PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS … fileProgram Kebijakan Listrik dan Aktivitas...

115
i PUBLIS ITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LIS TRIK DAN AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LIS TRIK OLEH PLN APJ S URAKARTA Disusun Oleh : Nama : Sandhy Ardhy Nugroho NIM : D1606103 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS … fileProgram Kebijakan Listrik dan Aktivitas...

i

PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK

DAN AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LISTRIK

OLEH PLN APJ SURAKARTA

Disusun Oleh :

Nama : Sandhy Ardhy Nugroho

NIM : D1606103

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

ii

PERSETUJUAN

PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN

AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LSTRIK

OLEH PLN APJ SURAKARTA

Karya :

Nama : Sandhy Ardhy Nugroho

NIM : D 1606103

Konsentrasi :

Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, 2 Juni 2009

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Dra. Hj. Sofiah, M.Si

NIP. 130 803 671

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhrir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir

Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari : Jumat

Tanggal : 5 Juni 2009

Panitia Ujian Tugas Akhir

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Drs. H. Supriyadi, SU

NIP. 130 936 616

iv

MOTTO

Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya sendiri

( Q. S. Ar. Ra du : 12 )

Karena itu, ingatlah kamu Kepada - Ku niscaya Aku ingat ( pula ) kepadamu

Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah mengingkari ( nikmat ) – Ku.

( Q. S. Al Baqarah : 152 )

Hadapi kenyataan hidup dengan penuh ketegaran, jangan berpikir sedikitpun

tentang melarikan diri, karena jalan hidup yang sudah dipilih harus dilalui juga.

( Penulis )

Apabila kita di tolak lakukanlah intropeksi, pandanglah kesalahan sebagai

pengalaman hidup, segera koreksi diri

Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan

memudahkan baginya jalan ke surga.

( Sabda Rasullah SAW )

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Tugas Akhrir ini dengan sepenuh

hati kepada :

Papa ( Alm ) + Mama tercinta yang paling

kuhormati yang dengan sabar dan telaten

mengajariku tentang arti hidup ini.

Mas Angga + Mbak Ineke, Mbak Denik +

Mas Ndaru, Mbak Rhury dan Findha,

makasih atas dukungannya dan kasih sayang

yang kalian berikan selama ini.

Teman-teman kostku : Yoyok, Asep, Taufik,

Mas Wisnu, Apin, Abas, Haris, Ardi, Suban,

Basuki, Niko, Rendra, Sholeh, Majid, Koko

dan Nanda makasih telah mau jadi teman

baikku.

Teman-teman kelas “A” angkatan 2006 D3

Public Relations FISIP UNS.

Almamaterku yang kubanggakan.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabbarrakatuh.

Alhamdulilllah, puji syukur saya ucapkan kehaadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala ridho dan rahmatnya. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhrirnya

penulisan dapat menyelesaikan Tugas Akhrir yang berjudul : Publikasi Tentang

Program Kebijakan Listrik dan Aktivitas Program Biaya Listrik Oleh PLN APJ

Surakarta. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP )- Universitas

Sebelas Maret ( UNS ).

Tugas Akhrir dibuat berdasarkan Kuliah Kerja Media ( KKM ) yang telah

penulis laksanakan mulai tanggal 2 Maret sampai tanggal 31 Maret 2009 di PT. PLN

( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta. Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini

bertujuan agar penulis dapat mengetahui lebih banyak tentang dunia Public Relations

khususnya yang ada di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan daan Jaringan Surakarta

lengkap dengan segala permasalahan yang terjadi. Penulis diharapkan akan

memperoleh pengalaman tentang dunia Public Relatios dan setelah lulus nanti dapat

menerapkannya didunia kerja secara nyata.

Penulis menyadari Tugas Akhrir ini tidak akan tersusun dengan baik bila

tanpa bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak baik bantuan berupa

material maupun moril. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaa

kasih kepada :

vii

1. Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

( FISIP ) UNS.

2. Drs. A. Eko. Setyanto selaakku ketuaa Program Diploma III Komunikasi Terapan

FISIP UNS.

3. Drs. Hamid, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

4. Bp. Soeharmanto selaku Supervisor dan Penanggung Jawab Kehumasan di PT.

PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.

5. Papa ( ALM ), Mama, Mas Angga+Mbak Ineke, Mbak Denik+Mas Ndaru, dan

Mbak Rury yang telah memberiku do’a dan dorongan semangat selama ini.

6. Buat Cwekku Findha terima kasih banyak atas doa, saran dan nasehat dari kamu

untuk kemajuan dan memberi semangat dorongan dalam mengerjakan Tugas

Akhir.

7. Teman-teman PR’06 atas semua kebaikan kalian.

8. Pak Kuncoro, Mami Tyas, Pak Budi, Pak Trisno, Bu Lasmi, Pak Hadi dan semua

orang yang pernah menjadi teman, senior, sahabat, selama magang terima kash

untuk semua kehangatan yang selalu mengalir.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian KKM ini yang tida bisa penulis

sebutkan satu per satu.

10. Teman-teman kos PUTRA MANUT, terima kasih atas semua kebaikan dan mau

bersahabat dengan penulis

11. Semua pihak yang telah membantu penyeelesaian Laporan KKM ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu per satu.

viii

Dalam penulisan laporan Tugas Akhrir ini, penulis menyadari sepenuhnya

bahwaa masih baanyak terdapat kekurangannya, baik mengenai penyajian daan isinya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

kelangsungan Tugas Akhir ini dapaat berguna bagi pembaca ada umumnya dan

mahasiswa FISIP pada khususnya.

Akhirnya, hanya kata maaf yang sanggup penulis haturkan atas segala

kekurangan yang terdapat dalam Laporan KKM ini. Penulis hanyaa bisa berharap

semoga karya ini brmanfaat di kemudian hari.

Surakarta, 2 Juni 2009

Penulis

ix

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jl. Ir. Sutami 36 A kentingan Surakarta, Telp. 648379

Nomor : / H27.1.13.4/PP/

Lamp : 1 ( satu ) lembar

Hal : Permohonan Remidiasi

Kepada : Yth. Bapak/Ibu

Drs. H. DWI TIYANTO, SU

Dosen Mata Kuliah

Pendidikan Pancasila

Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah hampir selesainya masa studi mahasiswa tersebut :

Nama : Sandhy Ardhy Nugroho

NIM : D1606103

Jurusan/Kosentrasi : Public Relations/Humas

Dan mata kulia Bapak/Ibu ampu ternyata belulus, maka kami mohon

kesediannya agar mahasiswa tersebut dapat ikut remidiasi pada mata kuliah

yang

Bapak/Ibu ampu.

Atas kesediannya kami ucapkan terima kasih.

Surakarta 14 April 2009

Ketua Program,

Drs. A. Eko Setyanto, M.S NIP 131658537

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v

KATA PENGANTAR..................................................................................... vi

SURAT KETERANGA MAGANG ............................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang masalah .................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................... 7

C. Manfaat ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 10

A. Definsi Public Relations.................................................... 10

B. Peranan Dan Fungsi Public Relations ............................... 15

C. Tujuan Public Relations .................................................... 16

D. Tugas Public Relations...................................................... 17

E. Aktivitas Public Relations Dapat Memelihara dan

Membangun Citra Perusahaan ......................................... 18

F. Proses Public Relations ..................................................... 21

G. Pengertian Stakeholders Public Relations......................... 23

xi

H. Publisitas Public Relations ................................................ 29

I. Pemilihan Media Publisitas............................................... 31

J. Media Publisitas................................................................ 33

BAB III DESKRIMINASI LEMBAGA/ INSTANSI ........................... 36

A. Sejarah Berdirinya PLN .................................................... 36

B. Logo Perusahaan ............................................................... 40

C. Falsafah Perusahaan .......................................................... 41

D. Visi dan Misi Perusahaan .................................................. 42

E. Tujuan PT.PLN ( Persero ) ............................................... 43

F. Hak dan Kewajiban Perusahaan ........................................ 44

G. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................ 45

H. Personalia/Pegawaian PT. PLN ( PERSERO ) APJ Surakarta 55

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ............................................... 62

BAB V PENUTUP .............................................................................. 68

A. Kesimpulan ........................................................................ 68

B. Saran................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Magang atau yang disebut juga kerja praktek merupakan suatu kegiatan

di mana mahasiswa dapat belajar untuk mengenali secara langsung dunia kerja

yang berhubungan dengan keahlian yang mereka dapatkan selama duduk

dibangku kuliah. Kegiatan ini penting agar nantinya pada saat kita benar-benar

kedunia kerja kita sudah merasa lebih siap.

Dalam jurusan Public Relations Program Komunikasi Terapan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret ( UNS ), magang

dinamakan Kuliah Kerja Media ( KKM ). Kuliah Kerja Media ( KKM )

dilaksanakan pada semester akhir. Kegiatan ini merupakan salah satu syarat

kelulusan akan guna memperoleh gelar Ahli Madya. Jangka waktu dan tempat

dilaksanakannya kegiatan ini ditemukan oleh mahasiswa sendiri sesuai dengan

jurusan yang diambil.

Ada beberapa tujuan mengapa dilaksanakan magang antara lain :

1) Agar llmu yang diperoleh selama duduk dibangku kuliah dapat teraplikasikan.

Dengan Kuliah Kerja Media mahasiswa akan memperoleh kerja sesuai dengan

pengalaman kerja yang sesuai dengan bidangnya, sehingga nantinya kita

sudah siap ketika harus masuk lingkungan kerja.

2) Dapat melatih kita untuk bekerja dalam sebuah tim ( team work ). Hal ini

penting karena kita tidak mungkin dapat melakukan semua pekerjaan sendiri

2

tanpa bantuan orang lain, apalagi dalam suatu perusahaan bekerja dalam

sebuah tim dapat melatih kita untuk mempercayai orang lain.

3) Dengan magang kita akan mendapat banyak wawasan baru. Banyak hal yang

mungkin baru pertama kalinya kita lakukan pada saat ita magang seperti

halnya mengoperasikan mesin fotocopy.

4) Magang dapat melatih rasa percaya diri, daya kreativitas serta keberanian

dalam bersikap, sehingga kita tidak canggung lagi bila nantinya kita benar-

benar memasuki dunia kerja.

5) Agar kita dapat mengetahui secara langsung tugas-tugas apa saja yang harus

dilakukan, khususnya yang sesuai dengan bidang kita. Dengan begitu setelah

lulus yang kita peroleh bukan hanya teori tapi juga mampu

mempraktekkannya

Selain tujuan-tujuan di atas dengan magang kita pasti akan dapat

menambah teman baru. Dengan semakin bertambahnya teman berarti semakin

banyak pula relasi yang suatu saat akan kita butuhkan dan dapat membantu kita,

semakin banyak teman kita semakin mudah bergaul atau menjalin hubungan.

Dengan kehadiran listrik di dalam kehidupan sudah menjadi hal yang

biasa, bahkan terkadang tidak terasa lagi kehadirannya ditengah-tengah kehidupan

kita, begitu pula akan arti pentingnya tiap aktivitas kehidupannya sehari-hari.

Pada umunya banyak sekali aktivitas yang mungkin tidak dapat berlangsung tanpa

kehadiran listrik. Walaupun listrik yang penting bagi kita pada waktu aktvit as,

namun tidak jarang banyak orang yang mengetahui, betapa rumit dan panjang

sebenarnya sebuah proses listrik berlangsung. Mulai dari proses pembuatannya

3

sampai kita mempublikasikan kepada orang lain bagaimana pembuatannya hingga

sampai pada proses pendistribusian kepada para konsumen.

Pelayanan listrik itu sendiri kini tidak sekedar memberikan energi

pencahayaan dan sebagai penggerak, namun sarana listrik itu sendiri juga menjadi

satu hal yang amat diperhatikan lebih jauh dari pada keselamatan pengguna yang

hidup disekitar sarana kelistrikan.

PT. PLN ( Persero ) adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang

bergerak dibidang jasa kelistrikan. Salah satu tugas utamanya adalah menyediakan

jasa kelistrikan untuk kebutuhan seluruh Bangsa Indonesia. PT. PLN ( Persero )

Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan perusahaan yang menyediakan

kebutuhan listrik bagi seluruh Kota Solo dan sekitarnya dalam organisasi PT. PLN

( Persero ) itu sendiri.

PT. PLN ( Persero ) Memiliki bagian-bagian yang mempunyai dan

menjalankan fungsi tertentu salah satunya dibidang kehumasan dan pemasaran.

PT. PLN ( Persero ) dalam mempublikasikan kegiatan tentang program biaya

listrik itu dengan cara memasarkan produksi listrik dan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang bermanfaat bagi perusahaan.

PT. PLN ( Persero ) bergerak dalam bidang usaha kelistrikan, dengan

Pemerintah Republik Indonesia memiliki saham, namun pada dasarnya Divisi

humas dan pemasaran memiliki fungsi dalam peran yang tidak jauh berbeda salah

satunya dengan mempublikasikan langsung dengan masyarakat dan pelanggan.

Untuk mensosialisasikan budaya penghematan biaya listrik dalam

masyarakat tertentu tidak mudah mengingat beragamnya skala konsumen yang

4

dimiliki PLN. Oleh karena itu diperlukan adanya publisitas dalam program biaya

penghematan dan aktivitas biaya listrik dengan cara sosialisasi langsung kepada

masyarakat dengan menggunakan media brosur untuk pelanggan, talkshow di

radio di kota Solo. Radio adalah salah satu bagian dari mitra kerja PLN dalam

mempublisitaskan program dan aktivitas penghematan biaya listrik adalah RRI

Surakarta, Radio Pas FM dan Radio Ria FM.

PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan

Perusahaan Milik Negara menyatakan pemenuhan energi listrik kepada para

konsumen di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Dalam susunan organisasi PT.

PLN ( Persero ) APJ Surakarta memiliki divisi khusus untuk menjalankan fungsi

kehumasan dan pemasaran. Dalam tugasnya pemasaran kegiatan untuk

mempublikasikan produksi listrik lalang masyarakat sepenuhnya dipegang oleh

divisi pemasaran, dibagian humas dan pemasaran memiliki fungsi dan peran yang

tidak jauh berbeda, salah satunya adalah berinteraksi langsung dengan masyarakat

dan pelanggan.

Posisi humas dan pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta

merupakan sebuah tim yang memiliki tujuan yang selaras yaitu membangun citra

perusahaan dan sebagai tombak interaksi dengan masyarakat. Bisa dikatakan

bahwa seorang humas cara mempublikasikan kebijakan biaya listrik itu biasa

melalui KAK BILI, brosur dan lewat radio.

Penulis yang mengambil Jurusan Public Relations Program Komunikasi

Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret telah

5

memilih PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta sebagai

tempat magang dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain :

1) Lokasinya yang relatif dekat dan berada disatu wilayah dengan tempat

penukis kuliah

2) Keterbatasan biaya, sehingga kurang kemungkinan penulis untuk memilih

tempat magang kota lain.

3) Adanya kesesuaian dengan program jurusan yang penulis ambil.

Di sini penulis dapat menjelaskan bahwa KAK BILI mempunyai fungsi

dan tugasnya di dalam publikasi kebijakan biaya listrik. Fungsi KAK BILI bagi

perusahaan PT. PLN ( Persero ) antara lain :

1) Sebagai tangan panjang bidang humas dalam menyampaikan informasi pada

para pelanggan.

2) Sebagai penghubung antara PLN dengan pelanggan.

3) Ikut membantu kelancaran sosialisasi.

Sedang tugas KAK BILI yang ditulis penulis tadi antara lain :

1) Adanya penyuluhan.

2) Pembagian brosur.

3) Pada kegiatan diluar tugas KAK BILI sebagai penyaji konsumsi dalam efent

besar atau sebagai pembantu umum dan keamanan.

4) KAK BILI sebagai publikasi dari tangan panjang perusahaan PT. PLN

( Persero ) APJ Surakarta.

5) Mengantar surat pemberitahuan pemadaman listrik.

6

Selain itu KAK BILI mempublisitaskan kepada warga masyarakat

tentang Program kebijakan biaya tarif subsidi dan non subsidi, di sini si penulis

juga menceritakan bagaimana pentingnya KAK BILI bagi perusahaan untuk

mengajak dan menghimbau pelanggan agar melakukan penghematan tersebut

antara lain : pangkas listrik pada Pukul 17.00-22.00 tidak menggunakan barang

elektronik secara berlebihan pada waktu beban puncak, selain KAK BILI juga

mengajak warga masyarakat menggunakan Lampu Hemat Energi ( LHE ).

Penerapan publikasi ini kepada masyarakat tentu tidak mudah oleh karena itu

disinilah peran divisi humas dan pemasaran diperlukan.

Penulis melakukan magang selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 2 Maret

sampai tanggal 31 Maret 2009 di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan

Jaringan Surakarta. Penulis ditempatkan disuatu bagian pemasaran dan

kehumasan. Ada beberapa tugas rutin penulis lakukan selama magang antara lain :

membuat empat klipingan dari media cetak yang berbeda ( KOMPAS, JAWA

POS, SUARA MERDEKA & SOLOPOS ), mengoperasikan mesin foto copy.

Selain kegiatan yang rutin tersebut ada juga kegiatan yang dilakukan walaupun

hanya saat tertentu seperti mengikuti siaran radio dalam rangka mempublisitaskan

program dan aktivitas biaya penggunaan listrik.

Setiap hari jumat pagi semua karyawan dan peserta magang diwajibkan

untuk mengikuti senam pagi yang kemudian dilanjutkan dengan briefing yang

dipimpin oleh manager. Dalam briefing tersebut semua karyawan bebas

mengungkapkan segala keluh kesal yang mungkin dirasakan, menyampaikan

pendapat mereka dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.

7

B. TUJUAN

Kuliah Kerja Media ( KKM ) yang sudah dilaksanakan penulis selama

1 bulan mulai tanggal 2 maret sampai tanggal 31 Maret 2009 memiliki beberapa

tujuan antara lain :

1) Tujuan Operasional :

Mempelajari dan mengetahui dunia kerja, khususnya dibidang

kehumasan, dalam lingkungan kerja yang sebenarnya di PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta. Selain itu juga untuk mengetahui kegiatan Divisi Humas dan Divisi

Pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta.

2) Tujuan Fungsional :

Agar laporan KKM ini memiliki manfaat untuk pengetahuan yang

berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang Humas, termasuk

pelaksanaan fungsi-fungsinya.

3) Tujuan Individu

Untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi

si penulis, melatih tanggungjawab dalam menempatkan kedisiplinan dalam

melaksanakan kerja dan tugas yang diberikan. Serta untuk menerapkan atau

mengaplikasikan teori dan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan, selain

untuk memenuhi persyaratan ( Mata Kuliah KKM untuk memperoleh gelar

Strata 1 Ilmu Komunikasi ).

8

C. MANFAAT

Penulis melaporkan dokumentasi dari pelaksanaan praktek Kuliah Kerja

Media ( KKM ) di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta, manfaat yang diperoleh

dari Kuliah Kerja Media antara lain :

1) Mengetahui sistematika cara kerja humas.

2) Terlatih untuk lebih memiliki inisiatif , kedisiplinan, serta kemampuan-

kemampuan dalam memecahkan masalah

3) Menambah pengetahuan serta pengalaman dalam dunia kerja, khususnya

dibidang humas.

4) Teori yang diperoleh selama kuliah menjadi lebih konkret dan berguna

dengan adanya praktek lapangan.

5) Memberikan gambaran dan pandangan baru bagi penulis tentang bagaimana

dunia kerja yang sebenarnya khususnya dalam bidang humas.

Selain dari manfaat yang ditulis penulis di atas penulis juga menjelaskan

manfaat lainnya antara lain :

1) Manfaat Kuliah Kerja Media ( KKM ) bagi penulis atau mahasiswa :

a. Dengan adanya Kuliah Kerja Media ini dapat mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan penulis.

b. Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat

meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dengan

instansi yang bersangkutan.

c. KKM ini dapat dijadikan pelatihan menghadapi dalam dunia kerja.

9

2) Manfaat KKM bagi Fakultas :

a) Mengetahui sejauh mana keterampilan mahasiswa dalam menghadapi

dunia kerja nyata.

b) Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat

meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dan Instansi

yang bersangkutan.

3) Manfaat KKM bagi Perusahaan/ Instansi :

a. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan / Instansi untuk meningkatkan

pelayanan/ produktifitas.

b. Dapat berbagi pengetahuan kepada mahasiswa sesuai dengan

pengetahuan terkait.

c. Memberikan gambaran nyata dalam dunia kerja.

Melihat uraian diatas maka PLN ( Persero ) APJ Surakarta berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik dan kepuasaan yang terbaik kepada

pelanggan. Oleh karena itu PLN ( Persero ) APJ Surakarta memperhatikan betul

masalah-masalah yang dialami para pelanggan yang terbaik yang dibutuhkan oleh

para pelanggan serta menentukan faktor-faktor dominan yang dapat

mempengaruhi kepuasaan pelanggan dalam pelayanan. Dengan alasan tersebut di

atas penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi suatu permasalahan dengan

judul “PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN

AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LISTRIK OLEH PLN APJ SURAKARTA.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI PUBLIC RELATIONS

Istilah “ hubungan masyarakat “ yang disingkat dengan Humas sebagai

terjemahan dari public relations, di Indonesia sudah cukup memasyarakatkan.

Artinya, telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan

ataupun lembaga.

Public Relations merupakan suatu hal vital dalam perusahaan. Vital

karena berhubungan dengan kemampuan membentuk opini. Dalam hal ini seorang

manajer dan Direksi harus memiliki keterampilan dalam bidang Public Relations

untuk memberikan opini, pandangan yang berkaitan dengan bidangnya dan

berhubungan dengan citra perusahaan. Public Relations dapat diformalkan

menjadi Departemen/ Divisi jika bidang komunikasi yang harus ditangani sudah

meluas dan perusahaan sudah berkembang pesat.

1. Tugas Public Relations bagi perusahaan adalah mengumpulkan fakta dan

memberikan masukan kepada pihak perusahaan, misalnya pemberian data

bagi pimpinan untuk persiapan rapat umum pemegang saham.

2. Cara kerja Public Relations harus berdasarkan skala prioritas, Public

Relations bekerja berdasarkan program yakni program mana yang menjadi

prioritas dan sangat mendesak.

11

3. Evaluasi kegiatan Public Relations, melalui Self Evaluation (bagaimana

kinerja Public Relations dapat dinilai secara internal oleh karyawannya)

dan Polling (bagaimana citra perusahaan di mata masyarakat).

4. Sumber-sumber Public Relations harus dapat dimanfaatkan. Pengertian

sumber tidak hanya internal Public Relations melainkan dari

bagian/departemen lainnya. Data tersebut diharapkan dapat dipakai kapan

saja. Untuk perusahaan yang besar dibutuhkan dana publikasi yang cukup

banyak untuk diinformasikan luas kepada khalayak.

5. Seberapa jauh kontribusi Public Relations pada tujuan akhir perusahaan ?

Setiap personil yang memberikan input kepada Public Relations dapat

diolah menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek

perusahaan. Dalam hal ini Public Relations tidak memiliki blue print atau

standar tertentu tetapi lebih didasarkan pada program yang cocok dengan

perusahaan.

Definisi Hubungan Masyarakat menurut John E. Marston dalam

bukunya Modern Public Relations ( Kasali Rhenald 2003 : 6 ) mengatakan

sebagai berikut

“Pubic Relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public “. Oleh karena itu, Public Relations merupakan suatu

bidang yang memerlukan perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan

manajemen kepada target-target tertentu. Selain definisi Public Relations diatas

John E. Marston mempunyai definisi yang lebih spesifik, yaitu “ Public Relations

adalah seni untuk membuat perusahaan anda disukai dan dihormati oleh para

12

karyawan, konsumen, dan penyalurnya. ( Kasali Rhenald, 2003, Manajemen

Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti,

Jakarta, hal 6 ).

Definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah definisi yang

dikeluarkan oleh Public Relations News : “ Public Relations adalah fungsi

manajemen yang akan melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik

mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan

terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program

komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.

Banyak para ahli yang telah membuat definisi mengenai pengertian

Public Relations, sampai saat ini tercatat lebih dari 2000 definisi yang saling

berbeda informasinya menurut latar belakang pengalaman masing-masing

diantranya sebagai berikut :

1) Menurut Prof. Byron Christian ( Djanalis Djanaid 1990 : 7 )

Public Relations adalah “ usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang

terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi,

menghargainya, mendukung dan ikut simpati bersamanya jika mendapat

tantangan kesukaran”.

2) Menurut J.C. Seidel, direktur Public Relations Devitions of Housing N.Y.

Djanalis Djanaid 1990 : 7 ) Public Relations adalah “ proses yang terus-

menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh Goodwill dan

pengertian dari para pelanggannya, pegawai-pegawainya dan public

umumnya”.

13

3) Webster New International Dictionary of the English Language

( Djanalis Dajanaid 1990 : 8 ) memberi pengertian bahwa Public Relations

adalah “ aktivitas yang dilakukan oleh suatu industri, periklanan, perusahaan,

perhimpunan jawatan pemerintahan atau organisasi lainnya untuk

menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan

masyarakat tertentu dan masyarakat pada umumnya dengan maksud

menyesuaikan dirinya pada keadaan sekelilingnya dan memperkenalkan diri

pada masyarakat.”.

4) Dari berbagai definisi yang dihimpun oleh Djanalis Djanaid

( 1990 : 14 ) di atas dalam bukunya Public Relations dalam teori dan

Praktek, ia sendiri kemudian memberikan sebuah batasan pengertian” Public

Relations adalah setiap usaha dalam menciptakan kehidupan yang harmonis

suatu organisasi, dengan menciptakan pengertian umum, antara lembaga

dengan karyawan maupun masyarakat.

5) The Statement of Mexico” tersebut berbunyi sebagai berikut :

Praktek Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk

menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya,

menasehati para pemimpin organisasi dan melaksanakan program-program

yang melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum.

( karangan Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A bukunya yang berjudul : “

HUMAN RELATIONS DAN PUBLIC RELATIONS, hal : 119 ).

Definisi tentang hubungan masyarakat banyak dikemukakan oleh

beberapa pakar, maka para pemraktek Humas sedunia yang terhimpun dalam The

14

International Public Relations Assosiation ( IPRA ) bersepakat untuk merumuskan

sebuah definisi tentang Public Relations. Public Relations is a management

function of a continuing and planned character, through which public and private

organizations and institutions seek to win whom they are or maybe concerned-

evaluating public opinion about themselves, in order to correlate as for as

possible, their common interest ( Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen

dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan nama

organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi

berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari

mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara

mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan

ketatalaksanaan mereka guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan utuk

melaksanakan kepentingan bersama lebih efisien dengan melancarkan informasi

yang berencana dan tersebar luas) .

B. PERANAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS

Kata “ peranan” dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki

pengertian : “ Bagian yang dimainkan seorang pemain: tindakan yang dilakukan

oleh seseorang dalam suatu peristiwa.” Mengenai peranan Public Relations

( Particular Role of Public Relations ) dalam bukunya Lesly’s Handbook of

Public Relations and Comunications, antara lain sebagai berikut :

1. “ Increasingly the stability of our society depends on bringing into reasonable

equilibrium the many social, political and cultural forces-all of which are

determined by group attitudesa” ( meningkatkan stabilitas masyarakat yang

15

tergantung pada keseimbangan sosial, politik, dan kemajuan budaya semua

itu ditentukan oleh tingkah laku kelompok) .

2. Top Public Relations people have special contributions to make, involving this

forces, that cannot be made by others.” ( Public Relations memiliki kontribusi

untuk membuat, terlibat dalam suatu kemajuan yang tidak dapat dilakukan

oleh sembarang orang ).

3. “ Public Relations people have the role being the middle - privoted between

their client/ employers and their publics. They must be attuned to the thiking

ad needs of the organizations they serve or they cannot served well. They must

be attuned too the dynamics and needs of publics.” ( Public Relations

memiliki peranan untuk selalu menjadi penengah – jembatan antara pelanggan

mereka/ pekerja dan masyarakat. Mereka harus bersikap untuk memikirkan

kebutuhan organisasi yang mereka layani. Mereka juga harus menjaga

kedinamisan dan kebutuhan masyarakat) .

Mengenai konsep fungsional Humas masih banyak hal yang dapat

disampaikan hal ini sekedar untuk memberi gambaran mengenai fungsi Public

Relations itu sebenarnya :

1. Edwin Emery dalam bukunya Introduction to Mass Communications

menyatakan “ The planned and organized effort of a company or institution to

establish mutually beneficial through acceptable relationship with its various

public”. ( Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau

lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat

dengan berbagai publiknya ).

16

2. Pada dasarnya Public Relations adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling

adanya pengertian dan citra yang bisa diterima dan menguntungkan semua

pihak.

b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan

menguntungkan semua pihak.

c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,

sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau

perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,

budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja

meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

d. Usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau

perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui timbal balik,

sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya yang sangat berguna

sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

3. Kegiatan Public Relations haruslah dilakukan secara menyeluruh dan

berkesinambungan.

4. Sukses Public Relations dalam melaksanakan fungsinya merupakan

keterlibatan seluruh individu dalam organisasi, masing-masing dalam

tugasnya, mulai dari top dan staff management sampai tingkat yang paling

bawah dalam manajemen. Di sini komunikasi dan kerja sama sangat vital

pencapaianya tujuan Public Relations.

17

5. Public Relations haruslah dimulai dari masing-masing organisasi dan

organisasi itu sendiri.

Dari beberapa fungsi Public Relations yang ditulis di atas tadi hasil

buku karangan dari : Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF.

Menurut Bertrand R. Canfield seperti yang dikutip oleh Onong

Uchjana Effendy ( 2002 : 35 ) :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum ( it should serve the public’s interst ).

2. Memelihara komunikasi yang baik ( maintain good communication ).

3. Menitik beratkan pada moral dan perilaku yang baik ( stress good morals and

manners ).

C. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Oxley ( 1987 : 35 ) menyebutkan tujuan Public Relations

sesungguhnya bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Public Relations

adalah fungsi manajemen satu organisasi dan Public Relations pun bekerja di

dalam organisasi itu. Bahkan dalam pandangan Oxley hal ini harus dipandang

sebagai salah satu prinsip Public Relations. Lebih lanjut Oxely menegaskan

bahwa prinsip tujuan Public Relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada

objektif organisasi secara keseluruhan harus menjadi pegangan bagi siapapun

yang merencanakan dan melaksanakan program-program Public Relations.

Sedangkan tujuan kegiatan Public Relations menurut Oxely adalah

mengikhtiarkan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan

publiknya.

18

E. TUGAS PUBLIC RELATIONS

Tugas-tugas Public Relations menurut Frida Kusumastuti,2003, Dasar-

Dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 25 ) antara lain :

1) Menginterprestasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan public.

2) Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan Publik.

3) Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga, khususnya yang

berkaitan dengan public.

Selain tugas-tugas Public Relationis di atas ada juga salah satu pakar

definisi Public Relations akan menjelaskan Tugas-Tugas Public Relations

Menurut Assumpta Rumanti, Sr. Maria, Dasar-Dasar Public Relations,

PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,2002, hal : 29 ) antara lain sebagai

berikut :

1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara

lisan, tertulis, melalui gambar ( visual ) kepada publik, supaya publik

mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan guna

mencampai tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan.

2) Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat.

3) Memperbaiki cita perusahaan, disini menunjukkan adanya citra secara

langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai

pengaruh, selain itu citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada

citra yang menjadi keinginan, harapan. Citra yang bisa mendapat kepercayaan

adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.

19

4) Tanggung Jawab Sosial, Public Relations merupakan instrument untuk

bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung

jawab tersebut. Terutama kelompok public sendiri, public internal dan pers

yang penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka, dan jujur

terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan

memerlukan informasi.

5) Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komuniksai

timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya, serta dalam

fungsinya komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah

pengetahuan manajemen dan kepemimpinan serta adanya struktur organisasi.

F. AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DAPAT MEMELIHARA DAN

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Seorang sekretaris dengan kedudukannya sebagai orang terdekat dengan

pimpinan puncak sering bertindak sebagai public relations officer, baik yang

bersifat internal maupun eksternal. Hal ini berkaitan dengan tanggungjawabnya

untuk menjaga citra perusahaan. Karena itu seorang sekretaris wajib dibekali

pengetahuan mengenai ke-PR-an, agar dapat memahami masalah-masalah ke-PR-

an secara mendalam dan memberi kontribusi dalam batas-batas kewenangannya.

Mengatasi suatu masalah yang secara bersama dianggap merugikan,

merupakan salah satu aktivitas public relations memelihara atau membentuk citra

perusahaan. Aktivitas ini dilakukan perusahaan bekerjasama dengan lembaga lain

yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dirasakan merugikan masyarakat

luas.

20

Dengan aktivitas ini, perusahaan akan menunjukkan pada masyarakat bahwa

mereka juga memperhatikan masalah-masalah tersebut. Di Indonesia banyak

sekali lembaga-lembaga nirlaba yang dapat diajak bekerja sama dalam proyek ini.

1. Aktivitas public relations harus selaras dengan tujuan perusahaan, terutama

mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh manajemen dalam aktivitasnya. Hal-

hal yang dapat dilakukan public relations dalam mendukung tujuan

perusahaan, yaitu: Mempromosikan barang atau jasa.

2. Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan.

3. Menetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik.

4. Meningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan.

5. Mencegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.

6. Meningkatkan nama baik pemegang saham.

7. Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan.

8. Menginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi

organisasi.

9. Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya.

10. Memperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public

relation.

Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada

kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut.

Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra perusahaan,

tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan

tujuan perusahaan.

21

Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan

dari aktivitas public relations berkaitan dengan citra perusahaan :

a. Untuk mengubah citra perusahaan;

b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan;

c. Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan

mengembalikan kepercayaan konsumen;

d. Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas

perusahaan;

e. Menunjukkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan

menarik produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan;

f. Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu

atau produk imitasi. Peran sekretaris sebagai salah satu figur public relations

officer mempunyai peran penting, karena kedudukan sebagai kepanjangan

tangan direksi atau manajemen. Kedudukan strategis tersebut menjadikan

seorang sekretaris harus mengemban tanggungjawab yang lebih ditekankan

untuk fungsi sebagai penjaga citra perusahaan dan menghadapi situasi krisis.

Sekretaris harus menjalankan fungsi PR dengan baik, terutama dalam situasi

krisis. Situasi krisis datang secara mendadak dan perlu penanganan segera,

sehingga seorang sekretaris yang dekat dengan pengambil keputusan

mempunyai peran yang cukup penting. Dalam situasi yang cukup krisis,

sekretaris akan bertindak sebagai “pasukan pemadam sukarela” untuk

meyelamatkan citra perusahaan. Situasi krisis sering diartikan sebagai saat

yang dapat mempengaruhi hidup matinya perusahaan.

22

G. PROSES PUBLIC RELATIONS

Menurut Cultip dan Center, tahap-tahap atau proses Public Relations :

a) Fact Finding ( Pengumpulan Data )

Maksudnya adalah fakta dalam masyarakat, menunjang atau

bahkan menghambat kegiatan organisasi ataupun instansi. Dalam hal itu

PRO akan mengadakan penyelidikan, mencari fakta ( Fact Finding )

mengenai opini publik tentang berbagai persoalan-persoalan.

b) Planning ( Perencanaan )

Sebuah rencana adalah campuran dari kebijaksanaan ( policy ) dan tata

cara (procedure ). Kebijaksanaan dari pimpinan Public Relations ini yakni

menjadi pedoman bagi pemikiran dan tindakan para petugas, dan tata cara

meliputi pemilihan tindakan yang akan dijalankan kelak dalam tahap

pelaksanaan. Perencanaan tersebut bermanfaat sekali bagi Public Relations

dan para petugas pelaksana, sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan Public

Relations banyak tergantung dari perencanaan.

c) Communicating ( komunikasi )

Efektivitas komunikasi selain ditentukan isi pesan serta teknik

penyebarannya, juga ditentukan khususnya oleh predisposisi ( keadaan

mudah terpengaruh ) untuk menerima isi tersebut.

d) Action ( penggiatan )

Data dan fakta di dalam proses Public Relations sangat diperlukan

segera untuk diberikan kepada pers, sebagai pemberitahuan kepada para

keluarga korban, untuk pejabat-pejabat asuransi, untuk dokumentasi.

23

Memang tahap action dari kegiatan Public Relations merupakan kegiatan

komunikasi, bahkan ahli public relations Cultip dan Center menanamkan

tahap kegiatan : “ communicating “ ( pentahapan proses purel menurut

Cultip dan Center adalah fact finding-planning-communicating-evaluation

e) Evaluation ( evaluasi )

Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian,

perencanaan, penggiatan. Mungkin pula perubahan terjadi pada tahap

evaluasi, sebab dalam tahap ini termasuk juga pengawasan terhadap

hal-hal yang sudah dijalankan. Tujuan utama dari evaluasi ialah untuk

mengetahui apakah kegiatan public relations benar-benar dilaksanakan

menurut rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Jadi evaluasi

penting sekali karena tanpa penilaian tidak akan diketahui sampai mana

kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung.

H. STAKEHOLDERS PUBLIC RELATIONS

Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun

di luar perusahaan yang mempunyai peran di dalam menentukan

keberhasilan perusahaan.

Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi

kekaryaan seperti perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar

kecilnya perusahaan dan berpengaruh pula kepada usaha-usaha untuk

memperkembangkannya. Dalam hubungan dengan modal, pemegang saham

tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang maneger dalam usahanya

membina dan pemikiran seorang manajer dalam usaha membina dan

24

memajukan perusahaannya adalah kewajibannya untuk selalu mengadakan

hubungan yang baik dengan para pemegang saham itu. Komunikasi dengan

mereka dapat dilakukan oleh PRO sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam

bidang itu, komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan

berbagai cara, diantaranya :

1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru.

Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga

perusahaan. Karena itu patut diberi ucapan selamat datang dalam lingkungan

keluarga besar itu. Caranya ialah umpamanya dengan mengirimkan surat

pernyataan selamat tadi, di mana juga dicantumkan beberapa gembira staf

pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan pemegang saham itu.

Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para pemegang

saham baru merasa dihargai dan dihormati dan ini akan menyebabkan mereka

menaruh kepercayaan kepada pemimpin manejer.

2) Memberikan laporan

Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada

para pemegang saham mengenai perkembangan perusahaan. Memberikan

laporan seperti itu merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai

pembinaan hubungan yang harmonis dan sebagai usaha menanamkan

kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.

25

3) Mengirimkan majalah organisaasi

Meskipun mereka termasuk public intern namun tidak ada salahnya

jika mereka selain dikirimi majalah intern ( intern house magazine ), juga

majalah ekstern ( external house magazine ) secara teratur.

4) Mengadakan pertemuan.

Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain

untuk membina hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan

meningkatkan kepercayaan.

Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan baik

dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak

tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan biasa disebut

Stakeholders. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun

di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam membentuk keberhasilan

perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan

hidupnya pada perusahaan, secara umum stakeholders dapat dikelompokan

menjadi dua bagian yakni stakeholders eksternal dan stakeholders internal.

1. Stakeholders Internal

Pengertian Stakeholders Internal adalah publik yang berada di dalam

perusahaan.

Unsur-unsur yang terdapat di dalam Stakeholders Internal adalah :

a. Pemegang saham

Pemegang saham atau pemilik perusahaan kebanyakan Negara

yang baru melakukan pembangunan industrinya ternyata mempunyai

26

kekuasaan yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena masih mudanya

usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentik pemilik sebagai

pemimpin spiritual perusahaan. Kalaupun perusahaan mengangkat manajer

professional, bobot keputusan masih tetap berada ditangan pemilik selama

pemilik itu adalah pendiri.

b. Manajer dan Top Executive

Manajer perusahaan berada di bawah kendali pemilik perusahaan.

Hanya dengan kapasitas yang memadailah seorang manajer dapat tampil

secara otonom dalam mengelola perusahaan. Belakangan ini pada posisi

menengah perusahaan mulai tampak eksekutif muda yang mempunyai

latar belakang pendidikan yang memadai. Para eksekutif muda ini

umumnya lebih mudah memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan

Public Relations.

c. Karyawan

Yang dimaksud dengan karyawan adalah semua pekerja, baik

pekerja halus yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih

pula, maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh minyak di pabrik-

pabrik. Sudah tentu antara karyawan yang satu dengan yang lainnya

terdapat perbedaan, disebabkan memang beda dalam lingkungan hidupnya

dan sebagainya. Tetapi diantara mereka semua terdapat hal-hal yang sama,

mereka sama-sama menghendaki :

27

a. Upah yang cukup.

Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua

karyawan. Untuk mencapai itu, ada diantara para karyawan yang

menggiatkan diri di dalam pekerjaannya dengan rajin atau menambah

pengetahuannya dengan mengambil kursus di waktu sore.

b. Perlakuan yang adil

Adalah hasrat semua karyawan untuk selalu diperlakukan secara

adil dikalangan karyawan, tidak saja dalam hubungannya dengan upah,

tetapi juga dengan soal-soal lain.

c. Ketenangan bekerja

Semua karyawan menginginkan bekerja dengan tenang, bukan saja

dalam hubungannya dengan pekerjaan, tetapi juga dalam hubungannya

dengan keluarga yang ditinggalkannya dirumah. Mereka tidak akan tekun

bekerja, jika sebentar-sebentar teringat kepada istri atau anaknya yang

sedang sakit.

Para karyawan akan tetap giat bekerja jika kalau mengetahui

bahwa mereka terdapat :

o Jaminan, jika mereka dengan keluarganya terjadi musibah.

o Jaminan keamanan bekerja.

o Jaminan di hari tua.

d. Perasaan diakui.

Pada setiap karyawan terdapat perasaan ingin diakui

( sense of belonging ) sebagai karyawan yang berharga dan anggota

28

kelompok kerjanya yang terhormat. Hal ini sering bersangkutan dengan

kegiatan-kegiatan diluar tugas pekerjaan, seperti olah raga dan kesenian.

e. Penghargaan atas hasil kerja

Para karyawan menginginkan agar hasil karyanya dihargai,

meskipun sebenarnya adalah kewajiban mereka untuk bekerja

segiat-giatnya. Untuk itulah mereka diberikan upah, meskipun demikian

akan selalu terpelihara adanya harmoni, bila diadakan cara-cara tertentu

sebagai tanda bahwa hasil karya mereka dihargai, ini bisa dalam bentuk

uang, barang, atau berupa piagam.

2. Stakeholders Eksternal

Stakeholder Eksternal adalah unsur-unsur yang berada diluar

kendali perusahaan ( uncontrollable ).

Publik eksteren yang menjadi sasaran Public Relations adalah para

pelanggan ( costumer ), khalayak sekitar ( community ), instansi

pemerintah ( government ), pers ( press ), dan lain-lain kelompok diluar

organisasi.

Dengan kelompok-kelompok tersebut harus senantiasa

diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubungan

yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan mereka sama

pentingnya dengan hubungan baik dengan publik intern turut menentukan

sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi.

29

a. Pelanggan ( costumer relations )

Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah

mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri. Setiap barang

dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi

sebuah perusahaan dikatakan sukses kalau bisa meningkatkan jumlah

pelanggannya yang membeli berulang-ulang kali.

b. Khalayak sekitarnya ( community relations )

Yang dimaksudkan dengan khalayak sekitar atau komunitas

( community ) ialah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar

kompleks organisasi ( perusahaan, jawatan, dan lain-lain ). Pada

pokoknya PRO sebagai juru bicara manajer perlu selalu melakukan

komunikasi dengan mereka, untuk menunjukkan bahwa organisasi

beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari masyarakat

sekitarnya.

c. Pers ( press relations )

Yang dimaksud dengan pers di sini adalah pers dalam arti luas,

yakni semua media massa, jadi selain surat kabar dan majalah juga

kantor berita, siaran radio, siaran televisi, film, balai iklan dan

sebagainya.

Media massa tersebut banyak sekali bantuannya kepada

organisasi kekaryaan untuk mencapai publik yang tersebar luas.

Hubungan baik yang terpelihara terus dengan orang-orang media

massa, akan melancarkan kegiatan publikasi. Press-release yang

30

dikirimkan kepada mereka untuk disiarkan, akan diprioritaskan,

apabila sudah sejak sebelumnya dibina hubungan yang baik. Penyiaran

iklan akan dibantu oleh mereka agar efektif dan berjalan dengan

lancar.

d. Pemerintah.

Sebuah organisasi kekaryaan tidak bisa tdak, akan ada

hubungan dengan instansi-instansi pemerintah, seperti Kotamadya atau

Kabupaten, Kecamatan, Kantor, Telepon, Kantor Pajak, Bank-Bank

Pemerintah, PLN dan lain sebagainya.

I. PUBLISITAS PUBLIC RELATIONS.

Publisitas adalah pembangkitan berita tentang orang, produk, atau

pelayanan yang ditampilkan dalam siaran atau media cetak dan biasanya di

anggap sebagai gratis, karena medianya tidak mempunyai kartu peningkat

publisitas.

Hubungan Dengan Media dan Publisitas.

Media berita menjadi faktor utama dalam humas, yang mengontrol

arus publisitas melalui saluran-saluran komunikasi umum, yang amat penting.

Hubungan baik dengan para redaktur, reporter, penulis editorial, juru kamera,

kolumnis dan para penyiar serta pemahaman tentang kebutuhan mereka

sangatlah esensial dalam menjamin pelaksanaan publisitas yang baik.

Hubungan dengan media ( media relations ), yang semula merupakan

hubungan sederhana antara petugas humas dengan beberapa rekan redaktur,

telah menjadi semakin kompleks, karena meningkatnya jumlah media, karena

31

media-media itu juga menjadi semakin meningkat, dan karena publisitas telah

berperan lebih penting dlam humas. Karena para praktisi humastelah menjadi

semakin profesional dalam pendekatannya ke arah publisitas, maka hubungan

antara mereka dan media telah menjadi semakin menyenangkan. Beberapa

perbedaan tetap ada, media tetap bersikap kritis terhadap perusahaan untuk

tidak membedakan pengiriman berita yang tidak relevan atau berkualitas

buruk, yang nyatanya agak menyelubungi iklan, untuk tekanan-tekanan

editorial oleh para pengiklanan, untuk penekanan terhadap berita yang

menyenangkan, untuk mengemaskan media tertentu, untuk sikap

mengabarkan persyaratan editorial dan untuk penolakan wawancara atau hal-

hal yang akan dikutip. Di lain pihak para praktisi menuduh media terlalu

melebih-lebihkan bertia yang tidak menyenangkan, laporan yang tidak akurat,

dan kegagalan dalam memperoleh fakta.

Tetapi yang terpenting adalah bahwa penulis bertia dan para praktisi

humas sedang mengembangkan suatu komunitas kepentingan. Para redaktur

menyadari bahwa humas merupakan sumber berita, gambar, artikel dan bahan

penunjang lainnya. Para petugas humas memperoleh lebih banyak

pengetahuan mengenai media massa, kebutuhan dan kebijaksanaan

editorialnya, khalayak, dan masalah pengoperasiannya.

J. PEMILIHAN MEDIA PUBLISITAS PUBLIC RELATIONS

Pemilihan media massa yang sesuai adalah esensial untuk persiapan

dan penyebaran siaran berita ( news release ). Pelaksanaan pengiriman berita

dan artikel tanpa membeda-bedakan medianya, dan kebijaksanaan redaksional

32

media tersebut, adalah percuma saja. Arus berita yang tidak bernilai

membanjiri meja redaksi dan mendistribusikan publisitas adalah salah satu

dari begitu banyak praktek yang tidak efektif dalam humas.

Para redaktur mengkritik tumpukan bahan berita yang mereka terima.

”Tanpa ada pemilihan berita yang dianggap mubazir dan menyimpang oleh

para petugas humas, maka saluran untuk berita yang layak menjadi tersumbat

sama sekali”, kata salah seorang redaktur majalah indistri. ” Lebih dari 50%

dari bahan berita yang memenuhi meja saya itu, sama sekali tidak bernilai

bagi siapa pun”, ujar redaktur lainnya. Max Kerstein, wakil presiden dari

Beverage Bulletin, menyajikan persentase yang lebih tinggi lagi. ” Dari materi

yang memenuhi meja kami”, katanya, ” sedikitnya 95% berkahir dikeranjang

sampah, karena sedikit sekali atau bahkan tidak memiliki nilai bagi

perusahaan kami, tidak terarah kepada daerah pemasaran kami dan secara

praktis tidang mengandung nilai berti sama sekali.”

Biaya rata-rata dalam mempersiapkan penyebaran sebuah berita,

termasuk waktu yang tesita dalam pengumpulan data, menulis, menyunting,

memproses dan pemotretan tidak termasuk penyebarannya sendiri ditaksir

sebesar $300. Dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi ini dan

pemborosan yang tidak perlu dengan berita-berita yang tidak bernilai, maka

persiapan dan penyebarannya publisitas harus diberi perhatian khusus oleh

bagian publisitas.

Surat kabar dan majalah harus dibaca dan siaran diperhatikan untuk

menetapkan publisitas yang mereka gunakan para redaktur bisa saja diminta

33

contoh publikasinya untuk ulasan, informasi mengenai masalah khusus yang

belum ada keputusannya dan pernyataan tentang kebijaksanaan redaksional.

Para redaktur mungkin juga diwawancarai dikantornya, diundang makan

siang, dan ditanyai mengenai kebijaksanaan redaksionalnya, feature, dan

masalah-masalah khusus untuk memperoleh wawasan mengenai persyaratan

redaksionalnya. Informasi dihimpun untuk bahan rujukan dalam

mempersiapkan publikasi mendatangkan.

Informasi tentang persyaratan redaksional mungkin juga diperoleh dari

publikasi Standard Rate and Data Service, Directory of Newspapers and

Periodicals tahunan dari N.W. Ayer dan Son’s atau Publicity Checker dar

Bacon dan juga Editor Dan Publisher Yearbook.

Catatan yang harus diperoleh dari semua berkala yang dikirimi berita,

nomor kode setiap berita, yang dikirimkan dan bahan yang digunakan oleh

setiap publikasi. Dengan merekam informasi ini pada punch-card, maka

analisis dapat dilakukan secepatnya terhadap keefektifan daftar pengiriman

dan efisiensi kliping.

K. MEDIA PUBLISITAS

Media publisitas yang digunakan humas di Amerika Serikat meliputi

surat kabar berbahasa Inggris atau asing yang diterbitkan setiap hari, setiap

minggu, atau jangka waktu lainnya ; majalah yang diterbitkan untuk khalayak,

wanita, jabatan, petani, para profesional, dan kelompok etnik dan kelompok

kepentingan khusus ; siaran radio dan televisi; dan sindikat feature, gambar

dan berita.

34

a) Surat Kabar.

Surat kabar merupakan media publisitas utama. Ia di baca oleh jutaan

orang, mendapat kepercayaan dari pembacanya, memperngaruhi opini publik,

muncul secara teratur, dan secara intensif meliputi berita-berita lokal dan

regional. Surat kabar menghimbau kepentingan khusus untuk kaum wanita

pengusaha, olah ragawan, pembalap motor dan lain-lain, melalui kolom-

kolom khusus yang menyajikan kesempatan untuk menghasilkan publisitas

mengenai subyek tersebuut.

Menurut 80 Ayer Directory of Publications, lebih dar 9.620 surat kabar

diterbitkan di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 1.763 diterbitkan tiap

hari,1.405 sebagai harian petang dan 382 sebagai harian pagi. Selain itu 720

surat kabar diterbitkan khusus pada hari minggu.

Sirkulasi surat kabar harian di Amerika Serikat mencapai jumlah 62

juta; lebih dari 54 juta orang berlangganan edisi minggu. Akhir-akhir ini,

diterbitkan 7.159 surat kabar mingguan dan sekitar 716 surat kabar terbit

seminggu tiga kali, seminggu dua kali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau

dua bulan sekali. Enam puluh jumlah surat kabar yang begitu besar di negeri

ini memberi kesempatan kepada perusahaan atau organisasi untuk menjamin

publisitas yang bernilai tinggi.

b) Majalah

Majalah merupakan media penting untuk menghasilkan gagasan

feature, dan publisitas bergambar. Majalah biasanya akan dibaca oleh

35

sejumlah orang dan cenderung akan disimpan untuk bahan referensi untuk

masa mendatang. Majalah yang menyediakan ruangan untuk membeberkan

sebuah kisah secara tuntas, biasanya cocok untuk artikel publisitas pendidikan

atau pelayanan masyarakat. Permunculan sebuah majalah secara menarik,

kertasnya baik dengan warna yang memikat, menyebabkan majalah jenis ini

pantas untuk publisitas bergambar.

c) Siaran Radio dan Televisi.

Publisitas melalui radio dan televisi telah berkembang cepat di

Amerika Serikat. Pada tahun 1980, ada lebih dari 76 juta rumah ( 98% dari

seluruh rumah ) yang mempunyai televisi, sekitar 49% mempunyai televisi

lebih dari satu. Sekitar 63 juta dari jumlah ini merupakan pesawat berwarna.

Danada 450 juta radio di seluruh negeri dari jumlah itu 73% terdapat di

rumah-rumah.

Pada bulan Januari 1979 ada 8.748 buah stasiun radio yang beroperasi,

demikian menurut Broadcasting Yearbook. Dari jumlah ini 4.554 buah

merupakan radio AM komersial, 3.155 radio FM komersial, 1.039 FM

nonkomersial. Jumlah stasiun televisi yang beroperasi ada 1.008 buah, 517

stasiun televisi VHF komersial, 224 UHF komersial, 105 VHF nonkomersial,

dan 162 UHF nonkomersial.

Diperkirakan rata-rata di rumah-rumah produk di Amerika Serikat,

televisi ditonton selama 6 jam 13 menit sehari. Diperkirakan juga 100 juta

orang menonton telecast super Bowl. Bahkan jumlah yang lebih besar lagi

adalah menurut hasi studi Roger Organization, yang menunjukkan bahwa 67%

36

masyarakat Amerika Serikat memandang televisi sebagai sumber berita dan

bahwa 47% memandang televisi sebagai sumber berita yang dapat dipercaya.

37

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PLN

Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika

beberapa perusahaan Belanda membeli tenaga listrik untuk keperluan sendiri.

Pengusahaan tenaga listrik itu berkembang dan dimanfaatkan untuk kepentingan

umum, diawali dengan perusahaan swasta Belana yaitu NV.NIGM yang

memperluas usahanya dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.

Pada tahun 1942, dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam

Perang Dunia II, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk

semua personil yang ada didalamnya, dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945,

dengan diproklamsikannya kemerdekaan bangsa Indonesia, maka kesempatan

yang baik ini tidak disia-siakan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk

mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai oleh Jepang. Pada

pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas itu diberi nama Jawatan

Listrik dan Gas. Namun inipun tidak berlangsung lama. Pada tahun 1948 dengan

adanya Agresi Militer Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan

listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda, dengn nama N.V.S.E.M.

( Soloces Electricet Mij ), masa ini berjalan sampai tahun 1958.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1959, tepatnya dengan Peraturan

Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda

yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan keseragaman

38

kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang

mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan. Kebijaksanaan

dan engawasan tersebut dimaksudkan agar produktivitasnya tetap dipertahankan.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangasa Indonesia untuk

membebaskan Irian Jaya dari Belanda, maka pada tanggal 30 Desember 1958

dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasinalisasi semua

perusahaan-perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958

tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-Undang

tersebut, maka selruh perusahaan listrik milik Belanda berada di tangan Bangsa

Indonesia. Selain itu juga, dengan Undang-Undang NO. 86 Tahun 1958,

Perusahaan Listrik dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ).

Sehingga pada pertengahan Tahun 1960 dikeluarkan Perppu No.19 Tahun 1960

Tentang perusahaan Negara.

Berdasarkan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ”Cabang-cabang

produksi yang penting bagi Negara dan Menguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh Negara”, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu

segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta

bentuk dari bentuk perusahaan Negara dikawasan ini dan perlu disikoronisasikan

dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas,

dengan ketentuan bahwa dalam produksi dan distribusi harus dikusai dan diawasi

oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progresif diikut

sertakan dalam pembangunan di Indonesia.

39

Untuk melaksanakan Perppu No.19 Tahun 1960 khususnya pasal 20

ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap -tiap Undang-Undang menghendaki

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah No.67 Tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan

Umum Perusahaan Listrik Negara, yang diserahi tugas untuk menyelenggrakan

penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang

berusaha dibidang listrik dan gas milik elanda yang telah dikenakan Nasionalisasi

berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.

Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

No.19 Tahun 1965 tentang :

1) Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang

dibentuk berdasarkan PP No.67 Tahun 1961.

2) Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.

Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut tidak lain dan

tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi daya guna sebagai satu kesatuan

usaha dibidang ekonomi yang berfungsi menyelenggrakan kemanfaatan umum.

Selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17

Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyerdehanaan perusahan Negara kedalam

tiga bentuk usaha Negara, karena terdapat banyak sekali perbedaan-perbedaan

dalam bentuk, status hukum, organisasi, sistem kepegawaian, administrasi

keuangan dari perusahan-perusahaan milik Negara. Adapun tiga bentuk pokok

usaha Negara yang dimaksud adalah sebagai berikut :

40

1) Perusahaan Jawatan disingakat PERJAN ( Departmental Agency ).

2) Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Corporations ).

3) Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public/ State Company ).

Pada tahun 1962, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19

Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ditetapkan

statusnya menjadi Peusahaan Umum Listrik Negara ( PERUM PLN ) dan diubah

pula anggaran dasarnya statusnya hak, dan wewenag serta tanggung jawab.

Karena banyak mengalami perubahn bentuk usaha sejalan dengan

waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun

1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994

di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum ( PERUM ) menjadi

Perseroan Terbatas ( PERSERO ). Didalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut

diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tertanggal 27

Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta bernama

PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta.

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manager

PT. PLN ( Persero ) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

No. 388.K/021/PD.II/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan

Pelanggan mulai tanggal 1 Juni 2001 PT. PLN ( Persero ) yang dulu dengan

menggunakan nama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta dirubah menjadi PT.

PLN ( Persero ) Area Pelayanan Pelanggan dan untuk selanjutnya mulai Bulan

41

Agustus 2004 berubah lagi menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan

Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini

B. LOGO PERUSAHAAN PLN

Komposisi Logo

Logo PLN Persero terdiri dari :

a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan

komposisi.

b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak

digelombang belakang kilat.

c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna kuning

seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.

Arti Logo

a. Lambang kita yang berwana merah

Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila

dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang negatif

apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan dimana ion

bermuatan listrik positif yang berada dilangit bertemu dengan ion negatif yang

42

ada dibumi bertumbukan dengan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan

api listrik yang disertai cahaya dan suara.

b. Gelombang udara yang berwana biru

Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula

PT. PLN ( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi

listrik bagi konsumennya.

c. Persegi panjang berwana kuning.

Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang

diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada konsumen dapat

membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

C. FALSAFAH PERUSAHAAN

“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang

Produktif “.

Kita, warga PLN yakin bahwa :

a) Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi

pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat.

b) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi

juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para

pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produtif

dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.

43

c) Pekerja PLN bukan faktor produsi, tetapi adalah manusia bermartabat yang

memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan

keberhasilan perusahaan.

d) Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar

efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas

pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan

bisnis secara vertkal

D. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi :

Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi

pada pelanggan, unggul dan mandiri.

Misi :

a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi

pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham.

b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

tenaga listrik.

c) Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk menngatkan

kuakitas kehidupan masyarakat.

d) Mengupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi.

e) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

44

E. TUJUAN PT. PLN ( PERSERO )

Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :

1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk

keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.

2. Mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai

dengan tujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan

merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan

penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan

tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

F. HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN.

Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan

Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :

097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan

PT . PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :

1. Perseroan berhak :

a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai

tugas dan tanggung jawabnya.

45

b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang

ditetapkan oleh Direksi.

c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan

dalam Rencana Kerja Perseroan.

d. Menetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah kerja

perseroan.

e. Menetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan

baik dalam negeri maupun luar negeri.

f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran

terhadap ketentuan yang berlaku.

g. Memutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan

memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku

2. Perseroan berkewajiban :

a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.

b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kepada

Perseroan.

d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh Direksi.

e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

46

G. STRUKTUR ORGANISASI.

Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan hubungan

antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.

Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik

pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik

dalam kualitas maupun kuantitas.

Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area

Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang sesuai

dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten Manajer

memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian

Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur

organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area pelayanan dan Jaringan

Surakarta terdiri dari :

1. Manajer APJ.

2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari :

a. Ahli Penekanan Losses.

b. Ahli kinerja dan Korporat.

c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK.

3. Bagian Pemasaran :

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawa 1

( satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :

47

a. Atmu Riset Pasar

b. Seksi Penjualan.

c. Seksi Peningkatan Pelayanan.

d. Seksi penerangan dan Perakitan.

4. Bagian Niaga

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajeryang membawahi 4

( empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Tata Usaha Langganan.

b. Seksi Pengolahan Data.

c. Seksi Pembacaan Meter.

d. Seksi Penagihan.

5. Bagian Distribusi

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4

( empat ) seksi, yaitu :

a. Atmu Mutu dan Keandalan.

b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.

c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi

d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ).

e. Seksi Operasi Distribusi.

f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi.

6. Bagian Keuangan

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4

( empat ) seksi, yaitu :

48

a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan.

b. Seksi Pengawasan pendapat.

c. Seki Akuntansi.

d. Seksi Perbekalan.

7. Bagian SDM Administrasi.

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :

a. Seksi SDM.

b. Seksi Sekretariat dan Umum.

c. Regu Satpam.

8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta Mempunyai 12

kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :

a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota.

b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Manahan.

c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta.

d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol.

e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo.

f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri.

g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur.

h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura.

i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UPKaranganyar

j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen.

k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.

49

l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan

di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :

1. Manajer Area Pelayanan Jaringan

Tugas pokok Manajer Area Pelayanan Jaringan adalah

bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta

menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas

pelayanan, pelaksanaa pengelolaan jaringan tegangan menengah ( JTM ),

jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas dan

Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan

administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang

efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate

Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Manajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :

a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik

b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.

c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff.

d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan

menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan

rumah ( SR ), dan APP-nya.

f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK.

g. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan administrasi.

50

h. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.

i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan

Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM, dan Administrasi.

j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai

prosedur ang ditetapkan.

2. Ahli Hukum, Humas, dan PKBL.

a. Bidang Hukum : Menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut

hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero ) dengan para

pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL ( Surat Perjanjian Jual

Beli Tenaga Listrik ).

b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ).

Kemitraan :

1. Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan

memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga

lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun dan lebih

dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya industri batik,

industri tahu, industri jamu, industri kerajinan tangan, perkayuan

untuk kusen, dan pintu, meneler, dan lain-lain.

2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya.

Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura dan

Jerman.

Program Bina Lingkungan : memberikan bantuan secara Cuma-

Cuma/gratis kepada lingkungan seputar kantor PLN dan asset PLN

51

( tiang listrik, jaringan listrik, travo ) serta ingin menggugah partisipasi

dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu

mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor

PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari

jangkaun pengawasan personil PLN.

Menjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik )

1. Media cetak : Solopos, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan kompas.

2. Media elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM, Metta FM.

Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu bentuk

pengaktualisasian funsi community relations agar hubungan PT. PLN

( Persero ) Area Pelayanan dan jaringan Surakarta dengan masyarakat

semakin baik. Sekain itu, perusahaan juga memberikan beasiswa kepada para

pelajar yang berprestasi, bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah,

dan pemberian penerangan secara Cuma-Cuma disekitar lingkungan

perusahaan.

3. Asisten Manajemen Pemasaran

Tugas pokok Asisten Manajemen Pemasaran adalah bertanggung

jawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik,

usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar,

petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas, dan

penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Asisten Manajemen Pemasaran mempunyai fungsi :

52

a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik.

b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi.

c. Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.

d. Melaksanakan riset pasar.

e. Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.

f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.

g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi.

h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan ketenagalistrikan dan

prosedur pelayanan kepada pelanggan/masyarakat.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana

perbaikannya.

4. Asisten Manajer Niaga.

Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas

pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan

hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL. Untuk

melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer

Niaga mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan Daya pada

konsumen selektif.

b. Secara aktif unit dalam penyelesaian klain.

c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.

d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik

e. Memonitor pengelolaan piutang.

53

f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang

menunggak.

g. Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit di bawahnya.

h. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan rencana perbaikannya.

5. Asisten Manajer Distribusi

Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab

atas pelaksanaan pembuatan desain kontruksi, rencana dan SOP untuk operasi

dan pemeliharaan, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang

dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :

a. Membuatan desain kontruksi berdasarkan desaian stándar.

b. Menyusun usulan pengembangan distribusi.

c. Membuat analis kerja jaringan distribusi.

d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan

distribusi.

f. Membantu pelaksanaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada

konsumen selektif.

g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya.

h. Melaksanakan administrasi pembangunan.

i. Melaksankan tata laksanan perbekalan.

j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi

54

k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan

distribusi serta rencana perbaikannya.

6. Asisten Manajer Keuangan

Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab

atas penyusunan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan

dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbekalan. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan

mempunyai fungsi :

a. Menyusun RKAP dan cash flow.

b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ, Unit

Pelayanan ( UP ), Unit Jaringan ( UJ ), dan Unit pelayanan Jaringan

( UPJ ).

c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya.

d. Memonitor laporan keuangan secara berkala.

e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.

f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana

perbaikannya.

7. Asisten Manajer SDM dan Administrasi.

Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah

bertanggungjawab atas pelaksanaan pemngelolaan dan pengembangan SDM,

tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan

lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan

55

serta penanganan masalah hukum. Asisten Manajer SDM dan Administrasi

mempunyai fungsi :

a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja.

b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.

c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai.

d. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.

e. Melaksanakan updating data pegawai.

f. Memproses pelanggaran disipkin pegawi.

g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran penghasilan

pegawai.

h. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga kantor.

i. Melaksanakan pembinaan dan keamanan.

j. Membuat evaluasi triwuklan tas kegiatan SDM dan Administrasi serta

rencana perbaikannya.

H. PERSONALIA/ PEGAWAIAN PT. PLN ( PERSERO ) APJ

SURAKARTA

1. Jumlah Karyawan

Dalam penempatan secara kuantitatif bila di lihat dari posisi

jabatan atau bidang kerja PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dapat

diketahui jumlah karyawan adalah 326 orang. Terkait dengan jumlah

karyawannya tersebut, maka dapat di lihat pada table berikut ini :

56

Tabel

Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja

Di. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta

Tahun 2007

NO BAGIAN/UNIT JUMLAH

1 Manajer APJ Surakarta 1

2 Fungsional Ahli APJ Surakarta 18

3 Bagian Pemasaran 10

4 Bagian Niaga 13

5 Bagian Distribusi 47

6 Bagian Keuangan 12

7 Bagian SDM dan Administrasi 15

8 UPJ Karanganyar 17

9 UPJ Sukoharjo 20

10 UPJ Wonogiri 18

11 UPJ Sragen 18

12 UPJ Palur 19

13 UPJ Kartasura 18

14 UPJ Jatisrono 18

15 UPJ Sumber Lawang 19

16 UPJ Manahan 22

17 UPJ Grogol 19

18 UPJ Surakarta Kota 23

JUMLAH 326

57

2. Jam Kerja

Waktu/jam kerja karyawan pada PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dan peraturan perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

Jumlah tersebut dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Senin-Kamis : Pukul 07.00-16.00 WIB, termasuk istirahat 1

jam.

b. Jumat : Pukul 06.30-14.30 WIB, termasuk istirahat 1,5

jam

c. Sabtu : Buka khusus loket pembayaran rekening dan

buka pesta pukul 08.00-12.00 WIB

d. Minggu : Libur

e. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 Jam.

3. Rekruitmen

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT.

PLN ( Persero ), khususnya di lingkungan PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta telah banyak dilakukan perubahan manajemen dan

rekruitmen karyawan. Adapun yang dimaksud karyawan adalah

pegawai dan pekerja. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, dan diberi penghasilan

menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sedangkan pekerja

adalah mereka yang dipekerjakan perseroan berdasarkan perjanjian

kerja.

58

Dalam hal pengadaan pegawai dilakukan untuk mengisi

formasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan perseroan. Pelamar yang

tewlah dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang

berlaku harus menjalani masa percobaan paling lama 3 ( tiga ) bulan

dan berstatus sebagai pegawai dalam masa percobaan atau calon

pegawai.

Perusahaan dalam mrekrut tenaga kerja atau karyawan baru

untuk mengisi formasi yang ada, salah satu pertimbangannya adalah

tingkat golongan ruang gaji bagi karyawan yang bersangkutan dan

sekaligus untuk mengetahui kualitasnya.apabila dilihat dari latar

belakang pendidikannya, maka karyawan PT. PLN ( Persero APJ

Surakarta memiliki karyawan yang bervariatif jenjang pendidikannya

yaitu meliputi Sekolah Dasr ( SD ), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

( SLTP ), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ). Saja Muda, dan

Sarjana.

Disamping karyawan yang bersifat tetap atau pegawai, di PT.

PLN ( Persero ) APJ Surakarta juga menggunakan pekerja. Dalam hal

pengadaan pekerjaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan

tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan dipekerjakan

berdasarkan perjanjian kerja. Lamayanya surat perjanjian kerja adalah

paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 tahun.

59

4. Kewajiban Karyawan

Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang

sebaiknya harusdihindarkan bagi karyawan PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta diatur dalam Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero )

Nomor : 097.K/010/DIR/1999 tanggal 1 Mei 1999 tentang peraturan

perusahaan PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam pasal 9 sebagai

berikut :

a. Karyawan berkewajiban :

1. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data

pribadi keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada

perseroan.

2. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang

diberikan oleh Perseroan denan sebaik-baiknya dan dengan

penuh rasa tanggung jawa.

3. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia

Perseroan, yang didapat oleh jabatannya maupun di dalam

pergaulannya di lingkungan perseroan.

4. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra erta membela

kepentingan Perseroan.

5. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan norma-norma

pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.

60

6. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang

dipercayakan kepadannya atau yang digunakan dalam

pelaksanaan tugas.

7. Menaati jam kerja yamg telah ditetapkan.

8. Menaati dan melaksankan setiap ketentuan/peraturan yang

berlaku di lingkungan perseroan.

9. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

b. Karyawan dilarang :

1. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai

yang bermartabat.

2. Menyalahgunakan wewenang dan jabatn.

3. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.

4. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan.

5. Melalaikan tugas kedinasan.

6. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

7. Bekerja untuk Negara Asing, bidang usaha lain atau instansi di

luar Perseroan tanpa ijin dari Perseroan.

5. Kesejahteraan

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab

manajen serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan

karyawan, maka PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memberikan

sarana yang menyangkut kesejahteraan karyawan, diantaranya sebagai

berikut :

61

a. Tersediannya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit

yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja

Sama.

b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.

c. Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada

karyawan-karyawan yang berprestasi.

d. Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ).

62

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

Di dalam struktur organisasi Humas PT. PLN ( Persero ) Area

Pelayanan dan Jaringan Surakarta berada dalam divisi Pemasaran dan Humas

dalam rangka memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik

Perusahaan, Humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta melaksanakan beberapa

kegiatan antara lain :

A. Kegiatan Internal :

a. Mengadakan komunikasi da koordinasi dengan Asisten Manajer

pemasaran dalam menyelenggarakan promosi dan kegiatan kehumasan

lainnya seperti : sosialisasi kelistrikan.

b. Menyampaikan laporan kegiatan kehumasan kepada manajer.

c. Mengadakan rapat dengan manajer, asisten manajer dan ahli-ahli lain

untuk membahas evaluasi kegiatan kehumasan.

d. Menyampaikan kliping berita ke bagian manajer, selanjutnya manajer

mendesposisi kebidang yang terkait.

e. Selain kegiatan formal di atas untuk meningkatkan kebersamaan antar

karyawan PT. PLN juga mengadakan kegiatan-kegiatan informal yang

diberi nama program SBO antara lain :

1. Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental karyawan

menurut agama masing-masing, seperti pengajian, peringatan hari-hari

bersar keagamaan dan lain-lain.

63

2. Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan cara hiburan bagi

karyawan seperti cara menyanyi bersama.

3. Olah Raga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan setiap

jumat pagi, kemudian di lanjutkan dengan acara yang di beri nama

forum ” Sambung Rasa ” .

B. Kegiatan Eksternal

1. Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.

2. Mengadakan hubungan dengan media massa baik cetak maupun

elektronik.

3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misalkan dengan

kegiatan sosialisasi kelistrikan.

Karena divisi humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta terdiri dari 3

bagian yakni hukum, humas dan PKBL ( Program Kemitraan Bina

Lingkungan ), maka job description juga terbagi menjadi 3 antara lain :

1. Bidang Humas

Tugas Humas dalam hal ini adalah :

a. Mengusulkan dan mejadi pelaksana program kemitraan dan

Bina Lingkungan.

b. Menjalin kerja sama dengan pers baik media cetak maupun

elektronik, seperti :

64

1. Media Cetak

a. Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN ( Persero )

yang ada di surat kabar.

b. Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait

untuk di muat pada edisi berikutnya.

c. Mengundang wartawan ke kantor PLN guna

menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan

pelayanan publik.

d. Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak

untuk menyampaikan informasi ke masyarakat.

2. Bina Lingkungan

a. Memberikan bantuan beasiswa pada masyarakat

berprestasi yang tidak mampu.

b. Memberikan bantuan secara gratis atau cuma-cuma

ditiap daerah pada lingkungan seputar kantor PLN

melalui program Bina Lingkungan ini di PT. PLN ingin

menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk

peduli dan ikut membantu mengamankan aset PLN

yang terdiri dari tiang listrik, jaringan listrik, trafo serta

bangunan dan peralatan kantor PLN dari gangguan

pencurian, karena lokasi yang sangat jauh dari

jangkauan pengawasan personil PLN.

65

Selama menjalankan KKM, penulis ditempatkan paada divisi

humas,pemasaran. Penulis wajib mengikuti peraturan yang berlaaku di instansi

PLN Area Pelayanan dan Jaringan ( APJ ) Suurakarta. Penulis menngikuti

kegiztzn magang setiap Seni-Jumat dimana pada hari Senin-Kamis dimulai pukul

07.00 hingga pukul 14.00 WIB dan hari Jumat dimulai pukul 06.30 hingga pukul

14.00 WIB. Adapun perincian kegatan magang yang telah dijalani penulis adalah

sebagai berikut :

1. Sosialisasi gerakan penghematan listrik.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang

peenghematan pemakaian energi dan air, gerakan sosialisasi dicanangkan oleh

PLN sebagai program yang utama. Kegiatan sosialisasi gerakan penghematan

biaya listrik saat ini erupakan program yang wajib dijalankan. Tak dipungkiri

bahewa hal ini bukan tugas yang mudah. Namun divis humas PLN APJ Surakarta

memiliki strategi sosialisasi yaang efektif, yaitu berusaha mendekati sasaran yang

tepat. Misalnya ibu-ibu rumah tangga, termasuk soal penggunaan listrik.

Selama penulis mengikuti magang ( Maret ), PLN APJ Surakarta

meengadakan kegiatan sosialisasi sebanyak dua kali. Para peserta magang terlibat

langsung dalam setiap tahap sosialisasi, mulai dari persiapan, menata hadiah door

prize hingga pelaksanaan acaranya. Kegiatan sosialisasi yang pertama

mengadakan kunjungan ke radio RRI Surakarta, sedangkan kegiatan sosialisasi

kedua diadakan talkshhow di radio Metta FM.

Dalam setiap kegiatan sosialisasi selal dihadiri oleh banyak peserta.

Selain itu untuk memancing antusias peserta, pihak divisi Humas PLN APJ

66

Surakarta pun menyiapkan strategis khusus, yaitu memerikan bingkisan door prize

kepada peserta yang mengajukan peertanyaan seputar penghematan listrik.

Dalam setiap sosialisasi yang dilangsungkan, tak lupa pihak PLN APJ

Surakarta juga mengundang para wartawan. Hal ini tentu penting, selain untuk

menyiarkan kegiatan kehumasan, tentu akan menaikkan citra positif PLN di mata

media.

Selain melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan atau komunitas

tertentu, sosialisasi pun dilaksanakan melalui pers, salah satunya adalah media

radio. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas jaangkauan sosialisasi agar lebih

tepat sasaran. Segmentasi sukses audiens adalah inti dari keberhasilan Public

Relations dan ilmu tentang segmentasi telah semakin canggih. Media radio yang

dipilih unuk menjadi mitra sosialisasi pun dipilih semua kalangan. Adapun media

radio menjadi mitra PLN APJ Surakarta dalam mensosialisasi gerkan

penghematan listrik adalah Radio RRI Surakarta, Radio Metta FM. Dengan

adanya upaya ini, diharapkan bahwa penyampaian tentang penghematan liistrik

ini bisa menjangkau semua lapisan dalam masyarakat. Dan sosialisasi yang

disampaikan bisa mengubah pandangan dan pola konsumsi masyarakat terhadap

energi listrik, sehngga krisis energi secara global dapat dihindari.

2. Kliping Surat Kabar Harian

Kegiatan mengklipng Surat Kabar merupakan kegiatan pertama yang

wajib diselesaikan oleh para peserta magang setiap harinya. Kegiatan mengkliping

surat kabar ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan media atas kinerja

maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan PLN. Hal ini berguna untuk

67

mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pencitraan perusahaan di

mata publik. Adapun surat kabar yang di kliping oleh APJ Surakarta adalah

Harian Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, Solopos dan Jogjo Semar. Setelah

kliping selesai, kliping pun diserahkan ke Sekretaris Manajer untuk diteruskan ke

Manajer PLN APJ Surakarta. Setelah itu kliping diteruskan ke semua divisi di

PLN APJ Surakarta, maka akan di bahas di rapat pimpinan.

3. Melipat, Merapikan dan Droppig Brosur

Brosur merupakan sarana komunikasi yang penting dalam setiap

kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Humas. Brosur ini di desain dan

diproduksi secara mandiri oleh PLN, baik oleh PLN Distribusi Jateng dan DIY

maupun PLN APJ Surakarta. Brosur yang diterbitkan oleh PLN meliputi brosur

tentang sosialisasi hemat listrik, cara menghitung rekening listrik, bahaya

kebakaran akibat listrik dan lain-lain.

4. Mengikuti pengarahan tentang ketenaga listrikan.

Pengarahan ini berlangsung diberikan oleh pembimbing lapangan.

Dalam kegiatan ini, semua peserta magang diberikan pengetahuan dasar tentang

ketenaga listrikan serta tugaas-tugas pokok yang harus dilaksanakan divisi humas.

Kegiatan ini bermanfaat bagi penulis dalam mengetahui seluk-beluk kinerja PLN

maupun untuk aktualitasasi dan aplikasi ilmu Public Relations dalam dunia kerja

yang sesungguhnya.

68

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan kehumasan di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dipegang

oleh Divisi Hukum, Humas, dan PKBL. Divisi ini sejauh mana berusaha secara

maksimal untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Humas berusaha

untuk menimbulkan dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN

melalui kegiatan internal maupu eksternal.

Sejak turunnya Interaksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang

penghematan pemakaian energi da air, maka PLN APJ Surakarta melalui divisi

humas selalu berupaya untuk terus menginformasikan serta memberikan

sosialisasi agar masyarakat secara aktif dapat meendukung gerakann ini. Sebagai

imbal balik dari partisipasi aktif masyarakat, maka PLN pun selalu berupaya utuk

meningkatkan standar mutu demi kepuasan pelanggan, karrena kepercayaan dari

masyarakat itulah PLN kini mash berdiri kokoh.

69

B. SARAN.

Selama penulis mengikuti keiatan KKM, ada beberapa hal yang perlu

penulis sampaikan sebagai saran untuk pihak Divisi Humas, yaitu :

1. Seorang praktisi humas alangkah bainya jika bisa menguasai permasalahan

teknis yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini demi meningkatkan

efektivitas kinerja humas.

2. Seorang praktisi humas alangkah baiknya jika memiliki kemampuan bahasa

dan penguasaan lapangan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja

Humas sebagai penyambung ldah PLN yang dituntut untuk selalu proaktif

dalam mendekati khalayak sebagai sasaran Humas yang utama.

3. Seorang praktisi Humas harus memiliki wawasan yang luas dan visioner.

Selain itu Humas juga harus dapat menjaga citra baik perusahaan sekaligus

memperkenalkan programnya agar berhasil secara nyata dalam masyarakat

40

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PLN

Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika bebrapa

perusahaan Belanda membeli tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan

tenaga listrik itu berkembang dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum, diawali

dengan perusahaan swasta Belana yaitu NV.NIGM yang memperluas usahanya

dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.

Pada tahun 1942, dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam

Perang Dunia II, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk

semua personil yang ada didalamnya, dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945,

dengan diproklamsikannya kemerdekaan bangsa Indonesia, maka kesempatan

yang baik ini tidak disia-siakan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk

mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai oleh Jepang. Pada

pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas itu diberi nama Jawatan

Listrik dan Gas. Namun inipun tidak berlangsung lama. Pada tahun 1948 dengan

adanya Agresi Militer Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan

listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda, dengn nama N.V.S.E.M. (

Soloces Electricet Mij ), masa ini berjalan sampai tahun 1958.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1959, tepatnya dengan Peraturan

Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda

41

yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan keseragaman

kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang

mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan. Kebijaksanaan

dan engawasan tersebut dimaksudkan agar produktivitasnya tetap dipertahankan.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangasa Indonesia untuk

membebaskan Irian Jaya dari Belanda, maka pada tanggal 30 Desember 1958

dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasinalisasi semua

perusahaan-perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958

tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Engan Undang-Undang tersebut,

maka selruh perusahaan listrik milik Belanda berada di tangan Bangsa Indonesia.

Selain itu juga, dengan Undang-Undang NO. 86 Tahun 1958, Perusahaan Listrik

dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ). Sehingga pada

pertengahan Tahun 1960 dikeluarkan Perppu No.19 Tahun 1960 Tentang

perusahaan Negara.

Berdasarkan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ”Cabang-cabang

produksi yang penting bagi Negara dan Menguasai hajat hidup orang banyak

dikuasai oleh Negara”, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka

perlusegera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai,

serta bentuk dari bentuk perusahaan Negara dikawasan ini dan perlu

disikoronisasikan dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang

dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan

tersebut diatas, dengan ketentuan bahwa dalam produksi dan distribusi harus

42

dikusai dan diawasi oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti

progresif diikut sertakan dalam pembangunan di Indonesia.

Untuk melaksanakan Perppu No.19 Tahun 1960 khususnya pasal 20

ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap -tiap Undang-Undang menghendaki

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah No.67 Tahun 1961 tentang pendiian Badan Pimpinan

Umum Perusahaan Listrik Negara, yang diserahi tugas untuk menyelenggrakan

penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yan

berusaha dibidang listrik dan gas milik elanda yang telah dikenakan Nasionalisasi

berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.

Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

No.19 Tahun 1965 tentang :

1) Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang

dibentuk berdasarkan PP No.67 Tahun 1961.

2) Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.

Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut tidak lain dan

tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi daya guna sebagai satu kesatuan

usaha dibidang ekonomi yang berfungsi menyelenggrakan kemanfaatan umum.

Selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17

Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyerdehanaan perusahan Negara kedalam

tiga bentuk usaha Negara, karena terdapat banyak sekali perbedaan-perbedaan

dalam bentuk, status hokum, organisasi, system kepegawaian, administrasi

43

keuangan dari perusahan-perusahaan milik Negara. Adapun tiga bentuk pokok

usaha Negara yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1) Perusahaan Jawatan disingakat PERJAN ( Departmental Agency ).

2) Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Corporations ).

3) Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public/ State Company ).

Pada tahun 1962, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19

Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ditetapkan

statusnya menjadi Peusahaan Umum Listrik Negara ( PERUM PLN ) dan diubah

pla anggarn dasarnya statusnya hak, dan wewenag serta tanggung jawab.

Karena banyak mengalami perubahn bentuk usaha sejalan dengan

waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun

1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994

di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum ( PERUM ) menjadi

Perseroan Terbatas ( PERSERO ). Didalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut

diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tertanggal 27

Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta bernama PT.

PLN ( Persero ) Cabang Surakarta.

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manager

PT. PLN ( Persero ) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta No.

388.K/021/PD.II/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan

Pelanggan mulai tanggal 1 Juni 2001 PT. PLN ( Persero ) yang dulu dengan

menggunakan nama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta dirubah menjadi PT.

44

PLN ( Persero ) Area Pelayanan Pelanggan dan untuk selanjutnya mlai Bulan

Agustus 2004 berubah lagi menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan

Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini

B. LOGO PERUSAHAAN PLN

Komposisi Logo

Logo PLN Persero terdiri dari :

a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan

komposisi.

b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak

digelombang belakang kilat.

c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna kuning

seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.

45

Arti Logo

a. Lambing kita yang berwana merah

Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila

dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang negative

apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan dimana ion

bermuatan listrik positif yang berada dilangit bertemu dengan ion negatif yang

ada dibumi bertumbukan dengan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan

api listrik yang disertai cahaya dan suara.

b. Gelombang udara yang berwana biru

Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula PT.

PLN ( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi listrik

bagi konsumennya.

c. Persegi panjang berwana kuning.

Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang

diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada konsumen dapat

membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.

C. FALSAFAH PERUSAHAAN

“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang

Produktif “.

Kita, warga PLN yakn bahwa :

46

a) Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi

pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat.

b) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi

juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para

pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produtif

dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.

c) Pekerja PLN bukan faktor produsi, tetapi adalah manusia bermartabat yang

memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan

keberhasilan perusahaan.

d) Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar

efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas

pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan

bisnis secara vertkal

D. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi :

Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi

pada pelanggan, unggul dan mandiri.

Misi :

a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi

pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham.

47

b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

tenaga listrik

c) Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk menngatkan

kuakitas kehidupan masyarakat.

d) Mengupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi.

e) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

E. TUJUAN PT. PLN ( PERSERO )

Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :

1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk

keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.

2. Mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai

dengan tujuan untuk :

a. Meninglatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan

merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan

penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenga

listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

48

F. HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN.

Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan

Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :

097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT .

PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :

1. Perseroan berhak :

a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai

tugas dan tanggung jawabnya.

b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang

ditetapkan oleh Direksi.

c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan

dalam Rencana Kerja Perseroan.

d. Menetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah kerja

perseroan.

e. Menetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan

baik dalam negeri maupun luar negeri.

f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran

terhadap ketentuan yang berlaku.

g. Memutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan

memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

49

2. Perseroan berkewajiban :

a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai

dengan ketentuanyang ditetapkan oleh Direksi.

b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kep ada

Perseroan.

d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh Direksi.

e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

G. STRUKTUR ORGANISASI.

Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan hubungan

antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.

Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik

pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik

dalam kualitas maupun kuantitas.

Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area

Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang sesuai

dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten Manajer

memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian

Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur

50

organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area pelayanan dan Jaringan

Surakarta terdiri dari :

1. Manajer APJ.

2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari :

a. Ahli Penekanan Losses.

b. Ahli kinerja dan Korporat.

c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK.

3. Bagian Pemasaran :

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawa 1 (

satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :

a. Atmu Riset Pasar

b. Seksi Penjualan.

c. Seksi Peningkatan Pelayanan.

d. Seksi penerangan dan Perakitan.

4. Bagian Niaga

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajeryang membawahi 4 (

empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Tata Usaha Langganan.

b. Seksi Pengolahan Data.

c. Seksi Pembacaan Meter.

d. Seksi Penagihan.

51

5. Bagian Distribusi

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (

empat ) seksi, yaitu :

a. Atmu Mutu dan Keandalan.

b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.

c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi

d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ).

e. Seksi Operasi Distribusi.

f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi.

6. Bagian Keuangan

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (

empat ) seksi, yaitu :

a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan.

b. Seksi Pengawasan pendapat.

c. Seki Akuntansi.

d. Seksi Perbekalan.

7. Bagian SDM Administrasi.

Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang

membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :

a. Seksi SDM.

b. Seksi Sekretariat dan Umum.

c. Regu Satpam.

52

8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta Mempunyai 12

kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :

a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota.

b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Manahan.

c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta.

d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol.

e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo.

f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri.

g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur.

h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura.

i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UPKaranganyar

j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen.

k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.

l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan

di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :

1. Manajer Area Pelayanan Jaringan

Tugas pokok Manajer Area Pelayanan Jaringan adalah

bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta

menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas

pelayanan, pelaksanaa pengelolaan jaringan tegangan menengah ( JTM ),

jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas dan

Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan

53

administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang

efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate

Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Manajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :

a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik

b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.

c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff.

d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.

e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan

menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan

rumah ( SR ), dan APP-nya.

f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK.

g. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan administrasi.

h. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.

i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan

Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM, dan Administrasi.

j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai

prosedur ang ditetapkan.

2. Ahli Hukum, Humas, dan PKBL.

a. Bidang Hukum : Menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut

hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero ) dengan para

pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL ( Surat Perjanjian Jual

Beli Tenaga Listrik ).

54

b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ).

Kemitraan :

1. Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan

memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga

lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun dan lebih

dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya industri batik,

industri tahu, industri jamu, industri kerajinan tangan, perkayuan

untuk kusen, dan pintu, meneler, dan lain-lain.

2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya.

Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura dan

Jerman.

Program Bina Lingkungan : memberikan bantuan secara Cuma-

Cuma/gratis kepada lingkungan seputar kantor PLN dan asset PLN (

tiang listrik, jaringan listrik, travo ) serta ingin menggugah partisipasi

dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu

mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor

PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari

jangkaun pengawasan personil PLN

Menjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik )

1. Media cetak : Solopos, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan kompas.

2. Media elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM, Metta FM.

Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu bentuk

pengaktualisasian funsi community relations agar hubungan PT. PLN (

55

Persero ) Area Pelayanan dan jaringan Surakarta dengan masyarakat semakin

baik. Sekain itu, perusahaan juga memberikan beasiswa kepada para pelajar

yang berprestasi, bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah, dan

pemberian penerangan secara Cuma-Cuma disekitar lingkungan perusahaan.

3. Asisten Manajemen Pemasaran

Tugas pokok Asisten Manajemen Pemasaran adalah bertanggung

jawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik,

usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar,

petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas, dan

penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Asisten Manajemen Pemasaran mempunyai fungsi :

a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik.

b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi.

c. Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.

d. Melaksanakan riset pasar.

e. Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.

f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.

g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi.

h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan ketenagalistrikan dan

prosedur pelayanan kepada pelanggan/masyarakat.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana

perbaikannya.

56

4. Asisten Manajer Niaga.

Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas

pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan

hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL. Untuk

melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer

Niaga mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan Daya pada

konsumen selektif.

b. Secara aktif unit dalam penyelesaian klain.

c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.

d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik

e. Memonitor pengelolaan piutang.

f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang

menunggak.

g. Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit di bawahnya.

h. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.

i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan rencana perbaikannya.

5. Asisten Manajer Distribusi

Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab

atas pelaksanaan pembuatan desain kontruksi, rencana dan SOP untuk operasi

dan pemeliharaan, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang

dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :

57

a. Membuatan desain kontruksi berdasarkan desaian stándar.

b. Menyusun usulan pengembangan distribusi.

c. Membuat analis kerja jaringan distribusi.

d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan

distribusi.

f. Membantu pelaksanaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada

konsumen selektif.

g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya.

h. Melaksanakan administrasi pembangunan.

i. Melaksankan tata laksanan perbekalan.

j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi

k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan

distribusi serta rencana perbaikannya.

6. Asisten Manajer Keuangan

Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab

atas penyusunan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan

dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbekalan. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan

mempunyai fungsi :

a. Menyusun RKAP dan cash flow.

58

b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ, Unit

Pelayanan ( UP ), Unit Jaringan ( UJ ), dan Unit pelayanan Jaringan

( UPJ ).

c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya.

d. Memonitor laporan keuangan secara berkala.

e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.

f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana

perbaikannya.

7. Asisten Manajer SDM dan Administrasi.

Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah

bertanggungjawab atas pelaksanaan pemngelolaan dan pengembangan SDM,

tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan

lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan

serta penanganan masalah hukum. Asisten Manajer SDM dan Administrasi

mempunyai fungsi :

a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja.

b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.

c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai.

d. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.

e. Melaksanakan updating data pegawai.

f. Memproses pelanggaran disipkin pegawi.

g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran penghasilan

pegawai.

59

h. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga kantor.

i. Melaksanakan pembinaan dan keamanan.

j. Membuat evaluasi triwuklan tas kegiatan SDM dan Administrasi serta

rencana perbaikannya.

H. PERSONALIA/PEGAWAIAN PT. PLN ( PERSERO ) APJ

SURAKARTA

1. Jumlah Karyawan

Dalam penempatan secara kuantitatif bila di lihat dari posisi

jabatan atau bidang kerja PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dapat

diketahui jumlah karyawan adalah 326 orang. Terkait dengan jumlah

karyawannya tersebut, maka dapat di lihat pada table berikut ini :

60

Tabel

Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja

Di. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta

Tahun 2007

NO BAGIAN/UNIT JUMLAH

1 Manajer APJ Surakarta 1

2 Fungsional Ahli APJ Surakarta 18

3 Bagian Pemasaran 10

4 Bagian Niaga 13

5 Bagian Distribusi 47

6 Bagian Keuangan 12

7 Bagian SDM dan Administrasi 15

8 UPJ Karanganyar 17

9 UPJ Sukoharjo 20

10 UPJ Wonogiri 18

11 UPJ Sragen 18

12 UPJ Palur 19

13 UPJ Kartasura 18

14 UPJ Jatisrono 18

15 UPJ Sumber Lawang 19

16 UPJ Manahan 22

17 UPJ Grogol 19

18 UPJ Surakarta Kota 23

JUMLAH 326

61

2. Jam Kerja

Waktu/jam kerja karyawan pada PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dan peraturan perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.

Jumlah tersebut dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Senin-Kamis : Pukul 07.00-16.00 WIB, termasuk istirahat 1

jam.

b. Jumat : Pukul 06.30-14.30 WIB, termasuk istirahat 1,5

jam

c. Sabtu : Buka khusus loket pembayaran rekening dan

buka pesta pukul 08.00-12.00 WIB

d. Minggu : Libur

e. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 Jam.

3. Rekruitmen

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT.

PLN ( Persero ), khususnya di lingkungan PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta telah banyak dilakukan perubahan manajemen dan

rekruitmen karyawan. Adapun yang dimaksud karyawan adalah

pegawai dan pekerja. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, dan diberi penghasilan

menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sedangkan pekerja

adalah mereka yang dipekerjakan perseroan berdasarkan perjanjian

kerja.

62

Dalam hal pengadaan pegawai dilakukan untuk mengisi

formasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan perseroan. Pelamar yang

tewlah dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang

berlaku harus menjalani masa percobaan paling lama 3 ( tiga ) bulan

dan berstatus sebagai pegawai dalam masa percobaan atau calon

pegawai.

Perusahaan dalam mrekrut tenaga kerja atau karyawan baru

untuk mengisi formasi yang ada, salah satu pertimbangannya adalah

tingkat golongan ruang gaji bagi karyawan yang bersangkutan dan

sekaligus untuk mengetahui kualitasnya.apabila dilihat dari latar

belakang pendidikannya, maka karyawan PT. PLN ( Persero APJ

Surakarta memiliki karyawan yang bervariatif jenjang pendidikannya

yaitu meliputi Sekolah Dasr ( SD ), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

( SLTP ), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ). Saja Muda, dan

Sarjana.

Disamping karyawan yang bersifat tetap atau pegawai, di PT.

PLN ( Persero ) APJ Surakarta juga menggunakan pekerja. Dalam

hal pengadaan pekerjaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

akan tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan dipekerjakan

berdasarkan perjanjian kerja. Lamayanya surat perjanjian kerja adalah

paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 tahun.

63

4. Kewajiban Karyawan

Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang

sebaiknya harusdihindarkan bagi karyawan PT. PLN ( Persero ) APJ

Surakarta diatur dalam Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor

: 097.K/010/DIR/1999 tanggal 1 Mei 1999 tentang peraturan

perusahaan PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam pasal 9 sebagai

berikut :

a. Karyawan berkewajiban :

1. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data

pribadi keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada

perseroan.

2. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang

diberikan oleh Perseroan denan sebaik-baiknya dan dengan

penuh rasa tanggung jawa.

3. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia

Perseroan, yang didapat oleh jabatannya maupun di dalam

pergaulannya di lingkungan perseroan.

4. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra erta membela

kepentingan Perseroan.

5. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan norma-norma

pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.

64

6. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang

dipercayakan kepadannya atau yang digunakan dalam

pelaksanaan tugas.

7. Menaati jam kerja yamg telah ditetapkan.

8. Menaati dan melaksankan setiap ketentuan/peraturan yang

berlaku di lingkungan perseroan.

9. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

b. Karyawan dilarang :

1. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai

yang bermartabat.

2. Menyalahgunakan wewenang dan jabatn.

3. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.

4. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan.

5. Melalaikan tugas kedinasan.

6. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

7. Bekerja untuk Negara Asing, bidang usaha lain atau instansi di

luar Perseroan tanpa ijin dari Perseroan.

5. Kesejahteraan

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab

manajen serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan

karyawan, maka PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memberikan

sarana yang menyangkut kesejahteraan karyawan, diantaranya sebagai

berikut :

65

a. Tersediannya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit

yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja

Sama.

b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.

c. Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada

karyawan-karyawan yang berprestasi.

d. Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ).

66

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

Di dalam struktur organisasi Humas PT. PLN ( Persero ) Area

Pelayanan dan Jaringan Surakarta berada dalam divisi Pemasaran dan Humas

dalam rangka memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik

Perusahaan, Humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta melaksanakan beberapa

kegiatan antara lain :

A. Kegiatan Internal :

a. Mengadakan komunikasi da koordinasi dengan Asisten Manajer

pemasaran dalam menyelenggarakan promosi dan kegiatan kehumasan

lainnya seperti : sosialisasi kelistrikan.

b. Menyampaikan laporan kegiatan kehumasan kepada manajer.

c. Mengadakan rapat dengan manajer, asisten manajer dan ahli-ahli lain

untuk membahas evaluasi kegiatan kehumasan.

d. Menyampaikan kliping berita ke bagian manajer, selanjutnya manajer

mendesposisi kebidang yang terkait.

e. Selain kegiatan formal di atas untuk meningkatkan kebersamaan antar

karyawan PT. PLN juga mengadakan kegiatan-kegiatan informal yang

diberi nama program SBO antara lain :

1. Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental karyawan

menurut agama masing-masing, seperti pengajian, peringatan hari-hari

bersar keagamaan dan lain-lain.

67

2. Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan cara hiburan bagi

karyawan seperti cara menyanyi bersama.

3. Olah Raga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan setiap

jumat pagi, kemudian di lanjutkan dengan acara yang di beri nama

forum ” Sambung Rasa ” .

B. Kegiatan Eksternal

1. Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.

2. Mengadakan hubungan dengan media massa baik cetak maupun

elektronik.

3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misalkan dengan

kegiatan sosialisasi kelistrikan.

Karena divisi humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta terdiri dari 3

bagian yakni hukum, humas dan PKBL ( Program Kemitraan Bina

Lingkungan ), maka job description juga terbagi menjadi 3 antara lain :

1. Bidang Humas

Tugas Humas dalam hal ini adalah :

a. Mengusulkan dan mejadi pelaksana program kemitraan dan

Bina Lingkungan.

b. Menjalin kerja sama dengan pers baik media cetak maupun

elektronik, seperti :

68

1. Media Cetak

a. Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN ( Persero )

yang ada di surat kabar.

b. Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait

untuk di muat pada edisi berikutnya.

c. Mengundang wartawan ke kantor PLN guna

menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan

pelayanan publik.

d. Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak

untuk menyampaikan informasi ke masyarakat.

2. Bina Lingkungan

a. Memberikan bantuan beasiswa pada masyarakat

berprestasi yang tidak mampu.

b. Memberikan bantuan secara gratis atau cuma-cuma

ditiap daerah pada lingkungan seputar kantor PLN

melalui program Bina Lingkungan ini di PT. PLN ingin

menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk

peduli dan ikut membantu mengamankan aset PLN

yang terdiri dari tiang listrik, jaringan listrik, trafo serta

bangunan dan peralatan kantor PLN dari gangguan

pencurian, karena lokasi yang sangat jauh dari

jangkauan pengawasan personil PLN.

69

Selama menjalankan KKM, penulis ditempatkan paada divisi

humas,pemasaran. Penulis wajib mengikuti peraturan yang berlaaku di instansi

PLN Area Pelayanan dan Jaringan ( APJ ) Suurakarta. Penulis menngikuti

kegiztzn magang setiap Seni-Jumat dimana pada hari Senin-Kamis dimulai pukul

07.00 hingga pukul 14.00 WIB dan hari Jumat dimulai pukul 06.30 hingga pukul

14.00 WIB. Adapun perincian kegatan magang yang telah dijalani penulis adalah

sebagai berikut :

1. Sosialisasi gerakan penghematan listrik.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang

peenghematan pemakaian energi dan air, gerakan sosialisasi dicanangkan oleh

PLN sebagai program yang utama. Kegiatan sosialisasi gerakan penghematan

biaya listrik saat ini erupakan program yang wajib dijalankan. Tak dipungkiri

bahewa hal ini bukan tugas yang mudah. Namun divis humas PLN APJ Surakarta

memiliki strategi sosialisasi yaang efektif, yaitu berusaha mendekati sasaran yang

tepat. Misalnya ibu-ibu rumah tangga, termasuk soal penggunaan listrik.

Selama penulis mengikuti magang ( Maret ), PLN APJ Surakarta

meengadakan kegiatan sosialisasi sebanyak dua kali. Para peserta magang terlibat

langsung dalam setiap tahap sosialisasi, mulai dari persiapan, menata hadiah door

prize hingga pelaksanaan acaranya. Kegiatan sosialisasi yang pertama

mengadakan kunjungan ke radio RRI Surakarta, sedangkan kegiatan sosialisasi

kedua diadakan talkshhow di radio Metta FM.

Dalam setiap kegiatan sosialisasi selal dihadiri oleh banyak peserta.

Selain itu untuk memancing antusias peserta, pihak divisi Humas PLN APJ

70

Surakarta pun menyiapkan strategis khusus, yaitu memerikan bingkisan door prize

kepada peserta yang mengajukan peertanyaan seputar penghematan listrik.

Dalam setiap sosialisasi yang dilangsungkan, tak lupa pihak PLN APJ

Surakarta juga mengundang para wartawan. Hal ini tentu penting, selain untuk

menyiarkan kegiatan kehumasan, tentu akan menaikkan citra positif PLN di mata

media.

Selain melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan atau komunitas

tertentu, sosialisasi pun dilaksanakan melalui pers, salah satunya adalah media

radio. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas jaangkauan sosialisasi agar lebih

tepat sasaran. Segmentasi sukses audiens adalah inti dari keberhasilan Public

Relations dan ilmu tentang segmentasi telah semakin canggih. Media radio yang

dipilih unuk menjadi mitra sosialisasi pun dipilih semua kalangan. Adapun media

radio menjadi mitra PLN APJ Surakarta dalam mensosialisasi gerkan

penghematan listrik adalah Radio RRI Surakarta, Radio Metta FM. Dengan

adanya upaya ini, diharapkan bahwa penyampaian tentang penghematan liistrik

ini bisa menjangkau semua lapisan dalam masyarakat. Dan sosialisasi yang

disampaikan bisa mengubah pandangan dan pola konsumsi masyarakat terhadap

energi listrik, sehngga krisis energi secara global dapat dihindari.

2. Kliping Surat Kabar Harian

Kegiatan mengklipng Surat Kabar merupakan kegiatan pertama yang

wajib diselesaikan oleh para peserta magang setiap harinya. Kegiatan mengkliping

surat kabar ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan media atas kinerja

maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan PLN. Hal ini berguna untuk

71

mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pencitraan perusahaan di

mata publik. Adapun surat kabar yang di kliping oleh APJ Surakarta adalah

Harian Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, Solopos dan Jogjo Semar. Setelah

kliping selesai, kliping pun diserahkan ke Sekretaris Manajer untuk diteruskan ke

Manajer PLN APJ Surakarta. Setelah itu kliping diteruskan ke semua divisi di

PLN APJ Surakarta, maka akan di bahas di rapat pimpinan.

3. Melipat, Merapikan dan Droppig Brosur

Brosur merupakan sarana komunikasi yang penting dalam setiap

kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Humas. Brosur ini di desain dan

diproduksi secara mandiri oleh PLN, baik oleh PLN Distribusi Jateng dan DIY

maupun PLN APJ Surakarta. Brosur yang diterbitkan oleh PLN meliputi brosur

tentang sosialisasi hemat listrik, cara menghitung rekening listrik, bahaya

kebakaran akibat listrik dan lain-lain.

4. Mengikuti pengarahan tentang ketenaga listrikan.

Pengarahan ini berlangsung diberikan oleh pembimbing lapangan.

Dalam kegiatan ini, semua peserta magang diberikan pengetahuan dasar tentang

ketenaga listrikan serta tugaas-tugas pokok yang harus dilaksanakan divisi humas.

Kegiatan ini bermanfaat bagi penulis dalam mengetahui seluk-beluk kinerja PLN

maupun untuk aktualitasasi dan aplikasi ilmu Public Relations dalam dunia kerja

yang sesungguhnya.

74

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan kehumasan di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dipegang

oleh Divisi Hukum, Humas, dan PKBL. Divisi ini sejauh mana berusaha secara

maksimal untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Humas berusaha

untuk menimbulkan dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN

melalui kegiatan internal maupu eksternal.

Sejak turunnya Interaksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang

penghematan pemakaian energi da air, maka PLN APJ Surakarta melalui divisi

humas selalu berupaya untuk terus menginformasikan serta memberikan

sosialisasi agar masyarakat secara aktif dapat meendukung gerakann ini. Sebagai

imbal balik dari partisipasi aktif masyarakat, maka PLN pun selalu berupaya utuk

meningkatkan standar mutu demi kepuasan pelanggan, karrena kepercayaan dari

masyarakat itulah PLN kini mash berdiri kokoh.

B. SARAN.

Selama penulis mengikuti keiatan KKM, ada beberapa hal yang perlu

penulis sampaikan sebagai saran untuk pihak Divisi Humas, yaitu :

75

1. Seorang praktisi humas alangkah bainya jika bisa menguasai permasalahan

teknis yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini demi meningkatkan

efektivitas kinerja humas.

2. Seorang praktisi humas alangkah baiknya jika memiliki kemampuan bahasa

dan penguasaan lapangan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja

Humas sebagai penyambung ldah PLN yang dituntut untuk selalu proaktif

dalam mendekati khalayak sebagai sasaran Humas yang utama.

3. Seorang praktisi Humas harus memiliki wawasan yang luas dan visioner.

Selain itu Humas juga harus dapat menjaga citra baik p erusahaan sekaligus

memperkenalkan programnya agar berhasil secara nyata dalam masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Jeffkins Frank, 1995, Public Relations, Erlangga, Jakarta

Iratara Yosal, 2004, Community Relations : Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa

Rekatama Media, Bandung.

Maria Rumanti Assumpta, Sr. OSF, 2002, Dasar-Dasar Public Relations : Teori

dan Praktik, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta.

Kusumastuti Frida, 2003. Dasar-dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moore Frazier H. Ph.d. 2004, Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.

PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kasali Rhenald, 2003, Manajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di

Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Kasali Rhenald, 1984, Manajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di

Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.