AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

85
AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: SERLINDA GIAWA NIM 1605082075 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Transcript of AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

Page 1: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO)

UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN

UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Oleh:

SERLINDA GIAWA NIM 1605082075

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan, bahwa Tugas Akhir ini

merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam Tugas Akhir ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain atau kelompok lain untuk

memperoleh gelar akademis disuatu Institusi Pendidikan, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

dan/atau diterbitkan oleh orang lain atau kelompok lain,kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jika kemudian hari saya terbukti melakukan plagiat terhadap Tugas Akhir ini,

maka saya bersedia menerima sanksi pencabutan Gelar Akademik yang saya

terima.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, penuh kesadaran

dan tanggungjawab untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Medan, Agustus 2019

Nama Lengkap NIM Tanda tangan

Serlinda Giawa 1605082075 _____________

Page 3: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan Akuntansi Aset

Tetap PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utaradengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 Revisi 2015.Jenis data yang digunakan

adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa akuntansi aset tetap yang diterapkan PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara telah sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 16 Revisi 2015.

Kata kunci: Akuntansi, Aset Tetap.

Page 4: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the suitability of application of the

accounting of fixed assets PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utarawith the Statement of Financial Accounting Standard No. 16 Revision 2015. The

type of data used are prime data and secondary data. Technique of data collection used

are interview and documentation. Data were analyzed using descriptive method. The

result of this research showed that the fixed assets applied of PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utarahas been in accordance with the Statement

of Finacial Accounting Standard No. 16 Revision 2015.

Key words: Accounting, Fixed Assets.

Page 5: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya

sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Akuntansi Aset Tetap pada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara” ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma 3 Program Studi Akuntansi

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Data yang diperlukan pada

penelitian ini diperoleh dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utarayang beralamat di Jl.Brigjen Katamso KM.5,5, Titi

Kuning, Medan Johor.

Penyelesaian tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, nasehat,

batuan dan doa dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Terima kasih

yang teristimewa kepada orang tua tercinta dan tersayang yaitu ayahanda Yaezaro

Giawa dan ibunda Yatimani Nduru yang selalu memberikan nasihat, dukungan,

motivasi, doa dan materi yang tiada terbalas.

Disampaikan juga terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun materil sehingga tugas akhir ini

dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan ini ucapan

terimakasih kepada:

1. M.Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

3. Satra Karo-Karo, S.E., Ak., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

4. Drs. Yulifati Laoli, S.E., S.H., M.Hum., M.Si., Ak., Ph.D. Kepala Program

Studi Akuntansi Politeknik Negeri Medan.

Page 6: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

ii

5. Asriyati, S.E., Ak.,M.Si., Dosen Pembimbing Utama.

6. Muhammad Faisal, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping.

7. Staf/Pengajar Politeknik Negeri Medan, khususnya Program Studi Akuntansi

8. Seluruh staf dan pegawai yang bekerja di PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

9. Sahabat dan teman-teman AK-6G yang saling memberi dukungan satusama

lain dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penyusunan tugas akhir ini, masih terdapat kekurangan dan kelemahan, baik itu

sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa.Untuk itu diharapkan masukan-

masukan yang bersifat membangun dalam tugas akhir ini.Akhir kata diucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dan berharap laporan ini

bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang menggunakannya.

Medan, 2019

Serlinda Giawa

NIM 1605082075

Page 7: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3

1.5 Batasan Penelitian ....................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4

2.1 Pengertian Akuntansi .................................................................................. 4

2.2 Pengertian Aset Tetap ................................................................................. 5

2.3 Penggolongan Aset Tetap ........................................................................... 6

2.4Perolehan Aset Tetap ....................................................................................... 7

2.5Penyusutan Aset Tetap ................................................................................... 14

2.5.1 Faktor-faktor dalam Menentukan Beban Penyusutan.................... 15

2.5.2 Metode Penyusutan Aset Tetap ..................................................... 16

2.6 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap ............................................. 22

2.7 Pelepasan Aset Tetap ................................................................................. 25

2.8 Penyajian Aset Tetap.................................................................................. 28

Page 8: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

iv

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 30

3.2 Jenis Data .................................................................................................. 31

3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 31

3.4 Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 32

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 33

4.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara .............................................................................. 33

4.1.1 Ruang Lingkup Kegiatan PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara ............................................. 34

4.1.2 Struktur Organisasi .......................................................................... 35

4.2 Hasil Pengumpulan dan PengolahanData .................................................. 35

4.2.1 Pengertian Aset Tetap ...................................................................... 35

4.2.2 Penggolongan Aset Tetap................................................................. 36

4.2.3 Perolehan Aset Tetap ....................................................................... 37

4.2.4 Penyusutan Aset Tetap ..................................................................... 38

4.2.5 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap ................................... 40

4.2.6 Penghentian dan Penghapusan Aset Tetap ....................................... 40

4.2.7 Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Posisi Keuangan ................... 41

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 42

4.3.1 Pengertian Aset Tetap .................................................................... 42

4.3.2 Penggolongan Aset Tetap .............................................................. 42

4.3.3 Perolehan Aset Tetap ..................................................................... 44

4.3.4 Penyusutan Aset Tetap ................................................................... 45

4.3.5 Pengeluaran selama Penggunaan ................................................... 46

4.3.6 Penghentian dan Penghapusan Aset Tetap .................................... 46

4.3.7 Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Posisi Keuangan ................ 47

Page 9: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

v

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 48

5.1 Simpulan .................................................................................................... 48

5.2 Saran .......................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

LAMPIRAN

Page 10: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Garis Lurus ....................... 17

Tabel 2.2 Daftar Penyusutaan Aset Tetap Metode Jam Jasa .......................... 19

Tabel 2.3 Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Angka Tahun .................... 20

Tabel 2.4 Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Hasil Produksi ................... 21

Tabel 2.5 Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Saldo

Menurun Ganda ............................................................................... 22

Tabel 2.8 Penyajian Laporan Posisi Keuangan ............................................... 29

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir .......................................... 30

Tabel 4.1 Perhitungan Penyusutan per Tahun................................................. 39

Page 11: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 51

Lampiran 2 Kartu Aktiva Tetap Pembelian Langsung ........................................ 52

Lampiran 3 Jurnal Pembelian Langsung .............................................................. 53

Lampiran 4 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap ................................... 54

Lampiran 5 Laporan Posisi Keuangan Perusahaan .............................................. 55

Lampiran 6 Daftar Aset Tetap perFungsiPerusahaan ........................................... 57

Lampiran 7 Daftar Aset tetap perJenisPerusahaan Perusahaan ........................... 58

Lampiran 8 Daftar Akumulasi Penyusutan Aset TetapperFungsi Perusahaan .... 59

Lampiran 9 Daftar Akumulasi Penyusutan Aset TetapperJenis Perusahaan ....... 60

Lampiran 10 Surat Pengajuan Judul Tugas Akhir ................................................. 61

Lampiran 11 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Utama .................................... 62

Lampiran 12 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Pendamping .......................... 63

Lampiran 13 Surat Kesediaan Ketua Sidang Tugas Akhir .................................... 64

Lampiran 14 Surat Kesediaan Ketua Penguji Sidang Tugas Akhir ....................... 65

Lampiran 15 Surat Kesediaan Anggota Penguji Sidang Tugas Akhir ................... 66

Lampiran 16 Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing Utama .................................. 67

Lampiran 17 Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing Pendamping ......................... 68

Lampiran 18 Formulir Bebas Revisi ...................................................................... 69

Lampiran 19 Formulir Pernyataan Bebas Revisi Tim Penguji .............................. 70

Lampiran 20 Biodata Mahasiwa ............................................................................ 73

Page 12: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar dalam memperoleh aset

tetap yang terdiri dari tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan

peralatan/investasi yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional

perusahaan yang tidak bertujuan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat

(umur ekonomis) lebih dari satu tahun. Berbagai cara untuk memperoleh aset

tetap antara lain dengan pembelian tunai, pembelian secara gabungan, pertukaran,

dibangun sendiri dan diperoleh dari hadiah atau sumbangan. Aset tetap dicatat

sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang

timbul untuk memperoleh aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap untuk

digunakan.

Aset tetap merupakan barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif

permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk

diperjualbelikan (Rudianto, 2012 : 256). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam

PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:6) menyatakan aset tetap adalah aset berwujud

yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa

untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrasi dan

diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.

PT PLN (Persero) Unit Induk pembangkitan Sumatera Bagian Utara memiliki

bisnis utama sebagai pengelolaan dibidang pembangkitan sistem kelistrikan

Sumatera Utara, Aceh, Riau. Salah satu aset yang penting dalam perusahaan PT

PLN (Persero) Unit Induk pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah aset tetap,

antara lain tanah, bangunan dan kelengkapan halaman, perlengkapan

umum,material cadangan, bangunan saluran air, instalasi dan mesin, gardu induk,

Page 13: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

2

saluran udara tegangan tinggi, kabel dibawah tanah,perlengkapan telekomunikasi,

kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Sehingga pentingnya keberadaan aset

tetap dalam kegiatan operasional perusahaan, maka diperlukan penerapan

akuntansi tetap yang tepat yang dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi

pihak luar maupun dalam perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik

untuk meneliti dan membahas lebih mendalam tentang Akuntansi Aset Tetap

sehingga memilih judul Tugas Akhir: “Akuntansi Aset Tetap Pada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan dalam latar belakang, maka rumusan masalah

dalam penulisan ini adalah “Apakah penerapan Akuntansi Aset Tetap pada PT

PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara telah sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 Revisi 2015?

1.3 TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan Akuntansi

Aset Tetap pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 Revisi

2015.

1.4 ManfaatPenelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. BagiPenulis

Sebagai sarana untuk menerapkan mata kuliah Metode Penelitian dalam ilmu

penulisan karya ilmiah dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai

Akuntansi Aset Tetap secara nyata dalam perusahaan.

2. BagiPembaca

Untuk menambah wawasan ,memberikan referensi bacaan mengenai Akuntansi

Aset Tetap khususnya bagi mahasiswa yang tengah mengerjakan Tugas Akhir

Page 14: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

3

khususnya Program Studi Akuntansi.

3. BagiPerusahaan

Sebagai referensi dan masukan bagi perusahaan untuk melihat perbandingan

standar akuntansi perusahaan dengan Peryataan Standar Akuntansi Keuangan

No. 16 Revisi 2015.

1.5 BatasanPenelitian

Batasan penelitian dilakukan agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, sehingga

membatasinya dengan hanya membahas mengenai aset berwujud yaituinstalasi

dan mesin pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara.

Page 15: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi memiliki peranan dalam suatu perusahaan, karena melalui akuntansi

para manajer perusahaan dapat melihat perkembangan bisnis maupun kineja

perusaahaan berdasarkan informasi keuangan yang dihasilkan , sehingga dapat

dilakukan evaluasi untuk untuk perbaikan dan peningkatan perusahaan.

Warren dkk (2018:3) mendefinisikan akuntansi adalah sistem informasi yang

menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

ekonomi dan kondisi perusahaan.

Suradi (2009 : 2) menyatakan akuntansi adalah suatu sistem informasi yang

mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi

dari suatu organisasi kepada para pihak yang berkepentingan.

Rudianto (2012 : 4) berpendapat akuntansi adalah sistem informasi yang

menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan pengertian akuntansi diatas adalah

sistem informasi dimana terdapat proses mencatat semua kejadian yang besifat

keuangan, mengenaiaktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan sehingga

menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 16: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

5

2.2 Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan

tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusaan.Aset

semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat

memberikan masa manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun.

Warren dkk (2018 : 486) menyatakan aset tetap (fixed asset) adalah aset yang

bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti

peralatan, mesin, gedung, dan tanah.

Hery (2011 : 2) mendefinisikan aset tetap adalah aset yang secara fisik dapat

dilihat keberadaannya dan sifatnya relative permanen serta memiliki masa

kegunaan (useful life) yang panjang.

Rudianto (2012 : 256) berpendapat aset tetap adalah barang berwujud milik

perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal

perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015: 6) menyatakan

aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk

tujuan administrasi dan digunakan selama lebih dari satu periode.

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan pengertian aset tetap diatas adalahaset

berwujud milik perusahaan yang bersifat permanen, digunakan dalam kegiatan

operasional, tidak untuk diperjualbelikan, dan digunakan selama lebih dari satu

periode.

Page 17: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

6

2.3 Penggolongan Aset Tetap

Aset tetap yang ada di perusahaan bermacam-macam seperti bangunan, tanah,

kendaraan, dan peralatan.Aset tetap berwujud umumnya memiliki masa manfaat

lebih dari satu tahun (satu periode akuntansi) dan dikelompokkan berdasarkan

penggunaannya.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015: 37)

menyebutkan

suatu kelas aset tetap adalah pengelompokkan aset yang memiliki sifat dan

kegunaan yang serupa dalam operasi normal entitas. Berikut ini adalah contoh

dari kelas tersendiri: (a) tanah; (b) tanah dan bangunan; (c) mesin; (d) kapal;

(e) pesawat udara; (f) kendaraan bermotor; (g) perabotan; dan (h) peralatan

kantor”.

Pengelompokan aset tetap menurut Baridwan (2015:272) adalah sebagai berikut:

1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan,

pertanian, danpeternakan.

2. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya bisa diganti dengan aset yang sejenis, misalnya bangunan,

mesin, alat-alat, mebel, kendaraan danlain-lain.

3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila masa penggunaannya tidak

dapat diganti dengan aset yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam

seperti tambang, hutan danlain-lain.

Sedangkan Rudianto (2012:257) menyebutkan dari berbagai jenis aset tetap yang

dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok:

1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau

bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan

peternakan. Aset tetap tetap jenis ini adalah aset tetap yang dapat

digunakan secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa

harus memperbaiki atau menggantinya.

2. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

manfaatnya bisa diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti bangunan,

mesin, kendaraan, komputer, mebel, dan sebagainya. Aset tetap

kelompokkeduaadalahjenisasettetapyangmemilikiumurekonomis maupun

Page 18: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

7

umur teknis yang terbatas. Karena itu, jika secara ekonomis sudah tidak

menguntungkan (beban yang dikeluarkan lebih besar dari manfaatnya),

maka aset seperti ini harus diganti dengan aset lain.

3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

manfaatnya tidak dapat diganti dengan yang sejenis, seperti tanah

pertambangan dan hutan. Kelompok aset tetap yang ketiga merupakan aset

tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbarui karena kandungan atau isi

dari aset itulah yang dibutuhkan, bukan wadahluarnya.

2.4 Perolehan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:22-24)

menyatakan bahwa perolehan aset tetap diperoleh melalui:

1. Aset tetap yang dibeli secara tunai

2. Aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran

3. Aset tetap yang dibangun sendiri

Berbagai cara perolehan aset tetap sebagai berikut:

1. PembelianTunai

Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat sebesar uang yang

dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, yaitu mencakup harga faktur

dan semua biaya yang dikeluarkan untuk menjaga aset tetap siap untuk dipakai.

Contoh:

PT Azkia bergerak dibidang penjualan kendaraan , pada tanggal 12 Mei 2015

membeli mobil Toyota Avanza seharga Rp 145.000.000 dengan tunai.

Jurnal transaksi diatas:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2015

Mei

12 Mobil

Kas/Bank

145.000.000

145.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 19: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

8

2. PembelianGabungan

Dalam dunia bisnis dapat terjadi pembelian berbagai aset tetap dengan sistem

gabungan (lump-sum).Biaya masing-masing jenis aset tetap dapat ditentukan

berdasar metode harga pasar relatif.

Contoh:

Pada tanggal 1 Juni 2012 PT Safar membeli aset tetap dari sebuah perusahaan

dalam proses likuidasi. Aset tetap yang dibeli terdiri dari tanah, bangunan, dan

mesin.Pembelian dibeli secara paket (lumpsum) dengan harga Rp100.000.000.

Harga pasar setiap aset tetap itu diketahui sebagai berikut:

Gedung : Rp30.000.000

Tanah : Rp70.000.000

Mesin : Rp20.000.000

Penyelesaian:

Gedung Rp30.000.000

Rp120.000.000

Tanah Rp70.000.000

Rp120.000.000

Mesin Rp20.000.000

Rp120.000.000

Jurnal atas transaksi diatas adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

Juni

1 Gedung

Tanah

Mesin

Kas

25.000.000

58.300.000

16.700.000

100.000.000

X Rp100.000.000 = Rp25.000.000

X Rp100.000.000 = Rp58.300.000

X Rp100.000.000 = Rp16.700.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 20: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

9

3. Ditukar dengan Surat Berharga

Aset tetap yang ditukar dengan surat berharga, baik saham ataupun obligasi

dicatat sebesar harga pasar aset tersebut. Apabila nilai pasar dari aset yang

diperoleh tidak dapat ditentukan secara objektif, maka harga pasar wajar saham

akan digunakan untuk mencatat perolehan aset tersebut.

Contoh:

Pada tanggal 01 Juli 2012 PT Safar menukar sebuah mesin dengan 5.000

lembar saham biasa, nominal @Rp500 per lembar. Harga pasar saham biasa

tersebut pada tanggal pertukaran Rp600 per lembar.

Pertukaran mesin dengan saham adalah sebagai berikut:

Sumber: data diolah (2019)

4. Ditukar dengan Aset Tetap yang lain

Banyak pembelian aset tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar (atau sering

disebut tukar tambah), di mana aset lama digunakan untuk membayar harga

aset baru, baik seluruhnya atau sebagian, dan kekurangannya dibayar tunai.

Pertukaran akan dipisahkan menjadi dua, yaitu (1) untuk pertukaran aset tetap

yang tidak sejenis dan (2) untuk pertukaran aset tetap yang sejenis. Pertukaran

aset tetap sejenis oleh PSAK No.16 diatur untuk tidak mengakui adanya

keuntungan atau kerugian, dan biaya (harga) perolehan aset tetap baru adalah

jumlah tercatat dari aset tetap yang dilepaskan.

1) Pertukaran Aset Tetap yang Tidak Sejenis

Pertukaran aset tetap tidak sejenis adalah pertukaran aset tetap yang sifat

dan fungsinya tidak sama dengan pertukaran tanah, mesin-mesin, tanah

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

Juli

01 Mesin

Modal saham biasa

Agio saham

3.000.000

2.500.000

500.000

Page 21: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

10

dengan gedung, dan lain-lain. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia

menyatakan bahwa, perbedaan antara nilai buku aset tetap dengan nilai

wajar dapat digunakan sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh pada

tanggal transaksi terjadi, dan hal tersebut harus diakui sebagai laba atau

rugi pertukaran aset tetap.Penentuan harga perolehan dalam pertukaran

seperti ini, harus didasarkan pada harga pasar aset tetap yang diserahkan

dan ditambah sejumlah uang yang dibayarkan.Bila harga pasar aset yang

diserahkan tidak diketahui, maka harga perolehan aset baru didasarkan

pada harga pasar aset baru.

Contoh:

Pada tanggal 08 Januari 2015 PT Azkia menukar mesin produksi dengan

truk baru baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp15.000.000,

akumulasi penyusutan sampai tanggal pertukaran sebesar Rp10.000.000

sehingga nilai bukunya sebesar Rp5.000.000. nilai wajar mesin produksi

tersebut Rp6.000.000 dan PT Azkia harus membayar uang sebesar

Rp2.000.000. Harga perolehan mobil pick up adalah Rp8.000.000 yang

perhitungannya sebagai berikut:

Harga pasar mesin las Rp6.000.000

Uang tunai yang dibayarkan Rp2.000.000

Harga perolehan mobil pick up Rp8.000.000

Jurnal atas transaksi di atas adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2015

Jan

08 Truk

Akumulasi penyusutan mesin

Kas

Mesin

Laba pertukaran mesin

8.000.000

10.000.000

2.000.000

15.000.000

1.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 22: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

11

Laba pertukaran Rp1.000.000 dihitung sebagai berikut:

Harga pasar mesin Rp6.000.000

Harga perolehan mesin Rp15.000.000

Akumulasi penyusutan mesin (Rp10.000.000)

Nilai buku Rp5.000.000

Laba pertukaran mesin Rp1.000.000

2) Pertukaran Aset Tetap yang Sejenis

Pertukaran aset tetap yang sejenis adalah pertukaran aset tetap yang sifat

dan fungsinya sama. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menyatakan

bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan yang akan mengurangi harga

perolehan aset yang bersangkutan. Dalam hal pertukaran dengan aset yang

sejenis, jika pertukaran tersebut menimbulkan kerugian, maka kerugiannya

dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

Contoh 1: Pertukaran dengan mengeluarkan kas

Pada tanggal 07 Januari 2015 PT Azkia menukarkan mesin merek A

dengan mesin merek B. Harga perolehan mesin A sebesar Rp50.000.000

dan akumulasi penyusutannya sebesar Rp20.000.000. mesin B harga

pasarnya Rp60.000.000. PT Azkia membayar 10.000.000 tunai.

Perhitungannya sebagai berikut:

Harga perolehan mesin A Rp50.000.000

Akumulasi penyusutan Rp20.000.000

Nilai buku mesin A Rp30.000.000

Kas yang dibayarkan Rp10.000.000

Harga perolehan mesin B Rp40.000.000

Page 23: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

12

Jurnal atas pertukaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2015

Jan

07 Mesin B

Akumulasi penyusutan

mesin

Kas

Mesin A

40.000.000

20.000.000

10.000.000

50.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Contoh: Pertukaran dengan penerimaan kas

Pada tanggal 07 Januari 2015 PT Azkia menukarkan mesin merek A

dengan mesin merek B. Harga perolehan mesin A sebesar Rp40.000.000

dan akumulasi penyusutannya sebesar Rp20.000.000. mesin B harga

pasarnya Rp50.000.000. PT Azkia menerima 5.000.000 tunai.

Perhitungannya sebagai berikut:

Harga perolehan mesin A Rp40.000.000

Akumulasi penyusutan Rp20.000.000

Nilai buku mesin A Rp20.000.000

Kas yang diterima Rp5.000.000

Harga perolehan mesin B Rp15.000.000

Jurnal atas pertukaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2015

Jan

07 Mesin B

Akumulasi penyusutan mesin

Kas

Mesin A

15.000.000

20.000.000

5.000.000

40.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 24: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

13

5. Diperoleh dari Hadiah/Donasi

Harga perolehan aset tetap yang diperoleh dari donasi adalah sebesar harga

pasar aset tersebut.Aset yang diperoleh dari donasi diakui sebagai pendapatan

atau keuntungan dalam periode dimana aset tersebut diterima.

Contoh:

Pada tanggal 01 April 2012 PT Azkia menerima hadiah dari seorang donator

berupa tanah dan gedung, yang masing-masing memiliki harga pasar

Rp120.000.000 dan Rp 180.000.000.

Jurnal atas transaksi diatas adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

April

01 Tanah

Bangunan

Modal-hadiah

120.000.000

180.000.000

300.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Apabila dalam penerimaan hadiah terssebut PT Azkia mengeluarkan biaya

sebesar Rp2.000.000.

Jurnal untuk mencatat penerimaan hadiah:

Sumber: data diolah (2019)

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

April

01 Tanah

Bangunan

Modal-hadiah

Kas

120.000.000

180.000.000

298.000.000

2.000.000

Page 25: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

14

6. Diperoleh Dengan Membangun Sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri atas aset tetap yang perlukan seperti

gedung, alat-alat, prabot dan lain-lain.Pembuatan aset ini biasanya dengan

tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang mengagur.

Dalam pembuatan aset, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti

bahan, upah langsung, dan factory overhead tidak akan menimbulkan masalah

pada proses penentuan harga pokok aset. Tetapi biaya factory overhead yang

tidak langsung dapat menimbulkan pertanyaan, yaitu mengenai jumlah yang

harus dialokasi kepada aset yang sedang dikerjakan.

Contoh:

Pada tanggal 01 Januari 2013 dibayar biaya untuk pembangunan gedung

sebesar Rp 500.000.000 yang akan selesai pada 31 Desember 2016.

Jurnal untuk mencatat gedung yang sedang dibangun adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2013

Jan

01 Konstruksi dalam proses

Kas/Bank

500.000.000

500.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Jurnal untuk mencatat gedung yang selesai dibangun adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2016

Des

31 Gedung

Konstruksi dalam proses

500.000.000

500.000.000

Sumber: data diolah (2019)

2.5 Penyusutan Aset Tetap

Semua pengeluaran yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap pada periode

akuntansi tertentu tidak boleh dibebankan sepenuhnya sebagai beban pada periode

Page 26: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

15

berjalan. Jika pengeluaran tersebut dibebankan seluruhnya pada periode berjalan,

maka beban akan terlalu besar sedangkan beban periode berikutnya yang ikut

menikmati dan memperoleh manfaat dari aset tetap tersebut menjadi kecil. Agar

terjadi keadilan dalam pembebanan pengeluaran atas peolehan aset tetap harus

dilakukan penyusutan terhadap aset tetap tersebut.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:6) menyatakan

penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur

manfaatnya”.

Rudianto (2012:260) mendefinisikan penyusutan adalah pengalokasian harga

perolehan aset tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati

manfaat dari aset tetap tersebut.

Martani (2012:313) menyatakan Depresiasi/penyusutan terhadap aset tetap

dimulai ketika aset tetap tersebut telah siap untuk digunakan yaitu telah berada

pada lokasi dan kondisi yang dibutuhkan untuk beroperasi sesuai dengan

tujuanmanajemen”.

Simpulan yang dapat diambil berdasarkan pengertian penyusutan merupakan

suatu pengalokasian atas harga perolehan aset tetap berwujud yang dibebankan

setiap periode akuntansi selama masa manfaatnya.

2.5.1 Faktor-faktor dalam Menentukan BebanPenyusutan

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban penyusutan setiap

periode, menurut Rudianto (2012:260) yaitu:

1. Harga perolehan(cost)

Yaitu Keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aset

tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.

2. Nilai sisa(residu)

Yaitu taksiran harga jual aset tetap pada akhir masa manfaatnya. Setiap

perusahaan akan memiliki taksiran berbeda satu dengan lainnya atas suatu

Page 27: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

16

jenis aset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga akan sangat

dipengaruhi oleh umur ekonomisnya, inflasi, nilai tukat mata uang, dan

sebagainya.

3. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat)

Yaitu taksiran masa manfaat dari aset tetap.Masa manfaat adalah taksiran

umur ekonomis dari aset tetap, bukan umur teknis.Taksiran masa manfaat

dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi, atau

satuan jam kerja.

2.5.2 Metode Penyusutan Aset Tetap

Suatu perusahaan menggunakan metode penyusutan untuk menghitung

penyusutan seluruh aset yang dapat disusutkan.Metode apapun yang dipilih oleh

perusahaan harus dapat diterapkan secara konsisten dari periode ke periode.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:62) menyebutkan

berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan

jumlah tersusutkan dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya.

Metode tersebut antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun,

dan metode unit produksi. Metode penyusutan garis lurus menghasilkan

pembebanan yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya

tidak berubah.Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang

menurun selama umur manfaat aset. Metode unit produksi menghasilkan

pembebanan berdasarkan pada penggunaan atau output yang diperkirakan

dari aset. Entitas memilih metode yang paling mencerminkan pola

pemakaian yang diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset.

Metode tersebut diterapkan secara konsisten dari periode ke periode,

kecuali terdapat perubahan dalam pola pemakaian manfaat ekonomik masa

depan yang diperkirakan aset tersebut.

Pengalokasikan harga perolehan suatu aset tetap ke periode yang menikmati aset

tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan dalam satu metode saja, tetapi ada

beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan

periodik, yaitu:

Page 28: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

17

1. Metode Garis Lurus(Straight Line Method)

Metode perhitungan penyusutan garis lurus akan menghasilkan beban

penyusutan aset tetap yang sama dari tahun ke tahun. Beban penyusutan

dihitung dengan rumus tarif penyusutan, yaitu 100% dibagi dengan taksiran

masa manfaat.

Contoh:

Pada tanggal 10 Januari 2014 PT Azkia membeli mesin dengan harga

perolehan Rp1.500.000, taksiran nilai sisa (residu) Rp500.000 dan umurnya

ditaksir selama 5 tahun. Tarif penyusutannya adalah 100% : 5 = 20%

Jika disusun dalam bentuk table, maka perhitungan penyusutan dari mesin

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Garis Lurus

Tahun Biaya

Perolehan

Tarif Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

(100% :

5)

C

(B x Biaya

penyusutan)

D E

(A- D)

2014 1.500.000 20% 20%(1.500.000 -

500.000) = 200.000

200.000 1.300.000

2015 1.500.000 20% 20%(1.500.000 -

500.000) = 200.000

400.000 1.100.000

2016 1.500.000 20% 20%(1.500.000 -

500.000) = 200.000

600.000 900.000

2017 1.500.000 20% 20%(1.500.000 -

500.000) = 200.000

800.000 700.000

2018 1.500.000 20% 20%(1.500.000 -

500.000) = 200.000

1.000.000 500.000

1.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 29: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

18

2. Metode Jam Jasa (Service Hour Metbod)

Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aset (terutama mesin-mesin) akan

lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time) dibandingkan dengan

penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time). Dalam cara ini beban

penyusutan dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban penyusutan periodik

besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan).

Contoh:

Pada tanggal 10 Januari 2014 PT Azkia membeli mesin dengan harga

perolehan 200.000.000 dengan nilai sisa 50.000.000, estimasi umur manfaat

5.000 jam operasi dengan produksi selama 4 tahun sebagai berikut:

- Tahun 2014 Produksi 1.500 Jam

- Tahun 2015 Produksi 1.000 Jam

- Tahun 2016 Produksi 1.300 Jam

- Tahun 2017 Produksi 1.200 Jam

Penyelesaian:

Penyusutan per jam = HP – NS

n

= Rp200.000.000 – Rp50.000.000

5.000

= Rp30.000

Page 30: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

19

Tabel 2.2

Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Jam Jasa

Tahun Biaya

Perolehan

Jam Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

C

(B x Biaya penyusutan)

D E

(A- D)

2014 200.000.000 1.500 1.500 x 30.000 =

45.000.000

45.000.000 155.000.000

2015 200.000.000 1.000 1.000 x 30.000 =

30.000.000

75.000.000 125.000.000

2016 200.000.000 1.300 1.300 x 30.000 =

39.000.000

114.000.000 86.000.000

2017 200.000.000 1.200 1.200 x 30.000 =

36.000.000

150.000.000 50.000.000

150.000.000

Sumber: data diolah (2019)

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of Years’ Digits Method)

Tarif penyusutan dalam metode ini akan merupakan suatu bilangan pecahan

yang makin lama makin kecil. Pembilang dalam pecahan adalah angka-angka

tahun yang ada salaam masa manfaat aset tetap. Jadi, apabila suatu aset tetap

ditaksir lima tahun, maka angka-angka tahunnya adalah 1, 2, 3, 4, 5. Sebagai

penyebut dalam pecahan adalah jumlah angka-angka tahun yang ada. Jadi

penyebut dalam contoh diatas adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5

Untuk menghitung jumlah angka tahunnya dengan rumus:

Contoh:

Pada tanggal 10 Januari 2012 PT Azkia membeli mesin dengan harga

perolehan Rp50.000.000 nilai residu Rp5.000.000. Mesin ditaksir umur

ekonomisnya 4 tahun.

Jumlah angka tahun: 4 (4 + 1 ) /2 = 10

n(n+1)/2

Page 31: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

20

Jika disusun dalam bentuk table, maka perhitungan penyusutan dari mesin

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Jumlah Angka Tahun

Tahun Biaya

Perolehan

Jumlah

Angka

Tahun

Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

C

(B x Biaya Penyusutan)

D E

(A- D)

2012 50.000.000 4/10 4/10(50.000.000-

5.000.000) = 18.000.000

18.000.000 32.000.000

2013 50.000.000 3/10 3/10(50.000.000-

5.000.000) = 13.500.000

31.500.000 18.500.000

2014 50.000.000 2/10 2/10(50.000.000-

5.000.000) = 9.000.000

40.500.000 9.500.000

2015 50.000.000 1/10 1/10(50.000.000-

5.000.000) = 4.500.000

45.000.000 5.000.000

45.000.000

Sumber: data diolah (2019)

4. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode ini umur kegunaan aset ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil

produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar hasil produksi, sehingga

penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi dalam hasil

produksi. Dasar teori yang dipakai adalah bahwa suatu aset itu dimiliki untuk

menghasilkan produk sehingga penyusutan juga didasarkan pada jumlah

produk yang dapat dihasilkan.

Contoh:

Pada tanggal 10 Januari 2012 PT Azkia membeli mesin dengan harga

perolehan Rp100.000.000, nilai sisa sebesar Rp20.000.000. Kapasitas Produksi

mesin 20.000 Unit dan produksi selama 4 tahun sebagai berikut:

- Tahun 2012 Produksi 5.000 Unit

- Tahun 2013 Produksi 5.700 Unit

Page 32: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

21

- Tahun 2014 Produksi 4.300 Unit

- Tahun 2015 Produksi 5.000 Unit

Penyusutan per unit produk dihitung sebagai berikut:

Penyusutan/unit = ( Rp100.000.000 – Rp20.000.000)

20.000

= Rp4.000

Tabel 2.4

Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Hasil Produksi

Tahun Biaya

Perolehan

Unit

Produk

Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

C

(B x Biaya penyusutan)

D E

(A- D)

2012 100.000.000 5.000 5.000 x 4.000 = 20.000.000 20.000.000 80.000.000

2013 100.000.000 5.700 5.700 x 4.000 = 22.800.000 42.800.000 57.200.000

2014 100.000.000 4.300 4.300 x 4.000 = 17.200.000 60.000.000 40.000.000

2015 100.000.000 5.000 5.000 x 4.000 = 20.000.000 80.000.000 20.000.000

80.000.000

Sumber: data diolah (2019)

5. Metode Saldo MenurunGanda (Double Declining Balance Method)

Metode ini, beban penyusutan tiap tahunnya menurun. Pembebanan yang

semakin menurun didasarkan pada anggapan bahwa semakin tua, kapasitas aset

tetap dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun. Dalam metode

saldo menurun ganda, beban penyusutan dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

Tarif Penyusutan = Dua kali metode garis lurus

Dasar Penyusutan = Nilai buku awal periode dengan mengabaikan nilai sisa.

Pada tahun terakhir, baru dihitung nilai sisa pada tahun terakhir, baru dihitung

Page 33: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

22

nilai sisa.

Contoh:

Pada tanggal 10 Januari 2014 PT Azkia membeli sebuah mesin dengan harga

perolehan Rp100.000.000. Mesin ditaksir akan dapat digunakan selama 4

tahun. Taksiran nilai residu Rp 5.000.000.

Tarif penyusutan = 100% x 2 = 50%

4

Tabel 2.5

Daftar Penyusutan Aset Tetap Metode Saldo Menurun Ganda

Tahun Biaya

Perolehan

Tarif Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

C

(B x Nilai Buku Awal)

D E

(A- D)

2014 100.000.000 50% 50% x 100.000.000 =

50.000.000

50.000.000 50.000.000

2015 100.000.000 50% 50% x 50.000.000 =

25.000.000

75.000.000 25.000.000

2016 100.000.000 50% 50% x 25.000.000 =

12.500.000

87.500.000 12.500.000

2017 100.000.000 50% 12.500.000 – 5.000.000 =

7.500.000

95.000.000 5.000.000

95.000.000

Sumber: data diolah (2019)

2.6 Pengeluaran selama Penggunaan Aset

Setelah memasang aset tetap dan mempersiapkannya untuk digunakan, masih

terdapat biaya-biaya yang muncul selama penggunaan aset.Biaya tersebut

bertujuan supaya aset dapat terus digunakan dalam kegiatan operasional

perusahaan misalnya biaya pemeliharaan dan biaya perbaikan.

Page 34: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

23

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:12) menyatakan

sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 07, entitas tidak

mengakui biaya perawatan sehari-hari aset aset tetap sebagai bagian

dari aset tetap tersebut. Sebaliknya, biaya tersebut diakui dalam laba

rugi pada saat terjadinya.Biaya perawatan sehari-hari terutama terdiri

dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang

kecil. Tujuan pengeluaran ini sering dideskripsikan sebagai “perbaikan

dan pemeliharaan” aset tetap

Pengeluaran selama penggunaan aset dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Pengeluaran Modal (capital expenditures)

Pengeluaran modal adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka

memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas

produktif aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat aset tetap.

Contoh:

Pada tanggal 5 Februari 2012, PT Azkiamengeluarkan biaya perbaikan gedung

sebesar Rp12.000.000. Buatlah jurnal jika perbaikan gedung memperpanjang

umur ekonomisnya.

Jika perbaikan memperpanjang umur ekonomisnya, berarti akumulasi

penyusutan yang sudah dicatat terlalu besar, maka biaya perbaikan gedung

dicatat sebagai pengurangan akumulasi penyusutan yang sudah terjadi.

Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2012

Feb

5 Akumulasi penyusutan gedung

Kas

12.000.000

12.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Jika perbaikan hanya menambah nilai aset, tetapi tidak memperpanjang umur

ekonomisnya, maka biaya tersebut dicatat sebelah debit aset yang

bersangkutan, sebagai penambahan nilai aset.

Page 35: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

24

Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

Feb

5 Gedung

Kas

12.000.000

12.000.000

Sumber: data diolah (2019)

2. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat

dalam periode berjalan, sehingga biaya yang dikeluarkan ini tidak akan

dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan langsung

dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan dimana

biaya tersebut terjadi (dikeluarkan). Contoh pengeluaran ini adalah biaya

pemeliharaan dan biaya perbaikan aset tetap.

Contoh:

Pada tanggal 1 Februari 2012, PT Mau Jaya membayar biaya perawatan truk

pengiriman sebesar Rp 300.000.

Jurnal untuk mencatat pengeluaran diatas:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2012

Feb

1 Beban perbaikan dan perawatan

Kas

300.000

300.000

Sumber: data diolah (2019)

2.7 Pelepasan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:69)

menyatakan pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara

(contohnya: dijual, disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan).

Aset tetap yang sudah tidak memilliki manfaat ekonomi dan sudah tidak terpakai

Page 36: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

25

lagi dapat ditarik dari pemakaian normal usaha. Penarikan dapat dilakukan dengan

dijual, ditukarkan dengan aset lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan).

1. Pelepasan Aset dengan dihapuskan / dibuang

1) Bila masa manfaatnya sudah habis dan tidak mempunyai nilai sisa maka

aset tersebut akan dibuang.

Contoh:

Komputer yang diperoleh dengan biaya Rp15.000.000 telah habis

secara penuh disusutkan per 31 Desember 2015.Pada tanggal 01

Februari 2016, computer tersebut dibuang.

Ayat jurnal untuk mencatat pembuangan adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2016

Feb

1 Akumulasi penyusutan-

komputer

Komputer

15.000.000

15.000.000

Sumber: data diolah

2) Bila masa manfaatnya belum habis sementara aset tersebut tidak dapat

digunakan lagi.

Contoh:

Komputer dibeli pada tahun 2005 seharga Rp8.000.000 dengan masa

manfaat 10 tahun, pada tanggal 20 Mei 2013 tidak digunakan lagi. Total

akumulasi penyusutannya sampai 31 Desember tahun 2012,

Rp5.000.000. Metode penyusutan garis lurus. Nilai residu Rp500.000.

Perhitungan penyusutan garis lurus adalah sebagai berikut:

Biaya Penyusutan = 8.000.000 – 500.000

10 Tahun

= Rp750.000

Page 37: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

26

Jurnal penyusutan Januari – 20 Mei (5/12 x Rp750.000 =Rp312.500)

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2013

Mei

20 Beban penyusutan komputer

Akumulasi penyusutan komputer

312.500

312.500

Sumber: data diolah (2019)

Kerugian akibat pembuangan aset sebelum habis masa manfaat adalah:

Biaya Perolehan Rp8.000.000

Akumulasi penyusutan Rp5.312.500

Kerugian atas pelepasan aset tetap Rp2.687.500

Jurnal Pembuangan aset:

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2013

Mei

20 Akumulasi Penyusutan komputer

Rugi atas pelepasan computer

Komputer

5.312.500

2.678.500

8.000.000

Sumber: data diolah (2019)

2. Pelepasan Aset Tetap dengan Menjual Aset Tetap

Jika harga jual lebih besar dari nilai buku aset, transaksi tersebut menghasilkan

keuntungan (laba).Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, berarti terdapat

kerugian.

Contoh:

Komputer dibeli pada tahun 2005 seharga Rp8.000.000 dengan masa manfaat

10 tahun, pada tanggal 25 Juli 2013 komputer dijual. Total akumulasi

Page 38: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

27

penyusutannya sampai 31 Desember tahun 2012, Rp5.000.000. Metode

penyusutan garis lurus. Nilai residu Rp500.000.

Perhitungan penyusutan garis lurus adalah sebagai berikut:

Biaya Penyusutan = 8.000.000 – 500.000

10 Tahun

= Rp750.000

Jurnal penyusutan Januari – 25 Juli (7/12 x Rp750.000 =Rp437.500)

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2013

Juli

25 Beban penyusutan komputer

Akumulasi penyusutan komputer

437.500

437.500

Sumber: data diolah (2019)

Biaya perolehan Rp8.000.000

Akumulasi penyusutan Rp5.437.500

Nilai buku 25 Juli 2013 Rp2.562.500

1) Bila dijual pada nilai buku sebesar Rp2.562.500,

jurnal:

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2013

Juli

25 Kas

Akumulasi penyusutan-komputer

Komputer

2.562.500

5.437.500

8.000.000

Sumber: data diolah (2019)

Page 39: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

28

2) Bial dijual lebih tinggi dari nilai buku, misalnya Rp4.000.000,

jurnal:

Tanggal Keterangan Ref Debit

(Rp)

Kredit

(Rp)

2013

Juli

25 Kas

Akumulasi penyusutan-komputer

Komputer

Laba atas pelepasan aset tetap

4.000.000

5.437.500

8.000.000

1.437.500

Sumber: data diolah (2019)

2.8 Penyajian Aset Tetap

Martani (2015 : 290) menyatakan aset tetap disajikan di laporan posisi keuangan

di bagian aset tidak lancar.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:30)

menyatakan jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui setelah dikurangi

akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Page 40: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

29

Tabel 2.8

Penyajian Aset Tetap pada Laporan Posisi Keuangan

Solusi Net

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2014

ASET

Aset Lancar

Kas Rp2.065.000

Piutang usaha Rp2.720.000

Bahan habis pakai Rp760.000

Asuransi dibayar dimuka Rp2.200.000

Total Aset Lancar Rp7.745.000

Aset Tetap

Tanah Rp20.000.000

Peralatan kantor Rp1.800.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan kantor (Rp500.000)

Total Aset Tetap Rp21.750.000

Total Aset Rp29.495.000

LIABILITAS

Utang usaha Rp900.000

Utang gaji Rp490.000

Total Liabilitas Rp1.390.000

EKUITAS

Modal,Cinta Cita Rp28.105.000

Total Ekuitas Rp28.105.000

Total Liabilitas dan Ekuitas Rp29.495.000

Sumber: Warren dkk (2016:161)

Page 41: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

30

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berlokasi di Jl.Brigjen Katamso

KM.5,5, Titi Kuning, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.Kegiatan

penulisan laporan tugas akhir ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 (lima) bulan

yaitu dimulai dari bulan April sampai bulan Agustus 2019.

Tabel 3.1

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

Sumber : Jurusan Akuntansi, 2019

No Kegiatan

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

April Mei Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

Tugas Akhir

2

Penyusunan

Proposal Tugas

Akhir

3 Konsultasi dan

Pembimbingan

4

Menyusun Konsep

Laporan Tugas

Akhir

5 Konsultasi pada

Pembimbing

6 Sidang Tugas Akhir

7 Revisi Laporan

Tugas Akhir

8

Penggandaan

Laporan Tugas

Akhir

Page 42: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

3.2 Jenis Data

Syofian (2013:16) berpendapat jenis data terdiri dari:

1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

2. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi

yang bukan pengolahannya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan salah satu

pegawai PT PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.Data sekunder

yang diperoleh berupa profil perusahaan, struktur organisasi, kebijakan akuntansi

perusahaan, neraca akuntansi dan daftar aset tetap.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi

yang beruhubangan dengan penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Busmin (2018:58) berpendapat wawancara adalah cara menghimpun bahan-

bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan,

sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.

Daftar pertanyaan dalam wawancara yang dilakukan, yaitu:

1) Apakah pengertian aset tetap menurut PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

2) Bagaimana penggolongan aset tetap menurut PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

3) Bagaimana perolehan aset tetap menurut PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

4) Metode apakah yang digunakan dalam penyusutan aset tetap pada PT

PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

Page 43: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

5) Apa saja pengeluaran selama pemakaian aset tetap menurut PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

6) Bagaimana cara penghentian aset tetap menurut PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

7) Bagaimana penyajian aset tetap dalam laporan posisi keuangan menurut

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?

2. Dokumentasi

Busmin (2018:62) menyatakan dokumentasi adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen

baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Dokumentasi yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah struktur organisasi PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, daftar aset tetap per jenis

dan per fungsi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara, laporan posisi keuangan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah metode deskriptif.

1. Metode Deskriptif

Nazir (2014:43) berpendapat metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan

dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Definisi di atas, maka akan diberikan gambaran mengenai akuntansi aset tetap

pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dan

dibandingkan atau disesuaikan dengan PSAK No. 16 Revisi 2015

Page 44: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

33

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara

Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU)

sebenarnya berawal dari adanya pemisahan fungsi Pembangkitan dan Penyaluran

di tubuh PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran (KITLUR) Sumatera

Bagian Utara, yang sebelumnya dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Nomor

111.K/023/DID/1996, tanggal 18 Nopember 1996, dengan azas wilayah kerja

meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau Daratan.

Keberadaan unit ini kemudian dikembangkan dengan satuan organisasi pusat

listrik, transmisi dan gardu induk pada sektor sektor di lingkungan PT PLN

(Persero) Kitlur Sumbagut melalui Keputusan Direksi Nomor 056.T.K/023/DIR

tanggal 29 April 1998, yang ditandai dengan hadirnya Unit Pembangkitan Sektor

Belawan, Unit Penyaluran Sektor Glugur dan Gardu Induk Paya Pasir.

Selanjutnya dengan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran itu, PT PLN

(Persero) melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 193.K/010/DIR/2003 membagi

wilayah Sumatera menjadi 3 wilayah pengelolaan, yaitu Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara (Sumbagut), Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)

serta Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera.Untuk

merealisasikan tugas tersebut, PLN sendiri membentuk tim kerja berdasarkan

Surat Keputusan Direksi Nomor 223.K/010/DR/2003, yang bertugas memberikan

dukungan kepada Direksi PT PLN (Persero) dalam bentuk masukan stratejik

berupa kajian, rekomendasi konsep usulan rencana pembentukan organisasi dan

persiapan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran di Sumatera.

Page 45: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

34

Pengoperasian unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara,

resmi dilakukan sejak April 2005, setelah dipisah dari fungsi penyaluran melalui

Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004,tertanggal 24

Agustus Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkantor di Jalan Brigjend

Katamso Km 5.5 Titi Kuning Medan, dalam menjalankan fungsinya, mengelola

pengoperasian mesin-mesin pembangkitan di wilayah Riau daratan, Sumatera

Utara dan Aceh.

4.1.1 Ruang Lingkup Kegiatan PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara

PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara merupakan

suatu perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan.Saat ini Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara memiliki berbagai jenis mesin pembangkit tenaga listrik

berkapasitas daya terpasang 1.772 MW dengan 69 unit pembangkitan dan daya

mampu sebesar 1.616 MW.Tujuan pembentukan Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara adalah untuk meningkatkan efektifitas pembangkitan di wilayah Sumatera

Bagian Utara serta mengantisipasi perkembangan sistem penyaluran

ketenagalistrikan Sumatera sebagai upaya peningkatan pelayanan, mutu dan

keandalan tenaga listrik di Sumatera.

PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara telah

menetapkan visi dan misi untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu:

1. Visi

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara diakui sebagai organisasi kelas duania

yang bertumbuh kembang, unggu dan terpercaya dengan bertumpu pada

potensi insani.

2. Misi

1) Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal, dan

berwawasan lingkungan.

2) Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia yang didukung oleh SDM

berpengalaman dan berpengetahuan.

Page 46: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

35

3) Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntunan di dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab.

4) Menjalankan usaha-usaha lain yang menunjang bidang ketenagalistrikan.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang menggambarkan hubungan tiap-

tiap bagian. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka penerapan

manajemen perusahaan akan lebih terarah dengan baik, sehingga masing-masing

bagian dalam organisasi dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan jabatan dan

wewenangnya. Struktur organisasi PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara dapat dilihat pada (lampiran 1).PT PLN(Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara menerapkan struktur organisasi

berbentuk garis lurus staf (line staff organization) yang sesuai dengan kondisi

perusahaan tersebut karena:

1. Pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan.

2. General Manajer langsung memerintah dan memberikan petunjuk-petunjuk

kepada kepala bagian untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah

ditentukan berdasarkan spesialis tugas.

Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya

dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang kerjanya.

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penelitian yang telah dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi dan

data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder.Berikut hasil pengumpulan

dan pengolahan data pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara.

4.2.1 Pengertian Aset Tetap

PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara menyatakan

aset tetap merupakan aset berwujud yang:

1. Dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan

Page 47: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

36

barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan

adaministratif; dan

2. Diperkirakan untuk diguankan selama lebih dari satu periode.

4.2.2 Penggolongan Aset Tetap

Data yang diperoleh di PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara memiliki rincian aset tetap yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Menurut Jenisnya

Aset tetap yang dimiliki PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara berdasarkan jenisnya dapat dilihat (lampiran 4)

adalah sebagai berikut:

1) Bangunan dan kelengkapan halaman

2) Bangunan saluran air & perlengkapannya

3) Jalan sepur samping

4) Instalasi dan mesin

5) Reaktor nulir

6) Perlengkapan penyaluran tiang listrik

7) Gardu induk

8) Saluran udara tegangan tinggi

9) Kabel dibawah tanah

10) Jaringan distribusi

11) Gardu disribusi

12) Perlengkapan lain-lain

13) Perlengkapan pengolahan data

14) Perlengkapan transmisi data

15) Perlengkapan telekomunikasi

16) Perlengkapan umum

17) Kendaraan bermotor dan alat yang mobil

18) Material cadangan

19) Tanah & hak atas tanah

Page 48: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

37

2. Menurut fungsinya

Aset tetap yang dimiliki PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara berdasarkan fungsinya dapat dilihat (lampiran 3)

adalah sebagai berikut:

Transmisi Pembangkitan

1) PLTA

2) PLTU

3) PLTD

4) PLTG

5) PLTP

6) PLTGU

Transmisi

7) Transmisi

8) Tele informasi data

Lainnya

9) Tata usaha

10) Gudang & persediaan bahan

11) Bengkel

12) Laboratorium

13) Jasa-jasa teknik

14) Wisma dan rumah dinas

15) Telekomunikasi

4.2.3 Perolehan Aset Tetap

Perolehan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara dilakukan dengan pembelian secara langsung atau tunai. Biaya

perolehan aset tetap adalah setara harga tunai pada tanggal pengakuan, aset tetap

tersebut meliputi harga beli tunai atau secara tunai dan pengeluaran lainnya antara

lain biaya transport, biaya pelabuhan, biaya asuransi, biaya instalasi, dan biaya uji

coba pengoperasian, dan sebagainya sampai aset tetap tersebut digunakan.

Page 49: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

38

PEMBELIAN LANGSUNG/TUNAI

Aset tetap diukur setara harga tunai yang dicatat sebesar taksiran atau harga pasar

yang layak pada tanggal pengakuan dengan didasarkan pada biaya perolehan

dimana biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

1. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi masa

depan dari aset tersebut; dan

2. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.

Data yang diperoleh:

Pada tanggal 13 Januari 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara membeli mesin Trafo Daya 630 kVA seharga

Rp159.500.000 secara tunai. (lampiran 3)

Jurnal yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2019

Jan

13 Mesin Trafo Daya 630 kVa

Kas

Rp159.500.000

Rp159.500.000

4.2.4 Penyusutan Aset Tetap

Metode penyusutan yang diterapkan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara adalah penyusutan garis lurus (Straight

Line Method).

Data yang diperoleh:

Pada tanggal 13 Januari 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara membeli sebuah mesin Trafo Daya 630 kVA seharga

Rp159.500.000 dan taksiran manfaat 40 tahun (lampiran 2).

Tarif penyusutan peralatan 100% / 40 = 2,5%.

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (2019)

Page 50: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

39

Biaya penyusutan = Rp159.500.000 x 2,5%

= Rp3.987.500/tahun

Tabel perhitungan penyusutan selama 5 tahun:

Tabel 4.1

Perhitungan Penyusutan per Tahun

Tahun Biaya

Perolehan

Tarif Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

A B

(100% : 40)

C

(B x Biaya penyusutan)

D E

(B- D)

2019 Rp159.500.000 2,5% 2,5% x Rp159.500.000=

Rp3.987.500

Rp3.987.500 Rp155.512.500

2020 Rp159.500.000 2,5% 2,5% x Rp159.500.000=

Rp3.987.500

Rp7.975.000 Rp151.525.000

2021 Rp159.500.000 2,5% 2,5% x Rp159.500.000=

Rp3.987.500

Rp11.962.500 Rp147.537.500

2022 Rp159.500.000 2,5% 2,5% x Rp159.500.000=

Rp3.987.500

Rp15.950.000 Rp143.550.000

2023 Rp159.500.000 2,5% 2,5% x Rp159.500.000=

Rp3.987.500

Rp19.937.500 Rp139.562.500

Jurnal penyusutannya adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2019

Des

31 Biaya penyusutan mesin Trafo

Akumulasi penyusutan Trafo

Rp3.987.500

Rp3.987.500

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (2019)

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (2019)

Page 51: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

40

4.2.5 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap

Biaya yang dikeluarkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara pada masa pemakain aset tetap dicatat oleh perusahaan sebagai

pengeluaran modal (capital expenditure) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi aset tetap,

menambah masa manfaat aset tetap, menambah kapasitas produktif aset tetap

misalnya, biaya pencegahan.Biaya ini biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang

cukup besar (material), namun tidak sering terjadi.

Data yang diperoleh:

Pada tanggal 24 Mei 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utaramengeluarkan sejumlah uang sebesar Rp34.047.946.451 untuk

menjaga mesin sebanyak 1 LOT agar berjalan sesuai dengan kondisi yang

diharapkan, melalui pemeriksaan terhadap mesin dan komponen terkaitnya

sehingga dapat menambah umur manfaat mesin tersebut.

Biaya yang dikeluarkan untuk menambah umur aset, maka biaya perbaikannya

akan dicatat dengan mendebit rekening akumulasi penyusutan mesin dan

mengkreditkan kas.

Jurnal pengeluaran penggunaan aset jika menambah umur aset:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2019

Mei

24 Akumulasi penyusutan mesin

Kas

34.047.946.451

34.047.946.451

4.2.6 Penghentian dan Penghapusan Aset Tetap

Penghentian aset tetapPT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara dilakukan dengan cara dihapuskan/dibuang. Aset tetap yang akan

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (2019)

Page 52: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

41

dihapusbukukan adalah aset yang akan dilepaskan atau aset yang secara permanen

ditarik dari penggunaanya dan tidak ada manfaat ekonomian dimasa yang akan

datang. Aset tetap tersebut dapat ditarik dikarenakan adanya keusangan teknologi

atau telah rusak permanen.

Data yang diperoleh:

Pada tanggal 15 Desember 2017 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara melakukan penghapusan terhadap mesin Trafo Las Merk

Trysor 400 karena mesin sudah habis disusutkan dan sudah tidak beroperasi lagi.

Mesin tersebut diperoleh pada tahun 1990 dengan harga perolehan Rp850.992 dan

memiliki umur manfaat 13 tahun tanpa nilai residu.

Jurnal penghapusan mesin adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

2017

Des

15 Akumulasi penyusutan mesin Trafo

Mesin Trafo

850.992

850.992

4.2.7 Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Posisi Keuangan

Aset tetap di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset tetap disajikan dalam laporan posisi

keuangan berdasarkan jenisnya dan nilai buku pada tanggal neraca yaitu sebesar

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya.

Penyajian aset tetap dalam PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara (lampiran 5).

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (2019)

Page 53: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

42

4.3 Pembahasan

Hasil tinjauan pustaka yang dilakukan pada bab 2 dan pengumpulan data yang

diperoleh dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara pada bab 4, maka akan dilakukan pembahasan terhadap perlakuan akuntansi

aset tetap pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara.

4.3.1 Pengertian Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:6) menyatakan

aset tetap adalah aset berwujudyang dimiliki untuk digunkan dalam produksi atau

penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk

tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu

periode.

Menurut PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara aset

tetap merupakan aset berwujud yang:

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa

atau untuk tujuan administratif; dan

2. Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Berdasarkan uraian dari pengertian aset tetap diatas, maka disimpulkan bahwa

pengertian aset tetap menurut PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara telah sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.2 Penggolongan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:37)

menyebutkan suatu kelas aset tetap adalahpengelompokkan aset yang memiliki

sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi normal entitas. Berikut adalah

contoh dari kelas tersendiri: (a) tanah; (b) tanah dan bangunan; (c) mesin; (d)

kapal; (e) pesawat udara; (f) kendaraan bermotor; (g) perabotan; dan (h) peralatan

kantor.

Penggolongan aset tetap yang dimiiki PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utaraadalah sebagai berikut:

Page 54: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

43

1. Menurut Jenisnya

Aset tetap yang dimiliki PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

1) Bangunan dan kelengkapan halaman

2) Bangunan saluran air & perlengkapannya

3) Jalan sepur samping

4) Instalasi dan mesin

5) Reaktor nulir

6) Perlengkapan penyaluran tiang listrik

7) Gardu induk

8) Saluran udara tegangan tinggi

9) Kabel dibawah tanah

10) Jaringan distribusi

11) Gardu disribusi

12) Perlengkapan lain-lain

13) Perlengkapan pengolahan data

14) Perlengkapan transmisi data

15) Perlengkapan telekomunikasi

16) Perlengkapan umum

17) Kendaraan bermotor dan alat yang mobil

18) Material cadangan

19) Tanah & hak atas tanah

2. Menurut fungsinya

Aset tetap yang dimiliki PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut:

Transmisi Pembangkitan

1) PLTA

2) PLTU

3) PLTD

4) PLTG

5) PLTP

Page 55: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

44

6) PLTGU

Transmisi

7) Transmisi

8) Tele informasi data

Lainnya

9) Tata usaha

10) Gudang & persediaan bahan

11) Bengkel

12) Laboratorium

13) Jasa-jasa teknik

14) Wisma dan rumah dinas

15) Telekomunikasi

Berdasarkan uraian dari penggolongan aset tetap diatas, maka disimpulkan bahwa

penggolongan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utaratelah sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.3 Perolehan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:22-24)

menyatakan bahwa perolehan asettetap diperoleh melalui:

4. Aset tetap yang dibeli secara tunai

5. Aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran

6. Aset tetap yang dibangun sendiri

Menurut PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunai pada tanggal pengakuan, aset

tetap tersebut meliputi harga beli tunai atau secara tunai dan pengeluaran lainnya

Page 56: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

45

antara lain biaya transport, biaya pelabuhan, biaya asuransi, biaya instalasi, dan

biaya uji coba pengoperasian, dan sebagainya sampai aset tetap tersebut

digunakan. Perolehan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara dilakukan dengan cara pembelian secara langsung atau

tunai.

Berdasarkan uraian dari perolehan aset tetap diatas, maka disimpulkan bahwa

perolehan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utaratelah sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.4 Penyusutan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:62)

menyebutkan

berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah

tersusutkan dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya. Metode

tersebut antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode

unit produksi. Metode penyusutan garis lurus menghasilkan pembebanan

yang tetap selama umur manfaat aset jika nilai residunya tidak

berubah.Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun

selama umur manfaat aset. Metode unit produksi menghasilkan pembebanan

berdasarkan pada penggunaan atau output yang diperkirakan dari aset. Entitas

memilih metode yang paling mencerminkan pola pemakaian yang

diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset. Metode tersebut

diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, kecuali terdapat

perubahan dalam pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan yang

diperkirakan aset tersebut.

Metode penyusutan yang digunakan PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara adalah metode garis lurus(Straight Line Method) secara

teori, aset tetap seperti mesin sebaiknya disusutkan dengan metode unit produksi

karena pembebanan biaya penyusutannya berdasarkan penggunaannya. Artinya,

biaya penyusutan dihitung sebesar jam penggunaan mesin produksi agar biaya

pemakaian mesin diperkecil tetapi Berdasarkan Surat Edaran Perusahaan Listrik

Negara Nomor: 025.E/87/DIR/1997 Tentang Pedoman Kebijakan Akuntansi,

Page 57: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

46

Sistem Buku Besar Dan Pelaporan Pelaporan Keuangan PT PLN (Persero)

menyatakan bahwa metode penyusutan yang diterapkan dilingkungan kerja PT

PLN (Persero) menggunakan metode garis lurus karena caranya sederhana dan

mudah dalam menentukan tarif penyusutan aset.

Berdasarkan uraian dari penyusutan aset tetap diatas, maka disimpulkan bahwa

penyusutan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utaratelah sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.5 Pengeluaran selama Penggunaan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:12) menyatakan

sesuai dengan prinsip pengakuan, entitas tidak mengakui biaya perawatan

sehari-hari aset aset tetapsebagai bagian dari aset tetap tersebut. Sebaliknya,

biaya tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.Biaya perawatan

sehari-hari terutama terdiri dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai

termasuk suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering dideskripsikan

sebagai “perbaikan dan pemeliharaan” aset tetap.

Pengeluaran yang tejadi pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara selama penggunaan aset tetap dicatat sebagai pengeluaran

modal (modal expenditure) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi aset tetap, menambah masa

manfaat aset tetap, menambah kapasitas produktif aset tetap misalnya, biaya

pencegahan.

Berdasarkan uraian diatas, maka disimpulkan bahwa biaya-biaya selama

penggunaan aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utaratelah sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.6 Penghentian dan Penghapusan Aset Tetap

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:69)

menyatakan pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara

(contohnya: dijual, disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan).

Page 58: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

47

Aset tetap pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara melakukan penghentian aset tetap dengan dihapuskan. Penghapusan

dilakukan jika aset tetap tidak terdapat lagi masa manfaat ekonomi masa depan

yang diekspetasikan dari penggunaan dan pelepasannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa metode pelepasan aset tetap

pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utaratelah

sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

4.3.7 Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Posisi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 16 Revisi 2015 (2015:30)

menyatakan umlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui setelah dikurangi

akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Pada PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utaramenyajikan aset tetap dalam laporan posisi keuangan dan diklasifikasi

sebagai aset tetap pada kelompok aset tidak lancar.Aset tetap disajikan sebesar

nilai buku.Harga perolehan semua aset tetap disatukan jumlahnya kemudian

dikurangi akumulasi penyusutan sehingga muncul nilai buku dari aset tetap secara

keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa penyajian aset tetap pada PT

PLN(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utaratelah sesuai

dengan PSAK No. 16 Revisi 2015.

Page 59: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

48

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah diuraikan pada bab 2 (dua) dan

berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi

aset tetap pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara yang meliputi pengertian, penggolongan, perolehan, penyusutan,

pengeluaran selama penggunaan, penghentian dan pelepasan, dan penyajian dan

pengungkapan aset tetap pada laporan posisi keuangan telah sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 Revisi 2015, sehingga

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk

digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan

diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

2. Aset tetap pada Penyusutan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara digolongkan menjadi 2, yaitu menurut jenis dan

fungsinya.

3. Metode Penyusutan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara adalah metode garis lurus.

4. Penghentian dan penghapusan aset tetap dilakukan dengan cara dihapuskan.

5. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

memperoleh aset dengan dibeli secara langsung.

6. Aset tetap disajikan dalam laporan posisi keuangan dan diklasifikasi sebagai

aset tetap pada kelompok aset tidak lancar.

Page 60: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

49

5.2 Saran

Penelitian yang dilakukan pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara hanya menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk

semua jenis aset yang dimiliki perusahaan.Menurut teori, aset tetap seperti mesin

sebaiknya disusutkan dengan metode unit produksi karena pembebanan biaya

penyusutannya berdasarkan penggunaanya.Artinya, biaya penyusutan dihitung

sebesar jam penggunaan mesin produksi agar biaya pemakaian mesin diperkecil.

Oleh sebab itu disarankan juga menggunakan metode unit produksipada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

Page 61: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

50

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2015. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.

Busmin dan Effi Aswita.2018.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: K-

Media.

Hery dan Widiyawati Lekok. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah 2. Jakarta:

Bumi Aksara.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2017. Akuntansi

Keuangan Menengah.Volume 1. Edisi IFRS. Diterjemahkan oleh Nia

Pramita dan M. Rivai. Jakarta: Selemba Empat.

Martani, Dwi, Sylvia Veronica Siregar, Ratna Wardhani, Aria Farahmati, Edward

Tanujaya. 2016. Akuntanasi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:

Selemba Empat.

Rudianto.2012. Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik PenyusunanLaporan

Keuangan AdaptasiIFRS.Jakarta: Erlangga.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

Suradi. 2009. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta: Gava Media.

Susilawati.2013.Akuntansi Keuangan.Yogyakarta: C.V Andi.

Warren, Carl S, James M Reeve, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Amir

Abadi Jusuf. 2018. Pengantar Akuntansi 1- Adaptasi Indonesia.Edisi

4.Diterjemahkan oleh Tim Editor Penerbit Salemba.Jakarta: Salemba

Empat.

Page 62: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

51

Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan

Page 63: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

52

Lampiran 2 Kartu Aktiva Tetap Pembelian Langsung

Page 64: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

53

Lampiran 3 Jurnal Pembelian Langsung

Page 65: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

54

Lampiran 4 Pengeluaran Selama Penggunaan Aset Tetap

Page 66: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

55

Lampiran 5 Laporan Posisi Keuangan

Page 67: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

56

Page 68: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

57

Lampiran 6 Daftar Aset Tetap per Fungsi Perusahaan

Page 69: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

58

Lampiran 7 Daftar Aset Tetap per Jenis Perusahaan Perusahaan

Page 70: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

59

Lampiran 8 Daftar Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per Fungsi Perusahaan

Page 71: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

60

Lampiran 9 Daftar Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per Jenis Perusahaan

Page 72: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

61

Lampiran 10 Surat Pengajuan Judul Tugas Akhir

Page 73: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

62

Lampiran 11 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Utama

Page 74: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

63

Lampiran 12 Surat Kesediaan Dosen Pembimbing Pendamping

Page 75: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

64

Lampiran 13 Surat Kesediaan Ketua Sidang Tugas Akhir

Page 76: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

65

Lampiran 14 Surat Kesediaan Ketua Penguji Sidang Tugas Akhir

Page 77: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

66

Lampiran 15 Surat Kesediaan Anggota Penguji Sidang Tugas Akhir

Page 78: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

67

Lampiran 16 Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing Utama

Page 79: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

68

Lampiran 17 Kartu Bimbingan Dosen Pembimbing Pendamping

Page 80: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

69

Lampiran 18 Formulir Bebas Revisi

Page 81: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

70

Lampiran 19 Formulir Pernyataan Bebas Revisi Tim Penguji

Page 82: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

71

Page 83: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

72

Page 84: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

73

BIODATA MAHASISWA

1. NamaLengkap : Serlinda Giawa 2. NIM : 1605082075 3. Tempat/TglLahir : Medan / 15 April 1999 4. Agama : Katolik 5. AsalSMA/Jurusan : SMK Negeri 1 Medan/Akuntansi 6. Alamat : Jl.Sindoro No.1 Medan 7. No. HP : 082161556765 8. E-mail :[email protected] 9. AlamatRumah : Jl.Turi Gg.Pardamean No.145 A Medan

10. Hobbi:Bernyanyi

11. Motto Hidup :Sedikit Kesabaran Dapat Mencegah Bencana

12. Nama Orang Tua : Ayah : Yaezaro Giawa

Ibu : Yatimani Nduru

13. Pekerjaan :Ayah : Penjahit

Ibu : Penjahit

Demikianlahbiodatainisayabuatdengansebenarnyadenganpenuhtanggungjawabunt

ukdapatdipergunakansesuaikeperluan.

Medan, 2019

Hormat Saya,

Serlinda Giawa

NIM 1605082075

Page 85: AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK ...

lxxiv