AKTIVITAS DAKWAH M. HARIS HAKAM DALAM MASYARAKAT
Transcript of AKTIVITAS DAKWAH M. HARIS HAKAM DALAM MASYARAKAT
AKTIVITAS DAKWAH M. HARIS HAKAM
DALAM MASYARAKAT
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Zakiyah
NIM. 16220034
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020 M
AKTIVITAS DAKWAH M. HARIS HAKAM
DALAM MASYARAKAT
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Zakiyah
NIM. 16220034
Pembimbing:
Al-Mukaromah, S.Sos.I., M.I.Kom
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam dalam Masyarakat”
yang disusun oleh Zakiyah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 16220034 telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan pada sidang munaqasyah.
Jakarta, 31 Agustus 2020
Pembimbing,
Al-Mukaromah, S.Sos.I., M.I.Kom
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam dalam Masyarakat”
oleh Zakiyah dengan NIM 16220034 telah diujikan pada sidang Munaqasyah
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 31 Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos).
Jakarta, 31 Agustus 2020.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta,
Dr. Muhammad Ulinnuha, L.c., MA.
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Dr. Muhammad Ulinnuha, L.c., MA. Isman Iskandar, S.Sos.,M.Sos.
Penguji I, Penguji II
KH. M. Haris Hakam, S.H., MA. Isman Iskandar, S.Sos.,M.Sos.
Pembimbing,
Al-Mukaromah, S.Sos.I., M.I.Kom.
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Zakiyah
NIM : 16220034
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 09 April 1995
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam
Dalam Masyarakat” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan
yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 31 Agustus 2020
Zakiyah
MOTTO
كاتبون وأنتمإلا نولا تموت
Dan janganlah kalian mati kecuali sebagai penulis
Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa
mendidik, mendukung serta tak hentinya mendo'akan segala hal sampai akhirnya
penulis bisa berada pada dititik ini. Titik dimana banyak pembelajaran berharga
yang dapat dipetik serta dijadikan pedoman hidup kedepannya terutama dalam
penyusunan skripsi dimasa pandemi ini. Beserta Para Guru, Keluarga dan
Sahabat yang menjadi pengantar terbukanya cakrawala pemikiran untuk
memahami retorika kehidupan.
حيم حمن الر الر بسم الله
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan
judul “Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam Dalam Masyarakat” ini untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Sosial Strata Satu pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Sholawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw., pemimpin sejati yang termasyhur di muka bumi, yang menjadi
insan pilihan Allah. Serta kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kepada
umat yang senantiasa setia mengikuti jejak langkahnya hingga akhir zaman.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
hingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat, penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.
Huzaemah T. Yanggo, MA.
2. Warek I IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH., M. Hum.
3. Warek II IIQ Jakarta Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.SI.,
Ak., CPA.
4. Warek III IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag.
5. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Bapak Dr.H. M. Ulinnuha
Lc, MA.
6. Bapak KH. M. Haris Hakam, S.H., MA. Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam merangkap sebagai narasumber
penelitian penulis, yang telah memberikan inspirasi untuk
vii
memutuskan mengambil judul besar penyusunan penelitian. Dan
telah meluangkan waktu, gagasan dan fikirannya di tengah padatnya
jadwal aktivitas dakwahnya selama melakukan penelitian.
7. Bapak Isman Iskandar, S.Sos.I., M.I.Kom. Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
8. Dosen pembimbing, Ibu Al Mukarromah S.Sos. I., M.I.Kom selaku
dosen yang selalu sabar mengarahkan, memberi perhatian, saran, dan
semangat setiap konsultasi.
9. Dosen penguji skripsi Saya, yaitu Bapak KH. M. Haris Hakam, S.H.,
MA. dan bapak Isman Iskandar, S.Sos.I., M.I.Kom. yang sudah
meluangkan waktunya untuk membimbing Saya.
10. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, khususnya dosen
tetap Komunikasi dan Penyiaran Islam yang banyak meluangkan
waktu dan pikiran dalam memberikan wawasan dan ilmunya.
11. Staff Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta., Ibu Kokoy dan Ka Dewi, yang telah memberikan kelancaran
penulis dalam proses penulisan dan bimbingan skripsi.
12. Staff Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, yang telah
memberikan pelayanan dengan baik.
13. Ibu dan Ayah tercinta yang tak kenal lelah memberikan do’a,
perhatian dan dukungan selama proses perjuangan menimba ilmu.
14. Kakak-kakak tersayang yang sudah turut memberikan semangat.
15. Keluarga besar Pondok Pesantren Assafinah yang sudah memberikan
waktu luangnya selama saya melakukan penelitian.
16. Bapak Produser, Pembawa acara Damai Indonesiaku, serta segenap
crew yang turut mendukung keberlangsungan masa penelitian.
17. Adik-adik Pelajar di YPI Maula Hasaniyah yang turut mengirimkan
hadiah Surat Al-Fatihah untuk kelancaran skripsi Saya.
18. Kawan seperjuangan, Widia Khumaira yang senantiasa mendorong
semangat selama semester akhir bersama.
19. Sahabat-sahabat seperjuangan khususnya sahabat kelas jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan semua sahabat di angkatan tahun
2016 Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, yang telah banyak
mendorong penulis untuk terus melangkah maju.
20. Semua orang yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memotivasi dan bisa menjadi rujukan bagi para
pembaca untuk mengkaji lebih lanjut aktivitas dakwah serta bermanfaat bagi
generasi muda penerus bangsa. Skripsi ini akan lebih bagus dengan adanya
saran dari para pembaca agar penulis dapat mengembangkan dan
menyempurnakannya.
Jakarta, 31 Agutus 2020
Penulis,
Zakiyah
i
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-
Latin mengacu pada berikut ini: 1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
‘ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
’: ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah : a آ : â ئ... : ai
Kasrah : i ي : î ؤ... : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam ( ال ) syamsyiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dârimî : الدارمي asy-syams : الشمس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (
), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah
kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang
diikuti oleh huruf-huruf syamsyiyah. Contoh:
Âmannâ billâhi : أمنا بالل
Âmannâ as-Sufahâ’u : أمن السفهاء
Inna al-ladzîna : إن الذين
كع wa ar-rukka’i : والر
d. Ta Marbûthah ( ة )
Ta Marbûthah ( ة ) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf “h”. Contoh:
al-Af’idah : الأفئدة
ة الإسلامية الجامع : al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah
Sedangkan ta marbûthah ( ة ) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nâshibah‘ : عاملة ناصبة
al-Âyat al-Kubrâ : الآية الك برى
e. Huruf Kapital
iii
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) bahasa
Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat,
nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada
EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic)
atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama
diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis
kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: ‘Alî
Hasan al-‘Âridh, al-‘Âsqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus
untuk penulisan kata Alqur’an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur’an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS .......................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Permasalahan......................................................................................... 6
1. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
2. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7
3. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 8
E. Metode Penelitian ................................................................................ 18
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 19
BAB II PENGERTIAN TEORI AKTIVITAS DAKWAH ....................... 21
A. Pengertian Aktivitas ............................................................................ 21
B. Pengertian Dakwah dan Dasar Hukumnya ......................................... 22
C. Pengertian Aktivitas Dakwah .............................................................. 24
1. Subjek Dakwah (Dai) ...................................................................... 25
2. Maudhu’ (Materi Dakwah) ............................................................. 26
3. Metode Dakwah .............................................................................. 27
1. bi al-lisan .................................................................................... 34
2. bi al-hal ...................................................................................... 35
v
3. bi al-hal ...................................................................................... 37
4. Washilah Da’wah (Media Dakwah) ............................................... 37
5. Mad’u (Objek Dakwah) .................................................................. 38
6. Atsar (Efek Dakwah)....................................................................... 38
7. Tujuan Dakwah ............................................................................... 41
BAB III BIOGRAFI M. HARIS HAKAM DALAM ................................. 43
A. Latar Belakang M. Haris Hakam ........................................................ 43
B. Perjuangan Dakwah M. Haris Hakam……………………………....47
C. Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam ................................................... 52
1. Materi Dakwah M. Haris Hakam .................................................... 53
2. Metode Dakwah M. Haris Hakam .................................................. 55
3. Media Dakwah M. Haris Hakam .................................................... 59
1. Dakwah melalui Tulisan……………………………………….59
2. Dakwah Melalui Media Digital………………………………..60
BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH M. HARIS HAKAM ....... 62
A. Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam ................................................... 62
1. Materi Dakwah M. Haris Hakam ................................................... 63
2. Metode Dakwah M. Haris Hakam ................................................. 65
3. Media Dakwah M. Haris Hakam ................................................. ..66
B. Evaluasi Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam……………………….68
BAB V PENUTUP......................................................................................... 71
A. Kesimpulan ......................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA ........................................................ 77
CURRICULUM VITAE ............................................................................. 122
DAFTAR GAMBAR
Gambar: 5.1 Potret M. Haris Hakam Saat Beceramah Acara Damai
Indonesiaku
Gambar: 5. 2 Al-Maghfurlah KH. Abdul Karim Marzuki Bersama Al-
Maghfurlah Mu’allim KH. Muhammad Syafi’i Hadzami, selaku guru yang
berpengaruh dalam kehidupan M. Haris Hakam
Gambar: 5.3 Kajian Rutinan M. Haris Hakam Bersama Jama’ah Majelis
Taklim At-Taufiq
Gambar: 5.4 M . Haris Hakam Live Acara Damai Indonesiaku Bersama
Ustadz. H. Syarif Matnadjih, Ustadz Abdul Shomad (Video Conference)
dan Usatdz H. Agung Izul Haq (Pembawa Acara)
Gambar: 5.5 Penulis Mengikuti Live Acara Damai Indonesiaku
Gambar: 5.6 Penulis Bersama Bapak Agung Izul Haq (Pembawa Acara ......
Gambar: 5.7 Aula Pondok Pesantren Assafinah Bogor
Gambar: 5.8 Taping Program Acara Assalamu’alaikum Nusantara
Gambar: 5.9 Penulis Bersama M. Haris Hakam
Gambar: 5.10 Penulis Bersama Bapak Roby selaku Produser Acara
Gambar: 5.11 Penulis Bersama Bapak Yusya Hakam
Gambar: 5.13 Penulis Bersama Bapak Syaufi (Murid/Jama’ah MT At-
Taufiq)
Gambar: 5.14 Penulis Bersama Bapak Trisno selaku Ketua RW 08
Gambar: 5.15 Musala Al-Inayah (Peninggalan orang tua M. Haris Hakam)
Gambar: 5.16 Tabel Jadwal Rutinan Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam
Gambar: 5.17 Penghargaan Dai Busana Terbaik oleh MNCTV
vii
ABSTRAK
Dakwah pada hakikatnya mengajak manusia kepada kebaikan,
kedamaian, juga kesalehan baik secara individu maupun sosial. M.
Haris Hakam adalah seorang tokoh dai yang dikenal oleh masyarakat
dan mampu menyampaikan materi pesan dakwahnya kepada mad’u
sesuai kebutuhannya, dengan cita-cita yang luhur yaitu mencari ridha
Allah swt., M. Haris Hakam mempunyai semangat tinggi untuk
menyampaikan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam aktivitas
dakwahnya, tidak hanya melalui mimbar akan tetapi ia juga berani
tampil melalui media digital sebagai suatu alat komunikasi yang efektif
sehingga M. Haris Hakam menjadi seorang dai yang telah memiliki
karismatik.
Berdasarsarkan latar belakang di atas yaitu tujuan penelitia ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas dakwah M. Haris
Hakam dalam masyarakat? Materi apa yang digunakan M. Haris
Hakam? serta metode dakwah apa saja yang digunakan oleh M. Haris
Hakam?
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dan
pendekatannya menggunakan metode dengan menghimpun data aktual
dengan melakukan wawancara dengan narasumber serta observasi
secara langsung dan kemudian memaparkan data serta menarik
kesimpulan dari analisis tersebut dengan data yang didapatkan di
lapangan.
Hasil penelitian dan analisis, dapat disimpulkan bahwasanya
aktivitas dakwah M. Haris Hakam adalah metode dakwah yang
digunakan oleh M. Haris Hakam dalam masyarakat lebih banyak
menggunakan dakwah dengan cara berkomunikasi langsung dengan
jama’ah. Dengan demikian bentuk dakwah M. Haris Hakam tentunya
masih berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari, atau dengan kerja
nyata, tidak sekedar menyampaikan namun dibarengi juga dengan
pencapaian diri terlebih dahulu.
Kata Kunci : Aktivitas, dakwah, M. Haris Hakam.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, ia menjadi
kewajiban bagi setiap umat, dengan tujuan untuk memberikan
informasi tentang Islam dan mengajak orang lain agar bersedia
melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam.1
Secara etimologi perkataan dakwah berarti seruan, ajakan atau
panggilan.2 Menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuan tentang
dakwah diantaranya pendapat Bakhial Hauli, dakwah adalah satu
proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan maksud
memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain. Pendapat
Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk
mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka
berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka
mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.3 Pendapat ini juga selaras
dengan pendapat al-Ghazali bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah
inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.
Menurut Nadhirsyah Hosen dalam bukunya yang berjudul tafsir
Al-Qur’an di medsos,4 beliau mengatakan bahwa jika Allah mau,
1 Ismah Salman, Strategi Dakwah di Era millennium, Jurnal Kajian Dakwah dan
Budaya, (Jakarta: UIN Syahid, 2004), h.3 2 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997),
Cet.I, h. 91. 3 Abdul Khair Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, (Kairo: D r
at-Tiba ah al-Muhammadiyah, 1987), Cet. I, h. 10. 4 Nadhirsyah Hosen, Tafsir Al-Qur’an di Medsos, (Yogyakarta: PT Bintang
Pustaka, 2019), h.89.
2
semua penduduk dunia ini beriman kepada Allah, tetapi Allah hendak
menguji hamba-Nya dan mengundang mereka beriman melalui
kesadaran dan bukti-bukti yang Allah berikan, termasuk dengan
menghadirkan para utusan-Nya, yang bertugas mengajak, menasehati
dan menjelaskan, bukan memaksa, menindas dan meneror mereka. Jadi,
tidak perlu marah atau sedih kalau orang musyrik tidak menghiraukan
dakwah Islam. Nabipun pernah diingatkan, dalam Al-Qur’an:
و ش ره الناس ول
نت تك
فاهم جميعا ا
لرض ك
امن من فى ال
اك ل اء رب
ونوامؤمنين ى يك ٩٩حته
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang
di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa
manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?”
(QS.Yunus[10]:99)
Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, umumnya masyarakat
awam menganggap bahwa siapapun dengan gadget di tangan dapat
menjadi seorang dai atau pendakwah. Tidak penting betul apakah
bacaan Al-Qur’an-nya baik atau buruk. Atau apakah kapasitas
keilmuannya di bidang keislamannya cukup mumpuni atau sebaliknya.
Asal dia mampu merangkai kata-kata dan punya sedikit kemampuan
berbicara, dia sudah sah menjadi dai, menjadi pelaku dakwah atau
orang yang menyampaikan dakwah. Anomali yang begitu besar ini
membuat profesi dai itu sendiri menjadi absurd. Dalam dunia di mana
batas-batas menjadi kabur, batas antara seseorang yang pandai
menyampaikan dakwah, dengan orang yang memang menjalani profesi
sebagai seorang dai, atau kader Dakwah, juga turut menjelma menjadi
sesuatu yang samar-samar. Namun kondisi tersebut tidak lantas
menjadikan kader dakwah kehilangan siginifikansinya. Kader Dakwah
3
hanya perlu merumuskan peran yang lebih efektif dengan pembeda
yang unggul dari para pelaku dakwah lainnya. Pada prinsipnya, pesan
apapun dapat dijadikan sebagai pesan dakwah selama tidak
bertentangan dengan sumber utamanya yaitu, Al-Qur’an dan Hadis.5
Manusia diciptakan Allah dengan dibekali kelebihan akal, agar
dengan akalnya ia dapat membedakan mana hal-hal yang baik bagi
dirinya dan mana hal-hal yang buruk. Dengan akalnya pula ia dapat
melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan meninggalkan apa yang
seharusnya ditinggalkan. Tetapi akal yang diberikan kepada manusia
memiliki sifat-sifat kelemahan dan keterbatasan, lebih-lebih untuk
memahami hal-hal yang berada diluar jangkauan akal itu sendiri.
Akibatnya, untuk memperoleh kebenaran seperti yang dikehendaki
Allah, manusia tidak cukup hanya menggunakan akalnya saja6. Dai
adalah unsur terpenting dalam proses perjalanan dakwah. Karena
seorang dai adalah subjek yang harus menyadarkan, memotivasi, dan
mengajak khalayak umum ke jalan yang benar. Seorang dai adalah
teladan sekaligus pelopor perubahan. Hal-hal semula menyimpang dari
tuntunan Al-Qur’an dan Hadis, diluruskan dari keterbengkokannya
sesuai dengan ajaran-Nya, baik itu dalam perkara akidah, muamalah,
dan aspek kehidupan lainnya.7
Dalam perspektif komunikasi, keefektifan komunikasi dakwah
sangat ditentukan oleh etos seorang dai (komunikator). Etos adalah
nilai diri seseorang yang merupakan panduan antara “kognisi”, afeksi,
dan konasi”, kognisi adalah proses pemahaman yang bersangkutan.
5 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Edisi Revisi), (Jakarta: Kencana, 2017), Cet. Ke-2,
h. 2. 6 Ali Mustafa Ya’qub, Sejarah dan metode dakwah Nabi, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2014), Cet. ke-5,h. 27. 7 Najamudidin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008) h. 21.
4
Selanjutnya afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh rangsangan
dari luar dan konasi artinya aspek psikologi yang berkaitan dengan
upaya dan perjuangan.8 Seorang dai dalam posisinya sebagai
komunikator sejati berusaha memahami betul kondisi mad’u yang
hendak didakwahi sebagaimana para Rasul yang diutus oleh Allah juga
demikian.9
ر من وما ا الله
هم فيضل
ن ل ا بلسان قومه ليبي
سول ال نا من ر
سل
حكيم عزيز ال
٤يشاء ويهدي من يشاء وهو ال
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan
bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada
mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Ibrahim[14]:4)
Ayat tersebut ingin menjelaskan bahwasanya pentingnya
seorang dai menyamaikan pesan dakwah kepada jama’ahnya dengan
bahasa yang mudah dimengerti, atau dengan menggunakan bahasa
daerahnya masing-masing. Dan mereka hanya diperintahkan
menyampaikan syariat Islam, bukan untuk memberikan hidayah, karna
jika hidayah datangnya hanyalah dari Allah semata.
Dakwah juga tidak lepas daripada media, media adalah sumber
informasi yang menayangkan gambaran kehidupan serta fakta-fakta
tersebut kepada publik, tujuannya adalah memberikan muatan
informasi yang memiliki nilai berita yang diminati oleh khalayak.10
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
8 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Rosda Karya, 2010), h. 3.
9 Abdul Wahid, Gagasan Dakwah, Pendekatan Komunikasi Antarbudaya ,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), h. 31-32. 10
Jalaluddin Rachmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003), h. 224.
5
penyaluran informasi, sedangkan pengertian media menurut Djamarah
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan, guna mencapai tujuan pembelajaran.Selanjutnya ditegaskan oleh
Purnamawati dan Eldarni yaitu, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Jadi, media
merupakan alat perantara yang diciptakan untuk menyalurkan pesan
dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam mencapai suatu
tujuan.11
Menggunakan internet sebagai media dalam aktivitas dakwah
bukanlah hal baru, namun internet juga telah membuka sejumlah
kemungkinan baru bagi lahirnya gerakan-gerakan dan aktivisme
dakwah. Internet dengan arena yang begitu luas dan memiliki
jangkauan global tidak hanya dapat dipandang sebagai medium bagi
aktivitas dakwah, misalnya dengan menyebarkan berbagai informasi
keislaman secara luas melalui website, blog, media sosial, atau platform
lainnya, tetapi juga telah menjadi sebuah “lingkungan” baru yang
signifikan, di mana umat Islam dapat membentuk identitas dirinya
sendiri.12
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang berpedoman pada
Al Qur’an dan Hadits telah memberi petunjuk dalam menyampaikan
dakwah. Untuk menyampaikannya ada beberapa macam metode di
antaranya metode bi al-lisan melalui ceramah dan bi al-qalam secara
tulisan dalam bentuk karya dan dakwah bi al-hal dengan keteladanan,
yang kedua metode dakwah yang digunakan yaitu bi al-Hikmah
11
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-22657-7-
(9)babii.pdf diakses tanggal 25 November 2019. 12
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, Teori dan Aktivisme Dakwah di
Internet (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.190.
6
(kebijaksanaan), Mau idzah al- asanah (nasehat yang baik), Mujadalah
(perdebatan). Dengan metode, proses dakwah akan berlangsung dengan
benar dan lebih efektif, seperti yang dilakukan M. Haris Hakam dalam
aktivitas dakwahnya ditengah masyarakat, sehingga dapat membawa
perubahan ditengah masyarakat yang tadinya buruk menjadi baik dan
yang baik bisa lebih baik lagi sesuai tuntunan syariat dan ajaran
Rasulullah saw,.
Seperti yang penulis observasi, yaitu M. Haris Hakam salah satu
seorang tokoh dai yang eksistensi dakwahnya masih hadir di tengah
masyarakat. Dengan keluasan ilmunya dalam dunia dakwah, ia mampu
menyampaikan metode dakwah yang dibutuhkan oleh masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai keislaman, selain itu pula ia dikenal sebagai
sosok pribadi yang proaktif memberikan materi dakwah, baik di layar
televisi, pendidikan formal maupun diberbagai majlis taklim daerah
Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (JABODETA)13
.
Tidak hanya berdakwah melalui mimbar-mimbar dan dialog saja,
namun perjalanan Haris Hakam berdakwah telah mewarnai plosok-
plosok daerah hingga mancanegara. Seiring dengan berkembangnya
teknologi, ia sudah tidak asing lagi sebagai sosok dai yang aktif
mengisi ceramah mingguannya di media stasiun televisi seperti TVone.
Haris Hakam juga merupakan dosen tetap serta menjabat sebagai ketua
Kaprodi KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) dan IAT (Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Institut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta, ia juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren As-
Safinah di Bogor. Dengan ciri khas gaya bahasanya yang mudah
difahami serta mampu menarik perhatian mad’u sebab busananya yang
13
Wawancara dengan Ketua RW.008 Gandaria, Trisno, Kebayoran, 12 April
2020 .
7
khas dan elok, beliau mampu memikat hati para jama’ahnya untuk
lebih dekat lagi kepada Rabbul’alamin.
Melihat dari latar belakang masalah di atas, penulis merasa
tertarik untuk membahas aktivitas dakwah yang digunakan M. Haris
Hakam, materi dakwah yang disampaikan serta metode dakwah yang
disampaikan kepada masyarakat. Perlunya meneliti lebih dalam seperti
apa aktivitas dakwahnya di tengah masyarakat, sehingga bisa dijadikan
rujukan bagi para dai dan daiyyah generasi milenial dan selanjutnya
dalam bidang dakwahnya, penulis akan menindaklanjutinya secara
ilmiah dengan judul “Aktivitas Dakwah M. Haris Hakam dalam
Masyarakat”.
8
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa perlu untuk
mengidentifikasi, membatasi, dan merumuskan masalah, sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
a. Aktivitas dakwah M. Haris Hakam.
b. Materi M. Haris Hakam dalam memberikan pelajaran yang
terjadi di masyarakat
c. Metode dakwah atau ajakan M. Haris Hakam terhadap
masyarakat.
2. Pembatasan Masalah
Pembatatasan masalah digunakan untuk membatasi masalah yang
akan dibahas maka berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar tulisan
ini lebih terfokus dan terarah, penulis membatasi masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini, yaitu tentang “Aktivitas Dakwah M. Haris
Hakam dalam Masyarakat yang penulis teliti di daerah Bogor Pondok
Pesantren Assafinah, Gandaria Kebayoran Baru, mengikuti taping di
studio 3 TVone Kebon Jeruk, serta dalam jangka waktu 4 bulan,
terhitung sejak tanggal 6 April 2020 sampai dengan 17 Juli 2020.
3. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis akan menarik
suatu rumusan pokok masalah agar pembahasan skripsi ini terarah dan
sistematis. Pokok permasalahannya, sebagai berikut:
9
1) Bagaimana aktivitas dakwah yang dilakukan M. Haris
Hakam dalam Masyarakat?
2) Bagaimana materi dakwah KH. M. Haris Hakam?
3) Bagaimana evaluasi metode dakwah KH. M. Haris Hakam?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian berhubungan secara fungsional dengan
rumusan masalah penelitian, yang dibuat secara spesifik, terbatas
dan dapat diperiksa dengan hasil penelitian.14
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas dakwah Aktivitas Dakwah M.
Haris Hakam dalam Masyarakat.
2. Untuk menggambarkan materi dakwah M. Haris Hakam.
3. Untuk menggambarkan metode dakwah M. Haris Hakam.
2. Manfaat Penelitian
Mengacu pada penjabaran rumusan masalah di atas, maka
manfaat penelitian ini adalah:
1. Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna secara
akademis yaitu untuk menambah wawasan keilmuan
dakwah, khususnya tentang aktivitas dakwah serta
menambah wawasan ilmu pengetahuan, terutama di bidang
dakwah dan komunikasi, serta menjadi bahan rujukan dan
perbandingan penelitian selanjutnya.
2. Praktis
14
Dewi Sadiah, Metode Penelitian Dakwah, (Remaja Rosdakarya: Bandung,
2015), Cet. Ke-I, h. 68.
10
1. Bagi penulis untuk mendapatkan Gelar Sarjana Sosial
dan mengembangkan pemikiran yang luas.
2. Penilitian ini untuk memberikan kontribusi bagi praktisi
dakwah, berupa gambaran dakwah yang dilakukan M.
Haris Hakam.
3. Menjadi sumber inspirasi bagi penulis khususnya dan
teman-teman IIQ Jakarta yang akan menjadi para calon
daiah atau ustadzah.
D. Tinjauan Pustaka
Setelah melakukan pencarian beberapa sumber rujukan dan
pengecekan skripsi bagian Komunikasi dan Penyiaran Islam baik
dari Perpustakaan dalam Kampus maupun luar, ada beberapa
penelitian yang hampir sama namun dengan tokoh dan latar
belakang yang berbeda tetapi ada sedikit perbedaan, antara lain
yaitu:
1. Skripsi “Metode Dakwah Dalam Al-Qur`an Surat Ali Imran 104
An-Nahl 125 dan Thaha 43-44 menurut pandangan M.Quraish
Shihab dan Hamka” Skripsi oleh Istiqomah Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta 2019. Dakwah
adalah salah satu aktivitas yang berusaha menyampaikan pesan-
pesan ilahi kepada manusia sehingga manusia bisa kembali
kepada Allah dan menjalankan apa yang diperintahkan Allah
serta meninggalkan larangannya. Agar berdakwah bisa berjalan
lancar dan tercapai apa yang diharapkan, maka diperlukan cara
atau metode dakwah yang tepat sehingga dakwah mencapai
tujuannya. Al-Qur`an adalah petunjuk bagi manusia. Sehingga
11
dalam konteks dakwah sekalipun Allah telah menjelaskan
bagaimana metode dakwah yang harus digunakan oleh seorang
dai dalam berdakwah. Banyak ayat Al-Qur`an yang berbicara
tentang metode dakwah, diantaranya yaitu surat Ali-Imran ayat
104, an-Nahl ayat 125 dan Thâhâ ayat 43-44. Adapun maksud
ayat ini akan lebih jelas lagi apabila dilihat dengan penafsiran
para ulama diantaranya yaitu tafsir Al-Misbah dan tafsir Al-
Azhar yang merupakan mufasir Indonesia yang sangat terkenal
akan keilmuannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Pendekatan yang
digunakan yaitu pendekatan deskriptif dengan berusaha
menjelaskan pemikiran dan pandangan M. Quraish Shihab dan
Hamka yang membahas tentang ayat metode dakwah sehingga
akan terlihat bagaimana kedua mufasir memandang ayat-ayat
metode dakwah tersebut. Hasil penelitian dari penafsiran Quraish
Shihab dan Buya Hamka, kedua mufasir menjelaskan bahwa
Kewajiban dakwah adalah bagi semua umat muslim, akan tetapi
harus ada kelompok khusus yang menjadi inti gerakan dakwah
yang termaksud dalam surat Ali-Imran ayat 104. Lalu, metode
dakwah yang disebutkan dalam an-Nahl ayat 125 yaitu metode
hikmah, mau`izhah al-hasanah dan jidal. Dan terakhir dalam
surat Thâhâ ayat 43-44 metode dakwah untuk para penguasa
dijelaskan dengan menggunakan kelemah lembutan agar hatinya
bisa menerima dan diharapkan mau mengikuti apa yang
disampaikan dalam pesan dakwah.15
15
Istiqomah “Metode Dakwah Dalam Al-Qur`an Surat Ali Imran 104 An-Nahl
125 dan Thaha 43-44 menurut pandangan M.Quraish Shihab dan Hamka,” Skripsi,
(Jakarta: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta, 2019), t.d.
12
2. Skripsi “Aktivitas Dakwah KH. Muhyidin Na’im Melalui Masjid
Al-Akhyar Kemang Jakarta Selatan”. Skripsi oleh Ahmad Shofi,
mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2010. Yang ingin diketahui dari penelitian
ini adalah bagaimana aktivitas dan bentuk dakwah beliau dalam
mengembangkan dakwah Islam. Jadi, metode penelitian yang
digunakan dalam skripsi ini dengan data, wawancara, observasi
dan berbagai sumber tertulis maupun lisan yang berkaitan dengan
kegiatan dakwah KH. Muhyidin Na’im, pada Masjid Al-Akhyar
ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak atas
kegiatan-kegiatan dakwah yang dilakukan pada masjid Al-
Akhyar.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa aktivitas KH.
Muhyidin Na’im dalam mengembangkan dakwah Islamnya lebih
mengedepankan dari kegiatan sosial beliau dimasyarakat luas
ataupun dari segi pendidikan dan pengalaman beliau yang cukup
luas dengan tujuan agar mad’u mendapatkan motivasi dan
berbagi pengalaman untuk menuju masyarakat Islam yang
idealis.16
3. Skripsi “Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Qurrata A’yunin”. Skripsi
oleh Supriadi, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Aktivitas Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin Dakwah pada
hakikatnya mengajak manusia kepada kebaikan, kedamaian, juga
16
Ahmad Shofi, “Aktivitas Dakwah KH. Muhyidin Na’im Melalui Masjid Al-
Akhyar Kemang Jakarta Selatan, Skripsi,” (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), t.d.
13
kesalehan baik secara individu maupun sosial. Qurrota A’yunin
seorang da’iyah yang dikenal dimasyarakat dan mampu
menyampaikan misi dakwahnya yang mengandung nilai-nilai ke-
Islaman, dengan cita-cita yang luhur yaitu mencari ridha Allah
SWT. Selalu perpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits yang
merupakan pedoman tertinggi agama Islam. Qurrota A’yunin
mempunyai semangat tinggi untuk menyampaikan nilai-nilai
ajaran agama Islam dalam aktivitas dakwahnya, tidak hanya
melalui mimbar akan tetapi melalui media cetak maupun
elektronik sebagai suatu alat komunikasi yang efektif sehingga
Qurrota A’yunin menjadi seorang da’iyah yang mempunyai
kharismatik. Dari uraian diatas dapat dirumuskan bagaimana
aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Dra. Hj Qurrota A’yunin.
Materi apa yang digunakan Dra. Hj Qurrota A’yunin serta metode
dakwah apa saja yang digunakan oleh Dra. Hj Qurrota A’yunin.
Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif adalah metode
dengan menghimpun data aktual dengan melakukan wawancara
dengan narasumber serta observasi secara langsung dan kemudian
memaparkan data serta menarik kesimpulan dari analisis tersebut
dengan data yang didapatkan dilapangan. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dakwah Dra. Hj
Qurrota A’yunin adalah sebagai berikut: yang pertama, Dalam
menyampaikan dakwah Qurrota A’yunin menggunakan metode
bil lisan melalui ceramah dan bil qalam secara tulisan dalam
bentuk karya yang buat dan bil hal, yang kedua metode dakwah
yang digunakan yaitu Al-Hikmah (kebijaksanaan), Mauizahtil
hasanah (nasehat yang baik), Mujadalah (perdebatan) seperti
inilah yang dilakukan oleh Qurrota A’yunin dalam
14
menyampaikan kebenaran di jalan Allah SWT. Dan materi
dakwah yang disampaikan oleh Qurrota A’yunin meliputi aqidah,
akhlak, syariat dan pada saat berdakwah tidak lepas dari pedoman
Al- Qur’an dan Hadits.17
4. Skripsi “Aktivitas Dakwah Hasan al-Banna”. Skripsi oleh
Fakhrurozi, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Walisongo Semarang, 2009. Hasan al-Banna sebagai seorang
ulama yang tidak pernah lupa dengan tugasnya, yaitu
mengamalkan ilmu yang dimiliki. Ia melaksanakan dakwahnya
menggunakan beberapa media dakwah. Berdasarkan hal tersebut,
yang menjadi perumusan masalah yaitu bagaimana aktivitas
dakwah Hasan al-Banna? Apa saja metode dan media dakwah
yang digunakan Hasan al-Banna? Jenis penilitian ini
menggunakan penilitian kualitatif. Spesifikasi penelitian ini
adalah deskriftif analisis. Data primer, dalam penelitian ini adalah
karya tulis Hasan al-Banna di antaranya: (1) Baina al-Ams wa al
Yaum; (2) al-Ikhwanul al-Muslimun Tahta Royati Al-Qur’an; (3)
Ila Ayyi Syaiin Nad’un an-Nas. Data sekunder yaitu data lain
yang menjunjang data primer.18
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa keberhasilan dan
kegagalan dakwah bergantung dari bagaimana memakai metode
dengan mad’u yang akan menjadi sasaran. Ada beberapa metode
yang telah digunakan oleh Hasan al-Banna yaitu a. Metode
dengan lisan (bil kalam). Yakni penyampaian informasi atas
17
Supriadi, “Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Qurrata A’yunin,” Skripsi, (Jakarta,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), t.d. 18
Fakhrurozi, “Aktivitas Dakwah Hasan al-Banna”, Skripsi, (Semarang: Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d.
15
pesan dakwah melalui lisan. Termasuk dalam bentuk ini adalah
khutbah, pidato, ceramah, diskusi, seminar, musyawarah, nasihat,
melarang dan sebagainya. Kesemuanya dilaksanakan dengan
menggunakan suara yang diucapkan atau dengan lisan. b. Metode
dengan tulisan (bil kitabah) yaitu dakwah yang dilakukan dengan
perantara tulisan. Baik berupa bentuk surat yang dikirim kepada
orang-orang tertentu ataupun karangan-karangan di surat-surat
kabar atau majalah. Termasuknya juga didalamnya buku-buku,
bulletin-bulletin, risalah, pamflet, pengumuman tertulis, edaran,
diktat, spanduk yang kesemuanya menggunakan kata-kata atau
kalimat-kalimat yang ditulis. c. Metode dengan perbuatan (bil
hal). Yaitu suatu bentuk penyampaian secara langsung dengan
cara mempergunakan/memperlihatkan perbuatan atau tingkah
laku. Misalnya menziarahi orang sakit, kunjungan ke rumah
untuk silaturrahim, membangun masjid dan sekolahan, membuka
poliklinik, rumah yatim piatu dan lain-lain amaliah yang
diajarkan agama. Dalam hubungannya dengan metode dakwah
Rasulullah SAW. Hasan al-Banna membaca metode dakwah
Rasulullah SAW., karena metode Tanya jawab yang digunakan
Hasan al-Banna ini juga sering dilakukan Rasulullah SAW
dengan Jibril as, demikian juga dengan para sahabat, diaat tak
mengerti tentang sesuatu agama (sahabat bertanya pada
Rasulullah). Hal ibi terbukti dalam ayat-ayat Al-Qur’an, yang
tidak sedikit jumlahnya menceritakan masalah-masalah yang
berkenan dengan metode Tanya jawab. Seperti dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 189-215. Media yang digunakan Hasan al-
Banna dalam berdakwah guna menegakkan cita-cita dan
harapannya yaitu melalui organisasi Ikhwanul Muslimin seperti
16
gedung sekolah, sejumlah rumah sakit, klinik kesehatan dan lain-
lain.19
5. Skripsi, “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Ali
Mustafa Ya’qub,MA” oleh Riki Efendi Jurusan Komunikasi Dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009.
Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Ali Mustafa
Ya’qub,MA. Kira- kira pada tahun 1980-an, di negeri ini muncul
segala macam dakwah yang menarik untuk di amati. Dakwah
pada hakikatnya adalah mengajak manusia kepada kebaikan,
kepada kedamaian, juga kepada kesalehan baik secara individu
maupun sosial. selain berdakwah, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa
Yaqub, MA. Menulis di beberapa majalah dan koran, selain
menulis beliau juga sebagai imam besar Masjid Istiqlal Jakarta
beliau juga melakukan kaderisasi melalui Pesantren Darussunnah,
Jakarta yang sekarang sudah meluluskan sarjana 90 orang sarjana
tingkat S1 dalam hadis dan ilmu hadis yang di harapkan dari
mereka bisa melanjutkan dalam berdakwah. Dari uray an di atas,
penulis ingin mengajukan pertanyaan, Bagaimana konsep
Pemikiran dakwah Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA?
Bagaimana Aktivitas Dakwah Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub,
MA? Bagaimana metode dakwah yang efektif menurut Prof. KH.
Ali Mustafa Yaqub, MA.? Dakwah artinya seruan, ajakan dan
panggilan. Mendakwahkan suatu keyakinan artinya
mempropagandakan sesuatu keyakinan. Sedangkan dakwah
islamiyah artinya menyampaikan seruan islam, mengajak dan
19
Fakhrurozi, “Aktivitas Dakwah Hasan al-Banna”. Skripsi, (Semarang: Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d.
17
memanggil umat manusia agar menerima dan memercayai
keyakinan dan pandangan hidup Islam.20
Aktivitas adalah diartikan sebagai segala bentuk
keaktifan dan kegiatan atau salah satu kegiatan kerja yang
dilaksanakan dalam setiap bagian di dalam perusahaan atau
lembaga-lembaga masyarakat. Penelitian ini kualitatif deskriptif
berdasarkan data-data yang dihasilkan dari sumber-sumber
tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji.
Studi ini dilakukan berdasarkan pada : pertama, penelitian
kepustakaan (Libarary Research), kedua, wawancara atau dialog
secara langsung dengan pihak yang terkait yang berhubungan
langsung dengan tema yang penulis angkat. Ketiga, analisa data
dalam menganalisa data, penulis menggunakan pola deskriptif
analisis yakni, penulis mencoba memaparkan semua data yang
diperoleh dari berbagai literatur atau wawancara kemudian
menggunakan data yang berpedoman dengan sumber-sumber
tertulis. Pemikiran Dakwah menurut Prof. KH. Ali Mustafa
Yaqub, MA. adalah dari segi Bahasa, kata Dakwah adalah bentuk
ketiga dari kata da’a. Lengkapnya da’a-yad’uda’watan.
Sementara artinya berkisar pada empat makna sebagai berikut.
Mengajak, mengundang, memanggil, dan menyeru adalah
pekerjaan-pekerjaan yang memiliki karakteristik khusus, Secara
Istilah adalah mengajak seseorang dari tidak meyembah Allah
menjadi meyembah Allah, dari orang yang tidak baik menjadi
baik, dan dari orang yang baik menjadi lebih baik Prof. Dr. KH.
Ali Mustafa Yaqub, MA. Bukan hanya berdakwah dan menulis
20
Riki Efendi, “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof.Dr. KH. Ali Mustafa
Yaqub,MA”, Skripsi, (Jakarta, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2009), t.d.
18
buku, namun Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA lebih dari
itu, beliau juga menyiapkan sebanyak-banyaknya da’i untuk
terjun dimana saja dengan tujuan li’ilaii kalimati Allah.21
6. Skripsi, “Aktivitas Dakwah Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti
(Analisis Metode dan Materi Dakwah)” oleh Ahmad Risli
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang Tahun 2014. Penelitian ini
merupakan salah satu penelitian yang meneliti tentang segala
aktivitas yang dilakukan oleh Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti
dalam kesehariannya sebagai juru dakwah (dai). penilitian ini
berpusat pada permasalahan bagaimana metode dan materi yang
digunakan dalam berdakwah.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk
mengetahui bagaimana aktivitas dakwah Drs. KH. Abdul Hamid
Suyuti, serta mengetahui bagaimana metode dan materi dakwah
yang digunakan untuk berdakwah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan biografi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan
menggunakan: (1) wawancara, digunakan untuk mengumpulkan
data tentang bentuk aktivitas dengan fokus mengkaji pada
dakwah Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti, (2) Dokumentasi yaitu
untuk memperoleh data tentang dakwah Drs. KH. Abdul Hamid
Suyuti (3) Observasi yaitu mengetahui secara jelas apa yang
dilakukan dan dihasilkan oleh tokoh yang bersangkutan.
Adapun hasil penelitian ini adalah kegiatan dakwah Drs.
KH. Abdul Hamid Suyuti menggunakan metode ceramah, metode
21
Riki Efendi “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof.Dr. KH. Ali Mustafa
Yaqub,MA”, Skripsi, (Jakarta, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2009), t.d.
19
Tanya jawab, metode keteladanan, (bil hal). Semua itu dilakukan
agar materi-materi dakwah dapat tersampaikan dengan baik dan
diterima mad’u dengan mudah. Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti
dalam menyampaikan materi dakwah mampu memilah dan
memilih materi yaitu akidah (tentang keimanan), syariah (aturan-
aturan, hukum dan agama Islam), akhlak (akhlak kepada Allah
dan sesama makhluk). Selain itu Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti
menggunakan media berupa media auditif, lembaga pendidikan,
dan peringatan Hari Besar Islam guna memperluas dakwahnya
kepada mad’u.22
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode
Penelitian Kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata (bisa lisan untuk
penelitian agama, sosial, budaya, filsafat), catatan-catatan yang
berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian.23
Tujuan metode ini digunakan adalah untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
faktor-faktor, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Disini penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
22
Ahmad Risli, “Aktivitas Dakwah Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti”. Skripsi
(Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang, 2014), t.d. 23
Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, (Yogyakarta:
Paradigma, 2010), h. 5.
20
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi
inquiry yang menekankan pencairan makna, pengertian, konsep,
karakterisrtik, gejala, simbol, maupun deskripsi tentang suatu
fenomena; fokus dan multimetode, bersifat alami, dan holistik;
mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta secara
naratif.24
Jadi, penelitian kualitatif untuk menemukan jawaban
terhadap suatu fenomena dengan mendeskripsikan secara kritis atau
menggambarkan peristiwa interaksi sosial dalam masyarakat untuk
mencari makna yang ada sesungguhnya.
2. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan penelitian menggunakan fenomenologi.
Menurut Bogdan dan Bikken dalam bukunya Muri Yusuf
mengemukakan, bahwa fenomenologi merupakan suatu tipe atau
jenis penelitian kualitatif yang berusaha memahami makna dari
suatu peristiwa dan interaksi orang dalam situasi tertentu.25
3. Sumber Data
Untuk melengkapi data yang ada, penulis menggunakan cara
yaitu pertama, data primer, dan kedua, data sekunder. Data primer,
merupakan data utama yang diperoleh langsung dari informan
berupa catatan tertulis hasil wawancara serta dokumentasi. Dan data
sekunder, merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan untuk
mencari konsep dari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian,
seperti buku-buku, jurnal, dan literatur terikat.
24
Muri Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2017), cet. 4, h. 329. 25
Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,h.
352.
21
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data mengacu pada subjek dari penelitian ini
yaitu aktivitas dakwah M. Haris Hakam dalam Masyarakat. Dan
objek penelitiannya penlis mengambil satu orang jama’ah dan dua
orang dari tim TVone aktif yaitu Roby sebagai producer Damai
Indonesiaku TVone, Agung Izul Haq pembawa acara merangkap
sebagai eksekutif produser, ada trisno selaku ketua RW. 008
Gandaria, dan dari pihak keluarga yaitu Muhammad Yusya Hakam s.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun jenis
wawancaranya terencana-tidak terstruktur yang mana penulis
menyusun rencana wawancara tetapi tidak menggunakan format atau
aturan baku. Wawancara untuk mencari data akan melibatkan pihak-
pihak yang terkait dengan M. Haris Hakam untuk observasi yang
penulis lakukan adalah dengan melakukan pengamatan kegiatan
yang berlangsung dalam aktivitas dakwah M. Haris Hakam.
Observasi diperlukan untuk memahami situasi-situasi yang rumit dan
memastikan hal-hal yang masih diragukan oleh penulis. Dan yang
terakhir menggunakan dokumentasi. Dokumentasi adalah
mempelajari bahan dan data-data yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti seperti foto kegiatan dari dakwah M. Haris Hakam.
5. Metode Analisis Data
Setelah memperoleh data baik hasil wawancara, observasi
dan dokumentasi, maka data dianalisis. Adapun teknik analisa data
yang dipakai dalam penelitian ini melalui tiga tahapan, yakni reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan26
26
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet. 3, h.
404
22
a. Reduksi data: penulis memilih data yang diperoleh dari lapangan
berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
b. Sajian data: data-data yang diperoleh di lapangan, kemudian
penulis susun secara berurutan. Dan menyederhanakan data- data
yang memang penting untuk dijadikan bahan analisa.
c. Penarikan kesimpulan: penyusunan hasil analisa penelitian yang
digunakan untuk mengambil kesimpulan aktivitas dakwah M. Haris
Hakam dalam Masyarakat.
6. Metode Validitas Data
Untuk menguji kevalidan data, penulis melakukan triangulasi.
Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data
yang lebih akurat dan kredibel. Beberapa cara yang dapat digunakan
yaitu dengan menggunakan sumber yang banyak dan menggunakan
metode yang berbeda. Penggunaan sumber yang banyak untuk
triangulasi dapat dilakukan dengan mencari sumber lebih banyak dan
berbeda dalam informasi yang sama.27
Triangulasi yang penulis gunakan adalah dengan sumber.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.28
Pemeriksaan kevalidan data dengan teknik ini, penulis bisa
mencapainya dengan berbagai cara pertama, membandingkan data
hasil pengamatan dengan wawancara; kedua, membandingkan apa
yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi; ketiga, membandingkan hasil wawancara dengan isi
27
Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, h.
395 28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet. 26, h. 330
23
suatu dokumen yang berkaitan.
7. Langkah Penelitian
Penulis menyusun langkah-langkah penelitian diantaranya:
a. Tahap persiapan
Dalam persiapannya, penulis menyusun rancangan penulisan,
mengurus perizinan, memilih objek penulisan, membuat pedoman
wawancara. Setelah itu, penulis memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud serta tujuan penelitian yang akan dilakukan
kepada para nara sumber yang akan diwawancara. Kemudian
menghubungi beberapa informan untuk membuat janji pertemuan
dimana proses wawancara dan observasi dilakukan.
Sesudah mengikat janji waktu dan tempat pelaksanaan
wawancara, maka penulis melanjutkan untuk membuat pedoman
wawancara dan observasi sesuai dengan tujuan penulisan aktivitas
dakwah M. Haris Hakam dalam Masyarakat. Untuk mendukung
terlaksanannya penelitian di lapangan, lalu penulis mempersiapkan
beberapa alat untuk mengambil dokumentasi berbagai peristiwa yang
terjadi saat wawancara dan observasi dilakukan. Alat-alat yang
digunakan yakni, alat tulis, camera dan alat perekam.
b. Tahap Pelaksanaan
Sebelum pertemuan dengan informan, penulis
mengkonfirmasi kembali janji pertemuan yang direncanakan. Dan
penulis juga mempersiapkan pedoman wawancara. Dengan
wawancara yang sudah disepakati waktu dan tempatnya, maka
penulis dapat mengumpulkan data. Pengumpulan data juga
dilakukan dengan mencari lagi dari informan atau orang-orang yang
memiliki hubungan dengan objek, supaya mendapat data yang
bersifat objektif.
24
F. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan penelitian ini merujuk pada buku Teknik
Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta tahun 2017.29
Penulisan skripsi nanti terbagi menjadi lima
bab bagian, masing-masing bab tersebut memiliki hubungan erat
satu dengan yang lainnya. Diantaranya:
Bab I: Pendahuluan Dalam bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
Bab II: Landasan Teoritis. Dalam bab ini membahas tentang
landasan teoritis yang menjelaskan mengenai pengertian dakwah,
unsure-unsur dakwah. Antara lain: Dai (subjek dakwah), Maudu’
(pesan dakwah), Uslub (metode dakwah), Wasilah al-dakwah
(media dakwah), Mad’u (objek dakwah), dan tujuan dakwah.
Bab III: Sekilas Tentang Biografi M. Haris Hakam: Dalam
bab ini akan menjelaskan tentang riwayat hidup M. Haris Hakam
yang mencakup: latar belakang keluarga, masa kecilnya, serta karya-
karyanya, pendidikan, aktivitas dakwah, pembahasan ini bertujuan
agar kita dapat mengetahui lebih dalam siapa itu M. Haris Hakam.
Bab IV: Dalam bab ini menguraikan bagaimana kegiatan
dakwah M. Haris Hakam, dengan pembahasan antara lain: Aktivitas
dakwah. M. Haris Hakam, materi dakwah M. Haris Hakam, dan
metode dakwah M. Haris Hakam dalam masyarakat.
Bab V: Penutup Dalam bab ini, penulis akan menyampaikan
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan saran. Mengenai hal-hal
29
Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, (Jakarta: LPPI IIQ, 2017), h. 11-13.
25
yang telah dibahas oleh penulis dalam penelitian ini serta saran-
saran kemudian diakhiri dengan daftar kepustakaan dan lampiran-
lampiran baik berupa foro-foto maupun hasil wawancara.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammad Haris Hakam adalah salah satu dai yang aktiv
mengisi empat puluh dua majlis taklim daerah Jakarta, Bogor,
Depok, dan Tangerang (JABODETA). Ia juga merupakan
penceramah di beberapa acara stasiun televisi sejak tahun 2005 dan
juga merupakan pengasuh Pesantren Assafinah Bogor. Saat usianya
terbilang tidak lagi muda, beranjak ke usia tiga puluh tahun lantaran
dunia kepengacaraan tidak membuatnya tentram, ia pulang ke rumah
lalu pada tahun 1988 mulai mendalami ilmu gramatikal bahasa arab,
pada ayahanda KH. Abdul Karim Marzuki pada tahun 1989
diantarkan oleh ayahnya untuk diserahkan kepada KH. M. Syafi’I
Hadzami, daerah Kebayoran Lama Jakarta selama enam belas tahun
berguru kepadanya dan guru-guru lainnya.
Secara garis besar, metode dakwah yang dilakukan oleh M.
Haris Hakam dalam masyarakat lebih banyak menggunakan dakwah
dengan cara berkomunikasi langsung dengan jama’ah. Dengan
demikian bentuk dakwah M. Haris Hakam tentunya masih berkaitan
erat dalam kehidupan sehari-hari, atau dengan kerja nyata, tidak
sekedar menyampaikan namun dibarengi juga dengan pencapaian
diri terlebih dahulu.
Evaluasi Aktivitas dakwah M. Haris Hakam juga ditandai
dengan adanya murid-muridnya yang telah berkiprah di tengah
masyarakat. Banyaknya yang berhasil menjadi guru ataupun dai dan
telah mendirikan Pondok Pesantren di berbagai daerah.
73
Dalam mencapai keberhasilan tersebut, tentu tidaklah
diperoleh secara instan tanpa adanya sebuah bekal yang cukup,
melainkan dengan bersusah payah dan ditempuh dengan waktu yang
tidaklah sebentar.
B. Saran
Semoga dengan popularitas yang telah dicapai oleh M. Haris
Hakam tidak menjadikannya tinggi hati, melihat M. Haris Hakam
sudah berusia cukup lama dalam berdakwah di layar televisi
dibandingkan dengan para da’i dan da’iyah lainnya.
Mengenai materi ceramah yang disampaikan, maka M. Haris
Hakam sudah saatnya membuka pelatihan kelas kaderisasi da’i
ataupun da’iyah yang ingin terjun berdakwah di bagian televisi
khusunya mahasiswi IIQ Jakarta, apalagi dengan perkembangan
teknologi dan masuknya informasi di tengah-tengah kita yang cukup
pesat.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid, Gagasan Dakwah, Pendekatan Komunikasi Antarbudaya ,
Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.
Ahmad Risli, Aktivitas Dakwah Drs. KH. Abdul Hamid Suyuti. Skripsi
Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang, 2014, Tidak diterbitkan.
Ahmad Shofi, Aktivitas Dakwah KH. Muhyidin Na’im Melalui Masjid Al-
Akhyar Kemang Jakarta Selatan, Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010, Tidak diterbitkan.
Ali Mustafa Ya’qub, Sejarah dan metode dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2014.
Amin Ahsan Ishlahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah, Jakarta: Litera
Antara Nusa, 1985.
Anisa Rochmania, Metode Dakwah Bil Lisan KH. Abdul Mujib Sholeh
Terhadap Jama’ah Pengajian Rutin Sabtunan Di Kecamatan Tayu
Kabupaten Pati, Skripsi, UIN Walisongo Semarang, Tidak
diterbitkan.
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas.
Fakhrurozi, Aktivitas Dakwah Hasan al-Banna. Skripsi, Semarang:
Fakultas, Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2009, Tidak
diterbitkan.
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, Jakarta: Prenamedia Group, 2017.
Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di
Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Tidak diterbitkan.
Husein Ja’far Al-Hadar, Tak di Ka’bah. Di Vatikan, atau di Tembok
Ratapan, Tuhan ada di Hatimu, Jakarta:Noura Book, Juli 2020.
Ismah Salman, Strategi Dakwah di Era millennium, Jurnal Kajian Dakwah
dan Budaya, Jakarta: UIN Syahid, 2004.
Istiqomah Metode Dakwah Dalam Al-Qur`an Surat Ali Imran 104 An-Nahl
125 dan Thaha 43-44 menurut pandangan M.Quraish Shihab dan
Hamka, Skripsi, Jakarta: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ
Jakarta, 2019, Tidak diterbitkan.
75
Jalaluddin Rachmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003.
Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta:
Paradigma, 2010.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al Amin
Press, 1997.
M. Munir, Metode Dakwah edisi revisi, Jakarta: Prenamedia Group, 2015.
Mashdar Helmi, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, Semarang: Toha
Putra, 1977.
Maulidar, Konsep Dakwah Menurut Quraish Shihab, Skripsi, UIN Ar-
Raniry Darussalam-Banda Aceh, 2018 dalam buku M. Quraish
Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994.
Moch. Fakhruroji, Dakwah di Era Media Baru, Teori dan Aktivisme
Dakwah di Internet, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017.
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Edisi Revisi), Jakarta: Kencana, 2017.
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenamedia Group, 2004.
Mudzakir, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bogor: Pustaka Litera AntarNusa,
2013.
Muri Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.
Muhammad Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana,
2009.
Nadirsyah Hosen, Tafsir Al-Qur’an di Medsos mengkaji makna dan rahasia
ayat suci pada era media sosial, Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2019.
Najamudidin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2008.
Nurudin, ”Problematika Dakwah Islam Masjid Al-Ikhlas Desa Bangunharjo
Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul,” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2007.
Nurwahidah Alimuddin, Konsep Dakwah Dalam Islam, dalam Jurnal
Hunafa Vol. 4 No. 1 Maret 2007.
76
Riki Efendi, Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Prof.Dr. KH. Ali Mustafa
Yaqub,MA”. Skripsi, Jakarta, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2009, Tidak diterbitkan.
Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, Cet. I;
Jakarta: Amzah, 2008.
Samuel Soeitoe, Psikologi Pendidikan II, Jakarta: FEUI, 1982.
Saputra Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2012.
Syekh Ali Mahfudz, Hidayatul Mursyidin, Libanon: Dar Al-Ma rifat, tt.
Siti Muriah, Metode Dakwah kontemporer, Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2000.
Sojogyo dan PujiwatiSoyogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan,
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1999.
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2014.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Supriadi, Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Qurrata A’yunin, Skripsi, Jakarta,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013, Tidak diterbitkan.
Suwanto, Komunikasi Organisasi Kontemporer, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media,2018.
Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, Jakarta: LPPI IIQ, 2017.
Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Jakarta Selatan: PT Al-Mawardi
Prima, 2016.
Toto Tasmara Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Umi Musyarrofah, Dakwah KH. Hamam Dja‟far dan Pondok Pesantren
Pabean, Jakarta: Uin Press, 2009.
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali, 2012.
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, Bandung: Rosda Karya, 2010.
Warson Munawwwir, Kamus Al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progressif,
1994.
77
Yusuf, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan(Jakarta: Kencana, 2017).
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-
22657-7-(9)babii.pdf diakses tanggal 25 November 2019.
https://www.instagram.com/assalamualaikumnusantara1/ diakses tanggal
09 Agustus 2020.
https://www.instagram.com/assalamualaikumnusantara1/ diakses tanggal
09 Agustus 2020.
https://www.instagram.com/cahayahatiinews/ diakses tanggal 09 Agustus
2020.
https://www.instagram.com/cahayahatiinews/ diakses tanggal 09 Agustus
2020.
https://www.instagram.com/damai_tvone/ diakses tanggal 09 Agustus 2020.
https://www.instagram.com/damai_tvone/ diakses tanggal 09 Agustus 2020.
https://www.nu.or.id/post/read/121392/berdakwah-tanpa-cukup-ilmu--
niscaya-bakal-terhina diakses pada tanggal 11 Agustus 2020.
https://www.youtube.com/results?search_query=elshintadakwah+kh+haris+
hakam diakses tanggal 09 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=A_ipT8yBqoc&pbjreload=101 diakses
tanggal 09 Agustus 2020.
Wawancara dengan Nara Sumber, KH. M. Haris Hakam, Gandaria Jakarta
Selatan, 17 Juli 2020.
Wawancara dengan Nara Sumber, KH. M. Haris Hakam, Masjid Al-Husaini
Ciputat, 23 November 2019.
Wawancara dengan Nara Sumber, KH. M. Haris Hakam, Pondok Pesantren
Assafinah Bogor, 07 April 2020.
Wawancara dengan Pembawa Acara Damai Indonesiaku, H. Agung Izul
Haq, Studio 3 TVone Jakarta Selatan, 12 April 2020.
Wawancara dengan Producer Damai Indonesiaku, Robby, Pondok
Pesantren Assafinah Bogor, 07 April 2020.
124
CURRICULUM VITAE
Zakiyah. Panggilan akrabnya Kiya, lahir di Kota
Jakarta pada hari Minggu, 09 April 1995. Penulis
merupakan anak bungsu dari sebelas bersaudara,
terlahir dari pasangan A. Zayadi Maula dan Siti
Maryamah. Berasal dari daerah Pondok Kelapa,
Duren Sawit, Jakarta Timur. Penulis mulai
menempuh masa pendidikannya dari TK RA Az-
Zakiyah lulus pada tahun 2002. Kemudian
melanjutkan pendidikan sekolah dasar Negeri
Pondok Kopi 01 Pagi tamat pada tahun 2007, lalu
peneliti melanjutkan pendidikannya di Madrasah
Mu’allimin Mu’allimat Al-Hikmah 2 Benda, Jawa Tengah, dan lulus pada
tahun 2014. Setelah lulus, penulis mengabdi di Pondok Pesantren Tahfidzul
Qur’an (PTQ) Putri Al-Hikmah 2 Benda, di bawah asuhan KH. Izzuddin
Masruri hingga dua tahun.
Pada bulan Juli tahun ajaran 2016/2017 penulis memutuskan untuk
melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI). Selama menjadi Mahasiswa, penulis juga aktif
mengikuti organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa Ushuluddin dan Dakwah
(DEMA-FUD) IIQ Jakarta selama dua periode pada tahun 2017 s/d 2019.
Setelah bergilir menempati Asrama IIQ dengan adik kelas, penulis
berpindah ke Pondok Pesantren Al-Qur’an Baitul Qurro’ Ciputat pada saat
semester lima, hanya selama satu tahun di bawah asuhan Ibu Dra. Hj. Maria
Ulfa. Dan kembali menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Qur’an Nur
Medina Pondok Cabe, tahun 2019 di bawah asuhan Ibu Hj. Arbiyah
Mahfudz, S.Thi namun, hanya berlangsung selama tiga bulan untuk mengisi
waktu libur semesternya. Kemudian setelah sekian kisah berpindah-pindah
tempat, penulis kembali ke rumah alamat orang tuanya di Jakarta Timur.
Dan saat ini penulis sedang fokus terhadap pendidikannya untuk
menamatkan studinya pada tahun 2020.
Untuk mengirim masukan baik kritikan ataupun saran, penulis bisa
dihubungi melalui, No: 08996393411, atau email: [email protected].
Demikian biodata ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, semoga apa
yang telah ditulis bermanfaat bagi para pembaca, Amin.