Alan Burhannudin.pdf

23
i PENGENTASAN KRISIS TENAGA PENGAJAR DI KAWASAN HINTERLAND BATAM MELALUI PENGABDIAN PUTRA DAERAH PENERIMA BEASISWA Disusun oleh: Alan Burhannudin 4211301048 (Angkatan 2013) Ariswandi 4211301056 (Angkatan 2013) Wahyuni Purnama 4311301089 (Angkatan 2014) POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM 2014

Transcript of Alan Burhannudin.pdf

  • i

    PENGENTASAN KRISIS TENAGA PENGAJAR DI KAWASAN

    HINTERLAND BATAM MELALUI PENGABDIAN PUTRA

    DAERAH PENERIMA BEASISWA

    Disusun oleh:

    Alan Burhannudin 4211301048 (Angkatan 2013)

    Ariswandi 4211301056 (Angkatan 2013)

    Wahyuni Purnama 4311301089 (Angkatan 2014)

    POLITEKNIK NEGERI BATAM

    BATAM

    2014

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT, karna atas berkat dan

    rahmat-Nya, penulisan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2014 yang berjudul

    pengentasan krisis tenaga penagajar melului pengabdian mahasiswa hinterland

    penerima beasiswa ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

    Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang terlibat

    dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini baik alam bentuk informasi maupun

    bimbingan untuk dalam membuat karya ilmiah dengan baik .

    Semoga LKTI ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari bahwa

    karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

    kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir

    kata penulis berharap agar LKTI ini dapat dimanfaatkan sebagaimana semestinya.

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v

    RINGKASAN ............................................................................................................ 1

    PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2

    Latar belakang ................................................................................................ 3

    Tujuan ........................................................................................................... 4

    Manfaat .......................................................................................................... 5

    GAGASAN ................................................................................................................ 5

    Letak Geografis dan Pendidikan DI Kota Batam ........................................... 5

    Permasalahan Tenaga Kerja Di Hinterland .................................................... 6

    Solusi kekinian Yang pernah diterapkan Pemerintah Kota batam ................. 7

    Pemberdayaan Putra daerah penerima beasiswa Sebagai Solusi

    Preventif untuk mengentaskan Krisis Guru Di Hinterland ............................ 7

    Pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian Pengentasan

    Krisis Tenaga Pengajar Melalui Penagbdian Mahasiswa Hinterland

    Penerima Beasiswa ........................................................................................ 8

    Langkah-langkah strategis yang Harus Dilakukan Untuk

    Mengimplementasikan gagasan. .................................................................... 10

    KESIMPULAN ........................................................................................................ 12

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

    LAMPIRAN ............................................................................................................... 14

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Pulau Batam dan Pulau-pulau kecil di sekitarnya .................................... 5

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data jumlah guru PNS dan honor di setiap sekolah yang berada di

    luar pulau Batam ......................................................................................................... 5

    Tabel 2. Langkah-langkah Pengimlementasian program pengentasan krisis tenaga

    pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa hinterland

    penerima beasiswa ....................................................................................................... 12

  • 1

    RINGKASAN

    Kualitas pendidikan di kawasan hinterland batam masih rendah. Hal ini

    dapat dilihat dari lima sekolah menengah atas (SMA) di kawasan hinterland yang

    hanya membuka jurusan IPS saja. sekolah-sekolah tersebut yaitu SMAN 13 di Teluk

    Sunti, SMAN 7 di Kasu, SMAN 11 di PulauBuluh, SMAN 9 di Karasdan dan SMAN

    6 di Air Raja. Tidak dibukanya jurusan IPA dikarenakan kurangnya tenaga pengajar

    untuk bidang eksakta seperti matematika, fisika, kimia dan biologi(Jpnn, 28

    november 2014).

    Kurangnya tenaga pengajar di kawasan hinterland batam disebabkan

    terbatasnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk guru seperti, tersedianya

    air bersih, listrik dan transportasi yang memadai. Sehingga, sangat sedikit PNS yang

    mau ditempatkan di kawasan hinterland. Pemerintah kota batam telah berupaya untuk

    mengentaskan masalah ini dengan mengusulkan penambahan intensif untuk guru

    yang bertugas di hinterland (Batampos, 28 november 2014). Namun, sampai di

    penghujung tahun 2014, penambahan intesif untuk guru di hinterland masih belum

    terealisasikan (ciputranews, 28 november 2014). Selain itu, pemko batam juga

    berupaya dengan mengangkat guru honor walau langkah itu bertentangan dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2005 tentang Larangan Pemda Mengangkat

    honorer.

    Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini yaitu mengentaskan krisis

    tenaga pengajar di kawasan hinterland batam dengan memberdayakan mahasiswa

  • 2

    penerima beasiswa untuk menjadi tenaga pengajar di kawasan hinterland batam guna

    meningkatkan mutu pendidikan di kawasan hinterland.

    Teknik implementasi akan dibagi menjadi tiga tahap pokok yaitu

    perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring. Tahap perencanaan terdiri dari empat sub-

    tahap yaitu: (1) tahap (2) tahap pemetaan pihak-pihak terkait, (3) pengumpulan data

    fisik,(4) rancangan anggaran biaya. Tahap pelaksanaan terdiri dari tiga sub-tahap

    yaitu: (1) tahap sosioalisai, (2) tahap pendataan calon tenaga pengajar, dan (3) tahap

    pemetaan sekolah untuk tenaga pengajar. Tahap monitoring terdiri dari dua tahap

    yaitu: (1) tahap monitoring dan (2) tahap evaluasi.

    Perencanan yang matang dan pelaksanaan yang baik serta diiringi dengan

    monitoring yang berkala akan mengahasilkan manfaat yang maksimal. Sehingga

    permasalahan rendahnya pendidikan di daerah hinterland yang disebabkan oleh

    kurangnya tenaga pengajar dapat diatasi dengan baik.

  • 3

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki persentase

    wilayah yang kurang lebih dari 95% adalah lautan. Itu artinya hanya sekitar 5%

    merupakan daratan dan sebagian besar terdiri dari pulau-pulau kecil yang hanya bisa

    dijangkau dengan transportasi laut. Demografi wilayah ini membawa dampak seperti

    pisau bermata dua. Disatu sisi wilayah kepulauan tersebut menyimpan potensi

    kelautan yang sangat menggiurkan terutama di bidang perikanan dan pariwisata.

    Namun di sisi lain, hal tersebut membawa masalah baru seperti pembangunan yang

    tidak merata atau dalam definisi lain pembangunan hanya berfokus pada pulau-pulau

    besar utama seperti pulau Batam, pulau Bintan dan pulau Karimun.

    Ketidakmerataan pembangunan terlihat jelas di Batam yang merupakan pusat

    perindustrian dengan perkembangan paling pesat di provinsi Kepulauan Riau. Akan

    halnya kabupaten/kota lain di provinsi Kepulauan Riau, Batam juga terdiri dari

    banyak pulau seperti pulau Rempang, pulau Galang dan pulau-pulau lainnya yang

    mengitari kota industri tersebut. Namun, pulau-pulau tersebut seakan diacuhkan oleh

    pemerintah daerah. Berbagai macam masalah timbul mulai dari masalah ekonomi

    hingga pendidikan.

    Terutama di bidang pendidikan, pulau-pulau di luar Batam yang biasa disebut

    daerah hinterland tersebut mengalami masalah yang cukup kompleks. Mulai dari

    persebaran fasilitas pendidikan yang tidak merata tiap pulaunya, hingga masalah

    tenaga pengajar yang minim kuantitasnya terkhusus di bidang eksakta.

  • 4

    Minimnya jumlah tenaga pengajar tersebut mengakibatkan sekolah-sekolah

    khususnya tingkat atas (SMA) yang berada di daerah hinterland hanya membuka

    jurusan IPS. Sekolah tersebut yaitu SMAN 13 di Teluk Sunti, SMAN 7 di Kasu,

    SMAN 11 di Pulau Buluh, SMAN 9 di Karas dan SMAN 6 di Air Raja. Banyaknya

    guru PNS yang yang di tempatkan di sekolah tersebut bisa dilihat dari tabel berikut.

    Nama Sekolah Lokasi Jumlah Guru PNS Jumlah Guru

    Honor

    SMAN 13 Teluk Sinti 8 12

    SMAN 7 Pulau Kasu 6 15

    SMAN 11 Pulau Buluh 7 14

    SMAN 9 Pulau Karas 2 15

    SMAN 6 Pulau Air Raja 8 13

    Tabel 1. Data jumlah guru PNS dan honor di setiap sekolah yang berada di luar pulau

    Batam. (Sumber: Dinas Pendidikan Kota Batam, 2012).

    Kurangnya tenaga pengajar memaksa sekolah untuk mengangkat sejumlah putra

    daerah yang lulusan SMA untuk mengajar di sekolah. Pengangkatan putra daerah

    lulusan SMA untuk menjadi tenaga pengajar mungkin bisa menyelesaikan

    permasalahan mengenai kekurangan tenaga kerja yang terjadi di sekolah tersebut.

    Namun, tenaga pengajar yang berasal dari lulusan SMA masih belum memiliki

    kompetensi yang mumpuni. Sehingga dibutuhkan beberapa pelatihan khusus untuk

    dapat menjadi tenaga pengajar di kawasan hinterland.

  • 5

    Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah terciptanya

    suatu solusi preventif dalam menanggulani masalah yang terjadi di kawasan

    hinterland batam, khususnya di bidang pendidikan. Penulis telah merancang suatu

    gagasan yang bersifat preventif dan sangat cocok untuk diaplikasikan di kawasan

    hinterland batam yaitu pemanfaatan putra daerah penerima beasiswa sebagai

    pengentasan krisis tenaga pengajar yang terjadi di kawasan hinterland batam. solusi

    ini dinilai preventif karena menyelesaikan segala masalah yang di hadapi oleh

    pemerintah ketika memaksakan PNS yang bukan berasal dari daerah tersebut untuk

    menjadi guru dan menetap di kawasan tersebut. Seperti PNS tidak nyaman dengan

    fasilitas yang disediakan pemerintah. Akan tetapi jika putra daerah yang menjadi

    tenaga pengajar dan ditempatkan di kawasan tersebut, tidak akan terjadi

    permasalahan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan karena telah menjadi

    kebiasaan sehari-hari.

    Manfaat

    Karya tulis ini diharapkan dapat memeberikan solusi yang sangat preventif

    dan efektif untuk penyelesaian permasalahan pendidikan yang terjadi di kawasan

    hinterland batam, dan bisa menjadi pertimbangan kepada pemerintah kota batam

    untuk mengimplementasikan setiap usulan yang disampaikan di karya tulis ini.

  • 6

    GAGASAN

    Letak Geografis dan Pendidikan Di Kota Batam

    Batam sebagai salah satu kota di provinsi Kepulauan Riau memiliki

    demografi wilayah berupa kepulauan. Terdiri dari Batam sebagai pulau utama

    (mainland), pulau Rempang, pulau Galang dan banyak pulau-pulau lainnya yang pada

    umumnya hanya bisa dijangkau dengan transportasi laut. Demografi wilayah tersebut

    membawa dampak negatif terutama bagi penduduk pulau-pulau kecil (hinterland)

    mulai dari ekonomi yang tidak merata perkembangannya dibanding daerah mainland,

    hingga masalah pendidikan akibat kurangnya sarana dan prasarana seperti sekolah

    dan tenaga pengajar.

    Gambar 1. Pulau Batam dan Pulau-pulau kecil di sekitarnya.

    Permasalahan Tenaga Kerja Di Hinterland

    Pulau-pulau kecil di sekitar batam sering dianggap sebagi beban ekonomi oleh

    pemerintah. Karena untuk membangun perokonomian daerah hinterland dibutuhkan

    biaya yang sangat banyak. Padahal, apabila daerah-daerah hinterland memiliki

  • 7

    potensi yang cukup menjanjikan di bidang pariwisata dan bidang maritim. Namun

    karena pemerintah belum berani untuk menggelontorkan dana untuk pembangunan

    daerah hinterland, akhirnya sampai saat ini masyarakat hinterland masih susah untuk

    mendapatkan air bersih, aliran listrik, dan fasilitas umum lainya seperti jalan dan

    trasnportasi. Untuk mendapatkan air bersih masyarakat mengandalkan sumur dan air

    hujan yang ditampung ke dalam bak penampungan. Aliran listrik pun masih belum

    bisa dinikmati oleh maysrakat hinterland secara utuh, karena aliran listrik hanya

    hidup selama 6 jam dalam sehari dari jam 6 sore sampai jam 12 malam (Ikhsan,

    2014). Ini dikarenakan maysarakat sekitar masih mengandalkan genset untuk

    mengalirkan listrik ke sekitar rumah penduduk.

    Kondisi ini berdampak negative juga terhadap perkembangan pendidikan

    mayarakat pesisir. Selain karena kurangnya sarana prasarana sekolah yang disediakan

    oleh pemerintah dan buruknya fasilitas di daerah hinterland batam, mengakibatkan

    guru-buru tidak mau ditempatkan di hinterland batam. Sehingga, sampai saat ini

    masih ada lima sekolah tingkat SMA yang tidak membuka jurusan IPA dikarenakan

    tidak adanya guru untuk bidang eksakta seperti matematika, fisika, kimia, dan

    biologi. kurangnya guru tidak hanya di tingkat SMA saja, tetapi di tingkat SD dan

    SMP pun masih banyak yang kekurangan seperti yang terjadi di MTS Darurrahman

    kecamatan sijantung. Untuk mengisi kekurangan guru, kepala sekolah MTS

    Darurrahman terpaksa mengangkat luluan SMA untuk menjadi guru honor di sekolah

    tersebut. SD di pulau buluh pun masih kekurangan tenaga pengajar. Alasanya sama

    dengan kasus di pulau lain. Hanya sedikit guru yang mau ditempatkan di daerah

    hinterland meskipun sudah menerima surat SK dari pemerintah kota batam, meraka

  • 8

    masih menemukan banyak kesulitan, Seperti jarak yang jauh, tidak terbiasa dengan

    air dan takut menggunakan speedboat- speedboat kecil (Rudiarto, 2013).

    Solusi kekinian Yang pernah diterapkan Pemerintah Kota batam

    Pemerintah kota batam telah mencoba melakukan penanggulan masalah

    kurangnya tenaga pengajar di daerah hinterland dengan menambahkan intensif

    kepada guru yang bertugas di daerah hinterland. dengan harapan, akan banyak guru-

    guru dari mainland yang bersedia untuk ditempatkan di daerah hinterland. selain itu,

    pemerintah juga mengangkat guru honor untuk menjadi guru di daerahnya masih-

    masing. Meskipun hal ini bertentangan dengan peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun

    2005 tentang Larangan Pemda Mengangkat honorer. Tetapi, ini terpaksa dilakukan.

    Meskipun sampai sekarang masih belum membuahkan hasil.

    Pemberdayaan Putra daerah penerima beasiswa Sebagai Solusi Preventif untuk

    mengentaskan Krisis Guru Di Hinterland

    Masalah yang paling krusial dalam kasus ini adalah tidak betahnya guru yang

    bukan berasal dari hinterland karena fasilitas umum yang sangat terbatas. Ada dua

    opsi untuk untuk menyelesaikan pemasalahan ini. Opsi pertama, dibangunya

    infrastruktur yang mememadai mulai dari transportasi darat maupun laut, pemasokan

    listrik yang keseluruh wilayah diluar batam, penyediaan air bersih yang cukup untuk

    seluruh wilayah hinterland sehingga kondisi setempat tidak lagi menjadi masalah bagi

    tenaga pengajar. Opsi kedua: memberdayakan putra daerah yang telah wisuda untuk

    dijadikan sebagai tenaga pengajar di kawasan hinterland. Opsi pertama yaitu

  • 9

    memperbaiki infrastruktur di kawasan hinterland sudah pasti akan mengeluarkan

    banyak dana yang sangat banyak dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

    Sedangkan, kebutuhan tenaga pengajar sedang sangat dibutuhkan pada saat ini.

    Sehingga pemnbangunan infrastruktur di kawasan hinterland batam untuk

    memberikan kenyamanan pada tenaga pengajar yang ditugaskan di kawasan

    hinterland tidak tepat. Opsi kedua yaitu meberdayakan putra derah yang telah wisuda

    untuk mengembangkan daerahnya masing-masing. sehingga jika putra daerah yang

    menjadi tenaga pengajar, kondisi yang kurang kondusif tidak akan menjadi

    permasalahan karena telah beradaptasi sejak kecil. Oleh karena itu penulis menggagas

    memberdayakan mahasiswa putra daerah peneraima beasiswa untuk menjadi guru di

    kawasan hinterland batam adalah solusi yang tepat untuk kondisi saat ini.

    Pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian Pengentasan Krisis

    Tenaga Pengajar Melalui Penagbdian Mahasiswa Hinterland Penerima Beasiswa.

    Berikut adalah pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu

    pengimplementasian projek pengentasan krisis tenaga pengajar melalui pengabdian

    mahasiswa hinterland penerima beasiswa.

    Pemerintah Pusat

    Peran pemerintah dalam menyukseskan projek pengentasan krisis tenaga

    pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa hinterland

    penerima beasiswa ini diantaranya: Menambah kuota penerima beasiwa untuk

    kawasan hinterland batam khususnya(1). Mendata jumlah sekolah yang berada di

    kawasan hinterland batam berikut dengan tempat lokasi dan kondisi sekolah tersebut

  • 10

    dan jumlah tenaga guru yang dibutuhkan untuk setiap sekolah. Dalam hal ini

    pemerintah bekerja sama dengan pemerintah kota Batam untuk mendata semuanya

    (2). Melakukan sosialisasi pengentasan krisis tenaga pengajar di kawasan

    hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa hinterland penerima beasiswa

    kepada masyarakat, terutama mengenai pentingnya peran aktif masyarakat hinteland

    dan mahasiswa hinterland untuk teralaksanya dengan baik. Dalam melakukan

    sosialisai, pemerinatah bisa bekerja sama dengan instansi lain atau pun dari

    mahasiswa sendiri untuk mengsosialisaikan program ini(3). Melakukan monitoring

    dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengentasan krisis tenaga pengajar di kawasan

    hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa hinterland penerima

    beasiswa(4).

    Pemerintah Kota Batam

    Peran pemerintah kota batam dalam menyukseskan projek pengentasan krisis

    tenaga pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa

    hinterland penerima beasiswa ini diantaranya: Melakukan pendataan jumlah sekolah

    yang tersebar di seluruh wilayah hinterland dan jumlah guru yang kurang(1).

    Memberikan beasiswa daerah kepada siswa-siswa hinterland(2).

    Mahasiswa hinterland

    Peran mahasiswa hinterland dalam menyukseskan projek pengentasan krisis tenaga

    pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa hinterland

    penerima beasiswa ini diantaranya: Mendukung program ini dengan cara menerima

    program ini dan melakukan penagabdian sebagai tenaga pengajar di daerah kawasan

  • 11

    hinterland batam (1). Menjadi agen sosialisasi kepada masyarakat dan mahasiswa lain

    mengenai program ini

    Langkah-langkah Pengimlementasian program pengentasan krisis tenaga

    pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa

    hinterland penerima beasiswa

    Tahap Pokok Sub Tahap Keterangan

    Perencanaan Pemetaan pihak-

    pihak terkait

    Pada tahap ini, pemerintah kota batam

    memetakan pihak-pihak yang terkait dengan

    pelakanaan pengentasan krisis tenaga

    pengajar di kawasan hinterland di batam

    melalui pengabdian mahasiswa hinterland

    penerima beasiswa. Lengkap dengan

    deskripsi kerja pihak-pihak tersebut.

    Pengumpulan

    data fisik

    Pengumpulan data fisik berupa banyaknya

    mahasiswa di hinterland, jumlah sekolah di

    hinterland dan prediksi jumlah tenaga

    pengajar yang dibutuhkan.

    Rancangan

    Anggaran Biaya

    Membuat rancangan kasar mengenai biaya

    yang dibutuhkan untuk melaksanakan

    program ini.

  • 12

    Pelaksanaan Sosialisasi sosialisasi dilakukan oleh pihak-pihak terkait

    kepada masyarakat hinterland dan sekolah-

    sekolah. Untuk member pemahaman

    mengenai program ini.

    Pendataan calon

    tenaga pengajar.

    Pada tahap ini pemerintah kota batam

    mengumpulkan data-data mahasiswa

    hinterland yang telah wisuda untuk diajukan

    sebagai calon tenaga pengajar di kawasan

    hinterland.

    Pemetaan

    sekolah unuk

    tenaga pengajar

    Pendistribusian tenaga pengajar ke sekolah-

    sekolah yang berada di kawasan hinterlans

    batam.

    Evaluasi Monitoring Tahap monitoring dilakukan secara berkala

    guna mengetahui efektifitas dan preventifitas

    dari program ini dalam menyelesaikan krisis

    tenaga pengajar di kawasan hinterland batam.

    Evaluasi Tahap evaluasi dilaksanakan berdasarkan

    informasi yang diperoleh dari tahap

    monitoring. Jika ada hal yang kurang efektif

    atau pun mengalami permasalahan baik

    secara teknis atau pun permasalahan dari

    sekolah itu sendiri.

  • 13

    Tabel 2. Langkah-langkah Pengimlementasian program pengentasan krisis

    tenaga pengajar di kawasan hinterland di batam melalui pengabdian mahasiswa

    hinterland penerima beasiswa

    Kesimpulan

    Kualitas pendidikan di daerah hinterland masih sangat rendah. Hal ini

    dikarenakan tidak memadainya tenaga kerja yang kompetensi akibat sedikitnya minat

    guru untuk mngajar di kawasan hinterland karena kondisi di kawasan hinterland

    yang tidak kondusif. Program pemerdayaan mahasiswa putra daerah untuk menjadi

    tenaga pengajar dilihat sangat preventif unuk masalah kurangnya tenaga penagajar di

    kawasan hinterland kota batam. Karena, tenaga pengajar dari luar batam tidak

    bertahan lama mengajar di kawasan hinterland disebabkan oleh kondisi yang tidak

    sesuai. Sedangkan, bagi putra daerah kondisi seperti itu sudah hal yang biasa

    sehingga tidak harus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan disekitar.

    Teknik implementasi akan dibagi menjadi tiga tahap pokok yaitu

    perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring. Tahap perencanaan terdiri dari tahap

    pemetaan pihak-pihak terkait, pengumpulan data fisik, rancangan anggaran biaya.

    Tahap pelaksanaan terdiri dari tahap sosioalisai, tahap pendataan calon tenaga

    pengajar, dan tahap pemetaan sekolah untuk tenaga pengajar. Tahap monitoring

    terdiri dari tahap monitoring dan tahap evaluasi.

    Perancanaan yang matang dan pelaksanaan program dengan evauasi yang

    baik dan berkesinambungan akan menghasilkan manfaat secara maksimal. Dengan

    berjalanya program ini kawasan hinterland batam tidak akan kekurangan lagi tenaga

  • 14

    pendidik dan, dan dapat menciptakan kualitas pendidikan di kawasan hinterland

    menjadi semakin baik.

  • 15

    DAFTAR PUSTAKA

    Rafki Rs, 2014. Kenapa Mutu Pendidikan Di Batam Rendah?. [online].

    Tersedia pada: http://fe.umrah.ac.id/?p=47.

    Diakses pada: 28 November 2014.

    Yj Naim, 2014. Kualitas Pendidikan Pesisir Batam Rendah. [Online]. Tersedia

    pada: http://kepri.antaranews.com/berita/24410/kualitas-pendidikan-

    pesisir-batam-rendah. Diakses pada: 28 November 2014.

    http://fe.umrah.ac.id/?p=47http://kepri.antaranews.com/berita/24410/kualitas-pendidikan-pesisir-batam-rendahhttp://kepri.antaranews.com/berita/24410/kualitas-pendidikan-pesisir-batam-rendah

  • 16

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penyusun

    A. Identitas Diri Ketua pengusul

    1 Nama Lengkap Alan Burhannudin

    2 Jenis Kelamin Laki-laki (L)

    3 Program Studi Teknik Mekatronika

    4 NIM 4211301048

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Subang, 4 februari 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 089690680160

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi Arif Rahman

    Hakim

    SMPN 2

    Pusakanegara

    SMA

    Muhammadiyah 1

    Batam

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009 2010-2013

  • 17

    A. Identitas Diri Anggota I

    1 Nama Lengkap Ariswandi

    2 Jenis Kelamin Laki-laki (L)

    3 Program Studi Teknik Mekatronika

    4 NIM 4211301054

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Balai Panjang, 3 Oktober 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085668712293

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama institusi SDN 02 balai

    Panjang

    SMPN 1 Lareh

    Sago Halaban

    SMK N 2

    Payakumbuh

    Jurusan - - Listrik

    Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009 2010-2013

  • 18

    A. Identitas Diri Anggota II

    1 Nama Lengkap Wahyuni Purnama

    2 Jenis Kelamin Perempuan

    3 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan

    4 NIM 4311301089

    5 Tempat dan Tanggal Lahir -

    6 E-mail -

    7 Nomor Telepon/HP -

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Jurusan - - -

    Tahun Masuk - Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2014

    Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan sebenarnya, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi memenuhi

    persyaratan mengikitu lomba karya tulis ilmiah yang berjudl Pengentasan Krisis

    Tenaga Pengajar Di kawasan hinterland Batam melalui Pemberdayaan Putra

    Daerah Penerima Beasiswa.