Agrotekno konsep persediaan

65
Konsep Persediaan Dalam Perusahaan Dagang dan Manufaktur June 09, 2016 ILUSTRASI PERSEDIAAN (UCEO) PENGERTIAN PERSEDIAAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan yang berasal dari kata dasar sedia, dapat diartikan sebagai cadangan. Persediaan juga memiliki beberapa arti lain yang didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Hendrix Sagit Martinus, persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Hampir mirip dengan definisi pertama, Raymond McLeod Jr juga mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva yang

Transcript of Agrotekno konsep persediaan

Page 1: Agrotekno konsep persediaan

Konsep Persediaan Dalam Perusahaan Dagang dan Manufaktur

June 09, 2016

ILUSTRASI PERSEDIAAN (UCEO)

PENGERTIAN PERSEDIAAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan yang berasal dari kata dasar sedia, dapat diartikan sebagai cadangan. Persediaan juga memiliki beberapa arti lain yang didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Hendrix Sagit Martinus, persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Hampir mirip dengan definisi pertama, Raymond McLeod Jr juga mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha yang normal. 

Sementara itu, persediaan menurut Agus Ristono dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi. 

Page 2: Agrotekno konsep persediaan

Sedikit berbeda dengan definisi persediaan menurut para ahli, definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aset:

1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau,3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa. 

LUSTRASI PERSEDIAAN (SAMUEL/UCEO)

JENIS-JENIS PERSEDIAAN

Persediaan dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari jenis perusahaan dan kegiatan bisnisnya. Bagi perusahaan dagang yang kegiatan usahanya adalah membeli produk kemudian menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan atau pengolahan apapun, maka pada umumnya persediaan yang dimiliki adalah: 

1. Persediaan Barang Dagangan

Persediaan barang dagangan yang berada di gudang nantinya akan dibeli atau didistribusikan kepada pengecer untuk pada akhirnya dijual kembali. Barang yang diperoleh dari pabrik secara fisik tidak akan diubah kembali. Produk yang dibeli akan kembali dijual dalam bentuk yang sama seperti yang diproduksi oleh pabrik. 

Page 3: Agrotekno konsep persediaan

2. Persediaan Lain-Lain

Persediaan lain-lain yang ada pada bentuk perusahaan ini umumnya berupa bentuk persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran. 

Sementara itu, persediaan dari perusahaan manufaktur yang memiliki kegiatan usaha membuat sebuah produk dari bahan dasar produk lain tentunya akan berbeda. Persediaan untuk perusahaan yang mengubah bentuk serta menambah nilai kegunaan barang pada umumnya diklasifikasikan ke dalam berbagai kelompok seperti berikut ini: 

1. Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber lain sebagai bahan mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk jadi. Dalam beberapa kasus, persediaan bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi dapat berupa suku cadang yang diperoleh dari pihak lain. Dalam hal ini, persediaan bahan baku seringkali disebut sebagai persediaan suku cadang. 

2. Persediaan Produk Dalam Proses

Persediaan produk dalam proses biasanya meliputi barang-barang yang masih dalam proses "setengah jadi". Barang-barang dalam persediaan ini masih berada dalam proses pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu. (Baca juga: Pengertian Biaya Overhead Pabrik dan Cara Menghitungnya )

3. Persediaan Produk Jadi

Persediaan produk jadi meliputi semua barang yang telah selesai dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut. 

4. Persediaan Bahan Penolong

Persediaan bahan penolong meliputi semua bahan yang dimiliki untuk keperluan produksi, namun tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi. Bahan-bahan yang dikategorikan sebagai kelompok persediaan bahan penolong antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan. 

5. Persediaan Lain-Lain

Sama seperti pada perusahaan dagang, persediaan lain-lain dalam perusahaan manufaktur terdiri dari persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran. 

Page 4: Agrotekno konsep persediaan

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG

Pencatatan persediaan barang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Selain untuk menjaga persediaan barang agar selalu tersedia bagi konsumen, pencatatan persediaan barang juga penting untuk memudahkan perhitungan modal dan keuntungan perusahaan. Dalam akuntansi dikenal dua cara mencatat persediaan barang, yakni:

1. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Fisik (Periodik)

Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem periodik (periodic inventory system). Penamaan ini disebabkan karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode harus dilakukan penghitungan secara fisik (stock opname). Penghitungan di gudang tempat menyimpan barang bertujuan untuk mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode. 

Penghitungan persediaan akhir barang dagangan umumnya dilakukan dengan salah satu dari metode berikut: 

A. FIFO (First In, First Out)

Metode pencatatan persediaan ini sering dikenal sebagai original cost method. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama diterima akan pertama dikeluarkan. 

B. LIFO (Last In, First Out)

Metode pencatatan persediaan ini berdasarkan asumsi bahwa barang atau bahan yang terakhir dibeli akan pertama dikeluarkan. Tujuan metode ini adalah menetapkan atau melaporkan harga pokok barang yang telah dijual menurut harga yang sedekat mungkin dengan harga pasar sekarang. Metode ini mengurangi laba perusahaan yang belum direalisir sampai suatu jumlah yang sekecil-kecilnya. 

C. Average Cost

Metode pencatatan persediaan ini menghitung suatu harga pokok rata-rata untuk suatu periode waktu yang mudah dipilih, misalnya tiga atau enam bulan. Pengaruh fluktuasi harga dapat diperkecil dengan menggunakan metode ini. 

D. Retail Inventory Method

Metode pencatatan persediaan ini terutama digunakan dalam toko barang serba ada, dimana persediaan ditandai satu persatu dengan harga jual dan bukan harga pokok. Untuk menentukan harga pokok persediaan akhir, maka akan dihitung satu marjin atau mark up rata-rata untuk semua periode, rata-rata kemudian persediaan akhir yang dinilai dengan harga eceran. 

2. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Perpetual atau Terus-Menerus (Continue)

Page 5: Agrotekno konsep persediaan

Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue) adalah metode pencatatan persediaan barang yang dilakukan ketika aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus-menerus setiap saat. 

Di dalam sistem ini, besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual serta jumlah persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi dapat diketahui setiap saat. Metode pencatatan atas persediaan barang dagangan dilakukan secara berkelanjutan, menyangkut perubahan persediaan yang tercermin dalam rekening persediaan. Pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya transaksi. 

Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue) memiliki beberapa karakter, di antaranya:

1. Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatat dalam rekening persediaan barang dagangan, bukan rekening pembelian.

2. Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan harga pembelian, serta potongan tunai pembelian dicatat dalam rekening persediaan, bukan dalam rekening terpisah (rekening tersendiri retur dan pengurangan harga pembelian).

3. Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan mendebit rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan.

4. Persediaan merupakan rekening pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu. Buku pembantu berisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap jenis barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam buku pembantu ini memperlihatkan tentang kualitas dan harga tiap-tiap persediaan.

 

MANAJEMEN PERSEDIAAN

 BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahPersediaan di banyak perusahaan merupakan salah satu aset yang paling mahal, manajer oprasional di dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu adalah hal yang sangat penting. Suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara mengurangi tingkat persediaan yang ada di perusahaan, karena dengan adanya persediaan yang overload akan menjadikan biaya menjadi bertambah. Di lain pihak konsumen akan merasa tidak puas jika suatu produk stoknya habis, dan hal ini akan memungkinkan konsumen berpindah pada produk lain, maka perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dengan tingkat pelayanan konsumenDari permasalahan di atas tentunya pengelolaan persediaan sangatlah penting, maka dari itu penulis mengambil judul yaitu "Manajemen persediaan".

B.Rumusan MasalahDari latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagia berikut:

Page 6: Agrotekno konsep persediaan

1.Apakah yang Dinamakan dengan Persediaan dalam Sebuah Perusahaan?2.Ada Berapakah Jenis Persediaan ?3.Apakah Fungsi dari Persediaan?4.Apasajakah yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan ?5.Apa yang Dimaksud dengan Model Economis Order Quantity?

C.Tujuan Pembahasan1Untuk Mengetahui Persediaan dalam Sebuah Perusahaan.2Untuk Mengetahui Jenis-jenis Persediaan .3Untuk Mengetahui Fungsi dari Persediaan.4Untuk Mengetahui Apa yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan .5Untuk Mengetahui Model Economis Order Quantity.

Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Universitas Negeri Malang (UM, 2007)BAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian PersediaanSebelum kita masuk pada pembahasan yang lebih lanjut, terlebih penulis skan menjelaskan tentang pengertian persediaan (inventory).Menurut Handoko (1999:333) persediaan (inventory) adalah "suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan". Permintaan tersebut meliputi bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi ataupun produk final (produk jadi). Sedangkan pengertian persediaan menurut Harjanto (2004:219) persediaan adalah merupakan "barang atau bahan yang disimpan yang digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu". Misalnya saja untuk proses produksi, perakitan, untuk dijual kembali dan sebagai suku cadang dari sebuah mesin. Pendapat lain mengatakan bahwa Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual (Achun, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap disalurkan pada konsumen.

B.Jenis-jenis Persediaan.Persediaan terbagi dalam beberapa jenis, setiap jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri khusus tersendiri. Dalam pengelolaan dan pemeliharaanya pun berbeda-beda. Persediaan ini bisa berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi ataupun suku cadang. Menurut beberapa ahli manajemen oprasional mereka menyebutkan definisi yang berbeda-beda namun masih memiliki muatan materi inti yang sama. Heizer & Render (2004:61) menyebutkan bahwa untuk mengakomodasi fungsi persediaan, perusahaan memiliki 4 Jenis persediaan, yaitu:1.Persediaan bahan baku (raw material inventory).

Page 7: Agrotekno konsep persediaan

Adalah sebuah bahan baku yang belum memasuki proses produksi yang kegunaanya untuk memisahkan para pemasok dari proses produksi.2.Persediaan barang setengah jadi (Working in proses- WIP inventory).Adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami proses produksi tapi masih belum sempurna atau masih belum menjadi produk jadi.3.MRO (Maintenen/repair/ operating).Pemeliharaan/ perbaikan/ oprasi. Di perlukan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin dalam salah satu proses produksi dan MRO ini harus di jadwalkan atsu di antisipasi.4.Persediaan barang jadi ( finished goods inventory).Produk akhir yang sudah jadi dan siap untuk dijual.Selain dari keempat jenis persediaan tersebut Handoko (1999:334) menambahkan yaitu:5.Persediaan Komponen-komponen Rakitan ( Purchased parts/component).Persediaan yang terdiri dari komponen komponen yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan lain, dimana komponen tersebut dapat dirakit kembali menjadi suatu produk. 6.Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (suplies).Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam pross produksi, tetapi tidak merupakan komponen atau bagian dari barang jadi.

C.Fungsi-fungsi persediaan.Pesediaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Pesrsediaan memiliki berbagai fungsi karena jika perusahaan mengalami kekurangan barang persediaan maka akan berakibat pada hal-hal seperti tertundanya penjualan sehingga akan menghambat proses pendapatan laba. Kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan. Maka disini peesediaan memiliki peranan penting dalam perusahaan. Adapun fungsi-fungsi dari persediaan adalah seperti yang telah disebutkan Handoko (1999: 335-336) dalm bukunya yang berjudul " Dasar-dasar manajemen produksi dan oprasi". Persediaan memilik tiga fungsi, Yaitu:1.Fungsi Decoupling Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan dapat digunakan untuk menghadapi fluiktuasi permintaan konsumen yang tidal dapat diperkirakan atau diramlkan disebut uga dengan fluctuation stock.2.Fungsi Economic Lot Sizing.Melalui pnyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya-daya dalm kuantuitas yang dapat mengurangi biaya-biaya perunit. Persediaan "lot size" ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan, karena perusahaa membeli dalam jumlah yag besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan. 3.Fungsi Antisipasi.Persediaan memiliki fungsi antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang tidak dapat diramalkan berdasar pengalamn-pengalaman masa lalu. Atau permintaan musiman sehingga perusahaan dapat mengadakan persediaan musiaman (Seasional inventories).Disamping itu perusahaan juga sering menghadapi ketidak pastian jangka waktu pengiriman

Page 8: Agrotekno konsep persediaan

dan permintaan akan barang-barang selama satu periode, sehingga membutuhkan persediaan ekstra atau disebut dengan persediaan pengaman.Selain itu persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari proses produksi, atau oprasi suatu perusahaan. Yaitu1.Untuk memberikan suatu stock barang; agar dapat memenuhi permintaan yang di antisipasi dari konsumen yang bersifat fluktuatif2.Untuk memangkan produksi dengan distribusi. Misalnya bila permintaan produksinya tinggi hany apad musim panas, perusahaan dapat memenuhi stock selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehilangan pelanggan dapat dihindari.3.Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah.karena pembelian dlam jumlah yang besar secara substansial dapat menurunkan biaya produk.4.Untuk melakukan Holding terhadap inflasi dan perubahan harga. Untuk menghindar dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena perubahan cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat.5.Untuk menjaga agar opeasi dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan barang dalam proses yang telah di sediakan. Hal seperti ini diperlukan karena kebutuhan waktu yang digunakan untuk memproduksi barang dan sepanjang berlangsungnya proses terkumpulnya persedian (Heizer & Render, 2001:314).

D.Biaya-biaya persedian.Persediaan merupakan salah satu asset penting perusahaan. Pengelolaan persediaan pun memperoleh perhatian dari manajemen. Tanpa persediaan sama sekali akan menjadikan proses prodeksi menjadi terhambat dan persediaan yang terlalu banyak, juga itu tidak baik baik bagi perusahaan. Mengapa tidak baik? Jawabannya tidak lain biaya persediaan. Menurut Mulyana (2007) Unsur biaya yang terdapat dalam persediaan diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama, biaya pemesanan. Yang kedua, biaya penyimpanan. Dan yang ketiga, biaya kekurangan persediaan. Biaya pemesanan dikeluarkan terkait aktifitas pemesanan bahan atau barang sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedia di gudang. Handoko (1999:336-338) menyebutkan bahwa dalam pembuatan sebuah keputusan yang akan mempengaruhi besarnya (jumlah) persediaan, maka manajer oprasional harus memertimbangkan biaya-biaya variabel yang terkait dengan pengadaan persediaan. Dengan mengetahui biaya biaya yang terdapat atau terkait dengan persediaan maka manajer diharapkan mampu mengambil keputusan yang bijak mengenai kadar persediaan yang paling ekonomis dalam perusahaanya. Biaya- biaya tersebut Yaitu:1.Biaya penyiapan (manufacturing).Biaya ini keluar jiak perusahaan meproduksi bahan-bahan dasar dalam pabrik sendiri, maka perusahaan menghadapi biaya penyiapan (Setup Cost) untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya tersebut meliputi:a.Biaya mesin-mesin mengenggurb.Biaya persiapan tenaga kerja langsung c.Biaya schedulingd.Biaya ekspedisi. 2.Biaya pemesanan (pembelian).Setiap kali bahan dipesan, maka perusahaan akanmenanggung biaya pemesanan. Biaya-biaya tersebut meliputi:a.Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisib.Upah

Page 9: Agrotekno konsep persediaan

c.Biaya telepond.Pengeluaran surat-menyurat.e.Biaya pengepakan dan penimbanganf.Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan.g.Biaya pengiriman ke gudangh.Biaya Hutang lacar 3.Biaya Penyimpanan (holding cost atau carrying cost).Biaya penyimpanan ini bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan perperiode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya penyimpanan meliputi:a.Biaya fasilitas penyimpana seperti penerangan, pemanas,pendingin atau yang lainnya.b.Biaya modal yaitu alternative pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.c.Biaya keusangand.Biaya perhitungan phisikdan konsiliasi laporane.Biaya asuransi persediaan.f.Biayay pajak persediaan g.Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan (jika ada).h.Biaya penangana persediaan 4.Biaya kekurangan atau kehabisan Bahan (Shortage cost)Biaya ini paling sulit diperkirakan biaya ini timbu bila mana persdiaan tidak memenuhi atau mencukupi adanya permintaan bahan,yang termasuk dlam biaya ini adalah:a.kehilangan penjualanb.Kehilangan langgananc.Biaya pemesanan Khususd.Biaya ekspedisie.Selisih Hargaf.Tergangunya oprasig.Tambahan pengeluaran kegiatan manjerial.

E.Model Economic Order Quantity (EOQ).Masalah utama persediaan adalah penetapan jumlah persediaan yang ekonomis. karena manajer sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti, berapa jumlah persediaan yang dibutuhkan? Kapan bahan baku itu di pesan agar biaya bisa minimal? Dan berapa jumlah persediaan yang harus diadakan agar mampu meminimalkan ongkos pemeliharaan dan penyimpanan persediaan dan produksi? Sehingga penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis: Economic Ordering Quantity Model (EOQ). EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. Model EOQ ini merupakan Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan (Kusuma, 2002:132).Dari pertanyaan dan pernyataan tersebut dapat kita simpulkan Metode persediaan yang paling terkenal adalah model-model economic order quantity (EOQ), atau economic lot size (ELS). Namun dalam pembahasan ini digunakan EOQ yang mencakup pengertia keduanya EOQ dan ELS (Handoko, 1999:339).Dalam teori, konsep EOQ kadang-kadang juga disebut model fixed order quantity. Sederhan.

Page 10: Agrotekno konsep persediaan

Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persedian untuk meminimumkan biaya langsungbiaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pesanan persediaan. Untuk menghitung EOQ sederhana dapat mengunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:D = penggunaan atau permintaan yang diperkirakan perperiode waktu.S = Biaya pemesanan (persiapan pesanan dna penyiapan mesin) per pesananH = biaya penyimpanan per unit per tahun.

Model EOQ diatas dapat di terapkan dengan asumsia.Permintaan akan produk adalah konstan seragam dan diketahuib.Harga per unti produk daldh konstanc.Biaya penyimpanan Unit pertahun (H) adalah konstand.Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah konstane.Waktu anara pesanan yang dilakukan dan barang-barang yang diterima (lead,time, L) adalah konstanf.Tidak terjadi kekurangan barang atau backorderSelain dari model EOQ sederhana tersebut ada lagi Model EOQ yaitu:

1. EOQ dengan Backorder.Sangat sering perusahaan akan, dapat mengalami kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehasbisan persediaan (out off stock). Bila barang yang disuplai terlambat dipesanan-pesanan dimasa lalu “backordering” persediaan unit dan barang dipesan kembali, Model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.Anggapan-angaapan dan istilah-istilah model backorder identik engan EOQ dasar tetapi ada beberapa pengecualian yaitu terperinci sebagai berikut:a.Ada waktu (t1) dimana ada surplus persediaan (I)b.Waktu (t2) dimana ada kekurangan persediaan (Q – I)c.Setiap siklius memerlukan waktu yang samad.Biaya back ordering per unit pertahun adalah konstan ( B, Rp /unit/ tahun)e.Backorder dan persedian dipenuhi secara bersamaan.Rumus EOQ model Backordering dapat dirumuskan, sebagai berikutRumus surplus persediaan ;Rumus Biaya persediaan total tahunan

2. EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate).Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang di pesan di terima seluruhnya pada saat yang sama. Dalam jumlah Tunggal Q. Berapa produk yang dibeli dan di produksi sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak di penuhi semua secara bersamaan tetapi secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar, tetapi diterima dalam jumlah atau kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk-produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (P) yang relati f lebih besar dari tingkat permintaan (d). Anggapan-anggapan atu istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapt di perinci sebagai berikut:

Page 11: Agrotekno konsep persediaan

a.Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan yang konstan (P).b.Tingka permintaan (d) relatif lebih besar dari pada tingkat produksi.c.Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p –d ).d.Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan.Rumusan EOQ model ini atau sering disebut juga dengan Economic production quantity adalah sebagai berikut :

Sedangkan rumusan biaya persediaan total adalah sebagai berikut:

3. Model-model Potongan Kuantitas.Model-model sebelumnya telah memperhatikan bahwa potongan kuantitas atau harga per unit lebh rendah mungkin diberikan bila perusahaan membeli dalam kuantitas-kuantitas persediaan yang lebih besar. Pada umumnya, tidak ada rumusansederhana ntk memecahkan masalahEOQ bila potongan diberikan. Ada beberap algorithma umum yang dapat digunakan bila potongan kuantitas diberikan. Dua algorithma akan di jelaskan sebagai berikut.Karena harga bervariasi dengan jumlah yang dipesan, fungsi biaya total paling sedikit mencakup tiga macam biaya : biaya-biaya penyimpanan, pemesanan dan pembelian. Dengan C sama dengan harga pembelian, fungsi biaya total sekarang.

TC = DC + H + S

Hubungan antara harga (C) dan kuantitas (Q) biasanya diberikan dalam suatu tabel atau skedul. Konsekuensinya, biasanya tidak ada fungsi matematik sederhana yang dapat menggambarkan hubungan antara C dan Q. Oleh karena itu, sering diperlukan pecarian yang sistematik untuk menentukan kuantitas pesanan yang paling baik.

a. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan merupakan suatu persentase dari harga.

Dalam situasi ini supplier memberikan pengurangan harga kepada para langganan pada kuantitas pada kuantitas yang berbeda-beda dan biaya penyimpanan per unit dinyatakan dalam persentase dari harga. Sebagai contoh prosentase biayapenyimpanan per unit (h) adalah 22% dari harga. Prosedur untuk menemukan EOQ dsalam kasus ini adalah :

1.Hitung EOQ pada harga terendah. Bila EOQ feasibel (yaitu, mungkin pada harga itu ), ini berarti merupakan kuantitas pesanan yang optimal. Perhitungan lebih lanjut tidak diperlakukan.2.Bila EOQ tidak feasibel (yaitu, tidak mungkin pada harga itu) hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasibel pada harga itu.3.Kemudian hitung EOQ untuk harga terendah berikutnya (kedua). Bila EOQ feasibel hitung biaya totalnya. Kuantitas optimal adalah salah satu dari kuantitas yang telah dihitung yang mempunyai biaya total terendah. Bila langkah kedua dan EOQ kedua ini tidak feasibel,

Page 12: Agrotekno konsep persediaan

ulangi langkah 2 dan 3 sampai EOQ yang feasibel diketemukan atau perhitungan selanjutnya tidak dimungkinkan.

b. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan tertentu.

Bila biaya pemesanan per unit bukan dinyatan dalam persentase dari harga pembelian tetapi bervariasi sesuai ketentuan, pencarian kuantitas pesanan yang optimal memerlukan perhitungan seluruh biaya-biaya minimum feasibel. Prosedur yang digunakan sebagai berikut:

1.Hitung biaya total untuk setiap harga dan biaya penyimpanan pada EOQ yang feasibel.2.Bila EOQ tidak feasibel hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasibel.3.Kuantitas pesanan yang optimal adalah EOQ yang menghasilkan total biaya minimumBAB IIIKESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal bahwa Persediaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persedian, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunya opportunity cost (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih mengutungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan. Persediaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk. Maka manajer Oprerasi harus bisa mengatur persediaan dengan baik. Karena kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh Persediaan terlalu kecil, mengakibatkan Hilangnya kesempatan untuk menjual dan memperoleh laba. Sedangkan jika Persediaan terlalu besar, maka akan berakibat pada biaya besar, sehingga memperkecil laba, dan malah akan memperbesar resiko. Tujuan dari manajemen Persediaan adalah menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum (optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis).

DAFTAR RUJUKAN

Achun. 2008. Manajemen Persedisaan dan Produksi, (Online), (Http://www.dataon.com/library/files/Persediaan.htm, diakses 22 Oktober 2009).

Handoko, T. H. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Oprasicetakan keduabeas. Yogyakarta: BPFE

Harjanto, E. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua cetakan keempat. Jakarta: PT Grasindo.

Heizer, J.& Render, B. 2001. prinsip-prinsip Manajemen operasi. Jakarta : Salemba Empat

Page 13: Agrotekno konsep persediaan

Heizer, J. & Render, B. 2004. Oprational managment (Manajemen Operasi).Buku 2 edisi ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.

Kusuma, H. 2002. Manajemen Produksi; Perencanaan dan pengendalian Produksi. Jogyakarta: ANDI

Mulyana, I. 2007. Biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan, (Online), (http://id.shvoong.com/business-management/management/1698741-biaya-biaya-yang-terkandung-dalam-persediaan/.html, diakses 22 Oktober 2009).

Reksohadipodjo, S. & Gitosudarmo, I. 2000. Manajemen produksi. Edisi keempat cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE

Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. Malang: Biro Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi bekerja sama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang.

Modal Kerja : Pengertian, Konsep, Jenis, Manfaat, Penggunaan, Manajemen dan Perputaran

1.  Pengertian Modal Kerja

            Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja yaitu :

“ Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan persdiaan.

Sedangkan pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250) yaitu :

” Pengertian modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan dan aktiva lancar .”

2. Konsep Modal Kerja

Page 14: Agrotekno konsep persediaan

            Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum digunakaan, yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital ).

2. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.

3. Jenis Modal Kerja

            Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar tanpa kesulitan keungan, dan kedua jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktifitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas biasa.

4.  Manfaat Modal kerja

            Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan efesien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut Munawir (2010: 116) adalah:

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.

2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen.

4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langgananya

5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

5.  Penggunaan Modal kerja

Page 15: Agrotekno konsep persediaan

Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan untuk:

1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya.

Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan.

2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.

Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang dagaan untuk di jual kembali.

3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga .

Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.

4. Pembentukan dana.

Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.

5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,kendaraan,dan mesin ).

Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.

6.  Manajemen Modal Kerja

            Manajemen modal kerja menurut Muslich (2005: 142):

“Manajemen modal kerja merupakan manajemn aktiva lancar dan pasiva lancar “. Manajemen modal kerja memiliki beberapa arti penting bagi perusahaan. Pertama, modal kerja menunjukan ukuran besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua, investasi dalam aktiva likuid, piutang barang adalah sensitif terhadap tingkat produktifitas dan penjualan.

Tujuan manajemen modal kerja menurut Kasmir (2012:253) yaitu:

1. Guna memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi

kewajiban pada waktunya.3. Memunginkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari pada kreditor

apabila rasio keungan memenuhi syarat.

Page 16: Agrotekno konsep persediaan

4. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.

5. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.

7.  Perputaran Modal Kerja

            Perputaran modal kerja (net working capital trun over ) adalah salah satu rasio yang digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal ker4ja perusahaan berputar suatu periode tertentu atau dalam suatu periode. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata.

Formulasinya adalah sebagai berikut menurut kasmir (2012:182):

Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang

Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang

Tulisan ini adalah lanjutan tulisan pada postingan sebelumnya tentang harga pokok penjualan dalam perusahaan dagang.

Kali ini akan dibahas tentang contoh perhitungan harga pokok penjualan (HPP) dalam usaha dagang atau yang juga dikenal dengan Cost of Goods Sold (COGS)

Perhitungan COGS atau HPP usaha dagang ini rumusnya sederhana:

Harga Pokok Penjualan = Inventory Cost + Biaya Overhead

Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir

Pembelian = Pembelian + Ongkos Angkut - Potongan Harga - Pengembalian (return)

Contoh Kasus Perhitungan COGS

Page 17: Agrotekno konsep persediaan

UD Ali Sejahtera bergerak dibidang pedagang furniture di salah satu pusat perbelanjaan, pada awal bulan tanggal 01 Maret 2015 mempunyai persediaan furniture senilai 1.000.000.

Sepanjang bulan Maret 2015 UD Ali Sejahtera membeli persediaan barang dagangannya dari pengrajin furniture sebesar Rp 48.000.000 dengan ongkos kirim yang ditanggung sebesar Rp 1.000.000.

Pada bulan yang sama, UD Ali Sejahtera mencatat transaksi penjualan sebanyak Rp 65.000.000.

Pada akhir periode bulan maret, tanggal 31 Maret 2015 terjadi beberapa aktivitas:

UD Ali Sejahtera membayar beban listrik sebesar Rp 350.000, Biaya Air PAM sebesar Rp 50.000, Membayar uang sewa lapak tenant sebesar Rp 10.000.000, Membayar gaji pegawai/penjaga toko sebesar Rp 800.000 Membayar biaya ongkos kirim furniture antar ke pelanggan Rp 500.000

Ketika dilakukan penghitungan fisik furniture, saldo akhir persediaan furniture diketahui hanya tersisa lemari kecil seharga Rp 300.000 saja.

Permasalahan :

1. Berapa HPP (COGS) UD Ali Sejahtera pada periode bulan Maret 2015?2. Berapa besaran Laba Kotor UD Ali Sejahtera pada bulan Maret 2015?

Penyelesaian:

1. Harga Pokok Penjualan (HPP)

COGS = Inventory Cost + Biaya Overhead

Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Inventory Cost = Rp 1.000.000 + (Rp 48.000.000 + Rp 1.000.000) - Rp 300.000

Inventory Cost = Rp 49.700.000

Page 18: Agrotekno konsep persediaan

Biaya Overhead, mari kita pilah terlebih dahulu :

Listrik, apakah termasuk biaya overhead ?

Tidak termasuk, karena berapapun nominal yang dibayarkan untuk listrik tetap

Biaya Air PAM, apakah termasuk overhead ?

Tidak termasuk, alasannya sama, berapapun jumlah nominal yang dibayar untuk PDAM tetap

Sewa Tenant, apakah termasuk overhead ?

Tidak Termasuk, Alasannya juga sama

Gaji Penjaga Toko, apakah termasuk overhead ?

Tidak Termasuk, alasannya sama, gaji penjaga toko berapapun jumlah yang dihasilkan, gajinya tetap sama.

Ongkos kirim furniture sampai ketempat pelanggan ?

Ya, ini termasuk sebesar Rp 500.000Total Biaya Overhead dicatat sebesar Rp 500.000

Jadi Harga Pokok Penjualan bisa kita hitung:

COGS = Rp 49.700.000 + Rp 500.000COGS = Rp 50.200.000

2. Laba Kotor Bulan Maret 2015

Laba Kotor = Penjualan – Harga Pokok PenjualanRp 65.000.000 - 50.200.000

Rp 14.800.000

Bagaimana, Tidak sulit bukan?

Yap, pada umumnya tipe tipe contoh kasus yang sering kali kita temui memang semudah itu. tapi apakah pernah terpikirkan darimana asalnya saldo persediaan akhir senilai Rp

Page 19: Agrotekno konsep persediaan

300.000 itu didapat?

Ini dia kuncinya..!

Penilaian Persediaan dan Penentuan Harga Pokok Penjualan

Untuk menilai sebuah persediaan barang mungkin gampang - gampang susah.

Dimana letak gampangnya ?

Apabila jenis barang dagang tersebut memiliki sifat yang unik, artinya barang yang satu dengan barang yang lain berbeda baik itu dari harga, ukuran barang, kualitas, harga unitnya, tentu bisa dengan mudah kita memanagenya, apalagi barangnya berjumlah sedikit.

Kita bisa tinggal pasang hanging tag atau sticker pada tiap tiap barang, spesifikasi dan harga unit ditiap tiap sticker.

Lalu kemudian pada akhir periode kita bisa lakukan perhitungan fisik (physical count).

Selesai sudah.. dalam akuntansi, ini biasanya diistilahkan dengan Physical Count Method

Lalu diamana letak susahnya ?Bagaimana apabila barang dagangnya tunggal dan juga tidak unik.

Karakter barang memiliki bentuk fisik yang sama, warnanya sama, bentuk dan ukurannya pun tak berbeda, kualitas barang relatif sama, yang dijual hanya barang itu saja dari waktu ke waktu,

Akan tetapi harga beli berbeda, bervariasi. Harga jualnya pun tentu berbeda beda

Lalu bagaimana cara menghitungnya ?

Bagaimana cara dalam penentuan inventorynya?

Bagaimana penentuan inventory costnya ?

Lho bukannya harga beli sudah diketahui, harusnya bisa ditentukan besaran inventory costnya. (?)

Sekedar ilustrasiUD Ali Sejahtera pada tanggal 3 Januari memiliki stok lemari kecil sebanyak 5 buah dengan harga kulakan sebesar Rp 400.000 per lemari kecil

Page 20: Agrotekno konsep persediaan

Pada tangal 8 Januari kulakan lagi sebanyak 7 buah dengan harga Rp 450.000 per lemari kecil

Tanggal 10 Januari, UD Ali Sejahtera berhasil menjual sebanyak 11 lemari

Lalu yang menjadi pertanyaan, Harus dihitung berapakah HPP nya?

Rp 400.000 atau Rp 450.000 ?

OK, Akuntansi mempunyai 3 metode yang bisa dipilih dan diterapkan dalam penentuan Harga Pokok juga sekaligus nilai persediaan barang pada akhir periode:

Metode Rata - Rata (Average Method) Metode FIFO (FIFO Method) Metode LIFO (LIFO Method)

Rumus Harga Pokok Penjualan

Rumus harga pokok penjualan adalah salah satu rumus dalam ilmu ekonomi yang digunakan untuk menghitung besaran Harga Pokok Penjualan (HPP) atas suatu barang atau jasa dalam suatu perusahaan. Harga pokok penjualan sendiri merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang-barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.

Kemampuan untuk menghitung harga pokok penjualan merupakan kemampuan yang sangat mendasar yang harus dapat dilakukan oleh seorang akuntan, terutama seorang yang menjabat pada divisi cost accounting (akuntansi biaya). Akan tetapi, di sisi lain, akuntan-akuntan pada divisi lain pun seperti auditor dan chief accountant (akuntansi keuangan) juga harus memahami rumus harga pokok penjualan dan dapat menerapkannya pada perhitungan laporan keuangan suatu perusahaan.

Harga pokok penjualan memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai patokan untuk menentukan harga jual atas suatu barang atau jasa, dan juga untuk mengetahui laba yang diinginkan oleh perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dibanding harga pokok penjualan maka hal tersebut berarti akan diperoleh

Page 21: Agrotekno konsep persediaan

laba, namun jika sebaliknya maka akan diperoleh rugi. Oleh sebab itu, memahami rumus harga pokok penjualan sangat penting untuk menentukan patokan harga supaya hasil penjualan barang-barang atau jasa tidak menyebabkan kerugian pada suatu perusahaan.

Rumus Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir

atau

Harga Pokok Penjualan = barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir

Dari dua rumus harga pokok penjualan di atas anda perlu memahami bahwa “pembelian bersih” adalah saldo yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara biaya pembelian dan biaya angkut pembelian, lalu dikurangi dengan biaya retur pembelian dan potongan pembelian. Sedangkan untuk “barang yang tersedia untuk dijual” merupakan jumlah saldo antara persediaan awal barang dagangan dan pembelian bersih.

Contoh Penerapan Rumus Harga Pokok Penjualan

Soal:

Jika diketahui sebuah Unit Dagang (UD) yang bergerak dalam penjualan beras eceran memiliki saldo awal persediaan sebesar Rp 5.000.000, dan pembelian beras sepanjang tahun 2014 adalah Rp 85.000.000, serta pada akhir periode memiliki saldo akhir persediaan Rp 3.000.000, maka hitunglah harga pokok penjualan sepanjang tahun 2014!

Jawab:

Harga Pokok Penjualan = 5.000.000 + 85.000.000 – 3.000.000

Harga Pokok Penjualan = 87.000.000

Sehingga, dengan menerapkan rumus harga pokok penjualan seperti di atas maka dapat diketahui bahwa harga pokok penjualan beras pada UD tersebut sepanjang tahun 2014 adalah Rp. 87.000.000.

RUMUS UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

Page 22: Agrotekno konsep persediaan

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.

Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga  pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari- penjualan kotor- retur penjualan- potongan penjualan- penjualan bersih.

Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikutPenjualan bersih = penjualan kotor – retern penjualan - potongan penjualan.Contoh :Diketahui penjualan Rp. 25.000.000Retur penjualan Rp 125.000Potongan penjualan Rp 150.000Hitunglah penjualan bersihPenjualan bersih = Rp 25.000.000 – Rp 125.000.000 – Rp 150.000.000= Rp 24.725.000,-

3. Rumus Menghitung Pembelian BersihPembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari- pembelian kotor- biaya angkut pembelian- retur pembelian dan pengurangan harga- retur pembelian- potongan pembelian.

Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut :Pemlian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – return pembelian – potongan pembelian.

4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan

Page 23: Agrotekno konsep persediaan

Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang  berhubungan dengan harga pokok penjualan.Unsur-unsur itu antara lain :- persediaan barang dagangan- pembelian- biaya angkut pembelian- retur pembelian dan pengurangan harga- potongan pembelianRumus Harga Pokok PenjualanHPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih - persediaan akhir HPP = barang yang tersedia untuk dijual - persediaan akhir

Keterangan :Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian - retur pembelian - potongan pembelian.AtauBarang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian - retur pembelian - potongan pembelian-. Pengertian La&oran La$a Rugi

5. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.Untuk menghitung laba rugi perusahaan adalahLaba bersih = laba kotor – beban usaha.Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.2. Beban administrasi umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.Untuk menghitung laba kotor adalahLaba kotor = Penjualan bersih - harga pokok penjualan.Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalahPenjualan bersih = penjualan - retur penjualan dan pengurangan harga - potongan penjualan

Page 24: Agrotekno konsep persediaan

Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan DagangBerikut ini kita akan membahas tentang Harga pokok Penjualan atau HPP untuk perusahaan dagang. Dan kita mencoba menyelesaikan soal dari perusahaan mitra mart yang mana dalam soal tersebut kita di minta untuk melakukan penyelesaian perhitungan Harga Pokok Penjualan.

Silahkan kihat artikelnya di Contoh Soal Perusahaan Dagang yang mana dalam artikel tersebut ada soal tetang hitunglah harga pokok Penjualan dari mitra mart (Point 3).

Berdasarkan siklus akuntansi yang kita telah peroleh dari perusahaan Pak Jono (Mitra Mart) kita telah memperoleh neraca lajur yang sudah bisa dijadikan dasar perhitungan harga pokok penjualan. Tetapi sebelumnya silahkan baca artikel Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk melihat formatnya.

Dari transaksi pak jono kita melihat bahwa hal-hal yang mempengaruhi Laporan HPP adalah :

1. Penjualan2. Return Penjualan3. Potongan Penjualan4. Pembelian5. Rerturn Pembelian6. Potongan Pembelian7. Ongkos Angkut Pembelian8. Persediaan Awal9. Persediaan Akhir

Ada beberapa perkiraan yang tidak ada dalam Usaha Dagang Milik Pak Jono tersebut. Sehingga gambaran dari laporan perusahaan Mitra Mart milik pakjono adalah sebagai berikut :

Page 25: Agrotekno konsep persediaan

Contoh HPP Perusahaan Dagang

Kita melihat bahwa Posisi Harga Pokok Penjualan Pak Jono adalah Rp. 494.550.000. secara singkat kami jelaskan cara menghitungnya.

1.  Menghitung Penjualan Bersih

Rumusnya : Penjualan – (Return Penjualan + Potongan Penjualan) = Penjualan Bersih

Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum saja.

2.  Menghitung Pembelian Bersih

Rumusnya : (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Return Pembelian + Potongan Pembelian) = Pembelian Bersih

Page 26: Agrotekno konsep persediaan

3.  Menghitung Persediaan Barang

Rumusnya : Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang

4.  Menghitung Harga Pokok Penjualan

Rumusnya : Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

5.  Menghitung Laba Kotor

Rumusnya : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor

6. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak

Rumusnya : Laba Kotor – Akumulasi Biaya = Labaa Bersih Sebelum Pajak.

Dari contoh kasus akuntansi mitra mart ini kita melihat bahwa laporan yang di hasilkan oleh neraca lajur untuk nilai HPP adalah sama dengan nilai dalam Laporan HPP di atas. Ini membuktikan bahwa perhitungan HPP Neraca Lajur adalah sudah benar dan sesuai dengan Hasil laporan di atas.

Dalam Laporan ini kami tidak menampilkan laba bersih setelah pajak.

Demikian artikel kita kali ini tetang Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang. Jika ada kesulitan dalam memahami, silahkan jangan sungkan untuk bertanya !

Rumus harga pokok penjualanRumus harga pokok penjualan

Rumus harga pokok penjualan –Rumushitung kali ini akan memberikan bagaimana Rumus harga pokok penjualan ( HPP ). Harga Pokok Penjualan adalah adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Nah untuk yang belajar, simak Rumus harga pokok penjualan di bawah ini.

Rumus harga pokok penjualan

Manfaat harga pokok penjualan :

1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar

dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

Rumus Menghitung Penjualan Bersih

Page 27: Agrotekno konsep persediaan

Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:

penjualan kotor retur penjualan potongan penjualan penjualan bersih

Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.

Contoh Soal:

Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-

Retur penjualan Rp. 125.000,-

Potongan penjualan Rp. 150.000,-

Hitunglah penjualan bersih!

Penjulan bersih = Rp. 25.000.000 – Rp. 125.000 – Rp. 150.000 = Rp. 24.725.000

Rumus Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.

Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:

pembelian kotor biaya angkut pembelian retur pembelian dan pengurangan harga retur pembelian potongan pembelian

Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian

Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan

Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.

Unsur-unsur itu antara lain:

persediaan awal barang dagangan pembelian

Page 28: Agrotekno konsep persediaan

biaya angkut pembelian retur pembelian dan pengurangan harga potongan pembelian

Rumus harga pokok penjualan:

HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir

Keterangan :

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.

Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

Atau

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.

Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:

Laba bersih = laba kotor – beban usaha

Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.

Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.

Untuk menghitung laba kotor adalah:

Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.

Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :

Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan

Demikian artikel tentang Rumus harga pokok penjualan, semoga bermanfaat bagi pengetahuan Anda. Artikel yang berkaitan dengan Rumus harga pokok penjualan, rumus menghitung harga pokok penjualan, harga pokok penjualan, rumus hpp, pengertian hpp, contoh harga pokok penjualan, akuntansi

Page 29: Agrotekno konsep persediaan

Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan.Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.

Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:- penjualan kotor;- retur penjualan;- potongan penjualan;- penjualan bersih.Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.

Contoh:Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-Retur penjualan Rp. 125.000,-Potongan penjualan Rp. 150.000,-Hitunglah penjualan bersih!Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-

3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:- pembelian kotor;- biaya angkut pembelian;- retur pembelian dan pengurangan harga;- retur pembelian;- potongan pembelian.Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur

Page 30: Agrotekno konsep persediaan

yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.Unsur-unsur itu antara lain:- persediaan awal barang dagangan;- pembelian;- biaya angkut pembelian;- retur pembelian dan pengurangan harga;- potongan pembelian

Rumus harga pokok penjualan:HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhirHPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir

Keterangan :Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.AtauBarang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkutPembelian – retur pembelian – potongan pembelian.Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.Perhatikan bagan di bawah ini.

5. Pengertian Laporan Laba RugiLaporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:Laba bersih = laba kotor – beban usaha.Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.Untuk menghitung laba kotor adalah:Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.

6. Menyusun Laporan Laba Rugi.

Page 31: Agrotekno konsep persediaan

Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.A. Single Step/Langsung.Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.

B. Multiple Step (Bertahap)Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.

Page 32: Agrotekno konsep persediaan

7. Perusahaan Unsur Laporan Perubahan Modal.Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:- modal awal- laba atau rugi- pengambilan pribadi- setoran pribadi- modal akhir.

8. Unsur-unsur Laporan Neraca.Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari :- harta- kewajiban/utang- modalBentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.

Page 33: Agrotekno konsep persediaan

Pengertian Harga Pokok Produksi Definisi Tujuan Metode Perhitungan Penentuan dan Contoh Soal serta Langkah Penyusunan LaporanPengertian Harga Pokok Produksi adalah Menurut Supriyono (2000 : 288) : ” Harga Pokok Produksi adalah semua elemen biaya yang diproduksi baik tetap maupun variabel”.

Definisi Harga Pokok Produksi Menurut Para Ahli

Menurut Bustami dan Nurlela (2008 : 40) : Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja.”

Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi

Metode perhitungan harga pokok produksi suatu barang merupakan tujuan pokok akuntansi biaya. Harga pokok produksi tersebut diperoleh melalui pengumpulan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.

Ada tiga metode perhitungan harga pokok produksi yaitu :

1. Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost)Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Metode perhitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya    digunakan    pada    metode   harga    pokok    proses     yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik.

2. Metode harga pokok normal ( normal costing)Pada metode inio, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan baiya overhead pabrik menggunakan tarif pembebanan di muka.

Metode ini biasanya digunakan pada metode harga pokok pesanan (job order costing) yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.

3. Metode harga pokok standar ( standard costing)

Page 34: Agrotekno konsep persediaan

Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu, sehingga harga pokok produk per unit bukan harga pokok sesungguhnya, tetapi harga pokok yang seharusnya.

Metode harga pokok standar ini biasanya digunakan pada perusahaan yang memproduksi secara massal dan menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.

Dalam suatu sistem harga pokok semua biaya lebih dahulu ditetapkan dimuka sebelum produksi dimulai. Produk – produk dalam operasi  –  operasi  atau  proses  –  proses  dihitung biayanya      dengan menggunakan standar baik mutu maupun untuk jumlah uangnya.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan harga pokok yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses.

1. Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Costing )Harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga  pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.

Metode harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan – perusahaan yang membuat produksinya berdasarkan pesanan, bentuk dan kualitas produk dibuat sesuai dengan keinginan pemesan seperti industri pesawat terbang, industri galang kapal, industri percetakan, industri mebel, dan industri mesin – mesin pesanan.

Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode  harga pokok pesanan adalah :

Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai spesifikasi pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

Untuk meringkas data dan biaya yang dikeluarkan, dibuatkan kartu harga pokok untuk setiap pesanan.

Biaya   bahan   baku   langsung   dan   biaya   tenaga   kerja langsung diperhitungkan secara langsung kepada pesanan yang   bersangkutan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan berdasarkan tarif yang ditentukan terlebih dahulu.

2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing )Menurut Bustami (2008 : 99) : Dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan ke setiap departemen produksi dapat diiktisarkan dalam laporan biaya produksi untuk masing – masing departemen.”

Ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk metode harga pokok proses, ( process costing system  ) yaitu :

Mengidentifikasi masing pusat pengolahan

Page 35: Agrotekno konsep persediaan

Mengakumulasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk masing – masing pengolahan yang terpisah selama beberapa periode tertentu.

Mengukur keluaran masing – masing pusat pengolahan yang terpisah yang dinyatakan dalam satuan produksi ekuivalen.

Membagi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan satuan ekuivalen untuk  mendapatkan harga pokok produksi satuan masing – masing pusat pengolahan yang terpisah.

Menjumlahkan harga pokok satuan masing – masing pusat pengolahan yang terpisah untuk mendapatkan total harga pokok suatu produk yang sudah jadi sepenuhnya.

Dalam penerapan metode process costing system dalam penentuan harga pokok produksi harus diperhatikan faktor – faktor sebagai berikut :

Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan Jangka Waktu Proses Produksi Jumlah tahap – tahap operasi atau departemen produksinya Jumlah departemen dimana bahan harus ditambahkan serta akibat tambahan terhadap

produk yang dihasilkan Ada atau tidaknya produk yang hilang, rusak selama proses produksi berlangsung Ada atau tidaknya produk dalam proses awal periode

Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses :

Produk yang dihasilkan merupakan produk standar Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, dan

sebagainya. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi berisi produksi

standar untuk jangka waktu tertentu. Tujuan produksi tidak dimaksudkan untuk memenuhi permintaan khusus dari

pelanggan tertentu. Produksi dilaksanakan untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual dengan mengingat permintaan pasar yang sudah diperkirakan terlebih dahulu untuk suatu jangka waktu tertentu.

Langkah - langkah penyusunan laporan harga pokok produksi 

Adalah sebagai berikut :1. Menyusun skedul kuantitasSkedul kuantitas mencatat unit yang menjadi tanggung jawab dari masing – masing departemen yang menunjukkan arus fisik, mulai dari persediaan awal, unit yang mulai diproses pada periode berjalan, unit yang dikeluarkan baik yang ditransfer maupun yang hilang dan persediaan akhir.

2. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit

Page 36: Agrotekno konsep persediaan

Dalam proses produksi tertentu, biasanya pada akhir periode terdapat unit yang belum selesai menjadi produk yang lazim disebut persediaan barang dalam proses. Untuk itu, total biaya produksi yang terjadi pada periode itu harus dialokasikan kepada dua jenis persediaan yaitu barang jadi dan barang dalam proses.

Oleh karena  itu  barang  dalam proses  mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya dibandingkan unit selesai, maka pembagian total biaya dengan unit  fisik tidaklah tetap. Oleh karena itu unit   persediaan dalam proses perlu dikonversi kedalam unit yang ekuivalen dengan barang jadi, sehingga diperlukan penaksiran tingkat penyelesaian masing – masing unsur biaya produksi.

3. Pertanggungjawaban biaya departemenBiaya yang dibebankan ke departemen menunjukkan penggabungan biaya antara persediaan awal, biaya dari unit yang diterima dari departemen terdahulu dan biaya yang terjadi  pada periode yang dilaporkan.

4. Rekapitulasi biayaTotal biaya yang dikeluarkan sampai pada suatu departemen akan dialokasikan agar dapat diketahui berapa besar biaya per unit yang ditransfer dan berapa nilai persediaan yang tinggal.

Perbedaan kalkulasi harga pokok pesanan dengan kalkulasi harga pokok proses yaitu :

Pengumpulan biaya

Kalkulasi biaya pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan kalkulasi biaya proses mengumpulkan biaya produksi per periode.

Perhitungan harga pokok persatuan

Kalkulasi biaya pesanan menghitung harga pokok produk per unit yang dihasilkan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk  pesanan tertentu  dengan jumlah satuan produk yang  dihasilkan pada pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan selesai diproduksi.

Kalkulasi biaya proses menghitung harga pokok per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah unit produk yang dihasilkan pada  periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap satuan periode, biasanya akhir bulan.

Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Menurut Kardinata (2000 : 80) ” Perhitungan harga pokok dalam produksi dilakukan untuk setiap tahapan proses produksi.”

Adapun tujuan perhitungan harga pokok produksi adalah :1. Pengendalian biaya

Page 37: Agrotekno konsep persediaan

Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk mengawasi biaya – biaya yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Suatu pengawasan  berarti  mencegah  terjadinya penyimpangan yang akan menyebabkan perusahaan tidak berjalan dengan efisien. Dengan adanya perhitungan harga pokok untuk produk, akan diketahui biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, sehingga pada masa yang akan datang, biaya tersebut dapat dievaluasi agar biaya dapat digunakan secara efektif dan efisien.

2. Penetapan harga jualHarga pokok produksi per unit adalah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan harga jual. Dalam hal penentuan  harga jual per unit, maka harga pokok produksi per unit harus diketahui dan perusahaan juga harus dapat menaksir biaya lain yang akan terjadi dalam hubungannya dengan produk serta laba yang diinginkan sehingga harga jual per unit dapat ditetapkan. Harga produk yang akan dijual harus diatas harga pokok produksi per unit sehingga laba dapat dicapai.

3. Perencanaan dan Pengukuran PrestasiUmumnya sebelum operasi perusahaan dimulai akan dibuat terlebih dahulu suatu perencanaan mengenai kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan ini dinyatakan dalam anggaran yaitu suatu rencana menyeluruh terhadap kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif per unit moneter untuk jangka waktu tertentu. Dari laporan harga pokok produksi akan diketahui bagaimana kinerjja dari para karyawan dalam menghasilkan suatu produk. Misalnya untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas tertentu, apakah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Apabila perusahaan dapat memenuhi keinginan dari masyarakat atau konsumen, kemungkinan untuk pencapaian laba akan semakin besar.

4. Penilaian persediaanAda beberapa jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur, yaitu persediaan barang jadi (produk), persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan bahan penolong, dan persediaan perlengkapan. Dengan adanya laporan harga pokok produksi dapat diketahui berapa banyak persediaan dari masing – masing jenis persediaan tersebut.

Selain tujuan – tujuan tersebut ada beberapa lagi tujuan penetapan harga pokok produksi yaitu :

Alat perencanaan laba sehingga dapat diketahui berapa laba yang akan diperoleh dan pada tingkat harga berapa dan unit berapa tercapai break event point atau titik pulang pokok.

Membantu manajemen untuk mengambil keputusan khusus seperti keadaan pasar, pengadaan pesanan atau perluasan produk.

Penerapan Metode Process Costing System dalam Penentuan Harga Pokok Produksi

Laporan biaya produksi setiap departemen memiliki format yang beragam, dengan informasi menunjukkan:

Skedul kuantitas, memuat informasi produk dalam proses awal, produk masuk proses pada periode bersangkutan, produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya

Page 38: Agrotekno konsep persediaan

atau gudang, produk dalam proses akhir, produk hilang, produk rusak, dan produk cacat.

Biaya dibebankan, memuat informasi biaya produk dalam proses awal, biaya yang dibebankan dari departemen sebelumnya, biaya dibebankan periode bersangkutan, unit ekuivalen, dan biaya per unit masing – masing elemen biaya.

Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, biaya produk yang hilang akhir proses, biaya produk rusak, biaya produk cacat.

Pada metode process costing, umumnya tidak semua produk yang dimasukkan dalam produk selesai pada akhir periode bersangkutan, seringkali adanya persediaan awal dan akhir dari produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian yang beragam.

Untuk pembebanan biaya apabila terdapat produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian tertentu, perlu dilakukan penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk jadi yang disebut dengan unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi. Jadi unit ekuivalen produksi menunjukkan unit produk jadi dan unit produk dalam proses yang disetarakan dengan produk jadi.

Ada dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses yaitu :a. Aliran Biaya Rata – rata TertimbangDengan merata – ratakan biaya penyelesaian persediaan awal produk dalam  proses  periode sebelumnya  dengan  menambahkan  biaya periode berjalan untuk mendapatkan biaya per unit. Unit persediaan  awal menerima biaya per unit yang besarnya sama dengan unit yang baru dimulai dan diselesaikan selama periode bersangkutan, sehingga semua unit yang ditransfer akan memiliki biaya per unit yang sama.

Unit ekuivalen produksi = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)

Contoh Soal:

PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%,  dan biaya overhead pabrik 75%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan baku sebesar Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead pabrik Rp.3.160.000,- Diminta :

Susunlah Laporan Biaya Produksi PT X untuk bulan Oktober 2008.

Penyelesaian :

Page 39: Agrotekno konsep persediaan

Kebaikan dari metode ini adalah sederhana, dengan memperlakukan unit pada persediaan awal produk dalam proses sebagai produk periode berjalan, semua unit ekuivalen akan termasuk dalam kategori yang sama pada saat perhitungan biaya per unit. Sedangkan kelemahan metode ini mengurangi keakuratan perhitungan biaya per unit untuk output periode berjalan dan untuk unit pada persediaan awal produk dalam proses. Jika biaya per unit dalam suatu proses relatif stabil dari periode berikutnya, metode rata – rata tertimbang ini cukup akurat. Akan tetapi, jika input pabrikasi meningkat  secara signifikan dari periode satu ke periode lainnya, biaya per unit output saat ini dinyatakan terlalu rendah, dan biaya per unit pada awal produk dalam proses dinyatakan terlalu tinggi. Jika menginginkan keakuratan yang lebih dalam perhitungan biaya per unit, perusahaan sebaiknya menggunakan metode FIFO.

b. Aliran Biaya FIFO (First In First Out)Aliran biaya ini dilakukan dengan memisahkan biaya per unit yang terdapat pada persediaan awal dari biaya per unit produk yang dimasukkan dan diselesaikan pada suatu periode tertentu. Biaya produk yang ditransfer terdiri dari biaya produk dalam proses awal dari periode sebelumnya, dan biaya produk dari produk yang dimulai dan diselesaikan selama periode berjalan.

Unit   Ekuivalen  Produksi  =  Produk  Selesai  +  (PDP  Akhir  x   Tingkat Penyelesaian) – (PDP Awal x Tingkat Penyelesaian)

Page 40: Agrotekno konsep persediaan

Contoh Soal:Persediaan  awal PDP = 1.000 unit

(Tingkat penyelesaian : 100% bahan baku, 80% biaya konversi) Produk  masuk  proses = 38.200 unitProduk  selesai ditransfer = 38.000 unit Persediaan akhir  PDP =   1.200 unit(Tingkat penyelesaian : 80% bahan baku, 75% biaya konversi)

                               Bahan   Baku Biaya Konversi                                                                            (Tenaga Kerja & OHP)

Bahan baku :38.000 unit + (1.200 unit x 80%) – (1.000 unit x 100%) = 37.960 unit Biaya Konversi (Tenaga Kerja dan BOP)38.000 unit + (1.200 unit x 75%) – (1.000 unit x 80%)   = 38.100 unit

Daftar Pustaka Makalah Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold - Basic Pengertian Harga Pokok PenjualanHarga Pokok Penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. dengan bahasa sederhana, Harga Pokok Penjualan yang biasa disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses

Page 41: Agrotekno konsep persediaan

produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas prosess yang membuat produk barang dan jasa siap jual.

Struktur Harga Pokok Penjualan

Dari definisi Harga Pokok Penjualan diatas, bisa kita dapatkan strukture dasar dalam harga pokok penjaualan umumnya terdiri dari tiga elemen besar:

Persediaan atau Inventori Tenaga Kerja Langsung atau Direct Labour Cost Biaya Overhead (Overhead Cost)

Persediaan | Inventory

Dalam perusahaan dagan, element persediaan (inventory) hanya terdiri atas Persedian Barang Jadi saja, dikenal dengan istilah Inventori

Sedangkan pada perusahaan manufakture, elemen persediaan meliputi:

Raw Materials (Persedian Bahan Baku) Work In Process atau WIP (Persidiaan Barang Dalam Proses) Inventory (Persediaan Barang Jadii)

Elemen Persediaan yang dimaksud adalah besarnya Persediaan Terjual. Untuk mengetahui besaran nilai jumlah persediaan yang telah terjual, maka beberapa unsur dibawah ini perlu diketahui lebih dulu:

Persidiaan Awal Pembelian (dalam usaha dagang) Harga Pokok Produksii (dalam perusahaan manufakture) Persediaan Akhir. Persediaan yang digunakan atau disebut juga Barang Tersedia untuk Dijual

Persediaan Awal

Persediaan Awal merupakan nilai jumlah persediaan yang telah dimiliki sebelum proses pada periode berjalan dimulai. Artinya, persediaan telah ada dahulu sebelum operasi pada periode sekarag dimulai

Pembeliaan

Page 42: Agrotekno konsep persediaan

Perlu diingat, bahwa yang diakui adalah merupakan pengeluaran atau 'cost yang terjadi', sehingga jumlah pembelian yang diakui sebesar cost yang muncul saja, ini diwujudkan dalam bentuk Pengeluaran Kas ataupun pengakuan Utang Dagang. jadi besarnya nilai pembelian yang diakui sebesar nilai net purchase atau nilai bersihnya saja. Hal seperti ini perlu dipertegas karena dalam prakteknya sangat sering perusahaan sbagai pembeli, ntah itu pembelian untuk barang jadi (dalam perusahaan dagnag) ataupun dalam pembelian raw material (bahan baku) dalam perusahaan manufakture mendapatkan diskon (potongan harga), atau bisa terjadi juga return barang (pengembalian) kepada penjual. untuk mendapatkan nilai bersihnya (net purchase) maka diperlukan strukture menjadi,:

Gross Purchases (atau biasanya tertulis Purchase saja) Discount (potongan harga) Return (pengembalian barang) Net Purchase (pembelian bersih)

Persediaan Akhir

Persediaan akhir merupakan besarnya nilai persediaan yang dibukukan sebagai 'persediaan' pada akhir periode

Persediaan yang Digunakan atau Persediaan Tersedia Untuk Dijual

Persediaan tersedia untuk dijual (BTOD) merupakan besarnya nilai persediaan:

Barang dagang yang terjual, ini berlaku untuk usaha dagang Besarnya Raw Maeterial atau bahan baku yang digunakan & barang dagan yang terjual, ini

berlaku untuk perusahaan manufakture.

Direct Labour Cost (Tenaga Kerja Langsung).

Tenaga Kerja Langsung merupakan upah yang diberikan atau dibayarkan kepada karyawan/tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam aktivitas pengolahan barang dagang. Disebut Biaya Tenaga Kerja Langsung apabila besar kecilnya upah yang dibayar terrgantung pada jumlah unit produk yang dihasilkan

Biaya yang dikelompokkan kedalam direct labor cost merupakan tenaga kerja yang bayarannya berdasarkan pada: Upah Satauan atau Upah Harian per jam

Dalam direct labor yang dibayar dengan upah satuan bisa kita lihat dengan jelas sekali kalau tenaga kerja model ini bisa dibebankan secara langsung pada produk yang dihasilkan

Apabila upah yang dibayar berdasar pada jumlah jam kerja,maka umumnya perusahaan sudah menentukan satuan jumlah yang harus diproduksi untuk rentang waktu tertentu baik itu perjam

Page 43: Agrotekno konsep persediaan

atau perhari. sehingga di akhir perhitungan bisa diketahui berapa besar biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan untuk satu unit produk dan total biaya tenaga kerja langsung untuk akumulasi produk yang diproduksi/dihasilkan.

Dalam perusahaan dagang yang kecil, biaya tenaga kerja langsung cenderung sulit agar dapat dialokasikan dengan semestinya, sehingga biaya tenaga kerja langsung hanya dapat ditemukan pada perusahaan manufaktur atau perusahaan tambang.

Overhead Cost

Biaya Overhead adalah biaya yang muncul selain dari elemen elemen yang telah disebut diatas, biasanya diistilahkan dengan indirect cost. jenisnya sangat bervariasi tergantung dari skala usaha, jenis usaha serta jenis sumber daya yang digunakan oleh perusahaan. yang paling sering ditemui dalam usaha manufakture ataupun usaha dagang ialah:

Biaya Sewa/rental cost Depresiasi Mesin dan Peralatan. Penyusutan Gedung Pabrik. Biaya Listrik dan Air pabrik atau Factory’s Utilities Biayta Pemeliharaan Pabrik dan mesin (Maintenance) Biaya Pengemasan (Packaging) Gudang Sampelproduksi (Preproduction sampling) Biaya/Ongkos kirim Kontainer (Continer)

Siklus serta Alur Jurnal Harga Pokok Penjualan

Inventory

Inventori yang ada pada neraca periode sebelumnya menjadi persediaan awal di periode saat ini. Apabila persediaan berhasil terjual diperiode berjalan, maka persedian tersebut di-biaya-kan serta diakui sebagai HPP (harga pokok penjualan).

Proses pem-bebanan persediaan dilakukan saat barang diserahkan (terjual) dengan penjurnalan seperti ini:

Debet | HPP

Kredit | Inventory

Notes:Untuk membebankan persediaan terjual kedalam HPP, jurnal tersebut:

Page 44: Agrotekno konsep persediaan

Sisi Debet akan menambah HPP pada laporan laba rugi Sisi Kredit akan menguraangi persediaan dalam neraca pada akhir periode.

Jurnal diatas berpasangan dengan jurnal:

Debit | Kas atau Piutang

Kredit | Penjualan

Notes: guna mengakui adanya penjualan serta piutang atau penerimaan kas pada periode tsb

Apabila dalam periode yang sama ada penambahan persediaan karena pembelian barang dagang, maka pembelian itu menambah jumlah nilai inventory (persediaan barang dagang). jurnal atas pembelian tersebut dicatat:

Debit | Inventory

Kredit | Kas / Utang Dagang

Notes:Sisi Debit menambah nilai persediaan dalam neraca

Sisi Kredit mengurangi kas atau menambah akun utang dagang di neraca

Dan apabila sebagian dari barang tersebut terjual, maka bagian persediaan yang terjual akan dibebankan kepada HPP seperti alur pertama tadi dan jurnalnya sama saja.

Barang Dalam Proses dan Bahan Baku (Work In Process & Raw Material)

Dalam perusahaan manufakture, selain persediaan barang jadi, terdapat juga work in process atau persediaan barang dalam proses serta persediaan raw material (bahan baku)

Persediaan barang dalam proses dan raw material yang ada dalam neraca periode lalu akan jadi persediaan awal di periode berjalan. apabila persediaan terpakai ketika aktivitas pada periode berjalan, maka persediaan yang telah terpakai tersebut dibebankan pada harga pokok penjualan, dengan penjurnalan:

Jurnal untuk Raw Material (Bahan Baku):

Debit | Persediaan Barang Dalam Proses

Kredit | Persediaan Bahan Baku

Page 45: Agrotekno konsep persediaan

Jurnal untuk barang dalam proses:

Debit | Inventory

Kredit | Persediaan Barang Dalam Proses

Apabila terjadi suatu pembelian bahan baku, maka pembelian itu akan menambah persediaan raw material dalam neraca, pembelian tersebut dijurnal dengan:

Debit | Bahan Baku

Kredit | Kas / Utang Dagang

Selanjutnya, apabila sebagian dari raw material yang dibeli tadi digunakan, maka dicatat dengan jurnal sama seperti pembebanan persedian baan baku kedalam persediaan barang dalam proses diatas.

Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead (direct labor cost and over head cost)

Biaya tenaga kerja langsung diakumulasikan raw material usage serta work in proces usage akan menghaslkan Harga Pokok Produksi, dan selanjutnya Harga pokok poroduksi dan inventori akan menghasilkan Harga Pokok Penjualan

Perhitungan Dasar HPP | Harga Pokok Penjualan

perhitungan HPP bisa dirumuskan dengan berikut ini:

HPP = Inventori Usage + Direct Labor Cost + Overhead Cost.

Inventori Usage bisa diturunkan menjadi:

Saldo Awal + Pembelian atau Penambahan – Saldo Akhir

Pembelian bisa diturunkan menjadi:

Purchases atau invoice - Discount - Return

Page 46: Agrotekno konsep persediaan

Format Pelaporan Harga Pokok Penjualan

Melihat Strukture, alur serta perhitungan HPP seperti tadi, maka format laporan HPP bisa kita construct. namun contoh bentuk laporannya nanti saja pada postingan berikutnya.. kali ini sudah terlalu panjang pengantar tentang HPP. supaya enak dibaca saya posting pada postingan berikutnya yang bisa anda baca di

Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang

Laporan Laba Rugi + Contoh LAPORAN LABA RUGI | Income Statement 

Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode akutansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi laba bersih atau rugi bersih.

Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan memiliki struktur yang terdiri atas pendapatan pada periode berjalan dan seluruh beban perusahaan.

Baik itu beban usaha ataupun beban diluar usaha perusahaan pada periode berjalan.

Umumnya, laporan laba rugi memiliki unsur seperti dibawah ini:

Pendapatan atas penjualan

Dikurangi oleh Beban Pokok Penjualan

Laba - Rugi Kotor

Dikurangi oleh Beban Usaha

Laba - Rugi Usaha

Dikurangi atau Ditambah Penghasilan / beban lain

Laba - Rugi Sebelum Pajak

Dikurangi oleh Beban Pajak

Laba - Rugi Bersih (Net Profit or Loss)

Langkah - Langkah Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan

Page 47: Agrotekno konsep persediaan

Laporan laba/rugi didalam rangkaian suatu siklus akuntansi disusun setelah tersusunnya neraca saldo dan adjustment entry (jurnal penyusuaian) atau setelah neraca lajur disusun.

Pertanyaan:

Mengapa laporan laba rugi harus disusun setelah neraca saldo ?

Ini dikarenakan sumber didalam penyusunan laporan laba/rugi berasal dari kolom laba/rugi yang ada pada neraca saldo (kertas kerja).

Didalam penyusunan laporan laba/rugi perusahaan kita membutuhkan mengutip seluruh saldo rekening pendapatan dan beban didalam kolom laba/rugi yang ada pada neraca saldo.

Format Laporan Laba Rugi

Format Laporan Laba Rugi umumnya :

Pada bagian header laporan laba rugi ditulis identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan (laporan laba rugi) dan periode tahun laporan

Kemudian tepat dibawahnya termuat komponen komponen utama laporan laba rugi, yakni

Total Pendapatan

Total Beban

Laba atau Rugi

Ketiga komponen ini adalah intisari dari laporan laba rugi perusahaan.

Komponen total pendapatan dan total beban diperoleh dari neraca saldo (kertas kerja) pada kolom laba/rugi.

Sedangkan komponen laba atau rugi adalah selisih dari total pendapatan dan total beban

Apabila pendapatan lebih besar dari beban, maka diakui sebagai laba.

Dan sebaliknya apabila pendapatan ternyata lebih kecil daripada total beban maka diakui sebagai rugi.

Contoh Laporan Laba Rugi

Berikut ini contoh sederhana dari laporan laba rugi perusahaan :

Page 48: Agrotekno konsep persediaan

klik gambar untuk memperbesar

laporan laba rugi

gambar kami sadur dari zahir accounting

Adapun penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan memiliki tujuan seperti berikut:

Untuk mengetahui besar kecilnya pajak yang akan ditanggung

Untuk mengevaluasi serta menge-check histori dari perolehan laba dari waktu ke waktu

Mengecek efektivitas dan efisiensi usaha berdasar pada nilai biaya usaha

Page 49: Agrotekno konsep persediaan

Demikian artikel mengenai Laporan laba Rugi perusahaan yang bisa saya jabarkan, sudah pasti banyak sekali kekurangan tulisan ini. meski demikian saya berharap artikel ini bermanfaat. terima kasih

Pengertian Proses produksi Pengertian Proses produksi – Proses produksi adalah/ Proses produksi yaitu/ Proses produksi merupakan/ yang dimaksud Proses produksi/ arti Proses produksi/ definisi Proses produksi.

Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man, money, material, method) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula.Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat dikonsumsi.Dalam pengelolaan proses produksi terdapat beberapa karakteristik tertentu, yaitu karakteristik dilihat dari:- Proses produksi terdiri dari:a. Proses produksi langsung yaitu proses produksi yang meliputi produksi primer yaitu produksi alam langsung, misalkan perikanan, pertambangan, dan sebagainya. Produksi sekunder yaitu proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang memberikan nilai lebih dari barang yang sudah ada, misalkan kayu untuk membangun rumah, jembatan, dan sebagainya.b. Produksi tidak langsung, yaitu proses produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk dalam bentuk jasa, misalkan kesehatan oleh dokter, perbaikan mesin kendaraan oleh montir dan sebagainya.- Sifat proses produksia. Proses ekstraktif yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari alam.b. Proses analitik yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan suatu barang menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.c. Proses fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.d. proses sintetik, yaitu proses mengkombinasikan beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk, proses ini sering disebut dengan proses perakitan.- Jangka waktu produksia. Proses produksi terus-menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas-fasilitas produksi untuk menghasilkan produk yang dilakukan secara terus-menerus tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar.

Page 50: Agrotekno konsep persediaan

b. Produksi secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya berjalan tidak setiap saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan produksi berdasarkan pesanan, produksi berdasarkan musim tertentu, dan sebagainya.Demikian yang dapat kami jelaskan tentang apa yang dimaksud proses