Air Pada Cairan Pemroses Film Radiografi
-
Upload
dinar-ardhananeswari -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Air Pada Cairan Pemroses Film Radiografi
-
8/2/2019 Air Pada Cairan Pemroses Film Radiografi
1/2
Air pada Cairan Pemroses Film Radiografi
Arif Jauhari
A. Aliran AirSangat penting memperhatikan kelancaran aliran air untuk rinsing dan washing sehingga gambar radiografi yangdihasilkan dapat berumur panjang (lama). Jika tersedia lebih dari satu tangki untuk rinsing, ada baiknya padasaat film diproses, tangki teresbut digunakan bergantian
B. Larutan/cairanLarutan untuk film radiografi ini terbuat dari bahan kimia yang menimbulkan bau, oleh sebab itu kamar gelap
hendaknya mempunyai ventilasi yang baik.
1. Menyiapkan Larutan KimiaLarutan atau bubuk kimia yang kita terima hendaknya digunakan sesuai dengan urutan penerimaan (first in firstout). Dalam pembuatannya, hendaklah mengikuti petunjuk yang tertera. Kesalahan pembuatan bisa berakibat
cairan yang dibuat menjadi tidak berguna. Sebagai contoh:
Larutan harus ditambahkan cairan/bubuk lain sesuai dengan takarannya. Semua bahan harus dicampur dan diaduk sampai batas tertentu. Pengadukan bahan kimia harus dilakukan dengan jarak waktu tertentu (23 menit) dengan
menggunakan pengaduk yang bersih dan tertentu (pengaduk developer hanya untuk developer,
pengadukfixerhanya untukfixer). Larutan kimia harus dimasukkan ke dalam tangki secara bertahap sambil terus di aduk dan jangan
sampai berceceran.
Ingat, pengadukan larutan ini sebaiknya dilakukan pada tempat yang berventilasi baik, bila menggunakan bubuk
hendaknya dilakukan di ruangan yang beraliran udara bebas guna menghindari kontaminasi dengan kulit akibat
dari bubuk tersebut.
Petugas yang membuat hendaknya memakai pakaian pelindung. Ketika mengaduk, hindari percikan larutan yang mengenai kulit, bila ada sebaiknya cepat dibersihkan. Kesalahan prosedur pembuatan larutan akan berakibat terbuangnya larutan tersebut. Waktu/tanggal pembuatan larutan hendaknya dicacat. Sebelum larutan digunakan, hendaknya diperiksa dulu suhu dan daya kerjanya. Cucilah tangan setelah selesai membuat larutan agar kulit tidak terkikis atau terkontaminasi.
2. Cairan Pembangkit (Developer)Untuk menentukan waktu pembangkitan yang optimal dari film rntgen, sangat penting untuk mengetahuiwaktu pembangkitan agar film yang diproses menghasilkan densitas film maksimum tanpa harus menaikkan
basic fog level, bila rekomendasi dari pabrik pembuat menyatakan suhu larutan tidak bisa dinaikkan akibat
keadaan daerah tersebut.
Cara yang diterangkan di bawah ini dilakukan dengan menye-tel suhu yang ideal selama proses filmberlangsung. Apabila pada satu daerah terjadi perubahan cuaca atau suhu yang sangat cepat maka dianjurkanuntuk mengulang beberapa kali percobaan. Alat yang dibutuhkan:
Enam lembarfilm sensitometri yang telah disediakan (dibuat) terlebih dulu. Termometer. Penjepit film atau penitifilm sensitometri yang dapat dibuat dengan mudah dan dimasukkan ke tangki
prosesing. Tongkat pengaduk.
Caranya:
1. Setelah larutan developerdiaduk, ukurlah suhunya. Suhu larutannya harus suhu normal untuk prosesfilm rntgen.
-
8/2/2019 Air Pada Cairan Pemroses Film Radiografi
2/2
2. Di bawah penerangan lampu remang (safe light), masukkan keenam film sensitometri yang sudah dijepit ke dalam tangki larutan developer.
3. Penghitungan waktu dimulai saat lembar film percobaan tersebut semuanya masuk ke dalam tangkilarutan developer.
4. Setiap menit angkat film percobaan ini, cuci dan tempatkan pada tangki larutan fixer. Jadi urutanselang waktunya adalah; , 1, 1 , 2, 2 , 3 menit). Harap dicatat dengan betul urutan film percobaan
ini.5. Setelah ditempatkan pada tangki larutan fixer, bilaslah film tersebut dan keringkan. Setelah itu
tampilkan pada viewing box secara sejajar dan berurutan.
Pembacaan hasil.
Perhatikan betul bagian yang tidak disinar pada masing-masing lembar film percobaan dan pilihlahwaktu pembangkitan terlama yang bisa digunakan sebelum basic fog levelnya menjadi naik.
Periksa tangga densitas yang berada di tengah pada masing-masing film percobaan yang tidakmenampakkan penambahan densitas sebagai akibat dari makin lamanya waktu pembangkitan. Catatlah
waktu pembangkitannya. Biasanya tangga densitas yang tengah sering digunakan sebagai patokan
untuk menentukan ada tidaknya peningkatan densitas bila gambar yang diamati abu-abu/kelabu bukan
hitam. Bisa juga menggunakan densitometerkalau ada, walaupun dengan mata telanjang sudah cukup jelas untuk mengecek tingkat penghitaman pada daerah abu-abu/kelabu yaitu daerah yang nilai
densitasnya 1. Waktu pembangkitan terbaik dari film yang diproses pada suhu pembangkitan tertentu adalah waktu
yang dapat memberikan penghitaman maksimal tetapi tidak memper-lihatkan adanya peningkatan fog
level. Inilah waktu pem-bangkitan yang harus dibuat untuk setiap film rntgen yang diproses pada suhu
tersebut.
Jika suhu developerberubah akibat kondisi ruangan atau daerah kerja, maka perlu dilakukan percobaan dengan
cara mengubah rentang waktu yang digunakan melalui tabel. Sehingga bisa digunakan untuk mencocokkan antara
suhu larutan dan waktu pembangkitan. Dengan demikian optimalisasi gambar dapat tercapai.
3. Cairan Penetap Dalam rangka menjaga penampilan gambar hasil, Fixer Clearing Time pada area yang tidak tersinari hendaknyatidak melebihi 3 menit sehingga jumlah fixing time akan 2 kali clearing time, yaitu 6 menit. Percobaan clearing
time bisa dilihat pada percobaan 3.2.4. Percobaan ini penting dilakukan sebelum dimulai program jaminan mutu
(quality assurance). Agar diketahui bahwa cairanfixeryang digunakan belum melemah.