Aku Membaca Lagi

33
SAJAK “AKU MEMBACA LAGI”

description

Hope this presentation can help you!

Transcript of Aku Membaca Lagi

Sajak Aku Membaca Lagi

Sajak Aku Membaca LagiMaksud SajakRangkap 1Aku mendogak lagiMembaca garis dan titikMenaakuli kebesaranMuDi bawahnya gumpulan megaHembusan bayu dan banjaran gunungMaksudPenyajak memandang ke langit. Penyajak berasa kerdil melihat kebesaran Ilahi yang mencipta berbagai-bagai fenomena alam.Rangkap 2Kuselusuri alamKicauan burungDesiran ombak dan wajah pelangiMewarnai kehidupan umat-Mu.MaksudPenyajak menelusuri alam yang terbentang dan menyaksikan gambaran berbagai-bagai fauna dan kejadian alam yang dicipta Ilahi bagi melengkapi hidup manusia.Rangkap 3Aku mendongak lagiMembaca langitDi dalamnya pohon-pohon kayan rapuhDahan dan ranting terkulaiDaun-daun berguguranHelai demi helaiDi lantai tanah airku yang makmurMaksudPenyajak kembali memandang dan memahami langit. Penyajak mendapatu masalah penggunaan bahasa Melayu banyak berlaku yang akhirnya semakin meruncing. Masalah penggunaan bahasa Melayu kini makin bertambah satu persatu.

Rangkap 4Aku membaca langitKutemuiBulan dan bintang menangisMeratapi luka nasib bangsaMaksudPenyajak masih memahami kandungan di langit dan telah menyaksikan bulan dan bintang menangis kerana bersedih akan nasib bahasa Melayu yang dipinggirkan oleh bangsa peribumi sendiri.Rangkap 5Aku mendongak lagiMenitis air mata langitMembasahi bahasa MelayukuYang berdarah.MaksudPenyajak kembali mendongak ke langit. Kali ini, penyajak turut menyaksikan langit menangisi nasib bahasa Melayu yang kian tenat dan semakin dilupakan oleh anak bangsa.TemaSajak ini bertemakan nasib bahasa Melayu yang semakin dipinggirkan oleh anak bangsa. Keadaan ini berlaku disebabkan anak bangsa peribumi semakin ghairah menuturkan bahasa lain hingga melupakan jati diri yang sebenar.PersoalanBentuk sajakBerbentuk bebas.Sajak ini terdiri daripada lima rangkap.Bilangan barisnya tidak sama.Jumlah patah kata dalam setiap baris juga tidak sama, iatu satu hingga enam patah patah kata sebaris.Jumlah suku kata dalam setiap baris terdiri daripada empat hingga dua belas suku kata.Rima akhir sajak ini bebas: abcde, abcd, abcadae, abcd, abcd.Gaya bahasa dan Keindahan BunyiGaya bahasa dan keindahan bunyiContoh1. Penggunaan undur perlambanganLangit, pohon-pohon kayan, daun dan ranting, daun-daun.2. Pemilihan kata yang indah(a)Desiran ombak dan wajah pelangi(b)Meratapi luka nasib bangsa.3. Repetisi(Perulangan)Helai demi helai4. MetaforaWajah pelangiLantai tanah airku5. PersfinikasiDahan dan ranting terkulai6. InversiMenitis air mata langit7. Asonansi(Perulangan bunyi vokal)Kicauan burung

8. Aliterasi(Perulangan bunyi konsanan)Di dalamnya pohon-pohon kayan rapuhNadaSajak ini bernada melankolok. Nada ini sesuai untuk kesedihan dan rasa kecewa penyajak terhadap nasib bahasa Melayu yang dipinggirkan oleh anak bangsa serta menggambarkan sikap anak bangsa yang semakin terhakis sifat jati diri lantaran mengabaikan penggunaan bahasa ibunda.NilaiNilaiNilaiContoh1. TanggungjawabPenyajak bertanggungjawab untuk menyeru anak bangsa agar mengangkat kembali martabat bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan yang telah dipinggirkan oleh mereka.

2. KeinsafanPenyajak menyeru anak bangsa yang semakin hilang jati agar sedar dan insaf untuk mengenal diri.3. Kegigihan Penyajak menyeru anak bangsa agar gigih mengangkat kembali martabat bahasa Melayu4. PatriotikPenyajak menyeru anak bangsa agar mencintai dan mendaulatkan bahasa Melayu dengan sepenuh hati.5. KesyukuranPenyajak mengagumi akan kebesaran Ilahi yang mencipta pelbagai fenomena alam sebagai melengkapi kehidupan manusia di muka bumi.PengajaranSekian, terima kasih