Ahad 30 Mei P. Harta.ppt

download Ahad 30 Mei P. Harta.ppt

of 21

Transcript of Ahad 30 Mei P. Harta.ppt

  • AL-MAL ( HARTA )Harta dlm bhs Arab disebut al- Mal, dari kata mala yaitu condong dan kegandrungan terhadap sesuatu.

  • Harta menurut mazhab Hanafi Sesuatu yang digandrungi (segala sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan).Harta hanya bersifat materi (al-ayan), sdg al-manafi (manfaat) tdk termasuk harta.

    VGN-TX750P

  • Pendapat Ulama Hanafi Generasi Mutaakhirinal, Mustafa Ahmad az-Zarqa dan Wahbah az-Zuhaili berpendapat bahwa definisi harta menurut pendahulunya tidak komprehensif dan kurang akomodatif. Mengacu pada Q.S. (2) ayat 29: segala sesuatu yang diciptakan Nya di bumi adalah untuk dimanfaatkan umat manusia mereka cenderung menggunakan definisi harta yang dikemukakan jumhur ulama. Kondisi saat ini kadangkala manfaat suatu benda lebih banyak menghasilkan penambahan harta dibanding wujud bendanya itu sendiri, seperti perbandingan harga antara mengontrakkan rumah dalam beberapa tahun dan menjualnya secara tunai.

  • Harta menurut Jumhur Ulama segala sesuatu yang mempunyai nilai , dan dikenakan ganti rugi bagi orang yang merusak atau melenyapkannya. Jumhur Ulama berpendapat bahwa harta tidak saja bersifat materi tetapi juga termasuk manfaat dari suatu benda.

  • MACAM-MACAM HARTADilihat dari Boleh tidaknya dimanfaatkan:Mal Mutaqawwim (harta yang boleh dimanfaatkan dalam semua situasi).Mal Ghair mutaqawwim (harta yang tidak boleh dimanfaatkan dalam keadaan normal, contoh: minuman keras dan daging babi bagi muslim. (sdg kalangan non muslim termasuk mal mutaqawwim).

  • Dilihat dari keberadaan persamaan satuannya di pasarMal al-mitsl (harta yang ada persamaannya di pasar meskipun ada perbedaan, tapi tidak signifikan). Contoh: harta yang ditimbang atau ditakar seperti gandum, beras, minyak, dll.Mal al-qim (harta yang berbeda satuannya secara signifikan sehingga tidak dapat saling mewakili. Contoh: Semua barang yang selalu berubah baik macam dan harganya, atau kedua-duanya sekaligus. Contoh: Hewan yang berbeda pada satuannya seperti sapi, kambing,rumah, hasil kerajinan tangan. Termasuk jg dalam bagian ini barang yang sudah tdk ada di pasar, atau sudah langka.

  • Dilihat dari adanya keterkaitan harta dengan hak orang lainHarta yang terkait dengan hak orang lain seperti harta yang digadaikan dan disewakan. Pemilik harta tidak dapat menggunakan harta tersebut yang dapat menghilangkan hak penggadai dan penyewa.Harta yang tidak terikat dengan hak orang lain, yaitu harta yang menjadi hak penuh pemiliknya, tdk ada hak orang lain di dalamnya, dan pemilik dapat memanfaatkan seperi menjual dll.

  • Berdasarkan dapat atau tidaknya harta itu dipindahHarta bergerak (Mal manqul), yaitu harta yang dapat dipindahkan seperti uang, barang dagangan, hewan, kendaraan, barang-barang yang ditimbang, dll.Harta tdk bergerak (Mal iqor), yaitu harta yang pondasinya tetap, tidak dapat dipindah, seperti tanah, bangunan, dll. Harta tetap memiliki dua sifat yaitu : Musaqqaf (yang beratap) yaitu hotel, rumah toko, dll.Madzru (yang ditanam) yaitu tanama-tanaman, dll.

  • Berdasarkan terjadinya perkongsian dalam hartaMal Musytarak (Harta yang dimiliki secara bersama oleh dua orang atau lebih dg cara sebab-sebab kepemilikan, seperti jual beli, hibah, dan warisan), atau dengan mencampur harta sehingga tidak dapat dibedakan lagi, atau dengan mengadakan akad persyerikatan harta diantara mereka.Mal Mustaqil (Harta yang dimiliki oleh satu orang secara independen. Harta ini hanya boleh dimanfaatkan oleh pemiliknya.

  • Berdasarkan Wewenang pemiliknya, harta dibagi atas : Harta umum yaitu harta yang diperuntukkan untuk kepentingan umum, dan pemiliknya adalah masyarakat umum, dan tidak ada kepemilikan pribadi. Harta semacam ini dpt dalm bentuk tanah, bangunan, emas dan perak, barang dagangan, dll. Misalnya Harta milik Baitul Mal, jalan raya, tempat penguburan umum, sungai-sungai, dan harta wakaf.Harta khusus (milik pribadi) yaitu harta yang dimiliki oleh individu tertentu atau komunitas tertentu, tidak disiapkan untuk kepentingan umum, wewenang menggunakan harta ini hanya terbatas pada pemiliknya. Harta umum bisa berubah status menjadi milik pribadi, Sebaliknya, harta khusus (milik pribadi) juga bisa berubah status menjadi harta umum (milik bersama).

  • Dilihat dari apkh harta itu induk atau turunannya, ada dua : Mal Al-ashli (harta induk, pokok) yaitu harta yang dapat menghasilkan harta lain, seperti rumah, tanah, hewan, dll.Mal al-tsamrah (harta hasil dari harta yang induk atau mucul dari harta yang lain), seperti sewa rumah, buah dari tanaman, hasil ternak seperti susu, telur, daging, dll.

  • Dilihat dari sebab perolehan harta:Harta halal murni (harta yang diperoleh dg cara sesuai syariah), seperti hasil pertanian, jual beli, warisan, wasiat, hibah, dll.Harta haram (harta yang diperoleh seseorang dg cara tidak sesuai dg syariah,seperti mencuri, merampas, huang sogokan, korupsi, riba, dllHarta halal bercampur harta haram, ada dua kemungkinan: Harta yang haram dapat diidentifikasi seperti harta curian atau rampasan bercampur dengan harta yang halal. Maka harta haram ini tidak boleh dimanfaatkan, dan segera dikembalikan kepada pemiliknya.Harta haram bercampur dengan harta halal yang tdk dapat dibeda-bedakan. Dalam hal ini sejumlah yang haram dikeluarkan, shg sisasnya menjadi halal.

  • Ibn Taimiyah: Sesuatu yang diharamkan ada 2 macamDiharamkan karena sifat dan bendanya, seperti: darah dan bangkai.Diharamkan krn cara memperolehnya, seperti: uanga, buah-buahan dll. Ini tidak diharamkan bendanya, melainkan cara memperolehnya.

  • Berdasarkan cara mengukur dan mengetahui jumlahnya Harta muqoddar : harta yang di ketahui kadarnya dengan timbangan atau takaran konvensional. Harta jizaf : harta yang tidak diketahui kadarnya secara rinci, karena tidak adanya takaran konvensional yang relevan seperti semangka.

  • Dilihat dari jumlah Zakat dan yang MembayarnyaHarta batinah (tidak tampak) yaitu : harta yang tidak mungkin diketahui jumlahnya selain pemiliknya. Jumlah Zakat hanya diketahui oleh pemilik dan berkewajiban untuk membayarnya. Harta zahirah (tampak) yaitu : harta yang dpt diketahui oleh selain pemiliknya. Zakat Harta ini dapat diambil dan didistribusikan oleh pemerintah.

  • Dilihat dari Sifatnya sebagai alat tukar (an-Naqdiyah)Nuqud yaitu harta berupa emas dan perak. Urudh semua jenis harta selain emas dan perak seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, rumah, dan harta lainnya. Madzhab Hanbali memasukkan nuqud (emas dan perak) ke dalam kelompok Urud jika harta tersebut dijadikan sebagai barang yang akan diperjual belikan.

  • Berdasarkan Harapan pemilik atas kembali dan tidaknya HartaHarta dhimar, yaitu harta yang tidak diharapkan kembali oleh pemiliknya, seperti harta yang dirampas, harta yang hilang, jatuh di laut dan harta terkubur yang tdk diketahui tempatnya. Harta marjuw, yaitu harta yang dapat diharapkan untuk kembali, seperti harta yang dihutangkan.Catatan: Pembagian ini hubungannya dg kewajiban zakat.

  • Berdasarkan ada tidaknya beban zakatHarta Produktif (mal namin), yaitu harta yang bertambah dan menjadi banyak. Harta Produktif ini ada dua macam: Haqiqi (perkembangan faktual) yaitu bertambah dan berkembang dengan beranak pinak atau keuntungan dlm perdagangan. Taqdiri (perkembangan yang bersifat asumtif) yaitu adanya kemungkinan harta untuk berkembang dan bertambah. Berdasarkan keterangan di atas, para ulama menetapkan adanya kewajiban zakat atas harta produktif baik yang bersifat haqiqi maupun taqdiri.2. Harta konsumtif (mal qinyah), yaitu harta yang dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, bukan untuk berdagang seperti rumah, baju, kendaraan, dll.

  • Berdasarkan dapat atau tidaknya harta tersebut dibagiHarta yang bisa dibagi, yaitu harta yang jika dibagi-bagi tidak akan rusak. Harta yang tidak dapat dibagi-bagi, yaitu harta yang ketika dibagi mengakibatkan kerusakan dan kerugian karena fungsinya menjadi hilang. seperti piala, kursi, mobil, dll. Catatan: Harta tidak bergerak ada yang dapat dibagi-bagi dan ada yang tidak dapat dibagi-bagi.

  • Berdasarkan apkh harta trsbt habis/tdk habis stlh dimanfaatkanMal Istihlaky, yaitu harta yang tidak dapat dimanfaatkan kecuali dengan cara menghabiskannya secara bertahap atau sekaligus. Mal Istimaly, yaitu harta yang dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan tanpa menghilangkan bentuk aslinya seperti tanah, rumah, dll.

  • Berdasarkan status kepemilikannya atas seseorangHarta mamluk, yaitu harta yang telah dimiliki, baik secara pribadi maupun badan hukum, personal maupun bersifat perkongsian.Harta mubah, yaitu harta yang tidak seorangpun berhak mengakui kepemilikannya seperti air di sumbernya, hewan buruan, dan tumbuhan liar. Harta seperti ini boleh dimanfaatkan oleh setiap orang dengan syarat tidak mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Kelompok harta ini berlaku pula pada lahan kosong/mati sehingga barang siapa menyuburkan/ mengelolanya maka ia berhak mengklaim kepemilikannya. Harta mahjur, yaitu harta yang dilarang syara' untuk dimiliki baik karena harta tersebut dijadikan harta wakaf maupun diperuntukkan bagi kepentingan umum.