Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

52
I. AKUNTANSI UNTUK RUMAH SAKIT 1.1 Pengertian Akuntansi Rumah Sakit Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit. Dalam peraturannya, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua yaitu: a Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital).Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards oard-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khusunya dalam pernyataan (FASB Statement) no 17 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba. b Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital).Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang 1

description

-

Transcript of Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Page 1: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

I. AKUNTANSI UNTUK RUMAH SAKIT

1.1 Pengertian Akuntansi Rumah Sakit

Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen

keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan

data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan

keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi

kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah

Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip

akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan

yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta

mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban

petugas Rumah Sakit.

Dalam peraturannya, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital).Dalam hal ini

pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang

dikembangkan oleh Financial Accounting Standards oard-FASB (Dewan Standar

Akuntansi Keuangan) khusunya dalam pernyataan (FASB Statement) no 17 tentang

Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.

b Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital).Dalam hal ini

pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang

dikembangkan oleh Governmental Accounting Standards Board-GASB (Dewan

Standar Akuntansi Pemerintahan)

1.2 Struktur Dana di Rumah Sakit

Struktur Dana di Rumah Sakit meliputi

1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)

2.. Dana Terikat (Restricted Fund)

Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya

pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di

pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund) dalam akuntansi

universitas yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari.

Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dan ayang dibatasi penggunaannya pada suatu

tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang

1

Page 2: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1) Dana

Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan

yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund),

yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.

Aktiva yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau lebih

dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan terikat

permanen. Selengkapnya, dana-dana yang umum digunakan dalam akuntansi dana untuk

rumah sakit dapat dilihat pada figur berikut ini

Kelompok Dana Terikat

Umum Tujuan

Khusus

Terikat

Waktu

Penggantian

dan

Pengembanga

n Fasilitas

Abadi

Dasar

Akuntansi

Akrual Pemasukan/sumbangan (contribution), transfer, dicatat

secara langsung dalam dana yang bersangkutan

Sumber daya/dana ditahan dalam masing-masing dana

hingga dipindahkan ke Dana Umum untuk belanja

Deskripsi

Perbedaan

Dana

dibatasi

untuk tujuan

operasional

tertentu.

Dana tidak

dapat

digunakan

sampai

waktu yang

ditentukan

pihak

sponsor

Dana dibatasi

untuk

penambahan

aktiva tetap

Dana abadi

yang harus

dikelola dan

tidak untuk

digunakan

Laporan

Keuangan

Neraca

Laporan Operasi

Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan Arus Kas

1.2.1 Dana Umum

Dana Umum (General Funds) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang

diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari rumah sakit.

2

Page 3: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Dalam Dana mum, direksi rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas

sumber daya tertentu.

1.2.2 Dana Terikat

Kelompok dana (funds groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan

untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori

dana tersebut. Secara garis besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok Dana Terikat ini

dapat dibagi menjadi dua yaitu yang pembatasannya bersifat sementara (temporarily

restricted) dan yang pembatasannya bersifat tetap (permanently restricted).

1.3 Siklus Transaksi Akuntansi Rumah Sakit

Siklus transaksi dalam rumah sakit berawal dari transaksi atau peristiwa ekonomi, jika di

dalam rumah sakit misalnya ketika ada pasien. Lalu berlanjut ke siklus pendapatan,

pengeluaran, pelayanan dan keuangan. Selanjutnya siklus pelaporan keuangan dan berakhir di

laporan keuangan.

1.4   Rumah Sakit Sebagai Badan Layanan Umum (BLU)

Badan layanan umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa

yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya

didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

3

Page 4: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum, tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan

fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip eknomi dan produktivitas dan

penerapan praktik bisnis yang sehat. Praktik bisnis yang sehat artinya berdasarkan kaidah

manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian

dan pertanggungjawaban.

Secara umum asas badan layanan umum adalah pelayanan umum yang

pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan, tidak terpisah secara hukum

dari instansi induknya.

Asas BLU yang lainnya adalah:

a.         Pejabat BLU bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan layanan umum

kepada pimpinan instansi induk,

b.         BLU tidak mencari laba,

c.         Rencana kerja, anggaran dan laporan BLU dan instansi induk tidak terpisah,

d.        Pengelolaan sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.

Diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) adalah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal

69 ayat (7) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. PP tersebut bertujuan

untuk meningkatkan pelayanan publik oleh Pemerintah, karena sebelumnya tidak ada

pengaturan yang spesifik mengenai unit pemerintahan yang melakukan pelayanan kepada

masyarakat yang pada saat itu bentuk dan modelnya beraneka macam. Jenis BLU disini

antara lain rumah sakit, lembaga pendidikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain.

Rumah sakit sebagai salah satu jenis BLU merupakan ujung tombak dalam pembangunan

kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas

pelayanan rumah sakit yang dinilai masih rendah.

Ini terutama rumah sakit daerah atau rumah sakit milik pemerintah. Penyebabnya

sangat klasik, yaitu masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah sakit umum daerah

dan rumah sakit milik pemerintah, sehingga tidak bias mengembangkan mutu layanannya,

baik karena peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM)

yang rendah.

Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen maupun

operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu antara lain

bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya

4

Page 5: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan

lainnya adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks

karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, tindakan ekonomis, sumber

daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan yang tidak kalah penting adalah

perkembangan teknologi dari rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit pemerintah yang terdapat

di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan tersebut.

Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum rumah sakit

pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah ke bawah,

sedangkan rumah sakit swasta melayani masyarakat kelas menengah ke atas. Biaya kesehatan

cenderung terus meningkat,dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah

tersebut. Peningkatan biaya kesehatan menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit

pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk

kalangan menengah ke bawah. Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah

sakit yang murah dan bermutu.

Standar Pelayanan dan Tarif Layanan Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang telah

menjadi BLU/BLUD menggunakan standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh

menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati /walikota sesuai dengan kewenangannya, harus

mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta

kemudahan untuk mendapatkan layanan.

Rumah Sakit Sebagai BLU ditinjau dari aspek pelaporan keuangan dan

pertanggungjawabannya bahwa paket undang-undang bidang keuangan Negara merupakan

paket reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara yang kita alami sejak

kemerdekaan. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang

menekankan basis kinerja dalam penganggaran, member landasan yang penting bagi orientasi

baru tersebut di Indonesia.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara membuka

koridor baru bagi penerapan basis kinerja dalam penganggaran di lingkungan pemerintah.

Instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya member pelayanan kepada masyarakat

dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan

produktivitas, efisiensi, dan efektivitas dalam segala aktivitasnya. Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD), diharapkan menjadi contoh konkrit yang menonjol dari penerapan

manajemen keuangan berbasis pada hasil (kinerja). Peluang ini secara khusus menyediakan

kesempatan bagi satuan-satuan kerja pemerintah yang melaksanakan tugas operasional

5

Page 6: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

pelayanan publik, untuk membedakannya dari fungsi pemerintah sebagai regulator dan

penentu kebijakan.

Dalam hal konsolidasi laporan keuangan rumah sakit pemerintah daerah dengan

laporan keuangan kementerian negara/lembaga, maupun laporan keuangan pemerintah

daerah, maka rumah sakit pemerintah daerah sebagai BLU/BLUD mengembangkan sub

sistem akuntansi keuangan yang menghasilkan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP

Berdasarkan PMK No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan

Keuangan Badan Layanan Umum dan sesuai pula dengan Pasal 27 PP No. 23 tahun 2005,

maka rumah sakit pemerintah daerah dalam rangka pertanggung jawaban atas pengelolaan

keuangan dan kegiatan pelayanannya, menyusun dan menyajikan : 1) Laporan Keuangan; dan

2) Laporan Kinerja.Laporan Keuangan tersebut paling sedikit terdiri dari: (1) Laporan

Realisasi Anggaran dan atau Laporan Operasional; (2) Neraca; (3) Laporan Arus Kas; dan (4)

Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan rumah sakit pemerintah daerah sebelum disampaikan kepada

entitas pelaporan direview oleh satuan pemeriksaan intern, namun dalam hal tidak terdapat

satuan pemeriksaan intern, review dilakukan oleh aparat pengawasan intern kementerian

negara/ lembaga. Review ini dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan anggaran

dan penyusunan Laporan Keuangan BLU. Sedangkan Laporan Keuangan tahunan BLU

diaudit oleh auditor eksternal.

Dengan implementasi perubahan kelembagaan menjadi badan layanan umum, dalam

aspek teknis keuangan diharapkan rumah sakit akan memberi kepastian mutu dan kepastian

biaya menuju pada pelayanan kesehatan yang lebih baik. Pendapatan dan belanja BLU tetap

merupakan bagian APBD dengan aset yang tidak dipisahkan. Namun lembaga ini tidak

mengutamakan mencari keuntungan semata, lebih memprioritaskan pelayanan masyarakat.

Selain itu, peran pemerintah daerah dalam pembiayaan juga tetap. BLU di sini beroperasi

sebagai unit kerja pemerintah daerah bertujuan memberikan layanan umum yang

pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk

bersangkutan. Sesuai dengan asas yang diamanatkan, BLU mengelola penyelenggaraan

layanan umum sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.

Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang telah menjadi BLU/ BLUD menggunakan

standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh menteri/ pimpinan

lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya, harus mempertimbangkan

kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk

6

Page 7: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

mendapatkan layanan. Dalam hal rumah sakit pemerintah di daerah (RSUD) maka standar

pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah.

Rumah sakit BLU memperoleh dana APBN untuk biaya operasional dan belanja

modal. Biaya operasional biasanya digunakan untuk biaya gaji pegawai dan biaya

pemeliharaan aktiva tetap. Sedangkan belanja modal adalah pengeluaran untuk pembelian

tanah dan pembangunan gedung, yang dikapitalisasi di Neraca dan dicatat sebagai

penambahan Aktiva Tetap. Pada saat pembuatan RBA, BLU mengajukan rencana bisnis dan

anggaran ke departemen induk untuk mendapat persetujuan. Departemen induk akan

memasukkan anggaran yang diminta dalam Rencana Kerja dan Anggaran (selanjutnya

disebut RKA) departemen yang bersangkutan. RBA BLU dikonsolidasikan dengan RKA dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKA Kementerian/Lembaga.

1.5 Laporan Keuangan Rumah Sakit

Terdapat 4 laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi

1. Neraca

Neraca Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses

penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca

perusahaan yang sering kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada

beberapa hal yang secvara khusus perlu diperhatikan antara lain:

a. Kas. Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada

Dana Terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi,

misalnya kas yang terdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi.

b. Piutang. Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat

direalisasi. Dengan demikian, dibuat penyajian tentang “penyisihan

piutang tak tertagih.”

c. Investasi. Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat

pembelian, atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi

diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi yang tidak dibatasi

harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan

operasi rumah sakit.

d. Aktiva Tetap. Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi

depresiasinya dalam Dana Umum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan

entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan aktivannya dalam

suatu dana atau kelompok dana tertentu.

7

Page 8: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

e. Aktiva yang Disisihkan. Klasifikasi aktiva terikat diberikan pada dana

yang penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang

mensponsori dana tersebut.

f. Utang Jangka Panjang. Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca.

Hal ini berbeda kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan

pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok

dana tertentu.

g. Saldo Dana. Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah

dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh Rumah Sakit dipisahkan

menjadi (1) terikat, yang dapat digunakan dengan bebas sesuai

kebijaksanaan dari rimah sakit, (2) terikat sementara waktu, yang baru

dapat digunakan ketika kriteria tertentu dari pihak sponsor terpenuhi, dan

(3) terikar permanen, yang dikelola dan hanya dapat digunakan hasilnya

saja.

2. Laporan Operasi

Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam laporan

operasi. Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi

lainnya yang mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Berikut ini adalah

pos-pos yang juga perlu menjadi perhatian:

a. Pendapatan Jasa Pasien. Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah

bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian

dikurangi dengan penyesuaian kontraktual menjadi pendapatan bersih

jasa atas pasien.

b. Penyesuaian Kontraktual. Penyesuaian kontraktual berasal dari

keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis.

c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya. Pendapatan dari kegiatan lainnya

mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti

kantin dan sewa parkir.

d. Transfer Antardana. Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva tetap

dalam dana terikay ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak

sponsor/donor sudah terpenuhi.

e. Beban Dana Umum. Beban-beban dalam dana umum diakui secara

akrual, seperti halnya pada entitas komersial

8

Page 9: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

f. Sumbangan. Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk

jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan

nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya

tidak dicatat

3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu tidak

terikat, terikat sementara, dan terikat permanen

4. Laporan Arus Kas

Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas yang komersial.

1.6 Ilustrasi Transaksi

Dana Umum

Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp

2.6000.000 jika diukur dengan menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, terdapat

penyesuaian kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. ayat jurnalnya adalah

sebagai berikut:

1. Piutang 2.600.000

Pendapatan Jasa Pasien 2.600.000

2. Penyesuaian Kontraktual 240.000

Piutang 240.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah Sakit Impian juga memperoleh

pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total senilai Rp

30.000,00. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

3. Kas 30.000

Pendapatan Program Lainnya 30.000

Selama 20x6, Rumah Sakit Impian mengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000. Dari

jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupakan penggunaan

aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain

itu Rumah Sakit Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000,00. Ayat

jurnalnya adalah sebagai berikut:

4. Belanja- Jasa Keperawatan 800.000

Belanja- Jasa Profesional Lainnya 620.000

Belanja- Jasa Umum 700.000

9

Page 10: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Belanja- Jasa Fiskal 100.000

Belanja- Jasa Administrasi 80.000

Belanja- Biaya Malpraktik 30.000

Belanja- Piutang Tak Tertagih 60.000

Belanja- Depresiasi 200.000

Kas 2.125.000

Estimasi Piutang Tak Tertagih 60.000

Persediaan 90.000

Belanja Dibayar di Muka 5.000

Akumulasi Depresiasi 200.000

Utang Usaha 50.000

Utang Gaji 30.000

Utang Biaya Malpraktik 30.000

5. Belanja- Jasa Profesional Lainnya 10.000

Pendapatan Donasi Jasa 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Impian juga menerima

donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat-

obatan senilai Rp 30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggunaannya. Ayat

jurnalnya adalah sebagai berikut:

6. Kas 63.000

Sumbangan- Tidak Dibatasi 63.000

7. Kas 30.000

Sumbangan- Tidak Dibatasi 30.000

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Impian selama 20x6 adalah pendapatan

senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit

sendiri bagi pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah

Sakit Impian juga memperoleh keuntungan senilai Rp 5.000 dari penjualan

peralatannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

8. Kas- Disisihkan untuk Pembangunan Gedung 10.000

Pendapatan Investasi 10.000

9. Kas 55.000

Akumulasi Depresiasi 50.000

Aktiva Tetap 100.000

10

Page 11: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000

Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat.

Jumlah

(Rp)

Dana Terikat Deskripsi

180.000 Dana untuk Tujuan Khusus Dana dalam bentuk uang tunai

untuk riset dan pendidikan

200.000 Danan Penggantian dan

Pengembangan Fasilitas

Dana dalam bentuk uang tunai

untuk membeli peralatan

25.000 Dana Penggantian dan Perluasan

Gedung

Peralatan yang sudah dapat

digunakan untuk kegiatan operasi

12.000 Dana Terikat Waktu Penarikan piutang

Ayat Jurnalnya adalah sebagai berikut:

10. Kas 180.000

Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000

11. Kas 200.000

Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 200.000

12. Aktiva Tetap 25.000

Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000

13. Kas 12.000

Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000

Sedangkan berikut adalah ayat- ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain dalam

Dana Umum dari Rumah Sakit Impian selama tahun 20x6

14. Kas 2.250.000

Estimasi Piutang Tak Tertagih 50.000

Piutang 2.300.000

15. Persediaan 50.000

Kas 50.000

16. Kas 50.000

Investasi 50.000

17. Aktiva tetap 250.000

11

Page 12: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Kas 250.000

18. Wesel Bayar 5.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000

Utang Usaha 90.000

Utang Gaji 25.000

Kas 180.000

19. Kas 35.000

Utang Pihak Ketiga 35.000

20. Utang Jangka Panjang 50.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000

21. Investasi 15.000

Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000

1.7 Dana Untuk Tujuan Khusus

Rumah sakit juga membentuk suatu dana untuk keperluan- keperluan khusus yang disebut

Dana untuk Tujuan Khusus. Danan ini seperti juga dana terikat lainnya, tidak mencatat

belanja. Dana ini hanya mencatat aktiva yang penggunaannya dibatasi sampai Dana Umum

memenuhi persyaratan untuk menggunakan aktiva tersebut, biasanya setelah melakukan

belanja operasi yang sesuai dengan persyaratan atau setelah direksi rumah sakit menyetujui

belanja tersebut. Dalam hal ini aktiva ditransfer dari Dana unutk Tujuan Khusus ke Dana

Umum untuk membayar belanja operasi dimaksud.

Selama tahun 20x6, Dana untuk tujuan Khusus dari Rumah Sakit Impian mencatat

pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut,

dan mencatat sumbangan dari sponsor/ donor senilai Rp 115.000. Ayat jurnalnya adalah

sebagai berikut:

22. Kas 66.000

Pendapatan Investasi- Terikat 66.000

23. Kas 115.000

Sumbangan- Terikat 115.000

Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun

20x6,maka dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana

Umum. Ayat Jurnalnya adalah sebagai berikut:

24. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000

12

Page 13: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Kas 180.000

Dana Terikat Waktu

Selama tahun 20x6 Dana Terikat Waktu dari Rumah Sakit Impian mengakui piutang

senilai Rp 12.000 yang langsung ditransfer ke Dana Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai

berikut:

25. Kas 12.000

Piutang 12.000

26. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000

Kas 12.000

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas

Selama tahun 20x6 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit

Impian mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000 dalam bentuk peralatan dan

senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai. Selain itu Rumah Sakit Impian juga memperoleh

pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini. Ayat jurnalnya

adalah sebagai berikut:

27. Aktiva tetap 25.000

Sumbangan- Terikat 25.000

28. Kas 60.000

Sumbangan- Terikat 60.000

29. Kas 7.000

Pendapatan Investasi- Terikat 7.000

Selanjutnya, selama tahun 20x6 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang sudah dapat

digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana

Penggantuan dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan

penggunaannya sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

30. Aktiva tetap 200.000

Kas 200.000

31. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000

Aktiva Tetap 25.000

Berikut ini adalah transaksi- transaksi lain yang berkaitan dengan Dana Penggantian dan

Pengembangan Fasilitas selama tahun 20x6. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar

Rp 105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 122.000 dengan menggunakan dana ini.

32. Kas 105.000

13

Page 14: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Piutang atas janji 105.000

33. Investasi 122.000

Kas 122.000

Dana Abadi

Selama 20x6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk

uang tunai senilai Rp 415.000, dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung diinvestasikan.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

34. Kas 415.000

Sumbangan- Terikat 415,000

35. Investasi 400.000

Kas 400.000

Format Laporan Keuangan

Rumah Sakit Impian

Neraca

Per 31 Desember 20X5

(dalam ribuan rupiah)

URAIAN

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas

Piutang

-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih

Piutang Sumbangan

Persediaan

Beban Dibayar Di Muka

Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva yang Disisihkan:

Kas Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas

Piutang disisihkan untuk pengembangan fasilitas

Investasi disisihkan untuk pengembangan fasilitas

Penyisihan Internal Pengembangan Fasilitas

285.000

460.000

(40.000)

-

50.000

15.000

770.000

75.000

15.000

1.330.000

10.000

14.000

400.000

(30.000)

12.000

60.000

20.000

426.000

210.000

120.000

808.000

-

14

Page 15: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Total aktiva yang disisihkan

Investasi

Aktiva Tetap

-/- Akumulasi Depresiasi

Aktiva Tetap (Bersih)

JUMLAH AKTIVA

1.430.000

681.000

3.375.000

(1.150.000)

2.225.000

5.106.000

1.138.000

716.000

3.200.000

(1.000.000)

2.200.000

4.530.000

KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH

KEWAJIBAN LANCAR

Utang Bank

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Utang Usaha

Utang Gaji

Utang Malpraktik

Utang Pihak Ketiga

Pendapatan Diterima di Muka

Total Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

JUMLAH KEWAJIBAN

65.000

50.000

50.000

30.000

30.000

160.000

5.000

390.000

1.050.000

1.440.000

70.000

60.000

90.000

25.000

-

125.000

5.000

375.000

1.100.000

1.475.000

AKTIVA BERSIH:

Tidak Terikat

Terikat Sementara

Terikat Permanen

Total Aktiva Bersih

Total Kewajiban dan Aktiva Bersih

2.025.000

426.000

1.215.000

3.666.000

5.106.000

1.685.000

570.000

800.000

3055.000

4.530.000

II. AKUNTANSI UNTUK UNIVERSITAS

15

Page 16: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

2.1 Akuntansi Universitas

Akuntansi universitas adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan

pelaporan informasi ekonomi universitas yang berguna dalam penilaian dan pengambilan

keputusan mengenai usaha atau kegiatan universitas. Kegiatan akuntansi universitas meliputi

pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan,

pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, dan

pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Dalam peraturannya, universitas dikelompokkan nenjadi dua yaitu:

1.      Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University). Dalam hal ini

pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasr standar akuntansi yang

dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan

Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan (FASB Statement) No.

117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.

2.      Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam hal ini

pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang

dikembangkan oleh Govermental Accounting Standars Board – GASB (Dewan

Standar Akuntansi Pemerintahan) khusunya dalam pernyataan (GASB Statement)

khusunya dalam pernyataan (GASB Statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan

Keuangan untuk Universitas”.

2.2 Struktur Dana Di Universitas

Struktur dana untuk universitas terdiri atas :

1.      Dana Lancar (Currents Funds)

2.      Dana Pinjaman (Loan Funds)

3.      Dana Abadi ( Endowment Funds)

4.      Dana Anuitas dan Pensiun (Anuity and Life Income Funds)

5.      Dana Pembangunan (Plants Funds)

Dana Lancar (Current Funds) adalah dana yang didirikan oleh universitas untuk

mengelola kekayaan atau sumber daya (resource) yang akan digunakan dalam rangka

membiayai kegiatan opresional sehari-hari. Current Funds ini dibagi menjadi dua, yaitu dan

yang penggunaannya tidak ada batasan (unrestriced current funds)dan dana yang

penggunaannya terbatsa pada tujuan tertentu (restriced current funds)

16

Page 17: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Dana Pinjaman (Loan Funds) dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana

yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai unversitas maupun

pihak-pihak lain yang terkait dengan universitas.

Dana Abadi (Endowment Funds) adalah dana yang dikumpulkan dan kemudain

dikelola oleh universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini “diabadikan”

kemudian dikelola untuk bentuk investasi yang hasilnya (return) bisa dimanfaatkan untuk

penggunaan jangka pendek.

Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds) adalam semacam dan

pensiun yang dikelola universitas, sedangkan Dana Pembangunan (Plant Funds) adalah

dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunana berupa pembangunann gedung, fasilitas,

dan aktiva tetap lainnya.

Tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas, yaitu:

1.      Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement of current funds

revenues, expenditures, and other changes)

2.      Laporan perubahan saldo dana (statements of changes in funds balances)

3.      Laporan kombinasi (combined balanced sheet)

Secara ringkas, akuntansi dana dan pelaporannya dapat dilihat pada tabel berikut ini

a. Dana Lancar Tidak Terikat

Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Cureent Fund) mencatat dana yang dapat

dibelanjakan untuk menjalanakan aktivitas utama dari universitas dan yang penggunanya

tidak dibatasi untuk tujaun tertentu. Dana Lancar tidak Terikat serupa dengan tujuannya

dengan Dana Umum pada entitas pemerintah.

Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Teriakt adalah dasar akrual seperti yang

digunakan untuk entitas komersia. Namun, sebagai ganti laba bersih (net income), selisih

anatra pendapatan dan belanja dicatat sebagai perubaha bersih atas saldo dana (net change ti

fund balance)

Bagian keuangan dari universitas baisanya menyiapkan rincai nanggaran menurut

fungsi, objek departemen, dan kelompok belanja. Pencatatn ayat jurnal untuk anggaran ini

seruap dengan yang dicatat dalam akuntansi pemerintahan.

Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut:

Anggaran Pendapatan XXX

Estimasi Belanja XXX

17

Page 18: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Saldo Dana XXX

Ayat jurnal anggaran tersebut ditutp pada akhir periode.

Selain itu, seperti telah disinggung sebelumnya, akuntansi dan untuk universitas juga

menggunakan sistem encumbrances untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan.

Denagn sistem ini, ketika dilakukan pesanan pembelian maka dicatatlah ayat jurnal berikut:

Belanja XXX

Cadangan Beban Belanja XXX

Setalah pesanan diterima maka jurnal di atas diablik senilai proporsi pesanna yang

diterima, dan dilakukan pencatatan atas nilai pesanan yang sebenarnya diterima :

Cadangan Beban Belanja XXX

Beban Belanja XXX

Belanja XXX

Kas XXX

Dalam akntansi dan untuk universitas, dad beberpaa hal yan geplu diperhatikan anatra lain:

1. Pendapatan dan Belanja

Sehubungan dengan pendapatan (revenuei) dan belanja (expenditure), dalam

akuntansi dan untuk univeristas terdapat beberpa hal yang eprlu diperhatikan sebagai berikut:

a.      Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih

Uang Kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan utama dari Dana

Lancar Tidak Terikat. Dalam kauntansi dam untuk universitas jumlah uang kuliah

yang seharusnya terkumpul berdasarkan tarif standar diakui secara penuh sebagai

pendapatan.

b.      Pengembalian Uang Kuliah

Akuntansi dana untuk universitas mengahruskan pengembalian uang kuliah (unutk

mehasiswa yang mengundurkan diri) dicatat sebagai penguarangan pendapatan.

Ketika pengembalian kepada mahssiwa tersebut disetujui, univeristas mendebit

pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit kas atau piutang.

c.       Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua Periode

Suatu sesi perkuliahan mungkin dimulai pada suatu periode berjalan namun baru

diselesaikan pada periode berikutnya. Akunatnsi dana untuk univeristas

mengahruskan bahwa uang kuliah yang dipungut untuk sesi perkuliahan tersebut

18

Page 19: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

diakui sebagai pendapatan pada periode di mana sesi perkulaihan paling banyak

diselenggarakan., bersama dengan seluruh belanja yang berhubunagn dengan sesi

perkulaihan tersebut.

2. Tranfer dan Penyisihan Dana

Seperti dalam akuntansi pemerintahan, akuntansi dan untuk universitas juga memiliki

beragam transfer antardana. Namun, dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah

khusu yaitu transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib (nonmandatory

transfer). Transfer wajib adalah transfer dari Dana Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi

ketentuan dari pihak eksternal dala msuatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer

serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan. Transfer tidak

wajib juga dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan yang berhubuangan dengan

Dana Lancar serupa dengan transfer antardana dalam akuntansi pemerintahan

Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar tidak

Teriakt utnu ktujuan tertentu di msa depan. Penyisihan yan gdisebut dana yang

penggunaannya ditetapkan tau dialokasikan oleh dewan (baord-designated funds) ini

adalah penyisiahn yang serupa dengan penyisihsan laba ditaha (retained earnings) dalam

enstitas komersial. Majemen dapat menetapkan atau mencabut penyisihan tersebut menurut

kebijakannya sendiri.

Investasi

Investasi dialporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu institusi publik.

Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam bilai wajar inverstasi untuk peridoe

berjalan, harus dilaporkan sebagai pendapatan (irevenue) dalam laporan operasi entitas yang

sesuai.

Sumbangan

Universitas mencari pemasuakn dari alumni, perusahaan, dan lemabaga eksternal untu

kmemperbaik program dan aktivitas pendisikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari

pemsukan tambaha dari lemabaga-lemabga internalnya. Lemabaga-lemabaga yan gmenjadi

bagian integral dari unversitas juga memiliki dana lancar serta dana-dana lainnya yang

disatukan dalam laporan keuangan unversitas.

Depresiasi

Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melporkan depresiasi

(penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresisasi harus

dilaporkan sebagai belanaj (expenditure) dalam dana yang menggunakan aktiva bersangkutan

selama periode berjalan.

19

Page 20: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana Lancar juga dapat

mengakuisisi aktiva, namun terbats pada aktiva lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva

jnagak panjang yang dilaporkan dalam Dana Lancar. Aktiva jangak panjang dilaporkan

dalam Dana Pembangunan terpisah yang digunakan untuk mencatat akuisisi aktiva tetap

dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar maupun Dana Pembangunan sendiri. Akan

tetapi utnuk akuisisi aktiva tetap dalam nilai yang besar tidak boleh menggunakan dana yang

berasal dari Dana Lancar, namun harus menggunakan dana yang ebrasalh dari dan dictatat

sebagai Dana Pembangunan.

3. Ilustrasi Transaksi Dana lancar Tidak Terikat

Berikut adalah ilustrasi transaksi dari Universitas Impian selama 20X6. Universitas

Impian memiliki tahun buku yang berakhir sama dengan akhir tahun ajarannya (30 Juni). Di

bawah ini saldo neraca Universitas Impian per 30 Juni 20X5 yang menjadi saldo awal unntuk

peridoe tahun 20X6 (dalam ribuan rupiah):

Universitas Impian

Neraca – Dana Lancar

30 Juni 20X5

(dalam ribuan rupiah)

Aktiva

Tidak Terikat:

Kas 55.000

Investasi, pada nilai wajar 180.000

Piutang Usaha 98.000

Dikurang: penyisihan utang tak tertagih (10.000)

Persediaan, pada mana yang lebih rendah, biaya atau pasar 40.000

20

Page 21: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Beban Dibayar di Muka 10.000

Total Aktiva tidak Terikat 373.000

Terikat:

Kas 56.000

Investasi, pada nilai wajar 83.000

Piutang Usaha 84.000

Dikurang: penyisihan Piutang Tak Tertagih (4.000)

Total Aktiva Terikat 219.000

Total Dana Lancar 519.000

Kewajiban dan Saldo Dana

Tidak Terikat:

Utang Usaha 50.000

Beban yang Masih Harus Dibayar 8.000

Deposit Mahasiswa 18.000

Utang pada Dana Lainnya 60.000

Beban yang Ditangguhkan 10.000

Saldo Dana:

Tidak dialokasi 227.000

Diatur oleh dewan -

Total tidak Terikat 373.000

Terikat:

Utang Usaha 3.000

Saldo Dana 216.000

Total Terikat 219.000

Total Dana Lancar 592.000

Pendapatan (Revenue)

Setelah dihitung, jika sleuruh mahasiswa yang terdaftar di Universitas Impian membayar

uang kuliahnya pada tarif standar, maka Universitas Impian akan memeperoleh pendapatan

dari uang kuliah sebesar Rp. 1.310.000. Dari jumlah tersebut, Universitas Impian berencana

memberikan remisi (potongan) uang kuliah total seniali Rp. 45.000 sedangkan sisanya harus

diabyar tunai oleh para mahasiswa. Tidak beberpaa lama kemudian, karena satu dan lain hal

21

Page 22: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

maka sebagaian mahasiswa Universitas impian mengundurkan diri dan menarik uang kuliah

yang telah mereka bayarkan totla senilai Rp. 20.000. ayat jurnalnya sebagai berikut:

1.      Kas 1.265.000

Piutang 45.000

Pendapatan-Uang Kuliah 1.310.000

2.      Pendapatan-Uang Kuliah 20.000

Kas 20.000

Karena berstatus badan hukum milik negara, maka universitas Impian masih

mendpaatkan subsidi dari pemerintah senialai Rp. 650.000. Selain itu, Universitas Impian

juga mendpaat tambahan dana dari pemerintah senialai Rp. 20.000 yang berasal dari dana

lancar terikat sehubungan dengan riset pemngobatan kanker sebagai penggantian biarya

overhead. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

3.      Kas 670.000

Pendapatan-Apropriasi Pemerintah 650.000

Pendapatan-hibah dan kontrak Pemerintah 20.000

Universitas Impian juga memperoleh pendapatan dari donasi alumninya senilai Rp. 425.000,

di samping juga memeproleh pendapatan dari pengelolaan Dana Abadi senilai Rp. 255.000.

Ayat jurnalnya sebagai berikut:

4.      Kas 425.000

Pendapatan-sumbangan, Hibah dan kontrak Pribadi 425.000

5.      Kas 255.000

Pendapatan-Dana Abadi dam Pendapatan investasi 255.000

Setelah dihitung, investasi yang tercatat dalam Dana Lancar ternyata mengalami kenaikan

nilai wajar (fair value) seniali Rp. 10.000. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

6.      Kas 10.000

Pendapatan-Dana Abadi dan Pendapatan Investasi 10.000

22

Page 23: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Unit-unit usaha tamabahan/lainnya (auxiliary enterprises) milik universitas, di antaranya

adalah kantin, memperoleh pendapatan senialai Rp. 1.100.000. Dari jumlah itu, senilai Rp.

123.000 masih dalam bentuk piutang , Rp. 9.000 diperkirakan tidak tertagih, sedangkan

sisanya telah diterima secara tunai. Ayat jurnalnya sebagai beirkut:

7.      Kas 977.000

Piutang 123.000

Belanja-Usaha Tambahan 9.000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 9.000

Pendapatan-Usaha Tambahan 1.100.000

Terakhir, pada tahun 20X6 terdapat pokok dari Dana Abadi yang sudah jatuh tempo seniali

Rp. 20.000 dan dapat digunakan dalam Dana Lancar tidak Terikat.

Ayat jurnalnya sebagai berikut:

8.      Kas 20.000

Pendapatan-Dana Abadi Jatuh Tempo 20.000

Belanja (Expenditure)

Rincian belanja dari Universitas Impian dapat dilihat dilihat pada ayat jurnal di bawah. Dari

jumlah belanja tersebut, Rp. 20.003.000 dibayar tunai, Rp. 73.000 secara kredity, senilai Rp.

40.000 merupakan penggunaan dari persediaan dan perlengkapan yang ada, Rp. 10.000

merupakan beban diabyar di muka yang jatuh tempo pada 20X6, dan Rp. 79.000 merupakan

belanja dari dana lainnya yang nantinya harus diganti oleh Dana Lancar. Sebagai catatan,

termasuk dalam belanja yang dimaksud adalah penggantian biaya overhead untuk riset

pengobatan kanker senialai Rp. 20.000 [lihat jurnal (3)]. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

9.      Belanja-Pengajaran 1.480.000

Belanja-Riset 50.000

Belanja-Pelayanan Publik 65.000

Belanja-Dukungan Akademik 125.000

Belanja-Pelayanan Mahasiswa 100.000

Belanja-Dukungan Intitusional 275.000

Belanja-Operasi dan Pemeliharaan Bangunan 110.000

Kas 2.003.000

Persediaan 40.000

Beban Dibayar di Muka 10.000

Utang 63.000

23

Page 24: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Utang Dibayar di Muka 10.000

Utang kepada Dana Lain 79.000

Remisi uang kuliah yang telah ditetapkan di awal total senialai Rp. 45.000 akhirnya diberikan

kepada beberpaa mahasiswa dari Universitas Impian. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

10.  Belanja-Beasiswa 45.000

Piutang 45.000

Terakhir, belanja dari unit-unit usaha tamabahan milik universitas dictata pada ayat jurnal

sebagai berikut:

11.  Belanja-Usaha Tambahan 906.000

Kas 906.000

Transfer

Berikut ini adalah data-data mengenai trnasfer antardana yan gterjadi selama tahun 20X6

untuk Universitas Impian.

Transfer Wajib Jumlah Tujuan

Ke Dana Pembangunan 120.000 Pelunasan utang

Ke Dana Pembangunan 85.000 Perbaikan dan penggantian aktiva

Ke Dana Pinjaman 1.000 Peenuhan ketentuan kontrak

Transfer Tidak Wajib Jumlah Tujuan

Ke Dana Pinjaman 15.000 Penambahan jumlah dana

Ke Dana Abadi 275.000 Pembentukan Dana Abadi

Ke Dana Pembangunan 35.000 Penambahan jumlah dana

Dari Dana Abadi 30.000 Pembagian keuntungan investasi

Jumlah transfer wajib ke Dana Pembangunan sebesar Rp. 120.000 dialokasikan senilai Rp.

75.000 untuk unit-unit usaha tambahan milik universitas, demikian pula jumlah transfer wajib

ke Dana Pembangunan sebesar Rp. 85.000 dialokasikan seniali Rp. 35.000 untuk unit-unit

usaha tambahan tersebut. Adapun ayat jurnal untuk mencatat data-data transfer antardana di

atas ada;ah sebagai berikut:

24

Page 25: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

12.  Transfer Wajib-Pokok dan Bunga ke Dana Pembangunan 120.000

Transfer Wajib-Pembaruan dan Penggantian ke Dana

Pembangunan 85.000

Transfer Wajib-Menyesuaikan Hibah ke Dana Pinjaman 1.000

Kas 206.000

13.  Transfer Tidak Wajib ke Dana Pinjaman 15.000

Transfer Tidak Wajib ke Dana Abadi 275.000

Transfer Tidak Wajib ke Dana Pembangunan 35.000

Transfer Tidak Wajib dari Dana Abadi

30.000

Kas

295.000

Transaksi Lain

Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang berhubungan dengan

neraca Dana Lancar dari Universitas Impian:

14.  Investasi 55.000

Kas 55.000

15.  Kas 88.000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 10.000

Piutang Usaha 98.000

16.  Persediaan 45.000

Kas 45.000

17.  Beban Dibayar di Muka 14.000

Kas 14.000

18.  Utang 50.000

Utang Dibayar di Muka 8.000

Utang kepada Dana Lain 60.000

Kas 118.000

25

Page 26: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

19.  Kas 5.000

Kredit yang Ditangguhkan 5.000

20.  Deposit Mahasiswa 3.000

Kas 3.000

Terakhir, manajemen Universitas Impian menyisihkan Rp 50.000 dari saldo untuk riset di

masa depan. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

21.  Saldo Dana 50.000

Cadangan untuk Penelitian yang Dialokasiakn oleh

Dewan

50.000

b.Dana Lancar Terikat

Dana dalam Dana Lancar Terikat dapat digunakan untuk tujuan operasional dari

universitas impian sesuai batasan yang ditetapkan pihak eksternal yang mensponsori dana

tersebut. penerimaan dana dengan pembatasan (restriction) dicatat sebagai peningkatan

dalam kas dan saldo dana, namun tidak diaukui sebagai pendapatan sampai ketentuan yang

membatasi penggunaan dana tersebut dipenuhi dan dana dibelanjakan sesuai denagn cara

yang telah ditetapkan.

Format ayat jurnal penerimaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah sebagai berikut:

Kas XXX

Saldo Dana XXX

Format ayat jurnal ketika dana tersebut dibelanjakan adalah sebagai berikut:

Belanja XXX

Saldo Dana XXX

Kas XXX

Pendapatan XXX

Jadi, dalam Dana lancar Terikat, pendapatan tidka diaukui sampai belanja yang sesuai denagn

tujuan tertentu telah dilakukan.

26

Page 27: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Ilustrasi Trasaksi Dana Lancar Terikat

Berikut adalah ilustrasi lanjutan dari transaksi-transaksi Universitas impian selama tahun

20X6:

Pendapatan dan Penambahan Saldo Dana Lainnya

Universitas impian menerima dana utnuk Dana Lancar Terikat dari pemerintah senlai Rp

300.000 yang penggunaannya dibatasi pada riset pengobatan kanker, jumlah ini termasuk Rp

20.000 sebagai penggantian biaya overhead yang dicatat alam Dana Lancar Terikat [lihat

jurnal (3)]. Selain itu Universitas Impian juga menerima Dana Lancar Terikat [ lihat jurnal

(3)]. Selain itu Universitas Impian juga menerima dana dari sebuah lembaga swasta senilai

Rp 250.000 yang penggunannya dibatasi pada pengemabngan “Pusat Rekayasa Teknologi”.

Ayat juralnya sebagai berikut:

22.  Kas 300.000

Saldo Dana 300.000

23.  Kas 250.000

Saldo Dana 250.000

Selama tahun 20X6, Universitas Impian membelanjakan uang senialai Rp 212.000 untuk riset

pengobatan kanker dan Rp 190.000 untuk pengembangan “Pusat Rekaysa Teknologi”. Ayat

jurnalnya berikut ini:

24.  Saldo Dana 212.000

Pendapatan-Hibah dan Kontrak Pemerintah 212.000

25.  Saldo Dana 190.000

Pendapatan-Sumbangan, Hibah, dan Kontrak Pribadi 190.000

Selain itu, Universitas Impian juga menerima pendapatan dari engelolaan dari pengelolaan

Dana Abadi senilai Rp rp 105.000 yang penggunaanya dibatasi pada belanja untuk

pengembangan program S-1. Ayat jurnalnya sebagai berikut:

26.  Kas 105.000

Pendapatan-Dana Abadi dan Pendapatan Investasi 105.000

Belanja dan Pengurangan Saldo Dana Lainnya

Dari keterangan tentang pendapatan dalam Dana Lancar Terikat di atas juga dapat diekrtahui

bahwa belanja yang dilakukan dengan menggunakan Dana Lancar Terikat adalah total senilai

27

Page 28: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Rp 507.000 (riset pengobatan kanker senilai) Rp 212.000, pengembangan “Pusat Rekayasa

Teknologi” senilai Rp 190.000, pengembangan program S-1 seniali Rp 105.000). dari jumlah

total tersebut, Rp 7.000 masih berupa utang yang harus dilunasi kemudian. Rincian belanja

tersebut dapat dilihat pada ayat jurnal berikut:

27.  Belanja-Pengajaran 245.000

Belanja-Riset 200.000

Belanja-Pelayanan Publik 12.000

Belanja-Beasiswa 50.000

Kas 500.000

Utang 7.000

Dari keterangan untuk jurnal (22) diketahui bahwa dana dari pemerintah senilai Rp 300.000

untuk riset pengobatan kanker sudah termasuk Rp 20.000 sebagai penggantyian biaya

overhead yang dicatat dalam Dana Alncar Terikat [lihat jurnal (3)]. Ketika belanja

penggantian biaya overhead ini dilakukan dan dicatat pada Dana Lancar Terikat [lihat

keterangan untuk jurnal (9)] maka pada Dana Lancar Terikat dibuatlah ayat jurnal berikut ini:

28.  Saldo Dana 20.000

Kas 20.000

Setelah diteliti, senilai Rp 14.000 dari Dana Alncar Terikat yang telah diterima sebelumnya

ternyata ketentuan yang membatasinya tidak dapat dipenuhi oleh Universitas Impian

sehingga harus dikembalikan. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

29.  Saldo Dana 14.000

Kas 14.000

Transaksi Lain

Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang berhubungan dengan

Dana Lancar dari Universitas Impian

30.  Investasi 41.000

Kas 41.000

31.  Kas 46.000

Piutang 46.000

32.  Utang 3.000

28

Page 29: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Kas 3.000

2.3 Siklus Akuntansi

Menurut Indra Bastian (2007), siklus akuntansi di universitas dan lembaga pendidikan

tinggi lainnya dapt dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:

1.      Tahap Pencatatan

         Kegiatan identifikasi dan pengukuran ke dalam bukti transaksi dan bukti

pencatatan

         Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal

         Memindahbukukan atau posting dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya

berdasarkan akun buku besar

2.      Tahap Pengikhtisaran

         Penyusunan neraca saldo berdaasarkan akun-akun buku besar

         Pembuatan ayat jurnal penyesuaian

         Pembuatan ayat jurnal penutup

         Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

         Pembuatan ayat jurnal pembalik

3.      Tahap Pelaporan

         Laporan laba rugi

         Laporan arus kas

         Laporan posisi keuangan

         Catatan atas laporan keuangan

Siklus Akuntansi Universitas Berstatus Badan Hukum Milik Negara

2.4 Laporan Keuangan

Laporan keuangan Universitas Impian untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30 juni

20X6 disajikan pada beberapa figur berikut :

Universitas Impian

Neraca-Dana Lancar

29

Page 30: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

30 Juni 20X6

(dalam ribuan rupiah)

20X6 20X5

Aktiva

Tidak Terikat

Kas 95.000 55.000

Investasi 245.000 180.000

Piutang 123.000 98.000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih (9.000) (9.000)

Persediaan 45.000 40.000

Beban Dibayar di Muka 14.000 10.000

Jumlah Tidak Terikat 513.000 373.000

Terikat

Kas 179.000 56.000

Investasi 124.000 83.000

Piutang 38.000

84.000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih (4.000) (4.000)

Jumlah Terikat 337.000 337.000

Jumlah Dana Lancar 850.000 592.000

Kwajiban Dana Lancar

Tidak Terikat

Utang 63.000 63.000

Utang Dibayar di Muka 10.000 10.000

Deposit Mahasiswa 5.000 5.000

Utang pada Dana Lain 79.000 79.000

Kredit Ditangguhkan 15.000 15.000

Saldo Dana :

Tidak Dialokasikan 281.000 281.000

Dialokasikan oleh Dewan 50.000

Total tidak Terikat 513.000 373.000

30

Page 31: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Terikat

Utang 7.000 3.000

Saldo Dana 330.000 216.000

Total Terikat 337.000 219.000

Total Dana Lancar 850.000 592.000

Universitas Impian

Laporan Pendapatan, Belanja, dan Beban Lainnya-Dana Lancar

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 30 Juni 20X6

(dalam ribuan rupiah)

Tidak Terikat Terikat Total

31

Page 32: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Pendapatan

Pendapatan-Uang Kuliah 1.290.000 - 1.290.000

Pendapatan-Pendapatan Pemerintah 650.000 - 650.000

Pendapatan-Hibah dan Kontrak

Pemerintah 20.000 212.000 232.000

Pendapatan-Sumbangan, Hibah, dan

Kontrak Pribadi 425.000 190.000 615.000

Pendapatan-Dana Abadi dan Pendapatan

Investasi 265.000 105.000 370.000

Pendapatan-Usaha Lainnya 1.100.000 - 1.100.000

Pendapatan-Dana Abadi Berjangka

Jatuh Tempo 20.000 - 20.000

Total Pendapatan 3.770.000 507.000 4.277.000

Belanja dan Transfer Wajib

Belanja Pengajaran 1.480.000 245.000 1.725.000

Riset 50.000 200.000 250.000

Pelayanan Publik 65.000 1 2.000 77.000

Dukungan Akademik 125.000 - 125.000

Pelayanan Mahasiswa 100.000 - 100.000

Dukungan Institusional 275.000 - 275.000

Operasi dan Pemerliharaan

Fasilitas 110.000 - 110.000

Beasiswa 45.000 50.000 95.000

Total Belanja 2.250.000 507.000 2.757.000

Transfer Wajib

Pokok dan Bunga ke Dana

Pembangunan 45.000 - 45.000

Pembaruan dan Penggantian ke

Dana Pembangunan 50.000 - 50.000

Penyesuaian Hibah ke Dana

Pinjaman 1.000 - 1.000

32

Page 33: Akuntansi Rumah Sakit Dan Universitas

Total 2.346.000 507.000 2.853.000

Unit Usaha Lain

Belanja 915.000 - 915.000

Transfer Wajib ke

Pokok dan bunga ke

Dana Pembangunan 75.000 - 75.000

Pembaruan dan Penggantian

Ke dana Pembangunan 35.000 - 35.000

Total Unit Usaha Lainnya 1.025.000 - 1.025.000

Total Belanja dan Transfe Wajib (3.371.000) (507.000) (3.878.000)

Transfer dan lain-lain

Penerimaan Terikat yang Melebihi

Pengeluaran - 128.000 128.000

Penerimaan Terikat yang Didanai

Kembali - (14.000) (14.000)

Transfer Tidak Wajib (295.000) - (295.000)

Kenaikan (Penurunan) Saldo Dana 104.000 114.000 218.000

33