AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

download AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

of 31

Transcript of AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    1/31

    AL ISLAM II

    Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah umum

    Al Islam II

    Nama : Endah Yunita Sari

    NIM : 2013437030

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

    2014

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    2/31

    Al Islam II 1

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    1. Jelaskan istilah-istilah berikut: syariat, aqidah, ibadah, muamalah, ahlaq,sunnah, dan bidah.

    a. SyariatSyari'at menurut bahasa diambil dari kata Assyar'u yang artinya menumpuh jalan

    yang terang.

    Syari'at menurut istilah adalah apa yang dianjurkan oleh Allah dalam agama dan

    yang diperintahkan-Nya,berdasarkan firman Allah:

    ) ) "Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama" QS:Asy syuuro:13.

    Berdasarkan Firman Allah ta'ala:

    ( ) :48"Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang"

    QS:Al- Maa-idah: 48.

    Selain itu, terdapat pua dalam Firman Allah:

    ) ) :18."Kemudian Kami jadikan kamu berada diatas satu syari'at (peraturan) dari urusan

    (agama) itu" QS:AL Jaatsiyah:18.

    Syariat Islam (Arab: Syariat Islamiyyah) adalahhukum atauperaturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi

    hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini.

    Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan

    sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.

    b. AqidahAqidah menurut bahas diambil dari Al Aqdu, yaitu menghubungkan antara

    ujung-ujung sesuatu, disertai adanya ikatan yang sangat kokoh.

    Asal penggunaan kata"al Aqdu" adalah untuk perkara yang Madiyyah (Abstrak)

    seperti tali dan bangunan, maka dikatakan ini adalah ikatan tali, ikatan bangunan.

    Kemudian dipakai penggunan kata ini kepada perkara yang ma'nawi (tidak

    kelihatan) maka ketika ada ikatan yang kuat dikatakan: ikatan sumpah, ikatan janji,

    ikatan jual beli, dan ikatan nikah.

    Aqidah menurut istilah adalah prinsip-prinsip yang diyakini oleh manusia dengan

    keyakinan yang kuat, maka seolah-olah hati sanubarinya mengikatkan janji kepada

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    3/31

    Al Islam II 2

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    prinsip-prinsip itu, maka hatinya tidak menerima keraguan, maka ia beragama

    dengannya ( keyakinan hati) dan karenanya (keyakinan hati).

    Maka Aqidah Islamiah itu pengertiannya adalah seperti definisi iman yang

    terdapat dalam hadist Jibril, yaitu sisi yang tersembunyi (gaib) dari agama atau yang

    berhubungan dengan hati, yang dibangun diatas enam rukun, yaitu keimanan kepada

    Alloh, Malaikat, kitab-kitab, para utusan, hari akhir, dan keimanan kepada takdir baik

    dan jelek.

    c. IbadahIbadahberasal dari kata abd yang artinya abdi, hamba, budak, atau pelayan. Jadi

    ibadah berarti, pengabdian, penghambaan, pembudakan, ketaatan, atau merendahkan

    diri. Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah

    dapat juga diartikan sebagai peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung

    (ritual) antara manusia dengan Allah swt. Selain itu juga terdapat berbagai definisi

    ibadah lainnya, yaitu:

    Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melaluituntunan atau contoh dari para Rasul-Nya.

    Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Swt, yaitu rasa tunduk dan

    patuh yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang

    paling tinggi.

    d. MuamalahSecara etimologi, Muamalah berasal dari kata ) ) yang merupakan istilah

    yang digunakan untuk mengungkapkan semua perbuatan yang dikehendaki mukallaf.

    Muamalah mengikuti pola() yang bermakna bergaul().Secara terminologi Muamalah adalah istilah yang digunakan untuk permasalahan

    selain ibadah. Muamalah adalah tuntunan yang berhubungan dengan masalah

    duniawi dalam kerangka ibadah.Ibadah wajib berpedoman pada sumber ajaran Al-

    Quran dan Al-Sunnah, yaitu harus ada contoh (tata cara dan praktek) dari Nabi

    Muhammad SAW. Konsep ibadah ini berdasarkan kepada mamnu (dilarang atau

    haram). Ibadah ini antara lain meliputi shalat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan

    masalah muamalah (hubungan kita dengan sesama manusia dan lingkungan), masalah-

    masalah dunia, seperti makan dan minum, pendidikan, organisasi, dan ilmu

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    4/31

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    5/31

    Al Islam II 4

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    mencontohkan dalam Islam sunnah yang baik, maka bagi dia pahalanya dan pahala

    orang yang mengamalkannya. Barang siapa yang mencontohkan sunnah yang jelek,

    maka atasnya dosa dan dosa orang yang mengerjakannya. (HR. Muslim).

    As-Sunnah menurut istilah syariat ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabidalam bentuk qaul (ucapan), fiil (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta

    akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri (pensyariatan) bagi ummat

    Islam.(Taisir Musthalahul Hadits (hal. 15)).

    g. BidahBidah Secara Etimologi (Bahasa) menurut Ibnu Manzhur: Badaasy syai-a,

    yabdauhu badan wabtadaahu; artinya menciptakan sesuatu atau mengawalipenciptaan sesuatu. Baddaar rakiyyah, artinya menggali sumur dan membuatnya. Al-

    Badiiu dan al-bidu, artinya sesuatu yang menjadi awal permulaan.

    Dalam al-Qur-an disebutkan:

    Katakanlah: Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-Rasul. (QS. Al-

    Ahqaaf: 9). Maksudnya, aku (Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam) bukanlah

    Rasul pertama yang diutus, melainkan banyak Rasul-Rasul sebelumku yang telahdiutus pula.

    Terdapat ungkapan: Fulaanun bidin fii hadzal amri, yang artinya Fulan yang

    pertama kali melakukan perkara ini, tidak ada seorang pun yang mendahuluinya. Maka

    dari itu, kata abdaa, ibtadaa, maupun tabaddaa bermakna melakukan perbuatan

    bidah.

    Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah Ta'ala :

    Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah. (QS. Al-Hadiid: 27)

    Bidah, seperti yang didefinisikan oleh Imam asy Syathibi, adalah cara beragama

    yang dibuat-buat, yang meniru syariat, yang dimaksudkan dengan melakukan hal itu

    sebagai cara berlebihan dalam beribadah kepada Allah SWT. Dari definisi tadi dapat

    dipetakan bahwa medan operasional bidah adalah agama. Ia adalah tindakan

    mengada-ada dalam beragama. Dalil pernyataan ini adalah sabda Rasulullah saw.,

    Siapa yang menciptakan hal baru dalam ajaran agama kita yang bukan bagian darinya,

    maka perbuatannya itu tertolak.

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    6/31

    Al Islam II 5

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Referensi :

    http://nuruddinabufaynan.blogspot.com/2011/05/definisi-aqidah-syariah-secara-bahasa.html

    http://almanhaj.or.id/content/2882/slash/0/hubungan-antara-aqidah-dan-syariat/

    http://abdulgoni15.blogspot.com/2013/01/pengertian-syariat-islam.html

    http://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-

    implikasinya-dalam-kehidupan/

    http://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.html

    http://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-

    ahklak/

    2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah mahdhoh dan goir mahdhoh danjelaskan perbedaan diantara keduanya dengan menyebutkan ciri-ciri dari

    keduanya.

    a. Ibadah MahdhohIbadah Mahdoh adalah ibadah yang dari segi perkataan, perbuatan telah diatur

    oleh Allah SWT kemudian diperintahkan kepada Rasulullah untuk mengerjakannya,

    seperti sholat fardu 5 kali, ibadah puasa ramadhan dan haji. Semuanya adalah bentuk

    paket dari Allah turun kepada Rasulullah kemudian wajib ditirukan oleh umatnya

    tanpa boleh menambah atau memperbaharui sedikitpun.

    Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah

    ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang

    termasuk mahdhah, adalah :

    Wudhu, Tayammum Mandi hadats Shalat Shiyam ( Puasa ) Haji UmrahIbadah bentuk ini memiliki 4 prinsip, yaitu:

    http://nuruddinabufaynan.blogspot.com/2011/05/definisi-aqidah-syariah-secara-bahasa.htmlhttp://nuruddinabufaynan.blogspot.com/2011/05/definisi-aqidah-syariah-secara-bahasa.htmlhttp://almanhaj.or.id/content/2882/slash/0/hubungan-antara-aqidah-dan-syariat/http://almanhaj.or.id/content/2882/slash/0/hubungan-antara-aqidah-dan-syariat/http://abdulgoni15.blogspot.com/2013/01/pengertian-syariat-islam.htmlhttp://abdulgoni15.blogspot.com/2013/01/pengertian-syariat-islam.htmlhttp://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-implikasinya-dalam-kehidupan/http://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-implikasinya-dalam-kehidupan/http://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-implikasinya-dalam-kehidupan/http://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.htmlhttp://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.htmlhttp://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-ahklak/http://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-ahklak/http://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-ahklak/http://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-ahklak/http://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-dan-ahklak/http://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.htmlhttp://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-implikasinya-dalam-kehidupan/http://manshurzikri.wordpress.com/2010/03/22/aqidah-ibadah-dan-muamalah-serta-implikasinya-dalam-kehidupan/http://abdulgoni15.blogspot.com/2013/01/pengertian-syariat-islam.htmlhttp://almanhaj.or.id/content/2882/slash/0/hubungan-antara-aqidah-dan-syariat/http://nuruddinabufaynan.blogspot.com/2011/05/definisi-aqidah-syariah-secara-bahasa.html
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    7/31

    Al Islam II 6

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    1) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quranmaupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh

    akal atau logika keberadaannya. Haram kita melakukan ibadah ini selama tidak

    ada perintah.

    2) Tata caranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutusrasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:

    Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin

    Allah(QS. 64)

    Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang

    dilarang, maka tinggalkanlah( QS. 59: 7).

    Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan

    ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya

    berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan,

    tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh

    mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat,

    atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah

    kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah

    kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk

    Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

    b. Ibadah Ghoiru MahdhohIbadah ghoiru mahdhoh adalah seluruh perilaku seorang hamba yang

    diorientasikan untuk meraih ridho Allah (ibadah). Dalam hal ini tidak ada aturan baku

    dari Rasulullah. Disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

    Barang siapa merintis jalan yang baik dalam Islam (man sanna fl Islm

    sunnatan hasanah), maka ia memperoleh pahalanya dan pahala orang-orang yang

    melakukannya sesudahnya, tanpa berkurang sedikit pun pahala mereka; dan barang

    siapa merintis jalan yang buruk dalam Islam (man sanna fl Islm sunnatan sayyi-ah),

    maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya sesudahnya,

    tanpa berkurang sedikit pun dosa mereka.

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    8/31

    Al Islam II 7

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Atau dengan kata lain definisi dari Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah

    segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah

    belajar, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip dalam

    ibadah ini, ada 4:

    1) Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allahdan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diselenggarakan.

    Selama tidak diharamkan oleh Allah, maka boleh melakukan ibadah ini.

    2) Tata laksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalamibadah bentuk ini tidak dikenal istilah bidah, atau jika ada yang menyebut nya,

    segala hal yang tidak dikerjakan rasul bidah, maka bidahnya disebut bidah

    hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bidah dhalalah.3) Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat

    atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut

    logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.

    4) Azasnya Manfaat, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.

    Referensi :

    http://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.html

    http://mintlisim.wordpress.com/2010/11/15/ibadah-mahdhoh-dan-ghairu-mahdhoh/

    http://mas-yuli.blogspot.com/2012/04/memahami-ibadah-mahdhah-dan-ghairu.html

    3. Zakat merupakan salah satu dari pondasi ajaran Islam. Jelaskan apa pengertianzakat? Syarat harta yang wajib dikeluarkan zakatnya? Siapa yang berhak

    menerima zakat dan jelaskan apakah fungsi zakat untuk kehidupan umat

    khususnya jika ditinjau dari sudut ekonomi !

    a. Pengertian ZakatZakat dari segi bahasa artinya membawa bersih, suci, subur, berkat, dan

    berkembang. Pengertian "bersih" dan "suci" dalam istilah zakat membersihkan harta

    dan membersihkan diri dari sifat bakhil. Dalam arti kata yang lain ialah membersihkan

    diri daripada sifat dendam dan dengki.

    Menurut istilah Agama Islam zakat adalah ukuran/kadar harta tertentu yang

    harus dikeluarkan oleh pemiliknya untuk diserahkan kepada golongan/orang-orang

    http://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.htmlhttp://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.htmlhttp://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.htmlhttp://mintlisim.wordpress.com/2010/11/15/ibadah-mahdhoh-dan-ghairu-mahdhoh/http://mintlisim.wordpress.com/2010/11/15/ibadah-mahdhoh-dan-ghairu-mahdhoh/http://mas-yuli.blogspot.com/2012/04/memahami-ibadah-mahdhah-dan-ghairu.htmlhttp://mas-yuli.blogspot.com/2012/04/memahami-ibadah-mahdhah-dan-ghairu.htmlhttp://mas-yuli.blogspot.com/2012/04/memahami-ibadah-mahdhah-dan-ghairu.htmlhttp://mintlisim.wordpress.com/2010/11/15/ibadah-mahdhoh-dan-ghairu-mahdhoh/http://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.htmlhttp://www.islam-institute.com/penjelasan-tentang-ibadah-mahdhoh-dan-ibadah-ghoiru-mahdhoh.html
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    9/31

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    10/31

    Al Islam II 9

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    yang disewakan dikenakan zakat karena dikategorikan sebagai harta berkembang,

    jika telah memenuhi syarta-syarat lainnya.

    3) Mencapai nishab, yaitu batas minimal yang jika harta sudah melebihi batas itu,wajib mengeluarkan zakat; jika kurang dari itu, tidak wajib zakat. Jika seseorang

    memiliki kurang dari lima ekor unta atau kurang dari empat puluh ekor kambing,

    atau kurang dari dua ratus dirham perak, maka ia tidak wajib zakat. Syarat

    mencapai nishab adalah syarat yang disepakati oleh jumhurul ulama. Hikmahnya

    adalah orang yang memiliki kurang dari nishab tidak termasuk orang kaya,

    sedang zakat hanya diwajibkan atas orang kaya untuk menyenangkan orang

    miskin. Hadits Nabi, Tidak wajib zakat, kecuali dari orang kaya. (Bukhari dan

    Ahmad)

    4) Nishab itu sudah lebih dari kebutuhan dasar pemiliknya sehingga ia terbuktikaya. Kebutuhan minimal itu ialah kebutuhan yang jika tidak terpenuhi ia akan

    mati. Seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, alat kerja, alat perang, dan

    bayar hutang. Jika ia memiliki harta dan dibutuhkan untuk keperluan ini, maka ia

    tidak zakat. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah swt., Dan mereka

    bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: Yang lebih dari

    keperluan. (Al-Baqarah: 219). Al-afwu adalah yang lebih dari kebutuhankeluarga, seperti yang dikatakan oleh kebanyakan ahli tafsir. Demikian juga yang

    Rasulullah saw. katakan, Tidak wajib zakat, kecuali dari orang kaya. (Bukhari

    dan Ahmad). Kebutuhan dasar itu mencakup kebutuhan pribadi dan yang menjadi

    tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang tua, kerabat yang dibiayai.

    5) Pemilik lebih dari nishab itu tidak berhutang yang menggugurkan ataumengurangi nishabnya. Karena membayar hutang lebih didahulukan waktunya

    daripada hak orang miskin, juga karena kepemilikan orang berhutang itu lemah

    dan kurang. Orang yang berhutang adalah orang yang diperbolehkan menerima

    zakat, termasuk dalam kelompok gharimin, dan zakat hanya wajib atas orang

    kaya.

    c. Orang-orang yang Berhak Menerima ZakatBerdasarkan pada surat at Taubah ayat 58-60 tentang orang yang berhak

    menerima zakat, yaitu:

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    11/31

    Al Islam II 10

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    "... Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi fakir miskin, para amil, para

    muallaf yang dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba, orang-orang yang berutang,

    yang berjuang di jalan Allah, dan orang kehabisan bekal di perjalanan, sebagai suatu

    ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

    Jadi berdasarkan firman Allah Swt tersebut, terdapat 8 golongan yang berhak

    menerima zakat :

    1) Fakir, mereka adalah golongan dengan tingkat kemiskinan terendah. Lebihrendah dari orang miskin. Dan mereka adalah orang-orang yang tidak

    mendapatkan sesuatu untuk hidup dan tidak mampu mencari nafkah. Atau

    mendapatkannya tapi hanya sedikit. Maka mereka diberi dari harta zakat

    sejumlah kebutuhan mereka apabila mereka tidak mendapatkan sesuatu untuk

    hidup. Atau sisa dari kebutuhan mereka apabila mereka mendapatkan sebagian.

    Mereka diberi yang demikian untuk setahun penuh.

    2) Miskin, mereka berada pada kondisi yang lebih baik daripada fuqara. Orangmiskin adalah mereka yang dapat memenuhi sebagian besar kebutuhannya atau

    sebagian kebutuhannya. Maka mereka diberi dari harta zakat sebesar sisa

    kebutuhannya untuk setahun penuh.

    3)

    Amil zakat, mereka adalah pengelola harta zakat, mengumpulkannya dari paramuzakki, menjaganya dan membagikannya kepada para mustahiq (ahli zakat).

    Maka mereka diberi dari harta zakat sebagai upah sesuai pekerjaannya.

    4) Muallaf, yaitu orang yang sedang dirangkul hatinya. Dan mereka ada 2 golongan,yaitu muslim dan kafir. Maka orang kafir bisa diberi dari harta zakat apabila

    dapat diharapkan masuk Islam atau apabila diberi akan berhenti mengganggu

    kaum muslimin atau menghentikan orang lain dari mengganggu kaum muslimin.

    Adapun orang Islam yang dirangkul, mereka diberi dari harta zakat agar semakin

    kuat imannya atau diharapkan kawan-kawannya juga masuk Islam seperti halnya

    dia dan yang lain sebagainya dari maksud-maksud yang manfaatnya kembali

    kepada kaum muslimin.

    5) Budak, yaitu budak-budak yang sedang menebus dirinya dari tuannya. Makamereka diberi dari harta zakat sebesar sisa tebusannya agar ia lepas dari

    perbudakan. Dan boleh juga seorang muslim membeli budak dari harta zakatnya

    kemudian membebaskannya.

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    12/31

    Al Islam II 11

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    6) Orang yang berhutang. Mereka ada dua golongan, yaitu berhutang untuk oranglain, seperti orang yang mendamaikan dua kelompok yang berseteru dengan

    konsekuensi menanggung kerugian yang dialami dua kelompok tersebut akibat

    perseteruan di antara mereka. Maka orang sepert ini diberi dari harta zakat untuk

    menutupi tanggungannya agar tidak habis hartanya dan juga sebagai motivasi

    bagi selainnya untuk melakukan amalan yang mulia ini.

    Yang kedua, berhutang untuk diri sendiri, seperti orang yang menebus dirinya dari

    orang-orang kafir atau orang yang berhutang namun dia tidak mampu

    melunasinya. Maka ia diberi dari harta zakat sebesar jumlah hutangnya.

    7) Fi Sabilillah, yaitu orang-orang yang berperang di jalan Allah dan mereka tidakmenerima upah dari baitu lmal.

    8) Ibnu Sabil, yaitu musafir yang kehabisan ongkos/bekal di tengah perjalanan.Maka ia diberi dari harta zakat sebesar ongkos perjalannya untuk sampai ke

    tujuan.

    Dan apabila masih ada harta zakat yang tersisa pada ibnu sabil atau orang yang

    berperang atau orang yang berhutang atau budak yang melebihi kebutuhannya,

    wajib bagi mereka untuk mengembalikannya. Karena ia tidak memiliki harta

    tersebut dengan kepemilikan mutlak, melainkan sesuai kebutuhannya, makaapabila telah terpenuhi kebutuhannya hilanglah keberhakannya terhadap harta

    tersebut.

    d. Fungsi Zakat1) Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan sang khaliq maupun

    hubungan sosial kemasyarakatan diantara manusia, antara lain:

    Menolong, membantu, membina dan, membangun kaum dhuafa yang lemah

    dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan

    kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah

    swt.

    2) Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang orang disekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah, sedang ia sendiri tak memiliki

    apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.

    3) Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa(menumbuhkan akhlaq mulia, menjadi murah hati dan peka terhadap rasa

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    13/31

    Al Islam II 12

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil ( kikir ) serta serakah. Dengan begitu

    akhirnya suasana ketenangan batin karena terbebas dari tuntutan Allah swt dan

    kewajiban kemasyarakatan akan selalu melingkupi hati.

    4) Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atasprinsip-prinsip : Ummatan Wahidatan (umat yang satu), musawah (persamaan

    derajat dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam) dan Takaful

    Ijtima`(tanggung jawab bersama).

    5) Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta(social distribution), dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam

    masyarakat.

    6) Zakat adalah ibadah Maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosialekonomi atau pemerataan karunia Allah swt. dan juga merupakan perwujudan

    solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan dan keadilan, pembuktian

    persaudaraan Islam, pengikat persaudaraan ummat dan bangsa, sebagai pengikat

    batin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang

    yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah.

    7) Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorangdengan yang lainnya menjadi rukun, damai, dan harmonis yang akhirnya dapatmencipatakan situasi yang tentram, aman lahir dan bathin. Dalam masyarakat

    seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunis,

    atheis dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan. sebab dengan dimensi

    dan fungsi ganda zakat persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialime dengan

    sendirinya sudah terjawab. akhirnya sesuai dengan janji Allah swt., akan

    terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur.

    Referensi :

    http://nationalinks.blogspot.com/2009/09/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat.html

    http://www.dakwatuna.com/2008/09/19/1020/zakat-syarat-wajib-zakat-dan-harta-yang-

    wajib-dizakati/

    http://www.uin-alauddin.ac.id/download-7.Zakat%20Rahmawati.pdf

    4. Puasa ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi pembentukan pribadimuslim yang melaksanakannya. Jelaskan apa pengertian puasa? apa

    http://nationalinks.blogspot.com/2009/09/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat.htmlhttp://nationalinks.blogspot.com/2009/09/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat.htmlhttp://www.uin-alauddin.ac.id/download-7.Zakat%20Rahmawati.pdfhttp://www.uin-alauddin.ac.id/download-7.Zakat%20Rahmawati.pdfhttp://www.uin-alauddin.ac.id/download-7.Zakat%20Rahmawati.pdfhttp://nationalinks.blogspot.com/2009/09/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat.html
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    14/31

    Al Islam II 13

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    sesungguhnya yang menjadi hakikat puasa itu? Tujuan disyariatkan ibadah

    puasa dan jelaskan juga hubungannya antara puasa dengan iman, dengan disertai

    contoh?

    a. Pengertian PuasaPengertian Puasa terbagi menjadi 2 bagian, yaitu secara bahasa puasa atau

    shiyam/shaum berarti menahan diri dari sesuatu. Seperti yang dilakukan Maryam bunda

    Nabi dan Rasul Isa as. ketika menahan diri dari berbicara.

    ] /[26

    Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang

    manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan

    Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada

    hari ini."

    Maryam berpuasa berarti menahan diri untuk tidak berbicara. Sedangkan secara

    istilah, puasa adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa

    (misalnya makan, minum, mutah dengan sengaja, hubungan suami istri, dll) sejak fajarterbit hingga matahari terbenam.

    b. Hakikat PuasaOrang yang berpuasa harus membersihkan puasanya dari hal-hal yang

    mengotorinya. Ia harus menjaga anggota badannya dari hal-hal yang diharamkan Allah

    SWT. Ia harus memelihara lisannya dengan tidak berkata iseng, berkata jorok, berkata

    tidak berguna, dan bertindak jahil. Hindari membalas kejahatan dengan kejahatan

    serupa, namun balaslah dengan perilaku yang lebih baik. Orang yang berpuasa

    hendaknya membentengi dan merisai dirinya dari perilaku dosa, kemaksiatan, dan dari

    adzab Allah SWT di akhirat kelak. Seorang ulama salaf berkata, Puasa yang diterima

    adalah puasanya anggota tubuh dari maksiat, puasanya perut, dan kelamin dari syahwat.

    Inilah yang diingatkan oleh banyak hadits yang mulia tentang hakikat puasa.

    Rasulullah saw bersabda, Ash shiyamu junnatun, faidza kana yaumu shaumi ahadikum

    fala yarfuts wala yashkhab wa fi riwayatin wala yajhal fainimru-un sa-bahu aw

    qatalahu fal yaqul inni shaimun (Puasa adalah perisai. Apabila seseorang di antara

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    15/31

    Al Islam II 14

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan tidak berguna dan dalam riwayat lain:

    jangan bicara jahil. Dan jika seseorang memaki atau mengajaknya bertengkar,

    katakanlah, Saya tengah berpuasa (dua kali). (HR. Bukhari dan Muslim).

    Rasulullah saw bersabda, Man lam yada qaulaz zur wal amala bihi falaisalillahi hajatun fi an yadaa thaamahu wa syarabahu (Barangsiapa tidak meninggalkan

    kata-kata palsu dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan

    makanan dan minumannya). (HR. Bukhari).

    Beliau juga bersabda, Rubba shaimin laisa lahu min shiyamihi illal ju-i

    (Betapa banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan dari puasanya selain rasa

    lapar). (HR. Nasai dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Riwayat Ahmad, Hakim, dan

    Baihaki dengan redaksi, Betapa banyak orang berpuasa namun hasilnya hanya lapardan dahaga).

    Khalifah Umar bin Khattab berkata, Puasa bukanlah dari makan dan minum

    semata, tetapi juga dari dusta, kebathilan, dan tindak sia-sia.

    Jabir bin Abdullah Al Anshari berkata, Apabila engkau berpuasa, berpuasalah

    pula pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu dari dusta dan dosa. Janganlah

    menyakiti pembantumu. Hendaklah engkau berpenampilan tenang dan wibawa di hari

    puasamu. Janganlah engkau jadikan hari berbukamu sama saja dengan hariberpuasamu.

    Thaliq bin Qais meriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata, Jika engkau berpuasa,

    jagalah diri sebisamu. Thaliq, di hari puasanya, berdiam diri di rumahnya dan tidak

    keluar selain untuk mengerjakan shalat (di mesjid).

    Abu Hurairah dan sahabat yang lain bila tengah berpuasa, mereka duduk dzikir di

    mesjid. Mereka berkata, Untuk menyucikan puasa kami.

    Hafshah binti Sirin, salah seorang tabiin, berkata, Puasa adalah perisai, selama

    tidak dibakar oleh pelakunya atau dibakar oleh ghibah.

    Dari Maimun bin Mahran, ia berkata, Seringan-ringannya puasa adalah

    meninggalkan makan dan minum.

    Namun demikian, menurut jumhur ulama, kemaksiatan tidak membatalkan pusa,

    meskipun ia mengotori dan melukainya, sesuai dengan kadar kemaksiatan yang

    dilakukan. Demikian itu karena tiada seorang pun yang bisa lolos dari maksiat kecuali

    orang yang dilindungi oleh Allah SWT khususnya kemaksiatan lisan. Dari itu Imam

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    16/31

    Al Islam II 15

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Ahmad mengatakan, Andaikata ghibah membatalkan puasa, niscaya kita tidak dapat

    berpuasa.

    Ulama yang lain menguatkan pandangan ini, Bahwa kemaksiatan tidak

    membatalkan puasa sebagaimana makan dan minum, namun ia terkadang

    menghilangkan pahalanya. Sesungguhnya ini merupakan suatu kerugian, bukan

    masalah remeh bagi mereka yang berakal, dan tidak menganggapnya remeh selain

    orang bodoh. Bagaimana tidak demikian, ia menahan lapar, dahaga, dan syahwat,

    kemudian keluar di penghujung Ramadhan dengan tangan hampa dari kebaikan.

    Menerangkan hadits , Man lam yada qaulaz zuri wal amala bihi fa laisa lillahi

    hajatun fi an yadaa thaamahu wa syarabahu, Imam Abu Bakar bin al Arabi berkata,

    Kandungan hadits ini adalah bahwa barangsiapa melakukan apa yang disebutkan itu,

    puasanya tidak berpahala. Artinya, pahala puasa kalah timbangannya dengan dosa dusta

    dan hal lain yang disebutkan bersamanya.

    Al Allamah al Baidhawi berkata, Bukanlah maksud dari disyariatkannya puasa

    hanya berhubungan dengan lapar dan dahaga. Tetapi yang menjadi turunannya adalah

    menahan syahwat dan menaklukkan an nafs al amarah (nafsu amarah) menjadi an nafs

    al muthmainnah. Bila hal itu tidak dapat dihasilkan, maka Allah tidak memandang

    puasanya dengan pandangan penerimaan. Maka rasul bersabda, Allah tidak butuhsebagai kiasan tidak diterimanya puasa. Sebabnya dinafikan, tetapi yang dimaksud

    adalah akibat.

    Barang siapa berpuasa dengan penuh iman dan mengharap pahala Allah, maka ia

    berhak untuk keluar dari bulan puasa itu dalam keadaan diampuni dan suci dari dosa,

    khususnya dosa-dosa kecil yang terkadang tidak disadari oleh pelakunya, dan ia

    tidaklah tahu bahwa jika dosa-dosa itu semakin bertambah banyak, maka akan

    menghancurkan dan membinasakan pelakunya.

    Rasulullah saw bersabda, Ash-shalawatul khamsu wal jumuatu ilal jumuati wa

    ramadhanu ila ramadhana mukaffiratun lima bainahuma idza tunibatil kaba-ir (Shalat

    lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan, adalah penghapus dosa di

    antaranya, jika dosa-dosa besar dijauhi). (HR. Muslim).

    Dalam hadits mutaffaq alaih dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Man

    shama ramadhana imanan wahtisaban ghufira lahu ma taqadama min dzambihi

    (Barangsiapa mengerjakan puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala,

    niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu).

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    17/31

    Al Islam II 16

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Oleh karena itu, barang siapa mengotori puasanya dengan kemaksiatan telinga,

    penglihatan, lisan, dan anggota tubuhnya, berarti ia telah menyia-nyiakan kesempatan

    untuk penyucian dirinya dan tidak berhak mendapatkan ampunan yang dijanjikan.

    Bahkan lebih dari itu, tertimpa apa yang menjadi tema doa malaikat Jibril dan diamini

    oleh Nabi Muhammad saw, yaitu, Man adraka ramadhana falam yughfar lahu fa-

    abadahullahu (Barang siapa mendapatkan Ramadhan tetapi dosanya tidak diampuni,

    maka Allah menjauhinya). (HR. Ibnu Hibban dalam Sahih-nya dari Hasan bin Malik

    bin Huwairits dari ayahnya dari kakeknya. Ada juga riwayat serupa dari Abu Hurairah

    dan Kaab bin Ujrah). Semoga Allah SWT menguatkan hati dan semangat kita agar

    tidak mudah tergelincir berbuat maksiat terutama di bulan Ramadhan ini.

    c. Tujuan PuasaTaqwa menjadi tujuan sekaligus hikmah daripuasa. Hal ini telah dengan jelas

    termaktub dalam salah satu firmanNya, Qs. Al-Baqoroh: 183: Hai orang-orang yang

    beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang

    sebelum kamu agar kamu bertakwa.

    Kedua, puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan

    tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT.Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan

    persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong

    sesame yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT.

    Selain memiliki tujuan spiritual, juga mengandung manfaat dan hikmah bagi

    kehidupan. Misalnya, puasa itu menyehatkan baik secara fisik maupun psikis

    (kejiwaan).

    d. Hubungan Puasa dengan ImanHai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (Al-Baqarah

    [2] : 183). Maksud dua kali kata seruan dalam ayat ini adalah, pertama: kata ayyu, kata

    seruan ini mengisyaratkan akan besar dan pentingnya perkara yang akan diserukan

    setelahnya, sedangkan kata ya adalah harf tanbih, yakni kata yang meminta perhatian

    pembacanya.

    Kedua, jika pada seruan pertama tidak jelas siapa yang dimaksud, maka pada kata

    seruan kedua dijelaskan bahwa orang yang berimanlah yang diseru ( alladziina

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    18/31

    Al Islam II 17

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    aamanuu ). Seruan kedua ini guna menyemangatkan golongan beriman yang diseru

    secara khusus.

    Hubungan antara shaum dan iman dalam ayat tersebut sangat kuat. Pertama,

    shaum adalah pilar penting bagi tegaknya iman seseorang. Kedua, mengabaikan shaum

    Ramadhan akan merusak nilai iman seseorang di hadapan Allah azza wa jalla. Hal ini

    mengingat sangat personalnya hubungan seorang hamba dengan Allah SWT dalam

    melakukan aktivitas shaumnya.

    Semua amal perbuatan Bani Adam adalah kepunyaan Bani Adam sendiri,

    kecuali puasa. Puasa itu kepunyaan-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasan

    (HR Muslim).

    Ketiga, hanya orang beriman yang sanggup menyambut seruan Allah ini dengan

    konsisten karena keyakinan di qalbu dan ikrar di lisan serta seluruh gerak raga seorang

    mukmin telah bersatu untuk selalu siap tunduk dan taat pada perintah dan menjauhi

    larangan Allah walau berat dan berisiko tinggi sekalipun.

    Keempat, hanya orang yang berimanlah yang ditolong Allah untuk mampu ihsan

    (menyembah Allah walau tak melihat Allah dan merasa yakin bahwa Allah

    memperhatikan semua ibadahnya walau ia tak dapat melihat Allah) dalam shaum.

    Sebab, tak akan mampu seorang hamba untuk ihsan kepada Allah tanpa pertolonganAllah.

    Referensi :

    http://www.dakwatuna.com/2007/09/04/245/ramadhan-cermin-keimanan/

    http://elmoehbass.blogspot.com/2012/08/hubungan-puasa-iman-dan-taqwa.html

    http://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaum/

    5. Ibadah shalat merupakan salah satu dari rukun Islam. Jelasan tujuandisyariatkannya shalat, jelaskan nilai pentingnya dalam Islam, dan jelaskan

    shalat yang seperti apa yang dapat mencapai target dari tujuan disyariatkannya

    shalat?

    a. Tujuan Disyaiatkannya Shalat1) Agar tergolong orang yang bertaqwa

    Ini sangat penting karena dengan menjalankan shalat termasuk kategori orang

    taqwa. Al Quran surat al-Baqarah 2-3 menyebutkan yang artinya:

    http://www.dakwatuna.com/2007/09/04/245/ramadhan-cermin-keimanan/http://www.dakwatuna.com/2007/09/04/245/ramadhan-cermin-keimanan/http://elmoehbass.blogspot.com/2012/08/hubungan-puasa-iman-dan-taqwa.htmlhttp://elmoehbass.blogspot.com/2012/08/hubungan-puasa-iman-dan-taqwa.htmlhttp://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaum/http://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaum/http://jalmilaip.wordpress.com/2011/08/04/hubungan-iman-dan-shaum/http://elmoehbass.blogspot.com/2012/08/hubungan-puasa-iman-dan-taqwa.htmlhttp://www.dakwatuna.com/2007/09/04/245/ramadhan-cermin-keimanan/
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    19/31

    Al Islam II 18

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; (sebagai) petunjuk bagi mereka

    yang bertaqwa; (yakni) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan

    shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka

    2) Untuk mencegah timbulnya perbuatan keji dan munkarDasarnya adalah Al Quran surat Al Ankabut 45 yang artinya: Sesungguhnya

    shalat itu mencegah pemuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya dzikrullah itu

    paling besar. Dan Allah Mengetahui apa yang kamu perbuat(QS. Al-Ankabut [29] :

    45).

    3) Agar bisa meraih keberuntungan yang besar, yakni surgeAl Quran surat Al-Muminun 1-2 menyebutkan yang artinya : Sungguh

    beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam

    shalatnya.

    Barang siapa mengerjakannya, tak ada sesuatu yang disia-siakannya karena

    merendahkan kedudukannya, maka adalah baginya di sisi Allah suatu janji akan

    dimasukkannya ke dalam sorga. ( Sayyid Sabiq).

    Ayat itu dikuatkan dengan sebuah hadits dari sahabat Ubbadah bahwa Rasulullah

    SAW bersabda :Lima shalat telah diwajibkan Allah terhadap hamba-hamba-Nya.

    Barang siapa meninggalkan kewajiban shalat dengan sengaja, sungguh ia benar-benartelah kafir.(H.R. Ibnu Hibban)

    4) Agar terhindar dari neraka dengan segala kepedihannyaAl Quran surat Al Muddatstsir 42-43 menyebutkan yang artinya :Apakah yang

    memasukkan kalian ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu

    tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat

    5) Agar terhindar dari predikat kafirSebuah hadits menyebutkan : Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir)

    adalah shalat, karenanya barang siapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah

    kafir.(HR. At-Tirmizi)

    6) Agar segala amal kebaikannya diterima Allah SWTHal ini karena Allah tidak sudi menerima amal saleh dari mereka yang

    meninggalkan shalat. Sebuah hadits riwayat Ath Thabrani menyebutkan yang artinya :

    Yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat, shalatnya, maka

    jika shalatnya baik, baik pula (diterima) semua amal kebaikannya yang lain, tetapi jika

    shalatnya rusak, rusak pula (ditolak) semua kebaikannya yang lain.

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    20/31

    Al Islam II 19

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    7) Untuk memperoleh 5 karunia besarDengan melaksanakan shalat dan menjaganya dengan baik, sejak dari menjaga

    waktu, kesucian, keikhlasan hingga kekhusyuannya, maka seseorang akan memperoleh

    lima hadiah yang amat menggembirakan baginya dunia akhirat.

    Al Kandahlawi dalam Fadhailul Amal mengutip hadits Rasul SAW yang

    artinya : Diberitakan dalam sebuah hadits bahwa barang siapa menjaga atas

    shalatnya, Allah akan memuliakannya dengan lima macam :

    Dihilangkan dari kesempitan hidup Diselamatkan dari siksa kubur Allah akan memberikan kitab catatan amalnya melalui sebelah kanannya

    (menerimanya dengan tangan kanan)

    Kelak meniti jembatan (ashshiraath) bagaikan kilat8) Agar Tubuh Tetap Sehat

    Ditinjau dari segi kesehatan, gerakan-gerakan shalat ternyata masing-masing

    membawa dampak positif terhadap kesehatan bagi pelakunya.

    Prof.Dr.H.A.Saboe dalam bukunya Hikmah Kesehatan dalam Shalat telah

    menguraikan paniang lebar pendapat-pendapat para ahli kesehatan dan masing masing

    gerakan.

    Ketika sujud, posisi kepala berada di bawah, sehingga sirkulasi darah banyak

    masuk ke otak. Ini penting. karena orang yang otaknya tidak dialiri darah sedetik saja,

    orang itu bisa pingsan, bahkan bisa mati.

    Dengan bersujud, dinding urat nadi otak dilatih dan dibiasakan menerima aliran

    darah relatif lebih banyak dari biasanya, sehingga kematian tiba-tiba yang disebabkan

    oleh pecahnya urat-urat nadi otak gara-gara kemasukan darah lebih banyak secara tiba-

    tiba misalnya ketika marah berat, itu bisa dihindarkan, karena sudah terlatih.

    Hikmah lainnya, ketika bangkit dari sujud,di mana tangan diletakkan di sebelah

    kanan kiri lutut, hampir seluruh berat badan terpikul oleh otot-otot kedua tangan,

    dengan melibatkan otot-otot bahu, otot-otot dada, otot-otot perut, otot-otot punggung

    otot-otot leher dan otot-otot jari tangan.

    Semua otot-otot itu akan berkontraksi yang menjadikan otot-otot tadi menjadi

    lebih besar dan lebih kuat, sedang kan urat-urat darah pembuluh nadi dan pembuluh

    darah balik serta urat-urat getah bening akan terurut, sehingga peredaran darah dan

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    21/31

    Al Islam II 20

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    lympha menjadi lancar. Di mana hal ini amat membantu pekerjaan jantung dan

    mengerutnya dinding pembuluh darah. Dan seterusnya.

    9)

    Dengan shalat, kita bisa berkomunikasi langsung dengan AllahMelalui shalat inilah manusia menghadapkan diri kepada Sang Pencipta dengan

    mengungkapkan pernyataan sumpah setianya, mengingat dan memuji Allah dan

    memohon atas segala hajat yang dibutuhkan. Untuk itu dibutuhkan kesungguhan

    (kekhusyuan) hati, bukan hanya sekedar menghafal doa-doa.

    10) Agar menjadi orang disiplinRasul SAW telah memberikan contoh bagaimana seseorang melakukan shalat,

    dengan sabdanya : Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR.

    Bukhari Muslim ). Di sini Rasul mendidik ummatnya untuk berdisiplin, sejak disiplin

    waktu, sampai dengan sikap hati pada setiap melakukan shalat.

    11) Di dalam shalat berjamaah terkandung falsafah kepemimpinan yang tinggiBetapa banyak falsafah kepemimpinan yang terkandung di dalamnya, misalnya :

    a. Menentukan siapa yang pantas dijadikan imam (pemimpin).

    b. Sebelum shalat dimulai imam perlu menata shaf.

    c. Imam agar membaca suratannya disesuaikan dengan jamaah, barangkali ada yang

    tidak kuat berdiri lama, atau memiliki kesibukan lain.

    d. Mamum harus mengikuti imam dalam segala gerakan

    e. Bila imamnya salah, hendaknya diingatkan oleh mamum dengan cara bijak,

    cukup dengan mengucapkan Subhanallah.

    b. Nilai penting shalat dalam IslamSholat merupakan syiar atau ibadah yang vital dan utama dalam Islam.

    Keberadaannya memiliki posisi yang sangat penting dan tidak dapat ditandingi dengan

    berbagai ibadah lain, baik mahdhah maupun lainnya. Kualitas dan intensitas amal saleh

    dan ibadah seseorang menjadi kurang bermakna jika ibadah shalatnya tidak sempurna

    apalagi terabaikan sama sekali. Sebagai agama yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan

    dan pengajaran, Islam sangat memperhatikan perbaikan dan pembinaan diri dan pribadi

    pemeluknya, setiap bentuk syariat ibadah di dalamnya

    selalu bertujuan mendidik dan memperbaiki diri hambanya. Setiap kewajiban yang

    telah dibebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan maslahat bagi

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    22/31

    Al Islam II 21

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    mereka. Begitu pula dalam perintah shalat. Shalat mengandung nilai edukatif yang

    sangat mendukung terhadapproses pembentukan kesalihan kepribadian. Shalat

    merupakan salah satu rukun Islam dan disebutkan sebagai tiangnya agama. Setiap tiang,

    biasanya berfungsi sebagai penopang untuk bediri-tegaknya sesuatu yang disangganya,

    seperti halnya tiang dalam sebuah bangunan.

    c. Shalat yang mencapai target dari tujuan disyariatkannya shalatShalat yang baik dan benar adalah shalat yang tidak saja memenuhi syarat dan

    rukun, ditambah kekhusyukan dalam pelaksanaannya, tetapi juga berdampak pada

    kebaikan perilaku sehari-hari. Seluruh bacaan dan gerakan shalat, jika direnungkan,

    menyimbulkan sekaligus mencerminkan perilaku yang seharusnya dilakukan seorang

    muslim dalam kehidupannya.

    Takbir sebagai pembuka shalat dan pengakuan serta sikap dasar dalam

    kehidupan seorang Muslim hanya Allah yang Maha Besar, sehingga hanya Dia pula

    yang ditaati, ditakuti, dan dipuji. Pengabdian, permohonan,dan penyandaran hidup

    hanya kepada Allah semata. Gerakan-gerakan shalat seperti rukuk, itidal, sujud, dan

    tahiyat merupakan simbul penghormatan hakiki kepada Allah. Tatkala sujud,kepala kita

    disejajarkan dengan tanah. Setidaknya hal itu bermakna, di hadapan Allah manusiadengan tanah sama-sama makhluk, maka tidak pantas jika kita berlaku angkuh, gila

    hormat, dan sebagainya, sebab pujian dan penghormatan hakiki hanya pantas diberikan

    kepada Allah SWT. Shalat ditutup dengan salam, sambil menengok ke kanan dan kekiri.

    Ketika menutup shalat itu kita mendoakan orang di sekitar kita agar diberi keselamatan

    dan keberkatan. Bacaan dan gerakan itu bermakna,seorang Muslim hendaknya menebar

    keselamatan dan kedamaian kepada sesama, bukan menebar benih kecelakaan,

    kerusuhan, atau permusuhan.

    Referensi :

    http://fai.universitas-majalengka.ac.id/artikel-61-shalat.unma

    http://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-

    rukun.html

    http://sholatyuk.wordpress.com/2011/03/03/tujuan-shalat-sebagai-pemecah-masalah/

    http://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.html

    http://fai.universitas-majalengka.ac.id/artikel-61-shalat.unmahttp://fai.universitas-majalengka.ac.id/artikel-61-shalat.unmahttp://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-rukun.htmlhttp://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-rukun.htmlhttp://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-rukun.htmlhttp://sholatyuk.wordpress.com/2011/03/03/tujuan-shalat-sebagai-pemecah-masalah/http://sholatyuk.wordpress.com/2011/03/03/tujuan-shalat-sebagai-pemecah-masalah/http://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.htmlhttp://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.htmlhttp://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.htmlhttp://sholatyuk.wordpress.com/2011/03/03/tujuan-shalat-sebagai-pemecah-masalah/http://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-rukun.htmlhttp://pendidikan-agama-islam-99.blogspot.com/2012/06/pengertian-shalat-wajib-hukum-rukun.htmlhttp://fai.universitas-majalengka.ac.id/artikel-61-shalat.unma
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    23/31

    Al Islam II 22

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    http://www.wisataumrahhaji.com/2012/12/nilai-nilai-ritual-ibadah-haji.html

    http://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-

    qurban.html

    http://new.yandra.web.id/idul-adha-dan-kewajiban-berkurban/

    http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-

    ritual-dan-sosial/

    6. Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang pelaksanaannya berbeda dariibadah yang lain, karena harus ada syarat mampu. Jelaskan makna ibadah haji

    yang berhubungan dengan: persamaan derajat, persaudaraan, persatuan dan

    berkurban. Jelaskan keempat makna tersebut dan sebutkan juga apa yang

    menjadi simbolnya.

    Ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang sudah sanggup

    untuk melaksanakannya, baik itu secara jasmani maupun secara rohani, sanggup disini

    menunjukkan kepada kesanggupan untuk menyediakan bekal selama diperjalanan

    sampai pulang ke negerinya kembali.

    Haji merupakan salah satu rukun Islam. Islam sangat menganjurkan kepada

    pemeluknya untuk melaksanakan ibadah haji tersebut. Rasulullah SAW dalam

    haditsnya memotivasi kita untuk melaksanakannya:" Barang siapa yang melaksanakan

    ibadah haji, kemudian tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, akan dibersihkan

    dosa-dosanya, sebagaimana waktu ia baru dilahirkan oleh ibunya.

    Dalam hadits lain Rasulullah berkata: Haji mabrur tidaklah ada balasannya

    kecuali surga.

    Selama kita melaksanakan ibadah haji berati kita melaksanakan hal hal yang

    berhubungan dengan persamaan derajat, persaudaraan, persatuan dan berkurban.

    Ihram adalah pakaian yang dipakai jamaah haji, berupa selembar kain yang tidak

    berjahit dan berwarna putih. Makna menggunakan ihram ini adalah adanya persamaan

    derajat manusia di hadapan Allah. Pakaian seringkali menunjukkan perbedaan di

    antara sesama manusia baik secara status sosial, jabatan, atau harta. Dengan memakai

    ihram ini, semua jamaah haji meninggalkan segala perbedaan dan urusan dunia. Dalam

    ibadah haji hanya ada kesibukan untuk beribadah, tidak untuk memikirkan dunia.

    http://www.wisataumrahhaji.com/2012/12/nilai-nilai-ritual-ibadah-haji.htmlhttp://www.wisataumrahhaji.com/2012/12/nilai-nilai-ritual-ibadah-haji.htmlhttp://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-qurban.htmlhttp://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-qurban.htmlhttp://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-qurban.htmlhttp://new.yandra.web.id/idul-adha-dan-kewajiban-berkurban/http://new.yandra.web.id/idul-adha-dan-kewajiban-berkurban/http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-ritual-dan-sosial/http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-ritual-dan-sosial/http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-ritual-dan-sosial/http://www.lebaran.com/khazanah/item/391-makna-ibadah-haji.htmlhttp://www.lebaran.com/khazanah/item/391-makna-ibadah-haji.htmlhttp://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-ritual-dan-sosial/http://alislamiyah.uii.ac.id/2013/02/06/makna-dan-nilai-ibadah-haji-dan-qurban-perspektif-ritual-dan-sosial/http://new.yandra.web.id/idul-adha-dan-kewajiban-berkurban/http://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-qurban.htmlhttp://www.alsyukrouniversal.com/artikel/969-nilai-nilai-kemuliaan-ibadah-haji-dan-ibadah-qurban.htmlhttp://www.wisataumrahhaji.com/2012/12/nilai-nilai-ritual-ibadah-haji.html
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    24/31

    Al Islam II 23

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Secara harfiah kurban berarti mendekatkan diri. Kurban adalah simbol perjuangan

    manusia mewujudkan solidaritas sosial ekonomi demi kesejahteraan bersama. Dengan

    melakukan kurban kemudian membagikannya kepada sesama, memiliki makna bahwa

    kita semua harus saling berbagi dan peka terhadap orang lain. Menyembelih hewan

    berarti menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang menyesatkan.

    Kemanusiaan menjadi salah satu implementasi peran manusia sebagai makhluk

    fungsionil yang bertanggung jawab. Dalam ibadah haji fokus tertuju pada Baitullah

    (Kabah) sebagai simbol persatuan dan kesatuan umat Islam secara internasional.

    Tetapi selain simbol persatuan dan kesatuan, Kabah itu sendiri mengandung makna

    eksistensi kemanusiaan. Misalnya, pada bagian dari kabah terdapat hijr Ismail putra

    Ibrahim. Ismail pernah hidup dalam suka dan duka bersama ibuda Hajar pada saat

    ditinggal ayahanda Ibrahim. Hajar adalah seorang ibu yang penuh kasih sayang

    terhadap anaknya, penuh ketenangan dan keluhuran. Ia adalah seorang wanita hitam,

    miskin dan bahkan budak. Namun demikian budak wanita ini ditempatkan oleh Allah

    SWT, di sana untuk menjadi pelajaran bahwa Allah memberi kedudukan untuk

    seseorang bukan karena keturunan atau status sosialnya, tetapi karena ketaqwaannya

    kepada Allah dan usahanya untuk hijrah dari kejahatan menuju kebaikan, dari

    keterbelakangan menuju peradaban.[Kalau pada amalan thawafmenggambarkan larut dan meleburnya manusia dalam

    hadirat Ilahi, maka pada amalan saiymenggambarkan usaha manusia mencari hidup,

    yang dilakukan selesai thawafagar melambangkan bahwa kehidupan dunia dan akhirat

    merupakan suatu kesatuan dan keterpaduan. Dalam ibadah haji, semua manusia dari

    berbagai penjuru dunia bertemu dan berkumpul di satu tempat. Perbedaan suku-bangsa,

    bahasa, status sosial, dan latar belakang budaya terbukti tidak menjadi penghalang bagi

    mereka untuk bersatu dengan ikatan atas dasar akidah Islam. Ibadah haji telah menjadi

    bukti nyata yang dapat kita indera, bahwa kaum Muslim dapat bersatu dalam satu

    tujuan, yaitu untuk menjalankan ketaatan, ketundukan, dan penghambaan hanya kepada

    Allah SWT.

    Referensi :

    http://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-

    none_07.html

    https://www.mail-archive.com/[email protected]/msg03619.html

    http://e/Kuliah/S1-UMJ/S1/Semester%202/AL%20ISLAM%20II/6/Makna%20Dan%20Nilai%20Ibadah%20Haji%20Dan%20QURBAN%20Perspektif%20Ritual%20Dan%20Sosial.htm%23_ftn2http://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_07.htmlhttp://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_07.htmlhttp://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_07.htmlhttps://www.mail-archive.com/[email protected]/msg03619.htmlhttps://www.mail-archive.com/[email protected]/msg03619.htmlhttps://www.mail-archive.com/[email protected]/msg03619.htmlhttp://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_07.htmlhttp://blogdakwahal-fath.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_07.htmlhttp://e/Kuliah/S1-UMJ/S1/Semester%202/AL%20ISLAM%20II/6/Makna%20Dan%20Nilai%20Ibadah%20Haji%20Dan%20QURBAN%20Perspektif%20Ritual%20Dan%20Sosial.htm%23_ftn2
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    25/31

    Al Islam II 24

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    http://ikadi.or.id/artikel/kajian/282-maqashid-al-hajj-tujuan-ibadah-haji.html

    7. Download Himpunan Putusan Tarjih dari Muhammadiyah online ataubeli/pinjam buku Himpunan Putusan Tarjih. Berdasarkan hal tersebut coba

    rumuskan:

    a. Bagaimana cara melaksanakan shalat fardhuCara melaksanakan shalat Fardhu :

    Bila kamu, hendak menjalankan shalat, maka bacalah: Allahu Akbar dengan

    ikhlas niyatmu karena Allah seraya mengangkat kedua belah tanganmu sejurus

    bahumu, mensejajarkan ibu jarimu pada daun telingamu, Ialu letakkanlah tangan

    kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di atas dadamu lalu bacalah doaiftitah: Alla hummi ba ld baini wa baina khatha ya ya kama-badta bainal

    masyriqi walghrib. Alla humma naqqini-minal-khatha ya kama yunaqqats tsa-

    ubul abyadlu minad danas. Allahummagsil- khatha ya ya bilma-I wats tsalji wal

    barad. atau Waijahtu wajhiya lilladzi-pataras sama wa ti wal ardla hanifan

    musli man wa ma ana minal-musy riki n. Inna shala ti-wa-nusuki wa mahya ya

    wama mati-lilla hi rabbil a lami n.lasari-kalahu wa bidza lika- umirtu wa-ana

    awwalul muslimin (wa anaminal muslimin). Alla-humma antal maliku la-ila-hailla-antal maliku la-ilaha illa-anta, anta rabbi-wa-ana abduka, dhalaman-tu nafsi-

    wataraftu bidambi-fagh firli-dzunu-ba illa-anta, wah dini-li ahsanil akhla-qila-

    yahdini-li ahsanil akhlag-qi-la yahdili ansaniha-illa-anta. Washrifanni-sayyiha-

    la-yashrifu anni-sayyiaha-illa-anta. Lab baika wa sadaika wal khairu kul luhu-fi-

    yadaika, wasysyarru laisailaika. Wa taa-laita astaghfiruka wa atu-bu ilaika. lalu

    berdoa mohon perlindungan dengan membaca: Au-dzubilla-hi minasy syaitha-

    nir ra-ji-m dan membaca: Bismil-Bismilla-hirrahma-nirrahi-m lalu bacalah

    surat Fatihah dan berdoa sesuadh itu: a-min. Kemudian bacalah salah satu surat

    daripada quran dengan diperhatikan artinya dan dengan perlahan-lahan.

    Kemudian angkatlah kedua belah tanganmu seperti dalam takbir permulaan lalu

    rukulah dengan bertakbir seranya melapangkan (meratakan) punggungmu

    dengan lehermu, memegang kedua belah lututmu dengan dua belah tangammu,

    sementara itu berdoa: Subhanaka Alla humma rabbana wa bihamdika alla

    hummaghfirli atau berdoalah dengan salah satu doa dari Nabi saw. Kemudian

    angkatlah kepala untuk Itidal dengan mengangkat kedua belah tanganmu seperti

    http://ikadi.or.id/artikel/kajian/282-maqashid-al-hajj-tujuan-ibadah-haji.htmlhttp://ikadi.or.id/artikel/kajian/282-maqashid-al-hajj-tujuan-ibadah-haji.htmlhttp://ikadi.or.id/artikel/kajian/282-maqashid-al-hajj-tujuan-ibadah-haji.html
  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    26/31

    Al Islam II 25

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    dalam takbiratul ihram dan berdoalah: Sami alla hu liman hamidah dan bila

    sudah lurus berdiri berdoalah:Rabbana-wa lakal-hamd . lalu sujudlah dengan

    bertakbir letakkanlah kedua lututmu dan jari kaki mu di atas tanah, lalu kedua

    tanganmu, kemudian dahi dan hidungmu dengan menghadapkan ujung jari

    kakimu ke arah Qiblat serta merenggangkan tanganmu dari pada kedua

    lambungmu dengan mengangkat sikumu . Dalam bersujud itu hendaklah kamu

    berdoa: Subha na-kalla humma rabbana wa bihamdikalla hummaghfirli , atau

    berdoalah dengan salah satu, doa dari pada Nabi saw. lalu angkatlah kepalamu

    dengan bertakbir dan duduklah tenang berdoa: Alla hum maghibha- warhamni-

    wajburni wahdini warzuqni . Lalu sujudlah kedua kalinya dengan bertakbir

    dan membaca tasbih seperti dalam sujud yang pertama; Kemudian Angkatlahkepalamu dengan bertakbir dan duduklah sebentar sebentar, lalu berdirilah untuk

    rakaat yang kedua dengan menekankan (tangan) pada tanah . Dan kerjakanlah

    dalam rakaat yang kedua ini sebagai dalam rakaat yang pertama, hanya tidak

    membaca doa iftitah .Setelah selesai dari sujud kedua kalinya, maka duduklah

    di atas kaki kirimu dan tumpukkan kaki kananmu serta letakkanlah ke arah dua

    tanganmu di atas kaki-kirimu dan tumpukkan kaki kananmu serta letakkanlah

    kedua tanganmu diatas kedua lututmu. Julurkanlah jari jari tangan kirimu, sedangtangan kananmu menggenggamkan jari kelingking, jari manis dan jari tengah

    serta mengacungkan jari telunjukmu dan sentuhkan ibu jari pada jari tengah .

    Duduk ini bukan dalam rak aat akhir. Adapun duduk dalam rakaat akhir maka

    caranya memajukan kaki kiri, sedang kaki kanan berturnpu dan dudukmu

    bertumpukan pantatmu .Dan bacalah tasyahud begini: attahiyya tu lillahi

    washshalawa tu waththayyiba t, assalamualaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla

    hi wa baraka tuh. Assala mualaina wa ala iba dill his-sha lihi n. Asyhadu alla

    ila ha-illalla h wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasu 1uh . Lalu

    bacalah shalawat pada Nabi s.a.w.: Alla humma shalli ala Muhammad waala a

    li Muhammad, kama shallaita ala lbrahi m -wa a li lbra him, wa ba rik ala

    Muhammad wa a li Muhammad kama barakta ala lbrahi m wa a li lbra him,

    innaka hami dum majid. Kemudian berdolalah kepada Tuhanmu, sekehendak

    hatimu yang lebih pendek daripada, doa dalam tasyahud akhir . Kemudian

    berdirilah untuk rakaat yang ketiga kalau shalatmu. itu pada rakaat, dengan tiga

    atau empat rakaat, dengan bertakbir mengangkat tanganmu dan kerjakanlah

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    27/31

    Al Islam II 26

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    dalam dua rakaat Yang akhir atau yang ketiga, seperti dalam dua rakaat yang

    pertama, hanya kamu cukup membaca Fatihah saja . Dan sesudah rakaat yang

    akhir, bacalah tasyahhud serta shalawat kepada Nabi saw., lalu hendaklah berdoa

    mohonperlindungan dengan membaca: Alla humma inni au dzu bikamin adzabi jahannam- wa min-adza bil qabri wa min fitnatil-mahya wal mama ti wa min-

    sya-rri fitnatil masihid- dajjal . Kemudian bersalamlah dengan berpaling kekanan

    dan kekiri, yang pertama sampai terlihat pipi kananmu dan yang kedua sampai

    terlihat pipi kirimu oleh orang yang dibelakangmu sambil membaca: Assala

    mualaikum wa rahmatulla hi wa baraka tuh. Jika shalatmu dua rakaat, maka

    letakkanlah doa istiadzah (audzubillah setelah membaca shalawat kepada

    Nabi, sesudah rakaat Yang kedua, .1alu bersalamlah sebagai Yang kedua lalubersalamlah sebagai yang tersebut. Perhatian: Tidak ada perbedaan antara pria

    dan wanita dalam cara melakukan shalat sebagai yang tersebut di atas.

    b. Bagaimana cara menghilangkan najisCara Menghilangkan Najis

    Apabila sebagian dari badanmu, pakaianmu dan tempatmu sholat terkena najis

    hendaklah dibasuh (dengan menggosok dan menghilangkannya kalau itu darahhaid), sehingga hilanglah sifat-sifatnya, bau dan rasanya, dengan air yang suci ,

    dan tidak mengapa tertinggal bekas salah satu sifat najis tadi . Dan untuk

    menghilangkan najis kencing anak laki-laki yang belum makan-makanan,

    percikkan dengan air sampai basah . Dan apa yang terkena oleh liur anjing

    cucilah tujuh kali, salah satunya dengan debu yang bersih .

    c. Bagaimana cara wudhuCara Wudhu

    Apabila kamu hendak berwudhu, maka bacalah:

    Bismillahirrahmanirrahim.

    (1) dengan mengikhlaskan niatnya karena Tuhan Allah

    (2) dan basuhlah telapak tanganmu tiga kali

    (3) gosoklah gigimu dengan Kayu arok atau sesamanya.

    (4) kemudian berkumurlah dan isaplah air dari telapak tangan sebelah dan

    berkumurlah; kamu kerjakan yang demikian 3 kali

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    28/31

    Al Islam II 27

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    (5) sempurnakanlah dalam berkumur dan mengisap air itu, apabila kamu sedang

    tidak berpuasa

    (6) kemudian basuhlah mukamu tiga kali

    (7) dengan mengusap dua sudut matamu

    (8) dan lebihkanlah membasuhnya

    (9) dengan digosok

    (10) dan selai-selailah jenggotmu

    (11) kemudian basuhlah (kedua) tanganmu dan kedua sikumu dengan digosok

    tiga kali

    (12) dan selai-selailah jari-jarimu

    (13) dengan melebihkan membasuh kedua tanganmu mulai tangan kanan

    (15) lalu usaplah ubunmu dan atas surbanmu

    (16) dengan menjalankan kedua telapak tangan

    (17) dari ujung muka kepala sehingga tengkuk dan di kembalikan lagi pada

    permulaan

    (18) kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua ibu jari dan

    sebelah dalamnya dengan telunjuk

    (19) lalu basuhlah kedua kakimu beserta kedua mata kaki dengan digosok tigakali

    (20) dan selai-selailah jari-jari kakimu dengan melebihkan membasuh keduanya

    (21) dan mulailah dengan yang kanan

    (22) dan sempurnakanlah membasuh kedua kaki itu

    (23) kemudian ucapkan Asyhadu allaila-ha-ilallah wahdahu-la-syari-kalah, wa

    asyhadu anna Muhammadan abduhuwa rasu-luh.

    d. Bagaimana cara tayamumCara Tayamum

    Dan jika kamu berhalangan menggunakan air atau sakit atau khawatir mendapat

    madlarat , atau kamu di dalam bepergian, kemudian tidak mendapat air, maka

    tayammumlah dengan debu yang baik, untuk mengganti wudlu dan mandi , maka

    letakkanlah kedua tanganmu ke tanah kemudian tiuplah keduanya dengan ikhlas

    niatmu karena Allah dan bacalah: Bismillahirrahmanirrahim kemudian usaplah

    kedua tanganmu pada

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    29/31

    Al Islam II 28

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    mukamu dan kedua telapak tanganmu . Dan apabila kamu dapat menggunakan air

    maka bersucilah dengan air itu .

    e. Bagaimana cara mandi wajibCara Mandi Wajib

    Apabila kamu berjinabat karena mengeluarkan mani atau bertemunya kedua

    persunatan atau kamu hendak menghadiri shalat Jumah atau kamu baru selesai

    dari Haid atau Nifas , maka hendaklah kamu mandi dan mulailah dengan

    membasuh (mencuci) kedua tanganmu dengan ikhlas niatmu karena Allah lalu

    basuhlah (cucilah) kemaluanmu dengan tangan kirimu dan gosoklah tanganmu

    dengan tanah atau apa yang menjadi gantinya lalu berwudlulah seperti yang

    diatas; kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jarimu pada pangkal rambut

    dengan sedikit wangi-wangian , sesudah dilepaskan rambut-nya . Dan mulalilah

    dengan yang kanan , lalu tuangkan air ke atas kepalamu tiga kali, lalu ratakanlah

    atas badanmu semuanya , serta di gosok , kemudian basuhlah (cucilah) kedua

    kakimu dengan mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri , dan jangan

    berlebih-lebihan dalam menggunakan air .

    f. Bagaimana cara Shalat idainCara Shalat idain

    Shalat Id adalah Shalat yang di kerjakan pada tanggal 1 syawal setelah berpuasa

    selama 1 bulan penuh dan juga di kerjakan pada hari raya idul adha pada tanggal

    10 dzulhijah. Shalat hari raya ini dalah shalat yamg di anjurkan untuk di kerjakan

    oleh seluruh umat islam dan bahkan nabi SAW memerintahkan semuanya untuk

    menghadiri shalat termasuk anak anak dan wanita haid untuk menyaksikan shalat

    id tersebut. Shalat id di kerjakan di lapangaan, atau mushola di kerjakan 2 rakaat

    tanpa dia awali adzan dan iqomah dan tanpa shalat sunah di kerjakan sebelum

    sesudahnya. Berdasarkan hadis di bawah ini:

    : : .

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    30/31

    Al Islam II 29

    Jurusan Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdillah berkata: tidak pernah pada hari raya

    Idhul Fitri dan Idhul Adha di azani. Kemudian aku bertanya tentang hal itu

    kemudian jabir bin abdilah menjawabnya bahwa tidak adzan untuk shalat pada

    hari raya Idul fitri ketika imam datang dan tidak pula ada iqomah dan seruan. Dan

    tidak sesuatu pun pada hari itu. : ? . Dari Ibnu Abbas berkata: Nabi SAW keluar pada hariraya Idhul Fitri lalu shalat du rakaat. Beliau tidak shalat sebelum dan sesudahnya

    (HR. Jamaah) Shalat ini berbeda dengan shalat jumat. Shalat jumat di awali

    dengan 1 takdir sedangkan shalat Id di mulai dengan 7 takbir sebelum membaca al

    Fatihah. Berdasarkan hadis dibawah ini: - - . Dari Aisyah ra.sesungguhnya Rasululloh SAW bertakbir dalam shalat idul fitri dan idul adha

    pada rakaat pertama 7 takbir dan pada rakaat ke dua 5 takbir.(HR. Abu Daud, Ibnu

    Majah, Ahmad Al Hakim) Hadits ini di sandarkan pada Aisyah dan Abu Hurairah

    dalam sanadnya ada orang yang bernama Ibnu Lahiah sehingga hadits nya lemah.

    Namun terdapat juga jalur lain yang mendukungnya dari Amr bin Auf, Abdullah

    bin Amr bin Ash, sehingga hadist ini kedudukanya menjadi Hasan Lighoirihi.

    Selain itu hal ini juga di dukung dengan perbuatan sahabat seperti Abu Hurairah,Ibnu Abbas dll. Semua mereka bertakbir 7 dan 5 kali kemudian tidak ada 1 hadist

    pun yang menyelisihi nya yang menyatakan bahwa Rasullullah bertakbir 1 kali.

    Kemudian Syaikh al-Bani menshahihkan hadis di atas. Kemudian setelah shalat

    dua rakaat diikuti khutbah Id. Sebagian mazhab menganjurkan 2 khutbah seperti

    khutbah jumat seperti hal nya imam syafii mngatakan bahwa duduk diantara 2

    khutbah adalah sunah hal ini di sandarkan pada hadist riwayat Ibnu Majah.

    g. Bagaimana cara Shalat JumatCara Shalat Jumat

    Adapun tata cara pelaksanaan shalat Jumat, yaitu :

    1. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur),

    kemudian memberi salam dan duduk.

    2. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.

    3. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai

    dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada

  • 8/12/2019 AL ISLAM II (Endah Yunita Sari_2013437030)

    31/31

    Al Islam II 30

    Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jamaah,

    mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan

    larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan

    serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka

    dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta'ala.

    Kemudian duduk sebentar

    4. Khutbah kedua : Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah

    dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan

    yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai

    5. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan

    iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama'ah dua

    rakaat dengan mengeraskan bacaan

    Hal-hal yang dianjurkan

    Pada shalat Jumat setiap muslim dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut:

    Mandi, berpakaian rapi, memakai wewangian dan bersiwak (menggosok gigi). Meninggalkan transaksi jual beli ketika adzan sudah mulai berkumandang.

    Menyegerakan pergi ke masjid. Melakukan shalat-shalat sunnah di masjid sebelum shalat Jumat selama Imam

    belum datang.

    Tidak melangkahi pundak-pundak orang yang sedang duduk danmemisahkan/menggeser mereka.

    Berhenti dari segala pembicaraan dan perbuatan sia-sia apabila imam telahdatang.

    Hendaklah memperbanyak membaca shalawat serta salam kepada RasulullahSAW pada malam Jumat dan siang harinya

    Memanfaatkannya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa karena hari Jumatadalah waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa.

    Referensi :

    http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d9

    15

    http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d915http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d915http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d915http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d915http://ebookbrowsee.net/gdoc.php?id=598103291&url=98b5f41b03a2ade61d10d84724b1d915