PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL...

87
PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Rosa Dewi Raden NIM : 024114020 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL...

Page 1: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS

DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG

KARYA MOCHTAR LUBIS

Sebuah Kajian Sosiologi Sastra

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Rosa Dewi Raden

NIM : 024114020

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

i

PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS

DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG

KARYA MOCHTAR LUBIS

Sebuah Kajian Sosiologi Sastra

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Rosa Dewi Raden

NIM : 024114020

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 3: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

ii

Page 4: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

iii

Page 5: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat;

ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

(Novena Kepada Hati Kudus Yesus)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil.

Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.

(Mahatma Gandhi)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Kandil Kemerlapku

Bunda Maria, Pelindungku

Ayah dan Ibuku tercinta

serta semua orang yang kukasihi

Page 6: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akhir dalam

menempuh ujian sarjana pada Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia,

Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini,

yaitu :

1. Drs. Yoseph Yapi Taum, M. Hum. sebagai dosen pembimbing I, terima

kasih atas segala bimbingan, masukan, dan semangat yang selalu diberikan

pada saya agar segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. B. Rahmanto, M. Hum. sebagai dosen pembimbing II, terima kasih

telah meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., Drs. Ari Subagyo, M. Hum., Drs. Heri

Antono, M. Hum., Drs. FX. Santosa, S.U., Drs. Heri Santoso, M. Hum.,

S.E. Peni Adji, S.S., M. Hum., Dra. Tjandrasih, M. Hum., dan semua

dosen Sastra Indonesia yang belum saya sebutkan, terima kasih atas segala

kesabaran kalian dalam membimbing saya selama menempuh pendidikan

di Sastra Indonesia.

4. Ayah dan Ibuku, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.

Page 7: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

vi

5. Mas Pras dan Mbak Ina, terima kasih atas segala dukungan, masukan,

bantuan, dan celotehannya.

6. Menyunku, terima kasih atas segala kesabaran, cinta, dan dukungannya

untuk tetap memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Si Kethil, terima kasih telah setia menemaniku nglembur dan tingkah

lakumu yang selalu menghiburku setiap saat.

8. Teman-temanku angkatan 2002 yang tidak bisa saya sebutkan satu per

satu, terima kasih atas kebersamaannya selama di bangku kuliah.

9. Semua karyawan di Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas

pelayanannya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, segala saran dan kritik dari berbagai pihak akan penulis terima dengan

senang hati dan harapan dapat lebih meningkatkan serta meyempurnakan

penelitian ini. Penulis juga berharap skripsi dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 17 Februari 2007

Penulis

Page 8: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya

tulis ini adalah hasil inspirasi dan imajinasi saya sendiri. Saya tidak mengutip

hasil karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan, daftar pustaka,

sebagaimana layaknya membuat karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2007

Penulis

(Rosa Dewi Raden)

Page 9: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

viii

ABSTRAK

Raden, Rosa Dewi. 2007. “Pandangan Kemanusiaan Mochtar Lubis dalamNovel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis : Sebuah KajianSosiologi Sastra.” Skripsi Strata 1 (S-1). Yogyakarta : Program StudiSastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji tentang pandangan kemanusiaan Mochtar Lubisdalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Tujuan penelitian iniadalah untuk mendeskripsikan struktur tekstual yang meliputi alur (struktur lahirdan struktur batin) dan mendeskripsikan pandangan kemanusiaan Mochtar Lubisdalam novel Jalan Tak Ada Ujung. Tokoh utama Guru Isa dalam novel inimemiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan nilai-nilai kemanusiaandalam menghadapi berbagai permasalahannya dan menjalani kehidupan sehari-harinya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme naratologi (strukturtekstual) Algirdas Julien Greimas dengan menganalisis satu unsur yaitu alur darisegi struktur lahir dan struktur batin. Alur tersebut merupakan unsur utama dalammenggerakkan cerita. Selanjutnya diteruskan dengan pendekatan sosiologi sastra,yang dalam penelitian ini penulis menggunakan sosiologi pengarang untukmengkaji pandangan kemanusiaan pengarang yang tertuang dalam karya sastra.

Metode yang dipergunakan untuk menganalisis data dalam penelitian iniadalah metode deskriptif dan metode content analysis. Metode deskriptif inidigunakan untuk mendeskripsikan struktur tekstual. Metode content analysisdigunakan untuk menganalisis isi novel.

Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) struktur tekstual(alur). Berdasarkan struktur lahir novel Jalan Tak Ada Ujung memiliki 35 sekuendan alur yang digunakan adalah alur maju (progresif) meskipun di tengah ceritaada sedikit alur flash back. Selain itu berdasarkan struktur batin, novel inimemiliki satu kerangka utama cerita dengan tokoh Guru Isa yang menempatiposisi subjeknya dan novel ini berakhir dengan happy ending. (2) Pandangankemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak Ada Ujung, meliputi: nilaikemanusiaan utama dan nilai kemanusiaan pendukung. Nilai kemanusiaan utamayaitu nilai keberanian, yang meliputi (a) nilai keberanian Guru Isa menghadapiperjuangan, (b) nilai keberanian Guru Isa menghadapi krisis ekonomi, (c) nilaikeberanian Guru Isa menghadapi impotensinya, dan (d) nilai keberanian Guru Isamenghadapi perselingkuhan. Nilai kemanusiaan pendukung meliputi: (i) nilaikelembutan hati, (ii) nilai tanggung jawab, (iii) nilai kasih sayang, (iv) nilaikesetiaan, dan (v) nilai persahabatan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap manusia harusmempunyai keberanian dalam menjalani hidup terutama berani dalammenghadapi berbagai permasalahan secara wajar dan manusiawi. Sekali manusiamemilih jalan perjuangan maka ia harus berani menghadapi segala rintangan

Page 10: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

ix

maupun risiko yang harus ditanggungnya karena setiap manusia pasti berjuangmencari kebahagiaan dirinya, keluarganya, dan lingkungan masyarakatnya.Dengan mewujudkan nilai kemanusiaan seperti Guru Isa, maka ia dapat membinakehidupan yang lebih manusiawi dengan sesamanya dan mencapaikebahagiaannya.

Page 11: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

x

ABSTRACT

Raden, Rosa Dewi. “The Humanity View’s Of Mochtar Lubis from Jalan TakAda Ujung Novel’s written by Mochtar Lubis : A Sociology OfLiterary Study.” Undergraduate Thesis. Yogyakarta : Department ofIndonesian Letter, Faculty of Letter, Sanata Dharma University. 2007.

This research examines about the humanity view’s of Mochtar Lubisfrom Jalan Tak Ada Ujung novel’s written by Mochtar Lubis. The aim of thisresearch are to describe textual structure that consist of plot (deep structure andsurface structure) and describe about the humanity view’s of Mochtar Lubisnovels Jalan Tak Ada Ujung. The main character Guru Isa who has an importantrole as the main point to an influence and realization about humanity values. Hecan solve the problems of life and doing the good thing in society.

This research uses naratologic structuralism approach (textual structure)by Algirdas Julien Greimas with analyzing deep structure and surface structure.The plot is very basicly to understand the stories. Futhermore, the research usesthe approach of sociology of literature, it means that the writer uses sociology ofauthor to analyze the humanity view’s of author in his work.

The method is used to analyze the data in this research are descriptivemethod and content analysis. The descriptive method is use to describe textualstructure. The content analysis method is use to analyze the content of the novels.

The results of this reseach are : (1) the textual structure or plot. Based onthe deep structure of Jalan Tak Ada Ujung has 35 sequence and plot that is usedprogresive plot although there was little flash back in the middle of the story. Besides based on surface structure, this novel has main plot that Guru Isa is the maincharacter and the last of this novel’s have a happy ending. (2) The humanityview’s of Mochtar Lubis from Jalan Tak Ada Ujung novel’s are the main ofhumanity value and the supporter of humanity value. The main of humanity valueare (a) the Guru Isa’s bravement facing the revolution, (b) the bravement GuruIsa’s facing economic crisis, (c) the bravement Guru Isa’s facing impotence, and(d) the bravement Guru Isa’s facing the love affair. The supporter of humanityvalue are (i) softness of the heart value, (ii) responsibilities value (iii) love values(vi) the loyality value, and (v) the friendships value

The conclusions from this research is that every human must be brave tounderwent their life especially be brave to faced each problems properly andhumanly. Once human choose the struggling ways, he must be brave face all thebarriers and all the risks that he will face because every human always struggle fortheir happiness, family, and finnaly in their social life. By struggling human valuelike Guru Isa has done, human being can keep the more human life and achievetheir happiness.

Page 12: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………………... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………. vii

ABSTRAK…………………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………………………………………………………….. x

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….. 5

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………… 5

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………. 5

1.5 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori …………………………… 6

1.5.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………….. 6

1.5.2 Landasan Teori ……………………………………………. 10

1.5.2.1 Teori Strukturalisme Naratologi (A.J Greimas) …... 10

1.5.2.2 Sosiologi Sastra …………………………………… 14

1.5.2.3 Pandangan Kemanusiaan …………………………. 16

1.6 Metodologi Penelitian ……………………………………………. 19

1.6.1 Pendekatan …………………………………………………. 19

1.6.2 Metode Penelitian…………………………………………... 19

Page 13: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

xii

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 20

1.6.4 Sumber Data ……………………………………………….. 20

1.7 Sistematika Penyajian…………………………………………….. 20

BAB II ANALISIS STRUKTUR TEKSTUAL NOVEL JALAN TAK ADA

UJUNG …………………………………………………………... 22

2.1 Pengantar ……………………………………………………... 22

2.2 Analisis Struktur Lahir ……………………………………….. 22

2.3 Analisis Struktur Batin ………………………………………. 27

2.4 Rangkuman …………………………………………………… 30

BAB III ANALISIS PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS

DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG ………………… 33

3.1 Pengantar ……………………………………………………... 33

3.2 Biografi Pengarang …………………………………………… 34

3.3 Nilai Kemanusiaan Utama ……………………………………. 40

3.3.1 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Revolusi ……… 40

3.3.2 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Krisis Ekonomi.. 43

3.3.3 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Impotensinya…. 46

3.3.4 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Perselingkuhan… 49

3.4 Nilai Kemanusiaan Pendukung ……………………………….. 52

3.4.1 Nilai Kelembutan Hati ………………………………….. 53

3.4.2 Nilai Tanggung Jawab ………………………………….. 55

Page 14: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

xiii

3.4.3 Nilai Kasih Sayang……………………………………… 57

3.4.4 Nilai Kesetiaan …………………………………………. 59

3.4.5 Nilai Persahabatan ……………………………………… 62

3.4 Rangkuman ……………………………………………………….. 65

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… 68

4.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 68

4.2 Saran …………………………………………………………… 70

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 71

BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………… 73

Page 15: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemanusiaan kita kenal sebagai sesuatu nilai yang universal. Sejak awal,

sastra sudah melihat kemanusiaan sebagai lahan yang sangat kaya dan luas

jangkauannya. Sebagai upaya untuk menelusuri kehidupan setiap manusia pada

tempat, waktu, dan suasananya, sastra telah memilih tema-tema terbaik, seperti

kematian, kelahiran, kesakitan, kesedihan, kesenangan, penantian, persaudaraan,

cinta, dan nafsu-nafsu bawah sadar yang sangat mendasar dan berserak pada

setiap manusia di dunia ini (Wijaya, 2006).

Sebuah karya sastra merupakan jembatan untuk masuk ke hati manusia di

segala sektor kehidupan. Sastra mencerminkan makna kehidupan manusia dan

masyarakat. Oleh karena itu, sastra sangat berperan sebagai jembatan

kesinambungan berbagai nilai manusia dan masyarakat. Nilai-nilai, pikiran-

pikiran, dan pandangan yang terkandung di dalamnya telah membentuk nilai dan

sikap kita. Dengan demikian, sastra berperan dalam suatu perubahan masyarakat

(Mochtar Lubis via Atmakusumah, 1992:352).

Novel karya Mochtar Lubis yang berjudul Jalan Tak Ada Ujung

memaparkan kisah perjalanan kemanusiaan seorang guru yang senantiasa hidup

dalam ketertekanan dan ketakutan pada masa revolusi sepanjang tahun 1946-

1947. Guru ini bernama Isa. Ia memiliki hati yang lembut dan tidak suka pada

kekerasan. Pada masa penjajahan Belanda kehidupannya tenteram dan dikenal

Page 16: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

2

oleh masyarakat seorang yang baik. Akan tetapi, setelah Belanda menyerah

kepada Jepang dan Jepang menjajah Indonesia kehidupannya selalu diwarnai

dengan masalah yang seolah-olah tak ada penyelesaiannya.

Sepanjang hidupnya Guru Isa selalu dipenatkan dengan berbagai

permasalahan. Akibat dari ketertekanannya di masa revolusi dan kekejaman

Jepang yang dilihat dan dialaminya sendiri membuat dirinya takut. Tanpa disadari

ketakutan itu semakin lama membuat jiwanya tertekan sehingga ia menjadi

impoten. Hal itu membuat hubungannya dengan Fatimah, istrinya menjadi

renggang karena sebagai suami ia tidak dapat membahagiakan istrinya. Selain itu,

penghidupan yang serba mahal dan gaji yang pas-pasan membuat hidupnya

dilanda krisis ekonomi. Demi mempertahankan hidup keluarganya ia pun terpaksa

mengambil buku tulis milik sekolah kemudian dijualnya.

Keikutsertaan Guru Isa menjadi anggota keamanan rakyat membawanya

untuk terlibat dalam organisasi perjuangan rahasia yang dibentuk oleh para

pejuang muda Jakarta. Ia diangkat menjadi kurir pengantar senjata dan surat

sekaligus bendahara organisasi. Pertemuannya dengan Hazil, seorang pemusik

sekaligus pejuang muda membuat Guru Isa harus terlibat dalam rencana-rencana

yang membahayakan seperti perdagangan senjata dan peledakan di bioskop Rex.

Beberapa hari setelah peledakan itu, Guru Isa ditangkap oleh pihak

Belanda. Ia menjalani pemeriksaan dan mengalami penyiksaan selama di penjara.

Hazil yang juga ditangkap oleh pihak Belanda justru mengalami ketakutan yang

luar biasa akibat siksaan yang diterimanya. Sebaliknya, sepak terjang musuh yang

dirasakan Guru Isa seolah-olah justru merupakan pembebasan bagi dirinya.

Page 17: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

3

Dengan banyaknya pengalaman pahit yang telah dilaluinya membuat dirinya

semakin kuat dan mampu mengatasi ketakutannya sendiri sehingga ia pun dapat

sembuh dari impotensinya.

Selain kisah perjuangan kemanusiaan Guru Isa masih banyak kisah

perjuangan tokoh-tokoh yang lain seperti Hazil, seorang pemusik sekaligus

pejuang muda yang mempunyai semangat dalam perjuangan, tetapi akhirnya ia

harus hidup dalam ketakutannya sendiri setelah mendapatkan penyiksaan di

penjara. Fatimah, istri Guru Isa yang sangat merindukan kasih lelaki akhirnya

jatuh cinta pada Hazil. Keberanian Rakhmat, Ontong, Kiran, Imam, yang

hidupnya diwarnai dengan kekerasan untuk melawan penjajah; dan masih banyak

kisah perjuangan kemanusiaan tokoh-tokoh lainnya.

Menelusuri kisah-kisah perjuangan hidup tokoh-tokoh dalam novel Jalan

Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, pembaca dapat menemukan pandangan-

pandangan kemanusiaan yang bersifat universal. Nilai-nilai manusia dan

perjuangannya digambarkan dalam sebuah suasana revolusi yang realistik. Novel

ini merupakan sebuah novel realistik yang kaya akan pandangan kemanusiaannya.

Perlawanan manusia Indonesia terhadap penjajahan Belanda, kehangatan cinta,

semangat perjuangan, ketakutan, kejahatan manusia terhadap manusia,

peperangan diri di bawah siksaan, dan kemenangan manusia dalam pergaulan

dengan dirinya sendiri maupun kekejaman peperangan, semuanya digambarkan

oleh si pengarang dalam novel Jalan Tak Ada Ujung ini. Gagasan pengarang yang

banyak menyinggung segi kemanusiaan, kesengsaraan manusia dalam

Page 18: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

4

peperangan, dan revolusi itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti

novel ini dan mengungkapkannya secara lebih rinci.

Untuk itu, penulis akan meneliti pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis

yang terungkap melalui tokoh Guru Isa dalam novel Jalan Tak Ada Ujung dengan

pendekatan sosiologi sastra. Pembatasan ini didasarkan pada alasan bahwa tokoh

Guru Isa dalam novel ini lebih menonjol dalam memunculkan nilai-nilai

kemanusiaannya. Nilai-nilai kemanusiaan ini digunakan Guru Isa dalam

menghadapi berbagai permasalahannya sehingga mampu bertahan hidup dalam

situasi revolusi. Pendekatan sosiologi sastra dipakai dengan asumsi bahwa novel

Jalan Tak Ada Ujung merupakan novel yang memberikan pemahaman mendasar

mengenai manusia dan kehidupannya dalam situasi revolusi. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan pendekatan sosiologi pengarang karena penulis mengkaji

pandangan kemanusiaan pengarang yang tertuang dalam karya sastra.

Sebelum mengkaji pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dengan

menggunakan pendekatan sosiologi sastra, penulis terlebih dahulu mengkaji novel

Jalan Tak Ada Ujung menggunakan pendekatan strukturalisme naratologi

(struktur tekstual) menurut Algirdas Julien Greimas atau sering disingkat A.J.

Greimas. Pendekatan ini merupakan langkah awal menuju pendekatan sosiologi

sastra untuk mengungkap pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel

Jalan Tak Ada Ujung. Ada dua alasan penulis menggunakan teori struktur tekstual

A.J. Greimas. Pertama, pendekatan struktur tekstual A.J. Greimas lain dari

pendekatan struktural pada awalnya. Keunggulan analisis struktur tekstual ini

menggunakan model sintaksis naratif dalam menemukan sebuah alur cerita.

Page 19: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

5

Kedua, masih jarang penelitian karya sastra yang menggunakan teori struktur

tekstual A.J. Greimas.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada dua permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1.2.1 Bagaimana struktur tekstual dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya

Mochtar Lubis ?

1.2.2 Bagaimana pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak

Ada Ujung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah yang

diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan :

1.3.1 Mendeskripsikan struktur tekstual novel Jalan Tak Ada Ujung karya

Mochtar Lubis.

1.3.2 Mendeskripsikan pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel

Jalan Tak Ada Ujung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian terhadap permasalahan di atas diharapkan dapat

bermanfaat:

Page 20: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

6

1.4.1 Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

kritik sastra dan penerapan teori sruktural Greimas, khususnya di bidang

sosiologi sastra mengenai pandangan kemanusiaan pengarang.

1.4.2 Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif

apresiasi sastra Indonesia khususnya novel Jalan Tak Ada Ujung karya

Mochtar Lubis.

1.5 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

1.5.1 Tinjauan Pustaka

Ada beberapa kritikus dan pengamat sastra yang telah mengulas novel

Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Ulasan-ulasan mereka akan dibahas di

bawah ini.

1.5.1.1 Ajip Rosidi

Ajip Rosidi mengemukakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul

Pembinaan Minat Baca, Bahasa, dan Sastera (1983). Menurutnya, novel Jalan

Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis melukiskan seorang guru impoten yang

menemukan kelakiannya kembali setelah ia berhasil mengalahkan ketakutannya

dan berdamai dengan takutnya. Di samping itu, ia juga berpendapat bahwa roman

ini sangat menarik karena unsur psikologisnya dan terasa lebih mengendap

daripada roman-roman Mochtar Lubis yang lain (Rosidi, 1983:32).

Selain itu, dalam bukunya yang berjudul Ikhtisar Sejarah Sastra (1969), ia

berpendapat bahwa Mochtar Lubis berusaha melukiskan ketakutan seseorang

yang justru dapat teratasi dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang berani dan

Page 21: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

7

kepahlawanan sehingga pada akhirnya seseorang dapat mengalahkan ketakutan

dalam dirinya (Rosidi, 1969:112-113).

1.5.1.2 M.S Hutagalung

MS. Hutagalung telah melakukan penelaahan terhadap novel Jalan Tak

Ada Ujung. Dalam bukunya yang berjudul Djalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis

(1968), ia berpendapat bahwa novel ini banyak dipengaruhi ilmu jiwa dalam dan

filsafat existensialisme (arus kesadaran) yang mempersoalkan ketakutan yang

dialami Guru Isa dan bagaimana ia harus berjuang dengan ketakutannya.

Selain itu, M.S. Hutagalung juga berpendapat bahwa Mochtar Lubis telah

berhasil mengkritik revolusi kita dengan menelanjangi pejuang-pejuang kita yang

hanya pura-pura dalam ceritanya. Ia mengkritik bahwa bangsa Indonesia tidak

selalu bersatu dalam melawan penjajahan. Hal ini digambarkan dengan masih

adanya mantan pegawai Belanda yang semasa penjajahan Belanda turut

menikmati kejayaannya, ingin kembali lagi ke jaman itu dan bertuan kepada

Belanda. Sikap seperti itu yang justru membukakan jalan bagi Belanda untuk

menjajah bangsa Indonesia kembali. Di kalangan pejuang pun timbul

pertentangan dan pertengkaran yang menimbulkan pertempuran antara Laskar

Rakyat dan T.N.I. Bahkan, orang-orang yang kurang memahami arti perjuangan

dengan seenaknya menteror, menculik, dan memperkosa gadis-gadis non pribumi

yang tidak bersalah. Mereka memanfaatkan situasi ini dengan melakukan

perbuatan-perbuatan yang tidak manusiawi dan mengatasnamakan perjuangan

(1968).

Page 22: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

8

1.5.1.3 A.Teeuw

A.Teeuw dalam bukunya yang berjudul Sastra Baru Indonesia 1 (1980)

mengemukakan pendapatnya bahwa novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar

Lubis merupakan karya yang lebih kuat dan lebih padu sifatnya. Menurut A.

Teeuw, cerita dalam novel ini mempunyai suatu tema pokok yang kuat yaitu rasa

takut dan tema ini sangat jelas dilukiskan dalam situasi revolusi yang realistik

(Teeuw, 1980:263)

Ia juga berpendapat dalam bukunya yang berjudul Pokok dan Tokoh II

(1959) bahwa berakhirnya cerita tentang bebasnya tokoh Guru Isa dari rasa

ketakutan itu menurutnya sangat mengasyikan dan mengharukan. Oleh karena itu,

ia menganggap novel Jalan Tak Ada Ujung merupakan salah satu roman terbaik

dalam sastra baru Indonesia ( Teeuw, 1959:161)

1.5.1.4 Boen S. Oemarjati, Saksono Prijanto, dan B. Trisman

Dalam bukunya yang berjudul Novel Indonesia 15 Tahun Sesudah

kemerdekaan (1946-1960) : Telaah Struktur Estetika dan Tema (2000), mereka

menganalisis novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis dari sudut struktur

estetika dan tema. Berdasarkan analisis struktur estetika, mereka menyimpulkan

bahwa novel ini mampu menyajikan gambaran konflik antarkepentingan dan

konflik batin para pelaku dengan jelas dan utuh. Selain itu, berdasarkan analisis

struktur tema, mereka menyimpulkan bahwa tema novel Jalan Tak Ada Ujung

adalah bahwa perjalanan hidup manusia ibarat menyusuri jalan yang sangat

Page 23: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

9

panjang dan manusia itu harus mampu mengatasi setiap persoalan yang muncul

dihadapannya (Oemarjati, 2000:48).

Sebelumnya mereka juga berpendapat bahwa Mochtar Lubis dalam novel

ini cenderung mengamati semua persoalan yang dihadapi para pelaku cerita antara

lain perasaan, pikiran, reaksi terhadap perbuatan orang lain, reaksi terhadap situasi

politik, dan ekonomi pada zaman revolusi (Oemarjati, 2000:46).

Dari ulasan-ulasan di atas, penulis memiliki kesamaan pemikiran dengan

Ajip Rosidi. dan Boen Oemarjati yang menyatakan bahwa novel Jalan Tak Ada

Ujung sebenarnya hendak melukiskan bahwa ketakutan seseorang justru dapat

teratasi dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang berani dan kepahlawanan

sehingga pada akhirnya seseorang dapat mengalahkan ketakutan dalam dirinya.

Selain itu, Jalan Tak Ada Ujung juga bertemakan sebuah perjalanan hidup

manusia ibarat menyusuri jalan yang sangat panjang dan manusia itu harus

mampu mengatasi setiap persoalan yang muncul dihadapannya.

Kesepahaman penulis dengan Ajip Rosidi dan Boen Oemarjati

mengakibatkan penulis mempunyai keyakinan akan adanya pandangan

kemanusiaan yang hendak digambarkan Mochtar Lubis dalam novel ini.

Pandangan kemanusiaan pengarang tersebut tampak pada perjuangan Guru Isa

yang gigih dalam mempertahankan nilai kemanusiaannya dalam menjalani

kehidupannya.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, tampak bahwa novel Jalan Tak Ada

Ujung belum pernah dibahas dari segi pendekatan struktur tekstual menurut A.J.

Greimas dan pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis. Oleh karena itu, penulis

Page 24: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

10

ingin menganalisis novel Jalan Tak Ada Ujung dari segi pandangan kemanusiaan

Mochtar Lubis dalam sebuah karya ilmiah.

1.5.2 Landasan Teori

Ada dua kerangka teori utama yang akan dipergunakan dalam penelitian ini,

yakni teori strukturalisme naratologi (dalam hal ini struktur tekstual A. J. Greimas

untuk menemukan alur cerita) dan teori sosiologi sastra (dalam hal ini untuk

menemukan pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis). Kedua kerangka teori

terebut akan dikemukakan berikut ini.

1.5.2.1 Teori Strukturalisme Naratologi (Struktur Tekstual)

Naratologi, dari kata narration (bahasa Latin, berarti cerita, perkataan,

kisah, hikayat) dan logos (ilmu). Naratologi juga disebut teori wacana (teks)

naratif. Baik naratologi maupun teori wacana (teks) naratif diartikan sebagai

seperangkat konsep mengenai cerita dan penceritaan (Ratna, 2004:128). Jadi teori

strukturalisme naratologi disebut juga teori struktur tekstual.

Dalam penelitian novel Jalan Tak Ada Ujung ini penulis akan

menggunakan teori strukturalisme naratologi atau teori struktur tekstual menurut

Algirdas Julien Greimas atau A.J. Greimas. Greimas via Ratna (2004:137-138),

menjelaskan bahwa dalam teori struktur tekstualnya, ia lebih memfokuskan pada

tata bahasa naratif dan struktur aktan. Teori ini merupakan cara alternatif dalam

mencari sebuah alur cerita. Alur adalah energi utama dalam menggerakkan cerita

sehingga menjadi penceritaan, dengan tahapan utama yang terdiri atas permulaan,

komplikasi, dan penyelesaian (Ratna, 2004:139).

Page 25: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

11

Greimas via Zaimar (2005:6) menyatakan bahwa struktur tekstual

mengenal beberapa tataran sebagai berikut :

a) Struktur lahir (structure de surface), yaitu tataran bagaimana cerita

dikemukakan atau biasa disebut juga tataran penceritaan. Dalam analisis

struktur lahir akan ditemukan urutan satuan cerita yang menjadi dasar

sebuah cerita.

b) Struktur batin (structure profonde ou I’immonence), yaitu tataran yang

menampilkan analisis sintaksis naratif yaitu menganalisis alur cerita

dengan menggunakan model sintaksis. Di sini Greimas mengemukakan

model aktansial dan model fungsional (Zaimar, 2005:6). Model

aktansial hanya mengkaji aksi watak/aksi pelaku pada perkembangan

cerita sedangkan model fungsional mengemukakan formula cerita

sebagai pola peristiwa-peristiwa yang disebut fungsi (Zaimar, 2005:7).

Dalam analisis ini penulis akan menggunakan model aktansial untuk

menemukan kerangka alur utama.

Skema model aktansial adalah generalisasi struktur sintaksis. Betapa pun

banyaknya variasi cerita yang dapat ditemukan, namun di dalam struktur

batinnya ada susunan tipe tokoh yang disebut aktan (Zaimar, 2005:6). Menurut

Zaimar (2005:6), aktan adalah pelaku tindakan dalam sebuah cerita. Dengan

demikian aktan jangan disamakan dengan aktor. Menurut Nyoman Kutha Ratna

(2004:139), aktan atau pelaku tindakan merupakan peran-peran abstrak yang

dapat dimainkan oleh seorang atau sejumlah aktor. Jadi, aktor merupakan

perwujudan nyata dari aktan. Aktan dapat berupa tokoh manusia dapat juga non

Page 26: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

12

manusia/abstraksi. Satu tokoh bisa menjadi beberapa aktan dan beberapa tokoh

bisa menempati satu aktan.

Aktan ditentukan oleh hubungan dan fungsi yang diperankan dalam

cerita. Sebagai unsur sintaksis, maka aktan mempunyai fungsi pada kalimat

dasar cerita antara lain subjek, objek, pengirim (destinateur), penerima

(destinataire), penentang (opposant), dan penolong/pembantu (adjuvant)

(Zaimar, 2005:6). Enam aktan (peran, pelaku) tersebut dikelompokkan menjadi

tiga pasangan oposisi biner, yaitu subjek dengan objek, pengirim dengan

penerima, dan penolong dengan penentang (Ratna, 2004:139).

Pada umumnya pahlawan (subjek) terdiri atas pelaku sebagai manusia,

sedangkan tujuan (objek) terdiri atas berbagai kehendak yang mesti dicapai.

Suatu perjuangan pastilah dihalangi oleh sebuah kekuasaan (pengirim) dan jika

berhasil maka pelaku (penerima) mendapatkannya sebagai hadiah. Penolong dan

penentang bisa terdiri dari manusia misalnya raja dan penguasa lainnya maupun

non manusia misalnya waktu, nasib, masyarakat, bahkan juga salah satu sifat

yang ada dalam diri subjek (Ratna, 2004:139).

Sebuah cerita dapat memiliki beberapa skema aktan. Skema aktan ini

tampak sebagai berikut.

Page 27: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

13

Skema Model Aktansial

(Zaimar, 2005:6, Suwondo, 2003:54)

Pengirim (P1) adalah aktan yang mempunyai karsa dan menggerakkan

cerita. Pengirim ini menentukan objek yang dicari dan dia pula yang dapat

meminta subjek/pahlawan untuk mendapatkan objek yang dikehendaki. Penerima

(P2) adalah aktan yang menerima objek yang dicari. Objek (O) adalah sesuatu

yang diingini pengirim, yang tidak ada pada diri pengirim. Subjek (S) atau

pahlawan adalah aktan yang atas permintaan pengirim mengadakan perjanjian

dengan pengirim dan menggarap bahwa telah menjadi tugasnyalah untuk

mendapatkan objek. Penolong (P3) adalah aktan yang membantu subjek

melaksanakan tugasnya. Penentang (P4) adalah aktan yang menghalang-halangi

tugas subjek untuk mendapat objek (Zaimar, 2005:6-7).

Page 28: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

14

Berkaitan dengan hal itu, di antara pengirim dan penerima terdapat suatu

komunikasi, di antara pengirim dan objek ada tujuan, di antara pengirim dan

subjek ada perjanjian, di antara subjek dan objek ada usaha, dan di antara

penolong atau penentang dan subjek terdapat bantuan atau tantangan. Aktan-aktan

tersebut dapat menduduki fungsi ganda dalam struktur tertentu bergantung siapa

yang menduduki fungsi subjek (Suwondo, 2003:54).

Demikianlah salah satu teori yang dikemukakan oleh Greimas mengenai

sintaksis naratif dalam menemukan alur cerita. Keberhasilan analisis sintaksis

naratif ini jika penulis mampu melihat cerita dari berbagai fokus yang berbeda,

apabila memang bisa ditemukan lebih dari satu alur dalam cerita yang diteliti.

1.5.2.2 Sosiologi Sastra

Pendekatan sosiologi sastra berusaha membahas karya sastra dengan

mempertimbangkan faktor-faktor di luar karya sastra yaitu mempertimbangkan

segi-segi kemasyarakatan. Sosiologi sastra merupakan penelaahan terhadap sastra

yang bekerja sama dengan ilmu sosiologi (Damono, 1979:2). Sosiologi adalah

ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-

perubahan sosial dan masalah-masalah sosial (Soekanto, 1990:3). Sastra adalah

ungkapan sosial yang menggunakan bahasa sebagai media untuk menampilkan

gambaran kehidupan yang merupakan suatu kenyataan sosial (Damono, 1979:1).

Dengan demikian melalui karya sastra sebagai medianya, seorang pengarang

dapat mengungkapkan suka duka masyarakat yang ia ketahui dengan sejelas-

jelasnya.

Page 29: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

15

Keterkaitan antara sastra dan masyarakat melibatkan aktivitas pengarang

yang pada dasarnya merupakan bagian dari anggota masyarakat. Karya sastra

sendiri diciptakan oleh pengarang dengan maksud untuk dinikmati, dipahami, dan

dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 1979:1). Sosiologi mencoba mencari

tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan

bagaimana ia tetap ada (Damono, 1979:7). Sastra sebagaimana sosiologi,

berurusan dengan manusia dalam masyarakat yaitu usaha manusia untuk

menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat itu (Damono

1979:8). Eratnya hubungan antara sastra dan masyarakat memungkinkan bagi

pengarang maupun pembaca karya sastra untuk lebih mendalami strata sosial dan

kebudayaan masyarakat yang menjadi objek sastra.

Dalam sosiologi dan sastra dibicarakan tentang tiga jenis pendekatan yang

berbeda yaitu :

1) Sosiologi pengarang yang memasalahkan dasar ekonomi produksi sastra,

latar belakang sosial, status sosial, dan ideologi sosial yang menyangkut

pengarang sebagai penghasil karya sastra.

2) Sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri.

3) Sosiologi karya sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial

karya sastra.

Dengan demikian sosiologi sastra mempunyai kecenderungan untuk

mengkaji sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca

(Faruk berdasarkan pendapat Wellek dan Warren, 1994:4). Dalam penelitian ini

Page 30: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

16

penulis menggunakan pendekatan sosiologi pengarang karena penulis mengkaji

pandangan kemanusiaan pengarang yang tertuang dalam karya sastra.

1.5.2.3 Pandangan Kemanusiaan

Pada dasarnya yang dimaksud dengan pandangan kemanusiaan dalam

penelitian ini adalah pandangan pengarang tentang nilai manusia ditinjau dari

sudut kemanusiaannya, yang menyangkut eksistensi manusia dalam titik puncak

ataupun jurang-jurang terdalam dari krisis, yang menentukan hidup mati, tegak,

atau hancurnya manusia, yang semuanya itu dituangkan dalam sebuah karya sastra

(Mangunwijaya, 1988:48).

Keganasan dan ketidaknormalan revolusi memang menjadi tambang bahan

sastra yang luar biasa. Permasalahan yang dilukiskan pengarang dalam karya

sastra langsung menyentuh permasalahan manusia yang berat dan dalam, seperti

kebebasan, siksaan, keadilan bagi rakyat jelata, kebahagiaan, harta benda, cinta,

kepuasan, arti keluarga, persahabatan, bermoral, pengorbanan manusia demi cita-

cita nasional, ketakutan, kekecewaan, kegagalan, kebengisan, malapetaka, musuh,

kegagalan, bahkan kematian (Mangunwijaya, 1988:48). Melalui permasalahan

manusia tersebut pengarang kemudian memunculkan nilai-nilai kemanusiaan yang

tampak pada tindakan manusia selama menjalani kehidupannya.

Nilai kemanusiaan merupakan nilai yang penting dan utama untuk

membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Secara manusiawi, manusia

mampu berpikir, baik tentang dirinya maupun kehidupan orang lain sedangkan

makhluk lain seperti binatang tidak terlepas dari saling menerkam dan memangsa

Page 31: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

17

sesamanya. Oleh karena itu, manusia diharapkan mampu mewujudkan nilai kasih

sayang kepada orang lain agar dapat hidup berdampingan dengan orang lain atas

dasar saling menyayangi. Dengan dasar cinta itulah manusia dituntut dapat

berbuat baik dan bertindak adil terhadap sesamanya (Kumaris, 1983 : 6-7).

Nilai kemanusiaan ada dalam setiap tindakan-tindakan manusia sejauh

mereka bertindak secara manusiawi seperti mewujudkan nilai keberanian,

kesetiaan, kerendahan hati, kelembutan hati, kasih sayang, tanggung jawab,

persahabatan, dan nilai kemanusiaan yang lainnya (Hadiwardoyo, 1985:15,23).

Dengan kata lain, manusia dapat mewujudkan nilai kemanusiaan apabila manusia

dapat bertindak adil terhadap sesamanya. Maka, manusia tidak memahami suatu

nilai kemanusiaan dengan berpikir mengenai nilai itu, melainkan dengan

keterbukaan dan kepekaan hati, manusia dapat mengalami dan mewujudkan nilai

itu dalam kehidupan sehari-hari (1985:15).

Menurut pandangan Mochtar Lubis, pribadi dan watak, sikap dan tingkah

laku manusia, dan nilai-nilai yang didukungnya dibentuk oleh masyarakat

lingkungannya, alam hidupnya, pendidikannya, dan pergaulannya (Lubis,

1978:47). Pada dasarnya manusia Indonesia memiliki sifat-sifat manusia yang

dapat berkembang. Hal ini tampak pada manusia Indonesia yang memiliki rasa

kekeluargaan yang tinggi dan erat satu sama lain sehingga nilai manusia inilah

yang harus dipertahankan demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa

dicampuradukkan dengan kedudukan (1978:46). Di samping itu, manusia

Indonesia juga memiliki hati yang lembut, pecinta damai, sabar, humoris, dan

kualitas berpikir yang cukup baik (1978:46-47).

Page 32: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

18

Pandangan kemanusiaan pengarang ini biasanya ia tuangkan ke dalam

karya-karya sastranya. Dengan demikian, sastra adalah sebuah senjata

kemanusiaan yang ditembakkan sebagai upaya untuk menyadarkan bahwa

manusia satu dengan yang lain saling terkait dan tidak mungkin hidup tanpa

manusia lain. Manusia memiliki kemungkinan yang seharusnya sama, tetapi

perjuangan, kegigihan, dan kemudian keberuntungan/nasib baik yang

menjadikannya berbeda (Wijaya, 2006).

Sastra juga bisa menjadi prajurit kemiskinan untuk memperjuangkan nasib

manusia yang papa agar bangkit dan menjadi seimbang dengan mereka yang

gemah ripah. Sastra juga bisa menjadi alat perjuangan manusia-manusia yang

tertindas untuk menendang kekuasaan yang menidurinya dengan semena-mena

(Wijaya, 2006). Kebebasan manusia hanya dapat berkembang jika ada manusia

yang berani bebas. Nilai keberanian ini merupakan modal utama bagi manusia

Indonesia untuk dapat terlepas dari ketertekanan hidup (Lubis, 1978:56).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini

penulis akan mengulas lebih dalam pandangan Mochtar Lubis tentang nilai-nilai

kemanusiaan yang tampak pada tokoh Guru Isa dalam menjalani kehidupannya di

masa revolusi yang dituangkannya dalam novel Jalan Tak Ada Ujung. Nilai-nilai

kemanusiaan yang akan diuraikan penulis antara lain nilai keberanian (nilai

kemanusiaan utama), nilai kelembutan hati, nilai tanggung jawab, nilai kasih

sayang, nilai kesetiaan, dan nilai persahabatan (nilai kemanusiaan pendukung).

Page 33: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

19

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Pendekatan

Pendekatan yang digunakan penulis untuk meneliti novel Jalan Tak Ada

Ujung karya Mochtar Lubis ini adalah pendekatan struktur tekstual dan

pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan struktur tekstual merupakan langkah awal

dalam penelitian novel ini. Selanjutnya diteruskan dengan pendekatan sosiologi

sastra, yang dalam penelitian ini penulis menggunakan sosiologi pengarang untuk

mengkaji pandangan kemanusiaan pengarang yang tertuang dalam karya sastra.

1.6.2 Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif dan metode content analysis. Metode deskriptif ini

digunakan untuk mendeskripsikan struktur tekstual. Metode content analysis

digunakan untuk menganalisis isi suatu karya sastra. Isi yang dimaksudkan adalah

pesan-pesan kemanusiaan yang terkandung dalam pandangan kemanusiaan

pengarang dalam karya sastra.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research). Data-data yang

penulis dapatkan berasal dari buku dan internet yang berkaitan dengan

permasalahan di atas.

Page 34: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

20

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam meneliti novel

Jalan Tak Ada Ujung ini adalah teknik simak dan teknik catat yakni dengan

menyimak bahan-bahan yang akan diteliti, setelah itu mencatat data-data yang

merupakan bagian dari keseluruhan novel yang berkaitan dengan permasalahan

dalam penelitian ini. Setelah data yang berkaitan dengan permasalahan diperoleh

kemudian dianalisis berdasarkan teori yang digunakan.

1.6.4 Sumber Data

1.6.4.1 Judul Buku : Jalan Tak Ada Ujung

1.6.4.2 Pengarang : Mochtar lubis

1.6.4.3 Penerbit : Yayasan Obor

1.6.4.4 Tahun Terbit : 1992

1.6.4.5 Tebal Buku : vi + 167 hlm

1.7 Sistematika Penyajian

Penelitian ini disajikan dalam 4 bab. Bab I merupakan bab yang berisi

pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan landasan teori, metode penelitian, sistematika

penyajian. Bab II merupakan bab yang berisi analisis struktur tekstual A.J.

Greimas yang meliputi struktur lahir dan struktur batin. Kedua struktur tersebut

digunakan untuk menemukan sebuah alur dalam cerita. Bab III merupakan

analisis pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak Ada

Ujung yang meliputi biografi pengarang dan nilai-nilai kemanusiaan pada tokoh

Page 35: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

21

Guru Isa dalam menjalani kehidupannya. Bab IV merupakan penutup yang berisi

kesimpulan dan saran.

Page 36: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

22

BAB II

ANALISIS STRUKTUR TEKSTUAL

NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG

2.1 Pengantar

Dalam bab ini penulis akan menganalisis struktur tekstual novel Jalan Tak

Ada Ujung karya Mochtar Lubis sesuai dengan teori A. J. Greimas. Menurut A. J.

Greimas ada dua kerangka analisis yang dapat dipergunakan dalam analisis

struktur tekstual, yakni analisis struktur lahir (dalam hal ini mengkaji tataran

penceritaan) dan analisis struktur batin (dalam hal ini mengkaji skema model

aktansial). Kedua kerangka analisis struktur tersebut akan dikemukakan berikut

ini.

2.2 Analisis Struktur Lahir

Analisis struktur lahir merupakan kajian pada tataran bagaimana cerita

dikemukakan atau biasa disebut tataran penceritaan (urutan satuan cerita/sekuen).

Struktur lahir novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis adalah sebagai

berikut.

1. Para tentara Belanda melakukan penyerangan.

2. Diperkenalkan Isa sebagai guru sekolah dasar yang lembut hati, tidak suka

kekerasan, dan selalu khawatir.

3. Usaha Guru Isa menyelamatkan diri dari penyerangan.

4. Penyerangan usai, Guru Isa mengalami trauma.

Page 37: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

23

5. Guru Isa dihadapkan pada krisis ekonomi yang melanda keluarganya.

6. Guru Isa berniat mencuri buku milik sekolah tetapi tidak dilakukannya.

7. Guru Isa teringat masa lalunya yang berakhir dengan kekecewaan bahwa

dirinya impoten.

8. Kedatangan Hazil ke rumah Guru Isa.

9. Hazil mengajak Guru Isa menyelundupkan senjata.

10. Kecemasan Guru Isa.

11. Guru Isa mengharapkan cinta dari Fatimah tetapi Fatimah menolaknya.

12. Guru Isa dipusingkan dengan perkara uang.

13. Tindakan Guru Isa mencuri buku di sekolahan dan menjualnya.

14. Guru Isa terpaksa berbohong pada Fatimah perkara uang itu.

15. Ketakutan Guru Isa akan rencana menyelundupkan senjata.

16. Usaha penyelundupan senjata.

17. Hazil meyakinkan Guru Isa untuk terbiasa dengan kekerasan.

18. Guru Isa gelisah dengan keadaan revolusi yang semakin kacau.

19. Guru Isa jatuh sakit (malaria).

20. Kesempatan Hazil merayu Fatimah.

21. Fatimah dan Hazil bercinta.

22. Guru Isa menemukan pipa Hazil di bawah bantalnya.

23. Kemarahan Guru Isa pada Fatimah.

24. Guru Isa tidak membongkar masalah itu.

25. Hazil membujuk Guru Isa untuk ikut aksi peledakan bom.

Page 38: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

24

26. Guru Isa mengamati dan melaporkan serangan granat terhadap gerombolan

tentara Belanda.

27. Ketakutan Guru Isa setelah peledakan bioskop Rex.

28. Polisi militer Belanda menangkap Guru Isa.

29. Ketakutan Guru Isa membuatnya bungkam.

30. Pertemuan Guru Isa dengan Hazil di penjara.

31. Penyesalan Hazil pada Guru Isa.

32. Guru Isa diinterogasi dan tidak mau mengakuinya.

33. Guru Isa dan Hazil disiksa secara bergantian.

34. Guru Isa berhasil mengatasi ketakutannya sendiri.

35. Guru Isa sembuh dari impotensinya.

Dari analisis struktur lahir di atas tampak bahwa novel Jalan Tak Ada

Ujung memiliki 35 sekuen yang bermula dari penyerangan serdadu Belanda dan

berakhir pada kesembuhan tokoh Guru Isa dari impotensinya. Di samping itu,

tampak pula sebuah struktur alur yang secara runtut cerita dimulai dari tahap

permulaan (pengenalan dan pemunculan konflik), tahap komplikasi (peningkatan

konflik dan klimaks), dan tahap penyelesaian.

Tahap permulaan diawali dengan pelukisan dan pengenalan situasi latar

dan tokoh cerita yang tampak pada nomor 1, 2, 3, dan 4. Pembukaan cerita

diawali dengan pelukisan situasi Jakarta pada masa revolusi yang diwarnai dengan

berbagai penyerangan oleh tentara Belanda. Dalam penyerangan tersebut

kemudian diperkenalkan tokoh Guru Isa sebagai guru sekolah dasar yang lembut

hati, tidak suka kekerasan, dan selalu khawatir. Ia berusaha menyelamatkan diri

Page 39: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

25

dengan berlindung di rumah warga. Ia pun sempat mengalami ketakutan yang

mendalam saat tentara Belanda menggeledah rumah tempatnya berlindung.

Namun ia berhasil selamat dari penyerangan itu dan ia kembali berangkat ke

sekolah untuk mengajar. Setibanya di sekolah ia mengalami trauma setelah

penyerangan itu.

Selanjutnya tahap pemunculan konflik tampak pada nomor 5 sampai 26.

Pada tahap ini mulai dimunculkan berbagai masalah yang dihadapi Guru Isa yang

memicu terjadinya konflik. Guru Isa selalu dihadapkan dengan serentetan masalah

dalam hidupnya. Penghidupan yang serba mahal membuat kondisi ekonomi Guru

Isa mengalami krisis. Demi menghidupi keluarganya ia terpaksa mengambil buku

milik sekolah untuk dijual. Selain itu, ia masih dihadapkan dengan permasalahan

rumah tangganya yang tidak harmonis. Pada sekuen nomor 7 tampak Guru Isa

teringat masa lalunya (flash back) saat kekejaman Jepang membuat jiwanya

tertekan sehingga enam bulan setelah pernikahannya dengan Fatimah, ia tidak

dapat menyalurkan kebutuhan biologisnya pada Fatimah. Penderitaannya dimulai

semenjak ia dinyatakan impoten oleh dokter, Fatimah mulai menjauhi dirinya dan

tidak mencintainya lagi. Persahabatannya dengan Hazil pun menimbulkan

masalah baru lagi dalam hidupnya. Pada bagian ini Guru Isa kembali teringat awal

mulanya terjun dalam revolusi dan pertemuannya dengan Hazil dalam sebuah

rapat perjuangan yang pada akhirnya mereka menjalin persahabatan (flash back).

Ia terpaksa ikut serta dalam organisasi perjuangan rahasia yang dibentuk oleh

Hazil dan rekan-rekannya. Ia diangkat sebagai kurir pengantar senjata dan surat-

surat di dalam kota sekaligus bendahara organisasi sehingga mau tidak mau ia

Page 40: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

26

harus terjun dalam dunia kekerasan. Di samping itu, masih ditambah lagi masalah

Fatimah yang berselingkuh dengan Hazil karena selama ini Guru Isa tidak dapat

memberikan “kepuasan” pada istrinya. Namun, demi mempertahankan rumah

tangganya ia memilih untuk tidak membongkar masalah itu. Persahabatannya

dengan Hazil juga masih terjalin dengan baik. Hal ini terbukti dengan masih

terlibatnya Guru Isa melakukan aksi peledakan bom di bioskop Rex bersama

Hazil dan Rakhmat.

Setelah itu, tahap peningkatan konflik tampak pada nomor 27 sampai 32.

Akibat keterlibatannya dalam aksi peledakan bom, Guru Isa mengalami ketakutan

yang luar biasa. Apalagi setelah ia mengetahui Hazil ditangkap, Guru Isa merasa

ngeri ketika menantikan penangkapan dirinya yang tak terelakkan. Selama

pemeriksaan Guru Isa terlalu takut untuk berbicara karena ia tidak mau

berkhianat. Pertemuannya dengan Hazil di penjara membuat Guru Isa semakin

tertekan melihat kondisi Hazil yang mengalami ketakutan luar biasa. Hazil

menyesal karena tidak dapat menanggung siksaan dan mengkhianati sahabat-

sahabatnya. Namun, sebaliknya Guru Isa tetap bungkam dan tidak berbicara

sedikit pun pada pihak Belanda.

Pada nomor 33 merupakan tahap klimaks dengan disiksanya Guru Isa dan

Hazil secara bergantian. Tampak bahwa penyiksaan itu membawa perubahan

dalam diri Guru Isa dan Hazil. Dengan penyiksaan yang bertubi-tubi justru

membuat Guru Isa menjadi kuat menghadapi siksaan itu dan sebaliknya ketakutan

Hazil justru semakin menghancurkan dirinya sendiri.

Page 41: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

27

Konflik yang mencapai klimaks tersebut akhirnya sampai pada tahap

penyelesaian. Pada nomor 34 dan 35 tampak bahwa ketegangan mulai mereda

dengan keberhasilan Guru Isa mengatasi ketakutannya. Ia belajar bagaimana

berdamai dengan rasa takutnya. Penyiksaan yang didapatnya di penjara justru

menghantarkan dirinya pada sebuah pembebasan dari rasa takut dan

impotensinya. Dengan demikian, pembebasan psikologis Guru Isa ini merupakan

penyelesaian dari novel Jalan Tak Ada Ujung yang diakhiri dengan happy ending.

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa novel ini memiliki struktur alur

yang sangat kohesif, yang menghubungkan rangkaian/sekuen cerita ke dalam

sebuah pengertian yang logis. Di samping itu, novel ini memiliki struktur alur

maju (progresif) karena peristiwa yang diceritakan bersifat kronologis meskipun

di bagian tertentu ada sedikit alur flash back.

2.3 Analisis Struktur Batin

Analisis struktur batin dalam novel Jalan Tak Ada Ujung akan

difokuskan pada tataran naratif, yaitu tataran yang menampilkan analisis sintaksis

naratif. Penulis akan menggunakan skema aktansial dalam menganalisis sintaksis

naratifnya. Dalam analisis struktur aktan berikut ini ditekankan pada tokoh/aksi

pelaku dan berbagai fungsinya karena pada hakikatnya hanya tokohlah yang

menjiwai cerita dan mampu membangun hubungan antarunsur dalam keseluruhan

struktur. Hasil analisis ini akan dituangkan dalam bentuk skema aktansial. Berikut

ini skema aktansial novel Jalan Tak Ada Ujung.

Page 42: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

28

Skema aktansial novel Jalan Tak Ada Ujung

Karya Mochtar Lubis

Keterangan skema aktansial dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar

Lubis.

P1 : Pengirim : Ketakutan di masa revolusi

Ketakutan di masa revolusi adalah sesuatu yang menjadi sumber ide dan

berfungsi sebagai penggerak cerita. Ketakutan Guru Isa di masa revolusi

Page 43: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

29

ini yang memunculkan keinginan bagi Guru Isa untuk bisa mencapai

pembebasan.

P2 : Penerima : Guru Isa

Guru Isa adalah seseorang yang pada akhirnya akan menerima

pembebasan yang selama ini dicarinya.

O : Objek : Pembebasan

Pembebasan adalah sesuatu yang diingini, dicari, dan diburu oleh Guru

Isa. Ketakutan Guru Isa di masa revolusi yang memunculkan keinginan

untuk mendapatkan sebuah pembebasan.

S : Subjek : Guru Isa

Guru Isa adalah seseorang yang ditugasi untuk mendapatkan pembebasan.

P3 : Penolong : Keberanian

Keberanian adalah sesuatu yang membantu atau mempermudah usaha

Guru Isa untuk mendapatkan Pembebasan. Keberanian ini tidak datang

dari orang lain melainkan dari kegigihan Guru Isa berjuang menghadapi

setiap permasalahannya.

P4 : Penentang : Revolusi, krisis ekonomi, impotensi, dan perselingkuhan.

Revolusi, krisis ekonomi, impotensi, dan perselingkuhan adalah sesuatu

yang menghalangi usaha Guru Isa untuk mencari objek Pembebasan.

Berdasarkan skema di atas dapat diceritakan bahwa ketakutan Guru Isa di

masa revolusi berperan sebagai pengirim (P1). Oleh karena itu, Guru Isa

mengangkat pahlawan atau subjek bagi dirinya sendiri. Dalam usaha mencapai

keinginannya, yakni sebuah pembebasan (Objek), Guru Isa dihadapkan dengan

Page 44: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

30

sederetan tantangan yaitu revolusi, krisis ekonomi, impotensi, dan perselingkuhan

(P4). Kehidupannya di masa revolusi membuatnya ikut dalam arus revolusi yang

baginya sungguh menakutkan. Ia terpaksa terlibat dalam organisasi perjuangan

rahasia melawan musuh asing karena takut dicap mata-mata atau pengkhianat.

Revolusi telah menimbulkan kekacaubalauan dalam dunianya dan pikirannya

penuh dengan mimpi-mimpi buruk dari kekerasan yang semuanya terselubung.

Akibatnya ia mengalami ketertekanan jiwa sehingga menyebabkan dirinya

impoten dan perkawinannya tidak harmonis. Tidak hanya itu, krisis ekonomi juga

menambah mimpi buruknya. Ia harus berjuang mencari nafkah bagi keluarganya

hingga suatu saat ia terpaksa mencuri buku sekolah untuk dijualnya. Di samping

itu, Guru Isa juga dihadapkan pada sebuah perselingkuhan yang dilakukan

istrinya, Fatimah, dengan Hazil, sahabatnya. Akan tetapi, secara tidak sadar ada

penolong yang selalu membantu dan mendorong Guru Isa untuk tetap bertahan

dalam menjalani kenyataan pahitnya, yaitu keberanian (P3). Dengan keberanian

Guru Isa melawan kerasnya kehidupan membuat Guru Isa berhasil mendapatkan

objek yang diinginkannya yaitu Pembebasan. Pembebasan ini diwujudkan dengan

berhasilnya Guru Isa melewati berbagai permasalahannya dan berhasil keluar dari

ketertekanan jiwanya sehingga ia pun sembuh dari impotensinya.

2.4 Rangkuman

Dari keseluruhan uraian mengenai struktur lahir dan struktur batin di atas

dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan analisis struktur lahir

dapat dikatakan bahwa novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis memiliki

Page 45: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

31

35 sekuen dan tampak pula sebuah struktur alur yang sangat kohesif, yang

menghubungkan rangkaian/sekuen cerita ke dalam sebuah pengertian yang logis.

Di samping itu, novel ini memiliki struktur alur lurus karena peristiwa yang

diceritakan bersifat kronologis meskipun di tengah cerita ada sedikit alur flash

back dan penyelesaiannya diakhiri dengan happy ending.

Berdasarkan analisis struktur batin (struktur aktan) dalam novel Jalan Tak

Ada Ujung karya Mochtar Lubis ditemukan satu skema yang menjadi kerangka

(alur) utama cerita dengan tokoh Guru Isa yang menempati posisi subjeknya.

Maka, novel ini memiliki alur utama yang hanya mengembangkan cerita dengan

menampilkan tokoh Guru Isa sebagai pejuang (S) dan pada umumnya hanya

mengikuti perjalanan hidup tokoh Guru Isa.

Apabila dilihat dari sudut pandang pengarang dapat disimpulkan bahwa

ada sebuah visi dan pandangan kemanusiaan tertentu yang hendak

disampaikannya. Mulai dari dari masalah perang dan revolusi, persahabatan dan

pengkhianatan, cinta dan perselingkuhan, tekanan ekonomi, dan sampai pada

masalah impotensi yang dihadapi Guru Isa akibat tekanan kejiwaannya.

Permasalahan yang menarik dari tokoh Guru Isa adalah sebuah solusi yang

ditawarkan pengarang untuk “menyembuhkan” impotensi Guru Isa. Pandangan ini

terasa sangat rasional dan manusiawi.

Dalam Bab II ini penulis telah menemukan pandangan atau nilai

kemanusiaan yang utama pada tokoh Guru Isa yaitu nilai keberanian. Dengan

keberanian (P4) Guru Isa mampu mengatasi berbagai hambatan (P3). Terlepas

dari nilai keberanian tersebut, ada juga nilai kemanusiaan pendukung atau

Page 46: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

32

tambahan dalam tokoh Guru Isa yang digunakan untuk menjalani kehidupan

sehari-harinya seperti nilai kelembutan hati, nilai tanggung jawab, nilai kasih

sayang, nilai kesetiaan, dan nilai persahabatan. Pada akhirnya pandangan atau

nilai kemanusiaan pengarang tersebut akan memberikan sebuah solusi yang

berujung pada pembebasan (O) dari rasa tertekan (P1) dan impotensi (P3) tokoh

Guru Isa serta pembebasan yang juga dialami pembaca novel ini. Hal ini akan

dikaji lebih mendalam dalam Bab III.

Page 47: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

33

BAB III

PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS

DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG

3.1 Pengantar

Dalam bab III ini penulis akan mengkaji dan memaparkan pandangan

kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan tak Ada Ujung. Pada dasarnya

pandangan kemanusiaan di sini merupakan pandangan Mochtar Lubis tentang

nilai manusia ditinjau dari sudut kemanusiaan, yang menyangkut eksistensi

manusia dalam titik puncak ataupun jurang-jurang terdalam dari krisis yang

menentukan hidup mati, tegak, atau hancurnya manusia, yang semuanya itu

dituangkan dalam novel Jalan Tak Ada Ujung.

Novel ini merupakan salah satu karya Mochtar Lubis yang isinya banyak

menyinggung segi kemanusiaan, kesengsaraan manusia dalam peperangan, dan

revolusi. Pandangan kemanusiaan dalam novel ini akan diungkapkan pengarang

melalui tokoh Guru Isa, yang dengan keberaniannya mampu menjalani

kehidupannya yang diwarnai dengan berbagai kenyataan pahit di masa revolusi

seperti revolusi, krisis ekonomi, impotensi, dan perselingkuhan. Selain itu, tampak

pula bagaimana pengarang menampilkan tokoh Guru Isa yang selalu

mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan dalam menjalani kehidupannya seperti

kelembutan hati, tanggung jawab, kasih sayang, kesetiaan, dan persahabatan.

Dalam analisis ini penulis akan membedakan nilai-nilai kemanusiaan

tokoh Guru Isa menjadi dua bagian antara lain nilai kemanusiaan utama yaitu nilai

Page 48: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

34

kemanusiaan yang paling menonjol dalam tokoh Guru Isa (S) yang digunakan

untuk mengatasi berbagai hambatan (P4) dan nilai kemanusiaan pendukung yaitu

nilai-nilai kemanusiaan yang digunakan tokoh Guru Isa dalam menjalani

kehidupan sehari-hari yang tidak digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan

(P4).

Sebelum mengkaji pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel

Jalan Tak Ada Ujung, penulis terlebih dahulu menguraikan biografi pengarang

sebagai kajian sosiologi pengarang. Kajian ini didasarkan pada alasan bahwa

penulis mengkaji kemanusiaan dalam novel ini berdasarkan pandangan Mochtar

Lubis sebagai penghasil karya sastra. Dengan demikian, sangatlah penting bagi

penulis untuk mengetahui perjalanan hidup pengarang agar memudahkan penulis

dalam mengkaji pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis yang dituangkan dalam

novel Jalan Tak Ada Ujung.

3.2 Biografi Pengarang

“ Di mana ada ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencaribahagia ? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh danrintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satumuncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalanperjuangan, maka itu jalan tidak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku,semuanya telah memilih jalan perjuangan.” (Lubis, 1971:46)

Demikianlah sepenggal kutipan dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya

Mochtar Lubis. Seperti yang telah dituliskan pengarang di atas, penulis akan

menelusuri perjalanan kemanusiaan Mochtar Lubis yang selama hidupnya

Page 49: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

35

memilih jalan perjuangan mencari kebahagiaan manusia dan berusaha membentuk

keadaan masyarakat Indonesia adil dan makmur.

Mochtar Lubis dilahirkan di Padang, Sumatera Barat, tanggal 7 Maret

1922. Ia anak keenam dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Raja

Pandapotan Lubis yang bekerja sebagai Pangreh Praja atau Binnenlands Bestuur

(BB) pemerintah kolonial Hindia Belanda yang pada tahun 1935 pensiun sebagai

Demang atau Kepala Derah Kerinci dan ibunya bernama Siti Madinah Nasution

(Atmakusumah, 1992:48).

Sejak kecil ia sudah dididik untuk selalu bersikap baik, jujur, suka

menolong, dan menghormati orang lain. Ayahnya pun selalu menanamkan

kepadanya untuk berani mengungkapkan sesuatu yang dianggap benar. Pegangan

itulah yang kemudian mendorongnya untuk selalu berani mengungkapkan

kebenaran. Selain itu, sejak kecil ia tidak suka dengan kekerasan. Pengalamannya

pada umur tujuh tahun, ketika ia menyaksikan para tahanan dihukum cambuk

tepatnya di lapangan penjara belakang rumahnya membuat hatinya sakit dan

trauma. Semenjak itulah kebenciannya terhadap ketidakadilan tertanam kuat

dalam hatinya dan ia selalu berusaha menentang ketidakadilan (Atmakusumah,

1992: 178-180).

Setelah tamat sekolah dasar HIS di Sungai Penuh, ia melanjutkan

sekolahnya di Sekolah Ekonomi Kayutanam, Sumatera Barat. Ia diajarkan

mengembangkan bakat melukis, mematung, bermusik, dan sebagainya. Sebelum

datang ke Jakarta, ia sempat menjadi guru sekolah dasar di Pulau Nias

(Atmakusumah, 1992:52).

Page 50: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

36

Pada zaman Jepang, ia bekerja pada radio tentara bersama Dr. Jansen

sebagai anggota tim yang memonitor siaran radio Sekutu di luar negeri untuk

keperluan Gunseikanbu, kantor pemerintah bala tentara Dai Nippon. Pada masa

itulah, ia berkenalan dengan gadis Sunda, Siti Halimah Kartawidjaja atau biasa

dipanggil Hally, yang pada waktu itu bekerja di Sekretariat Redaksi Harian Asia

Raya. Pada tanggal 1 Juni 1945 di Jakarta mereka pun menikah dan dikaruniai

tiga orang anak yaitu Indrawan, Ade Arman, dan Yana Zamira. Setelah

proklamasi kemerdekaan, tahun 1945, ia bergabung dengan kantor berita Antara

sebagai wartawan.

Menjelang penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik

Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1949, ia menjadi Pemimpin Redaksi

Surat Kabar Indonesia Raya. Sebagai wartawan, ia mempunyai tenaga bekerja,

kebebasan, dan keberanian moral yang amat besar. Ia memegang teguh prinsip

tentang kebenaran, sehingga ia sangat memperhatikan masalah kebebasan pers

serta kebebasan menyatakan pikiran dan pendapat (Anwar, 2006).

Pada waktu pemerintahan rezim Sukarno tahun 1957, ia membuat

masyarakat gempar dengan beberapa berita affair. Dalam beritanya ia menguak

affair yang terjadi di kalangan para pejabat negara antara lain tentang pelecehan

seksual, perselingkuhan, dan korupsi. Tak lama kemudian ia dikenai tahanan

rumah dan mencoba memimpin Indonesia Raya dari rumah. Keadaan negara saat

itu sedang kacau dan kebebasan pers pun sirna dengan dilarang terbitnya

Indonesia Raya, Pedoman, dan Abadi. Setelah Indonesia Raya tidak terbit lagi,

tahun 1961 ia dipenjarakan di Madiun. Ia dijebloskan ke dalam penjara hampir

Page 51: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

37

sembilan tahun lamanya dan dibebaskan tahun 1966 (Anwar, 2006). Selama di

tahanan itu, banyak sekali dukungan dari teman-temannya terutama sekali Hally,

istri tercintanya yang telah memberikan cinta dan semangat serta anak-anaknya

yang selalu menghiburnya dengan kasih sehingga ia mampu bertahan dalam

tawanan (Atmakusumah, 1992:50).

Setelah tahun 1968, Indonesia Raya diizinkan terbit kembali. Prinsip

tentang kebenaran telah mendorongnya untuk kembali melancarkan investigasi

mengenai korupsi di Pertamina. Pada waktu Orde Baru pun ia harus masuk

tahanan selama dua bulan setelah peristiwa 15 Januari 1974 atau yang lebih

dikenal dengan istilah “Malari” (Malapetaka Januari 1974) dan harian Indonesia

Raya kembali dilarang terbit. Setelah bebas bergerak, ia banyak aktif di berbagai

organisasi jurnalistik luar negeri seperti Press Foundation of Asia. Di dalam

negeri, ia mendirikan majalah sastra Horison dan menjadi Direktur Yayasan Obor

Indonesia (Anwar, 2006).

Sebagai seorang yang bersahabat, rasa persahabatan Mochtar terhadap

teman-temannya senantiasa hangat dan spontan. Kelembutan hatinya membuat ia

tersentuh apabila ada yang memerlukan bantuannya. Ia selalu menunjukkan

keinginannya untuk menolong siapa saja yang sedang menghadapi kesulitan

terutama pada saat HB. Jassin dituntut Kejaksaan Agung karena memuat cerpen

“Langit Makin Mendung” yang dituduh menghina Tuhan karangan

Kipanjikusmin. Mochtar meminta Mr. Abdullah Hafil Sutan Hidayat, sahabat dan

penasehat hukumnya dan Indonesia Raya untuk membela HB. Jassin dalam

perkaranya (Atmakusumah, 1992:206).

Page 52: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

38

Selain sebagai wartawan yang teguh memegang prinsip, Mochtar Lubis

juga dikenal sebagai sastrawan besar yang karyanya sangat indah dan penuh

pesan. Sejak kecil Mochtar Lubis suka membaca buku-buku cerita dan mulai

gemar menulis. Namun, kecintaannya pada mengarang baru ditekuninya pada

jaman revolusi. Mulanya ia menulis cerita-cerita pendek yang kebanyakan dimuat

di majalah Kisah dan Siasat dan kemudian sebagian besar cerpen-cerpennya

dikumpulkan dalam sebuah kumpulan cerpen si Djamal (1950) dan Perempuan

(1956). Setelah itu, ia bergerak di bidang penulisan novel yang menghasilkan

diantaranya novel Tak Ada Esok (1950) dan disusul oleh novelnya yang terkenal

Jalan Tak Ada Ujung (1952). Selain itu karya-karya Mochtar Lubis yang lainnya

antara lain Senja di Jakarta (1963), Tanah Gersang (1966), Harimau ! Harimau !

(1975), dan Berkelana Dalam Rimba (1980) dan masih banyak lagi karya-

karyanya. Adapun ciri-ciri kepengarangan Mochtar Lubis tak hanya menaruh

perhatiannya pada politik bangsanya tetapi juga masalah-masalah sosial dan

kemanusiaan. Sangat wajar apabila karya-karyanya tersebut mendapat

penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia memperoleh

Magsaysay Award untuk jurnalistik dan kesusastraan (Anwar, 2006).

Mochtar Lubis adalah seorang yang memiliki segudang bakat dan tidak

heran apabila ia pandai melukis. Ketika ditahan di penjara Madiun, ia menjadi

perupa. Sebagai budayawan, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di Taman

Ismail Marzuki dan ia menjadi anggota Akademi Jakarta. Selain mendapatkan

penghargaan untuk jurnalistik dan kesusastraannya, masyarakat Maindailing di

kampung halamannya pun memberikan kehormatan padanya. Ia mendapatkan

Page 53: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

39

gelar Raja Pandapotan dan dinyatakan sebagai Raja Pandapotan Sibarani

Sojuangan, yang berarti orang yang berani dan berjuang (Anwar, 2006).

Perjalanan Mochtar Lubis yang selama hidupnya memilih jalan perjuangan

mencari kebahagiaan manusia ini, telah berakhir. Ia kini menuju ke arah

kebahagiaan abadi, menghadap Ilahi. Pada tanggal 2 Juli 2004, pukul 19.15 WIB,

ia wafat di Rumah sakit Medistra, Jakarta dikarenakan sesak nafas dan

kerongkongan yang penuh lendir. Sejak hampir dua tahun ia menderita penyakit

Alzheimer. Meskipun ia telah pergi selama-lamanya, namun karya-karyanya dan

pesan-pesannya masih hidup sampai sekarang (Eisy, 2004).

Dari uraian di atas tampak bahwa Mochtar Lubis adalah seorang

wartawan sekaligus sastrawan besar yang mempunyai visi kemanusiaan untuk

selalu menegakkan kebenaran, keadilan, dan memperjuangkan kebahagiaan

manusia. Ia telah memilih lapangan kewartawanan dan kesusastraan sebagai alat

perjuangannya untuk melawan segala bentuk ketidakadilan. Demi cita-citanya

mencari kebahagiaan manusia ia berani melawan semua hal yang menekan,

merugikan, dan menindas kemanusiaan. Sifat kepahlawannya itu menjadi

pendorong dan motivasi penting dalam setiap tindak-tanduknya sehingga

memunculkan sebuah visi atau pandangan kemanusiaan dalam hidupnya. Dengan

demikian, pandangan pengarang tentang nilai kemanusiaan itu dituangkannya

dalam novel Jalan Tak Ada Ujung yang akan dibahas sebagai berikut.

Page 54: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

40

3.2 Nilai Kemanusiaan Utama

Nilai kemanusiaan utama yaitu nilai kemanusiaan yang paling menonjol

dalam tokoh Guru Isa (S) yang digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan

(P4). Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung, penulis menemukan satu nilai

kemanusiaan yang dianggap utama oleh Mochtar Lubis yang muncul pada tokoh

Guru Isa yaitu nilai keberanian. Dalam Bab II telah dijelaskan bahwa nilai

keberanian ini merupakan penolong (P3) yang mampu mengatasi berbagai

hambatan (P4) yang dihadapi Guru Isa antara lain revolusi, krisis ekonomi,

impotensi, dan perselingkuhan. Dengan nilai keberanian tokoh Guru Isa berhasil

mendapatkan sebuah pembebasan (O) dan terlepas dari ketertekanan di masa

revolusi (P1). Berikut ini penulis akan menguraikan nilai keberanian Guru Isa

dalam menghadapi berbagai kenyataan pahitnya.

3.3.1 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Revolusi

Nilai keberanian yang dimunculkan pengarang dalam novel Jalan Tak Ada

Ujung ini tampak pada keberanian Guru Isa yang telah memilih jalan perjuangan

untuk melawan musuh-musuh asing dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan

negaranya. Meskipun ketakutan sering menyelinap dalam hatinya, tetapi ia

berusaha melawan kekerasan terhadap manusia dengan memberanikan diri untuk

mengangkat senjata dan bergabung dalam perjuangan fisik pada masa revolusi.

Keberanian Guru Isa untuk terjun dalam organisasi perjuangan rahasia

pada mulanya diawali dengan keikutsertaannya sebagai anggota jaga malam di

kampungnya. Ia tidak menyangka bahwa dirinya harus dipercaya oleh masyarakat

Page 55: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

41

menjadi wakil ketua panitia keamanan rakyat sekaligus penasehat Badan

Keamanan Rakyat. Memang suatu tugas yang berat yang harus dipikul Guru Isa

karena ia harus melakukan suatu hal yang bertentangan dengan kehendaknya. Ia

berusaha memberanikan diri dalam menghadapi bentuk-bentuk kekerasan revolusi

yang sangat melukai hatinya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut.

(1) Dia ikut jadi anggota jaga kampung. Malahan karena kedudukannyasebagai guru, maka dia menjadi wakil ketua panitia keamanan rakyatdi kampungnya, dan menjadi penasehat Badan Keamanan Rakyat,lebih terkenal dengan nama BKR. (hlm. 27)

(2) Baru hari itu dia bertemu dengan segi-segi keras dan tajam darirevolusi. Penumpahan darah. Darah manusia. Guru Isa akan merasaluka hatinya, jika dikatakan padanya, bahwa perasaan yang dirasanyasekarang adalah takut. Tetapi pada dirinya sendiri dia tidak hendakmengakui, bahwa dia takut. (hlm. 28)

Meskipun didasari rasa takut dan keterpaksaan, Guru Isa justru menutupi

ketakutan itu dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dianggap orang lain

berani dan bersifat kepahlawanan. Keterlibatannya dalam organisasi perjuangan

rahasia yang dipimpin oleh Hazil, mau tidak mau ia harus melakukan tugasnya

sebagai kurir pengantar senjata dan surat. Pada kutipan di bawah ini tampak

keberanian Guru Isa dalam melakukan aksinya menyelundupkan senjata bersama

rekan-rekannya ke Manggarai.

(3) Kawan Rakhmat yang bertiga itu sedang mengeluarkan peti-petiamunisi yang bercat hijau dari bawah onggokan sabut kelapa kering.Guru Isa dan Hazil berdua menjinjing seperti granat tangan dan tigabuah peti lain dibawa oleh ketiga orang itu. (hlm. 83)

(4) Truk mereka bergerak perlahan-lahan ketika mendekati viaductManggarai. Empat orang muda telah menunggu duduk-duduk diberanda. Mereka bergegas keluar melihat truk berhenti. Merekabergegas membawa peti-peti itu ke dalam rumah. (hal. 86)

Page 56: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

42

Tanpa adanya keberanian, Guru Isa tak akan mampu menjalankan aksi

tersebut karena sangat berisiko dan dapat membahayakan dirinya sendiri. Akan

tetapi, ia tetap memberanikan diri untuk melaksanakan aksi penyelundupan

senjata ini karena sudah menjadi keputusan yang telah dipilihnya untuk terjun

dalam perjuangan dan hal itu harus dijalaninya.

Setelah aksi penyelundupan senjata itu berhasil, perjuangan Guru Isa

belum selesai. Ia harus terlibat lagi dalam aksi peledakan granat di bioskop Rex

bersama Hazil dan Rakhmat. Aksi kedua ini merupakan aksi yang berbahaya

karena mereka harus terjun langsung ke tengah-tengah kawanan tentara Belanda.

Mereka hendak melemparkan granat ke tengah-tengah keramaian para tentara

Belanda yang akan keluar dari bioskop Rex. Memang tugas Guru Isa dalam aksi

tersebut hanya sebagai pengawas jalannya peledakan tetapi perlu keberanian pula

untuk dapat menjalankan aksi berbahaya tersebut. Dalam aksi ini ia harus

mempersaksikan kejadian-kejadian kekerasan manusia yang terjadi sepanjang

peledakan itu.

(5) Dan ketika Hazil kemudian berkata, bahwa yang akan melemparkangranat tangan ialah Rachmat dan dia, dan Guru Isa perlu ikut hanyauntuk melihat apa mereka berhasil, tertangkap atau tertembak mati ditempat itu dan kemudian melaporkan hasil usaha mereka,.. (hlm. 131)

Manusia harus mempunyai keberanian untuk menanggung akibat dari

segala penyimpangan yang telah dilakukannya. Berani berbuat berani pula

bertanggung jawab. Hal tersebut tampak saat Guru Isa harus berani menerima

risiko atas keterlibatannya dalam aksi peledakan bom di bioskop Rex. Ia berani

menghadapi segala siksaan dan pukulan yang didapatnya di penjara. Semakin

seringnya siksaan yang diterimanya membuat ia semakin mengenal rasa takut dan

Page 57: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

43

sakit yang dirasakannya. Hal itu membuat dirinya lebih siap menghadapi siksaan

yang sewaktu-waktu akan diterimanya karena ia menyadari rasa sakit yang

dirasakannya pasti akan sama dan tak berubah.

(6) Dalam kamar tempat waktu telah berhenti mengalir itu, Guru Isamerasa perubahan dalam dirinya. Rasa sakit siksaan pada tubuhnyatidak menakutkannya lagi. Dia tahu dia akan menerima siksaan padawaktu-waktu tertentu, dan rasa sakit tidak berubah-ubah. Sesuatuperasaan ganjil menyelinap ke dalam hatinya. Karena tidak merasaamat gentar lagi dipukul dan disiksa, hilang pula hasrat hendakmengakui. (hlm. 162)

Keberanian Guru Isa dalam menghadapi perjuangan berujung pada sebuah

pembebasan di mana Guru Isa akhirnya mampu mengatasi ketakutannya sendiri

dan sembuh dari impotensinya. Pembebasan yang dirasakannya ini membuat

dirinya bahagia karena telah terlepas dari ketertekanan yang selama ini

menghantuinya. Apabila ia tidak melawan ketakutan itu, maka ia tak akan mampu

mengenali ketakutannya sendiri dan tak dapat berkawan dengan rasa takutnya itu.

(7) Dia telah menguasai dirinya sendiri. Tiada benar dia tidak merasa takutlagi. Tetapi dia telah damai dengan takutnya. Telah belajar bagaimanaharus hidup dengan takutnya. (hlm. 164)

3.3.2 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Krisis Ekonomi

Nilai keberanian Guru Isa tidak hanya ditampakkan dalam menghadapi

perjuangan tetapi ia berani menghadapi krisis ekonomi yang melanda keluarganya

saat itu. Krisis ekonomi ini menjadi salah satu permasalahan berat yang dihadapi

Guru Isa karena menyangkut kelangsungan hidup keluarganya. Akan tetapi, ia

berani bertahan hidup dalam situasi ekonomi yang sedang kacau dan berani

menghadapi berbagai permasalahan yang menyangkut hidup keluarganya.

Page 58: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

44

(8) Penghidupan yang semakin mahal. Dan gaji yang tidak cukup. Hutangpada warung yang sudah dua bulan tidak dibayar. Sewa rumah yangsudah dihitung tiga bulan. Perhiasan istrinya dipajak gadai. (hlm. 18)

Pada kutipan di atas tampak bahwa Guru Isa menghadapi berbagai

permasalahan yang muncul akibat krisis ekonomi pada masa itu. Kebutuhan

pokok yang serba mahal ditambah penghasilan sebagai guru yang tak menentu

secara langsung mempengaruhi keadaan ekonomi Guru Isa. Ia tidak dapat

menggantungkan penghasilannya yang kecil sehingga ia terpaksa meminjam uang

dan menggadaikan harta benda yang dimilikinya. Akibatnya ia terbelit utang dan

tidak dapat membayar sewa rumahnya. Kewajibannya sebagai kepala keluarga

telah menuntutnya untuk berani mengatasi permasalahan tersebut demi

mempertahankan kelangsungan hidup keluarganya di tengah-tengah krisis

ekonomi.

Setiap orang pasti mempunyai strategi dalam mempertahankan hidupnya

terutama strategi dalam menghadapi krisis ekonomi. Seseorang lebih dihargai jika

ia mau berusaha apa saja untuk hidup daripada hanya berpasrah diri pada nasib.

Meskipun Guru Isa bersama keluarganya hidup serba kekurangan, ia tetap

menjalaninya dengan berusaha. Segala cara ia pikirkan untuk dapat menafkahi

keluarganya. Hingga secara tidak sengaja terlintas dalam pikirannya untuk

mencuri buku tulis di sekolahan. Hal itu wajar saja jika dialami Guru Isa karena

dalam keadaan serba susah seseorang dapat berpikir dan berbuat apa saja demi

mempertahankan hidup.

(9) “Sampai bisa niat mencuri masuk ke dalam kepalaku,”pikirnya, malupada dirinya sendiri. (hlm.24)

Page 59: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

45

Berdasarkan kutipan di bawah ini tampak bahwa ketertekanan ekonomi

akhirnya membuat Guru Isa berani mencuri buku di sekolahan. Tindakan ini

merupakan strategi Guru Isa dalam mempertahankan hidup keluarganya. Lebih

baik mencuri demi sesuap nasi daripada kelaparan dengan menggantungkan

penghasilannya yang tak pasti. Usaha Guru Isa untuk tetap bertahan hidup inilah

yang membuktikan bahwa Guru Isa mempunyai nilai keberanian dalam

menghadapi kerasnya hidup di tengah-tengah krisis ekonomi pada masa revolusi

saat itu.

(10) Dan dengan tangan yang gemetar Guru Isa membuka bungkusanbuku-buku tulis baru itu, diambilnya sepuluh dan kemudian lemariditutupnya kembali. (hal. 68-69).Guru Isa tidak mempunyai keberanian untuk membantah danmenawar, ketika orang Tionghoa yang punya warung menawarkanhanya lima rupiah untuik sebuah buku tulis. (hal. 70)

Tindakan Guru Isa mencuri buku di sekolahan termasuk tindakan yang

berani karena pencurian merupakan suatu tindakan kriminal yang berisiko tinggi.

Bisa saja tindakan itu diketahui pihak sekolah dan Guru Isa bisa di penjara untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya. Meskipun Guru Isa sadar akan hal itu,

ia tetap berani melakukannya demi mempertahankan kelangsungan hidup

keluarga dan ia tidak ingin mengecewakan Fatimah.

Manusia mungkin akan terbiasa dengan apa saja, termasuk Guru Isa yang

akhirnya menjadi terbiasa dengan mencuri. Akan tetapi, kebiasaan Guru Isa ini

dilakukan untuk tujuan yang baik yaitu demi mempertahankan hidup keluarganya.

Ia tak mungkin menyerah pada keadaan ekonomi keluarganya yang sedang krisis

dan strategi inilah yang dijalankannya. Situasi ekonomilah yang membuatnya

Page 60: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

46

bersikap berani melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendaknya. Hal ini

terdapat pada kutipan berikut.

(11) Dari dalam lemari dikeluarkannya sepuluh buah buku tulis baru,dimasukkannya cepat-cepat ke dalam tasnya. Setiap kali melakukanperbuatan ini selalu timbul juga rasa malunya harus mencuridemikian. Tetapi, perasaan malu semakin tipis. Hari ini tidak begituterasa lagi sama sekali. (hlm. 96)

3.3.3 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Impotensinya

Keberanian Guru Isa menghadapi impotensinya terlihat dari kemampuan

Guru Isa menerima kenyataan bahwa dirinya impoten dan mampu menjalani

hidup sebagai laki-laki yang impoten. Tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan

seksual suami isteri merupakan salah satu bagian terpenting dalam berumah

tangga yang sering kali dikaitkan dengan tingkat keharmonisan suatu keluarga.

Bila terjadi gangguan dalam hubungan tersebut, maka hal itu bisa saja

mempengaruhi keharmonisan dalam berumah tangga dan bahkan bisa berdampak

negatif pada keutuhan rumah tangga.

Impotensi yang diderita tokoh Guru Isa sebenarnya akibat dari faktor

psikologisnya sendiri. Kekerasan di masa penjajahan Jepang membuat hatinya

terluka dan membuat jiwanya dipenuhi dengan ketakutan.

(12) Kekerasan yang dipertunjukkan orang-orang Jepang amat melukaiperasaannya. (hlm. 28)

Di samping itu, pada kutipan (6) digambarkan bahwa tekanan ekonomi

juga salah satu faktor yang membebani pikirannya dan mengakibatkan jiwanya

tidak tenang. Akhirnya tanpa disadari ketakutan itu justru melumpuhkan kelaki-

lakiannya.

Page 61: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

47

Berdasarkan kutipan di bawah ini nampak bahwa impotensi yang diderita

Guru Isa menimbulkan permasalahan dengan Fatimah. Bagi seorang laki-laki,

biasanya mereka mempunyai kewajiban untuk selalu menyenangkan isterinya

pada saat berhubungan. Hal itu terjadi pada tokoh Guru Isa yang pada awalnya

merasa kecewa dan takut karena tidak dapat memuaskan istrinya pada saat

berhubungan. Ia tidak menyadari bahwa ketidakmampuannya meladeni istrinya

merupakan gejala impotensinya. Ia hanya merasa bingung dan khawatir

menghadapi kekuatannya sebagai laki-laki makin lama makin menurun.

(13) Dia ingat enam bulan setelah mereka kawin. Pertama-tama kali diatidak kuasa meladeni isterinya. Telah lama tenaganya sebagai laki-laki berkurang. Seperti air dalam kaleng yang tiris – perlahan-lahanhabis, hingga akhirnya kering. Dan esok malamnya. Kembali diatidak sanggup. Wajah isterinya yang seakan mengumpat! Malamyang lain demikian pula. Hingga akhirnya jiwanya terpengaruh.Hingga sekarang. Dan isterinya menjadi dingin terhadap dia. Tetapimereka menjaga perkawinan.(hlm. 29)

Setelah Guru Isa tahu bahwa dirinya impoten, Guru Isa pun harus berani

menghadapi perubahan sikap yang terjadi pada diri Fatimah. Pada kutipan di atas

dijelaskan bahwa Fatimah justru bersikap dingin dan tidak dapat memahami

kelemahan Guru Isa. Hingga akhirnya Guru Isa harus dihadapkan pada kenyataan

bahwa ia mau tidak mau harus menerima keputusan Fatimah untuk mengadopsi

anak.

(14) Ketika istrinya memutuskan untuk mengambil anak pungut setahunyang lalu, maka hampir terjadi percekcokan besar antara mereka. Diamula-mula berkeberatan, karena memikirkan tambahan belanja danbeban rumah tangga mereka. (hlm. 30)

Hingga, akhirnya muncul perkataan dari istrinya, “dari engkau aku tidak bisa

dapat anak…” (hlm. 30). Munculnya perkataan itu membuat Guru Isa menyadari

bahwa ia adalah seorang laki-laki yang tidak berguna karena tidak mampu

Page 62: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

48

memberikan keturunan. Hal ini membuat hatinya kecewa karena harga dirinya

sebagai seorang laki-laki sekaligus suami jatuh begitu rendahnya di hadapan

istrinya. Akan tetapi, ia tidak menyalahkan istrinya karena impotennyalah yang

mengakibatkan dirinya tidak bisa memberikan anak. Akhirnya, ia bisa menerima

keputusan istrinya meski dalam lubuk hatinya tersimpan kekecewaan. Hal ini

terdapat pada kutipan berikut.

(15) Ketika itu dia menundukkan kepalanya penuh malu kelaki-lakiannyayang tiada berdaya. Dia diam tidak membantah lagi. Demikian anakpungut mereka, laki-laki kecil, Salim, berumur empat tahun, datangke dalam penghidupan mereka. Untuk menggantikan anak yangseharusnya dapat diberikannya. Tetapi jauh dalam hatinya anak itumerupakan tanda tiada daya laki-lakinya. (hlm. 30)

Segala usaha terus dilakukan Guru Isa untuk menyembuhkan impotennya.

Hal itu menunjukkan besarnya keinginan Guru Isa untuk sembuh dan kembali

menjadi laki-laki normal pada umumnya. Akan tetapi, usahanya berobat tak

pernah berhasil. Pada kutipan di bawah ini nampak kekecewaan Guru Isa.

(16) Jiwanya menderita benar. Meskipun setelah bertahun-tahun ini, ketikasegala macam usahanya berobat tidak berhasil, penderitaan jiwanyaini sudah tertekan ke bawah, ke dalam jiwa sadarnya. (hlm. 30)

Guru Isa lalu menyadari bahwa satu-satunya orang yang bisa membantu

penyembuhannya adalah istrinya. Kesabaran seorang istri sangat berperan penting

dalam proses penyembuhan impoten terutama yang disebabkan oleh faktor

psikologis. Akan tetapi, semenjak dirinya dinyatakan impoten, istrinya justru tidak

memberikan dukungan kepadanya (pada kutipan 13).

Hubungan mereka pun renggang dan saling menutup diri dengan kepura-

puraan. Keharmonisan dalam rumah tangga pun tak dirasakan Guru Isa. Akan

Page 63: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

49

tetapi, yang perlu digarisbawahi dalam permasalahan ini yaitu keberanian Guru

Isa yang mampu bertahan hidup dalam menjalani impotennya meski tidak

mendapatkan dukungan dari Fatimah. Tanpa keberanian dan semangat hidup,

Guru Isa pasti sudah lari dari kenyataan ini dan bisa saja ia mengakhiri hidupnya

yang dirasa tak berguna sebagai seorang laki-laki. Dalam hal ini Guru Isa mampu

bangkit kembali dari keterpurukannya dan berani menjalani kehidupan rumah

tangganya secara normal meski setiap saat ia harus bisa menahan hasrat alam

yang muncul dalam tubuhnya sewaktu-waktu.

(17) Sebentar terlintas dalam kepala Guru Isa hendak memeluk istrinya.Tetapi ditahannya dirinya. Dia takut, Fatimah akan menolaknya.Seperti telah biasa. (hlm. 35)

3.3.4 Nilai Keberanian Guru Isa Menghadapi Perselingkuhan

Nilai keberanian Guru Isa dalam menghadapi perselingkuhan Fatimah ini

terwujud pada keberanian Guru Isa untuk terus menjalani rumah tangganya

walaupun telah terjadi perselingkuhan antara Fatimah dan Hazil. Perselingkuhan

ini sebenarnya sebagai dampak dari ketidakmampuan Guru Isa membahagiakan

Fatimah dalam hal hubungan suami istri. Hingga akhirnya Fatimah bertemu

dengan Hazil yang dirasanya mampu mengobati kerinduannya akan kasih sayang

seorang laki-laki.

Rumah tangga yang harmonis dan bahagia adalah dambaan tiap pasangan

suami istri. Akan tetapi, permasalahan selalu timbul dalam kehidupan berumah

tangga yang berujung pada kehancuran suatu perkawinan. Sebagian besar

hancurnya kehidupan berumah tangga bermula dari kasus perselingkuhan. Setiap

Page 64: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

50

pasangan suami istri tentu saja tidak ingin perkawinannya hancur karena

kehadiran pihak ketiga yang sama sekali tidak diharapkan.

Kehadiran Hazil di tengah-tengah perkawinan mereka membuat masalah

baru bagi Guru Isa. Ia tidak habis pikir kalau Fatimah yang selama ini setia

padanya akan jatuh ke pelukan Hazil. Ia pun heran karena selama ini ia tak

melihat tanda-tanda yang mencurigakan dalam setiap kebersamaan mereka.

Keutuhan rumah tangga yang dibinanya selama ini tiba-tiba dihancurkan oleh

istrinya sendiri. Pipa Hazil yang ditemukan di bawah bantal Guru Isa telah

membuktikan bahwa Fatimah telah berselingkuh. Ia tidak menyangka kedua orang

yang ia percaya selama ini justru berbalik mengkhianatinya dari belakang.

Perselingkuhan ini dibuktikan dengan ditemukannya pipa Hazil di bawah bantal

Guru Isa.

(18) Amat lama baru dia tahu, matanya selalu memandang pipa itu, bahwaitu pipa Hazil. Dia juga tidak lekas mengerti apa arti pipa itu dibawah bantal. Dan ketika dia mulai mengerti, mula-mula dia amatmarah. Marah dan ingin menghancurkan Hazil dan Fatimah. Diamelompat berdiri, dan berjalan ke luar memanggil Fatimah. Tetapi,Fatimah tidak ada. Guru Isa berjalan mondar-mandir, dari sebuahkamar ke kamar yang lain. Dalam hatinya api membakarmenghanguskan tubuhnya. Kepalanya bertambah pening. Ujungjantungnya berdenyut-denyut perih kembali, dan dia terpaksa dudukdi tepi tempat tidur. Pipa itu masih dipegangnya juga. (hlm. 124)

Namun, terjadinya perselingkuhan itu secara langsung telah menyadarkan

dirinya kembali bahwa ketidakberdayaannya sebagai laki-laki selama ini yang

membuat Fatimah tega mengkhianatinya. Meskipun pada kutipan di atas tidak

dijelaskan faktor penyebab perselingkuhan itu, pada umumnya kita tahu

permasalahan paling utama pada perkawinan Guru Isa hanya masalah seksualitas.

Page 65: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

51

Oleh karena itu, masalah seksual menjadi motivasi dan latar belakang

perselingkuhan dalam rumah tangganya. Ia tidak menyalahkan Fatimah atas

kejadian ini karena ia sangat mengerti bahwa Fatimah juga seorang yang “lapar”

dan Guru Isa tak mampu memberinya “kepuasan”. Ia sangat mengerti keadaan

Fatimah yang selama ini menderita dan wajar jika istrinya mencari “kepuasan”

dari orang lain yang dapat memenuhinya.

Sangat wajar dan manusiawi pula jika Guru Isa sangat marah begitu

mengetahui bahwa istrinya berkhianat. Ia merasa dihina dan terhina sebagai

seorang laki-laki. Namun, pada akhirnya ia bersikap diam seolah-olah tidak tahu

menahu meski dalam hatinya tersimpan amarah. Ia kemudian memutuskan untuk

tidak membongkar persoalan itu demi kebaikan semuanya. Keputusan itu

merupakan jiwa besarnya yang sangat manusiawi. Ia mau memahami sepenuhnya

“kebutuhan” istrinya yang ia sendiri tidak mampu memenuhinya. Ia tidak ingin

masalah perselingkuhan Fatimah dan Hazil membuat rumah tangganya menjadi

semakin kacau. Langkah ini merupakan strategi Guru Isa untuk mempertahankan

hidup rumah tangganya agar tidak terjadi kekacauan yang pada akhirnya berujung

pada perpisahan. Hal ini terdapat pada kutipan berikut ini.

(19) Semenjak dia menemui pipa Hazil di bawah bantal—apabilakah itu,sehari yang lalu atau seabad yang lalu—maka sesuatu seakan-akanmati di dalam hatinya. Sesuatu yang segar yang betapapun juga gelapketakutannya selalu ada di sana. Tetapi, ini sekarang telah hilang.Tetapi dia masih juga terlalu takut untuk mengakui bahwa ini telahhilang. Di samping ini semua masih juga dia berharap. Karena itu,maka pipa itu terus juga disimpannya diam-diam dalam laci mejanya.Dia takut jika perkara pipa itu dibongkarnya, maka semuaketakutannya selama ini akan dibenarkan oleh pipa itu, dan ini diahendak elakkan. Dia tahu semuanya telah habis sekarang antara dia

Page 66: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

52

dengan Fatimah, tetapi dia hendak memperlambat datangnyapengakuan dari dirinya sendiri. (hlm. 133)

Guru Isa begitu berani menyikapi persoalan ini dengan bijaksana. Ia

berusaha meninggalkan sifat egoisnya demi keutuhan rumah tangganya. Bahkan

setelah ia renungkan dalam-dalam justru ia merasa bahwa Hazil telah

membahagiakan istrinya meski Hazil telah merampas haknya sebagai suami. Tak

ada sedikit pun perubahan sikap yang tampak pada diri Guru Isa saat ia harus

berhadapan dengan Hazil. Hal ini terbukti dari persahabatannya dengan Hazil

yang tetap berlangsung dengan baik.

(20) Tiga hari kemudian Hazil datang pagi-pagi. Mendengar dari Fatimahbahwa Guru Isa sakit, dia bergegas ke dalam kamar.“Malaria kembali,” kata Guru Isa padanya.“Ah celaka,” kata Hazil. “Kita perlu sangat semua orang dapatbekerja sekarang.”Dalam hatinya Guru Isa merasa lega dengan sakitnya. Sekarangengkau tidak bisa bawa aku, pikirnya dengan tenang.“Aku mau,” katanya pada Hazil, “tetapi tubuhku masih amat lemahdan demam masih datang-datang.”“Lekaslah sembuh,” kata Hazil, “kami amat sangat harapkanengkau.” (hlm. 126)

3.4 Nilai Kemanusiaan Pendukung

Nilai kemanusiaan pendukung yaitu nilai-nilai kemanusiaan yang

digunakan tokoh Guru Isa dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang tidak

digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan (P4). Setelah penulis menguraikan

nilai keberanian yang menonjol dalam tokoh Guru Isa, penulis akan mencoba

menguraikan nilai-nilai kemanusiaan lain yang ditampilkan Mochtar Lubis pada

tokoh Guru Isa yang digunakan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Nilai-

Page 67: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

53

nilai pendukung yang bersifat tambahan ini antara lain nilai kelembutan hati, nilai

tanggung jawab, nilai kasih sayang, nilai kesetiaan, dan nilai persahabatan.

3.4.1 Nilai kelembutan hati

Nilai kelembutan hati merupakan perbuatan manusia yang tidak suka akan

kekerasan. Manusia yang lembut hati identik dengan manusia yang mencintai

sesamanya. Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung, nilai kelembutan hati tampak pada

tokoh Guru Isa yang selama hidupnya tidak pernah melakukan kekerasan terhadap

orang lain sehingga ia pun tak pernah dilukai orang lain. Baginya kekerasan

terhadap manusia merupakan tindakan yang keji dan tidak berperasaan. Sikap

lemah lembutnya membuat kehidupannya selalu aman, tenang, dan damai dalam

hidup bermasyarakat maupun berkeluarga. Ia tidak pernah melakukan kekerasan

dalam keluarga. Ia pun selalu dihormati orang lain karena kelemahlembutannya.

Hal ini terdapat pada kutipan berikut:

(21) Semenjak dia melewati umur kanak-kanak yang suka berkelahi, makaGuru Isa selama hidupnya tidak pernah memakai kekerasan terhadaporang lain. Atau mengalami dirinya ditundukkan dengan kekerasanbadan oleh orang lain. Tinjunya tidak pernah dikepalkan untukmemukul orang. Dan tinju orang tidak pernah memukul biru di kulitmukanya. Guru Isa sungguh-sungguh manusia damai. Manusiapenyuka damai dan penerima damai. (hlm. 28)

Sifat manusia yang lembut hati biasanya akan lebih peka memandang

segala hal terutama peka terhadap penderitaan sesamanya. Segala bentuk

kekejaman penjajahan pada masa itu sangat melukai hati Guru Isa. Ia tak sanggup

melihat penderitaan orang-orang yang menjadi korban penjajahan. Kekerasan

telah membuat hatinya sakit dan takut karena ia turut merasakan penderitaan

orang lain yang mungkin saja bisa menimpanya.

Page 68: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

54

(22) Dalam hatinya timbul rasa tidak enak ketika membayangkan dirinyaterbaring di tanah berlumuran darah, mengerang-ngerang kesakitan.Pemandangan demikian melukai hatinya yang lembut. Terasasebagai perkosaan pada kehormatan manusia baginya. (hlm. 13)

Keterlibatannya dalam organisasi perjuangan pun tetap tidak bisa

mengubah hatinya yang lembut untuk terbiasa dengan kekerasan. Dalam

perjuangan ini Guru Isa tidak pernah melakukan kekerasan pada orang lain.

Meskipun tugasnya hanya sebagai kurir pengantar senjata dan surat, ia tetap tidak

tega melihat aksi-aksi kekerasan yang dilakukan rekan-rekan seperjuangannya.

(23) “…Pembunuhan tidak boleh dicampur dengan perjuangankemerdekaan,” kata Guru Isa. “Aku tidak akan biasa padakekerasan,” bantah Guru Isa. “Aku jadi sakit melihat kekerasan”(hlm. 89)

Selama ini, banyak yang mengartikan kelembutan hati sebagai kelemahan

yang harus dijauhkan dari perilaku sehari-hari. Padahal, kelembutan hati bisa jadi

sebuah kekuatan dahsyat dalam menghadapi segala kondisi. Seperti Guru Isa yang

dapat meredam amarahnya pada saat ia mengetahui istrinya berselingkuh. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam diri Guru Isa sebenarnya tak ada sifat pemarah dan

suka menyakiti orang lain. Sifatnya yang lembut menjadi kekuatan baginya untuk

menghadapi kondisi yang tidak diinginkannya. Dengan kelembutan hatinya ia pun

terhindar dari perbuatan-perbuatan yang mungkin bisa ia lakukan untuk

mengeluarkan emosinya dan yang pasti dapat membahayakan orang lain.

(24) Dari dalam kamar tidur Guru Isa dapat mendengar mereka berkata-kata. Suara sampai padanya, tetapi tidak jelas hingga dia dapatmengerti apa yang mereka bicarakan. Sebentar api menyala kembalidalam hatinya, api yang menyala di hatinya, ketika dia mula-mulamendapat pipa di bawah bantal. Tetapi api lekas menjadi redup.(hlm. 127)

Page 69: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

55

3.4.2 Nilai Tanggung Jawab

Nilai tanggung jawab merupakan nilai kesadaran manusia akan tingkah

laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung

jawab juga berarti melakukan perbuatan sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajibannya karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung

jawab. Tanggung jawab memang erat kaitannya dengan kewajiban atau sesuatu

yang dibebankan terhadap seseorang. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah

tanggung jawab terhadap kewajibannya.

Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung nilai tanggung jawab tampak pada diri

Guru Isa yang mempunyai tanggung jawab kepada sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Kewajiban Guru Isa sebagai seorang guru sekolah rakyat adalah

mengajar. Meskipun dalam suasana peperangan, hal itu tak menyurutkan

kewajiban Guru Isa untuk tetap pergi ke sekolahan. Ia berusaha memenuhi

kewajibannya sebagai guru meski penghasilannya juga tidak menentu.

(25) Ketika tembakan pertama di Gang Jaksa itu memecah kesunyian pagiGuru Isa sedang berjalan kaki menuju sekolahnya di Tanah Abang.(hlm. 8)Kelas kosong. Dia mengeluarkan dari laci meja tulisnya buku-bukutulis anak-anak sekolah yang mestinya diperiksanya. (hlm. 17)

Dalam suasana peperangan saat itu wajar jika para murid sering tidak hadir

mengikuti pelajaran tapi hal itu tak menyurutkan semangat Guru Isa untuk tetap

menjalankan tugasnya. Ia selalu bersemangat dan menunjukkan keceriaan dalam

mengajar meskipun dalam pikirannya menumpuk berbagai permasalahan. Dalam

keadaan sakit pun ia berusaha memaksakan diri untuk pergi mengajar. Hal itu

merupakan bentuk pertanggungjawaban Guru Isa sebagai guru yang harus

Page 70: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

56

memikul tanggung jawab yang besar demi kelangsungan pendidikan para

muridnya. Berikut ini kutipannya.

(26) Dia mulai bersiul-siul, menyiulkan lagu yang sedang dikarangnyauntuk kelasnya. Lagu untuk kanak-kanak yang sederhana melodinya.Kebenaran adalah kesederhanaan dan kesederhanaan adalahkebenaran, pikir Guru Isa. Dia membuka lemari, dan mengeluarkantempat biolanya. Telah agak tua, dan ujung-ujung kain perak hitampenutup tempat biola itu telah terkelupas. (hlm. 25)

(27) Sekarang Guru Isa telah sembuh kembali, meskipun badannya masihagak lemah. Tetapi Guru Isa berkeras hendak pergi mengajarkembali. (hlm. 117)

Di samping tanggung jawabnya sebagai guru, Guru Isa juga menunjukkan

bahwa dirinya juga seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab. Ia selalu

bertanggung jawab terhadap kesejahteraan, keselamatan, dan kehidupan

keluarganya. Hal ini nampak pada Guru Isa yang mempunyai tanggung jawab

yang besar dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam keadaan ekonomi

yang sedang krisis, penghasilan Guru Isa sebagai guru tidak menentu. Akan tetapi,

hal itu tidak menyurutkan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga yang harus

menafkahi keluarganya. Dengan adanya krisis ini justru lebih menuntut Guru Isa

untuk bekerja lebih keras memikirkan cara untuk mendapatkan uang. Ia tidak

pernah menyerah dalam bekerja meskipun gaji seorang guru hanya sedikit dan

kadang hanya menerima bantuan saja. Hal itu menunjukkan bahwa Guru Isa tidak

pernah meninggalkan tanggung jawabnya meski dalam keadaan sesulit apa pun.

(28) Dia tidak salahkan Fatimah. Gajinya sudah tidak cukup untuk makanmereka. Apalagi sekarang, ketika mereka menerima gaji sudah tidakteratur, dan kadang-kadang hanya menerima apa yang dinamakan“bantuan” saja. (hlm.66)

Satu kenyataan pula bahwa manusia merupakan anggota masyarakat. Oleh

karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia

Page 71: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

57

terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya

harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Nilai tanggung jawab kepada

masyarakat ini nampak pada keterlibatan Guru Isa dalam kegiatan keamanan di

kampungnya (pada kutipan 1). Sebagai anggota masyarakat, ia sadar akan

kewajibannya untuk ikut serta dalam perjuangan melawan penjajahan. Meskipun

dalam hatinya muncul ketidaksetujuan dalam mengikuti perjuangan, ia tetap

melakukan jalan yang sudah dipilihnya sebagai anggota masyarakat yang

bertanggung jawab.

(29) Tidak ada dalam jiwanya kegembiraan membicarakan cara-caramengawal kampung pada malam hari, mengatur siasat pembelaan,dan sebagainya. Tetapi, bagaimana dia akan menolak? Jikaditolaknya, dia akan disyak dan dimusuhi orang sekampung. (hlm.38).

3.4.3 Nilai Kasih Sayang

Nilai kasih sayang merupakan perwujudan perasaan sayang atau perasaan

cinta kepada seseorang. Dalam kehidupan berkeluarga kasih sayang merupakan

kunci kebahagiaan, terutama kebahagiaan anak-anak adalah sesuatu yang bernilai

bagi seorang ayah. Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung tampak perwujudan nilai

kasih sayang Guru Isa kepada anaknya ditunjukkan dengan berbagai cara. Nilai

kasih sayang ini tampak sekali pada Guru Isa yang sangat menyayangi Salim,

anak laki-lakinya. Walaupun Salim hanya seorang anak angkat, Guru Isa selalu

memberikan kasih sayang dan perhatiannya untuk Salim. Berdasarkan kutipan di

bawah ini nampak kebahagiaan terpancar dalam diri Guru Isa dan Salim saat

mereka bisa mandi bersama sambil bermain dan bercanda. Hal ini sebagai bukti

kasih sayang seorang ayah yang sangat tulus kepada anaknya.

Page 72: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

58

(30) Suara anak kecil menjerit ketakutan di luar di bawah jendelamengejutkan Guru Isa. Dia menengok ke luar. Salim kecilmemandang mengumpat. Dia basah kena siraman air. Guru Isaterkejut, dan merasa menyesal benar. Sebentar timbul rasa takutdalam hatinya, kalau Salim akan marah padanya. Orang besar dananak kecil itu berpandang-pandangan demikian sebentar. Lambat-lambat senyum timbul di mulut Salim, dan dia berteriak, “Lagi,siram lagi!”Guru Isa tertawa, dan berkata, “Habis airnya,”Dia memperlihatkankaleng mentega yang kosong dan kemudian berkata, “Dan engkaumasuk kembali ke dalam rumah. Jangan main dalam hujan gerimis.Nanti masuk angina. Kita mandi sama-sama.Di kamar mandi dia bermain-main dengan Salim kecil. Hatinyamenjadi riang kembali. Dan air yang sejuk menyegarkan kepalanya.Dia berpakaian sambil bernyanyi-nyanyi kecil. (hlm. 65).

Terkadang kasih sayang yang timbul dengan taraf rasa sayang yang amat

besar membuat orangtua mempunyai semacam kontrol diri terhadap anak yang

disayanginya. Segala tindakan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya

diusahakan tidak menimbulkan amarah dan mengecewakan si anak. Apabila hal

itu terjadi pasti ada rasa takut pada diri orang tua karena telah membuat si anak

marah. Pada kutipan (30) tampak sikap Guru Isa yang merasa bersalah dan takut

apabila Salim akan marah padanya karena secara tidak sengaja tubuh Salim

tersiram air hujan yang dibuang oleh Guru Isa. Sikap penyesalan itu membuktikan

betapa besar cinta Guru Isa pada Salim sehingga ia tidak mau mengecewakan

Salim. Di samping itu, perwujudan kasih sayang juga ditunjukkan Guru Isa yang

sangat menjaga kesehatan Salim. Dengan rasa sayangnya Guru Isa menyuruh

Salim untuk tidak main di dalam hujan karena ia takut kalau Salim akan sakit. Hal

ini menunjukkan bahwa Guru Isa begitu memberikan perhatian yang besar kepada

anaknya hingga sampai pada hal-hal yang kecil.

Page 73: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

59

Salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya juga sering

tampak pada sikap orang tua yang selalu ingin melindungi anaknya dari segala

macam ketakutan. Sebagai seorang ayah, Guru Isa sangat menjaga dan

melindungi Salim. Pada kutipan di bawah ini nampak keresahan Guru Isa muncul

saat melihat Salim tiba-tiba menangis ketakutan. Peran Guru Isa di sini sangat

besar dalam melindungi si anak dari ketakutan tersebut. Dengan penuh kasih

sayang, Guru Isa mencoba menenangkan anaknya meski dirinya sendiri tak

mampu mengatasi ketakutannya sendiri. Kebahagiaan Salim pun terpancar karena

ia merasakan betapa besar rasa sayang yang diberikan ayahnya padanya.

(31) “Salim takut…,”katanya perlahan-lahan.“Takut? Apa yang engkau takutkan?” tanyanya lembut.]

“Salim takut tidur sendiri dalam gelap,”jawab kanak-kanak itu.“Kalau pakai lampu engkau takut juga?” tanyanya kemudian.Salim menggelengkan kepalanya. Guru Isa berdiri dan memutarknop listrik.“Nah,”katanya, “sekarang terang. Engkau tidak takut lagi. Tidurlah.”Salim tersenyum berterima kasih padanya, dan Guru Isa kembali kekamarnya. (hlm.143-144)

3.4.4 Nilai Kesetiaan

Nilai kesetiaan merupakan nilai keteguhan hati seseorang dalam pendirian,

janji, perkawinan dan persahabatan. Nilai kesetiaan juga suatu kekuatan sebuah

perhubungan. Kesetiaan akan runtuh bila kasih sayang dan perhatian mulai terbagi

dua. Walaupun nilai sebuah kesetiaan itu amat luas tetapi di dalam novel Jalan

Tak Ada Ujung yang akan ditekankan ialah kesetiaan dalam perkawinan dan

persahabatan.

Page 74: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

60

Nilai kesetiaan Guru Isa dalam perkawinan ditunjukkan dengan sikap

Guru Isa yang setia mencintai Fatimah meskipun semenjak dirinya impoten

Fatimah tak lagi mencintainya. Guru Isa rela hidup dalam kesepian dan

kesendiriannya tanpa kasih sayang dari istrinya meskipun sering muncul hasrat

cinta dalam dirinya. Atas dasar cinta Guru Isa dapat menjalani perkawinannya

dengan baik meskipun cobaan selalu menerpanya. Ia selalu berusaha mencintai

Fatimah apa adanya. Ia tidak pernah berpikir untuk mencari wanita lain untuk

dapat membahagiakan dirinya. Ia menyadari bahwa ia sangat takut kehilangan

Fatimah dan dengan kesetiaanlah ia dapat mewujudkan rasa cintanya selama ini.

(32) Dia ingin benar istrinya datang padanya. Atau dia datang padaistrinya. Tidur berdua berdekap-dekap dalam dingin malam hujanmenderas demikian. Membenamkan segala keragu-raguan dalamcemas hatinya di dalam pelukan yang rapat dan panas. Dan tidakberpikir, tidak berpikir. Dan tidak mengingat. Tidak mengingat.Guru Isa menarik napas berat-berat. Dia tahu hal ini tidak mungkin.Tidak mungkin terjadi selama keadaannya masih belum jugaberubah. (hlm. 56)

Tidak mudah untuk mempertahankan kesetiaan jika tidak diiringi dengan

kekuatan diri dan kesabaran. Dalam menjalani kehidupan rumah tangganya, Guru

Isa selalu bersikap sabar pada Fatimah. Ia tidak pernah marah dengan sikap

Fatimah yang tak pernah membalas cintanya. Tanpa kekuatan diri dan kesabaran,

Guru Isa pasti akan menuntut cinta dari Fatimah atau lebih parahnya lagi

meninggalkan Fatimah dan mencari wanita lain yang bisa membahagiakan

dirinya. Namun, kekuatan cinta yang mempertahankan kesetiaan Guru Isa pada

Fatimah.

Page 75: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

61

Perselingkuhan yang dilakukan Fatimah sangat membuat Guru Isa kecewa.

Kesetiaannya selama ini pada Fatimah justru dibalas dengan sebuah

pengkhianatan. Pengkhianatan yang dilakukan oleh istri dan sahabatnya. Namun,

ia menerima kenyataan itu dengan hati yang terbuka. perselingkuhan tersebut

tidak dibalasnya dengan hal yang sama, ia justru tetap setia pada perkawinannya

dengan Fatimah. Meskipun ia tahu rumah tangganya sudah hancur, ia tetap

mempertahankan rumah tangganya.

(33) Dia tahu dia tidak bisa datang pada Fatimah dengan kesepiannya.Tidak bisa datang lagi dengan ketakutannya. Dengan kengeriannya.Dengan kepiluannya. Dengan kesenangan hatinya. Kesenangan hatiyang sudah semakin jarang timbul dalam dirinya, ….(hlm. 132).Tetapi dia masih juga terlalu takut untuk mengakui bahwa ini telahhilang. Di samping ini semua masih juga dia berharap. (hlm. 133)

Kesetiaan dapat pula dimotivasi oleh rasa kesetiakawanan atau

persahabatan. Kesetiaan Guru Isa terhadap Hazil begitu besar sehingga ia rela

mendampingi dan membantu Hazil dalam melakukan aksi-aksi perjuangannya.

Sebuah kesetiaan juga membutuhkan sebuah pengorbanan. Pengorbanan Guru Isa

demi sebuah kesetiakawanan ditunjukkan saat ia harus mempertanggungjawabkan

keterlibatannya dalam aksi-aksi perjuangannya pada pihak Belanda. Walaupun ia

dipukuli berkali-kali di dalam penjara, ia tetap bungkam dan tidak mau

memberikan keterangan mengenai keberadaan Rachmat dan rekan-rekan lainnya

yang terlibat. Ia rela menderita dengan berbagai siksaan daripada harus

berkhianat.

(34) Guru Isa kehilangan akal. Dia tahu benar mengapa dia ditangkap.Tetapi kalau dikatakannya “ya”, tidakkah itu berarti dia harusmenceritakan semuanya dan berkhianat kepada hazil, kepada

Page 76: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

62

Rachmat, dan kepada semuanya? Dia takut mengaku dan dia takutberkhianat. (hlm. 156-157)

3.4.5 Nilai Persahabatan

Nilai persahabatan merupakan nilai persaudaraan yang terjalin karena

hubungan sahabat. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup

tanpa bantuan orang lain. Manusia secara dorongan naluri memerlukan orang lain

sehingga manusia memerlukan pergaulan. Dalam hubungannya dengan manusia

sebagai makhluk sosial, persahabatan tentu tidak dapat dilupakan. Manusia

memerlukan sahabat yang akrab yang dapat menerima apa adanya, menolong

tanpa pamrih, dan siap menampung segala keluh kesah kita. Keadaaan ini

menciptakan citra manusia yang mementingkan persahabatan.

Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung ini nilai persahabatan tampak pada

tokoh Gurtu Isa yang selalu terbuka dan bersahabat dengan siapa saja. Ia tidak

pernah membeda-bedakan orang dalam menjalin persahabatan. Sikapnya yang

bersahabat terwujud dalam persahabatan Guru Isa dengan Hazil, seorang pejuang

muda yang mempunyai semangat perjuangan. Persahabatan yang ditumbuhkan

oleh musik itu terjalin cukup baik dan mereka pun saling berbagi pengalaman

tentang banyak hal. Dengan keahlian Guru Isa bermain biola, ia selalu

mengajarkan pada Hazil tentang teknik bermain biola yang baik dan penuh

penghayatan. Layaknya seorang guru sekaligus seorang ayah, ia membimbing

Hazil dalam bermusik dengan penuh kesabaran.

(35) “Gesekan biolamu, meskipun belum lancar dan mahir, mengandungtenaga,”kata Guru Isa kepada Hazil memuji.“Ya, aku tahu,” kata Hazil, “kesempatan berlatih amat sedikit.”

Page 77: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

63

“Engkau coba sekali lagi. Biarkaan perasaanmu membawamu hanyutmembumbung dengan musik itu. Jangan engkau berpikir.Tenggelamlah ke dalam jiwa musik itu. Engkau bisa…!” (hlm. 37)

(36) Musik. Musik yang menjadi tempat tumbuh persahabatan mereka.Hazil seorang komponis. Beberapa buah ciptaannya pernahdimainkannya untuk Guru Isa. Dan Guru Isa merasa tertarik. Adasesuatu dalam musik Hazil yang mengandung tenaga besar. (hlm. 40)

Persahabatan Guru Isa dan Hazil juga didukung oleh adanya persamaan

ras. Mereka berdua sama-sama penduduk pribumi atau asli Indonesia. Pada masa

revolusi masalah ras sangat diperhatikan. Hal ini tampak adanya diskriminasi ras

di mana pada masa itu banyak orang-orang pendatang terutama orang-orang

Tionghoa yang diasingkan, disiksa, diperkosa, dan dibunuh oleh para pejuang

Indonesia dengan alasan mata-mata musuh. Namun perbedaan ras itu tidak

menjadi masalah bagi Guru Isa untuk bersahabat dengan siapa saja.

Persahabatan mereka sangat erat. Sebagai sahabat sejati, Guru Isa selalu

setia mendengarkan segala curahan hati Hazil terutama mengenai permasalahan

dengan ayahnya yang melarang Hazil untuk berjuang. Ia sangat memahami

perasaan Hazil yang selama ini merasa dikekang oleh ayahnya dan ia

menghormati semangat Hazil yang berapi-api untuk perjuangan kemerdekaan.

(37) “Bagaimana engkau dan ayahmu sekarang?” tanya Guru Isa.“Ah, ayahku,” jawab Hazil, “kemarin dia masih marah padaku,karena kita pulang terlambat dari rapat. Sebentar-dia diam-diam,tidak memperdulikan perjaunganku, tetapi datang pula waktunya diamarah besar benar, karena aku ikut revolusi.“Barangkali ayahmu juga kacau pikirannya,” kata Guru Isa.“Dalam perjuangan kemerdekaan ini, tidak ada tempat pikiran kacaudan ragu-ragu,”kata Hazil. (hlm. 49).

Dalam masalah perjuangan sebenarnya Guru Isa tidak sejalan dengan

Hazil. Bagi Guru Isa perjuangan merupakan suatu mimpi buruk yang terus

Page 78: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

64

menghantuinya. Sebaliknya, bagi Hazil perjuangan melawan penjajah merupakan

cita-cita dalam hidupnya. Namun, perbedaan itu tak membuat persahabatan

mereka jadi tidak baik. Dalam membina sebuah persahabatan diperlukan sikap

menghargai terhadap orang lain. Hal ini tampak pada Guru Isa yang selalu

menghargai setiap pendapat dan tindakan Hazil terutama masalah perjuangan.

Sikap ini dilakukannya demi mempertahankan keutuhan persahabatan mereka. Ia

tidak ingin mengecewakan Hazil yang telah mempercayakan dirinya sebagai

sahabat sekaligus rekan seperjuangannya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut.

(38) Jika dia bisa, tentu dia akan lari dari kekerasan, atau menyerah padakekerasan. Supaya dia dilindungi oleh kekerasan itu, hingga diaterlepas. Tetapi, dia tahu dia tidak bisa ceritakan ini pada Hazil.Hazil pasti akan marah padanya. Dan persahabatan mereka bisaputus. Guru Isa tahu benar, bahwa Hazil berjuang dengan keyakinandan menaruhkan seluruh darahnya. (hlm. 89)

Hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah

ketulusan. Nilai persahabatan yang tulus tidak menuntut suatu balasan atau tanpa

pamrih. Hal tersebut tampak pada sikap Guru Isa yang secara tulus tetap menjalin

persahabatan dengan Hazil meskipun Hazil telah mengkhianati dirinya dengan

berselingkuh dengan Fatimah. Keterlibatannya kembali dalam suatu penyerangan

dengan meledakkan granat di bioskop Rex bersama Hazil dan Rachmat

merupakan perwujudan bahwa Guru Isa sangat mengutamakan persahabatan

(pada kutipan 5).

Pada akhirnya Guru Isa ditangkap oleh pihak Belanda atas pengakuan dari

Hazil di penjara. Pengkhianatan Hazil ini adalah yang kedua kalinya dilakukan

Hazil. Namun, Guru Isa tidak mempersoalkan masalah itu, Guru Isa justru merasa

Page 79: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

65

terluka melihat perubahan yang terjadi pada Hazil yang mengalami ketakutan luar

biasa. Sebagai sahabat Guru Isa ikut merasakan penderitaan yang dialami Hazil.

Hal itu membuat Guru Isa menyadari bahwa setiap orang mempunyai ketakutan

masing-masing dan ketakutan itu sedang menimpa diri Hazil. Ia pun tidak

menyalahkan Hazil atas kejadian yang menimpa dirinya di penjara.

(39) Dan berangsur-angsur, tidak diketahuinya, dia merasa kasihan melihatHazil. Dan dengan perasaan kasihan yang timbul dalam hatinya,timbul rasa kebenciannya pada kekuatan gelap yang bisamenghancurkan seorang manusia seperti Hazil itu. Dan timbul rasaharga dirinya sendiri. Pada saat-saat mereka dibiarkan berdua,dicobanya berbicara dengan Hazil.“Aku tiada marah dan benci padamu,”katanya, “apa yang engkaulakukan aku hendak lakukan, dan telah lama lakukan dalam hatiku.Hanya setiap kali aku hendak mengaku, maka pukulan dantendangan mereka datang yang mengakukan seluruh seluruh uratsarafku. Tetapi kita tidak boleh mengalah pada ini. Orang harusbelajar hidup dengan ketakutan-ketakutannya…” (hlm. 162)

3.5 Rangkuman

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa novel Jalan Tak Ada Ujung

mencerminkan perjuangan kemanusiaan pengarang dalam melawan segala bentuk

ketidakadilan terhadap manusia. Melalui novel ini ia menunjukkan sikap kerasnya

untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan membebaskan manusia dari

ketertekanan hidup. Hal ini membuktikan bahwa sebagai pengarang ia ikut

berperan dan bertanggung jawab mengubah kehidupan masyarakat agar mampu

membina kehidupan yang lebih manusiawi.

Ketertekanan Guru Isa di masa revolusi merupakan salah satu gambaran

pengarang akan ketidakadilan sosial yang dialami manusia. Kegigihan Guru Isa

untuk terus menjalani hidup dalam situasi peperangan dan berbagai

Page 80: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

66

permasalahannya telah memunculkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap

perbuatannya. Apabila dilihat dari sudut pandang pengarang, nilai keberanian

merupakan nilai kemanusiaan utama yang perlu dimiliki setiap manusia dalam

menjalani hidupnya. Dalam novel ini juga tampak digambarkan bahwa keberanian

yang ditampilkan pengarang bukan keberanian fisik melainkan semangat dan

kegigihan manusia dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya secara wajar

dan manusiawi. Hal tersebut tampak pada sikap Guru Isa yang berani untuk

bangkit dari keterpurukan dan selalu bertindak secara manusiawi dalam mengatasi

setiap permasalahannya mulai dari perjuangan, krisis ekonomi, impotensi, dan

perselingkuhan. Dengan keberanian itu ia mampu melewati berbagai

permasalahan yang menimpanya dan berhasil mendapatkan pembebasan dari rasa

takut dan impotensinya.

Di samping itu, tampak adanya nilai-nilai kemanusiaan lain yang

ditampilkan pengarang sebagai nilai kemanusiaan pendukung seperti nilai

kelembutan hati, nilai tanggung jawab, nilai kasih sayang, nilai kesetiaan, dan

nilai persahabatan. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut tampak pada tokoh Guru Isa

dalam menjalani kehidupan sehari-harinya bersama keluarga maupun masyarakat

sehingga Guru Isa mampu membina kehidupan yang lebih manusiawi dengan

orang lain. Dengan demikian sangat jelas bahwa dengan novel ini pengarang

berusaha mengubah kehidupan manusia dan masyarakat ke arah yang lebih baik

dan manusiawi dalam menjalani hidupnya.

Setelah penulis menelusuri perjalanan kemanusiaan di atas, maka dapat

disimpulkan pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak Ada

Page 81: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

67

Ujung bahwa nilai manusia ditentukan oleh perjuangannya dalam

mempertahankan nilai kemanusiaannya. Setiap manusia harus mempunyai

keberanian dalam menjalani hidup terutama berani dalam menghadapi berbagai

permasalahan secara wajar dan manusiawi. Sekali manusia memilih jalan

perjuangan maka ia harus berani menghadapi segala rintangan maupun risiko

yang harus ditanggungnya karena setiap manusia pasti berjuang mencari

kebahagiaan dirinya, keluarganya, dan lingkungan masyarakatnya. Dengan

berpegang pada nilai kemanusiaan, maka manusia akan dapat membina kehidupan

yang lebih manusiawi dengan sesamanya dan mencapai kebahagiaannya.

Page 82: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

68

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penganalisisan yang telah dilakukan, penulis menarik

kesimpulan bahwa novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis mempunyai

pandangan dan pesan kemanusiaan yang sangat mempengaruhi kehidupan

manusia. Pada akhirnya pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis ini berusaha

mengubah kehidupan masyarakat untuk dapat membina kehidupan yang lebih

manusiawi.

Sebelum menganalisis pandangan kemanusiaan Mochtar Lubis terlebih

dahulu dalam Bab II penulis menganalisis struktur tekstual yang berupa struktur

lahir and struktur batin dalam novel Jalan Tak Ada Ujung ini. Dalam

menganalisis struktur lahir, penulis menemukan 35 sekuen dan tampak pula

sebuah struktur alur yang sangat kohesif, yang menghubungkan rangkaian/sekuen

cerita ke dalam sebuah pengertian yang logis. Di samping itu, tampak pula sebuah

struktur alur yang maju (progresif) karena peristiwa yang diceritakan bersifat

kronologis meskipun di bagian tertentu ada sedikit alur flash back. Selanjutnya,

berdasarkan analisis struktur batin (struktur aktan) dalam novel ini ditemukan satu

skema yang menjadi kerangka (alur) utama cerita dengan tokoh Guru Isa yang

menempati posisi subjeknya. Maka, alur utama ini hanya mengembangkan cerita

dengan menampilkan tokoh Guru Isa sebagai pejuang (S) dan pada umumnya

Page 83: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

69

hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh Guru Isa yang berakhir dengan happy

ending.

Dalam Bab III sebelum penulis menguraikan pandangan kemanusiaan

Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak Ada Ujung terlebih dahulu penulis

menguraikan biografi pengarang. Dalam biografi pengarang, penulis menemukan

adanya nilai keberanian yang ditunjukkan pengarang dalam menegakkan

kebenaran dan melawan ketidakadilan yang dialami manusia. Adanya visi

kemanusiaan tersebut memudahkan penulis untuk menganalisis pandangan

pengarang tentang nilai kemanusiaan melalui tokoh Guru Isa.

Penulis membedakan ada dua nilai kemanusiaan yaitu nilai kemanusiaan

utama dan nilai kemanusiaan pendukung. Nilai kemanusiaan utama yaitu nilai

keberanian Guru Isa menghadapi revolusi, nilai keberanian Guru Isa menghadapi

krisis ekonomi, nilai keberanian Guru Isa menghadapi impotensi, dan nilai

keberanian Guru Isa menghadapi perselingkuhan. Dalam nilai kemanusiaan

pendukung, penulis menentukan nilai-nilai kemanusiaan yang digunakan Guru Isa

dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, yaitu nilai kelembutan hati, nilai

tanggung jawab, nilai kasih sayang, nilai kesetiaan, dan nilai persahabatan.

Dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan pandangan

kemanusiaan Mochtar Lubis dalam novel Jalan Tak Ada Ujung bahwa nilai

manusia ditentukan oleh perjuangannya dalam mempertahankan nilai

kemanusiaannya. Setiap manusia harus mempunyai keberanian dalam menjalani

hidup terutama berani dalam menghadapi berbagai permasalahan secara wajar dan

manusiawi. Sekali manusia memilih jalan perjuangan maka ia harus berani

Page 84: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

70

menghadapi segala rintangan maupun risiko yang harus ditanggungnya karena

setiap manusia pasti berjuang mencari kebahagiaan dirinya, keluarganya, dan

lingkungan masyarakatnya. Dengan mewujudkan nilai kemanusiaan, maka

manusia akan dapat membina kehidupan yang lebih manusiawi dengan sesamanya

dan mencapai kebahagiaannya.

4.2 Saran

Novel Jalan Tak Ada Ujung ini masih memiliki banyak permasalahan

yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Novel ini, sebenarnya dapat

diteliti lagi dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Pendekatan ini

untuk mengkaji persoalan impotensi Guru Isa secara mendalam.

Page 85: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

71

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihan. “ In Memoriam” Mochtar Lubis. http://www. mandailing.org/didownload 22 November 2006.

Atmakusumah. 1992. Mochtar Lubis Wartawan Jihad. Jakarta : Kompas.

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar RingkasJakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

Eisy, Muhammad Ridlo. 4 Juli 2004. “In Memoriam Mochtar Lubis, Wartawan,dan Sastrawan Besar Selalu Berusaha Menegakkan Kebenaran”.http://www.pikiran-rakyat.com.didownload 22 November 2006.

Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hadiwardoyo, Dr. Al. Purwa, MSF. 1985. Nilai-Nilai Kemanusiaan Dan HikmatBagi Pendidikan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Hutagalung, M.S. 1968. Djalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis. Jakarta : PT.Gunung Agung.

Kumaris, Prajapita Brahma. 1983. Nilai-Nilai Kemanusiaan, Nilai Moralitas, danNilai Spiritual. Terj. Yogamurti M.R. Bandung : Murnianda BrotherHood.

Lubis, Mochtar. 1978. Manusia Indonesia (Sebuah Pertanggungan Jawab).Jakarta : Yayasan Idayu.

-------------------. 1992. Jalan Tak Ada Ujung. Cet 9. Jakarta : Yayasan OborIndonesia.

Mangunwijaya, Y. B. 1988. Sastra dan Religiositas. Cet. 2. Jakarta : Kanisius.

Oemarjati, Boen S; Saksono Prijanto; dan B. Trisman. 2000. Novel Indonesia 15Tahun Sesudah Kemerdekaan (1946-1960) : Telaah Struktur Estetikadan Tema. Jakarta : Pusat Bahasa.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rosidi, Ajip. 1969. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : PT. Binacipta.

Page 86: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

72

--------------- 1983. Pembinaan Minat Baca, Bahasa, dan Sastera. Surabaya : PT.Bina Ilmu.

Suwondo, Tirto. 2003. Studi Sastra Beberapa Alternatif. Yogyakarta : PT.Hanindita Graha Widyas.

Soekanto. Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja GrafindoPersada.

Teeuw.Prof. A 1959. Pokok dan Tokoh II. Jakarta : PT. Pembangunan.

--------------- 1980. Sastra Baru Indonesia 1. Ende-Flores : Penerbit Nusa Indah-Percetakan Arnoldus.

Wijaya, Putu. 23 Maret 2006. “Sastra Sebagai Refleksi Kemanusiaan“.http://www.bahasa-sastra.web.id/.

Zaimar, Prof. Dr. Okke K. S, dkk. 2005. Pelatihan Kritik Sastra : Strukturalismedan Psikoanalisa. Depok : Departemen Susastra. Fakultas IlmuPengetahuan Budaya. Universitas Indonesia.

Page 87: PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM … · i PANDANGAN KEMANUSIAAN MOCHTAR LUBIS DALAM NOVEL JALAN TAK ADA UJUNG KARYA MOCHTAR LUBIS Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Skripsi Diajukan

73

BIOGRAFI PENULIS

Rosa Dewi Raden lahir di Yogyakarta, tanggal 22

Desember 1983. Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh

penulis antara lain TK Materdai Marsudirini Yogyakarta

(1991 - 1990), SD Marsudirini Yogyakarta (1990 - 1996),

SLTPN 3 Yogyakarta (1996 - 1999), SMU Stella Duce I

Yogyakarta (1999 – 2002), kemudian penulis melanjutkan

ke perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (2002) dengan mengambil Jurusan Sastra

Indonesia di Fakultas Sastra. Penulis menyelesaikan pendidikan perguruan

tingginya tahun 2007 dengan tugas akhir yang berjudul “Pandangan Kemanusiaan

Mochtar Lubis dalam Novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Sebuah

Kajian Sosiologi Sastra” yang kemudian mengantarkan penulis mendapatkan

gelar sarjana sastra.

Pada masa kuliah penulis pernah ikut dalam kegiatan panitia seminar yang

diselenggarakan oleh Sastra Indonesia dan sempat bergabung dalam teater

Bengkel Sastra di Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selain itu kegiatan di luar akademik, penulis menjadi editor di Spell

Newsletter, sebuah media sastra yang dibentuk bersama teman-teman Sastra

Indonesia dan freelance sebagai marketing di Verdommen Design Lab

Yogyakarta.