AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA KULIT BUAH MANGGA · aktivitas antiinflamasi infusa kulit buah...
Transcript of AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA KULIT BUAH MANGGA · aktivitas antiinflamasi infusa kulit buah...
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA KULIT BUAH MANGGA
(Mangifera indica L.) INDRAMAYU PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN 1%
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Maria Rizki Afanti
NIM : 148114144
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA KULIT BUAH MANGGA
(Mangifera indica L.) INDRAMAYU PADA MENCIT JANTAN GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN 1%
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Maria Rizki Afanti
NIM : 148114144
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
8 Desember 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus sumber harapan dan kekuatan, yang tak henti
menyayangi dan memberi segala yang aku butuhkan
Bapak Ibuku sumber semangat yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan yang tak terhingga
Kedua kakak kembarku sumber kepercayaan diri yang selalu memberikan motivasi yang membangun
Teman-temanku yang selalu memberikan keceriaan selama ini
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih-Nya yang
begitu besar, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktivitas
Antiinflamasi Infusa Kulit Buah Mangga (Mangifera Indica L.) Indramayu Pada
Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin 1%” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ungkapan terimakasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing tercinta
yang telah sabar membimbing dan memberi arahan dengan sepenuh hati
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt., Ph.D. selaku Dosen Penguji sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberi bimbingan, kritik, dan saran
yang sangat membangun dalam penelitian ini.
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Penguji yang
telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam peneliaian ini.
5. Keluarga besar Andreas Sutowiyadi yang telah memberikan doa, dukungan,
dan kasih sayang yang sangat melimpah selama ini.
6. Kedua kakak yang sangat luar biasa, Agatha Lisdiantina dan Agnes
Lisdiantini untuk semangat dan kasih sayangnya selama ini.
7. Sahabat terbaik Novika Bernadelpin, Melviya, dan Tiersa Wulandari yang
selalu memberikan semangat dan menceriakan hari-hariku.
8. Teman-teman kelompok skripsi kulit mangga Lie, Elvina dan Yunisca
Febrianty yang telah bekerja keras selama ini.
9. Teman-teman satu bimbingan Bunda Sita, Momon, Ana, Ivon, Bang Satria,
Tera, Roma, dan Felix untuk semangatnya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian naskah skripsi
ini namun tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk penelitian selanjutnya. Akhir kata semoga penelitian ini
bermanfaat bangi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
Farmasi.
Yogyakarta, 8 Desember 2017
Penulis,
Maria Rizki Afanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 7
KESIMPULAN ...................................................................................................... 19
SARAN .................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20
LAMPIRAN ........................................................................................................... 23
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata AUC total pada uji pendahuluan dosis efektif K-
diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% ............................. 9
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC total (mm.menit) pada uji pendahuluan dosis
efektif K-diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% pada
jangka sorong ................................................................................. 10
Tabel III. Hasil Uji LSD AUC total (mL.menit) pada uji pendahuluan dosis
efektif K-diklofenak dan selang pemberian karagenin 1 % pada
pletismometer ................................................................................ 11
Tabel IV. Rata-rata AUC total dan PI pada uji aktivitas antiinflamasi (jangka
sorong) ........................................................................................... 14
Tabel V. Rata-rata AUC total dan PI pada uji aktivitas antiinflamasi
(pletismometer) .............................................................................. 14
Tabel VI. Hasil uji LSD aktivitas antiinflamasi (jangka sorong) ................... 15
Tabel VII. Hasil uji LSD aktivitas antiinflamasi (pletismometer) .................. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penurunan tebal udema akibat injeksi karagenin tiap satuan waktu
yang diukur menggunakan jangka sorong...................................... 12
Gambar 2. Penurunan tebal udema akibat injeksi karagenin tiap satuan waktu
yang diukur menggunakan pletismometer ..................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar kulit buah mangga kering setelah dioven. ........................ 22
Lampiran 2. Gambar serbuk kulit buah mangga hasil ayakan ........................... 22
Lampiran 3. Gambar infusa kulit buah mangga ................................................ 22
Lampiran 4. Perhitungan dosis .......................................................................... 23
Lampiran 5. Surat Ethical Clearence (EC)......................................................... 24
Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong. ........................................................ 25
Lampiran 7. Kalibrasi pletismometer. ................................................................ 26
Lampiran 8. Injeksi karagenin secara subplantar ............................................... 26
Lampiran 9. Pengukuran tebal dan volume udema ........................................... 26
Lampiran 10. Surat legalitas penggunaan SPSS untuk mengolah data statistik. .. 27
Lampiran 11. Hasil uji statistik data yang diukur menggunakan jangka sorong. . 28
Lampiran 12. Hasil uji statistik data yang diukur menggunakan pletismometer. 37
Lampiran 13. Surat pengesahan determinasi buah Mangifera indica L. .............. 47
Lampiran 14. Perhitungan kadar air serbuk kering kulit buah mangga. ............... 48
Lampiran 15. Hasil uji kualitatif flavonoid. ......................................................... 48
Lampiran 16. Hasil uji kualitatif tanin .................................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Inflamasi merupakan respon protektif tubuh terhadap adanya kerusakan
jaringan. Kulit buah mangga memiliki kandungan flavonoid dan tanin yang
memiliki potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antiinflamasi infusa kulit buah mangga (Mangifera indica L.) Indramayu
(IKBMI) terhadap penurunan udema telapak kaki belakang mencit yang terinduksi
karagenin 1% dan persentase penghambatan inflamasi.
Jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola
searah. Dua puluh lima ekor mencit dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I
(kontrol negatif) diberikan aquadest, kelompok II (kontrol positif) diberikan K-
diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB, dan kelompok III-V (kelompok perlakuan)
diberikan dosis infusa masing-masing 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/gBB secara peroral.
Lima belas menit kemudian diinjeksikan 0,1 mL karagenin 1% secara subplantar.
Tebal udema diukur menggunakan jangka sorong dan volume udema diukur
menggunakan pletismometer selama 6 jam. Persen penghambatan inflamasi pada
jangka sorong dan pletismometer masing-masing adalah 50,31±0,59% dan
76,45±0,62% untuk kelompok kontrol positif; 38,44±0,68% dan 71,95±1,09%
untuk IKBMI dosis 0,83 mg/gBB; 28,46±2,58% dan 67,18±1,46% untuk IKBMI
dosis 1,67 mg/gBB; 18,85±0,69% dan 60,35±0,81% untuk IKBMI dosis 3,33
mg/gBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IKBMI memiliki aktivitas
antiinflamasi.
Kata kunci : antiinflamasi, infusa, kulit buah mangga (Mangifera indica L.)
Indramayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Inflammation is the body's protective response to tissue damage. Mango
peel contains flavonoids and tannins that have potential as anti-inflammatory. The
objective of this research is to know the antiinflammatory activity of Indramayu
mango (Mangifera indica L.) peel infusion (IKBMI) as anti-inflammatory by
decreasing the foot udema that induction by 1% of carrageenan and percentage of
inflammatory inhibition.
Types of this study is experimental research with complete randomized
design of unidirectional patterns. Twenty five mice were divided into five groups.
Group I (negative control) was given aquadest, group II (positive control) was given
K-diclofenac dose 4.48 mg / kgBW, and group III-V (treatment group) given dose
of infusion each 0.83; 1.67; and 3.33 mg/gBW peroralally. Fifteen minutes
subsequently injected 0.1 ml of 1% carragenin in subplantar. The thickness of
udema was measured using a sliding range and udema volume was measured using
a plethysmometer for 6 hours. Percent inflammatory inhibition in the sliding and
pletismometer terms were 50.31±0.59% and 76.45±0.62% for the positive control
group, respectively; 38.44±0.68% and 71.95±1.09% for IKBMI dose 0.83 mg/
gBW; 28.46±2.58% and 67.18±1.46% for IKBMI dose 1.67 mg/gBW;
18.85±0.69% and 60.35±0.81% for IKBMI dose 3.33 mg/gBW. The results showed
that IKBMI has anti-inflammatory activity.
Keywords: anti-inflammatory, infusion, mango peel (Mangifera indica L.)
Indramayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon protektif tubuh terhadap kerusakan jaringan
yang disebabkan oleh trauma fisik, infeksi mikroba, ataupun iritasi akibat zat kimia
(Whalen et al., 2015). Biasanya diobati menggunakan obat Antiinflamasi Non
Steroid (AINS), namun penggunaan obat AINS jangka panjang dapat menimbulkan
efek samping seperti dyspepsia, iritasi lambung, ulkus gaster, bahkan pendarahan
saluran cerna (Natalie, 2012). Oleh karena itu penggunaan obat tradisional
dipertimbangkan untuk mengurangi resiko terjadinya efek samping, salah satunya
adalah pemanfaatan buah mangga (Kim et al., 2010).
Berdasarkan penelitian Kuganesan et al., (2017) ekstrak etil asetat kulit
buah, daging, dan biji dari tiga varietas buah mangga (Mangifera indica L.) di Sri
Lanka yaitu Willard, Vellaicolomban, dan Karuthacolomban menunjukkan
aktivitas antioksidan yang signifikan dalam uji DPPH, menghambat produksi nitric
oxide (NO) dan aktivitas antiinflamasi dengan melindungi membran Red Blood
Cell (RBC) dari hemolisis secara in vitro. Aktivitas antioksidan paling tinggi
terdapat dalam ekstrak biji varietas Karuthacolomban pada konsentrasi 7,73±0,26
μg/mL. Aktivitas penghambatan NO paling besar adalah ekstrak kulit varietas
Vellaicolomban pada konsentrasi 47,99±2,56 μg/mL, sedangkan aktivitas
antiinflamasi yang paling besar terdapat dalam ekstrak biji varietas
Karuthacolomban 128,19±5,27 μg/mL. Senyawa yang diduga berperan dalam
proses antioksidan dan antiinflamasi disebabkan karena tingginya kandungan
fenolik seperti tanin dan flavonoid. Total kandungan fenolik yang terbesar terdapat
dalam ekstrak kulit varietas Willard pada konsentrasi 275,61±5,24 μg/mL
sedangkan total flavonoid terbesar terdapat dalam ekstrak kulit varietas
Karuthacolomban pada konsentrasi 187,65±17,05 μg/mL. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, dapat dilihat bahwa aktivitas dari masing-masing varietas menunjukkan
hasil yang berbeda-beda, hal inilah yang mendasari peneliti untuk meneliti
mengenai potensi salah satu varietas mangga di Indonesia, yaitu varietas
Indramayu.
Bagian buah yang dipakai dalam penelitian ini adalah bagian kulit buah
karena berdasarkan penelitian Kim et al., (2010), kulit buah mangga menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jumlah flavonoid lebih tinggi dibandingkan dengan daging buah mangga. Selain itu
menurut Thambi et al., (2016) ekstrak air dari kulit buah mangga konsentrasi 5%
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi terhadap uji DPPH, yaitu sebesar 94,2%.
Aktivitas antioksidan yang dimiliki diduga karena adanya beberapa kandungan
seperti flavonoid dan tanin.
Mekanisme flavonoid sebagai antiinflamasi adalah dengan menghambat
jalur lipooksigenase dan siklooksigenase, menghambat biosintesis prostaglandin,
menghambat produksi NO dan menghambat degranulasi neutrophil sehingga asam
arakidonat yang merupakan prekusor inflamasi tidak terlepas (Rathee, et al., 2009).
Mekanisme tanin sebagai antiinflamasi adalah dengan menghambat inducible nitric
oxide syntase (iNOS) sehingga produksi NO yang merupakan salah satu agen
inflamasi terhambat (Jeffers, 2006).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induksi edema
kaki menggunakan karagenin 1%. Merupakan metode yang reproduksibel dan
dianggap paling sederhana serta dapat segera terbentuk inflamasi (Ma et al., 2013).
Karagenin dipilih karena dapat menyebabkan edema pada daerah subplantar kaki
mencit (Nair et al., 2013), dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan, serta
memberikan respon lebih peka terhadap obat antiinflamasi dibanding senyawa
iritan lainnya (Fridiana, 2012).
Metode pengukuran udema yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengukuran menggunakan jangka sorong dan pletismometer. Pletismometer
memiliki prinsip pengukuran berdasarkan hukum Archimedes, yang menyatakan
bahwa apabila benda dimasukkan ke dalam zat cair, akan menimbulkan gaya atau
tekanan ke atas. Metode ini merupakan metode yang sensitif dan sederhana,
parameter yang diukur adalah volume dalam satuan mL. Sedangkan penggunaan
jangka sorong dengan tujuan untuk untuk mengukur ketebalan udema dengan
satuan mm. Metode pengukuran jangka sorong ini merupakan salah satu metode
yang relatif sederhana, baik dari instrumen yang dibutuhkan, proses perlakuan,
pengamatan, pengukuran sampai dengan pengolahan data (Sukmawati, et al.,
2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Uji aktivitas antiinflamasi kulit buah mangga (Mangifera indica L.)
Indramayu diuji menggunakan bentuk sediaan infusa. Sediaan infusa dipilih karena
mudah, cepat, dapat langsung diaplikasikan oleh masyarakat. Ismarani (2012)
menjelaskan bahwa senyawa flavonoid dan tanin merupakan senyawa polar,
sehingga cenderung larut dalam air. Sehingga pembuatan sediaan infusa cocok
untuk menarik senyawa flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai antiinflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dan
persentase penghambatan inflamasi dari pemberian infusa kulit buah mangga
(Mangifera indica L.) Indramayu (IKBMI) terhadap penurunan udema telapak kaki
belakang mencit yang terinduksi karagenin 1%
METODE PENELITIAN
Metode
Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah, menggunakan metode induksi edema kaki menggunakan
karagenin 1%.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur
Swiss usia 2-3 bulan dengan berat badan 20-30g yang diperoleh dari Laboratorium
Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, kulit buah mangga
Indramayu, karagenin tipe λ (Sigma Chemical Co) yang diperoleh dari
Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, NaCl fisiologis 0,9 % dan Cataflam® Fast yang diperoleh dari Apotek
Sanata Dharma, aquadest, serbuk magnesium, etanol 95% (EMSURE®), HCL
pekat (EMSURE®) dan FeCl3 (Merck). Alat yang digunakan adalah pletismometer
(Ugo Basile®), jangka sorong (TORA®), timbangan analitik (Mettler Toledo®),
oven (Memmert®), ayakan no. 40 dan 50 (Retsch®), moisture balance (Mettler
Toledo®), panci enamel, alat gelas, thermometer, kain flannel, spuit injeksi, spuit
oral, dan stopwatch.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penyiapan kulit buah mangga
Buah mangga Indramayu diperoleh dari UD. Buah Segar, Pasar Induk Buah
dan Sayur Giwangan, Jl. Imogiri Timur, Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Sebelum digunakan, buah dideterminasi di Fakutlas Farmasi Laboratorium Biologi
Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Buah yang masih segar dicuci
dengan air mengalir hingga bersih. Buah kemudian dikupas dan kulitnya diambil
sebagai bahan uji. Kemudian kulit disebarkan tanpa menumpuk pada wadah di oven
dengan suhu 500C selama 4 hari. Gambar kulit mangga kering dapat dilihat pada
lampiran 1. Kulit mangga kering diserbuk dengan mesin penyerbuk dan diayak
menggunakan ayakan nomor 40 dan 50. Dimaksudkan semua serbuk dapat
melewati ayakan nomor 40 dan tidak lebih dari 40% serbuk melewati ayakan nomor
50 (Syamsuni, 2006). Serbuk yang diambil adalah serbuk yang berada diantara
ayakan nomor 40 dan 50. Semakin besar nomor ayakan maka semakin halus serbuk
yang dihasilkan, oleh karena itu peneliti menggunakan nomor ayakan nomor 40 dan
50 yang merupakan nomor ayakan yang terbesar yang tersedia di laboratorium.
Serbuk hasil ayakan dapat dilihat pada lampiran 2.
Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan di Laboratorium Teknologi dan Formulasi
Sediaan Padat (FTSF) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Serbuk kering kulit buah mangga yang sudah diayak ditimbang sebanyak 5g,
selanjutnya dimasukkan ke dalam alat moisture balance dan diratakan. Serbuk
dipanaskan dengan suhu 1050C selama 15 menit, kemudian kadar air akan muncul
pada layar digital secara otomatis, dilakukan replikasi sebanyak 3 kali (Anonim,
2014).
Pembuatan infusa kulit buah mangga
Serbuk kering kulit buah mangga Indramayu ditimbang sebanyak ± 10g.
Serbuk dimasukkan ke dalam panci enamel dan ditambahkan 100 mL aquadest.
Kemudian dipanaskan pada suhu 90oC selama 15 menit. Waktu 15 menit dihitung
ketika suhu campuran telah mencapai 90oC. Setelah 15 menit, campuran tersebut
diambil dan diperas menggunakan kain flannel kemudian ditambahkan air panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa 100 mL (BPOM,2010).
Hasil infusa dapat dilihat pada Lampiran 3.
Pengujian kandungan flavonoid dan tanin secara kualitatif
Pengujian dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sebanyak 2 mL filtrat yang
diperoleh ditambah 0,1 g serbuk magnesium, 2 mL ethanol 95%, dan 10 tetes HCL
pekat, digojog dan diamati warna yang terbentuk jika berwarna jingga maka potitif
terdapat flavonoid (Azizah et al., 2014). Untuk menguji senyawa tanin, diambil
sebanyak 1 mL filtrat dari hasil perebusan sebelumnya dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, kemudian ditambahkan 3 tetes FeCl3 1% yang akan menunjukkan
warna hijau kehitaman jika positif terdapat tanin (Setyowati et al., 2014 &
Nurviana, 2016).
Penentuan peringkat dosis perlakuan
Pemberian IKBMI berdasarkan volume maksimum pemberian peroral pada
mencit yaitu 1 mL dan konsentrasi infusa 10% menghasilkan dosis maksimal 3,33
mg/gBB pada mencit 30 g. Kemudian dosis 1 dan 2 didapatkan dari membagi
kelipatannya, sehinga diperoleh dosis 0,83 mg/gBB, 1,67 mg/gBB, dan 3,33
mg/gBB. Perhitungan peringkat dosis tertera pada lampiran 4.
Perlakuan hewan uji
Penelitian ini telah mendapatkan Ethical Clearence dari Medical and Health
Research Ethics Committee (MHREC) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada (Lampiran 5). Pada penelitian ini terdapat uji pendahuluan dan pengujian
aktivitas antiinflamasi IKBMI. Pada uji pendahuluan menggunakan 15 mencit
dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif (aquadest),
kelompok II diberikan K-diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (15 menit), kelompok III
diberikan K-diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB (15 menit), kelompok IV diberikan K-
diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (30 menit), dan kelompok V diberikan K-
diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB (30 menit). Pada pengujian aktivitas antiinflamasi
IKBMI menggunakan 25 mencit dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai
kontrol negatif (aquadest), kelompok II diberikan K-diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB, kelompok III-V diberikan IKBMI dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/gBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Lima belas menit kemudian diinjeksikan 0,1 ml karagenin 1% secara subplantar
pada kaki kiri dan spuit kosong pada kaki kanan (Lampiran 6)
Pengukuran aktivitas antiinflamasi
Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan pengukuran tebal
udema telapak kaki belakang mencit menggunakan jangka sorong dan volume
udema menggunakan pletismometer mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120,
150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setelah diinjeksi karagenin 1%
(Lampiran 7). Sebelum digunakan, jangka sorong dikalibrasi oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karpet, dan Plastik Laboratorium
dan Kalibrasi (Lampiran 8). Pletismometer dikalibrasi menggunakan probe di
Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk memastikan kelayakan, akurasi, dan presisi dari alat
tersebut (Lampiran 9).
Analisis hasil
Nilai selisih tebal udema dan volume udema telapak kaki mencit terinduksi
karagenin pada masing-masing perlakuan di setiap rentang waktu pengukuran
dihitung menggunakan luas Area Under Curve (AUC) dengan metode trapezoid.
Nilai AUC menggambarkan konsentrasi obat di dalam plasma darah, sehingga
dapat dikaitkan sengan efek farmakologi suatu obat (Rescigno, 2000). Rumus
perhitungan sebagai berikut :
AUC0-x =( C1+C0
2 x t1-t0 ) + (
C2+C1
2 x t2-t0 ) + …. + (
Cn+Cn−1
2 x tn-tn-1 )
Keterangan :
AUC0-x = Area Under Curve dari volume atau tebal udema
telapak kaki mencit pada menit ke-0 sampai menit ke-
360
Cn + Cn-1 = Besarnya volume atau tebal udema dari menit ke-0
sampai menit ke-360
tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0
sampai menit ke-360
Aktifitas antiinflamasi IKBMI dapat dilihat dari persen (%) penghambatan
inflamasi. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penghambatan inflamasi (%) = (AUC0−x)0 − (AUC0−x)n
(AUC0−x)0 x 100 %
Keterangan :
(AUC0-x)0 = AUC0-x rata-rata dari AUC volume atau tebal udema
telapak kaki mencit pada kelompok kontrol negatif
(AUC0-x)n = AUC0-x rata-rata dari AUC volume atau tebal udema
telapak kaki mencit pada masing-masing hewan uji
yang diberi senyawa uji dengan dosis sebesar n
Hasil pengukuran dianalisis secara statistik menggunakan program “IBM
SPSS statistics 22 Lisensi UGM” (Lampiran 10) dengan uji Shapiro-Wilk untuk
melihat distribusi data. Berdasarkan uji tersebut didapatkan hasil bahwa semua
kelompok data terdistribusi normal (p>0,05). Dilanjutkan uji homogenitas dengan
Levene test menunjukkan hasil yang homogen. Dilanjutkan uji ANOVA satu arah
dengan taraf kepercayaan 95 % diperoleh hasil bahwa terdapat dua kelompok data
yang mempunyai perbedaan rerata yang bermakna sehingga dilanjutkan dengan
analisis Post-Hoc menggunakan uji LSD untuk mengetahui kelompok mana yang
berbeda secara bermakna. Hasil analisis statistik data jangka sorong dapat dilihat
pada lampiran 11 dan hasil analisis statistik data pletismometer pada lampiran 12.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil determinasi buah mangga
Hasil determinasi buah mangga (Mangifera indica L.) Indramayu yang
dilakukan di Fakutlas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta adalah benar
buah mangga (Mangifera indica L.) (Lampiran 13). Pada penelitian terdapat
keterbatasan yaitu, determinasi tidak dapat sampai pada tingkat varietas karena
untuk melakukan identifikasi varietas tidak cukup dengan melihat buahnya saja,
melainkan perlu melihat tinggi tanaman, percabangan, morfologi batang, daun,
bunga, biji, panjang tangkai buah, dan banyak buah pertandan (Anonim, 2006).
Pada penelitian ini, varietas Indramayu diketahui dari hasil wawancara dengan
pedagang buah yang mengatakan bahwa buah mangga diperoleh dari lahan
pertanian di daerah Indramayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penetapan kadar air serbuk kulit mangga
Penetapan kadar air dilakukan untuk mengetahui kadar air yang berada di
dalam serbuk serta mengetahui apakah serbuk kulit mangga yang digunakan telah
memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10% (Dirjen POM,
1995) dan menurut bagian tanaman yaitu kulit buah, kadar air yang ditetapkan
adalah < 8% (Agoes, 2009). Penetapan kadar air dilakukan menggunakan alat
moisture balance di Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat (FTSF)
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada penelitian ini,
didapatkan kadar air 4,92 ± 0,48 % b/b (Lampiran 14). Sehingga dapat dikatakan
bahwa kadar air tersebut telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik.
Hasil pengujian kandungan flavonoid dan tanin secara kualitatif
Hasil pengujian flavonoid didapatkan warna jingga. Magnesium dan HCL
berfungsi untuk mereduksi inti benzopiron yang terdapat pada struktur flavonoid
sehingga terbentuk perubahan warna menjadi jingga (Lampiran 15). Pada pengujian
tanin didapatkan perubahan warna menjadi hijau kehitaman, warna ini terbentuk
dari hasil reaksi antara tanin dengan ion Fe3+ yang membentuk senyawa kompleks
(Lampiran 16) (Setyowati, et al., 2014). Hal ini menunjukkan bahwa dalam IKBMI
terdapat kandungan flavonoid dan tanin yang diduga berperan sebagai agen
antiinflamasi.
Uji pendahuluan
Pada penelitian ini, uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan dosis
efektif K-diklofenak sebagai kontrol positif serta selang waktu pemberian antara K-
diklofenak dengan karagenin 1% yang paling efektif. Hasil rata-rata AUC total
dapat dilihat pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel I. Rata-rata AUC total pada uji pendahuluan dosis efektif K-
diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% (n=5)
Kelompok Rata-rata AUC total ( X ±SE) Nilai p
Jangka sorong
(mm.menit)
Pletismometer
(mL.menit)
Jangka
sorong
Pletismometer
Aquadest
15 menit 484,49±5,63 32,90±1,53 0,980 (N) 0,780 (N)
K-diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB 15
menit
231,27±1,85 7,85±0,26 0,809 (N) 0,637 (N)
K-diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB 15
menit
255,34±8,32 8,85±0,87 0,309 (N) 1,000 (N)
K-diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB 30
menit
241,74±2,19 8,93±0,87 0,548 (N) 1,000 (N)
K-diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB 30
menit
313,03±10,95 9,70±0,15 0,415 (N) 0,855 (N)
Keterangan :
X : Rata-rata
SE : Standar Error (SD/√𝑛)
N : Distribusi data normal (p>0,05)
Pada penelitian ini nilai rata-rata AUC total menggambarkan besarnya
udema pada kaki mencit. Semakin tinggi nilai rata-rata AUC total, maka efek
antiinflamasi suatu senyawa semakin rendah. Hasil yang didapatkan menunjukkan
bahwa nilai rata-rata AUC total aquadest pada jangka sorong dan pletismometer
adalah yang terbesar, yaitu 484,49±5,63 dan 32,90±1,53. Hal ini menunjukkan
bahwa aquadest tidak memiliki efek antiinflamasi (Djunarko, et al., 2016).
Penentuan dosis K-diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin 1%
yang paling efektif dilakukukan uji Post-Hoc menggunakan uji LSD, untuk
membandingkan nilai rata-rata AUC total antar kelompok. Hasil uji LSD jangka
sorong dan pletismometer masing-masing dapat dilihat pada tabel II dan III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC total (mm.menit) pada uji pendahuluan dosis
efektif K-diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% pada
jangka sorong
Kelompok K-
diklofenak
dosis I
(15 menit)
K-
diklofenak
dosis II
(15 menit)
K-
diklofenak
dosis I
(30 menit)
K-
diklofena
k dosis II
(30
menit)
Aquadest
(15 menit)
K-diklofenak
dosis I
(15 menit)
- BB BTB BB BB
K-diklofenak
dosis II
(15 menit)
BB
- BTB BB BB
K-diklofenak
dosis I
(30 menit)
BTB BTB
- BB BB
K-diklofenak
dosis II
(30 menit)
BB BB BB
- BB
Aquadest
(15 menit) BB BB BB BB
-
Keterangan :
BB : Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel III. Hasil Uji LSD AUC total (mL.menit) pada uji pendahuluan dosis
efektif K-diklofenak dan selang pemberian karagenin 1% pada
pletismometer
Kelompok K-
diklofenak
dosis I
(15 menit)
K-
diklofenak
dosis II
(15 menit)
K-
diklofenak
dosis I
(30 menit)
K-
diklofenak
dosis II
(30 menit)
Aquadest
(15
menit)
K-diklofenak
dosis I
(15 menit)
- BTB BTB BTB BB
K-diklofenak
dosis II
(15 menit)
BTB
- BTB BTB BB
K-diklofenak
dosis I
(30 menit)
BTB BTB
- BTB BB
K-diklofenak
dosis II
(30 menit)
BTB BTB BTB
- BB
Aquadest
(15 menit) BB BB BB BB
-
Keterangan :
BB : Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Berdasarkan hasil uji LSD, dapat dilihat bahwa kelompok yang
mendapatkan K-diklofenak dengan selang waktu 15 menit mempunyai perbedaan
yang bermakna dibandingkan dengan kelompok aquadest. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam waktu 15 menit sudah dapat menurunkan udema pada kaki mencit
baik pada jangka sorong maupun pletismometer. Pada kelompok K-diklofenak
dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu 15 menit memiliki nilai rata-rata AUC total yang
lebih kecil dibandingkan dengan dosis 9,1 mg/kgBB pada selang waktu 15 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan dosis 4,48 mg/kgBB dapat menurunkan udema
lebih besar dibandingkan dengan dosis 9,1 mg/kgBB. Sehingga dalam penelitian
ini digunakan dosis 4,48 mg/kgBB selang waktu 15 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Uji Aktivitas Antiinflamasi IKBMI
Aktivitas antiinflamasi IKBMI dapat dilihat dari penurunan tebal dan
volume udema tiap satuan waktu setelah diinduksi karagenin 1%. Pola penurunan
tebal udema dapat dilihat pada gambar 1 dan pada gambar 2 untuk melihat
penurunan volume udema. Berdasarkan gambar 1 dan 2, dapat dilihat bahwa tebal
udema maksimum pada pemberian aquadest terjadi pada menit ke-150, nilai PI
pada k-diklofenak, IKBMI dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/gBB berturut-turut adalah
sebagai berikut 62,09; 45,75; 49,02; dan 32,68%. Volume udem maksimal pada
pemberian aquadest terjadi pada menit ke-120, dengan nilai PI berturut-turut 83,34;
50; 66,67; dan 41,67%. Hasil yang didapatkan dari jangka sorong dan
pletismometer menunjukkan hasil yang berbeda, hal ini dimungkinkan karena
pengukuran volume udema terganggu karena kaki mencit yang bergerak saat
pengukuran dan saat pengukuran tebal udema yang terlalu menekan kaki mencit.
Selain itu, pengukuran menggunakan pletismometer dilakukan setelah pengukuran
menggunakan jangka sorong, sehingga dimungkinkan terjadi pergeseran waktu
yang menyebabkan volume udema yang terukur tidak sesuai dengan volume udema
pada waktu yang sebenarnya.
Gambar 1. Penurunan tebal udema akibat injeksi karagenin tiap satuan
waktu yang diukur menggunakan jangka sorong
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
0 1 5 3 0 4 5 6 0 9 0 1 2 0 1 5 0 1 8 0 2 1 0 2 4 0 2 7 0 3 0 0 3 3 0 3 6 0
Teb
al U
dem
a (m
m)
waktu (menit)aquadest 25mg/gBB K diklofenak 4,48mg/gBBinfusa dosis 0,83mg/gBB infusa dosis 1,67mg/gBBinfusa dosis 3,33mg/gBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2. Penurunan volume udema akibat injeksi karagenin tiap satuan
waktu yang diukur menggunakan pletismometer.
Pada gambar 1 dan 2 dapat dilihat bahwa K-diklofenak dan seluruh dosis
IKBMI dianggap memiliki aktivitas antiinflamasi karena besarnya tebal dan
volume udema jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontrol negatif. Besarnya
aktivitas antiinflamasi dapat dilihat dari besarnya rata-rata AUC total dan persen
penghambatan inflamasi (PI) yang dibandingkan dengan kontrol negatif. Semakin
kecil nilai rata-rata AUC total, berarti semakin besar aktivitas antiinflamasinya.
Nilai rata-rata AUC total masing-masing kelompok digunakan untuk
menghitung persen PI. Persen PI menggambarkan seberapa besar aktivitas
antiinflamasi K-diklofenak dan IKBMI terhadap kontrol negatif. Besarnya nilai
rata-rata AUC total dan persen PI pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada
tabel IV untuk pengukuran tebal udema, dan tabel V untuk pengukuran volume
udema.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0 1 5 3 0 4 5 6 0 9 0 1 2 0 1 5 0 1 8 0 2 1 0 2 4 0 2 7 0 3 0 0 3 3 0 3 6 0
Vo
lum
e U
dem
a (m
L)
waktu (menit)aquadest 25mg/gBB K diklofenak 4,48mg/gBBinfusa dosis 0,83mg/gBB infusa dosis 1,67mg/gBBinfusa dosis 3,33mg/gBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel IV. Rata-rata AUC total dan PI pada uji aktivitas antiinflamasi
(jangka sorong) (n=5)
Kelompok
Rata-rata
AUC Total
(mm.menit)
( X ±SE)
Nilai p
(N)
Rata-rata PI
(%)
( X ±SE)
Nilai p
(N)
Kontrol negatif aquadest 478,95±3,34 0,761(N) 0
Kontrol positif k-
diklofenak 4,48 mg/kgBB 237,98±2,71 0,937(N) 50,31±0,59 0,492(N)
IKBMI dosis 0,83 mg/gBB 294,79±2,52 0,126(N) 38,44±0,68 0,892(N)
IKBMI dosis 1,67 mg/gBB 342,56±12,07 0,051(N) 28,46±2,58 0,113(N)
IKBMI dosis 3,33 mg/gBB 388,59±2,01 0,434(N) 18,85±0,69 0,131(N)
Tabel V. Rata-rata AUC total dan PI pada uji aktivitas antiinflamasi
(pletismometer) (n=5)
Kelompok
Rata-rata
AUC Total
(mL.menit)
( X ±SE)
Nilai p Rata-rata PI
(%)
( X ±SE)
Nilai p
Kontrol negatif aquadest 33,03±0,59 0,886(N) 0
Kontrol positif k-
diklofenak 4,48 mg/kgBB 7,77±0,14 0,617(N) 76,45±0,62 0,410(N)
IKBMI dosis 0,83 mg/gBB 9,25±0,32 0,304(N) 71,95±1,09 0,154(N)
IKBMI dosis 1,67 mg/gBB 10,82±0,36 0,332(N) 67,18±1,46 0,273(N)
IKBMI dosis 3,33 mg/gBB 13,10±0,35 0,912(N) 60,35±0,81 0,051(N)
Keterangan :
X : Rata-rata
SE : Standar Error (SD/√𝑛)
N : Distribusi data normal (p>0,05)
Berdasarkan nilai rata-rata AUC total dapat dilihat bahwa kelompok
aquadest memiliki nilai rata-rata AUC total yang paling tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa aquadest yang digunakan sebagai pelarut K-diklofenak dan
pelarut IKBMI tidak memiliki aktivitas antiinflamasi (Djunarko, et al., 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan nilai persen PI dapat diketahui bahwa K-diklofenak mampu
memberikan penghambatan inflamasi terhadap tebal dan volume udema sebesar
50,31±0,59 dan 76,45±0,62%. Besarnya persen PI untuk IKBMI dosis 0,83; 1,67;
dan 3,33 mg/gBB terhadap tebal udema adalah 38,44±0,68; 28,46±2,58; dan
18,85±0,69%. Sedangkan besar persen PI terhadap volume udema adalah
71,95±1,09; 67,18±1,46; dan 60,35±0,81%. Hal ini membuktikan bahwa IKBMI
memiliki aktivitas antiinflamasi yang lebih rendah dibandingkan K-diklofenak.
Untuk menentukan dosis IKBMI yang paling efektif dilakukukan uji Post-Hoc
menggunakan uji LSD. Hasil uji LSD jangka sorong dan pletismometer masing-
masing dapat dilihat pada tabel VI dan VII.
Tabel VI. Hasil uji LSD aktivitas antiinflamasi (jangka sorong)
Kelompok Kontrol
(-)
Kontrol
(+)
IKBMI
dosis 0,83
mg/gBB
IKBMI
dosis 1,67
mg/gBB
IKBMI
dosis 3,33
mg/gBB
Kontrol (-) - BB BB BB BB
Kontrol (+) BB
- BB BB BB
IKBMI dosis
0,83 mg/gBB BB BB
- BB BB
IKBMI dosis
1,67 mg/gBB BB BB BB
- BB
IKBMI dosis
3,33 mg/gBB BB BB BB BB
-
Keterangan :
BB : Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel VII. Hasil uji LSD aktivitas antiinflamasi (pletismometer)
Kelompok Kontrol
(-)
Kontrol
(+)
IKBMI
dosis 0,83
mg/gBB
IKBMI
dosis 1,67
mg/gBB
IKBMI
dosis 3,33
mg/gBB
Kontrol (-) - BB BB BB BB
Kontrol (+) BB
- BB BB BB
IKBMI dosis
0,83 mg/gBB BB BB
- BB BB
IKBMI dosis
1,67 mg/gBB BB BB BB
- BB
IKBMI dosis
3,33 mg/gBB BB BB BB BB
-
Keterangan :
BB : Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Berdasarkan hasil uji LSD aktivitas antiinflamasi menggunakan jangka
sorong maupun pletismometer menunjukkan hasil yang sama, dapat dilihat bahwa
nilai rata-rata AUC total kelompok K-diklofenak dan IKBMI memiliki perbedaan
yang bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif
(aquadest). Hal ini membuktikan bahwa K-diklofenak dan IKBMI memiliki
aktivitas antiinflamasi dengan adanya penurunan tebal dan volume udema.
Besarnya nilai rata-rata AUC total IKBMI dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 mg/gBB
memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika dibandingkan dengan kelompok
aquadest, sehingga dapat dikatakan bahwa IKBMI memiliki aktivitas antiinflamasi.
Besarnya nilai rata-rata AUC total IKBMI memiliki perbedaan yang bermakna
(p<0,05) terhadap K-diklofenak, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas
antiinflamasi IKBMI lebih kecil daripada K-diklofenak.
Ketiga dosis IKBMI memiliki aktivitas antiinflamasi, namun dengan nilai
rata-rata AUC total dan persen PI yang berbeda-beda. Hasil data menunjukkan
bahwa dosis 0,83 mg/gBB memiliki aktivitas antiinflamasi yang lebih besar
dibandingkan dengan dosis 1,67 dan 3,33 mg/gBB. Besarnya nilai rata-rata AUC
total IKBMI dosis 0,83 mg/gBB terhadap tebal dan volume udema adalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
paling kecil yaitu, 294,79±2,52 (mm.menit) dan 9,25±0,32 (mL.menit). Sedangkan
persen PI IKBMI dosis 0,83 mg/gBB adalah yang paling besar yaitu, 38,44±0,68 %
dan 71,95±1,09%.
Aktivitas antiinflamasi IKBMI diduga karena adanya kandungan flavonoid
dan tanin yang telah dibuktikan dengan uji kualitatif kandungan menggunakan uji
tabung. Flavonoid memiliki beberapa mekanisme sebagai antiinflamasi, yaitu
dengan penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase dan lipooksigenase,
sehingga tidak terbentuk mediator inflamasi seperti prostaglandin. Mekanisme
yang kedua yaitu penghambatan akumulasi leukosit, pada kondisi inflamasi
berbagai mediator dan faktor komplemen mungkin menyebabkan adhesi leukosit
ke dinding endotel yang menyebabkan imobilisasi leukosit sehingga menstimulasi
degranulasi netrofil, flavonoid akan menurunkan aktivitas komplemen sehingga
adhesi leukosit ke endotel berkurang, dan respon inflamasi menurun. Mekanisme
ketiga yaitu penghambatan degranulasi netrofil sehingga pelepasan asam
arakidonat juga berkurang. Mekanisme selanjutnya adalah penghambatan
pelepasan histamin dan penstabil Reactive Oxygen Species (ROS) (Nijveldt et al.,
2001). Tanin memiliki aktivitas antiinflamasi dengan menghambat inducible nitric
oxide syntase (iNOS) sehingga produksi NO yang merupakan salah satu agen
inflamasi terhambat (Jeffers, 2006).
Aktivitas antiinflamsi IKBMI semakin menurun seiring dengan
meningkatnya dosis IKBMI. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara senyawa oksidan dan antioksidan di dalam tubuh.
Ketidakseimbangan ini dapat terjadi karena adanya tambahan senyawa antioksidan
eksogen. Pada dosis rendah senyawa antioksidan seperti flavonoid dapat menangkal
radikal bebas, namun pada dosis tinggi, flavonoid dapat berubah menjadi senyawa
prooksidan yang justru menjadi radikal bebas dan agen proinflamasi yang akan
memperparah inflamasi (Bouayed and Bohn, 2010). Besar konsentrasi antioksidan
yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi, antioksidan dapat bereaksi
dengan oksigen dalam darah yang akan membentuk radikal antioksidan dan radikal
lipida yang baru, selain itu antioksidan dapat bereaksi dengan radikal lipida yang
telah stabil sehingga membentuk radikal lipida yang baru (Dewi, et al., 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Semakin banyak terbentuk radikal lipida, maka semakin besar pula kerusakan
jaringan yang dapat terjadi
Dosis efektif merupakan dosis terkecil yang mampu memberikan aktivitas
antiinflamasi yang besar. Dosis efektif IKBMI dalam penelitian ini adalah dosis
0,83 mg/gBB, karena memiliki nilai rata-rata AUC total paling kecil, persen PI yang
paling besar, dan memiliki perbedaan yang signifikan terhadap IKBMI dosis 1,67
dan 3,33 mg/gBB. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui dosis efektif IKBMI yang mungkin diperoleh pada dosis yang lebih
rendah dari 0,83 mg/gBB.
Kesimpulan
IKBMI memiliki aktivitas antiinflamasi. Besarnya PI IKBMI dosis 0,83;
1,67; dan 3,33 mg/gBB.terhadap tebal dan volume udema berturut turut adalah
38,44±0,68 dan 71,95±1,09%; 28,46±2,58 dan 67,18±1,46%; serta 18,85±0,69 dan
60,35±0,81%. Dosis efektif IKBMI adalah 0,83 mg/gBB.
Saran
Perlu dilakukan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis
efektif IKBMI yang mungkin diperoleh pada dosis yang lebih rendah dari dosis
0,83 mg/gBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Daftar Pustaka
Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2) Edisi revisi
dan perluasan.
Anonim, 2006. Pelepasan Mangga Cengkir Indramayu Sebagai Varietas Unggul,
Keputusan Menteri Pertanian, Jakarta.
Anonim, 2014. Operating Instructions Moisture Analyzer.
Azizah, N., Endang Suarsini, and Sitoresmi Prabaningtyas, 2014. Analisis
Kandungan Kimia Infusa Tanaman Sangket (Basilicum Polystachyon (L.)
Moench) dan Uji Efektivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket
Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro,
Skripsi. Universitas Negeri Malang. 1-9.
Bouayed, J., and Bohn, T., 2010. Exogenous Antioxidants—Double-Edged Swords
in Cellular Redox State. Oxidative Medicine and Cellular Longevity., 3
(4), 228-237.
BPOM, 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi I.
Dewi, A.K., Umie Lestari, and Sri Rahayu Lestari, 2012. Efek Ekstrak Kulit Buah
Rambutan (Nephelium lappaceum L) Terhadap Peroksidasi Lipid Hepar
Tikus Obesitas. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.
Djunarko, I., Donatus, I.A., and Noni, 2003. Pengaruh Perasan Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) terhadap Daya Antiradang Diklofenak pada Mencit
Jantan, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 1, 10-17.
Djunarko, I., Devi Yanthre S. Manurung, and Novita Sagala.,2016. Efek
Antiinflamasi Infusa Bunga Telang (Clitoria ternateaL.) Dan Kombinasi
Dengan Infusa Daun Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) Dosis 140
Mg/Kgbb Pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker
Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474.
Fridiana, D., 2012. Uji Antiinflamasi Ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus
rotundus L) Pada Kaki Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Karagen,
Skripsi. Universitas Jember.
Ismarani, 2012. Potensi Senyawa Tanin dalam Menunjang Produksi Ramah
Lingkungan, Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 46.
Jeffers, M.D., 2006. Tanins as Anti-Inflammatory Agents, Department of
Chemistry and Biochemistry, Oxford, 6.
Katzung, G. Betram, 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 10.
Kim, H., Yong, J., Kim, H., Lee, D., Cho, M., Choi, H., Suk, Y., Mosaddik, A. and
Kim, S., 2010. Antioxidant and antiproliferative activities of mango (
Mangifera indica L .) flesh and peel, Food Chemistry. Elsevier Ltd, 121(2),
429–436.
Kuganesan, G. Thiripuranathar, A. N. Navaratne and P. A. Paranagama, 2017.
Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities of Peels, Pulps and Seed
Kernels Of Three Common Mango (Mangifera Indical L.) Varieties In Sri
Lanka, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 8
(1), 70–78.
Ma, Y., Li, Y., Li, X. and Wu, Y., 2013. Anti-Inflammatory Effects of 4-
Methylcyclopentadecanone on Edema Models in Mice, International
Journal of Molecular Sciences, 14, 23980–23992.
Nair, V., Singh, S. and Gupta, Y. K., 2013. Anti-granuloma Activity of Coriandrum
sativum in Experimental Models, Department of Pharmacology, All
India Institute of Medical Sciences, 4 (1), 13–18.
Natalie Schellack, 2012. An Overview of Gastropathy Induced by Nonsteroidal
Anti-Inflammatory Drugs, University of Limpopo, S Afr Pharm J ; 79 (4),
12-18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Nijveldt, R.J., Els van Nood, Danny EC van Hoorn, Petra G Boelens, Klaske van
Norren, and Paul AM van Leeuwen, 2001. Flavonoids: a Review of
Probable Mechanisms of Action and Potential Applications, American
Society for Clinical Nutrition, USA, 74, 418-25.
Nurviana, V., 2016. Profil Farmakognosi dan Skrining Fitokimia dari Kulit,
Daging, dan Biji Buah Limus (Mangifera Foetida Lour, Bakti Tunas
Husada, Tasikmalaya, 135-142.
Setyowati, W.A. E. et al., 2014. Skrining Fitokimia Dan Identifikasi Komponen
Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio zibethinus Murr.) Varietas
Petruk, UNS, Surakarta, 271–280.
Sukmawati, Juliet, Ririen Handani., 2015. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak
Etanol Daun Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.) Terhadap Tikus Putih
(Rattus Norvegicus L.) Yang Diinduksi Karagenan, GALENIKA Journal of
Pharmacy, 1 (2), 126 - 132.
Syamsuni, H., 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi.
Thambi et al., 2016. Antioxidant Activity of Mango Peel Powder (Mangifera Indica
L.), Indian Journal Of Applied Research, 355-357.
Whalen, K., 2015. Pharmacology, 6th Editions, Wolters Kluwer, United States, 444-
449.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 1. Gambar kulit buah mangga kering setelah dioven
Lampiran 2. Gambar serbuk kulit buah mangga hasil ayakan
Lampiran 3. Gambar infusa kulit buah mangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 4. Perhitungan dosis
a. Penentuan dosis aquadest
Penentuan dosis aquadest yang diberikan kepada mencit sebagai kontrol
negatif yaitu menggunakan berat badan tertinggi mencit yaitu 30 g, dan
menggunakan volume maksimum pemberian injeksi secara per oral pada
mencit yaitu 1 mL. Konsentrasi aquadest adalah 1g/mL = 1000mg/mL.
D x BB = C x V
D x 30 g = 1000mg/mL x 1 mL
D =1000mg/mL x 1 mL
30 𝑔 = 33,3 mg/gBB
b. Penentuan dosis diklofenak.
Dosis diklofenak dipilih berdasarkan penelitian Djunarko, et al (2003) dosis
untuk tikus 200 g adalah 32 mg/kgBB. Dosis tersebut dikonversikan ke
mencit berat badan 20 g sehingga diperoleh dosis 4,48 mg/kgBB. Selain itu
juga digunakan dosis pemakaian diklofenak pada manusia 50 kg adalah 50
mg (Katzung, 2010). Sehingga dosis diklofenak untuk manusia 70 kg adalah
70 mg, konversi dari manusia 70 kg ke mencit 20 g adalah 0,0026. Dosis
tersebut dikonversikan ke mencit berat badan 20 g adalah 9,1 mg/kgBB.
c. Penentuan dosis IKBMI
Penetapan dosis maksimum IKBMI menggunakan berat badan tertinggi
mencit yaitu 30 g, dan menggunakan volume maksimum pemberian injeksi
secara per oral pada mencit yaitu 1 mL. Konsentrasi IKBMI yang dibuat
adalah 10 % yaitu 10g/100mL = 100 mg/mL.
D x BB = C x V
D x 30 g = 100mg/mL x 1 mL
D =100mg/mL x 1 mL
30 𝑔 = 3,33 mg/gBB
Kemudian dosis 1 dan 2 didapatkan dari membagi kelipatannya, sehinga
diperoleh dosis 0,83 mg/gBB, 1,67 mg/gBB, dan 3,33 mg/gBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 5. Surat Ethical Clearence (EC).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 7. Kalibrasi pletismometer
Lampiran 8. Injeksi karagenin secara subplantar
Lampiran 9. Pengukuran tebal dan volume udema
(Jangka sorong) (Pletismometer)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 10. Surat legalitas penggunaan SPSS untuk mengolah data statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 11. Hasil uji statistik data yang diukur menggunakan jangka sorong
a. Hasil analisis statistika data pendahuluan untuk menentukan dosis dan
selang waktu pemberian k-diklofenak
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
aquadest .176 3 . 1.000 3 .980
positif1 .213 3 . .990 3 .809
positif2 .325 3 . .875 3 .309
positif3 .273 3 . .945 3 .548
positif4 .303 3 . .909 3 .415
a. Lilliefors Significance Correction
b. Rata-rata AUC total tebal udema dengan standard error (SE) pada uji
pendahuluan
Descriptives
Statistic Std. Error
aquadest Mean 484.4933 5.63235
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 460.2593
Upper Bound 508.7274
5% Trimmed Mean .
Median 484.6100
Variance 95.170
Std. Deviation 9.75552
Minimum 474.68
Maximum 494.19
Range 19.51
Interquartile Range .
Skewness -.054 1.225
Kurtosis . .
positif1 Mean 231.2700 1.85389
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 223.2934
Upper Bound 239.2466
5% Trimmed Mean .
Median 231.6400
Variance 10.311
Std. Deviation 3.21103
Minimum 227.89
Maximum 234.28
Range 6.39
Interquartile Range .
Skewness -.512 1.225
Kurtosis . .
positif2 Mean 255.3367 8.32066
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 219.5358
Upper Bound 291.1376
5% Trimmed Mean .
Median 249.4500
Variance 207.700
Std. Deviation 14.41180
Minimum 244.80
Maximum 271.76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Range 26.96
Interquartile Range .
Skewness 1.531 1.225
Kurtosis . .
positif3 Mean 241.7367 2.19139
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 232.3079
Upper Bound 251.1655
5% Trimmed Mean .
Median 240.7100
Variance 14.407
Std. Deviation 3.79561
Minimum 238.56
Maximum 245.94
Range 7.38
Interquartile Range .
Skewness 1.128 1.225
Kurtosis . .
positif4 Mean 313.0267 10.95095
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 265.9085
Upper Bound 360.1448
5% Trimmed Mean .
Median 319.6300
Variance 359.770
Std. Deviation 18.96761
Minimum 291.64
Maximum 327.81
Range 36.17
Interquartile Range .
Skewness -1.377 1.225
Kurtosis . .
c. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada uji
pendahuluan
Test of Homogeneity of Variances
nilaiAUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.402 4 10 .053
ANOVA
nilaiAUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 132560.832 4 33140.208 241.070 .000
Within Groups 1374.716 10 137.472
Total 133935.547 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilaiAUC
LSD
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
aquadest positif 4,48 (15) 253.22333* 9.57328 .000 231.8927 274.5539
positif 9,1 (15) 229.15667* 9.57328 .000 207.8261 250.4873
positif 4,48 (30) 242.75667* 9.57328 .000 221.4261 264.0873
positif 9,1 (30) 171.46667* 9.57328 .000 150.1361 192.7973
positif 4,48
(15)
aquadest -253.22333* 9.57328 .000 -274.5539 -231.8927
positif 9,1 (15) -24.06667* 9.57328 .031 -45.3973 -2.7361
positif 4,48 (30) -10.46667 9.57328 .300 -31.7973 10.8639
positif 9,1 (30) -81.75667* 9.57328 .000 -103.0873 -60.4261
positif 9,1 (15) aquadest -229.15667* 9.57328 .000 -250.4873 -207.8261
positif 4,48 (15) 24.06667* 9.57328 .031 2.7361 45.3973
positif 4,48 (30) 13.60000 9.57328 .186 -7.7306 34.9306
positif 9,1 (30) -57.69000* 9.57328 .000 -79.0206 -36.3594
positif 4,48
(30)
aquadest -242.75667* 9.57328 .000 -264.0873 -221.4261
positif 4,48 (15) 10.46667 9.57328 .300 -10.8639 31.7973
positif 9,1 (15) -13.60000 9.57328 .186 -34.9306 7.7306
positif 9,1 (30) -71.29000* 9.57328 .000 -92.6206 -49.9594
positif 9,1 (30) aquadest -171.46667* 9.57328 .000 -192.7973 -150.1361
positif 4,48 (15) 81.75667* 9.57328 .000 60.4261 103.0873
positif 9,1 (15) 57.69000* 9.57328 .000 36.3594 79.0206
positif 4,48 (30) 71.29000* 9.57328 .000 49.9594 92.6206
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi infusa
kulit buah mangga
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
negatif .228 5 .200* .953 5 .761
positif .174 5 .200* .980 5 .937
dosis1 .330 5 .079 .824 5 .126
dosis2 .340 5 .059 .776 5 .051
dosis3 .222 5 .200* .904 5 .434
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
e. Rata-rata AUC total tebal udema dengan standard error (SE) pada uji
antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Descriptives
Statistic Std. Error
negatif Mean 478.9540 3.33868
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 469.6843
Upper Bound 488.2237
5% Trimmed Mean 478.9178
Median 478.4600
Variance 55.734
Std. Deviation 7.46551
Minimum 468.83
Maximum 489.73
Range 20.90
Interquartile Range 11.88
Skewness .213 .913
Kurtosis 1.657 2.000
positif Mean 237.9790 2.70935
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 230.4567
Upper Bound 245.5013
5% Trimmed Mean 238.0554
Median 238.8380
Variance 36.703
Std. Deviation 6.05828
Minimum 229.07
Maximum 245.51
Range 16.44
Interquartile Range 10.43
Skewness -.509 .913
Kurtosis .886 2.000
dosis1 Mean 294.7914 2.52307
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 287.7862
Upper Bound 301.7966
5% Trimmed Mean 295.0595
Median 296.0250
Variance 31.829
Std. Deviation 5.64175
Minimum 285.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Maximum 299.59
Range 14.42
Interquartile Range 8.58
Skewness -1.733 .913
Kurtosis 3.357 2.000
dosis2 Mean 342.6912 12.06524
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 309.1927
Upper Bound 376.1897
5% Trimmed Mean 343.1781
Median 360.0750
Variance 727.850
Std. Deviation 26.97869
Minimum 310.73
Maximum 365.89
Range 55.16
Interquartile Range 50.08
Skewness -.598 .913
Kurtosis -3.162 2.000
dosis3 Mean 388.5864 2.00910
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 383.0082
Upper Bound 394.1646
5% Trimmed Mean 388.7449
Median 389.9810
Variance 20.182
Std. Deviation 4.49249
Minimum 381.68
Maximum 392.64
Range 10.97
Interquartile Range 8.08
Skewness -1.058 .913
Kurtosis .259 2.000
f. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada uji uji
antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Test of Homogeneity of Variances
NilaiAUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
19.901 4 20 .142
ANOVA
NilaiAUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 168791.812 4 42197.953 241.878 .000
Within Groups 3489.192 20 174.460
Total 172281.004 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Multiple Comparisons
Dependent Variable: NilaiAUC
LSD
(I)
kelompo
k
(J)
kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
negatif positif 240.97500* 8.35367 .000 223.5495 258.4005
dosis 1 184.16260* 8.35367 .000 166.7371 201.5881
dosis 2 136.26280* 8.35367 .000 118.8373 153.6883
dosis 3 90.36760* 8.35367 .000 72.9421 107.7931
positif negatif -240.97500* 8.35367 .000 -258.4005 -223.5495
dosis 1 -56.81240* 8.35367 .000 -74.2379 -39.3869
dosis 2 -104.71220* 8.35367 .000 -122.1377 -87.2867
dosis 3 -150.60740* 8.35367 .000 -168.0329 -133.1819
dosis 1 negatif -184.16260* 8.35367 .000 -201.5881 -166.7371
positif 56.81240* 8.35367 .000 39.3869 74.2379
dosis 2 -47.89980* 8.35367 .000 -65.3253 -30.4743
dosis 3 -93.79500* 8.35367 .000 -111.2205 -76.3695
dosis 2 negatif -136.26280* 8.35367 .000 -153.6883 -118.8373
positif 104.71220* 8.35367 .000 87.2867 122.1377
dosis 1 47.89980* 8.35367 .000 30.4743 65.3253
dosis 3 -45.89520* 8.35367 .000 -63.3207 -28.4697
dosis 3 negatif -90.36760* 8.35367 .000 -107.7931 -72.9421
positif 150.60740* 8.35367 .000 133.1819 168.0329
dosis 1 93.79500* 8.35367 .000 76.3695 111.2205
dosis 2 45.89520* 8.35367 .000 28.4697 63.3207
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
g. Hasil uji statistik nilai persen penghambatan inflamasi pada uji antiinflamasi
infusa kulit buah mangga
Tests of Normalitya
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Positif .227 5 .200* .914 5 .492
Infusa1 .199 5 .200* .973 5 .892
Infusa2 .309 5 .134 .818 5 .113
infusa3 .287 5 .200* .827 5 .131
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Aquadest is constant. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
h. Rata-rata persen penghambatan inflamasi dan standard error (SE) pada
kelompok uji antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Descriptivesa
Statistic Std. Error
Positif Mean 50.3060 .59199
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 48.6624 Upper Bound 51.9496
5% Trimmed Mean 50.2900 Median 50.6700 Variance 1.752 Std. Deviation 1.32374 Minimum 48.88 Maximum 52.02 Range 3.14 Interquartile Range 2.49 Skewness .082 .913
Kurtosis -1.764 2.000
Infusa1 Mean 38.4420 .67533
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 36.5670 Upper Bound 40.3170
5% Trimmed Mean 38.4311 Median 38.3000 Variance 2.280 Std. Deviation 1.51009 Minimum 36.45 Maximum 40.63 Range 4.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Interquartile Range 2.51 Skewness .307 .913
Kurtosis 1.309 2.000
Infusa2 Mean 28.4640 2.58176
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 21.2959 Upper Bound 35.6321
5% Trimmed Mean 28.3689 Median 25.2900 Variance 33.327 Std. Deviation 5.77299 Minimum 23.20 Maximum 35.44 Range 12.24 Interquartile Range 10.90 Skewness .569 .913
Kurtosis -3.011 2.000
infusa3 Mean 18.8500 .69222
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 16.9281 Upper Bound 20.7719
5% Trimmed Mean 18.9272 Median 19.1700 Variance 2.396 Std. Deviation 1.54785 Minimum 16.25 Maximum 20.06 Range 3.81 Interquartile Range 2.49 Skewness -1.614 .913
Kurtosis 2.763 2.000
a. Aquadest is constant. It has been omitted.
i. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai persen penghambatan
inflamasi pada uji antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Test of Homogeneity of Variances
nilaiPI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
21.361 4 20 .099
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ANOVA
nilaiPI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7357.146 4 1839.287 231.322 .000
Within Groups 159.024 20 7.951
Total 7516.170 24
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilaiPI
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
aquadest positif -50.30600* 1.78339 .000 -54.0261 -46.5859
infusa dosis 1 -38.44200* 1.78339 .000 -42.1621 -34.7219
infusa dosis 2 -28.46400* 1.78339 .000 -32.1841 -24.7439
infusa dosis 3 -18.85000* 1.78339 .000 -22.5701 -15.1299
positif aquadest 50.30600* 1.78339 .000 46.5859 54.0261
infusa dosis 1 11.86400* 1.78339 .000 8.1439 15.5841
infusa dosis 2 21.84200* 1.78339 .000 18.1219 25.5621
infusa dosis 3 31.45600* 1.78339 .000 27.7359 35.1761
infusa dosis 1 aquadest 38.44200* 1.78339 .000 34.7219 42.1621
positif -11.86400* 1.78339 .000 -15.5841 -8.1439
infusa dosis 2 9.97800* 1.78339 .000 6.2579 13.6981
infusa dosis 3 19.59200* 1.78339 .000 15.8719 23.3121
infusa dosis 2 aquadest 28.46400* 1.78339 .000 24.7439 32.1841
positif -21.84200* 1.78339 .000 -25.5621 -18.1219
infusa dosis 1 -9.97800* 1.78339 .000 -13.6981 -6.2579
infusa dosis 3 9.61400* 1.78339 .000 5.8939 13.3341
infusa dosis 3 aquadest 18.85000* 1.78339 .000 15.1299 22.5701
positif -31.45600* 1.78339 .000 -35.1761 -27.7359
infusa dosis 1 -19.59200* 1.78339 .000 -23.3121 -15.8719
infusa dosis 2 -9.61400* 1.78339 .000 -13.3341 -5.8939
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 12. Hasil uji statistik data AUC yang diukur menggunakan
pletismometer.
a. Hasil analisis statistika data pendahuluan untuk menentukan dosis dan
selang waktu pemberian k-diklofenak
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
aquadest .219 3 . .987 3 .780 positif1 .253 3 . .964 3 .637 positif2 .175 3 . 1.000 3 1.000 positif3 .175 3 . 1.000 3 1.000 positif4 .202 3 . .994 3 .855
a. Lilliefors Significance Correction
b. Rata-rata AUC total volume udema dengan standard error (SE) pada uji
pendahuluan
Descriptives
Statistic Std. Error
aquadest Mean 32.9000 1.52561
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 26.3358
Upper Bound 39.4642
5% Trimmed Mean .
Median 32.5500
Variance 6.983
Std. Deviation 2.64244
Minimum 30.45
Maximum 35.70
Range 5.25
Interquartile Range .
Skewness .586 1.225
Kurtosis . .
positif1 Mean 7.8500 .26458
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 6.7116
Upper Bound 8.9884
5% Trimmed Mean .
Median 7.9500
Variance .210
Std. Deviation .45826
Minimum 7.35
Maximum 8.25
Range .90
Interquartile Range .
Skewness -.935 1.225
Kurtosis . .
positif2 Mean 8.8500 .08660
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 8.4774
Upper Bound 9.2226
5% Trimmed Mean .
Median 8.8500
Variance .023
Std. Deviation .15000
Minimum 8.70
Maximum 9.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Range .30
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
positif3 Mean 8.9300 .08660
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 8.5574
Upper Bound 9.3026
5% Trimmed Mean .
Median 8.9300
Variance .023
Std. Deviation .15000
Minimum 8.78
Maximum 9.08
Range .30
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
positif4 Mean 9.7033 .15344
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 9.0431
Upper Bound 10.3635
5% Trimmed Mean .
Median 9.6800
Variance .071
Std. Deviation .26577
Minimum 9.45
Maximum 9.98
Range .53
Interquartile Range .
Skewness .392 1.225
Kurtosis . .
c. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada uji
pendahuluan
Test of Homogeneity of Variances
nilaiAUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.731 4 10 .121
ANOVA
nilaiAUC
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 1395.291 4 348.823 238.654 .000
Within Groups 14.616 10 1.462
Total 1409.907 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilaiAUC
LSD
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
aquadest positif 4,48 (15) 25.05000* .98713 .000 22.8505 27.2495
positif 9,1 (15) 24.05000* .98713 .000 21.8505 26.2495
positif 4,48 (30) 23.97000* .98713 .000 21.7705 26.1695
positif 9,1 (30) 23.19667* .98713 .000 20.9972 25.3961
positif 4,48 (15) aquadest -25.05000* .98713 .000 -27.2495 -22.8505
positif 9,1 (15) -1.00000 .98713 .335 -3.1995 1.1995
positif 4,48 (30) -1.08000 .98713 .300 -3.2795 1.1195
positif 9,1 (30) -1.85333 .98713 .090 -4.0528 .3461
positif 9,1 (15) aquadest -24.05000* .98713 .000 -26.2495 -21.8505
positif 4,48 (15) 1.00000 .98713 .335 -1.1995 3.1995
positif 4,48 (30) -.08000 .98713 .937 -2.2795 2.1195
positif 9,1 (30) -.85333 .98713 .408 -3.0528 1.3461
positif 4,48 (30) aquadest -23.97000* .98713 .000 -26.1695 -21.7705
positif 4,48 (15) 1.08000 .98713 .300 -1.1195 3.2795
positif 9,1 (15) .08000 .98713 .937 -2.1195 2.2795
positif 9,1 (30) -.77333 .98713 .452 -2.9728 1.4261
positif 9,1 (30) aquadest -23.19667* .98713 .000 -25.3961 -20.9972
positif 4,48 (15) 1.85333 .98713 .090 -.3461 4.0528
positif 9,1 (15) .85333 .98713 .408 -1.3461 3.0528
positif 4,48 (30) .77333 .98713 .452 -1.4261 2.9728
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi infusa
kulit buah mangga
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
negatif .197 5 .200* .972 5 .886
positif .243 5 .200* .933 5 .617
dosis1 .235 5 .200* .879 5 .304
dosis2 .286 5 .200* .885 5 .332
dosis3 .169 5 .200* .976 5 .912
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
e. Rata-rata AUC total volume udema dengan standard error (SE) pada uji
antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Descriptives
Statistic Std. Error
negatif Mean 33.0340 .59436
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 31.3838 Upper Bound 34.6842
5% Trimmed Mean 33.0417 Median 33.2300 Variance 1.766 Std. Deviation 1.32903 Minimum 31.13 Maximum 34.80 Range 3.67 Interquartile Range 2.21 Skewness -.251 .913
Kurtosis 1.179 2.000
positif Mean 7.7700 .13951
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 7.3827 Upper Bound 8.1573
5% Trimmed Mean 7.7792 Median 7.8000 Variance .097 Std. Deviation .31195 Minimum 7.28 Maximum 8.10 Range .82 Interquartile Range .53 Skewness -1.092 .913
Kurtosis 1.630 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dosis1 Mean 9.2530 .31989
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 8.3648 Upper Bound 10.1412
5% Trimmed Mean 9.2228 Median 9.0750 Variance .512 Std. Deviation .71530 Minimum 8.63 Maximum 10.43 Range 1.80 Interquartile Range 1.20 Skewness 1.418 .913
Kurtosis 2.017 2.000
dosis2 Mean 10.8150 .36078
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 9.8133 Upper Bound 11.8167
5% Trimmed Mean 10.7958 Median 10.4250 Variance .651 Std. Deviation .80673 Minimum 10.05 Maximum 11.93 Range 1.88 Interquartile Range 1.50 Skewness .717 .913
Kurtosis -1.844 2.000
dosis3 Mean 13.0950 .34663
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 12.1326 Upper Bound 14.0574
5% Trimmed Mean 13.0917 Median 13.2000 Variance .601 Std. Deviation .77508 Minimum 12.15 Maximum 14.10 Range 1.95 Interquartile Range 1.46 Skewness .048 .913
Kurtosis -1.245 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
f. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada uji uji
antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Test of Homogeneity of Variances
nilaiAUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.453 4 20 .254
ANOVA
nilaiAUC
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Between Groups 2157.279 4
539.32
0
743.50
7 .000
Within Groups 14.507 20 .725
Total 2171.787 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilaiAUC
LSD
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Aquadest 25
mg/gBB
K-diklofenak 4,48
mg/gBB 25.26400* .53865 .000 24.1404 26.3876
Infusa dosis 0,83 mg/gBB 23.78100* .53865 .000 22.6574 24.9046
Infusa dosis 1,67 mg/gBB 22.21900* .53865 .000 21.0954 23.3426
Infusa dosis 3,33 mg/gBB 19.93900* .53865 .000 18.8154 21.0626
K-diklofenak 4,48
mg/gBB
Aquadest 25 mg/gBB -
25.26400* .53865 .000 -26.3876 -24.1404
Infusa dosis 0,83 mg/gBB -1.48300* .53865 .012 -2.6066 -.3594
Infusa dosis 1,67 mg/gBB -3.04500* .53865 .000 -4.1686 -1.9214
Infusa dosis 3,33 mg/gBB -5.32500* .53865 .000 -6.4486 -4.2014
Infusa dosis 0,83
mg/gBB
Aquadest 25 mg/gBB -
23.78100* .53865 .000 -24.9046 -22.6574
K-diklofenak 4,48
mg/gBB 1.48300* .53865 .012 .3594 2.6066
Infusa dosis 1,67 mg/gBB -1.56200* .53865 .009 -2.6856 -.4384
Infusa dosis 3,33 mg/gBB -3.84200* .53865 .000 -4.9656 -2.7184
Infusa dosis 1,67
mg/gBB
Aquadest 25 mg/gBB -
22.21900* .53865 .000 -23.3426 -21.0954
K-diklofenak 4,48
mg/gBB 3.04500* .53865 .000 1.9214 4.1686
Infusa dosis 0,83 mg/gBB 1.56200* .53865 .009 .4384 2.6856
Infusa dosis 3,33 mg/gBB -2.28000* .53865 .000 -3.4036 -1.1564
Infusa dosis 3,33
mg/gBB
Aquadest 25 mg/gBB -
19.93900* .53865 .000 -21.0626 -18.8154
K-diklofenak 4,48
mg/gBB 5.32500* .53865 .000 4.2014 6.4486
Infusa dosis 0,83 mg/gBB 3.84200* .53865 .000 2.7184 4.9656
Infusa dosis 1,67 mg/gBB 2.28000* .53865 .000 1.1564 3.4036
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
g. Hasil uji statistik nilai persen penghambatan inflamasi pada uji antiinflamasi
infusa kulit buah mangga
Tests of Normalitya
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Positif .217 5 .200* .900 5 .410
Infusa1 .284 5 .200* .836 5 .154
Infusa2 .226 5 .200* .872 5 .273
Infusa3 .426 5 . 200* .626 5 .051
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Aquadest is constant. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
h. Rata-rata persen penghambatan inflamasi dan standard error (SE) pada
kelompok uji antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Descriptivesa
Statistic Std. Error
Positif Mean 76.4460 .61964
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 74.7256 Upper Bound 78.1664
5% Trimmed Mean 76.4867 Median 76.8600 Variance 1.920 Std. Deviation 1.38556 Minimum 74.46 Maximum 77.70 Range 3.24 Interquartile Range 2.61 Skewness -.761 .913
Kurtosis -1.136 2.000
Infusa1 Mean 71.9500 1.09391
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 68.9128 Upper Bound 74.9872
5% Trimmed Mean 72.0106 Median 73.1200 Variance 5.983 Std. Deviation 2.44606 Minimum 68.77 Maximum 74.04 Range 5.27 Interquartile Range 4.64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Skewness -.638 .913
Kurtosis -2.555 2.000
Infusa2 Mean 67.1800 1.46270
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 63.1189 Upper Bound 71.2411
5% Trimmed Mean 67.2083 Median 68.0500 Variance 10.697 Std. Deviation 3.27070 Minimum 63.38 Maximum 70.47 Range 7.09 Interquartile Range 6.44 Skewness -.329 .913
Kurtosis -2.877 2.000
Infusa3 Mean 60.3540 .81413
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 58.0936 Upper Bound 62.6144
5% Trimmed Mean 60.2283 Median 59.5500 Variance 3.314 Std. Deviation 1.82045 Minimum 59.37 Maximum 63.60 Range 4.23 Interquartile Range 2.26 Skewness 2.201 .913
Kurtosis 4.869 2.000
a. Aquadest is constant. It has been omitted.
i. Hasil analisis ANOVA satu arah dan uji LSD nilai persen penghambatan
inflamasi pada uji antiinflamasi infusa kulit buah mangga
Test of Homogeneity of Variances
nilaiPI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
8.158 4 20 .282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ANOVA
nilaiPI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 19745.391 4 4936.348 1126.274 .000
Within
Groups 87.658 20 4.383
Total 19833.049 24
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilaiPI
LSD
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
aquadest positif -76.44600* 1.32407 .000 -79.2080 -73.6840
infusa dosis 1 -71.95000* 1.32407 .000 -74.7120 -69.1880
infusa dosis 2 -67.18000* 1.32407 .000 -69.9420 -64.4180
infusa dosis 5 -60.35400* 1.32407 .000 -63.1160 -57.5920
positif aquadest 76.44600* 1.32407 .000 73.6840 79.2080
infusa dosis 1 4.49600* 1.32407 .003 1.7340 7.2580
infusa dosis 2 9.26600* 1.32407 .000 6.5040 12.0280
infusa dosis 5 16.09200* 1.32407 .000 13.3300 18.8540
infusa dosis 1 aquadest 71.95000* 1.32407 .000 69.1880 74.7120
positif -4.49600* 1.32407 .003 -7.2580 -1.7340
infusa dosis 2 4.77000* 1.32407 .002 2.0080 7.5320
infusa dosis 5 11.59600* 1.32407 .000 8.8340 14.3580
infusa dosis 2 aquadest 67.18000* 1.32407 .000 64.4180 69.9420
positif -9.26600* 1.32407 .000 -12.0280 -6.5040
infusa dosis 1 -4.77000* 1.32407 .002 -7.5320 -2.0080
infusa dosis 5 6.82600* 1.32407 .000 4.0640 9.5880
infusa dosis 5 aquadest 60.35400* 1.32407 .000 57.5920 63.1160
positif -16.09200* 1.32407 .000 -18.8540 -13.3300
infusa dosis 1 -11.59600* 1.32407 .000 -14.3580 -8.8340
infusa dosis 2 -6.82600* 1.32407 .000 -9.5880 -4.0640
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 13. Surat pengesahan determinasi buah Mangifera indica L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 14. Perhitungan kadar air serbuk kering kulit buah mangga
kadar air (% b/b)
Ẍ ± SE
(% b/b)
4,619 4,277 5,859 4,92 ± 0,48
Lampiran 15. Hasil uji kualitatif flavonoid (positif)
(Infusa kulit buat mangga) (Berubah menjadi jingga)
Lampiran 16. Hasil uji kualitatif tannin (positif)
(Infusa kulit buat mangga) (Berubah menjadi hijau kehitaman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Aktivitas Antiinflamasi
Infusa Kulit Buah Mangga (Mangifera Indica L.)
Indramayu Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi
Karagenin 1%” bernama lengkap Maria Rizki Afanti, lahir
di Kulonprogo, 23 November 1996, merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara pasangan Yohanes Sukijo dan Maria
Magdalena Tutik Haryati. Pendidikan formal yang telah
ditempuh oleh penulis yaitu TK Santa Theresia Wates,
pendidikan Sekolah Dasar di SD Kanisius Kokap, pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Kanisius Wates, pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1
Wates. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat aktif dalam
kegiatan organisasi maupun kepanitiaan, antara lain menjadi koordinator Divisi
Penelitian dan Pengembangan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) pada
periode 2015-2016, ketua Workshop Beasiswa Luar Negeri tahun 2016, anggota
divisi medis pada INSADHA 2015 dan LK I 2015, sebagai panitia divisi workshop
dalam acara 17thACCP Indonesia dan mengikuti kegiatan Bakti Sosial bersama
YPMJ. Penulis juga terlibat aktif dalam berbagai perlombaan, dan berhasil
mendapatkan juara II Lomba Poster pada kegiatan PHARMACOMES 2017 dan
menjadi Finalis Big Five Lomba Poster pada kegiatan SEDATIF 2017. Selain itu
penulis juga menjadi asisten praktikum Farmakologi-Toksikologi tahun 2016 dan
2017, menjadi asisten praktikum Kimia Dasar tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI