Alkali Metri

3
ALKALIMETRI 1. TUJUAN 1) Menentukan konsentrasi dari larutan NaOH dengan baku primer asam oksalat. 2) Menetapkan kadar suatu bahan dalam sampel asam cuka. 2. LANDASAN TEORI Titrasi alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu asam dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Reaksi yang terjadi pada prinsipnya adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H 2 O netral (pH = 7) hasil reaksi antara H + dari suatu asam dan OH - dari suatu basa. Reaksi berlangsung stoikiometri apabila mgrek pentitrasi sama dengan mgrek titran, saat ini disebut dengan titik ekivalen. Dalam praktek kondisi ini tidak bisa dilihat secara visual tetapi dapat dilihat dengan bantuan indikator (asam- basa) yang mempunyai warna yang spesifik pada ph tertentu. Seperti indicator phenolftalein (pp) akan berwarna pink pada ph 8,3-10. Saat tercapainya perubahan warna pada titran disebut dengan titik titrasi. Seperti telah disebutkan di atas bahwa prinsip titrasi asam- basa adalah reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya, maka untuk dapat melakukan titrasi ini, kita terlebih dahulu harus memahami konsep teori asam-basa, macam- macam reaksi penetralan dan indicator yang dapat dipakai pada titrasi ini, sebagai berikut: Konsep teori asam-basa: a. Menurut Archenius (akhir abad ke-19) Asam adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan H+ sebagai satu-satunya ion positif. Contoh: HCl, HNO3, CH3COOH, dan lain-lain. HCl merupakan asam kuat, dimana dalam air akan terdisosiasi sempurna: HCl H + + Cl - H + + H 2 O H 3 O +

description

Alkali metri

Transcript of Alkali Metri

ALKALIMETRI

1.TUJUAN1)Menentukan konsentrasi dari larutan NaOH dengan baku primer asam oksalat.2)Menetapkan kadar suatu bahan dalam sampel asam cuka.2.LANDASAN TEORITitrasi alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu asam dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Reaksi yang terjadi pada prinsipnya adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H2O netral (pH = 7) hasil reaksi antara H+dari suatu asam dan OH-dari suatu basa.Reaksi berlangsung stoikiometri apabila mgrek pentitrasi sama dengan mgrek titran, saat ini disebut dengan titik ekivalen. Dalam praktek kondisi ini tidak bisa dilihat secara visual tetapi dapat dilihat dengan bantuan indikator (asam-basa) yang mempunyai warna yang spesifik pada ph tertentu. Seperti indicator phenolftalein (pp) akan berwarna pink pada ph 8,3-10. Saat tercapainya perubahan warna pada titran disebut dengan titik titrasi.Seperti telah disebutkan di atas bahwa prinsip titrasi asam-basa adalah reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya, maka untuk dapat melakukan titrasi ini, kita terlebih dahulu harus memahami konsep teori asam-basa, macam-macam reaksi penetralan dan indicator yang dapat dipakai pada titrasi ini, sebagai berikut:Konsep teori asam-basa:a.Menurut Archenius (akhir abad ke-19)Asam adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan H+ sebagai satu-satunya ion positif.Contoh: HCl, HNO3, CH3COOH, dan lain-lain.HCl merupakan asam kuat, dimana dalam air akan terdisosiasi sempurna:HClH++Cl-H++H2OH3O+Dari reaksi ini terlihat bahwa H+ tidak terdapat bebas dalam air melainkan terikat pada molekul H2O (kelemahan teori Archenius).Basa adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam air, akan melepaskan ion OH-.

b.Menurut Bronsted dan LowryAsam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton, disebut sebagai donor proton. Basa adalah suatu senyawa yang dapat menerima proton, disebut sebagai akseptor proton.Asamproton+Basa konjugasiAH++BJadi suatu asam dapat berbentuk:Molekul, misalnya: H2SO4, HCl, CH3COOHAnion, misalnya: HSO4-, H2PO4-, CH3COO-,COO-Kation, misalnya: NH4+, C6H5NH3+, Fe (H2O)3+Suatu basa juga dapat berbentuk:Molekul, misalnya: NH3, C2H5NH2, H2OAnion, misalnya: CH3COO-, OH-, HPO4-2, C2H5O-Kation, misalnya: Fe (H2O)5(OH)2+Reaksi ini hanya terjadi bila ada suatu basa yang dapat menerima proton dari asam:A1B1+H+B2+H+A2A1+B2A2+B1A1- B1 dan A2- B2 adalah pasangan-pasangan konjugasi asam-basa. Perpindahan proton terjadi dari A1 ke B2 atau dari A2 ke B1. Asam kuat melepaskan proton dengan segera sedangkan basa kuat dapat menerima proton dengan segera pula.c.Menurut G.N. LewisAsam adalah suatu senyawa yang dapat menerima sepasang electron bebas, disebut sebagai akseptor pasangan electron bebas.d.Menurut BoyleAsam adalah suatu zat yang mempunyai daya kemampuan melarutkan tinggi.e.Menurut RoultBasa adalah setiap zat yang bereaksi dengan asam membentuk garamReaksi = Basa+AsamGaram+H2Of.Menurut LiebegAsam adalah senyawa yang mengandung H, yang dapat digantikan oleh logam yang akan menghasilkan garam.Contoh: 2HCl+NaNaCl+H2Larutan standarDalam alkalimetri kita menggunakan larutan standar untuk menentukan konsentrasinya. Larutan standar adalah larutan yang dengan tepat dapat diketahui konsentrasinya dan dipakai sebagai pereaksi.Larutan standar dapat digolongkan menjadi:a.Larutan standar primerlarutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti untuk menstandarkan suatu larutan.Syarat-syarat larutan standar primer:Memiliki kemurnian yang tinggiMudah diperoleh dan dikeringkanMudah diperiksa kemurniannyaTidak bersifat higroskopis, tidak mudah teroksidasi oleh udaraContoh larutan standar primerAsam: H2SO4, H2C2O4, C6H5COOH, (COOH) (COOK) C6H4.Basa: Na2CO3, MgO, Na2B4O7.b.Larutan standar sekunderLarutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar primer sebagai pembanding.Contoh: NaOH, KOH, KMnO4.c.Larutan standar tersierLarutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar sekunder sebagai pembanding.Titrasi dan IndikatorTitrasi yaitu suatu proses penambahan suatu larutan dari dalam buret secara sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang dititrasi dengan yang mentitrasi tepat menjadi ekivalen satu sama lain. Dalam hal ini, larutan ynag berada di dalam buret atau larutan pentitrasi disebut titran, sedangkan larutan yang akan ditetapkan kadarnya disebut analit. Hasil titrasi disebut titrat/ titer.