Akuntansi aset tetap

download Akuntansi aset tetap

If you can't read please download the document

Transcript of Akuntansi aset tetap

1. BAB IPENDAHULUANA Definisi Aset TetapDalam SAP aset tetap di definisikan sebagai aset berwujud yang mempunyaimasa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatanpemerintah atau dimanfaatkan kepada masyarakat umum.Bila melihat dari definisi diatas ada dua poin penting yaitu memiliki manfaatlebih dari 12 bulan dan digunakan sebagai operasi kegiatan pemerintahaanatau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Jadi untuk pengungkapannyadalam neraca hanya aset yang memenuhi syarat tersebutlah yang akan munculdi rekening aset tetap.Aset tetap sering merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dankarenanya signifikan dalam penyajian neraca. Termasuk dalam aset tetappemerintah adalah:1Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor.2Hak atas tanah.Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untukdikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) danperlengkapan (supplies).1 2. B TujuanTujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untukaset tetap meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta penentuan danperlakuan akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat(carrying value) aset tetapSetelah mempelajari materi ini diharapkan kita mampu:1 Memahami Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)2 Memahami pengertian aset tetap;3 Memahami klasifikasi aset tetap;4 Memahami pengakuan aset tetap;5 Memahami penilaian aset tetap;6 Memahami pencatatan aset tetap; dan7 Memahami penyajian dan pengungkapan aset tetap.C Ruang LingkupPernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintah yangmenyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentangperlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian, danpengungkapan yang diperlukan.Pernyataan Standar ini tidak diterapkan untuk:1 Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerativenatural resources); dan 2 3. 2Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharui (non- regenerative natural resources).Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakanuntuk mengembangkan atau memelihara aktivitas atau aset yang tercakupdalam (a) dan (b) di atas dan dapat dipisahkan dari aktivitas atau aset tersebut.D Daftar IstilahBerikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standardengan pengertian:1Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.2Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.3Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang telah dan yang masih wajib dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang telah dan yang masih wajib diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan. 3 4. 4 Masa manfaat adalah:a Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahandan/atau pelayanan publik; ataubJumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dariaset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.5 Nilai sisa adalah jumlah neto yang diharapkan dapat diperoleh padaakhirmasa manfaat suatu aset setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.6 Nilai tercatat (carrying amount) aset adalah nilai buku aset, yangdihitung dari biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi akumulasipenyusutan.7 Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antarpihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksiwajar.8 Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetapyang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat asetyang bersangkutan. 4 5. BAB II PEMBAHASANA Klasifikasi Aset TetapAset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinyadalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut:1Tanah. Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.2Peralatan dan Mesin. Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya5 6. signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dandalam kondisi siap pakai.3 Gedung dan Bangunan.Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yangdiperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasionalpemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan.Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yangdibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai olehpemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.5 Aset Tetap Lainnya.Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkanke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkanuntuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.6 Konstruksi dalam Pengerjaan.Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalamproses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belumselesai seluruhnya.6 7. B Pengakuan Aset Tetap Sesuai dengan klasifikasi Aset Tetap, suatu aset dapat diakui sebagai aset tetap apabila berwujud dan memenuhi kriteria : 1 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; 3 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; 4 Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan. Pemerintah mengakui suatu aset tetap apabila aset tetap tersebut telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Oleh karena itu, apabila belum ada bukti bahwa suatu aset dimiliki atau dikuasai oleh suatu entitas maka aset tetap tersebut belum dapat dicantumkan di neraca. Prinsip pengakuan aset tetap pada saat aset tetap ini dimiliki atau dikuasai berlaku untuk seluruh jenis aset tetap, baik yang diperoleh secara individual atau gabungan, maupun yang diperoleh melalui pembelian, pembangunan swakelola, pertukaran, rampasan, atau dari hibah. Perolehan aset tetap melalui pembelian atau pembangunan pada umumnya didahului dengan pengakuan belanja modal yang akan mengurangi Kas Umum Negara/Daerah. Dokumen sumber untuk merekam pembayaran ini adalah Surat Perintah Membayar dan Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS). Jurnal pengakuan belanja modal tersebut adalah: SKPDTanggalUraian RefDebetKreditBelanja ModalXXX Piutang dari BUDXXX(Untuk mencatat realisasi belanjamodal) BUD 7 8. Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Belanja Modal XXXKas di Kas DaerahXXX (Untuk mencatat realisasi belanja modal) Atas belanja modal tersebut, pemerintah akan memperoleh aset tetap yang harus disajikan di neraca. Untuk memunculkan aset tetap di neraca dapat dilakukan dengan cara membuat jurnal pendamping (korolari). Jurnal korolari ini merupakan jurnal ikutan untuk setiap transaksi pendapatan, belanja, atau pembiayaan yang mempengaruhi pos-pos neraca. Jurnal korolari untuk pengakuan perolehan aset tetap adalah sebagai berikut: SKPDTanggal Uraian RefDebet KreditTanah XXXPeralatan dan Mesin XXXGedung dan Bangunan XXXJalan, Irrigis, dan Jaringan XXXAset Tetap LainnyaXXXKonstruksi dalam Pengerjaan XXX Diinvestasikan dalam AsetXXXTetap(Untuk mencatat perolehan semuajenis aset tetap) Jurnal ini merupakan jurnal korolari atau ikutan pada saat mengakui belanja modal untuk mengakui penambahan aset tetap yang bersangkutan.C Pengukuran Aset Tetap Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.8 9. Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukarandengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalamkeadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuranyang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi pihakeksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga kerjadan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi.Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputibiaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsungtermasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik,sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan denganpembangunan aset tetap tersebut.DPenilaian Awal Aset TetapSuatu aset tetap mungkin diterima pemerintah sebagai hadiah atau donasi.Sebagai contoh, tanah mungkin dihadiahkan ke pemerintah daerah olehpengembang (developer) dengan tanpa nilai yang memungkinkan pemerintahdaerah untuk membangun tempat parkir, jalan, ataupun untuk tempat pejalankaki. Suatu aset juga mungkin diperoleh tanpa nilai melaluipengimplementasian wewenang yang dimiliki pemerintah. Sebagai contoh,dikarenakan wewenang dan peraturan yang ada, pemerintah daerahmelakukan penyitaan atas sebidang tanah dan bangunan yang kemudian akandigunakan sebagai tempat operasi pemerintahan. Untuk kedua hal di atas asettetap yang diperoleh harus dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat aset tetaptersebut diperoleh.Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat perolehanuntuk kondisi bukan merupakan suatu proses penilaian kembali (revaluasi)dan tetap konsisten dengan biaya perolehan. Penilaian kembali yang9 10. berhubungan lainnya hanya diterapkan pada penilaian untuk periodepelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal.Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan asettetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebutdisusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atasperolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atauharga wajar bila biaya perolehan tidak ada.; Komponen BiayaBiaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya ataukonstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisiyang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yangdimaksudkan.Komponen biaya yang dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan suatuaset tetap terdiri dari:1 Harga beli,2 Bea impor,3 Biaya persiapan tempat,4 Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan danbongkar muat (handling cost),5 Biaya pemasangan (instalation cost),6 Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur, serta7 Biaya konstruksi (biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku,dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan danpengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua10 11. biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetaptersebut).Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya perolehanmencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yangdikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan maupunyang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilaitanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yangdibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untukdimusnahkan.Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlahpengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untukmemperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya iniantara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biayainstalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh danmempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biayayang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperolehgedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputiharga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB,notaris, dan pajak.Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruhbiaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untukmemperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya inimeliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yangdikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yangdikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh asettersebut sampai siap pakai.11 12. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatukomponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapatdiatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawaaset ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan (start-up cost)dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecualibiaya tersebut perlu untu membawa aset ke kondisi kerjanya.Biaya perolehan suatu aset yang dibangun dengan cara swakeloladitentukan menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian.Yang tidak termasuk komponen biaya aset tetap adalah:1 Biaya administrasi dan biaya umum lainnya sepanjang biaya tersebuttidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan asetatau membawa aset ke kondisi kerjanya.2 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa kecualibiaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.; Konstruksi Dalam PengerjaanJika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewatisatu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebutdigolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampaidengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 08 mengenaiKonstruksi Dalam Pengerjaan mengatur secara rinci mengenai perlakuanaset dalam pengerjaan, termasuk di dalamnya adalah rincian biayakonstruksi aset tetap baik yang dikerjakan secara swakelola maupun yangdikerjakan oleh kontraktor. Apabila tidak disebutkan lain dalam PSAP inimaka berlaku prinsip dan rincian yang ada pada PSAP 08.12 13. Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai dibuat atau dibangundan telah siap dipakai harus segera direklasifikasikan ke salah satu akunyang sesuai dalam pos aset tetap.; Perolehan Secara GabunganAda kalanya aset tetap diperoleh secara gabungan. Yang dimaksuddengan gabungan di sini adalah perolehan beberapa aset tetap namunharga yang tercantum dalam faktur adalah harga total seluruh aset tetaptersebut. Cara penilaian masing-masing aset tetap yang diperoleh secaragabungan ini adalah dengan menghitung berapa alokasi nilai totaltersebut untuk masing-masing aset tetap dengan membandingkannyasesuai dengan nilai wajar masing-masing aset tetap tersebut di pasaran.Contoh Kasus Perolehan Secara GabunganPemerintah Daerah X membeli 1 buah meja rapat dan 10 buah kursidengan harga Rp 15.000.000,00. Harga pasar meja Rp 10.000.000,00,sedangkan 1 buah kursi Rp 1.000.000. Atas transaksi ini harga perolehanmeja dicatat dengan nilai sebesar Rp 7.500.000,00 (10/20 x 15),sedangkan kursi masing-masing dicatat dengan nilai Rp 750.000 (1/20 x15). Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sbb:SKPDTanggalUraian Ref Debet KreditPeralatan dan Mesin15 jutaDiinvestasikan dalam Aset 15jutaTetap(Untuk mencatat perolehanperalatan dan mesin); Pertukaran Aset Tetap 13 14. Pemerintah dimungkinkan untuk saling bertukar aset tetap baik yangserupa maupun yang tidak. Permasalahan utama apabila suatu asetdipertukarkan adalah bagaimana cara penilaiannya.Nilai wajar atas aset yang diterima tersebut dapat memberikan buktiadanya suatu pengurangan (impairment) nilai atas aset yang dilepas.Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan(written down) dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down)tersebut merupakan nilai aset yang diterima. Contoh dari pertukaran atasaset yang serupa termasuk pertukaran bangunan, mesin, peralatan khusus,dan kapal terbang. Apabila terdapat aset lainnya dalam pertukaran,misalnya kas atau kewajiban lainnya, maka hal ini mengindikasikanbahwa pos yang dipertukarkan tidak mempunyai nilai yang sama.Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap yang yang tidak serupa atauaset lainnya, maka aset tetap yang baru diperoleh tersebut dinilaiberdasarkan nilai wajarnya, yang terdiri atas nilai aset tetap yang lamaditambah jumlah uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan asettetap baru tersebut.Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaransebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari possemacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitunilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikandengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yangditransfer/diserahkan.Misal aset tetap Pemda A berupa sepeda motor senilai Rp10.000.000,00ditukar dengan aset tetap Pemda B berupa mesin fotocopy dengan nilaiRp7.500.000,00 dan memperoleh tambahan kas sebesar Rp2.000.000,00.Atas pertukaran tersebut, Pemda A mencatat penghapusan motor senilaiRp10.000.000,00, penambahan kas karena pendapatan lain-lain senilaiRp2.000.000,00, dan perolehan mesin foto copy senilai Rp7.500.000,00.Sedangkan Pemda B mencatat penghapusan aset tetap mesin fotocopy14 15. senilai Rp7.500.000,00, pengurangan kas karena belanja modal senilaiRp2.000.000,00 dan perolehan aset tetap berupa sepeda motor dengannilai Rp9.500.000,00.Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yangserupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yangserupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengankepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak adakeuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya asetyang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atasaset yang dilepas.Contoh transaksi untuk kasus ini adalah komputer senilai Rp7.000.000,00ditukar dengan komputer yang sama dan senilai, maka pencatatan yangharus dilakukan adalah menghapus komputer yang lama senilaiRp7.000.000,00 dan mencatat perolehan komputer yang baru senilaiRp7.000.000,00.; Aset DonasiDonasi merupakan sumbangan kepada pemerintah tanpa persyaratan.Aset Tetap yang diperoleh dari donasi (sumbangan) harus dicatat sebesarnilai wajar pada saat perolehan. Donasi/hibah baik dalam bentuk uangmaupun barang dicatat sebagai pendapatan hibah dan harus dilaporkandalam laporan realisasi anggaran. Jika donasi/hibah ini dalam bentukuang tidak akan terjadi permasalahan. Lain halnya dengan hibah dalambentuk barang. Perlakuan untuk hibah dalam bentuk barang ini adalahdengan menganggap seolah-olah ada uang kas masuk sebagai pendapatanhibah, kemudian uang tersebut dibelanjakan aset tetap yangbersangkutan. Untuk keperluan administrasi anggaran akan diterbitkanSurat Perintah Pencairan Dana (SP2D) pengesahan sebesar nilai barang15 16. yang diterima. Dengan demikian, jurnal yang harus dibuat meliputi 3jurnal yaitu pengakuan pendapatan, belanja modal, dan jurnal pengakuanaset tetap. Jurnal pengakuan pendapatan dan belanja modal akanmempengaruhi laporan realisasi anggaran, sedangkan jurnal pengakuanaset mempengaruhi neraca.Contoh Kasus Hibah Dalam Bentuk BarangPemerintah Daerah X mendapat hibah dari perusahaan Y berupa 1 buahmobil dengan nilai wajar sebesar Rp100.000.000,00. Oleh Pemda Xtransaksi ini diakui sebagai pendapatan hibah di LRA sebesarRp100.000.000,00, belanja modal di LRA sebesar Rp100.000.000, danpenambahan aset tetap di neraca sebesar Rp100.000.000,00. Jurnal untuktransaksi ini adalah:SKPD:Tanggal UraianRef DebetKreditUtang kepada BUD100 juta Pendapatan Hibah100 juta(Untuk mencatat pendapatanhibah)BUDTanggal UraianRef DebetKreditKas di Kas Daerah 100 jutaPendapatan Hibah 100 juta(Untuk mencatat setoranpendapatan hibah)16 17. SKPDTanggal Uraian ReDebetKredit fBelanja Modal-Peralatan dan100 jutaMesinPiutang dari BUD100 juta(Untuk mencatat realisasi belanjamodal)BUDTanggalUraianRef DebetKredit Belanja Modal-Peralatan dan 100 juta Mesin Kas di Kas Daerah100 juta (Untuk mencatat realisasi belanja modal)SKPDTanggal Uraian Ref DebetKreditPeralatan dan Mesin100 juta Diinvestasikan dalam Aset100 jutaTetap(Untuk mencatat perolehanperalatan dan mesin) ;Aset BersejarahAset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai olehpemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harusdilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yangdapat merusak aset tetap tersebut. Lazimnya, suatu aset tetapdikategorikan sebagai aset bersejarah jika mempunyai bukti tertulissebagai barang/bangunan bersejarah.Barang/bangunan peninggalan sejarah tersebut sulit ditaksir nilaiwajarnya. Oleh karena itu dalam SAP diatur bahwa aset bersejarah tidak 17 18. disajikan di neraca tetapi cukup diungkapkan dalam Catatan atas LaporanKeuangan (CaLK). Pengungkapan ini pun hanya mencantumkankuantitas fisiknya saja tanpa nilai perolehannya.Apabila aset bersejarah tersebut masih dimanfaatkan untuk operasionalpemerintah, misalnya untuk ruang perkantoran, maka perlakuannya samaseperti aset tetap lainnya, yaitu dicantumkan di neraca dengan nilaiwajarnya. BAB IIIPERLAKUAN ASET TETAP SETELAH PEROLEHANAPengeluaran Setelah PerlakuanAset tetap diperoleh pemerintah dengan maksud untuk digunakan dalamkegiatan operasional pemerintahan. Aset tetap bagi pemerintah, di satu sisimerupakan sumberdaya ekonomi, di sisi lain merupakan suatu komitmen,artinya di kemudian hari pemerintah wajib memelihara atau merehabilitasiaset tetap yang bersangkutan. Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelahperolehan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu belanja untuk pemeliharaandan belanja untuk peningkatan.Belanja pemeliharaan dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi aset tetaptersebut sesuai dengan kondisi awal. Sedangkan belanja untuk peningkatan18 19. adalah belanja yang memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datangdalam bentuk peningkatan kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, ataupeningkatan standar kinerja. Pengeluaran yang dikategorikan sebagaipemeliharaan tidak berpengaruh pada nilai aset tetap yang bersangkutan.Sedangkan pengeluaran yang memberi manfaat ekonomik di masa yang akandatang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatanstandar kinerja merupakan belanja modal, harus dikapitalisasi untukmenambah nilai aset tetap tersebutMisalnya Pemda A mempunyai sebuah komputer yang dibeli tahun 2004dengan nilai perolehan Rp5.000.000,00. Setiap tahun dikeluarkan biayapemeliharaan sebesar Rp200.000,00. Setelah biaya pemeliharaan tersebutdikeluarkan, nilai komputer tetap Rp5.000.000,00. Pada tahun 2005 komputertersebut di upgrade dengan biaya Rp500.000,00. Atas biaya upgrade yangdapat meningkatkan kapasitas komputer tersebut, maka nilai komputermenjadi Rp5.500.000,00.B Pengukuran BerikutnyaSeiring dengan semakin lamanya digunakan, aset tetap selain tanah akanmengalami penurunan manfaat karena aus atau rusak karena pemakaian.Dalam rangka penyajian nilai wajar terhadap aset-aset tersebut dapatdilakukan penyusutan. Selain itu aset tetap juga dapat direvaluasi, dihentikanpenggunaannya, atau dilepaskan.; PenyusutanPenyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunankapasitas dan manfaat dari suatu aset. Selain tanah dan konstruksi dalampengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dankarakteristik aset tersebut.Penyusutan ini bukan untuk alokasi biaya sebagaimana penyusutan disektor komersial, tetapi untuk menyesuaikan nilai sehingga dapat19 20. disajikan secara wajar. Pengertian ini berdampak pada jurnal yang harusdibuat pada saat mengakui penyusutan, dimana tidak ada pengakuanbeban penyusutan melainkan hanya penurunan nilai aset. Nilaipenyusutan untuk masing-masing periode dicatat dengan caramengurangi nilai tercatat aset tetap dan akun Diinvestasikan dalam AsetTetap. Jurnal standar untuk penyusutan adalah sebagai berikut:SKPDTanggal Uraian RefDebetKreditDiinvestasikan dalam Aset TetapXXX Akumulasi Penyusutan XXX(Untuk mencatat penyusutan)Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode yangsistematis sesuai dengan masa manfaat. Metode penyusutan yangdigunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomik ataukemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah.Metode Penyusutan yang dapat diterapkan sesuai dengan PSAP 07adalah:a Metode garis lurus (straight line method); ataub Metode saldo menurun ganda (double declining method); atauc Metode unit produksi (unit of production method)Penerapan dari masing-masing metode ini dapat digambarkan melaluicontoh berikut:Sebuah mesin fotocopy yang dibeli dengan harga Rp10.000.000,00 dandiperkirakan mempunyai masa manfaat selama 4 tahun dan kapasitasnyamampu memfotocopy sebanyak 100.000 lembar. Penyusutan yang dapatdihitung setiap tahun dari mesin ini adalah sebagai berikut:a Metode garis lurusTahun I : Rp10.000.000,00 : 4 = Rp2.500.000,0020 21. Jurnal: SKPDTanggalUraian RefDebet Kredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap 2.500.000Akumulasi Penyusutan 2.500.000 (Untuk mencatat penyusutan) Penghitungan dan jurnal yang sama harus dilakukan untuk 3 tahun berikutnya sehingga nilai dari mesin tersebut pada akhir tahun ke 4 adalah Rp1,00 b. Metode saldo menurun ganda Persentase penyusutan per tahun = 2 x (100/4) = 50% Tahun I : Rp10.000.000,00 x 50% = Rp5.000.000,00 SKPDTanggalUraian RefDebet Kredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap 5.000.000Akumulasi Penyusutan 5.000.000 (Untuk mencatat penyusutan) Tahun II : (Rp10.000.000,00 - 5.000.000,00) x 50% = Rp2.500.000,00 Jurnal: SKPDTanggalUraian RefDebet Kredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap 2.500.000Akumulasi Penyusutan 2.500.000 (Untuk mencatat penyusutan) Tahun III : (Rp5.000.000,00 2.500.000,00) x 50% = Rp1.250.000,00 Jurnal:21 22. SKPDTanggalUraianRef Debet Kredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.250.00 0 Akumulasi Penyusutan1.250.00 0 (Untuk mencatat penyusutan) Tahun IV : (Rp2.500.000,00 1.250.000,00) = Rp1.250.000,00 (pembulatan) Jurnal: SKPDTanggalUraianRef Debet Kredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.250.00 0 Akumulasi Penyusutan1.250.00 0 (Untuk mencatat penyusutan) c. Metode unit produksi Persentase penyusutan per tahun tergantung dari jumlah produksi pada tahun tersebut Tahun I : Produksi 30.000 lembar Penyusutan = (30.000/100.000) x Rp10.000.000,00= Rp3.000.000,00 Jurnal: SKPD22 23. Tanggal Uraian RefDebetKredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap3.000.000 Akumulasi Penyusutan3.000.00 0 (Untuk mencatat penyusutan) Tahun II dan seterusnya penyusutan dihitung berdasarkan produksi pada tahun tersebut, dan penyusutan tersebut harus terus dilakukan meskipun telah melewati umur teknisnya. ; Penilaian Kembali Aset Tetap Dalam hal terjadi perubahan harga secara signifikan, pemerintah dapat melakukan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki. Hal ini diperlukan agar nilai aset tetap pemerintah yang ada saat ini mencerminkan nilai wajar sekarang. SAP mengatur bahwa pemerintah dapat melakukan penilaian kembali (revaluasi) sepanjang revaluasi tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional misalkan undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden. Apabila revaluasi telah dilakukan maka nilai aset tetap yang ada di neraca harus disesuaikan dengan cara menambah/mengurangi nilai tercatat dari setiap aset tetap yang bersangkutan dan akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap sesuai dengan selisih antara nilai hasil revaluasi dengan nilai tercatat. Jurnal standar untuk mencatat hasil revaluasi adalah: a. Bila nilai revaluasi lebih kecil daripada nilai tercatat, misalnya untuk tanah SKPD 23 24. TanggalUraian Ref DebetKreditDiinvestasikan dalam Aset Tetap XXX TanahXXX(Untuk mencatat revaluasi) b. Bila nilai revaluasi lebih besar daripada nilai tercatat, misalnya: SKPD TanggalUraian Ref DebetKreditTanah XXX Diinvestasikan dalam Aset TetapXXX(Untuk mencatat revaluasi)C Penghentian dan Pelepasan Bila aset tetap sudah rusak berat dan tidak dapat digunakan lagi maka aset tetap tersebut akan dihapuskan dari pembukuan. Proses penghapusan seringkali memerlukan waktu yang lama, maka sementara menunggu surat keputusan penghapusan terbit aset yang rusak atau tidak dapat digunakan lagi dipindahkan dari kelompok aset tetap menjadi akun Aset Lain-lain dalam kelompok aset lainnya di neraca dan diungkapkan dalam CaLK. Hal yang sama diterapkan untuk aset tetap yang karena alasan lain juga tidak digunakan secara aktif lagi dalam operasional pemerintah meskipun tidak dalam kondisi rusak berat. Jurnal standar untuk penghentian aset tetap dari penggunaannya adalah sebagai berikut: SKPD TanggalUraian Ref DebetKreditDiinvestasikan dalam Aset Tetap XXX 24 25. Peralatan dan MesinXXX Aset LainnyaXXX Diinvestasikan dalam AsetXXX Lainnya (Untuk mencatat penghentian asettetap)Apabila suatu aset tetap telah dilepaskan atau secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang, berarti aset tetap tersebut tidak lagi memenuhi definisi aset tertap sehingga harus dihapuskan. Jika aset tetap tersebut telah dihapuskan melalui surat keputusan penghapusan, maka aset tetap tersebut harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam CaLK. Jurnal standar untuk mencatat transaksi tersebut adalah sbb: SKPDTanggalUraian RefDebetKredit Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXPeralatan dan Mesin XXX (Untuk mencatat pelepasan aset tetap) 25 26. BAB IV PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPANA PenyajianPenyajian aset tetap dalam lembar muka neraca adalah sebagai berikut:AsetAset TetapTanahxxxPeralatan dan MesinxxxGedung dan BangunanxxxJalan, Irigasi dan JaringanxxxAset Tetap Lainnya xxxKonstruksi dalam PengerjaanxxxAkumulasi Penyusutan (xxx)Total Aset TetapxxxEkuitas DanaEkuitas Dana InvestasiDiinvestasikan dalam Aset TetapxxxTotal Ekuitas Dana Investasi xxxAkumulasi Penyusutan disajikan dalam angka negatif untuk mengurangi totalnilai aset tetap. Jumlah total aset tetap harus sama dengan nilai akunDiinvestasikan dalam Aset Tetap.26 27. B Pengungkapan Selain disajikan pada lembar muka neraca, aset tetap juga harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pengungkapan ini sangat penting sebagai penjelasan tentang hal-hal penting yang tercantum dalam neraca. Tujuan pengungkapan ini adalah untuk meminimalisasi kesalahan persepsi bagi pembaca laporan keuangan. Dalam CaLK harus diungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb: ; Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat; ; Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan dan perubahan nilai jika ada, dan mutasi aset tetap lainnya. ; Informasi penyusutan meliputi: nilai penyusutan, metode penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, serta nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode. Selain itu, dalam CaLK juga harus diungkapkan: ; Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap ; Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap ; Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi ; Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetapC Tanggal Efektif Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010. 27