Ak. Syariah

12
29 KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH, KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH, KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH, KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH, DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Minarni Minarni Minarni Minarni Mahasiswa Magister Studi Islam, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak Abstrak Abstrak Abstrak Artikel ini menganalisis beberapa konsep penting, yaitu pengawasan pada lembaga keuangan syariah, kerangka audit syariah, dan tata kelola perusahaan bagi lembaga keuangan syariah. Kajian dilakukan dengan studi pustaka mengacu pada kajian terdahulu terkait topik yang relevan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengawasan pada bank syariah, audit syariah dan tata kelola perusahaan tidak berarti dapat menggantikan tugas manajemen bank dan tidak menjamin bank bebas dari krisis, kerugian maupun kebangkrutan. Untuk itu Bank Indonesia hendaknya mendukung kegiatan pengawasan perbankan Syariah yang melibatkan DSN dan DPS. Audit syariah juga hendaknya dijalankan sesuai standar audit AAOFI.Sedangkan tata kelola perusahaan hendaklah dimaksimalkan agar memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Kata Kunci Kata Kunci Kata Kunci Kata Kunci: pengawasan lembaga keuangan syariah, audit syariah, tata kelola perusahaan yang baik Abstract Abstract Abstract Abstract This article analyzedsome important concepts such us supervisory, sharia auditing, and good cor- porate governance for Islamic finance institutions. Analysis was conducted using library research based on previous relevan studies. The results suggested that the existence of Islamic finance insti- tutions supervisory, sharia auditing, and good corporate governancecould not replace bank man- agement functions as well as was not a guarantee of lack of bank crisis, failure even bancruptcy. Therefore, it urguedBank of Indonesia to support Islamic finance institutions supervisory which involved DSN (National Sharia Board) and DPS (Sharia Supervisory Board). Haria auditing should also be endorsed as AAOFI standar while corporate governanceshould be optimized to ful- fill corporate social responsibility. Keywords Keywords Keywords Keywords: Islamic finance institutions supervisory, sharia auditing, good corporate governance I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN Bank Syariah menjadi salah satu bagian dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang memiliki karakteristik berbeda dengan entitas konvensional. Perbedaan karakter tersebut mempengaruhi bentuk dan standar dalam kegiatan pengawasan lembaga bank syariah termasukpelaksanaan auditnya. Pengawasan bank syariah yang berada dalam

description

Akuntansi

Transcript of Ak. Syariah

29 KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH,KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH,KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH,KONSEP PENGAWASAN, KERANGKA AUDIT SYARIAH, DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN TATA KELOLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Minarni Minarni Minarni Minarni Mahasiswa Magister Studi Islam, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak Abstrak Abstrak Abstrak Artikelinimenganalisisbeberapakonseppenting,yaitupengawasanpadalembagakeuangan syariah, kerangka audit syariah, dan tata kelola perusahaan bagi lembaga keuangan syariah. Kajian dilakukandenganstudipustakamengacupadakajianterdahuluterkaittopikyangrelevan. Hasilnyamenunjukkanbahwapengawasanpadabanksyariah,auditsyariahdantatakelola perusahaantidakberartidapatmenggantikantugasmanajemenbankdantidakmenjaminbank bebasdarikrisis,kerugianmaupunkebangkrutan.UntukituBankIndonesiahendaknya mendukungkegiatanpengawasanperbankanSyariahyangmelibatkanDSNdanDPS.Audit syariah juga hendaknya dijalankan sesuai standar audit AAOFI.Sedangkan tata kelola perusahaan hendaklah dimaksimalkan agar memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Kata Kunci Kata Kunci Kata Kunci Kata Kunci: pengawasan lembaga keuangan syariah, audit syariah, tata kelola perusahaan yang baik Abstract Abstract Abstract Abstract This article analyzedsome important concepts such us supervisory, sharia auditing, and good cor-porate governance for Islamic finance institutions. Analysis was conducted using library research based on previous relevan studies. The results suggested that the existence of Islamic finance insti-tutions supervisory, sharia auditing, and good corporate governancecould not replace bank man-agement functions as well as wasnot a guaranteeof lack of bank crisis, failure even bancruptcy. Therefore, it urguedBank of Indonesia to support Islamic finance institutionssupervisory which involvedDSN(NationalShariaBoard)andDPS(ShariaSupervisoryBoard).Hariaauditing should also be endorsed as AAOFI standar while corporate governanceshould be optimized to ful-fill corporate social responsibility. Keywords Keywords Keywords Keywords:Islamicfinanceinstitutionssupervisory,shariaauditing,goodcorporate governance I II I. .. .PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BankSyariahmenjadisalahsatubagiandariLembagaKeuanganSyariah(LKS) yangmemilikikarakteristikberbedadenganentitaskonvensional.Perbedaankarakter tersebut mempengaruhi bentuk dan standardalam kegiatan pengawasan lembaga bank syariahtermasukpelaksanaanauditnya.Pengawasanbanksyariahyangberadadalam Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 30 otoritasBankIndonesia(BI)1danDewanSyariahNasional(DSN)dilakukandalam rangkamenjagakepatuhanterhadapprinsip-prinsipdanaturansyariahdalam operasional kegiatannya dan pelaporannya sesuai konsep perbankan syariah serta sesuai prinsipakuntansibertemaumum.2Dalamhalini,DewanPengawasSyariah(DPS) memilikiperanyangutamadalampengendaliandalamaspeksyariahdanauditor memilikiperanutamadalammenguji(examination)penyajianlaporankeuanganyang fair.AdapunstandaraudityangberlakupadaLKStermasukbankSyariahadalah standaraudityangdikeluarkandandisahkanolehAAOIFI(AccountingandAuditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang berada di Manama, Bahrain. LKS khususnya bank syariahbergerak di sektor keuangan (finance)yang umumnya memilikirisikoyangtinggidalampengelolaanbisnisnya.Olehkarenaitu,disamping adanyapengawasandanauditsyariah,diperlukanelemenlainyangmendukung kesuksesanperbankansyariahyaitugoodcorporategovernance(tatakelolaperusahaan yangbaik).Tujuancorporategovernancesecaraumumadalahuntukmewujudkan keadilan bagi seluruh pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder). DalammewujudkanpengawasanbanksyariahyangefektifdanefisienmakaBI, DSN,danDPSharussalingbekerjasamadalammengembantugasnyadengansebaik-baiknya.Danuntukmewujudkangoodcorporategovernanceseluruhpihakbaikdewan direksi,manajemenbank,auditor,stakeholderdanpihaklainnyaharussaling memberikaninformasiyangbenargunamendukungpertanggungjawabanmasing-masing pihak kepada otoritas yang sesuai dan kepada masyarakat yang bermitra dengan BankSyariah.Seluruhupayatersebutmemerlukandukungandaripemerintahyang diwakiliolehBIyangtelahdiberikankepercayaandalammembuatkebijakanberupa regulasi-regulasi yang terarah, efisien dan efektif. Artikelinidimaksudkanuntukmenganalisabeberapakonseppenting,yaitu pengawasanpadalembagakeuangansyariah,kerangkaauditsyariah,dantatakelola perusahaan bagi lembaga keuangan syariahsecara umum. Kajian dilakukan dengan studi pustaka mengacu pada kajian terdahulu dan diakhiri dengan analisis kritis. II II II II. .. .KONSEP PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH KONSEP PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH KONSEP PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH KONSEP PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Konseppengawasanterhadappraktekkeuanganyangdilakukanpadalembaga keuangansyariahmemilikisejumlahlandasan,yaitulandasansyariahdanlandasan hukumpositifyangberlakudiIndonesia.Landasansyariahyangbiasadiacumisalnya adalahpemahamanterhadapQS.Al-Ashr[103]ayat1-3yangterjemahannyaadalah 1SesuaidenganUUNo.21tahun2011tentangOtoritasJasaKeuangan(OJK),kewenangan mengawasi perbankan, termasuk bank syariah, secara bertahap akan dilakukan oleh OJK. 2Dalamkonteksinternasionalmemangterdapatsejumlahperbedaandalampenyajianlaporan sebagaikonsekuensiperbedaanpendekatanterhadappengaturankeuanganSyariah.LihatRifaat AhmedAbdelKarim(2001),InternationalAccountingHarmonisation,BankingRegulation,and Islamic Bank, The International Journal of Accounting, Volume 36, Issue 2, May 2001, pp. 169193. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 31 Volume IV, No. 1, Juli 2010 "Demimasa.Sesungguhnyamanusiaitubenar-benardalamkerugian,kecualiorang-orang yangberimandanmengerjakanamalsalehdannasehatmenasehatisupayamentaati kebenarandannasehatmenasehatisupayamenetapikesabaran."Pemahamandan pemaknaan secara luas terhadap ayat-ayat dalam surat ini menunjukkan bahwa manusia padaumumnyaakanmengalamikerugiankecualijikamampusalingmenasehatiatau saling mengontrol. Adapunlandasanhukumpositifantaralaindapatdiacupadaperaturan perundanganyangmenempatkanBIsebagaiotoritaspengawasbank.BankIndonesia adalahlembagayangdiberiotoritasolehpemerintahdalampengawasanperbankandi Indonesia(termasukperbankansyariah).HalinidijelaskandalamPasal29(1) (UU.No.7/1992 sebagaimana diubah dengan) UU No.10 Th.1998 tentang Perbankan yangberbunyiPembinaandanpengawasanbankdilakukanolehBankIndonesia.3 AdapundalamPasal8UUNo.3/2004tentangPerubahanatasUUNo.23Th.1999 tentang Bank Indonesia dinyatakan bahwa Bank Indonesia mempunyai tiga tugas, yaitu a)menetapkandanmelaksanakankebijakanmoneter;b)mengaturdanmenjaga kelancaran sistem pembayaran; dan c) mengatur dan mengawasi bank. PengaturandanpengawasanbanksyariahyangdilakukanolehBImeliputiaspek produkdantransaksi.HaltersebutterincidalamPBINo.7/35/PBI/2005perubahan atasNo.6/24/PBI/2004tentangBankUmumYangMelaksanakanKegiatanUsaha BerdasarkanPrinsipSyariah.Setiapbanksyariahpadadasarnyawajibmenerapkan prinsipsyariahdanprinsipkehati-hatiandalammelakukankegiatanusahanyayang meliputi4: a.melakukanpenghimpunandanadarimasyarakatdalambentuksimpanandan investasi,antaralain:(1)giroberdasarkanprinsipwadiah;(2)tabungan berdasarkanprinsipwadiahdanataumudharabah;atau(3)depositoberjangka berdasarkan prinsip mudharabah b.melakukanpenyalurandanamelalui:(1)prinsipjualbeliberdasarkanakadantara lain: murabahah, istishna, salam. (2) prinsip bagi hasil berdasarkan akad antara lain: mudharabahdanmusyarakah.(3).prinsipsewamenyewaberdasarkanakadantara lain:ijarahdanijarahmuntahiyabittamlik.(4)prinsippinjammeminjam berdasarkan akad qardh. c.melakukanpemberianjasapelayananperbankanberdasarkanakadantaralain:(1) wakalah (2) hawalah (3) kafalah (4) rahn. d.membeli, menjual dan/atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yangditerbitkanatasdasartransaksinyata(underlyingtransaction)berdasarkan prinsip syariah; 3Muhammad(2012).HandOutMataKuliahLembagaPerekonomianIslam.Yogyakarta: Magister Studi Islam, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia. 4PeraturanBankIndonesiaNo.6/24/PBI/2004tentangBankUmumYangMelaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah Bab V Kegiatan Usaha Pasal 36. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 32 e.membelisuratberhargaberdasarkanprinsipSyariahyangditerbitkanoleh Pemerintah dan/atau Bank Indonesia, dll. Mengingatberagamnyakegiatanbanksyariahditambahdengankewajiban mentaati aturan syariah, maka proses pengawasan melalui lembaga independen menjadi urgendilakukan.DalamkonteksIndonesia,tugasmengawasiaspeksyariahdari operasionalbanksyariahinimenjadikewenanganDewanSyariahNasionalatau disingkatDSN.DSNadalahlembagayangdibentukolehMajelisUlamaIndonesia (MUI)yangmempunyaifungsimelaksanakantugas-tugasMUIdalammenangani masalah-masalahyangberhubungandenganaktivitaslembagakeuanganSyariah.Salah satu tugas pokok DSN adalah mengkaji, menggali, dan merumuskan nilai dan prinsip-prinsiphukumIslam(Syariah)dalambentukfatwauntukdijadikanpedomandalam kegiatantransaksidilembagakeuangansyariah.5DSNmerupakansatu-satunyabadan yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa Syariahterhadap jenis-jenis kegiatan, produk,danjasakeuangansyariah,sertamengawasipenerapanfatwadimaksudoleh lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. TugasutamaDewanSyariahNasionalmengacupadaKeputusanDSNNo.01 tahun2000tentangPedomanDasarDewanSyariahNasionalMUI,antaralain meliputi:(1)menumbuhkembangkanpenerapannilai-nilaisyariahdalamkegiatan perekonomianpadaumumnyadankeuangankhususnya;(2)mengeluarkanfatwaatas jenis-jeniskegiatanusaha;(3)mengeluarkanfatwaatasprodukdanjasakeuangan syariah; dan (4) mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.6 DSNmemilikisifatyangmenyeluruhdalamartianpengawasanyang dilakukannyabersifatnasional.Sedangkandalamprakteknyapengawasanyang bersifat lebihlokalpadabanksyariahsecaralangsungperludilakukan.Untukmengawasibank syariahsecara lebih langsung, maka kepanjangan tangan DSN berupa Dewan Pengawas Syariah(DPS)pundibentuk.PembentukanDewanPengawasSyariahantaralain didasaripadakesadaranakanpentingnyamenjagakegiatanusahabanksyariahagar senantiasaberjalansesuaidengannilai-nilaisyariah.Selainitu,pengawasanyanglebih melekat dinilai perlu dilakukan sehingga kinerja bank syariahdapatterusdipantau agar sesuaidenganfatwaDSN.Dalamkerangkainilah,makadibentukDewanPengawas Syariahsesuai ketentuan penjelasan UU No.10 Tahun 1998 Pasal 6 huruf m. Dalamketentuanpenjelasantersebutdiaturbahwapokok-pokokketentuanyang ditetapkanolehBankIndonesiaterkaitbanksyariahantaralainmemuat(a)kegiatan usahadanproduk-produkbankberdasarkanprinsipsyariah;(b)pembentukandan tugasDewanPengawasSyariah;dan(c)persyaratanbagipembukaankantorcabang yangmelakukankegiatanusahasecarakonvensionaluntukmelakukankegiatanusaha 5Rifqi Muhammad (2008). Akuntansi Keuangan Syari'ah. Yogyakarta: P3EI Press. 6RasyidRizani(2012),PenerapanPrinsipSyariahdalamProdukPerbankanSyariahArtikel DirektoratJenderalBadanPeradilanAgama,MahkamahAgungRI,diaksesdari http://www.badilag.net/data/ARTIKEL/Penerapan%20prinsip%20syariah%20di%20bank%20syariah.pdf pada 15 Mei 2013. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 33 Volume IV, No. 1, Juli 2010 berdasarkanPrinsipSyariah.Dengandemikian,keberadaanDewanPengawas Syariahmendapatkan legalitas yang kuat dalam sistem perundangan di Indonesia. DewanPengawasSyariahmelaksanakantugasnyamengawasibanksyariahdengan sejumlah ketentuan, diantaranya wajib mengikuti fatwa dari DSN dan statusnya sebagai dewanyangditempatkandibanksyariahyangkeanggotaannyaditetapkanberdasarkan rekomendasiDSNyangbertugasmengawasipenerapanprinsipsyariahdalamkegiatan usahabank.Selainitu,keanggotaanDewanPengawasSyariahjugaharusmendapat persetujuan BI. Adapunmengenaipedomanpengawasanmaupuntatacarapenyampaianlaporan hasil pengawasan telah diatus dalam Surat Edaran No. 8/19/DPBS tanggal 24 Agustus 2006 Perihal Pedoman Pengawasan Syariah dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan bagi DPS. Laporan hasil pengawasan Syariah beserta kertas kerja pengawasan yang telah disusun oleh DPS, sesuai dengan peraturan ini, disampaikan kepada Direksi, Komisaris, DSN,danjugaBI.LaporanhasilpengawasanSyariahitusendiri,setidaknyaharus memuatbeberapahal,yaitu:(1)hasilpengawasanataskesesuaiankegiatanoperasional bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI; (2) opini syariah7 atas pedoman operasionaldanprodukyangdikeluarkanolehbank;(3)hasilkajianatasprodukdan jasabaruyangbelumadafatwauntukdimintakanfatwakepadaDSN-MUI;dan(4) opinisyariahataspelaksanaanoperasionalbanksecarakeseluruhandalamlaporan publikasi bank. III III III III. .. .KERANGKA AUDIT SYARIAH KERANGKA AUDIT SYARIAH KERANGKA AUDIT SYARIAH KERANGKA AUDIT SYARIAH Landasansyariahdaripelaksanaanauditsyariahantaralaindapatdirujukpada penafsiran atas QS. Al Hujurat [49]: 6 yang terjemahan artinya adalah sebagai berikut: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, makaperiksalahdengantelitiagarkamutidakmenimpakansuatumusibahkepadasuatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."Ayatinimenunjukkanpentingnyapemeriksaansecaratelitiatassebuahinformasi karenabisamenjadipenyebabterjadinyamusibahataubencana.Dalamkonteksaudit syariah,pemeriksaanlaporankeuangandaninformasikeuanganlainnyajugamenjadi sangatpenting,mengingatkeduanyadapatmenjadisumbermalapetakaekonomi berupa krisis dan sebagainya jika tidak dikelola secara maksimal. Auditsyariahdapatdimaknaisebagaisuatuprosesuntukmemastikanbahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh institusi keuangan Islam tidak melanggar syariah ataupengujiankepatuhansyariahsecaramenyeluruhterhadapaktivitasbank syariah.Tujuanauditsyariahadalahuntukmemastikankesesuaianseluruhoperasional 7OpiniSyari'ahadalahpendapatkolektifdariDPSyangtelahdibahassecaracermatdan mendalam mengenai kedudukan /ketentuan syari'ah yang berkaitan dengan produk atau aktivitas LKS. OpiniSyari'ahdapatdijadikanpedomansementarasebelumadanyafatwaDSNtentangmasalah tertentu. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 34 bankdenganprinsipdanaturansyariahyangdigunakansebagaipedomanbagi manajemen dalam mengoperasikan bank syariah. Hal-hal yang dilakukan pada audit bank syariah meliputi8: a.pengungkapankewajaranpenyajianlaporankeuangandanunsurkepatuhan syariah, b.memeriksaakuntingdalamaspekproduk,baiksumberdanaataupun pembiayaan, c.pemeriksaan distribusi profit d.pengakuan pendapatan cash basis secara riil e.pengakuan beban secara accrual basis f.dalam hubungan dengan bank koresponden depositori, pengakuan pendapatan dengan bagi hasil.g.pemeriksaan atas sumber dan penggunaan zakat h.ada tidaknya transaksi yang mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai dengan syariah Hal-hal di atas adalah unsur-unsur yang harus ada dalam audit syariah, meskipun demikian prosedur audit yang telah ada tetap memiliki peran dalam audit pada perbankan syariah. Prosedur audit secara umum antara lain9: a.proseduranalitis/mempelajaridanmembandingkandatayangmemiliki hubungan b.menginspeksi/pemeriksaandokumen,catatandanpemeriksaanfisikatas sumber-sumber berwujud, c.mengkonfirmasi/pengajuanpertanyaanpadapihakinternataueksternuntuk mendapat informasi d.menghitung dan menelusur dokumen e.mencocokkan ke dokumen. AAOIFI(AccountingandAuditingOrganizationforIslamicFinancialInstitutions) sebagaimana telah disebutkan sebelumnya mengeluarkan dan mensahkan standar audit yangberlakupadalembagakeuangansyariahtermasukbankyangkemudianbanyak diacudiberbagainegara.StandarAuditingAAOIFIuntukauditpadalembaga keuangan syariah sendiri mencakup lima standar, yaitu tujuan dan prinsip (objective and principlesofauditing),laporanauditor(auditorsreport),ketentuanketerlibatanaudit (termsofauditengagement),lembagapengawassyariah(shariasupervisoryboard), tinjauansyariah(shariareview).10Adapunpenjelasansingkatdarikelimastandar tersebut adalah sebagai berikut: 8M.Syafi'iAntonio(2001).BankSyari'ahDariTeoriKePraktek.Jakarta:GenaInsaniPress bekerjasama dengan Tazkia Cendekia 9Al Haryono Jusup (2001). Auditing. Yogyakarta: STIE YKPN 10Rifaat Ahmed Abdel-Karim (1999), Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institutions,ProceedingsoftheSecondHarvardUniversityForumonIslamicFinance:IslamicFinance Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 35 Volume IV, No. 1, Juli 2010 Pertamaterkaittujuandanprinsip.Tujuandarisebuahauditlaporankeuangan yaituuntukmemungkinkanauditormenyampaikanopiniataslaporankeuangan tertentudalamsemuahalyangmaterialdansesuaidenganaturandanprinsipIslam, AAOIFI,standarakuntansinasionalyangrelevan,sertapraktekdinegeriyang mengoperasikanlembagakeuangan.Adapunprinsipetikaprofesimeliputi,kebenaran, integritas,dapatdipercaya,keadilandankewajaran,kejujuran,independen,objekivitas, kemampuanprofessional,bekerjahati-hati,menjagakerahasiaan,perilakuprofessional dan menguasai standar teknis. Keduaterkaitlaporanauditor.Elemendasardarilaporanauditor(judul,alamat, paragrafpembukaanataupengenalan,cakupanparagraf(gambarandariaudit),acuan ASIFI dan standar nasional yang relevan atau praktek, Uraian pekerjaan yang dilakukan auditor,Paragrafopiniberisisebuahungkapanopinitentanglaporankeuangan, Tanggal Laporan, Alamat Auditor dan Tanda Tangan Auditor). Terkait ruang lingkup paragraf,laporanauditorharusmenggambarkancakupanauditdenganmenyatakan bahwaaudittelahdilaksanakansesuaiASIFIdanstandarnasionalyangrelevanatau praktektelahsesuaidantidakmelanggaraturandanprinsipSyariah.Ruanglingkup mengacu pada kemampuan auditor untuk melaksanakan prosedur audit yang dianggap pentingdalamhalitu.Halinimeyakinkanparapembacabahwaaudittelahberjalan sesuaiketetapanstandarmaupunpraktek.Disampingitujugatelahsesuaidengan standar auditing nasional atau praktek mengikuti negara tempat auditor berada, hal ini terlihatdalamalamatauditor.Laporanitutermasuksebuahpernyataanbahwaaudit telahdirencanakandandilaksanakanuntukmemperolehjaminanlayakmengenai apakah laporan keuangan bebas dari pernyataan salah yang material. Laporan auditor harus menggambarkan, antara lain: a.pengujian,padasebuahujidasar,buktiyangmendukungsejumlahlaporan keuangan dan pengungkapan. b.menilai/menaksirprinsipakuntansiyangdigunakandalampersiapanlaporan keuangan. c.menilaiperkiraansignifikanyangdibuatolehmanajemendalampersiapan laporan keuangan. d.mengevaluasi presentasi laporan keuangan secara keseluruhan. Ketigaterkaitketentuanketerlibatanaudit.Auditordanklienharusmenyetujui ketentuanperjanjian.Istilahsetujuperludisampaikandalamsuratpenugasanaudit sesuaikontrak.Isidasarsuratperjanjianadalahdokumensuratpenunjukandan menegaskantanggungjawabauditoruntukkliendanbentuksetiaplaporanyangakan diberikanolehauditor.Keempatberkaitandenganshariasupervisoryboardyangintinya berisi penunjukan, komposisi dan laporan DPS. intothe21Century,(Cambridge,Massachusetts:CenterforMiddleEasternStudies,Harvard University, 1999), pp.239-241. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 36 KelimaberkaitandengantijuanuanSyariah(shariareview).Shari'ahreview merupakansebuahpengujianyangluasdarikepatuhanSyariahsebuahLKS,dalam seluruhkegiatannya.Pengujianinimeliputipenunjukan,persetujuan,kebijakan, produk,transaksi,memorandum(suratperingatan),dananggarandasardari perserikatan,laporankeuangan,laporan(khususnyaauditinternaldanpengawasan bankcentral),sirkulasi,dll.Tujuandarisebuahshari'areviewadalahuntukmemastikan bahwaseluruhaktivitasyangdiselenggarakandalamLKStidakbertentangandengan Syariah.DPSbertanggungjawabuntukmembuatdanmengungkapkansebuahopini dari suatu Lembaga Keuangan Syariah terhadap kepatuhannya pada Syariah. Secara ringkas, audit Syariah terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pengujian danpelaporan.11Dengankerangkainidanpenjelasandiatas,makanampaksejumlah perbedaan audit syariah dan audit konvensional, yaitu: Tabel Tabel Tabel Tabel 1 11 1 Perbedaan antara Audit Syariah dan Audit Konvensional Perbedaan antara Audit Syariah dan Audit Konvensional Perbedaan antara Audit Syariah dan Audit Konvensional Perbedaan antara Audit Syariah dan Audit Konvensional NoAudit SyariahAudit Konvensional 1.Obyeknya LKS atau Lembaga Keuangan Bank maupun Non Bank yang beroperasi dengan prinsip Syariah Obyeknya Lembaga Keuangan Bank maupun Non Bank yang tidak beroperasi berdasarkan prinsip Syariah 2.Mengharuskan adanya peran DPSTidak ada peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) 3.Audit dilakukan oleh Auditor bersertifikasi SAS (Sertifikasi AkuntansiSyariah) Audit dilakukan oleh Auditor Umum tanpa ketentuan bersertifikasi SAS 4Standar Audit AAOIFIStandar Auditing IAI 5Opini berisi tentang Shari'a Compliance atau tidaknya LKS Opini berisi tentang kewajaran atau tidaknya atas penyajian lap.Keuanganperusahaan Daripaparandiatasdapatdipahamibahwakerangkaauditsyariahantaralain memenuhi unsur sebagai berikut: a.auditsyariahdilakukandengantujuanuntukmengujikepatuhan perbankansyariahpadaprinsipdanaturansyariahdalamprodukdan kegiatan usahanya sehingga auditor syariah dapat memberikan opini yang jelasapakahbanksyariahyangtelahdiaudittersebutshari'ahcompliance atau tidak. b.auditsyariahdiselenggarakandenganacuanstandaraudityangtelah ditetapkan oleh AAOIFI. 11Abdul Rahim AbdulRahman (2008),Shari'ah Audit for Islamic Financial Services: The Needs andChallengesMakalahdipresentasikanpadaInternationalShari'ahResearchAcademyforIslamic Finance (ISRA) Islamic Finance Seminar, Kuala Lumpur, 11 November 2008. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 37 Volume IV, No. 1, Juli 2010 c.auditsyariahdilakukanolehauditorbersertifikasiSAS(Sertifikasi Akuntansi Syariah) d.hasil dari audit syariah berpengaruh kuat terhadap keberlangsungan usaha perbankan Syariah dan kepercayaan seluruh pihak atas keberadaan LKS. IV IV IV IV. .. .TATA KELOLA PERUSAHAAN ( TATA KELOLA PERUSAHAAN ( TATA KELOLA PERUSAHAAN ( TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE CORPORATE GOVERNANCE CORPORATE GOVERNANCE CORPORATE GOVERNANCE) )) ) CorporateGovernanceadalahsistemhak,proses,dankontrolsecarakeseluruhan yangditetapkansecarainternaldaneksternalatasmanajemensebuahentitasbisnis dengan tujuan untuk melindungi kepentingan-kepentingan semua stakeholder.12 Untukmemenuhiterlaksananyagoodcorporategovernance,diperlukansebuah standar sebagai berikut: 1.Dewan Pengawas Syariah: Penunjukan, komposisi dan Laporan 2.Evaluasi terhadap Syariah. 3.Evaluasi internal terhadap Syariah.. 4.Komite Audit dan Tata Kelola untuk LKS. 5.Independensi dari DPS. 6.Pernyataan atas Prinsip-prinsip tata kelola untuk LKS 7.Evaluasi Tanggung jawab social perusahaan Sedangkan para pihak yang memegang peran kunci dalam corporate goverance LKS dapat dilihat pada bagan berikut ini13: 5HJXODWRU3HQJDZDV'HZDQ 'LUHNWXU'HZDQ 3HQJDZDV 6\DULDK$XGLW ,QWHUQDO0DQDMHPHQ.DU\DZDQ$VXUDQVL 'HSRVLW'HSRVDQ$XGLW 6\DULDK3HPHJDQJ 6DKDP$XGLW (NVWHUQDO1DVDEDK8VHU 'DQD0HQXQMXNNDQ $GD +XEXQJDQ0HQXQMXNNDQ 7LGDN $GD +XEXQJDQ Bagan1 Pemegang Peran Kunci dalam Corporate Governance LKS Selain standar dalam corporate governance LKS, diperlukan juga sebuah standar etis terhadapsumberdayainsaniyangmeliputikodeetikbagiakuntandanauditorpada 12Muhammad (2002),Manajemen Bank Syari'ah. Yogyakarta: AMP YKPN. 13M.UmerChapradanHabibAhmed,terj.IhwanA.Basri(2008).CorporateGovernance Lembaga Keuangan Syari'ah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 38 LKSdankodeetikbagikaryawanLKS.Terdapattigabagianberkaitandengankode etikbagiakuntandanauditorpadaLKS,yaitu:(a)landasansyariahetikaseorang akuntan(integritas,prinsipmanusiasebagaikhalifahdimukabumi,keikhlasan, kesalehan,kebenarandanniatmengerjakantugasdengansempurna,takutpadaAllah dalamsegalahal,tanggungjawabmanusiaterlebihdahulusebelumpadaAllah);(b) prinsip-prinsipetikabagiakuntan(kepercayaan,legitimasi,obyektivitas,kompetensi profesi dan skill, perilaku berdasar keimanan, perilaku professional dan standar teknis); dan (c) aturan moral bagi akuntan. DaripaparandiatasmenjadijelasbahwaBankIndonesia(BI),DewanSyariah Nasional(DSN)danDewanPengawasSyariah(DPS)adalahpihak-pihakyang berperandalampengawasanLembagaKeuanganSyariah(BankSyariah).Dalam menjalankan fungsinya BI dan DSN lebih berperan dalam pengawasan, sedangkan DPS lebihberperandalampengendalianbanksyariah.KegiatanauditpadaBankSyariah terdiridaritigalapis,yaitulapispertama,auditinternalyangdilakukanolehauditor internalbanksyariahyangbertugasdalammenguji(examination)kesesuaianlaporan keuanganBankSyariahyangsesuaidenganstandarakuntansiyangberlakudantidak adasalahsajiyangbersifatmaterial,lapiskedua,Auditeksternalyangdilakukanoleh auditordariluarbanksyariahsepertiBIatauakuntanpublikyangtugasnyamenguji kembalikeakuratannyadarihasilauditinternal,danlapisketiga,auditSyariahyang dilakukanolehauditorbersertifikasiataumemilikigelarSertifikasiAkuntansiSyariah (SAS) yang bertugas untuk memastikan bahwa produk dan transaksi bank syariah telah sesuai dengan prinsip dan aturan syariah. Dalamkerangkatatakelolaperusahaan(corporategovernance)auditeksternal berfungsiuntukmemberikanopinipembandingatasauditinternaldalammenjaga kepatuhanterhadapprinsip-prinsipstandardakuntansidanauditing,kesesuaiaan denganprinsipsyariah,danlain-lain.Dalamprakteknya,auditeksternaldilakukan secarainsidental(sewaktu-waktu),sedangkanauditinternaldilakukansecararutin karenafungsinyaterkaitdenganpengendaliandidalamperusahaan(Bank Syariah).Auditoreksternalberperanuntukmemastikanbahwalaporankeuanganbank telahdisajikansecaraprofesionaldansesuaidenganstandarlaporankeuangandan memastikanbahwakeuntunganataupunkerugianyangdiungkapkandalamlaporan keuangan benar-benar merefleksikan kondisi bank sebenarnya serta memastikan bahwa profityangdihasilkanbukandariusahayangbertentangandenganSyariah.Auditor eksternaldalamhasilauditnyaakanmemberikanopiniataupendapatapakahhal-hal yang telah diaudit di Bank Syariah terutama laporan keuangannya telah disajikan secara wajar dan menggunakan prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum.14 14Idealismesemacaminikadangsulitdiwujudkandalamartianperaturanterkaitauditsyariah yang ada belum tentu dipatuhi di lapangan. Sebagai kasus perbandingan di Malaysia, lihat Nawal Binti Kasim, ShahulHameedMohamadIbrahim&Maliah Sulaiman(2009),ShariahAuditinginIslamic Financial Institutions: Exploring the Gap between the Desired and the Actual, Global Economy & Finance Journal, Vol. 2 No. 2 September 2009, pp. 127-137. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 39 Volume IV, No. 1, Juli 2010 Adapunauditorsyariahakanmenunjukkanhasilauditnyadenganmemberikan opini apakah Bank Syariah yang diaudit dinyatakanshari'a complianceatau tidak.Apabila terjadisuatukesalahanataupunpelanggarandalamkegiatanauditdiBankSyariah maka pihak yang harus bertanggung jawab adalah manajemen bank Syariah, sedangkan tanggungjawabauditorterletakpadaopiniyangdiberikan.KegiatanPengawasandan audit pada bank Syariah adalah satu rangkaian yang saling mendukung dalam kegiatan tatakelolaperusahaan(corporategovernance)yangharusdilakukansesuaistandardan memperhatikankodeetik.Seluruhkegiataninidilakukandengantujuanutamayaitu menjagakepercayaanmasyarakatterhadapLembagaKeuanganSyariah(Perbankan Syariah)dalammelaksanakan prinsipdanaturanSyariahpadaprodukdanoperasional usahanya. V VV V. .. .PENUTUP PENUTUP PENUTUP PENUTUP AdanyapengawasanpadabankSyariah,auditSyariahdancorporategovernance tidakberartidapatmenggantikantugasmanajemenbankdantidakmenjaminbank bebasdarikrisis,kerugianmaupunkebangkrutan.Haltersebutdisebabkanoleh beberapafaktor,antaralainhumanerror,asymetricinformation,policydanregulationyang kurang mendukung, dan rewarddan punishment yang tidak jelas. UntukmewujudkanpengawasanyangefektifdanberdayagunahendaknyaBank IndonesiasebagaipemegangotoritaspengawasanperbankandiIndonesiamendukung sepenuhnyaatassegalakegiatanpengawasanperbankanSyariahyangmelibatkanDSN danDPSdenganmemberikanjaminanindependen,insentifyangbernilaidan pertanggungjawabanyangjelas.Selainitu,BankIndonesiabekerjasamadengan Kementrian Keuangan hendaknya membuat aturan dan kebijakan yang tegas mengenai rewarddanpunishmentpadamanajemenbankSyariahataskomitmennyamenjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip dan aturan Syariah. AdapununtukkegiatanauditSyariahhendaknyadijalankansesuaimekanisme yangbenardandisesuaikandenganstandarauditAAOFIyangberlakupadaseluruh LembagaKeuanganSyariah(LKS).Segalakelemahanyangadadalamsistemaudit, seperti faktor human error, asymmetric information, dan lainnyahendaklah diminimalkan untukmencapaihasilyangtepat.Disampingitu,adanyatatakelolaperusahaan (corporate governance) hendaklah dimaksimalkan agar dapat memenuhi tanggung jawab sosialperusahaanterhadapmasyarakatdanseluruhpihakyangmemilikikepentingan dengan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Abdel-Karim,RifaatAhmed(1999).AccountingandAuditingStandardsforIslamic FinancialInstitutions,ProceedingsoftheSecondHarvardUniversityForumon IslamicFinance:IslamicFinanceintothe21Century,(Cambridge,Massachusetts: Center for Middle Eastern Studies, Harvard University, 1999), hal.239-241. Minarni:Minarni:Minarni:Minarni: Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah 40 _______________________(2001).InternationalAccountingHarmonisation, BankingRegulation,andIslamicBank,TheInternationalJournalofAccounting, Volume 36, Issue 2, May 2001, hal. 169193. Antonio,M.Syafi'i(2001).BankSyari'ahDariTeoriKePraktek.Jakarta:GenaInsani Press bekerjasama dengan Tazkia Cendekia. Chapra,M.UmerdanAhmed,Habib.terj.IhwanA.Basri(2008).Corporate Governance Lembaga Keuangan Syari'ah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jusup, Al Haryono (2001). Auditing. Yogyakarta: STIE YKPN Kasim, Nawal Binti, Shahul Hameed Mohamad Ibrahim dan Maliah Sulaiman (2009), ShariahAuditinginIslamicFinancialInstitutions:ExploringtheGapbetween the Desired and the Actual, Global Economy & Finance Journal, Vol. 2 No. 2 September 2009, hal. 127-137. Muhammad (2002), Manajemen Bank Syari'ah. Yogyakarta: AMP YKPN. _________(2012).HandOutMataKuliahLembagaPerekonomianIslam.Yogyakarta: MagisterStudiIslam,ProgramPascasarjana,FakultasIlmuAgamaIslam, Universitas Islam Indonesia. Muhammad, Rifqi (2008). Akuntansi Keuangan Syari'ah. Yogyakarta: P3EI Press. PeraturanBankIndonesiaNo.6/24/PBI/2004tentangBankUmumYang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. Rizani,Rasyid(2012).PenerapanPrinsipSyariahdalamProdukPerbankanSyariah ArtikelDirektoratJenderalBadanPeradilanAgama,MahkamahAgungRI, diaksesdari http://www.badilag.net/data/ARTIKEL/Penerapan%20prinsip%20syariah%20di%20bank%20syariah.pdfpada 15 Mei 2013. Rahman,AbdulRahimAbdul(2008).Shari'ahAuditforIslamicFinancialServices: TheNeedsandChallengesMakalahdipresentasikanpadaInternationalShari'ah ResearchAcademyforIslamicFinance(ISRA)IslamicFinanceSeminar,Kuala Lumpur, 11 November 2008. Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor10Tahun1998tentangPerubahanatas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-UndangRepublikIndonesiaNomor21tahun2011tentangOtoritasJasa Keuangan (OJK).