Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

10
AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD “LAPORAN KEUANGAN LPD” SAP 9 OLEH: KELOMPOK 9 Ni Luh Eka Yuni Sari (1306305053) Ni Putu Ernayanti (1306305060) Ni Kadek Lilik Ayu Pratiwi (1306305078) Ni Putu Eka Sarastini (1306305091) Ni Kadek Kartika Yogiswari (1306305160) A.A Mirah Siswandari (1306305167) Kadek Yulika Anggreningsih (1306305199) Ni Kadek Yuliani Utari (1306305207) Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1

description

perbankan, LPD, akuntansi, perkreditan, kredit, desa

Transcript of Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

Page 1: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

“LAPORAN KEUANGAN LPD”

SAP 9

OLEH:

KELOMPOK 9

Ni Luh Eka Yuni Sari (1306305053)

Ni Putu Ernayanti (1306305060)

Ni Kadek Lilik Ayu Pratiwi (1306305078)

Ni Putu Eka Sarastini (1306305091)

Ni Kadek Kartika Yogiswari (1306305160)

A.A Mirah Siswandari (1306305167)

Kadek Yulika Anggreningsih (1306305199)

Ni Kadek Yuliani Utari (1306305207)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2015

1

Page 2: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang

merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku

yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan

adalah “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang

dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus

dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta

pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Dari pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan

keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai

sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan

bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan,

tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan

adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan laba rugi

(income statement), laporan perubahan modal (capital statement), neraca (balance sheet) dan

laporan arus kas (cash flow).

Fungsi Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama

sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua

informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena

secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak

diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

2

Page 3: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban

manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini

mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam

perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

LAPORAN KEUANGAN LPD

Kebijakan akuntansi LPD adalah prinsip-prinsip dasar dalam pelaporan keuangan

yang disusun berdasarkan ksepakatan bersama sesuai dengan aturan dan standar yang

berlaku. Beberapa contoh yang menyangkut kebijakan akuntansi LPD, diantaranya:

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan harga perolehan.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pencatatan pendapatan dan beban menganut metode akrual basis yaitu diakui pada

saat terjadinya transaksi dan bukan pada saat realisasi pembayaran.

Tidak dibenarkan mengantisipasi pendapatan, akan tetapi biaya-biaya yang telah

direalisasi sebelum tanggal neraca walaupun belum dapat diketahui secara pasti,

jumlahnya, harus dilaporkan dengan cara estimasi yang wajar.

Namun demikian pelaksanaan prinsip diatas harus tetap memperhatikan asas “proper

matching cost against revenue” yaitu biaya dan pendapatan dihadapkan secara tepat

dalam periode yang sama agar tidak menjadi pergeseran biaya atau pendapatan ke periode

yang lain.

Piutang Usaha

Piutang usaha berupa kredit yang diberikan dicatat sebesar nilai perolehan dikurangi

dengan cadangan atas kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih.

3

Page 4: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi)

Semua beban yang dikeluarkan sebelum beroperasi komersial ditangguhkan

pembebanannya dan diamortisasi selama tahun dengan tarif amortisasi 25% setiap tahun dari

nilai saat transaksi.

Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan di neraca berdasarkan harga peorlehan dikurangi dengan

akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tidak termasuk tanah disusutkan dengan metode garis

lurus. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba-rugi pada saat terjadinya. Jika

aktiva tetap sudah tidak dapat digunakan lagi, maka harga perolehan dan akumulasi

penyusutannya akan dihapus dalam pembukuan. Laba atau rugi atas pengalihan aktiva tetap

diakui pada periode berjalan.

Akuntansi Utang Usaha

Utang usaha berupa simpanan dan deposito nasabah dinyatakan secara lengkap

sehingga menggambarkan seluruh kewajiban LPD pada akhir periode. Untuk mengetahui

batas waktu pembayaran, simpanan dan deposito dilakukan pengelompokkan sesuai dengan

jatuh temponya.

Laporan Keuangan LPD Disampaikan Kepada :

Bendesa Adat

Gubernur Provinsi Bali

Bupati Kabupaten

Camat

Lurah

Badan Pengawas LPD

Kelian Banjar

Krama Desa (Melalui paruman Banjar)

4

Page 5: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

Dalam rangka menuju tata kelola organisasi yang baik, LPD perlu memformalkan

bahwa budaya perusahaan dalam bentuk “Catur Dharma LPD” yang terdiri dari:

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi krama dan desa pakraman

2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah

3. Saling menghargai dan membina rasa kekeluargaan

4. Berusaha mencapai yang terbaik dengan menyediakan ruang dan waktu untuk

perbaikan berkelanjutan

Sampai saat ini LPD belum sepenuhnya menerapkan dasar pengakuan akrual dalam

laporan keuangannya. Dasar pengakuan yang digunakan kebanyakan menggunakan cash

basis yang dimodifikasi. Dengan diberlakukan IFRS, ke depan kemungkinan laporan

keuangan LPD akan menunjukkan ke arah fair value.

Mungkinkah LPD Mengadopsi dan Mengadaptasi SAK ETAP ?

SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk

perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini

cukup sederhana dan pasti tidak akan menyulitkan bagi penggunanya.

Apabila SAK ETAP ini telah berlaku efektif, maka lembaga keuangan seperti LPD

tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di

dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan

dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan

secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK ETAP yang hanya sekitar seratus halaman

dengan menyajikan 30 bab.

Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk

digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang

dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak

menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)

bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

5

Page 6: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

Perlu pula diketahui bahwa Karakter SAK-ETAP :

1. Berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK-Umum

2. Menggunakan historical cost

3. Hanya mengatur transaksi umum yang terjadi pada ETAP

4. Lebih sederhana

5. Tidak berubah dalam beberapa tahun kedepan

SAK ETAP cocok digunakan oleh LPD. Dengan adanya penggunaan SAK ETAP

pada LPD maka LPD bisa menyusun laporan keuangannya sendiri dan laporan keuangan

LPD bisa diaudit (auditable) dan mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan

laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha. SAK ETAP

lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK-IFRS karena SAK ETAP merupakan

penyederhanaan dari SAK Umum, sehingga lebih mudah dalam mengimplementasikannya

dan bisa memberikan informasi yang handal dalam pengujian laporan keuangan. Penggunaan

SAK ETAP pada LPD bisa menjadikan pelaporan keuangan LPD menjadi lebih transparan,

komprehensif, dan relevan. Selain itu dengan menggunakan SAK ETAP, LPD sebagai usaha

mikro bisa dibandingkan dengan usaha-usaha lainnya. LPD menggunakan dasar

pengakuan accrual basis yang merujuk pada SAK ETAP.

LPD yang merupakan singkatan dari Lembaga Perkreditan Desa merupakan badan

usaha keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk

krama desa, di mana masyarakat adat setempat maupun di luar desa adatnya dapat melakukan

penyimpanan dana dan meminjam kredit pada Lembaga Perkreditan Desa Adat. Tujuan

pendirian sebuah LPD pada setiap desa adat, berdasarkan penjelasan peraturan Daerah No.2/

1988 dan No. 8 tahun 2002 mengenai Lembaga Peerkreditan Desa (LPD), adalah untuk

mendukung pembangunan ekonomi pedesaan melalui peningkatan kebiasaan menabung

masyarakat desa dan menyediakan kredit bagi usaha skala kecil, untuk menghapuskan

bentuk–bentuk eksploitasi dalam hubungan kredit, untuk menciptakan kesempatan yang

setara bagi kegiatan usaha pada tingkat desa, dan untuk meningkatkan tingkat monetisasi di

daerah pedesaan.

LPD harus dapat mengadaptasi perkembangan-perkembangan global. Sementara itu,

SAK ETAP adalah standar akuntansi keuangan yang juga sudah sesuai dengan

perkembangan jaman di mana SAK ETAP ini sudah merupakan penyederhanaan dari SAK

Umum yang diharapkan penggunaannya bisa mempermudah pembuatan laporan keuangan,

6

Page 7: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

sehingga SAK ETAP ini sudah sesuai dengan LPD yang harus beradaptasi dengan

perkembangan zaman.

Setelah menerapkan SAK ETAP banyak manfaat yang didapat, diantaranya laba

menjadi lebih stabil, pelaporan lebih transparan dan berstandar Internasional. SAK ETAP

murah dari sisi biaya. SAK ETAP relatif konsisten, sehingga dengan penggunaan SAK ETAP

bagi LPD tidak perlu disusahkan oleh perubahan standar akuntansi. Namun, kendala utama

penerapan kebijakan ini terletak pada kualitas SDM yang belum memadai. 

7

Page 8: Ak Perbankan Dan Lpd Sap 9 Fix

REFERENSI

https://id.scribd.com/doc/113905183/APLPD-9 (Diakses Pada Tanggal 13 Desember 2015)

http://helloimratnaa.blogspot.co.id/2013/01/mungkinkah-lpd-mengadopsi-dan.html (Diakses

Pada Tanggal 13 Desember 2015)

http://yuriaiuary.blogspot.co.id/2013/09/akuntansi.html (Diakses Pada Tanggal 13 Desember

2015)

8