aji saka

18
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rahmat, petunjuk serta karunia-Nya proposal ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada kendala apapun. Bangsa Indonesia memiliki banyak seni dan budaya yang sangat beragam. Oleh karena itu, warga Indonesia seharusnya mengetahuinya, terutama para generasi muda di Indonesia. Tarian merupakan salah satu dari keanekaragaman seni dan budaya Indonesia. Indonesia juga banyak mempunyai cerita rakyat di tiap-tiap daerah. Dengan proposal ini, saya akan menunjukkan tarian yang diambil dari cerita rakyat “ Aji Saka ”. Sekian proposal ini dibuat, saya ucapkan terima kasih, dan saya berharap proposal ini dapat berguna untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat budaya Nusantara serta menambah wawasan dan kecintaa kita pada negeri sendiri. Ayo kita lestarikan budaya bangsa !

Transcript of aji saka

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan rahmat, petunjuk serta karunia-Nya proposal ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada kendala apapun. Bangsa Indonesia memiliki banyak seni dan budaya yang sangat beragam. Oleh karena itu, warga Indonesia seharusnya mengetahuinya, terutama para generasi muda di Indonesia. Tarian merupakan salah satu dari keanekaragaman seni dan budaya Indonesia. Indonesia juga banyak mempunyai cerita rakyat di tiap-tiap daerah. Dengan proposal ini, saya akan menunjukkan tarian yang diambil dari cerita rakyat Aji Saka . Sekian proposal ini dibuat, saya ucapkan terima kasih, dan saya berharap proposal ini dapat berguna untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat budaya Nusantara serta menambah wawasan dan kecintaa kita pada negeri sendiri. Ayo kita lestarikan budaya bangsa !

April 2013Indana Madaniyah Tsani

Daftar IsiKata Pengantar ................................................................................................................ 1Latar Belakang (Pendahuluan) ................................................................................. 2Tabel Tarian ...................................................................................................................... 3Penutup .............................................................................................................................. 4

Latar Belakang ( Pendahuluan )AJI SAKA Alkisah, di Dusun Medang Kawit, Desa Majethi, Jawa Tengah, hiduplah seorang pendekar yang sakti mandraguna bernama Aji Saka. Ia mempunyai sebuah keris pusaka dan serban sakti. Selain sakti, dia juga rajin dan baik hati. Kemanapun ia pergi, ia selalu ditemani oleh dua orang abdinya yang bernama Dora dan Sembada. Pada suatu hari, Aji Saka meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mengembara bersama Dora. Sementara, Sembada ditugaskan untuk membawa dan menjaga keris pusaka miliknya ke Pegunungan Kendeng. Aji Saka berpesan jangan berikan kepada siapapun keris itu,karena nanti ia sendiri yang akan mengambilnya. Aji Saka dan Dora berangkat mengembara dengan bekal apa yang melekat pada tubuh mereka. Setelah setengah hari berjalan, sampailah mereka di sebuah hutan yang sangat lebat. Ketika akan melintasi hutan tersebut, tiba-tiba Aji Saka mendengar teriakan seorang laki-laki meminta tolong. Tak lama kemudian, mereka mendapati seorang laki-laki paruh baya dipukuli oleh dua orang perampok. Melihat tindakan kedua perampok tersebu, Aji Saka pun naik pitam. Dengan secepat kilat, ia melayangkan sebuah tendangan keras ke kepala kedua perampok tersebut hingga tersungkur ke tanah dan tak sadarkan diri. Setelah itu, ia dan abdinya segera menghampiri laki-laki itu. Lelaki paruh baya itu pun bercerita bahwa dia seorang pengungsi dari Negeri Medang Kamulan. Ia mengungsi karena raja di negerinya yang bernama Prabu Dewata Cengkar suka memakan daging manusia. Setiap hari ia memakan daging seorang manusia yang dipersembahkan oleh patihnya yang bernama Jugu Muda. Karena takut menjadi mangsa sang raja, sebagian rakyat mengungsi secara diam-diam ke daerah lain. Mendengar penjelasan itu, Aji Saka dan abdinya memutuskan untuk pergi ke Negeri Medang Kamulan. Setelah sehari semalam berjalan keluar masuk hutan, meyeberangi sungai, serta menaiki dan menuruni bukit, akhirnya mereka sampai di kota Kerajaan Medang Kamulan. Suasana kota itu tampak sepi bagaikan kota mati. Dengan gagahnya, Aji Saka berjalan menuju ke istana. Suasana di sekitar istana tamapak sepi. Hanya ada beberapa orang pengawal yang sedang mondar-mandir di depan pintu gerbang istana. Pada Saat itu,Patih Jugul Muda tidak menemukan Manusia untuk dimakan oleh Prabu Dewata Cengkar.Patih Jugul Muda menjadi bingung. Pada Saat itu juga,datanglah Aji Saka menyerahkan diri untuk dimakan oleh Prabu Dewata Cengkar. Betapa senangnya hati sang Prabu mendapat tawaran makanan. Dengan Tidak sabar, ia segera memerintahkan Patih Jugul untuk menangkap dan memotong-motong tubuh Aji Saka untuk dimasak. Tetapi, ia meminta satu permintaan. Ia meminta agar diberikan sebagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan sebesar sorban ikat kepalanya. Sang Prabu menyetujuinya. Lalu, Aji Saka menggelar sorban ikat kepalanya di tanah. Tanpa disangka oleh orang orang, ternyata sorban Aji Saka itu besar sekali. Besarnya membentang dari istana, perkampungan, hutan, gunung, sampai lembah Ngarai. Karena itu, seluruh wilayah Medang Kamulan menjadi miliknya. Prabu Dewata Cengkar pun marah besar. Ia punbertarung dengan Aji Saka. Tiba tiba sorban Aji Saka melilit tubuh Prabu Dewata Cengkar. Meskipun bertubuh besar, Prabu Dewata Cengkar yang sudah meronta ronta idak bisa melepaskan diri. Ia pun dienggelamkan ke Laut Selatan yang berombak besar dan tetelan oleh ombak. Para rakyat Medang Kamulan bersorak sorai menyambut kemenangan Aji Saka dan mengangkat Aji Saka menjadi raja Medang Kamulan. Pada suatu hari, ia teringat akan kerisnya yang dijaga oleh Sembada. Ia pun mnyuruh Dora untuk mengambilkan kerisnya yang dijaga oleh Sembada. Setibanya di Pegunungan Kendeng, Dora bertemu dengan Sembada. Sebelum mengambil keris Aji Saka, mereka berdua berbincang bincang terlebih dahulu. Lalu, mereka menyampaikan maksudnya untuk mengambik keris Aji Saka. Sembada tidak mau memberikannya karena ia ingin mengemban amanat Aji Saka agar menjaga kerisnya dan tidak memberikannya kepada orang lain. Tetapi, Dora juga mengemban amanat untuk mengambilkan keris Aji Saka. Akhirnya, mereka bertengkar demi menjaga sebuah amanat. Mereka berdua akhirnya mati. Aji Saka yang sudah menunggu lama menjadi bingung. Ia pun menyusul Dora ke Pegungan Kendeng. Tetapi, ia melihat kedua pengawalnya mati demi mengemban sebuah amanat. Akhirnya ia menulis susunan huruf Jawa di sebuah batu yang kemudian dinamakan Carakan.

Tabel TarianJudul : Aji SakaIringan lagu : Suwe Ora JamuNORagamHitunganGambar

1. Meminta izin 3 x 8

2. Menugaskan membawa keris 4 x 8

3. Berpesan 4 x 8

4. Berangkat mengembara 4 x 8

5. Berjalan keluar masuk hutan4 x 8

6. Meyeberangi sungai2 x 8

7. Menaiki dan menuruni bukit2 x 8

8. Bingung 4 x 8

9. Menyerahkan diri4 x 8

10. Menggelar sorban4 x 8

11. Menyentakkan sorban

4 x 8

12. Sorban melilit4 x 8

13. Menjadi raja4 x 8

14. Menyuruh4 x 8

15. Bertengkar 2 x 8

16.Menulis 2 x 8

Penutup Demikian tarian yang menggambarkan cerita rakyat dari Indonesia. Pesan moral yang dapat diambil dari legenda/ cerita rakyat di atas adalah bahwa orang yang suka menolong akan mendapat ganjaran yang setimpal, seperti Aji Saka. Ia telah menyelamatkan rakyat Negeri Medang Kamulan dari keberingasan Prabu Dewata Cengkar yang suka memangsa manusia itu. Berkat pertolongannya, rakyat Negeri Medang Kamulan pun menobatkannya menjadi raja untuk menggantikan Prabu Dewata Cengkar. Dalam kehidupan orang Melayu Sifat suka meolong ini sangatlah dijunjung tingi.

PROPOSAL SENI BUDAYASENI TARI

Disusun Oleh :Indana Madaniyah TsaniVIII A / 24

SMPN 17Jl. Raya Tenggilis Mejoyo No. 1Thn Ajaran 2012 - 2013