Alamintea.rtf

28
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USAHA PEMBUATAN MINUMAN FITOFARMAKA “ALAMINTEA” (ALANG- ALANG, MINT DAN TEH) SEBAGAI MINUMAN RINGAN PENUNJANG KESEHATAN TUBUH Bidang Kegiatan : PKM Kewirausahaan disusun oleh : Yunita Adyari Mirastuti 0511010086 Meta Aldera 0511010053 Irawan Setya Wardhana 0311010043

Transcript of Alamintea.rtf

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USAHA PEMBUATAN MINUMAN FITOFARMAKA ALAMINTEA (ALANG-ALANG, MINT DAN TEH) SEBAGAI MINUMAN RINGAN PENUNJANG KESEHATAN TUBUHBidang Kegiatan :

PKM Kewirausahaan

disusun oleh :

Yunita Adyari Mirastuti

0511010086Meta Aldera

0511010053Irawan Setya Wardhana

0311010043UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1.Judul Kegiatan : Usaha Pembuatan Minuman Fitofarmaka ALAMINTEA (Alang-alang, Mint, dan Teh) sebagai Minuman Ringan Penunjang Kesehatan Tubuh.2. Bidang Kegiatan : PKM Kewirausahaan3. Ketua Pelaksana Kegiatan / Penulis Utama :

a) Nama Lengkap

: Yunita Adyari Mirastutib) NIM

: 0511010086c) Jurusan

: Teknologi Hasil Pertanian

d) Universitas

: Universitas Brawijaya

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a) Nama lengkap dan gelar: : Fithri Choirun Nisa STP, MPb) NIP : 132 231 7076. Biaya Kegiatan Total

a) DIKTI

: Rp. 5.349.000,- b) Sumber lain

: -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : bulan Februari s/d Mei 2008 Menyetujui,

A. JUDUL PROGRAM

Usaha Pembuatan Minuman Fitofarmaka ALAMINTEA (Alang-alang, Mint dan Teh) Sebagai Minuman Ringan.

B. LATAR BELAKANG MASALAHSuatu kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat terutama generasi muda mulai beralih ke produk-produk minuman soft drink. Padahal, dari hasil penelitian menunjukkan soft drink yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu pertambahan berat badan dengan cepat, menimbulkan kerusakan gigi, menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral, memperberat suatu penyakit, dan dapat mengarah kepada ketergantungan, karena didalam soft drink mengandung kafein dan zat aditif kimia (Wirakusumah, 1996). Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kita untuk back to the nature dengan menganjurkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan buah-buahan maupun produk olahannya.

Tak ada yang menduga sebelumnya, di dalam rimpang alang-alang terkandung Cylendrene mempunyai aktivitas menghambat kontraksi pembuluh darah pada otot polos, sehingga sirkulasi darah tetap lancar. Dan Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah terbesar). Disisi lain, manfaat teh semakin banyak diketahui dan telah digali secara luas. Baik teh hitam maupun teh hijau, melalui katekin serta theaflavin dan galat-galatnya, menunjukkan sifat antimikrobial. Kedua jenis teh ini menghambat bakteri patogenik dalam spektrum yang luas. Selain itu, kateki teh juga mampu menghambat bakteri-bakteri penyebab kerusakan/ pengeroposan gigi (Anonymousd, 2007). Penelitian di Jepang (Nakayama et al., 1990) juga menemukan bahwa polifenol teh hijau dapat berperan sebagai antivirus, antikaries, antialergi dan antifungal.

Banyaknya daun mint di alam yang belum termanfaatkan menjadi sumber daya tersendiri yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Pemanfaatan daun mint selama ini dimanfaatkan sebagai pemberi aroma dan efek segar pada minuman atau makanan. Selain itu kandungan senyawa dalam daun mint memiliki manfaat yang cukup banyak. Senyawa menthol sebagai senyawa utama (2.5 % berat kering) mempunyai sifat-sifat fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan. (Anonymouse, 2007).

Alamintea merupakan minuman kesehatan yang terdiri dari perpaduan alang-alang, mint dan teh yang yang diharapkan mampu menjawab tuntutan konsumen tentang minuman sehat dan bercitarasa sempurna. Untuk itu diperlukan inovasi produk dengan melakukan uji formulasi antara daun teh, akar alang-alang dan daun mint untuk memperoleh sifat fisik, kimia dan organoleptik yang optimal.

Dengan mempertimbangkan segala aspek-aspek yang telah dijelaskan diatas, dikembangkan produk minuman yang berbahan baku dari akar alang-alang, daun teh dan mint yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan dalam bentuk minuman fungsional. Selain itu, dengan citarasa yang unik dan aroma yang khas, minuman kesehatan Alamintea memiliki prospek pasar yang cukup bagus dan berpotensi untuk ikut berperan dalam pangsa pasar minuman teh. Diharapkan minuman kesehatan Alamintea ini menjadi pilihan dan kebutuhan bagi mereka yang ingin menikmati keunikan citarasa dan menghargai kesehatan tubuh.

C. PERUMUSAN MASALAH

Usulan Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan judul di atas dalam rangka memecahkan permasalahan

1. Bagaimana menghasilkan produk minuman kesehatan yang bersifat unik dan menyegarkan?2. Bagaimana memasarkan produk alamintea sebagai minuman kesehatan yang dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat?

3. Bagaimana meningkatkan nilai ekmonis dari akar/rimpang alang-alang sebagai produk bernilai tinggi?

4. Bagaimana produk alamintea dapat menjadi alternatif softdrink?

D. TUJUAN PROGRAM

1. Menghasilkan produk minuman kesehatan yang bersifat unik dan menyegarkan.2. Memasarkan produk alamintea sebagai minuman kesehatan yang dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat.3. Meningkatkan nilai ekonomis dari akar/rimpang alang-alang sebagai produk bernilai tinggi4. Menghasilkan produk yang dapat menjadi alternatif softdrink..E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dihasilkan suatu unit usaha yang dapat menghasilkan profit dengan produk minuman kesehatan baru yang aman, memiliki keunikan dalam citarasa dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta layak jual.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Program Kewirausahaan ini dapat bermanfaat untuk:

1. Media untuk menciptakan masyarakat sehat dengan mengkonsumsi minuman sehat berkhasiat.2. Media untuk mengaplikasikan ilmu pangan.3. Media untuk meningkatkan nilai ekonomi terhadap akar/rimpang alang-alang.

4. Media untuk sukses berwirausaha. G. GAMBARAN USAHA

Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja

Pelaksana kegiatan pada program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan merupakan mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya, yang tergabung dalam kelompok wirausaha bagian dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian. Dengan demikian, unit usaha pembuatan minuman kesehatan alamintea memiliki kontinuitas dari tahun ke tahun.

Gambaran Sumber Bahan Baku

Alang-alang

Alang-alang merupakan rerumputan yang biasanya hanya sebagai makanan dari ternak. Ternyata setelah diteliti, alang-alang ini memiliki fungsi bagi kesehatan yaitu digunakan sebagai minuman (Burhan, 2002).

Sejak lima tahun yang lalu, alang-alang menjadi popular sebagai minuman yang disebut sebagai wedang di daerah Pekalongan dan langsung digemari. Namun, sampai saat ini tidak diketahui penemu dari penggunaan akar alang-alang ini sebagai ramuan dalam minuman (Burhan, 2002).

Tanaman liar yang sudah ribuan tahun dikenal masyarakat Cina ini bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan saat ini tumbuhan bernama latin Imperata cylindrica (L) Beauv sudah sering diteliti secara ilmiah. Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya, Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Hepatitis, menyebutkan bahwa di luar negeri alang-alang sudah dibuat obat paten (Angkung, 2006).

Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), mencegah hipertensi, diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus (Angkung, 2006).

Pengobatan Cina tradisional menyebutkan, alang-alang memiliki sifat manis dan sejuk. Efek pengobatan tanaman ini memasuki meridian paru-paru, lambung, dan usus kecil. Dengan sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi (Angkung, 2006).

Mint

Tanaman ini ditanam dan hidup liar di India dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sedangkan jenis hibrida diimpor dari Eropa. Di Indonesia tanaman ini tumbuh liar dan berada di tempat lembab, ditemukan pada ketinggian 150 -1200 m di atas permukaan laut. Mint kaya dengan minyak volatil dengan komposisi yang berbeda-beda (Anonymousc, 2005). Senyawa menthol adalah senyawa khas pada tanaman mint yang memberikan bau dan rasa yang khas pada mint.

Karakteristik sensoris tanaman mint, memiliki bau yang murni dan segar, agak pedas dan terasa membakar. Komposisi utama minyak essensial dalam daun mint adalah minyak peppermint (2.5% dalam daun kering) di mana 50%-nya tersusun atas menthol, 10-30% menthon, 10% methyl ester, dan turunan monoterpena (pulegone, piperiton, menthofuran). Menthol dan menthyl asetat yang berperan membentuk rasa pedas dan bau yang segar, yang banyak ditemukan pada daun yang lebih tua (Gilbert, 2005).Tanaman mint merupakan salah satu tanaman penghasil minyak essensial yaitu senyawa mint (menthol). Minyak essensial adalah produk tanaman alami yang terakumulasi dalam struktur tanaman seperti sel, trikoma atau bagian-bagian yang lain. Secara kimia minyak essensial tersusun atas senyawa terpena, mono terpena dan sesquiterpena dan plipropanoid aromatik yang disintesa melalui jalur asam mevalonic untuk terpena dan jalur asam shikimic untuk polipropanoid aromatic. Minyak essensial sebagian besar tersusun atas senyawa volatil yang sangat mudah menguap (Gilbert, 2005).Tanaman mint banyak dipilih untuk tujuan pengobatan. Baru-baru ini para profesional bidang perawatan kesehatan menyatakan keuntungan penggunaan tanaman herbal dan minyak-minyak essensial. Dari penelitian yang banyak dipublikasikan menunjukkan bahwa penggunaan tanaman untuk obat-obatan telah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Dan diketahui bahwa seperempat obat yang ada di dunia mengandung bahan tanaman alami (Gilbert, 2005).

Secara tradisional, minyak mint telah digunakan untuk mengobati salah cerana, sakit kepala, perut mulas, radang gusi, kejang otot dan rematik. Minyak volatil manjur untuk mengobati beberapa mcam penyakit karena sifat-sifatnya. Mint mempunyai kemampuan sebagai anti virus, bakterisidal, meningkatkan keasaman lambung (membantu pencernaan), penekan rasa sakit dan anti iritasi (Gilbert, 2005).

Teh

Tanaman teh dengan nama latin Camelia Sinensis, yang masih termasuk keluarga Camelia, pada umumnya tumbuh di daerah yang beriklim tropis dengan ketinggian antara 200 s/d 2.000 meter diatas permukaan laut dengan suhu cuaca antara 14 s/d 25 derajat celsius. Ketinggian tanaman dapat mencapai 9 meter untuk teh Cina dan teh Jawa, sedangkan untuk teh jenis Assamica dapat mencapai 12 s/d 20 meter. Namun untuk mempermudah pemetikan daun-daun teh sehingga mendapatkan pucuk daun muda yang baik, maka pohon teh selalu dijaga pertumbuhannya (dipotong) sampai 1 meter.. Karena tanaman teh semakin berkembang menjadi tanaman perdagangan, maka jenis tanaman teh juga berkembang menjadi beraneka ragam. Keragaman ini adalah hasil dari penyilangan berbagai jenis tanaman teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil panen yang berbeda. Hingga saat ini, seluruh dunia kurang lebih terdapat 1.500 jenis teh yang berasal dari 25 negara yang berbeda (Anonymousb, 2005)

Selain dapat memberikan kesegaran pada tubuh, teh ternyata mempunyai banyak manfaat lain untuk tubuh manusia. Menurut hasil penelitian yangh telah dilakukan di Jepang dan Rusia (Anonymousa, 2004), ada beberapa nilai nutrisi dan manfaat yang dapat diperoleh dari teh, yaitu sebagai berikut :

1. Kaya akan vitamin C dan vitamin B terutama thiamin dan riboflavin yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Bahan polifenol mempunyai vitamin P aktif yang dapat membantu mengurangi kerapuhan dinding kapiler dari aliran darah, sebab vitamin P mampu menstabilkan vitamin C yang ada dalam tubuh, juga menormalkan Hyperfunction dan kelenjar gondok.

3. Teh memiliki kemampuan mengantisipasi pengaruh yang merugikan karena aktivitas bekteri maupun basil disentri.

Teh juga dapat mengurangi gangguan kekejangan yang sering terjadi pada anak-anak epilepsi. Menurut hasil penelitian, adanya gangguan kekejangan dan epilepsi karena rendahnya kandungan dalam darah. Ternyata kandungan mangan dalam teh dapat membantu mengatasinya. Caranya, meminum teh kental di mana teh terasa agak pahit sampai pahit. Kadar mangan dalam teh kental diharapkan sudah cukup optimal untuk menormalisasi kadar mangan dalam darah. Teh juga berpengaruh pada pertumbuhan gigi. Kandungan flour dalam teh bisa membantu pertumbuhan gigi pada anak-anak. Selain itu unsur flour memiliki fungsi meningkatkan daya tahan gigi terhadap asam karena flourida dapat mengurangi difusi asam pada email gigi (Nazzarudin dan Paimin, 1993).Gambaran Produk

Alamintea merupakan minuman kesehatan yang terdiri dari perpaduan alang-alang, mint dan teh yang yang diharapkan mampu menjawab tuntutan konsumen tentang minuman sehat dan bercitarasa sempurna. Rasa segar dari daun mint menjadikan minuman ini memiliki rasa yang unik dalam perpaduannya. Almintea diproduksi dalam dua variant rasa, yaitu alamintea green (perpaduan antara alang-alang, mint dan teh hijau) serta alamintea black (perpaduan antara alang-alang, mint dan teh hitam). Diharapkan minuman kesehatan Alamintea ini menjadi pilihan dan kebutuhan bagi mereka yang ingin menikmati keunikan citarasa dan menghargai kesehatan tubuh. Gambaran Potensi Pasar

Saat ini terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat yang umumnya tinggal di kota-kota besar ke arah pola konsumsi makanan yang praktis dan cepat saji. Makanan-makanan tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dimana kandungan lemak kolesterol yang tinggi cenderung menjadi pemicu munculnya penyakit degeneratif seperti jantung atau kanker. Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kita untuk back to the nature dengan menganjurkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan buah-buahan maupun produk olahannya.Tren menunjukkan bahwa pemerintah Jepang sendiri mendukung penuh pengembangan konsep pangan fungsional ini guna meminimalkan beban anggaran mengingat banyaknya lansia di Jepang yang harus mendapat jaminan asuransi kesehatan. Lalu konsep ini menjadi semakin populer di banyak negara di dunia khususnya beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa termasuk juga sebagian masyarakat Indonesia. Konsep pangan fungsional yang menawarkan konsumen untuk dapat mencapai kemandirian dalam menata kesehatan tubuhnya sendiri demi kebahagiaan di kelak kemudian hari merupakan daya tarik yang sangat diminati oleh banyak orang yang telah mampu masuk dalam era memikirkan hari esok. Itu sebabnya tak aneh bila saat ini ada beberapa ulasan di media massa yang tak hanya menyoroti masalah kekurangan gizi yang masih menimpa banyak penduduk Indonesia, tetapi juga memuat ulasan tentang banyaknya anggota DPR yang kurang konsumsi seratnya (Suara Pembaharuan). Padahal bangsa Indonesia pun mempunyai warisan konsep serupa seperti halnya pada budaya mengkonsumsi jamu-jamuan (ramuan herbal).Gambaran Usaha Kegiatan usaha pembuatan minuman kesehatan dengan merk dagang Alamintea ini dilakukan dalam skala Usaha Kecil Menengah dengan area pemasaran di kota Malang. Usaha ini merupakan usaha awal dan mencoba merintis menjadi usaha yang lebih besar baik dari segi area pemasaran maupun total produksi.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAMTahap Persiapan Produksi

Sebelum masuk dalam tahap produksi terdapat beberapa persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu mempertahankan mutu produk secara optimal. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:

Survey pasar

Survey pasar dilakukan untuk mencari tempat pemesanan bahan baku dan bahan pengemas yang paling murah dan bisa mensuplai bahan baku secara kontinue dengan standar kualitas yang sesuai dengan permintaan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan analisa terhadap tempat-tempat potensial untuk pemasaran hasil produksi.

Pembuatan desain produk

Pembuatan desain produk dilakukan untuk mendapatkan produk akhir yang sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk dilakukan dengan pembuatan desain kemasan yang menarik dan unik.

Pembelian alat-alat pendukung produksi

Dilakukan pembeliaan alat-alat penunjang seperti alat penyaring, kompor gas, lemari pendingin, cup sealer, bak penampung, pisau, ember, dan rak.

Perancangan sistem produksi

Dilakukan perancangan sistem produksi dengan pembuatan jadwal produksi, perancangan tata letak alat produksi dan sistem penyimpangan produk agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Pemesanan bahan baku dan bahan pengemas

Pemesanan bahan baku dilakukan setelah melakukan survey pasar dan dilakukan secara kontinue sesuai dengan jadwal produksi serta memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar kualitas permintaan.

Uji coba produksi

Uji coba produksi dilakukan untuk menentukan apakah proses produksi sudah efektif dan efisien.

Tahap Produksi

Tanaman mint dapat dimanfaatkan sebagai campuran teh. Minuman yang dicampur dengan daun mint ini akan memiliki aroma dan rasa mint yang khas dan memiliki banyak manfaat. Campuran antara alang-alang, teh dengan mint ini merupakan produk baru yang bersifat fungsional, yang kemudian pada kegiatan ini diberi merk dagang alamintea. Alamintea adalah teh dan rimpang alang-alang dalam bentuk kering yang dicampur dengan daun mint segar.

Proses pembuatan teh dari rimpang alang-alang dan daun mint adalah dengan mencampurkan teh segar kedalam rimpang alang-alang yang siap diseduh dengan air panas. Masukkan alang-alang, teh, daun mint kedalam wadah, kemudian tuang dengan air yang telah mendidih. Diamkan selama beberapa waktu sampai didapatkan seduhan teh yang berwarna kuning keemasan dan beraroma yang khas. Saring seduhan akar alang-alang, teh dan daun mint untuk mendapatkan air seduhannya, kemudian tambahkan gula sebagai pemanis untuk meningkatkan rasa minuman teh. Produk kemudian dikemas dalam kemasan cup plastik kemudian disealing dengan menggunakan cup sealer.

Tahap Pemasaran

Pemasaran dilakukan secara bertahap mulai dari area pemasaran yang lebih sempit hingga area pemasaran yang lebih luas. Terlebih dahulu pemasaran dilakukan di dalam kampus brawijaya, kemudian secara bertahap meluas ke komplek kampus Brawijaya dan sekitarnya (Institut Teknologi Nasional, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Negeri Islam Malang). Pemasaran dilakukan di daerah tersebut terlebih dahulu karena kawasan tersebut merupakan daerah paling padat di Malang, dengan laju ekonomi yang cukup tinggi. Di kawasan tersebut terdapat berbagai macam unit-unit usaha yang saling berdekatan dan jumlahnya cukup banyak, sehingga memiliki potensi yang cukup besar sebagai area pemasaran bagi produk minuman kesehatan alamintea.

Perluasan area pemasaran dilakukan apabila pemasaran tahap pertama berjalan sesuai dengan target yang ditentukan dan terjadi peningkatan pada kapasitas produksi. Perluasan ini dilakukan dengan ekspansi di apotek-apotek, toko-toko, sekolah-sekolah dan kantin-kantin yang ada di Malang raya. Pada perluasan pemasaran tersebut mulai dilakukan strategi pemasaran secara spesifik agar pemasaran berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam kegiatan pemasaran juga dilakukan kegiatan promosi yang bersifat edukatif, yaitu dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan minum minuman yang bersifat fungsional. Disamping itu, juga dilakukan edukasi terhadap bahaya makanan-minuman yang bersifat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kegiatan promosi tersebut dilakukan dengan cara menyebarkan leaflet yang berisi tentang informasi produk dan artikel edukasi tentang minuman fungsional. Evaluasi Kegiatan

Evalausi kegiatan mencakup tiga aspek target eveluasi, yaitu sistem produksi, produk dan pemasaran. Evaluasi pada sistem produksi bertujuan untuk menciptakan sistem produksi yang paling efektif dan efisiem, dilakukan pada setiap minggu. Evaluasi produk dilakukan untuk menghasilkan produk dengan sifat organoleptik yang optimal dan daya tahan penyimpanan yang paling lama. Evaluasi produk dilakukan setiap kali proses produksi dilakukan. Evaluasi pemasaran dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya target-target penjualan agar usaha ini sesuai dengan BEP yang telah dicanangkan. Evaluasi pemasaran dilakukan setiap dua minggu sekali.

Analisa Usaha

1. Investasi

1. Kompor 1 buah @ 500.000 (usia ekonomis 2 tahun) = Rp. 500.000

2. Kulkas 1 buah @ 1.500.000 (usia ekonomis 5 tahun) =Rp. 1.500.000

3. Baskom 2 buah @ Rp. 50.000 ( usia ekonomis 2 tahun ) = Rp. 100.000

4. Sealer 1 buah ( usia ekonomis 3 tahun )

= Rp. 750.000

5. Alat penyaring 1 buah (Usia Ekonomis 1 tahun ) = Rp. 200.000Jumlah

= Rp. 3.050.000

2. Biaya Tetap (Fixed Cost) Penyusutan alat per bulan

1. Kulkas (Rp. 1.500.000 : 5 : 12)

= Rp. 25.000

2. Kompor (Rp. 500.000 : 2 : 12)

= Rp. 20.9003. Baskom (Rp. 100.000 : 2 : 12)

= Rp.4.200

4. Sealer (Rp. 750.000 : 3 : 12)

= Rp. 31.250

5. Alat penyaring (Rp.50.000 : 1 : 12)

= Rp. 4.200Jumlah

= Rp. 85.5503. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)1. Alang-alang 2 kg @Rp. 15.000,-

= Rp. 30.000,-2. Mint 1 kg @ Rp. 10.000,-

= Rp. 10.000,-3. Teh Hijau 1,6 kg @ Rp. 12.500

= Rp. 20.000,-4. Teh Hitam 1,6 kg @ Rp. 12.500

= Rp. 20.000,-5. Biaya listrik 3 bulan @ Rp. 25.000

= Rp. 75.000,-6. Cup 5000 bj @ Rp. 100

= Rp.500.000,-7. Toping cup 5.000 bj @ Rp. 25

= Rp.125.000,-8. Sedotan 5.000 bj @ Rp. 5

= Rp. 25.000,-9. Gas 3 buah @ Rp. 56.000

= Rp.168.000,-10. Transportasi

= Rp. 96.000,-Jumlah

= Rp.1.069.000,- a) Biaya Produksi

= Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap

= Rp. 1.069.000 + Rp. 85.550

= Rp. 1.154.550

b) Hasil Usaha

= Jumlah Produksi X Harga Jual

= 5.000 bungkus X Rp. 8.000

= Rp 4.000.000

c) Keuntungan

= Hasil Usaha Biaya Produksi

= Rp. 4.000.000 Rp. 1.154.550

= Rp. 2.845.450

d) Jangka Waktu Pengembalian Modal

= (Investasi + Biaya Produksi) : Keuntungan X Lama Produksi

= (Rp. 3.050.000 + Rp. 1.154.550) : Rp. 2.845.450 X 1 Bulan= 1,48 bulanArtinya modal akan kembali setelah produksi selama 1,48 bulan

e) R / C

= hasil Usaha : Biaya Produksi

= Rp. 4.000.000 : Rp 1.154.550= 3,5Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan penerimaan sebesar 3,5 rupiah.f) Benefit Cost Ratio= keuntungan : biaya produksi

= Rp. 2.845.450 : Rp 1.154.550

= 2,5

Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan keuntungan sebesar 2,5 rupiah

g) Break Event Point

= Biaya tetap : 1 (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)

= Rp. 85.550 : 1 - (Rp. 1.069.000 : Rp 4.000.000)

= Rp. 85.550 : 0.733

= Rp. 116.712,14 ~ 146 cupArtinya, usaha pembuatan minuman kesehatan alaminteaini tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan pendapatan sebesar Rp. 116.712,14 atau terjual sebanyak 146 cup dari penjualan setiap satu kali produksi.I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

KegiatanBulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4

12345123451234512345

Survey pasar

Penyebaran kuisioner

Pelaksanaan kegiatan

Evaluasi kegiatan usaha bulanan

Penyebaran kuisioner sebagai evaluasi kegiatan

Penyusunan laporan awal

Revisi laporan

Penyelesaian laporan akhir

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

: Yunita Adyari Mirastuti

b. NIM

: 0511010086

c. Fakultas/Program Studi

: Tekn. Pertanian / Tekn. Hasil

Pertanian

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM: 10 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

2.1 a. Nama Lengkap

: Meta Aldera b. NIM

: 0511010053c. Fakultas/Program Studi

: Tekn. Pertanian / Tekn.

Hasil Pertanian

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM

: 10 jam/minggu2.2 a. Nama Lengkap

: Irawan Setya Wardhana b. NIM

: 0311010043c. Fakultas/Program Studi

: Tekn. Pertanian / Tekn.

Hasil Pertanian

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM

: 10 jam/mingguK. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING1. Nama Lengkap dan Gelar

: Fithri Choirun Nisa STP.,MP2. Golongan Pangkat dan NIP

: III b / 132 231 7073. Jabatan Fungsional

: Asisten Ahli4. Jabatan Struktural

: -

5. Fakultas/Program Studi

: Tekn. Pertanian / Tekn. Hasil

Pertanian

6. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

7. Bidang Keahlian

: Keteknikan Pangan8. Waktu untuk Kegiatan PKM

: 4 jam / minggu

L. BIAYA1. Bahan produksi

Jenis BahanHarga satuan / kgKebutuhan per produksi (400 gls)Kebutuhan per bulan

( 1 bln = 8x produksi)Jumlah

1. Alang-alang2. Teh3. Mint4. Gula5. Air

Rp. 15.000Rp. 12.500Rp. 10.000

Rp. 7.500

Rp. 500 kg

4 ons1 ons

1 kg

100 liter2 kg

3,2 kg1 kg

8 kg

800 literRp. 30.000,00

Rp. 40.000,00Rp. 10.000,00

Rp. 60.000,00

Rp. 400.000,00

TotalRp. 540.000,00

2. Peralatan Penunjang PKM

JenisBiaya satuanKebutuhanJumlah

1. Kulkas 2. Biaya listrik

3. Sealer4. Bak penampung

5. Kompor gas

6. Alat PenyaringRp. 1.500.000Rp. 25.000/ bulan

Rp. 750.000Rp. 50.000Rp. 500.000

Rp. 200.0001 unit

3 bulan

1 unit2 unit1 unit

1 unitRp. 1.500.000,00

Rp. 75.000,00

Rp. 750.000,00

Rp. 100.000,00Rp. 500.000,00

Rp. 200.000,00

TotalRp. 3.125.000,00

3. Bahan PengemasJenisBiaya satuanKebutuhanJumlah

1. Cup2. Toping cup3. SedotanRp. 100Rp. 25Rp. 5

5000 bj5000 bj5000 bj

Rp. 500.000,00

Rp. 125.000,00

Rp. 25.000,00

TotalRp. 650.000,00

4. Perjalanan

JenisBiaya satuanKebutuhanJumlah

Transportasi belanja bahan baku produksiRp. 32.000/ bulan3 bulanRp. 96.000,00

5. Pembuatan Laporan

JenisBiaya satuanKebutuhanJumlah

1. Biaya pengetikanRp. 600/jam105 jamRp. 63.000,00

2. Kertas A4 70 gramRp. 30.000/rim2 rimRp. 60.000,00

3. TintaRp. 25.000/kotak1 kotakRp. 25.000,00

3. Penjilidan laporanRp. 3.000/jilid5 jilidRp. 15.000,00

4. Dokumentasi kegiatanRp. 75.0001 digital filmRp. 75.000,00

Total Rp. 238.000,00

6. Perijinan

- Depkes

Rp. 250.000,00

- Badan POM (PIRT)

Rp. 750.000,00

Rp. 1.000.000,00

Rekapitulasi Biaya

JenisJumlah

1. Bahan produksiRp. 540.000

2. Peralatan penunjangRp. 2.825.000

3. Bahan PengemasRp. 650.000

4. TransportasiRp. 96.000

5. Pembuatan laporanRp. 238.000

6. PerijinanRp. 1.000.000

TotalRp. 5.349.000

Ketua Pelaksana Kegiatan

Yunita Adyari M.

NIM. 0511010086

Ketua Jurusan

Teknologi Hasil Pertanian

Erryana Martati STP, MP.

NIP. 132 243 718

Dosen Pendamping

Fithri Choirun Nisa STP, MP

NIP. 132 231 707

Pembantu Rektor

Bidang Kemahasiswaan

Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS

NIP. 130 935 076

Alang-alang + teh + daun mint

Direbus pada suhu 1000C

Agitasi

Dilakukan penyaringan

Gula

Homogenisasi pada suhu 700C

Filling

Sealing

Alamintea

Diagram alir pembuatan alamintea