Aliran Darah Pada Ekor Kecebong

5
ALIRAN DARAH PADA EKOR KECEBONG Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Amfibia mempunyai ciri-ciri: 1. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir. 2. Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). 3. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. 4. Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang. 5. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.

description

fisiologi hewan

Transcript of Aliran Darah Pada Ekor Kecebong

Page 1: Aliran Darah Pada Ekor Kecebong

ALIRAN DARAH PADA EKOR KECEBONG

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia.

Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi  menggunakan insang, seperti ikan. Tahap

akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia =

“hidup [pada tempat] berbeda-beda”). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan

bagian-bagian tumbuhan.Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala).

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang

belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.Amfibia bertelur di

air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya

yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang.

Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan

dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan

bernapas dengan paru-paru.

Amfibia mempunyai ciri-ciri:

1. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.

2. Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).

3. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.

4. Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang

terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.

5. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat

berfungsi waktu menyelam.

6. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat

pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang

mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.

7. Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di

luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari

jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah

menuju jantung. Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan

penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media  yang tersusun atas otot polos dan

jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial.

Darah mengalir di dalam pada lumen.

Page 2: Aliran Darah Pada Ekor Kecebong

Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:

1. Arteri pulmonaris

Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari

paru-paru.

2. Arteri sistemik

Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler,

di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.

3. Aorta

Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung

dan membawa banyak oksigen.

4. Arteriol

Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.

5. Pembuluh kapiler

Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran

zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang

menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang

terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan

ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh

kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.

Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh

dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.jika diraba, denyut

jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini

berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah

tetap mengalir menuju jantung.Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik

besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.

Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-

paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua

pembuluh vena banyak mengandung oksigen kecuali vena pulmonalis.

Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil

di tubuh, berdiameter  5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan

memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah

antara darah dan jaringan  di sekitarnya.Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang

Page 3: Aliran Darah Pada Ekor Kecebong

bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler.

Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang

mengembalikan darah ke jantung.Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas

dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan

dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran

darah ganda.Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu

kali peredaran.Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke

jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh

tubuh.

Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri)

dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah

di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.

Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke

sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel,

kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan

CO2 dan O2 diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju

atrium kiri.Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya,

dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah

yang mengandung O2 dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang

sedikit.Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang

bercabang ke kiri dan ke kanan.Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri

pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta

mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan

darah ke kulit dan paru-paru

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung

air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah

merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung

hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki

sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran

limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. Arteri

adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan

darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke

vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.