Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi Eksperimen Pengaruh Iklan Televisi handphone Nokia E7 terhadap Persepsi Mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS tentang Produk Nokia) Diajukan untuk Menyelesaikan Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi disusun oleh : Alan Fibriano Akbar D1209005 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

Page 1: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI

TENTANG PRODUK

(Studi Eksperimen Pengaruh Iklan Televisi handphone Nokia E7 terhadap

Persepsi Mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS

tentang Produk Nokia)

Diajukan untuk Menyelesaikan Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

disusun oleh :

Alan Fibriano Akbar

D1209005

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Qul Inna Sholaatii Wanusukii Wamahyaaya Wamaamatii Lillahi Robbil

‘Aalamiin”

Artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Alloh, Tuhan semesta alam.. “(Qs Al An’am 162).

Page 5: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dan Ibu tersayang, untuk do’a dan semangatnya selama ini..

2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dalam mengerjakan

skripsi ini.

3. Kawan-kawan seperjuangan di Komunikasi Transfer 2009.

4. Kawan-kawan nongkrong yang sering bertukar ilmu dan pendapat.

5. Kawan-kawan Broadcast 2005 yang sering berbagi informasi baik

perkuliahan ataupun pekerjaan.

6. Teman-teman di dunia maya yang sering berbagi cerita tentang

pengalamannya.

Page 6: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

berkah, rahmat dan segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi

ini. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan kelulusan penyelesaian studi

pada Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyeleseaian skripsi ini tentunya tidak akan memberikan hasil

yang memuaskan apabila tidak disertai dengan bimbingan dan bantuan baik moril

dan materiil kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis sampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Drs. H. Pawito, Ph.D.selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Nuryanto, M.Si selaku Pembimbing I Skripsi, yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, serta masukan yang sangat

membantu dan bermanfaat bagi penulis..

3. Diah Kusumawati, S.Sos, M.Siselaku Pembimbing II Skripsi, yang

telahmeluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, serta masukan yang

sangat membantu dan bermanfaat bagi penulis ditengah kesibukannya.

4. Ayah dan Ibu yang telah memberikan segalanya, doa dan kesabaran yang amat

berarti untuk penulis, serta kebahagiaan untuk mereka yang menjadi semangat

utama penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Semua ustadz yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi

penulis di dunia maupun di akherat sehingga menjadi penyemangat kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Seseorang yang selalu menjadi penyemangat yang telah banyak memberi

inspirasi kepada penulis.

7. Seluruh teman-teman S1 Komunikasi Non Reguler UNS 2009 yang sangat

membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, semoga kita bisa sukses di

dunia dan akherat.

8. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Untuk itu penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT akan

membalas semua budi baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis pun menyadari bahwa dalam membuat Skripsi, tidak terlepas dari

kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang sangat berarti.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Surakarta, September 2012

Alan Fibriano Akbar

Page 8: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………........ i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………..... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………..... v

KATA PENGANTAR……………………………………………………..... vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………….......viii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

ABSTRAK......................................................................................................xiv

ABSRACT......................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………................ 1

B. Perumusan Masalah.......................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian……………………………………….…............ 11

D.Manfaat Penelitian..........................................................................11

E. Telaah Pustaka............................................................................... 12

1. Teori Efek Kuat Media Massa.......................................... 12

2. Komunikasi dan Iklan....................................................... 13

a. Model Komunikasi...................................................13

Page 9: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

b. Iklan (Advertising) sebagai Bentuk Komunikasi...... 16

3. Iklan dan Pembentukan Persepsi....................................... 19

4. Iklan Televisi dan Elemen Iklan Televisi........................ 23

a. Iklan Televisi.......................................................... 23

b. Elemen Iklan Televisi............................................ 25

5. Persepsi.................................................................. ......... 27

a. Pengertian Persepsi................................................. 27

b. Persepsi tentang Produk......................................... 29

F. Definisi Konseptual....................................................................... 35

G. Definisi Operasional...................................................................... 36

H. Model Analisa............................................................................... 37

I. Hipotesis....................................................................................... 39

J. Keterbatasan Penelitian................................................................. 40

K. Metodologi Penelitian.................................................................... 46

1. Jenis Penelitian................................................................. 45

2. Metode Penelitian...........................................................46

3. Subyek Penelitian...........................................................48

4. Metode Pengukuran........................................................ 50

5. Metode Pengumpulan Data............................................ 53

6. Analisis Data................................................................... 53

7. Uji Hipotesis.................................................................... 54

8. Uji Validitas dan Realibilitas…………………………… 54

Page 10: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN IKLAN NOKIA E7

‘SUCCESS”

A. Gambaran Umum Mahasiswa FISIP UNS

1. Pengertiaan Mahasiswa................................... ………….59

2. Identitas Responden.........................................................59

B. Gambaran Umum Nokia

1. Profil Perusahaan............................................................ 61

2. Revolusi Nokia............................................................... 62

3. visi dan Strategi IT.......................................................... 65

4. Portofolio IT.......................................................... ........ 67

C. Iklan Nokia yang Diteliti............................................................ 71

a. Deskripsi Iklan Nokia Success........................................ 71

b. Tujuan Iklan Televisi Nokia E7 Success......................... 71

c. Target AudienceNokia E7 Success................................. 72

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Identitas Responden................................................................... 76

B. Lokasi Penelitian........................................................................ 76

C. Waktu Penelitian.............................................. ……………….. 77

D. Deskripsi Riset Eksperimen....................................................…77

BAB IV ANALISIS DATA

A. Uji Normalitas..........................................................................79

B. Pengujian Hipotesis..................................................................80

Page 11: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................98

B. Saran.........................................................................................99

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................100

Page 12: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Proses Komunikasi Philip Kotler Berdasarkan Paradigma

Harrold Laswell.................................................................. 15

Gambar I.2 Model Komunikasi Advertising......................................... 18

Gambar I.3 Tahapan Respon Koinsumen.............................................. 21

Gambar I.4 Tangible & Intangible Componen...................................... 32

Gambar II.1 Logo Nokia.......................................................................... 71

Gambar II.2 Potongan Iklan dan Jalan Cerita iklan Nokia E7 “Success”. 72

Page 13: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Top Brand Index Merek Handphone................................... 5

Tabel I.2 Hasil Analisis Faktor Pengelompokkan Variabel................ 56

Tabel I.3 Hasil Uji Reliabilitas............................................................. 58

Tabel IV.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.............................. 80

Tabel IV.2 Skor Total Persepsi................................................................ 81

Tabel IV.3 Hasil Uji Paired Sample T -Test Iklan Nokia........................ 82

Tabel IV.4 Hasil Uji Paired Sample T -TestIklan Non Nokia................ 83

Page 14: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Alan Fibriano Akbar. D1209005. PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi Eksperimen Pengaruh Iklan Televisi handphone Nokia terhadap Persepsi Mahasiswa S1 Non Reguler Komunikasi Angkatan 2009 dan 2010 UNS tentang Produk Nokia). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

Penelitian ini membahas tentang terpaan iklan dan persepsi konsumen. Terpaan iklan merupakan suatu proses dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika mereka membaca, melihat, atau mendengar komunikasi tersebut. Terpaan yang di maksud dalam penelitian ini adalah terpaan iklan Nokia, sedangkan persepsi dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen mahasiswa Komunikasi Non Reguler Universitas Sebelas Maret angkatan 2009 dan 2010.Persepsi adalah hal yang penting, karena persepsi merupakan salah satu konsep yang yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi massa dan televisi, efek media massa, komunikasi periklanan, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar terpaan iklan danpersepsi konsumen tentang produk yang diiklankan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti hubungan sebab-akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau lebih) kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Desain eksperimen yang digunakan adalah two group before and after. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data-data yang bersifat angka-angka atau bilangannya. Penelitian ini dilaksanakan di FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan populasi adalah kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler FISIP UNS angkatan 2009 dan 2010 yang belum pernah menonton iklan Nokia, serta bersedia untuk diundang dalam penelitian eksperimen.

Setelah dilakukan pra survei dengan melakukan kuesioner screening, yakni mahasiswa FISIP S1 non reguler UNS angkatan 2009 dan 2010 yang berumur 22 sampai 25 tahun yang belum pernah menonton iklan Nokia sebelumnya dan mereka bersedia untuk diundang dalam penelitian eksperimen yang diacak secara random, diperoleh populasi penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa. Kemudian dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 60 responden dengan menggunakan rumus simple random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, jenis data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara menyebarkan kuesioner. Sebanyak 30 responden ditempatkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok 1 yang terdiri dari

Page 15: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

30 orang yang disebut kelompok eksperimen dan kelompok 2 sebanyak 30 orang yang disebut kelompok kontrol.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pairedsamples t-test, untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Dalam penelitian ini proses penghitungan pairedsamples t-test menggunakan program SPSS 17 for Windows.

Dalam penelitian ini, peneliti telah membuktikan adanya pengaruh terpaan iklan televisi handphone Nokia terhadap persepsi mahasiswa tentang produk. Mahasiswa yang teterpa iklan televisi handphone Nokia memiliki persepsi terhadap produk Nokia yang lebih baik dibandingkan sebelum melihat tayangan iklan dalam hal kualitas, harga, kemasan, ekslusivitas, citra merek, reputasi, modernitas pemakai, perasaan pemakai, tingkat pendapatan pemakai, tingkat pendidikan pemakai, dan gaya hidup pemakai.

Page 16: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRACT

Alan Fibriano Akbar. D 1209005. TELEVISION ADVERTISEMENT INFLUENCE TO THE PERCEPTION PRODUCT. (Study Experiment of the television advertisement influence of Nokia handphone to the perception of S1 Non Regular Student of Communication Department of UNS for grade 2009 and 2010 about Nokia product). Communication Study Program, Faculty of Social Science and Politic Science. SebelasMaret University. Surakarta. 2012.

This research discusses about the advertisement exposure and consumer perception. Advertisement exposure is a process which has a cognitive response or thinking when someone read, see, or hear a communication. The mean of attack in this research is advertisement attack of Nokia, and the perception of consumer is the perception from the non-regular students of Communication Program in Sebelas Maret University for grade 2009 and 2010. Perception is something important, it is one of concept which is used by marketing to understand the consumer. Perception is the experience about something like object, event, or some correlation which is gotten by conclude the information and interpret a message.

The theory which is used in this research is communication, mass communication and television, mass media effect, advertising communication. The objective of this research is to understand the existence correlation between two variables; . The research used experiment method to know the causality by manipulated one or more than variable into one (or more) experimental group, and to compare the result with the control group which is not manipulated. Experimental designused is thetwogroupsbeforeandafter.This research is quantitative research. And the data is quantitative data, which has the numeral characteristic. The research is held in FISIP UNS with the population are the students of S1 non-regular students of FISIP UNS, for grade 2009 and 2010 whom they have not seen the Nokia advertisement, and be willing tobe invitedin researchexperiment.

After having pre survey by giving screening questioner for University Students of S1 Non Regular FISIP UNS for grade 2009 and 2010, for 22 – 25 years old who they have not seen Nokia advertisement before and they are ready to be invited for this experiment by random. We get 100 students as research population, and from it, we take 60 respondents as a sample usingsimple randomsamplingformula. The kind of data which Is used in this research are primer data and seconder data. Data primer is data which is gotten from the respondents by giving questioner. A total of30 respondentswere placedinto twogroups:group 1comprised of30 peoplewhocalledthe experimental groupand group 2as many as 30people calledthe control group..

The data analysis which is used in this research is Paired Samples T-Test, to understand the significant difference from two mean samples (comparison of

Page 17: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

two variables). This research uses SPSS 17 for Windows Program, for counting process of Paired Samples T-Test.

For this research, the researcher has found the influence between advertisement exposure of Nokia hand phone and the university Students perceptions about the product. The University Students, whom have exposured by Nokia handphone advertisement, have the better perceptions than beforeseeing thead impressionin terms of quality, price, packaging, exclusivity, brand image, reputation, consumermodernity, feelingsof users,userincome level, education level users, andlifestyleusers.

Page 18: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian tentang pengaruh iklan televisi terhadap persepsi tentang produk

ini penting dilakukan karena iklan televisi mempunyai kemampuan yang kuat

untuk mempengaruhi, bahkan membangun persepsi positif khalayak sasaran

tentang produk yang diiklankan. Bahkan konsumen lebih percaya pada

perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama

sekali (Mittal, 1994). Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa

iklan sebagai bentuk komunikasi dapat membantu produk atau perusahaan

dipersepsikan lebih baik yang pada akhirnya dapat membuat minat khalayak

sasaran untuk membeli produk lebih tinggi.

Penelitian ini dilakukan pada iklan televisi handphone karena handphone

merupakan industri yang berkembang sangat pesat di dalam perkotaan di

Indonesia. Sedangkan merek Nokia adalah merek yang sudah dikenal di pasaran

oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Nokia adalah brand ternama untuk

gadget handphone di Indonesia. Nokia diciptakan pertama kali di Finlandia, dan

mulai beroperasi pada awal tahun 1980. Sejak berdiri, Nokia telah berhasil

memimpin di pasaran, dan bisnis Nokia telah berkembang di semua negara untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dan perkembangan industri telekomunikasi di

negara-negara tersebut termasuk Indonesia.

Page 19: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dari tahun ke tahun pengguna handphone di Indonesia terus mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat. Dari hasil riset yang dikeluarkan oleh ROA

(Research On Asia) mengungkapkan bahwa tahun 2007 sampai 2010 pengguna

handphone di Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada akhir tahun 2006,

pengguna ponsel di Indonesia tercatat sebanyak 68 juta orang dan akan tumbuh

menjadi 94,7 juta pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2010, angka pengguna

ponsel di Indonesia pun diprediksikan mencapai angka 180 juta pengguna. Hal

tersebut berarti bisa dikatakan sekitar separuh lebih dari seluruh populasi di

Indonesia pada tahun ini merupakan pengguna ponsel (data populasi penduduk

indonesia sekitar 250 juta jiwa). Kaum muda dianggap sebagai pengguna terbesar

handphone. Hal ini terbukti setelah perusahaan yang bergerak di bidang Mobile

Ads Network yaitu InMobil meneliti golongan mana yang paling banyak

menggunakan handphone dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil penelitian

tersebut didapatkan bahwa konsumen handphone saat ini adalah kaum muda yang

berusia di bawah 27 tahun. Pertumbuhan pengguna ponsel remaja telah meningkat

tiga kali lipat dan itu menjangkau lebih dari 70 persen dari segmen ini. (sumber:

http://www.tabloid-ponsel.com/berita-183-146-juta-penduduk-indonesia-memakai-

ponsel.html)

Pertimbangan penulis mengambil merek handphone Nokia karena terdapat

beberapa kelebihan dari handphone tersebut. Nokia merupakan produsen

handphone terbesar di dunia dan menurut data GFK per Mei 2010 Nokia masih

memimpin di puncak dengan pangsa pasar 45 persen. GFK (Growth for

Knowledge) adalah institusi riset internasional yang berpusat di Jerman yang juga

Page 20: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

fokus pada pasar ritel dan teknologi. Nokia juga pernah meraih beberapa

penghargaan di tahun 2010 diantaranya pada bulan April 2010, Nokia meraih dua

penghargaan dari “Golden Ring Award 2010”. Golden Ring Award adalah

apresiasi dari kalangan wartawan yang selama ini khusus meliput di sektor

telekomunikasi yang diberikan kepada kalangan industri atas produk dan jasa

yang mereka tawarkan kepada masyarakat Indonesia. Golden Ring Award

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya di tahun

2010 ini, sebagai upaya memberikan dorongan kepada industri dalam

menghasilkan produk dan jasa terbaik bagi konsumen. Nokia berhasil menjadi

juara untuk kategori “The Green Vendor” atas konsistensinya mendukung

kelestarian lingkungan dan “The Best Music Phone” lewat Nokia 5730

XpressMusic. (sumber: http://www.tribunnews.com/2010/04/23/nokia-raih-

penghargaan-the-gress-vendor-dan-the-best-music-phone, diakses tanggal

20/01/2011, jam 02:25 wib).

Selain itu pada pertengahan tahun 2010 Nokia Indonesia juga berhasil

meraih empat penghargaan di Selular Award yang sudah diadakan sebanyak 7 kali

tersebut. Nokia membawa penghargaan untuk kategori “Best Music Phone” lewat

Nokia X6, “Best Valuable Phone” lewat Nokia C3, “Best Mobile Office Phone”

lewat Nokia E72 dan PT. Nokia Indonesia juga mendapatkan penghargaan paling

bergengsi yaitu “Best Phone of The Year” lewat Nokia E72. Keempat

penghargaan yang diraih merupakan bukti pengakuan masyarakat atas konsistensi

Nokia dalam menghadirkan peranti dan layanan yang memenuhi berbagai

kebutuhan serta memberikan kepuasan untuk konsumen. (sumber:

Page 21: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

http://techno.okezone.com/read/2010/07/09/57/351103/nokia-indonesia-raih-4-

penghargaan-selular-award, diakses tanggal 20/01/2011, jam 02:03 wib).

Menurut data GFK per Mei 2010 Nokia masih memimpin di puncak

dengan pangsa pasar 45 persen. Tetapi Dilansir InformationWeek dan dikutip

detikINET pada Jumat(13/3/2009), sekitar 2 tahun lampau, Nokia begitu perkasa

dengan menguasai 70% pasar smartphone. Namun semakin inovatifnya Research

in Motion (RIM) dengan BlackBerry-nya dan datangnya Apple dengan iPhonenya

telah mengganggu kedudukan Nokia sebagai market leader. Pangsa pasar RIM

melonjak dari yang semula 10,9% menjadi 19, 5%. Hal ini antara lain dipicu oleh

larisnya BlackBerry jenis Storm maupun Bold. Adapun Apple menanjak dari yang

awalnya menguasai 5,2% kini menjadi 10,7%. Di belakangnya ada vendor

Samsung dan HTC yang juga mengalami kenaikan meski relatif kecil. Memang

posisi Nokia masih terhitung tinggi, namun lama kelamaan jika produsen asal

Finlandia ini lengah, bukan tidak mungkin posisi Nokia bakal semakin turun dan

turun terus sehingga market leader Nokia dapat diambil alih oleh para pesaingnya

tersebut.

Berdasarkan perkembangan yang terjadi beberapa tahun terakhir,

munculnya produk-produk pesaing, bukan tidak mungkin posisi Nokia akan

semakin turun sebagai market leader. Penurunan penjualan produk Nokia

beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa terdapat penurunan minat beli

konsumen pada produk tersebut. Berdasarkan data top brand index, tahun 2010

diketahui bahwa Nokia berada pada posisi pertama, tetapi hal ini tidak sesuai

Page 22: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dengan penurunan penjualan Nokia yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.

Berikut ini adalah data Top Brand Index handphone tahun 2010 di Indonesia :

Tabel I.1

Top Brand Index Merek Handphone

Merek Top Brand Index

Nokia 72,0%

Sony Ericsson 9,6%

Blackberry 4,3%

Samsung 3,3%

Huawei 2,4%

Motorola 1,5%

Sumber : Marketing/No.02/X/Februari 2010

Dari tabel diatas terlihat bahwa Top Brand Index handphone masih

dipimpin oleh Nokia. Merek Nokia masih berada di posisi paling atas. Top Brand

Index diukur dengan menggunakan beberapa parameter, diantaranya adalah merek

yang paling diingat, merek yang terakhir dibeli dan merek yang akan dipilih

kembali di masa yang akan mendatang. (sumber: Marketing/No.02/X/Februari

2010).

Nokia, sebuah nama yang tidak ada habisnya. Selalu menghasilkan produk

- produk handphone yang berkualitas. Pada bulan September 2010 Nokia kembali

mengumumkan peluncuran handphone kantoran yang masuk dalam keluarga E

series. Handphone yang temasuk dalam kategori smartphone ini diberi nama

Nokia E7 dan di Indonesia disebut dengan new stylish communicator. Sesuai

Page 23: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

target penggunanya, yakni kalangan profesional, Nokia E7 dilengkapi fitur-fitur

yang mendukung produktivitas kerja. Beberapa fitur tersebut antara lain e-mail

yang mendukung, seperti e-mail melalui Microsoft Exchange Server dan Office

Communicator untuk layanan instant messaging. Tak hanya itu, ada tiga

kelebihan utama yang ditawarkan Communicator versi terbaru ini. Pertama,

desainnya yang stylish. Sementara itu, dari form factor, layar yang berukuran 4

inci cukup besar dan membuat penggunanya leluasa untuk beraktivitas.

Handphone tersebut bahkan telah dilengkapi teknologi agar tidak silau saat

digunakan di bawah paparan sinar matahari. Kedua, Nokia E7 bisa menjadi

perangkat kerja di jalanan. Beberapa aplikasi telah diinstalasikan di dalamnya

untuk mendukung pekerjaan, seperti Quickooffice untuk membaca dan mengedit

dokumen secara langsung. Aplikasi F-Secure mencegah pencurian data bila

sewaktu-waktu handphone tersebut dicuri. Pengguna tinggal mengirimkan SMS

ke nomor seluler yang ada di dalamnya dan sistem secara otomatis akan mengunci

akses ke handphone. Jika pencuri mengganti SIM card, maka handphone juga

otomatis terkunci sehingga data di dalamnya tidak dapat diakses. Fitur USB on

the go memudahkan pengguna saat akan mengakses atau memindahkan informasi

dari flashdisk ke handphone. Keunggulan ketiga adalah hiburan. Nokia E7 sudah

dibundel dengan layanan Nokia OVI Sesukamu sehingga penggunanya bebas

mengunduh lagu selama setahun hingga 4 juta judul yang kini tersedia dan masih

terus bertambah. Kameranya yang berkapasitas 8 megapiksel dapat merekam

video HD 720p dan dilengkapi slot HDMI. Aplikasi peta dan navigasi juga sudah

tersedia, termasuk navigasi berbasis perintah suara dan sesuai kebutuhan

Page 24: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pengguna, misalnya apakah sedang berjalan kaki atau berkendara. Harga Nokia

E7 dijual di Indonesia dengan harga sekitar 5,8 juta. (sumber:

http://tekno.kompas.com/read/2010/12/14/19320848/Ini.Dia.Communicator.Gene

rasi.Terbaru, diakses tanggal 12/03/2011, jam 20:55 wib).

Pemasaran modern sekarang ini memerlukan lebih dari sekedar

mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik,

dan membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Salah satu strategi

komunikasi yang paling efektif adalah promosi. Promosi merupakan elemen

dalam marketing mix yang dipakai perusahaan untuk memasarkan kebutuhannya.

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.

Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi

tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media

yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk

memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan (Kotler, 1993;362).

Periklanan adalah salah satu alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk

melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang

ditargetkan (Kotler, 1989:269). Inti dari periklanan adalah untuk memasukan

sesuatu dalam pikiran konsumen dan mendorong konsumen untuk bertindak atau

adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan

segera, meskipun banyak juga penjualan terjadi pada waktu mendatang. Dengan

Page 25: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk

meningkatkan penjualan yang menguntungkan.

Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara

geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk

membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Masalah dana iklan tergantung

pada media yang dipilihnya tentunya iklan melalui televisi membutuhkan

anggaran yang besar, dibandingkan iklan surat kabar, radio, brosur, pamflet,

baliho dan lain-lain, bisa dilaksanakan dengan anggaran kecil.

Periklanan menggunakan media sebagai penyampai pesan, salah satunya

melalui televisi. Televisi merupakan barang umum yang mudah dijumpai di mana

saja. Oleh karena itu potensinya sebagai wahana iklan sangat besar, karena televisi

mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen. Produk-

produk barang dan jasa yang bernilai tinggi semakin sering diiklankan di televisi.

Persaingan iklan di televisi oleh banyak kalangan dinilai sebagai kondisi

makro ekonomi yang membaik seiring meningkatnya belanja konsumen dan

belanja iklan produsen. Media televisi masih akan mendominasi perolehan iklan.

Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan yang memandang

televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi.

Penayangan iklan di televisi diharapkan mengena pada sasaran konsumen, baik

tentang pesan iklan, audio, bintang iklan, dialog, penampilan visual dan

pengaturannya.

Menarik untuk melihat keterkaitan antar iklan yang diproduksi oleh Nokia

di televisi dengan persepsi khalayak terhadap produk Nokia di Indonesia. Dalam

Page 26: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penayangan iklan di televisi, Nokia juga memproduksi iklannya dengan

menggunakan narasumber artis dan memamerkan kemudahannya dalam

menggunakan produk nokia. Fitur-fitur yang canggih juga sangat diprioritaskan

Nokia untuk dipertontonkan kepada khalayak sehingga khalayak dapat mudah

memahami dan tertarik kepada produk Nokia tersebut. Selain itu, menurut badan

riset asal Inggris, Juniper Research, belanja iklan handphone melonjak sangat

tinggi termasuk Nokia. Perusahaan Nokia semakin tertarik menggelontorkan uang

untuk mengiklankan produk mereka dengan memanfaatkan fitur-fitur canggihnya

seperti game mobile. Kenaikan ini menurut Juniper, dipicu oleh meningkatnya

kesadaran perusahaan untuk menjadikan handphone sebagai media iklan baru,

ditambah banyaknya aplikasi yang bermunculan yang didominasi oleh game.

(sumber: http://techno.okezone.com/read/2011/01/05/326/410876/326/2015-belanja-

iklan-di-ponsel-tumbuh-10-kali-lipat, diakses tanggal 20/01/2011, jam 03.05 wib).

Maka dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa iklan Nokia adalah

sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikannya

(khalayak sasaran) dengan tujuan untuk menarik perhatian agar pesan yang

disampaikan dapat diterima. Khalayak harus dibuat lebih dari sekedar merasa

tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa

yang diiklankan.

Individu dalam memilih suatu produk selalu menginginkan produk yang

baik dan berkualitas. Selama ini persepsi konsumen terhadap kualitas suatu

produk masih diwarnai keragu-raguan karena konsumen hanya mendapatkan

sedikit informasi yang objektif dari produsen. Informasi yang dioperoleh dari

Page 27: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

iklan-iklan yang beredar di media massa kadang tidak sesuai dengan kenyataan

sedangkan konsumen membutuhkan informasi yang akurat untuk

mempersepsikan kualitas produk sehingga dapat disesuaikan dangan kebutuhan

dan keinginan agar dapat mempengaruhi minat membeli. Salah satu faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian adalah pengalaman konsumen

terhadap kualitas suatu produk. Pemilihan produk yang akan dibeli didasarkan

pada informasi yang diperoleh tentang produk tersebut, terutama informasi yang

berisi tentang kualitas produk yang ditawarkan oleh produsen melalui iklan di

televisi.

Selanjutnya, penelitian ini akan dilakukan pada kelompok mahasiswa S1

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS yang dipilih karena

secara umum, penulis melihat bahwa hampir sebagian besar mahasiswa sekarang

sudah menggunakan handphone yang berfitur canggih. Dengan kebutuhan inilah

maka mahasiswa merupakan salah satu konsumen dengan tingkat pembelian

produk handphone yang merata, apalagi handphone merek Nokia memang

diciptakan untuk semua segmen kalangan masyarakat sesuai dengan motonya

”Connecting People.” Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka

penelitian ini mencoba untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan judul

“PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI

TENTANG PRODUK (Studi Eksperimen Pengaruh Iklan Televisi handphone

Nokia E7 terhadap Persepsi Mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan

2009 dan 2010 UNS tentang Produk Nokia)”.

Page 28: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas dapat disimpulkan rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu,

Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler

Angkatan 2009 dan 2010 UNS tentang Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan

Nokia E7.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan persepsi mahasiswa S1

Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS tentang Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan Nokia E7.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan keberlakukan teori-teori

atau hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh terpaan iklan

televisi terhadap persepsi tentang produk yang diiklankan. Iklan televisi

dalam hal ini dapat membuat produk dan perusahaan dipersepsikan

lebih baik.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi para

kreator iklan untuk mempertimbangkan iklan di televisi untuk

Page 29: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membentuk persepsi tentang produk maupun perusahaan menjadi lebih

baik bagi khalayak.

E. Telaah Pustaka

1. Teori Efek Kuat Media Massa

Televisi sebagai salah satu media massa memberikan dampak yang besar

bagi masyarakat. Powerfull effect theory membahas bagaimana media massa

dalam hal ini televisi yang memiliki dampak yang kuat bagi pemirsanya. Dalam

bukunya, Vivian (2008) juga menjelaskan media massa memberikan gambaran

atau imaji kepada para konsumernya. Imaji yang diberikan ini menyebabkan para

konsumer media massa berfikir bahwa realita yang ada adalah realita yang

disampaikan oleh media. Dari pernyataan Wilter Lippman yang dikutip oleh

Vivian, mengatakan bahwa media massa sengaja membentuk suatu realita, yang

kemudian disebut sebagai realita media. Realita media ini yang kemudian

disampaikan dan dikonsumsi oleh para konsumer media massa. Teori ini

mengatakan bahwa media massa memiliki efek yang bersifat langsung dan segera

kepada konsumernya (Vivian, 2008).

Teori ini berangkat dari lima asumi awal. Seperti yang ditulis oleh Baran

(2006), yang pertama adalah televisi merupakan media massa yang tidak

memerlukan biaya seperti koran, buku, film dan sebagainya. Televisi tidak

memerlukan orang yang melek huruf, karena televisi memiliki elemen gambar

dan suara, kedua televisi sebagai central cultural arm, televisi dapat menjadi

pusat hiburan dan informasi bagi pemirsanya. Ketiga televisi tidak pernah

Page 30: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mengajarkan mengenai fakta, tapi televisi mengkonstruksi realita sosial menjadi

realita media yang diterima oleh pemirsa sebagai suatu fakta. Keempat fungsi

televisi sebagai media sosialisasi dan enkulturisasi. Televisi menstabilkan pola-

pola masyarakat sehingga menjadikannya suatu ritual. Kelima observasi,

pengukuran dan konstribusi bebas dari televisi relatif kecil pada masyarakat,

namun televisi memberikan dampak yang signifikan (Baran, 2006).

2. Komunikasi dan Iklan

a. Model Komunikasi

Pada dasarnya, iklan merupakan bentuk komunikasi untuk

memperkenalkan suatu produk / jasa melalui promosi kepada pembeli potensial

guna mempengaruhi dan memenangkan pendapat publik untuk berpikir dan

bertindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan. Iklan sebagai bagian dari seni

komunikasi yang efektif yaitu suatu bentuk penyampaian informasi berisi pesan

tertentu yang mengandung makna untuk memikat perhatian, mengajak serta

menarik publik atas suatu barang/ jasa/ ide tanpa penjualan langsung. Iklan

mempunyai berbagai fungsi, baik untuk meningkatkan awareness, mendorong

knowledge, merubah asosiasi serta membuat loyal terhadap suatu produk/jasa

yang ditawarkan. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa periklanan merupakan

salah satu bentuk atau bagian dari komunikasi tidak langsung yang dilakukan

melalui perantara media yang berbentuk audi (mendengar), visual (melihat), dan

audio visual (mendengar dan melihat) (Sanyoto, 2006).

Komunikasi massa umumnya adalah proses satu arah dengan proses yang

digambarkan seperti bergerak dari sumber ke penerima. Komunikasi berlangsung

Page 31: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam urutan kegiatan beberapa komponen untuk menunjang tujuan tertentu. Agar

program komunikasi berjalan secara signifikan maka feedback-nya harus

diperhatikan. Melalui periklanan terjadi penyampaian pesan mengenai suatu

produk dari perusahaan, sebagai komunikator kepada audience atau konsumen

sebagai komunikan. Di dalamnya terdapat pengoperan lambang (verbal-visual)

dari perusahaan kepada konsumen mengubah tingkah lakunya sesuai keinginan

perusahaan. Komunikasi berhasil jika lambang-lambang dapat diartikan sama oleh

pemberi dan dah penerima pesan. Jika lambang yang dioperkan periklanan kepada

konsumen tidak dapat diartikan sama seperti yang diinginkan perusahaan, maka

periklanan tersebut tidak berhasil (Sanyoto, 2006).

Untuk lebih memahami proses hubungan periklanan dengan komunikasi,

kita merujuk pada pendapat Harold D Lasswell dalam buku “A Confinience Way

to Describe An Act of Communication is to Answer The Following Questions,”

yang menjelaskan cara yang terbaik untuk memahami komunikasi ialah menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut: Who, Says What, In Which Channel, To Whom

dan With What Effect (Effendy, 2001:10). Berdasarkan pendapat tersebut,

komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses yang menjelaskan;

siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat

apa atau hasil pengaruh apa. Kemudian, paradigma Lasswell tersebut menjadi

dasar bagi Philip Kotler dalam merumuskan proses komunikasi dalam periklanan

yang disajikan dalam bagan model berikut:

Page 32: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar 1.1

Proses Komuniksai Philip Kotler Berdasarkan

Paradigma Harold Lasswell

Sumber: Effendy, 2001:11

Dari gambar bagan di atas (Effendy, 2001:11) menerangkan unsur-unsur

dalam proses komunikasi yang ideal setidaknya meliputi:

1) Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

2) Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam

bentuk lambang.

3) Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.

4) Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator

kepada komunikan.

5) Decoding: Proses di mana komunikan menetapkan makna pada

lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

Sender Encoding Decodin Receive

Media

Message

Noise

Feedback Response

Page 33: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

6) Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

7) Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterima pesan.

8) Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

9) Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi

sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda

dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya

Sasaran komunikasi dalam periklanan dapat dicapai dengan memilih salah

satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan

dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan digunakan. Dalam

penelitian ini peneliti memfokuskan pada iklan handphone Nokia E7 yang akan

ditayangkan di televisi. Televisi adalah salah satu media massa yang efektif untuk

beriklan, hal ini dikarenakan televisi dipandang dapat menayangkan contoh atau

gerak simulasi dari masalah yang sedang dibicarakan, dalam hal ini tayangan

iklan sehingga dapat memperjelas fokus perhatian.

b. Iklan (advertising) sebagai Bentuk Komunikasi

Dalam menterjemahkan komunikasi ke dalam advertising, biasanya pihak

yang dikatakan sebagai sumber adalah pengiklan yang dibantu oleh agensinya.

Bersama-sama mereka menentukan tujuan pesan iklan atau kampanye. Dalam

efek pesan terhadap audience konsumen (penerima). Jika proses komunikasi gagal

dan konsumen tidak menerima pesan sebagaimana dimaksudkan oleh pengiklan,

Page 34: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

maka komunikasi itu tidak efektif. Berikut ini adalah gambar bagaimana proses

komuniksi advertising ini bekerja.

Sumber biasanya adalah pengiklan yang dibantu oleh agensinya. Bersama-

sama dengan agensi mereka menentukan tujuan dari pesan yang dibuat iklan atau

kampanye dalam istilah efek pesan terhadap audiensi konsumen (penerima).

Selanjutnya adalah pesan, yang dimaksud dengan pesan adalah setiap

pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan

dari satu orang ke orang lain. Dalam hal ini pesan yang dimaksud adalah iklan

dibuat oleh agensi. Setelah agensi membuat suatu pesan dalam hal ini iklan,

agensi dapat menyalurkan pesan tersebut ke dalam bauran media yang berupa

media, baik cetak, maupun elektronik. Kemudian barulah penerimaan dan respon

dari konsumen setelah melihat pesan yang disampaikan oleh agensi pembuat

pesan tersebut dari saluran media. Yang mengakibatkan berbagai tanggapan dari

penerima pesan. Penelitian ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Ia

tertarik dengan bagaimana pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan (encode)

dan menterjemahkan (decode), dan dengan bagaimana transmiter menggunakan

saluran dan media komunikasi. Ia tertarik dengan hal-hal seperti efisiensi dan

akurasi. Ia melihat komunikasi sebagai suatu proses yang dengannya seorang

pribadi mempengaruhi perilaku atau state of mind pribadi yang lain

Page 35: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Gambar 1.2

Model Komunikasi Advertising

Sumber: Fiske, 1990:11

Iklan merupakan bentuk komunikasi sebagai proses transmisi, yaitu

komunikasi yang memiliki proses mengirim dan menerima pesan atau

mentransfer informasi dari benak seseorang ke yang lain.

Gangguan: Eksternal. Opini publik Strategi Marketing Kompetisi Gangguan lain

Sumber: Pengiklan. (Tujuan)

Pesan: Pengkodean (oleh Agensi)

Bauran media: Saluran

Penerima: Penerimaan dan Respon. Konsumen Pemahaman Pengertian Perasaan Hubungan Keyakinan Tindakan Gangguan: Internal.

1. Kebutuhan 2. Pemrosesan

informasi 3. Sikap dan opini 4. Gangguan lain

Tanggapan

Page 36: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Iklan dan Pembentukan Persepsi

Sebuah model mekanistik sederhana tentang cara kerja iklan dapat

dipostulasikan sebagai berikut, bahwa konsumen melihat iklan, iklan ini

mengubah persepsi mereka terhadap merek atau membentuk persepsi dan sebagai

akibatnya mereka membeli merek. (Plessis, 2005:6-7). Melalui pernyataan

tersebut, iklan dapat mengubah atau membentuk persepsi terhadap merek, dan

berdasarkan atas persepsi yang terbentuk tersebut merek akan dibeli atau tidak

dibeli.

Iklan dipandang sebagai media yang paling umum digunakan untuk

mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen, mempengaruhi perasaan,

pengetahuan, kepercayaan, dan sikap yang berkaitan dengan suatu produk, yang

akhirnya mengarah pada upaya untuk mempengaruhi konsumen agar memiliki

minat membeli. Komunikasi persuasif adalah usaha untuk meyakinkan khalayak

sasaran agar mau berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapan oleh

komunikator dengan cara membujuk tanpa memaksa atau tanpa kekerasan

Dalam jurnal internasional “The Influence of Liking for a Public Service

Announcement on Issue Attitude” oleh Xiaoli Nan yang diterbitkan pada April

2008, disebutkan bahwa advertising has been intrumental in building the world’s

strongest brands. It has also been an essential tool in educating and persuading

the public on issue of social significance. Iklan merupakan intrumen dalam

membangun merek dunia yang kuat. Iklan juga merupakan alat utama untuk

mendidik dan membujuk orang lain terhadap isu sosial.

Page 37: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Joost Loef, Gerrit Antonides and W.

Fred Van Raaij (Erasmus Research Institute of Management) yang berjudul The

Effectiveness of Advertising Matching Purchase Motivation : An Experimental

Test, pernah dimuat pada Journal of Marketing, November 2001, memperlihatkan

bahwa meskipun berada di bawah keadaan dimana persepsi merek menyolok (tes

produk), iklan ternyata tidak hanya terhubung dengan bagan merek akan tetapi

juga dengan bagan iklan. Lebih jauh dijelaskan bahwa penggunaan bagan

dimaksudkan untuk menilai bahwa iklan tergantung kepada seting dimana

konsumen melihat iklan tersebut. Jika konsumen terorientasi langsung pada

pembelian merek produk tertentu, bagan merek akan lebih menyolok

dibandingkan dengan iklan yang memperlihatkan produk tersebut. Akan tetapi,

ketika konsumen melihat iklan saat menonton televisi, maka bagan iklan dari

kategori produk akan terlihat lebih menyolok.

Pesan komunikasi dalam model efek komunikasi berjalan melalui tahap

kognitif, afektif, dan konatif. Model efek komunikasi ini dapat di terjemahkan

dalam bagan berikut ini :

Page 38: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 1.3

Tahapan Respon Konsumen

Related Dimensions Movement toward Action

CONATIVE Purchase

The realm of motivies

Massages stimulate or

direct desires Conviction

Preference

AFFEKTIVE

The realm of emotions

Massages change

attitudes and feelings. Liking

Knowledge

COGNITIVE

The realm of thoughts

Massages provide

informations and facts Awarenes

Sumber: Sulaksana, 2003:56

Page 39: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Efek adalah hasil atau dampak yang diharapkan dapat diperoleh setelah

terjadi proses komunikasi atau penyampaian pesan yang dilakukan oleh

komunikator terhadap komunikan. Oleh karena itu iklan yang ditayangkan di

televisi mampu menimbulkan efek-efek tertentu pada khalayak yang

menyaksikan. Sejalan dengan model efek komunikasi Stair-Step pada gambar 3 di

atas, terpaan iklan dapat menimbulkan efek-efek sebagai berikut:

a. Efek kognitif, berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga

khalayak yang semula itu tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang

tadinya bingung menjadi jelas.

b. Efek afektif, berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat

kabar, majalah, mendengarkan radio,atau menonton Televisi, atau film

bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak.

c. Efek konatif, bersangkutan dengan niat, tekad upaya, dan usaha yang

cenderung menjadi tindakan (Effendy, 2003, Hal 318-319).

Untuk sampai pada tahap kognisi atau pembentukan pengetahuan tentang

produk yang diiklankan, seseorang harus berada pada kondisi pernah teterpa

pesan iklan tersebut barulah kemudian berlanjut pada tahap berikutnya, yaitu

terbentuknya perasaan terhadap produk yang diiklankan tersebut. Perasaan yang

ditimbulkan bisa merupakan perasaan positif atau negatif ataupun biasa saja

terhadap produk yang diiklankan, yang dapat mendorong pada arah minat untuk

membeli produk tersebut. Iklan berfungsi untuk membangun kesadaran

(awareness) dan preferensi (affection) terhadap produk atau perusahaan. Namun

untuk sampai pada tahap prilaku pembelian, banyak faktor yang dapat menjadi

Page 40: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pengaruh seseorang membeli atau tidak membeli produk yang diiklankan, yaitu,

faktor harga, kualitas produk, manfaat, dan lain sebagainya.

Sampainya pesan iklan kepada khalayak dapat disebut sebagai terpaan

media, dalam penelitian ini adalah terpaan iklan Nokia di televisi. Terpaan media

tidak hanya berarti masuknya media massa dalam suatu individu melainkan juga

bagaimana individu tersebut menggunakan media. Terpaan tidak hanya

menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media

massa akan tetapi juga apakah orang tersebut benar-benar terbuka dengan pesan-

pesan media. Terpaan merupakan suatu aktivitas atau perilaku mendengar,

melihat, dan membaca pesan media massa ataupun pengalaman dan perhatian

terhadap pesan tersebut” (Kriyantono, 2009:206-207). Terpaan media dalam hal ini

adalah terpaan iklan televisi Nokia. Bila menggunakan media yang tepat dan

diarahkan sesuai dengan sasaran yang benar maka terpaan iklan dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku yang diinginkan.

4. Iklan Televisi dan Elemen Iklan Televisi

a. Iklan Televisi

Salah satu pesan yang dapat disebarkan melalui komunikasi massa adalah

iklan. Iklan merupakan informasi yang memberikan berita yang up to date kepada

konsumen mengenai produk yang bertujuan menjaga tingkat produksi. Iklan pada

dasarnya bersifat membujuk pemirsa dengan berbagai iming-iming citraan yang

ujung-ujungnya mendorong munculnya hasrat untuk membeli. Iklan adalah pesan

yang menawarkan suatu produk yang ditujukan pada masyarakat lewat suatu

media (Kasali, 2007:9). Selain itu iklan merupakan sarana komunikasi terhadap

Page 41: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar

masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti. Selain itu iklan merupakan

media bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan. Media

televisi merupakan salah satu media iklan yang efektif untuk menyampaikan pesan iklan

kepada konsumen potensial

Du Plessis dalam bukunya, The Advertising Mind (2005:117) mengatakan

bahwa bagi sebagian besar pemasar, TV masih merupakan medium utama bagi

kegiatan brand building pengiklan besar. Televisi mampu untuk berkomunikasi

dari berbagai segi, visual, suara dan gerak untuk menyampaikan informasi dan

emosi, dan untuk berkomunikasi dengan cepat dan relatif sederhana kepada

khalayak pasif.

Tampilan visual, adanya suara dan gerak; untuk menyampaikan informasi

dan emosi, akan berpengaruh pada proses persepsi terhadap produk. Jingle iklan,

misalnya dapat membawa karakter produk yang diiklankan. Elemen ini tidak ada

pada iklan di media cetak. Visualisasi dalam iklan juga tak kalah penting dalam

menyampaikan karakter produk yang diiklankan. Hal ini tak dapat dijumpai pada

iklan radio.

Kemampuan televisi dalam menjangkau audience dan dalam menciptakan

citra yang positif ataupun negatif telah menjadikannya sebagai media yang paling

efektif dalam menyampaikan iklan. Televisi sebagai media hiburan yang paling

digemari oleh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia merupakan salah satu

media yang efektif untuk beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai

Page 42: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

karakteristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara, dan gerak. Oleh karena itu

pesan yang disampaikan sangat menarik perhatian penonton

Bentuk siaran dalam media televisi sangat tergantung dari berbagai bentuk

siarannya, apakah merupakan bagian dari suatu sindikat, jaringan lokal, kabel atau

bentuk lainnya. Bentuk iklan ditelevisi yaitu: Pensponsoran, partisipasi,

pengumuman maupun announcement.

Media televisi menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dalam

hal menciptakan kelenturan dengan mengkombinasikan audio visual sehingga

iklan dapat dikemas dalam bentuk yang menarik. Iklan media televisi dapat

mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen sasaran dimana banyak konsumen

potensial meluangkan waktu didepan televisi sebagai sumber berita dan informasi.

Ada beberapa keunggulan media televisi jika dilihat dari sisi pragmatis.

Pertama, menyangkut isi dan bentuk, media televisi walaupun direkayasa mampu

membedakan fakta dan fiksi, realistis, dan tidak terbatas. Kedua, menyangkut

hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai khalayak yang tetap,

memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim. Ketiga, media

televisi memiliki tokoh berwatak (baik riil maupun yang direkayasa), sementara

media lain (khususnya film) hanya memiliki bintang yang direkayasa

(Sumartono, 2002:4).

b. Elemen Iklan Televisi

Beberapa elemen iklan televisi saling bekerjasama untuk menciptakan

suatu daya tarik. Elemen audiovisual tidak dapat berdiri sendiri, begitu juga

Page 43: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dengan elemen-elemen yang lainnya. Elemen-elemen yang saling bekerjasama

tersebut (Wells, Burnett&Moriaty, 1995:156), yaitu :

1) Video

Video terdiri dari rangkaian adegan yang berupa gambar yang berfungsi

memberikan informasi tentang karakteristik produk agar lebih dikenal

khalayak.

2) Audio

Audio berupa suara dan kata-kata. Jika tanpa elemen ini maka

penginformasian suatu produk menjadi kurang menarik.

3) Talent

Talent mengarah pada cerita atau gambar yang ditampilkan pada iklan

televisi. Talent dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan model

atau bintang iklan untuk memperagakan manfaat, cara kerja, kehebatan,

dan sebagainya dari produk agar konsumen mendapat informasi yang

cukup.

4) Props

Merupakan elemen iklan terpenting dimana iklan menonjolkan

keunggulan produknya untuk selalu diingat oleh khalayak. Adegan

cerita, figur, musik, dan lainnya yang digunakan hanyalah sebagai

pendukung dalam menunjukkan keunggulan produk.

Page 44: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5) Setting

Merupakan tempat pengambilan adegan dari iklan tersebut. Pemilihan

tempat harus disesuaikan dengan jalan cerita sehingga iklan harus lebih

menarik.

6) Lighting

Pencahayaan, baik itu kombinasi warna juga harus serasi agar iklan

tersebut enak untuk dilihat.

7) Graphics

Kata-kata dan foto yang tidak bergerak dapat ditampilkan dengan

menggunakan komputer sehingga dapat ditampilkan dengan bentuk-

bentuk tertentu.

8) Packing

Adalah bagian keseluruhan pengakhiran sebuah pesan atau dengan kata

lain hasil eksekusi iklan. Pengiklan sebaiknya membuat iklannya sebaik

mungkin agar iklan dapat dimengerti dan ditangkap dengan baik oleh

khalayak.

5. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual,

maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya

perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi

suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut.

Page 45: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan

persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan

penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan

(Rakhmat, 2002:51). Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi

(sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah

bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi

tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan

memori (Desiderato, 1976:129).

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga

pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu. Pengalaman dapat diperoleh

dari semua perbuatannya di masa lampau atau dapat pula

dipelajari, sebab dengan belajar seseorang akan dapat memperoleh

pengalaman. Hasil dari pengalaman yang berbeda-beda, akan membentuk suatu

pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan

dalam perilaku pembelian yang berbeda pula. Makin sedikit pengalaman

dalam perilaku pembelian,makin terbatas pula luasan interpretasinya. Dan juga

persepsi ini juga ada hubungannya antara rangsangan dengan medan yang

mengelilingi dan kondisi dalam diri seseorang. Informasi yang

diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk

preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan

membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya

Page 46: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

akan sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah

konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Namun, pada kenyataannya orang benar-benar aktif mempersepsikan

stimuli dan objek di sekitar lingkungan mereka. Customer melihat apa yang

mereka harapkan untuk melihat dan apa yang mereka harapkan untuk melihat

tergantung pada kepercayaan umum dan stereotip. Dan karena setiap kelompok

(segmen) dan individu memiliki kepercayaan umum dan stereotype yang berbeda-

beda sehingga menimbulkan persepsi terhadap suatu lingkungan pemasaran juga

menjadi beragam. Oleh karena itu, marketer harus menyadari perbedaan tersebut

agar dapat menyesuaikan stimuli pemasaran (yakni iklan, kemasan, harga dll)

dengan persepsi mereka sehingga sesuai dengan segmen yang ditargetkan.

b. Persepsi tentang Produk

Persepsi produk/pesan tertuju pada produk yang dibuat dalam

komunikasi. Perhatian berfokus pada dua tipe respon yaitu argumen yang

mendukung (support argument) dan argumen yang menentang (counter

argument) (Belch dan Belch, 1995). Counter argument merupakan persepsi

konsumen yang berkebalikan dengan pesan dalam iklan. Konsumen akan

mengekspresikan ketidakyakinan dan ketidaksetujuan terhadap klaim dalam iklan

mengenai produk. Konsumen lain ada yang mendukung argumen atau

berpersepsi bahwa konsumen setuju atau sependapat dengan klaim dalam iklan.

Argumen yang menolak berhubungan secara negative dengan

penerimaan pesan, semakin menolak pesan yang disampaikan maka

penerimaan pesan juga akan semakin minimal. Sehingga indikasi bahwa

Page 47: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pemrosesan informasi iklan berjalan efektif bila seorang konsumen

memberikan argument yang mendukung ( support argument ).

Assael (1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan bahwa persepsi

terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan

komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang

ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk

melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang

diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara

pejualan). Persepsi mengenai pesan/produk yang telah terbentuk setelah

konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka

terhadap merek yang akan mempengaruhi minat beli secara tidak langsung.

Seseorang yang termotivasi pasti akan beraksi, dan bagaimana orang itu

akan beraksi tergantung pada persepi yang diterimanya mengenai sesuatu hal.

Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda dan beraksi secara berbeda

pula. Menurut Philip Kotler (Simamora, 2002:12-13), persepsi diartikan sebagai:

proses di mana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan

informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang

dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama

disebabkan oleh tiga proses persepi dibawah ini :

1. Perhatian yang Selektif (Eksposur Selektif)

Hal ini berkaitan dengan jumlah rangsangan yang sangat banyak tiap

harinya, namun tentunya tidak semua rangsangan ini dapat diterima.

Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian

Page 48: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

konsumen, di mana pesan yang disampaikan akan hilang bagi

kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar produk tersebut,

kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan yang

mengelilingi konsumen pasar tersebut.

2. Gangguan yang Selektif (Distorsi Selektif)

Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa

yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang

masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan

kecenderungan orang untuk meramu informasi ke dalam pengertian

pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang

lebih mendukung daripada menentang konsepsi-konsepsi yang telah

dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami

3. Mengingat Kembali yang Selektif (Retensi Selektif)

Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan

informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat

yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan

sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan

pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat tentang

pemilihan sebuah produk.

Persepsi dalam penelitian dimaksudkan sebagai keseluruhan persepsi yang

terbentuk pada khalayak melalui beberapa stimuli yang di ada di sekitarnya.

Semua stimuli yang ada saling mempengaruhi dan memberikan penilaian yang

Page 49: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berbeda pada masing-masing khalayak tergantung pada banyaknya dan besanya

pengaruh stimuli pada khalayak.

Lebih khususnya, penelitian ini hanya fokus pada persepsi terhadap

produk. Persepsi pada produk diukur dari komponen-komponen produk yang

nyata (tangible components) maupun tidak nyata (intangible components).

Komponen nyata merupakan komponen produk yang dapat dirasakan oleh indera

yang terdiri atas; ukuran, feature (yang paling menonjol), warna, daya tahan,

kemasan, rasa dan lain-lain. Sementara komponen tidak nyata justru

kebalikannnya, yang terdiri atas; gaya, kualitas, image, gengsi, garansi, brand

name, dan lain-lain.

Gambar I.4

Tangible & Intangible Componen

Sumber: Wells, Burnett, Moriarty, 2000:69

Page 50: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Komponen nyata (tangible) sebuah produk meliputi:

1. Size (ukuran) yaitu bagi setiap produk handphone, adalah bentuk suatu

produk yang terlihat besar atau kecil.

2. Features (Fitur), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, dimensi

ini dapat dikatakan sebagai aspek sekunder, fitur menjadi target para

produsen untuk berinovasi dalam upaya memuaskan pelanggan.

3. Colour (warna), yaitu termasuk kedalam apa yang disebut dengan

tekstur, warna yang bagus dan indah dalam sebuah produk akan

menarik perhatian konsumen.

4. Durability (daya tahan), yaitu merupakan suatu pengukuran terhadap

siklus hidup produk baik secara teknis maupun waktu, produk

dikatakan awet jika sudah banyak yang menggunakan atau sudah lama

digunakan. Keawetan dibedakan menjadi dua jenis yaitu awet secara

teknis dan awet secara waktu. Bagi konsumen, awet yang berhubungan

dengan aspek waktu lebih mudah dimengerti, karena itu, sebagian besar

produk-produk yang menjanjikan keawetan lebih menonjolkan masalah

awet dalam hal waktu.

5. Package (kemasan), produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan

agar tercipta manfaat-manfaat tertentu seperti perlindungan,

kemudahan, manfaat ekonomi, dan promosi para pemasar sebaiknya

mengembangkan suatu konsep pengemasan, untuk kemudian

mengujinya dari segi fungsi dan psikologi agar dapat mencapai tujuan

Page 51: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang ingin diraih, namun masih tetap sesuai dengan kebijakan atau

peraturan pemerintah.

6. Taste (rasa); yaitu pada makanan memiliki pengertian sebuah reaksi

kimia dari gabungan berbagai bahan makanan dan menciptakan sesuatu

rasa yang baru yang dirasakan oleh lidah.

Komponen tidak nyata (intangible) sebuah produk meliputi:

1. Style (gaya), yaitu menggambarkan penampilan dan perasaan bagi

konsumen. Gaya ini menekankan bagaimana suatu produk sesuai

dengan suatu gaya hidup.

2. Quality (kualitas), yaitu seberapa baik sebuah produk sesuai dengan

kebutuhan spesifik konsumen.

3. Image (persepsi terhadap produk): yaitu persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan konsumen akan atribut atau ciri-ciri produk

yang akan dibeli, maka konsumen akan mempersepsikan kualitas

harganya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan,

maupun negara pembuatnya.

4. Prestige (gengsi), yaitu berkaitan dengan memamerkan aspek

fungsioanal dari produk itu yang merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan konsumen ketika ingin membeli suatu produk.

5. Warranty (garansi), yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kemudahan,

penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak

Page 52: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan

hingga purna jual yang mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan

komponen yang dibutuhkan.

6. Brand image (nama merek), yaitu nama penting bagi sebuah produk.

Merek adalah sebuah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk.

Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah

menjadi sebuah citra atau bahkan sebuah simbol

Dalam penelitian ini persepsi yang dimasukkan adalah persepsi sebagai

efek yang timbul karena adanya pesan dalam iklan televisi.

F. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk

menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang

menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

1. Variabel Independen: Tayangan iklan

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang diduga

sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah tayangan iklan Nokia E7, sehingga tayangan iklan

tersebut mampu mempengaruhi variabel dependen.

Page 53: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Variabel Dependen: Persepsi terhadap produk

Variabel dependen adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang

dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Persepsi dalam penelitian ini

merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (memberi

makna) setelah menonton tayangan iklan televisi handphone Nokia E7.

Untuk mengukur persepsi, peneliti akan melihat aspek kognisi, yaitu

berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula itu

tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi jelas meskipun

dalam ilmu psikologi persepsi juga dapat dilihat sebagai tahap afeksi ketika sudah

memberikan penilaian. Persepsi terhadap produk akan diwakili dengan sejumlah

indikator yang mewakili karakteristik produk.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris.

Untuk melihat persepsi terhadap produk digunakan indikator-indikator sebagai

berikut:

1. Kualitas produk (apakah produk tersebut dipersepsikan memiliki

kualitas yang baik atau jelek).

2. Harga produk (apakah produk tersebut dipersepsikan memiliki harga

mahal atau murah)

Page 54: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Kemasan produk (apakah produk tersebut dipersepsikan memiliki

kemasan yang ekslusif atau tidak)

4. Ekslusivitas produk (apakah produk tersebut dipersepsikan memliki

bentuk yang ekslusif atau murahan)

5. Citra merek produk (apakah produk tersebut dipersepsikan memiliki

citra yang bagus atau jelek).

6. Reputasi produk (apakah produk tersebut dipersepsikan reputasi yang

bagus atau jelek).

7. Modernitas pemakai produk (apakah pemakai produk tersebut

dipersepsikan modern atau kuno)

8. Perasaan pemakai (apakah perasaan pemakai produk tersebut

dipersepsikan memiliki senang atau tidak senang)

9. Tingkat pendapatan pengguna produk (apakah penggunanya

dipersepsikan berpenghasilan tinggi atau rendah)

10. Tingkat pendidikan pengguna produk (apakah penggunanya

dipersepsikan berpendidikan tinggi atau rendah)

11. Gaya hidup pengguna produk (apakah penggunanya dipersepsikan

memiliki gaya hidup tinggi atau rendah).

H. Model Analisa

Penelitian ini merupakan penelitian yang melihat persepsi responden

tentang produk sebelum dan setelah responden melihat iklan pada dua kelompok.

Page 55: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Model analisa yang digambarkan di bawah ini merupakan alur pemikiran peneliti

dalam melihat permasalahan penelitian.

Pada kelompok I, yaitu kelompok yang diberi treatment / kelompok

eksperimen / kelompok yang diterpa iklan Nokia versi terbaru, peneliti akan

mengukur persepsi sebelum (pre test) dan sesudah diterpa iklan (post test). Lalu

pada kelompok II, yaitu kelompok kontrol, peneliti tidak memberi treatment iklan

Nokia versi terbaru namun iklan lain yang tidak mengandung unsur Nokia.

Peneliti juga akan mengukur persepsi kelompok kontrol ini sebelum (pre test) dan

sesudah diterpa iklan (post test).

Kelompok kontrol dalam penelitian ini digunakan oleh penulis untuk lebih

meningkatkan kepercayaan dalam penarikan kesimpulan bahwa perbedaan

persepsi yang terjadi terhadap produk di kalangan responden yang berasal dari

Kelompok I: Persepsi terhadap

Nokia sebelum melihat iklan

Kelompok II: Persepsi terhadap

Nokia sebelum melihat iklan

Iklan Nokia versi

terbaru

Iklan non Nokia

Kelompok I: Persepsi terhadap

Nokia sesudah melihat iklan

Kelompok II: Persepsi terhadap

Nokia sesudah melihat iklan

Page 56: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kelas yang sama disebabkan oleh treatment yang diberikan, yaitu dalam hal ini

adalah iklan Nokia E7, bukan disebabkan karena faktor-faktor lainnya (Campbell

dan Stanley dalam Austin & Pinkle, 2006:178).

I. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus

dilakukan pengujian. Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberi arah bagi analisis

penelitian (Marzuki, 2005). Pada penelitian kali ini hipotesis berupa hipotesis

satu-arah dimana pernyataannya lebih spesifik. Disini kesimpulan sementaranya

adalah : Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan terhadap handphone Nokia

pada kelompok yang menonton iklan Nokia, dan tidak terdapat perbedaan

persepsi yang signifikan terhadap handphone Nokia pada kelompok yang melihat

iklan non Nokia (Studi eksperimen pada mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi

Non Reguler angkatan 2009 dan 2010 FISIP UNS yang belum pernah melihat

iklan Nokia E7).

Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan sebelumnya, adapun

hipotesis pada penelitian ini adalah Hipotesis pada penelitian ini adalah::

1. Persepsi terhadap handphone Nokia pada kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah dikenai stimulus / treatment.

H0: Tidak ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan Nokia E7.

H1: Ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Nokia E7.

Page 57: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Persepsi terhadap handphone Nokia pada kelompok kontrol

sebelum dan sesudah dikenai stimulus iklan non Nokia

H0: Tidak ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan non Nokia.

H1: Ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan non Nokia.

J. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah pada eksternal validity-nya karena

hanya melibatkan sejumlah individu yang belum bisa dikatakan mewakili jumlah

yang lebih besar di masyarakat. Masalah validitas eksternal mengacu pada sejauh

mana kemampuan hasil-hasil temuan dalam eksperimen dapat digeneralisasikan

ke dunia nyata. (babie, 1986:25). Seperti juga penelitian ini hanya berlaku untuk

subyek tertentu dan dalam konteks tertentu dimana mereka diberi treatment. Jadi

generalisasi terbatas hanya pada subyek tertentu dan kontseks spesifik, yaitu iklan

(stimulus) tertentu. Terbatasnya generalisasi konteks berarti hasil temuan dalam

penelitian ini hanya bisa digeneralisasikan untuk iklan dengan struktur seperti

yang dipakai dalam stimulus penelitian ini. Selain itu penggunaan desain ini juga

mengancam validitas internal. Validitas internal mempermasalahkan apakah efek

yang terjadi pada variabel dependen benar-benar merupakan hasil treatment

eksperimen dan bukan disebabkan oleh faktor-faktor lain. Faktor lain ini yang

juga disebut extraneous variabel.

Page 58: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Jadi hal yang penting dilakukan dalam penelitian eksperimen adalah

mengatasi atau mengurangi pengaruh faktor-faktor lain yang disebut sebagai

extraneous variabel sehingga efek yang ditimbulkan benar-benar merupakan

pengaruh dari eksperimental stimulus.

Selanjutnya seperti halnya penelitian-penelitian kuantitatif, penelitian ini

masih dalam tataran permukaaan, bukan menelaah bagaimana proses persepsi itu

bisa terbentuk ketika seseorang melihat iklan. Untuk itu diperlukan instrumen lain

dalam penelitian yaitu indepth interview.

Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang dijumpai peneliti dalam

eksperimen ini yang diduga dapat mengurangi validitas internal penelitian ini.

Selanjutnya diuraikan pula bagaimana peneliti mengatasinya, sumber-sumber dari

internal validity ini diuraikan oleh Earl Babie dalam bukunya “The Practice of

Social Research”. (Babie, 1986).

1. Maturation

Yaitu kondisi apa aja yang bisa tyerjadi dalam diri subyek eksperimen

yang berubah sesuai dengan waktu yang berlalu. Sewaktu penelitian

dilakukan mungkin saja timbul rasa letih, bosan, lapar dan lain-lain. Untuk

mencegahnya maka eksperimen mengganggu hasil penelitian. Untuk

mencegahnya maka eksperimen dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu

lama dan melengkapi dengan konsumsi.

Page 59: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Bias seleksi

Bias dalam seleksi bisa terjadfi dalam prosedur pengelompokkan yang

dilakukan untuk menempatkan subyek eksperimen ke dalam kelompok

pengamatan. Untuk mengatasinya pemilihan dan penempatan subyek

eksperimen ke dalam kelompok eksperimen atau kelompok kontrol

dilakukan secara random. Seperti yang dijelaskan dalam buku Advertising

Theories and Practices.

Randomization means that everyone in the experiment has a” known and equal chance” of being selected. For example, if you started with 100 subjects, each would have a 1-out-0f- 100 chance of being selected, if we put 100 names in a hat and drew them out one at a time, each would have the same chance of being as eng selected as long as each name drawn was placed back into the hat. Because it is so difficult to organize and implement a true experiment, few adversiters engage in this type of research (wells, 207, 1995).

3. Bias Subyek

Mengacu pada perubahan penampilan subyek selama eksperimen

berlangsung karena sikap atau motif subyek. Mungkin saja subyek merasa

terpaksa atau malas untuk mengikuti jalannya penelitian. Untuk mengatasi

hal ini memang agak sulit, tetapi pada awal eksperimen, peneliti mencoba

untuk bersikap ramah dan mencoba memberi pengertian agar jawaban-

jawaban yang dilakukan nanti benar-benar jawaban yang apa adanya (tidak

dibuat-buat).

Page 60: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Bias Peneliti

Yaitu perubahan penampilan subyek eksperimen akibat peneliti yang

berusaha aktif agar memperoleh hasil sesuai yang diharapkannya. Untuk

mengatasinya, peneliti berusaha sepasif mungkin dan membiarkan

eksperimen berlangsung apa adanya.

5. Efek Hawthorne

Efek ini menunjukkan efek yang terjadi karena subyek eksperimen merasa

mendapat perilaku khusus. Isaac dan Michael menyebutnya reactive effect

of experimental procedures (Rakhmat, 2002:54). Bila orang merasa

bahwa orang ikut serta dalam eksperimen, perilakunya yang normal akan

berubah.

Di samping kelemahan-kelemahan di atas ada beberapa hal lain yang juga

merupakan keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Jumlah subyek eksperimen

Tidak ada batasan yang jelas berapa sebaiknya jumlah subyek yang

diambil. Yang jelas semakin banyak akan semakin baik, karena akan

dapat menggambarkan keadaaan yang sesungguhnya. Karena berbagai

keterbatasan, baik tenaga, waktu dan biaya, maka penelitian ini hanya

mengambil 30 subyek eksperimen yang kemudian secara random

ditempatkan ke dalam dua kelompok eksperimen. Kurang banyaknya

variabel yang dianalisis untuk mengisolasi treatment

Page 61: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Seperti telah dijelaskan, ada banyak variabel yang mungkin

berpengaruh dalam penelitian ini. Ada beberapa yang berusaha

dikontrol oleh peneliti, ada beberapa yang dimasukkan dan dianalisis

tetapi ada juga yang tidak dimasukkan. Sehingga beberapa variabel

yang diperkirakan peneliti sebagai extranous variabel dan variabel

tersebut dianalisis.

2. Time Frame

Masalah penentuan waktu kejadian juga merupakan keterbatasan

prnrlitian ini. Apakah hanya dalam waktu singkat bisa terjadi efek

akibat exsperimental stimulus? Tetapi seperti telah dijelaskan di awal

penelitian ini, bahwa peneliti ingin melihat ada tidaknya efek segera

(immadiate effect) yang disebabkan oleh experimental stimulus.

3. Intensitas

Tidak ada patokan yang jelas berapa kali sebaiknya experimental

stimulus dikenakan kepada subyek eksperimen. Tetapi menurut

penelitian yang dilakukan Advertising Research Foundation, secara umum

dibutuhkan sekitar 3 kali pengenaan (exposure) untuk menjelaskan

perubahan perilaku dan sikap (Aaker & Myers, 1987:48). Atas dasar inilah

memberikan treatment sebanyak 3 kali kepada subyek eksperimen.

Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat

strategi umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas eksternal,

antara lain:

Page 62: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau

waktu yang digunakan dari populasi yang ada agar generalisasi menjadi lebih

baik.

b. Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen.

Langkah ini ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.

c. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup

modal populasi.

d. Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk

memenuhi target yang ingin dicapai.

Dalam setiap penelitian eksperimen perlu diketahui persoalan-persoalan

tentanginternal maupun eksternal validitas agar subjektifitas dalam penelitian

dapat dihindari.

K. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yaitu hasil

pengamatan atas suatu hal yang bisa dinyatakan dalam angka (Santoso, 2005).

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatif (explanatory

research) yang digambarkan Masri Singarimbun sebagai penelitian penjelasan

penjelasan yang menyorot hubungan kausal dan pengujian hipotesis (Singarimbun

Effendi, 1989, 4).

Page 63: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti hubungan sebab-akibat dengan

memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau lebih) kelompok

eksperimental, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak

mengalami manipulasi (Rakhmat, 2001:32). Dalam penelitian ini kelompok

eksperimen akan menertima terpaan iIklan Nokia sedangkan kelompok control

kontrol akan menerima terpaan iklan BlackbBerry..

Desain penelitan yang digunakan adalah true experiment, dengan

penempatan subjek eksperimen secara random ke masing-masing kelompok.

Desain true experiment melihat perbedaan persepsi yang sebelum dan sesudah

dikenai treatment. Lalu membandingkan antara kelompok yang dikenai treatment

dan tidak dikenai treatment.

Sebagai variabel independen atau dalam penelitian eksperimen disebut

dengan experimental stimulus adalah indikator yang mengukur persepsi,

sedangkan variabel dependennya adalah persepsi tentang produk yang diiklankan.

Peneliti akan menerapkan desain eksperimen seperti yang ditampilkan

skema di bawah ini:

Kelompok I : R O1bef x O1aft

Kelompok 2 : R O2bef x O2aft

Desain eksperimen ini dikenal sebagai desain dua kelompok sebelum dan

sesudah (twogroup, before and after design). R menunjukkan pengambilan secara

Page 64: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

random subjek eksperimen dari populasi yang dibuat.R mengindikasikan bahwa

para individu telah dipilih secara acak menjadi beberapa kelompok variable

perbaikan yang terpisah-pisah atau kelompok-kelompok itu sendiri tewlah

dialokasikan secara acak ke berbagai variabel perbaikan yang terpisah. O

menunjukkan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel dependen. O

mengacu pada proses observasi atau pengukuran variable tak bebas pada unit-unit

uji. Sedangkan X menunjukkan experiment stimulus. X menyatakan keterbukaan

kelompok uji untuk variable perbaikan eksperimen. Pada kelompok eksperimen,

stimulus yang diberikan adalah iklan Nokia E7. Sehingga jika terjadi perbedaan

skor persepsi sebelum dan sesudah melihat iklan pada kelompok eksperimen itu

dikarenakan karena adanya pengaruh tayangan iklan Nokia E7.

Kelompok I adalah sekumpulan responden yang diberi stimulus iklan

Nokia E7. Sementara kelompok II adalah sekumpulan responden yang diberi

stimulus iklan bukan Nokia. Pada penelitian ini, penulis memilih menggunakan

iklan BlackBerry sebagai stimulus. Setelah responden diberi stimulus /melihat

iklan, responden akan diminta mengisi kuesioner yang berisikan sejumlah

penilaian tentang handphone Nokia. dengan memberikan skor pada masing-

masing produk tersebut. Selanjutnya akan dibandingkan skor pada O1 dan O2. .

Satu hal yang perlu dijelaskan peneliti adalah masalah penentuan waktu

kejadian. Dalam ilmu-ilmu sosial biasanya eksperimen dilakukan dalam periode

yang singkat. Begitu subjek menerima treatment, maka efeknya langsung diamati,

diuji, atau diukur untuk memperoleh hasil pengamatan terhadap variabel

dependen. Untuk situasi-situasi dimana perubahan treatment dihubungkan dengan

Page 65: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

perubahan langsung pengamatan terhadap variabel dependen, masih

dimungkinkan untuk menggeneralisasi dengan prosedur eksperimen seperti ini,

tetapi kadang-kadang hubungan antara treatment dan hasil pengamatan terhadap

variabel dependen tidaklah bersifat langsung. Setelah treatment berubah,

diperlukan waktu bagi hasil pengamatan terhadap variabel dependen untuk

berubah (Walizer dan Wienier, 1993:246).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efek dengan segera yang

ditimbulkan oleh pesan iklan televisi Nokia. Iklan ini adalah iklan Nokia versi

terbaru yang belum di-launching di Indonesia sehingga dapat meminimalisir

kemungkinan terjadinya perubahan persepsi responden karena variabel lain di luar

variabel terpaan iklan.

3. Subyek Penelitian

Banyak penelitian eksperimen yang menggunakan orang-orang dari satu

kelas (misalnya, satu kelas bidang studi tertentu) sebagai kelompok eksperimen

dan kontrol. Dengan demikian diasumsikan bahwa anggota kelas banyak

memiliki kesamaan sehingga extraneous variable dapat terkontrol. Extranous

variable dalam hal ini bisa berupa latar belakang pendidikan, usia, SSE, lifestyle.

Pada penelitian ini dilakukan randomisasi untuk menghindari bias seleksi.

Bias seleksi bisa terjadi dalam prosedur pengelompokan yang dilakukan dengan

menempatkan subyek eksperimen ke dalam kelompok pengamatan. Maka untuk

mengatasinya, pemilihan dan penempatan subyek eksperimen ke dalam kelompok

eksperimen atau kelompok kontrol dilakukan secara random.

Page 66: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa SI Komunikasi Non

Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS. Alasan penentuan populasi ini adalah

karena karakteristik mahasiswa tersebut merupakan target audience Nokia E7

yaitu yang berusia 22 sampai dengan 25 tahun, dan berkelas sosial menengah.

Jumlah sample yang ditarik dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan

besarnya ukuran sampel (Sekaran, 1992):

1. Sebagian besar penelitian memerlukan sampel yang berukuran antara 30

sampai dengan 500.

2. Pada saat sampel dibagi ke dalam beberapa subsampel (perempuan/laki-laki,

anakanak/remaja/dewasa dan lain-lain), diperlukan ukuran sampel minimum

30 untuk masing-masing subsampel.

3. Untuk penelitian yang melibatkan analisis multivriat, ukuran sampel biasanya

tidak kurang dari lima kali jumlah variabel penelitian.

4. Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat,

jumlah sampel sebanyak 10 sampai dengan 20 dapat mencukupi.

Teknik penarikan sampel 60 orang tersebut adalah simple random

sampling. Penulis melakukan dengan cara menuliskan nama-nama ke-60

mahasiswa tersebut, kemudian dimasukkan dalam suatu gelas untuk diambil satu

per satu secara acak. Responden yakni mahasiswa SI Komunikasi Non Reguler

Angkatan 2009 dan 2010 UNS berumur 22 sampai 25 tahun yang belum pernah

melihat iklan Nokia sebelumnya dan mereka bersedia untuk diundang dalam

penelitian eksperimen yang diacak secara random. Kedua kelompok mahasiswa

Page 67: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ditempatkan dalam ruang sama tetapi secara bergantian. Kelompok pertama

disebut sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua disebut kelompok

kontrol. Untuk mengukur persepsi, akan dibagikan kuesioner yang harus diisi oleh

subjek eksperimen. Selanjutnya kedua kelompok tersebut akan diberikan

perlakuan sebagai berikut:

Kelompok 1

Untuk kelompok ini diberikan kuesioner pertama untuk mengetahui

persepsi mereka tentang Nokia. Setelah itu mereka dipertontonkan iklan

Nokia versi terbaru. Setelah beberapa saat responden diminta mengisi

kuesioner kedua untuk mengetahui persepsi mereka tentang Nokia sesudah

melihat iklan terbaru Nokia E7.

Kelompok 2

Untuk kelompok ini diberikan kuesioner pertama untuk mengetahui

persepsi mereka tentang Nokia. Setelah itu mereka dipertontonkan iklan

bukan Nokia. Setelah beberapa saat responden diminta mengisi kuesioner

kedua untuk mengetahui persepsi mereka tentang Nokia sesudah melihat

iklan Blackberry.

4. Metode Pengukuran

Untuk mengukur persepsi terhadap produk yang diiklankan, peneliti akan

menggunakan skala Likert. Skala ini digunakan dengan meminta para responden

mengevaluasi beberapa objek berdasarkan skala pengharkatan 7 titik jalur dengan

batas sisi kiri dan sisi kanan berisi kata-kata sifat yang berlawanan maknanya

(bipolar adjectives). Metode ini menuntut responden atau subjek eksperimen

Page 68: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

menggunakan sekelompok skala adjective berkutub dua untuk membuat

keputusan tentang suatu konsep. Setiap skala merupakan rangkaian delapan titik

yang dibatasi oleh 2 kutub adjective. Responden diminta untuk menunjukkan

posisi tertentu di antara 2 kutub adjective tersebut, yang paling baik/tepat dalam

mewakili persepsinya tentang konsep yang ditanyakan. Persepsi responden secara

keseluruhan dilihat dari total rata-rata persepsinya sebagai skor untuk setiap

indikator. Indikator-indikator dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam 3

dimensi /faktor, yaitu:

1. Dimensi evaluatif

2. Dimensi potensi

3. Dimensi aktivitas

Pengelompokan indikator ke dalam dimensi ini lebih didasarkan pada kata

sifat (adjective) yang digunakan. Dari penelitian Osgood ditemukan bahwa

dimensi evaluative biasanya menggunakan kata sifat yang evaluative, seperti:

baik-jelek (good-bad), indah-buruk (beautiful-ugly), bersih-kotor (clean-dirty),

dll. Sedangkan dimensi potensi biasanya menggunakan kata sifat yang

melambangkan kekuatan (strength) dan potensi. Contohnya adalah besar-kecil

(large-small), berat-ringan (heavy-light), kuat-lemah (strong-weak). Terakhir,

dimensi aktivitas, menggunakan kata sifat yang melambangkan gerakan (motion)

dan action seperti cepat-lambat (fast-slow), panas-dingin (hot-cold), aktif-pasif

(active-passive). (Kinner dan Taylor, 1987).

Dari berbagai indikator yang mencoba mengukur konsep persepsi dapat

dikelompokkan menjadi dua variabel di bawah ini:

Page 69: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dimensi Evaluasi:

No Indikator Adjective Pairs

1 Kualitas Baik – Jelek

2 Harga Mahal - Murah

3 Kemasan produk Bagus - jelek

4 Eksklusivitas Eksluif - Murahan

5 Citra Merek Bagus - jelek

6 Reputasi Produk Bagus-- jelek

7 Modernitas Pemakai Modern - Kuno

8 Perasaan Pemakai Senang – Tidak Senang

Dimensi Potensi:

No Indikator Adjective Pairs

9 Tingkat pendapatan

pemakai

Tinggi - Rendah

10 Tingkat pendidikan

pengguna produk

Tinggi - Rendah

11 Gaya hidup pengguna

produk

Tinggi - Rendah

Page 70: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuisioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

yang dibagikan untuk dijawab oleh responden guna memperoleh data informasi

tertulis.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca. Berdasarkan jenis data yang digunakan yaitu data interval,

maka penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis statistik parametik

yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara membedakan

mean kelompok yang telah terkumpul. Statistik digunakan karena dalam

penelitian ini dihadapkan pada hipotesis, populasi, dan metode pengambilan data.

Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan presentase.

Sedangkan metode untuk membuktikan hipotesis adalah uji t-test. T-test

adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel (dua buah variabel

yang dikomparaktifkan) (Hartono, 2009). Teknik t-test yang digunakan adalah

paired sample t-test, dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05 atau tingkat

kepercayaan 95% yang berarti tingkat kesalahan dari penelitian ini adalah sebesar

5%. Uji t berpasangan (paired samples t-test) digunakan untuk membandingkan

selisih dua purata (mean) dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data

terdistribusi normal (Stanislaus, 2009). Dalam penelitian ini proses penghitungan

Page 71: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

t-test menggunakan program SPSS 17 for Windows, Output data berupa tabel akan

dibahas lebih lanjut pada bagian analisis.

7. Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang melibatkan pengaruh antar variabel

dapat dirumuskan melalui prosedur berikut ini :

a. Persepsi terhadap handphone Nokia pada kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah dikenai stimulus / treatment.

H0: Tidak ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan Nokia.

H1: Ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Nokia.

b. Persepsi terhadap handphone Nokia pada kelompok kontrol

sebelum dan sesudah dikenai stimulus iklan non Nokia

H0: Tidak ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan non Nokia

H1: Ada perbedaan persepsi terhadap handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan non Nokia.

8. Uji validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian,

Page 72: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk

mengukur apa yang hendak di ukur.

Validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor. Uji validitas

ini menjelaskan alat ukur yang bisa dikatakan valid bila mengukur hal pokok

untuk diukur. Ada beberapa tipe validitas dan yang paling kompleks adalah

construct validity. Salah satu pengujian validitas konstruk yang paling baik adalah

analisis faktor. Metode analisa faktor dalam penelitian ini menggunakan analisa

faktor konfirmasi.

Analisa faktor merupakan teknik statistik untuk mengelompokkan

variabel-variabel yang saling berhubungan ke dalam beberapa dimensi. Faktor-

faktor ini diidentifikasi berdasarkan keterkaitan antara indikator satu dengan

indikator lainnya. Dalam analisis faktor, keseluruhan indikator akan dimasukkan

kemudian dianalisa mana indikator yang valid (benar-benar mengukur konsep)

dan mana yang tidak.

Hal ini bisa diketahui dengan menggunakan skor KMO measure of

sampling adequacy lebih besar dari 0,5 dengan level of significance lebih kecil

dari 0,05. Indikator-indikator ini juga harus memiliki nilai korelasi dengan faktor

lebih besar dari 0,5. Metode ini dapat menyusun skala-skala dengan banyak

indikator dimana tiap skala mewakili dimensi dalam konsep yang lebih abstrak.

Melalui analisa faktor masing-masing dimensi.

Berikut adalah rekap hasil uji validitas item-item kuesioner yang

digunakan untuk mengukur variabel persepsi :

Page 73: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 17 for Windows

Rotated Component Matrixa

Component

Potensi Evaluasi

kualitashandphonenokiabefore .243 .698

hargahandphonenokiabefore .168 .672

kemasanhandphonenokiabefore .282 .685

ekslusivitashandphonenokiabefore .265 .818

citramerkhandphonenokiabefore .525 .398

reputasihandphonenokiabefore .655 .427

modernitaspemakaihandphonenokiabefore .697 .188

perasaanpemakaihandphonenokiabefore .811 .167

tingkatpendapatanpemakaihandphonenokiabefore .594 .280

tingkatpendidikanpemakaihandphonenokiabefore .676 .278

gayahiduppenggunahandphonenokiabefore .647 .159

.\

Sumber : Hasil Analisis Faktor Pengelompokkan Variabel SPSS 17 for Windows

Dari hasil tabel di atas diketahui bahwa nilai KMO dari seluruh indikator

adalah 0,875 dengan signifikan 0,000. Hal ini berarti pengelompokkan indikator-

Tabel 1.2 Hasil Analisis Faktor Pengelompokkan Variabel

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .875

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.411E3

df 210

Sig. .000

Page 74: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

indikator dari keduia variabel tersebut baik dan memang layak untuk di

operasionalkan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa indikator yang layak untuk mengukur

variabel evaluasi adalah kualitas, harga, kemasan, ekslusivitas. Dan yang layak

untuk mengukur variabel potensi adalah citra merk, reputasi, modernitas pemakai,

perasaan pemakai, tingkat pendapatan pemakai, tingkat pendidikan pemakai, gaya

hidup pemakai.

b. Uji reliabilitas

Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 17 for Windows. Reliabilitas menyatakan

kehandalan atau konsistensi pengukuran yang dilakukan instrumen (kuesioner).

Realibilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

(Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1989 : 140)

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dihitung berdasarkan koefisien

Cronbach’s Alpha dengan menggunakan program SPSS 17 for Windows. Angka

reliabilitas alpha (yang dapat diterima) berkisar antara 0 dan 1. Semakin

mendekati 1 dikatakan bahwa reliabilitas semakin tinggi. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > nilai r table

(0.60).

Berdasarkan hasil uji validitas, maka diperoleh hasil realibiltas dari item-

item kuisioner yang terbagi di dalam kelompok dimensi potensi,dimensi evaluasi

dan dimensi aktivitas sebagai berikut:

Page 75: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 1.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Dimensi Potensi 0,901 Reliabel

Dimensi Evaluasi 0,824 Reliabel

Dimensi Aktivitas 0,786 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 17 for Windows

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa ketiga variabel

memiliki nilai reliabilitas alpha > r table yaitu sebesar 0.60. Dengan demikian

disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur kedua variabel

dikategorikan reliabel. Hal ini berarti juga bahwa secara keseluruhan data hasil

pengukuran kuesioner dalam penelitian ini dapat digunakan dalam tahapan

analisis untuk menguji hipotesis.

Page 76: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB II

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN IKLAN NOKIA E7

“SUCCESS”

A. Gambaran Umum Mahasiswa FISIP UNS

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang

menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Atau

mahasiswa adalah pelajar, atau seseorang yang menghadiri sebuah institusi

pendidikan. Di beberapa negara, istilah bahasa Inggris (atau kognitif dalam bahasa

lain) adalah diperuntukkan bagi mereka yang menghadiri universitas, sementara

anak sekolah di bawah usia delapan belas disebut murid dalam bahasa Inggris

(atau yang setara dalam bahasa lain). Dalam penggunaannya luas, mahasiswa

digunakan untuk siapa saja yang belajar.

2. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa ilmu

komunikasi non reguler angkatan 2009 dan 2010 yang masih aktif dan tercatat

pada program S1 Komunikasi non reguler FISIP UNS angkatan 2009 dan 2010

sebanyak 60 orang.

Page 77: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Latar Belakang

Responden yang dipakai untuk penelitian adalah mahasiswa

komunikasi non reguler angkatan 2009 dan 2010 yang terdiri dari dua kelas

yaitu kelas A dan kelas B. Mahasiswa berasal dari kota Solo, Sragen,

Madiun, Purwokerto, Tegal, Palembang, Jakarta, Bandung. Kebanyakan

mereka berasal dari Luar Kota Solo dan sebagian besar mereka kos di daerah

sekitar Kampus. Usia rata-rata mahasiswa antara 22 – 25 tahun.

b. Status Sosial Ekonomi

Hasil survey menyatakan bahwa status sosial mahasiswa S1

Komunikasi Non Reguler angkatan 2009 dan 2010, yaitu :

· Ada sebagian mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sehingga mereka

memeperoleh penghasilan dan bisa membiayai kuliah sendiri, dan ada

sebagian mahasiswa yang hanya kuliah saja dan mereka masih dibiayai

orang tua.

· Rata-rata penghasilan orang tua mereka termasuk dalam golongan

menengah dan menengah ke atas.

· Sebagian besar orang tua mahasiswa bekerja sebagai Pegawai Negri,

Guru, dan Wiraswasta.

c. Gaya Hidup dan Media Yang Dipakai

Gaya hidup mahasiswa sebagian besar ada yang sudah bekerja dan

sebagian hanya kuliah saja. Mahasiswa yang sudah bekerja sebagian

menghabiskan waktu mereka untuk bekerja dan waktu untuk bermain-main

hanya sedikit, sedangkan mahasiswa yang hanya kuliah saja kemungkinan

Page 78: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

untuk bermain bersama teman-teman lebih besar, sehingga terjalin

pertemanan yang lebih erat diantara mahasiswa. Menurut survey, sebagian

besar mahasiswa menggunakan media televisi untuk memperoleh informasi.

Meskipun ada sebagian yang masih menggunakan media cetak untuk

memperoleh informasi.

B. Gambaran Umum Nokia

1. Profil Perusahaan

Nokia pada awal kemunculannya, tahun 1865, merupakan sebuah

perusahaan pengolahan bubur kayu yang didirikan oleh Fredrik Idestam.

Perusahaan ini akhirnya berubah menjadi pabrik kertas pada tahun 1920. Tak

lama setelah Perang Dunia I berakhir, Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi

Perusahaan Penggilingan Kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia. Ketiga

perusahaan tersebut digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1967.

Selama puluhan tahun Nokia mengalami masa percobaan dari beragam

kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap

membangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun

1970-an Nokia dan pabrik televisi Salora bergabung dan mengembangkan telepon

radio untuk militer. Selain telepon, Nokia sempat menjalankan bisnis di beberapa

jenis produk, seperti kabel, sepatu, kertas, radio telepon dan lain sebagainya.

Resesi yang terjadi di Finlandia, berakhirnya kerjasama dengan Uni Sovyet yang

runtuh, dan produk yang gagal sempat mewarnai usaha yang dilakukan Nokia

untuk menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia.

Page 79: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pada awal 1981, Nokia meluncurkan produk bernama Nordic Mobile

Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di

dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah

Negara.

Pada awal 1990-an Nokia sempat mengalami krisis, tetapi CEO saat itu

mengambil keputusan penting untuk memfokuskan pada telepon seluler dan

jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di

Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang

sangat cepat pada pertengahan 1990-an.

Kini lebih dari 2000 seri ponsel Nokia tersebar di seluruh dunia, dengan

tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Serta

penghargaan yang didapatkan dari berbagai pihak, yang mengakui keberhasilan

Nokia dalam menjalankan strateginya.

2. Revolusi Nokia

Revolusi perkembangan produk-produk Nokia terbagi menjadi empat

jaman, yaitu tahun first century, the move to mobile, mobile revolution dan Nokia

now. First century terjadi pada tahun 1865 sampai dengan 1967, ketika Nokia

baru didirikan. Pada awal berdirinya Nokia masih berupa pabrik pengolah bubur

kayu dan mulai beralih menjadi pabrik elektronik yang menghasilkan peralatan

rumah tangga, sepatu, kabel, dan komputer. Sampai pada akhirnya pada tahun

1967, Nokia bergabung dengan Finnish Rubber Works dan Finnish Cable Works,

mendirikan Nokia Corporations.

Page 80: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Era kedua, the move to mobile, terjadi sejak 1968 sampai dengan 1991.

Pada masa ini, Nokia bekerja sama dengan pabrik televisi Salora, memprosuksi

Mobira Oy. Pada tahun 1981, Nokia juga menciptakan Nordic Mobile Telephone

(NMT), sebagai ponsel analog pertama di dunia. Pada masa ini pula

diperkenalkan roaming internasional dan telepon mobil.

Setelah Salora, Nokia juga mengakuisisi Luxor, produsen peralatan

elektronik asal Swedia. Dan ketika muncul trend penurunan pangsa pasar di

barang elektronik, Nokia hendak mempersiapkan strategi baru, namun strategi ini

ditolak oleh dewan internal, dengan melanjutkan akuisisi terhadap Ocean SA,

Solonor SA dan Televisso SA, serta membeli 61% saham Maillefer Holding SA,

produsen kabel asal Swiss. Kegiatan akuisisi ini berlanjut sampai dengan tahun

1988, ketika Nokia mengalami kerugian besar dikarenakan restrukturisasi

produksi pesawat televisi dihentikan sebagai akibat hubungan internal dewan

eksekutif yang tidak akur dan runtuhnya Uni Sovyet sebagai mitra utama bisnis

Nokia. Dari kejadian ini, dapat disimpulkan dua kesalahan utama Nokia, yaitu

melakukan akuisisi tanpa riset yang memadai dan rasa percaya diri yang

berlebihan dalam menangani masalah yang terjadi.

Sampai pada tahun 1991, Nokia memutuskan untuk mengubah strateginya,

dengan berfokus pada pengembangan telekomunikasi dan mobile telephone, dan

menjual semua kepemilikan sahamnya diluar divisi ponsel. Selain itu, Nokia juga

mengakuisisi Technophone, produsen ponsel terbesar kedua di Eropa yang telah

berhasil memasuki ke pasar Amerika Serikat. Masuknya Nokia ke Amerika

Serikat sempat mengalami hambatan, yaitu tuntutan yang diajukan Motorola

Page 81: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sebagai produsen ponsel terbesar di Amerika Serikat saat itu. Namun keputusan

berani ini terbukti telah meningkatkan profitabilitas Nokia dengan cepat dan

membuat Nokia dapat menetapkan sasaran-sasaran baru yang lebih besar. Pada

masa ini, Global System for Mobile communications (GSM) pertama kali

digunakan oleh Perdana Mentri Finlandia saat itu, menggunakan produk Nokia,

membawa Jorma Ollila ke kursi CEO Nokia. Pada tahun 1992, Nokia mengubah

slogannya menjadi bahasa Inggris, Connecting People, yang digunakan hingga

saat ini.

Kesuksesan GSM di Eropa terjadi karena dukungan dari pemain kuncinya,

yaitu pemerintah sebagai penentu peraturan, penyedia layanan jaringan (operator),

dan industri produk yang berkomitmen. Selain itu, standar digitalisasi

memungkinkan pengembangan layanan telekomunikasi ini. Dan keberhasilan

Nokia mengaplikasikan GSM didukung oleh dua alasan. Pertama, sistem GSM

menjanjikan pasar yang sangat besar, yang menjanjikan investasi jangka panjang.

Kedua, Nokia telah tidak asing terhadap GSM, dan Nokia secara tidak langsung

ikut serta dalam pengembangan standar GSM.

Setelah teknologi GSM mulai digunakan, Nokia mulai membangun

bisnisnya secara serius menjadi bisnis telekomunikasi. Nokia yakin bahwa ponsel,

yang pada masa itu masih merupakan peralatan bisnis yang mahal dan berukuran

besar, akan mewabah dikemudian hari. Produk GSM pertama adalah Nokia 1011,

diluncurkan pada tahun 1992. Produk Nokia 2100 dengan desain melengkung

pertama, diperkirakan akan laku sebanyak 400 ribu buah, terjual sebanyak 20 juta

buah, memberikan keuntungan operasional sebesar 1 miliyar US dollar. Sejak saat

Page 82: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ini, Nokia masuk ke era ketiga dan Nokia memunculkan beberapa ikon yang

menjadi ciri khasnya sampai saat ini, seperti Nokia Tune dan permainan Snake.

Era ketiga ini diakhiri pada tahun 1999 dengan munculnya produk Nokia 7110,

produk pertamanya yang dilengkapi WAP handset.

Perkembangan selanjutnya terjadi dengan cepat, ditandai dengan ukuran

ponsel yang semakin kecil, tersegmentasi sesuai dengan keragaman kelompok

penggunanya, dan munculnya layanan baru, seperti SMS, MMS, radio, dan yang

terakhir, teknologi internet. Pada tahun 2002 Nokia meluncurkan 6650 sebagai

produk 3G pertamanya. Dan di tahun 2006, Nokia memutuskan untuk

membangun jaringan bersama Siemens. Teknologi terakhir Nokia ditandai dengan

diluncurkannya OVI, produk Nokia yang menggabungkan selular dan internet.

Dari perubahan Nokia dari era ke era yang lain, dapat dilihat bahwa

kesuksesan Nokia terjadi karena ia selalu mengandalkan kemauan dan

kemampuannya untuk memahami dan memanfaatkan perubahan yang terjadi di

pasar. Keadaan yang senantiasa berubah menuntut para pelaku bisni untuk

melakukan perubahan strategi, untuk memperbarui dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar.

3. Visi dan Strategi IT

Visi IT Nokia adalah “A world where everyone can be connected“, yaitu

usaha menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital di masa depan melalui

teknologi selular. Tidak hanya menghubungkan satu orang ke orang yang lain,

namun juga dengan setiap tempat dan benda di dunia, sebagai cara baru untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia. Nokia berusaha untuk memberikan aspek

Page 83: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

personalisasi pada setiap produknya, dan serta kebebasan berkomunikasi tanpa

terhalang waktu dan tempat.

Secara umum, Nokia membagi produknya menjadi empat kategori, yaitu

first-to-market (pertama di pasar), follow-the-leader (mengikuti trend pasar),

application-engineering (aplikasi hasil rekayasa), dan me-too (menjiplak model

lain). Untuk pengembangan produknya, Nokia membangun Nokia Research

Centre (NRC). Awalnya NRC didirikan sebagai pusat penelitian yang ditujukan

untuk mengembangkan bisnis baru dalam bidang telekomunikasi dan pemrosesan

data. Namun dalam perkembangannya, setelah beberapa kegagalan yang terjadi

dan krisis keuangan yang dialami Nokia, NRC merevisi strateginya dan lebih

berfokus pada bisnis semata. Dan ketika profabilitas Nokia kembali mengalami

kemajuan pada tahun 1994, NRC mendapatkan jatah belanja yang besar, dengan

melibatkan 35% tenaga kerja yang tergabung di Nokia.

Setiap tempat memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda. Untuk

menyesuaikan dengan standar pasar lokal yang dimasukinya, Nokia menggandeng

software house setempat untuk menghasilkan software pendukung di ponsel yang

dipasarkan di daerah tersebut. Untuk di Indonesia dan beberapa negara tetangga,

Nokia bekerja sama dengan In-Touch. Dengan demikian, Nokia dapat

menyesuaikan ponselnya dengan kondisi pasar setempat.

Sejak Oktober 1999, Nokia membentuk manajemen teknologi dan

platform untuk memastikan perkembangan yang efisien atas ponsel yang

dikembangkannya, serta menerapkan e-business yang memungkinkan terjadi

proses yang berorientasi pada pelanggan, meningkatkan fleksibilitas terhadap

Page 84: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

perubahan yang terjadi dalam organisasi dan menciptakan sistem inventori yang

transparan dalam logistiknya. Dalam pengembangannya, e-business bergeser

menjadi mobile-business. Konsep IP akan memungkinkan mobile-business akan

berubah menjadi sebuah pemikiran yang akan menggabungkan tiga bidang, yaitu

pribadi, kantor dan rumah, menjadi satu kesatuan home communications.

1. Portfolio IT

Untuk memberikan produk yang selalu up-to-date, Nokia melakukan

inovasi di segala bidang, terutama pada bagian teknologi yang terus berubah.

Untuk itu, Nokia mendirikan Nokia Research Centre (NRC) yang ditujukan untuk

meneliti teknologi maupun fasilitas yang dapat ditambahkan pada produknya,

yang dapat membantu penggunanya.

Penelitian yang dilakukan di Pusat Penelitian Nokia berfokus pada empat

hal, yaitu rich context modeling, new user interface, high performance mobile

platform dan radio cognitive. Dalam tiga hal tersebut, Nokia memusatkan

penelitiannya pada apa yang akan digunakan orang pada masa mendatang,

teknologi dan tampilan seperti apa yang disukai dan infrastuktur yang dibutuhkan

untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

Rich context modeling adalah pengembangan teknologi yang disesuaikan

dengan lingkungan penggunanya. Hal ini berhubungan histori informasi, serta

kondisi lingkungan sekitar, seperti cuaca, lokasi, dan lain sebagainya. Arah dari

penelitian ini adalah menciptakan suatu layanan berbasis kecerdasan buatan, yang

diharapkan dapat memberikan layanan cerdas, seperti forecasting ekonomi,

Page 85: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pencarian rute terdekat, atau lensa kamera yang dapat mengenali tempat

bersejarah atau dapat memberikan informasi ekonomi setempat.

New user interface berfokus untuk menciptakan suatu tampilan yang

nyaman untuk penggunanya, yang dapat mendukung personalisasi, pengguna

yang disesuaikan dengan infrastruktur dan terintegrasi dengan jaringan. Untuk

kenyamanan penggunaan perangkat dilengkapi dengan karakteristik yang unik,

seperti gerakan manusia, yang disesuaikan dengan aktivitas penggunanya. Contoh

pengembangan teknologi ini adalah proses yang dikenali dengan menggerakkan

tangan yang memegang ponsel, atau penerjemah bahasa yang disesuaikan dengan

tempat yang dikunjungi oleh pemilik handphone, yang dapat memberikan

terjemahan kata-kata yang banyak digunakan oleh pelancong. Contoh lainnya

adalah menghubungkan dua buah alat dengan cara yang unik, misalnya dengan

menyentuhkan dua buah ponsel, untuk berbagi weblink, kartu nama atau data

lainnya.

Nokia berusaha untuk mempertahankan high performance mobile platform

dengan menghemat energy yang tersedia, mengembangkan teknologi berbasis

indera perasa dan membangun arsitektur yang memiliki kemampuan melebihi

batasan fisik dari perangkat yang ada. Salah satu pengembangannya adalah baterai

hemat energy, daya tampung penyimpanan data pada ponsel yang semakin besar,

serta kemampuan perangkat selular yang hampir menyamai kemampuan PC atau

laptop.

Nokia juga berusaha memaksimalkan penggunaan gelombang radio yang

tersebar di sekitarnya. Pengembangan teknologi yang dilakukan antara lain

Page 86: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dengan meminimalkan penggunaan modem untuk mengoptimalkan jaringan lokal

maupun jaringan jarak jauh. Contoh pengaplikasian teknologi ini adalah

penggunaan ponsel untuk mengoperasikan alat elektronik yang ada disekitarnya

melalui gelombang radio yang dipancarkan masing-masing alat, ataupun

penggunaan ponsel untuk pengiriman email, web conference, MMS dan lain

sebagainya.

Inovasi yang dilakukan oleh Nokia terkait erat dengan pengembangan

standar internasional. Salah satu contohnya adalah pada proses pengembangan

standar ponsel generasi ketiga, dimana kualitas suara diharapkan akan menyamai

suara di televisi. Dari semua proposal pengujian yang diterima oleh komite 3GPP

(Third Generation Patrnership Project) di Jepang pada bulan Oktober 2000,

Nokia berhasil memenangkan penelitian tersebut dengan kinerja 60.4% dan

tingkat kesalahan nol persen untuk uji suara.

Tingkat kesalahan nol persen adalah yang pertama kali terjadi di sepanjang

sejarah penelitian ponsel. Pencapaian tersebut menjadi keberhasilan sendiri untuk

Nokia. Dan dari sini pula standarisasi 3G akan bergerak dari sekedar bicara ke

multimedia. Dan sejak saat itu, sasaran Nokia selanjutnya adalah internet.

Selain memproduksi ponsel, Nokia juga memperhitungkan sampah yang

dihasilkan dari ponsel yang sudah tidak terpakai. Nokia menyadari bahwa 45%

bahan ponselnya berasal dari plastik, yang tidak dapat terurai oleh lingkungan

dalam waktu cepat. Oleh karena itu, Nokia bekerja sama dengan distributornya,

menyediakan layanan daur ulang, dimana orang yang mau menyerahkan ponsel

bekas yang tidak digunakan atau rusak, akan mendapatkan kenang-kenangan dari

Page 87: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Nokia. Ponsel bekas yang diterima Nokia, akan diproses kembali menjadi material

yang baru. Dengan cara ini, Nokia dapat mengurangi konsumsi bahan-bahan yang

membahayakan lingkungan. Misalnya ponsel Nokia 3110, dimana 50%

materialnya berasal dari bahan daur ulang. Selain itu, Nokia juga membuat

charger AC-8 yang dapat men-charge ponsel dalam waktu yang lebih pendek dan

mematikan arus listrik ketika baterai ponsel sudah terisi penuh, untuk mengurangi

penggunaan listrik yang sia-sia. Selain itu, sejak 2001, Nokia menjadi perusahaan

Finlandia pertama yang bekerja sama dengan PBB untuk menerapkan deklarasi

Global Compact, yang menjunjung tinggi etika dan hukum, hak asasi manusia,

penyelamatan lingkungan dan anti korupsi.

Pada tahun 2008, Nokia terpilih menjadi perusahaan dengan inovasi dan

implementasi strategi terbaik, diikuti oleh RIM sebagai pencipta Blackberry dan

Samsung. Penghargaan ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian ABI. Dari segi

inovasi, penilaian dilakukan berdasarkan beberapa faktor, seperti biaya produksi,

hak paten produk, kualitas dan ukuran perangkat, tampilan produk, differensiasi

produk, daya tahan baterai, kemapuan produk untuk komponen dari third party,

dan lisensi software. Sedangkan dari segi implementasi strategi, faktor-faktor

penilaiannya antara lain cara pengiriman produk, nilai brand, tipe produk yang

beredar, pilihan sistem operasi, harga jual rata-rata, jaringan distribusi produk,

hubungan dengan operator dan fasilitas pabrik.

Page 88: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar II. 1 : Logo Nokia

C. Iklan Nokia yang Diteliti

a. Deskripsi iklan Nokia E7 Success

Dalam iklan tersebut menceritakan aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh

seorang laki-laki dan perempuan. Ada yang sedang memotret seseorang, ada yang

pekerja kantor, ada yang sedang melihat video dan ada yang berpetualang. Mereka

berinteraksi dengan menggunakan Nokia E7 untuk berkomunikasi dengan

temannya dan menggunakan manfaat dari fitur handphone tersebut. Setting dalam

iklan, tata pencahayaan, tempat pengambilan iklan menunjukkan bahwa situasi

,tempat dan keadaan selalu berganti menunjukkan bahwa produk Nokia E7 dapat

digunakan dimanapun, serta fiturnya yang canggih dapat mempermudah dalam

melakukan beberapa hal.

b. Tujuan iklan televisi Nokia E7 Success

Adapun tujuan dari iklan televisi Nokia E7 succes tersebut yaitu ingin

menyampaikan pesan kepada masyarakat pada umumnya dan pada pelanggan

Nokia pada khususnya tentang produk Nokia terbaru yang bisa memberikan

kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan komunikasi. Nokia E7 merupakan

Page 89: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

handphone canggih yang dapat digunakan dalam keadaan apapun, seperti

memotret dengan autofocus sehingga menghasilkan gambar yang jelas, terdapat

kabel HDMI sehingga dapat dilihat langsung di layar yang lebar. Tidak hanya itu,

nokia E7 juga dilengkapi dengan Nokia Maps sehingga dapat digunakan untuk

penunjuk jalan jika kita tersesat di suatu tempat.

c. Target audience Nokia E7 Success

Nokia E7 adalah salah satu produk dari handphone Nokia, yang

mempunyai segmen pelanggan anak muda. Nokia E7 merupakan salah satu

produk unggulan perusahan Nokia, yang target pasarnya adalah anak muda.

Dalam penelitian ini responden yang diundang dalam penelitian adalah

mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS yang

belum pernah menonton iklan Nokia E7 success yang berusia 22 sampai 25 tahun

dan berkelas sosial menengah.

Gambar II. 2 : Potongan Iklan dan Jalan Cerita Nokia E7 “Success”

VISUAL JALAN CERITA IKLAN

v Shot 1

Terdapat sebuah tangan yang sedang

memegang handphone Nokia E7

sedang memotret seseorang dengan

gambar yang jelas.

Page 90: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

v Shot 2

Seseorang sedang membuka

keywords handphone Nokia E7

dengan cara menggeser layar ke

atas.

v Shot 3

Memperlihatkan kesuksesan

handphone Nokia E7 bisa

digunakan tanpa menggunakan

landasan.

v Shot 4

Memperlihatkan kabel HDMI dapat

terpasang di handphone Nokia E7

v Shot 5

Dalam scene ini memperlihatkan

kabel HDMI tadi dapat di

tembakkan ke lcd proyektor

sehingga gambar bisa menjadi lebih

besar dan jelas.

Page 91: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

v Shot 6

Gambar ini memperlihatkan

handphone Nokia E7 dapat

digunakan untuk berhubungan

langsung dengan seseorang melalui

fitur facebook yang terdapat di

handphone Nokia E7.

v Shot 7

Dalam scene ini memperlihatkan

keunggulan Nokia E7 yang lainnya

yaitu seseorang bisa menemukan

jalan dan tidak tersesat dengan

memanfaatkan fitur GPS yang ada

di dalam Nokia E7

v Shot 8

Kemudian muncul wajah seorang

pria yang bergembira dan

memandang jalan yang telah

dicarinya melalui peta tadi.

Page 92: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

v Shot 9

Kemudian dalam scene ini muncul

seorang perempuan yang tersenyum

senang karena telah sukses dengan

menggunakan Nokia E7.

v Shot 10

Muncul handphone Nokia E7

smarthphone dengan gambar orang

yang berganti-ganti dilayarnya.

v Shot 11

Dalam scene terakhir ini muncul

logo Nokia Connecting People.

Page 93: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB III

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai bagaimana proses

diselenggarakannya studi eksperimen tayangan iklan Nokia E7 dengan sampel

mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan 2010 UNS.

A. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa ilmu

komunikasi non reguler angkatan 2009 dan 2010 yang masih aktif dan tercatat

pada program S1 Komunikasi non reguler FISIP UNS angkatan 2009 dan 2010

sebanyak 60 orang. Responden yang dipakai untuk penelitian adalah mahasiswa

komunikasi non reguler angkatan 2009 dan 2010 yang terdiri dari dua kelas yaitu

kelas A dan kelas B. Mahasiswa berasal dari kota Solo, Sragen, Madiun,

Purwokerto, Tegal, Palembang, Jakarta, Bandung. Kebanyakan mereka berasal

dari Luar Kota Solo dan sebagian besar mereka kos di daerah sekitar Kampus.

Usia rata-rata mahasiswa antara 22 – 25 tahun.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang terletak di Jalan Ir. Sutami 36-A

Kentingan, Jebres Surakarta, 57126. Penulis menggunakan FISIP UNS karena

lokasi yang mudah dijangkau oleh responden, dan ditempat itulah penulis bisa

mengumpulkan responden secara bersamaan.

Page 94: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari kamis, tanggal 8 Januari 2012. Peneliti

memilih hari ini karena pada hari ini mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler

angkatan 2009 dan 2010 dapat kita undang secara bersamaan. Penulis melakukan

penelitian pada pukul 13.30 sampai 14.30 WIB.

D. Deskripsi Riset Eksperimen

Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) Unniversitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada tanggal 8 januari 2012.

Sebelum diadakannya eksperimen, beberapa hari sebelumnya penulis sudah

menghubungi teman-teman mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler angkatan

2009 dan 2010 untuk dimintai datang pada acara eksperimen itu. Setelah mereka

menyanggupinya, penulis menyiapkan salah satu ruangan perkuliahan di FISIP

UNS yaitu ruangan 2.2.9 yang terletak di samping mushola untuk digunakan

sebagai tempat eksperimen. Di dalam ruangan tersebut, peneliti sudah

mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk mempertontonkan iklan

kepada responden yaitu teman-teman mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler

angkatan 2009 dan 2010. Setelah selesai dipersiapkannya alat-alat yang akan

digunakan untuk eksperimen tersebut, dan tepat pada pukul 13,30 WIB responden

diminta untuk memasuki ruangan. Penulis membagi reponden menjadi dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing

berjumlah 30 orang. Kelompok eksperimen 30 orang, penulis masukkan ke dalam

ruangan terlebih dahulu. Penulis langsung menjelaskan bagaimana proses

eksperimennya kepada rsponden.

Page 95: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Setelah penulis memberikan penjelasan yang cukup, responden diminta

mengisi kuisioner terlebih dahulu sebelum melihat iklan. Dalam kuisioner

tersebut, penulis membuat beberapa pertanyaan bagaimana persepsi responden

tentang nokia sebelum melihat iklan yang akan ditayangkan tersebut. Setelah

selesai mengisi kuisioner, penulis mengumpulkam kuisioner, kemudian

mempertontonkan iklan Nokia E7. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi

kuisioner lagi, dengan pertanyaan yang sama seperti sebelum melihat iklan

Nokika E7 tadi. Untuk menghindari rasa kejenuhan, penulis memberikannya

makanan snack supaya responden merasa senang selama proses eksperimen

berlangsung. Setelah selesai, kuisioner dikumpulkan kembali dan selesailah

proses eksperimen pada kelompok eksperimen tersebut.

Selanjutnya kelompok eksperimen dipersilahkan keluar ruangan, dan

digantikan oleh kelompok kontrol yang berjumlah 30 orang. Setelah memasuki

ruangan, responden diperlakukan sama seperti kelompok eksperimen tadi. Tapi

dalam kelompok ini, iklan yang ditayangkan bukan iklan Nokia E7 melainkan

iklan non nokia yaitu iklan Blackberry. Setelah selesai pada pukul 14.30 WIB,

responden dipersilahkan untuk keluar ruangan.

Page 96: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB IV

ANALISA DATA

Bab ini menyajikan hasil pengolahan data penelitian dan interpretasi serta

analisis terkait dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Data yang

diperoleh tes awal maupun tes akhir merupakan data mentah, karena data yang

diperoleh belum diolah atau dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan

dari hasil yang dilakukan. Data-data yang terdapat dalam penelitian ini diolah dan

dianalisis menggunakan paired sampled t-test for windows spss versi 17.0.

A. Uji Normalitas

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang

didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

parametrik (statistik inferensial), Alasan perlunya menggunakan uji normalitas

dalam kasus ini karena penulis akan mencari tahu apakah data yang diperoleh

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sehingga memiliki tampilan

kurve yang normal berbentuk lonceng.

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan pengujian normalitas

dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov

adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk

Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov

adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Page 97: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat

perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi

perbedaan yang signifikan. Pengujian normalitas dengan menggunakan Program

SPSS for windows versi 17.0 sebagai berikut :

Tabel IV.1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

BeforeNokia AfterNokia BeforeNonNokia AfterNonNokia

N 30 30 30 30

Normal Parametersa,,b Mean 4.6000 5.7238 4.6286 4.7159

Std. Deviation .61373 .42008 .70258 .62458

Most Extreme Differ Absolute .104 .113 .128 .123

Positive .077 .052 .090 .072

Negative -.104 -.113 -.128 -.123

Kolmogorov-Smirnov Z .570 .617 .699 .673

Asymp. Sig. (2-tailed) .902 .842 .714 .756

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa nilai Z pada responden

yang sebelum melihat iklan Nokia adalah 0,570 yang berarti lebih besar dari 0.05,

sesudah melihat iklan Nokia adalah 0,617 yang berarti lebih besar dari 0.05,

sebelum melihat iklan Non Nokia adalah 0,699 yang berarti lebih besar dari 0.05,

sesudah melihat iklan Non Nokia adalah 0,673 yang berarti lebih besar dari 0.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji dapat

disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

Page 98: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

B. Pengujian Hipotesis

Adapun hasil pengolahan dan analisis data tersebut, penulis uraikan pada

tabel di bawah ini:

Tabel IV.2

Skor Total Persepsi

Variabel Berpasangan Signifikansi Keputusan

Skor total variabel

before-after Nokia

(Sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia)

0,000

Ada perbedaan yang

signifikan

Skor total variabel

before-after Non Nokia

(Sebelum dan sesudah

melihat iklan Non Nokia)

0,083

Tidak ada perbedaan

yang signifikan

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa skor seluruh persepsi

before-after Nokia (sebelum dan sesudah melihat iklan Nokia adalah 0,000000017

yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang

cukup signifikan antara persepsi responden sebelum dan sesudah melihat iklan

Nokia. Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,083 yang

berarti lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang cukup

signifikan antara persepsi responden sebelum dan sesudah melihat iklan Nokia.

Page 99: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Berikut adalah rekap hasil uji paired sample t-test yang penulis uraikan

satu per satu :

Tabel IV.3

Hasil Uji Paired Sample T -Test Iklan Nokia

Page 100: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel IV.4

Hasil uji paired sample t-test Iklan Non Nokia

Page 101: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berdasarkan keterangan tabel di atas, penulis akan menjelaskan satu

persatu analisis dari variabel berpasangan sebelum dan sesudah melihat iklan:

1. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Kualitas Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah Melihat Iklan

Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap kualitas

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap kualitas

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 3.064 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.005 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.033 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap kualitas handphone nokia sebelum melihat iklan

adalah lebih kecil 1.033 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan perbadaan yang signifikan dari persepsi

Page 102: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

responden terhadap kualitas handphone nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,907

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap kualitas handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Non Nokia

2. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Harga Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah Melihat Iklan

Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap harga

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap harga handphone

Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 5.835 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

Page 103: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.200 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap harga handphone nokia sebelum melihat iklan

adalah lebih kecil 1.200 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari persepsi

responden terhadap harga handphone nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,919

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap harga handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Non Nokia.

3. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Kemasan Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah Melihat Iklan

Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap kemasan

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap kemasan

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

Page 104: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 5.461 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.133 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap kemasan handphone nokia sebelum melihat iklan

adalah lebih kecil 1.133 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari persepsi

responden terhadap kemasan handphone nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,901

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap kemasan handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Non Nokia.

4. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Ekslusivitas Handphone Nokia Sebelum dan Setelah Melihat

Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap ekslusivitas

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

Page 105: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap ekslusivitas

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 4.436 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.167 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap ekslusivitas handphone nokia sebelum melihat

iklan adalah lebih kecil 1.167 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari persepsi

responden terhadap ekslusivitas handphone nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,884

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap ekslusivitas handphone Nokia sebelum

dan sesudah melihat iklan Non Nokia.

Page 106: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

5. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Citra Merk Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah Melihat

Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap citra merk

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap citra merk

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 4.131dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05 . Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.133 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap citra merk handphone nokia sebelum melihat

iklan adalah lebih kecil 1.133 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari persepsi

responden terhadap citra merk handphone nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia.

Page 107: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,502

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap citra merk handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Non Nokia.

6. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Reputasi Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah Melihat Iklan

Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap reputasi

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap reputasi

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 3.624 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.167 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

Page 108: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

responden terhadap reputasi handphone nokia sebelum melihat iklan

adalah lebih kecil 1.167 dibandingkan sesudah melihat iklan.

Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari persepsi

responden terhadap reputasi handphone nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,022

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap reputasi handphone Nokia sebelum dan

sesudah melihat iklan Non Nokia. .

7. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Modernitas Pemakai Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah

Melihat Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap modernitas

pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat

iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap modernitas

pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat

iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

Page 109: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 4.980 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.233 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap modernitas pemakai handphone nokia sebelum

melihat iklan adalah lebih kecil 1.233 dibandingkan sesudah melihat

iklan. Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari

persepsi responden terhadap modernitas pemakai handphone nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,070

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap modernitas pemakai handphone Nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan Non Nokia.

8. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Perasaan Pemakai Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah

Melihat Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap perasaan

pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

Page 110: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap perasaan pemakai

handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 5.049 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.333 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap perasaan pemakai handphone nokia sebelum

melihat iklan adalah lebih kecil 1.333 dibandingkan sesudah melihat

iklan. Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari

persepsi responden terhadap perasaan pemakai handphone nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,078

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap perasaan pemakai handphone Nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan Non Nokia

Page 111: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

9. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Tingkat Pendapatan Pemakai Handphone Nokia Sebelum dan

Sesudah Melihat Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap tingkat

pendapatan pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap tingkat

pendapatan pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 6.073 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.533 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap tingkat pendapatan pemakai handphone nokia

sebelum melihat iklan adalah lebih kecil 1.533 dibandingkan sesudah

melihat iklan. Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan

Page 112: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

dari persepsi responden terhadap tingkat pendapatan pemakai

handphone nokia sebelum dan sesudah melihat iklan. .

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,861

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap tingkat pendapatan pemakai handphone

Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan Non Nokia.

10. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Tingkat Pendidikan Pemakai Handphone Nokia Sebelum dan

Sesudah Melihat Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap tingkat

pendidikan pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap tingkat

pendidikan pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah

melihat iklan.

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 5.865 dan pada kolom Sig

Page 113: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.533 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap tingkat pendidikan handphone nokia sebelum

melihat iklan adalah lebih kecil 1.533 dibandingkan sesudah melihat

iklan. Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari

persepsi responden terhadap tingkat pendidikan handphone nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah

0,351 yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap tingkat pendidikan pemakai handphone

Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan Non Nokia.

11. Analisis Paired Sample T-Test (Uji Beda T Sampel Berpasangan

Gaya Hidup Pemakai Handphone Nokia Sebelum dan Sesudah

Melihat Iklan Nokia dan Non Nokia)

a. Hipotesis untuk kasus ini :

H0 : Tidak ada perbedaan persepsi responden terhadap gaya hidup

pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

H1 : Ada perbedaan persepsi responden terhadap gaya hidup

pemakai handphone Nokia sebelum dan sesudah melihat iklan.

Page 114: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

b. Dasar pengambilan keputusan :

- H0 : ρ > 0,05, maka terima H0

- H1 : ρ < 0,05, maka tolak H0

c. Keputusan :

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hasil uji beda T untuk

sampel berpasangan yaitu t hitung sebesar 4.410 dan pada kolom Sig

(2 tailed) dan dibandingkan dengan nilai α 0.05. Diperoleh nilai

signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 maka tolak H0. Pada

kolom Mean Difference : diperoleh nilai minus sebesar -1.133 yang

menunjukkan perbandingan yang terbalik atau rata-rata persepsi

responden terhadap gaya hidup pemakai handphone nokia sebelum

melihat iklan adalah lebih kecil 1.133 dibandingkan sesudah melihat

iklan. Sehingga disimpulkan ada perbadaan yang signifikan dari

persepsi responden terhadap gaya hidup pemakai handphone nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan Nokia.

Sedangkan nilai signifikansi pada iklan Non Nokia adalah 0,109

yang berarti lebih besar dari 0.05 maka terima H0. Sehingga

disimpulkan tidak ada perbedaan yang cukup signifikan antara

persepsi responden terhadap gaya hidup pemakai handphone Nokia

sebelum dan sesudah melihat iklan Non Nokia.

Page 115: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh tayangan iklan

televisi handphone Nokia E7 terhadap persepsi mahasiswa tentang produk.

Mahasiswa yang sesudah melihat tayangan iklan televisi handphone Nokia E7

memiliki persepsi terhadap produk Nokia yang lebih baik dibandingkan sebelum

melihat tayangan iklan (kelompok eksperimen). Persepsi mahasiswa tentang

produk Nokia sebelum melihat tayangan iklan dan sesudah melihat tayangan iklan

terbukti berbeda secara signifikan yaitu dalam hal: kualitas, harga, kemasan,

ekslusivitas, citra merek, reputasi, modernitas pemakai, perasaan pemakai, tingkat

pendapatan pemakai, tingkat pendidikan pemakai, gaya hidup pemakai.

Sementara itu pada kelompok kontrol yaitu sekelompok mahasiswa yang

tidak melihat iklan Nokia E7 namun melihat iklan produk lain yaitu BlackBerry,

peneliti membuktikan tidak adanya pengaruh tayangan iklan televisi tersebut

terhadap persepsi mahasiswa. Kelompok ini digunakan untuk menguatkan temuan

bahwa tayangan iklan Nokia E7-lah yang menyebabkan adanya perbedaan

persepsi di antara dua kelompok responden, bukan karena faktor-faktor lain dalam

eksperimen.

Page 116: Alan Fibriano Akbar D1209005 - digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH TAYANGAN IKLAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PRODUK (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

B. Saran

Dari hasil penelitian “Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Terhadap Persepsi

Tentang Produk (Studi Eksperimen Pengaruh Iklan Televisi handphone Nokia E7

terhadap Persepsi Mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan

2010 UNS tentang Produk Nokia)”, penulis ingin memberikan beberapa saran,

sebagai berikut :

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, yakni hanya

pada mahasiswa Jurusan S1 Komunikasi Non Reguler Angkatan 2009 dan

2010 FISIP UNS. Bagi peneliti selanjutnya, bisa mempertimbangkan

kriteria responden selain mahasiswa sehingga dapat menambah referensi

hasil penelitian efek media yang kuat pada kategori konsumen lainnya.

2. Secara praktis, memproduksi iklan yang menarik dan kreatif penting

dilakukan guna menciptakan persepsi yang positif terhadap produk dan

perusahaan yang pada akhirnya akan mendorong minat beli.