Analisis Aik Final

26
BAB I PENDAHULUAN Profil Singkat Perusahaan PT. Kalbe Farma merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia didirikan pada tanggal 10 September 1966 oleh Dr. B. Setiawan yang kemudian mengambil gelar Ph.D. di bidang farmakologi. Perusahaan ini pertama kali berdiri di Jl. Simpang 1/1 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Aktivitas produksinya baru dimulai pada tahun 1967 dengan produksi yang terbatas hanya pada jenis obat sirup. Seiring dengan perkembangan tersebut, ternyata lokasi yang terletak di Tanjung Priok tidak mungkin lagi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Maka pada tahun 1970 pusat kegiatan dipindahkan ke lokasi yang baru di Jl. Ahmad Yani, yaitu di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. Pada tahun 1974 jaringan PT. Kalbe Farma telah menguasai pasar di seluruh wilayah Indonesia dengan kekuatan penjualan produk PT. Kalbe Farma. Pada pertengahan tahun 1997, PT. Kalbe Farma berpindah lokasi di kawasan Industri Delta Silikon, Jl. M.H Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 dengan PO BOX 371 Bekasi 17073, Indonesia No. Telepon (021) 89907333-37 dan Faks (021) 8972874. PT. Kalbe Farma juga mempunyai website dengan alamat http : //www.kalbe.co.id atau www.kalbefarma.com Pada tanggal 15 Agustus 1974, PT. Kalbe Farma memperoleh status Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) atau perusahaan

Transcript of Analisis Aik Final

Page 1: Analisis Aik Final

BAB I

PENDAHULUAN

Profil Singkat Perusahaan

PT. Kalbe Farma merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia didirikan pada

tanggal 10 September 1966 oleh Dr. B. Setiawan yang kemudian mengambil gelar Ph.D. di

bidang farmakologi. Perusahaan ini pertama kali berdiri di Jl. Simpang 1/1 Tanjung Priok,

Jakarta Utara.

Aktivitas produksinya baru dimulai pada tahun 1967 dengan produksi yang terbatas

hanya pada jenis obat sirup. Seiring dengan perkembangan tersebut, ternyata lokasi yang

terletak di Tanjung Priok tidak mungkin lagi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.

Maka pada tahun 1970 pusat kegiatan dipindahkan ke lokasi yang baru di Jl. Ahmad Yani,

yaitu di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. Pada tahun 1974 jaringan PT. Kalbe Farma telah

menguasai pasar di seluruh wilayah Indonesia dengan kekuatan penjualan produk PT. Kalbe

Farma.

Pada pertengahan tahun 1997, PT. Kalbe Farma berpindah lokasi di kawasan Industri

Delta Silikon, Jl. M.H Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 dengan PO BOX

371 Bekasi 17073, Indonesia No. Telepon (021) 89907333-37 dan Faks (021) 8972874. PT.

Kalbe Farma juga mempunyai website dengan alamat http : //www.kalbe.co.id atau

www.kalbefarma.com

Pada tanggal 15 Agustus 1974, PT. Kalbe Farma memperoleh status Perusahaan

Modal Dalam Negeri (PMDN) atau perusahaan yang menanamkan modal untuk kemajuan

industri, sesuai dengan keputusan The Investment Coordination Board No.

352/4/BKPM/74/PMDN.

Hingga saat ini, PT. Kalbe Farma tetap merupakan produsen terbesar di pasaran

dalam negeri, baik untuk produk Ethical (obat dengan resep dokter) maupun produk OTC

(Over The Counter).

Page 2: Analisis Aik Final

BAB II

PEMBAHASAN

Daftar Laporan Keuangan

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

4. Analisis Komparatif

5. Analisis Commonsize

6. Analisis Dupont

7. Analisis Kredit

8. Analisis Valuation

Page 3: Analisis Aik Final

ANALISIS KOMPARATIF

A. Laba Rugi Konsolidasian

1) Jika dilihat dari laba bersih, terjadi peningkatan laba pada setiap tahunnya. Jumlah

kenaikannya pun meningkat dari tahun ke tahun,kecuali pada tahun 2011 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kinerja perusahaan tahun tersebut tidak stabil.

2) Pertumbuhan laba tidak sejalan dengan penjualan.Hal itu mengindikasikan bahwa

penjualan bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi laba.Ada hal lain yang

dijaga oleh perusahaan yaitu dengan menekan beban pokok penjualan dan mengadakan

pendapatan lain-lain.

Pada tahun 2011-2010 terjadi penurunan peningkatan penjualan yang cukup

signifikan. Hal itu dikarenakan adanya penjualan kepada pelanggan yang biasanya

membeli lebih dari 10% dari total penjualan yang tidak dilakukan pada tahun tersebut.

Pada tahun 2008-2007 penjualan bersih tidak sejalan dengan beban pokok penjualan

sehingga menekan laba.

Pada tahun 2011-2010 penjualan bersih perusahaan mengalami penurunan kenaikan.

Namun, perusahaan mampu menekan beban pokok penjualan sehingga laba kotornya

tetap mengalami peningkatan.

3) Strategi perusahaan untuk meningkatkan laba adalah dengan :

Menekan beban pokok penjualan.

Menekan beban usaha terutama beban umum dan administrasi.

4) Terdapat pengaruh lain-lain yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan laba salah

satunya adanya penghasilan (beban) lain-lain.

Pada tahun 2009-2008 penghasilan (beban) lain-lain mengalami penurunan yang

sangat tajam karena terjadi penurunan kurs mata uang asing terhadap rupiah sehingga

menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.

Kesimpulan :

Terjadi penurunan pertumbuhan laba pada tahun 2011. Hal itu terjadi dikarenakan

adanya penjualan kepada pelanggan yang biasanya membeli lebih dari 10% dari total

penjualan yang tidak dilakukan pada tahun tersebut.

Perusahaan meningkatkan labanya dengan cara menekan atau mengendalikan beban

pokok penjualan dan beban usaha.

Page 4: Analisis Aik Final

Tahun 2011 kinerja perusahaannya menurun.

B. Neraca

1) Kenaikan harta tidak sejalan dengan kenaikan laba karena liabilitasnya mengalami

kenaikan peningkatan sedangkan saldo labanya cenderung stabil, namun modal

sahamnya mengalami penurunan karena saham treasuri hanya ada pada tahun 2011.

2) Jika dilihat dari segi liabilitas kenaikan atau penurunan aset lancar sejalan dengan

kenaikan atau penurunan hutang lancar. Begitu juga dengan kenaikan atau penurunan

aset tidak lancar juga sejalan dengan kenaikan atau penurunan hutang tidak lancar.

3) Piutang pada tahun 2008-2007 jumlah kenaikannya tidak terlalu tinggi karena penyisihan

piutangnya tinggi dan piutang tersebut digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu

yaitu pinjaman jangka pendek.

4) Persediaan pada tahun 2009-2008 mengalami penurunan karena sebagian besar

persediaan perusahaan pada tahun tersebut juga digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman jangka pendek sehingga jumlah persediaannya berkurang.

Pada tahun 2011-2010 jumlah persediaan kembali mengalami peningkatan karena

perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan yang berkesinambungan dari tahun

sebelumnya yaitu dengan melakukan penelitian dan pengembangan seperti

pengembanagan infrastruktur untuk memperluas jaringan distribusi dan penambahan

beberapa pusat distribusi regional serta peningkatan sistem teknologi informasi. Hal itu

telihat dari adanya kenaikan peningkatan beban penelitian dan pengembangan.

Kesimpulan :

Kenaikan laba tidak hanya dipengaruhi oleh penambahan harta tetapi juga terdapat

pengaruh lain-lain.

Sebagian dari piutang dan persediaan digunakan sebagai jaminan dari pinjaman jangka

pendek.

C. Laporan arus kas

1). Total arus kas dari aktivitas operasi pada PT Kalbe mengalami kenaikan dan penurunan

yang sangat tajam dari tahun ke tahun. Di tahun 2009 dan 2011 total arus kas bersih yang

dihasilkan perusahaan mengalami penurunan. Dibandingkan dengan tahun 2008 dan

Page 5: Analisis Aik Final

2010 penurunan ditahun 2009 ini sangat signifikan karena total arus kas tahun 2010 naik

sebesar 21,04%, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kenaikan penerimaan kas dari

pelanggan pada tahun itu. Penurunan total arus kas bersih di tahun 2011 berbanding

terbalik dengan peningkatan penjualan di tahun 2009 hal ini karena adanya kenaikan

pembayaran kas untuk aktivitas dan operasi lainnya yang meningkat sangat tajam sebesar

34,24% dibandingkan dengan tahun 2011 yang malah turun sebesar 0,44%.

2). Kinerja perusahaan yang paling buruk terjadi di tahun 2010 dimana kas bersih yang

dihasilkan aktivitas operasi menurun sebesar 8,04%. Hal ini sebanding dengan adanya

peningkatan pembayaran pajak penghasilan. Peningkatan piutang juga menyebabkan

terjadinya penurunan total arus kas pada tahun 2010.

3). Total arus kas yang digunakan dari aktivitas investasi pada tahun 2010 mengalami

penurunan sebesar 55,98%, ini terjadi karena di tahun 2010 perusahaan lebih banyak

melakukan investasi pada aset tetap sehingga arus kas netto untuk investasi mengalami

penurunan kenaikan.

4). Pada aktivitas pendanaan total arus kas yang digunakan perusahaan pada tahun 2010

mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan pembayaran dividen pada

perusahaan sebesar 99,92%.

KESIMPULAN

PT Kalbe Farma mengalami total arus kas dari aktivitas operasi mengalami kenaikan

dan penurunan yang sangat tajam dari tahun ke tahun. hal ini disebabkan oleh adanya

penurunan kenaikan penerimaan kas dari pelanggan. Kinerja perusahaan yang buruk terjadi

pada tahun 2010 dikarenakan adanya peningkatan pembayaran pajak penghasilan. Karena

perusahaan lebih banyak berinvestasi pada aset tetap maka total arus kas yang digunakan

untuk investasi mengalami penurunan. Namun, karena adanya kenaikan pembayaran dividen

pada perusahaan maka total arus kas yang digunakan untuk pendanaan juga meningkat.

Page 6: Analisis Aik Final

ANALISIS COMMONSIZE

1. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Dari perhitungan analisis common size, dapat di lihat bahwa proporsi

laba kotor dan beban pokok penjualan perusahaan dari tahun ke tahunnya

relatif stabil, sehingga memberikan kontribusi yang sama besar terhadap

penjualan bersih.

Pertumbuhan beban usahanya relatif stabil dari tahun ke tahun, hal ini menandakan

perusahaan mampu mengendalikan biaya usahanya.

Kontribusi laba kotor dan dan beban usaha relatif stabil terhadap total penjualan,

namun tidak sama halnya dengan proporsi laba komprehensif tahun berjalan perusahaan yang

proporsi kontribusinya tiap tahun mengalami peningkatan. hanya saja di tahun 2008

mengalami sedikit penurunan, hal ini dikarenakan pada tahun 2008 dan 2007

tidak ada pembelian dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi

setahun di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.

Kesimpulan, semua komponen laba dapat dikendalikan dengan baik oleh perusahaan,

pertumbuhan beban pokok penjualan dan pertumbuhan beban usaha relatif stabil dari tahun

ke tahun, ini artinya operasional dan kinerja perusahaan stabil dan bagus dari tahun ke tahun.

Meskipun proporsi laba komprhensif tahun 2008 mengalami sedikit penurunan, hal ini

dikarenakan pada tahun 2008 dan 2007 tidak ada pembelian dari satu

pihak pemasok dengan jumlah akumulasi setahun di atas 10% dari jumlah

penjualan bersih konsolidasi.

2. Analisis Laporan Posisi Keuangan

Dari perhitungan common size di atas dapat kita bahwa total aset lancar dari tahun ke

tahun mengalami penurunan. Namun hal itu masih relatif stabil karena penurunannya tidak

terlalu signifikan. Lain halnya dengan total aset tidak lancar yang mengalami peningkatan

yang relatif stabil karena adanya peingkatan proporsi penyertaan saham dan aset tetap pada

dua tahun terakhir.

Page 7: Analisis Aik Final

Perusahaan juga memiliki proporsi kas di tangan yang terlalu besar. Hal itu terjadi

karena perusahaan mengurangi pembelian barang dagang yang mengakibatkan penurunan

proporsi persediaan sehingga banyak kas yang menganggur.

Kontribusi piutang terhadap total aset mengalami fluktuasi namun masih tergolong

stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan

baik.

Di lihat dari sisi liabilitas, perusahaan lebih lebih mengandalkan kasnya sendiri dari

pada hutang. Ini terlihat dari proporsi hutang yang terus menurun dari tahun ke tahun yang

berarti resiko perusahaannya juga sangat kecil.

Dilihat dari sisi ekuitas,terjadi peningkatan dari tahun ke tahun Peningkatan tersebut

terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan meningkat. Namun pada

sisi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya relatif stabil kecuali pada tahun 2011

yang dikarenakan adanya peningkatan pembagian dividen yang mengakibatkan turunnya

jumlah saldo laba yang dicadangkan.

Kesimpulan, secara keseluruhan kinerja perusahaan tergolong baik dilihat dari

stabilnya proporsi aset lancar dan aset tidak lancar terhadap total aset, dan perusahaan lebih

banyak menggunakan kasnya sendiri untuk pendanaan daripada menggunakan hutang.

Page 8: Analisis Aik Final

ANALISIS DUPONT

1. Rasio Profitabilitas

a. ROA

ROA merupakan kemampuan manajemen dalam menggunakan aset yang dimiliki perusahaan

untuk menghasilkan laba. Nilai ROA dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya operating

performance dan asset utilization. ROA PT.KALBE FARMA mengalami fluktuasi dari tahun

ke tahun hal itu dikarenakan adanya penurunan beban pokok penjualan. meskipun komponen

bahan baku hampir seluruhnya diimpor, perusahaan mampu melakukan efisiensi biaya

karena menjelang akhir tahun kurs nilai tukar Rupiah berfluktuasi dan sedikit terdepresiasi,

nilai tukar Rupiah secara rata-rata tercatat menguat pada tahun 2011, sehingga memberikan

pengaruh positif terhadap penurunan biaya bahan baku dan kemasan. Keberhasilan Perseroan

menurunkan beban pokok penjualan juga terkait dengan upaya Perseroan untuk menerapkan

peningkatan produktivitas dan efisiensi antara lain melalui kombinasi produk. Dari 100%

perspektif beban, sekitar 50% nya adalah biaya produksi atau beban pokok penjualan.

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh beban - beban lain seperti beban penjualan, beban adm

dan umum, pendapatan (beban) luar usaha serta beban pajak penghasilan. Jika dibandingkan

dengan rata – rata industri, ROA PT.KALBE FARMA sangat baik karena berada jauh diatas

rata rata industri. Artinya, kemmpuan manajemen PT.KALBE FARMA dalam menggunakan

aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba lebih baik dibandingkan industri

sejenis.

.

b. ROE

ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang mampu diberikan

perusahaan kepada pemegang saham. ROE perusahaan mengalami fluktuasi terutama

pada dua tahun terakhir.ROE tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 24,36% yang artinya

setiap Rp 100 ekuitas dala perusahaan mampu memberikan pengembalian sebesar Rp

24,36 kepada setiap investor. ROE perusahaan mengalami fluktuasi dan sejalan dengan

naik turunnya ROA. ROE perusahaan setiap tahunnya lebih tinggi dari rata – rata

Page 9: Analisis Aik Final

industri. Hal itu juga mengindikasikan bahwa PT.KALBE FARMA mampu memberikan

tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang berada

pada industri sejenis

c. HPP

HPP perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut

mengindikasikan bahwa adanya efisiensi biaya oleh perusahaan. Meskipun

komponen bahan baku hampir seluruhnya diimpor, perusahaan mampu melakukan

efisiensi biaya karena menjelang akhir tahun kurs nilai tukar Rupiah berfluktuasi

dan sedikit terdepresiasi, nilai tukar Rupiah secara rata-rata tercatat menguat pada

tahun 2011, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap penurunan biaya bahan

baku dan kemasan. Keberhasilan Perseroan menurunkan beban pokok penjualan juga

terkait dengan upaya Perseroan untuk menerapkan peningkatan produktivitas dan

efisiensi antara lain melalui kombinasi produk.. Namun, jika dibandingkan dengan

HPP pada rata – rata industri, HPP PT.Kalbe Farma pada tiga tahun pertama lebih

tinggi, sedangkan pada tahun terakhir yaitu tahun 2011 perusahaan mampu

melakukan efisiensi beban pokok penjualan lebih baik dari rata- rata industri pada

perusahaan farmasi. Dari 100% perspektif beban, sekitar 50% nya adalah biaya

produksi atau beban pokok penjualan.

d. Beban Penjualan

Beban penjualan mengalami fluktuasi dari ke tahun ke tahun tapi masih tergolong

stabil karena adanya pengurangan biaya promosi yang dilakukan oleh PT.KALBE

FARMA. Tahun 2008 perusahaan mempunyai beban penjualan yang tertinggi

dibandingkan tahun-tahun setelahnya karena pada tahun tersebut perusahaan

melakukan promosi besar-besaran. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri yang

juga berfluktuasi dari tahun ke tahun biaya penjualan yang dikeluarkan oleh

perusahaan ini lebih tinggi. Sehingga dapat diartikan bahwa manajemen perusahaan

belum mampu mengendalikan biaya penjualan sebaik perusahaan farmasi lainnya.

e. Beban adm & umum

Biaya adm yang dikeluarkan oleh PT. KALBE FARMA relatif stabil dari tahun ke

tahun yaitu berkisar pada angka 5%. Tahun 2011 beban adm & umum jauh lebih

rendah karena efisiensi biaya kompensasi karyawan jika dibandingkan rata-rata

Page 10: Analisis Aik Final

industri biaya yang dikeluarkan oleh PT. Kalbe Farma jauh lebih kecil atau dapat

diartikan lebih efisien dibandingkan perusahaan sejenis.

f. Pendapatan (beban) luar usaha

Pendapatan (beban) luar usaha perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun

namun masih stabil

g. Beban pajak penghasilan

Beban pajak penghasilan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun sejalan dengan

perolehan laba perusahaan. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri beban pajak

penghasilan lebih tinggi namun masih wajar karena laba perusahaannya juga tinggi.

h. Cash turn over

Cash turn over menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kas.

Lambatnya CTO suatu perusahaan menunjukkan banyaknya kas menganggur yang

tidak digunakan untuk produktifitas perusahaan namun jika CTO nya cepat berarti

bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena pada saat kas terkumpul

langsung digunakan untuk membayar utang. CTO PT. Kalbe Farma dari tahun ke

tahun mengalami penurunan. Itu berarti bahwa semakin lama semakin banyak kas

menganggur di perusahaan. Jika dibandingkan dengan CTO rata-rata industri, CTO

PT. Kalbe Farma lebih rendah. Ini mengindikasikan bahwa adanya kas yang lama

menumpuk di perusahaan.

i. Account receivable turn over

Account receivable turn over digunakan untuk mengukur perputaran piutang dalam

suatu periode. RTO perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, itu artinya

perputaran piutang perusahaan semakin lama semakin lambat dan jika dibandingkan

dengan rata-rata industri pada tiga tahun pertama perputaran piutang perusahaan

lebih cepat diabndingkan perusahaan sejenis. Namun pada tahun 2011 perputaran

piutang perusahaan menjadi lebih lambat dari rata-rata industri.

j. Inventory turn over

Page 11: Analisis Aik Final

Inventory turn over digunakan untuk mengetahui seberapa cepat suatu perusahaan

dalam menjual persediaannya. Semakin cepat persediaan terjual maka semakin baik.

ITO perusahaan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menjual persediaannya semakin

lama semakin cepat. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata industri kemampuan

perusahaan dalam menjual persediaannya masih belum sebaik perusahaan sejenis.

k. Working capital turn over

Working capital turn over digunakan untuk melihat seberapa perputaran modal kerja

perusahaan. WCTO perusahaan mengalami naik turun setiap tahunnya. Namun

karena aset lancar perusahaan lebih besar daripada kewajiban lancarnya maka

perusahaan mengalami surplus dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri,

WCTO pada PT. KALBE FARMA jauh lebih rendah. Hal itu mengindikasikan

bahwa perputaran modal kerja yag dimiliki pt. Kalbe farma lebih rendah

dibandingkan perusahaan farmasi lainnya.

l. Fixed asset turn over

Fixed asset turn over digunakan untuk mengukur efektifitas penggunakan dana yang

ada pada perusahaan untuk menghasilkan penjualan, dengan kata lain untuk

mengetahui berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan pada aktiva tetap. PT. Kalbe Farma dari tahun ke tahun cenderung

stabil namun pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dimana

FATO perusahaan adalah sebesar 6 kali dalam suatu periode. Jika dibandingkan

dengan rata-rata industri kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya relatif

sama namun pada tahun 2011 kemampuan perusahaan menurun dari tahun

sebelumnya.

m. Total asset turn over

Total asset turn over menggambarkan kecepatan perputaran total aktiva dalam suatu

periode tertentu atau digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan aktiva

perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih. TATO perusahaan relatif sama

dengan rata-rata industri yaiu berkisar pada angka 1,4 kali, namun pada tahun 2010

kemampuan perusahaan dalam penggunaan aset lebih tinggi dibandingkan pada

tahun-tahun lainnya.

Page 12: Analisis Aik Final

ANALISIS KREDIT

A. Liquidity Ratio

1. Current Ratio

Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

lancarnya. Nilai current ratio perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Pada

tahun 2008 dan tahun 2011, current ratio perusahaan ini relatif sama dengan rata-rata

industri, artinya 100 utang bisa ditutupi dengan sekitar 300 aset. Namun pada tahun

2009, current ratio perusahaan berada dibawah rata- rata industri yang menunjukkan

bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban atau utang lancarnya tidak

sebaik perusahaan lain yang berada pada industri yang sama. Sedangkan pada tahun

2010, current asset persahaan lebih baik dari rata-rata industri yang berarti perusahaan

mampu melunasi kewajiban lancar dengan aset lancanya secara lebih baik.

2. Quick Ratio

Quick ratio perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali pada

tahun 2011 yang agak sedikit menurun dari tahun sebelumnya namun masih tergolong

stabil. Tapi, jika dibandingkan dengan rata-rata industri quick ratio perusahaan selalu

berada dibawah rata-rata industri yang artinya kemampuan perusahaan untuk membayar

utang dengan kas dan setara kas dan investasi jangka pendek masih belum sebaik

perusahaan yang berada pada industri sejenis, dimana pada umumnya perusahaan

industri farmasi mampu membayar 100 utang dengan 291 aset yang dimiliki.

3. Cash Ratio

cash ratio perusahaan mengalami naik turun dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan

dengan rata-rata industri cash ratio perusahaan pada tahun 2008 dan 2011 berada

dibawah rata-rata industri yang artinya kemampuan perusahaan untuk membayar utang

dengan kas dan investasi masih belum sebaik perusahaan yang berada pada industri

sejenis. Pada tahun 2010 cash ratio perusahaan berada diatas rata – rata industri, namu

Page 13: Analisis Aik Final

perusahaan tidak mamspu mempertahankan hal tersebut sehingga cash rationya kembali

turun pada tahun 2011.

4. Days To Sell Account Receivable

Digunakan untuk melihat lamanya waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan

pitang dan persediaan menjadi kas dalam satu periode tertentu. Lama waktu ideal yang

dibutuhkan biasannya adalah 30 hari, namun waktu yang dibutuhkan oleh PT KALBE

FARMA untuk menagih piutangnya melebihi waktu ideal tersebut yaitu berkisar antara

41-46 hari. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata industri waktu yang digunakan

oleh PT KALBE FARMA untuk mengumpulkan piutangnya relatif lebih cepat. Hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengnendalikan perputaran piutangnya

dalam satu periode.

5. Days To Sell Inventory

Rasio ini memperlihatkan rata-rata hari kemampuan perusahaan untuk menjual barang

dagangnya selama satu periode tertentu. Rasio ini dari tahun ke tahun semakin lama semakin

turun . Ini artinya perputaran persediaan dari tahun ke tahun semakin cepat terjual. Namun

jika dibadingkan dengan rata – rata industri, perputaran persediaan pada perusahaan ini masih

tergolong lambat meskipun dari segi perusahaan selalu ada kemajuan setiap tahunnya.

6. Days in payable

Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh

perusahaan untuk melunasi utang usahannya. Pada PT KALBE FARMA jumlah hari yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk melunasi utang usahnnya semakin lama semakin

meningkat. Yaitu berkisar dari 28-44 hari. Pada tahun 2008 dan 2010 perusahaan mampu

melunasi utang usahnnya lebih cepat daripada rata-rata industri namun pada tahun2009 dan

2011 kemampuan perusahaan jauh dibawah rata-rata industri.

7. Net trade cycle

Secara keseluruhan untuk likuiditas dinamisnya (Net trade cycle) mengalami

penurunan dari tahun ketahun . setiap tahunnya net trade cycle berada di atas rata-rata

Page 14: Analisis Aik Final

industri karena perusahaan ini mempunyai termin perputaran persediaan yang lebih lama

dibanding industri farmasi pada umumnya.

B. Capital sturcture and solvency

1. Debt ratio

Memperlihat kan posisi asset didanai oleh hutang jangka pendeknya.

Untuk debt ratio, nilainya selalu mengalami fluktuasi. Ini artinya pendanaan

perusahaan dari hutang selalu tidak stabil. Dibandingkan rata – rata industri

perusahaan ini lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada menggunakan

hutang jangka pendek.

2. Long term debt to total asset

Memperlihatkan posisi aktiva didanai dengan utang jangka panjang.

Pada long term debt ratio, sama dengan debt ratio. Tapi dilihat dari hutang jangka

panjang perusahaan,yaitu melihat dari suatu asset yang dimiliki oleh perusahaan

berapa yang didanai oleh utang jangka panjang atau tidak lancar. Untuk perusahaan

PT. KALBE FARMA nilai rasio ini bisa dibilang bagus. Karena nilainya sangat kecil

hanya 1 koma persen dari total asset.

3. Debt equity ratio

Menjelaskan tentang asset yang dimiliki oleh perusahaan yang didanai dari

hutang dari luar. Nilai DER perusahaan dari tahun ke tahun selalu mengalami

fluktuasi, ini artinya perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dan modal

saham dibandingkan dengan melakukan pinjaman ke pihak luar. Ini artinya

solvabilitas perusahaan sangat baik. Ini lah yang menyebabkan nilai DER perusahaan

lebih rendah daripada rata rata industri.

4. Long term debt equity ratio

Sama dengan DER, tapi perhitungan rasio ini dilihat dari hutang jangka

panjang atau tidak lancar perusahaan. Untuk perusahaan PT.KALBE FARMA , nilai

rasio ini bisa dibilang bagus. Karena nilainya sangat kecil dari total equitas yang

dimilikinya. Jadi ekuitas yang dimiliki perusahaan lebih cenderung dari modal

Page 15: Analisis Aik Final

sendiridan modal saham dibandingkan dengan pinjaman jangka panjang dari pihak

luar.

5. Time Interest Earned

Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa kali perolehan bunga atau kemampuan

perusahaan dalam membayar biaya bunga. Dari perhitungan rasio dapat dilihat bahwa

perusahaan mampu dalam membayar bunga dan tidak mengalami kesulitan karena

jika dibandingkan dengan rata-rata industri, perusahaan mempunyai TIE yang jauh

lebih tinggi. Hal itu disebabkan kaena sedikitnya utang jangka panjang yang

digunakan perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaannya. Perusahaan lebih

banyak menggunakan modal sendiri.

Page 16: Analisis Aik Final

ROA

Operating Performance Asset Utilization

Perspektif laba Perspektif Beban Cash AR Inventory W. Cap Fix Asset T. Asset

Page 17: Analisis Aik Final

ANALISIS VALUATION

1. Kapitalisasi pasar

Kapitalisasi pasar merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode

berjalan tetapi manfaatnya dapat berlangsung selama beberapa periode di masa depan.

Nilai kapitalisai pasar dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, ini artinya

perusahaan dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan kinerja, sehingga nilai

pasar perusahaan meningkat yang menyebabkan nilai kapitalisasi pasarnya juga

meningkat.

2. Jumlah saham beredar

Jumlah saham beredar ini bukan merupakan jumlah total saham perusahaan. Ini

artinya perusahaan bisa saja akan akan menerbitkan saham pada periode selanjutnya di

masa yang akan datang.

3. Nilai saham

Nilai saham yang akan di bahas adalah nilai buku dan nilai pasar. Sedangkan untuk

nilai nominal selalu tetap dari awal diterbitkan. Dilihat dari nilai pasar dan nilai buku,

nilai pasar perusahaan terlihat lebih tinggi dari nilai buku. Ini artinya saham perusahaan

ini bagus.

Nilai saham ada 3:

a. Nilai nominal, nilai nominal saham perusahaan sama setiap tahunnya.

b. Nilai buku, nilai buku perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

c. Nilai pasar, sama halnya dengan nilai buku, niali pasar pun mengalami peningkatan

setipa tahunnya.

4. Laba per saham (EPS)

Laba per saham adalah angka yang memberikan informasi tentang berapa laba yang

diperoleh pemegang saham biasa atau setiap lembar saham yang dimilikinya. Nilai EPS

perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini di sebabkan karena laba

bersih perusahaan juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

5. Deviden per saham (DPS)

Page 18: Analisis Aik Final

Total pengembalian kepada pemegang saham selama waktu tertentu terdiri dari

deviden yang diterima ditambah peningkatan harga saham. Nilai DPS perusahaan juga

mengalami peningkatan setiap tahun. Ini artinya ketika perusahaan mendapat laba,

perusahaan juga mengeluarkan kewajibannya yaitu mengeluarkan hak investor seperti

deviden.

6. Pay out ratio

Payout ratio menunjukan berapa persentase laba per lembar yang digunakan untuk

membayar deviden per lembar. Deviden yang dibayarkan dibawah jumlah laba yang di

dapat perusahaan.

7. Dividend cover

Deviden cover menunjukan berapa kali laba yang di dapat untuk membayar deviden

perusahaan.

8. Earning Yield

Earning yield perusahaan ini cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal ini disebabkan karena ketika harga saham mengalami peningkatan yang cukup

tinggi, EPS perusahaan mengalami kenaikan hanya beberapa saja. Hal ini tidak selaras

antara kinerja perusahaan dan keadaan pasar

9. Dividends yield

Menggambarkan tingkat pengembalian yang dapat diberikan saham dalam bentuk

deviden. Deviden yield menggambarkan perbandingan antara DPS dengan harga saham.

Nilai ini pada perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Sehingga dapat

dinilai bahwa tingkat pengembalin saham yang dapat diberikan perusahaan kepada

pemegang saham tidak stabil.

10. PER

PER adalah rasio harga saham terhadap laba. Ini berbanding terbalik antara dengan

earning yield, ini juga memperlihatkan ketidakseimbangan antara kinerja perusahaan

dengan keadaan di pasar. Sehingga nilai PER mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun.

11. Market to book ratio

Merupakan rasio nilai pasar terhadap nilai buku. Ini menggambarkan perbandingan

nilai kapitalisasi pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai ini mengalami

fluktuasi yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena

kapitalisasi pasar dipengaruhi oleh harga pasar. Sedangkan keadaan harga di pasaran

Page 19: Analisis Aik Final

tidak selaras dengan kinerja perusahaan yang digambarkan dengan nilai buku ekuitas

perusahaan. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya kenaikan yang cukup signifikan.