Akibat Trauma

3
AKIBAT TRAUMA Kelainan yang terjadi akibat trauma dilihat dari 2 aspek, yaitu aspek medik dan aspek yuridis. Aspek medik Berdasarkan prinsip inersia dari Galileo Galilei, benda akan tetap bentuk dan ukurannya sampai ada kekuatan luar yang mengubahnya. Selanjutnya Isaac Newton dengan 3 buah hukumnya menemukan metode untuk mengukur dan menghitung energy. Dengan dasar tersebut diketahui bagaimana suatu energi potensial dalam bentuk kekerasan berubah menjadi energi kinetik yang menimbulkan luka, yaitu kerusakan jaringan yang dapat disertai atau tidak disertai oleh diskontinuitas permukaan kulit. Konsekuensi dari luka yang ditimbulkan oleh trauma dapat berupa: 1. Kelainan fisik/organic , dapat berupa : Hilangnya jaringan atau bagian dari tubuh Hilangnya sebagian atau seluruh organ tertentu 2. Gangguan fungsi dari organ tubuh tertentu : tergantung dari organ/bagian tubuh yang terkena trauma seperti lumpuh, tuli, buta atau terganggunya fungsi organ dalam. 3. Infeksi . Kulit/membrana mukosa merupakan barrier terhadap infeksi. Bila kulit rusak maka kuman dapat masuk melalui luka, bahkan kuman dapat masuk lewat daerah memar atau iritasi akibat benda yang terkontaminasi oleh kuman. 4. Penyakit . 5. Kelainan psikik . Trauma dapat menjadi precipitating factor bagi terjadinya kelainan mental yang spektrumnya amat luas. Secara umum hubungan antara kerusakan jaringan tubuh / organ dengan psikosis post trauma didasarkan atas: Keadaan mental benar-benar sehat sebelum trauma Trauma merusak susunan syaraf pusat Trauma, tanpa mempersoalkan lokasinya, mengancam kehidupan seseorang Trauma menimbulkan kerusakan pada bagian yang struktur atau fungsinya mempengaruhi emosi

description

forensik

Transcript of Akibat Trauma

Page 1: Akibat Trauma

AKIBAT TRAUMA

Kelainan yang terjadi akibat trauma dilihat dari 2 aspek, yaitu aspek medik dan aspek yuridis.

Aspek medik

Berdasarkan prinsip inersia dari Galileo Galilei, benda akan tetap bentuk dan ukurannya sampai ada kekuatan luar yang mengubahnya. Selanjutnya Isaac Newton dengan 3 buah hukumnya menemukan metode untuk mengukur dan menghitung energy.

Dengan dasar tersebut diketahui bagaimana suatu energi potensial dalam bentuk kekerasan berubah menjadi energi kinetik yang menimbulkan luka, yaitu kerusakan jaringan yang dapat disertai atau tidak disertai oleh diskontinuitas permukaan kulit.

Konsekuensi dari luka yang ditimbulkan oleh trauma dapat berupa:

1. Kelainan fisik/organic , dapat berupa : Hilangnya jaringan atau bagian dari tubuh Hilangnya sebagian atau seluruh organ tertentu

2. Gangguan fungsi dari organ tubuh tertentu : tergantung dari organ/bagian tubuh yang terkena trauma seperti lumpuh, tuli, buta atau terganggunya fungsi organ dalam.

3. Infeksi . Kulit/membrana mukosa merupakan barrier terhadap infeksi. Bila kulit rusak maka kuman dapat masuk melalui luka, bahkan kuman dapat masuk lewat daerah memar atau iritasi akibat benda yang terkontaminasi oleh kuman.

4. Penyakit .5. Kelainan psikik . Trauma dapat menjadi precipitating factor bagi terjadinya kelainan mental

yang spektrumnya amat luas.Secara umum hubungan antara kerusakan jaringan tubuh / organ dengan psikosis post trauma didasarkan atas:

Keadaan mental benar-benar sehat sebelum trauma Trauma merusak susunan syaraf pusat Trauma, tanpa mempersoalkan lokasinya, mengancam kehidupan seseorang Trauma menimbulkan kerusakan pada bagian yang struktur atau fungsinya

mempengaruhi emosi Korban cemas akan lamanya waktu penderitaan Psikosis terjadi dalam tenggang waktu yang masuk akal Korban dihantui oleh kejadian yang menimpanya.

Page 2: Akibat Trauma

KONTEK PERISTIWA PENYEBAB LUKA

Latar belakang terjadinya luka dapat disebabkan oleh :

1. Pembunuhan.Ciri-ciri lukanya adalah:o Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu daerah yang mematikan maupun tidak mematikan.o Lokasi tersebut di daerah yang dapat dijangkau maupun tidak oleh tangan korban.o Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata.o Ditemukan luka tangkisan, yaitu pada korban yang sadar ketika mengalami serangan, dan

terjadi akibat reflek menahan serangan sehingga letak luka biasanya pada lengan bawah bagian luar.

2. Bunuh diri.Ciri-ciri lukanya adalah:o Lokasi luka pada daerah yang dapat mematikan secara cepat.o Lokasi tersebut dapat dijangkau oleh tangan yang bersangkutan.o Pakaian yang menutupi luka tidak ikut robek oleh senjata.o Ditemukan luka-luka percobaan (tentative wounds) , terjadi karena yang bersangkutan

masih ragu atau sedang memilih letak senjata yang pas sambil mengumpulkan keberaniannya, sehingga terdapat ciri berikut:

Jumlahnya lebih dari satu. Lokasinya di sekitar luka yang memastikan. Kualitas lukanya dangkal. Tidak mematikan.

3. Kecelakaan.Jika ciri-ciri luka yang ditemukan tidak menggambarkan pembunuhan atau bunuh diri maka kemungkinannya adalah akibat kecelakaan. Untuk lebih memastikannya dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian.