Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

11
Modal Perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu investasi oleh para pemilik dan laba perusahaan. Pengurangan modal terutama diakibatkan oleh pembagian kepada para pemilik dan kerugian perusahaan. Dalam perusahaan perorangan, seluruh ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh investasi, penarikan dan laba atau rugi digambarkan dalam satu perkiraan modal. Demikian pula dalam persekutuan (cv atau firma) satu perkiraan modal untuk setiap sekutu akan melaporkan kekayaan sekutu tersebut yang diakibatkan oleh investasi, penarikan, dan laba atau rugi. Akan tetapi, dalam pelaporan modal perseroan dibuat suatu pemisahan antara (1) investasi oleh para pemilik yang disebut modal yang disetor dan (2) laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik yang disebut sebagai laba yang ditahan. Investasi atau modala setoran selanjutnya dapat digolongkan menjadi (a) suatu jumlah yang membentuk modal resmi (legal capital) dan (b) sisanya, jika ada, yang melebihi modal resmi. Jumlah investasi yang menunjukkan modal resmi dilaporkan sebagai modal saham. Saldo yang tersisa diakui sebagai tambahan modal yang disetor. Nilai Pari atau Nilai Statuter Saham Seperti telah dikemukakan, modal perseroan dipisahkan antara modal setoran dan laba yang ditahan. Hal ini merupakan suatu perbedaan penting karena para pembaca laporan keuangan perlu mengetahui bagian ekuitas yang berasal dari investasi para pemilik dibandingkan dengan bagian ekuitas yang dihasilkan dan ditahan oleh perusahaan. Apabila suatu nilai diberikan pada setiao lembar saham, baik untuk saham preferen maupun saham biasa, dan dicatat pada serifikat saham, maka saham itu dikatakan mempunyai nilai pari; saham yang tidak diberi nilai seperti itu disebut saham tanpa nilai pari. Saham Preferen & Saham Biasa Saham Preferen

description

Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore) intermediate for accountingg

Transcript of Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Page 1: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Modal Perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu investasi oleh para pemilik dan laba perusahaan. Pengurangan modal terutama diakibatkan oleh pembagian kepada para pemilik dan kerugian perusahaan. Dalam perusahaan perorangan, seluruh ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh investasi, penarikan dan laba atau rugi digambarkan dalam satu perkiraan modal. Demikian pula dalam persekutuan (cv atau firma) satu perkiraan modal untuk setiap sekutu akan melaporkan kekayaan sekutu tersebut yang diakibatkan oleh investasi, penarikan, dan laba atau rugi. Akan tetapi, dalam pelaporan modal perseroan dibuat suatu pemisahan antara (1) investasi oleh para pemilik yang disebut modal yang disetor dan (2) laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik yang disebut sebagai laba yang ditahan. Investasi atau modala setoran selanjutnya dapat digolongkan menjadi (a) suatu jumlah yang membentuk modal resmi (legal capital) dan (b) sisanya, jika ada, yang melebihi modal resmi. Jumlah investasi yang menunjukkan modal resmi dilaporkan sebagai modal saham. Saldo yang tersisa diakui sebagai tambahan modal yang disetor.

Nilai Pari atau Nilai Statuter Saham

Seperti telah dikemukakan, modal perseroan dipisahkan antara modal setoran dan laba yang ditahan. Hal ini merupakan suatu perbedaan penting karena para pembaca laporan keuangan perlu mengetahui bagian ekuitas yang berasal dari investasi para pemilik dibandingkan dengan bagian ekuitas yang dihasilkan dan ditahan oleh perusahaan.

Apabila suatu nilai diberikan pada setiao lembar saham, baik untuk saham preferen maupun saham biasa, dan dicatat pada serifikat saham, maka saham itu dikatakan mempunyai nilai pari; saham yang tidak diberi nilai seperti itu disebut saham tanpa nilai pari.

Saham Preferen & Saham Biasa

Saham Preferen

Apabila suatu perusahaan menerbitkan baik saham biasa maupun saham preferen, hak-hak istimewa yang menyertai saham preferen biasanya terdiri dari klaim terlebih dahulu atas dividen. Preferensi dividen tidak hanya pembayaran dividen bagi para pemegang saham preferen, tetapi hanya mengatakan bahwa persyarata atas dividen untuk saham preferen harus dpenuhi terlebih dahulu sebelum segala sesuatu dapat dibayarkan untuk saham biasa. Dividen tidak timbul berdasarkan hukum; adanya dividen untuk saham preferen, juga untuk saham biasa, tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba serta klasifikasi yang diambil dewan direksi atas penggunaan laba tersebut. Apabila dewan direksi tidak mengumumkan dividen untuk saham preferen, maka dividen itu dianggap berlalu. Walaupun para pemegang saham preferen memegang klaim terlebih dahulu atas dividen, preferensi itu pada umumnya disertai dengan pembatasan mengenai jumlah dividen yang dapat mreka terima.

Page 2: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Saham Biasa

Saham biasa menanggung resiko terbesar karena para pemegangnya menerima dividen hanya serelah pemegang saham preferen dibayar. Sebagai imbalan atas resiko ini, biasanya saham biasa mendapat laba terbesar jika perusahaan berhasil. Pada dasarnya hak suara antara saham preferen dan biasa tidak dibedakan, akan tetapi hak suara kerap kali diberikan khusus pada saham biasa sejauh dividen dibayarkans ecara teratur kepada saham preferen

Penerbitan Saham

Penjualan Saham secara Tunai

Modal saham yang dijual tunai dicatat dengan mendebit kas dan mengkredit modal saham sebesar nilai pari atau nilai statute. Apabila jumlah kas yang diterima dari penjualan lenih besar daripada nilai pari atau nilai statute, kelebihannya dicatat secara terpisah dengan mengkredit perkiraan tambahan modal setoran.

Untuk menggambarkannya, misalkan Kling corporation diizinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan pari $10. Pada tanggal 1 April 1987, 4000 lembar saham dijual tunai dengan harga $45.000. ayat jurnal untuk mencatat transaksi itu adalah:

19871 April Kas 45.000

Saham biasa, pari $10 40.000Agio atas nilai pari 5.000

Sekiranya saham Kling corporation tidak bernilai pari dan tanpa nilai statute, ayat jurnal untuk mencatat penjualan 4.000 lembar saham seharga $45.000 akan menjadi:

19871 April Kas 45.000

Saham biasa 45.000

Pembayaran Saham dengan Aktiva Selain Kas

Apabila modal saham diterbitkan untuk dibayar dengan aktiva selain kas atau dalam bentuk jasa, maka nilai pasar yang wajar dari saham tersebut atau nilai dari imbalan yang diterima akan digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Jika ada harga pasar yang tercatat di bursa saham untuk saham tersebut, harga ini dapat digunakan untuk mencatat transaksi itu. Jika tidak, mungkin saja hanya pasar yang wajar dari imbalan atau bayaran yg diterima bisa ditentukan, misalnya melalui penilaian dari pihak ketiga yang dianggap kompeten.

Untuk menggambarkannya, misalkan Z company menerbitkan sebanyak 200 lembar saham biasa dengan nilai pari sebesar $100 per lembar untuk memperoleh sebidang tanah

Page 3: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

yang nilai pasarnya $30.000. ayat jurnal yang dicatat dalam pembukuan Z company adalah sebagai berikut:

Tanah 30.000Saham biasa 20.000Agio atas nilai pari 10.000

Jika di pihak lain, tanah tersebut tidak dapat ditentukan nilai pasarnya tetapi saham biasa Z company saat ini laku dijual seharga $125 per lembar, maka transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut:

Tanah 25.000 Saham biasa 20.000Agio atas nilai pari 5.000

Pembelian Kembali Saham Yang Beredar

Apapun alasannya, saham suatu perusahaan dapat dibeli kembali dengan menggunakan ketentuan penarikan atau penebusan, dengan membeli kembali saham di pasar bebas, atau melalui hibah atau sambungan dari para pemegang saham. Dalam membeli kembali saham sendiri, perusahaan harus mematuhi ketentuan perundang undangan yang berlaku, yang mana hal ini dapat mempunyai dampak yang serius atas transaksi yang berkaitan dengan modal saham perusahaan.

Dalam akuntansi untuk pembelian kembali saham, haruslah ditekankan bahwa pembelian kembali tidak menimbulkan laba maupun rugi. Modal saham perusahaan dapat dibeli kembali untuk ditahan selamanya ataupun disimpan sementara waktu seabagai saham treasuri dan kemudian ditentukan apakah akan ditahan selamanya atau diterbitkan kembali.

Pembelian Kembali Saham Untuk Disimpan Selamanya

Jika saham dibeli kembali seharga nilai pari atau statute dan kemudian disimpan selamanya, maka perkiraan modal saham akan di debit dan kas di kredit. Misalkan Sparks menebus dan menghentikan peredaran sebanyak 2.000 lembar saham, atau 20% dari seluruh saham preferen dengan harga $12,50 per lembar, atau dengan total harga beli seluruhnya $25.000. pengurangan dilakukan terhadap perkiraan saham preferen sebesar $20.000 (2.000 lembar saham dengan nilai pari $10) dan dalam perkiraan agio atas nilai pari sebesar bagian yang proporsional, yaitu 20% dari $10.000, atau $2.000. sisa harga beli sebesar $3.000, dibebankan ke laba yang ditahan. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Saham preferen 20.000Agio atas nilai pari 2.000Laba yang ditahan 3.000

Kas 25.000

Bisa juga bahwa, seluruh jumlah yang dibayarkandi atas nilai pari atau nilai statute dari saham yang dihentikan peredarannya tersebut dapat didebit ke perkiraan laba yang ditahan, dalam contoh ini, jurnalnya adalah sebgai berikut:

Page 4: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Saham preferen 20.000Laba yang ditahan 5.000

Kas 25.000

Jika suatu perusahaan membeli kembali sahamnya dengan harga dibawah nilai pari atau nilai statute, maka selisih tersebut akan dikreditkan ke perkiraan tambahan modal setoran, dan bukan ke perkiraan laba yang ditahan. Untuk menggambarkannya, misalkan bahwa Sparks corporation menebus sahamnya sebanyak 2.000 lembar tersebut hanya dengan harga $9 per lembar,a tau dengan total harga $18.000. dalam hal ini perkiraan saham preferen akan dikurangi sebesar nilai parinya, yaitu $20.000 dan selisih antara pendebitan terhadap saham preferen dan jumlah yang dibayarkan akan dikredit ke perkiraan tambahan modal setoran, sebagaimana digambarkan dalam ayat jurnal berikut:

Saham preferen 20.000Kas 18.000Tambahan modal setoran dari pembeliankembali saham preferen 2.000

Saham Treasuri

Jika saham sendiri dibeli kembali dan disimpan atas nama perseroan dan tidak dihentikan peredarannya secara formal, maka saham seperti ini disebut saham treasuri. Saham treasuri ini kemudian dapat diedarkan kembali atau dihentikan peredarannya secara formal. Ada dua metode yang digunakan untuk pencatatan transaksi saham treasuri yang dapat diterima umum, yaitu (1) metode biaya atau harga perolehan (cost method), dimana pembelian saham treasuri dianggao menimbulkan elemen modal yang tujuan akhirnya masih akan ditentukan; dan (2) metode nilai pari, dimana pembelian saham treasuri dipandang sebagai penghentian peredaran saham secara efektif atau “konstruktif”.

Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk transaksi saham treasuri yang menggunakan metode biaya, tampak sebagai berikut:

Perseroan yang baru didirikan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa, nilai pari $10 dengan harga jual $15 per lembar saham:

Kas 150.000Saham biasa 100.000Agio atas nilai pari 50.000

Laba bersih untuk operasi tahun pertama adalah $30.000:

Ikhtisar Laba Rugi 30.000Laba yang ditahan 30.0000

Page 5: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Dibeli 1.000 lembar saham biasa sendiri dengan harga $16 per lembar:

Saham treasuri 16.000Kas 16.000

Dijual 200 lembar saham treasuri seharga $20 per lembar:

Kas 4.000Saham treasuri 3.200Tambahan modal setoran dari saham treasuri 8.000

Jika kita menggunakan data untuk contoh metode biaya, maka ayat jurnal berikut akan dibuat menurut metode nilai pari:

Dibeli 1.000 lembar saham biasa sendiri dengan harga $16 per lembar:

Saham treasuri 10.000Agio atas nilai pari 5.000Laba yang ditahan 1.000

Kas 16.000

Dijual 200 lembar saham treasuri dengan harga $20 per lembar:

Kas 4.000Saham treasuri 2.000Agio atas nilai pari 2.000

Dijual 500 lembar saham treasuri dengan harga $14 per lembar:

Kas 7.000Saham treasuri 5.000Agio atas nilai pari 2.000

Dihentikan peredaran 300 lembar saham treasuri:

Saham biasa 3.000Saham treasuri 3.000

Akuntansi Untuk Dividen

Wewenang untuk mengendalikan kebijakan dividen merupakan salah satu dari berbagai wewenang yang didelegasikan para pemegang saham kepada dewan direksi. Apakah dividen akan dibayarkan atau tidak, atau bagaimana sifat dan jumlah dividen, merupakan masalah yang ditentukan oleh dewan direksi. Apabila dividen telah secara resmi diumumkan dan dipublikasikan, hal itu tidak dapat dibatalkan. Jika perusahaan mengalami insolvensi sesudah pengumuman tetapi sebelum pembayaran dividen, pemegang saham mempunyai klaim sebagai kelompok kreditor terhadap deviden itu, dan sebagai kelompok pemilik atas setiap aktiva ang tersisa sesudah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

Page 6: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Pembatasan Atas Laba yang Ditahan

Jika pembatasan pada laba yang ditahan bersifat material, hal itu umumnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Namun demikian, ada kalanya bagian laba yang ditahan yang dibatasi itu dilaporkan di neraca terpisah dari jumlah yang tidak dibatasi, yang tersedia untuk pembayaran dividen. Apabila pembatasan itu diakui dalam perkiraan, ayat jurnalnya adalah debit ke perkiraan laba ditahan yang biasa dan kredit ke perkiraan khusus laba yang ditahan. Sebagai contoh, anggaplah Hanover company membatasi $100.000 dari $600.000 saldo laba yang ditahannya utnuk memungkinkan perluasan pabrik dengan membuat ayat jurnal berikut pada tanggal 1 januari 1987.

Laba yang ditahan 100.000Apropiasi laba yang ditahan 100.000

Pengakuan dan Pembayaran Dividen

Ada tiga tanggal penting dalam pengakuan dan pembayaran dividen: (1) tanggal pengumuman; (2) tanggal pencatatan, dan (3) tanggal pembayaran. Dividen menjadi terhutang kepada pemegang saham yang tercatat setelah tanggal pengumuman dan sebelum tanggal pembayaran. Kewajiban untuk pembayaran dividen dicatat pada tanggal pengumuman dan ditunaikan pada tanggal pembayaran. Tidak diperlukan ayat jurnal pada tanggal pencatatan, tetapi daftar pemegang saham dibuat secara resmi.

Dividen Kas

Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembayaran dividen adalah sebagai berikut:

Laba yang ditahan 100.000Hutang dividen 100.000

Hutang dividen 100.000Kas 100.000

Dividen Harta

Pembagian kepada para pemegang saham yang dapat dibayar dengan aktiva selain kas biasanya disebut sebagai dividen harta. Untuk menggambarkan ayat jurnal atas dividen harta, misalkan bahwa Bingo corporation memiliki 100.000 saham dari Tri-State oil Co., harga perolehan $2.000.000, nilai pasar wajarnya $3.000.000, dan perusahaan ingin mendistribusikan saham itu kepada para pemegang sahamnya. Ada 1.000.000 lembar saham Bingo corporation yang beredar. Karena itu, dividen sebesar 1/10 dari saham Tri-State Oil Co., diumumkan untuk setiap lembar saham Bingo Corporation yang beredar. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman pembayaran dividen itu adalah:

Page 7: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)

Laba yang ditahan 3.000.000Hutang dividen harta 3.000.000

Hutang dividen 3.000.000Investasi dalam saham Tri-State Oil 2.000.000Keuntungan dari distribusi dividen harta 1.000.000

Dividen Saham

Perusahaan dapat membagikan tambahan saham perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen saham. Dividen saham memungkinkan perusahaan untuk tetap menggunakan aktiva bersih yang dihasilkan dari laba bersih dan serentak dengan itu menawarkan tambahan saham pemilikan kepada pada pemegang saham.

Untuk menggambarkannya, perusahaan mengumumkan diveiden saham 10% atau selembar dividen saham utnuk setiap sepuluh lembar saham yang dimiliki. Saham terjual di pasaran pada tanggal ini dengan harga $16 per lembar. Dividen saham itu harus dicatat dengan nilai pasar saham yang diterbitkan, atau $160.000 (10.000 x $16). Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividend an penerbitan saham adalah sebagai berikut:

Laba yang ditahan 160.000Dividen saham yang dibagikan 100.000Agio atas nilai pari 60.000

Dividen saham yang dibagikan 100.000Modal biasa, pari $10 100.000

Akan tetapi, misalkan perusahaan mengumumkan dividen saham yang besar yakni 50%, atau selembar dividen saham untuk setiap dua lembar saham yang dimiliki. Persyaratan hukum menghendaki oemindahan jumlah yang sama dengan nilai pari saham yang diterbitkan ke modal saham. Pemindahan ini dapat dibuat dari laba yang ditahan atau tambahan modal setoran. Apabila pemindahan itu diambil dari tambahan mdoal setoran, lebih baik menyebut transaksi itu sebagai suatu pemecahan saham yang dilaksanakan dalam bentuk dividen daripada sebagai dividen saham. Ayat jurnal untuk pengumuman dividen dan penerbitan saham adalah sebagai berikut:

Laba yang ditahan 500.000Dividen saham yang dapat dibagikan 500.000

Dividen saham yang dapat dibagikan 500.000Saham biasa, pari $10 500.000

Page 8: Akuntansi Intermediate Jay M. Smith-K. Fred Skousen (Tore)