Akil Mochtar

3
Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Akil Mochtar : Akil Mochtar yang baru menjabat sebagai ketua MK sejak 3 April 2013 lalu diduga melakukan berbagai praktek korupsi. Dugaan tersebut diperkuat dengan berbagai bukti, diantaranya: Adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bukti transfer sejumlah Rp 100 miliar di rekening CV Ratu Samagat yang komisarisnya adalah istri dan anak Akil Mochtar, 3 mobil mewah (Audi, Mercedez dan Toyota) milik akil mochtar, penyitaan uang dengan jumlah Rp 7,2 miliar, dan penerimaan suap Pilkada kabupaten Gunung Mas dan Lebak. Dari berbagai bukti yang terungkap tersebut kini KPK telah menetapkan 6 tersangka yaitu Akil Mochtar sebagai Ketua MK non aktif, Chairunnisa sebagai anggota DPR dari Fraksi Golkar, Hambit Bimit sebagai Kepala Daerah, Cornelis Nalau sebagaipengusaha swasta, Tb Chaeri Wardana sebagai pengusaha, dan Susi Tur Handayanisebagai pengacara. Dari panjangnya rantai korupsi Akil Mochtar tersebut, muncul pula adanya dugaan korupsi di pemerintahan Banten yang dipinpin oleh Ratu Atut Chosiyah. Ratu Atut Chosiyah merupakan kakak kandung dari tersangka TB Chaeri Wardana. Dalam kasus ini, sebenarnya Ratu Atut hanya dijadikan sebagai saksi oleh KPK. Namun ketika proses pemanggilan Ratu Atut itu muncul, seketika itu pula masyarakat Banten bergejolak dan mulai mengungkapkan dugaan-dugaan korupsi yang terjadi di Banten. Dugaan-dugaan tersebut diantaranya mengenai dana hibah dan bantuan sosial senilai Rp 340 miliar lebih, pembangunan rumah dinas, serta sosok kepemimpinan Ratu Atut yang seolah membuat dinasti baru di Banten. Seperti yang kita ketahui, selama sebelas tahun berkuasa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berhasil membuat kerajaan baru baik di Banten maupun diluar Banten.Misalnya, Tb Khaerul Zaman (adik Atut) yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Serang, Ratu Tatu Chasanah (adik Atut) yang menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Serang, Heryani (ibu tiri Atut) yang menjabat sebagai Wakil Bupati Pandeglang, Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut) yang menjabat sebagai Wali Kota

description

Akil Mochtar

Transcript of Akil Mochtar

Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Akil Mochtar :Akil Mochtar yang baru menjabat sebagai ketua MK sejak3 April 2013lalu diduga melakukan berbagai praktek korupsi. Dugaan tersebut diperkuat dengan berbagai bukti, diantaranya: Adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),bukti transfer sejumlahRp100 miliardirekening CV Ratu Samagatyang komisarisnya adalah istri dan anak Akil Mochtar,3 mobil mewah (Audi, Mercedez dan Toyota)milik akil mochtar, penyitaanuang dengan jumlah Rp 7,2 miliar, danpenerimaansuap Pilkada kabupaten Gunung Mas dan Lebak.Dari berbagai bukti yang terungkap tersebut kini KPK telah menetapkan 6 tersangka yaitu Akil Mochtar sebagai Ketua MK non aktif,Chairunnisasebagaianggota DPR dari Fraksi Golkar,Hambit BimitsebagaiKepala Daerah,Cornelis Nalausebagaipengusaha swasta,Tb Chaeri Wardanasebagai pengusaha, danSusi Tur Handayanisebagaipengacara.Dari panjangnya rantai korupsi Akil Mochtar tersebut, muncul pula adanya dugaan korupsi di pemerintahan Banten yang dipinpin oleh Ratu Atut Chosiyah. Ratu Atut Chosiyah merupakan kakak kandung dari tersangka TB Chaeri Wardana. Dalam kasus ini, sebenarnya Ratu Atut hanya dijadikan sebagai saksi oleh KPK. Namun ketika proses pemanggilan Ratu Atut itu muncul, seketika itu pula masyarakat Banten bergejolak dan mulai mengungkapkan dugaan-dugaan korupsi yang terjadi di Banten. Dugaan-dugaan tersebut diantaranya mengenaidana hibah dan bantuan sosial senilai Rp 340 miliar lebih, pembangunan rumah dinas, serta sosok kepemimpinan Ratu Atut yang seolah membuat dinasti baru di Banten.Seperti yang kita ketahui, selama sebelas tahun berkuasa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berhasil membuat kerajaan baru baik di Banten maupun diluar Banten.Misalnya,Tb Khaerul Zaman (adik Atut)yang menjabatsebagai Wakil Wali Kota Serang, Ratu Tatu Chasanah (adik Atut)yang menjabat sebagaiWakil Bupati Kabupaten Serang, Heryani (ibu tiri Atut)yang menjabatsebagai Wakil Bupati Pandeglang,Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut)yangmenjabat sebagaiWali Kota Tangerang Selatan,Hikmat Tomet(suami Atut) yang menjabat sebagaianggota DPR dari Golkar,Andika Hazrumy(anak sulung Atut), menjadi anggota DPD,Ade Rossi Chaerunnisa(menantu Atut)yang menjabat sebagaianggota DPRD Kota Serang,Aden Abdul Khaliq(adik ipar Atut) yang menjabar sebagaianggota DPRD Banten,Ratna Komalasari(ibu tirinya) yang menjabat sebagaianggota DPRD Serang, danRatu Ella Syatibi (adik sepupu Atut)yang menjabat sebagaianggota DPRD Banten.Selain itu, Atut juga berhasil membangun bisnis keluarganya yang mengerjakan berbagai proyek besar di Banten, diantaranyaPT Sinar Ciomas Raya Utama milik Atut dan Wawanyangmenggarap pembangunan gedung DPRD Provinsi Bantentahun2004-2006 dengannilaiRp 93miliar, PT Profesional Indonesia Lantera Ragayang dimiliki olehAdik Atut, Ratu Tatu Chasanah yang menggarap Pembangunan Jalan Pontang-Kronjopada tahun2012 senilai Rp 10,1 miliar.PT Glindingmas Wahananusayang juga milik Tatuyang mengerjakan proyek pembangunan RSUD Balarajapada tahun2006 senilai Rp 15 miliar.Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat rentan dengan praktek-praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Untuk memperbaiki permasalahan ini tentunya harus dimulai dari kesadaran masyarakat untuk terus mengawasi jalannya pemerintahan, hukuman yang setimpal bagi para koruptor, serta adanya transparansi dari lembaga-lembaga pemerintah dan para pejabat pemerintah dalam mengatur masyarakat yang dipimpinnya.Selain itu, peran media juga sangat penting guna mengungkap kepada masyarakat tentang permasalahan yang sedang terjadi. Media dapat menjadi sarana untuk membentuk respon dari masyarakat sesuai dengan informasi yang diberitakan. Hal ini sesuai dengan teori Behaviorism dalam ilmu komunikasi.Teori behaviorismmenjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik.Dengan adanya stimulus yang dibentuk oleh media melalui sebuah berita, hal tersebut membuat respon dari masyarakatpun akan semakin beragam. Dan melalui respon yang beragam itu masyarakat akan lebih mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi.