Aliasing dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis...

9
Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015 MODUL Nyquist dan Efek Aliasing, dan Transformasi Fourier Diskrit PENDAHULUAN Pada awalnya kita hanya mengenal sinyal atau isyarat analog dan kontinyu (terus menerus tanpa ada jeda sedikitpun, misalnya antara data untuk t=0 detik hinga t=1 detik, kita memiliki semua data secara lengkap, tidak hanya pada t=0 detik dan t=1 detik saja). Dengan adanya teknologi komputer, pemrosesan sinyal mengalami kemajuan karena data-data sinyal tersebut dapat tersimpan dan diproses menggunakan komputer, caranya? Yaitu dengan melakukan pencuplikan (bisa dibayangkan berapa banyak data yang tersimpan jika masih bersifat kontinu? Karena antara t=0 detik hingga t=1 detik bisa berjumlah tak-hingga) menjadi data-data diskrit, hanya untuk saat t tertentu saja, misalnya dengan periode pencuplikan T=0.5 detik, akan diperoleh frekuensi pencuplikan fs=2 Hz atau 2 data tiap detik, sehingga untuk 1 menit = 60 x 2 daa = 120 data/menit. Tidak hanya proses pencuplikan, juga dilakukan proses kuantisasi, yaitu merubah angka analog menjadi digital selebar n-bit, artinya jika hanya menggunakan 3-bit maka hanya ada 2^3 = 8 tingkat data, demikian seterusnya, semakin lebar bit-nya semakin akurat dan otomatis semakin membutuhkan banyak ruang penyimpan. Data digital tersebut perlu dianalisa lebih lanjut, karena masih dalam ranah waktu (time domain), informasi yang diperoleh hampir tidak ada, sehingga seringkali dibutuhkan informasi, misalnya, spektrum atau kandungan frekuensi dari sinyal yang bersangkutan (ranah frekuensi atau frequency domain). Sehingga perlu mempelajari DFT atau Discrete Fourier Transform. PERCOBAAN Nyquist Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 1

description

Menjelaskan tentang Aliasing dan Efek Aliasing

Transcript of Aliasing dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis...

Page 1: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

MODULNyquist dan Efek Aliasing, dan Transformasi Fourier Diskrit

PENDAHULUAN Pada awalnya kita hanya mengenal sinyal atau isyarat analog dan

kontinyu (terus menerus tanpa ada jeda sedikitpun, misalnya antara data untuk t=0 detik hinga t=1 detik, kita memiliki semua data secara lengkap, tidak hanya pada t=0 detik dan t=1 detik saja). Dengan adanya teknologi komputer, pemrosesan sinyal mengalami kemajuan karena data-data sinyal tersebut dapat tersimpan dan diproses menggunakan komputer, caranya? Yaitu dengan melakukan pencuplikan (bisa dibayangkan berapa banyak data yang tersimpan jika masih bersifat kontinu? Karena antara t=0 detik hingga t=1 detik bisa berjumlah tak-hingga) menjadi data-data diskrit, hanya untuk saat t tertentu saja, misalnya dengan periode pencuplikan T=0.5 detik, akan diperoleh frekuensi pencuplikan fs=2 Hz atau 2 data tiap detik, sehingga untuk 1 menit = 60 x 2 daa = 120 data/menit. Tidak hanya proses pencuplikan, juga dilakukan proses kuantisasi, yaitu merubah angka analog menjadi digital selebar n-bit, artinya jika hanya menggunakan 3-bit maka hanya ada 2^3 = 8 tingkat data, demikian seterusnya, semakin lebar bit-nya semakin akurat dan otomatis semakin membutuhkan banyak ruang penyimpan. Data digital tersebut perlu dianalisa lebih lanjut, karena masih dalam ranah waktu (time domain), informasi yang diperoleh hampir tidak ada, sehingga seringkali dibutuhkan informasi, misalnya, spektrum atau kandungan frekuensi dari sinyal yang bersangkutan (ranah frekuensi atau frequency domain). Sehingga perlu mempelajari DFT atau Discrete Fourier Transform.

PERCOBAAN Nyquist

Dalam dunia Pemrosesan Sinyal Digital, ada suatu proses untuk mendapatkan data digital melalui proses pencuplikan, artinya sinyal analog dicuplik (diambil) secara diskrit dengan periode Ts atau frekuensi cuplik Fs. agar tidak terjadi kesalahan (yang kemudian diberi nama aliasing), Mr. Nyquist memberikan aturan bahwa frekuensi cuplik minimal harus 2 (dua) kali lipat frekuensi maksimum yang dikandung sinyal yang bersangkutan. Untuk memahami hal tersebut, mari kita persiapkan dulu sinyal sinusoidal dengan frekuensi 2 Hz. Kita gunakan frekuensi cuplik 1000 Hz atau periode

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 1

Page 2: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

0.001 detik (supaya gambarnya jauh lebih ‘smooth’ dibandingkan dengan eksperimen-eksperimen yang akan kita lakukan)

1. Frekuensi pencuplikan sebesar 150 Hz dan rentang waktu selama 1 detik, dengan memasukkan nilai f1 = 10 Hz dan f2 = 50 Hz

clear allclcfs=150; t=0:1/fs:1;f1=10; x1=sin(2*pi*f1*t); f2=20; x2=sin(2*pi*f2*t); f3=50; plot(t,x1,'-o',t,x2,'-o'); legend('10hz','50hz','150hz'); title('Tugas Sinyal Muhammad Zainuddin Lubis (C552140121)Teorema Nyquist - Efek Aliasing (Fs=150Hz)');

Frekuensi cuplik = 150 Hz , cari dengan menggunakan Matlab dengan memasukkan

a. F = 10 Hz

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 2

Page 3: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

b. F = 50 Hz???

Jawab :

a. F = 10 Hz

Syntax yang digunakan :clear allclct=0:0.001:1; f=10; y=sin(2*pi*f*t);t1=0:1/f:1;y1=sin(2*pi*f*t1);

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 3

Page 4: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2);grid onhold onfigure; t1=0:1/(2.5*f):1; y1=sin(2*pi*f*t1); plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2); grid on hold ontitle(sprintf('Tugas sinyal aliasing Muhammad Zainuddin Lubis (C552140121)frekuensi sampling = 2,5 x frekuensi sinyal, jumlah data %d',length(y1)));

b. 50 Hz

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 4

Page 5: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

Syntax yang digunakan :clear allclct=0:0.001:1; f=50; y=sin(2*pi*f*t);t1=0:1/f:1;y1=sin(2*pi*f*t1);plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2);grid onhold onfigure; t1=0:1/(2.5*f):1; y1=sin(2*pi*f*t1); plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2); grid on hold ontitle(sprintf('Tugas sinyal aliasing Muhammad Zainuddin Lubis (C552140121)frekuensi sampling = 2,5 x frekuensi sinyal, jumlah data %d',length(y1)));

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 5

Page 6: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

2. Nyquist Dalam dunia Pemrosesan Sinyal Digital, ada suatu proses untuk mendapatkan data digital melalui proses pencuplikan, artinya sinyal analog dicuplik (diambil) secara diskrit dengan periode Ts atau frekuensi cuplik Fs. agar tidak terjadi kesalahan (yang kemudian diberi nama aliasing), Mr. Nyquist memberikan aturan bahwa frekuensi cuplik minimal harus 2 (dua) kali lipat frekuensi maksimum yang dikandung sinyal yang bersangkutan.

Untuk memahami hal tersebut, mari kita persiapkan dulu sinyal sinusoidal dengan frekuensi 2 Hz. Kita gunakan frekuensi cuplik 1000 Hz atau periode 0.001 detik .

Jawab

Hasil yang ditunjukka yaitu berupa garis lurus , sehingga frekuensi pencuplikan = frekuensi sinyal, seharusnya 2 kali lipat dari Fs, solusinya

maka = (gunakan 1/(2*f))

Sintax yang digunakan :clear allclct=0:0.001:1; f=2; y=sin(2*pi*f*t);t1=0:1/f:1;y1=sin(2*pi*f*t1);plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2);grid onhold ontitle(sprintf('Tugas sinyal aliasing Muhammad Zainuddin Lubis (C552140121) frekuensi sampling = frekuensi sinyal, jumlah data %d',length(y1)));

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 6

Page 7: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

Hail ini menunjukkan perbedaan yang sangat berbeda dengan gambar sebelumnya atau bandingkan hasil sebelumny, dengan hasil yaitu buka

berupa garis lurus yang disebut sebagai grafik sinusoidal

Syntax yang digunakan :clear alllclcfigure; t1=0:1/(2.5*f):1; y1=sin(2*pi*f*t1); plot(t,y,t1,y1,'-r','LineWidth',2); grid on hold ontitle(sprintf('Tugas sinyal aliasing Muhammad Zainuddin Lubis (C552140121)frekuensi sampling = 2,5 x frekuensi sinyal, jumlah data %d',length(y1)));

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 7

Page 8: Aliasing  dan efek aliasing dalam Pemrosesan Sinyal , menggunakan MATLAB, oleh : M. Zainuddin Lubis Dan Pratiwi D. Wulandari

Pemrosesan Sinyal ( Aliasing dan Efek Aliasing ) Menggunakan MATLAB 2015

3. Sebuah sinyal seismik memiliki rentang dinamis 1 volt dan disampel dengan sebuah

ADC 8 bit yang memiliki Fs = 20 Hz.

a) Tentukan bit rate dan resolusi ?b) Frekuensi maksimum yang bisa direpresentasikan pada sinyal digitalnya ?

Jawab:

a) Dik : ADC memiliki sampel = 8 bit. Fs = 20 Hz Dit : Tentukan bit rate dan resolusinya ?

Jawab : Fs = 20 Hz = Ada 20 sampel tiap detik. Maka bit rate = 160 bit per detik. Jumlah level L = 256. Jadi resolusi = 1 / (256 – 1) = 0.0039 volt.

b) Nyquist = 20 Hz. , sehingga F maksimum = Nyquist /2 sehingga frekuensi maksimum yang bisa yang bisa direpresentasikan adalah 10 Hz (eksklusif).

Muhammad Zainuddin Lubis , Pratiwi Dwi Wulandari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan , IPB Page 8