Akulturasi antara Tradisi Lokal.docx

23
Akulturasi antara Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia By Youchenky Salahuddin Mayeli on Thursday, December 25, 2014 Keragaman suku bangsa yang tersebar di Nusantara merupakan kondisi objektif yang penting dan sangat berpengaruh dalam keseluruhan proses penyebaran dan pembentukan tradisi Islam di Indonesia. Perbedaan suku bangsa itu tidak hanya menyangkut perbedaan bahasa, adat istiadat, dan sistem sosio-kultural pada umumnya, tetapi juga perbedaan orientasi nilai yang menyangkut sistem keyakinan dan keragaman masyarakat. Setiap suku bangsa, selain memiliki kepercayaan lokal masing-masing, juga memiliki sistem pengetahuan dan cara pandang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Masuknya unsur baru dalam kehidupan tentu saja mendapat reaksi yang berbeda-beda. Adanya hukum adat yang terbentuk dari tradisi sosial budaya masyarakat setempat merupakan bentuk paling jelas dari institusi lokal yang mengatur tatanan masyarakat. Berdasarkan pengelompokan yang diperkenalkan oleh pelopor studi hukum adat, Van Vollenhoven, terdapat Sembilan belas wilayah hukum adat yang mengisyaratkan agama Islam tersosialisasikan dalam masyarakat yang memiliki ciri adat tertentu. Interaksi antara hukum Islam dan hukum adat yang tinggi telah ada sebelum Islam menjadi perdebatan diberbagai daerah. Daerah yang keterkaitannya dengan adat begitu tinggi dan paling intens menerima proses islamisasi antara lain Aceh, Sumatera Barat, dan

Transcript of Akulturasi antara Tradisi Lokal.docx

Akulturasi antara Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam di IndonesiaBy Youchenky Salahuddin Mayeli on Thursday, December 25, 2014Keragaman suku bangsa yang tersebar di Nusantara merupakan kondisi objektif yang pentingdan sangat berpengaruh dalam keseluruhan proses penyebaran dan pembentukan tradisi Islamdi Indonesia. Perbedaansukubangsaitutidakhanyamenyangkut perbedaanbahasa, adatistiadat, dansistemsosio-kultural padaumumnya, tetapi jugaperbedaanorientasi nilai yangmenyangkut sistem keyakinan dan keragaman masyarakat.Setiapsukubangsa, selainmemiliki kepercayaanlokal masing-masing, jugamemiliki sistempengetahuan dan cara pandang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Masuknya unsur barudalamkehidupantentusajamendapat reaksi yangberbeda-beda.danyahukumadat yangterbentuk daritradisisosialbudayamasyarakatsetempatmerupakan bentuk paling jelas dariinstitusi lokal yang mengatur tatanan masyarakat. !erdasarkan pengelompokan yangdiperkenalkan oleh pelopor studi hukum adat, "an "ollenho#en, terdapat Sembilan belas $ilayahhukumadat yang mengisyaratkan agama Islamtersosialisasikan dalammasyarakat yangmemiliki ciri adat tertentu. Interaksi antara hukum Islam dan hukum adat yang tinggi telah adasebelum Islam menjadi perdebatan diberbagai daerah. %aerah yang keterkaitannya dengan adatbegitu tinggidan paling intens menerima proses islamisasiantara lain ceh, Sumatera !arat,dan Sula$esi Selatan. &erutama menyangkut persoalan untuk mempertemukan ataumenyelaraskan agama dan adat dalam kehidupan sehari-hari.Kepercayaan dan tradisi lokal dalam masyarakat yang masih terdapat sisa-sisa tradisimeghalithikum'adalahkebudayaanyangmenghasilkanbangunan-bangunandari batubesar,seperti menhir adalah tugu yang melambangkan ar$ah nenek moyang sehingga menjadi bendapujaan. %olmenadalahbentuknyaseperti mejabatuberkakikantiangsatudanmerupakantempat sesaji(. Padadasarnyatertumpupadakeyakinantentangadanyaaturantetapyangmengatasi segala yang terjadi dalam alam dunia. &radisi kepercayaan dan sistem sosial budayaadalah produk masyarakat lokal dalam menciptakan keteraturan. Seperti tradisi lokal itu adalahmelakukan upacara adat, menghadirkan tata cara menanamdan memanen, melakukanselamatan serta melakukan upacara peralihan hidup.)ontoh lain tradisi lokal* %i &apanuli, kepercayaan lokal dikenal dengan nama parmalim atau agama si +aja !atak. %iKepulau$an Menta$ai disebut Sabulungan, di %ayak disebut Kaharingan, di &oraja disebut lukto dolo. %i Sula$esi &engah di sebut Parandangan, di Sumba$a disebut !aramarapu, di Niasdisebut ,noniha. %i Sika'Maumere( disebut +atubitabantara. Kepercayaanlokal tersebutmemang berbeda di setiap daerah, hal itu menunjukkan keragaman budaya yang ada diIndonesia.Kemudian tadidijelaskan mengenaikebudayaan megalithikum yang belum disebutkan adalahada juga arca-arca 'ini mungkin melambangkan nenek moyang mereka dan menjadi pemujaan(,kubur batu 'peti mayat daribatu yang keempat sisinya berdindingkan papan-papan batu, alasdan bidang atasnya juga dari papan batu(. Punden berundap-undap 'yaitu bangunan pemujaanyangtersusunberttingkat-tingkat(. Padaumumnyakebudayaanmegalithikumini terdapat diseluruhIndonesiaseperti di Sumatera, !ali, -a$a, danSula$esi. %i samping itu masyarakat-a$a telah mengenal cerita $ayang dan ini adalah merupakan asli budaya -a$a.Indonesiasejak.amanneolithikumatau.amanbatumudadi manaalat yangdibuat sudahdiasah sehingga menjadi halus dan indah. %ikatakan bah$a sejak .aman Neolithikum bangsaIndonesia telah mengenal*/.)ara pertanian padi0.Mengenal alat pemotong padi1.&eknik pembuatan batik2.Peternakan3.&eknik pembuatan periuk belanga4.Membuat alat-alat dari logam5.Pembuatan rumah panggung6.Mendirikan monument 'bangunan pemujaan(7.Sudahmengenal organisasi pemerintahansecarateratur yangdikepalai Kepala%esadanmenurut dat/8.Membuat9menggunakan mata uang.Perpaduan Tradisi Lokal dengan Hindu-Budha&elahdiketahui bah$asebelummasuknyapengaruhkebudayaan:indu-!udha, masyarakatIndonesia telah memilikikebudayaan yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.Kebudayaan aslimasyarakat Indonesia tersebut sudah cukup maju. Masuknya budaya :indu-!udha memba$a perubahan dalam kehidupan budaya masyarakat Indonesia. ;nsurkebudayaan :indu-!udha yang masuk ke Indonesia lambat laun diterima dan diolah ke dalamkebudayaanIndonesia, tetapi tanpamenghilangkansifat kebudayaanasli Indonesia. %engandemikian, lahirlahkebudayaanbaruyangmerupakanakulturasi kebudayaanIndonesiadan:indu-!udha.onoh ?B E2pu (edah dan Panuluh dengan ka/0an0a )ha/aa0udhaB E2pu Kan5a dengan ka/0an0a A/1una onoh ?Di =a5a'i2u/be/ke2bangali/an'an/a0anasepe/i 0angdilakukanKe/anega/ada/i(ingasa/i 0ang 2e/upakan pen1el2aaan (i5a. Kepe/;a0aan e/hadap /oh leluhu/ 2asihe/5u1ud dala2 upa;a/a ke2aian dengan 2engandakan kendu/i 3 ha/i, C ha/i, @! ha/i,4!! ha/i, 4 ahun, # ahun dan 4!!! ha/i, se/a 2asih ban0ak hal,hal 0ang dilakukan oleh2as0a/aka =a5a.D. (eni dan )uda0aPenga/uh kesenian India e/hadap kesenian Indonesia e/liha 1elas pada bidang,bidangdiba5ah ini?(eni )angunan(enibangunan a2pak pada bangunan ;andisebagai5u1ud pe/;a2pu/an ana/a seniaslibangsa Indonesia dengan seni+indu,)udha. >andi 2e/upakan benuk pe/5u1udanakulu/asi buda0abangsaIndonesiadenganIndia. >andi 2e/upakanhasil bangunanza2an 2egaliiku2 0aiu bangunan punden be/undak,undak 0ang 2endapa penga/uh+indu)udha. >onohn0a;andi )o/obudu/. Pada;andi dise/ai pulabe/bagai 2a;a2benda 0ang iku dikubu/ 0ang disebu bekal kubu/ sehingga ;andi 1uga be/fungsi sebagai2aka2 bukan se2aa,2aa sebagai /u2ah de5a. (edangkan ;andi )udha, han0a 1adie2pa pe2u1aan de5a idake/dapa peip/ipihdanabu 1enazah diana2 disekia/;andi dala2 bangunan supa.(eni Rupa(eni /upa a2pak be/upa paung dan /elief.Paung dapa kia liha pada pene2uan paung )udha be/langga2 .anda/a di )angunKuai. (e/a paung )udha be/langga2 A2a/a5ai di (ikending 6(ula5esi (elaan9. (elainpaunge/dapa pula /elief,/elief padadinding;andi sepe/i pada>andi )o/obudu/die2ukan /elief ;e/ia sang )udha se/a suasana ala2 Indonesia.(eni (as/a dan Aksa/aPe/iode a5al di =a5a 'engah penga/uh sas/a +indu ;ukup kua.Pe/iode engah bangsa Indonesia 2ulai 2elakukan pen0adu/an aas ka/0a India.>onohn0a? Kiab )ha/aa0udha 2e/upakan gubahan Mahaba/aa oleh Mpu (edah danPanuluh. Isi ;e/ian0aenangpepe/angansela2a4Eha/i ana/aPanda5a2ela5anKu/a5a. Pa/a ahli be/pendapa bah5a isi sebena/n0a 2e/upakan pe/ebuan kekuasaandala2 kelua/ga /a1a,/a1a Kedi/i.P/asasi,p/asasi 0ang ada diulis dala2 bahasa (anseke/a dan +u/uf Palla5a. )ahasa(anseke/a ban0ak digunakan pada kiab,kiab kuno:(as/a India. Mengala2i akulu/asidengan bahasa =a5a 2elahi/kan bahasa =a5a Kuno dengan aksa/a Palla5a 0angdi2odiFkasi sesuai denganpenge/ian dansele/a=a5asehingga2en1adi aksa/a=a5aKuno dan )ali Kuno. Pe/ke2bangann0a 2en1adi aksa/a =a5a seka/ang se/a aksa/a )ali.Di ke/a1aan (/i5i1a0a hu/uf Palla5a be/ke2bang 2en1adi hu/uf Naga/i.C. )idang 'eknologiMas0a/akaIndonesiada/i sebelu22asukn0aaga2a+indu,)udhasebena/n0asudah2e2iliki buda0a 0ang ;ukup inggi. Dengan 2asukn0a penga/uh buda0a +indu,)udha diIndonesia se2akin 2e2pe/inggi eknologi 0ang sudah di2iliki bangsa Indonesiasebelu2n0a. Penga/uh +indu,)udha e/hadap pe/ke2bangan eknologi 2as0a/akaIndonesia e/liha dala2 bidang ke2a/ii2an, bangunan dan pe/anian.Pe/ke2banganke2a/ii2ane/lihadenganse2akinban0akn0akoa,koapelabuhan,ekspedisi pela0a/an dan pe/dagangan ana/ nega/a. (elain iu, bangsa Indonesia 0anga5aln0a ba/u dapa 2e2bua sa2pan sebagai ala /anspo/asi ke2udian 2ulai dapa2e2bua pe/ahu be/;adik.Pe/paduan ana/a pengeahuan dan eknologi da/i India dengan Indonesia e/liha pulapada pe2buaan dan pendi/ian bangunan ;andi baik ;andi da/iaga2a +indu 2aupun)udha.)angunan;andi 2e/upakanhasil ka/0aahli,ahli bangunanaga2a+indu,)udha0ang2e2iliki nilai buda0a0angsangainggi. (elainiue/lihadala2penulisanp/asasi,p/asas/ipada bau,bau besa/ 0ang 2e2buuhkan keahlian, pengeahuan, dan eknikpenulisan0anginggi. Pengeahuandanpe/kenalaneknologi 0anginggi dilakukanse;a/a u/un,e2u/un da/i sau gene/asi ke gene/asi selan1un0a.Dala2 bidang pe/anian,a2pak dengan adan0a pengelolaan sise2 i/igasi0ang baik2ulai dipe/kenalkan dan be/ke2bang pada za2an 2asukn0a +indu,)udha di Indonesia.'a2pak pada /elief ;andi 0ang 2engga2ba/kan eknologi i/igasi pada za2an Ma1apahi.E. (ise2 Kalende/Diadopsi da/i sise2kalende/:penanggalan India. +al ini e/liha dengan adan0a ?B Penggunaanahun(akadi Indonesia. 'e/;ipakalende/dengansebuanahun(aka0ang di2ulai ahun CE M 62e/upakan ahun Maaha/i, ahun (a2siah9 pada 5aku /a1aKanishka I dinobakan 1u2lah ha/i dala2 4 ahun ada 3D" ha/i. -leh o/ang )ali, ahun(akaidak didasa/kanpadasise2(u/0aP/a2anaeapi sise2>hand/aP/a2ana6ahun )ulan, ahun Ka2a/iah9 dala2 4 ahun ada 3"@ ha/i. Musi2 panas 1auh pada ha/i0ang sa2a dala2 bulan Ma/e di2ana 2aaha/i, bu2i, bulan ada pada ga/is lu/us. +a/ie/sebu di/a0akan sebagai +a/i Ra0a N0epi.B Die2ukan>and/asangkala: K/onog/a2adadala2/angka2e2pe/ingai pe/isi5adenganahun: kalende/ saka. >and/asangkala adalahangka hu/uf be/upa susunankali2a: ga2ba/ankaa. )ilabe/upaga2ba/ ha/us dia/ikandala2benukkali2a.(eni %ki/(eni %ki/ Isla2 disebu Kalig/aF, 0ang dapa dipahakan pada ka0u.>onoh ?GKalig/aF:uki/an 0ang dipahakan pada dinding depan Mas1id Maningan, =epa/aGDi Mas1id >i/ebon e/dapa pahaan be/benuk ha/i2auPahaan be/upa ga2ba/ e/sebu disebu A/abesk(ENI (A('RA'a2pak pada ka/0a sas/a di (ela Malaka dan Pulau =a5a.Ka/0a sas/a 0ang be/ke2bang?4.(uluk,0aiuka/0asas/a0angbe/isi a1a/an,a1a/anasa5uf. >onoh?(uluk (uk/asa,(uluk onoh? +ika0a A2i/ +a2zah, +ika0a Pan1i (e2i/ang3. )abad, 0aiu kisah se1a/ah 0ang e/kadang 2e2ua silsilah pa/a /a1a suau ke/a1aanIsla2>onoh? )abad anah =a5i, )abd >i/ebon, )abad Ranggala5e(I('EM PEMERIN'A+ANDigunakan au/an,au/an Isla2 dala2 pe2e/inahan ke/a1aan,ke/a1aan Isla2 diIndonesia. 'e/buki dengan adan0a ?A Ra1a Maa/a2 Isla2 a5aln0a be/gela/ (unan:(usuhunan, a/in0a di1un1ungARa1aakandibe/i .ela/ (ulan1ikaelahdiangka aas pe/seu1uankhalifah0ang2e2e/inah di 'i2u/ 'engahA 'e/dapa gela/ lain 0aiu Pane2bahan, Maulana.(-(IA&H Mulai dikenal sise2 de2ok/asiH 'idak 2engenal adan0a sise2 kasaH 'idak 2engenal pe/bedaan gologan dala2 2as0a/akaFI&(AFA'(eelah Isla2lahi/ be/ke2banglah Il2u Flsafa 0ang be/fungsi unuk 2endukungpendala2an aga2a Isla2.I Abad E M, lahi/ dasa/,dasa/ Il2u FikihI Fikih,2e/upakan il2u0ang2e2pela1a/i huku2danpe/au/an0ang2engau/hakdan ke5a1iban u2a Isla2 e/hadap 'uhan dan sesa2a 2anusia.Dengan Fikih diha/apkan u2a Isla2dapa hidup sesuai dengan kaidah Isla2.I Abad ke,4! M, lahi/ dasa/,dasa/ Il2u Jala2 dan 'asa5ufIJala2, 2e/upakana1a/anpokok Isla2enangkeesaan'uhan, Il2ueologi:Il2ukeuhanan: Il2u 'auhid.IAsal 2ulalahi/n0aasa5uf ka/enapen;a/ianAllahka/enake;inaandanke/induanpada Allah.I 'asa5uf ke2udian be/ke2bang 2en1adi ali/an kepe/;a0aan.