All About Skabies 2003

4
Pendahuluan Nama Sarcoptes scabiei berasal dari bahasa Yunani “sarx” yang berarti daging dan “koptein” yang berarti irisan/potongan, serta dari bahasa Latin “scabere” yang berarti garukan. Ditemukan pertama kali oleh Benomo dan Mellanby pada PD II Definisi Skabies adalah Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei varian hominis yang penularannya terjadi secara kontak langsung atau tidak langsung Transmisi Penularan penyakit skabies dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, adapun cara penularannya adalah: Kontak langsung (kulit dengan kulit) Penularan skabies terutama melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Pada orang dewasa hubungan seksual merupakan hal tersering, sedangkan pada anak-anak penularan didapat dari orang tua atau temannya. Kontak tidak langsung (melalui benda) Penularan melalui kontak tidak langsung, misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk dahulu dikatakan mempunyai peran kecil pada penularan. Namun demikian, penelitian terakhir menunjukkan bahwa hal tersebut memegang peranan penting dalam penularan skabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan utama adalah selimut. Skabies norwegia, merupakan sumber utama terjadinya wabah skabies pada rumah sakit, panti jompo, pemondokkan/asrama dan rumah sakit jiwa, karena banyak mengandung tungau. Epidemiologi Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, insidennya sama terjadi pada pria dan wanita. Beberapa faktor yang dapat membantu penyebarannya adalah kemiskinan, higiene yang jelek, seksual promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi, dan derajat sensitasi individual. Etiologi

description

bhgfgjjygfhvbnkdcvdfghj

Transcript of All About Skabies 2003

Page 1: All About Skabies 2003

Pendahuluan Nama Sarcoptes scabiei berasal dari bahasa Yunani “sarx” yang berarti daging dan “koptein”

yang berarti irisan/potongan, serta dari bahasa Latin “scabere” yang berarti garukan. Ditemukan pertama kali oleh Benomo dan Mellanby pada PD II

Definisi Skabies adalah Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes

scabei varian hominis yang penularannya terjadi secara kontak langsung atau tidak langsung

Transmisi Penularan penyakit skabies dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, adapun cara

penularannya adalah: Kontak langsung (kulit dengan kulit)

Penularan skabies terutama melalui kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Pada orang dewasa hubungan seksual merupakan hal tersering, sedangkan pada anak-anak penularan didapat dari orang tua atau temannya.

Kontak tidak langsung (melalui benda) Penularan melalui kontak tidak langsung, misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian atau

handuk dahulu dikatakan mempunyai peran kecil pada penularan. Namun demikian, penelitian terakhir menunjukkan bahwa hal tersebut memegang peranan penting dalam penularan skabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan utama adalah selimut. Skabies norwegia, merupakan sumber utama terjadinya wabah skabies pada rumah sakit, panti jompo, pemondokkan/asrama dan rumah sakit jiwa, karena banyak mengandung tungau.

Epidemiologi Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, insidennya sama terjadi pada pria dan wanita. Beberapa faktor yang dapat membantu penyebarannya adalah kemiskinan, higiene yang jelek, seksual promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi, dan derajat sensitasi individual.

Etiologi

Tungau Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acarina, superfamily Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis.

Tanda Dan Gejala Ada 4 tanda cardinal

Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena, walaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier).

Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok dengan rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi

Page 2: All About Skabies 2003

polimarf (pustule, ekskoriasi dan lainlain). Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostic. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal tersebut.Terdapat dua tipe utama lesi kulit pada skabies, yaitu terowongan dan ruam yaitu:

Terowongan terutama ditemukan pada tangan dan kaki bagian samping jari tangan dan jari kaki, sela-sela jari, pergelangan tangan dan punggung kaki

Ruam skabies berupa erupsi papula kecil yang meradang, yang terutama terdapat di aksila, umbilikus, dan paha. Ruam adalah reaksi alergi dari tubuh terhadap tungau.

Klasifikasi Terdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit

dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. Beberapa bentuk tersebut antara lain : a. Skabies pada orang bersih

Skabies yang terdapat pada orang yang tingkat kebersihannyaBaik sering salah didiagnosis. Biasanya sangat sukar ditemukan terowongan.Kutu biasanya hilang akibat mandi secara teratur.

b. Skabies pada bayi dan anakLesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher, telapak

tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo,ektima sehingga terowongan jarangditemukan. Pada bayi, lesi terdapat di muka.

c. Skabies yang ditularkan oleh hewanSarcoptes scabiei varian canis dapat menyerang manusia yang pekerjaannya berhubungan erat

dengan hewan tersebut, mis. Peternak dan gembala. Gejalanya ringan, rasa gatal kurang, tidak timbul terowongan, lesi terutama terdapat pada tempat-tempat kontak.Lesi akan sembuh sendiri bila menjauhi hewan tersebut dan mandi bersih-bersih.

d. Skabies nodulerPada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal. Nodus biasanya terdapat didaerah

tertutup, terutama pada genitalia laki-laki, inguinal dan aksila. Nodusini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau skabies. Pada nodusyang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan. Nodus mungkin dapatmenetap selama beberapa bulan sampai satu tahun meskipun telah diberi pengobatan anti skabies dan corticosteroid.

e. Skabies krustosa (Norwegian scabies)Skabies Norwegia atau scabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama

generalisata, dan hyperkeratosis yang tebal. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, siku, lutut, telapak tangan, dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita scabies Norwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak (ribuan). Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal membatasi proliferasi tungau sehingga dapat berkembang biak dengan mudah.

Page 3: All About Skabies 2003

Faktor-Faktor Mempengaruhi Angka Kejadian Skabies Keadaan social ekonomi yang rendah Hygiene perorangan yang buruk Kepadatan penduduk yang tinggi Sering berganti pasangan seksual Minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies Kesalahan diagnose dan penatalaksanaannya