Kedokteran Islam

dr. Affandi

Sifat-Sifat Dokter Muslim

Adab yang harus dimiliki oleh dokter muslim antara lain:

1. Berusaha menjernihkan jiwa. Hadist:“Ingatlah dalam tubuh manusia ada segumpal daging yang apabila baik maka seluruh tubuh menjadi baik, apabila buruk maka seluruh tubuh manusia buruk. Itu adalah mudghoh”

2. Lebih mendalami ilmu yang dikuasai. Hadist:“Sesungguhnya Allah menyukai seseorang bila diantara kalian mengerjakan pekerjaan dengan teliti.”

3. Menggunakan metode ilmiah4. Mawas diri. Dokter sering menjadi sasaran tumpuan, disebabkan adanya anggapan

masyarakat yang mengganggap bahwa dokterlah yang paling mengetahui rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri seorang muslim sadar atas kekurangannya.

5. Ikhlas, penyantun, ramah, sabar dan tenang. Al-Bayyinah ayat 5“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”Asy-Syuro ayat 43 “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”

6. Di dalam menjalankan profesinya seorang dokter muslim dituntut untuk melakukan dengan teliti, bersifat hati-hati, cermat, dan rapi. Hadist: “Sesungguhnya Allah menyukai bila seseorang diantara kalian mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya dengan teliti.” Nabi bersabda pula: “Jika ada keraguan di dalam hatimu, tinggalkanlah.”

Dituntut sebagai seorang dokter muslim mentaati yang berhubungan dengan profesinya bagi negara bangsa, lebih-lebih agama untuk pada peraturan yang melibatkannya. Hadist : “ dengarkanlah dan patuhilah walaupun dijadikan kepala atasmu seorang habasyi (non muslim)”

Dalam mengerjakan pekerjaannya jika seorang dokter muslim mendpatkan sesuatu yang tidak baik pada pasiennya maka dituntut untuk merahasiakannya. Nabi bersabda : “barang siapa menutupi aurat seseorang muslim di dunia maka Allah akan menutupi auratnya di dalam akhirat.”

7. Memiliki sifat kasih sayang kepada pasiennya. Hadist: “Sebaik-baik manusisa adalah orang yang berbuat baik kepada sesama.

8. Harus bersifat benar dan jujur. At-Taubah ayat 119 : “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” Memegang kejujuran adalah sifat-sifat dokter muslim. Hadist: “Tidak ada iman bagi orang-orang yang beriman yang tidak memiliki kejujuran, dan yang tidak menunaikan janjinya.

9. Berendah hati dan tidak sombng. An-Nahl ayat 23: ”sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

10. Dokter muslim hendaklah memegang keadilan dan keseimbangan di dalam berfikir.11. Penyantun. Firman Allah Al-Baqarah ayat 263: ”Tutur bahasa yang baik dan pemaaf,

lebih utama daripada pemberian yang diiringi dengan sesuatu yang menyakiti. Dan sessungguhnya Allah maha kuasa dan maha penyantun.”

12. Tenang. Seorang dokter muslim tidak boleh gugup betapapun keadaan gawat pasiennya. Hadist: “tetaplah kamu bersifat tenang, bila kau hendak melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang hingga Allah menunjukkan kepada engkau jalan keluar.”

13. Teliti. Hadist: “Bila seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan teliti maka yang demikian itu menyenangkan hati si penderita.

14. Di sisi lain harus bersifat tegas. Nabi bersabda :” Bila ada keraguan hatimu, maka tinggalkanlah”

15. Patuh pada peraturan. Hadist: “Rasulullah SAW bersabda, dengarkanlah dan patuhilah, walaupun yang dijadikan pemimpin atasmu seorang budak hitam.”

16. Bersih, rapi, suci. Di dalam surat at taubah 108 : “ Allah menyukai orang-orang yang bersih.

17. Menyimpan rahasia. Dirman Allah dalam suratAn nisa 148: “ Allah tidak menyukai orang-orang yang mengeluarkan aib orang lain, kecuali bila dianiaya.”

18. Dapat dipercaya. Firman Allah al mu’minun 1-11 dan surat al an fal 27 : “ wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Hadist riwayat : tidak ada iman kepada orang-orang yang tidak dipercayai. Dan tidak memelihara amanah, kepada orang-oang yang tidak menepati janjinya.”

19. Bertanggung jawab. Hadis : “Sesungguhnya Allah SWT akan memeriksa setiap orang tentang urusan dengan baik, atau disia –siakan sehingga pertanggung jawaban terhadap rumah tanggapun akan diperiksa.”

20. Seorang dokter muslim sekaligus bertugas sebagai seorang da’i. Hadist nabi: “Sampaikan dariku walaupun satu ayat.”

Menurut Ja’far seorang dokter dapat dikatakan islami, mensyaratkan dengan sembilan syarat:

1. Mengobati pasien dengan ikhsan dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan al quran.

2. Tidak menggunakan barang yang haram, ataupun diceampur dengan unsur haram.3. Dalam pengobatan tidak berakibat mencacatkan tubuh pasien, kecuali tidak ada

alternatif lain.

4. Pengobatannya tidak berbau takhayul.5. Berpenampilan rapi dan bersih.6. Mempunyai sifat-sifat terpuji.7. Tidak memiliki rasa iri riya ataupun takabur.8. Bersifat simpatik.9. Menjauhkan diri dan menjaga diri dari pengaruh non-islami

Secara teologis, dokter muslim harus menyadari bahwa soal kematian berada sepenuhnya ditangan Allah. Fungsi dokter hanya sebagai penyelamat kehidupan, berfungsi mempertahankan dan memelihara sebaik mungkin.

Sumpah dokter Islam berbasis dari agama Islam mengingat sumpah dokter yang sudah dikenal, yakni sumpah Hipokrates menjadi sumpah dokter. Maka seorang dokter muslim harus melaksanakan sumpah hipokrates itu, sebab isinya Islami.

Kewajiban Dokter Terhadap Pasien

1. Setiap dokter harus mengingat kewajibannya untuk melindungi semua makhluk hidup.

2. Wajib ia berkonsultasi dengan dokter lain yang mempunyai ahli atau keahlian penyakit yang bersangkutan

3. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat. Seorang dokter memperlakukan dokter sejawat, sebagaimana ingin ia diperlakukan.

4. Seorang dokter tidak boleh merebut pasien dari teman sejawatnya.5. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri.6. Seorang dokter sebaiknya mengikuti perkembangan ilmu, pengetahuan dan tetap setia

kepada cita-citanya yang luhur.Oleh karena itu wajib mengucapkan sumpah dengan kata walllahi