aksutik kelautan

15
I. Pendahuluan Indonesia sebagai negara maritim yang dua per tiga wilayahnya terdiri dari laut dengan luas kira-kira 5.800.000 km2, berada pada posisi silang antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dalam pengelolaannya, perairan Indonesia dibagi dalam sembilan wilayah pengelolaan perikanan dan kelautan dengan penamaan tertentu, misalnya Laut Banda, Laut Arafura, Laut Sulu, Laut Jawa dan seterusnya. Setiap area perairan tersebut mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya demikian pula perbedaan dengan laut wilayah subtropis. Hal ini ditentukan oleh kondisi geografis masing-masing area perairan, pola arus, perubahan temperatur dan salinitas, kedalaman air dan lain- lain. Kondisi keberagaman tofografis, kedalaman terlebih lagi berada pada kawasan tropis mengakibatkan melimpahnya sumberdaya yang beragam pula. Potensi sumberdaya laut di Indonesia sangatlah besar yang mencakup potensi sumberdaya hayati dan non- hayati. Sumberdaya laut tersebut sampai sekarang belum secara maksimal dapat dieksplorasi dan dieksploitasi selain minyak dan gas bumi pada sektor sumberdaya non hayati. Demikian pula pada sektor sumberdaya hayati laut, eksplorasi

description

beberapa referensi

Transcript of aksutik kelautan

I. Pendahuluan Indonesia sebagai negara maritim yang dua per tiga wilayahnya terdiri dari laut dengan luas kira-kira 5.800.000 km2, berada pada posisi silang antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dalam pengelolaannya, perairan Indonesia dibagi dalam sembilan wilayah pengelolaan perikanan dan kelautan dengan penamaan tertentu, misalnya Laut Banda, Laut Arafura, Laut Sulu, Laut Jawa dan seterusnya. Setiap area perairan tersebut mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya demikian pula perbedaan dengan laut wilayah subtropis. Hal ini ditentukan oleh kondisi geografis masing-masing area perairan, pola arus, perubahan temperatur dan salinitas, kedalaman air dan lain-lain. Kondisi keberagaman tofografis, kedalaman terlebih lagi berada pada kawasan tropis mengakibatkan melimpahnya sumberdaya yang beragam pula.

Potensi sumberdaya laut di Indonesia sangatlah besar yang mencakup potensi sumberdaya hayati dan non-hayati. Sumberdaya laut tersebut sampai sekarang belum secara maksimal dapat dieksplorasi dan dieksploitasi selain minyak dan gas bumi pada sektor sumberdaya non hayati. Demikian pula pada sektor sumberdaya hayati laut, eksplorasi dan eksploitasi terhadap ikan-ikan laut dan sejenisnya membutuhkan kearifan disamping teknologi canggih namun tidak merusak lingkungannya.

Untuk menunjang eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya laut, dapat digunakan teknologi akustik bawah air (underwater acoustics). Teknologi ini dikenal luas denagn sebutan teknologi akustik yang tidak lain adalah penggunaan gelombang suara yang dalam dunia navigasi disebut Sonar atau Echosounder dan sejenisnya. Dengan pendekatan fungsi, Sonar atau Echo sounder pada teknologi navigasi dapat disetarakan dengan penggunaan Radar untuk pendeteksian objek di permukaan air.

Secara teoritis Akustik (acoustic) adalah teori tentang gelombang suara dan perambatannya di suatu medium. Akustik yang dibahas disini mediumnya adalah air dan jenis peralatan akustik yang dibahas disini adalah Sonar dan Echo Sounder.

Salah satu referensi bahwa sinyal suara sudah digunakan bahwa mulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian Leonardo da vinci yang menuliskan : Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut dari kejauhan. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif ( passive Sonar) karena kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut dialiri arus listrik mak kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif( Active Sonar).http://www.perananteknologiakustikbawahair.com/ver1/Iptek/0701/10/152950.htm Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 13, WITA

II. Spesifikasi Alat1. Echosounder Spesifikasi alatSebuah echosounder terdiri dari pemancar, sebuah penerima yang mendapatkan tercermin echo, elektronik dan aplifikasi peralatan waktu, dan indikator atau grafik perekam. Fungsi alatDalam survey kelautan dapat digunakan untuk menduga spesies ikan, menduga ukuran individu ikan, kelimpahan/stok sumberdaya hayati laut (plankton dan ikan). Sedangkan dalam penelitian tingkah laku ikan dapat digunakan untuk pergerakan/migrasi ikan (vertical dan horizontal) dan orientasi ikan (tilt angel), reaksi menghindar (avoidance) tewrhadap gerak kapal dan alat penangkapan ikan, respon terhadap rangsangan (stimuli) cahaya, suara, listrik, hydrodinamika, kimia, mekanik dan sebagainya. Gambar Alat dan Bagian-Bagiannya

Fungsi Masing-Masing Bagian AlatUnderwater akustik adalah belajar dari propagasi suara dalam air dan interaksi dari gelombang mekanis yang merupakan suara dengan air dan batas-batas. The water may be in the ocean, a lake or a tank. Air dapat di laut, danau atau sebuah tangki. Typical frequencies associated with underwater acoustics are between 10 Hz to 1 MHz . Khas frekuensi yang terkait dengan akustik bawah adalah antara 10 Hz hingga 1 MHz. The propagation of sound in the ocean at frequencies lower than 10 Hz is usually not possible without penetrating deep into the seabed, whereas frequencies above 1 MHz are rarely used because they are absorbed very quickly. Yang propagasi suara di laut di frekuensi lebih rendah dari 10 Hz biasanya tidak mungkin tanpa lantang mendalam ke dalam dasar laut, sedangkan di atas 1 MHz frekuensi yang jarang digunakan karena mereka terserap dengan cepat. Underwater acoustics is sometimes known as hydroacoustics . Underwater akustik adalah kadang-kadang dikenal sebagai hydroacoustics.http://www.encyclopedia.com/topic/echo_sounder.aspx&usg Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 14, WITA

2. GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Spesifikasi alat

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

Fungsi alatGPS dan Perhubungan Laut Biasanya dikombinasikan dengan ECDIS (Electronic Chart Display & Information System) Memperkecil jarak minimum antar jalur-jalur pelayaran Penggunaan route pelayaran yang lebih leluasa

Peningkatan keamanan pelayaran

Memperbesar kemungkinan pembukaan pelabuhan baru di

daerah-daerah terpencil Gambar Alat dan Bagian-Bagiannya Fungsi Masing-Masing Alat

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/gps-dan-gis.pdfDiakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 13, WITA

3. SONAR

Spesifikasi Alatberikut ini adalah hal yang dilakukan oleh sensor untuk mendeteksi keberadaan sebuah objek.

1. Sensor memancarkan sinyal ultrasound dengan frekuensi sekitar 50 KHz. (Kecepatan sinyal suara, V =0.3 m/ms)

2. Sensor mendeteksi waktu pantulan lewat receiver sejak sinyal tersebut dipancarkan (t)

3. Sensor menghitung jarak objek yang Transmisi, Vol. 11, No. 1, Juni 2006 : 11 14 terdeteksi, dengan rumus:

Fungsi AlatSonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor. Gambar Alat dan Bagian-Bagiannya

Fungsi Masing-Masing Alat

Dalam hal ini;

: Error pengukuran sensor sonar (1%)

: Lebar bidang radiasi sensor sonar (30o)

: Sudut antara sumbu utama sensor dengan grid (titik) yang akan dipetakan.

Area dengan probabilitas kosong-tidak adaobyek(area 1): Area ini terletak didalam bidang kerucut radiasi sonar (r < R- dan /2) P (x, y) E(r).E(q ) E = (1)

dengan

E(r) = 1- (r Rmin ) /(R-e Rmin , untuk Rnin r R-

E(r) = 0 , lainnya (2)

E(q ) = 1- (2q /a )2 , untuk q [-a / 2,a / 2] (3)

-Area dengan probabilitas terisi obyek(area 2): Area ini terletak didalam bidang deteksi sonar ( r [R -e , R +e ] dan q a / 2 )

P (x, y) O(r).O(q ) o =

Dengan simulasi Model Sensor Sonar Untuk Keperluan Sistem Navigasi Robot Mobile (Iwan Setiawan)

O(r) = 1- ((r - R) /e )2 , untuk r [R -e ,R +e ]

(5)

O(r) = 0 , lainnya

O(q ) = 1- (2q /a )2 , untuk q [-a / 2,a / 2] (6)http://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun06/3_iwans.pdf Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 15, WITA

REFERENSI

http://www.perananteknologiakustikbawahair.com/ver1/Iptek/0701/10/152950.htm Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 13, WITAhttp://www.encyclopedia.com/topic/echo_sounder.aspx&usg Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 14, WITAhttp://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/gps-dan-gis.pdfDiakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 13, WITAhttp://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun06/3_iwans.pdf Diakses Pada Hari Minggu, 14 Desember 2008, Pukul 15, WITA

LAPORANPRAKTIKUMAKUSTIK KELAUTAN

NAMA : JUMSURIZAL

NIM : (L231 07 OO2)

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2008