjuang mendapatkan bagian dari Kuota Kecamatan sesuai dengan RKP-Desa masing-masing. Disini Kuota Kecamatan mensyaratkan bahwa setiap desa harus memiliki RKP-Desa sesuai dengan RPJM-Desa masing-masing, dan telah di-musrenbangdes-kan.

Renja SKPD dan RKPD relatif akan lebih mudah disusun dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa, tanpa menimbulkan “friksi” di antara masyarakat dalam proses pelaksanaannya;

Fungsionaris SKPD akan jauh lebih mudah melakukan monitoring atas pelaksanaan program kegiatan yang ditetapkan karena (otomatis) akan dibantu masyarakat

Fungsi pengawasan masyarakat (PP No.8/2008 psl 52) otomatis akan muncul, dan SKPD sebagai Unit Pelaksana program lebih mudah menampung keluhan masyarakat

Page 18: Alokasi kecamatan

Dampaknya

• Prinsip-prinsip Good Governance dalam tata Pemerintahan Daerah akan dapat diwujudkan dan dilembagakan dengan mudah

• Akan muncul tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

• Hubungan dan Komunikasi antara Birokrasi daerah dan Masyarakat akan mudah dijalin dengan sangat baik

Page 19: Alokasi kecamatan