AIK BAB IX

13
ISLAM DAN DAKWAH

description

Tugas aik

Transcript of AIK BAB IX

ISLAM DAN DAKWAH

ISLAM DAN DAKWAH

Definisi DakwahSecara etimologi (bahasa) dakwah berasal dari kata dawah yang bersumber pada kata da-yad-dawatan yang berarti panggilan, ajakan atau seruan dan undangan atau doa.Dakwah itu merupakan suatu aktivitas mengajak, menyeru, menyampaikan yang dilakukan secara sadar dan sengajaUsaha dakwah dilakukan dengan amar maruf nahi munkarTujuannya ialah untuk mencapai cita-cita dakwah yakni menuju kebahagiaan dunia akhirat.

Dalam Al-Qur`an surat An Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke dalam kebaikan.

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhamu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Tujuan DakwahMuhammad Natsir mengemukakan bahwa tujuan dakwah adalah:Memanggil manusia kepada syariat untuk memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perorangan ataupun rumah tangga, berjamaah, bermasyarakat, bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan bernegara.Memanggil manusia kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah Swt di muka bumi, menjadi pelopor, pengawas, pemakmur, pembesar kedamaian bagi umat manusia.Memanggil manusia kepada tujuan hidup yang hakiki yaitu menyembah Allah Swt. sebagai satu-satunya zat Pencipta.

Tujuan lain dakwah yang tercantum dalam Al-Quran :Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah Swt. (QS. al-Maidah:2)Mengajak manusia agar beriman kepada Allah. (QS. al-Baqarah:21)Mengajar dan mendidik anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya. (QS. Ar-Rum:30)

Dakwah RasulullahDisepakati fase dakwah Rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan turunnya surat Al-Hijr ayat; 92.Pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain :Dakwah dengan cara rekruitment (ad-dawah al al-isthifa).Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini, memang menjadi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.Peran wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh rasulullah, karena sesungguhnya bila ini diberdayakan untuk gerakan dakwah akan menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri Rasulullah. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar, yang menjadi pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita inilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy masuk Islam.

Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.Pembinaan aqidah pada masa awal risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pula lah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pula lah sahabat Musab bin Umair dididik rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.

Kemudian pada fase dakwah jahriyyah. Adapun poin-poin penting yang mendorong keberhasilan dakwah rasulullah antara lain :Dakwah kepada kerabat (dawatul aqrobn).Dakwah dengan menggunakan media umum (dakwah mmah).Dakwah dengan tulisan (surat)

Amar Maruf Nahi Munkar Amar makruf nahi munkar merupakan tuntunan yang diturunkan Allah dalam kitab-kitab-Nya, disampaikan oleh rasul-rasul-Nya dan merupakan bagian dari syariat Islam. Dalam Al-Qur`an dijumpai lafadz "amar ma'ruf nahi munkar" pada beberapa tempat. Sebagai contoh dalam QS. Ali Imran: 104:

Artinya : "Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung".

Hasbi Ash Siddieqy menafsirkan ayat ini: "Hendaklah ada di antara kamu suatu golongan yang menyelesaikan urusan dawah, menyuruh ma'ruf (segala yang dipandang baik oleh syara` dan akal) dan mencegah yang munkar (segala yang dipandang tidak baik oleh syara` dan akal) mereka itulah orang yang beruntung.Lafadz amar ma'ruf dan nahi munkar tersebut juga bisa ditemukan dalam QS. At Taubah: 71, Al Hajj: 41, Al-A'raf: 165, Al Maidah: 78-79 serta masih banyak lagi dalam surat yang lain.

Dalam menyampaikan dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar hendaknya memperhatikan beberapa poin yang bisa diterapkan dalam berbagai bentuk masyarakat:Hendaknya amar ma'ruf nahi munkar dilakukan dengan cara yang ihsan (puncak ibadah dan akhlak) agar tidak berubah menjadi penelanjangan aib dan menyinggung perasaan orang lain. Ingatlah ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun agar berbicara dengan lembut kepada Fir'aun (QS. Thaha: 44).Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum memperbaiki orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah diri, sebab cara amar ma'ruf yang baik adalah yang diiringi dengan keteladanan. Menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar disandarkan kepada keihklasan karena mengharap ridla Allah, bukan mencari popularitas dan dukungan politik. Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan menurut al-Qur`an dan al-Sunnah, serta diimplementasikan di dalam masyarakat secara berkesinambungan.