Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

13
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140]. [140] Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140]. [140] Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa. ambaran Singkat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Rl No. 77 tanggal 28 Oktober 1965, tentang persetujuan penegerian Fakultas Ushuluddin UMI menjadi Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin dan Surat Keputusan Menteri Agama Rl No. 79 Tanggal 28 Oktober 1865 tentang berdirinya IAIN Alauddin Makassar. Berdasarkan SK diatas, maka tanggal 10 Nopember 1965 bertepatan dengan Dies Natalis ke 3 Fakultas Syari'ah UIN cabang Makassar, dilakukan upacara peresmian berdirinya Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin Makassar. Fakultas Ushuluddin sejak awal kehadirannya telah berusaha membenahi diri, yang meliputi manajernen sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejak berdirinya tahun 1965 sampai tahun 1972 kegiatan perkuliahan Fakultas Ushluddin dilaksanakan di Kampus UMI jalan Kakatua. Barulah pada tahun 1972 aktivitas perkuliahan berpindah ke kampus Gunung Sari yang menjadi pusat kegiatan manajernen dan perkuliahan UIN Alauddin sampai sekarang. Setelah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin dengan Peraturan Presiden No. 57 tanggal 10 Oktober 2005, maka Fakultas Ushuluddin berubah menjadi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Transcript of Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Page 1: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140]. 

[140]  Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140]. 

[140]  Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.

ambaran Singkat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Rl No. 77 tanggal 28 Oktober 1965, tentang persetujuan penegerian Fakultas Ushuluddin UMI menjadi Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin dan Surat Keputusan Menteri Agama Rl No. 79 Tanggal 28 Oktober 1865 tentang berdirinya IAIN Alauddin Makassar. Berdasarkan SK diatas, maka tanggal 10 Nopember 1965 bertepatan dengan Dies Natalis ke 3 Fakultas Syari'ah UIN cabang Makassar, dilakukan upacara peresmian berdirinya Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin Makassar.Fakultas Ushuluddin sejak awal kehadirannya telah berusaha membenahi diri, yang meliputi manajernen sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejak berdirinya tahun 1965 sampai tahun 1972 kegiatan perkuliahan Fakultas Ushluddin dilaksanakan di Kampus UMI jalan Kakatua. Barulah pada tahun 1972 aktivitas perkuliahan berpindah ke kampus Gunung Sari yang menjadi pusat kegiatan manajernen dan perkuliahan UIN Alauddin sampai sekarang.Setelah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin dengan Peraturan Presiden No. 57 tanggal 10 Oktober 2005, maka Fakultas Ushuluddin berubah menjadi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Sejak berdirinya Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UHif Alauddin Makassar telah mengalami pergantian Dekan, yaitu :1.   K.H. Ali Yafie (1965 s/d1972)2.   Drs. H. Abd. Rahman Musa (1972 s/d 1980)3.   Dra.H. Marliyah Ahsan (1980 s/d 1985)4.   Drs. H. Abd. Rahman Musa (1985 s/d 1989)5.   Dra. H. Marliyah Ahsan (1989 s/d 1995)6.   Drs.H.Nihaya M (1996 s/d 1999)7.   Prof. DR. H.Hamka Haq,MA (1999 s/d 2002)8.   DR. M. Ghalib M,MA (2002 s/d sekarang)

VisiVisi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar adalah pusat keunggulan pembinaan dan pengembangan pribadi yang memiliki integritas akhlak akdemik, dan intelektual berdasarkan ilmu-ilmu dasar Islam.

Page 2: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

MisiMisi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar adalah:1. Memperkuat proses terwujudnya lembaga pendidikan tinggi Islam yang mengedepankan pemahaman keagamaan inklusif.2. Memperkukuh usaha-usaha untuk melahirkan sarjana-sarjana muslim yang memiliki jiwa pengabdian yang tinggi guna mendukung proses penciptaan masyarakat madani.3. Memajukan studi-studi keislaman yang mampu melahirkan pemikir-pemikir yang kreatif dan tanggung jawab yang tinggi guna mendukung proses pembangunan berwawasan lingkungan.

JURUSAN DAN PROGRAM STUDIDi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dewasa ini telah terdapat tiga jurusan dan satu program diploma yang mempunyai tujuan-tuuan khusus yaitu:1. Jurusan Aqidah Filsafat (Pemikiran Islam )Jurusan ini bertujuan untuk mengkaji, meneliti dan mengembangkan pemikiran Islam, meliputi pemikiran Islam klasik dalam rangka memahami karakteristik awal perkembangan pemikiran Islam, sampai masa modern yang meliputi pemikiran teologi, filsafat, dan sosial politik Islam. Atas dasar ini, maka jurusan Aqidah Filsafat mengembangkan dua macam program studi sebagai berikut:1) Aqidah dan Filsafat Islam2) Pemikiran Politik Islam

2.   Jurusan Perbandingan AgamaJurusan ini bertujuan untuk mempersiapkan sarajana agama Islam yang mampu merespon perkembangan masyarakat pluralistik dari segi budaya, etnis dan paham keagamaan. Jurusan ini dikembangkan selain menjadi pusat pengkajian hubungan antar komunitas agama juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu sosial keagamaan yang bertujuan untuk mengkaji secara mendalam kaitan antara agama dengan masyarakat. Atas dasar ini, maka Jurusan Perbandingan Agama mengembangkan dua program studi sebagai berikut:1) Program Studi Kajian Agama-agama2) Program Strudi Sosiologi Agama

3. Jurusan Tafsir HadisJurusan ini bertujuan untuk memperdalam kajian ilmu tafsir dan ilmu hadis dengan instrumen-instrumen metodologis untuk memperkuat kemampuan berapresiasi dengan tafsir dan syarah hadis secara kotemporer. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan zaman yang semakin menuntut wawasan yang luas untuk membumikan Alquran dan Hadis secara kontekstual dan komprehensif. Jurusan ini terdiri atas dua program studi:1) Program Studi Ulumul Qur'an/Tafsir2) Program Studi Ulumul Qur'an/Hadis

4. Diploma 2 Instruktur Baca Tulis dan Terjamahan Al-Quran (IBTQ)Program ini bertujuan melahirkan tenaga Ahli Muda Muslim yang propesional dalam

Page 3: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

soal baca tulis dan terjemah Alquran, guna memenuhi kebutuhan intruktur terjemah Alquran dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat Islam terhadap sumberajaran Islam (Alquran).

Peluang Kerja Bagi Alumni Fakultas Ushuluddin.Sejumlah lulusan Fakultas Ushuluddin terbukti telah berhasil meniti dan mengembangkan karir, baik dalam jalur formal maupun informal. Tidak terhitung jumlah alumni Fakultas Ushuluddin yang berhasil sebagai pejabat di berbagai instansi pemerintahan, khususnya Depatemen Agama. Terdapat beberapa alaumni Fakultas Ushuluddin kini menjadi anggota legislatif di sejumlah lembaga perkawakilan rakyat, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.Di antara lapangan pekerjaan yang menjadi wilayah pengabdian strategis para alumni Fakultas Ushuluddin adalah sebagai berikut:1. Dosen Agama di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta2. Peneliti masalah-masalah sosial kegaamaan3. Penulis atau wartawan4. Pemikir muslim mandiri5. Guru agama Islam di sekolah-sekolah/madrasah6. Pembina kehidupan beragama7. Aktivis LSM sosial keagamaanAdapun lulusan Program Diploma II Instruktur Baca Tulis dan Terjemarii Alquran diharapkan akan menjadi :1. Guru Agama pada Madrasah dan sekolah Umum2.  Instruktur/Guru TPAAlquran3.  Instruktur terjemah Alquran di kalangan eksekutif dan masyarakat luas pada daerah masing-masing, yang insya Allah akan dibentuk kerjasama Fakultas Ushuluddin, Al-Markaz al-Islami, Pemda, MUI, LPTQ, BKPRMI Kabupaten/Kota.

5. Pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat NO NAMA / NIP JABATAN PENDIDIKAN TERAKHIR

1. DR. M. Ghalib, MA NIP. 150232979 Dekan S-3 IAIN Jakarta 

2. DR. H. Arifuddin, M.Ag NIP. 150259441 Pembantu Dekan I S-3 I AIN Jakarta 

3 DR. H. Musafir, M.Si NIP. 150227581 Pembantu Dekan 11 S-3 UNHAS 

4 Drs. H. Mull. Natsir S, M.Ag NIP. 150240543 Penibautu Dekan III S-2 IAIN Alauddin 

5 Drs. Aminullah NIP. 150 224457 Kabag. Tata Usaha S-l  IAIN Makassar 

6 Dra. Hj. Nurlina NIP. 150267682Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan

S-l UNHAS Makassar 

7 Dra. Rahmawati NIP. 150281325 Kasubbag Adm.Umum S-l I AIN Makassar 

Studium Generale TH Jalur Khusus Kerja sama Jurusan Tafsir-Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Pendi Pontren Departemen Agama telah berlangsung sejak tahun lalu. Kerja sama itu salah satunya diwujudkan dalam pengelolaan Program Mahasiswa Tafsir-Hadis Jalur Khusus.

Page 4: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Sebagai rangkaian dari kerja sama itu, pada 20 Februari 2008 digelar Studium Generale Mahasiswa Jalur Khusus Tafsir-Hadis di Ruang Theatrikal Fakultas Ushuluddin. Acara yang mengambil tema "Perkembangan Metodologi Tafsir Kontemporer" itu, menghadirkan pembicara utama, Dr. H. Muhlis Hanafi dari PSQ Jakarta.  

Hadir dalam Studium Generale itu Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag. beserta segenap dekanat; Ketua Jurusan Tafsir-Hadis, Drs. M. Yusup, M.Ag. beserta segenap pimpinan Jurusan Tafsir Hadis; para tenaga pengajar yang terlibat dalam pengelolaan dan proses pembelajaran Jalur Khusus.

Mahasiswa yang memadati Ruang Theatrikal itu pun tampak sangat antusias mengikuti acara yang berlangsung pagi hingga siang hari. (dib)

. Program Studi Tafsir Hadits

Program Studi ini bertujuan menghasilkan sar-jana yang menguasai ilmu-ilmu Al-Qur'an, Tafsir, Hadits, dan ilmu-ilmu Hadits.

Mata Kuliah Keahlian yang diberikan dalam Program Studi ini meliputi: Ulumul Qur'an, Ulumul Hadits, Tafsir, Hadits, Metodologi Penelitian Tafsir/Hadits, Ilmu Akhlak, Aliran Kepercayaan, Orientalisme, Filsafat Ilmu, Mantiq/Logika, Filsafat Islam, Metode Tafsir, Membahas Kitab Tafsir, Takhrijul Hadits, Membahas Kitab Hadits, Ushul Fiqh, dan Tasawuf.Terakhir Diperbaharui ( Rabu, 23 Juli 2008 14:09 )  

Salah satu dosen TH Fak. Ushuluddin mendapatkan gelar Doktor dalam bidang agama Islam setelah mempertahankan disertasinya dalam ujian promosi terbuka dengan judul Periwayat Perempuan dalam Hadis.Salah satu dosen TH Fak. Ushuluddin mendapatkan gelar Doktor dalam bidang agama Islam setelah mempertahankan disertasinya dalam ujian promosi terbuka dengan judul Periwayat Perempuan dalam Hadis. sebagai promotor adalah Prof. Dr. H. MAchasin, M.A., dan Prof. Drs. H. Ahmad Minhaji, M.A., Ph.D. sebagai penguji adalah Dr. Suryadi, M.Ag., Prof. Dr. H. Djoko Suryo, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., dan Dr. Hamim Ilyas, M.A.

erja sama Jurusan Tafsir-Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Pendi Pontren Departemen Agama telah berlangsung sejak tahun lalu. Kerja sama itu salah satunya diwujudkan dalam pengelolaan Program Mahasiswa Tafsir-Hadis Jalur Khusus.

Page 5: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Sebagai rangkaian dari kerja sama itu, pada 20 Februari 2008 digelar Studium Generale Mahasiswa Jalur Khusus Tafsir-Hadis di Ruang Theatrikal Fakultas Ushuluddin. Acara yang mengambil tema "Perkembangan Metodologi Tafsir Kontemporer" itu, menghadirkan pembicara utama, Dr. H. Muhlis Hanafi dari PSQ Jakarta.  

Fakultas Dirasat Islamiyah Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412,Telepon: (021) 701925, (021) 7491820;Fax: (021) 7402982Email: [email protected] ;

Dekan: Dr. Masri Elmahsyar Bidin, MAPembantu Dekan Bidang Akademik: Dr. H.M. Syairozi Dimyati, M.EdPembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum: Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, MAPembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan: Dr. Ahmad Dardiri, MA

Fakultas Dirasat Islamiyah bertujuan menyiapkan lulusan yang ahli dan profesional di bidang studi Islam dan bahasa Arab dengan standar mutu Universitas Al-Azhar Mesir. Fakultas ini didirikan atas kerjasama antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Al-Azhar, Kairo.

Kekhususan program ini terletak pada penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar perkuliahan, juga pada kurikulum/silabusnya yang difokuskan pada studi Islam secara komprehenshif (Ushuluddin, Syari'ah dan Bahasa Arab). Untuk itu fakultas ini diharapkan dapat mewujudkan kader mujtahid yang handal dan moderat yang mampu menghadapi tantangan globalisasi.

Lulusan program ini dapat memperoleh dua ijazah akademik Sarjana Studi Islam (SSI) dan Lc dari Universitas Al-Azhar, Kairo, dengan syarat mengikuti perkuliahan selama 1 tahun di universitas tersebut.

Prospek lulusan fakultas ini sangat baik, karena mempunyai peluang untuk melanjutkan Program S-2 ke luar negeri, khususnya ke universitas-universitas di Timur Tengah, termasuk Universitas Al-Azhar Mesir.

DOSEN:

1. Prof. Dr. Huzaemah T. Yanggo 2. Dr. Muslim Nasution3. Dr. M. Nursamad Kamba4. Dr. Masri Elmahsyar Bidin 5. Dr. Abdul Kadir Al-Habsyi

Page 6: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

6. Dr. Anwar Ibrahim7. Dr. M. Sayuti Nasution8. Dr. Surachman Hidayat9. Dr. Faizah Ali Syibro Malisi10. Dr. Solahuddin An-nadwy11. Prof. Dr. Ali M. Fakhir12. Prof. Dr. Farag M. Ahmad

Tafsir Hadist Konsentrasi Tafsir dan Hadis :A. Kompetensi Lulusana. Menguasai substansi ilmu tafsir dan hadis.b. Menguasai/mendalami berbagai teori dan metodologi tafsir dan hadis serta mampu menganalisis ayat-ayat al-Qur’an dan hadis secara kontekstualc. Menguasai ilmu-ilmu pendukung untuk mengembangkan penafsiran ayat-ayat al Qur’an dan pemahaman hadis.d. Mempunyai kemampuan untuk mengkaji dan mengembangkan ilmu-ilmu tafsir dan hadis dalam spektrum yang lebih luas.

      B. Mata Kuliah

Mata Kuliah Jumlah SKSI. Mata Kuliah Wajib Pokok (MKWP)1. Ulumul Qur’an2. Ulumul Hadis3. Sejarah Pemikiran dalam Islam4. Sejarah dan Peradaban Islam 

II. Mata Kuliah Wajib Konsentrasi (MKK)     1. Metodologi Tafsir2. Metode Kritik Hadis3. Manhaj al-Muhaddisin4. Manhaj al-Mufassirin5. Tafsir6. Fiqh al-Hadis7. Hadis8. Metodologi Penelitian Tafsir/Hadis 

III. Mata Kuliah Lintas Disiplin (MKLD)1. Filsafat Ilmu2. Bahasa Indonesia 

IV. Kemampuan Bahasa Asing

Page 7: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

1. TOAFL    (Arab)    : 4252. TOEFL    (Inggris) : 425 V.  Tesis Jumlah Sks yang dipenuhi 42 sks

Hadits Shahih tidak mungkin bertentangan dengan Al-Qur`an, Syaikh Al-Bany

Posted by admin

04/07/2005   8855 clicks  

Syaikh Al-Bany ditanya: Ada sebagian orang yang berkata bahwa apabila terdapat sebuah hadits yang bertentangan dengan ayat Al-Qur'an maka hadits tersebut harus kita tolak walaupun derajatnya shahih. Mereka mencontohkan sebuah hadits :Sesungguhnya mayit akan disiksa disebabkan tangisan dari keluarganya. Mereka berkata bahwa hadits tersebut ditolak oleh Aisyah Radliyallahu 'anha dengan sebuah ayat dalam Al-Qur'an surat Fathir ayat 18: Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain.Bagaimana kita membantah pendapat mereka ini ?

Syaikh Al-Bany ditanya: Ada sebagian orang yang berkata bahwa apabila terdapat sebuah hadits yang bertentangan dengan ayat Al-Qur'an maka hadits tersebut harus kita tolak walaupun derajatnya shahih. Mereka mencontohkan sebuah hadits :Sesungguhnya mayit akan disiksa disebabkan tangisan dari keluarganya. Mereka berkata bahwa hadits tersebut ditolak oleh Aisyah Radliyallahu 'anha dengan sebuah ayat dalam Al-Qur'an surat Fathir ayat 18: Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain.Bagaimana kita membantah pendapat mereka ini ?

Jawaban: Mengatakan ada hadits shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an adalah kesalahan yang sangat fatal. Sebab tidak mungkin Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang diutus oleh Allah memberikan keterangan yang bertentangan dengan keterangan Allah yang mengutus beliau (bahkan sangat tidak mungkin hal itu terjadi).

Dari segi riwayat/sanad, hadits di atas sudah tidak terbantahkan lagi ke-shahih-annya. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Umar bin Khattab dan Mughirah bin Syu'bah, yang terdapat dalam kitab hadits shahih (Bukhari dan Muslim).

Adapun dari segi tafsir, hadits tersebut sudah ditafsirkan oleh para ulama dengan dua tafsiran sebagai berikut : 1.Hadits tersebut berlaku bagi mayit yang ketika hidupnya dia mengetahui bahwa keluarganya (anak dan istrinya) pasti akan meronta-ronta (nihayah) apabila dia mati. Kemudian dia tidak mau menasihati keluarganya dan tidak berwasiat agar mereka tidak menangisi kematiannya. Orang seperti inilah yang mayitnya akan disiksa apabila ditangisi oleh keluarganya.

Adapun orang yang sudah menasihati keluarganya dan berpesan agar tidak berbuat nihayah, tapi kemudian ketika dia mati keluarganya masih tetap meratapi dan menangisinya (dengan berlebihan), maka orang-orang seperti ini tidak terkena ancaman dari hadits tadi.

Page 8: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Dalam hadits tersebut, kata al-mayyit menggunakan hurul alif lam (isim ma'rifat) yang dalam kaiah bahasa Arab kalau ada isim (kata benda) yang di bagian depannya memakai huruf alif lam, maka benda tersebut tidak bersifat umum (bukan arti dari benda yang dimaksud). Oleh karena itu, kata mayit dalam hadits di atas adalah tidak semua mayit, tapi mayit tertentu (khusus). Yaitu mayit orang yang sewaktu hidupnya tidak mau memberi nasihat kepada keluarganya tentang haramnya nihayah.

Demikianlah, ketika kita memahami tafsir hadits di atas, maka kini jelaslah bagi kita bahwa hadits shahih tersebut tidak bertentangan dengan bunyi ayat:Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Karena pada hakikatnya siksaan yang dia terima adalah akibat kesalahan/dosa dia sendiri yaitu tidak mau menasihati dan berdakwah kepada keluarga. Inilah penafsiran dari para ulama terkenal, di antaranya Imam An-Nawawi.

2.Adapun tafsiran kedua adalah tafsiran yang dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah di beberapa tulisan beliau bahwa yang dimaksud dengan azab (siksaan) dalam hadits tersebut adalah bukan adzab kubur atau azab akhirat melainkan hanyalah rasa sedih dan duka cita. Yaitu rasa sedih dan duka ketika mayit tersebut mendengar rata tangis dari keluarganya.

Tapi menurut saya (Syaikh Al-Albani), tafsiran seperti itu bertentangan dengan beberapa dalil. Di antaranya adalah hadits shahih riwayat Mughirah bin Syu'bah:Sesungguhnya mayit itu akan disiksa pada hari kiamat disebabkan tangisan dari keluarganya.

Jadi menurut hadits ini, siksa tersebut bukan di alam kubur tapi di akhirat, dan siksaan di akhirat maksudnya adalah siksa neraka, kecuali apabila dia diampuni oleh Allah, karena semua dosa pasti ada kemungkinan diampuni oleh Allah kecuali dosa syirik.Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. An-Nisa' : 48).

Banyak hadits-hadits shahih dan beberapa ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa seorang mayit itu tidak akan mendengar suara orang yang masih hidup kecuali saat tertentu saja. Di antaranya (saat-saat tertentu itu) adalah hadits riwayat Bukhari dari shahabat Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu:Sesungguhnya seorang hamba yang meninggal dan baru saja dikubur, dia mendengar bunyi terompah (sandal) yang dipakai oleh orang-orang yang mengantarnya ketika mereka sedang beranjak pulang, sampai datang kepada dia dua malaikat. Kapan seorang mayit itu bisa mendengar suara sandal orang yang masih hidup? Hadits tersebut menegaskan bahwa mayit tersebut hanya bisa mendengar suara sandal ketika baru saja dikubur, yaitu ketika ruhnya baru saja dikembalikan ke badannya dan dia didudukkan oleh dua malaikat. Jadi, tidak setiap hari mayit itu mendengar suara sandal orang-orang yang lalu lalang di atas kuburannya sampai hari kiamat. Sama sekali tidak !

Seandainya penafsiran Ibnu Taimiyyah di atas benar, bahwa seorang mayit itu bisa mendengar tangisan orang yang masih hidup, berarti mayit tersebut bisa merasakan dan mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya, baik ketika dia sedang diusung atau dia dimakamkan, sementara tidak ada satupun dalil yang mendukung pendapat seperti ini.

Hadits selanjutnya adalah:Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas menjelajah di seluruh permukaan bumi untuk menyampaikan kepadaku salam yang diucapkan oleh umatku. Seandainya mayit itu bisa mendengar, tentu mayit Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam lebih dimungkinkan bisa mendengar. Mayit beliau jauh lebih mulia dibandingkan mayit siapapun, termasuk mayit para nabi dan rasul. Seandainya mayit beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam bisa mendengar, tentu beliau mendengar salam dari umatnya yang ditujukan kepada beliau dan tidak perlu ada malaikat-malaikat khusus yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan salam yang ditujukan kepada beliau.

Page 9: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud

Dari sini kita bisa mengetahui betapa salah dan sesatnya orang yang ber-istighatsah (minta pertolongan) kepada orang yang sudah meninggal, siapapun dia. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia di sisi Allah dan beliau tidak mampu mendengar suara orang yang masih hidup, apalagi selain beliau. Hal ini secara tegas diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 194: Sesungguhnya yang kalian seru selain Allah adalah hamba juga seperti kalian.Juga di dalam surat Fathir ayat 14 :Jika kalian berdo'a kepada mereka, maka mereka tidak akan mendengar do'a kalian.

Demikianlah, secara umum mayit yang ada di dalam kubur tidak bisa mendengar apa-apa kecuali saat-saat tertentu saja. Sebagaimana yang sudah diterangkan dalam beberapa ayat dan hadits di atas.

Dikutip dari Kaifa yajibu 'alaina annufasirral qur'anil karim edisi bahasa Indonesia Tanya Jawab dalam Memahami Isi Al-Qur'an

، اب� م� ع�ل�ى ا�آلك�ام� و�الظ�ر� �لل�ه� ال�ي�ن�ا و�ال� ع�ل�ي�ن�ا، ا و� م� ح� �لل�ه� ار� ج� ن�اب�ت� الش� د�ي�ة� و�م� و�

ب�ط�و�ن� ا�أل� و�

“Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, bebe-rapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”( HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim

2/614)