Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3....

35

Transcript of Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3....

Page 1: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu
Page 2: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 2

Penanggung JawabGilang Aji Pangestu

Steering CommitteeFaika M. A, S.Pd., Rangga S., M. Rivai H. B.

Pemimpin UmumAnisya Rachmiati

KesekretariatanHelmi Rizqi A.

Pemimpin RedaksiIsti Uga P.

Staff RedaksiAliffah, Alyaa’ E., D. Adnan, Fikri A., Puspa, Widya K.

EditorErsa I., Shofy N. I. M.

ReporterAndhika A., Imas Siti M., Laili H., Tia A., Zulfan

Setter/LayouterFirdaus A. G.

DesignAndini N., Tito M.

Kontributor OpiniAndi Suwirta, M. Hum, Dadi Setiadi

Kontributor CerpenEllen Angelia

ProduksiDhita A.

PenerbitHimpunan Mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah

Universitas Pendidikan Indonesia

Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UPI Lantai 2 Ruang 54 Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154.

No. Kontak: 0813 2460 0101 E-mail: [email protected]

HIMAS UPI 2017-2018

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya majalah elektronik perdana HI-EZINE terbit. Konsep menge-nai ‘Apa’ dan ‘Bagaimana’ yang dilakukan sebagai mahasiswa benar menarik perhatian. Menjadi mahasiswa sudah sepatut-nya mengembangkan hasil pencarian ilmunya baik akademik maupun non akademik. Mengantongi amanah orangtua, masyarakat, dan negara sebagai agent of change merupakan hal yang luar biasa. Mereka dari berbagai penjuru, datang ke beberapa titik yang disebut universitas, bersaing ketat untuk memantaskan diri untuk membuktikan mampu membawa perubahan baik.

Pendidikan melahirkan insan generasi yang baik dan terus mengembangkan skill nya. Hadirnya himpunan dan UKM di intra-kampus tentu membantu menyeimbangkan kemampuan individu terdidik untuk semakin cemerlang di masyarakat. Tidak terkecuali HIMAS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah) lahir didalamnya.

Edisi Perdana ini, menyajikan beberapa artikel uta-ma diantaranya HIMAS pada masa Orde Baru dan Reformasi dan artikel mengenai kegiatan pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ditahun 2018 ini. Selama 32 tahun, Orde Baru berpengaruh di nafas Indonesia. Peran mahasiswa men-dominasi di tanduk akhir Orde Baru. Dan kini, peran maha-siswa tidak berhenti sampai disana. Bersama masyarakat ma-hasiswa kembali bergerak untuk mewujudkan cita-cita bangsa melalui salah satu kegiatannya, P2M.

Selamat Membaca

Susunan RedaksiSapa Redaksi

Page 3: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 3

Page 4: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 4

ada era Orde Baru, HIMAS tetap eksis dengan berbagai macam prestasi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi politik tak dapat menyurutkan semangat HIMAS untuk tetap jaya. Orde Baru memantau dan mengontrol se-

gala aspek kehidupan termasuk pergerakan mahasiswa yang selama masa Orde Lama sangat aktif melakukan kontrol so-sial terhadap pemerintah. Pada tahun awal kekuasaan Soe-harto (1960-1970-an), pergerakan mahasiswa masih dapat dilakukan, namun seiring berjalannya waktu, pemerintah se-makin ketat dalam membatasi pergerakan mahasiwa.

Andi Suwirta yang mengurus HIMAS pada tahun 1986-1987 menjelaskan bahwa mahasiswa pada era ini in-gin belajar dari pengalaman sebelumnya pada tahun 60-an atau 70-an ketika mahasiswa sedemikian aktif melakukan kontrol sosial pada pemerintah hingga turun ke lapangan melakukan aksi-aksi demonstrasi. Alih-alih menyadarkan mahasiswa untuk kembali ke tugas utamanya yaitu belajar akademik dan mengesampingkan tugas moralnya sebagai kontrol sosial, pemerintah Orde Baru melakukan suatu up-aya “pembatasan pergerakan” yang disebut dengan Nor-malisasi Kehidupan Kampus (NKK) untuk mengembalikan tujuan utama mahasiswa, seperti:

• Konsep ‘wawasan almamater’ oleh menteri pendidikan dan kebudayaan agar dapat mempengaruhi mahasiswa untuk

mencintai almamaternya dengan belajar yang baik, belajar yang kreatif untuk mengasah kemampuan dan pemikiran.

• Dalam kaderisasi : membentuk kelompok diskusi dan kajian untuk mengasah pemikiran untuk peka terhadap lingkungan sekitar dan kritis terhadap isu aktual.

Pada era ini mahasiswa dibatasi dan diawasi tidak hanya sarana prasarana pendukung kegiatannya, pergera-kannya melainkan pula pemikirannya. Perlakuan ini berlaku bukan hanya pada himpunan tetapi sampai pula ke organ-isasi ekstra/intra kampus. Mahasiswa harus berhati-ha-ti dalam mengeluarkan pendapat yang berkaitan dengan pemerintahan Orde Baru sehingga membuat mahasiswa tidak dapat mengungkapkan pendapatnya secara terbuka. Hal tersebut tak terkecuali menimpa HIMAS. Namun hebat-nya, di tengah kondisi demikian, kepengurusan HIMAS ta-hun 1965-1967 tetap mampu mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi HIMAS dan masyarakat luas salah satun-ya kegiatan diskusi yang diadakan oleh Bidang Pendidikan. Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati hari-hari nasional. Lebih hebatnya lagi, kegiatan tersebut bekerjasa-ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow diskusi. Kehebatan HIMAS bertahan di masa Orde Baru ini dicapai pula oleh kepengurusan di akhir 80-an hingga awal 90-an yang mampu mengadakan acara besar yaitu Lomba

HIMAS dari Masa ke MasaHIMAS pada Masa Orde Baru dan Reformasi

P

Laporan Utama

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 5: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 5

Cerdas Cermat Sejarah tingkat Jawa Barat-Banten.

Kebebasan berpendapat yang dikekang tidak mem-bungkam para pengurus HIMAS untuk menyuarakan pe-mikirannya melalui tulisan. Pengurus HIMAS pada tahun 1992-1993 banyak ikut berpartisipasi menulis pada ko-ran-koran besar di Bandung. Pencapaian lain kepengurusan 1997-1998 HIMAS di penghujung rezim Orde Baru yakni diadakannya kegiatan kependidikan seminggu sekali. “Kita juga dulu menjaring para mahasiswa baru yang mempunyai minat dan bakat berbahasa Inggris untuk ikut bergabung. Kita juga pernah mendatangkan public speaker karena dulu teman kita ada yang jago berbahasa Inggris terus juga ban-yak relasinya. Termasuk dulu juga pernah ada mahasiswa pertukaran dari Australia. Jadi kita saling bantu, dia kita ajar-kan bahasa Indonesia dan sejarahnya. Dan dia membantu kita dalam program FBI (Forum Bahasa Inggris)”, papar Yeni Kurniawati.

Pada era reformasi ini kegiatan seperti itu mungkin saja merupakan kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Namun pada tahun 1995-1997 hal terse-but merupakan sebuah hal yang besar. “Kita dulu pernah mengadakan diskusi juga mendatangkan pembicara terke-nal yang waktu itu dilarang oleh rektorat. Jadi kita menga-dakannya secara sembunyi-sembunyi. Bagi kami itu mer-upakan sebuah prestasi. Meskipun bagi rektorat itu bukan. Waktu itu memang suara mahasiswa itu banyak dibungkam ya meskipun nantinya suara mahasiswa itu semakin melu-as dan melebar” lanjut Yeni. Terobosan lainnya adalah acara HSC (HIMAS Study Club) yang pertama kali muncul pada tahun kepengurusan 1995-1996 yang kemudian konsep program kerja ini masih dipertahankan bahkan hingga seka-rang meskipun beberapa kali berganti nama.

Walapun pemerintah melakukan pengawasan dan kontrol yang ketat untuk pergerakan mahasiswa, akan tetapi pengurus HIMAS masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan produktif yang bersifat non-politis dan menghibur. Seperti diceritakan oleh Agus Mulyana yang menjadi pengurus HI-MAS tahun 1987-1988 bahwasanya pada masa itu diadakan pertandingan bola voli, sepak bola, catur, basket, puisi dan yang paling menarik adalah lomba mengajar. Kegiatan itu dinamai PORAK (Porseni Antar Angkatan) yang diadakan se-lama dua minggu penuh disertai pameran buku dan diakhiri dengan pentas seni. Kegiatan-kegiatan tersebut merupa-kan ajang untuk membangun solidaritas dan kebersamaan antar angkatan mahasiswa Pendidikan Sejarah. Akan tetapi HIMAS tidak hanya solid di rumahnya sendiri. HIMAS mem-punyai jalinan solid pula dengan himpunan lain khususn-ya dengan himpunan-himpunan di fakultas sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya program kolaborasi seni (teater dan menyanyi), penyelenggaraan pameran (kolaborasi) dan festival olahraga.

Seiring dengan pergantian rezim masa Orde Baru ke Reformasi, mahasiswa tidak lagi dibatasi ruang geraknya. Hal ini sedikit membawa perubahan pada kegiatan-kegiatan yang ada di HIMAS walau tidak menyeluruh sekaligus. Pada awal masa reformasi, pengurus HIMAS banyak melaku-kan perbaikan dengan harapan agar program kerja HIMAS menjadi lebih baik. Najip Hendra S. Parino yang menjabat

Ketua Himpunan HIMAS 2002-2003 ini bercerita, “dulu kan sebelumnya kegiatan himpunan itu sangat kecil dan bisa dibilang cemen. Bazar juga paling cuma beberapa meja. Tapi pas zaman saya itu kan lagi booming buku. Jadi kita adakan semacam pameran buku yang lebih besar dan rame. Jadi kan itu sebenarnya kegiatan tiap bidang yang diwada-hi menjadi satu yang di dalamnya itu ada pameran buku, seminar, musik. Jadi itu memang beberapa kegiatan yang dipadukan menjadi satu agar lebih efisien dan efektif mulai dari administrasi dan lain-lain. Dulu itu saya awalnya ingin Pekan Budaya Nusantara tapi ternyata sulit menghadirkan para budayawannya jadi akhirnya Pekan Raya Sejarah yang diadakan selama lima hari”.

Inovasi lain kepengurusan tahun 2002-2003 dari kepengurusan-kepengurusan sebelumnya adalah adanya bulletin mingguan yang disebarkan. Awalnya buletin terse-but hanya diisi oleh pengurus yang berasal dari Bidang Pendidikan. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu banyak orang yang tertarik untuk ikut serta mengisi buletin HIMAS. Selain itu, HIMAS juga banyak mengadakan acara bedah buku dengan mengundang pembicara yang kompe-ten. Pada tahun kepengurusan 2002-2003 ini juga pola awal kaderisasi (yang hingga sekarang masih digunakan) mulai dirumuskan dan diterapkan kepada mahasiswa baru HIMAS pada masa itu.

Evaluasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh suatu organisasi termasuk HIMAS. Evaluasi tak lain dilaku-kan untuk suatu perbaikan dan pembaharuan. Seperti yang dilakukan kepengurusan 2006-2007 yang memperbaharui pola kaderisasi yang dicanangkan kepengurusan 2002-2003 meskipun tidak merubah secara keseluruhan. “Pada tahun 2006 perumusan pola kaderisasi atau disebut lokakarya baru ada, dan pas diangkat jadi pengurus inti baru bisa di-angkat pola kaderisasi ini. Dulu nama kaderisasinya BSK (Bu-lan Studi Kesejarahan). Sama tidak beda jauh dengan pola sekarang. “ jelas Tito Wardani salah satu pengurus HIMAS tahun 2006-2007.

Perubahan dan pembaharuan tidak hanya pada program kerja melainkan juga pada struktur internal HI-MAS. Pada era Orde Baru, kepengurusan tahun 80-an hing-ga 90-an HIMAS hanya memiliki 3 Bidang yaitu, 1) Bidang Keorganisasian, 2) Bidang Pendidikan, dan 3) Bidang Pe-layanan Mahasiswa. Pada awal reformasi bertambah men-jadi 4 bidang yaitu, 1) Bidang Pengembangan Organisasi, 2) Bidang Pendidikan dan Kerohanian, 3) Bidang Minat dan Bakat, dan 4) Bidang Sosial Politik. Pada tahun 2006 terjadi pembaharuan jumlah bidang menjadi 5 namun pada tahun 2007 kembali menjadi 4 bidang. Pada tahun kepengurusan 2015-2016 jumlah bidang menjadi 6 dari sebelumnya hanya 5. Bidang tambahan pada periode ini adalah Bidang Media dan Informasi yang masih dipertahankan hingga kepengu-rusan 2017-2018. Selain program kerja dan struktur, peruba-han sebutan pun terjadi pada tahun 2008 yang mengganti sebutan “bidang” menjadi “divisi” tetapi berubah kembali menjadi “bidang” pada tahun 2009 hingga sekarang. Pe-rubahan-perubahan ini tentunya dipengaruhi oleh kebutu-han dan tuntutan dari setiap masa dan kepengurusan yang disetujui secara mufakat dalam MUMAS HIMAS. (AE/SN)

Laporan Utama

Page 6: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 6

ri Dharma Perguruan Tinggi memiliki tiga isi, yakni penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Sebagai seorang mahasiswa,

kita tentu sudah sering melakukan pe-nelitian, entah itu sebagai bagian tugas yang diberikan oleh dosen, atau mun-gkin saja kita juga melakukan proyek-proyek lain yang mengharuskan kita untuk melakukan penelitian.

Sebagai universitas pendi-dikan, kita juga tentu sudah bebera-pa kali mendapatkan tugas dari mata kuliah tertentu yang mengharuskan kita untuk mengajar murid-murid di sekolah. Namun, terkadang maha-siswa melupakan Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian. Sebagai agen masyarakat, mahasiswa harus melakukan pengabdian pada masyarakat dengan berbagai kegia-tan-kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat.

Disinilah HIMAS kemudian be-rusaha untuk mengakomodasi Dhar-ma yang ketiga tersebut bagi warga HIMAS yang mengikuti kegiatan ini. Dengan P2M (Pengabdian Pada Mas-yarakat) HIMAS 2018, HIMAS mem-fasilitasi pengabdian warga HIMAS pada masyarakat Desa Gunung Riung di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

P2M HIMAS 2018 yang dibawahi langsung oleh Biro P2M, bidang Sosial Politik HIMAS ini ber-tujuan untuk memperkenalkan warga HIMAS kepada kondisi riil masyarakat di Desa Riung Gunung, Pangalengan, dan juga melakukan pengabdian pada bidang kesehatan, sosial, dan juga pendidikan.

Andhika Aditya, ketua biro P2M HIMAS sekaligus ketua pelaksana P2M HIMAS 2018 menjelaskan alasan dipi-lihnya Desa Riung Gunung, Pangalen-gan sebagai lokasi P2M HIMAS 2018. Menurut Andhika, desa Riung Gunung ini memenuhi indikator wilayah desa yang akan dipilih untuk P2M HIMAS 2018, yakni faktor kesehatan dan pen-didikan yang masih berkekurangan di Desa tersebut.. Selain itu ternyata war-

ga Desa Riung Gunung rata-rata hanya mengecap jenjang pendidikan hing-ga sekolah dasar, dikarenakan akses transportasi yang sulit dan jauhnya lo-kasi sekolah jenjang yang lebih tinggi dari desa tersebut.

Akses yang sulit untuk trans-portasi dan jauhnya letak desa ini juga menyulitkan warga desa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, sehingga kesadaran mas-yarakat mengenai kesehatan juga ti-dak begitu tinggi. Oleh karena itu Desa Gunung Riung dipilih oleh panitia. Se-lain untuk memenuhi Tri Dharma Per-guruan Tinggi, P2M HIMAS 2018 yang memiliki tema “HIMAS Untuk Desa” ini juga bercita-cita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pent-ingnya kesehatan dan pendidikan da-lam kehidupan.

Dalam pelaksanaannya, P2M HIMAS 2018 telah melakukan ker-jasama dengan berbagai pihak demi kelancaran acara ini. Seperti beker-ja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha, Puskesmas Wanasari Kecamatan Pan-galengan, dan mengundang berbagai pihak-pihak yang berkompeten untuk mengisi acara yang diselenggarakan.

Pengabdian Pada Masyarakat HIMAS 2018: Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Desa Riung Gunung, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung

Kegiatan P2M ini dilaksanakan selama 4 hari, dimulai pada tanggal 17 Januari 2018, dimana panitia yang diberikan amanat untuk menjadi tim pendahulu berangkat ke Desa Riung Gunung untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum kedatangan peserta keesokan harinya. Mulai dari persiapan Pusat Komando dan dapur umum, tim pendahulu juga kemudian melakukan sosialisasi kepada warga Riung Gunung mengenai kegiatan-ke-giatan yang akan dilaksanakan kurang lebih selama empat hari kedepan, agar tidak terjadi kesalahpahaman an-tara panitia, peserta, dan warga Riung Gunung nantinya.

Keesokan harinya, pada hari Kamis, 18 Januari 2018, peserta P2M HIMAS 2018 beserta beberapa pani-tia yang tidak menjadi tim pendahulu berangkat menuju Desa Riung Gunung dengan menggunakan kendaraan yang sudah difasilitasi oleh panitia se-belumnya. Sesampainya di lokasi, para peserta kemudian diarahkan ke rumah tinggal masing-masing, dimana para peserta ditempatkan sekitar tiga sam-pai empat orang di satu rumah.

Hal ini tentu saja bukannya

T

Sumber: Dokumentasi Panitia P2M

Laporan Utama

Mahasiswa UPI Pendidikan Sejarah sedang melaksanakan pengajaraan terhadap siswa-siswi di SD N Riung Gunung, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung.

Page 7: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 7

tanpa pertimbangan dari panitia. Tu-juan panitia untuk mengarahkan pe-serta agar tinggal langsung bersama warga adalah untuk memenuhi salah satu tujuan diadakannya P2M ini, yai-tu fungsi sosial. Dengan terjun dan tinggal langsung bersama masyarakat, peserta diharapkan dapat memahami dan mengerti bagaimana kondisi mas-yarakat Riung Gunung, selain untuk turut mempelajari sistem sosial yang terdapat di Desa tersebut.

Malam hari setelah kedatan-gan peserta di lokasi P2M, diadakan Tabligh Akbar dengan tema “Silahtura-him” dengan mengundang salah satu ustad dari Masjid Al-Furqon, Universi-tas Pendidikan Indonesia, yakni Ustad Slamet Nur Anom yang memberikan ceramah dengan Bahasa yang luwes dan ringan sehingga dapat diterima oleh setiap lapisan masyarakat. Antu-sias warga juga terasa sangat besar da-lam acara pertama ini, ditandai dengan banyaknya warga yang datang untuk menghadiri acara tersebut.

Pada hari selanjutnya, Ju-mat, 19 Januari 2018, diadakan berb-agai macam kegiatan di Desa Riung Gunung. Pagi hari dibuka dengan olahraga bersama antara peserta P2M dengan warga Desa Riung Gunung, bertujuan agar dapat meningkatkan kebugaran jasmani baik bagi peser-ta P2M maupun masyarakat sekitar. Kemudian diadakan “Jumsih” (Jumat Bersih), yaitu diadakan gotong royong dan bersih-bersih Desa oleh peserta P2M dan warga Desa Riung Gunung

ini sendiri. Sambil bekerja sama dalam membersihkan Desa Gunung Riung ini, para peserta juga dapat bersosialisasi dan mendekatkan diri dengan warga Desa, yang merupakan salah satu tu-juan diadakannya P2M HIMAS 2018.

Kemudian, diadakan pula pen-yuluhan kesehatan untuk warga Desa Riung Gunung oleh Puskesmas Wa-nasari, Kecamatan Pangalengan. Pada kegiatan penyuluhan, warga diberikan pematerian mengenai tekanan darah, selain itu diadakan pula cek kesehatan dan pengobatan gratis dari puskes-mas. Hal ini disambut dengan antusias oleh warga, karena seperti yang sudah disinggung sebelumnya, akses untuk instansi kesehatan sendiri sulit bagi warga desa dengan alasan lokasi yang jauh dan transportasi yang terbatas.

Selain itu, para peserta juga mem-persiapkan panggung yang akan di-gunakan pada hari Sabtu untuk acara pentas seni yang akan menampilkan berbagai kesenian-kesenian baik dari peserta P2M maupun dari warga Desa Riung Gunung.

Malam hari, sebelum ditu-tupnya kegiatan pada hari Jumat, diadakan lomba keagamaan untuk anak-anak Desa Riung Gunung, untuk melihat persaingan anak-anak desa Riung Gunung dalam bidang kea-gamaan. Kegiatan ini juga berjalan dengan lancar, dikarenakan anak-anak desa Riung Gunung sendiri sangat an-tusias untuk mengikutinya. Kegiatan lomba keagamaan ini kemudian me-nutup kegiatan padat yang dilakukan di hari Jumat, dan peserta juga warga desa kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat.

Kegiatan di hari Sabtu, 20 Jan-uari 2018 dibuka dengan ibadah shalat subuh berjamaah, kemudian diadakan kegiatan belajar dan mengajar dari pe-serta P2M HIMAS 2018 kepada siswa dan siswi SDN Gunung Riung. Dalam kegiatan ini peserta dikondisikan untuk mengisi kelas-kelas di SDN Gunung Ri-ung dan mengajar di kelas-kelas. Selain untuk melatih peserta P2M yang nota-bene nya dibentuk untuk menjadi seo-rang guru sejarah setelah lulus kuliah dalam mengajar, kegiatan belajar dan mengajar ini juga dapat memberikan nuansa baru kepada anak-anak SDN Gunung Riung, dan dengan harapan agar mereka juga dapat terinspirasi dan ingin bersekolah ke tingkat yang lebih tinggi nantinya.

Sumber: Dokumentasi Panitia P2M

Sumber: Dokumentasi Panitia P2M

Laporan Utama

Ketua HIMAS dan panitia lainnya sedang mendirikan panggung untuk pentas seni.

Pemberian plakat oleh Ketua Pelaksana P2M kepada pihak Puskesmas Wanasari atas kerjasamanya dalam kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat kampung Riung Gunung

Page 8: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 8

Setelah selesai dengan kegiatan belajar dan men-gajar di kelas-kelas SDN Gunung Riung, kemudian diadakan penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha Bandung, yang sebelum-nya sudah dihubungi untuk bekerja sama dari pihak pani-tia. Pada penyuluhan ini diberikan pematerian kepada siswa SDN Gunung Riung mengenai bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar.

Hal ini patut untuk diperhatikan lebih lanjut, dikare-nakan dengan hal kecil saja kita dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit berbahaya. Dijelaskan oleh Andhika, keti-ka kita makan menggunakan tangan, namun tidak mencuci tangan dengan baik dan benar, dapat menimbulkan pen-yakit karena bakteri yang tidak dibersihkan dengan baik itu masih menempel di tangan dan turut masuk ke dalam mulut ketika kita makan menggunakan tangan. Begitu pula den-gan menggosok gigi, para siswa SDN Gunung Riung diber-ikan penyuluhan mengenai bagaimana menggosok gigi yang baik dan benar, karena apabila kita menggosok gigi dengan cara yang salah akan mempengaruhi kesehatan gigi nantinya.

Selain itu, dari fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha ini juga memberikan pematerian menge-nai gigi anak, yakni mengenai gigi susu yang akan copot pada anak-anak dan kemudian akan tumbuh gigi baru lagi.

Pada hari Sabtu juga diadakan seminar pendidikan mengenai pentingnya pendidikan, yang diisi oleh Kepala UPT TK dan SD Pangalengan, yakni Wilson Fisher, M.Pd dan diisi oleh dosen-dosen Pendidikan Sejarah Universitas Pen-didikan Indonesia, Wawan Darmawan, M.Hum dan Ayi Budi Santosa, M.Si.

Dalam seminar ini para pemateri memberikan mo-tivasi kepada orangtua murid beserta guru-guru SDN Riung Gunung mengenai pentingnya untuk terus melanjutkan pendidikan bahkan hingga ke jenjang pendidikan yang leb-ih tinggi. Hal ini dikarenakan di Desa Gunung Riung sendiri, seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa mayor-itas warganya tidak melanjutkan pendidikan setelah tamat SD.

Sumber: Dokumentasi Panitia P2MSumber: Dokumentasi Panitia P2M

Selanjutnya, diadakan pula berbagai perlombaan, yakni lomba joget balon, balap karung menggunakan helm, lomba makan kerupuk, dan bakiak untuk peserta P2M dan juga warga sekitar untuk meningkatkan sportivitas dika-langan peserta P2M dan juga masyarakat sendiri, dan juga sebagai kegiatan hiburan sendiri bersama masyarakat dan peserta P2M.

Karena kegiatan Pentas Seni juga akan diadakan pada malam Minggu tersebut, pada siang hari peserta lain-nya diarahkan untuk mendekor panggung yang akan digu-nakan pada malam harinya. Kegiatan pentas Seni dibuka dengan penampilan fashion show busana muslim untuk anak-anak Desa Gunung Riung. Lalu pada malam hari di-adakan pentas seni yang menampilkan para peserta P2M HIMAS 2018 dan juga warga Desa Gunung Riung.

Hari Minggu, 21 Januari 2018 merupakan hari ter-akhir dari kegiatan P2M yang kurang lebih telah diadakan selama empat hari. Kegiatan ditutup dengan pemberian cin-dera mata dari panitia P2M HIMAS 2018 kepada Ketua RW, sebagai tanda terima kasih dari Panitia kepada warga Desa Gunung Riung atas partisipasi dan antusias yang luar biasa dalam kegiatan P2M HIMAS 2018.

Faktor Pengabdian dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tentu saja merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh para mahasiswa. Sebagai seorang agen mas-yarakat, seorang mahasiswa memang pada akhirnya akan kembali dan mengabdi kepada masyarakat setelah lulus dari bangku perkuliahan sekalipun. Masih banyak sekali wilayah-wilayah di Indonesia ini yang masih belum mendapatkan ak-ses yang layak di berbagai bidang, seperti pendidikan dan kesehatan. Sudah menjadi tugas kita sebagai seorang ma-hasiswa untuk “pulang” kepada masyarakat dan mengabdi.

Pengabdian Pada Masyarakat HIMAS 2018 mem-buktikan bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan dari kita tentu akan sangat antusias dalam menerima peng-abdian dari mahasiswa. Mereka membutuhkan bantuan, dan hal itu kembali ke mahasiswa sendiri, apakah “teriakan” mereka terdengar atau tidak. (I/EI)

Laporan Utama

Mahasiswa UPI Pendidikan Sejarah sedang melakukan penyuuluhan kesehatan terhadap siswa-siswi di SD N Riung Gunung, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung.

Mahasiswa UPI Pendidikan Sejarah sedang melaksanakan pengajaraan terha-dap siswa-siswi di SD N Riung Gunung, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung.

Page 9: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 9

ebagai insan akademis yang tengah menuntut ilmu di PT (Perguruan Tinggi), mahasiswa harus memiliki kompetensi logis

dan rasional, serta mengungkapkann-ya dalam bentuk tulisan ilmiah. Sebuah tulisan dikatakan “ilmiah”, bila ditun-jang dengan hujah yang logis, siste-matis, dan wujud penghargaan kepada studi-studi terdahulu sebagai bahan rujukan.

Kemampuan menulis sebe-narnya adalah produk dari latihan dan usaha yang terus-menerus harus dico-ba agar mencapai tahapan “alah bisa karena biasa”. Kemampuan menulis juga akan dipermudah, jika seseorang memiliki wawasan yang luas sebagai hasil dari banyaknya membaca. Ma-hasiswa yang berwawasan luas tidak akan menghadapi kendala “bagaima-na harus menulis”, tetapi tinggal “dari mana harus memulai menulis”.

Mengenai kebiasaan memba-ca ini, saya sering menyatakan kepa-da para mahasiswa bahwa jika dosen harus membaca selama 8 jam per hari, maka bagi mahasiswa cukuplah mem-baca selama 4 jam per hari. Dengan banyak membaca, mahasiswa akan mudah menuangkan wawasan dan gagasan yang ada dalam pikirannya kedalam sebuah tulisan ilmiah.

Mahasiswa dan Menulis

Dalam perspektif sejarah In-donesia modern, mahasiswa adalah penggerak dalam perubahan sosial. Perubahan sosial justru dimulai dari adanya sebuah gagasan, pemikiran, dan harapan yang dituangkannya da-lam berbagai tulisan. Tulisan-tulisan tersebut di diseminasikan secara luas melalui media massa, sehingga mem-bentuk semacam opini publik yang be-rujung pada “imagined communities”.

Bila kita menganalisis pe-mikiran para pemimpin Indonesia

pada awal abad ke-20, yang umum-nya memang adalah para mahasiswa, setidaknya gagasan, pemikiran, dan harapan tentang perlunya kemajuan, kesejahteraan, dan kemerdekaan mer-upakan wacana utama yang terus diperjuangkan. Wacana seperti itu juga mengemuka, bukan hanya hasil dari refleksi (setelah sekian banyak memb-aca), tetapi juga buah dari komparasi setelah melihat kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Tanpa menulis, mahasiswa se-bagai calon pemimpin di Indonesia ti-dak akan memiliki legasi apapun yang bisa dikenang dan dibanggakan oleh generasi berikutnya. Jika harimau mati meninggalkan belang, maka maha-siswa harus meninggalkan pemikiran yang dituliskan untuk dikenang, dia-presiasi, dan diteruskan. Coba bayang-kan oleh kita, apa yang akan terjadi, sekiranya pemuda mahasiswa sema-cam Mohamad Hatta dan Soekarno, pada tahun 1920-an, tidak menuliskan gagasan tentang Indonesia Merdeka dan Indonesia Menggugat?

Pengaruh tulisan, sebagai pro-duk dari pemikiran, memang luar biasa dampaknya dalam kehidupan sosial. Dalam perspektif sejarah intelektual, ide atau gagasan adalah sumber uta-ma bagi perubahan sosial. Banyak rev-olusi-revolusi sosial dan politik yang berpengaruh di dunia memang dimu-lai dari gagasan-gagasan dan ide-ide besar. Gagasan dan ide besar yang dituliskan itu juga kemudian menjadi legasi penting yang terus diapresia-si, dihayati, dan dikontekstualisasikan hingga sekarang.

Tapi, tulisan juga sebuah teks dan konteks, yang terus ditafsir dan diwacanakan sesuai dengan tantangan dan jiwa zaman. Generasi sekarang memang telah menjadi pewaris ban-yak pemikiran yang hebat di masa lalu. Bukan berarti pula proses berpikir ber-henti, tanpa menemukan gagasan dan ide baru yang mungkin luput dari pen-

Andi Suwirta(Dosen Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan Ketua Umum ASPENSI di Bandung)

S

Mahasiswa dan Tradisi Menulis:Sebuah Refleksi Historis

emuan dan apa-apa yang dipikirkan di masa lalu. Dalam konteks ini, jelas pin-tu ijtihad tidak pernah tertutup, justru terus dibuka untuk memberi peluang kepada umat manusia sebagai “makh-luk berpikir” agar maju dan berkem-bang sesuai dengan yang diharapkan.

Refleksi Kekinian

Kembali kepada pokok per-soalan: mengapa mahasiswa harus punya tradisi menulis? Pilihannya me-mang hanya dua: nyerat atawa sakar-at (menulis atau mati saja). Mahasiswa yang tidak bisa menulis adalah meny-alahi fitrahnya sebagai elit sosial, yang punya kelebihan berpikir bila diband-ingkan dengan orang kebanyakan. Mahasiswa yang tidak berusaha untuk bisa menulis, dengan memulai mem-biasakan banyak membaca misalnya, adalah juga salah menyandang status sosial sebagai – menurut istilah Bung Karno – mahavikan, yakni orang yang banyak ilmu dan kaya pengetahuan.

Kalau ada petuah yang men-ganalogkan “Jangan jadi Sarjana sep-erti pohon pisang, yang berbuah sekali dan setelah itu mati”, sebenarnya ma-sih lebih baik daripada pohon pisang yang tidak berbuah sama sekali dan akhirnya mati. Jika Anda seorang sar-jana dan kemudian berhasil menulis skripsi, sebenarnya itu masih lebih baik dan lumayan bila dibandingkan den-gan seorang Sarjana yang tidak menu-lis karya ilmiah sedikit pun.

Sarjana yang “sujana” dan ma-hasiswa sebagai calon sarjana yang baik, tentu saja, harus terus menulis untuk mengekspresikan segala sesuatu yang menjadi pemikiran, gagasan, dan cita-cita, sehingga ianya bisa dire-alisasikan dalam sebuah kenyataan. Maka, mulai dari sekarang, menulis-lah apa saja, sebelum Anda menghi-lang dari peredaran zaman dan tidak dikenal oleh siapapun, karena tidak meninggalkan pemikiran yang ditu-liskan. Wallahu’alam. (AS/EI) *)

*) Tulisan di atas sepenuhnya tanggung jawab penulis

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Opini

Page 10: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 10

alah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah ma-salah kepemimpinan. Pentin-gnya manajemen merupakan

salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini sela-lu dititikberatkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan ‘motor penggerak’ dari suatu usaha atau ke-giatan. Pimpinan tersebut harus mam-pu melaksanakan fungsi -fungsi mana-jemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tu-juan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan di-tentukan oleh kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang atau bawahannya. Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mem-promosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kes-uksesan. Dengan demikian, keterampi-lan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan menca-pai tujuan organisasi. Sebuah organi-sasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap peru-bahan yang pasti akan terjadi. Pemi-mpin masa kini dan masa depan ditun-tut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan se-cara proaktif menyusun berbagai pro-gram perubahan yang diperlukan.

Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi

Dalam sebuah bisnis untuk menjadi sukses, memerlukan manaje-men yang baik yang hanya dapat dis-ampaikan oleh manajer berpengala-man yang baik. Namun, dalam dunia

Kepemimpinan dan Organisasi

yang penuh persaingan pada saat ini, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk meraih sebuah keberhas-ilan, diperlukan lebih dari hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan Keterampi-lan Kepemimpinan (Leadership Skill). Leadership Skill yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan bu-daya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Ser-ing kali, manajer disalahpahami untuk menjadi pemimpin yang sebenarnya, adalah tidak benar. Seorang pemimp-in dapat merupakan manajer, sedang-kan tidak semua manajer memiliki jiwa pemimpin. Dengan demikian, keter-ampilan kepemimpinan diperlukan un-tuk memaksimalkan efisiensi dan men-capai tujuan organisasi.

Pentingnya Sebuah Kepemimpinan yang Efektif

Pertama, produktivitas. Inti dari suatu organisasi adalah dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan non-manusia yang tersedia untuk menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif. Ini hanya dapat dicapai dengan mengalikan kemampuan dengan ke-mauan. Dalam hal ini peran seorang pemimpin adalah meningkatkan pro-duktivitas karyawan dengan menaik-kan kemauan untuk bekerja keras dan berkontribusi secara efisiensi.

Kedua, kepuasan kerja. Menye-diakan insentif dan kondisi kerja yang lebih baik meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Namun, ini kepuasan kerja sangat tergantung pada perilaku pemimpin terhadap karyawan mere-ka. Jadi, pemimpin harus memastikan bahwa mereka mengungkapkan per-ilaku yang dapat diterima oleh bawa-han.

Ketiga, kerjasama kelompok. Seorang pemimpin memastikan bah-wa karyawan melaksanakan pekerjaan masing-masing dengan baik dan saling percaya untuk kemajuan organisasi. Dia mendorong mereka untuk bekerja dengan cara yang ramah dan dengan kerjasama satu sama lain, menekankan pada pencapaian tujuan perusahaan

S atau organisasi.

Keempat, kegiatan yang teror-ganisir. Sering kali, lingkungan organi-sasi diisi dengan kekacauan dan ben-trokan terutama karena tidak adanya seorang manajer atau pemimpin. Jadi, seorang pemimpin memastikan bahwa kegiatan organisasi didelegasikan se-cara merata dan adil antara karyawan, sehingga mengurangi kemungkinan konflik di antara mereka.

Kelima, semangat karyawan. Kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk mendapatkan seman-gat kerja karyawan yang tinggi. Seo-rang pemimpin yang baik memberikan hak untuk masing-masing kelompok di bawahnya dalam hal pemikiran dan sikap, sehingga mengembangkan hubungan manusia yang lebih baik. Selanjutnya, interaksi yang sangat baik yang difasilitasi antara anggota-ang-gota kelompok dengan menjaga di-siplin dan kontrol pada bawahan.

Keenam, koordinasi. Seorang pemimpin melakukan peran mengin-tegrasikan tujuan individu dengan tu-juan organisasi. Hal ini, pada giliran-nya, mengikat kesamaan dari kedua kepentingan. Dengan menjaga infor-masi tentang kerja setiap karyawan, pemimpin menyimpan informasi yang diperlukan dari seluruh kelompok, untuk mengambil sebuah keputusan umum dalam rangka mengkoordinasi upaya secara keseluruhan.

Cara Membangun Kepercayaan Ter-hadap Kepemimpinan

Tugas dasar seorang pemi-mpin adalah untuk memahami dan menangani situasi karyawan dan bawahan. Jadi, dengan memotivasi dan mendorong mereka untuk bekerja leb-ih keras, pemimpin berhasil mencip-takan kepercayaan pada mereka untuk mencapai pekerjaan organisasi secara efektif dan efisien. Pemimpin yang efektif diperlukan untuk mengidentifi-kasi kemampuan karyawan serta men-dukung mereka dengan semua cara yang memungkinkan. (AE/EI)

Organisasi

Alyaa’ ErmawanStaff Biro Pengembangan Organisasi

Bidang Keorganisasian HIMAS 2017-2018

Page 11: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 11

Tempur

Dhita Amelia, Pendidikan Sejarah 2016

Dhita Amelia, Pendidikan Sejarah 2016

Page 12: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 12

Perpustakaan Pusat Angkatan Darat

Perpustakaan Pusat Angkatan Darat merupakan sebuah perpustakaan yang berdiri pada tang-gal 27 Desember 1949. Pada saat itu pemerintahan Belanda menyerahkan perpustakaan ini kepada pihak Indonesia. Perpustakaan ini bersifat tertutup, tidak terdapat sistem keanggotaan dan pengunjung hanya diperbolehkan untuk membaca dan memfotocopy-nya di tempat. Di perpustakaan ini terdapat 52.000 jenis buku yang terdiri dari beberapa bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris dan Per-ancis.

Informasi Perpustakaan : Alamat : Jalan Kalimantan No.6 Kota Bandung Jawa Barat Jadwal Buka : Senin-Kamis 08.00–14.00 Jumat 08.00 – 14.30 Sabtu dan Minggu Tutup

Perpustakaan Gedung Merdeka

Perpustakaan Gedung Merdeka berdiri pada tahun 1985, perpustakaan ini bersifat tertutup dan tidak menyediakan peminjaman buku untuk umum. Untuk koleksi di perpustakaan ini terdapat kurang lebih 13.000 buku. Perpustakaan ini mempunyai suatu koleksi yang khas, yang dimana pada bagian perpustakaan terdapat koleksi Braillecorner. Selain itu, pada bulan-bulan tertentu perpustakaan gedung merdeka sering melakukan sebuah event yang bernama pekan literasi yang sudah berjalan selama 4 tahun kebelakang.

Informasi Perpustakaan : Alamat : Terletak di Gedung Merdeka Jl. Braga, masuk dari Gedung Majestik atau AADCJadwal Buka : Senin-Kamis Pukul 12.00- 13.00 Jumat Pukul 14.00-16.00 Sabtu dan Minggu Tutup

Bale Pustaka

Bale Pustaka merupakan sebuah perpustakaan yang diperuntukkan secara khusus untuk para komisi-komisi yang terdapat dibawah naungan Keuskupan Bandung dan juga di peruntukkan untuk seluruh kalangan masyarakat. Bale Pustaka di resmikan pada tanggal 1 Maret 2003. Bale pustaka mem-punyai koleksi buku dengan jumlah koleksi 11.228 buah sedangkan untuk koleksi VCD terdapat 891 buah. Untuk keanggotaan perpustakaannya bersifat terbuka dan buku bisa di pinjam dengan syarat menjadi anggota perpustakaan.

Informasi Perpustakaan: Alamat : Jalan Jawa No.6, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota BandungJadwal Buka : Senin-Jumat 09:00 - 16:00 Sabtu 08:00 - 12:00 Istirahat 12:00 -13:00 Selasa Istirahat 11:30 -13.00 Hari Minggu dan Libur Nasional Tutup

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: asianafrica.org

Sumber: keuskupanbandung.org

HI-EZINE 12

L’Book

Page 13: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 13

Perpustakaan Umum Provinsi Jawa Barat

Sejak dipindahkannya perpustakaan ini ke Jalan Kawaluyaan pada tanggal 23 Februari 2013, per-pustakaan ini sering disebut menjadi Perpustakaan Kawaluyaan. Perpustakaan ini bersifat terbuka, seh-ingga seluruh lapisan masyarakat bisa meminjam buku dengan syarat mendaftarkan diri dan memenuhi syarat untuk menjadi anggota perpustakaan.

Informasi Perpustakaan : Alamat : Jalan Kawaluyaan Indah No. 4 Soekarno Hatta, Bandung Jadwal Buka : Senin – Jumat 08.00-20.00 Sabtu 08.00-16.00 Minggu 06.00 – 11.30 di Sabuga/Tegalega (Mobil perpustakaan keliling) Hari Minggu dan Libur Nasional Tutup

Microlibrary

Perpustakaan yang satu ini terbilang perpustakaan yang menarik perhatian untuk kategori ar-sitektur dan komunitas, karena bangunannya yang unik dengan terbuat dari 2000 limbah ember es krim. Selain itu koleksi di perpustakaan ini cukup banyak dan terbuka untuk umum. Di perpustakaan ini terdapat sebuah tempat terbuka dibawah bangunan perpustakaan yang biasanya digunakan untuk berbagai macam kegiatan masyarakat setempat.

Informasi Perpustakaan : Alamat : Jalan Bima No.103, Arjuna, Cicendo, Kota BandungJadwal Buka : Setiap Hari pukul 08.00 – 16.00

Perpustakaan Batu Api

Perpustakaan Batu Api merupakan perpustakaan pribadi yang sudah berdiri sejak tahun 1999. Nama pemilik perpustakaan Batu Api adalah Anton Solihin. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku den-gan tema beragam. Selain itu, perpustakaan ini juga memiliki koleksi berbagai jenis musik, beragam jurnal, serta film dokumenter. Ingin pinjam buku di Perpustakaan Batu Api? Yuk daftarkan diri jadi ang-gota perpustakaan!

Informasi Perpustakaan : Alamat : Jalan Raya Jatinangor No.142 A, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten SumedangJadwal Buka : Senin-Sabtu pukul 10.00– 18.00

Perpustakaan Daerah

Perpustakaan ini recommended banget karena selain koleksi buku yang cukup banyak, fasilitas yang tersedia disini cukup memadai. Selain itu, syarat untuk menjadi anggota di perpustakaan ini cukup dengan membawa 3 lembar foto 2x3 dan foto copy kartu mahasiswa/ kartu pelajar milikmu!

Informasi Perpustakaan :Alamat : Jalan Seram No.2, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung.Jadwal Buka : Senin–Jumat 08.00-15.00 Sabtu 08.00-16.00. (PT/EI)

Sumber: lendygasshi.com

Sumber: fandyhutari.com

Sumber: archdaily.com

Sumber: serbabandung.com

HI-EZINE 13

L’Book

Page 14: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 14

Manusia dan Pendidikan

Shofy Nur Imani Ma’rufKetua Biro Penelitian & Pengembangan Bidang Pendidikan HIMAS 2017-2018

alam Ilmu Biologi, manusia digolongkan ke dalam kingdom animalia pada sistem klasifikasi makhluk hidup. Lebih tepatnya manusia digolongkan dalam ordo primata bersama-sama dengan monyet, kera,

orang utan, dan simpanse. Dari pernyataan tersebut muncul sebuah pertanyaan, “Apakah yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya seperti binatang dan tum-buhan?”

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi. Selain memili-ki ciri-ciri fisik yang khas, manusia juga dilengkapi kemam-puan intelegensia dan daya nalar yang tinggi sehingga hal tersebut dapat menjadikan ia mampu berpikir, berbuat dan bertidak ke arah perkembangannya sebagai manusia yang utuh. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara manusia dan hewan adalah kemampuan intelegensia.

Dari buku Pengantar Pendidikan yang ditulis Dinn Wahyudin, dijelaskan bahwa akan semakin kuat jika kita me-lihat salah satu karakteristik hakikat manusia yang terung-kap dari pengertian manusia sebagai Homo Sapiens. Homo Sapiens berarti manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berpikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling ting-gi dan mulia. Hal ini disebabkan oleh kemampuan manusia memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, se-hingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya.

Dalam kaitannya dengan perkembangan indivi-du, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses, yaitu proses alami menuju kedewasaan, baik yang sifatnya kedewasaan fisik maupun kedewasaan psikis. Oleh sebab itu, untuk menuju ke arah perkembangan yang op-timal yaitu sesuai dengan potensi dan kemampuan yang

dimilikinya, manusia memerlukan pendidikan sebagai suatu proses dan usaha sadar untuk lebih memanusiakan manu-sia.

Sebuah pandangan klasik M. J. Langeveld yang mer-upakan seorang filsuf dan cendekiawan, menyatakan bahwa manusia adalah animal educable atau hewan yang dapat di-didik. Selain sebagai animal educable, manusia disebut se-bagai animal educandum atau makhluk yang harus dididik, dan merupakan homo educandus yang berarti harus dan dapat mendidik.

Dari pandangan klasik Langeveld, dapat kita lihat jelas bahwa ada keterkaitan erat antara manusia dengan pendidikan sebagai usaha sadar untuk lebih memanusiakan manusia. Pendidikan merupakan suatu keharusan yang mut-lak bagi manusia. “Manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”, demikian kata Imanuel Kant. Implikasin-ya, manusia tidak benar-benar menjadi manusia jika tidak dididik. Demikian pentingnya pendidikan bagi manusia seh-ingga amatlah wajar jika mendapatkan pendidikan menjadi suatu hak asasi manusia yang mutlak sepanjang hayat.

Mengapa mesti sepanjang hayat? Karena pada dasarnya, manusia memerlukan pendidikan pada setiap perkembangannya untuk meningkatkan kehidupan yang lebih optimal. Selama manusia berusaha untuk meningkat-kan kehidupannya, maka secara sadar atau tidak, pendi-dikan masih berjalan terus. Hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya yang sudah jauh lebih dahulu ada sebelum Adam Smith men-gusung konsep pendidikan sepanjang hayat. Dalam hadist-nya, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat. Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian sampai lubang kubur. Tiada amalan umat yang lebih utama daripa-da belajar”. (SN/EI)

D

Pendidikan

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 15: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 15

erdapat beberapa tipe atau cara berpakaian anak HIMAS secara umum yang kami temukan dan akan kami kaji secara singkat seperti berikut:

1. Tipe MOU

Tipe anak HIMAS yang MOU ini biasanya memakai setelan celana atau rok bahan berwarna gelap, kemeja rapih yang dimasukkan, tidak lupa dengan ikat pinggang yang menghalangi jatuhnya celana agar gak melorot. Hehe. Biasanya, anak tipe HIMAS yang MOU ini tuh rambutnya klimis atau ce-pak, kalau yang cewek biasanya dikuncir satu atau pakai kerudung segiempat. Sepatu yang dipakai juga biasanya pantofel gitu, jadi ala-ala guru banget.

2. Tipe Slenge’an

Anak yang berpakaian slenge’an ini biasanya adalah tipi-kal anak yang gak suka dikekang dalam berpakaian. Jadi mereka menggunakan pakaian yang ‘semau-aing’ banget. Celana jeans, baju kaos, jaket jeans, sweater, jumper, hoodie, pokoknya mah gayanya santai. Tapi hati-hati ya, ada beberapa dosen yang tidak menyarankan untuk memakai pakaian yang terlalu santai untuk be-berapa mata kuliah karena gak sesuai dengan mata kuliah tersebut.

3. Tipe Ukhti dan Akhi

Tipe yang seperti ini, biasanya adalah teteh dan akang yang senang berpakaian sangat Islami. Kita mungkin akrab dengan pemandangan teteh yang selalu berpakaian gamis, kerudung panjang, kaus kaki, pokoknya pakaian yang sangat menutupi tubuh dengan segala lekukannya. Begitu pula den-gan akang-akang yang selalu memakai pakaian Islami seperti baju koko dan celana bahan yang sopan di kelas.

4. Tipe Modis

Biasanya, orang-orang ini adalah orang yang rajin ngaca, dan suka mix and match baju dan celana, baju dan rok, aksesoris, jam tangan, sepatu supaya se-matching mun-gkin dan agar mereka terlihat semenarik mungkin. Jangan heran, kalau tipe orang-orang yang berpakaian seperti ini suka telat masuk kelas, kelamaan dandan! (I/EI)

THi-Fashion

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 16: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 16

stilah advokasi sangat lekat dengan dunia hukum. Menurut Bahasa Belanda, advocaat atau advocateur berarti pengacara atau pembela. Topatimasang dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam Bahasa Inggris, to

advocate tidak hanya berarti to defend (membela) melaink-an to promote (mengemukakan atau memajukan), to create (menciptakan), dan to change (melakukan perubahan).

Dalam organisasi mahasiswa, advokasi tidak seba-tas membela atau mendampingi mahasiswa namun bersa-ma-sama melakukan upaya sistematis menuju perubahan yang lebih baik. Setiap mahasiswa dalam organisasi memili-ki hak dan kesempatan yang sama untuk menuntaskan ma-salah mereka. Advokasi organisasi harus mampu menam-pung masalah mahasiswa dalam organisasi tersebut dan memberikan solusi konkret atas permasalahannya. Dengan demikian, advokasi organisasi tersebut harus mampu mem-pengaruhi atau melakukan perubahan atas suatu kebijakan yang dirasa memberatkan dan menjadi masalah bagi ma-hasiswa. Perihal mahalnya biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal), misalnya. Advokasi organisasi perlu melakukan koalisi atau aliansi dengan advokasi organisasi lainnya yang sama-sama memperjuangkan masalah tersebut.

Setiap profesi memiliki risiko termasuk advokat. Tu-juan advokasi sendiri adalah melakukan perubahan. Maka dalam prosesnya akan selalu ada hambatan, oposisi, mau-pun konflik. Oleh karena itu, perlu adanya pematangan kon-sep serta pola teknis yang akan dilakukan agar proses advo-kasi dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.

Advokasi harus sistematis. Advokasi memerlukan perencanaan yang matang. Proses advokasi dapat dimu-lai dari memilih masalah, membangun rencana, memaha-mi sistem kebijakan, membangun koalisi, membuat teknis, mempengaruhi pembuat kebijakan serta menilai.

Advokasi harus realistis. Advokasi tidak mungkin melakukan dan menyelesaikan segala hal dalam waktu yang sama. Perlu adanya penyeleksian pilihan dan penentuan pri-oritas.

Advokasi harus berani. Advokasi adalah perihal perubahan dan menyentuh hal-hal sosial. Selagi apa yang diperjuangkan adalah suatu kebaikan bagi mahasiswa, maka harus diperjuangkan.

Advokasi harus taktis. Advokasi tidak mungkin melakukan perubahan sendirian. Untuk mempermudah hal itu, perlu yang namanya membangun suatu koalisi dengan organisasi lain.

Advokasi harus strategis. Advokasi harus mampu memetakan dan mengidentifikasi peluang. Kita harus mam-pu memahami sistem atau bahkan bekerja sama dengan sistem agar tercapai perubahan yang diharapkan.

Akhir kata, saya ingin mengatakan bahwa tidak akan ada kesejahteraan tanpa suatu keadilan dan tidak ada keadilan yang muncul tanpa adanya advokasi. (FA/SN)

Selintas AdvokasiFikri Asmara

Staff Biro AdvokasiBidang Pelayanan Kemahasiswaan HIMAS 2017-2018

I

Pelayanan Kemahasiswaan

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 17: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 17HI-EZINE 17

Page 18: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 18HI-EZINE 18

Rusa

Page 19: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 19

SaijahOleh: Ellen Angelia

ucing itu mengerang, terba-ngun dari tidur pulasnya. Ka-ki-kaki mulai berlalu lalang, ribut. Mengganggu tidur si

kucing. Ia menatap orang-orang yang berlalu di hadapannya dengan ran-sel-ransel yang tergantung di pundak mereka, sebagian tampak penuh, se-bagian tampak kosong. Dalam hat-inya, ia memaki manusia yang mem-bangunkan tidurnya. Manusia tidak pernah paham, bahwa memiliki kuali-tas tidur yang prima juga hak bagi he-wan, terutama kucing.

Kucing itu kemudian melom-pat dari gazebo tempatnya tidur, mengawali hari dengan malas. Hari ini ia belum menentukan akan makan dari tong sampah sebelah mana atau mungkin sebaiknya ia duduk diam, menunggu seseorang yang baik hati datang memberinya sosis atau kepala ikan sisa atau apa saja sehingga ia ti-dak perlu mengacak-acak isi tong sampah.

Kemudian kucing itu terdiam, tak jadi melangkah. Ia teringat perempuan tua yang sudah seminggu tak dili-hatnya. Kucing itu lalu memejamkan mata, berdoa semoga Saijah berbaik hati datang hari ini memberinya makan wa-lau hanya kepala ikan mujair, setidaknya si kucing tak perlu membuang tenaga mencari makan. Saijah, adalah salah satu dari sekian banyak manusia yang hidup di sekitar gedung hijau yang ia sukai.

Kucing itu tidak bodoh. Ia pandai dan bisa mem-baca tulisan yang ada di pintu masuk gedung itu. Tetapi ia lebih senang menyebut bangunan itu gedung hijau dari-pada gedung Fakultas Ilmu Budaya. Wanita tua itu selalu datang pagi-pagi, membagikan makanan untuk kucing-kuc-ing yang kelaparan. Ia dan kawan-kawannya selalu senang melihat kedatangan Saijah dari kejauhan.

Si Kucing itu tahu jam berapa Saijah datang dan jam berapa ia akan pergi. Saijah menjajakan koran, tersenyum dan menawarkan harian dari dua macam perusahaan surat kabar. Saijah tahu mahasiswa di sini suka membual tentang harga BBM dan bagaimana seharusnya pemerintah menga-tur negara. Membaca koran membuat mereka merasa se-makin pintar.

“Buk, korannya!”

Saijah akan tersenyum lalu dengan gesit memilah koran di tangannya menjadi dua bagian.

K

“Mau Berita Pulau atau Arah Mata Angin?”“Dua-duanya, buk. Saya mau membandingkan mana koran yang lebih faktual, aktual dan ideal.”

Mahasiswa itu berseru dengan pongah, mukanya dibuat-buat agar terlihat intelek. Saijah mana tahu apa arti dari kata itu, baginya yang penting mahasiswa itu membeli, dan Saijah mendapat uang. Si kucing melihat kejadian itu dari kejauhan dengan wajah tanpa gairah. Ia jengah— ka-lau-kalau tidak dibilang jijik melihat mahasiswa yang sok pintar.

Bagi kucing itu, orang-orang seperti Saijah yang ti-dak tahu apa itu statistika, bagaimana proses fotosintesis, siapa itu Derrida, lebih penting dan bermakna keberadaan-nya daripada mahasiswa yang sedang duduk dan membaca koran di tangan sambil mengumpat-umpat soal kebijakan pemerintah. Saijah memang tidak tahu apa-apa selain ber-jualan koran dan memberi makan anak-anaknya dari hasil berjualan koran. Tetapi Saijah tahu apa itu berbuat baik, Saijah tahu apa itu berbagi dalam kekurangan, Saijah tahu perubahan itu dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana.

Hari itu adalah hari di mana si kucing memutuskan untuk menghormati Saijah lebih dari manusia yang lain. Di depan gedung hijau itu, seorang mahasiswa turun dari mo-tor, melepaskan helm hijau bertuliskan “Catch”, salah satu perusahan ojek online. Seorang laki-laki berumur 40-an tersenyum menerima helm itu, ia menunggu ongkosnya. Si mahasiswa membuka tasnya, mencari-cari dompet atau en-tah apa, yang pasti ia butuh uang untuk membayar ongkos ojek. Wajahnya tiba-tiba pucat, lalu menengok ke kanan dan

Rusa

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 20: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 20

kiri.

“Kenapa, Mbak?”

Si tukang ojek mulai bisa membaca gelagat pen-umpangnya itu. Ia menduga bahwa mahasiswa ini lupa membawa dompet berisi uang, uang di dalam dompet, atau uang saja— terserah bagaimana menyebutnya.

“Dompet saya ketinggalan, Pak.”

Ada getaran dalam suara mahasiswa itu. Sekali lagi ia melihat kanan dan kiri, mencari-cari seseorang yang dapat membantunya. Si kucing itu mengatai mahasiswa itu ceroboh dalam hatinya, tetapi sesungguhnya ia membantu. Hanya saja dengan apa ia akan membantu? Membeli makan untuk dirinya sendiri saja ia tak mampu. Kucing itu sadar, ia tak sendirian menyaksikan dan mendengar pecakapan si mahasiswa dan si tukang ojek. Ada Saijah, berdiri sambil memeluk koran. Kemudian langkahnya ringan menghampiri dua lakon drama teledor pagi itu.

“Berapa, Nak, ongkosnya?”

Saijah bertanya padi gadis berjilbab itu, tetapi si tu-kang ojek yang menjawab.

“Sepuluh ribu, Buk.”

Si tukang ojek paham tujuan dibalik pertanyaan Saijah, begitu pula si kucing. Yang tidak dipahami oleh si kucing ialah mengapa Saijah hendak merelakan selembar sepuluh ribu rupiah—satu-satunya uang di tangannya saat itu untuk seorang gadis yang tidak ia kenal. Saijah harus berkeliling gedung hijau sambil menjajakan koran—dan gedung di seberangnya untuk mendapatkan uang itu. Yang lebih membuat muak si kucing adalah, si tukang ojek yang dengan ringan menerima uang yang diulurkan Saijah. Na-

mun si kucing tidak naif, begitulah dunia bekerja.

Si tukang ojek pun pergi dengan motor bebeknya, meninggalkan Saijah dan mahasiswa itu.

“Buk, terimakasih banyak sudah menolong saya. Uangnya saya ganti sekarang juga, tunggu saja di sini ya, Buk.”

Gadis itu menggenggam tangan Saijah, berterimak-asih sambil tersenyum tulus. Saijah balas tersenyum kemu-dian menggeleng.

“Tidak perlu. Ibu memang membayarnya untuk kamu. Kamu mengingatkan saya dengan anak saya.”

Gadis itu menggeleng.

“Tidak perlu seperti itu, Buk. Saya merasa tidak enak hati.”“Saya juga tidak enak hati jadinya kalau menerima uang dari kamu. Tidak perlu diganti uangnya.”“Benar tidak apa-apa, Buk?”

Saijah mengangguk, tersenyum. Gadis itu berteri-makasih sekali lagi, lalu mencium tangan Saijah. Ia berlalu memasuki bangunan hijau itu. Si kucing dengan seksama mengamati kejadian itu. Ia teringat bagaimana mahasiswa di sekitar sana sering megusirnya saat tidur atau sekedar duduk di gazebo, memberinya makanan sisa pun enggan. Ia semakin muak dengan manusia tetaapi mau bagaimana lagi? Begitulah dunia bekerja.

Namun, tidak dengan Saijah, kucing itu amat meng-hormatinya. Kalau ia bisa, ia ingin membalas segala kebaikan Saijah, entah dengan apa. Tetapi sekali lagi, sudah seminggu ini Saijah tidak datang untuk berjualan koran. Ke manakah ia?. (EA/SN)

Rusa

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 21: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 21

Tantangan & Harapan:Refleksi atas Wacana Pergerakan Mahasiswa Indonesia

Dadi SetiadiPendidikan Sejarah UPI 2014

enyoal sosok mahasiswa, paling tidak ia memiliki si-fat dasar seperti yang per-nah Arief Budiman katakan,

“sifat khas mahasiswa yang penting dalam hubungan sosial adalah bahwa situasi mereka selalu bercorak semen-tara. Setiap penggolongan mahasiswa selaku kelompok masyarakat mau ti-dak mau harus mengikut sertakan asal usul mereka, situasi mereka sendiri ke arah sosial si mahasiswa tersebut”. Terlepas dari kesementaraan itu, bagi saya sendiri kepastiannya adalah bah-wa pertimbangan kemurnian ide berh-adapan dengan manifestasi kekuasaan yang diharapkan dapat mewujudkan ide itu ke dalam kenyataan, pada akh-irnya membentuk suatu watak maha-siswa kritis yang idealistis vs realistis, satu sisi defensif sementara sisi yang lain progresif turut andil mewarnai wacana pergerakan mahasiswa zaman now. Justru hal tersebut menjadi ses-uatu yang menarik bahwasanya proses pencarian yang bertentangan itu pada akhirnya membawa sosok mahasiswa menjadi haus, menjadi para pencari, seperti ingin menjadi “sesuatu banget”, singkatnya.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memola pergerakan mahasiswa yang demikian. Tulisan ini sekedar menempatkan posisi mahasiswa pada suatu pengandaian sistem dua rel kereta double track yang terus berir-ingan membuat laju sang kereta terus berjalan. Saya membayangkan kere-

ta itu adalah Negara Indonesia, dan titik tolak berangkatnya dari “...usaha untuk meneruskan perjuangan dan meningkatkan taraf hidup rakyat Indo-nesia juga merupakan panggilan yang menantang...”

Setiap kekuasaan patut dicur-igai. Apalagi kekuasaan yang dipaha-mi sebagai tempatnya para penguasa untuk mengatur dan membuat ke-bijakan-kebijakan atas jaminan ke-hidupan warga. Sialnya, kekuasaan seringkali membawa watak privillese. Suatu sikap aji mumpung untuk mem-perkaya diri sendiri. Saya kira, posisi mahasiswa sebagai pengkritik baik di dalam atau di luar kekuasaan adalah hal pasti. Kita bisa melihat bagaimana gerakan-gerakan tersebut pada akh-irnya menumbangkan kekuasaan itu (angkatan ’66 dan ’98). Sepintas, se-bagai pribadi dan sosok mahasiswa, tentu saya merasa bangga akan nos-talgia romantisme-heroik itu. Betapa tidak? Menumbangkan suatu rezim kekuasaan yang mengatur kebijakan atas banyak orang, saya kira akan ra-mai tepuk tangan pastinya. Tetapi apa yang sepi tepuk tangan? Sementara sang kereta harus tetap berjalan? Sep-ertinya, menghasilkan karya yang ha-rus melalui serangkaian eksperimen, setumpuk bacaan, menghabiskan seki-an waktu di perpustakaan untuk riset memang membutuhkan waktu yang panjang dan proses yang melelahkan. Sebuah jalan yang sepi akan tepuk tan-

MSumber: rilis.id

Opini

gan. Inilah akhirnya yang menjadi tu-juan tulisan ini.

Pertama, jika menggunakan pengandaian kerangka pikir double track system di atas, maka posisi ma-hasiswa (penulis sendiri khususnya) harus menyadari bahwa usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan melan-jutkan pembangunan bangsa, tidak hanya berkutat pada hal yang sifatn-ya kekuasaan. Kritik kekuasaan (“luar atau dalam”, “tulisan atau lisan”) atas kebijakan adalah niscaya, tetapi men-jadi menggelitik akhirnya ketika tidak diimbangi dengan karya khas seorang mahasiswa. Jika berteriak di parlemen jalanan dengan mudahnya menga-takan kata-kata khas margasatwa, apa begitu juga dalam karyanya?! Tidak mudah menganalisis berbagai per-soalan kebudayaan, pendidikan, atau ekonomi dalam sebentuk tulisan dan bersyukur jika dibaca para pemangku kebijakan untuk dijadikan pertimban-gan. Begitu pun menuliskan orasi kri-tik kekuasaan, itu tidak mudah. Kedua, bahwa pada abad ke-21 ini perlu di-ingatkan kembali soal “kreasi tak laz-im”. Jika kritik kekuasaan merupakan satu bagian rel yang perlu dibenahi untuk kebijakan-kebijakan yang pro peningkatan taraf hidup bangsa, maka kreasi tak lazim adalah sisi yang lain untuk membuat laju sang kereta yang membawa warga dan rakyat Indonesia bergerak dengan baik, dengan seim-bang. (DS/SN) *)

Page 22: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 22

ongkrong adalah sebuah kegiatan dimana manusia dari berbagai kalangan berkumpul, bersenda gurau, bersua, atau apapun itu sebutannya. Ketika kamu nongkrong, bertemu teman lama, ngobrol ringan dengan teman baru, nge-date, melakukan diskusi ringan, dan sebagainya, tempat adalah salah satu hal yang sangat menentukan ‘kh-idmad-atau-tidaknya’ kegiatan nongkrongmu loh. Hal yang diperlukan ketika mau nongkrong:

1. Punya partner nongkrong2. Punya destinasi3. Punya uang (relatif sih, hehe.)4. Punya destinasi

Oh, destinasi udah disebutin dua kali ya? Sengaja sih nyebutin destinasi dua kali, soalnya pemilihan tempat nongkrong itu emang penting! Ketika kalian mau nongkrong, tapi di tempat yang gak enakeun, contohnya di pasar, bisa jadi kegiatan nongkrong yang kalian jalani tidak akan khusyuk dan khidmad nantinya. Yang ada malah ketidaknyamanan dan tujuan nongkrong kalian pun tidak terpenuhi. Nah, supaya hal itu tidak terjadi, kami punya rekomendasi tempat nongkrong yang mungkin aja sesuai sama kondisi keuangan dan kebutuhan kalian. Coba kita telurusi satu-satu yuk!

1. Taman Pieter Sijthoffpark

Kalian tau gak ini taman apa? Namanya mungkin agak asing ya, tapi ini sebenarnya adalah taman yang terke-nal dan mungkin aja sering kalian lewati loh! Masih belum hafal apa itu taman Pieter Sijthoffpark? Well, mungkin kalian akan familiar dengan sebutan Taman Balai Kota? Nah itu dia! Pieter Sijthoffpark, atau yang lebih umum disebut sebagai Taman Balai Kota menjadi destinasi pertama yang kami re-komendasikan. Pieter Sitjhoffpark ini sendiri adalah taman tertua yang ada di kota Bandung loh! Didirikan tahun 1885, taman ini pada awalnya dibuat untuk mengenang asisten residen Priangan yang bernama Pieter Sijthoff. Taman ini sendiri lumayan luas sih ya, dan terbagi lagi jadi beberapa taman yang berada di dalam satu komplek. Salah satunya

terdapat Taman Dewi Sartika. Kenapa disebut sebagai Taman Dewi Sartika? Soalnya disitu tuh ada patung Dewi Sartika sebagai pejuang pendidikan perempuan di Jawa Barat.Terus ada lagi yang namanya Taman Badak, dengan patung badak putih sebagai cirinya. Dan satu lagi nih, yang paling terkenal dari Taman Balai Kota ini, terdapat sebuah labirin kecil-keci-lan dimana pengunjung dapat berfoto-foto disana. Selain kalian bisa melihat-lihat taman yang luas dan indah, kalian juga dapat bermain air bareng anak-anak kecil yang lagi main-main di water front yang berada di dekat Taman Dewi Sartika. Kalau kalian gak malu, boleh deh coba-coba ikut main air disana. Banyak juga yang jual makanan loh! Kaya bakso cuanki, sosis bakar, kopi instan, dan makanan lainnya yang membuat kegiatan nongkrong kalian lebih afdol! Taman Balai Kota ini terletak di Jalan Merdeka No.30, Sumur Bandung, Babakan Ciamis, Kota Bandung. Biaya masuknya? Gratis! Jadi bisa banget puas-puasin ngobrol enak dan murah juga disana.

2. Alun-alun

Alun-alun Kota Bandung ini terletak di Jalan Asia Afrika, Balonggede, Regol, Kota Bandung. Enaknya sih nongkrong di alun-alun itu pada malam hari, jadi bisa ber-baring manja dengan ditemani oleh semilir angin malam, membuat kegiatan nongkrong kalian lebih asyik. Bagi kalian yang belum pernah ke alun-alun, jadi bentuknya itu sema-cam lapangan rumput luas yang ada di depan Masjid Raya Kota Bandung. Waktu malam hari kalo di alun-alun itu pas banget bagi yang lagi kere tapi butuh piknik. Bisa bawa bekal makan dan minum dari kosan, atau beli kopi ke mamang-mamang yang banyak dijual disana dan ngopi-ngopi manja sama teman-teman juga bisa. Seru kan?

N

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Terong Asik

7 TEMPAT NONGKRONG

Page 23: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 23

3. Cihampelas Walk

Misalkan kalian butuh tempat main yang dekat dari UPI, bisa nih cobain ke Ci-walk. Di Ciwalk yang berada di Jalan Ciham-pelas No. 160, Bandung ini ada berbagai macam hal yang kalian mungkin butuhin. Pakaian, barang-barang lucu, tempat karoke, sejenis arcade gitu, cake, dan kalo mau non-ton di bioskop juga bisa. Pokoknya mah ham-pir semua hal yang mungkin saja kalian bu-tuhkan dapat ditemukan di Ciwalk.

4. Babakan Siliwangi (Baksil)

Babakan Siliwangi juga merupakan desti-nasi paling enakeun buat nongkrong nih. Soalnya disana pemandangannya oke banget, ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang pas untuk men-dukung suasana nongkrongmu biar lebih nyaman dan menghayati. Bagi kalian yang mau ke Baksil, Baksil ini adanya di Jalan Tamansari No.73, Lb. Si-liwangi, Coblong, Kota Bandung.

5. Car Free Day (CFD)

Misalnya sekarang lagi hari minggu dan kalian mau pergi nongkrong sekalian olahraga pagi dan sarapan pagi dan bingung mau kem-ana? Boleh nih kalian cobain pergi ke Car Free Day (CFD). Letaknya di Jalan Dago, karena se-tiap minggu pagi sebagian Jalan Dago ditutup untuk akses kendaraan bermotor, jadinya para pengunjung dapat berjalan kaki dan berolahra-ga dengan bebas di tengah jalan. Berbagai hal terdapat di CFD ini. Ada pentas seni, street art-ist, dan beragam makanan yang dijual tersebar diseluruh jalan jalur CFD ini. Selain itu ada juga yang menjual berbagai baju-baju murah, buku, dan aksesoris-aksesoris.

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Terong Asik

Page 24: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 24

Terong Asik

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

6. Kineruku

Ini sih, yang mantap ban-get guys! Kineruku ini adalah se-buah book café yang terletak di Jalan Hegarmanah No.52, Hegar-manah, Cidadap, Kota Bandung. Harga makanan dan minuman yang ada di Kineruku ini gak begitu mahal, kisaran antara Rp 7.000- Rp 19.000. Gak terlalu mahal kan?

Enaknya itu, di Kineruku Café ini kita dapat membaca ban-yak buku secara gratis. Ya, di kafe buku ini kita bisa ngopi, nongkrong, dan membaca buku yang tentunya saja bervariasi. Ini sih yang paling kami rekomendasi diantara semua yang udah di list. Lokasinya juga dekat kan ya, dari wilayah kampus UPI Bumi Siliwangi.

7. Café Bene

Kalau kalian lagi punya ban-yak duit nih, dan mau ke café kekinian yang tempatnya enakeun? Bisa sih ini cobain Café Bene. Jadi konsep café ini sih jadinya kaya café-café yang ada di korea gitu loh, menunya juga banyak menyediakan makanan Korea gituuh. Tempatnya nyaman, dengan penye-juk ruangan, wifi, dan lagu-lagu Korea kekinian dapat menemani kegiatan nongkrong kalian. Banyak spot-spot lucu juga loh buat kalian yang pen-gen OOTD-an gitu. Tapi ya, untuk anak kuliahan yang uang bulanannya ‘pas-pasan’ jangan terlalu sering kes-ini deh mendingan, agak mahal soal-nya untuk menunya. Jenis menu yang tersedia harganya kisaran antara Rp 20.000-Rp 60.000an. Alamatnya ada di Jalan Ir. H.Djuanda No.155, Lebak Sili-wangi, Coblong, Kota Bandung.

Segitu sih, yang kami rekomendasikan untuk kalian. Ada tempat yang bikin kalian merogoh kocek dalam-dalam, ada juga tempat yang murah meriah cucok banget buat yang lagi kere tapi butuh piknik. Masih banyak sih, tempat yang recommended di Kota Bandung ini, soalnya kita tau kalau Kota Bandung adalah kota yang “ramah-nongkrong”.(I/EI)

Page 25: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 25

ngklung merupakan khazanah budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai The Representative Listof the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada sidang ke-5 Intergovernmental Committees UNE-

SCO di Nairobi, Kenya, 16 November 2010. Penetapan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Indonesia. Angklung merupakan alat musik asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan untuk membuatnya adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih).

Angklung Gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun yang lalu. Penciptaan musik bambu seperti angklung didasarkan pada pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi sebagai makanan pokoknya. Hal tersebut melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan. Perenungan masyarakat Sunda dahulu dalam mengolah pertanian terutama di sawah dan huma telah melahirkan syair dan lagu sebagai penghormatan dan persembahan terhadap Nyai Sri Pohaci serta upaya tolak bala agar ke-giatan bercocok tanam mereka terhindar dari gangguan hama maupun bencana alam lainnya. Selanjutnya, lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang ber-nama angklung. Dalam perkembangan permainannya, angklung disertai unsur gerak dan tari (ibing) yang ritmis dengan pola dan aturan-aturan tertentu sesuai dengan ke-butuhan upacara penghormatan padi pada waktu mengarak padi ke lumbung juga pada saat mengawali menanam padi yang di sebagian tempat di Jawa Barat disebut ngaseuk.

Permainan angklung dipersembahkan pada saat pesta panen dan seren taun. Penyajian angklung sebagai upacara padi menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan. Bahkan di sebagian tempat menjadi iring-irin-gan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pan-gan) dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, angklung menyebar ke seantero Jawa lalu ke Kalimantan dan Sumat-era. Pada tahun 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand yang ditandai dengan penyerahan angklung. Permainan musik bambu ini pun sempat menye-bar di sana. Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena — tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan ber-dasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

Orang Indonesia cenderung melihat angklung dari fungsi kebendaannya saja. Padahal ada banyak nilai yang bisa diambil dari angklung. Hal ini merupakan tantangan ke depan ketika angklung sudah merupakan warisan dunia tak benda, nilai-nilai lain itu harus lebih dimasyarakatkan. Tan-tangan lainnya adalah penggunaan angklung dalam industri kesehatan, seperti untuk terapi kesehatan dan sebagainya. Kita tidak boleh berpuas diri dengan penobatan angklung sebagai The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dari UNESCO ini. Pelestarian dan ino-vasi angklung amat mendesak dan membutuhkan perhatian yang tidak kalah penting dibandingkan isu lain di bidang politik, ekonomi dan sebagainya. Kurangnya perhatian terh-adap angklung ini menjadi sebuah kekhawatiran yang men-gusik. Ketiadaan tenaga ahli pengajar di bidang alat musik tradisional ini pun menambah bobot kekhawatiran akan masa depan angklung. (RK/SN)

Masa Depan Angklung

Rizki KaramiStaff Biro Seni

Bidang Minat, Bakat, dan Kreativitas HIMAS 2017-2018

A

Seni

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 26: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 26

Lambang HIMAS

Sumber: Album Foto HIMAS

Sumber: Dokumentasi Panitia LCCS 2017

Sumber: Album Foto HIMAS

Potret

Page 27: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 27

“Kertas yang kubeli dari toko buku kemarin, sekarang penuh dengan isi Di dalamnya terdapat banyak susunan kalimat, kata-kata dan hurufAwalnya kusepelekan kertas kosong itu, kusimpan berge-latakkan saja di atas meja belajarLalu kuambil novel-novel fantasi yang lebih menarik dan bisa membunuh waktukuTapi, aku tak bisa tenang begitu saja.Tetangga kamarku sudah menjadi sesorang,Entah itu sebagai pejabat kampus, mahasiswa berprestasi, atau pun wirausahawan mudaLantas diriku? Hanya punya kertas kosong tanpa isiTok..tok..tok…Bagaimana dengan toga mahasiswamu?Apakah sudah kau daftarkan di daftar buku sarjanamu?Jika belum, lantas sekarang ini kamu akan melangkah ke arah mana?Bisik hujan malam itu.”Itulah sepenggal kalimat yang penulis buat sebagai pem-buka dari artikel ini untuk mengajak pembaca memahami arti dari setiap kata yang memiliki kaitan dengan apa yang akan dibahas kali ini : MENJADI SEORANG MAHASISWA. Menjadi mahasiswa? Apa itu mahasiswa? Sebuah gelar ? Sebuah kebangaan ? Atau hanya sebuah nama saja?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ma-hasiswa berarti seorang

yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Perguruan tinggi ada sebagai tempat ber-langsungnya jenjang

pendidikan paling tinggi yang tentu saja

memiliki visi dan misi. Tridharma perguruan

tinggi adalah visi yang mempunyai tujuan

untuk dicapai dari seluruh p e r g u r u -

an ting-

Berdikari dengan Prestasi & Sinergitas sebagai Perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi

(Sepenggal kisah inspiratif dari Mapres Prodi Pendidikan Sejarah, Beni Muharam)

gi yang ada di Indonesia. Dapat dikatakan pula bahwa tri-dharma perguruan tinggi adalah salah satu tanggung jawab yang harus ditanggung mahasiswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mencapai tujuan dari visi tersebut adalah dengan menghasilkan karya-karya terbai-knya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

Mahasiswa dengan “Maha” yang melekat pada namanya semakin “garang” ketika disandingkan dengan kata “Berprestasi”. Mahasiswa Berprestasi yang kemudian biasa disingkat dengan kata “mapres” merupakan sebuah “gelar” yang bisa didapatkan oleh mahasiswa dengan kom-petisi melalui serangkaian tes dan ketentuan. Pemilihan Ma-hasiswa Berprestasi (Pilmapres) telah dimulai sejak tahun 1986. Pilmapres dinilai telah memberikan dampak positif pada budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa termasuk model pembinaan mahasiswa di kalangan perguruan tinggi dan secara langsung atau ti-dak langsung dapat mengangkat martabat mahasiswa serta perguruan tingginya.

Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi negeri Indonesia tentunya juga berharap banyak terhadap mahasiswanya. Itulah mengapa tiap tahun selalu diadakan seleksi ketat mahasiswa berprestasi dari mulai tingkat prodi, fakultas, dan universitas yang nantinya akan mewakili UPI di tingkat yang lebih tinggi. Prodi Pen-didikan Sejarah yang merupakan salah satu prodi tertua di UPI telah banyak menghasilkan orang hebat dan berdedika-si tinggi terhadap perkembangan keilmuan khususnya men-genai kesejarahan di Indonesia.

Beni Ahmad Muharam (Pendidikan Sejarah UPI 2013) sebagai salah satu kandidat mapres dari Pendidikan Sejarah tahun 2015 menyebutkan bahwa untuk menjadi seorang mapres haruslah memiliki tekad yang kuat untuk terus belajar dan berusaha. Selain harus aktif, memiliki IPK yang memumpuni, memiliki kemampuan berbahasa yang baik, bisa berbahasa asing khususnya bahasa Inggris, seo-rang calon mapres juga harus mampu memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap permasalahan yang ada di mas-yarakat untuk nantinya dijadikan sebagai objek kajian dan menghasilkan solusi serta inovasi untuk menyelesaikan per-masalahan tersebut.

Begitulah sedikit kisah dari kang Beni mengenai pengalamannya menjadi mapres. Semoga tips yang ia ber-ikan mampu menumbuhkan motivasi besar bagi kita untuk mengikuti jejak beliau. Hidup Mahasiswa!. (A/SN)

Bincang

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 28: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 28

etelah lulus dari pendidikan sejarah, kebanyakan dari lulusan tersebut akan memilih untuk menjadi seorang guru, atau menuntut ilmu di jenjang yang lebih ting-gi, seperti S2. Namun, terdapat juga beberapa alumni

HIMAS yang memilih untuk tidak menjadi guru, dan malah mengejar profesi lain yang mungkin saja berhubungan den-gan jurusan yang kita ambil, baik yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Ada yang menjadi penu-lis, politikus, dan ada pula yang menggeluti bidang jurnalis-tik, seperti mantan pengurus HIMAS yang akan kita bahas di rubrik bincang kali ini.

Guys, perkenalkan salah satu alumni HIMAS yang baru wisu-da ini nih, clue-nya adalah jurnalistik dan perawakannya tinggi. Ada yang tahu siapakah dia? Yap! Namanya Kiki Har-jadi. Di HIMAS, Kang Kiki pernah masuk di Bidang 4 (Bidang Minat, Bakat, & Kreativitas) sebagai Staf Biro Seni. Selain menempa diri di HIMAS, ia juga mengembangkan bakat-nya di dunia jurnalistik, yang sudah dirintis sebelum masuk ke HIMAS. Makanya gak mengherankan jika akang satu ini ahli dalam bidang tersebut. Selama kuliah ia juga bekerja di salah satu stasiun TV swasta loh. Keren gak tuh manajemen waktunya?

Selain itu, ia juga aktif berorganisasi di Muda Kreatif yang berkonsentrasi pada bidang sosial dengan berkontribusi dalam mengedukasi anak-anak sekitar Bandung Raya. Pada tahun 2016, ia beserta teman-temannya di Muda Kreat-if mengajar ke Desa Cikoneng, Kabupaten Bandung, hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan anak-anak dis-ana yang masih rendah. Edukasi yang diberikan pun dise-suaikan dengan latar belakang para anggotanya. Dengan latar belakang sebagai news presenter di salah satu stasiun TV swasta, yakni PJTV (Paris Van Java TV) pada tahun 2016, Kang Kiki membagikan ceritanya kepada anak-anak disana, harapannya agar mereka mampu bercita-cita serta mengga-pai citanya tersebut.

Jadi, apa manfaat HIMAS?

Dalam pandangannya, HIMAS merupakan organisasi yang ‘keras’, karena kita benar-benar ditempa, dididik, dibentuk menjadi seorang pribadi yang memiliki mentalitas tinggi. Yang ia rasakan dampaknya begitu besar, bahkan hing-ga saat ini setelah lulus dan bekerja di CNN Indonesia se-bagai jurnalis. Dengan realitas bekerja di Jakarta pada saat ini—yang menurutnya dua hingga tiga kali lipat lebih keras dibandingkan di Bandung. Pekerjaannya sebagai wartawan menuntutnya untuk bermental kuat, karena informasi aktual yang ditunggu masyarakat bisa didapatkan dengan bekerja

cepat dan bekerja dibawah tekanan. Namun, didikan mental yang HIMAS berikan membuat ia mampu menghadapi tan-tangan tersebut. Pengalaman-pengalaman di HIMAS mem-berikannya kekuatan, terutama dalam konteks mentalitas dan cara berpikir.

Namun ada pertanyaan besar disini, mengapa seorang lulu-san Pendidikan Sejarah tapi menjadi wartawan? Baginya, hal tersebut adalah nilai plus, dari lulusan Pendidikan Sejarah menjadi seorang wartawan. “Kita di kelas, di kampus keti-ka berdiskusi tentang suatu isu, lalu kemudian analisis yang dilakukan itu kan dari buku dan informasi lain. Hal itu pun berlaku ketika menjadi seorang jurnalis.” begitu katanya saat di wawancarai tim Hi-Ezine kemarin. Ia menegaskan, bahwa HIMAS dan akademik tentunya membuat impact yang begi-tu besar dalam pemberian modal dan bekal bagi profesinya saat ini. Selain itu, HIMAS mengajarkan kita berpikir kritis, dan beraktivitas hingga larut malam pun menjadi biasa saat bekerja menjadi wartawan, kare-na saat di HIMAS ia juga pernah merasakannya. Ia menambahkan, bahwa keragaman di HIMAS pun membuat ia belajar dalam memahami serta meng-hadapi karakter yang berbeda-beda di dunia pekerjaannya. (FA/EI)

Sumber: www.instagram.com/kikiharjadi

Sejarah dan Jurnalistik(Pengaruh HIMAS dalam Kehidupan Seorang Kiki Harjadi)

S

Bincang

Page 29: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 29

ita dihadapkan pada situasi darurat antara ordinat dan subordinat tatanan masyarakat ketika berbicara mengenai paradoks pembangunan. Dago Elos, Ta-mansari dan pembangunan Bandara Internasional

Kulon Progo merupakan masalah berkedok pembangunan yang harus dihadapi masyarakat. Hal tersebut merupakan masalah darurat yang menuntut mahasiswa untuk lebih bi-jak menyikapinya. Berdemonstrasi bukanlah satu-satunya cara yang dapat dilakukan. Cara lain yang dapat dilakukan mahasiswa adalah dengan mengimplementasikan dua dari tiga darma perguruan tinggi yang belum kunjung terealisasi dengan baik yaitu mengenai pendidikan dan pengabdian. Dalam konteks pengabdian tersebut, ada satu hal yang sering kita lupakan dari persoalan pembangunan ini. Persoalannya ber-kaitan dengan sektor ekonomi yang berada di lokasi pem-bangunan tersebut sebagai usaha untuk menjadi sejahtera dengan cara bekerja. Lalu yang menjadi pertanyaan yaitu

Paradoks Pembangunan

Dediyan Adnan NugrahaKetua Biro Kajian

Bidang Sosial dan Politik HIMAS 2017-2018

kerja yang seperti apakah yang akan membuat kita se-jahtera? Tentunya hal ini akan terjawab jika kita dapat me-menuhi semua tanggung jawab kita. Untuk mengetahui bagaimana kita bekerja dalam memenuhi tanggung jawab sosial, maka hal itu bisa ter-jawab ketika kita peka terhadap masalah-masalah yang ter-jadi di balik kedok pembangunan-pembangunan yang saat ini gencar dilakukan. Pembangunan-pembangunan terse-but berdampak pada permasalahan agraris yang di dalam-nya melingkupi masalah tanah, air dan udara. Terkait hal ini, masyarkat agraris tersebut menjadi korban dari pembangu-nan yang ada. Dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh pembangunan ini, maka kita selaku mahasiswa sudah seharusnya sadar bahwasanya mahasiswa tidak hanya bertanggung jawab pada gelar kemahasiswaan itu sendiri tetapi mahasiswa harus bertanggung jawab juga kepada masyarakat sebagai social control. (DA/SN)

K

Sosial dan Politik

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 30: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 30

iti adalah anak yang baik. Selalu membantuku men-cari kayu bakar, membantu memasak dan mem-bersihkan rumah. Aku merasa bersalah karena tidak memberikannya kehidupan yang layak. Hanya dialah

satu-satunya anggota keluarga yang ku miliki. Orang-orang kulit kuning itu bilang, mereka akan menjaganya dengan baik, tapi hingga kini tak ada kabarnya. Aku khawatir den-gan keadaaannya. Bagaimana dengan makannya, dia anak-nya tidak pernah pilih-pilih makanan. Semoga dia baik-baik saja.

Aku sangat rindu padanya, akupun menghambur ke kamarnya dan duduk diranjang yang tak ia tiduri hampir dua minggu. Aku membersihkan ranjang itu. “Bukkk”, ti-ba-tiba suara itu mengagetkanku, sepertinya aku menjatuh-kan sesuatu ketika mengangkat bantal. “Buku? Apa mungkin catatan dari anakku?” gumamku dalam hati. Dia memang anak yang sangat senang menulis.

“Jangan khwatir, kamu tidak akan sakit Siti! Kamu akan sembuh!”“Elang itu sangat besar! Aku melihatnya dengan mataku sendiri!”“Pipiku di gigit nyamuk uhhh, dasar nyamuk-nyamuk nakal!”“Anak demang di desa sangat tampan, aku sampai tersipu malu..”“Nyamuk ini benar-benar membuat ku kesalll.. aku pindah saja kekamar ibu”.

“Gula merah sudah habis, apakah aku harus bilang ibu? Tetapi harga gula merah mahal.”“Bisa apa aku tanpa ibu? Aku tak mau berpisah dengan ibu, aku sayang ibu.”“Enaknya bau masakan tetangga, aku jadi iri.”“Ribut tadi malam adalah perkelahian antara tetanggaku dengan tentara Nippon.” “Bagaimana bila aku ikut kerja dengan Nippon? Tapi aku tidak mau berpisah dengan ibu.”“Orang-orang Nippon itu membawa senjata saat berpatroli, menakutkan sekali Hal ini harus ku teguhkan! Aku sudah bertekad untuk mem-bantu meringankan beban ibu.” “Ooh, jadi anak demang itu sudah dijodohkan dengan anak demang desa sebelah, huh.” “Nasi dan lauk pauk yang dibuat ibu memang paling enak! Aku sayang sekali kepada ibu.” “Gundig itu ditampar oleh ibu tetangga sebelah, sangat menakutkan sekali ya.”

Anakku apa kabarmu, nak? Membaca buku ini membuatku semakin rindu kepadamu. Haruskah aku pergi mencari tahu kabar mu? (WK/EI)

Siti Anakku

S

Riddle

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 31: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 31

Temanku

ku memiliki dua orang teman, yang pertama seo-rang bumi putra sepertiku dan yang kedua adalah orang Jepang bernama Kiku. Kami berbeda kasta namun tetap bermain bersama walaupun secara

sembunyi-sembunyi. Ayah Kiku sangat galak sehingga kami takut. Kiku mengajari kami banyak hal. Hari ini dia menga-jarkan huruf abjad dan beberapa kalimat. Sebelum kami sempat selesai, Kiku dipanggil ayahnya. Kami bertiga berpi-sah dan berjanji akan bertemu lagi besok.

Aku dan Kiku sudah sampai terlebih dahulu. Namun dimana temanku yang satunya? Kami mencari ke rumahnya karena khawatir. Tidak ada seorang pun di sana. Rumahnya tak terkunci dan berantakan. “Ini pasti pencurian !”, kataku. Tetapi Kiku tak setuju. Dia bilang ini penculikan.

Kami masuk ke kamarnya tetapi tak menemukan apa-apa. Aku rasa ini percuma. Tetapi Kiku menunjuk ke ujung ruangan kamar ini. Ada sebuah kertas bertuliskan an-gka. Aku tidak mengerti maksudnya.

Kiku bilang ini mungkin petunjuk dimana hilangnya teman kami. Kami harus menyerahkan ini kepada petugas Nippon yang berpatroli. (WK/SN)

A

Riddle

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 32: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 32HI-EZINE 32

Page 33: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 33

Ketua Umum merupakan pemimpin eksekutif tertinggi di HIMAS. Ketua Umum HIMAS masa jabatan periode 2017-2018 yaitu Gilang Aji Pangestu. Sekretaris Umum (sebelah kiri Ketua Umum HIMAS) bertugas untuk mengelola administrasi HIMAS yang dibantu oleh staff-nya. Bendahara Umum (sebelah kanan Ketua Umum HI-MAS) bertugas untuk mengelola keuangan HIMAS dan juga dibantu oleh staffnya.

Bidang keorganisasian HIMAS merupakan bidang yang mengurus berbagai hal yang berhubungan dengan internal HIMAS sebagai sebuah organisasi. Bidang Keor-ganisasian sendiri menaungi dua biro yang memiliki tu-gas-tugasnya tersendiri, yakni biro Kaderisasi yang men-gurus proses pengkaderan calon warga HIMAS, dan biro Pengembangan Organisasi yang mengurusi berbagai hal di dalam internal HIMAS, seperti mengadakan pelatihan keorganisasian kepada calon pengurus HIMAS, dan men-gadakan upgrading untuk mengeratkan silahturahmi an-tara sesama pengurus HIMAS.

Bidang Pendidikan HIMAS merupakan bidang yang mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan pen-didikan di HIMAS. Sebagai seorang mahasiswa Pendidikan Sejarah, warga dan pengurus HIMAS juga harus menye-suaikan dan menyeimbangkan kegiatan keorganisasian dan juga pendidikannya. Disinilah bidang pendidikan dengan kedua bironya, yakni biro Intelektualisasi dan biro Penelitian dan Pengembangan melakukan tugasnya untuk mengedukasi baik warga maupun pengurus HIMAS agar dapat membantu akademik warga dan pengurus HIMAS.

HI-EZINE 33

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Terkadang, kita sebagai mahasiswa juga menemui hambatan-hambatan dalam mengurus perkuliahan. Terk-adang, kita juga dibuat bingung dengan birokrasi kampus yang menyusahkan. Disinilah biro Advokasi sebagai salah satu biro dari bidang Pelayanan Kemahasiswaan melaku-kan tugasnya. Selain membantu warga HIMAS yang kesu-litan dalam mengurus birokrasi di kampus, biro Advokasi juga turut mencari informasi mengenai beasiswa-bea-siswa yang tentu saja sangat berharga bagi para pemburu beasiswa. Bidang Pelayanan Kemahasiswaan juga memi-liki dua biro lain selain Advokasi yang tentu saja berper-an penting dalam memperjuangkan kesejahteraan warga HIMAS, yakni biro Aset dan Fasilitas yang mengurusi aset-aset berharga HIMAS yang jumlahnya banyak, seperti perpustakaan HIMAS maupun aset lainnya, dan biro Inter-nal Services yang mengurusi keperluan-keperluan warga HIMAS seperti baju seragam HIMAS, Himas Card, bahkan mengurusi kakak-kakak kita yang akan wisuda dengan mengadakan acara seperti Toga Himas.

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Potret

Page 34: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 34HI-EZINE 34

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Dalam bidang Mikat inilah HIMAS menaungi minat dan bakat serta kreativitas dari warga HIMAS itu tersendiri. Adanya biro Seni dan biro Olahraga membuat minat dan bakat warga HIMAS tidak terbengkalai dan dapat dilestarikan dengan diadakannya kegiatan olahra-ga untuk warga HIMAS, maupun dengan adanya biro seni yang menaungi bakat warga HIMAS di bidang Tarik suara, menari, dan juga teater.

HIMAS sebagai salah satu organisasi kemaha-siswaan tentu saja tidak dapat terlepas dari Sosial dan Politik baik di tingkat fakultas, universitas, atau mungkin saja di tingkat ekstra kampus. Berbagai isu-isu sosial dan politik sangat hangat untuk dikaji bersama-sama, sebagai bukti eksistensi mahasiswa yang dituntut untuk melek ter-hadap permasalahan politik yang ada dan bagaimana ma-hasiswa dituntut untuk berpikir kritis dalam menghadapi isu-isu tersebut. Disinilah biro Kajian sebagai salah satu biro di bidang Sosial dan Politik mengadakan kajian-ka-jian dengan mengundang para pembicara yang tentu saja berkompeten dalam membicarakan isu-isu sosial dan politik yang dibahas tersebut. Apabila sebuah kajian tel-ah dilaksanakan, dan ternyata terdapat sebuah aksi untuk menyikapi isu-isu tersebut, disinilah biro Aksi dan Propa-ganda HIMAS muncul dan mengorganisir warga HIMAS yang juga aktif dalam memperjuangkan apa yang diang-gap benar. Dalam bidang sosial, HIMAS juga menaungi salah satu tugas mahasiswa, yaitu untuk mengabdi pada masyarakat. Dengan adanya biro Pengabdian Pada Mas-yarakat (P2M), warga HIMAS melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan dengan mengedukasi dan memberikan ban-tuan-bantuan kepada masyarakat yang tinggal di tempat yang jauh dan terpencil serta memiliki kesulitan-kesulitan di berbagai bidang.

Di era teknologi dan informasi seperti sekarang ini, HIMAS juga dituntut untuk dapat menyediakan berb-agai macam informasi yang diperlukan oleh warga dan pengurus HIMAS, baik dengan menggunakan media on-line maupun offline. Untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan oleh warga dan pengurus HIMAS inilah, biro Hubungan Masyarakat (Humas) bergerak dengan mencari dan mensosialisasikan informasi yang telah dicari dari berbagai sumber aktual tersebut. Setelah informa-si telah didapatkan, kemudian biro Multimedia lah yang bertugas untuk menerbitkan informasi-informasi terse-but di media-media yang telah disediakan oleh Humas. Selain menerbitkan informasi-informasi, biro Multimedia juga mengurusi konten di media-media HIMAS, seperti di Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa bidang Media dan Informasi ini merupakan “wajah” dari HIMAS.

Potret

Sumber: Dokumentasi HI-EZINE

Page 35: Alamat Redaksi: HIMAS UPI, Gedung Geugeut-Winda, … · Sapa Redaksi Susunan Redaksi. HI-EZINE 3. HI-EZINE 4 ... ma dengan radio MARA yang mengadakan acara talkshow ... kuliah tertentu

HI-EZINE 35HI-EZINE 35