Akad Tabarru Dan Tijarah

6
TABARRU’ Akad Tabarru’ (gratuitous contract) adalah perjanjian yang bersifat non profit transaction (transaksi nirlaba), yakni perjanjian transaksi yang tidak ditujukan untuk memeperoleh keuntungan akan tetapi hanya semata untuk tolong-menolong, tabarru’ berasal dari kata birr dalam bahasa arab yang artinya kebaikan. Dalam akad tabarru’ pihak yang berbuat kebaikan tidak boleh sedikititpun mengambil keuntungan dari akad tersebut,tujuan akad tersebut hanya semata mengharap imbalan dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun pihak yang berbuat baik diperbolehkan untuk sekadar menutupi biaya (cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut tanpa mengambil keuntungan. Ada tiga bentuk akad tabarru’, yaitu : 1. Meminjamkan Uang (lending Rp) Akad meminjamkan uang dibagi lagi menjadi tiga jenisnya, apabila meminjamkan uang tanpa disertai syarat apapun selain pengembalian pada waktu tertentu maka disebut Qard. Jika si pemberi pinjaman mensyaratkan suatu jaminan tertentu atau jumlah tertentu maka bentuk pemberian seperti ini disebut Rahn. Yang ketiga, jika memberikan pinjaman dengan maksud untuk mengambil alih piutang kepada pihak lain, maka bentuknya adalah hiwalah. 2. Meminjamkan Jasa Kita (lending yourself)

description

Akad Tabarru Dan Tijarah

Transcript of Akad Tabarru Dan Tijarah

Page 1: Akad Tabarru Dan Tijarah

TABARRU’

Akad Tabarru’ (gratuitous contract) adalah perjanjian yang bersifat non profit transaction

(transaksi nirlaba), yakni perjanjian transaksi yang tidak ditujukan untuk memeperoleh

keuntungan akan tetapi hanya semata untuk tolong-menolong, tabarru’ berasal dari kata birr

dalam bahasa arab yang artinya kebaikan. Dalam akad tabarru’ pihak yang berbuat kebaikan

tidak boleh sedikititpun mengambil keuntungan dari akad tersebut,tujuan akad tersebut

hanya semata mengharap imbalan dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun pihak yang

berbuat baik diperbolehkan untuk sekadar menutupi biaya (cover the cost) yang

dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut tanpa mengambil keuntungan.

Ada tiga bentuk akad tabarru’, yaitu :

1. Meminjamkan Uang (lending Rp)

Akad meminjamkan uang dibagi lagi menjadi tiga jenisnya, apabila meminjamkan uang tanpa

disertai syarat apapun selain pengembalian pada waktu tertentu maka disebut Qard.

Jika si pemberi pinjaman mensyaratkan suatu jaminan tertentu atau jumlah tertentu maka

bentuk pemberian seperti ini disebut Rahn.

Yang ketiga, jika memberikan pinjaman dengan maksud untuk mengambil alih piutang

kepada pihak lain, maka bentuknya adalah hiwalah.

2. Meminjamkan Jasa Kita (lending yourself)

Seperti halnya meminjamkan uang, meminjamkan jasa juga dibagi menjadi tiga jenisnya,

yakni jika meminjamkan jasa kita untuk melakukan sesuatu atas nama orang lain maka

disebut wkalah.

Selanjutnya apabila meminjamkan jasa kita dengan rician tugas penitipan dan pemeliharaan

maka disebut Wadi’ah.

Ketiga, yakni wakalah bersyarat yang disebut kafalah, terjadi apabila syarat terpenuhi.

3. Memberikan sesuatu (giving something)

Akad memberikan sesuatu diantaranya hibah, shodaqoh, waqaf, hadiah, dll.

Page 2: Akad Tabarru Dan Tijarah

Apabila akad tabarru’ telah disepakai atara kedua belah pihak maka akad tersebut tidak boleh

berubah menjadi akad Tijarah (akad komersil).

TIJARAH

Tijarah (compensational contract) adalah akad yang berkebalikan dengan akad tabarru’

dimana akad tijarah diperuntukkan untuk memperoleh keuntungan komersil.

berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, akad tijarah pun dapat dibagi

menjadi dua kelompok besar, yakni:

1. Natural Uncertainty Contracts

Dalam akad ini masing-masing pihak yang bertransaksi saling mencampurkan aset (real

maupun financial) menjadi satu kesatuan dan kemudian menanggung resikomaupun

keuntungan secara bersama-sama. contoh dari Natural Uncertainty Contracts adalah :

Mudharabah : yakni, akad antara dua pihak (orang) saling menanggung, salah satu pihak

menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah

ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah

ditentukan.

Musyarakah : akad kerjasama yang terjadi antara pemilik modal (mitra musyarakah) untuk

menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan

nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara

proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

Sukuk (obligasi syariah): merupakan surat utang yang sesuai dengan prinsip syariah.

Saham syariah : yang produknya harus sesuai syariah. Syarat lainnya: a) perusahaan tersebut

memiliki piutang dagang yang relative lebih kecil dibandingkan total asetnya, b) perusahaan

tersebut memiliki utang yang kecil dibandingkan nilai kapitalisasi pasar, c) perusahaan

memiliki pendapatan bunga kecil.

2. Natural Certainty Contracts

Adalah akad dengan cara kedua belah pihak saling mempertukarkan aset yang dimilkinya

karena itu objek yang dipertukarkan (barang atau jasa) harus ditetapkan secara pasti baik

harga, jumlah, kualitas, dan waktu penyerahannya. Dalam akad ini akan diperoleh imbal hasil

Page 3: Akad Tabarru Dan Tijarah

yang tetap dan pasti karena telah ditetapkan diawal akad. Contoh dari Natural Certainty

Contracts adalah :

Murabahah: transaksi penjualan barang dengan menyatakan biaya perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli.

Salam: transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Barang diserahkan

secara tangguh, sedangkan pembayarannya dilakukan secara tunai.

Istishna’: memiliki system yang mirip dengan salam, namun dalam istishna’ pembayaran

dapat dilakukan di muka, cicilan dalam beberapa kali (termin) atau ditangguhkan selama

jangka waktu tertentu.

Ijarah: akad sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan

manfaat atas objek sewa yang disewakan.

Berbeda dengan akad tabarru’ yang tidak boleh berubah akad menjadi tijarah, dalam akad

tijarah apabila kedua belah pihak sepakat untuk mengganti menjadi akad tabarru’ hal itu

diperbolehkan.

Daftar pustaka :

Agusta, Rizki. "Pengertian Akad Tabarru’ dan Jenisnya". 24 Juni 2014

httpa://accounting-media.blogspot.com/2014/06/pengertian-akad-tijarah-dan-jenisnya.html

Agusta, Rizki. "Pengertian Akad Tijarah dan Jenisnya". 15 Juni 2014

httpa://accounting-media.blogspot.com/2014/06/pengertian-akad-tijarah-dan-jenisnya.html

Al hushein, Imron. "AKAD TABARU DAN TIJARAH". 17 Januari 2012

http://alhushein.blogspot.com/2012/01/akad-tabaru-dan-tijarah.html

Page 4: Akad Tabarru Dan Tijarah

AKAD TABARRU’ DAN TIJARAH

Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Fiqih Muamalah

Oleh :

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015