AKTIVITAS LISTRIK
-
Upload
anonymous-hsxpxaiakf -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of AKTIVITAS LISTRIK
-
7/26/2019 AKTIVITAS LISTRIK
1/3
1. Aktivitas listrik pada GI
Otot polos traktus gastrointestinal hampir terus-menerus dijalani oleh aktivitas listrikyang lambat.Aktivitas ini cenderung memiliki dua tipe dasar gelombang listrik , yaitu gelombanglambat, dan gelombang paku .
Gelombang lambat
Sebagian besar kontraksi gastrointestinal berlangsung secara berirama dan ini
ditentukan oleh rekuensi yang disebut gelombang lambat,dalam potensial membran
otot polos.
Gelombang ini bukanlah suatu potensial aksi, tetapi merupakan perubahan
potensial mebran istirahat yang lambat dan bergelombang.
Intensitasnya bervariasi antara !-1! milivolt dan kisaran rekuensinya dari "-1#
per menit pada berbagai traktus gastrointestinal $ " dalam korpus lambung, 1# dalam
duodenum, %&' dalam ileum terminalis. Irama kontraksi korpus lambung kira-kira "
per menit, di duodenum 1# per menit, di ileum %-' per menit.
(enyebab pasti dari gelombang lambat tidak diketahui. )iperkirakan karena
adanya interaksi sel otot polos dan sel interstitial *ajal, yang dapat berungsi sebagai
pacemaker listrik untuk sel otot polos.
Sel interstitial ini membentuk suatu jaringan satu sama lain dan menyisip di
antara lapisan otot polos, dengan perhubungan mirip sinaps ke otot polos. Sel
interstitial *ajal menjalani perubahan potensial membran akibat kanal ion yang secara
berkala membuka dan menghasilkan aliran masuk +pacemaker sehingga
membangkitkan aktivitas gelombang lambat.
Gelombang lambat tidak menyebabkan kontraksi otot, kecuali di lambung.
Sebaliknya gelombang ini terutama merangsang munculnya potensial paku yang
intermiten. (otensial paku yang menyebabkan kontraksi otot.
Gelombang paku
(otensial paku merupakan potensial aksi yang sebenarnya. (otensial ini timbul
secara otomatis apabila membran istirahat otot polos gastrointestinal menjadi lebih
positi dari sekitar - milivolt +normal -! sampai -/ milivolt.
Semakin tinggi potensial gelombang lambat meningkat, akan semakin besar
rekuensi gelombang paku + 1-1 gelombang paku per detik. (ada otot
gastrointestinal, potensial paku berlangung 1- kali lebih lama, dengan setiap
gelombang paku berlangsung selama 1-# milidetik.
(erbedaan potensial aksi otot polos gastrointestinal dengan potensial aksi
serabut sara besar tergantung dari cara potensial tersebut dibangkitkan.
(ada potensial aksi serabut otot polos gastrointestinal khususnya mengi0inkan
ion kalsium untuk masuk bersama dengan ion natrium, sehingga kanalnya disebut
-
7/26/2019 AKTIVITAS LISTRIK
2/3
kanal natrium-kalsium. anal ini terbuka dan tertutup lebih lambat dari kanal natrium
serabut sara besar. 2al ini menyebabkan timbulnya potensial aksi menjadi lebih
lama.
(erubahan voltase potensial membran istirahat $
(ada keadaan normal, potensial membran istirahat kira-kira -!/ milivolt. 3ila
potensial menjadi kurang negati, disebut depolarisasi membran dan otot menjadi
lebih mudah dirangsang. 3ila potensial menjadi lebih negati, maka disebut
hiperpolarisasi dan serabut otot menjadi kurang mudah dirangsang.
4aktor-aktor yang menjadikan membran lebih mudah dirangsang $
- (eregangan otot.
- (erangsangan oleh asetilkolin.
- (erangsangan oleh sara-sara parasimpatis yang mensekresikan asetilkolinpada ujung-ujungnya.
- (erangsangan oleh beberapa hormon gastrointestinal spesiik.
4aktor-aktor yang menjadikan membran kurang mudah dirangsang $
- (engaruh norepinerin atau epinerin pada membran serabut.
- (erangsangan sara-sara simpatis yang terutama mensekresi norepinerin
pada ujung-ujungnya.
#. (engaruh ion *a pada saluran cerna
Ion *a sangat diperlukan dalam mekanisme kontraksi otot polos. 5ika ion *a tidak
ditemukan dalam suatu oto polos, maka otomatis kontraksi otot tidak terjadi. 2al
tersebut dikarenakan *a merupakan pengaktivasi miosin kinase yang diperlukan
untuk proses kontraktil. 3erikut mekanisme yang terjadi pada kontraksi otot polos $
-
7/26/2019 AKTIVITAS LISTRIK
3/3
(ada saat sebuah hormon berikatan pada reseptor di membran maka
akan mengaktikan sebuah molekul G protein akibat terjadinya
mekanisme depolarisasi membran plasma.
Akibat depolarisasi membran plasma akan membuka kanal *a yang
kemudian akan berkombinasi dengan calmodulin.
*almodulin dengan *a yang telah membentuk ikatan kemudian melekat
pada miosin kinase dan mengaktivasi protein kinase ini.
Aktivasi miosin kinase menempelkan osat dari A6( pada kepala
miosin untuk mengaktikan proses kontraktil.
emudian terjadilah sebuah siklus cross bridge ormation , pergerakan ,
dan pelepasan ikatan protein kontraktil yang terlibat. Siklus ini yang
menyebabkan otot polos dapat berkontraksi secara terus menerus
+disesuaikan dengan siklus relaksasi juga.