Air Untuk Pangan

35

description

untuk mahasiswa D3 Tata Boga

Transcript of Air Untuk Pangan

Page 1: Air Untuk Pangan
Page 2: Air Untuk Pangan

• Air merupakan zat yang paling penting bagi manusia, setelah

udara.

• Lebih dari 70% tubuh manusia berisi air.

• Air digunakan untuk memasak, minum, mandi, cuci,

membersihkan sekitar kehidupan kita,

• Air juga diperlukan untuk industri, kesehatan, pemadam

kebakaran, rekreasi, transportasi dll.

• Penularan penyakit juga dapat ditimbulkan karena air terutama

limbah. Banyak binatang yang menularkan penyakit ada karena

genangan air.

• Rata2 per orang memerlukan air 150-200 liter per hari.

PENDAHULUAN

Page 3: Air Untuk Pangan

Siklus Air

Penguapan

Aliran luar

Air Permukaan

SungaiPeresapan

Penyaringan

Hujan

Aliran air tanahGambar Siklus Air

Page 4: Air Untuk Pangan

Air Permukaan

Sumber Daya Air

Air Tanah

Air Permukaan : terdapat di permukaan tanah tersebar secara tidak merata seperti sungai dan danau.

Air Tanah : air yang terserap pada lapisan batu karang bawah tanah yang dikenal sebagai Aquifer (strata air dalam tanah)

Air tanah sering dipompa untuk keperluan RT, industri dan pertanian sedang aquifer merupakan tempat persediaan air yang bebas dari penguapan.

Aliran air mengisi kembali (recharge) air tanah selama aliran tinggi, dan sebaliknya aquifer akan memberikan air pada waktu aliran rendah di musim kering

Page 5: Air Untuk Pangan

Air

• Air yang bersih dan aman untuk dikonsumsi manusia:

– Air yang bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.

– Bebas dari pencemaran kimia yang beracun dan berbahaya,

– Tidak berasa dan tidak berbau,

– Dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangga,

– Memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh WHO / Depkes.RI.

• Air tercermar:

Mengandung bibit penyakit, parasit, bahan kimia yang berbahaya, sampah, limbah industri. Mengandung waterborne disease atau water related disease:

– Penyakit viral (hepatitis viral, poliomielitis,

– Penyakit bacterial : kolera, disentri typoid, diare.

– Penyakit protozoa: amebiasis, giardiasis.

– Penyakit helmintik: askariasis,

– Penyakit leptospiral

Page 6: Air Untuk Pangan

• Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau

tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan

dan dapat langsung diminum.

• Penyelenggara air minum adalah badan usaha milik

negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha

swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau

individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air

minum.

Page 7: Air Untuk Pangan

• Air yang memenuhi syarat kesehatan adalah air yang bebas

dari mikroorgnisme, zat atau bahan kimia, bau, rasa, dan

kekeruhan. Adalah indra dari masing-maing pemeriksa,

namun batasannya baik menurut WHO maupun Permenkes

adalah air minum tidak boleh terdapat bau dan rasa yang

tidak diinginkan.

Page 8: Air Untuk Pangan

Parameter Fisika

Bau, kekeruhan, rasa,

suhu, warna dan

jumlah zat padat

terlarut

Parameter Kimia

Kimia Anorganik,

Kimia Organik,

Pestisida dan

Insektisida

Page 9: Air Untuk Pangan

Parameter Mikrobiologi E. Coli

Parameter Radioaktif

Sinar Alpha

Sinar Beta

Page 10: Air Untuk Pangan

1. Tidak berasa dan berbau: Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama

dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang

membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikroskopik, serta

persenyawaan kimia. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dari rasa ini

berasal dari berbagai sumber. Karena pengukuran rasa dan bau itu

tergantung pada reaksi individual, maka hasil yang dilaporkan juga tidak

mutlak. Intensitas bau dilaporkan sebagai berbanding terbalik dengan

rasio pencemaran bau sampai keadaan yang nyata tidak berbau

(Sutrisno, 2006).

Page 11: Air Untuk Pangan

2. Tidak berwarna: Warna pada air terjadi karena adanya suatu proses

dekomposisi pada berbagai tingkat. Tanin, asam humus dan bahan yang

berasal dari humus serta dekomposisi pigmen yang dianggap sebagai

bahan yang memberi warna yang paling utama, kehadiran unsur besi

yang berkaitan dengan zat organik akan membuat warna semakin tinggi.

Warna yang disebabkan bahan tersuspensi disebut apparent colour,

sedangkan yang disebabkan karena kekentalan organisme atau tumbuh-

tumbuhan yang merupakan koloidal disebut true colour. Untuk mengukur

tingkat warna digunakan satuan PICO.

Page 12: Air Untuk Pangan

3. Air tidak keruh: Air yang digunakan untuk minum hendaknya air yang

jernih. Air keruh disebabkan oleh butiran-butiran koloid dari tanah liat.

Untuk mengukur kekeruhan air digunakan Turbidimeter dengan satuan

mg/l. Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public Health Service mengenai

ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat (Sutrisno, 2006).

4. Suhu: Temperatur air akan mempengaruhi kesukaan konsumen dalam

mengkonsumsi air. Untuk memberikan rasa segar maka suhu air yang

diharapkan adalah 10 - 15ºC.

5. Jumlah zat yang terlarut: Air minum tidak boleh mengandung zat padat

lebih dari 1000 mg/liter, sedangkan untuk air bersih tidak lebih dari

1500 mg/liter. Jika angka tersebut melewati maka akan mengakibatkan

air tidak enak rasanya, menimbulkan rasa mual dan Toxaemia pada

wanita hamil.

Page 13: Air Untuk Pangan

a. Derajat keasaman atau pH: Derajat keasaman merupkan

faktor yang penting, karena pH mempengaruhi pertumbuhan

makro di dalam air.

b. Tidak terdapat zat penyebab gangguan fisiologis.

c. Tidak terdapat zat penyebab gangguan teknis.

Page 14: Air Untuk Pangan
Page 15: Air Untuk Pangan
Page 16: Air Untuk Pangan
Page 17: Air Untuk Pangan
Page 18: Air Untuk Pangan
Page 19: Air Untuk Pangan
Page 20: Air Untuk Pangan
Page 21: Air Untuk Pangan

Pengolahan air

1. Pengolahan Secara Sederhana

- Pengolahan secara alamiah dengan melakukan

penyimpanan.

- Pengolahan air dengan penyaringan

- Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia

- Pengolahan air dengan mengalirkan udara

- Pengolahan air dengan cara memanaskan air

(untuk air minum)

Page 22: Air Untuk Pangan

2. Pengolahan air berdasarkan

konsumennya.

- Pengolahan air minum untuk umum

- Pengolahan air minum untuk rumah tangga

3. Purifikasi Air

a. Purifikasi alamiah

b. Purifikasi buatan

Page 23: Air Untuk Pangan

Pencemaran air

• Peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen

lainnya ke dalam air shg menyebabkan kualitas air

terganggu.

• Aktivitas manusia dlm memenuhi keperluannya sehari2,

secara sengaja atau tidak telah menambah jumlah bahan

anorganik pada perairan dan mencemari air.

Page 24: Air Untuk Pangan

Mekanisme Penularan Penyakit Melalui Air

Mekanisme penularan penyakit tersebut terbagi menjadi empat yaitu :

1. Mekanisme Waterborne

dimana penyakit yang ditularkan langsung

melalui air minum, dimana air tersebut

mengandung kuman patogen sehingga

menyebabkan yang bersangkutan menjadi

sakit. Contohnya : hepatitis, kolera.

Page 25: Air Untuk Pangan

2. Mekanisme Waterwashed Penularan berkaitan dengan kebersihan umum dan

perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga

cara penularan yaitu : infeksi melalui alat,

pencernaan, kulit dan mata, penularan melalui binatang

pengerat.

3. Mekanisme Water-based Penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini memiliki

bibit penyakit yang menjalani sebagian siklus hidupnya

berhubungan dengan air. Contohnya schistosomiasis.

4. Mekanisme Water-related insect vector penyakit yang disebabkan oleh vektor yang sebagian atau

seluruh perindukannya berada di air. Yang termasuk

dalam kategori ini adalah filariasis, dengue, malaria

Page 26: Air Untuk Pangan

Ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan

antara lain :

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan.

Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan, bendungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

Page 27: Air Untuk Pangan

Ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan

antara lain :

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.

Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.

Page 28: Air Untuk Pangan

Ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan

antara lain :

3. Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air.

Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri.

Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan

anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan

yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa

suhu (air menjadi panas).

Page 29: Air Untuk Pangan

Ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan

antara lain :

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Racun tidak hanya mematikan hewan-hewan dewasa, tetapi

juga hewan-hewan yang kecil. Dengan demikian racun yang

disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada

didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut

mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan

menurunkan sumber daya perairan.

Page 30: Air Untuk Pangan
Page 31: Air Untuk Pangan

CONTOH KONTAMINASI AIR

DAN EFEK SAMPINGNYA

Page 32: Air Untuk Pangan

Pengaruh Tingginya Kadar Mn terhadap

Penyediaan Air Bersih

• Endapan Mn akan memberikan noda-noda pada bahan/benda-benda yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada minuman (Sutrisno, 2006).

• Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mg/liter dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna coklat pada pakaian cucian dan dapat juga menyebabkan kerusakan pada hati (Sutrisno, 2006).

Page 33: Air Untuk Pangan

Hubungan Mangan (Mn) dengan

Kesehatan

• Mn merupakan nutrien yang penting dan dibutuhkan

tubuh dengan kebutuhan 10 mg yang dapat diperoleh

dari makanan. Unsur ini bersifat toksis pada alat

pernafasan. Gejala yang timbul berupa gangguan pada

susunan syaraf: insomia, lemah pada kaki dan otot

muka sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka

tampak seperti topeng. Keracunan Mn adalah salah satu

contoh, dimana kasus keracunan tidak menimbulkan

gejala muntaber.

Page 34: Air Untuk Pangan

Hubungan Zat Besi dengan Kesehatan

• Kebutuhan zat besi (Fe) relatif sangat kecil yaitu 0,8 mg per berat

badan/hari, namun bila terjadi kekurangan Fe akan mengakibatkan anemia

dengan gejala berupa 3 L. Di samping masalah kekurangan Fe adapula

masalah kelebihan absorbsi Fe, yang menimbulkan masalah kesehatan,

dengan gejala klinis berupa kelainan pigmen kulit dan hepatomegali yang

disebut hemopromatisidiopetik. Ini merupakan kelainan genetik yang

berkaitan dengan absorbsi Fe yang tinggi oleh tubuh. Tingginya kadar Fe

melebihi batas maksimal yang ditetapkan dikhawatirkan dapat

menyebabkan menumpuknya Fe dalam tubuh yang dapat mengakibatkan

efek toksis pada manusia (Nasution, 1993).

Page 35: Air Untuk Pangan

Terima kasih