AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA...

103
Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009 GERAKAN SOSIAL AKTIVISME GEMKARA-BP3KB DAN PENGARUHNYA DALAM MEWUJUDKAN KABUPATEN BATUBARA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S-1) dan memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara NOVI ANDRIANTHY 050906036 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Transcript of AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA...

Page 1: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

GERAKAN SOSIAL

AKTIVISME GEMKARA-BP3KB DAN PENGARUHNYA

DALAM MEWUJUDKAN KABUPATEN BATUBARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S-1) dan memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

NOVI ANDRIANTHY

050906036

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan di perbanyak oleh :

NAMA : NOVI ANDRIANTHY

NIM : 050906036

DEP : ILMU POLITIK

JUDUL : GERAKAN SOSIAL

Aktivisme GEMKARA-BP3KB dan Pengaruhnya

dalam mewujudkan Kabupaten Batubara

Menyetujui: Ketua

Departemen Ilmu Politik,

Drs.Heri Kusmanto,MA NIP. 132 215 084

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Drs.P.Anthonius Sitepu,Msi Warjio.S.S,MA,diplm

NIP.131 485 245 NIP.132 316 810

Mengetahui: Dekan FISIP USU

NIP.131 757 010

Prof..DR.M.Arif Nasution,MA

Page 3: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang”

“…ALLAH akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat….”

(Q.S.Mujaadillah : 11)

“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”

(Al-Hadist)

Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku :

Ayahanda : Syafril Ishak

Ibunda : Anna Saniah Ramlan

Mereka yang telah menyayangiku dan mendidikku selama ini

Tiada bermakna hidup ini tanpa ilmu pengetahuan

Tiada berguna kehidupan ini tanpa kasih sayang orang tua

Tiada bernilai kehidupan ini tanpa ridho Allah SWT

Ya Rabbi, Berilah kekuatan dan semangat kepada HambaMU ini dalam perjuangan meraih cita-cita dan berjuang di jalan yang Engkau Ridhoi

Amiiin.

Novi Andrianthy

Page 4: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK NOVI ANDRIANTHY 050906036

GERAKAN SOSIAL

AKTIVISME GEMKARA-BP3KB DAN PENGARUHNYA DALAM MEWUJUDKAN KABUPATEN BATUBARA

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara

yang merupakan pemekaran dari kabupaten induknya, yaitu Kabupaten Asahan dengan

luas wilayah 92.220 Ha dan jumlah penduduk 336.868 jiwa yang terdiri dari 168.951 jiwa

penduduk laki-laki dan 167.953 jiwa penduduk perempuan.Penelitian ini tidak hanya

menjelaskan GEMKARA-BP3KB dari sudut pandang teori Gerakan Sosial yang ada, tetapi

mencoba untuk menghubungkannya dengan Teori-teori yang biasa digunakan oleh para

akademisi dan praktisi Gerakan sosial, sehingga dapat melihat bahwa GEMKARA-BP3KB

termasuk dalam Gerakan Sosial.

Begitu banyak teori-teori yang dapat menjelaskan tentang Gerakan Sosial, tetapi

dalam penelitian ini hanya menggunakan dua teori yaitu Teori Gerakan Sosial Baru dan

Teori Fungsionalisme-Struktural.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif

yaitu dengan menggambarkan keadaan objek penelitian sesuai dengan data dan fakta yang

ditemukan pada proses aktivisme GEMKARA-BP3KB mewujudkan Kabupaten Batubara.

Hasil akhir yang didapat adalah apa yang telah dilakukan oleh GEMKARA-

BP3KB dalam ussahanya mewujudkan Kabupaten Batubara dapat dikatakan sebagai suatu

Gerakan Sosial dilihat dari semua karakteristik yang dimiliki oleh GEMKARA memiliki

kesamaan dengan karakteristik Gerakan Sosial itu sendiri.

Kata Kunci : Gerakan Sosial, Perubahan Sosial, Sumatera utara, Kabupaten Batubara

Page 5: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

NOVI ANDRIANTHY 050906036

SOCIAL MOVEMENTS

ACTIVISM OF GEMKARA-BP3KB AND ITS INFLUENCE IN CREATED DISTRICT OF BATUBARA

ABSTRACT

This research was made in District of Batu Bara, North of Sumatera as expansion

of parent district, district of Asahan, total width 92.9220 Ha and total population 366,868

consisting of 168.951 male and 167.953 female. This research only didn’t explain

GEMKARA-BP3KB of views Social Movements Theory, but also tried to related between

the object of research and the theories of Social Movements, -Theory commonly used by

academic and practitioner of Social Movements-, so that GEMKARA-BP3KB called as a

Social Movements.

So many theories can explain about Social movements, but this research used two

theories,i.e, The New Social Movements and Fungsionalism-Strucktural Theory.

The method used in this research is by using qualitative descriptive analysis, i.e., to

describe the object of research according to the data and facts found in the long journey of

GEMKARA-BP3KB activism to created Batubara distric. And the finally result is what

were GEMKARA-BP3KB doing included of Social Movements, based on its characteristic

as like as characteristic of Social Movements.

Keyword : Social Movements, Social Change, North Sumatera, Batubara Distric.

Page 6: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Penelitian ini dilakukan semula untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan

pendidikan Strata Satu (S-1) pada Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara. Bahan yang diambil berasal dari kajian teoritis pada

studi kepustakaan dan studi lapangan yang dilakukan oleh penulis. Kehadiran penelitian ini

bermaksud untuk mengangkat tema Gerakan Sosial yang dijadikan “alat” untuk

menganalisa organisasi masyarakat sebagai sebuah Gerakan Sosial. Penelitian ini

memfokuskan pada perjuangan GEMKARA (Gerakan Masyarakat menuju Kabupaten

Batubara) yang lahir di Kabupaten Batubara sebagai sebuah organisasi masyarakat.

Penulis menitikberatkan kepada permasalahan diseputar analisis Gerakan Sosial

yang dijadikan sebagai landasan berpikir untuk membahas Aktivisme GEMKARA sebagai

Gerakan Sosial. Atau dengan perkataan lain, pertanyaan yang ingin dijawab dalam

penelitian ini adalah : Bagaimana menjelaskan bahwa Gerakan yang dilakukan oleh

Masyarakat Batubara dalam wadah GEMKARA dapat dikatakan sebagai Gerakan Sosial?.

Pendekatan masalah tersebut berdasarkan analisa “Teori Gerakan Sosial Baru dan

pendekatan Fungsionalisme –Struktural”, sehingga dapat menunjukan kepada kita suatu

deskripsi singkat tentang Gerakan Sosial tersebut.

Penelitian ini terdiri dari empat (IV) BAB, dimana pada Bab I terdiri dari Latar

belakang Masalah, rumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori,

metodologi, teknik analisa dan sistematika penulisan. Pada Bab II, saya mencoba untuk

menjelaskan Sejarah dan gambaran umum tentang wilayah Kabupaten Batubara, Bab III

berisikan analisa atau pembahasan untuk menghasilkan jawaban dari masalah yang

Page 7: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dimunculkan. Pada Bab ini menjadi suatu media yang berusaha untuk menjelaskan dan

menghubungkan objek penelitian dengan teori-teori yang digunakan. Sedangkan pada Bab

IV dihasilkan suatu kesimpulan dari seluruh Bab (I-III) dan juga terdapat saran-saran untuk

beberapa organisasi sebagai masukan yang lebih baik.

Kehadiran penelitian ini sekiranya dapat memberikan sedikit masukan bagi

mahasiswa mengenai Gerakan Sosial. Tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang

ada pada penelitian ini baik pada segi penulisan, segi redaksi tata bahasa dan lainnya,

penulis tidak menolak kritikan yang diberikan untuk lebih menjadi masukan perbaikan

yang lebih baik.

Medan, Februari 2009

Novi Andrianthy

Page 8: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulilah, puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa. Karena dengan semua karuniaNYA, Penulis mampu menyelesaikan tulisan

ilmiah ini. Shalawat beriringan salam juga tak lupa penulis ucapkan kepada Baginda

Rasullulah SAW. Yang juga menjadi inspirasi penulis dalam menjalankan kehidupan ini.

Dengan belajar dari kesabaran, ketabahan dan mengerti arti hidup sebagai manusia. Penulis

selalu berharap, bisa mencontoh semua akhlak dan sifat beliau.

Terima Kasih juga penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Prof.DR.M.Arif Nasution,MA, selaku Dekan Fakulatas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik di USU.

2. Bapak Drs.Heri Kusmanto,MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP USU.

3. Bapak Drs. P. Anthonius Sitepu,Msi, selaku Dosen Pembimbing saya.

Saya mengucapkan Terima Kasih banyak kepada Bapak atas semua waktu yang

Bapak luangkan untuk membimbing saya dan terima kasih atas ilmu yang Bapak

berikan pada saya yang banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Warjio.S.S,MA,diplm, selaku Dosen Pembaca saya. Saya mengucapkan

Terima Kasih kepada Bapak dengan waktu yang telah Bapak luangkan untuk

membaca tulisan saya.

Page 9: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

5. Bapak Zakaria Taher , selaku dosen Penguji saya yang telah meluangkan

waktunya untuk saya.

6. Terima Kasih juga saya Ucapkan kepada seluruh Staf Pengajar di FISIP USU.

Yang telah memberikan Ilmu selama saya belajar di FISIP ini. Buat Bang Rusdi

yang sudah banyak membantu saya dalam semua urusan administrasi dan hal-hal

kecil lainnya, Kak Uci yang selalu baik ke penulis, yang bisa diajak curhat dan

selalu membantu penulis, bang Hendra yang selalu menyapa Novi kalau ketemu.

Terima kasih banyak.

7. Thank’s to my parents. Coz, they’ve been my inspiration and because of them, I

can fly and thouch all of my dreams.

Bapak ibu, akhirnya novi bisa menyelesaikan studi Novi. Sekarang Novi sudah

punya marga, Novi Andrianthy,S.Sos. ( dan Novi berharap marga yang lain bakal

menyusul deh…). Buat Bapak ku, Syafril Ishak dan ibuku Anna Saniah Ramlan,

Novi ucapin makasih banget. Novi paham bahwa semua yang Bapak dan Ibu

berikan ke Novi, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa Novi balas. Karena itu

yang Novi yakini sekarang, Novi pengen banget membuat kalian Bangga dan

bahagia mempunyai seorang putri seperti Novi. Semua umur Novi, Novi ikhlaskan

buat kalian Bahagia. Bapak…Makasih yah udah mendidik Novi menjadi mandiri.

Kadang Novi merasa tidak kuat menghadapi hidup ini, tapi ternyata, itu malah

membuat Novi gak manja dan Novi janji akan berdiri diatas kaki Novi sendiri,

dengan semua kemandirian yang sudah Bapak ajari. Ibu…makasih juga yah sudah

melahirkan, merawat, mendidik dan menjaga Novi. Walau kadang kita mah

berantem ( tapi gak beneran. Cuma bercandaan. Karena ibu selalu cerewet dengan

semua kesalahan Novi) tapi dengan begitu Novi jadi merasa dekat dan bisa

membagi semua yang Novi hadapi dihidup ini dengan ibu. Bapak Ibu tetap doain

Page 10: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Novi untuk bisa memberikan yang terbaik buat keluarga kita. You are best of the

best I ever had, and I PROUD TO BE YOUR DAUGHTER.

8. Buat 2 (dua) adik-adikku. Bayu Pramadhana dan Riyanda Syahputra, makasih

yah, udah buat kakak jadi tidak bisa konsen mengerjai skripsi. Kalian selalu

mengganggu. Tapi karena kalian juga, kakak mempunyai keinginan untuk menjadi

sukses dan juga buat kalian bangga. Doain kakak terus untuk bisa menjadi contoh

yang terbaik buat kalian dan membuat kalian bangga dengan keluarga kita.

9. Mas Win, thank’s banget mas, sudah bisa beradaptasi dengan semua kehidupan

Novi. Menjadi kawan, lawan, menjadi kakak, adik, penasehat, teman curhat, teman

disaat shooping, teman makan, teman ke perpustakaan, temen ke kampus, teman ke

pajus, teman “penakluk alam”, teman ditengah malam menikmati heningnya

kegelapan (lebay..), teman ke warnet (buat baca naruto), teman diskusi,

argumentasi dan juga teman saling teriak dan adu urat leher. Mas juga sedikit

banyak telah memberi pelajaran untuk Novi bisa lebih sabar. Thank’s for all your

times stood by me.

10. Teman seperjuanganku, Windawati Pinem, S.Sos terima kasih yah, sudah mau

menemeni aku buat mengurus semua keperluan studi ini. menemeni aku jalan-jalan

waktu otak buntu mengerjai skripsi, dan semua waktumu yang ada selama kita di

FISIP. aku merasa menjadi makhluk tersibuk yang gak sendirian di Fisip USU.

Kita sama-sama menunggu dosen, sama-sama mencari referensi ke perpustakaan,

kita juga sama-sama mempunyai semangat buat lulus bareng. Semoga aku gak

mendengar cerita-cerita sedihmu lagi. Bahagia terus yah.

11. Buat Heri Kurniawan, sukses yah her, moga apa yang menjadi cita-citamu

tercapai. Walau nanti sudah sampai ke Luar Negeri buat lanjut studi mu, jangan

Page 11: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

lupakan kami. Ihsan Azhari S.Sos, jangan sensi kali sama aku. Tapi, karena

dirimu, aku, heri dan winda jadi tau bagaimana konsep hedonisme bisa muncul dan

meng-applikasikannya dalam kehidupan nyata.. (terutama jalan gak jelas ke sun

plasa). Siti Nuraini dan Dina Endriana, Novi senang banget bisa kenal kalian.

Bisa share ‘n cerita-cerita ngawur lainnya. Semangat yah buat mengerjai

skripsinya. Biar cepat tamat juga. Komunikasi kita juga jangan sampai putus yah.

12. Team of Holiday, (Mas win, asep, reza, hendra, Juli, bg Chandra), kapan kita

menjelajahi alam ini lagi. 4 bulan terakhir ini kita gak ada kabar mau berangkat

lagi. Tetap pake motto kita “ Berbagi waktu dengan alam, kita akan tau siapa diri

kita yang sebenarnya”. Ma kasih yah, udah menjadi teman seperjalanan.

13. Teman-teman Politik ’05. Sandra, Titin, Dame, Hanna, Vina, k’irma ( thank’s

banget. U all have gave me memories about Friendship), Jean arih, Suhendra

“Pakde”, Dayat, Jaka, Syaiful, (jangan malas buat kuliah. Kejar terus setoran

KRS nya, biar cepat kelar), Hendrik, maria, Pebri, Rolas, Golfrid, Ertanesia,

Safri, Wulan, ayu, Rospita,( cepat yah kalian jadi alumni), Fransiska, anisa,

Abduh, Mimi, Fadly, Irawan (Tetap semangat yah), Roby iskandar, Taufik,

Putri, Andika, Eka, Kartika, Puji, Fanina, Aisyah, Asola, Zaki, Naufal, Fildza,

Anton, Deni, Nanda, Abdi, Zulpahri, Anwar, Roby Sanjaya, Suhendra (Gong

Xi Fa Cai), Daniel, Hadilima, Feriandi, dan teman-teman lainnya, yang gak

kesebut namanya., tapi Novi ucapin terima kasih sebanyak-banyaknya. (Terima

Kasih…10000x)

14. And the last but not least Thank’s to Ei Tu Ze_Qu. Thank’s for all every dream

you made come true, for all joy you brought to my life and teached me about the

Page 12: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

meaning of my life. You’ve been my guide in the world and so difficult to finding

someone as like as you. Ei Tu Ze_Qu is just the Best I ever had.

Dan buat semua teman-teman yang telah membantu ataupun merasa membantu Novi untuk

menyelesaikan semua yang berhubungan dengan kuliah dan skripsi ini. Terima kasih

banyak. Xie-Xie…!

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN

ABSTRAKSI ……………………………i

KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ……………………………ii

DAFTAR TABEL ……………………………iv

DAFTAR GAMBAR ……………………………iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………1

1.2 Perumusan Masalah ……………………………8

1.3 Tujuan Penelitian …………………………....8

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………8

Page 13: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Teori Gerakan Sosial ……………………………11

1.5.1.1 Pendekatan Melalui Marxist & Neo Marxist ……………………………17

1.5.1.2 Pendekatan Interaksionisme ……………………………18

1.5.1.3 Pendekatan Fungsionalisme Struktural ……………………………19

1.5.1.4 Teori Gerakan Sosial Baru ……………………………21

1.5.1.5 Teori Mobilisasi Sumber Daya ……………………………24

1.5.1.6 Contentious Politics ……………………………27

1.5.1.7 Teori Modren tentang Agen Perubahan ……………………………29

1.5.2 Gerakan Sosial sebagai Kekuatan Perubahan ……………………………30

1.6 Metodologi Penelitian

1.5.1 Jenis Penlitian ……………………………35

1.5.2 Lokasi Penelitian ……………………………37

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………37

1.6 Analisa Data ……………………………39

1.7 Sistematika Penulisan ……………………………40

BAB II DESKRIPSI LOKASI

2.1 Kabupaten Batubara

2.1.1 Sejarah Kabupaten Batubara ……………………………41

2.1.2 Gambaran Umum Kabupaten Batubara ……………………………43

2.1.3 Potensi Daerah Batubara …………………………....44

2.2 Gerakan Masyarakat Kabupaten Batubara / GEMKARA

2.2.1 Sejarah berdirinya GEMKARA/BP3KB ……………………………46

2.2.2. Visi, Misi dan Program GEMKARA ……………………………48

Page 14: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

2.2.2. Tahap-Tahap Perjuangan menuju

Kabupaten Batubara ……………………………48

BAB III GEMKARA-BP3KB Sebagai Perubahan ……………………………61

3.1 GEMKARA-BP3KB dalam Gerakan Sosial:

Pendekatan Teori ……………………………66

3.2 Faktor-Faktor Pendorong ……………………………71

BAB IV KESIMPULAN dan SARAN

4.1 Kesimpulan ……………………………73

4.2 Saran ……………………………76

DAFTAR PUSTAKA ………………………….. 78

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Dewasa ini, Gerakan Sosial (social Movement) menjadi pokok bahasan yang

populer bagi kalangan sosiolog di Barat, khususnya di Amerika Serikat. Studi yang telah

dilakukan mengenai gerakan hak-hak sipil di kalangan kulit hitam di Amerika Serikat

tahun 1950an dan 1960an , serta kajian mengenai berbagai gerakan, seperti gerakan

mahasiswa tahun 1960an dan 1970an, gerakan lingkungan hidup, Gerakan Perdamaian dan

Gerakan Solidaritas maupun Gerakan perempuan pada tahun 1970an dan 1980an,

kesemuanya membawa akibat lahirnya bermacam-macam pendekatan dan teori tentang

Gerakan Sosial.

Page 15: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Gerakan sosial atau gerakan massa, atau gerakan informal, merupakan sebuah

fenomena penting dalam sejarah pertumbuhan dan kemajuan bangsa-bangsa. Hampir

semua peristiwa besar dan mengubah sebuah tatanan, baik itu politik, ekonomi, maupun

sosial budaya, seringkali bermula dan mendapat momentum melalui sebuah gerakan sosial.

Gerakan sosial itu dalam perspektif politik secara populer juga sering disebut people

power. Prancis mungkin adalah sebuah contoh. Perubahan besar yang terjadi di tanah itu

berawal dari sebuah revolusi sosial yang berbentuk gerakan massa, yang terkenal dengan

sebutan revolusi Prancis 1789. Pada masa itu, rakyat berbondong-bondong melawan

kebijakan raja yang sama sekali tidak bijak, dan meruntuhkan penjara Bastille, yang

merupakan lambang kekuasaan otoriter. Bastille jatuh, berikut dengan dieksekusinya Louis

VI dan Marie Antoniette. Setelah terjadi revolusi penting ini, Prancis kemudian berubah

haluan, dari negara yang menganut sistem monarki absolut, berubah menjadi sebuah

negara demokratis.

Di Iran, Gerakan Sosial juga menjadi awal dari kebangkitan pemerintahan

Ayatullah Khomeini dan munculnya kekuasaan para Mullah. Terlepas dari baik buruk

pemerintahan Shah Iran, sejarah mencatat bahwa gerakan massa yang berlangsung di tanah

Persia itu, akhirnya mengantarkan keluarga kerajaan Iran ke pengasingan, sehinggalah

sekarang.

Negara tetangga kita, Filipina, juga berulang-ulang menggunakan Gerakan Sosial

atau people power untuk menggulingkan penguasa yang sedang bertahta di singgasana.

Ferdinand Marcos diturunkan, kemudian rakyat menaikkan Corazon Aqui. Hal yang sama

Page 16: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

terulang beberapa tahun kemudian ketika Estrada diturunkan oleh rakyat dan menaikkan

Gloria Arroyo Macapagal.

Di Indonesia, Gerakan Sosial tak kurang pula gebrakannya. Tak terlalu berlebihan

pula jika dikatakan bahwa Gerakan Sosial merupakan bagian terpenting serta tak

terpisahkan dari perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Kemerdekaan Indonesia itu

sendiri, pada dasarnya tidaklah semata-mata muncul dari gerakan bersenjata, tapi juga

lewat Gerakan Sosial, yang tumbuh sebagai manifestasi dari kesadaran sejumlah kaum

muda, waktu itu, akan realitas. Gerakan inilah yang kemudian memaksa Ir Soekarno dan

Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Gerakan sosial pula, yang kemudian

mengukuhkan semangat kemerdekaan itu dengan melakukan sebuah rapat besar di

Lapangan Ikada. Sejak itu, Gerakan Sosial seakan-akan menjadi penyebab utama

perubahan Indonesia. Orde Lama tumbang karena Gerakan Sosial. Orde Baru tumbang,

juga karena Gerakan Sosial, dan begitu juga yang berlaku bagi orde dan rezim berikutnya.1

Menurut Bill Moyer dalam bukunya yang berjudul Merencanakan Gerakan ,

wacana Gerakan Sosial yang dihadirkan sejak awal merupakan suatu usaha yang

menginginkan suatu perubahan. Ia mengartikan Perubahan adalah jalan yang paling

memungkinkan untuk melakukan perbaikan.

2

1 H.Caidir, Gerakan Sosial, Tulisan ini telah dipublikasikan pula di Tabloid Mingguan Mentari Edisi

081/Th II/23 Peb - 1 Maret 200.

Perubahan adalah kepastian untuk

memperbaiki keadaan. Walau banyak pihak yang “pro” terhadap status quo yang menjadi

dasar untuk melakukan gerakan tersebut. Tetapi biasanya, mereka yang pro dan hanya

menganggap dan meragukan bahwa perubahan akan membawa perbaikan dan

http://www.chairid.com, akses: 6januari2009.

2 Bill Moyer, Merencanakan Gerakan, Yogyakarta : Pustaka Jogja Mandiri, Hal. V.

Page 17: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

menghasilkan ketidakpastian sehingga akhirnya membawa keadaan menjadi tambah buruk.

Hal ini mungkin dapat kita maklumi karena bisa saja mereka yang menganggap pergerakan

hanya suatu hal yang membawa kita pada suatu keadaan terburuk, telah terbiasa

mendapatkan “kemudahan dan kenikmatan” dari status quo itu. Sedangkan massa lain

yang dimarjinalkan dan dirugikan malah berharap bahwa pergerakan yang mereka lakukan

adalah pintu gerbang mencapai keadaan yang lebih baik.

Berbicara tentang Perubahan , kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah

jangka waktu tertentu; kita juga akan berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati

diantara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Untuk dapat menyatakan

perbedaanya. Ciri-ciri awal harus dapat diamati dengan cermat – meski semua terus

berubah. Perubahan merupakan suatu gejala yang hampir diketemukan dimana saja dan

disetiap saat. Tetapi tidak untuk masalah defenisi, ternyata Perubahan Sosial sering dibahas

tanpa mendefenisikan konsepnya dan konsep perubahan sosial telah digunakan dengan

berbagai cara oleh peneliti untuk menunjukan segala sesuatu mulai dari perubahan sikap

hingga evolusi historis dari masyarakat.

Kebanyakan literatur tentang defenisi Perubahan Sosial, dimulai tanpa

mendefenisiskan dengan konsep perubahan itu. Perubahan Sosial diperlakukan seakan-

akan mempunyai makna berupa fakta intuitif. Kebanyakan defenisi membicarakan

Perubahan Sosial dalam arti yang luas. Seperti yang dikatakan oleh Wilbert Moore

misalnya. Ia mendefenisikan Perubahan Sosial sebagai perubahan penting dari struktur

sosial, dan yang dimaksudkan struktur Sosial adalah pola–pola prilaku dan interaksi

Page 18: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

sosial.3

Di dalam teori Marx, tentang perubahan sosial, terdapat dua faktor yang dianggap

sangat penting, yakni: a. Perkembangan teknologi atau kekuatan-kekuatan produktif ,

Moore memasukan kedalam defenisi Perubahan Sosial berbagai ekspresi mengenai

struktur, norma/nilai dan fenomena kultural. Defenisi lain juga mencakup bidang yang

luas. Perubahan sosial didefenisikan sebagai variasi atau modifikasi dalam dalam setiap

aspek proses sosial, pola sosial dan bentuk-bentuk sosial, serta setiap modifikasi pola antar

hubungan yang mapan dan standart prilaku.

Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian dan terbatas ruang lingkupnya, tanpa

menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari sistem, misalnya, kekuatan sistem

politik demokratis terletak dalam kemampuannya menghadapi tantangan, mengurangi

protes dan menyelesaikan konflik dengan mengadakan perombakan sebagian tanpa

membahayakan stabilitas dan kontinuitas negara sebagai suatu satu kesatuan. Namun, pada

kesempatan lain, Perubahan mencakup keseluruhan (atau sekurangnya mencakup inti)

aspek sistem, menghasilkan perubahan menyeluruh, dan menciptakan sistem baru yang

secara mendasar berbeda dari sistem lama yang pernah ada. Perubahan seperti ini

dicontohkan oleh semua revolusi sosial besar.

Batas antara kedua tipe perubahan itu memang agak kabur. Perubahan didalam

sistem sering berakumulasi dan akhirnya menyentuh inti sistem, lalu berubah menjadi

perubahan sistem. Dalam sistem sosial sering terlihat perubahan yang terjadi secara

berangsur-angsur dan ciri-cirinya secara keseluruhan dan mengarah pada ciri-ciri kuantitif

dan kualitatif.

3 Wilbert E Moore , Order And Change ; Essay In Comparatif Sociology, New York,John Wiley

and Son, 1967,hal.3 dalam Robert H Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial , Jakarta : Bina Aksara, 1989, Hal.3.

Page 19: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

b.Hubungan antar kelas-kelas sosial. Secara singkat, teorinya menyatakan bahwa dalam

tahapan pembangunan tertentu, terdapat hubungan antar kekuatan produktif dengan cara

produksi tertentu dengan system hubungan antar kelas, yang distabilisasikan oleh

kelompok yang dominan. Tetapi sayangnya, Marx hanya mempergunakan konsep

perubahan sosial untuk menganalisa timbulnya dan tumbuhnya kapitalisme modern.

Kelemahan teori Marx terutama terletak pada pengabaiannya terhadap tipe-tipe masyarakat

lain yang timbul, misalnya Feodalisme.4

Perubahan adalah sesuatu yang normal, baik jika menganalisis pada tingkat

individual ataupun pada tingkat sosial.

5

4 Soerjono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983,

Hal.20.

5 Robert H Laver,Op.Cit.,Hal.7 dalam Paul Tounier, seorang psikiater dari Swiss dalam karyanya The Meaning Of Persons, New York : Herper & Row, 1957, hal.100 menyatakan bahwa manusia yang benar-benar stabil, yang dalam hidupnya tidak pernah mengalami konflik ataupun masalah , tak lain adalah seseoranng tanpa kehidupan-seperti benda mati.

Karena itu, masalah perubahan sosial lebih

merupakan masalah tingkat perubahan ketimbang masalah ada atau tidaknya perubahan.

Konsep perubahan sosial mencakup atom terkecil dinamika sosial, perubahan keadaan

sistem sosial atau perubahan setiap aspeknya, tetapi perubahan Tunggal jarang terjadi

dalam keadaan terisolasi. Perubahan itu biasanya berkaitan dengan aspek lain dan para

sosiolog harus menemukan konsep yang lebih kompleks untuk menganalisa bentuk-bentuk

kaitan tersebut. Proses Sosial adalah pemikiran terpenting dalam melukiskan rentetan

perubahan yang saling berkaitan. Defenisi klasik dikemukan oleh Pitirim Sorakin (1889-

1968), menurutnya, Proses Sosial adalah setiap perubahan subjek tertentu dalam

Page 20: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

perjalanan waktu, entah itu perubahan tempatnya dalam ruang atau modifikasi aspek

kuantitatif atau kualitatif.6

Jadi, konsep Perubahan Sosial menunjukan : (1) Berbagai Perubahan, (2) mengacu

pada sistem sosial yang sama (terjadi didalamnya atau mengubahnya sebagai suatu

kesatuan), (3) saling berhubungan sebab akibat dan tak ada yang lain, (4) Perubahan itu

saling mengikuti satu sama lain dalam rentetan waktu ( berurutan menurut rentetan

waktu).

7

Jika kita melihat secara historis Gerakan Sosial adalah sebuah fenomena yang

universal. Rakyat di seluruh masyarakat manusia tentu mempunyai alasan untuk bergabung

dan berjuang demi mendapatkan tujuan kolektif mereka dan secara bersama-sama

Contoh proses sosial yang bergerak dari tingkat makro menuju tingkat mikro

antara lain; Industrialisasi, Demokratisasi, Perluasan Perang, Mobilisasi Gerakan Sosial,

Kristalisasi Lingkaran Pertemanan dan krisis keluarga.

Karena itu, menjadi hal yang menarik untuk mengambil Tentang Gerakan sosial

yang terjadi di Kabupaten Batubara dan melihat aktivisme Gemkara-BP3KB yang menjadi

motor penggerak terjadi gerakan sosial demi mendapatkan Perubahan yang memang telah

diidamkan oleh masyarakat Batubara melalui perwujudan terpisahnya Batubara dengan

Kabupaten induknya yaitu Asahan dan membentuk Kabupaten sendiri. Menarik garis lurus

dari permasalahan Perubahan Sosial, maka Aktivisme Gerakan Masyarakat Batubara

(GEMKARA) – Badan Pekerja Persiapan Pembentukan Kabupaten Batubara (BP3KB)

ingin dieksplore dan menjadikan apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Batubara

tersebut dapat dikatakan sebagai Gerakan Sosial.

6 Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada,2004,Hal.6. 7 Piotr Sztompka, Ibid., Hal.7.

Page 21: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

menentang orang-orang yang berani menghalangi tujuan mereka. Begitu juga yang terjadi

di Batubara. Bergabungnya seluruh elemen masyarakat dalam GEMKARA-BP3KB

memiliki alasan dan tujuan yang kuat. Tujuan dibentuknya Kabupaten ini dikarenakan

tidak adanya keadilan yang didapat secara menyeluruh oleh masyarakat Batubara melalui

pemerintahan Kabupaten Asahan. Kesejahteraan daerah Batubara minim dikatakan sebagai

daerah sejahtera dan melihat secara nyata, masih banyaknya masyarakat miskin yang

mendiami derah Batubara. Kemungkinan-kemungkinan negatif lain pun muncul dan

menjadi penguat alasan ingin memisahkan diri dari Kabupaten Asahan. Dan dibentuklah

GEMKARA-BP3KB.

Konteks dan karakter Gerakan Sosial di Indonesia telah, sedang dan terus akan

berubah. Selain perubahan konteks dan karakter gerakan, penting untuk dikaji bagaimana

massa rakyat menghadapi pagelaran kuasa, dan bagaimana (sebagian) eksponen utama dan

pendukung gerakan-gerakan rakyat tersebut menafsirkannya, menghadapi kesempatan

politik yang tersedia dan merumuskan tantangan-tantangan utama yang dihadapinya, serta

pada saatnya memilih dan melancarkan aksi kolektif yang mereka andalkan. Seperti

dikatakan oleh Cartwright, kelompok dapat dijadikan target maupun sebagai perantara

perubahan.8

8 Robert H Lauer, ibid., Hal.29 dalam D. Cartwright, Achieving Change In People ; Some

Application Of Group Dynamics Theory, Human Relation 4 , 1951, hal.388-389.

Begitu juga melihat GEMKARA sebagai kelompok yang menjadi perantara suatu

perubahan. Perubahan dalam suatu kelompok mungkin dipengaruhi oleh berbagai

perbedaan komposisi keanggotaan kelompok, tetapi memiliki kesamaan cita dan tujuan.

Page 22: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Merujuk pada deskriptif diatas, maka penulis sebagai akademisi tertarik untuk

mengetahui dan melihat suatu sudut nyata Perubahan Sosial yang terjadi melalui Gerakan

Sosial, khususnya dari aktivisme GEMKARA-BP3KB dan melihatnya sebagai sebuah

agen peubahan dalam suatu kelompok masyarakat. Banyak hal yang ingin lebih di eksplor

penulis untuk lebih melihat dan mendefenisikan Perubahan Sosial. Dan juga penulis ingin

mengetahui secara langsung bentuk-bentuk aktivitas GEMKARA-BP3KB dan

pengaruhnya dalam mewujudkan kabupaten Batubara.

2. Perumusan masalah

Dari latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan latar belakang masalah

penelitiannya sebagai berikut :

2.1 Bagaimana mengetahui secara singkat deskriptif tentang perjuangan

GEMKARA- BP3KB dan pengaruhnya?

2.2 Dan juga bagaimana menjelaskan dan menganalisis GEMKARA-

BP3KB sebagai sebuah agen Gerakan Sosial untuk mewujudkan

Perubahan Sosial?

3. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 23: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

3.1 Untuk mengumpulkan data dan mendeskripsikan secara singkat

tentang GEMKARA-BP3KB.

3.2 Untuk menjelaskan dan menganalisis GEMKARA-BP3KB sebagai

sebuah agen Gerakan Sosial untuk mewujudkan Perubahan sosial.

4. Manfaat penelitian

Disamping tujuan yang hendak dicapai maka suatu penelitian harus mempunyai

manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

4.1 Manfaat praktis bagi penulis ini bermanfaat untuk mengembangkan

kemampuan penulis dalam membuat karya ilmiah dan bagi rakyat

khususnya di Kabupaten Batubara, penelitian ini dapat memberikan

penjelasan praktis dalam proses gerakan rakyat yang mungkin akan

terus terjadi guna melawan ketertindasan.

4.2 Manfaat akademis, Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi bagi Gerakan Sosial Masyarakat Batubara untuk

memberikan informasi terhadap perkembangan Gerakan Sosial yang

bergerak keluar melewati isu-isu pragmatis secara lokal. Serta hadir

ditengah-tengah gelombang gerakan sosial didunia , bahkan menjadi

aktor utama dari Gerakan Sosial dibeberapa kasus dinegara-negara

berkembang.

4.3 Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi informasi

Page 24: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

perkembangan Gerakan sosial yang akan terus ada dan bergerak bagi

Lembaga Formal baik itu Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM ataupun

Departemen Dalam Negeri/ DepDagRi.

4 Kerangka teori

Kerangka teori diperlukan dalam setiap penelitian untuk memberikan landasan

teoritis bagi penulis dalam menyelesaikan masalah dalam proses penelitian.9 Kerangka

teori juga membantu seorang penulis dalam menentukan tujuan dan arah penelitian, serta

sebagai dasar penelitian agar langkah yang ditempuh selanjutnya dapat jelas dan

konsisten.10

a. Teori adalah sebuah set proposisi yang terdiri dari konstrak (construct) yang

sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsur-unsur dalam set

tersebut secara jelas.

Peran teori dalam sebuah penelitian diumpakan sebagai “pemandu” seseorang

dalam meneliti. Teori adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam

gejala sosial maupun natural yang dijadikan pencermatan. Teori merupakan abstarksi dari

pengertian atau hubungan dari proposisi atau dalil. Menurut Kerlinger (1973) teori

dinyatakan sebagai sebuah set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis

dari fenomena.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mencermati lebih jauh mengenai

teori, yakni:

9 Masri singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES, Hal.21. 10 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1990, Hal.65.

Page 25: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

b. Teori menjelaskan hubungan antar variable atau antar konstrak sehingga

pandangan yang sistematik dari fenomena fenomena yang diterangkan oleh

variable dengan jelas kelihatan.

c. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasi variable satu

berhubungan dengan variable yang lain.11

Kerangka teori berisi uraian tentang telahaan teori dan hasil penelitian terdahulu

yang terkait. Telaahan ini bisa dalam arti membandingkan, mengkontraskan atau

meletakan kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada

akhirnya menyatakan posisi atau pendirian peneliti disertai dengan alasan-alasannya. Dan

bukan bermaksud untuk memamerkan teori dan hasil hasil penelitian ilmiah para pakar

terdahulu dalam satu adegan verbal sehingga pembaca “diberitahu” mengenai sumber

tertulis yang telah dipilih oleh peneliti. Hal ini juga dimaksudkan untuk menampilkan

mengapa dan bagaimana teori hasil penelitian para pakar terdahulu digunakan peneliti

dalam penelitiannya, termasuk dalam merumuskan asumsi-asumsi dalam penelitiannya.

12

Gerakan Sosial termasuk istilah baru dalam kamus ilmu-ilmu sosial. Meskipun

demikian di lingkungan yang sudah modern seperti di Indonesia fenomena munculnya

gerakan sosial bukanlah hal aneh. Misalnya ketika kenaikan tarif listrik sudah terlalu tinggi

Teori-teori yang dipakai untuk menjadi landasan berfikir dan titik tolak menyoroti

masalah yang ditulis oleh penulis , yaitu :

5.1 Teori Gerakan Sosial

11 Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Rosdakarya, 2006, Hal. 24. 12 Koentjaraningrat, Loc.,Cit.

Page 26: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

kemudian muncul nama seperti Komite Penurunan Tarif Listrik. Perlawanan atau desakan

untuk mengadakan perubahan seperti itu dapat dikategorikan sebuah gerakan sosial.

Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan Parpol yang

kemudian menjamur memberikan indikasi bahwa memang dalam suasana demokratis

maka masyarakat memiliki banyak prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem atau

struktur yang cacat. Dari kasus itu dapat kita ambil semacam kesimpulan sementara bahwa

gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa masyarakat

dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintah. Di

sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi

dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak

sebagian rakyat. Karena gerakan sosial itu lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun

di tubuh pemerintah menjadi sorotannya.

Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka gerakan sosial yang sifatnya menuntut

perubahan insitusi, pejabat atau kebijakan akan berakhir dengan terpenuhinya permintaan

gerakan sosial. Sebaliknya jika gerakan sosial itu bernafaskan ideologi, maka tak terbatas

pada perubahan institusional tapi lebih jauh dari itu yakni perubahan yang mendasar

berupa perbaikan dalam pemikiran dan kebijakan dasar pemerintah. Namun dari literatur

definisi tentang gerakan sosial ada pula yang mengartikan sebagai sebuah gerakan yang

anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu gerakan sosial itu muncul

dari masyarakat tapi bisa pula hasil rekayasa para pejabat pemerintah atau penguasa. Jika

definisi digunakan maka gerakan sosial tidak terbatas pada sebuah gerakan yang lahir dari

masyarakat yang menginginkan perubahan pemerintah tapi juga gerakan yang berusaha

Page 27: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

mempertahankan kemauannya. Jika ini memang ada maka betapa relatifnya makna

gerakan sosial itu sebab tidak selalu mencerminkan sebuah gerakan murni dari

masyarakat.13

Para sarjana berbeda pendapat mengenai apa itu gerakan sosial dan bagaimana kita

mempelajarinya. Beberapa sarjana menekankan aspek organisasi dan tujuan dari gerakan-

gerakan sosial. Michael Useem, misalnya, mendefinisikan gerakan sosial sebagai tindakan

kolektif terorganisasi, yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan sosial. John

McCarthy dan Mayer Zald melangkah lebih rinci, dengan mendefinisikan gerakan sosial

sebagai upaya terorganisasi untuk mengadakan perubahan di dalam distribusi hal-hal apa

pun yang bernilai secara sosial. Sedang Charles Tilly menambahkan corak perseteruan

(contentious) atau perlawanan di dalam interaksi antara gerakan sosial dan lawan-

lawannya. Dalam definisinya, gerakan-gerakan sosial adalah upaya-upaya mengadakan

perubahan lewat interaksi yang mengandung perseteruan dan berkelanjutan di antara

warganegara dan negara.

Kebanyakan para teoritis sosial sepakat bahwa mode aksi kolektif ini melibatkan

tipe relasi yang secara sosial mengandung konflik. Tipe klasiknya adalah gerakan buruh

yang menandai masyarakat industry di abad ke-19 dan awal abad ke-20.

14

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gerakan sosial adalah tindakan atau

agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat yang disertai program

13The Wahid Institute, Gerakan Sosial Baru Di Indonesia, 2006.

<http://thewahidinstitute.com/seeding-plural-and-peachful-islam. akses : 7 januari 2009>

14 Astrid S Susanto-Sunarto, Masyarakat Indonesia Memasuki Abad Ke Dua Puluh Satu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998, Hal.21.

Page 28: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk

melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada.15

Gerakan Sosial secara teoritis merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas

prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau

struktur pemerintah. Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan

pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu

bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena gerakan sosial lahir dari

masyarakat maka kekurangan apapun ditubuh pemerintah menjadi sorotannya. Dari

literatur defenisi tentang gerakan sosial, adapula yang mengartikan gerakan sosial sebagai

sebuah gerakan yang anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Ini berarti tidak selalu

gerakan sosial itu muncul dari masyarakat tapi bisa juga hasil rekayasa para pejabat

pemerintah atau penguasa.

Perlawanan atau desakan

untuk mengadakan perubahan dapat dikategorikan sebuah Gerakan Sosial. Gerakan sosial

lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakdilan dan sikap

sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan sosial lahir sebagai reaksi

terhadap sesuatu yang tidak diinginkan rakyat atau menginginkan perubahan kebijakan

karena dinilai tidak adil. Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM, Parpol dan Ormas

yang kemudian menjamur memberikan indikasi bahwa dalam suasana demokratis,

masyarakat memiliki banyak prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem atau struktur

yang cacat.

16

15

http://globalisasi.wordpress.com/2006/07/10/Gerakan Sosial: Kajian Teoritis, Hal. 3-4. 16 Juwono Sudarsono (ed), Pembangunan Politik Dan Perubahan Politik, Jakarta: Gramedia, 1976,

Hal. 24-25.

Page 29: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Jurgen Habermas, sebagaimana dikutip oleh Pasuk Phongpaichit (2004)

menyatakan bahwa Gerakan Sosial adalah Devensive relations to defend the publik and

private sphere of individuals againts the inroad of the state system and market economy.

(Gerakan Sosial adalah hubungan defensive individu- individu untuk melindungi ruang

publik dan private mereka dengan melawan serbuan dari sistem negara dan pasar).17

Anthony Giddens menyatakan Gerakan Sosial sebagai upaya kolektif untuk

mengejar kepentingan bersama atau gerakan mencapai tujuan bersama atau gerakan

bersama melalui tindakan kolektif (action collective) diluar ruang lingkup lembaga-

lembaga yang mapan.

18 Sedangkan Mansoer Fakih menyatakan bahwa Gerakan Sosial

dapat diartikan sebagai kelompok yang terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan

sosial terutama dalam usaha merubah struktur maupun nilai sosial.19

Sejalan dengan pengertian Gerakan Sosial di atas, Herbert Blumer merumuskan

Gerakan Sosial sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah

tujuan atau gagasan.

20 Robert Misel dalam bukunya yang berjudul Teori Pergerakan Sosial

mendefenisikan Gerakan Sosial sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tak

terlembaga yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi

perubahan dalam masyarakat.21

Tetapi, David Meyer dan Sidney Tarrow, dalam karya mereka Social Movement

17 http://pioner.netserv.chula.ac.th/~ppasuk/theorysocmovt.doc. 18 Fadhillah Putra dkk, Gerakan Sosial, Konsep, Strategi,Aktor, Hambatan Dan Tantangan Gerakan

Sosial Di Indonesia , Malang : PlaCID’s dan Averroes Press,2006, Hal.1. 19 Mansoer Fakih, Tiada Transformasi Tanpa Gerakan Sosial, dalam Zaiyardam Zubir, Radikalisme

Kaum Terpinggir : Studi Tentang Ideologi, Isu , Strategi Dan Dampak Gerakan, Yogyakarta : Insist Press , 2002 , Hal. Xxvii.

20 www.sastriomunandar.Multiply.com 21 Robert Misel, Teori Pergerakan Sosial, Yogyakarta : Resist Book , 2004 , Hal.6-7.

Page 30: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Society (1998). Memasukkan semua ciri yang sudah disebutkan di atas dan mengajukan

sebuah definisi yang lebih inklusif tentang Gerakan sosial, yakni: Tantangan-tantangan

bersama, yang didasarkan atas tujuan dan solidaritas bersama, dalam interaksi yang

berkelanjutan dengan kelompok elite, saingan atau musuh, dan pemegang otoritas.22

Dua fitur tampil menonjol dalam definsi ini. Pertama, gerakan-gerakan sosial

melibatkan “tantangan kolektif”, yakni upaya-upaya terorganisasi untuk mengadakan

perubahan di dalam aransemen-aransemen kelembagaan. Tantangan-tantangan ini bisa

berpusat kepada kebijakan-kebijakan publik atau ditujukan untuk mengawali perubahan

yang lebih luas dalam struktur lembaga-lembaga sosial dan politik, distribusi jaminan

sosial, atau bisa juga menyangkut konseptualisasi mengenai hak-hak dan tanggung jawab

sosial dan politik. Sedangkan Fitur yang kedua adalah corak politis yang inheren di dalam

gerakan-gerakan sosial. Ini terutama terkait dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai

lewat Gerakan-Gerakan sosial, yang secara tipikal mencakup perubahan di dalam distribusi

kekuasaan dan wewenang. Tujuan-tujuan politis ini hanya mungkin dicapai lewat interaksi-

interaksi yang terus-menerus, berkelanjutan, dengan aktor-aktor politik di luar Gerakan,

yang terpenting di antaranya adalah sekutu-sekutu dan pesaing-pesaing politik dan

pemegang otoritas kekuasaan.

23

Denny JA menyatakan adanya tiga kondisi yang lahirnya Gerakan Sosial, yang

Pertama, Gerakan Sosial dilahirkan dengan kondisi yang memberikan kesempatan bagi

22David Meyer dan Sidney Tarrow. The Social Movement Society. 1998.

<http://www.socialmovement.com//social movement society/akses 15jan2009>

23http://maulanusantara.wordpress.com/2008/04/18/sintesis-saling-menguntungkan-hilangnya-orang-luar-dan-orang-dalam/hal.1, akses: 17 january 2009.

Page 31: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

gerakan itu. Pemerintahan yang moderat misalnya, memberikan kesempatan yang lebih

besar bagi timbulnya Gerakan Sosial ketimbang pemerintahan yang sangat otoriter. Kedua,

Gerakan Sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada. Perubahan

dari masyarakat Tradisonal ke masyarakat modern misalnya, akan menimbulkan

kesenjangan ekonomi yang semakin meluas antara si kaya dan si miskin.

Perubahan ini juga dapat menyebababkan kritis identitas dan lunturnya nilai-nilai

sosial yang selama ini di agungkan. Perubahan itu akan menimbulkan gejolak yang

dirugikan dan kemudian meluas menjadi Gerakan Sosial. Ketiga, Gerakan Sosial semata-

mata masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Sang tokoh penggerak

akan menjadi inspirator, membuat jaringan, membangun organisasi yang menyebabkan

sekelompok orang termotivasi untuk terlibat dalam Gerakan tersebut.24

Selain itu menurut Lofland dua aspek empiris gelombang yang perlu diperhatikan

adalah, Pertama, aliran tersebut cenderung berumur pendek antara lima sampai delapan

tahun. Jika telah melewati kurun waktu itu gerakan akan melemah dan meskipun masih ada

Indikasi awal untuk menangkap gejala gerakan sosial menurut John Lofland adalah

dengan mengenali terjadinya perubahan-perubahan pada semua elemen arena publik dan

ditandai oleh kualitas "aliran" atau "gelombang". Dalam prakteknya suatu Gerakan Sosial

dapat diketahui terutama lewat banyak organisasi baru yang terbentuk, bertambahnya

jumlah anggota pada suatu organisasi gerakan dan semakin banyaknya aksi kekerasan atau

protes terencana dan tak terencana.

24 Noer Fauzi, Memahami Gerakan–Gerakan Rakyat Dunia Ketiga, Yogyakarta : Insist Press ,2005,

Hal.21.

Page 32: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

akan tetapi gerakan telah mengalami proses 'cooled down'. Kedua, banyak organisasi

kekerasan atau protes yang berubah menjadi Gerakan Sosial atau setidaknya bagian dari

gerakan-gerakan yang disebut diatas. Organisasi-organisasi ini selalu berupaya

menciptakan Gerakan Sosial - atau jika organisasinya memiliki teori operasi yang berbeda

maka mereka akan dengan sabar menunggu pergeseran struktur makro yang akan terjadi

(misalnya krisis kapitalisme) atau pertarungan yang akan terjadi antara yang baik dan

jahat, atau kedua hal tersebut, serta menunggu kegagalan fungsi lembaga sentral. Kala

itulah gerakan itu bisa dikenali sebagai gerakan pinggiran, gerakan awal dan embrio

gerakan.25

1. Lahirnya kekerasan atau protes baru dengan semangat muda yang dibentuk secara

Lebih lanjut dapat dirumuskan bahwa sebuah Gerakan Sosial terdiri dari:

Independen.

2. Bertambahnya jumlah (dan peserta) aksi kekerasan dan/atau protes terencana dan

tak terencana (terutama kumpulan) secara cepat.

3. Kebangkitan opini massa

4. Semua yang ditujukan kepada oknum lembaga sentral

5. Sebagai bentuk usaha untuk melahirkan perubahan pada struktur dari lembaga-

lembaga sentral.

Dalam memahami dan menjelaskan fenomena Gerakan Sosial, para ahli ilmu sosial

tersebut mengembangkan wacana sehingga pada tatanan teoritis telah melahirkan beberapa

pendekatan untuk bisa lebih menjelaskan Gerakan Sosial. Paradigma teoritis dari Gerakan

25 Lofland, Protes, Studi Tentang Gerakan Sosial, Yogyakarta : Insist Pers, 2003, Hal.50.

Page 33: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sosial mungkin bisa dimasukan dalam istilah yang berbeda-beda. Selain paradigma NEO-

Marxisme, Pendekatan yang mendominasi hingga awal tahun 1970-an adalah konsep

prilaku kolektif interaksionis dan konsep gerakan sosial mahzab Chicago, serta model

struktural-fungsional. Paradigma yang terakhir ini merupakan perspektif yang paling luas

dianut pada saat itu.

Pada 1970-an, Teori Mobilisasi Sumber Daya mengemukakan Pendekatan Neo-

Utiliarian rasionalis untuk mempelajari Gerakan Sosial. Tetapi pendekatan-pendekatan itu

dikritik keras oleh pendekatan yang berorientasi Hermeneutika yang mencoba

mengkonseptualisasikan apa yang bari di dalam Gerakan Sosial Baru. Dan Pendekatan

Sosiologis Tindakan menambahkan Perspektif Teoritis Komprehensif untuk studi Gerakan

Sosial.

5.1.1. Pendekatan melalui Teori Marxist dan Neo-Marxisme

Teori ini menegaskan bahwa di masyarakat industri Gerakan Sosial dan revolusi

berasal dari kontradiksi struktural utama antara kapital dan buruh. Aktor-aktor utama

dalam Gerakan Sosial kelas sosial yang saling berseteru didefenisikan berdasarkan

kontradiksi sistematik fundamental ini. Akan tetapi, mereka juga dianggap sebagai aktor

historis, dan mereka pasti akan menyadari peran dan takdir sejarah mereka.

Melihat dari dari perspektif Marxist, Gerakan Sosial dianggap sebagai gejala yang

positif yang kemunculannya disebabkan oleh karena terjadinya proses eksploitasi dan

dominasi satu kelas terhadap kelas yang lain. Gerakan sosial, dengan demikian, dipahami

sebagai reaksi (perlawanan) kaum proletar terhadap kaum borjuis, merupakan ekspresi dari

Page 34: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

struktur kelas yang kontradiktif. Singkatnya, Gerakan Sosial adalah perjuangan kelas yang

lahir karena adanya kesadaran kelas.26

Mansoer Fakih manganalisis bahwa pandangan Marxistme Tradisional menegaskan

beberapa ciri-ciri dari teori Gerakan Sosial, Pertama, Gerakan Sosial dilihat sebagai

Gerakan Kelas Buruh dari buruh pabrik perkotaan atau buruh tani yang tak bertanah di

pedesaan, yang berarti menitikberatkan kelas buruh sebagai pusat perubahan dalam teori

perubahan tradisional. Kedua, sebagai akibat dari anggapan pertama, perjuangan atau

gerakan non kelas, seperti Gerakan lingkungan, Gerakan Perempuan dan feminisme serta

jenis gerakan nonkelas lainnya, berada diluar teori ini, Ketiga, titik perhatian utama teori-

teori ini adalah terhadap hubungan proletar kelas buruh dan kelas kapitalis ketimbang

kepada hegemoni ideologis dan kultural, pendidikan, gender dan lingkungan.

27

Teoristis Symbolic Interactionism dari Mahzab Chicago mengadopsi pendekatan

serupa untuk mempelajari prilaku kolektif dan Gerakan Sosial. Berdasarkan dari asumsi

bahwa individu dan kelompok orang bertindak berdasarkan pemahaman dan eksperimen

bersama, mereka berpendapat bahwa Gerakan Sosial muncul di situasi yang tidak

terstruktur. Ini adalah situasi dimana hanya ada sedikit pedoman kltural bersama atau

pedoman itu berantakan dan didefenisikan kembali. Gerakan sosial adalah ekspresi kolektif

5.1.2. Pendekatan Interaksionisme

26 http://globalisasi.wordpress.com/2006/07/10/Gerakan Sosial: Kajian Teoritis, Loc.Cit. 27 Teori kelas meletakan perjuangan kelas sebagai hal sentral dan menetukan perubahan sosial. Dari

perspektif tersebut, Marxisme Tradisional menganalisis struktur masyarakat dalam Base dan Superstructure yang meletakan ekonomi menjadi faktor yang sangat essensial. Mereka meletakan pendidikan, kultur dan ideology sebgai Superstructure ditempat yang kedua. Dengan demikian, kaum Marxistme Tradisional cenderung memecahkan masalah masyarakat dengan mengubah aspek-aspek ekonomi. Merak tidak mementingkan aspek lainnya, seperti Hegemoni cultural dan politik, diskursus dan pengetahuan sebagai bentuk dominasi yang melanggengkan ekonomi. Lihat Mansoer Fakih, Op.,Cit, Hal.51.

Page 35: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dari rekonstruksi situasi sosial tersebut. Gerakan sosial adalah usaha kolektif untuk

menciptakan tatanan kehidupan yang baru.28

Pendekatan Struktural adalah konsep pertama yang relative sering

dipergunakan oleh para akademis studi Gerakan Sosial dalam menjelaskan fenomena

Gerakan Sosial. Konsep ini begitu popular, bukan dikarenakan kata “struktural” yang

menjadi pembendaharaan kata dalam ilmu politik, tetapi karena istilah ini telah

berkembang menjadi Eponymous School, seperti Struktural Fungsionalisme,

Strukturalisme dan Pasca Strukturalisme.

Pendekatan Interaksionis simbolis untuk studi Gerakan Sosial tidak berhasil

mengembangkan paradigma teoritis yang memadai. Secara keseluruhan, pendekatan ini

masih mendapat perhatian, sebab pendekatan ini di satu sisi menekankan pada aspek

sosial-psikologis dari aksi kolektif seperti emosi, perasaan solidaritas, prilaku ekspresif dan

komunikasi, sedangkan di sisi lain menempatkan pada kemunculan gerakan sosial di dalam

proses relasi dan interaksi yang terus berjalan.

5.1.3. Pendekatan Fungsionalisme Struktural

29

Dalam fungsionalisme struktural, istilah struktural dan fungsional tidak selalu perlu

dihubungkan, kita dapat mempelajari struktur masyarakat tanpa perlu mengetahui

fungsinya begitu juga sebaliknya. Fungsionalisme kemasyarakatan (Societal

28 William Outhwaite, Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Edisi ke-2, Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2008,Hal.784.

29 Abdul Wahab Situmorang, Gerakan Sosial ; Studi Kasus Beberapa Perlawanan, Yogyakarta : Pustaka Pelajara, 2007, Hal.16.

Page 36: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Functionalism), sebagai salah satu pendekatan fungsionalisme struktural, paling dominan

digunakan para fungsionalis struktural. Perhatian utama dari fungsionalisme

kemasyarakatan ini ialah struktur sosial dan institusi masyarakat secara luas, hubungannya

dan pengaruhnya terhadap anggota masyarakat (individu/pemain).

Ada tiga varian di dalam model Gerakan Sosial Struktural-Fungsionalis. Meskipun

sangat berbeda dalam pendekatan dasarnya dari logika Gerakan Sosial yang didasarkan

pada interaksi, namun perbedaan itu tidak sejauh perberbedaannya dengan Marxisme

dalam mode analisisnya.

Tiga varian tersebut adalah :

5.1.3.1. Teori Masyarakat Massa.

Teori Masyarakat Massa mempostulatkan individual yang

teratomisasi. Karena tercabut dari akarnya akibat perubahan sosial yang

cepat, urbanisasi dan hilangnya ikatan tradisional, terisolasi dari relasi

kelompok dan kelompok referensi normative, maka individu dalam

masyarakat massa adalah bebas dan cenderung berpartisipasi dalam jenis

kelompok sosial baru, seperti Gerakan Sosial Baru

5.1.3.2. Teori Tekanan Struktural

Teori ini menekankan bahwa penyebab utama kemunculan Gerakan

Sosial adalah terganggunya keseimbangan dari sistem sosial.

Nonkorespodensi antara nilai-nilai yang dianut dengan praktik masyarakat

aktual, Tertutupnya fungsi institusional, elemen disfungsional yang

Page 37: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

mengganggu kelangsungan system, semua itu dapat menggangu

keseimbangan sosial, memicu ketegangan struktural dan kemudian memicu

Gerakan Sosial.

5.1.3.3. Teori Deprivasi Relatif

Teori ini adalah sejenis varian Sosial-Psikologis dari teori Tekanan.

Tekanan yang dimaksud bukan diakibatkan oleh diskrepansi struktural,

tetapi berasal kondisi perasaan yang subjektif, orang merasa relative gagal

menggapai harapannya. Kebutuhan yang terpenuhi tidak sesuai dengan

yang diharapkan. Perbaikan kondisi ekonomi dan politik, yang

membesarkan harapan bagi beberapa kelompok, akan mudah memunculkan

gerakan sosial apabila realitas tampak tidak sesuai dengan harapan.

Ketidakpuasan dan frustasi akan bermunculan dan menyebabkan Gerakan

Sosial.

5.1.4 Teori Gerakan Sosial Baru ( New Movement Social )

Gerakan Sosial Baru essensialnya merupakan perkembangan dari teori Gerakan

Sosial sebelumnya. Teori ini berbasis di Eropa Barat. Sebagaimana Laclau dan Mouffe

menganggap Gerakan Sosial Baru sebagai modal sebagai pencarian alternatif atas “

kemandekan” atau “kemacetan” dari pendekatan Marxist.30

Dalam Gerakan Sosial Baru, terdapat slogan yang berbunyi “There are many

30 Mansoer Fakih, Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial, Pergolakan Ideologi LSM

Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar , 1996,Hal.46.

Page 38: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Alternative” (ada banyak alternative).31

Apa yang membuat Gerakan sosial ini baru? Kebanyakan teoritis memandangnya

dalam term prilaku kolektif konfliktual yang membuat ruang kultural dan sosial baru.

Claus Offe mengatakan bahwa Gerakan sosial Baru dilihat sebagai institusi masyarakat

sipil yang dipolitisasi, dan karenannya mendefenisikan ulang batas-batas politik

institusional, Alberto Melluci memandang Gerakan Sosial Baru sebagai cara baru

memahami dunia dan menetang aturan kultural dominasi berdasarkan alasan simbolik;

juga sebagai panciptaan identitas baru yang berisikan tuntutan yang tidak bisa

dinegosiasikan, seperti yang diungkapan oleh Jean.L.Coehan sedangkan Ulrich Beck

menyatakan Gerakan Sosial Baru sebagai artikulasi sosial baru yang mengkristalisasikan

Gerakan Sosial Baru mulai muncul dan

berkembang sejak pertengahan tahun 1960an. Gerakan Sosial Baru hadir sebagai alternatif

lain dari prinsip-prinsip, strategi, aksi ataupun pilihan ideologi dari pandanagn-pandangan

teori Marxist tradisional yang lebih pada menekankan pada masalah perjuangan kelas.

Gerakan Sosial Baru merupakan suatu gerakan yang terpisah dari Gerakan Sosial

sebelumnya yang diwarnai politik kelas tradisional gerakan buruh. Perbedaan yang

mendasar adalah dalam hal tujuan, ideologi, strategi, taktik, dan partisipan. Gerakan Sosial

(lama) cenderung kental dengan dimensi kelas (Marxian) yang terbagi dalam dikotomi

kelas borjuis dan proletar; Bergerak pada seputar masalah ekonomi / re-distribusi ekonomi

yang erat kaitannya dengan masa-masa dimana dinamika perekonomian negara-negara

Barat memasuki periode industrial serta kental dengan tujuannya untuk mengubah sistem

(menggulingkan kekuasaan) secara radikal / revolusioner.

31 Amalia Pulungan dan Roysepta Abimanyu , Bukan Sekedar Anti Globalisasi, Jakarta: IGJ dan

WALHI, 2005, Hal.ix.

Page 39: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

pengalaman dan persoalan baru yang dialami dan dihadapi bersama, sebagai akibat dari

disintegrasi umum pengalaman berbasis ekonomi.32

1. Kelas Menengah Baru

Arti penting yang diberikan dari pengertian-pengertian diatas kepada Gerakan

Sosial Baru adalah Gerakan Sosial itu mendapatkan kesadaran baru akan kapasitasnya

untuk memproduksi makna baru dan bentuk kehidupan dan tindakan sosial yang baru.

Didalam kerangka teoritis ini, Gerakan Sosial diletakkan kedalam dua Perspektif.

sebagai ekspresi rasionalisasi komunikasional , Gerakan Sosial Baru mempertanyakan

Validasi pola kehidupan dunia yang sudah ada, seperti norma dan legitimasi, dan kemudian

memperluas ruang publik. Pada saat yang sama, sebagai Gerakan Defensive, Gerakan

Sosial Baru menentang gangguan patologis terhadap kehidupan dunia, yang

dikolonialisasikan berdasarkan mekanisme politik dan ekonomi yang sistematik.

Paradigma Gerakan Sosial baru bertumpu pada dua klaim utama yaitu: pertama,

Gerakan Sosial Baru merupakan produk peralihan dari perekonomian industrial menuju

post-industrial. Kedua, Gerakan Sosial Baru bersifat unik dan berbeda dengan Gerakan

Sosial di era industrial. Jika Gerakan Tradisional biasanya lebih menekankan pada tujuan

ekonomis-material sebagaimana Gerakan Buruh, sedangkan Gerakan Sosial Baru

cenderung menghindari tujuan tersebut yang menetapkan tujuan yang bersifat non

ekonomis-material.

Offe menyatakan bahwa aktor atau partisipan dari Gerakan Sosial Baru berasal dari

tiga sektor utama, yaitu :

2. Unsur-unsur kelas menengah lama ( petani, pemilik toko dan penghasil

32 William Outhwaite, Ibid.,Hal.785.

Page 40: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

karya seni), dan

3. Orang-orang yang menempati posisi pinggiran yang tidak terlalu terlibat

dalam pasar kerja, seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan para

pensiunan.33

5.1.5 Teori Mobilisasi Sumber Daya (Resource Mobilization Theory)

Teori Mobilisasi Sumber daya muncul sebagai antitesa dari pandangan yang

mengatakan bahwa Gerakan Sosial Muncul akibat dari penyakit sosial. Dalam pandangan

lama mengatakan bahwa Gerakan Sosial muncul akibat adanya dukungan dari pihak-pihak

mengalami penindasan, teraliansi dan terisolasi dalam masyarakat, karena ini teori tersebut

muncul kepermukaan untuk membantah pandangan tersebut.

Teori ini menyatakan bahwa Gerakan Sosial muncul karena tersedianya faktor-

faktor pendukungnya, seperti adanya sumber-sumber pendukung, tersedianya kelompok

koalisi dan adanya dukungan dana, adanya tekanan dan upaya pengorganisasian yang

efektif serta sumber daya yang penting berupa ideologi.34 Teori ini lebih menekankan pada

permasalahan teknis, bukan pada sebab mengapa Gerakan sosial muncul. Pada penganut

teori Mobilisasi Sumber Daya ini memandang bahwa kepemimpinan, organisasi dan teknik

sebagai faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah Gerakan sosial.35

Lahirnya pandangan positif merupakan implikasi dari perkembangan gerakan sosial

dewasa ini, yang dinilai telah berhasil mendorong proses demokratisasi. Gerakan sosial

33 Fadhillah Putra dkk, Op.,Cit, Hal.69-70.

34 Mansoer Fakih, Op.Cit., Hal.xxvii. 35 www.sastriomunandar.Multiply.com.,Loc.Cit.

Page 41: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

yang dimaksud adalah gerakan perjuangan hak-hak sipil, gerakan anti kolonial, feminisme,

gerakan hak asasi manusia dan gerakan anti-rasial.36

Varian yang berbeda didalam perspektif Mobilisasi Sumber Daya memiliki logika

yang sama, para ahli berpendapat bahwa Gerakan Sosial menggunakan penalaran yang

Instrumental-Strategis, Kalkulasi biaya, manfaat dan mengejar tujuandan kepentingan

secara rasional. Mereka juga sepakat dalam poin pentong lainnya, bahwa Gerakan Sosial

bukan sebuah kejadian yang abnormal, tetapi bagian dari kehidupan sosial yang normal,

yang dianggap penuh potensi konflik. Karena tekanan tersebut, mereka menolak ide bahwa

tekanan atau kekecewaan dapat menjelaskan kemunculan dari Gerakan Sosial, tetapi

sebaliknya Gerakan Sosiallah yang memfokuskan ketegangan dan ketidakpuasaan.

37

Dalam memandang gerakan sosial, kedua perspektif tersebut tidak melihatnya

sebagai artikulasi dari aliran pemikiran atau ideologi tertentu, melainkan sebagai

tanggapan terhadap persoalan-persoalan sosial secara luas. Hal ini dipengaruhi oleh

Teori Gerakan Sosial baru dan Mobilisasi Sumber Daya merupakan dua perspektif

teori yang mendominasi studi-studi gerakan sosial kontemporer. Tidak hanya itu, kedua

teori itupun memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan gerakan sosial di

negara-negara dunia ketiga. Gerakan-gerakan untuk perubahan telah banyak bermunculan

dinegara dunia ketiga. Terdapat pandangan yangan berusaha menilai hadirnya gerakan

sosial ataupun kelompok aksi di dunia ketiga. Ada yang melihat gerakan sosial itu sebagai

leluhur dari transisi ke sosialisme, dan yang lain melihat sebagai pendukung munculnya

masyarakat sipil.

36Noer fauzi, Op.,Cit, Hal. 10-11. 37 William Outhwaite,Loc.,Cit.

Page 42: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

munculnya gerakan-gerakan sosial yang tidak mendasarkan gerakannya pada kesadaran

kelas dan ideologi tertentu, melainkan pada identitas dan kesadaran/perhatian terhadap

persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat secara luas. Secara empiris, Gerakan

sosial yang muncul pada periode ini dicirikan oleh kaburnya batas-batas ideologi, asal-usul

dan latar belakang sosial, serta hal-hal sempit lainnya yang melekat pada seseorang, yang

dapat merintangi upaya penyatuan kehendak untuk melakukan perubahan sosial. Gerakan

sosial yang dimaksud adalah gerakan lingkungan, gerakan perempuan, gerakan anti-nuklir,

gerakan homo seks (gay), dan gerakan-gerakan lintas-batas kelas lainnya.38

Fuentes dan Gunder Frank mendefenisikan kelompok aksi ataupun gerakan sosial

tersebut sebagai akar rumput (bersifat lokal), transisional ke arah sosialisme dalm arti

berusaha untuk memutuskan mata rantai kolonialisme dan bersifat antipolitik, yang artinya

tidak berusaha untuk memegang kekuasaan di tingkat institusional, tetapi secara luas

merupakan gerakan demokratis.

39

Disisi lain, terdapat pandangan mengenai munculnya kelompok aksi atau Gerakan-

Gerakan Sosial Dunia Ketiga, adalah sebagai unsur utama dalam munculnya masyarakat

sipil dengan berusaha untuk melindungi, memprotes dan meningkatkan kepentingan para

Kelompok ini merupakan instrumen dan pernyataan

perjuangan rakyat terhadap eksploitasi dan penindasan yang sudah sangat tua serta upaya

untuk bertahan hidup dan mempunyai identitas, mencoba untuk mencapai, dan menjadi

instrumen dari pemberdayaan diri demokratis.

38 http://www.socialmovement.com/”do we have a theoritical framework to explain social

movement? 39 Jeyf haynes, Demokrasi Dan Masyarakat Sipil Dunia Ketiga, Gerakan Politik Baru Kaum

Terpinggir , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000, Hal.27.

Page 43: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

anggotanya, hal ini memberikan dukungan kepada munculnya proses demokratis yang

perlahan dengan memperkuat dan memperluas masyarakat sipil.

Stepan mendefenisikan masyarakat sipil sebagai wilayah dimana terdapat banyak

gerakan sosial (termasuk asosiasi kemasyarakatan, kelompok perempuan, badan-badan

keagamaan dan arus intelektual) dan organisasi profesi (ahli hukum, wartawan, serikat

pekerja wiraswastaan dan sebagainya) yang bertujuan membentuk diri mereka menjadi

suatu kerangka bersama guna menyatakan diri dan memajukan kepentingannya.40

Gerakan Sosial juga memiliki beberapa fungsi. Dapat kita rangkum dengan

merujuk dari beberapa defenisi yang telah dipaparkan diatas. Beberapa fungsi dari Gerakan

sosial tersebut adalah : (1). Gerakan Sosial memberi kontribusi dalam pembentukan opini

publik dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik melalui

penggabungan sejumlah gagasan-gagasan tentang Gerakan Sosial itu, (2). Gerakan Sosial

Dengan

kata lain, masyarakat sipil berfungsi sebagai batu pembatas dari warga negara terhadap

kekuasaan negara.

Masyarakat sipil tercakup dalam konsepsi asosiasi individu yang bebas dan tidak

tergantung pada Negara, mengatur dirinya sendiri dalam sederetan aktifitas otonom dan

signifikan secara politik. Masyarakat sipil hendaknya menjadi pelindung yang kuat

terhadap dominasi negara, meliputi organisasi-organisasi yang membatasi dan

mengesahkan kekuasaan negara. Perspektif teori-teori yang dikembangkan pada umumnya

meletakan gejala gerakan sosial sebagai aktor penting yang berperan dalam proses

perubahan dari otoritarianisme ke demokrasi.

40 Jeff Haynes, Loc.,Cit.

Page 44: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

menghasilkan pemimpin yang akan menjadi bagian dari elit politik dan mungkin

meningkatkan posisinya menjadi negarawan penting. Sebagai contoh Gerakan-gerakan

buruh sosialis dan kemerdekaan nasional menghasilkan banyak pemimpin yang sekarang

memimpin negaranya.

5.1.6. Contentious Politics

Munculnya teori ini dikarenakan adanya anggapan bahwa beberapa teori dan

pendekatan yang selama ini ada untuk menganalisa suatu Gerakan Sosial memiliki

kelemahan dan keterbatasan dalam pengujiannya menganalisa Gerakan Sosial itu.

McAdam ,mengidentifikasikan bahwa terdapat empat kelemahan pada mekanisme

teori-teori diatas, diantaranya , Pertama, Mekanisme-mekanisme tersebut terlalu statis dan

tidak bersifat dinamis. Kedua, Mekanisme-mekanisme tersebut lebih relevan untuk

menjelaskan Gerakan Sosial dalam bentuk tunggal dengan cakupan yang relative kecil

sehingga tidak mencukupi untuk menjelaskan fenomena ketegangan politik yang terjadi

pada suatu Gerakan Sosial dengan cakupan yang cukup besar dan luas. Ketiga,

mekanisme-mekanisme tersebut muncul dalam konteks yang relative terbuka di Amerika,

dengan organisasi Gerakan Sosial yang relative besar dan banyak secara quantitas

dibandingkan Negara-negara selatan dimana Organisasi Gerakan Sosial-nya lebih sedikit

Page 45: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dan lebih tertutup. Keempat, mekanisme-mekanisme tersebut lebih memfokuskan kepada

asal-asal gerakan daripada fase-fase perkembangannya.41

• Gerakan sosial merupakan salah satu bentuk prilaku kolektif. Menurut para

sosiologi, istilah perilaku kolektif secara harfiah mengacu pada perilaku

serta bentuk-bentuk peristiwa sosial lepas (emergent) yang tidak

Oleh karena itu, untuk menjembatani kelemahan masing-masing dari mekanisme

teori-teori diatas, maka pada tahun 1995 McAdam, Tarrow dan Tilly bertemu dan mencoba

berkolaborasi mengintegrasi serangkaian seri-seri diskusi dan seminar menyerap pendapat

dan kritik dari akademis Gerakan Sosial mengenai konsep yang telah ada dan juga konsep

Contentious Politics yang akan mereka ajukan. Dan di Tahun 2001, karya mereka

Dynamics of Contentious dipublikasikan. Dalam karya mereka tersebut, mereka

menawarkan pendekatan yang sangat dinamis dalam menganalisa rangkaian besar

peristiwa-peristiwa Gerakan, baik Gerakan sosial baru, Revolusi, Nasionalisme, maupun

Demokratisasi dimanapun terjadi.

Dalam buku tersebut, komponen mekanisme dan proses seperti struktur

kesempatan politik, struktur mobilisasi dan sebagainya dijadikan sebagai subjek. Bukan

objek. Dengan kata lain, komponen-komponen tersebut dijadikan sebagai kata kerja, bukan

kata benda.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu dicatat

sebagai karakteristik yang melekat dalam Gerakan Sosial, yaitu :

41 McAdam, Political Process And The Development Of Black Insurgency,1930-1970 dalam Abdul

Wahab Situmorang.Op.Cit,Hal.23-24.

Page 46: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dilembagakan (extra-institusional). Kalimat ini digunakan oleh Asosiasi

Sosiologi Amerika untuk menyebut perilaku kolektif dan gerakan sosial.

• Gerakan sosial senantiasa memiliki tujuan untuk mmbuat perubahan sosial

atau untuk mempertahankan suatu kondisi. Itu artinya, tujuan sekelompok

orang untuk melakukan gerakan sosial tidak selalu disadari oleh motif

perubahan, karena bisa saja di sadari atau tiidak, gerakan sosial dilakukan

untuk “ mempertahankan” keadaan (status quo).

• Gerakan sosial tidak identik dengan gerakan politik yang terlibat dalam

perebutan kekuasaan secara langsung.

• Gerakan sosial merupakan perilaku kolektif yang terorganisasi, baik formal

maupun tidak.Gerakan sosial merupakan gejala yang lahir dalam kondisi

masyarakat yang konfliktual.42

5.1.7 Teori Modren Tentang Agen Perubahan

Silsilah tentang teori modern agen perubahan modern dapat di runut kebelakang,

melalui karya Buckley, Sosiology and Modren System Theory (1967). Bertolak ke tradisi

berpikir fungsionalisme-struktural dan teori system umum, Buckley ingin merevisinya

dengan menggabungkan wawasan teori lain ; Teori Pertukaran, interaksionisme-simbolik,

teori permainan dan Model Prilaku Kolektif.

Masyarakat dan sejarah diciptakan melalui tindakan kolektif dan agen utamanya

adalah Gerakan Sosial. Wujud agen ini dipahami sebagai bentuk-bentuk mobilisasi kolektif

yang secara langsung menyerang landasan cultural masyarakat Agen Perubahan terwujud

42 Artikel Sadikin, Perlawanan Petani dan Konflik Agraria Dalam Diskursus Gerakan Sosial, 2004,

Hal.9.

Page 47: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dalam diri individu. Agen bukan lagi kecendrungan samar-samar dari system, juga bukan

berasal dari kehidupan kolektif, kelas atau gerakan yang berorientasi perubahan. Agen

perubahan dalah prilaku sehari-hari orang biasa yang seringkali tidak dimaksudkan untuk

mengubah apapun tetapi justru membentuk ulang masyarakt manusia.Teori Agen

Perubahan memusatkan perhatian pada pertentangan antara tindakan dan struktur, dan

mencoba menjembatani pemikiran yang telah dikembangkan dan diperkaya. Realitas sosial

mulai dipahami sebagai koefiseian dari agen.

Teori agen perubahan dapat diringkas melalui enam asumsi ontologis:

(1). masyarakat merupakan sebuah proses dan mengalami perubahan terus-menerus,

(2). Perubahan kebanyakan berasal dari dalam, berebntuk transformasi diri sendiri,

(3). Motor penggerak Perubahan adalah kekuatan agen individual dan kolektif,

(4). Arah, tujuan dan kecepatan perubahan di pertentangkan dikalangan agen dan

menjadi medan konflik dan perjuangan,

(5). Tindakan terjadi dalam suasana menghadapi struktur menghasilkan kualitas dualitas

(yang membentuk dan yang dibentuk) dan dualitas kualitas aktor (yang menghasilkan

maupun yang dihasilkan), dan

(6). Pertukaran tindakan terjadi pelan-pelan, dengan cara menukar fase-fase kreativitas

agen dan kemapanan struktur.

5.2 Gerakan Sosial Sebagai Kekuatan Perubahan

Dalam suatu Gerakan. Ada yang dinamakan Agen. Wujud agen ini bermacam-

macam. Perubahan sosial terjadi juga dikarenakan berbagai macam agen. Di era modren

ini, banyak kita melihat perubahan yang dilakukan agen terlihat menonjol. Misalnya,

Page 48: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

kerumunan yang terjadi di alun-alun kota untuk menentang kebijakan pemerintah, demo

buruh menuntut kenaikan upah, bentrokan mahasiswa dengan polisi anti huru-hara, kaum

perempuan yang menentang perbedaan gender, dan kelompok petani yang selama ini

merasa menjadi second class. Kesemuanya itu adalah bentuk dari Gerakan sosial.

Agaknya, dapat dilihat Gerakan Sosial merupakan kekuatan perubah paling manjur dalam

masyarakat.

Banyak pakar yang menyimak peran khas gerakan sosial ini. Mereka melihat

Gerakan Sosial sebagai salah satu cara utama untuk menata ulang masyarakat modren.

Seperti Tourine menyatakan bahwa Gerakan Sosial adalah aktor historis. Sedangkan

Eyerman dan Jamison menyatakan Gerakan Sosial sebagai agen Perubahan kehidupan

politik atau pembawa proyek Historis.

Cara Gerakan sosial menyesuaikan diri dengan agen perubahan lain dapat

dibedakan melalui cara agen mula-mula menggerakan perubahan sosial. Kriteria pertama,

Perubahan berasal “dari bawah”, melalui aktivitas yang dilakukan oleh massa rakyat biasa

dengan derajat “kebersamaan” yang berbeda-beda.

Perubahan lain mungkin berasal “dari atas”, melalui aktivitis elite yang berkuasa

(penguasa, pemerintah, manajer, administrator, dan lain-lain) mampu memaksakan

kehendaknya kepada masyarakat lain. Kriteria kedua, perubahan mungkin diinginkan,

diinginkan oleh agen, dilaksanakan sebagai realisasi proyek yang mereka rencanakan

sebelumnya. Perubahan lain mungkin muncul sebagai efek samping tak diharapkan , efek

samping dari tindakan yang tujuannya sama sekali berlainan.

Page 49: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Agen perubahan ini menjadi pembahasan penting diantara para sosiolog. Jika

melihat di tingkat individual, sosiaolog menggunakan teknik Otoriter dan Partisipatif.

Sedangkan di tingkat kelompok, menggunakan stategi Elit. Elitnya mungkin ahli di bidang

tertentu, misalnya Pengusaha, Intelektual, atau Politisi kawakan. Tugas elite adalah untuk

mempengaruhi perubahan dengan atau tanpa keinginan orang lain yang terlibat dalam

perubahan itu. Menurut strategi Demokratis, mungkin masih terdapat elite ahli, tetapi

mereka bergabung dengan rakyat sehingga semua orang dipengaruhi oleh perubahan itu

memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Untuk menganalisa perihal perubahan sosial, pertama-tama memerlukan suatu

model yang lebih terperinci daripada teori-teori lain yang bersifat umum. Dalam buku yang

berjudul Character and social structure, Gerth dan Mills mencoba untuk membuat suatu

model yang mencakup enam pertanyaan atau masalah pokok menyangkut masalah

perubahan sosial, yakni :

1. Apakah yang berubah ?

2. Bagaimanakah hal itu berubah ?

3. Kemanakah tujuan dari perubahan itu ?

4. Bagaimanakah kecepatan perubahan tersebut ?

5. Mengapa terjadi perubahan ?

6. Faktor-faktor penting manakah yang ada dalam perubahan ?

Menurut T.B Bottomore, untuk menjawab masalah diatas, maka haruslah

merumuskan apa yang dimaksudkan dengan Perubahan Sosial. Bottomore menyatakan

bahwa Perubahan Sosial merupakan Sebuah perubahan struktur (termasuk perubahan

Page 50: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

masyarakat), atau fakta dalam institusi sosial dan juga hubungan antara institusi-institusi

tersebut.43

Masalah mengapa perubahan terjadi serta kemungkinan-kemungkinannya, biasanya

berhubungan erat dengan faktor yang ada dalam perubahan, sehingga menimbulkan

permasalahan yang kompleks mengenai penyebab perubahan. Gerth dan Mills menganalisa

beberapa permasalahan mengenai perihal yang menjadi pelopor perubahan dan faktor-

faktor material serta spiritual yang menyebabkan terjadinya perubahan. Di dalam artikel

yang berjudul Social Change yang di muat dalam British Journal Of Sociology, IX (3),

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan menyangkut cara, arah, dan kecepatan

perubahan, memerlukan penafsiran deskripsi historis. Misalnya, perubahan penduduk,

meningkatnya pembagian kerja pada masyarakat-masyarakat industrial, perubahan pada

keluarga dan peranannya, dan seterusnya.

Kecepatan perubahan sejak lama memang menjadi pusat perhatian para sosiolog.

Ogburn misalnya, merupakan salah satu sosiolog yang pertama-tama meneliti gejala

tersebut secara sistematis dan kemudian mengadakan studi secara kuantitaif pada

kecepatan perubahan itu. Tidak banyak penelitian yang dilakukan terhadap perbedaan

antara masyarakat-masyarakat yang mengalami perubahan-perubahan cepat dan continue

dengan masyarakat-masyarakat yang mengalami revolusi atau perubahan yang mendadak.

43 Soejono Soekanto, Teori Sosial Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia Indonesia,1983, Hal.

24 dalam T.B.Bottomore, Sociology, A Guide To Problems And Literature, , London : George, Allen and Unwin Ltd,1972, Hal. 289.

Page 51: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

September 1958, Morris Ginsberg menganalisa faktor-faktor penyebab perubahan secara

sistematis. Faktor-faktornya adalah :

1. Keinginan-keinginan secara sadar dan keputusan pribadi individu.

2. Sikap dan tindakan masyarakat secara individu yang dipengaruhi oleh

kondisi-kondisi yang berubah.

3. Perubahan struktural dan hambatan struktural.

4. Pengaruh-pengaruh eksternal.

5. Individu atapun kelompok-kelompok yang menonjol.

6. Unsur-unsur yang bergabung menjadi satu.

7. Peristiwa-peristiwa tertentu.

8. Munculnya harapan dan tujuan bersama.44

Sedangkan, untuk melihat arah suatu Perubahan Sosial dapat berlangsung secara

Graduil atau cepat, Secara dami atau dengan kekerasan, secara kontiniu atau sekali-sekali,

secara teratur atau dalam keadaan kacau. Kebanyakan teori mengenai arah Perubahan

Sosial mempunyai kecendrungan yang bersifat kumulatif atau evolusioner. Walaupun

berbeda, tetapi masing-masing teori tersebut memiliki kesimpulan atau asumsi, bahwa

sejarah manusia ditandai dengan adanya gejala pertumbuhan.

Hubungan Gerakan sosial dengan Perubahan sosial memerlukan tiga penjelasan, yaitu:

1. Perubahan Sosial selaku tujuan Gerakan Sosial adalah dua hal yang berbeda.

Tujuan ini bisa positif, memperkenalkan sesuatu yang belum ada (pemerintah atau

rezim politik baru, adat baru, hukum atau pranata baru). Sedangkan yang bertujuan

44 Morris Ginsberg, ”Social Change” In British Journal Of Sociology, IX (3) London : September 1958, dalam Soejono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Ibid., Hal.26.

Page 52: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

negatif; menghentikan, mencegah atau membalikan perubahan yang dihasilkan

proses yang tak berkaitan dengan Gerakan sosial (misalnya, kemerosotan kualitas

lingkungan alam, kenaikan angka fertilitas, peningkatan angka kejahatan.) atau dari

aktivitas lain yang bersaing ( misalnya, UU anti aborsi yang diajukan dibawah

tekanan dari gerakan pro hidup dan penentangan keras oleh gerakan propilihan

bebas.)

2. Gerakan sosial memiliki berbagai status penyebab yang berkenaan dengan

perubahan. Di satu pihak gerakan dapat dikatakan sebagai penyebab utama

perubahan dalam arti sebagai kondisi yang diperlukan dan cukup untuk

menimbulkan perubahan. Hanya masalahnya, untuk berhasil gerakan sosial harus

terjadi dalam lingkungan yang kondusif dan, berhadapan dengan struktur yang

menguntungkan atau secara metafora “menunggangi” kekuatan sosial lainnya.

Sedangkan dilain pihak, gerakan sosial hanya dapat dilihat sebagai dampak ,

ephifenomena atau gejala yang menyertai suatu proses yang diekmbangkan oleh

daya dorongnya sendiri atau oleh momentumnya.

Pendekatan yang masuk akal untuk mengkritik kedua pendekatan diatas bahwa

Gerakan Sosial dilihat sebagai mediator dalam rangkaian penyebab perubahan

sosial. Gerakan sosial dilihat sebagai produk dari perubahan sosial terdahulu dan

sebagai produsen (atau sekurang-kurangnya sebagai co-produsen) transformasi

selanjutnya. Disini, gerakan sosial dilihat sebgai wahana, pembawa atau pemancar

perubahan terus-menerus ketimbang sebagai penyebab utama. Tom Burns

memahami status perantara gerakan sosial ini dan menyebutnya sebagai aktor

Page 53: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

sosial, kelompok, organisasi dan gerakan pengemban, pembuat dan perombak

sistem hukum melalui tindakannya.45

3. Penjelasan ketiga berkaitan dengan tempat terjadinya perubahan sosial yang

disebakan oleh gerakan sosial. Biasanya perubahan sosial yang disebabkan oleh

gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat yang lebih luas yang berada diluar

gerakan itu sendiri. Kelihatannya, gerakan itu terjadi diluar masyarakatnya, tetapi

jangan lupa bahwa setiap gerakan sosial merupakan bagian dari masyarakat itu juga

yang mengalami perubahan termasuk segmen dan merembesi bidang tertentu

lainnya. Gerakan sosial adalah unik dalam hubungan timbal balik antara yang

internal dan eksternal. Keunikannya, gerakan sosial mengubah masyarakat dalam

proses mengubah dirinya sendiri dan (memobilisasi, mengorganisir) untuk

mengubah masyarakat secara lebih efektif. Perubahan dalam gerakan dan

perubahan oleh gerakan berjalan secara bergandengan membuat hubungan yang

saling ketergantungan. Gerakan sosial itu adalah perubahan sosial Pra

Excellence.

46

6 Metodologi penelitian

6.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif. Karena itu Berdasarkan metode yang dipakai, maka penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Hadari Nawari , metode penelitian

45 Tom Burns, Metapower And The Structuring Of Social Hierarchies dalam Piotrz Sztompka,

Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : Prenada, 2004, hal. 328. 46 Piotr Sztompka,Ibid.,Hal. 328-329.

Page 54: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan / melukiskan keadaan baik subjek ataupun objek penelitian seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya.47 Masih menurut Hadari Nawari berpendapat bahwa metode

deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan

keadaan objek penelitian yang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya.48

Tujuan penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk membuat penjabaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.

Penelitian deskriptif melakukan analisis dan menyajikan data-data dan fakta-

fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan.

49 Rachmat Kriyantono menyebutkan bahwa paradigma kualitatif menekankan

pada persoalan kedalaman (kualitas) data bukannya banyaknya (kuantitas) data yang di

dapat. Ia juga menyatakan, bahwa semua riset yang menggunakan paradigma kualitatif

bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui

pengumpulan data.50

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan bagaimana kondisi gerakan sosial

masa kini yang digambarkan lewat program dan strategi perjuangan rakyat yang dalam

penelitian ini adalah Gerakan Masyarakat Batubara / GEMKARA dalam mewujudkan

pembentukan wilayah Batubara menjadi kabupaten. Penelitian ini juga menggunakan teori-

47 Hadari Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada University

Press, 1987, Hal . 63. 48 Hadari Nawari, Penelitian Terapan , Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994, Hal.73. 49 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, Cetakan IX,

1995, Hal.18. 50 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Penerbit Kecana , 2006, Hal. 29.

Page 55: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

teori, konsep-konsep dan data dari pengamatan langsung yang diperoleh dilapangan untuk

menjelaskan hasil penelitian sekaligus menjawab persoalan yang diteliti.

Penelitian yang memfokuskan pada GEMKARA dan perjuangan mereka inilah

yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian. Seperti yang di ungkapkan oleh

Prof.Dr.Lexy J.Moleong bahwa penelitian yang bermaksud untuk mengungkapkan dan

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian baik itu prilaku,

persepsi, motivasi tindakan dan lain sebagainya, scara holostik dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan

metode alamiah dikatakan sebagai penelitian kualitatif.51

6.3.1 Library Research / Studi Pustaka

6.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian penulis dalam penelitian ini adalah Kabupaten Batubara dan

mengambil fokus studi pada perjuangan rakyat Batubara yang terorganisasi dalam

GEMKARA untuk mewujudkan kabupaten Batubara.

6.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik

pengumpulan data, yaitu:

Teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

metode kepustakaan (Library Research). Metode tersebut bermaksud

untuk melengkapi kerangka teoritis dan kerangka konsep pada

51 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, 2006, Hal. 6.

Page 56: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

penelitian ini. Dengan cara menelusuri, mengumpulkan, dan membahs

bahan-bahan informasi dari text book, yaitu buku bacaan, artikel ,

makalah, jurnal, majalah/surat kabar, website dan lain-lain yang

berkaitan dengan objek penelitian.

6.3.2 Field Research / Studi Lapangan

Teknik Field Research yang dilakukan dalam penelitian ini melalui 2

metode, yakni :

1. Observation / Pengamatan

Melalui kegiatan ini, peneliti diharapkan mampu mengamati

secara langsung bagaimana objek dalam penelitian, sehingga dalam

penelitian didapat gambaran mengenai kondisi objek penelitian.

Dalam observasi, peneliti mencoba mengamati Bagaimana

perjuangan panjang GEMKARA-BP3KB mewujudkan Kabupaten

Batubara serta pengaruh daripada GEMKARA-BP3KB dalam

mewujudkan kabupaten Batubara tersebut.

2. Wawancara Mendalam

Dengan melakukan komunikasi secara langsung untuk

mendapatkan informasi secara mendalam dengan mengeksplorasi

pertanyaan-pertanyaan pada informan yang mengacu pada interview

Guide yang telah dirumuskan peneliti. Penulis mencoba

mengungkapkan fakta yang terjadi melalui wawancara yang

Page 57: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

mengarah pada eksplorasi sikap GEMKARA-BP3KB dalam

perjalanan panjang perjuangan membangun Gerakan Sosial dalam

mewujudkan kabupaten Batubara.

7 Analisa Data

Setelah data yang diperoleh dirasa cukup memadai untuk mendukung proses

analisa, maka tahapan selanjutnya adalah analisa data. Dalam analisa data sini, data yang

sudah terkumpul akan diolah dan kemudian si analisis untuk mendapakan kesimpulan

sebagai hasil dari penelitian. Penelitian ini mencoba menganalisis Gerakan Rakyat yang

dilakukan oleh Rakyat Batubara untuk mewujudkan kabupaten Batubara.

Metode analisa data dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Metode

analisa deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang diperoleh disusun dan kemudian

diinterprestasikan sehingga memberikan keterangan terhadap masalah-masalah yang aktual

berdasarkan data-data yang sudah terkumpul dari penelitian.52

52 Hadari Nawawi, Op.cit., hal. 65.

Sedangkan paradigma

kualitatif lebih menekankan pada kualitas data yang diperoleh. Sehingga pada penelitian

ini, penulis menggunakan teknik analisa data melalui metode Deskriptif Kualitatif.

Page 58: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

8 Sistematika penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci, maka penulis membaginya dalam

IV BAB dan beberapa sub bab. Untuk itu, disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

• BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka teori, lokasi penelitian, populasi dan sampel,

metodologi penelitian, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.

• BAB II : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan profil Batubara yang meliputi : sejarah dan deskripsi lokal

daerah batubara dan juga profil Gemkara meliputi : sejarah singkat , tujuan

dan program.

• BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan penyajian dan analisis data-data yang diperoleh selama

berlangsungnya penelitian.

• BAB IV : PENUTUP

Page 59: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari hasil

penelitian.

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Kabupaten Batubara

2.1.1 Sejarah Batubara

Batubara adalah nama yang tidak asing lagi terdengar di provinsi Sumatera Utara,

khususnya di daerah Kabupaten Asahan. Batubara ini adalah daerah yang identik dengan

objek wisata Istana Lima Laras. Sejak zaman dahulu, wilayah Batubara merupakan daerah

yang cukup subur, maka itu tak heran sejak abad ke-16 penduduk dari Batubara sebagian

besar bermata pencaharian dari hasil pertania.

Wilayah Batubara telah dihuni oleh penduduk sejak tahun 1729 Masehi, yang mana

pada saat itu di Batubara terdapat lima suku penduduk, yakni Lima Laras, Tanah Datar,

Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga. Kelima suku itu masing-masing dipimpin oleh

seorang Datuk yang juga memimpin wilayah teritorial tertentu. Setiap Datuk dari masing-

masing suku mendapat pengangkatan dan capnya dari Sultan Siak.

Page 60: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Ini dikarenakan, Batubara adalah bagian dari Kerajaan Siak dan Johor. Sedangkan

untuk mewakili kerajaan Siak dan Johor, maka di angkatlah Bendahara yang mewakili

Datuk-Datuk di seluruh Batubara secara turun temurun.

Sistem pemerintahan di Batubara pada waktu itu ialah Bendahara dan dibawahnya

terdapat sebuah Dewan yang anggotanya dipilih oleh Datuk-Datuk. Anggota-anggota

tersebut masing-masing adalah Syahbandar, Juru Tulis, Mata-mata dan penghulu

Batangan. Syahbandar tetap dipilih dari orang-orang yang berasal dari suku Tanah Datar,

Juru Tulis Tetap selalu dipilih dari suku Lima Puluh, Mata-mata selalu dipilih dari suku

Lima laras, dan Penghulu Batangan tetap dipilih dari suku Pesisir.

Nama Batubara / BATUBAHARA , telah tercantum dalam literatur di abad ke-16

“membayar upeti kepada raja Haru”. Laporan tersebut berasal dari utusan pemerintah

Inggris dan Penang, Jhon Anderson, yang telah mengunjungi Batubara pada tahun 1823

dalam bukunya yang berjudul “ Mission of the eastcoast of Sumatera”.

Pada 1885, pemerintah Hindia Belanda membayar ganti rugi kepada pemerintah

kerajaan Siak dan langsung berhubungan dengan para Datuk. Hal itu juga diikat dengan

perjanjian “Politik Contract”.53

53 William Outhwaite., Op.,Cit,Hal.766 menyatakan bahwa Politic Contrac adalah apa yang

disebutkan sebagai sebuah kesepakatan antara individu independen mengenai tatanan institusional dasar yang akan menentukan hubungan sosial dan politik mereka. Kesepakatan ini mungkin akan melibatkan semua orang yang relevan atau antara satu orang (calon penguasa) dengan semua orang lainnya, atau juga kesepakatan ini melibatkan kelompok-kelompok yang telah ada.

Yang wilayahnya termasuk Simalungun, Indragiri,

Batubara dan Labuhan Ratu. Pada tahun 1889, terbentuklah residensi (provinsi) Sumatera

Timur yang beribukota di Medan. Residensi Sumatera Timur itu terdiri dari lima afdeling (

kabupaten) yaitu Afdeling Deli yang langsung di bawah residen Medan. Afdeling Batubara

Page 61: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

yang berkedudukan di Labuhan Ruku, afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung

balai, Labuhan Batu berkedudukan di Rantau Prapatdan afdeling Bengkalis yang

berkedudukan di bengkalis.

Afdeling Batubara terdiri dari delapan Landscap ( setara dengan kecamatan) dan

masing-masing Landscap dipimpin oleh seorang raja. Afdeling Batubara dan Afdeling

Asahan awalnya bukanlah daerah yang disatukan, tetapi sebuah wilayah yang bertetangga

dan setara dengan afdeling lainnya seperti Deli, Labuhan batu dan Bengkalis. Afdeling

Batubara termasuk wilayah Batak pedalaman suku simalungun.

Berdasarkan sensus penduduk yang diselenggarakan pemerintah Hindia pada tahun

1933, penduduk asli Batubara berjumlah 32.057 jiwa.

Pada saat Indonesia merdeka di tahun 1945, wilayah Batubara berubah nama

sebutan dari Landschap menjadi kecamatan. Khusus Batubara, lebih dulu di beri gelar

‘kewedanan’ yang membawahi lima kecamatan yakni, kecamatan tanjung tiram,

kecamatan Lima puluh, Kecamatan Air Putih, kecamatan Medan Deras. Kewedanan

Batubara beribukota di Labuhan ruku

2.1.2 Gambaran umum Kabupaten Batubara

Setelah terjadi empat masa kepemimpinan kewedanan, nama kewedanan dicabut

sehingga yang ada hanya lima sektor camat dan tergabung dalam wilayah Asahan dengan

nama kabupaten Asahan. Tetapi, padatanggal 15 Juni 2007, Kabupaten Batubara resmi

menjadi daerah tingkat II ke-26 Propinsi Sumut. Peresmian kabupaten baru hasil

pemekaran dari Kabupaten Asahan. Kabupaten baru ini terdiri 7 kecamatan yaitu

Page 62: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Kecamatan Medang Deras, Sei Suka, Air Putih, Talawi, Sei Balai, lima puluh dan

kecamatan Tanjung Tiram. Juga terdiri dari 98 desa, dan 7 kelurahan, dengan jumlah

penduduk 374.715 jiwa, di mana 25.837 jiwa di antaranya warga miskin.

Di sebelah Barat, Kabupaten Batubara berbatasan dengan Kecamatan Bandar

Khalifah dan Kecamatan Tebing tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai. Di sebelah Timr

berbatasan dengan Selat Malaka, dan sebelah selatan Berbatasan dengan Kecamatan

Meranti dan Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Sedangkan sebelah Barat

berbatasan dengan Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan Dolok Batu Nanggar,

Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Ujung Pasang Kabupaten Simalungun.54

54

Gambar 1.1

Wilayah Kabupaten Batubara

www.wikipedia.com/kabupatenBatubara

Page 63: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sumber : Majalah Bias No. 99 Tahun ke-IV, Edisi Januari 2007,Hal.12

Kabupaten Batubara memiliki potensi daerah yang cukup menonjol pada sektor

pertanian, perindustrian, perikanan dan perkebunan. Salah satu peninggalan atau lokasi

sejarah tersebut yakni Kubah yang ada di Kecamatan Lima Puluh, merupakan daerah asal

mula jadinya Batubara. Daerah Kubah ini merupakan lokasi makam Syekh Marabullah,

merupakan pendiri Batubara.

2.1.3 Potensi Daerah Kabupaten Batubara

Page 64: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Kabupaten Batubara merupakan daerah potensial untuk berkembang menjadi

daerah industri. Betapa tidak, daerah Kuala Tanjung, salah satu desa di Kab. Batu Bara,

telah ditetapkan menjadi Daerah Ekonomi Khusus. Ini merupakan pengembangan wilayah

industri dari KIM (Kawasan Industri Medan). Sebagai Pioneer berkembangnya wilayah ini

adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), perusahaan patungan antara

Perusahaan-perusahaan swasta Jepang dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan peleburan

aluminium ini merupakan pabrik peleburan aluminium satu-satunya di Asia Tenggara.

Selain itu, mengikut i jejak PT INALUM, berdiri juga PT Multimas Nabati Asahan (MNA)

yang memproduksi minyak goreng Sania. Kemudian muncul lagi PT Domba Mas, yang

kini masih tahap konstruksi. Kini menyusul lagi beberapa perusahaan besar, yang mungkin

akan beroperasi dalam waktu dekat ini seperi PLTU, PT Dairi Prima, PT AAA, dan lain

sebagainya. Selain itu, Kab. Batu Bara kaya akan hasil laut dan pertanian. Banyak terdapat

perkebunan yang terbentang di Kab. Batu Bara.

Pada objek wisata budaya adanya Istana Lima Laras yang cukup terkenal hingga ke

negeri tetangga Malaysia terdapat di Kabupaten Batubara tepatnya di kecamatan Tanjung

Tiram. Istana Lima Laras yang telah berusia ratusan tahun itu, kini masih terlihat berdirih

dengan kokoh. Ornament-ornamen yang ada pada Istana Lima Laras terlihat begitu asri,

seperti bentuk asli walau telah mengalami Revitalisasi. Ir.Drs.H.Helmi Thalib selaku

Wakil Ketua Badan Warisan Sumatera mengatakan bahwa Istana Lima Laras merupakan

peninggalan budaya yang cukup bersejarah dan menjadi bukti bahwa pada zaman dahulu di

daerah Batubara telah ada pemerintahan. Karena ciri-ciri dari sebuah pemerintahan dengan

Page 65: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

adanya simbol-simbol pemerintahan tersebut (istana), adanya masyarakat dan adanya

daerah atau tanah yang dikuasai.

Di Kabupaten Batubara juga terdapat banyak objek wisata berupa Pantai, seperti

Pantai Prupuk, Pantai Pasir Putih Bogak, Pulau Pandang dan Pulau salah nama yang

terdapat di kecamatan Tajung Tiram.

Sesuai dengan keputusan DPRD Kabupaten Asahan, ibukota Kabupaten Batubara

terletak di Lima Puluh. Secara permanen, nantinya kantor pemerintahan akan dibangun di

tanah eks PT.Kuala Gunung. Sedangkan untuk dementara waktu, kantor Bupati, Dinas-

dinas/Badan terkait akan menggunakan gedung-gedung yang sudah tersedia di Kecamatan

LimaPuluh dan bekas kantor proyek Bah Bolon.

2.2. Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batubara ( GEMKARA)

GEMKARA adalah Organisasi rakyat yang berbadan hukum. Awalnya dibentuk

sebagai wadah aspirasi masyarakat Batubara yang menginginkan pemisahan diri dari

kabupaten Asahan. GEMKARA, seperti organisasi lain juga memiliki sejarah terbentuknya

organisasi , adanya visi dan misi serta mengalami banyak proses perjuangan dalam usaha

mewujudkan kabupaten Batubara.

Alasan dibentuknya GEMKARA dilihat dari dua hal, yaitu Pertama, Sejarah dari

Batubara tersebut yang memang pada zaman dahulu Batubara merupakan sebuah negeri

yang terdiri dari lima kedatuan (kerajaan kecil). Kedua, dilihat dari adanya ketimpangan

pembangunan. Karena itu, diinginkannya pemekaran semata-mata dalam rangka

Page 66: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

peningkatan pelayan, kesejahteraan dan memepercepat pemerataan pembangunan

sekaligus memperluas lapangan pekerjaan.

2.2.1 Sejarah Berdirinya GEMKARA-BP3KB (1957-2000)

GEMKARA sebenarnya memiliki 2 periode. Dimana periode pertama,

GEMKARA memiliki visi dan misi yang ingin mewujudkan masyakar Kabupaten

Batubara. Dan periode kedua,pasca terbentuknya Kabupaten Batubara, maka GEMKARA

ingin menjadikan dirinya untuk mensejahterakan masyarakat batubara.

Dalam hal ini, saya hanya ingin memfokuskan penganalisaan GEMKARA pra

terbentuknya Kabupaten Batubara sebagai sebuah Gerakan Sosial dan menjelaskan

bagaimana Aktivisme GEMKARA-BP3KB mewujudkan Kabupaten Batubara yang berarti

mengambil pada periode pertama GEMKARA.

GEMKARA ini adalah lanjutan dari keinginan masyarakat Batubara yang tertunda.

Awalnya gerakan ini bernama Panitia Pembentukan Otonom Batubara (PPOB) di tahun

1969, dan merupakan wadah masyarakat Batubara yang memiliki keinginan untuk

membentuk diri mereka dalam sebuah kabupaten dengan 7 kecamatan di dalamnya. PPOB

ini diprakarsai oleh salah seorang tokoh masyarakat yang pernah menjadi anggota DPRD

Asahan. PPOB berkedudukan di Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjung Tiram. Dalam proses

perjuangan pemekaran pada generasi pertama dan kedua tidak dapat direalisasikan

dikarenakan belum adanya paying hukum yang mendukung persoalan tersebuat.

Tetapi, ketika Indonesia memasuki Era Reformasi seperti sekarang ini, (30 tahun

setelah terbakarnya kantor PPOB di Tanjung Tiram), maka di tahun 1999 terbentuklah

Page 67: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

panitia Pemekaran yaitu Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batubara (GEMKARA)

Badan Pekerja Persiapan Pembentukan Kabupaten Batubara (BP3KB).

Tujuan dibentuknya Panitia Pemekaran tersebut adalah untuk mewujudkan daerah

(kabupaten) otonom sesuai dengan isyarat Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 yang

sekarang berubah menjadi UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah. Gerakan

Masyarakat Batubara untuk menuju pemekaran ini mulai menunjukan jati diri dan

melakukan berbagai upaya yang dimulai pada tahun 1999 dan tahun 2000.

2.2.2. Visi, Misi dan Program GEMKARA-BP3KB

Awalnya dibentuknya GEMKARA dengan membawa visi yang akan menjadikan

dan membentuk Kabupaten Batubara. Dimana GEMKARA dijadikan sebagai wadah

aspirasi masyarakat yang menginginkan terjadinya pemekaran.melalui misi dengan

merekrut seluruh masyarakat Batubara dari segala elemen, guna bergabung untuk bersama-

sama memiliki satu tujuan agar Batubara berpisah dari Kabupaten Asahan dan membentuk

diri sebagai Kabupaten sendiri.

“Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Batubara” adalah program dari

perjuangan GEMKARA. Program tersebut juga menjadi misi mereka. Pemekaran ini

bukan suatu hal yang dianggap hanya untuk menyikapi adanya otonomi daerah yang

muncul pada UU No.22 Tahun 1999, karena jika melihat dari sejarah sebelum munculnya

UU Otonomi Daerah, masyarakat Batubara memang telah memiliki keinginan ini.

GEMKARA juga memiliki prinsip yang menjadikan misi mereka dalam perwudan

Kabupaten Batubara, yaitu “Batubara Sejahtera Berjaya”. Ungkapan itu yang kemudian

Page 68: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

akan menjadi langkah selanjutnya bagi GEMKARA periode kedua, yaitu mensejahterakan

rakyat Batubara dengan tujuan akan menjadikan Batubara sebagai Daerah yang Berjaya.

2.2.3 Tahap-tahap Perjuangan Menuju Kabupaten Batubara

Perjuangan yang dilakukan GEMKARA-BP3KB untuk mewujudkan Kabupaten

Batubara cukup panjang dan berliku. Penuh onak dan duri. Tidak sedikit halangan dan

rintangan yang dihadapi GEMKARA untk mewujudkan aspirasi masyarakat Batubara

tersebut. Perjuangan tersebut menunjukan titik terang pada tahun 2005 yang lalu yang

mendapatkan respon positif dari DPR-RI.

Berdasarkan surat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor

PW.006/1538/DPR-RI/2005 tanggal 3 maret 2005 Perihal Tindak Lanjut Pembentukan

Kabupaten Batubara yang ditujukan pada pimpinan Kabupaten Batubara yang ditujukan

pada Pimpinan Komisi II DPR-RI bahwa Proses Pembentukan Kabupaten Batubara di

kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara telah di proses komisi II Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang telah diusulkan Presiden Republik

Indonesia lewat usul inisiatif Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia.55

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap dengan DPRD Kabupaten Asahan

yang telah tidak keberatan terhadap pembentukan Kabupaten Batubara , dan DPRD

Dan juga berdasarkan surat Gubernur Sumatera utara yang diterbitkan pada tanggal

29 Januari 2004 Nomor 135/S49/2004 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia.

55 Majalah Bias,Loc.,Cit.

Page 69: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sumatera Utara juga telah merekomendasikan serta mendukung Pembentukan Kabupaten

Batubara. Maka sesuai PP 129 tahun 2000 diharapkan Tim Dewan Pertimbangan Otonom

Daerah (DPOD) dapat segera melaksanakan observasi ke daerah calon kabupaten

Batubara.

Sehubungan dengan sangat Urgensinya usaha perjuangan pembentukan Kabupaten

Batubara, banyak dinamika yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat yang tergabung

dalam GEMKARA_BP3KB dalam perjuangannya untuk mewujudkan Kabupaten

Batubara.

Usaha pembentukan Kabupaten Batubara telah memasuki kurun waktu lima tahun

sejak dicetuskannya kembali pada tahun 1999, yang sebelumnya sudah pernah

diperjuangkan pada tahun 1957, pasca reformasi kurun waktu 1999 sampai dengan 2001

aspirasi tersebut muncul kembali.

Aspirasi sebagai cerminan demokrasi tersebut disambut dengan tidak harmonis

dengan dikeluarkannya sebuah produk Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2001 tentang

Program Pembangunan Daerah (Properda) yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat

dan peraturan pemerintah yang lebih tinggi.

Isi Properda tersebut tertuang pada angka 2 pada kegiatan pokok program

pembangunan daerah menyebutkan “Upaya rasionalisasi pola berpikir masyarakat melalui

pendekatan persuasif, khususnya terhadap provokasi memisahkan diri dari wilayah

kabupaten Asahan, serta sosialisai kepada masyarakat bahwa sampai pada tahun 2005 tidak

ada pemekaran kabupaten Asahan.”

Page 70: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Pada tanggal 10 Oktober 2001, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Utara

menerbitkan surat Nomor 4673/18 sekr kepada Gubernur Sumatera Utara bahwa DPRD

Provinsi Sumatera Utara tidak keberatan terhadap pemekaran kabupaten Asahan menjadi

Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara sepanjang tidak bertentangan dengan

ketentuan dan peraturan perundang-undangan, dan meminta Gubernur untuk

menindaklanjuti usulan pembentukan Kabupaten Batubara.

Pada tanggal 19 Oktober 2001, sekretariat DPR-RI menerbitkan surat Nomor

PW.006/5297/DPR-RI/2001 yang menjelaskan bahwa “ Pimpinan Komisi II DPR-RI harus

menindaklanjuti kunjungan Wakil ketua DPR-RI.Korimbang ke Kabupaten Asahan dan

calon Kabupaten Batubara yang ditindaklanjuti dengan kedatangan Delgasi GEMKARA-

BP3KB yang menyerahkan Naskah Pengkajian Teknis Pemekaran Kabupaten Asahan

menjadi Kabupaten Asahan dan kabupaten Batubara diteruskan sebagai masukan pada

rapat dengan pasangan kerja Komisi II, khususnya Menteri Dalam Negeri RI.

Pada tanggal 5 Desember 2001, Gubernur Sumatera Utara menerbitkan surat

Nomor 136/19727 yang ditujukan kepada Bupati Asahan menerangkan bahwa pada

dasarnya pemerintah Provinsi Sumatera Utara tidak keberatan dengan aspirasi masyarakat

Batubara dalam usaha pembentukan Kabupaten Batubara sepanjang tidak bertentangan

dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.

Perlawanan pun terjadi dari yang tidak senang dengan Pembentukan Kabupaten

Batubara. Pada tanggal 24 Mei 2002, DPRD Kabupaten Asahan berdasarkan Perda

Pemerintah Kabupaten Asahan Nomor 6 tahun 2001 menolak aspirasi masyarakat

Batubara dengan mengeluarkan surat Keputusan Nomor 05/K/DPRD/2002 tentang

Page 71: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

ketetapan penolakan / tidak menyetujui pemekaran kabupaten Asahan terhadap

pembentukan Kabupaten Batubara.

Tetapi, di tanggal 30 Juni 2002 suarat yang bersifat penting di tujukan kepada

pimpinan DPR-RI perihal Penyampaian Usul RUU Inisiatif DPR-RI tentang pembentukan

Kabupaten Luwu Timur, Mamuju Utara, Humbang Hasudutan, Serdang Jaya, Samosir dan

Kabupaten Batubara. Peryataan inisiatif itu di ajukan oleh 57 orang pengusul anggota

DPR-RI dan selanjutnya, keluarlah Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tanpa

Nomor tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir,

Serdang jaya, dan Kabupaten Batubara di Provinsi Sumatera Utara.

Dalam prinsip hukum, sebuah produk peraturan tidak boleh bertentangan dengan

peraturan peraturan dan atau undang-undang yang lebih tinggi di atasnya. Kehadiran Perda

Pemkab Asahan Nomor 6 tahun 2001 bertentangan dengan UU No.22 tahun1999 dan PP

tahun 2001, sehingga pada 17 september 2002 Departemen Dalam Negeri RI menerbitkan

surat Nomor 188.342/SJ kepada Bupati Asahan yang isinya Depdagri berpendapat Perda

Nomor 6 tahun 2001 khususnya angka 2 pada kegiatan pokok PROPERDA bertentangan

dengan kepentingan umum, karena aspirasi masyarakat khususnya masyarakat Batubara

bukanlah ancaman tetapi merupakan kehidupan demokrasi yang perlu dibina dan

diarahkan. Sebab, pemekaran daerah bertujuan untuk pendekatan pelayanan kepada

masyarakat. Karena itu hal tersebut diminta kepada Bupati Asahan untuk

mencabut/merevisi Perda tersebut.

Dan ditanggal 24 September 2003 Menteri Dalam Negeri menerbitkan surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 tahun 2003 tentang pembatalan Angka 2 pada

Page 72: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

kegiatan pokok Program pembangunan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Asahan

Nomor 6 tahun 2001 Tentang Pembangunan Daerah (Properda). Berselang seminggu dari

KepMenDagRi No.76 tersebut, Bupati Asahan menyatakan keberatan atas keputusan

Menteri Dalam Negeri, melalui surat Nomor 180/8376, Bupati Asahan menyatakan

keberatannya.tetapi, MenDagRI membalas surat tersebut dan menolak menerima

permohonan Bupati Asahan untuk mempertimbangkan keputusan MenDagRI No.76 Tahun

2003 itu. Surat permohonan Bupati Asahan juga ditujukan kepada ,Mahkamah Agung

sebagai permohonan Yudicial Review. Tetapi Mahkamah Agung melalui

KMA/354/VI/2004 menyatakan bahwa Mahkamah Agung tidak memiliki kompetensi,

mengenai pembentukan kabupaten, dan surat yang dilayangkan oleh Bupati Asahan adalah

salah alamat.

Kehadiran KeMenDagRI No.76 Tahun2003 telah merubah pendirian anggota

DPRD Kabupaten Asahan, sehingga lahirlah jadwal paripurna Khusus DPRD Kabupaten

Asahan yang tertuang dalam Surat DPRD Kabupaten Asahan Nomor 005/2822 tentang

Undangan untuk menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Asahan dengan agenda

pengajuan usul pernyataan pendapat 21 orang anggota DPRD Kabupaten Asahan untuk

memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam usaha pembentukan Kabupaten Batubara.

Alasan agenda tedengan hanya meminta pernyataan pendapat dari 21 orang anggota DPRD

Kabupaten Asahan akan menjadi perwakilan suara untuk menolak atau menerima

kepeutusan dari keseluruhan Aggota DPRD Kabupaten Asahan.

Dalam rapat Paripurna Khusus yang telah dijadwalkan mengalami kekisruhan yang

disebabkan munculnya kelompok-kelompok yang mengahalangi berjalannya siding

Page 73: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Paripurna tersebut. Adanya Teror, Intimidasi dan juga penyaderaan terhadap 21 orang

perwakilan DPRD Kabupaten Asahan dilakukan untuk menggagalkan Sidang Paripurna

itu. Akibat terror tersebut, 21 anggota DPRD Kabupaten Asahan mengadukan

permasalahan ini kepada Gubernur Sumatera Utara, Departemen Dalam Negeri dan

Komisi Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Komisi II DPR RI dengan

Komisi IV DPRD Sumatera Utara dan anggota DPRD Kabupaten Asahan dengan

melaporkan adanya persoalan intimidasi dalam menjalankan proses demokratisasi.

Hasil dari Surat yang diajukan tersebut, maka DPR RI mengeluakan surat yang

ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara yang menyatakan bahwa DPR RI merespon

secara positif keinginan masyarakat Batubara untuk melakukan pemekaran. Untuk

Kabupaten Asahan, Gubernur Sumatera Utara harus mengambil langkah-langkah preventif

guna menghindari terjadinya konflik horizontal yang disebabkan adanya masyarakat yang

pro dan kontra.

Melihat konflik horizontal yang terjadi di Kabupaten Asahan berkenaan dengan

aspirasi masyarakat Batubara maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menerbitkan surat

tanggal 22 Oktober 2002 Nomor 9528/Sekr/X/2002 yang ditujukan kepada Bupati Asahan

bahwa Bupati Asahan agar mengupayakan terpeliharanya iklim yang kondusif, mencegah

terjadinya bentrokan massa serta akses-akses yang ditimbulkan oleh penggunaan

kekuasaan massa berkaitan pro dan kontra pembentukan kabupaten Batubara.

Sejalan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, DPRD Sumatera Utara juga

mengambil langkah tegas melalui surat Nomor 6597/18/Sekr ditujukan kepada DPR-RI

dan Menteri Dalam Negeri perihal pemekaran Kabupaten Asahan, Bahwa DPRD Provinsi

Page 74: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sumatera Utara setelah memepelajari, maka prinsipnya DPRD Provinsi Sumatera Utara

tidak keberatan dan mendukung sepenuhnya terhadap usul Pembentukan Kabupaten

Batubara.

Berdasarkan aspirasi masyarakat Batubara dan keamanan Politik Pemerintah

Kabupaten Asahan dan DPRD Kabupaten Asahan maka dicantumkanlah Biaya

Pembentukan Kabupaten Batubara yang dianggap dalam APBD Kabupaten Asahan tahun

2005. Sikap inkonsisten DPRD Kabupaten Asahan terhadap masyarakat Batubara dalam

usaha mewujudkan Kabupaten Batubara terobati dengan dibentuknya Panitia Khusus

Pemekaran Wilayah Kabupaten Asahan DPRD Kabupaten Asahan.

Dan data administrative yang perlu dilengkapi dalam rangka pemekaran wilayah

Kabupaten Asahan untuk pembentukan Kabupaten Batubara sebagaimana yang telah

diisyaratkan oleh DepDagRI dan 12 syarat yang harus dipenuhi telah terlengkapi, yaitu

sebagai berikut :

• Adanya Aspirasi masyarakat untuk Pembentukan Kabupaten Batubara yang

disampaikan oleh GEMKARA-BP3KB surat Nomor 11/BP3KB.III/2002 Tanggal

11 Maret 2002.

• Surat keputusan DPRD Kabupaten Asahan No.23/K/DPRD/2005 Tanggal 4

Agustus 2005 perihal persetujuan Pemekaran Wilayah Kabupaten Asahan menjadi

Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.

• Surat usulan pemekaran wilayah Kabupaten Asahan menjadi Kabupaten Asahan

dan Kabupaten Batubara oleh Bupati Asahan No.130/4634 tanggal 11 Juli 2005.

Page 75: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

• Surat keputusan DPRD Propinsi Sumatera Utara No.11/K/2005 tanggal 18 Oktober

2005 perihal Persetujuan Pemekaran Wilayah Kabupaten Asahan menjadi

Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.

• Surat Usulan Pemekaran Wilayah Kabupaten Asahan menjadi kabupaten Asahan

dan Kabupaten Batubara oleh Gubernur Sumatera Utara No.130/7186 tanggal 27

Oktober 2005.

• Kajian pemekaran Wilayah Kabupaten Asahan menjadi Kabupaten Asahan dan

Kabupaten Batubara oleh pemerintah Kabupaten Asahan.

• Perda Kabupaten Induk (Kabupaten Asahan) tentang Pembentukan Kecamatan

No.28 Tahun 2000.

• Peta wilayah Kabupaten Batubara sebagai calon kabupaten yang akan dibentuk dan

dilegalisisr oleh pemerintah Kabupaten Asahan dan kabupaten / kota yang

berbatasan dengan calon kabupaten.

• Surat keputusan DPRD Kabupaten Asahan tentang kesanggupan dukungan dana

dari Kabupaten Induk selama tiga tahun berturut-turut No.25/K/DPRD/2005

Tanggal 4 Agustus 2005.

• Surat keputusan DPRD Kabupaten Asahan tentang kesanggupan dukungan dana

dari kabupaten Induk selama tiga tahun berturut-turut No.25/K/DPRD/2005 tanggal

4 Agustus 2005.

• Surat keputusan Gubernur Sumatera Utara untuk mengalokasikan dana bantuan

kepada kabupaten yang baru dibentuk (Kabupaten Batubara) pada APBD Propinsi

Page 76: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut No.903/2650.K/2005 Tanggal 20 Desember

2005.

• Dan formulir isian data kelengkapan calon daerah otonom baru yang diisi oleh

pemerintah Kabupaten dan ditandatangani oleh Bupati dan Ketua DPRD.

Dalam usaha pemekaran wilayah sangat perludilakukan pengkajian yang akademis

untuk mendapatkan penilaian objektif dengan berdasarkan pada ketentuan yang berlaku.

Tentang proses pembentukan daerah otonom baru, pemerintah telah menentukan

persayaratannya sebagaimana tercantum dalam pasal 5 ayat (3 dan 4) UU no. 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu : Ayat (3),” Syarat administrative sebagaimana

dimaksudkan pada ayat (1) untuk Kabupaten/ Kota dan Bupati/Walikota yang

bersangkutan, persetujuan DPRD Propinsi, Gubernur serta Rekomendasi Menteri Dalam

Negeri”. Sedangkan Ayat (4), “ syarat teknis sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1)

meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah mencakup faktor kemampuan

ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah , dan

pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi

daerah.”56

Atas dasar ketentuan tersebut sepanjang memenuhi kriteria sebagaimana dikandung

dalam UU, maka dimungkinkan dibentuk suatu daerah otonom baru. Untuk itu, perlu

dilakukan suatu studi khusus guna menentukan peningkatan status suatu daerah otonom.

Mengingat bahwa pengelolaan potensi yang ada didaerah hanya memerlukan kebijakan

56 UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ayat 3 dan 4.

Page 77: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dan pengaturan yang rasional, professional, dan bertanggungjawab, sesuai dengan kondisi

dan potensi daerah masing-masing.

Dalam rangka menjamin pelaksanaan pasal 5 ayat (1) UU Nomor 32 tahun 2004,

pemerintah dalam hal ini Departemen dalam negeri dan Otonom Daerah telah menyusun

Peraturan Pemerintah (PP) khusus untuk itu, yakni PP No. 129 Tahun 2000 tentang

Persyaratan Pembentukan dan kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan

daerah. Dalam pasal 3, Bab III tentang Syarat-syarat pembentukan daerah, PP tersebut

menyatakan bahwa daerah dibentuk berdasarkan 7 (tujuh) syarat, yaitu : Kemampuan

ekonomi, Potensi Daerah, Sosial Budaya, Sosial Politik, Jumlah penduduk, Luas daerah,

Pertimbangan lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.57

Dalam kaitan inilah, keinginan masyarakat untuk meningkatkan status dan

beberapa kecamatan menjadi kabupaten atau kota, juga harus dilengkapi dengan data,

terutama dengan potensi wilayah. Hal ini tentu membutuhkan kajian yang mendalam, agar

diketahui bahwa potensi-potensi daerah yang ada benar-benar dirasakan manfaatnya oleh

seluruh masyarakat yang tinggal di calon daerah kabupaten / kota, sehingga segala analisa

dalam peningkatan status ini diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ketujuh kriterian tersebut diuraikan lagi menjadi 19 indikator dan 43 sub indicator

yang masing-masing diberi bobot penilaian (kualitatif) yang mendukung kelayakan

peningkatan status suatu kabupaten / kota, sehingga perhitungan kuantitaif ini dapat

memberikan dasar pijakan ilmiah terhadap kebijakan untuk penentuan peningkatan status

kabupaten / kota yang akan dibentuk.

57 PP No. 129 Tahun 2000, pasal 3 Bab III.

Page 78: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan landasan pemikiran tersebut, kajian terhadap berbagai potensi yang

dimilki oleh calon kabupaten / kota perlu dilakukan, dengan tujuan untuk memberikan

gambaran dan masukan pada semua pihak agar peningkatan status beberapa kecamatan

menjadi kabupaten atau pemekaran wilayah dapat dipertanggungjawabkan atau memiliki

landasan akademis, disamping memiliki pijakan perundang-undangan yakni berdasarkan

kerangka dan indikator-indikator yang tertuang didalam Peraturan Pemerintah No. 129

tahun 2000.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan GEMKARA-BP3KB tahun 2001 dan

didukung oleh kajian pemekaran wilayah yang dilaksanakan oleh Pemkab Asahan tahun

2005, total skor rata-rata tertimbang yang diperoleh calon Kabupaten Batubara adalah 4,4

(empat koma empat) yang berarti skor tersebut berada diatas skor minimal kelulusan (skor

4). Skor rata-rata yang diperoleh tersebut dilihat dari beberapa kriteria, diantaranya kriteria

Kemampuan Ekonomi, Kriteria Potensi Daerah, Kriteria Sosial Budaya, Kriteria Sosial

Politik, Kriteria Jumlah Penduduk, Kriteria Luas Wilayah dan juga Kriteria lain-lainnya.

Tabel 1.1

Rata-rata seluruh indikator bagi pembentukan kabupaten Batubara

KRITERIA BOBOT SKOR TERTIMBANG

Potensi Ekonomi 25 4,40

Potensi Daerah 20 3,50

Potensi Sosial Budaya 10 3,50

Potensi Sosial Politik 10 4,50

Page 79: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Jumlah Penduduk 15 6,00

Luas Daerah 15 4,33

Pertimbangan lain 5 4,80

Skor Rata-Rata 4,44

Sumber : Majalah Bias No. 99 Tahun ke-IV, Edisi Januari 2007,hal.10.

Hasil penyajian dan pengolahan data sebagai analisis perkriteria yang dilakukan

oleh Tim Ahli dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dapat diambil beberapa

kesimpulan, yaitu :

• Kriteria kemampuan ekonomi calon Kabupaten Batubara memiliki skor 625,

kabupaten Induk / Asahan 500. Hal ini menunjukan bahwa dari segi kemampuan

ekonomi, skor calon Kabupaten Batubara berada tepat pada kelulusan minimal

yaitu sebesar 625.

• Kriteria Potensi Daerah skor calon Kabupaten Batubara adalah 1580 dan skor untuk

Kabupaten Induk 1670. Keduanya berada diatas skor kelulusan minimal sebesar

1380.

• Kriteria Sosial Budaya skor calon Kabupaten Batubara 150 dan Kabupaten Induk

140. Keduanya berada diatas skor kelulusan minimal sebasar 120.

• Kriteria Sosial Politik skor calon Kabupaten Batubara dan Kabupaten Induk

masing-masing 70. Keduanya juga berada diatas skor kelulusan minimal 60.

• Kriteria Jumlah Penduduk, Skor calon Kabupaten Batubara 90 dan Kabupaten

induk 75. Keduanya berada diatas skor kelulusan minimal 45.

Page 80: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

• Kriteria Luas Wilayah, skor calon Kabupaten Batubara 90, sedangkan skor

Kabupaten Induk 120. Dan calon kabupaten Batubara tepat berada pada skor

kelulusan minimal yaitu 90.

• Kriteria lain-lain, skor calon Kabupaten Batubara 125 dan skor Kabupaten induk

150. Keduanya berada diatas skor kelulusan minimal sebasar 75.58

Dari uraian diatas, dengan mengacu pada persyaratan yang tertera di dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 yaitu Suatu daerah dikatakan lulus

menjadi daerah otonom apabila daerah induk maupun calon daerah yang akan

dibentuk mempunyai skor sama atau lebih besar dan skor kelulusan minimal.

59

58 Dalam majalah bias,Op.Cit.,hal.11.

59 PP Nomor.129 Tahun 2000,Loc.Cit.

Ternyata, bahwa calon Kabupaten Batubara memiliki total skor 2730 dan Kabupaten Induk

memiliki skor 2675. Kedua-duanya memiliki skor diatas kelulusan minimal yaitu sebesar

2270 sehingga layak untuk dimekarkan atau dibentuk suatu Kabupaten baru yaitu

Kabupaten Batubara.

Mengingat potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Asahan dan Kabupaten

Batubara berada diatas skor minimal kelulusan, maka ini mengartikan bahwa Kabupaten

Asahan tidak akan bermasalah jika ditinggalkan oleh kabupaten Batubara atau sebaliknya.

Untuk itu, disarankan kepada TIM DPRD bahwa calon Kabupaten Batubara dapat

dipertimbangkan kelayakannya untuk mendapatkan status sebagai kabupaten Otonom

dengan skor 4,44. Sebagai perbandingan, kota Padang Sidempuan menjadi kota Otonom

dengan kelayakan administrative yang hanya bernilai 4,14.

Page 81: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

BAB III GEMKARA-BP3KB sebagai Agen Perubahan

Pemekaran wilayah Asahan menjadi Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara,

pada dasarnya merupakan Gerakan Sosial dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat

Batubara secara keseluruhan, yang tujuannya untuk mendapatkan hak kesejahteraan bagi

rakyat di kawasan eks Kerajaan Siak dan Johor. Kabupaten seluas 92.220 Ha yang terdiri

dari tujuh kecamatan, antara lain Medan Deras, Sungai Suka, Air Putih, Lima Puluh,

Talawi, Sungai Balai dan Tanjung Tiram ini memiliki kekayaan alam berupa area

perkebunan cukup luas dan wilayah wisata strategis untuk dikembangkan.

Kawasan wisata Medang Deras, wisata Pantai Kuala Sipore, wisata Pantai Kubah

Padang, wisata Pantai Beting Boga Pulang Pandang dan bila mendapat sedikit sentuhan,

pantai itu diyakini akan menarik minat wisatawan negeri jiran, seperti Malaysia,

Singapura, Brunai Darussalam dan lainnya. Di luar itu, wilayah berpenduduk 374.765 jiwa

ini juga telah lama dikenal dunia internasional sebagai pengekspor aluminium hasil olahan

Page 82: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

PT Inalum. Daerah ini memiliki pula industri pengolahan kelapa sawit (CPO) yang

berpotensi besar dalam menyejahterakan masyarakat.

Namun sayangnya, semua potensi yang ada di daerah Batubara tidak tereksplore

sebagai kekayaan alam dari daerah tersebut, melainkan Asahan lah yang mendapatkan

nama dari semua kekayaan itu. Dan juga segala kekayaan tersebut tidak signifikan dengan

keadaan masyarakat terutama yang berada di daerah Batubara. Hal itulah yang menjadi

salah satu perhatian Gerakan Sosial di Batubara. Mereka mengupayakan suatu gerakan

yang bersifat bottom up sekaligus berperspektif kerakyatan dan membuka jalan bagi

alternatif lain.

Sesuai dengan perkembangan politik ketatanegaraan bangsa Indonesia. Untuk

memperkuat komitmen dan dukungan terhadap persatuan bangsa dan juga untuk

melanjutkan perjuangan para penggagas sebelumnya yang telah dilakukan sejak awal

kemerdekaan. Aspirasi masyarakat Batubara membentuk Kabupaten baru didasarkan pada

dua aspek yaitu, Pertama , Sejarah (historis) , yaitu melihat dari Sejarah daerah Batubara

di masa penjajahan ketika Indonesia masih jauh dari kemerdekaan. Di masa itu, Batubara

mempunyai kedudukan yang sama dalam tingkatan Afdeling (setara dengan Kabupaten)

dengan Afdeling lain seperti, Labuhan Batu, Asahan, Deli dan Bengkalis. Campur tangan

Belanda yang membuka perkebunan di Sumatera Timur (pesisisr Sumatera Utara

Sekarang), menjadikan wilayah Batubara masuk dalam afdeling Asahan pada 6 juli 1915.

Sejak itu, Batubara seperti menjadi “bawahan” dari Asahan. Hal inilah yang membuat

masyarakat Batubara memperjuangkan aspirasi mereka untuk menjadikan Batubara

sebagai Derah tingkat II dan berpisah dari kabupaten Asahan. Sedangkan yang Kedua

Page 83: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

dilihat dari aspek Ketimpangan Pembangunan. Dari aspek kedua adanya ketimpangan

pembangunan terlihat dalam hubungan pusat-daerah, khususnya dari pemerintah propinsi.

Berlatar belakang adanya krisis kebijakan negara (pemerintah) terhadap daerah yang

menguntungkan sekolompok kecil orang cenderung sentralistik, masyarakat Batubara

menilai bahwa kecenderungan pelaksanaan pemerintahan lebih diarahkan pada praktek-

praktek sentralisasi ekonomi politik, Dengan kondisi yang demikian maka daerah ini ingin

lepas dari pemusatkan kekuasaan pemeritah dan membentuk propinsi sendiri.

Gerak sejarah perkembangan masyarakat juga mencatat hal tersebut, dimana

mengalami Proses Dialektis. Dialektika mengalami permaknaan sebagai Suatu tindakan

penguasa atau Negara (tidak hanya dalam konteks politik, tetapi mencakup sosial, ekonomi

dan budaya), akan selalu menimbulkan tanggapan dari masyarakat. Dalam makna Bahasa

Inggris dikatakan sebagai Social Question seperti di ungkapkan oleh Francis Wahono

sebagai suatu bentuk kegelisahan masyarakat, aksi perlawanan yang halus ataupun radikal,

berbagai bentuk protes.60

Beberapa aktivis gerakan sosial atau bahkan individu yang terlibat dalam usaha

mendukung masyarakat Batubara mewujudkan Kabupaten Batubara menyatakan bahwa

Tindakan Masyarakat Batubara dalam perjuanganya melalui GEMKARA-BP3KB

mewujudkan Kabupaten Batubara dapat dikatakan sebagai sebuah Social Question.

Tindakan mereka juga tidak hanya bergelut dalam ranah Normatif dan Ekonomis, tetapi

juga telah mencapai pada ranah perjuangan politik.

60 Jopi Perangin-angin, Masyarakat Adat Sebagai Basis Dari Gerakan Sosial, 2007 dalam Francis Wahono. http://Jopiperangin-agin, blog tentang Masyarakat adat akses: 6Januari2009>

Page 84: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sikap gerakan masyarakat dan tokoh lembaga swadaya masyarakat itulah yang memberi

warna pada munculnya gerakan perlawanan terhadap penguasa. Di sini jelas bahwa

Gerakan Sosial memang lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat khususnya Rakyat Batubara.

Dengan kata lain Gerakan Sosial lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu yang tidak

diinginkannya atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil. Biasanya

gerakan sosial seperti itu mengambil bentuk dalam aksi protes atau unjuk rasa di tempat

kejadian atau di depan gedung dewan perwakilan rakyat atau gedung pemerintah.

Gerakan sosial atau gerakan massa atau gerakan informal, pada hakikatnya

merupakan jawaban yang spontan dan penuh prakarsa dari rakyat jelata terhadap negara

yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok atau kehendak realitas sosial, golongan

penduduk yang melarat. Peter Burke dalam Sejarah dan Teori Sosial (History and Social

Theory) membagi gerakan sosial atas dua tipe, yaitu gerakan sosial yang pada dasarnya

dilakukan untuk memulai sebuah perubahan, dan gerakan sosial yang dilakukan sebagai

reaksi atas perubahan yang sedang terjadi.61

(1) jaringan yang kuat tetapi interaksinya bersifat informal atau tidak terstruktur.

Dengan kata lain ada ikatan ide dan komitmen bersama di antara para anggota

Gerakan sosial biasanya didefinisikan sebagai gerakan bersama sekelompok orang

atau masyarakat yang terorganisir tetapi informal bersifat lintas kelompok untuk

menentang atau mendesakkan perubahan. Banyak versi dan dimensi dari definisi gerakan

sosial itu tetapi Diani (2000), misalnya, menekankan pentingnya empat unsur utama, yaitu

:

61 Peter Burke, Sejarah Dan Teori Sosial dalam Penelusuran Buku Google. Akses : 6 Januari 2009.

Page 85: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

atau konstituen gerakan itu meskipun mereka dibedakan dalam profesi, kelas

sosial, dll.

(2) Ada sharing keyakinan dan solidaritas di antara mereka

(3) ada aksi bersama dengan membawa isu yang bersifat konfliktual. berkaitan

dengan penentangan atau desakan terhadap perubahan tertentu

(4) Aksi tuntutan bersifat kontinyu tapi tidak terinstitusi & mengikuti prosedur.62

Munculnya Gerakan Sosial informal, disebabkan oleh kegagalan sistem

pemerintahan menyelesaikan persoalan-persoalan melalui jalur formal, khususnya ketika

pemerintah terkesan atau secara semena-mena mengabaikan realitas kehidupan yang

berlangsung dalam masyarakat, seperti kemiskinan, kehilangan kemampuan daya beli, dan

rendahnya kesempatan kerja. Sedangkan penyebab lainnya, adalah tidak berfungsinya

lembaga-lembaga politik dan hukum dalam menyikapi keresahan rakyat. Misalnya,

Dengan demikian, bisa diidealkan bahwa gerakan sosial sesungguhnya berangkat

dari kesadaran sekelompok orang atas kepentingannya. Meskipun selalu dibutuhkan

kepemimpinan di dalam semua gerakan sosial tersebut, tetapi keuntungan (value-added)

dan capaiannya selalu harus kembali kepada konstituen gerakan dan bukan kepada

pemimpinnya. Tulisan-tulisan tentang gerakan sosial baru di Indonesia cenderung

memberikan penekanan pada peran pemimpin dan keuntungan yang kembali kepada

mereka. Sedikit sekali, keberhasilan, jika ada, dari gerakan itu langsung memberikan

keuntungan kepada konstituen gerakan itu.

62 Mario Diani, , The Concept of Social Movement, dalam The Wahid Institute, Gerakan Sosial Baru Di Indonesia, 2006,Loc.Cit.

Page 86: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

perangkat hukum baru pro-aktif jika rakyat sudah mulai berteriak, dan, menyedihkannya,

selalu terkesan tak peduli atas kesalahan golongan penguasa.

Seperti yang diungkapkan oleh Blumer yang menyatakan bahwa sebuah gerakan

sosial dapat dirumuskan sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama

sejumlah tujuan atau gagasan.63

1. Gerakan sosial mempunyai berbagai segmen organisasi sehingga jumlah pengikut

GEMKARA-BP3KB juga bertindak dikarenakan adanya tujuan atau gagasan yang

sama di elemen masyarakat batubara yang menginginkan terjadi pemekaran. Biasanya

gerakan ini melibatkan cara-cara yang tidak terlembaga, seperti pawai, demonstrasi, atau

protes, untuk mendukung atau menentang perubahan, dan juga biasanya melibatkan

sejumlah orang yang cukup banyak dan berlanjut untuk rentang waktu yang cukup

panjang. Jika dicermati, karakteristik gerakan sosial yang dimotori oleh GEMKARA-

BP3KB di Kabupaten Batubara, terlihat bahwa peranan aktor dan aktivis gerakan sosial

sangat dominan.

Gerakan sosial pada dasarnya mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan

bentuk struktur dan organisasi lainnya, yaitu :

atau simpatisannya dari beragam kelompok masyarakat.

2. Pola pencarian anggota berupa pertemuan tatap muka maupun diskusi-diskusi yang

terjadi dalam kelompok kecil. Gerakan sosial juga melakukan kampanye melalui

bentuk demonstrasi dan rapat terbuka untuk menggalang dukungan massa.

63 Artikel Ishak Rahman , Peran Aktor Dalam Gerakan Sosial , 2009, dalam blog http://globalcivilsociety.com akses: 6Januari2009.

Page 87: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

3. Wujud partisipasi berupa komitmen dari anggota atau simpatisannya.

4. Gerakan sosial membentuk ideologi yang sesuai dengan rasionalitas, tujuan dan

maksud gerakan itu sendiri.

5. Gerakan sosial membutuhkan kelompok oposisi sehingga mampu mewujudkan

solidaritas antar anggota dan simpatisan.

3.1 GEMKARA-BP3KB dalam Gerakan Sosial : Pendekatan Teori

Dalam penulisan ini, kerangka Teori yang digunakan memang banyak mengenai

Gerakan Sosial. Baik itu dari Teori Gerakan Sosial Klasik (Marxistme) sampai teori

Gerakan Sosial Baru (Laclau dan Mouffe). Tetapi dalam melihat dan menganalisa satu

kasus ini, dimana kita akan menjabarkan dan menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan

oleh GEMKARA-BP3KB adalah sebuah proses yang dapat dikatakan sebagai sebuah

Gerakan Sosial, maka saya akan mengajak untuk berpegang padaTeori Gerakan Sosial

Baru ( New Social Movement Theory) dan Contentious Politics sebagai alat analisanya.

Konsep Gerakan Sosial Baru, menurut Laclau dan Mouffe, merangkum berbagai

gerakan atau perjuangan (struggle) yang tidak berbasis kelas dan bukan gerakan buruh,

seperti gerakan kaum urban, gerakan lingkungan, gerakan anti-otoriterisme, gerakan anti-

institusi, gerakan feminis, gerakan anti-rasisme, gerakan etnis, gerakan regional, dan

gerakan perdamaian. Keanggotaan dalam Gerakan Sosial baru bersifat terbuka tanpa

menghiraukan latar belakang kelas sosial, etnisitas, politik, maupun agama. Gerakan sosial

baru dapat dikategorikan sebagai perkumpulan inklusif, sesuai dengan prasyarat utama

civil society.

Page 88: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Gerakan Sosial Baru atau The New Social Movement merupakan citra cermin

sebuah masyarakat baru yang menandakan adanya kebutuhan akan sebuah paradigm baru

tentang aksi kolektif, sebuah model kebudayaan alternative dalam masyarakat , dan sebuah

kesadaran baru dari gerakan-gerakan komunitas dalam masyarakat untuk masa depan.

Gerakan Sosial Baru direfleksikan sebagai model pemberontakan cultural yang

kontemporer yang menentang meningkatnya mekanisme system control dan pengawasan

oleh Negara terhadap masyarakat pada satu pihak. Sedangkan di pihak lain, Gerakan Sosial

Baru sebanding dengan peningkatan kepercayaan diri masyarakat yang merasa mampu

menempatkan nasib kemanusian di tangan Negara.

GEMKARA dan BP3KB merupakan 'roh' perjuangan untuk memekarkan Batubara

dari kabupaten Asahan. Oganisasi ini bukan hanya berbasis pada kelas tetapi seperti

Gerakan Sosial Baru lainnya, Gerakan ini berjuang untuk menjadikan sebuah perjuangan

rakyat mendapatkan apa yang menjadi haknya. Organisasi ini memiliki jaringan sampai ke

dusun-dusun. Pengurusnya dan anggotanya pun lintas agama, lintas etnis dan lintas partai

politik. Kabupaten Batubara dirancang bukan setelah disetujui pemekarannya. Sebelum

disetujui pun sudah mempersiapkan blue print Batubara di masa mendatang. konsep

peraturan daerah, struktur organisasi, bahkan sudah mengkaji kemungkinan pembentukan

legislatifnya.

Pembentukan GEMKARA-BP3KB juga menjelaskan bahwa dalam organisasi ini Gerakan

Sosial baru rakyat Batubara yang bersifat nonkelas dan tidak menghiraukan latar belakang

agama. Akan tetapi, dalam etnisitas, Gerakan rakyat Btubara ini justru menunjukkan

bahwa ikatan kekerabatan dan ikatan kampung halaman di antara mayoritas anggota

Page 89: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

gerakan ini telah berfungsi sebagai "energi" untuk menghimpun dan mempersatukan

mereka.

Berdasarkan dari tiga varian yang dijabarkan dalam pendekatan Struktural

Fungsionalisme, teori Tekanan dan Teori Defrivasi relatif dapat mengungkapkan bahwa

Gerakan Masyarakat Batubara dalam perjuangan mereka mewujudkan Kabupaten Batubara

jelas termasuk dalam model varian dari Teori Struktural-Fungsionalisme.

Teori Defriasi Relatif menyatakan bahwa Gerakan sosial muncul ketika terjadi

perbedaan antara kondisi yang diharapkan dengan kenyataan. Perspektif ini memberikan

penjelasan bahwa kesenjangan yang terjadi antara kelompok masyarakat dapat menjadi

faktor pemicu terjadinya gerakan sosial. Perspektif ini juga melahirkan konsep kelompok

referensi yang menjadi salah satu acuan bagi kelompok lainnya untuk membandingkan

kondisinya. Tekanan akan dapat memicu munculnya Gerakan Sosial terutama di negara-

negara berkembang,. Tekanan itu bukan berbentuk fisik melainkan lebih pada psikologis

masyarakat secara subjektif. Adanya kekecewaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi

dan politik yang tenyata tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kondisi ini yang

dialami oleh masyarakat Batubara, dimana munculnya Tekanan psikologis secara subjektif

dikarenakan ketidakpuasan terhadap kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.

Fenomena ini terjadi akibat tidak terpenuhinya harapan masyarakat akibat pembangunan,

dimana kesejahteraan hanya dirasakan oleh satu kelompok. Menurut teori ini, kesenjangan

yang terjadi cenderung memicu ketidakpuasan akibat adanya ketidakadilan Kurangnya

sarana dan prasarana yang didapat, ternyata menjadi pola pikir mereka untuk melanjutkan

Page 90: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

langkah kepermukaan. Dengan pengajuan Pemekaran Daerah, bersama-sama mereka

mewujudkan Kabupaten ini.

Panjangnya perjalanan waktu yang dilakukan GEMKARA-BP3KB hingga ke

generasi ketiga dengan banyak melibatkan sejumlah orang tenyata memiliki strategi.

Dalam politik, perbedaan antara strategi dan taktik tak dapat dipisahkan dengan tajam

seperti halnya dalam perang. Sudah menjadi hal yang biasa dalam masyarakat kita yang

telah memiliki kebebasan berpendapat jika gerakan sosial mengalami konflik dengan

pemerintah mengenai taktik dan bukannya strategi. Khususnya terjadi manakala gerakan

sosial itu terlibat “aksi langsung” seperti sabotase, pemogokan umum, boikot, aksi

“duduk”, teror dan aksi kekerasan. Atau bahkan dalam persiapan serius kudeta.

Perselisihan dalam sebuah Gerakan Sosial biasanya muncul dalam hal taktik.

Misalnya masalah reformasi dan revolusi. Mereka bertikai bukan dalam soal strategi.

Meskipun demikian ada perpecahan serius misalnya dalam strategi jangka panjang. Aksi

langsung biasanya tidak demokratik karena menyangkal kalangan oposisi peluang untuk

berdiskusi sebuah isu, sering dilakukan saat aksi politik yang sah gagal. Dalam situasi

ekstrim, gerakan akan berpuncak pada revolusi keras. Taktik dan strategi dalam gerakan

soaial adalah saling tergantung dengan ideologi dan bentuk organisasi. Misalya, sebuah

gerakan yang bertujuan revolusi perlu organisasi lebih otoritarian daripada organisasi yang

percaya reformasi bertahap. Pilihan akan taktik serta bentuk organisasi sebagian tergantung

terhadap sistem politik dimana gerakan sosial itu beroperasi. Sebagian lagi tergantung

besarnya gerakan sosial dan pengaruhnya terhadap sistem politik.

Page 91: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Konflik juga bisa saja muncul dalam suatu Gerakan. Pada proses perjalanan perjuangan

GEMKARA, konflik yang terjadi berasal dari Pemkab Asahan dan masyarakat Asahan

yang tergabung dalam FORMASATU (Forum Masyarakat Asahan Bersatu). Mereka

menentang GEMKARA untuk mewujudkan pemekaran. Setiap rencana-rencana yang akan

dilakukan oleh GEMKARA berkaitan dengan pemekaran daerah akan mereka tentang.

Adanya aksi terror yang dilakukan terhadap 21 orang anggota DPRD Asahan yang

mendelegasikan diri mereka sebagai bagian dari keseluruhan anggota DPRD Asahan dalam

menanggapi adanya keinginan pemekaran Batubara dilakukan untuk menggagalkan siding

paripurna. Akibat dari aksi tersebut, akhirnya DPRD Provinsi Sumatera Utara

mengeluarkan surat Nomor 6934/18/Sekr yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara

(pada masa Alm.T.Rizal.Nurdin), mengenai pemekaran wilayah di Sumatera Utara

mencakup Asahan, Tapanuli Selatan dan Simalungun, khususnya bagi Asahan agar

Pemkab Asahan segera mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari terjadinya

konflik horizontal yang disebabkan adanya masyarakat yang pro dan kontra terhadap

masalah pemekaran tersebut.

Sebagian besar gerakan sosial beroperasi di masyarakat karena publisitas

memberikan pengaruh dan menaikkan pendukung. Beroperasinya GEMKARA-BP3KB

ditengah-tengah masyarakat Batubara menjadikan GEMKARA sebagai satu-satunya

wadah aspirasi masyarakat. Tanpa munculnya organisasi atau lembaga lain yang

menjadikan dirinya sebagai wadah bagi masyarakat Batubara maka menjadikan

GEMKARA seolah-olah sebagai “pahlawan” bagi masyarakat awam dalam hal

mewujudkan Kabupaten Batubara.

Page 92: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

3.2 Faktor-Faktor Pendorong

Dalam sebuah Gerakan, ada yang dinamakan faktor-faktor pendorong, diantaranya

Faktor struktur kesempatan Politik dan Faktor struktur Ancaman Politik Di negara

Totaliter seperti Indonesia, Gerakan bukan hanya milik satu kelompok gender, melainkan

milik semua orang yang bersama-sama bergabung baik laki-laki atau perempuan, orang

muda atau orang tua dalam aksi kolektif. Pembahasan mengenai Gerakan Sosial dalam

proses perwujudan Kabupaten Batubara dapat kita lihat dari kedua faktor yang disebutkan

diatas. Dalam kasus GEMKARA, saya rasa lebih tepat melihatnya dari struktur

kesempatan politik ketimbang struktur ancaman politik.

Struktur Kesempatan Politik

Mekanisme Struktur Kesempatan Politik menjelaskan muncul dan suksesnya suatu

Gerakan tergantung dari seberapa besar kebebasan politik yangb dimiliki masyarakat,

adanya konflik ditubuh pemerintah dan keberadaan media sebagai wilayah politik.

Keluarnya UU No.22 tahun 1999 membuka jendela kesempatan bagi kelompok

masyarakat sipil untuk menyuarakan aspirasi mereka sebagai bentuk dari kebebasan politik

mengenai kebijakan pemerintah. Munculnya UU ini memicu kembali Gerakan Masyarakat

yang pernah ada sebagai generasi awal dari GEMKARA. walau bisa saja seperti yang

dikatakan oleh Syahrial Sitorus, mantan DPRD Asahan bahwa pembentukan Kabupaten

Batubara memang suatu hal yang murni dimana berasal dari aspirasi dan keinginan

masyarakat, bukan sekedar untuk menyikapi dari adanya kesempatan politik dengan

keluarnya UU tentang otonomi daerah. Karena keinginan untuk membentuk kabupaten

Page 93: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Batubara sudah ada sejak tahun 1957, yang artinya 12 tahun setelah kemerdekaan

Indonesia keinginan itu memang telah ada , dan kemudian disusul pada tahun 1969.

Hanya saja selalu kandas.

Karena itu, tidak salah juga jika kita melihat bahwa GEMKARA juga memiliki faktor

pendorong dari segi Struktur Kesempatan Politik. Melihat adanya kesempatan di Tahun

1999, maka kemudian dibentuk generasi ke-3 yang bernama GEMKARA (Gerakan

Menuju Kesejahteraan Batubara) dengan Organisasi yang bergerak dalam proses

perjuangan untuk mewujudkan Kabupaten Batubara yang bernama Badan Pekerja

Persiapan Pembentukan Kabupaten Batubara (BP3KB).

Sub-struktur kesempatan politik yang penting dalam Gerakan Sosial mewujudkan

kabupaten Batubara ini adalah munculnya UU No.22 Tahun 1999. Undang-Undang

Otonomi Daerah ini menjadi payung hukum untuk memulai perjuangan masyarakat

Batubara. Produk Undang-Undang ini muncul pada era Reformasi.

Dalam UU ini sangat jelas dikatakan bahwa menimbang pada UUD 1945 yang

menyatakan bahwa sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan

keleluasan kepada daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Dan juga jelas

diuraikan pada BAB I UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang telah jelas

dikatakan mengenai pembagian kekuasaan atas pemerintah pusat dan daerah.

Page 94: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari penelitian ini, maka didapatkan beberapa kesimpulan. Diantaranya :

• Peran Gerakan Sosial dalam perubahan sosial di Indonesia sangat besar. Perubahan

birokrasi seringkali terjadi ketika ada tuntutan dari kelompok masyarakat maupun

tekanan asing. Secara garis besar perubahan birokrasi di Indonesia disebabkan oleh

keinginan untuk mendapatkan kondisi ideal birokrasi dan organisasi ala Weber.

Birokrasi feodal khas kerajaan-kerajaan Indonesia ditinggalkan dan diganti dengan

birokrasi modern yang lebi mementingkan the right man on the right place.

Gerakan Sosial seperti yang telah dipaparkan dibeberapa Bab diatas, jelas

memberikan pemahaman kepada kita kalau ternyata Gerakan Sosial memiliki akar-

akar sejarah yang panjang dalam berbagai masyarakat di berbagai Negara. Gerakan

sosial juga merupakan bentuk dari kolektivitas orang-orang di dalamnya untuk

membawa atau menentang perubahan. Gerakan sosial seringkali tidak berwujud

organisasi formal, namun dapat pula merupakan bagian dari organisasi. Sehingga

tidak mengherankan apabila di dalam organisasi terdapat kelompok-kelompok yang

Page 95: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

saling bertentangan dan masing-masing mewujudkan dirinya dalam bentuk gerakan

sosial. Namun yang jelas sebagai sebuah aktivitas kemasyarakatan Gerakan sosial

tidak berhenti pada suatu titik, akan selalu datang susul menyusul dari satu gerakan

ke gerakan lain. Semua itu bisa terjadi karena, sifat masyarakat sendiri yang terus

berubah. Perubahan itu terjadi karena arus baru dalam diri masyarakat itu sendiri

yang menginginkan perubahan. Faktor eksternal dari sistem masyarakat itu sendiri

melahirkan masukan yang kemudian mempengaruhi pola pikir dan budaya

masyarakat. Semakin terbuka suatu masyarakat maka semakin besar peluang

tumbuhnya gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Gerakan sosial merupakan fenomena partisipasi masyarakat dalam hubungannya

dengan entitas eksternal. Istilah ini secara umum diartikan sebagai instrumen

hubungan kekuasaan antara masyarakat (yang cenderung powerless) dengan entitas

yang lebih berkuasa (powerful). Gerakan sosial menjadi instrumen menyuarakan

kepentingan masyarakat (berfungsi seperti loud speaker) agar terdengar.

• Berdasarkan fakta sejarah sejak sebelum zaman penjajahan zaman kolonialisme

dan zaman setelah kemerdekaan di wilayah Batubara pernah berdiri kerajaan dan

Batubara juga merupakan Afdeling (setingkat kabupaten) tersendiri pada

keresidenan Sumatera Timur dan Kewedanan tersendiri, karena itu lah menjadi

motivasi dan alasan bagi masyarakat Batubara agar mereka diberi kesempatan

untuk mempunyai status kabupaten otonom pada Batubara.

Page 96: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

• Sebagai sebuah organisasi Gerakan Sosial, GEMKARA-BP3KB memiliki

karakteristik yang sama jika dibandingkan dengan Teori Gerakan Sosial yang telah

ada. Dimulai dari pengorganisirin masyarakat-masyarakat Batubara yang

memperjuangkan aspirasi masyarakat secara kolektif untuk mewujudkan

Kabupaten Batubara. GEMKARA dilahirkan sebagai kebutuhan akan wadah

perjuangan masyarakat yang lebih besar. Pada tahun 2000, GEMKARA

dideklarasikan sebagai lanjutan dari perjuangan masyarakat Batubara yang memang

telah terbentuk dua generasi diatasnya pada tahun 1957 dan 1969. Aspirasi

masyarakat Batubara untuk membentuk kabupaten baru didasarkan pada dua aspek

yaitu kesejarahan (historis) dan ketimpangan pembangunan. Pada aspek historis,

dirunut dari masa colonial, kedudukan Batubara adalah sama dengan Asahan dan

Labuhan Batu, dimana sama-sama sebagai Afdeling (setingkat dengan kecamatan),

sehingga jika dirujuk pada aspek sejarah, maka hal inilah yang menjadikan salah

satu alasan masyarakat Batubara dalam GEMKARA-BP3KB bergerak secara

kolektif untuk memperjuangkan perwujudan Kabupaten Batubara. Sedangkan

aspek ketimpangan terlihat dalam hubungan pusat-daerah, khususnya dari

pemerintah propinsi. Berlatar belakang adanya krisis kebijakan negara (pemerintah)

terhadap daerah yang menguntungkan sekolompok kecil orang cenderung

sentralistik, masyarakat Batubara menilai bahwa kecenderungan pelaksanaan

pemerintahan lebih diarahkan pada praktek-praktek sentralisasi ekonomi politik,

Dengan kondisi yang demikian maka daerah ini ingin lepas dari pemusatkan

kekuasaan pemeritah dan membentuk propinsi sendiri. Berdasarkan teori Gerakan

Page 97: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Sosial Baru (The News Social Movement) dan Teori Contentious Politics, Gerakan

yang dilakukan oleh masyarakat Batubara dapat dikatakan sebagai Gerakan Sosial.

Dua teori diatas mampu menjelaskan fenomena Gerakan Sosial yang terjadi di

Kabupaten Batubara. Melalui analisa dari dua teori tersebut, terdapat korelasi

antara peran aktor, struktur kesempatan politik dan konflik yang mendorong

masyarakat Batubara melakukan Gerakan. Disamping itu, ada juga semangat dari

masa lalu yang menginginkan pemekaran Batubara terwujud.

4.2 SARAN

• Gerakan Masyarakat Batubara yang tergabung dalam GEMKARA tidak terlepas

dari unsure politik. Pada kasus GEMKARA, awalnya dijadikan sebagai wadah,

tempat dan penampung aspirasi masyarakat Batubara yang menginginkan

terbentuknya Kabupaten Batubara tetapi ternyata akhirnya menjadi “kendaraan

politik” bagi elit yang memang ikut berjuang dalam pembentukan Kabupaten

Batubara untuk memimpin Batubara kedepan. Semangat Idealisme yang ada dalam

GEMKARA diikuti oleh semangat Pragmatisme dari masing-masing individu.

Sehingga apa yang menjadi pragmatis dalam diri individu berusaha untuk

diwujudkan juga. kadang semangat idealisme dan Pragmatisme dalam gerakan

sosial sulit dibedakan dan akan menjadi tumpang tindih.

Page 98: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

• Geliat perjuangan Gemkara yang terus memperjuangkan wujudnya Kabupaten

Batubara membutuhkan waktu, tenaga dan materi yang tidak sedikit. Karena itu,

apa yang telah dikorbankan oleh semua pihak yang ikut serta dalam perjuangan ini

jangan menjadi suatu hal yang sia-sia. Melanjutkan Gerakan dengan mencapai visi

untuk menjadikan daerah Kabupaten Batubara menjadi sejahtera harus tercapai,

karena masyarakat membutuhkan bukti, bukan janji pada visi.

• Suatu Gerakan tidak lepas dari peran aktor. Aktor tersebut juga yang akan

menentukan sukses tidaknya suatu gerakan. Dalam GEMKARA, juga terdapat

beberapa aktor. Dan juga salah satu aktor dari GEMKARA kini menjadi pemimpin

Kabupaten Batubara. Semoga jadinya salah satu aktor dari GEMKARA bukan

menjadi bagian dari tujuan GEMKARA. Karena jika itu memang terjadi, maka

GEMKARA tidak memenuhi prinsip, visi, misi dan program awalnya. Sehingga

berubah fungsi menjadi “kendaraan politik” aktor tersebut.

• Konflik yang ada selama proses perjuangan mewujudkan Kabupaten Asahan, telah

menjadikan masyarakat Batubara yang tergabung dalam GEMKARA menjadi

semakin bersatu. Sehingga ini dapat dijadikan sebagai salah satu semangat mereka

untuk terus berjuang. Dan diharapkan, konflik yang ada tidak menjadi batu

sandungan dalam mensejahterakan Batubara kedepan.

• Potensi yang ada di Kabupaten Batubara, baik itu meliputi ekonomi, budaya,

daerah dan wisata tidak hanya dijadikan sebagai pemenuh syarat untuk lulus uji

kelayakan sebagai daerah pemekaran, tetapi juga mampu di eksplore oleh daerah

Page 99: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Batubara sebagai cirri khas daerah dan mengundang wisatawan untuk mengunjungi

Kabupaten Batubara.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Fakih, Mansoer, Tiada Transformasi Tanpa Gerakan Sosial, dalam Zaiyardam Zubir, Radikalisme Kaum Terpinggir : Studi Tentang Ideologi, Isu Strategi Dan Dampak Gerakan, Yogyakarta: Insist Press , 2002.

_________, Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial, Pergolakan Ideologi LSM Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar , 1996.

Page 100: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Fauzi,Noer , Memahami Gerakan – Gerakan Rakyat Dunia Ketiga, Yogyakarta : Insist Press, 2005.

Haynes, Jeyf , Demokrasi Dan Masyarakat Sipil Dunia Ketiga, Gerakan Politik Baru Kaum Terpinggir”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua, Jakarta : Depdikbud dan Balai Pustaka, 1991.

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,1990.

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Penerbit Kencana, 2006.

Laver Robert H , Persperktif tentang Perubahan Sosial, Bina akasara, 1989.

Lofland, Protes, Studi Tentang Gerakan Sosial, Yogyakarta : Insist Pers, 2003.

Misel, Robert, Teori Pergerakan Sosial, Yogyakarta : Resist Book , 2004.

Moleong, Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2006.

Moyer, Bill, Merencanakan Gerakan, Yogyakarta : Pustaka Jogja Mandiri.

Nawari, Hadari , Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah mada

University Press, 1987.

__________ , Penelitian Terapan , Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994.

Outhwaite, William, Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Modren Edisi ke-2, Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2008.

Putra, Fadhilla dkk, Gerakan Sosial, Konsep, Strategi, Aktor, Hambatan Dan

Tantangan Gerakan Sosial di Indonesia,Malang : PlaCID’s dan Averroes

Press,2006.

Sadikin, Artikel Perlawanan Petani dan Konflik Agraria dalam Diskursus Gerakan

Sosial, 2004.

Page 101: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES.

Situmorang, Abdul Wahib, Gerakan Sosial Studi Kasus Beberapa Perlawanan,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Soekanto, Soejono, Teori Sosial Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia

Indonesia,1983.

Sudarsono, Juwono (ed), Pembangunan Politik dan Perubahan Politik,

Jakarta:Gramedia, 1976.

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Rosdakarya , 2006.

Sumanto , Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta : ANDI,

1990.

Suryabrata , Sumadi , Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Cetakan IX, 1995.

Susanto,S Astrid-Sunarto, Masyarakat Indonesia Memasuki Abad ke Dua Puluh Satu,

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1998.

Sztompka, Piotr , Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta : Prenada, 2004.

UU No.5 Tahun 2007

Undang-Undang

UU No.32 Tahun 2004

Page 102: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

PP 129 Tahun 2000

Majalah

BIAS No. 99 Tahun Ke-IV Edisi Januari 2007

Sumber internet

http://globalcivilsociety.com

:

Artikel Ishak Rahman , Peran Aktor Dalam Gerakan Sosial , 2009, dalam blog

akses: 6Januari2009.

http://globalisasi.wordpres.com/2006/07/10/gerakan sosial : kajian teoritis.

www.sastriomunandar.multiply.com.

http://www.socialmovement.com/”do we have a theoritical framework to

explain social movement?

http://pioner.netserv.chula.ac.th/~ppasuk/theorysocmovt.doc.

H.Caidir, Gerakan Sosial, Tulisan ini telah dipublikasikan pula di Tabloid Mingguan

Mentari Edisi 081/Th II/23 Peb - 1 Maret 200. http://www.chairid.com, akses:

6februarii2009.

Jopi Perangin-angin, Masyarakat Adat Sebagai Basis Dari Gerakan Sosial, 2007

dalam Francis Wahono. http://Jopiperangin-agin, blog tentang Masyarakat adat akses: 6Januari2009

Meyer ,david dan Sidney Tarrow. (1998.) The Social Movement Society.

http://www.socialmovement.com//social movement society/akses 15jan2009

http://maulanusantara.wordpress.com/2008/04/18/sintesis-saling-menguntungkan-

hilangnya-orang-luar-dan-orang-dalam/acess: 17 january 2009.

The Wahid Institute, Gerakan Sosial Baru Di Indonesia, 2006.

Page 103: AKTIVISME GEMKARA- BP3KB DAN PENGARUHNYA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14850/1/09e01247.pdf · Kata Kunci: Gerakan Sosial, ... total width 92.9220 Ha and total population

Novi Andrianthy : Aktivisme Gemkara-BP3KB Dan Pengaruhnya Dalam Mewujudkan Kabupaten Batubara, 2009. USU Repository © 2009

http://thewahidinstitute.com/seeding-plural-and-peachful-islam.akses : 7jan2009

www.wikipedia.com/kabupatenBatubara

Peter Burke, Sejarah Dan Teori Sosial dalam Penelusuran Buku Google. Akses :

6Januari2009.