AGRESI VERBAL PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN …repository.usd.ac.id/18342/2/129114155_full.pdfperan...
Transcript of AGRESI VERBAL PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN …repository.usd.ac.id/18342/2/129114155_full.pdfperan...
AGRESI VERBAL PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN DENGAN
PERAN GANDA DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Jalung Wirangga Jakti
NIM : 129114155
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IIALAMAN PERSETUJUAI\I DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSIAGRESI YERBAL PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN DENGAIT
PERAN GAITDA DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
Dosen P mXilr -
WDrs. H. Wahyudi, M.Si. ranggal' Z3 JAN 2018
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSIAGRESI \TERBAL PADA BURUH GENDONG PERSMPUAN DENGAI\
PERAN GANDA DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Jalung Wirangga Jakti
NIM: l29ll4l55
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Padatanggal.1.3 l{0! 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Tanda Tangan
Penguji 1 Drs. H. Wahyudi, M.Si.
Penguji 2 Dr. YB. Cahya Widiyanto,M.Si.
Penguji 3 P.Eddy Suhartanto, M.Si.
Yogyakarta, 2 5Fakultas Psikologi
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Setiap hari orang meluruskan rambut, Mengapa
tidak hati?
-Che Guevara-
Ich bin nichts, und ich müßte alles sein.
(saya bukanlah apa-apa, tapi saya harus menjadi segalanya)
-Karl Marx-
Kalau kamu menyerah,
itulah saat dimana permainan berahkir
-Coach Anzai-
Koruptor adalah nilai fiktif,
yang nyata dibikin tidak nyata
sehingga mempunyai suatu kesimpangsiuran
-Toni Edi Suryatno-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seluruh jerih payah ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Allah
yang selalu menjadi perdebatan namun terus memberikan cinta.
Bapak dan Ibuk
yang selalu memarahiku karena skripsiku tak kunjung usai.
Mbah 'Kung dan Mbah 'Ti
yang mengajarkanku rendah hati dan percaya akan kasih.
Kinanthi Raras Satuti,
ya pokoknya kamu adikku,
Dek Maria Sukmaningsih, Dek Elisabeth dan Dek Yosef
yang mendoakanku dari tempat yang indah dan penuh cinta
Debritto 2012,
yang mengajarkanku bagaimana menjadi manusia yang hidup dengan
dan untuk manusia lain.
jare cah BBV,
yang setiap hari mewarnaiku dengan tawa dan mobel lejen bangbang.
Tiffany Chandra,
Yang sudah menjadi sahabatku, walaupun aku ngisin-ngisini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 9 Oktober 2017
Penulis,
Jalung Wirangga Jakti
fu"
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
AGRESI VERBAL PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN DENGAN PERAN GANDA DI PASAR BERINGHARJO
Jalung Wirangga Jakti
ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk melihat agresi verbal pada buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta yang menjalani peran ganda. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara mendalam dengan teknik pengolahan Analisis Isi Kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang ibu rumah tangga yang sekaligus berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo. Berdasarkan hasil, dapat dilihat ketiga informan menunjukkan agresi verbal dalam keseharian mereka di rumah tangga maupun dalam pekerjaan, sebagai hasil dari adanya frustrasi akibat konflik peran ganda yang mereka jalani. Adapun bentuk agresi verbal yang muncul adalah jenis agresi verbal aktif langsung, aktif tidak langsung, pasif langsung, maupun pasif tidak langsung, yang terjadi dalam berbagai situasi berbeda-beda. Meskipun berpotensi menimbulkan masalah terkait relasi, namun sejauh ini konflik dengan cepat teratasi dan rekonsiliasi dapat terjadi. Menurut peneliti, penyelesaian konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya campurtangan yayasan pendamping dan kehadiran paguyuban di tengah keseharian para buruh gendong perempuan.
Kata kunci: agresi verbal, buruh gendong perempuan, Pasar Beringharjo, peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
VERBAL AGRESSION IN WOMAN LABORERS (BURUH GENDONG) WITH WORK-FAMILY CONFLICT IN BERINGHARJO MARKET
Jalung Wirangga Jakti
ABSTRACT
This qualitative research aims to see the verbal aggression among woman laborers (buruh gendong) in Beringharjo Market, Yogyakarta, who face the work-family conflict as they also become housewives. In this study, data were collected using in-depth interview technique and the data were processed using Qualitative Content Analysis technique. Informants in this study were three housewives who also work as woman laborers in Beringharjo Market. Based on the results, it could be seen that they showed the verbal aggression in their daily life as the result of the frustration they experience because of the work-family conflicts. The verbal aggression occurred in the forms of active-direct aggression, active-indirect aggression, passive-direct aggression, and also passive-indirect aggression. Although it could create relational problems, the conflicts could be handled because of the involvement of the companion foundation and community among them.
Keywords: verbal aggression, woman laborers, Beringharjo Market, Work-Family Conflict.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Jalung Wirangga Jakti
Nomor Mahasiswa : 129114155
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Agresi Verbal pada Buruh Gendong Perempuan dengan Peran Ganda di
Pasar Beringharj o Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 9 Oktober 2017
Yang menyatakan,
- (Jalung Vy'irangga Jakti)
1X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas bimbingan serta karunia-Nya sehingga penulis dimampukan untuk
menyelesaikan skripsi ini. Tiada gading yang tak retak, manusia tidak luput dari
kelemahan dan kesalahan, maka penulis sangat terbuka terhadap berbagai kritikan
dan masukan yang dapat membantu penulis dalam karya-karya selanjutnya.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan mendapatkan dukungan serta
bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya secara tulus kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, penyedia dan penyelenggara hidupku.
2. Bapak dan Ibuk yang selalu mengingatkanku akan siapa aku.
3. Mbah 'Kung dan Mbah 'Uti, serta keluarga besar yang senantiasa
menguatkanku.
4. Drs. Hadrianus Wahyudi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen
Pembimbing Akademik, yang memungkinkan karya ini terwujud, melalui
pengorbanan waktu dan kesabaran mendidik yang tak jemu-jemu.
5. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi USD.
6. P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Prodi Fakultas Psikologi USD.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
8. YASANTI, yayasan yang menaungi para wanita tangguh yang memberiku
lebih dari sekedar data penelitian dan menularkan semangat hidup padaku,
9. Tiffany Chandra, sahabat, yang senantiasa membantuku dalam dinamika
skripsiku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Sahabat-sahabatku yang membantuku dalam pengambilan data, serta
mengingatkanku akan tanggung jawabku.
11. Kalian semua yang pernah berkarya dalam hiudpku.
Yogyakarta, 9 Oktober 2017
Penulis,
Jalung Wirangga Jakti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...............................ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
ABSTRACT .........................................................................................................viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................8
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................8
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................9
1. Manfaat Teoritis .................................................................................9
2. Manfaat Praktis ..................................................................................9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. LANDASAN TEORI ...........................................................................10
A. Buruh Gendong Perempuan .....................................................................10
1. Sejarah Keberadaan Buruh Gendong Perempuan di Pasar
Beringharjo .......................................................................................10
2. Demografi Buruh Gendong di Pasar Beringharjo ..............................11
3. Kondisi Kerja Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo .....14
4. Peran Sebagai Ibu Rumah Tangga .....................................................15
5. Permasalahan Umum yang Dialami Buruh Gendong Perempuan
di Pasar Beringharjo ...........................................................................17
B. Konflik Peran Ganda ................................................................................17
1. Pengertian Konflik .............................................................................19
2. Pengertian Konflik Peran Ganda .......................................................19
3. Frustrasi Sebagai Akibat dari Konflik Peran Ganda ..........................21
C. Agresi .......................................................................................................22
1. Definisi Agresi ...................................................................................23
2. Bentuk-Bentuk Agresi .......................................................................24
3. Frustasi Sebagai Faktor Pendorong Agresi ........................................28
4. Agresi Verbal pada Buruh Gendong Perempuan ...............................29
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................32
A. Jenis Penelitian .........................................................................................32
B. Reflektivitas Peneliti ................................................................................32
C. Fokus Penelitian .......................................................................................34
D. Informan Penelitian ..................................................................................34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................35
F. Proses Pengumpulan Data ........................................................................36
G. Protokol Wawancara ................................................................................37
H. Metode Analisis Data ...............................................................................40
I. Kredibilitas Penelitian ..............................................................................41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................44
A. Persiapan Penelitian .................................................................................44
B. Pelaksanaan Peneltian ..............................................................................45
C. Profil Informan .........................................................................................46
1. Latar Belakang Informan I .................................................................47
2. Latar Belakang Informan II ...............................................................49
3. Latar Belakang Informan III ..............................................................50
D. Hasil Penelitian ........................................................................................51
1. Kondisi Rumah Tangga Informan I, II, dan III .................................52
2. Dinamika Relasi dalam Keluarga Informan I, II, dan III ..................54
3. Situasi dalam Pekerjaan Informan I, II, dan III .................................56
4. Dinamika Relasi Informan I, II, maupun III
dengan Orang-Orang Pasar ...............................................................62
E. Pembahasan ..............................................................................................68
F. Kemungkinan Dampak dari Agresi Verbal yang Muncul
pada Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo ..........................76
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................78
A. Kesimpulan ..............................................................................................78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................79
C. Saran ........................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................83
LAMPIRAN ........................................................................................................87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Protokol Wawancara ..........................................................................38
Tabel 2. Ringkasan Kegiatan Pengambilan Data Penelitian .............................46
Tabel 3. Data Demografis Informan ................................................................47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent .........................................................................87
Lampiran 2. Lembar Persetujuan ......................................................................91
Lampiran 3. Tabel AIK I Informan I ................................................................92
Lampiran 4. Tabel AIK I Informan II ...............................................................154
Lampiran 5. Tabel AIK I Informan III ..............................................................187
Lampiran 6. Tabel AIK II Informan I ...............................................................220
Lampiran 7. Tabel AIK II Informan II ..............................................................240
Lampiran 8. Tabel AIK II Informan III ............................................................251
Lampiran 9. Tabel AIK I Pedagang I ................................................................262
Lampiran 10. Tabel AIK I Pedagang II ............................................................265
Lampiran 11. Tabel AIK I Pedagang III ...........................................................274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mayoritas masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat
yang menganut sistem budaya patrilineal (Tuapattinaya & Hartati, 2014).
Hal ini berarti bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki
sistem kekerabatan yang berasal dari garis keturunan laki-laki atau bapak
saja. Sistem budaya patrilineal tersebut biasanya menghasilkan
kecenderungan patriarki atau yang dikenal sebagai perilaku
mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat ataupun
kelompok sosial tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).
Adapun salah satu kelompok masyarakat yang memiliki
kecenderungan patriarkis dalam budayanya adalah masyarakat Jawa
(Tuapattinaya & Hartati, 2014). Kecenderungan patriarkis dalam budaya
Jawa ini terutama tampak jelas dalam konsep garwa (istri) yang dipandang
sebagai kanca wingking (teman bagi suami, yang posisinya di belakang
atau di dapur). Bahkan, digambarkan bahwa sekalipun seorang perempuan
memiliki kewenangan yang besar di sektor rumah tangga, seorang
perempuan dalam masyarakat Jawa yang patriarkis tidak akan pernah
menjadi pemimpin dalam rumah tangga (Handayani & Novianto, 2004).
Kecenderungan patriarkis tidak hanya berdampak pada posisi
perempuan dan laki-laki dalam sebuah rumah tangga, tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berpengaruh dalam hal peran perempuan dan laki-laki dalam dunia
perekonomian. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, masyarakat yang
termasuk dalam angkatan kerja (berusia 15 hingga 64 tahun) dan menjadi
tenaga kerja lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki daripada
perempuan.
Pada tahun 2009, sebanyak 77,37% angkatan kerja laki-laki
bekerja dan 1,83% mengurus rumah tangga, sementara sisanya berstatus
pengangguran, masih bersekolah, dan lain sebagainya. Sementara itu, pada
tahun 2009 tersebut, angkatan kerja perempuan yang bekerja hanya
46,68% sementara 37,75% mengurus rumah tangga. Pada tahun
berikutnya, angkatan kerja laki-laki yang bekerja sebanyak 78,61% dan
1,81% mengurus rumah tangga, sementara angkatan kerja perempuan
yang bekerja sebanyak 47,24% dan 36,43% mengurus rumah tangga. Pada
tahun 2011, angkatan kerja laki-laki yang bekerja meningkat menjadi
79,32% dan yang mengurus rumah tangga meningkat menjadi 1,91%,
sementara perempuan yang bekerja sebanyak 48,44% dan 36,32%
mengurus rumah tangga. Pada tahun berikutnya, yakni pada 2012, laki-
laki yang bekerja sebanyak 79,57% dan 1,63% mengurus rumah tangga.
Sementara itu, perempuan yang bekerja menurun menjadi 47,91% dan
yang mengurus rumah tangga meningkat menjadi 36,97% (Badan Pusat
Statistik, 2013).
Meskipun masih lebih rendah daripada persentase angkatan kerja
laki-laki yang bekerja, tetapi persentase angkatan kerja perempuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan peran perempuan dalam kegiatan ekonomi di
Indonesia (Khotimah, 2009). Kondisi sosial ekonomi yang rendah
mendesak kaum perempuan yang sebelumnya terbelenggu budaya
patriarkis untuk meninggalkan batasan tradisionalnya dan bekerja di luar
rumah (Kusumawati, 2012). Kendati demikian, sebagian besar perempuan
yang bekerja masih berkiprah di sektor ekonomi informal ataupun
pekerjaan-pekerjaan kasar karena keterbatasan dalam hal pendidikan yang
juga merupakan dampak dari budaya patriarkis (Khotimah, 2009).
Perempuan di Jawa sendiri baru dapat mengakses sekolah pada abad ke
20, untuk merepresentasikan kesetaraan antara orang pribumi dengan
orang Belanda yang saat itu menyekolahkan anak-anak perempuan
mereka. Oleh karena itu, sekolah bagi orang Jawa saat itu tidak
difungsikan secara sosial sebagai alat untuk menyetarakan perempuan dan
laki-laki (Permanadeli, 2015)
Pekerjaan perempuan yang lebih didominasi oleh sektor informal
berimplikasi pada perlindungan hukum yang kurang, penerimaan upah
yang kurang memadai, serta timbulnya beban dari peran ganda yang
dijalani (Khotimah, 2009). Perempuan yang bekerja, terutama dalam
budaya Jawa yang cenderung patriarkis, akan menjalani peran ganda
karena struktur dasar, bahwa perempuan seharusnya berperan di rumah
dan laki-laki bekerja di luar rumah, tidak banyak berubah sekalipun
masyarakat mulai berbicara mengenai penyetaraan gender (Permanadeli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2015). Lebih jauh lagi, sebagian besar perempuan Indonesia memandang
bahwa kodrat sebagai wanita tidak dapat ditinggalkan (Warnaen, 1985).
Peran ganda sendiri dapat memunculkan konflik apabila terdapat
ketidaksesuaian antara suatu peran dengan peran lainnya (inter-role
conflict). Konflik peran ganda tersebut terutama tampak saat terdapat
tekanan yang berbeda antara peran dalam keluarga dan pekerjaan
(Howard, 2008). Sejalan dengan pendapat Howard, Geenhaus dan Beautell
(1985) mendefensikan konflik peran ganda sebagai konflik antarperan
yang terjadi ketika individu mendapat tekanan yang berbeda dari peran
dalam keluarga dan pekerjaan.
Sebagian perempuan dengan tingkat pendidikan rendah di tanah
Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sebagai buruh
gendong. Salah satu lokasi tempat para buruh gendong perempuan tersebut
bekerja adalah di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Buruh gendong di Pasar
Beringharjo sendiri terdiri dari 85% perempuan dan hanya 15% laki-laki.
Fenomena buruh gendong perempuan ini sangat menarik bagi peneliti
karena ternyata kaum perempuan justru lebih mendominasi pekerjaan
yang sejatinya diperuntukkan bagi kaum pria tersebut.
Buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo berasal dari
kelompok ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar dari mereka
berasal dari desa-desa yang mengandalkan sektor pertanian sebagai mata
pencaharian utama keluarga. Sempitnya lahan pertanian dan melonjaknya
harga pupuk mendesak para perempuan tersebut untuk mengadu nasib ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kota sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo, sementara suami
mereka bekerja sebagai petani kecil atau buruh tani di desa (Pamuji,
2003).
Konflik antar peran sebagai buruh gendong dan ibu rumah tangga
pada perempuan yang bekerja sebagai buruh gendong perempuan di Pasar
Beringharjo kemudian menimbulkan konflik peran ganda. Konflik peran
ganda tersebut muncul karena para buruh gendong perempuan, sebagai
perempuan Jawa, hingga saat ini menganggap rumah tangga merupakan
tempat utama untuk mendapatkan kesadarannya sebagai seorang
perempuan. Oleh karena itu, ketika seorang perempuan Jawa harus
mengurus rumah tangga, dan di saat yang bersamaan harus bekerja di luar
rumah, hal tersebut menjadi sebuah konflik yang membebani
(Permanadeli, 2015).
Peran para buruh gendong perempuan sebagai pekerja kasar di
pasar menimbulkan beban tersendiri bagi para perempuan tersebut. Pasar
sendiri merupakan tempat orang berjual-beli (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2016). Selain sebagai lapangan pekerjaan, pasar tradisional juga
berfungsi sebagai muara produk-produk rakyat di sekitarnya (Malano,
2011). Dalam pasar, terutama pasar tradisional, terdapat berbagai
interaksi, misalnya negosiasi antara penjual dan pembeli untuk
menentukan harga suatu barang.
Menurut Bartolome and Evans (1980), tempat kerja yang penuh
dengan tekanan, seperti halnya pasar tradisional, akan menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kelelahan, ketegangan, kekhawatiran, serta frustrasi (dalam Greenhaus &
Beutell, 1985). Sementara Perrewé, Hochwarter, dan Kiewitz (1999)
menjelaskan bahwa konflik peran ganda merupakan faktor pemicu
munculnya frustrasi. Frustrasi sendiri merupakan salah satu faktor yang
mendorong terjadinya agresi (Koeswara, 1988). Aronson (2011)
menegaskan pula bahwa dari berbagai peristiwa tidak menyenangkan yang
berpotensi untuk menimbulkan agresi, frustrasi menjadi pendorong utama
terjadinya agresi. Tingkat perekonomian para pekerja pasar (bukan
pedagang) yang cenderung rendah sendiri juga merupakan salah satu
pemicu agresi (Koeswara, 1988).
Agresi sendiri adalah perilaku yang berakibat pada penderitaan
orang lain dan kerusakan barang. Penderitaan tersebut dapat bersifat psikis
maupun fisik. Meskipun rumusan ini membatasi fenomena tersebut
dengan cara yang jelas, namun apabila tindakan yang tidak menyenangkan
untuk melaksanakan fungsi sosial, tidakan tersebut tidak dianggap
tindakan agresif (Bandura, 1973). Dollard (1939) mendefinisikan agresi
sebagai respon-respon yang mengikuti frustrasi. Buss dan Perry (1992)
mendefinisikan agresi verbal sebagai perilaku menyakiti atau merugikan
orang lain melalui kata-kata yang merupakan subtitusi dari komponen
motorik.
Konflik peran ganda yang dijalani para buruh gendong perempuan
yang bekerja dalam ritme kehidupan pasar tradisional Beringharjo yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
keras. Hal tersebut tentu dapat memicu timbulnya frustrasi, sementara
frustrasi merupakan faktor utama pemicu agresi (Aronson, 2011).
Kajian mengenai agresi dan konflik peran perempuan ternyata
merupakan suatu kajian yang banyak menarik perhatian para ahli.
Pernyataan ini terbukti dengan adanya berbagai penelitian mengenai hal-
hal yang terkait dengan perempuan dengan agresi maupun konflik peran
ganda. Misalnya, Kim dan Ling (2016) dengan penelitian “Work-family
conflict pada pelaku bisnis perempuan di Singapura” yang membahas
tekanan dasar masyarakat terhadap perempuan sebagai ibu yang
mengakibatkan wanita pekerja menghadapi konflik peran. Penelitian ini
mempelajari konflik peran pada pengusaha wanita Singapura yang sudah
menikah. Dalam penelitian ini disimpulkan perlunya hubungan
perkawinan yang baik sangat penting dalam mengurangi konflik.
Greenglas dan Burke (1988) dengan penelitian berjudul “Work and
Family Precursors of Burnout in Teachers: Sex Differences” yang
membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan pada guru
perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria secara
signifikan lebih tinggi daripada wanita di salah satu skala. Namun hasil
tambahan menunjukkan bahwa wanita mengalami depresi, sakit kepala,
dan konflik peran yang jauh lebih banyak daripada pasangan pria mereka.
Vissing, Straus, Gelles dan Haroop (1991) dengan penelitiannya yang
berjudul “verbal aggression by parents and psychosocial problem of
children” yang menunjukkan agresi yang diterima dalam rumah tangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pada anak-anak memunculkan dampak tingkat agresi, kenakalan, dan
masalah interpersonal yang tinggi. Rusinta dkk (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap
Kinerja Pegawai Wanita denan Stress Jerha sebagai Variabel Pemediasi di
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Kulonprogo” menunjukkan bahwa konflik peran ganda berpengaruh
terhadap stres kerja. Kemudian stres berpengaruh pada kinerja kerja.
Berangkat dari kenyataan-kenyataan yang telah dijabarkan di atas,
peneliti tertarik untuk melihat bagaimanakah agresi verbal pada
perempuan dengan peran ganda yang berprofesi sebagai buruh gendong di
Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini
dapat digunakan sebagai sarana edukasi bagi para perempuan yang
menjalani peran ganda dalam menghadapi tekanan-tekanan yang mereka
alami dalam melihat agresi verbal yang ada pada mereka agar dapat
menyikapinya dengan tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah agresi verbal pada perempuan dengan peran ganda
yang berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
agresi verbal pada perempuan dengan peran ganda yang berprofesi sebagai
buruh gendong di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Memberikan sumbangan pengetahuan dalam ilmu Psikologi,
terutama bidang Psikologi Sosial, terkait gambaran mengenai
agresi verbal dalam diri perempuan yang menjalani peran ganda.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai sumber informasi bagi perempuan yang menjalani
peran ganda, terutama perempuan yang berprofesi sebagai
buruh gendong di pasar atau pekerjaan kasar lainnya.
b. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat luas untuk
memahami dinamika perempuan yang menjalani peran
ganda, terutama buruh gendong.
c. Sebagai sumber informasi bagi penyedia lapangan
pekerjaan untuk mempertimbangkan kembali kewajiban-
kewajiban para pekerja perempuan, terutama yang
berkaitan dengan pekerjaan kasar, terkait dengan kapasitas
yang dimiliki oleh para perempuan yang memiliki peran
ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BURUH GENDONG PEREMPUAN
1. Sejarah Keberadaan Buruh Gendong Perempuan di Pasar
Beringharjo
Buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo
Yogyakarta mulai muncul sekitar abad ke-18, kurang lebih sama
dengan waktu kelahiran kota Yogyakarta. Hal tersebut dibuktikan
dengan munculnya istilah “endong-endong” sejak zaman kolonial
(Pamuji, 2003). Pasar sendiri memiliki pengertian yang beragam,
yakni sebagai tempat perekonomian bergerak, tempat jual-beli, dan
lain sebagainya. Meliningsih, Oksapariana, dan Sari (2008)
mengartikan pasar sebagai tempat sekumpulan pembeli dan
penjual, yang melalui interaksi aktual atau potensial, menetapkan
harga suatu produk atau sekumpulan produk.
Pasar Beringharjo sendiri merupakan bagian dari kawasan
Malioboro. Pasar Beringharjo menjadi pusat kegiatan ekonomi
selama ratusan tahun di kota Yogyakarta. Pasar yang telah berkali-
kali dipugar tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia
yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya.
Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar “catur
tunggal” (Keraton, Alun-Alun Utara, Masjid, dan Pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi (Melianingsih,
Oksapariana & Sari, 2008).
Pasar Beringharjo melibatkan keberadaan para buruh
gendong dalam menjalankan fungsi ekonominya. Buruh gendong
merupakan penjual jasa yang terdiri dari laki-laki yang disebut
“manol” dan perempuan yang disebut “endong-endong”. Para
buruh gendong tersebut menawarkan jasa gendong (pikul) barang
dagangan penjual maupun belanjaan pembeli. Pamuji (2003)
mendefinisikan buruh gendong perempuan Pasar Beringharjo
Yogyakarta, merupakan kaum perempuan penjual jasa angkat
barang dengan cara menggendong di Pasar Beringharjo.
2. Demografi Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo
Jumlah buruh gendong di Pasar Beringharjo semakin
bertambah setiap tahun. Peningkatan tersebut tidak lepas dari krisis
ekonomi yang terjadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila
mayoritas buruh gendong di Pasar Beringharjo menjadikan profesi
buruh gendong sebagai pekerjaan utama.
Buruh gendong yang semakin tahun semakin banyak di
Pasar Beringharjo tersebut terdiri dari 85% perempuan dan hanya
15% laki-laki. Hingga tahun 2016, jumlah buruh gendong
perempuan di Pasar Beringharjo berjumlah 250 orang, jauh lebih
banyak dibandingkan buruh gendong perempuan di Pasar
Giwangan yang berjumlah 135 orang, Pasar Gamping yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berjumlah 44 orang, serta Pasar Kranggan yang hanya berjumlah
13 orang (Sutriyati, 2016).
Besarnya jumlah buruh gendong perempuan di Pasar
Beringharjo dan peningkatan kuantitas yang terus terjadi
menjadikan atmosfer persaingan kian ketat. Buruh gendong yang
sudah berusia merasa tersaingi dan tersingkir oleh para pendatang
baru yang lebih muda dan secara fisik lebih kuat. Situasi yang
penuh tekanan tersebut kemudian mendorong para buruh gendong
untuk terus mengembangkan strategi baru guna mendapatkan
pelanggan. Namun, ada pula buruh gendong yang justru menurun
semangat kerjanya.
Secara umum, para buruh gendong perempuan tersebut
memiliki semangat yang tinggi dalam menghadapi situasi kerja
yang penuh persaingan tersebut. Para buruh gendong perempuan
tersebut bekerja lebih dari 8 jam sehari, baik siang maupun malam.
Bahkan, tidak jarang mereka tetap bekerja saat sakit. Semua itu
mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan, mengingat peran vital
mereka dalam keluarga.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Asih (2017),
selaku pengelola Yayasan Annisa Swasti yang membina buruh
gendong perempuan di Pasar Beringharjo, usia rata-rata buruh
gendong antara 20 hingga 73 tahun. Perbedaan usia tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menciptakan keberagaman dalam hal produktivitas kerja para
buruh gendong perempuan tersebut.
Santrock (2011) mengatakan bahwa usia 30 tahun
merupakan usia puncak perolehan performa fisik yang prima.
Dengan demikian, buruh gendong yang berada pada kisaran usia
tersebut akan mampu menggendong barang yang relatif berat.
Bahkan, buruh gendong perempuan yang berada pada rentangan
usia tersebut mampu mengangkat beban 80 hingga 100 kilogram
sebanyak 5 hingga 6 kali setiap harinya. Seiring bertambahnya usia
buruh gendong, produktivitas mereka akan berkurang, demikian
pula dengan jumlah pendapatannya.
Terkait dengan status perkawinan, sebagian besar buruh
gendong perempuan di pasar Beringharjo sudah menikah.
Perkawinan dapat menjadi salah satu bentuk motivasi bagi para
perempuan tersebut dalam memutuskan untuk menjadikan profesi
buruh gendong sebagai pekerjaan utama.
Sementara itu, terkait dengan tingkat pendidikan, sebagian
besar buruh gendong perempuan di pasar Beringharjo
berpendidikan rendah. Lima puluh persen (50%) dari mereka tidak
pernah bersekolah, 34% tidak tamat SD, 12,73% tamat SD, dan
2,72% tamat SMP (Pamuji, 2003). Fenomena ini secara tidak
langsung menunjukkan bahwa para buruh gendong perempuan
tersebut hanya mampu berada di sektor informal yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memerlukan keahlian dan keterampilan tinggi sebagai konsekuensi
dari rendahnya tingkat pendidikan mereka.
3. Kondisi Kerja Buruh Gendong Perempuan di Pasar
Beringharjo
Perubahan konstruksi bangunan pasar Beringharjo sejak
tahun 1997 membawa dampak serius bagi buruh gendong
perempuan (Pamuji, 2003). Kini, mereka harus turun-naik tangga
di pasar Beringharjo yang terdiri dari 3 lantai. Kegiatan tersebut
tentu memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Ironisnya,
beban yang bertambah tersebut tidak berdampak pada upah yang
mereka terima.
Situasi tersebut juga memperburuk kondisi kesehatan
mereka. Mereka mulai menderita berbagai penyakit dan
mengalami kecelakaan kecil, seperti terpeleset atau terkilir. Saat
kesehatan mereka menurun, biasanya mereka mengkonsumsi jamu
tradisional. Mereka melakukan pengobatan secara sederhana
dikarenakan penghasilan mereka yang pas-pasan dan tidak cukup
untuk membayar tagihan berobat ke dokter. Mereka biasanya
mendapatkan obat-obatan medis saat pemeriksaan gratis dari
pemda.
Selain medan kerja yang berat, para buruh gendong
perempuan di pasar Beringharjo juga harus menghadapi jam kerja
yang tidak singkat. Jam kerja buruh gendong perempuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tergantung pada status mereka sebagai buruh gendong pelajo atau
buruh gendong mondok. Buruh gendong biasanya bekerja 11-15
jam/hari, namun adapula yang bekerja 16-20 jam/hari. Buruh
gendong yang bekerja 16-20 jam biasanya adalah mereka yang
tidur di pasar (mondok) (Pamuji, 2003).
Secara umum, situasi dan kondisi bekerja di pasar
Beringharjo yang berat memicu ketegangan dan stres bagi para
buruh gendong perempuan. Belum lagi, ketika seseorang sudah
masuk dalam ikatan buruh gendong, mereka harus patuh terhadap
aturan yang sudah disepakati. Hal tersebut tentunya juga menjadi
beban tersendiri bagi buruh gendong perempuan.
4. Peran Sebagai Ibu Rumah Tangga
Sebagai seorang perempuan yang telah menikah, buruh
gendong memiliki peran dalam keluarga sebagai istri, sebagai ibu,
dan sebagai pengurus rumah tangga (Munandar, 1985). Hal
tersebut sejalan dengan penjelasan dari Ihromi (1990) bahwa
seorang istri yang bekerja juga harus menjalankan peranannya
sebagai seorang istri selain sebagai pencari nafkah. Bagi mereka,
pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan tugas perempuan,
sehingga harus tetap mereka laksanakan sepulang dari bekerja
sebagai buruh gendong. Hal ini didukung pula oleh budaya Jawa
yang masih erat dipegang oleh para buruh gendong perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Budaya Jawa hingga saat ini masih memiliki
kecenderungan patriarkis (Tupatinaya & Hartati, 2014). Dalam
budaya Jawa ini terutama tampak jelas dalam konsep garwa (istri)
yang dipandang sebagai kanca wingking (teman bagi suami, yang
posisinya di belakang atau di dapur). Bahkan, digambarkan bahwa
sekalipun seorang perempuan memiliki kewenangan yang besar di
sektor rumah tangga, seorang perempuan dalam masyarakat Jawa
yang patriarkis tidak akan pernah menjadi pemimpin dalam rumah
tangga (Handayani & Novianto, 2004).
Rasa tanggung jawab menjadi hal utama yang membuat
mereka tetap bertahan. Pekerjaan sebagai buruh gendong yang
tidak menentu pendapatannya menuntut mereka untuk pandai
mencari pekerjaan lain, misalnya menjadi pengupas bawang,
pencuci piring di kios, hingga membantu menyortir barang.
Mereka juga mencari pekerjaan sampingan di kampung, seperti
membuat gula jawa, menjadi pengrajin anyaman, atau menjadi
buruh pijat.
Perempuan yang bekerja selain memberikan sumbangsih
dalam perekonomian keluarga, juga kerap memberikan dampak
negatif bagi dirinya sendiri maupun keluarga. Dampak negatif
yang dirasakan sendiri misalnya kelelahan dan rasa bersalah,
sementara yang dialami oleh keluarga misalnya perempuan
tersebut tidak hadir bagi keluarga saat ada urusan mendadak, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
semua keinginan keluarga terpenuhi, ataupun terbatasnya waktu
bagi keluarga (Munandar, 1985).
5. Permasalahan Umum yang Dialami Buruh Gendong
Perempuan di Pasar Beringharjo
Adapun persoalan-persoalan yang dialami oleh buruh
gendong perempuan di pasar Beringharjo dalam pekerjaannya
adalah kesulitan mencari pelanggan dan barang gendongan,
persaingan ketat dan diskriminasi, wilayah kerja yang semakin
sempit, upah rendah yang tidak sesuai dengan jarak tempuh dan
berat beban, juga terjadinya kecelakaan-kecelakaan kecil di tempat
kerja. Peran sebagai buruh gendong dan ibu rumah tangga pada
perempuan yang bekerja sebagai buruh gendong perempuan di
Pasar Beringharjo yang kemudian menimbulkan konflik peran
ganda. Sementara Perrewé, Hochwarter, dan Kiewitz (1999)
menjelaskan bahwa konflik peran ganda dapat memunculkan
frustrasi, yang dapat bermuara pada kemunculan perilaku agresi.
B. KONFLIK PERAN GANDA
Howard (2008) menyatakan peran ganda memicu kemunculan
konflik jika terdapat ketidaksesuaian antara suatu peran dengan peran
lainnya (inter-role conflict). Konflik peran ganda tersebut terutama tampak
saat terdapat tekanan yang berbeda antara peran dalam keluarga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pekerjaan. Hal tersebut sesuai dengan yang dialami oleh para buruh
gendong perempuan di Pasar Beringharjo, yang secara bersamaan berperan
sebagai buruh gendong dan ibu rumah, sehingga berpotensi menimbulkan
konflik peran ganda.
Konflik peran ganda tersebut muncul karena para buruh gendong
perempuan, sebagai perempuan Jawa, hingga saat ini menganggap rumah
tangga merupakan tempat utama untuk mendapatkan kesadarannya
sebagai seorang perempuan. Oleh karena itu, ketika seorang perempuan
Jawa harus mengurus rumah tangga, dan di saat yang bersamaan harus
bekerja di luar rumah, hal tersebut menjadi sebuah konflik yang
membebani. (Permanadeli, 2015).
Selain itu, para buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo
tersebut juga rentan mengalami konflik peran ganda karena kurangnya
dukungan suami terhadap status profesi mereka. Menurut Pamuji (2003),
para buruh gendong perempuan tersebut mendapatkan larangan untuk
"nggendong" dari suaminya. Padahal, perbedaan keyakinan yang
fundamental antara istri dan suami, misalnya mengenai peran dalam
keluarga, atau adanya perbedaan sikap antara suami dan istri terhadap
status pekerjaan yang digeluti istri, akan melemahkan perilaku saling
mendukung antara suami dan istri yang bermuara pada munculnya konflik
peran ganda (Greenhaus & Beutell, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1. Pengertian Konflik
Pada hakikatnya konflik dapat didefinisikan sebagai
interaksi pertentangan antara dua atau lebih pihak. Menurut
Robbins (dalam Sopiah, 2008) mengungkapkan bahwa konflik
merupakan proses yang dimulai ketika suatu pihak merasakan
pihak lain memberikan pengaruh negatif atau akan segera
mempengaruhi secara negatif pihak lain. Sejalan dengan
pernyataan tersebut, Mullins (2010) mendefinisikan bahwa konflik
adalah kondisi ketidaksesuaian tujuan dan munculnya berbagai
pertentangan perilaku.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan proses
yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut
persepsi terhadap ketidaksesuaian tujuan dan munculnya berbagai
pertentangan perilaku di antara pihak-pihak yang mengalami dan
merasakan bahwa orang lain berpotensi mengganggu pencapaian
tujuannya.
2. Pengertian Konflik Peran Ganda
Istilah peran ganda adalah dua peran atau lebih yang
dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Ada berbagai definisi
yang diungkapkan oleh para ahli tentang konflik peran ganda.
Geenhaus dan Beautell (1985) mendefinisikan konflik peran ganda
sebagai konflik antarperan yang terjadi ketika individu mendapat
tekanan yang berbeda dari peran dalam keluarga dan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Perempuan tidak dapat mengelak untuk tidak mengutamakan
perannya dalam pekerjaan, namun peran istri atau ibu tidak dapat
diabaikan karena tuntutan peran formal yang dicapai melalui proses
perkawinan yang disahkan oleh masyarakat.
Greenhaus dan Beutell (1985) juga menjelaskan bahwa
konflik muncul ketika (a) waktu yang digunakan untuk memenuhi
suatu peran menghambat pemenuhan peran lainnya, (b) tuntutan
suatu peran yang mengarah pada ketegangan, kelelahan, dan
mudah marah akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menjalankan peran lainnya, (c) tuntutan perilaku di suatu peran
bertentangan dengan harapan berperilaku di peran yang lain.
Buruh gendong perempuan akan sulit membedakan apakah
pekerjaan yang mengganggu urusan keluarga, atau sebaliknya
urusan keluarga yang mengganggu pekerjaannya. Buruh gendong
perempuan di satu sisi harus melakukan pekerjaan di lapangan dan
di sisi lain harus memperhatikan keluarga secara utuh sebagai
tempatnya mendapatkan kesadaran (Permanadeli, 2015).
Konflik peran ganda dialami wanita yang mempunyai
kesulitan-kesulitan dalam pemenuhan tuntutan peran dari salah satu
perannya yaitu sebagai ibu rumah tangga, istri, dan pekerja.
Kegagalan pemenuhan tuntutan dari salah satu peran, baik sebagai
ibu rumah tangga, istri, maupun sebagai wanita bekerja tersebut
akan menimbulkan konflik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Maka dapat disimpulkan bahwa konflik peran ganda adalah
konflik yang terjadi pada seseorang yang menjalankan perannya
secara bersamaan, yaitu peran dalam bekerja dan peran dalam
keluarga, sehingga tidak dapat terpenuhinya salah satu peran akibat
pemenuhan peran yang lain.
3. Frustrasi sebagai Akibat dari Konflik Peran Ganda
Berbagai penelitian terkait pekerjaan dan keluarga (work-
family) telah membahas sejumlah dampak negatif dari konflik
peran ganda, stres, serta gangguan kesejahteraan (Lu, Siu, Spector
& Shi, 2009). Permanadeli (2015) menggambarkan konflik peran
ganda di satu sisi muncul pemikiran yang mendesak wanita untuk
tinggal di rumah dan menjalani perannya sebagai ibu, sementara di
sisi lain muncul pemikiran yang mendukung perempuan bekerja di
luar rumah secara penuh waktu karena hal tersebut berguna pula
bagi perkembangan anak, misalnya dalam segi ekonomi dan hal
tersebut dapat menimbulkan frustrasi.
Sementara itu, Abrokwah, Robertson, Danquah & Agbesi
(2015) menyatakan bahwa para wanita yang menjalani peran ganda
mengalami stres dan frustrasi, bahkan berbagai gangguan fisik
hingga kecelakaan. Hal tersebut terjadi karena para perempuan
tersebut harus menanggung beban pekerjaan yang menantang
sekaligus memiliki tanggung jawab dalam keluarga yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mungkin dilepaskan. Lebih jauh lagi, Lewis (1968, dalam Nevill &
Damico, 1978), menyatakan bahwa perempuan yang tertarik pada
pekerjaan yang secara tradisional diperuntukkan bagi kaum laki-
laki, dalam hal ini misalnya buruh gendong, biasanya akan
membuat keputusan-keputusan yang kurang tepat serta memiliki
kebutuhan akan konseling yang lebih besar dibandingkan
perempuan yang menjalankan peran tradisionalnya. Frustrasi yang
muncul sebagai dampak negatif dari peran ganda ini disinyalir
menjadi pemicu munculnya agresi.
C. AGRESI
Banyak orang dalam kehidupan mengalami stres dan frustrasi
sehubungan dengan pekerjaan. Hal tersebut juga terjadi pada buruh
gendong perempuan yang menjalani peran ganda dan berpotensi
menimbulkan frustrasi (Abrokwah, Robertson, Danquah & Agbesi, 2015).
Bagi orang-orang tersebut, tekanan kerja sangat terasa dan berkelanjutan
dalam jangka waktu yang lama (Smet, 1994). Hal tersebut dapat menjadi
salah satu pendorong utama terjadinya agresi (Koeswara, 1988). Status
sosial, jenis kelamin, lingkungan sosial, maupun tingkat pendidikan
sendiri memberikan dampak yang berbeda pada kualitas perilaku agresi itu
sendiri (Bandura, 1973).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1. Definisi Agresi
Kata agresi seringkali disama-artikan dengan agresif. Istilah
agresif sendiri digunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah
besar tingkah laku dengan memiliki dasar motivasional yang
berbeda-beda. Agresif menurut Bandura adalah perilaku yang
menimbulkan rasa sakit pada individu, baik psikologis maupun
fisik, maupun kerusakan pada benda. Namun hal tersebut tidak
berlaku pada perilaku individu yang menjalankan fungsi sosialnya
(Bandura, 1973). Baron (dalam Koeswara, 1988) juga
mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku individu yang
ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang
tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut.
Sementara itu, Dollard dan Miler (1939) mengatakan
bahwa agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi.
Berkowitz (dalam Bandura, 1973) menambahkan pula bahwa
agresi merupakan setiap perilaku yang bertujuan untuk melukai
orang lain. Aronson (2011) mengatakan bahwa agresi adalah
tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud
melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa
tujuan tertentu. Di sisi lain, Freud (1920 dalam Bandura, 1973)
mendefinisikan agresi sebagai respon utama perilaku untuk
mencari kesenangan maupun membela diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Maka, berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa agresi merupakan tingkah laku untuk mengatasi perlawanan
dengan kuat yang ditujukan untuk melukai secara fisik maupun
psikologis individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut, yang dapat dilakukan secara fisik maupun
verbal.
2. Bentuk-Bentuk Agresi
Buss (2012) mengklasifikasikan perilaku agresi bisa berupa
verbal dan fisik, aktif dan pasif, langsung dan tidak langsung.
Perbedaan antara verbal dan fisik adalah antara menyakiti secara
fisik dan menyerang dengan kata-kata; aktif atau pasif
membedakan antara tindakan yang terlihat dengan kegagalan
dalam bertindak; perilaku agresi langsung berarti melakukan
kontak langsung dengan korban yang diserang, sedangkan perilaku
agresi tidak langsung dilakukan tanpa adanya kontak langsung
dengan korban.
Perbedaan yang paling mendasar pada individu atas bentuk
perilaku agresi adalah jenis kelamin. Laki-laki cenderung
melakukan agresi fisik yang langsung pada, dan pria yang agresif
secara fisik juga agresif secara verbal (Anderson, 2008 dalam
Buss, 2012) Namun, beberapa pria agresif secara verbal namun
tidak secara fisik. Perempuan sendiri cenderung melakukan agresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tidak langsung, alasannya adalah ketakutan yang lebih besar akan
pembalasan (Buss, 2012)
Menurut Buss bentuk-bentuk agresi, yaitu:
a. Agresi fisik (physical aggression)
Agresi fisik merupakan bentuk perilaku agresif
yang dilakukan dengan menyerang secara fisik. Perilaku
tersebut dimunculkan dengan tujuan untuk melukai atau
membahayakan seseorang. Perilaku agresif jenis ini
ditandai dengan terjadinya kontak fisik antara aggressor
dan korbannya, misalnya agressor memukul korban dengan
benda atau tangan kosong, ataupun keduanya berkelahi.
Buss (1961) mengklasifikasi agresi fisik menjadi 4 yaitu:
1) Agresi fisik aktif langsung, yaitu sebuah respon yang
menyampaikan stimulus yang merugikan kepada orang
lain berupa rasa sakit dan cedera. Dalam agresi fisik
aktif langsung ini, penyerang (aggressor) secara aktif
terlibat dalam perilaku yang merugikan korban dan
penyerang dengan mudah dapat dikenali oleh korban.
2) Agresi fisik aktif tidak langsung, yakni sebuah respon
yang menyampaikan stimulus yang merugikan kepada
orang lain berupa rasa sakit dan cedera. Dalam agresi
jenis ini, penyerang terlibat aktif dalam upaya
merugikan korban, namun penyerang tidak mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
untuk diidentifikasi oleh korban. (Buss, 1961 dalam
Bushman & Anderson, 1998).
3) Agresi fisik pasif langsung, yakni respon yang
menyampaikan stimulus yang merugikan kepada orang
lain berupa rasa sakit dan cedera. Dalam agresi jenis ini,
penyerang tidak terlalu banyak terlibat secara aktif
dalam upaya merugikan korban, tetapi korban dapat
dengan mudah mengidentifikasi penyerang.
4) Agresi fisik pasif tidak langsung, yakni sebuah respon
yang menyampaikan stimulus yang merugikan kepada
orang lain berupa rasa sakit dan cedera. Dalam agresi
jenis ini, tidak terlalu banyak terlibat secara aktif dalam
upaya merugikan korban dan penyerang tidak mudah
untuk diidentifikasi oleh korban. (Buss, 1961 dalam
Parrott & Giancola, 2006).
b. Agresi verbal (verbal aggression)
Agresi verbal merupakan agresi dengan kata-kata
yang dapat menyakiti atau melukai orang lain. Agresi
verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, ataupun
sarkasme. Buss (1961) mengklasifikasi agresi verbal
menjadi 4 yaitu:
1) Agresi verbal aktif langsung, yaitu sebuah respon yang
menyampaikan stimulus yang merugikan kepada orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
lain berupa penolakan dan ancaman. Dalam agresi
verbal aktif langsung ini, penyerang secara aktif terlibat
dalam perilaku yang merugikan korban dan dengan
mudah dapat dikenali oleh korban. Contoh dari agresi
jenis ini adalah mengkritik atau mengancam orang lain.
2) Agresi verbal aktif tidak langsung, yakni sebuah respon
yang menyampaikan stimulus yang merugikan kepada
orang lain berupa penolakan dan ancaman. Dalam
agresi verbal aktif tidak langsung ini, penyerang secara
aktif terlibat dalam perilaku yang merugikan korban,
namun penyerang tidak mudah untuk diidentifikasi oleh
korban. Contoh dari agresi verbal aktif tidak langsung
adalah menyebarkan rumor yang buruk mengenai orang
lain (Buss, 1961 dalam Bushman & Anderson, 1998).
3) Agresi verbal pasif langsung, yaitu sebuah respon yang
menyampaikan stimulus yang merugikan kepada orang
lain berupa penolakan dan ancaman. Dalam agresi
verbal pasif langsung ini, penyerang tidak terlalu
banyak terlibat secara aktif dalam upaya merugikan
korban, tetapi dengan mudah dapat dikenali oleh
korban. Contoh dari agresi jenis ini adalah menolak
untuk berbicara kepada orang lain dan menolak untuk
menjawab pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4) Agresi verbal pasif tidak langsung, yaitu sebuah respon
yang menyampaikan stimulus yang merugikan kepada
orang lain berupa penolakan dan ancaman. Dalam
agresi verbal pasif tidak langsung ini, penyerang tidak
terlalu banyak terlibat secara aktif dalam upaya
merugikan korban dan tidak mudah dikenali oleh
korban. Contoh dari agresi jenis ini adalah gagal dalam
memberikan komentar verbal yang spesifik (misalnya
gagal bersuara untuk membela orang lain yang sedang
dikritik secara tidak adil) (Buss, 1961 dalam Parrott &
Giancola, 2006).
3. Frustrasi Sebagai Faktor Pendorong Agresi
Frustrasi merupakan salah satu faktor yang mendorong
terjadinya agresi (Koeswara, 1988). Aronson (2011) menegaskan
pula bahwa dari berbagai peristiwa tidak menyenangkan yang
berpotensi untuk menimbulkan agresi, frustrasi menjadi pendorong
utama terjadinya agresi.
Sementara itu, definisi frustrasi sendiri mempunyai banyak
arti. Beberapa psikolog menyebutnya sebagai pembatas eksternal
yang menyebabkan seseorang tidak dapat mencapai tujuan, namun
ada pula yang menganggap frustrasi sebagai reaksi emosional
internal yang disebabkan oleh suatu penghalang (Berkowitz, 1995).
Koeswara (1988) mendefinisikan frustrasi sebagai situasi dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
individu terhambat atau gagal dalam usaha mencapai tujuan
tertentu yang diinginkannya, ataupun mengalami keterlambatan
untuk bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuan. Frustrasi
dapat mengarahkan individu kepada tindakan agresi karena
merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan ingin diatasi
ataupun dihindari oleh orang yang mengalaminya dengan berbagai
cara, termasuk melalui cara-cara agresif.
Berkowitz (1995) menegaskan bahwa tidak semua frustrasi
yang dialami oleh individu menyebabkan agresi. Frustrasi arbitrer
atau ilegal dimana hambatan individu untuk mencapai sesuatu tidak
adil adalah yang memicu agresi. Pemicu agresi yang paling kuat
adalah frustrasi yang disebabkan oleh hasil yang diperoleh jauh
dari ekspektasi.
4. Agresi Verbal pada Buruh Gendong Perempuan
Buruh gendong perempuan memiliki peran sebagai ibu
rumah tangga yang lembut namun harus beradaptasi dalam suatu
kelompok yang memiliki persaingan keras, dengan pekerjaan yang
juga tidak mudah, sehingga mendorong terjadinya konflik peran
ganda. Konflik peran ganda tersebut muncul karena para buruh
gendong perempuan, sebagai perempuan Jawa yang menempatkan
rumah tangga menjadi pusat kesadarannya, dan di saat yang
bersamaan harus bekerja di luar rumah, hal tersebut menjadi
sebuah konflik yang membebani. (Permanadeli, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Abrokwah, Robertson, Danquah & Agbesi (2015)
menyatakan bahwa konflik peran ganda dapat menimbulkan
frustrasi. Selain itu, dari berbagai hal yang dapat menimbulkan
agresi termasuk agresi verbal, frustrasi hingga saat ini masih
menjadi faktor pendorong utama (Aronson, 2011). Agresi verbal
adalah salah satu bentuk agresi yang diaktualisasikan dalam bentuk
kata-kata yang dapat menyakiti atau melukai orang lain. Agresi
verbal menurut Buss (2012) terklasifikasi menjadi 4 bentuk, yaitu
agresi verbal aktif langsung, agresi verbal aktif tidak langsung,
agresi verbal pasif langsung, dan agresi verbal aktif tidak langsung.
Agresi verbal aktif langsung, yaitu sebuah tindakan verbal
yang menyampaikan stimulus yang merugikan kepada orang lain
berupa penolakan dan ancaman secara langsung. Agresi verbal
aktif tidak langsung, yakni sebuah tindakan dimana pelaku agresi
secara aktif terlibat dalam perilaku yang merugikan korban, namun
penyerang tidak mudah untuk diidentifikasi oleh korban (Buss,
1961 dalam Bushman & Anderson, 1998). Agresi verbal pasif
langsung, penyerang tidak terlibat secara langsung dalam upaya
merugikan korban, tetapi dengan mudah dapat dikenali oleh
korban. Agresi verbal pasif tidak langsung, penyerang tidak terlibat
secara langsung dalam upaya merugikan korban dan tidak mudah
dikenali oleh korban (Buss, 1961 dalam Parrott & Giancola, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Agresi merupakan suatu fenomena yang menarik untuk
dikaji dan dipahami. Namun penelitian tentang agresi lebih banyak
difokuskan pada pelaku tindak kekerasan secara fisik padahal
sangatlah penting untuk memahami secara mendalam mengenai
tindak kekerasan agresi non fisik. Agresi verbal pada buruh
gendong perempuan dengan konflik peran ganda patut untuk
diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif menurut Cresswell (2009) penelitian kualitatif
merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna
yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari
masalah sosial atau kemanusiaan.
Dengan mempertimbangkan karakteristik metode kualitatif,
peneliti memutuskan untuk menggunakan metode tersebut karena sangat
baik digunakan untuk menggali pengalaman-pengalaman pada individu.
Melalui metode ini, peneliti memiliki harapan untuk mendapatkan hasil
yang orisinal dari informan.
B. REFLEKTIVITAS PENELITI
Peneliti merupakan seorang individu yang dibesarkan dalam
keluarga yang bertempat tinggal di dekat pasar tradisional. Selama masa
kanak-kanak, peneliti kerap menemani neneknya untuk berbelanja di pasar
dekat rumah. Tinggal di dekat pasar membuat peneliti berjumpa dan
membangun relasi dengan pekerja pasar. Perjumpaan dan interaksi yang
intens tersebut kemudian menimbulkan suatu kedekatan emosional antara
peneliti dengan mereka. Kedekatan emosional tersebut membuat peneliti
sedikit banyak memahami permasalahan-permasalahan yang dialami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
para pekerja pasar sehingga memotivasi peneliti untuk memahami mereka.
Adanya kedekatan tersebut membuat peneliti kerap mengalami apa yang
menjadi keluh kesah mereka yang akhirnya memotivasi peneliti untuk
memahami mereka lebih jauh melalui penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari ada beberapa hal yang
berkaitan dengan latar belakang peneliti dan turut menjadi bahan
pertimbangan selama melakukan penelitian. Peneliti menyadari latar
belakangnya membuat peneliti cenderung menempatkan diri pada posisi
mereka dan melihat berbagai persoalan dari sudut pandang pekerja pasar.
Hal ini mengandung kelemahan, mengingat dengan mengambil sikap
tersebut, peneliti menjadi terfokus mengutamakan cara pandang mereka
baik selama proses pengambilan data maupun proses analis data.
Dengan demikian, terdapat kemungkinan adanya beberapa hal yang
kurang tergali dalam proses pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti
akan berusaha untuk mawas diri dalam melakukan interpretasi agar hasil
penelitian yang diperoleh bukanlah suatu bentuk penilaian pada mereka
peneliti berusaha mengidentifikasi adanya bias-bias, nilai-nilai, dan latar
belakang pribadi secara reflektif, supaya tidak terlalu berpengaruh pada
hasil penelitian (Supratiknya, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. FOKUS PENELITIAN
Fokus penelitian ini terletak pada agresi verbal pada perempuan
dengan peran ganda yang berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar
Beringharjo, Yogyakarta.
D. INFORMAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tiga orang buruh gendong perempuan
demi mencapai saturasi data. Saturasi dalam penelitian kualitatif
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana data yang diperoleh telah
mencapai titik jenuh. Titik jenuh yang dimaksud adalah titik ketika
peneliti berusaha mendapatkan data baru, hasil yang didapatkan akan
cenderung menunjukkan pengulangan atas data yang telah diperoleh
sebelumnya (Grady, 1998 dalam Fusch & Ness, 2015). Dalam penelitian
ini, informan yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria yang
sesuai dengan kebutuhan penelitian, yakni berprofesi sebagai buruh
gendong di Pasar Beringharjo Yogyakarta, berjenis kelamin perempuan,
serta menjalani peran ganda. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini
ditentukan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu penelitian dan
kesediaan calon informan untuk diwawancarai.
Dalam penelitian ini, panggilan untuk narasumber menggunakan
kata ganti “informan”. Peneliti memilih kata “informan” karena lebih
cocok digunakan untuk seseorang yang memberikan informasi dan
perspektif yang terjadi dalam keterlibatannya di penelitian ini. Morse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(1986, dalam Denzin & Lincoln, 2009) berpendapat bahwa informan yang
baik adalah yang mampu menangkap, memahami, dan memenuhi
permintaan peneliti, berkemampuan reflektif, bersifat artikulatif,
meluangkan waktu untuk wawancara, dan bersemangat untuk berperan
serta dalam penelitian.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data haruslah sesuai dengan kebutuhan
analisis data. Meskipun terdapat beberapa cara yang cocok digunakan
untuk mengumpulkan data Analisis Isi Kualitatif (AIK), misalnya catatan
pribadi dan buku harian, peneliti memilih menggunakan wawancara
mendalam (in-depth interview). Wawancara digunakan untuk memancing
pandangan dan pendapat informan mengenai agresi verbal sebagai seorang
perempuan dengan peran ganda, dengan menggunakan panduan berupa
pertanyaan- pertanyaan yang semi terstruktur. Metode ini memungkinkan
timbulnya hubungan yang baik antara peneliti dan informan, serta
memungkinkan wawancara mendapatkan data lebih kaya. Sebelum
melakukan wawancara, peneliti membuat panduan pertanyaan yang akan
digunakan dalam pengambilan data (Smith, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berikut merupakan tahap-tahap dalam proses melakukan
wawancara:
1. Mencari informan dengan kriteria yang sudah ditentukan untuk
menjadi narasumber penelitian.
2. Membuat jadwal wawancara sesuai dengan kesepakatan antara
informan dan peneliti.
3. Melakukan perkenalan, rapport, memberitahukan tujuan penelitian,
dan memastikan bahwa informan bersedia untuk diwawancarai sebagai
narasumber.
4. Melakukan kegiatan wawancara. Penelitian akan menggunakan alat
perekam untuk memudahkan pengambilan data dan disalin menjadi
transkrip wawancara.
F. PROSES PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini diawali dengan mencari informan yang sesuai dengan
kriteria, yakni buruh gendong perempuan yang menjalankan peran ganda.
Untuk mendapatkan informan penelitian, peneliti berkonsultasi pada dosen
pembimbing dan membahas kriteria informan yang dibutuhkan. Selain itu,
peneliti berkonsultasi dengan YASANTI untuk memperoleh data calon
informan yang bersedia untuk mengikuti proses wawancara guna
melakukan proses pendekatan. Setelah berdiskusi dengan dosen
pembimbing skripsi, dapat diputuskan bahwa penelitian ini menggunakan
tiga informan dan ditambahkan dua significant others guna memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
data yang kredibel. Significant others terdiri dari pedagang dan rekan kerja
informan. Setelah mendapatkan ketiga informan dan significant others,
peneliti membuat jadwal untuk melakukan sesi wawancara bersama
masing-masing informan dan significant others.
Pelaksanaan wawancara dilakukan di lingkungan kerja informan,
tepatnya di dalam ruangan paguyuban. Pemilihan tempat untuk melakukan
kegiatan wawancara ini mempertimbangkan kenyamanan informan saat
melakukan proses wawancara tanpa mengganggu aktivitas lain. Hal ini
juga diharapkan dapat menunjang keterbukaan informan saat wawancara.
Proses wawancara setiap informan diawali dengan rapport, perkenalan,
penjelasan tujuan penelitian, memastikan informan paham dengan tujuan
penelitian ini, dan juga memastikan informan bersedia untuk menjadi
informan dan bersedia menyampaikan atau berbagi informasi untuk
digunakan dalam penelitian ini.
G. PROTOKOL WAWANCARA
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode
wawancara dengan pertanyaan terbuka yang disusun berdasarkan rumusan
masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 1
Protokol Wawancara
No Panduan PertanyaanUtama
Panduan Probing Tujuan
1
2
Selamatpagi/siang/sore
Memperkenalkan diri
Bagaimana kabar Ibu?
Bagaimana pekerjaan Ibuhari ini?
Membuka percakapan,memberikan suasananyaman bagi informan
3
4
5
6
7
8
9
10
Apa saja aktivitassehari-hari Ibu?
Bagaimana pekerjaanibu sebagai buruhgendong?
Bagaimana kehidupan Ibusehari-hari dalamkeluarga?
Bagaimana kehidupansehari-hari dalampekerjaan?
Berapa orang anak yangIbu miliki?
Bagaimana Ibu membagiwaktu antara urusan rumahtangga dan pekerjaan?
Bagaimana perasaan Ibubekerja sebagai pekerjalapangan?
Pernah mencoba pekerjaanlain?
Bagaimana pendapat Ibumengenai tarif buruhgendong tahun 2017?
Bagaimana Ibumemanfaatkan pendapatanuntuk keseharian?
Mendapatkan informasimengenai keseharianinforman sertarelasinya dengankeluarga dan rekankerja. Selain itu, sebisamungkin menggaliinformasi mengenaiperan ganda yangdijalani.
11 Seperti apa relasi Ibudengan anak-anak?Bagaimana relasidengan suami?
Bagaimana Ibu bertindakapabila suami/anak Ibumelakukan kesalahan?
Memperoleh informasimengenai kondisiagresi verbal aktiflangsung dalamkehidupan rumahtangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
12
13
14
Seperti apa relasi Ibudengan sesama buruhgendong?
Bagaimana jika ada rekankerja yang melakukankesalahan dalam bekerja?
Apa yang Ibu lakukan saatada buruh gendong yangmelakukan kesalahan padaIbu, misalnya denganmengambilgendongan/pelanggan Ibu?
Apa yang Ibu lakukanapabila ada pelangganyang membuat Ibu merasatidak nyaman, misalnyadengan menawarberlebihan?
Memperoleh informasimengenai kondisiagresi verbal aktiflangsung dalamkehidupan pekerjaan.
15
16
17
18
19
20
Bagaimana Ibubiasanya memulaisuatu percakapandengan orang lain?
Bagaimana Ibumenyikapipersaingan denganburuh gendong lain?
Bagaimana temansesama buruhgendong?Ceritakanlah!
Apa yang menjadi topikpembicaraan sehari-hariIbu dengan keluarga Ibu?
Bagaimana dengan topikpembicaraan di lingkungankerja?
Apa yang Ibu lakukan saatmengetahui bahwa seorangrekan kerja Ibu melakukansuatu kesalahan ataubahkan tindakan kriminal?
Bagaimana jika yangmelakukan kesalahantersebut adalah keluargaIbu?
Bagaimana Ibumendapatkan pelanggan?
Bagaimana sikap ibuterhadap buruh gendonglain dalam pekerjaanprofesional?
Memperoleh informasimengenai kondisiagresi verbal aktif tidaklangsung dalamkehidupan rumahtangga dan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
21
22
Apakah ibu memilikiteman dekat dalamlingkungan kerja?Ceritakanlah!
Apakah ada rekan kerjayang membuat Ibu tidaknyaman? Ceritakanlah!
23 Bagaimana Ibumenyikapi orangyang pernahbertindak buruk padaIbu?
Apa yang biasanya Ibulakukan saat bertemudengan orang yangmembuat Ibu tidaknyaman/tidak Ibu senangi?
Mendapatkaninoformasi mengenaikondisi agresi verbalpasif langsung dalamkehidupan keluargadan pekerjaan.
24 Bagaimana Ibubersikap ketika orangyang menyakitiperasaan Ibumendapatkanmusibah?
Mendapatkaninoformasi mengenaikondisi agresi verbalpasif tidak langsung.
H. METODE ANALISIS DATA
Hasil yang diperoleh dalam proses pengumpulan data akan diolah
menggunakan metode Analisis Isi Kualitatif (AIK). Analisis isi adalah
teknik penelitian dalam membuat kesimpulan-kesimpulan dari data
konteksnya (Krippendorff, 1993). Selaras dengan definisi Analisis Isi
Kualitatif yang merupakan suatu metode yang menafsirkan secara
subjektif data berupa teks melalui sebuah proses klasifikasi sistematik
berupa pengodean (coding) dan pengidentifikasian aneka tema atau pola.
Isi data yang berupa teks tersebut dapat bersifat lisan atau berupa rekaman
elektronik, yang perlu ditranskripkan menjadi teks tulis atau dokumen
terlebih dahulu, ataupun berupa cetakan. Adapun tujuan dari Analisis Isi
Kualitatif adalah mengklasifikasikan sebuah teks data yang berjumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
besar ke dalam sejumlah kecil kategori yang mewakili aneka isi tertentu
dan mengungkapkan makna yang serupa. Dengan demikian, akan
diperoleh sebuah deskripsi yang padat dan kaya mengenai fenomena yang
tengah diteliti, sehingga peneliti akan mendapatkan pengetahuan dan
pemahaman berupa konsep-konsep atau kategori-kategori mengenai
fenomena tersebut.
Dalam penelitian ini, Analisis Isi Kualitatif akan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan induktif tersebut bertujuan
untuk mendeskripsikan sebuah fenomena dengan bertolak dari fakta-fakta
spesifik yang terdapat di dalam data. Pendekatan ini dipilih karena dalam
penelitian ini, baru terdapat sedikit teori atau hasil penelitian mengenai
fenomena yang diteliti, yakni agresi verbal pada perempuan dengan peran
ganda yang berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo,
Yogyakarta. Dengan demikian, analisis data dalam penelitian ini akan
dilakukan dengan pola khusus ke umum, yakni peneliti mengamati fakta-
fakta khusus yang ditemukan di dalam data, kemudian menyusunnya
menjadi rumusan yang lebih umum (Supratiknya, 2015).
I. KREDIBILITAS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh validitas, peneliti
menggunakan prinsip ketelitian, transparansi, dan koherensi (Yardley
dalam Smith, 2009). Prinsip ketelitian mengacu pada kehati-hatian
peneliti, yakni dengan memperhatikan ketepatan atau kelayakan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pertanyaan dan kesempurnaan analisis yang dilakukan. Prinsip
transparansi dan koherensi mengacu pada seberapa jelas tahapan-tahapan
proses riset akan dijabarkan dalam laporan penelitian. Dalam hal ini,
transparansi dapat dijaga dengan cara melakukan deskripsi cermat
mengenai bagaimana para informan dipilih, bagaimana jadwal wawancara
dibuat dan dilaksanakan, serta langkah-langkah yang akan diterapkan
dalam analisis.
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif biasa disebut sebagai
kredibilitas. Kredibilitas adalah hal yang penting ketika mempertanyakan
kualitas suatu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dikatakan memiliki
tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada keberhasilan studi tersebut
mencapai tujuannya dalam mengeksplorasi dan menggali masalah atau
mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang
kompleks. Guba dan Lincoln (dalam Afiyanti, 2008) menambahkan bahwa
tingkat kredibilitas yang tinggi juga dapat dicapai jika para informan yang
terlibat dalam penelitian tersebut mengenali benar tentang berbagai hal
yang telah informan ceritakan.
Untuk membentuk penelitian yang memiliki kredibilitas atau
validitas yang baik bisa menggunakan berbagai cara untuk memeriksa
derajat kepercayaan dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2008). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan ketentuan triangulasi data.
Triangulasi data dilaksanakan dengan menguji data informan dan
membandingkannya dengan data yang didapat dari pedagang atau rekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kerja. Triangulasi peneliti dilaksanakan dengan jalan menguji hasil data
dan analisis data dengan dosen pembimbing skripsi. Afiyanti (2008) juga
memiliki pendapat yang sama bahwa triangulasi dapat dilakukan dengan
diskusi intensif dengan para ekspertis atau ahli untuk melakukan reanalisis
(peer checking) data yang telah diperoleh sebelumnya. Neuman (2006)
menjelaskan bahwa triangulasi adalah cara untuk melihat suatu hal dari
banyak sudut pandang yang tujuannya meningkatkan akurasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PERSIAPAN PENELITIAN
Peneliti mula-mula menentukan topik penelitian berdasarkan
pengalaman berinteraksi dengan para buruh gendong di pasar-pasar
tradisional di Yogyakarta. Setelahnya, peneliti mengkaji literatur-literatur
yang dirasa dapat mendukung topik penelitian. Berikutnya, peneliti mulai
menentukan metode penelitian yang akan digunakan.
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan
korespondensi dengan Yayasan Annisa Swasti (YASANTI) yang berperan
dalam memberikan penguatan kepada kelompok perempuan melalui
pengorganisasian, advokasi, serta edukasi. YASANTI tersebut juga
melakukan koordinasi rutin dengan sebagian besar buruh gendong
perempuan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, sehingga peneliti meminta
bantuan yayasan tersebut untuk menjadi penghubung antara peneliti
dengan para calon informan dalam penelitian ini.
Peneliti lalu mulai melakukan pengumpulan data dengan mula-
mula menghubungi pengurus komunitas buruh gendong perempuan di
Pasar Beringharjo, Yogyakarta melalui perantaraan YASANTI. Dalam
pertemuan perdana dengan calon informan, peneliti menjelaskan detail
penelitian yang akan dilakukan melalui informed consent yang telah
dibuat. Adapun isi dari informed consent tersebut terkait dengan maksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dan tujuan penelitian, prosedur pengambilan data, kerahasiaan identitas
informan, kerahasiaan data, serta kebebasan informan untuk mengikuti
atau mengundurkan diri dari penelitian terkait dengan kenyamanan dan
kesediaannya.
Calon informan kemudian sepakat untuk menjadi informan dalam
penelitian ini dengan menandatangani Lembar Persetujuan. Setelah itu,
peneliti dan informan membuat rancangan jadwal pertemuan yang
disetujui bersama dan pengambilan data pun dimulai.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data dilakukan dalam
periode Juli 2017. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur
wawancara mendalam yang didahului dengan pendekatan (rapport)
dengan masing-masing informan. Adapun pendekatan dilakukan pada saat
peneliti pertama kali bertemu dengan calon informan untuk membangun
kenyamanan dan kepercayaan antara peneliti dan informan, serta
memastikan kembali kesesuaian informan dengan karakteristik yang telah
ditentukan. Pendekatan juga dilakukan setelah masing-masing informan
menyatakan kesediaan untuk terlibat dalam penelitian.
Wawancara mendalam yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan protokol berupa panduan wawancara. Sedangkan dalam
menentukan lokasi dan waktu pengambilan data, peneliti berusaha
menyesuaikan dengan jadwal dan permintaan para informan. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
merupakan rincian jadwal wawancara dengan ketiga informan dan
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengambilan data dalam
pelaksanaan penelitian ini:
Tabel 2
Ringkasan Kegiatan Pengambilan Data Penelitian
Waktu Kegiatan Tempat15 Juli 2017 Perizinan penelitian dan
meminta rekomendasiterkait Informan I
Yayasan Yasanti
15 Juli 2017 Menghubungi Informan I,II, III dan membuat janjitemu
via telepon
15 Juli 2017 Pendekatan dan memintakesediaan Informan I, II,III untuk terlibat
Pasar Beringharjo
16 Juli 2017 Wawancara mendalamdengan Informan I
Pasar Beringharjo
18 Juli 2017 Wawancara mendalamdengan informan II
Pasar Beringharjo
18 Juli 2017 Wawancara denganInforman III
Pasar Beringharjo
23 Juli 2017 Wawancara pendalamandengan Informan I danPemeriksaan Kembali
Pasar Beringharjo
23 Juli 2017 Wawancara pendalamandengan Informan II danPemeriksaan Kembali
Pasar Beringharjo
23 Juli 2017 Wawancara pendalamandengan Informan III danPemeriksaan Kembali
Pasar Beringharjo
C. PROFIL INFORMAN
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dari tiga orang
informan yang memenuhi kriteria, seperti yang telah ditentukan pada poin
D Bab III, yakni berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Yogyakarta, berjenis kelamin perempuan, serta menjalani peran ganda.
Adapun profil dari ketiga informan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Data Demografis Informan
Keterangan Informan I Informan II Informan IIIUsiaSuku BangsaKepercayaanPekerjaan
Status Pernikahan
Pekerjaan SuamiAlamatJumlah AnakJumlah Cucu
42 tahunJawaIslam
Ibu rumah tangga,Buruh gendong
Menikah
Tukang becakSentolo
3-
- tahunJawaIslam
Ibu rumah tangga,Buruh gendong
Menikah
Supir busSentolo
3-
- tahunJawaIslam
Ibu rumah tangga,Buruh gendong
Menikah
SerabutanSentolo
12
1. Latar Belakang Informan I
Informan I merupakan seorang buruh gendong berusia 42
tahun, dengan status menikah. Sehari-hari, informan I mengerjakan
pekerjaan rumah, mengurus anak dan berprofesi sebagai buruh
gendong. Selain itu, informan I juga menjadi ketua di paguyuban
buruh gendong “Sayok Rukun” di Pasar Beringharjo.
Informan I memulai karirnya sebagai buruh gendong
mengikuti ibunya sejak sebelum menikah. Informan I menjadi
pengurus paguyuban dan lengser pada tahun 2015, namun
Informan I terpilih lagi hingga 2020 karena sabar dan mampu
mengayomi anggota paguyuban. Selain sebagai ketua paguyuban
Informan I merasa kesulitan karena kadang anggotanya sulit diatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan ia harus menjalani rutinitasnya sebagai buruh gendong.
Akhirnya, informan I memutuskan untuk tetap menjadi ketua
karena tidak tahu siapa yang akan menggantikannya.
Buruh gendong di Pasar Beringharjo sudah lama menjalani
profesi sebagai tukang gendong. Sebagai seorang buruh gendong
dengan penghasilan yang tidak tetap, Informan I sesekali mengeluh
ketika tidak mendapatkan pelanggan. Untuk bertahan hidup
Informan I terkadang berjualan makanan buatannya di Pasar
sebelum nggendong.
Selain sebagai buruh gendong, Informan I juga sebagai ibu
rumah tangga. Informan I harus bangun pagi-pagi sekali untuk
mengurusi urusan rumah tangga, dan tidur larut setelah ia
membereskan urusan rumah tangga seperti melipat pakaian dan
membersihkan rumah. Suami Informan berprofesi sebagai tukang
becak yang juga tidak menentu penghasilannya. Meskipun
kesulitan sebagai buruh gendong dan juga mengurus rumah tangga
Informan I sangat bersyukur karena ia dapat menyekolahkan anak-
anaknya meskipun perekonomiannya pas-pasan.
Pendapatan Informan I hanya cukup untuk membeli beras
dan bekal untuk anak-anaknya, sementara penghasilan suaminya
dari narik becak digunakan untuk iuran sosial. Menurut Informan I
bekerja adalah sodaqoh bagi suaminya, karena ia merasa dapat
meringankan beban perekonomian keluarganya. Anak sulung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Informan I baru saja lulus SMK dan membuka usaha sup buah di
depan rumahnya sedangkan adik-adiknya masih bersekolah.
Informan I setiap hari berangkat ke Pasar Beringharjo
bersama bus jemputan. Meskipun harus bekerja hingga pukul
16.00 WIB setiap harinya, Informan I berusaha membagi waktu
untuk bekerja dan waktu untuk keluarganya dengan baik. Dengan
demikian, informan I tetap dapat berbincang-bincang dengan
keluarganya.
2. Latar Belakang Informan II
Informan II merupakan seorang buruh gendong sejak 2010.
Sebelum menjadi buruh gendong Informan II bekerja sebagai
penjaga warung soto yang beroprasi di Pasar Beringharjo. Setiap
hari sebelum berangkat ke Pasar Beringharjo Informan II
berdagang makanan di Pasar Sentolo untuk menambah pemasukan.
Selain itu, Informan II juga harus menjadi ibu rumah tangga
dengan berbagai dinamikanya.
Kesibukan Informan II sebagai buruh gendong, pedagang
keliling dan ibu rumah tangga membuatnya kerap kesulitan
membagi waktu. Terkadang Informan II tertinggal bus jemputan
sehingga ia harus menunggu dijemput suami atau naik angkutan
umum dengan tarif yang jauh lebih mahal. Keluarganya sudah
terbiasa dengan Informan II yang kerap terlambat pulang karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
harus menyelesaikan gendongan di Pasar. Penghasilan buruh
gendong yang kecil, kerap menjadi permasalahan Informan II.
Walaupun pendapatan sebagai buruh gendong tidak
banyak, namun Informan II merasa bahagia karena dapat
berkontribusi dalam perekonomian keluarganya.
Suami Informan II bekerja sebagai supir bus shuttle yang
tidak setiap hari bekerja. Terkadang jika tertinggal bus jemputan
Informan II harus menunggu hingga larut malam karena suaminya
harus menyelesaikan pekerjaannya. Dua anak Informan II bekerja
di pabrik garmen, sedangkan yang paling kecil masih 3 SMP.
3. Latar Belakang Informan III
Informan III bekerja sebagai buruh gendong sejak 12 tahun
yang lalu dikarenakan tidak nyaman bekerja sebagai penjaga kios.
Sebelum menjadi buruh gendong Informan III bekerja sebagai
penjaga kios pakaian di Pasar Beringharjo. Pada awalnya Informan
III bekerja di pabrik hingga bangkrut lalu ngikut orang untuk
menjaga dagangan. Informan III merasa tidak nyaman jika harus
bekerja di bawah aturan orang. Ketika ada acara Informan III harus
izin dan belum tentu diizinkan, hingga suatu saat ia terkena
penyakit parasit darah dan memutuskan untuk menjadi buruh
gendong. Selain bekerja sebagai buruh gendong, Informan III juga
berperan sebagai ibu dan nenek dalam rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Informan III tidak mengalami kesulitan dalam membagi
waktu sebagai buruh gendong, ibu, nenek dan berbagai urusan
rumah tangga. Informan III biasanya bangun subuh sebelum sholat
lalu menyiapkan berbagai hal sebelum berangkat bersama bus
jemputan. Pada sore hari biasanya Informan III memberikan jajan
pada cucunya. Menurutnya hal tersebut membuatnya bahagia.
Walaupun pendapatan sebagai buruh gendong tidak
banyak, namun Informan III merasa tidak dapat melakukan
pekerjaan yang lain karena ia merasa kerap sakit dan usianya sudah
tidak muda lagi. Walaupun demikian Informan III tidak mau
mondok seperti beberapa temannya dari sektor sayur karena ia
ingin dapat bertemu anak dan cucunya setiap hari.
Informan III tinggal di rumah bersama lima anggota
keluarga yang lain. Suami Informan III bekerja sebagai pekerja
serabutan yang tidak pasti pekerjaannya. Sedangkan anaknya
merupakan ibu rumah tangga, sedangkan menantunya bekerja di
pabrik mesin.
D. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data, diketahui bahwa terjadi
agresi verbal dalam keseharian buruh gendong. Hal tersebut terlihat dalam
dinamika keseharian para informan berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Kondisi Rumah Tangga Informan I, II, dan III
Ketiga informan dalam penelitian ini sudah berumah
tangga. Dengan demikian, mereka menjalankan rutinitas sebagai
Ibu Rumah Tangga, di samping profesi mereka sebagai Buruh
Gendong. Informan I harus bangun lebih awal dan tidur lebih larut
untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya, misalnya
menyiapkan keperluan sekolah anak, mencuci, dan lain
sebagainya. Informan III bahkan harus mengasuh cucunya
sepulang bekerja dari pasar. Kendati demikian, informan III
merasa senang akan kehadiran cucunya dan juga merasa bahwa
dirinya tidak mengalami kesulitan dalam membagi waktu.
Informan I tinggal bersama dengan suami dan tiga orang
anaknya. Suami Informan I bekerja sebagai tukang becak yang
pendapatannya tidak menentu. Kendati demikian, Informan I
mengaku bahwa penghasilannya dan suami cukup jika hanya untuk
membiayai makan sehari-hari karena dirinya dan suami bekerja
sama dalam membayar biaya hidup keluarga. Penghasilan
Informan I biasanya digunakan untuk membeli beras dan memberi
uang saku bagi anak-anaknya, sementara penghasilan suami
digunakan untuk membayar biaya santunan dalam acara-acara
sosial di kampung mereka. Terkait dengan kondisi keluarganya,
Informan I merasa bersyukur mampu menyekolahkan anak-
anaknya meskipun memiliki tingkat ekonomi yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Terkait dengan permasalahan ekonomi, anak sulung
Informan I yang sudah lulus SMK berusaha membantu keuangan
keluarga dengan berjualan makanan di depan rumah. Anak
Informan I tersebut ingin memiliki usaha lain, tetapi terhalangi oleh
keterbatasan modal. Sementara itu, anak Informan I yang kedua
dan bungsu masih bersekolah. Anak sulung Informan I membantu
mengurus adik-adiknya sepulang sekolah.
Tidak berbeda dengan Informan I, Informan II juga tinggal
bersama suami dan anak-anaknya. Suami Informan II bekerja
sebagai supir bus yang hanya bekerja selama dua hingga empat hari
dalam seminggu secara bergantian dengan rekannya. Suami
Informan II tersebut juga tidak memiliki usaha lain di luar
pekerjaannya sebagai supir bus. Dengan demikian, penghasilan
Informan II dan suaminya terkadang tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Biasanya, penghasilan Informan II
digunakan untuk membeli beras, lauk, dan memberi jajan anak-
anaknya. Namun, jika terbatas, Informan II membeli beras dan
suaminya yang memberi uang jajan pada anak-anaknya.
Informan II juga memiliki tiga orang anak. Anak sulung
Informan I sudah bekerja, sementara anak keduanya baru saja lulus
dan akan segera bekerja. Sementara itu, anak bungsu Informan II
masih duduk di bangku IX SMP. Anak bungsu Informan II tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
biasanya pergi ke rumah neneknya sepulang sekolah dan diurus
oleh neneknya tersebut.
Berbeda dengan Informan I dan II, Informan III tinggal
bersama dengan suami, anak, menantu, dan dua orang cucunya.
Suami Informan III tidak memiliki pekerjaan tetap. Informan III
dan suaminya membagi tanggungan kebutuhan rumah tangga
mereka, tetapi Informan III biasanya meminta uang dari suaminya
jika uangnya kurang untuk membiayai kebutuhan. Sementara itu,
anak Informan III adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki
dua orang anak. Suami anak Informan III bekerja sebagai buruh di
pabrik.
2. Dinamika Relasi dalam Keluarga Informan I, II, dan III
Sehari-hari, suami Informan I biasanya berangkat lebih
awal dan pulang lebih larut daripada Informan I. Kendati demikian,
Informan I memiliki waktu khusus, yakni setelah suami pulang
kerja dan selesai melaksanakan sholat di Masjid, untuk bercerita
kepada suaminya. Biasanya, Informan I menceritakan
kesehariannya di Pasar Beringharjo, terutama mengenai kesulitan-
kesulitan yang dihadapinya, dan suami Informan I tersebut akan
menanggapi Informan I dengan memberi nasihat-nasihat.
Informan I juga berinteraksi dengan anak-anaknya sepulang
bekerja. Menurut Informan I, karena sudah terbiasa, anak-anaknya
tidak mencarinya sekalipun dirinya seharian di pasar. Kendati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
demikian, apabila anaknya ingin bermain ke pasar, Informan I
membawanya serta saat berangkat bekerja, tetapi tidak menemani
anaknya selama berada di pasar. Informan I sering membahas
permasalahan di pasar ke rumah. Ia juga mengaku bahwa
terkadang ia memarahi anaknya karena emosi dari permasalahan di
pasar terbawa ke rumah. Namun, anak-anak Informan I memahami
kejengkelannya dan informan I biasanya meminta maaf setelahnya.
Hal ini terungkap dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Di rumah sering ngomong sama Bapak… samaanak juga tak omongin. Anu… dia kan mungkintersinggung kan, misalkan dia tanya apa, “Ma… tumbaskeopo…”. Kadang kalau saya baru dongkol kan, saya yobiasanya juga sewot. Tapi dia merasakan… kejengkelantadi. Yo… nanti kalau, nanti kalau sudah malam tuh sayangomong…, “Maaf yo Nok, saya… aku baru… barubanyak masalah. Makanya Mama le ngomong sewot. Kulanyuwun ya”, saya cuma bilang gitu.” (Informan I, Baris999-1010)
Informan II juga sering menceritakan permasalahan pasar di
rumah, terutama kepada suaminya. Menurutnya, suami dan anak-
anaknya telah memahami kondisi Informan II yang membuatnya
harus mengeluhkan problematika pekerjaannya di rumah.
Sebaliknya, terkadang permasalahan di rumah terbawa ke pasar
dan membawa Informan II tidak bersemangat dalam bekerja.
Informan II juga seringkali ketinggalan bus jemputan
sehingga harus dijemput oleh suaminya. Menurut Informan II,
suaminya tidak keberatan untuk menjemput dirinya. Suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Informan II bahkan berkata bahwa ia memaklumi Informan II yang
ketinggalan bus karena memang rejeki datang tidak hanya di siang
hari saja. Sementara itu, terkait relasi dengan anak-anaknya,
Informan II biasanya menghabiskan waktu dengan mereka sebelum
berangkat kerja dan sepulang kerja. Informan II mengaku bahwa
dirinya tidak suka memarahi anak-anaknya, sekalipun anak-
anaknya membuat masalah.
Tidak berbeda dengan kedua informan lainnya, Informan III
juga selalu bercerita kepada suaminya saat sedang mengalami
permasalahan. Namun, Informan III juga mengaku bahwa ia tidak
membawa permasalahan di pasar ke rumah, atau sebaliknya. Oleh
karena itu, topik pembicaraannya dengan suami hanya seputar
permasalahan rumah tangga. Selain itu, Informan III juga mengaku
bahwa ia biasanya mengurus cucunya sepulang kerja.
3. Situasi dalam Pekerjaan Infroman I, II, dan III
Sebagian besar buruh gendong di Pasar Beringharjo, tempat
para informan bekerja, tergabung dalam suatu paguyuban bernama
“Sayok Rukun”. Paguyuban tersebut sering mengadakan kegiatan
bersama, misalnya pengajian. Dalam operasionalnya, paguyuban
tersebut dibawahi oleh YASANTI. YASANTI juga mendidik para
buruh gendong yang tergabung di sana dalam Sekolah
Kepemimpinan Buruh Gendong. Dalam sekolah tersebut, para
buruh gendong diberi pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(HAM), advokasi, serta negoisasi dengan pemerintah. Informan I
bahkan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti demo buruh perempuan
seluruh Indonesia yang menuntut pengakuan, perlindungan, upah
layak, serta jaminan kesehatan kepada pemerintah.
Dalam paguyuban tersebut, Informan I menjabat sebagai
ketua umum dalam perkumpulan tersebut. Ia sering mengajak
anggota-anggota paguyuban untuk mengikuti pengajian yang rutin
diadakan setiap Minggu Pon di Pasar Beringharjo agar memperoleh
bekal surgawi. Kemampuan Informan I untuk mengasuh para
anggotanya membuatnya terpilih kembali menjadi ketua
paguyuban hingga tahun 2020, setelah lengser tahun 2015 yang
lalu. Bahkan, berkat ketelatenannya, Informan I mendapat hadiah
untuk umroh pada tahun 2015.
Informan I terkadang ingin melepaskan jabatannya karena
adanya anggota-anggota yang tidak patuh. Namun, para anggota
tersebut malah menantang dengan bertanya siapa yang akan
menggantikan Informan I jika ia mengundurkan diri. Informan I
kemudian tidak jadi mengundurkan diri karena berpikir bahwa ia
tidak ingin menyerah dan ia juga tidak tahu siapa yang dapat
menggantikannya. Selain itu, dalam kesehariannya sebagai ketua
paguyuban, Informan I sering kehilangan kesempatan untuk
menggendong karena harus mengurus teman-teman sesama buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
gendong. Namun, ia berpikir bahwa nanti ia pasti akan
mendapatkan gendongan lainnya.
Sebagai buruh gendong, setiap hari ketiga informan
berangkat dari rumah mereka di Sentolo dan pulang dari Pasar
Beringharjo dengan bus jemputan. Adapun untuk menggunakan
layanan bus tersebut, para informan harus membayar lebih kurang
Rp 14.000,00 untuk satu kali perjalanan pulang pergi. Tanpa
fasilitas bus jemputan tersebut, mereka harus mengeluarkan uang
kurang lebih Rp 25.000,00 hingga Rp 30.000,00 untuk perjalanan
yang sama. Namun, Informan II seringkali ketinggalan bus
jemputan dan harus menunggu suaminya menjemput hingga larut
malam.
Terkait dengan situasi kerja, para informan mengaku bahwa
mereka tidak memiliki jam kerja yang tetap. Menurut Informan I,
terkadang ia langsung mendapatkan gendongan saat baru tiba di
pasar, yakni sekitar pukul 09.00 WIB, terkadang baru mendapat
gendongan sekitar pukul 12.00 WIB. Pernyataan tersebut
dibenarkan pula oleh Informan II yang mengaku bahwa ia
kerapkali harus menunggu untuk mendapatkan gendongan. Selain
itu, para informan juga tidak setiap hari mendapatkan gendongan.
Menurut Informan I, jasanya seringkali sepi pelanggan dan uang
yang ia dapatkan hanya cukup untuk biaya pulang ke rumah,
terkadang malah tidak cukup. Sementara itu, Informan III pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
hanya mendapatkan Rp3.000,00 dan Rp8.000,00 dalam sehari.
Bahkan, Informan II pernah tidak mendapat gendongan sama
sekali.
Terkait dengan penghasilan, ketiga informan mengaku
bahwa hingga saat ini bayaran buruh gendong masih tergantung
pada kemurahan hati pengguna jasa dan seringkali upah yang
didapakan tersebut belum layak. Padahal, berat gendongan yang
harus diangkut dapat mencapai hingga 50kg untuk sekali
menggendong. Belum jelasnya tarif gendongan tersebut terjadi
karena ketentuan mengenai buruh gendong belum diatur dalam
undang-undang sehingga belum terdapat dasar-dasar untuk
menetapkan tarif gendongan. Menurut informan I, biasaya untuk
gendongan dengan berat 50kg, buruh gendong akan mendapat
Rp4.000,00 hingga Rp5.000,00 setiap menggendong ke satu lantai
berikutnya. Dengan bayaran yang demikian, terkadang masih ada
pengguna jasa yang menawar harga jasa gendong. Hal ini tampak
dalam pengakuan Informan II berikut ini:
“Ya ada mas, wis bayare setitik masih ditawar,ya kalau saya cuma ngomong, nek dong gitu saya yonawar mbak nek kebangeten, saya pernah mas dulu dariluar sana 50 kilo itu disuruh bawa ke atas lantai 3 yamasak cuma dikasih 1500, la ya aku muni, "bukngapunten, kulo mboten saget mbeto, sakniki wedangmawon 2000 kok niki 1500, monggo mang beto kiyambaknopo ken mbetakke tiyang sanes", ngoten pernah satukali.”(Informan II, Baris 638-648)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dalam rangka mengatasi masalah kesenjangan bayaran
untuk jasa buruh gendong, biasanya ada kesepakatan di antara
buruh gendong yang tergabung dalam paguyuban untuk menolak
gendongan apabila ada pengguna jasa yang menawar harga secara
keterlaluan. Namun, biasanya para buruh gendong tetap akan
menggendong sekalipun bayarannya tidak layak, karena jika tidak
demikian, buruh gendong yang tidak tergabung dalam paguyuban
akan menyanggupi dan merebut pelanggan mereka. Informan III
mengaku bahwa ia tidak pernah menawar bayaran gendongan yang
diberi pengguna jasanya, bahkan jika ia dibayar Rp2.000,00 untuk
gendongan seberat 50 kilogram, terutama apabila ia memang
belum mendapatkan rejeki hari itu. Menurutnya, ia tidak menawar
karena menyadari bahwa mencari rejeki memang tidak mudah.
Kendati demikian, ia merasa kesusahan ketika belum mendapatkan
uang. Hal itu terutama terjadi karena berbeda dengan kedua
informan lainnya, Informan III tidak memiliki pelanggan tetap,
sehari-hari ia berkeliling untuk menawarkan jasanya. Sementara
itu, Informan II juga tidak pernah tawar-menawar soal tarif
gendongan. Kendati demikian, apabila ada pengguna jasa yang
menawar secara keterlaluan, Informan II akan menyindir dengan
membandingkan bayarannya dengan harga makanan dan minuman
di pasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Belum layaknya bayaran atas jasa gendong membuat para
informan berusaha mencari pekerjaan sampingan guna memenuhi
kebutuhan ekonomi mereka. Informan I biasanya berjualan
makanan di Pasar Beringharjo dengan cara berkeliling
menawarkan dagangannya sebelum mulai menggendong. Adapun
makanan yang ditawarkan adalah buatan anak sulungnya. Informan
II juga melakukan hal yang serupa, ia berjualan makanan di Pasar
Beringharjo dan Pasar Sentolo sebelum memulai aktivitas
menggendong.
Dengan kondisi kerja sebagai buruh gendong yang
demikian, para informan ternyata tetap memilih untuk berprofesi
sebagai buruh gendong. Menurut Informan I, ia tetap memilih
untuk berprofesi sebagai buruh gendong karena ia tidak memiliki
bakat di bidang lain, misalnya dalam seni kerajinan tas yang
digeluti oleh orang-orang di Sentolo. Selain itu, jika menjadi
pengrajin tas, pendapatannya bahkan lebih kecil dari pendapatan
sebagai buruh gendong. Sementara itu, Informan II ingin
berdagang makanan juga, tetapi ia khawatir tidak cukup tidur jika
harus memasak di malam hari. Sejauh ini, ia merasa senang dapat
berprofesi sebagai buruh gendong karena dapat memberi uang saku
untuk anak-anaknya. Sementara itu, Informan III merasa bahwa
jika ia bekerja dengan orang lain, akan ada terlalu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
peraturan yang tidak dapat ia penuhi. Selain itu, ia juga merasa
bahwa ia sudah terlalu tua untuk dapat bekerja di tempat lain.
4. Dinamika Relasi Informan I, II, maupun III dengan Orang-
orang Pasar
Persaingan buruh gendong di Pasar Beringharjo terbilang
tinggi dibandingkan di pasar-pasar lainnya. Hal ini terjadi karena
jumlah buruh gendong di Pasar Beringharjo sekitar 400 orang, jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah buruh gendong di pasar-
pasar lain yang hanya belasan orang. Persaingan tersebut seringkali
menimbulkan perebutan langganan, terutama apabila gendongan
hanya sedikit dan yang hendak menggendong banyak. Apabila
buruh gendong lain mengambil pengguna jasanya, biasanya
Informan II menegur buruh gendong tersebut dan memintanya
untuk membagi porsi yang seharusnya memang jatahnya. Hal
tersebut dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:
“yaa nek saya ya cuman, nek nek banyak yoo akumelu nggendong iku mergae seng sok nggendongaku.”(Informan II, Baris 312-314)
Namun, apabila gendongannya sedang banyak, Informan II tidak
segan-segan membagi gendongannya dengan teman-temannya
yang belum menggendong, dan tidak berharap perbuatannya
dibalas oleh teman-temannya tersebut.
Terkait dengan persaingan tersebut, Informan I
mengungkapkan bahwa tidak jarang hal tersebut membuat para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
buruh gendong saling memaki dan menghujat dengan yang lainnya,
meskipun mereka dengan cepat akan akur kembali. Hal tersebut
tampak dalam kutipan wawancara berikut ini:
“yoooo, enggak nek di sini yooo nggon gendonganitu enggak. Yoo kadang cuman nek muni, yoo kui biasaneseng tak gendong aku ee, terus diwangsuli lhaa aku maudikon karoo seng nduwe eee.. hehehehe dadinekan njukrapopo njuk gentenan.”(Informan II, Baris 285-290)
Sementara itu, selaku ketua paguyuban, Informan I paling
sering memaki, bahkan mengamuk karena merasa jengkel pada
para buruh gendong yang mengeluh padanya bahwa mereka tidak
mendapat sembako hasil santunan dari donatur, terutama bila buruh
gendong tersebut tidak aktif dalam kegiatan paguyuban. Merespon
hal tersebut, Informan I mengancam untuk mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai ketua karena merasa jengkel dengan sikap para
buruh gendong yang saling merebut hasil sumbangan, seperti
terungkap dalam kutipan wawancara berikut:
“Oh saya ya… Nek… ya nek memang aku tidakdibutuhkan jadi ketua, aku ki tidak adil, ya monggo akudilengserke nggak papa”. Gitu sih Mas, ke temen-temen.Tapi dia sering diem e, nggak mau njawab. “Kalau memangaku itu nggak bisa adil, jadi ketua. Kalau misalnya aku kikeberatan anggota untuk menerima hasilnya, mendinglengser to”. Tapi ya dia sering nggak jawab e. Njuk diamalah bilang gini, “Njuk sopo sing arep genti?”. Gitu.“Siapa yang mau ganti?”. Yo ada juga anggota yang,“Kalau nganu, Mbak SYT tuh orangnya… gimanalah”,karena dia seneng sama aku. “Makane dadi ketua dipilihmeneh, karena Mbak SYT bisa ngemong.” Tapi kan akukadang gak sadar, liyane anggota ada yang gitu-gitu, akukan jadi jenuh toh Mas, pengen mengundurkan diri. Tapisopo sing arep ganti?” (Informan I, Baris 806-825)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Perebutan sembako dan gendongan tersebut juga seringkali
menimbulkan kecemburuan antarburuh gendong sehingga mereka
saling menggosipkan satu sama lain. Hal ini diperkuat oleh
pengakuan Informan II bahwa di pasar ia sering bercerita dengan
teman-temannya mengenai permasalahan dengan sesama buruh
gendong. Hal ini tampak dari kutipan berikut:
“Yo nggak, biasanya nggak. Yo me… yo ada Mas.Temen… ngomongin masalah rumah tangga di rumah,diomong di pasar, itu juga ada. Ya namanya ibu-ibusering… gi… ya Mas tahu sendiri.” (Informan I, Baris 991-995)
Selain itu, seorang pedagang di Pasar Beringharjo juga
membenarkan bahwa buruh gendong memang seringkali saling
bergosip. Hal tersebut tampak dalam kutipan berikut ini:
“Wooo... ya sering, sering sekali, kayak curhat,ngrasani gitu to.. ya gitu biasa banget, sering, seringbanget.. habis curhat gitu bablas sampai ngrasani jugagitu sering banget. itu biasa banget di pasar itu pasti.”(Informan III, Baris 101-106)
Namun, Informan II biasanya akan menegur orang yang
bermasalah dengannya secara langsung. Saat ada buruh gendong
yang menggosipkan atau menghujat buruh gendong lain di depan
Informan II, Informan II biasanya akan menanggapinya dengan
bercanda. Kendati demikian, terkadang, buruh gendong juga saling
mendiamkan saat terjadi permsalahan. Informan I sendiri pernah
didiamkan oleh rekan sesama buruh gendongnya karena Informan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
menegurnya saat mengambil gendongan yang seharusnya menjadi
hak Informan I. Menanggapi hal tersebut, Informan I tidak
memberi bagian pada buruh gendong tersebut saat ada donasi dan
lain sebagainya, sehingga akhirnya buruh gendong tersebut
kembali menyapa Informan I. Hal ini diungkapkan oleh Informan I
dalam kutipan wawancara berikut ini:
Ah pernah. Saya pernah, dulu pernah dinengke…sama anggota, e… karena saya punya pelanggan, e…karena saya tadinya mengurus… tentang temen-temantadi ya, di sini tuh… dulu pernah e… intinya e…langganan saya diuntungi dari belakang, untukdigendong. Kan saya di sini, nggak tahu kan. Di atas digendong. Terus saya tahu, njuk langganan sayadigendong, terus dia e… tak… tak ajak ke sini aja, dia takbilangin, “Kamu itu bener, pasar itu pasarnya orangbanyak. E… nggon golek duit wong akeh. Tapi, kamu nekgendong jangan, maksudnya… ojo sakkarep e dewe lah.Yang namanya pelanggan itu…”, masih… saya gini lohMas, kan e… dulu pelanggan saya, belu… e… dia masukpasar aja belum punya… punya pembeli untuk membelidagangannya. Saya tawak-tawakke. Akhirnya diamenjadi… kalau ke sini cuma mengirim… siapa yang mauminta, kan… kontek saya. Terus akhirnya saya mutersana… sini ngirim, terus akhirnya digendong Mbaknyaitu, kan saya mangkel to. Tu Mbaknya itu bisa menengkesaya sampai berapa bulan. Iya…karena… terus itu… diae… dia nyapa sendiri sama saya karena a… dia mungkinmerasa… misalkan kalau ada a… rejeki, kan dia nggaktak kasih. Biar, mangkel. Akhirnya dia menyapa sendiri.Loh bukannya saya… saya itu… e… maksudnya… saya…meh dadi ketua, saya menang sendiri, nggak.... cuma sayamengingatkan untuk ya… temen-temen itu bisa sadar,kalau gendong itu yo nggak… ora bisa grusuh, ora mingwaton gendong. Biar dia tahu, kalau itu langganan siapa,langganan siapa. Ya namanya… apakah buruh gendong,apakah penjual… itu kan sama Mas, kalau masalahsaingan tadi. (Informan I, Baris 1211-1251)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kendati demikian, selaku ketua, Informan I tidak ingin
menyerah dalam menghadapi berbagai permasalahan anggota-
anggotanya. Informan I bahkan mengaku bahwa ia seringkali
mengalah dalam pembagian sembako, yang penting anggota-
anggotanya mendapat bagian. Oleh karena itu, ia seringkali
menegur anggota-anggotanya yang bermasalah, terutama jika
anggotanya tidak aktif mengikuti kegiatan paguyuban. Hal tersebut
terjadi karena presensi kegiatan paguyuban selalu diawasi oleh
pihak dinas. Ketika ada anggota paguyuban yang bermasalah,
Informan I akan mengajak mereka ke Sentong Endong-Endong dan
mengakurkan mereka. Ia mengajak mereka yang saling iri dan
menyindir untuk tidak marah dan bergantian dalam mendapatkan
rejeki. Namun, jika permasalahan tersebut tidak mampu
ditanganinya, Informan I akan menyerahkan kasus tersebut kepada
YASANTI. Informan II juga mengaku bahwa dirinya lebih nyaman
untuk menyelesaikan permasalahannya dengan buruh gendong lain
di Sentong Endong-Endong.
Sebagai buruh gendong, ketiga informan mengaku bahwa
mereka akrab dan akur dengan sesama buruh gendong, pedagang di
pasar, maupun pengguna jasanya, sekalipun Informan I pernah
dituduh melarikan barang gendongan milik seorang pedagang dan
Informan II pernah disangka ingin mengambil tas seorang
pengunjung pasar. Informan I juga mengaku bahwa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kesehariannya sebagai buruh gendong, ia selalu bersedia untuk
menolong orang yang mendapat celaka di pasar. Kendati demikian,
apabila yang mendapat celaka adalah orang yang mengabaikan
tegurannya, Informan I akan menolong tetapi tidak sepenuhnya.
Sementara itu, Informan II dan Informan III paling jengkel dengan
buruh gendong yang meminta bayaran lebih saat sudah diberi upah
layak. Menghadapi buruh gendong yang demikian, biasanya
Informan II dan III akan menegurnya, termasuk melalui
perantaraan anak buruh gendong yang bermasalah.
Sementara itu, terkait relasi dengan buruh gendong
lainnya, Informan III merasa lebih nyaman jika ia menegur orang
yang menurutnya bermasalah ataupun orang yang bermasalah
dengannya, meskipun tidak di depan umum. Menurutnya,
perbuatan tersebut adalah bentuk perilaku seorang pemberani yang
memang seharusnya dilakukan. Ia juga berprinsip jangan takut
pada manusia, tetapi pada Allah. Oleh karena itu, ia akan berbicara
terus terang jika ada yang tidak ia sukai dari sesama buruh
gendong, daripada melukai hati temannya tersebut dengan
bergosip. Bahkan, Informan III menegur teman-temannya yang
bergosip dan meminta mereka untuk menegur orang yang mereka
gosipkan secara langsung, apabila orang tersebut memang bersalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, secara umum dapat
dilihat bahwa ketiga informan menunjukkan adanya agresi verbal baik
dalam rumah tangga maupun dalam pekerjaannya. Namun, pada akhirnya
ketiga informan menyatakan bahwa persilisihan dalam bentuk agresi
verbal dapat diselesaikan dengan adanya paguyuban dan yayasan yang
menaungi. Oleh karena itu, pada bagian ini, peneliti akan mencoba
mengkaji agresi verbal pada ketiga informan dengan menggunakan
dimensi agresi verbal yang dipaparkan oleh Buss (1961).
Agresi verbal dapat diklasifikasi menjadi aktif dan pasif, langsung
dan tidak langsung (Buss, 2012). Perbedaan antara agresi verbal aktif dan
pasif terletak pada ada atau tidaknya tindakan yang terlihat oleh orang lain
yang dtuju maupun tidak. Sementara itu, perilaku agresi verbal langsung
berarti melakukan kontak langsung dengan orang yang dituju. Berbeda
dengan agresi langsung, perilaku agresi tidak langsung dilakukan tanpa
adanya kontak langsung dengan yang dituju.
A. Agresi Verbal Aktif Langsung
Agresi verbal aktif langsung terjadi ketika individu secara
aktif memberikan tindakan verbal pada orang lain yang bertujuan
menyakiti (Buss dalam Bushman & Anderson, 1998). Dalam
penelitian ini, agresi verbal aktif langsung tampak pada sikap
Informan I yang seringkali memarahi anaknya karena adanya
emosi dari permasalahan di pasar yang terbawa hingga ke rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Namun, Informan I menyadari perilakunya tersebut dan biasanya
meminta maaf pada anaknya.
Situasi serupa juga dapat ditemui dalam lingkungan
pekerjaan para informan. Menurut Informan I, tidak jarang
perebutan gendongan membuat para buruh gendong saling memaki
dan menghujat satu dengan yang lainnya. Selaku ketua paguyuban
ia juga sering memaki, bahkan mengamuk jika merasa jengkel
pada para buruh gendong yang mengeluh padanya bahwa mereka
tidak mendapatkan keadilan dalam pembagian sembako dari
donatur. Informan I bahkan mengancam untuk mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai ketua.
Sementara itu, agresi verbal aktif langsung pada Informan
II tampak ketika langganannya direbut dan ia menegur serta
meminta bagian atau jatah dari gendongan tersebut. Informan II
juga pernah menyindir pelanggan yang menawar terlalu rendah.
Informan III juga mengungkapkan bahwa ia kerap menegur buruh
gendong lain yang melakukan hal yang tidak ia senangi. Menurut
Informan III lebih baik untuk mengungkapkan rasa jengkel secara
langsung.
Beberapa perilaku informan di atas menunjukkan bahwa
terjadi agresi verbal aktif langsung dalam keseharian buruh
gendong. Dalam hal ini, para informan menunjukkan sikap atau
kata-kata yang bertujuan menyakiti orang lain, misalnya marah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
marah dan memaki yang dilakukan Informan I, menegur yang
dilakukan Informan II dan III, dan sebagainya. Selain itu, perilaku
mereka dapat dikategorikan agresi verbal aktif langsung karena
langsung ditujukan kepada sasaran, dalam hal ini anak Informan I,
rekan sesama buruh gendong, dan lainnya.
B. Agresi Verbal Aktif Tidak Langsung
Buss (1961 dalam Bushman & Anderson, 1998)
menjelaskan agresi verbal aktif tidak langsung adalah tindakan yang
merugikan orang lain berupa penolakan dan ancaman. Dalam agresi
verbal aktif tidak langsung penyerang terlibat secara aktif, tetapi
tidak mudah untuk diidentifikasi oleh korban. Menurut Buss (2012)
perempuan cenderung melakukan agresi tidak langsung, karena
adanya ketakutan yang lebih besar akan pembalasan. Agresi verbal
aktif tidak langsung pada informan tampak dalam kehidupan rumah
tangganya, misalnya Informan I sering membahas berbagai
permasalahan pasar di rumah. Biasanya, Informan I bercerita kepada
suaminya bila sedang mengalami problematika dengan individu lain
ataupun kelompok di pasar. Pada keseharian Informan II juga
tampak hal yang sama, yakni ia kerap bercerita kepada suaminya
tentang permasalahannya yang ia temui dalam pekerjaan.
Agresivititas verbal aktif tidak langsung juga terjadi dalam
lingkungan pekerjaan para informan, yakni di pasar. Informan I
mengaku bahwa di pasar seringkali terjadi perebutan sembako dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
gendongan antarburuh gendong yang menimbulkan kecemburuan
sehingga mereka saling menyebarkan gosip satu sama lain. Hal
tersebut dibenarkan oleh salah seorang pedagang di pasar
Beringharjo, bahwa kecenderungan untuk bergosip dan “ngrasani”
merupakan “budaya” percakapan para buruh gendong dalam
kesehariannya. Informan II juga menuturkan bahwa gosip
merupakan hal yang kerap ia temui di pasar, meskipun biasanya
ditanggapi dengan candaan.
Perilaku-perilaku informan di atas, yang diperkuat oleh
kesaksian pedagang, menunjukkan adanya agresi verbal aktif tidak
langsung dalam keseharian para informan sebagai buruh gendong.
Dalam konteks agresi verbal aktif tidak langsung ini, informan
menunjukkan sikap dan kata-kata yang bertujuan menyakiti orang
lain secara tidak langsung, misalnya dengan menyebarkan gosip atau
permasalahan pada Informan I dan II. Perilaku seperti bergosip dan
ngrasani tersebut tidak akan mudah dikenali oleh orang yang dituju
karena tidak dilakukan langsung di hadapan orang yang dimaksud.
C. Agresi Verbal Pasif Langsung
Dalam agresi verbal pasif tidak langsung, pelaku tidak
banyak terlibat secara aktif tetapi dengan mudah dapat dikenali oleh
korban (Buss, 1961 dalam Parrott & Giancola, 2006). Agresi verbal
pasif langsung dialami oleh Informan I ketika ada buruh gendong
yang tidak mau berbicara dengannya karena ditegur olehnya setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mengambil gendongan yang seharusnya menjadi hak Informan I.
Pernyataan Informan I diperkuat dengan kesaksian salah seorang
pedagang, bahwa sesekali buruh gendong neng-neng-an (saling
mendiamkan), meskipun tidak berlangsung lama karena mereka
memiliki berprinsip bahwa setiap hari mereka akan berelasi dalam
pekerjaan sehingga tidak pantas saling berkonflik.
Perilaku informan dan pernyataan dari pedagang di atas
menunjukkan adanya agresi verbal pasif langsung buruh gendong
dalam kesehariannya. Dalam agresi verbal pasif langsung ini,
Informan I menunjukkan sikap yang ditujukan untuk menyakiti
orang lain secara langsung, misalnya mendiamkan buruh gendong
lain, sehingga dapat dikategorikan agresi verbal pasif langsung.
D. Agresi Verbal Pasif Tidak Langsung
Sementara itu, Buss (1961 dalam Parrott & Gianicola,
2006) menjelaskan agresi verbal pasif tidak langsung adalah
tindakan penyerangan secara pasif yang merugikan orang lain
secara verbal yang tidak mudah dikenali oleh korban. Contoh
agresi pasif tidak langsung dapat kita lihat pada Informan I yang
menolong orang yang tidak mengindahkan perkataannya, tetapi
membatasi pertolongan tersebut atau tidak menolong hingga
tuntas. Selain itu, tampak pula dengan sangat jelas pada sikap
Informan I yang membalas perilaku buruh gendong yang
mendiamkannya dengan tidak memberikan informasi tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sehingga buruh gendong tersebut tidak mendapat jatah saat
pembagian sembako.
Hal berbeda terlihat pada Informan II yang menegur rekan
sesama buruh gendong yang menggosipkan orang lain, begitu pula
Informan III yang mengkritik orang yang menggosipkan buruh
gendong lain. Menurut Informan III jika ada permasalahan tidak
layak untuk membicarakan orang lain di belakang, lebih baik
diselesaikan secara langsung maupun musyawarah.
Perilaku Informan I yang diungkapkan di atas menunjukkan
adanya agresi verbal pasif tidak langsung buruh gendong dalam
kesehariannya karena menyerang orang lain secara pasif, tetapi
tidak mudah dikenali oleh orang yang diserang. Namun hal
berbeda diutarakan Informan II dan III yang menyatakan bahwa
tindakan yang mereka lakukan mencerminkan tidak adanya agresi
verbal pasif tidak langsung.
E. Penyebab Kemunculan Agresi Verbal pada Buruh Gendong
Perempuan di Pasar Beringharjo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh gendong
perempuan di Pasar Beringharjo memang memunculkan perilaku
yang dapat diindikasikan sebagai agresi verbal dalam keseharian
mereka, baik di rumah maupun di pasar. Agresi verbal tersebut
muncul baik dalam bentuk aktif langsung (misalnya saling memaki
antarburuh gendong), aktif tidak langsung (misalnya saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menggosipkan satu sama lain antarburuh gendong), pasif langsung
(misalnya saling mendiamkan antarburuh gendong yang berkonflik
satu sama lain), maupun dalam bentuk pasif tidak langsung
(misalnya tidak memberikan informasi tertentu kepada rekan
sesama buruh gendong sehingga buruh gendong lain mengalami
kerugian).
Ditilik dari hasil studi literatur, agresi verbal pada buruh
gendong ini sangat mungkin muncul karena adanya konflik peran
ganda yang dialami oleh mereka (Perrewé, Hochwarter &
Kiewietz, 1999). Adapun konflik peran ganda tersebut sendiri
muncul sebagai hasil dari kesenjangan peran para buruh gendong
perempuan tersebut sebagai pekerja di pasar dan sebagai ibu rumah
tangga di rumah (Howard, 2008). Kesenjangan tersebut tampak
dari pengakuan para informan mengenai kondisi kerja yang berat,
yang pada akhirnya mengganggu fungsi mereka dalam rumah
tangga.
Kondisi kerja sebagai buruh gendong yang berat tersebut
misalnya terkait dengan beratnya barang yang harus mereka
gendong, yakni kurang lebih 50kg sekali pikul, yang melebihi
kapasitas daya pikul seorang perempuan pada umumnya; bayaran
yang belum layak; persaingan antarburuh gendong yang disertai
pula dengan konflik dan pertengkaran, dan lain sebagainya.
Berbagai tekanan dalam ruang kerja para buruh gendong tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ternyata mempengaruhi peran para buruh gendong perempuan
tersebut dalam rumah tangga. Mereka mengalami keterbatasan
waktu untuk berdinamika dengan suami dan anak-anak mereka,
mengalami keterbatasan waktu untuk beristirahat karena harus
bangun lebih awal dan lain sebagainya sehingga mengalami
keletihan. Mereka juga mengeluhkan bahwa mereka mengalami
keletihan sehingga tidak dapat menyiapkan makanan untuk
didagangkan, padahal di satu sisi mereka juga mengalami
keterbatasan ekonomi akibat bayaran sebagai buruh gendong yang
belum layak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa para buruh
gendong perempuan di Pasar Beringharjo tersebut cenderung
mengalami konflik peran ganda jenis work-family conflict, yakni
tanggung jawab pekerjaan mengganggu tanggung jawab terhadap
keluarga (Greenhaus & Beutell, 1985). Jenis konflik peran ganda
tersebut tampak jelas saat para informan mengaku bahwa mereka
seringkali membawa konflik dari pasar ke rumah dan menceritakan
hal tersebut pada suami dan anak-anaknya.
Sebagai akibat dari konflik peran ganda tersebut, para
buruh gendong perempuan di Pasar Beringharjo memunculkan
agresi verbal terhadap anggota keluarganya di rumah, dan terutama
terhadap rekan sesama buruh gendong di pasar sebagai salah satu
sumber tekanan dalam ruang kerja mereka. Adapun agresi verbal
dalam lingkup rumah tangga tersebut tampak misalnya pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
buruh gendong memarahi anak-anaknya karena sedang
memikirkan permasalahan di pasar, dan lain sebagainya. Selain itu,
mereka juga merespon berbagai permasalahan yang muncul di
pasar dengan cara-cara yang menggambarkan agresi verbal, seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
F. Kemungkinan Dampak dari Agresi Verbal yang Muncul pada
Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo
Agresi verbal yang dimunculkan oleh para buruh gendong
perempuan tersebut, baik di pasar maupun dalam rumah tangga,
menimbulkan permasalahan dalam relasi mereka dengan keluarga
maupun rekan sesama buruh gendong. Permasalahan dalam relasi
dengan keluarga tampak misalnya pada saat informan memarahi
anaknya yang tidak bersalah hanya karena ia masih terbawa emosi
dari pasar. Sementara itu, permasalahan dalam relasi dengan buruh
gendong lain tampak misalnya pada saat informan menegur buruh
gendong lainnya, sehingga menyebabkan buruh gendong tersebut
mendiamkannya.
Permasalahan-permasalahan dalam relasi semacam itu
tentu bukan sesuatu yang menyenangkan. Kendati demikian, dalam
kasus-kasus para informan, permasalahan-permasalahan tersebut
masih dapat diselesaikan karena ada toleransi dari keluarga dan
lingkungan kerja mereka. Menurut pengakuan para informan,
dalam lingkungan keluarga, suami dan anak-anak mereka mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
memahami kondisi kerja para informan sehingga dapat memaklumi
ketika informan memunculkan agresi verbal. Selain itu,
rekonsiliasi mudah terjadi karena informan menyadari
kesalahannya dan meminta maaf. Sementara itu, dalam lingkungan
pasar rekonsiliasi biasanya dengan segera terjadi, meskipun dalam
beberapa kasus, misalnya dalam hal saling mendiamkan,
membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan hingga bulanan.
Menurut data yang berhasil dikumpulkan peneliti,
mudahnya rekonsiliasi tersebut terjadi karena mereka menyadari
bahwa di pasar mereka sama-sama mencari rejeki, mereka akan
terus bertemu setiap hari, dan semua pihak di pasar harus saling
bekerja sama demi kelangsungan hidup perekonomian mereka,
sehingga mereka berusaha untuk tidak berlama-lama dalam
berkonflik. Selain itu, kehadiran paguyuban yang didukung oleh
YASANTI juga sangat berperan dalam penyelesaian konflik para
buruh gendong. YASANTI juga berperan dalam memberikan bekal
yang baik bagi para buruh gendong melalui sekolah kepemimpinan
yang diadakan. Beberapa data lain menunjukkan bahwa para buruh
gendong dalam berelasi dan regulasi konflik tidak terlepas dari
peranan religiusitas, misalnya dengan kepercayaan bahwa hidup di
dunia hanya sementara, sehingga mereka tidak perlu berkonflik
dengan orang lain, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi fenomenologi pada buruh gendong
perempuan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa
dalam keseharian para buruh gendong tersebut terjadi agresi verbal. Agresi
verbal tersebut muncul dalam bentuk aktif langsung, aktif tidak langsung,
pasif langsung, maupun pasif tidak langsung, serta terjadi baik dalam
keluarga maupun di pasar. Informan I menunjukkan adanya kemunculan
agresi verbal aktif langsung, tidak langsung juga pasif langsung maupun
tidak langsung. Namun hal berbeda pada Informan II dan III yang tidak
memunculkan agresi verbal pasif baik langsung maupun tidak langsung.
Sebagai significant others, pedagang menyatakan bahwa semua jenis
agresi verbal muncul dalam keseharian buruh gendong.
Agresi verbal tersebut muncul akibat adanya kesenjangan yang
menyebabkan peran pekerjaan mengganggu peran para buruh gendong
sebagai ibu rumah tangga, atau yang dikenal sebagai konflik peran ganda
jenis work-family conflict. Meskipun berpotensi untuk menimbulkan
masalah dalam relasi para buruh gendong perempuan tersebut dengan
keluarga dan rekan kerjanya ataupun orang-orang di pasar, tetapi sejauh ini
konflik-konflik yang muncul cepat teratasi dan rekonsiliasi mudah terjadi.
Menurut dugaan peneliti, hal tersebut muncul karena adanya toleransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
keluarga terhadap beban kerja dan sikap para buruh gendong perempuan
tersebut, rasa saling membutuhkan antarburuh gendong, serta kehadiran
Paguyuban dan YASANTI di tengah-tengah ruang kerja para buruh
gendong perempuan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Sebagai seorang pribadi yang masih terus belajar peneliti yang
masih terus belajar, peneliti menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan
sebagai berikut:
1. Informan penelitian terdiri dari tiga perempuan yang menjalani
peran ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus buruh gendong di
Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Kota Yogyakarta itu sendiri
terkenal kental dengan budaya Jawa yang penuh kelembutan. Ada
kemungkinan jika partisipan diperoleh dari wilayah lain, temuan
mengenai agresi verbal akan semakin kaya dan beragam.
2. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam jumlah responden.
Hasil dari penelitian ini mungkin akan berubah jika informan
penelitian yang digunakan lebih banyak lagi. Keterbatasan
informan tersebut terkait dengan kesulitan karena sedikitnya calon
informan yang bersedia untuk berpatrisipasi dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
C. SARAN
Mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian
ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempelajari secara
lebih mendalam faktor-faktor lain yang mungkin menjadi
penyebab agresi verbal pada wanita yang memiliki peran
ganda, terutama dengan jenis profesi pekerjaan fisik yang
kasar seperti menjadi buruh gendong.
b. Menindaklanjuti saran pertama, alangkah baiknya apabila
penelitian selanjutnya juga mempelajari secara lebih
mendalam peran Yayasan YASANTI terhadap pengelolaan
psikologis para buruh gendong perempuan di Pasar
Beringharjo maupun pasar tradisional lainnya untuk
memetakan faktor-faktor pendukung terjadinya tingkat
agresi.
c. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk memeriksa
tingkat agresi buruh gendong perempuan dalam bentuk
lainnya, misalnya agresi fisik guna mendapatkan data
pembanding.
d. Penelitian selanjutnya dapat pula dilakukan pada responden
dengan latar belakang budaya atau jenis profesi yang
berbeda untuk mendapatkan data-data yang lebih kaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Bagi Praktisi Psikologi
Penting untuk melakukan pendampingan terhadap buruh
gendong untuk memberikan dukungan psikologis yang dapat
mencegah buruh gendong untuk melakukan kesalahan dalam
bersikap, misalnya agresi fisik.
3. Bagi Buruh Gendong
a. Merupakan hal yang sangat penting bagi buruh gendong
untuk mencari informasi yang tepat terkait agresi terutama
agresi verbal, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil sikap. Pengetahuan yang kurang tepat atau
terbatas juga akan memunculkan tindakan-tindakan yang
tidak tepat, misalkan pertengkaran yang menyebabkan
konsumen tidak nyaman.
b. Selain itu, buruh gendong juga perlu untuk bergabung
dalam berbagai kelompok pendukung untuk mendapatkan
informasi yang tepat dan dukungan untuk memberdayakan
diri sendiri baik perekonomian maupun individu.
4. Bagi Keluarga Buruh Gendong
a. Sangat penting bagi keluarga buruh gendong untuk
memberi dukungan kepada mereka guna membantu mereka
untuk menyikapi konflik dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Sangat penting bagi keluarga untuk mencari dan
memperoleh informasi yang benar terkait agresi verbal
pada perempuan dengan peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Abrokwah, B. K., Robertson, T. A., Danquah, C. T., Agbesi, C. L. (2015).Examining work and family conflict among female bankers in AccraMetropolis, Ghana. Journal of Education and Practice, 6(1), 62, ISSN:2222-288X.
Afiyanti,Y.(2008). Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif.JurnalKeperawatan Indonesia. 12, (2).137-141.
Ahmad, A. (2008). Job, family and individual factors as predictors of work-familyconflict. The Journal of Human Resource and Adult Learning, 4(1), 59-63.
Aronson, E. (2011) The social animal (hh. 268). New York: Worth Publishers.
Asih (komunikasi pribadi, 19 April, 2017).
Bandura, A. (1973). Aggression: A social learning analysis (hh. 5). New Jersey:Prentice-Hall, Inc.
Baron, R. A. (1977). Human Agression (hh. 10-11). New York: Plenum Press.
Berkowitz. L. (1995). Agresi 1, sebab dan akibatnya (hlm. 42, 48). Jakarta:Pustaka Binaman Pressindo.
Bushman, B. J. & Anderson, C. A. (1998). Methodology in the study ofaggression: Integrating experimental and nonexperimental findings. DalamGeen, R. G. & Donnerstein E. (Ed.), Human Aggression (hh. 24-29). USA:Academic Press.
Buss, A.H., & Perry, M. (1992) The aggression questionnaire. Journal ofPersonality and Social Psychology, 63, 452-459.
Badan Pusat Statistik. (2013). Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atasmenurut jenis kegiatan seminggu yang lalu, 2009-2012. bps.go.id.Diunduh dari https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1608 pada 17Juni 2017.
Cohen,A., Liani,E. (2009) "Work‐family conflict among female employees inIsraeli hospitals", Personnel Review, 38(2), 124-141.
Creswell, John W. 2009. Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif,Kuantitatif, dan Mixed (hh.20). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Denzin, N. K. dan Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dollard, J., Miller, N. E., Doob, L. W., Mowrer, O. H. & Sears, R. R. (1939).Frustration and Agression (hh. 11). USA: Yale University Press.
Fusch, P. I., & Ness, L. R. (2015). Are we there yet? Data saturation in qualitativeresearch. The Qualitative Report, 20(9), 1408 - 1416
Greenhaus, J.H., & Beutell, N.J. (1985). Sources of conflict between work andfamily roles. Academy of management review. 10 (1), 76-88.
Handayani, C. S. & Novianto, A. (2004). Kuasa wanita Jawa. Yogyakarta: LKiS.
Howard, J. L. (2008). Balancing conflicts of interest when employing spouses.Employ Respons Rights Journal, 20, 29–43
Ihromi, T. O. (1990). Para ibu yang berperan tunggal dan berperan ganda:Laporan penelitian/kelompok studi wanita FISIP-UI (hh. 3, 79). Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Kamus besar bahasa Indonesia.kbbi.kemdikbud.go.id. Diunduh darihttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pasar pada 18 Juni 2017.
Kamus besar bahasa Indonesia. kbbi.kemdikbud.go.id. Diunduh darihttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/patrilineal pada 17 Juni 2017.
Kamus besar bahasa Indonesia. kbbi.kemdikbud.go.id. Diunduh darihttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/patriarki pada 17 Juni 2017.
Khotimah, K. (2009). Diskriminasi gender terhadap perempuan dalam sektorpekerjaan. Jurnal Studi Gender dan Anak, 4(1), 158-180, ISSN: 1907-2791.
Kusumawati, Y. (2012). Peran perempuan pemetik teh. Jurnal Komunitas, 4(2),157-167.
Kim, J. L. S. & Ling, C. S. (2001). Work-family conflict of women entrepreneursin Singapore. Women in Management Review, 16 (5), 204-221.
Krippendorff, K. (1993). Analisis Isi – Pengantar Teori dan Metodologi (hh.15).Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia (hh. 82). Bandung: PT. ERESCO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lu, J. F., Siu, O. L., Spector, P. E. & Shi K. (2009). Antecedents and outcomes ofa fourfold taxonomy of work-family balance in Chinese employed parents.Journal of Occupational Health Psychology, 14(2), 182, DOI:0.1037/a0014115.
Melianingsih, T., Oksapariana, S., & Sari, I. F. (2008) Eksistensi kehidupan buruhgendong perempuan di Pasar Bringharjo Yogyakarta. Jurnal Dimensia,2(2), 39-46.
Moleong, L. J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : RemajaRosdakarya
Munandar, S. C. (1985). Emansipasi dan peran ganda wanita Indonesia (hlm. 47-48). Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mullins, L. (2010). Management & organisational behaviour (hlmh.631). Harlow:Pearson
Neuman, W.L. (2006), Social Research Methods: Qualitative and QuantitativeApproach, 6th ed. Boston: Allyn and Bacon.
Nevill, D. D. & Damico, S. (1978). The influence of occupational status on roleconflict in women. Journal of Employment Counseling, 56.
Pamuji. (2003). Profil Endong-endong Pasar Bringharjo (hlm. 76, 83, 131).Yogyakarta: YASANTI.
Parrott, D. J. & Giancola, P. R. (2006). Adressing “the criterion problem” in theassessment of aggressive behavior: Development of a new taxonomicsystem. Aggression and Violent Behavior, 12 (2007), 287-289, DOI:10.1016/j.avb.2006.08.002.
Permanadeli, R. (2015, Desember). Dadi wong wadon: Representasi sosialperempuan Jawa di era modern (hh. 180). Yogyakarta: Pustaka Ifada.
Perrewé, P. L., Hochwarter, W. A. & Kiewitz, C. (1999). Value attainment: Anexplanation for the negative effects of work-family conflict on job and lifesatisfaction. Journal of Occupational Health Psychology, 4(4), 318-326.
Permanadeli, R. (2015, Desember). Dadi wong wadon: Representasi sosialperempuan Jawa di era modern (hlm. 180,206,259,264). Yogyakarta:Pustaka Ifada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Rusinta, A., Harsono, H., Maryati, T. (2013). Pengaruh Konflik Peran GandaTerhadap Kinerja Pegawai Wanita denan Stress Jerha sebagai VariabelPemediasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetKabupaten Kulonprogo. Jurnal Bisnis Teori dan Implementasi, 1(4), 1-30.
Santrock, J. W. (2002). Life-span Development: Perkembangan Masa Hidup (ed.Ke-12; hh.10). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Smet,B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia.
Smith, J.A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenologicalanalysis:Theory, methods, and research. London : Sage Publication
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional (hlm. 57). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalampsikologi (hh. 60-67, 123-124, 126-127). Yogyakarta: Penerbit UniversitasSanata Dharma.
Sutriyati. (2016). Bertemu wakil rakyat, begini “curhat” buruh gendong Yogya.kabarkota.com. Diunduh dari https://kabarkota.com/bertemu-wakil-rakyat-begini-curhat-buruh-gendong-yogya/ pada 19 Juni 2017.
Triaryati,N. (2003). Pengaruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family IssueTerhadap Absen Dan Turnover. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.5(1), 85-96
Tuapattinaya, Y. I. F. & Hartati, S. (2014, April). Pengambilan keputusan untukmenikah beda etnis: Studi fenomenologis pada perempuan Jawa. JurnalPsikologi Undip, 13(1), 34-41.
Vissing, Y.M., Straus, M.A., Gelles,R.J., Haroop, J.W. (1991). Verbal Aggressionby Parents and Psychosocial Problem of Children. Child Abuse &Neglect,15, 223-238.
Warnaen, S. (1985). Emansipasi wanita: Apa yang kita cari?. Dalam Munandar, S.C. U. (Ed.), Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia: SuatuTinjauan Psikologi (hlm. 19). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.(Cetakan pertama 1983).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 1. Informed Consent
HUMAN PARTICIPANTS REVIEW INFORMED CONSENT
Saya, Jalung Wirangga Jakti, adalah mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan
penelitian untuk skripsi saya di bawah bimbingan Drs. H. Wahyudi, M.Si. Adapun
tujuan dari penelitian saya adalah mengeksplorasi agresi verbal dalam keseharian
sebagai buruh gendong.
Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk bincang-bincang selama
kurang lebih 1 (satu) hingga 2 (dua) kali, selama 1 (satu) jam setiap sesinya.
Namun, apabila masih dibutuhkan informasi lainnya, saya mohon kesediaan untuk
melaksanakan sesi tambahan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam
sesi bincang-bincang tersebut adalah seputar pengalaman sebagai buruh gendong.
Ibu bebas mengungkapkan pikiran dan perasaan Ibu sejauh yang Ibu mau. Ibu
juga bebas untuk tidak menyampaikan hal-hal yang tidak ingin Ibu ungkapkan.
Selain itu, selama sesi berlangsung, saya juga mungkin akan membuat beberapa
catatan terkait aktivitas Ibu di lokasi penelitian.
Kegiatan ini mungkin akan membuat Ibu teringat pengalaman-pengalaman
emosional yang membuat Ibu merasa tidak nyaman. Apabila hal ini terjadi, saya
akan berusaha menenangkan Ibu kembali. Ibu juga bebas untuk memberitahu saya
apabila Ibu memerlukan bantuan untuk mempersiapkan diri dalam menyampaikan
pengalaman-pengalaman tertentu. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
saya akan menghentikan sesi dan menanyakan kesediaan Ibu untuk kembali
melanjutkan sesi di lain waktu.
Seluruh pembicaraan selama sesi bincang-bincang akan direkam. Namun,
identitas Ibu akan saya samarkan, dan hasil rekaman juga saya jaga
kerahasiaannya. Hasil rekaman akan segera saya hapus setelah penelitian ini
selesai. Hasil penelitian ini kelak akan disajikan pada saat ujian tanpa
mencantumkan identitas Ibu. Kerahasiaan identitas dan data Ibu dalam penelitian
ini menajadi tanggungjawab saya, dan setiap informasi hanya akan dipergunakan
untuk kepentingan akademik.
Kegiatan ini berpotensi untuk membantu Ibu menyadari pengalaman Ibu
terkait dengan topik penelitian ini dan mengelola pengalaman-pengalaman
tersebut untuk menarik makna dari peristiwa yang Ibu alami. Selain itu, informasi-
informasi yang Ibu berikan juga dapat menjadi sumbangsih bagi individu-individu
yang memiliki pengalaman serupa untuk menemukan makna dari peristiwa yang
mereka alami.
Partisipasi Ibu dalam penelitian ini murni bersifat sukarela. Ibu
diperkenankan untuk mengundurkan diri dari penelitan ini kapan saja Ibu
inginkan, ataupun memutuskan untuk tidak ikut dalam penelitian ini sama sekali,
tanpa dikenakan sanksi apapun.
Apabila Ibu memiliki pertanyaan atau pengaduan seputar penelitian ini,
ataupun mengenai keterlibatan Ibu dalam penelitian ini, Ibu dapat menghubungi
Drs. H. Wahyudi, M.Si. di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Yogyakarta,
Jalung Wirangga JaktiPeneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 2. Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama (Inisial) :
Alamat :
No. Ponsel :
menyatakan bahwa setelah saya memahami penjelasan dari peneliti, saya bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela, tanpa paksaan atau
tekanan dari pihak manapun.
Yogyakarta,
Partisipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 3. Tabel AIK I Informan INo. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
Dipadatkan
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Bu, kalau ini… buruh gendong itu rata-
rata kerjanya berapa jam?
E… kalau saya itu tergantung kerjaan,
Mas. Nggak usah… dijam… e… apakah
tergantung nanti datang langsung kerja…
itu ada… kadang itu datang, terus nanti
ee… datang itu kerjanya nanti jam 12 itu
ada, gitu. Jadi nggak e… tergantung
kerjaan. Tapi kalau baru datang itu udah
ada yang nunggu, itu ya nanti langsung
kerja… paling ya gendong itu ya lama-
lama cuma satu jam. Itu pun kalau kerjaan
banyak, kalau ndak ya… cuma berapa
menit aja.
Biasanya sehari dapat berapa
Kalau saya itu tergantung
kerjaan, Mas. Nggak usah
dijam. Tergantung nanti
datang langsung kerja…
kadang itu datang, terus
kerjanya nanti jam 12 itu
ada, gitu. Tapi kalau baru
datang udah ada yang
nunggu, nanti langsung
kerja…
paling ya gendong cuma
satu jam. Itu pun kalau
kerjaan banyak, kalau
ndak cuma berapa menit
aja.
Lama kerja sebagai
buruh gendong tidak
terukur dengan jam.
Terkadang datang
langsung bekerja,
terkadang jam 12 baru
bekerja.
Sekali menggendong
sekitar 1 jam jika banyak
dan hanya beberapa
menit jika sedikit.
Lama kerja sebagai buruh
gendong tidak terukur
dengan jam.
Terkadang langsung
bekerja setiba di pasar,
terkadang baru bekerja
pukul 12.00.
Sekali gendong satu jam
kalau banyak, beberapa
menit jika sedikit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
gendongan, Bu?
A… nggak pasti, Mas. Nanti kalau
tergantung… ramai ya dapat gendongan
banyak. E… tapi kalau nggak ramai ya
e… cuma cukup untuk pulang. Itu pun
kadang pulang… nggak bisa pulang lah.
Nggak pasti, Mas. Kalau ramai ya ramai.
Sepi… sepi, gitu.
Kalau ramai biasanya sampai berapa
gendongan, Bu?
Ya kalau ramai itu… saya bisa dapat 50,
50 lebih. Tapi kalau nggak ramai ya
nggak… ra entuk duit.
Jadi setiap hari tergantung
pelanggannya ya Bu…
Iya tergantung… tergantung yang
memakai jasa. Tapi kalau nggak ada ya…
Nggak pasti, Mas.
Ramai ya dapat
gendongan banyak. Tapi
kalau nggak ramai ya
cuma cukup untuk
pulang. Itu pun kadang
nggak bisa pulang. Kalau
ramai ya ramai. Sepi…
sepi, gitu.
Kalau ramai bisa dapat
50, 50 lebih. Tapi kalau
nggak ramai ya nggak…
ra entuk duit (tidak dapat
uang).
Jumlah gendongan per
hari tidak pasti.
Jika ramai, SYTM
mendapat banyak
gendongan, jika sepi
hanya cukup untuk
ongkos pulang, bahkan
terkadang tidak cukup.
Kalau sedang ramai,
SYTM bisa mendapat
hingga Rp 50.000,00
lebih, tetapi kalau sepi
tidak mendapatkan uang.
Penghasilan buruh
Jumlah gendongan per
hari tidak pasti.
Jika ramai mendapat
banyak gendongan, jika
sepi pendapatan hanya
cukup untuk pulang,
bahkan terkadang tidak
cukup.
Jika ramai bisa mendapat
hingga Rp 50.000,00
lebih, tetapi kalau sepi
tidak mendapatkan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
itu udah memang… jadi buruh gendong
itu… kadang-kadang. Nanti siapa tahu
ada… nggak ada ya nggak papa. Kan
tergantung pengguna jasa.
Kalau di Bringharjo ini memang buruh
gendongnya paling banyak se-Jogja ya
Bu?
Iya… di Pasar Bringharjo banyak… Kalau
di Kranggan itu cuma berapa orang… 13
orang kayaknya. Kalau di sini… hampir
400an yo, Mas.
Jadi persaingannya juga ketat ya, Bu?
He em. Misalkan kalau ada kerjaan… satu
mobil cuma ada berapa gendong, orangnya
banyak ya… sulit juga.
Menurut informasi yang saya dapat,
buruh gendong di sini rata-rata sudah
Tergantung yang
memakai jasa. Tapi kalau
nggak ada ya udah.
Jadi buruh gendong itu
kadang-kadang. Siapa
tahu ada, nggak ada ya
nggak papa.
Di Pasar Bringharjo
banyak. Kalau di
Kranggan cuma 13 orang
kayaknya. Kalau di sini…
hampir 400an.
Misalkan kalau ada
kerjaan, satu mobil cuma
ada berapa gendong,
gendong tergantung
pengguna jasa.
Menjadi buruh gendong
itu kadang-kadang.
Siapa tahu ada, tapi
kalau nggak ada nggak
papa.
Buruh gendong di Pasar
Bringharjo banyak,
hampir 400an orang.
Sementara di Pasar
Kranggan cuma sekitar
13 orang.
Kalau ada kerjaan, cuma
satu mobil dengan
beberapa gendongan,
sementara orangnya
Penghasilan tergantung
pengguna jasa.
Kadang-kadang mendapat
gendongan, terkadang
tidak.
Buruh gendong di Pasar
Bringharjo sekitar 400
orang. Sementara di Pasar
Kranggan hanya sekitar
13 orang.
Pekerjaan menjadi sulit
ketika gendongan hanya
satu mobil, tetapi buruh
gendongnya banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
bekerja dari tahun 80an ya Bu?
Iya dari tahun 80an.
Kalau yang baru-baru masuk ada Bu?
Ya ada juga…
Kalau mau bergabung menjadi buruh
gendong itu bagaimana caranya, Bu?
Kalau di sini itu… anu ee Mas… kayak
gimana ya… misal, keponakan saya mau
ikut… itu cuma, saya yang bawa. Karena
di sini itu pun ada kan… itu… apa
namanya… kalau jasa buruh gendong
tidak di… jual belikan, kan… iya, tidak
boleh… aturan tidak boleh… dari atas.
orangnya banyak, sulit
juga.
Iya dari tahun 80an.
Ya ada.
Cara menjadi buruh
gendong, misalnya
keponakan saya mau ikut,
saya bawa.
Karena di sini jasa buruh
gendong tidak
dijualbelikan. Aturannya
tidak boleh.
banyak, sulit juga
Cara menjadi buruh
gendong, calon buruh
gendong dibawa buruh
gendong lama.
Kesempatan menjadi
buruh gendong tidak
dijualbelikan. Hal
tersebut sesuai dengan
peraturan yang ada.
Buruh Gendong di Pasar
Bringharjo rata-rata
bekerja dari tahun
1980an.
Ada buruh-buruh
gendong yang baru
masuk pula.
Menurut aturan,
kesempatan menjadi
buruh gendong tidak
diperjualbelikan.
Sehingga biasanya calon
buruh gendong dibawa
oleh buruh gendong lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
Maksudnya tidak dijual belikan itu
gimana ya, Bu?
Misal… aku mau masuk… terus, ada yang
mau pensiun, tidak kerja… itu kan… harus
bayar, gitu loh. Bayar… entah itu ee…
nanti di… buat temen-temen di…
hitunglah. Misal loh, kalau pakai uang…
apakah nanti… uang itu masuk kemana
aku yo nggak tahu. Itu kalau aturan sini itu
ndak dijual belikan.
Tapi bisa nggak kalau misalnya saya
mau mendaftar sebagai buruh gendong,
tapi saya nggak punya sejarah menjadi
buruh gendong sebelumnya?
Anu… biasanya kan kalau di sini kan ada
paguyuban, Mas… itu namanya “Sayok
Rukun”. Itu yang… penasihat dari
YASANTI kan. Itu pun… saya jadi buruh
gendong, saya masuk kelompok lah, itu
baru bayar saham sama wajib, iuran wajib.
Tidak diperjual belikan
itu misalnya aku mau
masuk terus ada yang
mau pensiun, itu harus
bayar.
Entah uang itu masuk
kemana aku nggak tahu.
Kalau aturan sini itu ndak
dijual belikan.
Kalau di sini kan ada
paguyuban, namanya
“Sayok Rukun”. Itu
penasihatnya dari
Tidak diperjualbelikan
itu misalnya ada yang
mau masuk dan ada
yang mau pensiun, lalu
dipungut bayaran, itu
melanggar aturan.
Di sini ada paguyuban
“Sayok Rukun”.
Penasihatnya dari
YASANTI.
Menjadi buruh gendong
harus masuk kelompok
Tidak diperjualbelikan
berarti calon buruh
gendong yang mau masuk
tidak dipungut biaya.
Buruh gendong
bergabung dalam
paguyuban “Sayok
Rukun” dan membayar
saham serta iuran wajib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
Itu iurannya dipakai untuk apa saja,
Bu?
Itu… kan setiap satu bulan, setiap hari
Minggu Pon, itu kan ada pengajian. Nah,
di kelompok kami, di pengajian itu ada
pemeriksaan gratis, terus ada simpan
pinjam, ada… iuran wajib, ada… sukarela-
sukarela itu kan nabung, kalau iuran wajib
kan 1000. Itu uang 1000 itu sebenernya
buat… buat masuk kas kelompok.
Misalkan, nanti di kelompok ada… ada…
ya ada kegiatan apa, seperti e… kalau Idul
Fitri itu kan Syawalan. Yang lebih penting
itu sebagian kas itu biasanya lari buat e…
sebagian biaya buat transport.
YASANTI.
Saya jadi buruh gendong,
saya masuk kelompok, itu
baru bayar saham sama
iuran wajib.
Setiap satu bulan, setiap
hari Minggu Pon, ada
pengajian. Nah, di
pengajian ada
pemeriksaan gratis,
simpan pinjam, iuran
wajib, sukarela-sukarela
itu kan nabung, kalau
iuran wajib kan 1000.
Itu uang 1000 sebenernya
buat masuk kas
kelompok. Misalkan,
nanti di kelompok ada
dan membayar saham
serta iuran wajib.
Iuran dipakai untuk
pengajian setiap Minggu
Pon. Dalam pengajian
ada pemeriksaan gratis,
simpan pinjam, iuran
wajib dan tabungan.
Tabungan sukarela dan
iuran wajib sebesar Rp
1.000,00.
Uang Rp 1.000,00
masuk kas kelompok
untuk acara seperti
Syawalan dan transport.
Penasihat paguyuban dari
YASANTI.
Setiap Minggu Pon
diadakan pengajian yang
di dalamnya terdapat
pemeriksaan gratis,
kegiatan simpan pinjam,
pembayaran iuran wajib
sebesar Rp 1.000,00 dan
pembayaran tabungan
sukarela. Iuran wajib
masuk kas kelompok
untuk acara dan transport
paguyuban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
Oh ya, berarti kan Ibu setiap hari dari
pagi di pasar, sore baru pulang lagi.
Bagaimana cara Ibu membagi waktu
antara pekerjaan dan urusan rumah
tangga?
Ya kalau saya itu… prinsip saya itu…
saya sebagai ibu rumah tangga itu… saya
sebagai ayah itu juga bisa, untuk
mendapatkan uang itu kan… Nanti kalau
pagi, aku yo… nganu… e… itu,
bangunnya lebih awal… untuk persiapan
anak-anak sekolah.
Anak-anak masih sekolah, Bu?
Iya. E… nanti apakah… terus cuci
pakaian, apa-apa itu… makanya saya
bangunnya lebih awal. Belum nanti kalau
pulang rumah itu, saya nanti nggak…
nggak… nggak… maksudnya nggak terus
mandi njuk nonton TV, main-main… itu
nggak. Saya kalau sampai rumah, saya
kegiatan apa, seperti
kalau Idul Fitri kan
Syawalan. Sebagian kas
itu biasanya buat
transport.
Prinsip saya sebagai ibu
rumah tangga, saya
sebagai ayah juga bisa,
untuk mendapatkan uang.
Kalau pagi aku
bangunnya lebih awal…
untuk persiapan anak-
anak sekolah.
Nanti cuci pakaian, apa-
apa, makanya saya
Prinsip SYTM sebagai
ibu rumah tangga adalah
SYTM juga bisa
menjadi ayah yang
mendapatkan uang.
SYTM bangun lebih
awal untuk persiapan
sekolah anak.
SYTM mencuci pakaian
dll sehingga bangun
lebih awal.
Kalau pulang rumah,
SYTM tidak mandi lalu
nonton TV dll tetapi
Sebagai ibu rumah
tangga, SYTM berprinsip
bahwa ia juga bisa
mendapatkan uang.
SYTM bangun awal
untuk persiapan sekolah
anak.
SYTM juga bangun lebih
awal untuk mencuci
pakaian dll, dan tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
nganu… mandi, terus saya beres-beres
rumah… apakah nanti ngelipet pakaian,
atau nanti masak apa buat besok, gitu.
Saya nanti tidurnya juga jam 10 jam 11…
ya gitulah kalau untuk rumah. Kalau di
sini ya, saya nggak mikirin rumah.
Fokus ya Bu… Oh ya, anaknya ada
berapa orang ya Bu?
3 orang.
Masih sekolah semua?
E… yang satu sudah lulus SMK. Dia mau
sekolah tapi nggak punya uang. Dia…
kemarin tuh pernah kerja di… di apa itu
Mas namanya… garmen. A… dia nggak
anu, nggak krasan. Terus dia kerja di sini
juga nggak krasan, karena dia ingat
adiknya… adik kecil kan… dia di rumah
itu sambil jualan itu, sop buah. Terus itu
bangunnya lebih awal.
Belum nanti kalau pulang
rumah itu, saya nggak
terus mandi njuk (lalu)
nonton TV, main-main.
Kalau sampai rumah,
saya mandi, terus beres-
beres rumah, ngelipet
pakaian, atau masak apa
buat besok,. Saya
tidurnya jam 10 jam 11.
Kalau di sini ya, saya
nggak mikirin rumah.
3 orang.
Anak SYTM yang satu
sudah lulus SMK. Dia
mau sekolah tapi nggak
mandi lalu membereskan
rumah, melipat pakaian,
masak untuk esok hari
dan tidur jam 10/11. Di
pasar SYTM tidak
memikirkan urusan
rumah.
Anak pertama SYTM
sudah lulus SMK dan
berjualan sup buah. Ia
juga membuat makanan
untuk dijual SYTM
sebelum menggendong.
Ia ingin bersekolah
tetapi tidak punya uang.
pukul 22.00 atau 23.00.
Sepulang kerja, SYTM
membereskan rumah,
melipat pakaian,
memasak dll. Namun, di
pasar ia tidak memikirkan
urusan rumah.
Anak SYTM berjumlah 3
orang.
Anak SYTM yang
pertama lulusan SMK.
Saat ini berjualan sup
buah dan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
nanti kalau dia mau, itu bikin makanan,
nanti saya yang jual di sini… itu sebelum
kerja nanti saya ngedarke… itu, keliling.
Yang nomor dua itu di pondok, dia masih
sekolah. Itu yang kedua. Kalau yang kecil
kelas IV.
Yang kedua umur berapa tadi, Bu?
E… masnya umur berapa?
Kalau saya 23, Bu.
Nah anak saya itu kelahiran 98.
Berarti 20an tahun ya Bu.
Iya. Dia itu ikut di pondok, Kalau yang tua
itu 96. Kelahiran 96. 21 apa 22 itu. Itu
yang jualan sup buah tadi.
Anaknya cowok apa cewek Bu?
Yang… yang… opo kuwi… cowok yang
besar, lalu yang kedua… eh yang besar itu
cewek, terus cowok… cowok. Tapi yang
punya uang. Dia pernah
kerja di pabrik garmen
tetapi tidak krasan
(betah). Terus dia kerja di
sini juga nggak krasan,
karena ingat adiknya. Dia
di rumah sambil jualan
sop buah. Terus dia bikin
makanan, nanti saya yang
jual di sini sebelum kerja.
Yang nomor dua itu di
pondok, masih sekolah.
Kalau yang kecil kelas
IV.
Anak kedua saya
kelahiran 98.
Dia ikut di pondok.
Ia pernah bekerja di
pabrik garmen dan Pasar
Bringharjo tetapi tidak
betah. Sementara anak
kedua SYTM masih
bersekolah dan yang
bungsu kelas IV.
makanan untuk dijual
SYTM sebelum
menggendong. Sementara
kedua adiknya masih
bersekolah.
Anak kedua SYTM lahir
tahun 1998.
Anak sulung SYTM lahir
tahun 1996.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
kecil masih kelas IV SD.
Oh begitu. Bu, kalau suami juga
bekerja di sini ya?
Ya Mas. Itu dia… ehm, apa… becak. Ya
kalau orang becak itu kan nggak harus
dapat uang terus, gitu loh. Itu juga
namanya adang-adanglah, namanya.
Kalau ada yang pakai jasa ya baru entuk
duit, kalau nggak ya adang-adang itu.
Berarti berangkat kesini sama Bapak
ya, Bu?
Ya… Bapak itu pagi, lebih awal. Nanti
pulangnya malem.
Terus Ibu dari sini ke rumah,
transportasinya apa Bu?
Itu, naik bus, nganu, jemputan. Ada… e…
itu untuk… buruh gendong. Khsusus. Kan
Yang tua kelahiran 96.
Yang besar itu cewek,
terus cowok… cowok.
Tapi yang kecil masih
kelas IV SD.
Ya Mas. Dia becak.
Kalau orang becak kan
nggak dapat uang terus,
gitu loh. Itu juga
namanya adang-adang-
lah. Kalau ada yang pakai
jasa ya baru entuk duit
(dapat uang), kalau nggak
ya adang-adang itu.
Ya… Bapak itu pagi,
lebih awal. Nanti
Suami SYTM bekerja
sebagai tukang becak
dan tidak dapat uang
terus.
Namanya adang-adang
(kadang-kadang), kalau
ada yang pakai jasa baru
dapat uang.
SYTM pulang pergi
Anak sulung SYTM
cewek dan kedua adiknya
cowok.
Suami SYTM bekerja
sebagai tukang becak
yang tidak memiliki
penghasilan tetap.
Suami SYTM berangkat
lebih awal darinya dan
pulang lebih malam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
208
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
dari kampung saya itu banyak, mayoritas
gendong di sini. Terus nanti naik bus dari
sana sampai Progo itu, terus nanti sore
dijemput, dipulangkan ke pangkalan tadi.
Tapi ya nanti kalau misalkan ketinggalan
atau apa ya transportnya lebih banyak.
Kalau naik jemputan itu pulang pergi
cuma 14.000. Tapi kalau jemputan loh,
kalau nggak ya sampai 30. Kalau… 25, 30
itu habis. Nanti buat ngojek juga kan, dari
jalan raya ke pangkalan kampung itu kan
ngojek, kalau nggak ya 10 kiloan, 7
kiloan.
pulangnya malem.
Naik bus jemputan untuk
buruh gendong. Khsusus.
Kan dari kampung saya
mayoritas gendong di
sini.
Terus nanti naik bus dari
sana sampai Progo. Nanti
sore dijemput,
dipulangkan ke
pangkalan.
Tapi kalau ketinggalan ya
transportnya lebih
banyak. Kalau naik
jemputan itu pulang pergi
cuma 14.000. Kalau
jemputan loh, kalau
nggak ya sampai 30. 25,
dengan bus jemputan
khusus buruh gendong.
Dari kampong SYTM
mayoritas menggendong
di Bringharjo.
Buruh gendong naik bus
dari kampung sampai
Progo, sore dijemput dan
dipulangkan ke
pangkalan.
Kalau ketinggalan
transportnya lebih
mahal. Naik bus pulang
pergi hanya Rp
14.000,00, kalau ngojek
habis hingga Rp
25.000,00-Rp 30.000,00.
SYTM dan buruh
gendong dari
kampungnya pulang pergi
kerja menggunakan bus
jemputan dengan biaya
Rp 14.000,00. Mereka
diantar dari pangkalan di
kampung dan diantar
hingga ke Progo, sorenya
dipulangkan kembali.
Jika ketinggalan bus,
harus mengojek seharga
Rp 25.000,00-Rp
30.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
Kalau sampai pangkalan itu tinggal
jalan Bu?
Iya. Itu… untung ikut jemputan tadi.
Kalau nggak bisa ingat waktu, itu ya nanti
ketinggalan.
Ibu, berarti kalau yang kecil sekolah
dan pulang sekolah, diurus sama
Mbaknya ya?
Iya, Mbaknya. Dia sambil jualan itu.
Kalau… dia memang kreatif Mbak, sering
buka HP itu loh. Nanti bikin makanan apa,
terus dia bikin, aku yang ngelilingke, gitu
Mas. Jadi ya, dia sebenernya ya pandai,
cuma karena keterbatasan modal. Tapi dia
bikinnya cuma dikit-dikit aja, buat jajan
dia.
30 itu habis. Nanti buat
ngojek juga dari jalan
raya ke pangkalan
kampung itu kan ngojek,
kalau nggak ya 10 kiloan,
7 kiloan.
Iya. Untung ikut
jemputan tadi. Kalau
nggak bisa ingat waktu,
itu ya nanti ketinggalan.
Iya, Mbaknya.
Dia sambil jualan itu. Dia
memang kreatif Mbak,
sering buka HP. Nanti
bikin makanan apa, aku
Anak bungsu SYTM
diurus kakaknya
sepulang sekolah.
Anak sulung SYTM
sambil jualan dan
membuat makanan
untuk dijual SYTM.
Anak sulung SYTM
sebenarnya pandai tetapi
mengalami keterbatasan
SYTM berjalan kaki dari
pangkalan hingga
rumahnya.
Anak bungsu SYTM
diurus kakaknya sepulang
sekolah. Anak sulung
SYTM sebenarnya pandai
tetapi memiliki
kertebatasan modal
usaha, sehingga ia hanya
menjual sedikit makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
Terus anak yang kecil nggak nyariin,
Bu?
Ya nggak. Dari kecil dia udah terbiasa
ditinggal. Ha ya sering ikut, tapi ndak
terlalu sering.
Ibu bagaimana cerita awalnya, kok bisa
menjadi buruh gendong?
Aku awalnya ikut Simbok, Ibu saya kan
dulu kerja, kerja… gendong. Terus ibu
saya udah tua, terus saya… Tapi sebelum
Simbok itu berhenti kerja… Simbok masih
yang ngelilingke
(mengelilingkan untuk
dijual).
Dia sebenernya pandai,
cuma karena keterbatasan
modal.
Tapi dia bikinnya cuma
dikit-dikit aja, buat jajan
dia.
Nggak. Dari kecil dia
udah terbiasa ditinggal.
Ikut, tapi ndak terlalu
sering.
modal usaha.
Anak sulung SYTM
hanya membuat sedikit
makanan untuk dijual,
guna menambah uang
jajan.
Anak bungsu SYTM
tidak mencarinya karena
dari kecil sudah terbiasa
ditinggal.
Anak bungsu SYTM
pernah ikut ke pasar
tetapi tidak terlalu
sering.
Awal mula SYTM
menjadi buruh gendong
adalah dengan
untuk menambah uang
jajan.
Anak bungsu SYTM
tidak mencari SYTM
selama bekerja, karena
dari kecil terbiasa
ditinggal. Ia juga jarang
ikut ke pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
di sini, saya sudah ikut. Ya saya diajari itu,
bagaimana caranya… iki caranya piye to?
gitu. Diarahin, gimana caranya
menawarkan jasanya… gendong… kepada
pengunjung itu gimana caranya. Dulu kan
diajari sama Simbok caranya.
Kalau Ibu, pernah tidak mencoba
pekerjaan lain?
Misalnya?
Misalnya, kalau di Sentolo itu kan
adanya tani ya Bu?
Ehm, disana itu adanya pengrajin, Mas.
Tapi, kalau saya itu, disamping tidak
bisa… bikin tas itu penghasilanya dikit
loh, Mas. Kalau sekarang, untuk
Aku awalnya ikut
Simbok, Ibu saya kan
dulu gendong. Terus ibu
saya udah tua, terus
saya…
Tapi sebelum Simbok
berhenti kerja… Simbok
masih di sini, saya sudah
ikut.
Saya diajari bagaimana
caranya menawarkan jasa
gendong kepada
pengunjung. Dulu kan
diajari sama Simbok
caranya.
mengikutinya ibunya,
kemudian menggantikan
ibunya yang sudah tua.
Sebelum ibunya berhenti
kerja, SYTM sudah ikut
menjadi buruh gendong.
SYTM diajari ibunya
cara menawarkan jasa
buruh gendong kepada
pengunjung.
Di Sentolo ada pengrajin
tas.
SYTM tidak bisa
membuat tas dan merasa
Awalnya SYTM menjadi
buruh gendong mengikuti
ibunya. SYTM diajari
cara menawarkan jasa
kepada pengunjung.
Kemudian SYTM
menggantikan ibunya
yang sudah tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
memenuhi kebutuhan sekarang itu tidak
bisa. Paling cuma dapat berapa sehari.
Kalau disini kan, lumayanlah. Misalkan
nanti ada pengguna jasa kan langsung
dapat uang, buat beli apa. Kalau di rumah
kan, nanti satu minggu baru dapat… baru
dapat tas berapa.
Berarti Ibu bekerja disini sejak masih
muda ya? Sejak belum menikah?
Iya. Itu saya dulu pernah nganu Mas…
pernah mengeluh. Buruh gendong itu sepi.
Terus saya itu… diajar-ajar, saya bikin
bakmi. Terus itu bikin apa itu, makanan
Disana itu adanya
pengrajin.
Tapi, kalau saya,
disamping tidak bisa…
bikin tas itu
penghasilanya dikit loh.
Kalau untuk memenuhi
kebutuhan sekarang itu
tidak bisa. Paling cuma
dapat berapa sehari.
Kalau disini kan,
lumayanlah. Misalkan
nanti ada pengguna jasa
kan langsung dapat uang,
buat beli apa.
Kalau di rumah, nanti
satu minggu baru dapat
tas berapa.
penghasilan membuat
tas sedikit serta tidak
cukup untuk kebutuhan.
Kalau bekerja di pasar,
bisa langsung
mendapatkan uang untuk
membeli barang.
Membuat tas hanya
menghasilkan beberapa
tas dalam seminggu.
Sejak belum menikah
SYTM menjadi buruh
gendong.
SYTM pernah mengeluh
bahwa buruh gendong
Di Sentolo juga terdapat
mata pencaharian sebagai
pengrajin tas. Namun,
SYTM tidak bisa
membuat tas dan merasa
penghasilan pembuat tas
terlalu kecil. Sementara
jika bekerja di pasar, ia
dapat langsung mendapat
uang untuk membeli
barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
apa itu nanti. Itu kalau malam saya itu
bikin makanan, terus nanti dibawa ke sini,
dikelilingkan gitu sebelum kerja. Tapi kan
kalau berhari-hari itu kan awaknya gak
kuat. Kan kalau melek bengi itu, melek
malam itu kan nggak tidur, itu kan nggak
bagus toh. Terus saya cuma… dua hari apa
itu saya udah nggak tahan. Nanti kalau
anak saya mau bikin ya satu hari itu, saya
seharian kelilingin.
Kalau tarif gendong tahun ini berapa ya
Bu, sekali gendong?
E… itu 50 kg, sekali angkat, itu 5.000, ada
yang 4.000. Itu kalau lantai 2 ini kan, terus
Iya.
Saya dulu pernah pernah
mengeluh. Buruh
gendong itu sepi. Terus
saya bikin bakmi. Terus
kalau malam saya itu
bikin makanan, terus
nanti dibawa ke sini,
dikelilingkan sebelum
kerja. Tapi kan kalau
berhari-hari awaknya gak
kuat (badannya tidak
kuat). Kalau nggak tidur
kan nggak bagus toh.
Terus saya cuma dua hari
udah nggak tahan.
Nanti kalau anak saya
itu sepi sehingga ia
membuat makanan dan
dikelilingkan sebelum
menggendong. Namun
badannya tidak kuat
karena tidak tidur
sehingga hanya berjalan
dua hari.
Jika anakanya mau
membuat makanan,
SYTM akan
menjualnya.
Sekali mengangkat 50kg
untuk naik satu lantai,
SYTM menjadi buruh
gendong sejak belum
menikah. SYTM pernah
menjual makanan
buatannya sebelum
menggendong karena
merasa bahwa pengguna
jasanya sepi. Namun,
hanya berlangsung dua
hari karena SYTM tidak
kuat tidak tidur. Ia
mengaku mau
menjajakan makanan bila
anaknya bersedia
membuat makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
naik lantai 3. Itu kalau 50 kg dapat 5.000.
Itu pun kalau ada bongkaran, kalau nggak
ada ya cuma tenguk-tenguk, duduk-duduk.
Juga tergantung pedagangnya laris nggak,
kalau pedagangnya laris ya nanti
pengirimnya banyak, gitu loh. Kalau
nggak yo banyak sedihnya.
Terus, itu gendongannya paling berat
berapa kilogram, Bu?
50an. Kalau 60 itu udah ngos-ngosan.
Kalau… memang dulu saya pernah satu
kwintal itu saya kuat loh Mas, tapi nggak
naik tangga, cuma dataran. Kalau… kalau
sekarang naik tangga itu nggak kuat.
Kalau dulu itu kan saya masih muda,
anaknya aja baru 2… satu kwintal lebih
saya angkat, ya ndak apa-apa. Tapi saya
mau bikin ya, saya
kelilingin.
50 kg, sekali angkat, itu
5.000, ada yang 4.000. Itu
kalau lantai 2 ini, terus
naik lantai 3. Itu 50 kg
dapat 5.000.
Itu pun kalau ada
bongkaran, kalau nggak
ada ya cuma duduk-
duduk. Juga tergantung
pedagangnya laris nggak,
kalau laris pengirimnya
banyak. Kalau nggak yo
banyak sedihnya.
50an. Kalau 60 udah
ngos-ngosan.
buruh gendong
mendapat Rp 4.000,00
atau Rp 5.000,00.
Itu pun kalau banyak
bongkaran dan
pedagangnya laris
sehingga banyak
pengirim. Jika tidak
banyak sedihnya.
Gendongan paling berat
bagi SYTM sekitar
50kg. 60kg, ia sudah
tidak kuat.
SYTM dulu pernah
mengangkat satu kwintal
lebih di jalan datar.
Buruh gendong mendapat
Rp 4.000,00 hingga
5.000,00 jika
menggendong 50kg
menaiki satu lantai. Hal
itu hanya terjadi saat
banyak bongkaran dan
melayani pedagang yang
laris.
Saat baru memiliki 2
anak, SYTM mampu
mengangkat lebih dari 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
punya anak 3 itu naik tangga ya nggak…
nggak kuat.
Ibu ini kelahiran tahun berapa, Bu?
75. Sekarang 42. Faktor usia. Hehe.
Kalau yang disini, paling tua itu umur
berapa Bu?
80an. Ya dia gendongnya cuma itu…
kalau ada pengunjung beli batik itu dia
menawarkan jasanya. Kan itu cuma dikit-
dikit kan. Kalau di sini ya dia nggak kuat.
Bu, itu kalau tiap hari kan
Memang dulu satu
kwintal itu saya kuat, tapi
nggak naik tangga, cuma
dataran.
Kalau sekarang naik
tangga itu nggak kuat.
Kalau dulu saya masih
muda, anaknya aja baru
2… satu kwintal lebih
saya angkat, ya ndak apa-
apa. Tapi saya punya
anak 3 itu naik tangga ya
nggak kuat.
75. Sekarang 42.
80an. Dia gendongnya
kalau ada pengunjung
Dulu saat anaknya baru
2, SYTM mengangkat
satu kwintal lebih.
Sekarang, saat sudah
beranak 3, SYTM tidak
kuat lagi untuk naik
tangga.
kwintal menaiki tangga.
Namun, sekarang saat
sudah memiliki 3 anak,
SYTM hanya mampu
menggendong hingga
50kg dan tidak lagi kuat
menaiki tangga.
SYTM kelahiran 1975
dan berusia 42 tahun.
Buruh gendong tertua di
Bringharjo berusia 80an
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
pendapatannya terbatas, nah biasanya
pendapatan itu digunakan untuk apa
saja Bu?
A… kebutuhannya. Nanti misal, aku
sekarang dapat uang banyak kan, nanti
buat… beras, lalu makanan pokok. Terus
nanti sisanya ya… ndak dihabiskan semua
to, itu nanti buat anak-anak besok sekolah.
Pagi itu sangunya, jajannya itu banyak e.
Kalau pagi itu… sarapannya 5.000. Nanti
uang sakunya 5.000. Ya nanti siang, masih
dikirim loh Mas, kan pulangnya sore, jam
4. Itu kalau siang itu sama Mbaknya
dikirim, makanan, nasi… terus… itu
sampai sore. Tapi kan cuma sampai Jumat.
Sabtu Minggu libur.
Tapi itu tanggungannya dibagi sama
beli batik itu. Kan itu
cuma dikit-dikit. Kalau di
sini dia nggak kuat.
Kebutuhan. Misal aku
dapat uang banyak, nanti
buat beras, lalu makanan
pokok. Terus sisanya buat
anak-anak sekolah.
Jajannya itu banyak.
Kalau pagi sarapannya
Rp 5.000,00. Nanti uang
sakunya 5.000.
Pulangnya sore, jam 4.
Kalau siang sama
Pendapatan SYTM
sehari-hari digunakan
untuk membeli
kebutuhan. Jika
mendapat uang, SYTM
membeli beras dan
sisanya untuk uang saku
anaknya.
Sarapan anak SYTM
sejumlah Rp 5.000,00
dan juga diberi uang
saku Rp 5.000,00.
Karena ia pulang sore,
siang hari ia diberi nasi
oleh kakaknya. Tapi
hanya sampai Jumat
karena Sabtu Minggu
libur.
tahun dan hanya
menggendong belanjaan
batik yang sedikit
jumlahnya.
Pendapatan SYTM
digunakan untuk membeli
beras dan memberi uang
saku bagi anaknya. Setiap
Senin sampai Jumat anak
SYTM diberi sarapan
seharga Rp 5.000,00 dan
uang saku seharga Rp
5.000,00. Karena pulang
sore, siang hari anak
SYTM diberi bekal nasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
suami sama anak-anak kan ya Bu?
Ya… ya intine kerjasama. Nanti, bapaknya
buat apa… karena kan kalau di kampung
itu, biasanya ada… yang terberat itu sosial
Mas. E sosial… nanti kalau ada hajatan,
sosial kalau nanti ada orang sakit, kan
kalau kampung itu kan biasanya bareng-
bareng jenguk, itu. Kalau kampung itu
beratnya sosialnya. Kalau buat makan
doang itu, insyaallah cukuplah. Karena
ada santunan itu, jadi nggak bisa di…
dihemat. Tapi walaupun susah, tapi aku
seneng kok Mas. Seneng sebagai
perempuan itu bisa bekerja, cari uang itu
seneng. Nggak susah, nggak. Kalau saya
nggak bisa cari uang, malah susah. Kan itu
kalau perempuan memberi tanggungan
laki-laki kan kasian toh, iya to, nanti ndak
mesakke laki-laki. Biasanya kan yo,
gimanalah wong lanang… njuk perempuan
cuma di rumah kan yo mesakke to. Kan
Mbaknya dikirim nasi. Itu
sampai sore. Tapi cuma
sampai Jumat. Sabtu
Minggu libur.
Ya intine (intinya)
kerjasama.
Nanti, bapaknya buat apa.
Kalau di kampung itu,
yang terberat itu sosial.
Kalau ada hajatan, orang
sakit, kalau kampung itu
kan biasanya bareng-
bareng jenguk.
Kalau buat makan doang,
insyaallah cukup. Karena
SYTM bekerja sama
dengan suami dalam
membayar tanggungan.
Penghasilan suami
SYTM digunakan untuk
membayar santunan
sosial. Di kampung yang
terberat adalah masalah
sosial karena saat ada
hajatan atau orang sakit,
dijenguk bersama oleh
orang kampung.
Penghasilan SYTM dan
suami cukup jika hanya
untuk makan.
SYTM senang bisa
bekerja dan tidak merasa
susah. Bagi SYTM,
Penghasilan SYTM dan
suami cukup jika hanya
untuk makan sehingga
mereka bekerjasama
dalam membayar
tanggungan. Penghasilan
suaminya untuk
membayar santunan
sosial di kampung,
misalnya saat ada hajatan
atau orang sakit.
Kendati demikian, SYTM
senang bisa bekerja dan
justru merasa susah jika
tidak dapat mencari uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
kalau biasanya perempuan itu bisa cari
uang kan itu namanya sodaqoh kepada
laki-laki kan. Itu prinsip saya. Saya
nggak… pokoknya nggak pernah di
rumahlah saya. Kalau saya memang ada
keperluan apa, saya baru di rumah. Tapi
kalau nggak ada ya saya pengen lungo
terus. Pokoknya saya ingin membantu lah,
ben cukup.
ada santunan itu, jadi
nggak bisa dihemat.
Tapi walaupun susah, aku
seneng kok sebagai
perempuan bisa bekerja,
cari uang. Nggak susah.
Kalau nggak bisa cari
uang, malah susah. Kalau
perempuan memberi
tanggungan laki-laki kan
kasian laki-laki. Kalau
perempuan bisa cari uang
kan namanya sodaqoh
kepada laki-laki. Itu
prinsip saya.
Pokoknya nggak pernah
di rumahlah saya. Kalau
ada keperluan, saya baru
di rumah. Tapi kalau
nggak ada, saya pengen
lungo (pergi) terus.
justru susah jika dirinya
tidak dapat mencari
uang. Prinsip SYTM,
mencari uang adalah
sodaqoh-nya kepada
suami.
SYTM tidak pernah di
rumah kecuali ada
keperluan.
SYTM membantu suami
bekerja agar cukup
membiayai hidup.
Baginya, mencari uang
adalah sodaqoh kepada
suami. Ia bekerja agar
cukup membiayai hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
Berarti Ibu kan jarang di rumah… Itu
kalau hubungan sama anak-anak
bagaimana Bu?
Ya itu kan kalau malam. Sore. Tapi kalau
Sabtu Minggu dia… dia mau ikut ke Jogja
ya saya ajak. Dia kan kepingin, pengen
dolan mana ya saya antar aja. Saya
sambil kerja, ndak… ndak khusus nganter
itu. Cuma mantau. Dia jalan-jalan sendiri,
kan dia udah tau jalan. Orang-orang sini
juga udah tau dia anak saya, intine wes
terbiasa.
Pokoknya saya ingin
membantu lah, ben cukup
(biar cukup).
Ya kalau malam. Sore.
Tapi kalau Sabtu Minggu
dia mau ikut ke Jogja ya
saya ajak. Dia pengen
dolan mana ya saya antar
aja (dia mau main ke
mana ya saya antar saja).
Saya sambil kerja, ndak
khusus nganter itu. Cuma
mantau. Dia jalan-jalan
sendiri, kan dia udah tau
jalan. Orang-orang sini
SYTM berinteraksi
dengan anak-anaknya
pada sore hingga malam
hari.
Jika Sabtu Minggu anak
SYTM mau ikut ke
pasar, SYTM
mengantarnya. SYTM
sambil bekerja. Anak
SYTM jalan-jalan
sendiri karena sudah
tahu jalan dan orang-
orang tahu bahwa dia
anak SYTM.
SYTM berinteraksi
dengan anak-anaknya
sore dan malam hari.
Namun, jika anak mau
ikut ke pasar, SYTM
mengantar sambil
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
Bagaimana kalau hubungan dengan
suami Bu?
Sama suami ya… itu ya kadanglah,
namanya perempuan itu kalau nggak
curhat, nggak apa… kalau nggak
mengeluarkan sama orang lain itu
biasanya pusing. Namanya keluarga itu
kan harus, usaha harus… meeting-lah.
Dari pikiran yang kalut itu, saya sering
anu… kalau Bapak capek ya sore, maghrib
itu sudah di rumah, habis ke Masjid itu ya
ngobrol-ngobrol, keluar cari makan. Terus
nanti kalau saya senengnya di deket rel,
kereta api itu terus nanti ngobrol. Ya kan
nggak harus mewah.
juga udah tau dia anak
saya, intine wes terbiasa
(intinya sudah terbiasa).
Sama suami ya
kadanglah, namanya
perempuan itu kalau
nggak curhat sama orang
lain itu biasanya pusing.
Namanya keluarga itu
kan harus meeting-lah.
Dari pikiran yang kalut
itu, saya sering…
Kalau Bapak capek ya
sore, maghrib itu sudah di
rumah, habis ke Masjid
itu ya ngobrol-ngobrol,
keluar cari makan. Saya
senengnya di deket rel
kereta api terus ngobrol.
SYTM terkadang curhat
dengan suami. Jika tidak
curhat, SYTM akan
pusing.
Menurut SYTM,
keluarga harus
berkumpul.
Suami SYTM sudah di
rumah pada sore hari
jika capek. Setelah dari
Masjid, SYTM dan
suami akan mencari
makan di luar dan
ngobrol. Tempat favorit
SYTM adalah dekat rel
kereta.
Menurut SYTM, keluarga
harus berkumpul. Oleh
karena itu, biasanya ia
curhat dengan suami
sepulang dari Masjid di
dekat rel kereta api.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
Terus, Bu, kalau di Pasar Bringharjo
itu kan banyak buruh gendongnya. Itu
sering ada masalah nggak?
Sering. Sering, nanti kalau ada donatur
ngasih kan, saya sebagai pengurus kan…
itu biasanya, cenderungnya sama pengurus
itu sering diuneki sama anggota kan, dia…
nggak bisa… misalkan, anggota 200 lebih,
tapi yang ngasih kan 100, berarti kan,
menimbulkan kecemburuan kan. Nah itu
nanti membuat masalah… ya, masalah.
Tapi kalau kelompok kami nggak ada
masalah, ya cuma itu-itu aja.
Ya kan nggak harus
mewah.
Sering.
Nanti kalau ada donatur
ngasih kan, saya sebagai
pengurus biasanya sering
diuneki (diberi keluhan)
sama anggota.
Misalkan, anggota 200
lebih, tapi ngasih 100,
berarti kan, menimbulkan
kecemburuan kan. Nah
itu nanti membuat
masalah… Tapi kalau
kelompok kami nggak
Buruh gendong
Bringharjo sering
bermasalah.
Biasanya anggota buruh
gendong mengeluh pada
pengurus ketika ada
donasi.
Jika ada donasi yang
tidak cukup, akan
menimbulkan
kecemburuan.
Buruh gendong
Bringharjo biasanya
saling cemburu jika ada
donasi yang tidak cukup
bagi semua anggota,
sehingga anggota buruh
gendong mengeluh pada
pengurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
Oh berarti kelompoknya ada banyak ya
Bu?
Kalau kelompok kami itu… kalau dalam
kelompok, itu kan dalam sosial kan, mesti
itu ono cemburune. Tapi kalau dalam
kelompok ada hal, itu nggak. Ya biasalah,
misalkan anggota pinjem, karena
pengadilan di kelompok kami itu, memang
pinjem itu harus satu bulan, ngasih kan,
nanti kalau anggota ada yang perlu,
apakah penting buat apa itu ya, gitu. Cuma
masalahnya itu tadi, kalau yang lain
nggak.
ada masalah, ya cuma itu-
itu aja.
Kalau dalam kelompok,
itu kan dalam sosial kan,
mesti itu ono cemburune
(pasti ada cemburunya).
Tapi kalau dalam
kelompok ada hal, itu
nggak.
Ya biasalah, misalkan
anggota pinjem, karena
pengadilan di kelompok
kami itu, memang pinjem
itu harus satu bulan,
ngasih kan, nanti kalau
anggota ada yang perlu,
apakah penting buat apa
itu ya, gitu. Cuma
masalahnya itu tadi, kalau
Dalam kelompok buruh
gendong, sebagai
kelompok sosial, pasti
ada cemburunya.
Misalkan ada anggota
buruh gendong yang
meminjam uang,
maksimal satu bulan,
harus diberikan.
Buruh gendong
Dalam kelompok buruh
gendong, ada
kecemburuan, misalnya
perihal peminjaman uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
Kalau rebutan gendong gitu Bu?
Kayaknya nggak kalau di sini. Eh, ya… ya
cuma dari rasa hatilah. Nanti kalau
misalkan aku udah gendong, ya itu… biar
mboknya yang gendong, lainnya dapat
uang gitu. Cuma gitu aja. Kalau langganan
ya, kalau belum ketemu pelanggan yo
ndak dikasihkan orang to. Kan sekarang
pakai HP… pakai HP, “Kamu berangkat
nggak? Kalau nggak saya cari orang,
kayak gitu. Tapi kalau berangkat ya…
tunggu.” Tapi yang bisa HP-nan. Kalau
nggak bisa ya cuma disampaikan aja ke
temennya, “Eh mau ibumu blonjo, mau
diangketin.”, kalau nggak ya pakai HP.
yang lain nggak.
Kayaknya nggak kalau di
sini. Ya cuma dari rasa
hatilah. Nanti kalau
misalkan aku udah
gendong, biar mboknya
(ibunya) yang gendong,
lainnya dapat uang gitu.
Kalau langganan ya,
kalau belum ketemu
pelanggan yo ndak
dikasihkan orang to. Kan
sekarang pakai HP,
“Kamu berangkat nggak?
Kalau nggak saya cari
orang, kayak gitu. Tapi
kalau berangkat ya…
tunggu.” Tapi yang bisa
Bringharjo tidak saling
merebut gendongan.
Misalnya sudah
menggendong, biar
buruh gendong lain yang
menggendong dan
mendapatkan uang.
Pelanggan juga tidak
menggunakan jasa orang
lain jika buruh gendong
langganannya berangkat
ke pasar. Tapi jika buruh
gendong langganannya
tidak datang, akan
diberikan kepada orang
lain. Buruh gendong
dapat dihubungi via HP
atau tidak pesan ke
temannya.
Buruh gendong
Bringharjo tidak saling
merebut gendongan.
Mereka saling mengalah.
Pelanggan juga hanya
akan menggunakan jasa
buruh gendong lain jika
buruh gendong
langganannya tidak ke
pasar. Buruh gendong
langganan dapat
dihubungi via HP atau
dengan menitipkan pesan
pada buruh gendong lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
Bu, saya masih bingung soal kelompok-
kelompok tadi. Jadi di sini semuanya di
bawahnya YASANTI ya?
Ya memang di sini penasihatnya itu
YASANTI semua. Itu kan yang
menjadikan organize. Kalau dari sesi
kelompok itu ya YASANTI juga. Itu
kan… YASANTI pernah nyekolahin. Saya
pernah di situ loh Mas, Sekolah
Kepemimpinan Buruh Gendong.
Yang deket Bumijo itu ya Bu?
HP-nan. Kalau nggak
bisa ya cuma
disampaikan aja ke
temennya, “Eh mau
ibumu blonjo, mau
diangketin.” (eh tadi
ibumu belanja, mau
diangkatin), kalau nggak
ya pakai HP.
Ya memang penasihatnya
itu YASANTI. Kalau sesi
kelompok itu ya
YASANTI juga.
YASANTI pernah
nyekolahin. Saya pernah
di situ loh Mas, Sekolah
Kepemimpinan Buruh
Gendong.
Penasihat kelompok
buruh gendong adalah
YASANTI. YASANTI
tersebut juga mendidik
buruh gendong di
Sekolah Kepemimpinan
Buruh Gendong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
Iya. Itu kan saya baru… e saya kan
sekolah itu juga. Dua tahun loh Mas saya
sekolah.
Wah, di sana belajar apa saja Bu?
Ya itu kan memahami tentang… hak-hak
diri sendiri. Yo… apa itu namanya…
HAM, hukum-hukum, njuk kesehatan,
njuk sama apa itu, advokasi, e…
bagaimana nego sama pemerintah. Saya
sampai di Jakarta juga loh Mas, jadi saya
ketemu e… ketemu Menteri Tenaga Kerja.
E… apa, buruh gendong cuma minta
perlindungan, pengakuan kalau buruh
gendong itu ada, upah layak, ya sama
jaminan kesehatan. Saya sampai Jakarta
satu minggu, sepuluh hari. Ya di sana…
intinya… gimana kalau di sini… namanya
apa Mas, unjuk rasa itu namanya apa?
Iya.
Saya kan sekolah itu juga.
dua tahun.
Ya itu kan memahami
tentang… hak-hak diri
sendiri. Yo… apa itu
namanya… HAM,
hukum-hukum, njuk
kesehatan, njuk sama apa
itu, advokasi, e…
bagaimana nego sama
pemerintah.
Saya sampai di Jakarta
juga loh Mas, jadi saya
ketemu e… ketemu
Menteri Tenaga Kerja.
Sekolah Kepemimpinan
Buruh Gendong
mengajarkan
pemahaman tentang hak-
hak diri, HAM, hukum-
hukum, advokasi dan
negosiasi dengan
pemerintah.
SYTM sampai ke
Jakarta, bertemu Menteri
Tenaga Kerja.
Buruh gendong meminta
perlindungan,
pengakuan, upah layak,
dan jaminan kesehatan.
Sekolah Kepemimpinan
Buruh Gendong tersebut
berada di Bumijo.
SYTM juga bersekolah di
sana selama dua tahun.
Sekolah Kepemimpinan
Buruh Gendong
mengajarkan pemahaman
HAM, advokasi, dan
negosiasi dengan
pemerintah. SYTM ke
Jakarta untuk mengikuti
demo bersama buruh
perempuan seluruh
Indonesia kepada Mentri
Tenaga Kerja. Mereka
meminta perlindungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
Demo. Ya… demo, itu. E… sak… seluruh
dunia, eh seluruh Indonesia, aa… buruh
perempuan itu datang itu… jambore.
Bu, terus sesama buruh gendong itu
pernah berantem gitu nggak, karena
persaingan yang ketat?
Nggak pernah e.
Kalau antara buruh gendong
perempuan dan laki-laki gitu Bu?
Oh itu kan udah punya langganan sendiri-
sendiri. Akur… kan namanya “Sayok
Rukun”.
Buruh gendong cuma
minta perlindungan,
pengakuan kalau buruh
gendong itu ada, upah
layak, sama jaminan
kesehatan.
Saya sampai Jakarta satu
minggu, sepuluh hari.
Demo. Seluruh Indonesia,
buruh perempuan itu
datang.
Nggak pernah.
Itu kan udah punya
langganan sendiri-sendiri.
Akur.
SYTM di Jakarta
sepuluh hari untuk demo
dengan buruh
perempuan seluruh
Indonesia.
pengakuan, upah layak,
dan jaminan kesehatan.
Sesama buruh gendong
tidak pernah berantem.
Buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
Tapi, kalau cemburu-cemburu itu yo
ada ya Bu.
Ada. Misal, saya dapet sembako, temenku
nggak dapet, itu kan udah… sak-sak e le
ngomong.
Ngomong di belakang gitu ya Bu?
Iya. Tapi ya cuma gerundungan.
Ibu sendiri pernah mengalami?
Saya sering ngalah. Aku nggak dapet
nggak apa-apa. Rejeki udah diatur.
Tapi kan nganu Bu, dongkol ning jero
ati?
Nggak. Kalau saya nggak Mas. Kan saya,
Ada.
Misal, saya dapet
sembako, temenku nggak
dapet, itu udah sak-sak e
le ngomong (seenaknya
kalau bicara).
Saya sering ngalah.
Aku nggak dapet nggak
apa-apa. Rejeki udah
diatur.
Nggak.
Walaupun saya buruh
SYTM tidak dongkol
jika tidak mendapatkan
sembako.
SYTM pernah mendapat
hadiah umroh karena
perempuan dan laki-laki
sudah punya pelanggan
sendiri sehingga akur.
Sesama buruh gendong
saling cemburu. Misalnya
yang satu mendapat
sembako dan yang lain
tidak, maka akan saling
membicarakan.
SYTM sering mengalah
saat pembagian sembako.
SYTM tidak dongkol jika
tidak mendapatkan
sembako, asal anggotanya
mendapatkan bagian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
walaupun saya buruh gendong, tapi saya
udah pernah ke tanah suci loh Mas. Ya, itu
saya dapat hadiah dari Trans7, itu aspirasi
saya, karena saya bisa merangkul anggota,
temen-temen untuk mengajak pengajian,
bagaimana untuk ngemong anggota,
caranya gimana. Saya udah… intinya saya
udah… ada hatilah, walaupun aku…
nggak punya. Saya rumah aja nggak
punya, Mas. Saya cuma… ngontrak. Tapi
saya memang… jiwa saya memang… saya
nggak dapet ya nggak papa, yang penting
anggota saya dapet, gitu.
Ke tanah sucinya kapan itu Bu?
gendong, tapi saya udah
pernah ke tanah suci loh.
Saya dapat hadiah dari
Trans7, karena saya bisa
merangkul anggota,
temen-temen untuk
pengajian, bagaimana
untuk ngemong
(mengasuh) anggota.
Intinya saya ada hatilah,
walaupun aku nggak
punya. Saya rumah aja
nggak punya. Saya Cuma
ngontrak. Tapi jiwa saya
memang… saya nggak
dapet ya nggak papa,
yang penting anggota
saya dapet.
mampu merangkul
anggota buruh gendong
untuk pengajian dan
mengasuh mereka.
SYTM mengaku sebagai
orang yang memiliki
hati meski dirinya
adalah orang yang tidak
punya. Dirinya tidak
masalah tidak mendapat
sembako, asal
anggotanya dapat.
meski ia sendiri tidak
memiliki apa-apa. Karena
kemampuannya
mengasuh anggota
tersebut, SYTM pernah
mendapat hadiah umroh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
Umroh. Tahun… 2015. Ya… saya sama
Jupe. Disana temennya Jupe, terus… tapi
dia dulu baru… baru habis operasi apa itu,
serviks. Ee… di sana saya sama Jupe, saya
tidur sama Jupe loh. Terus akhirnya Mbak
Jupe kan opname… itu sakitnya kambuh
lagi kan. Kasian e Mas, orangnya baik loh.
Saya udah tahu benar… saya udah satu
kamar, tak pijeti barang loh Mbak itu…
Mbak Jupe minta pijet sama saya, “Kok
enak pijetan Ibu”, saya suruh mijeti.
Wah berapa banyak Bu yang berangkat
Umroh?
E… saya cuma… di sini, kebetulan dari
buruh gendong cuma saya sendiri. Nah
itu… dari Trans7. Lalu di sana ketemu
Mbak Jupe itu. Ketemunya di sana, ya satu
pesawat og. Seneng loh Mas, kalau di sana
Tahun 2015. Saya sama
Jupe. Dia dulu baru habis
operasi serviks. Saya
tidur sama Jupe loh.
Terus akhirnya Mbak
Jupe sakitnya kambuh
lagi kan. Kasian Mas,
orangnya baik. Saya udah
tahu benar… saya satu
kamar, tak pijeti barang
(pula). Mbak Jupe minta
pijet sama saya, “Kok
enak pijetan Ibu”, saya
suruh mijeti.
Kebetulan dari buruh
gendong cuma saya
sendiri. Lalu di sana
ketemu Mbak Jupe itu.
Satu pesawat.
Hanya SYTM buruh
gendong yang berangkat
umroh. Ia satu pesawat
dengan Jupe.
SYTM merasa senang.
Bagi SYTM, dunia tidak
penting, yang penting
SYTM berangkat umroh
tahun 2015 bersama artis
Julia Perez.
SYTM merasa senang
menjadi satu-satunya
buruh gendong yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
691
itu memang dunia ap… kalau di sini ini
dunia apa Mas namanya… itu apa toh…
sek penting kan buat sangu besok aja.
Kalau di sini kan… apa ya, cuma mampir
ngombe, ya. Cuma mampir minum aja.
Kan masih lama di sana. Tapi saya itu
nganu, gimana ya Mas, saya itu di sini,
aku ra ndue rapopo, yang penting aku
besok sugih di akhirat. Gitu aja.
Oh ya, Ibu kan tadi sempat bilang
bahwa Ibu sering cerita-cerita ke suami,
itu biasanya cerita apa aja Bu?
Ya cerita… misal, itu… aku kan sering
ngomong, aku di buruh gendong, aku
dapat jabatan pengurus. Saya sering cerita
Seneng loh Mas.
Dunia itu apa toh… sek
penting kan buat sangu
besok aja (yang penting
bekal di kemudian hari).
Kalau di sini kan cuma
mampir minum aja. Kan
masih lama di sana. Tapi
saya itu, aku ra ndue
rapopo, yang penting aku
besok sugih di akhirat
(saya nggak punya, tidak
apa-apa, yang penting
saya kaya di akhirat).
Ya cerita… Aku di buruh
gendong dapat jabatan
pengurus.
adalah bekal untuk
kemudian hari.
SYTM tidak masalah
menjadi orang yang
tidak punya, asal ia kaya
di akhirat kelak.
Dengan suami, SYTM
bercerita mengenai
permasalahan yang
dihadapinya sebagai
pengurus.
Suami menasihati
SYTM untuk mengalah,
berangkat umroh dan
dapat bertemu Jupe.
Baginya, tidak masalah
jika di dunia sekarang ia
menjadi orang tidak
memilki apapun.
Baginya, yang penting ia
memiliki bekal yang
membuatnya kaya di
akhirat kelak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
gini… ya dia selalu menasihati… ya kalau
memang itu yang dipermasalahkan, ya
kowe ngalah. Wes rasah entuk rapopo, sek
penting anggotane entuk. Suami sering
menasehati gitu. Tapi kalau masalah
ekonomi ya memang, saya ekonominya
rendah Mas, tapi aku bersyukur… saya
bisa, gimana ya, di… bisa hidup sehari-
hari, bisa nyekolahin anak itu saya sudah
bersyukur. Kalau namanya kekayaan itu
apa toh Mas, sek penting saya beramal. Itu
nasihat dari suami saya, “Kalau misalkan
cari uang hati-hati, nggak usah ngoyo-
ngoyo”, gitu kalau nasihati saya.
Dia selalu menasihati…
kalau memang itu yang
dipermasalahkan, ya
kowe ngalah. Wes rasah
entuk rapopo, sek penting
anggotane entuk (Ya
kamu ngalah. Nggak usah
dapat nggak apa, yang
penting anggotanya
dapat). Suami sering
menasehati gitu.
Tapi kalau masalah
ekonomi ya memang,
saya ekonominya rendah,
tapi aku bersyukur bisa
hidup sehari-hari, bisa
nyekolahin anak itu saya
sudah bersyukur.
Kalau namanya kekayaan
itu apa toh Mas, sek
tidak apa-apa tidak
mendapat donasi, asal
anggota mendapatkan.
SYTM bersyukur bisa
hidup sehari-hari dan
menyekolahkan anaknya
meskipun ekonominya
rendah.
SYTM tidak
mempedulikan
kekayaan, asal ia bisa
beramal.
SYTM menceritakan
kepada suaminya
permasalahan yang
dihadapinya selaku
pengurus. Suami SYTM
menasihatinya untuk
mengalah dengan anggota
terkait pembagian donasi,
serta jangan memaksakan
diri dalam bekerja.
SYTM bersyukur bisa
hidup dan
menyekolahkan anaknya
meskipun kondisi
perekonomiannya rendah.
Baginya, yang penting
adalah dapat beramal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
Terus, bagaimana Ibu menanggapi
buruh gendong yang saling iri dan
saling menyindir?
Ya saya cuma ngomong gini, “Besok, lain
kali, gantian. Gantian. Nggak usah do
kakehan marah, nggak usah nesu. Nesu ki
entuke opo toh? Besok lain kali ada, masih
ada rejeki besok dikasih. Kalau yang,
simbok ini udah, sekarang udah, besok
gantian nggak dapet nanti dapet”. Udah,
kayak gitu aja. Kalau biasanya mengajak
penting saya beramal
(yang penting saya
beramal).
Itu nasihat dari suami
saya, “Kalau misalkan
cari uang hati-hati, nggak
usah ngoyo-ngoyo (nggak
usah memaksakan diri)”,
gitu kalau nasihati saya.
Ya saya cuma ngomong
gini, “Besok gantian.
Nggak usah do kakehan
marah, nggak usah nesu.
Nesu ki entuke opo toh
(Tidak perlu kebayakan
marah. Marah itu
dapatnya apa sih? Masih
ada rejeki besok dikasih.
Suami SYTM
menasihatinya agar tidak
memaksakan diri saat
mencari uang.
SYTM menanggapi
buruh gendong yang
saling iri dan saling
menyindir dengan
berkata, “Nanti gantian.
Tidak perlu marah.
Marah itu dapatnya apa
sih? Masih ada rejeki
nanti”.
SYTM mengajak buruh
gendong yang saling iri
dan saling menyindir
untuk tidak marah dan
bergantian mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
pengajian itu, biasanya sebulan itu saya
keliling Mas, setiap anggota saya dekati,
“Bu besok pengajian”, terus saya
ngomongnya gini, “Kerja itu nggak ada
batasnya, sambil mengaji, besok nduwe
sangu ning surgo.”, gitu aja saya. Setiap
anggota tak deketin, tak demuk, tak
pegangin pundaknya. “Dek, besok
pengajian. Mangkat nggih”. “Nggih”.
Kalau setiap Minggu Pon itu banyak loh,
di aula lantai 3 itu, di dinas. Ramai banget.
Kalau yang, simbok (ibu)
ini sekarang udah, besok
gantian”.
Kalau biasanya mengajak
pengajian itu, saya
keliling Mas, setiap
anggota saya dekati, “Bu
besok pengajian”, terus
saya ngomongnya gini,
“Kerja itu nggak ada
batasnya, sambil mengaji,
besok nduwe sangu ning
surgo (kelak punya bekal
di surga)”. Setiap anggota
tak deketin, tak demuk
(pegang), tak pegangin
pundaknya. “Dek, besok
pengajian. Mangkat nggih
(berangkat ya)”. “Nggih
(iya)”.
Kalau setiap Minggu Pon,
SYTM mengajak satu
per satu anggotanya
untuk pengajian,
sembari berkata, “Kerja
tidak ada batasnya.
Sambil mengaji, agar
mendapat bekal untuk di
surga”.
Pengajian diadakan
setiap Minggu Pon di
dinas, aula Pasar
Bringharjo lantai 3.
rejeki. SYTM juga
mengajak anggota
paguyubannya untuk
mengikuti pengajian agar
memperoleh bekal untuk
di surga kelak. Pengajian
yang diakan setiap
Minggu Pon di Dinas,
Pasar Bringharjo tersebut,
sangat ramai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
Itu semuanya sudah masuk kelompok
ya Bu?
Itu yang masuk pengajian itu kelompok
semua. Kalau berdiri sendiri itu karena
belum masuk kelompok. Kalau…
biasanya, kalau yang ikut pengajian itu
udah masuk kelompok. Dulu saya nganu
loh, Mas, jadi ketua itu… itu saya pernah
lengser jabatan. Akhirnya saya dipilih lagi,
dari anggota. Saya 2015 itu sebenernya
saya udah lengser. Tapi karena… aku
nggak tahu kok aku… mereka masih
memilih lagi… jadi ya saya ya berat… tapi
ya… wong saya yo misal, saya baru
mengurus apa, itu kan teman-teman udah
banyak yang gendong, saya belum. Tapi
di aula lantai 3 itu, di
dinas. Ramai banget.
Yang masuk pengajian itu
kelompok semua. Kalau
berdiri sendiri itu karena
belum masuk kelompok.
Biasanya yang ikut
pengajian itu udah masuk
kelompok.
Saya pernah lengser
jabatan. Akhirnya saya
dipilih lagi, dari anggota.
Saya 2015 itu sebenernya
saya udah lengser. Tapi
karena mereka masih
memilih lagi… jadi ya
Pengajian tersebut
sangat ramai.
Buruh gendong yang
berdiri sendiri biasanya
belum masuk anggota.
Tetapi yang ikut
pengajian biasanya
sudah anggota semua.
SYTM sebenarnya
sudah pernah menjadi
ketua dan lengser tahun
2015. Namun, ia dipilih
kembali.
SYTM merasa berat
Ada buruh gendong yang
belum menjadi anggota
kelompok. Namun, yang
ikut pengajian biasanya
sudah anggota.
Sebelumnya, SYTM
sudah pernah menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
saya nggak papa lah, nanti aku dapat yang
lain. E… itu kan mungkin karena
kesabaran saya, dan saya bisa ngemong
anggota kan mungkin anggota bisa
nyaman kan, kalau saya yang memegang.
Terus akhirnya dia memilih lagi. Aku
sampe nangis loh Mas, Ya Allah, “kenapa
kok aku dipilih lagi”, gitu loh.
saya ya berat… tapi ya…
wong saya yo misal
(orang saya ya misalnya),
saya baru mengurus apa,
itu kan teman-teman udah
banyak yang gendong,
saya belum. Tapi saya
nggak papa lah, nanti aku
dapat yang lain.
Itu mungkin karena
kesabaran saya, dan saya
bisa ngemong
(mengasuh) anggota,
mungkin anggota bisa
nyaman kan, kalau saya
yang memegang. Terus
akhirnya dia memilih
lagi.
Aku sampe nangis loh
Mas, Ya Allah, “kenapa
kok aku dipilih lagi”, gitu
karena saat ia mengurus
sesuatu sebagai ketua,
teman-temannya sudah
menggendong dan ia
belum. Namun ia
berpikir nanti ia akan
mendapat gendongan
lain.
SYTM berpikir bahwa
mungkin ia dipilih
kembali karena sabar
dan bisa mengasuh
sehingga anggota
menjadi nyaman.
SYTM sampai menangis
saat dipilih kembali.
ketua dan turun jabatan
tahun 2015. Ia sempat
terharu saat dipilih
kembali. Menurutnya, ia
dipilih karena sabar dan
mampu mengasuh
anggota-anggotanya.
Namun, SYTM merasa
berat karena harus
terlambat menggendong
ketika mengurus urusan
ketua. Namun ia berpikir
bahwa nanti ia akan
mendapat gendongan
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
Selamat ya Bu. Hehe. Ini masa
jabatannya berapa tahun Bu?
5 tahun. Iya… Sampai 2020. Tapi kadang
saya nganu e Mas, kalau misalkan ada
anggota yang ngeyel tuh kadang saya
pengen mengundurkan diri. Tapi yo tak
pikir-pikir, “Untuk apa to aku
mengundurkan diri? Berarti aku
menyerah”.
Kalau Ibu baru dongkol sama anggota
yang ngeyel, Ibu biasanya bagaimana?
loh.
5 tahun. Sampai 2020.
Tapi kadang misalkan ada
anggota yang ngeyel
(tidak patuh), saya
pengen mengundurkan
diri. Tapi yo tak pikir-
pikir, “Untuk apa to aku
mengundurkan diri?
(Tapi dipikir-dipikir,
untuk apa saya
mengundurkan diri?)
Berarti aku menyerah”.
“Nek (Jika)… ya nek
(jika) memang aku tidak
Masa jabatan SYTM
sebagai ketua adalah 5
tahun, hingga 2020.
Terkadang saat ada
anggota yang tidak
patuh, SYTM ingin
mengundurkan diri,
tetapi dia berpikir untuk
apa mengudurkan diri,
berarti ia menyerah.
Masa jabatan SYTM
sebagai ketua berakhir
pada 2020. Terkadang, ia
ingin mengundurkan diri
saat ada anggota yang
tidak patuh. Namun, ia
berpikir bahwa
mengundurkan diri
berarti menyerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
818
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
Oh saya ya… “Nek… ya nek memang aku
tidak dibutuhkan jadi ketua, aku ki tidak
adil, ya monggo aku dilengserke nggak
papa”. Gitu sih Mas, ke temen-temen.
Tapi dia sering diem e, nggak mau njawab.
“Kalau memang aku itu nggak bisa adil,
jadi ketua. Kalau misalnya aku ki
keberatan anggota untuk menerima
hasilnya, mending lengser to”. Tapi ya dia
sering nggak jawab e. Njuk dia malah
bilang gini, “Njuk sopo sing arep genti?”.
Gitu. “Siapa yang mau ganti?”. Yo ada
juga anggota yang, “Kalau nganu, Mbak
SYT tuh orangnya… gimanalah”, karena
dia seneng sama aku. “Makane dadi ketua
dipilih meneh, karena Mbak SYT bisa
ngemong.” Tapi kan aku kadang gak
sadar, liyane anggota ada yang gitu-gitu,
aku kan jadi jenuh toh Mas, pengen
mengundurkan diri. Tapi sopo sing arep
ganti?
dibutuhkan jadi ketua,
aku ki tidak adil, ya
monggo aku dilengserke
nggak papa (saya tidak
adil, silahkan saya
dilengser, tidak apa-
apa)”. Gitu sih, ke temen-
temen. Tapi dia sering
diem e, nggak mau
njawab. “Kalau memang
aku itu nggak bisa adil,
jadi ketua. Kalau
misalnya aku ki
keberatan anggota untuk
menerima hasilnya,
mending lengser to (kalau
anggota keberatan
menerima keputusanku,
mending saya lengser)”.
Tapi ya dia sering nggak
jawab e. Njuk dia malah
SYTM mempersilahkan
anggota untuk
melepaskan jabatannya
apabila ia tidak
diperlukan atau
dipandang tidak adil
sebagai ketua. Namun,
anggota yang tidak patuh,
tidak menanggapi
tantangan dari SYTM
tersebut. Anggota
tersebut malah berkata
nanti siapa yang mau
menggantikan SYTM?
Ada pula anggota yang
senang dengan SYTM
dan mengatakan bahwa ia
terpilih lagi karena
mampu mengasuh
anggota. SYTM kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
bilang gini, “Njuk sopo
sing arep genti? (Dia
malah berkata, lalu siapa
yang mau mengganti?)”.
Gitu.
“Siapa yang mau ganti?”.
Yo ada juga anggota
yang, “Kalau nganu,
Mbak SYT tuh
orangnya… gimanalah”,
karena dia seneng sama
aku. “Makane dadi ketua
dipilih meneh, karena
Mbak SYT bisa ngemong.
(Makanya dipilih lagi jadi
ketua, Mbak SYTM bisa
mengasuh)”
Tapi kan aku kadang gak
sadar, liyane (lainnya)
anggota ada yang gitu-
gitu, aku kan jadi jenuh
ingin mengundurkan diri
sebagai ketua, tetapi
bingung siapa
penggantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
Terus Bu, misalnya Ibu tahu salah satu
anggota bermasalah, membuat
kesalahan, atau bahkan tindakan
kriminal, apa yang Ibu lakukan?
Disuruh… diajak ke Sentong. Kan ini buat
memecahkan masalah, temen ke temen.
Nanti biar masalahnya apa, nanti biar
diakurke. Tapi kalau pengurus nggak
mampu untuk… misalkan untuk…
misalkan ngakurke, ngakuker gak bisa ya
baru nanti YASANTI yang turun.
Biasanya masalah yang paling berat apa
sih Bu?
toh Mas, pengen
mengundurkan diri. Tapi
sopo sing arep ganti?
(Tapi siapa yang mau
menggantikan?)
Diajak ke Sentong. Kan
ini buat memecahkan
masalah, temen ke temen.
Masalahnya apa, nanti
biar diakurke (diakurin).
Tapi kalau pengurus
nggak mampu ngakuker
(mengakurkan), nanti
YASANTI yang turun.
Ya misalkan di sini
Saat ada anggota yang
bermasalah, SYTM akan
mengajaknya ke Sentong,
kemudian diakurkan
dengan orang yang
bermasalah dengan
anggota tersebut. Jika
SYTM tidak mampu,
YASANTI turun tangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
Ya misalkan di sini begini, nanti di sana
tambah, itu kan bisa jadi masalah sama
temen. Itu yo sering. Nanti ya tak ajak ke
Sentong aja. Maksudnya, “ngapain kok
kamu ngomong ini… ngomong ini?” Nanti
yo, “Bener ora?”. Akurke kan, nanti semua
diajak ke sini, biar akur.
Oh jadi biasanya masalahnya muncul
dari omongan ya Bu. Tapi di sini
pernah nggak Bu, saling memaki gitu
antarburuh gendong?
Wah kalau itu banyak. Banyak.
begini, nanti di sana
tambah, kan bisa jadi
masalah sama temen. Itu
yo sering (Itu ya sering).
Nanti ya tak ajak ke
Sentong aja. Maksudnya,
“ngapain kok kamu
ngomong ini… ngomong
ini?” Nanti yo, “Bener
ora? (Nanti ya, bener
nggak?)”. Akurke
(diakurin) kan, nanti
semua diajak ke sini, biar
akur.
Banyak.
Rebutan gendongan.
Masalah terberat adalah
masalah dengan sesama
buruh gendong karena
omongan yang berbeda-
beda. SYTM biasanya
mengklarifikasi pada
yang bersangkutan dan
mengakurkan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
Biasanya gara-gara apa Bu?
Ya gara-gara gendongan. Rebutan.
Tapi hanya sebatas memaki Bu?
Iya. Nggak njuk cakar-cakaran, nggak. Ya
cuma omongan tok, nanti besok udah akur.
Kalau orang pasar itu kan mulutnya
ember. Saya sendiri mulutnya juga ember.
Hahaha.
Biasanya Ibu paling sering memaki
orang lain karena apa Bu?
Jengkel. Misal, ada donatur ngasih
sembako, ini nggak dapet, ini dapet. Nanti
kan yang ini mengadu, mengadu. Nanti
Ya gara-gara gendongan.
Rebutan.
Iya. Nggak njuk (lalu)
cakar-cakaran. Ya cuma
omongan tok (doang),
nanti besok udah akur.
Kalau orang pasar itu kan
mulutnya ember. Saya
sendiri mulutnya juga
ember.
Jengkel. Misal, ada
donatur ngasih sembako,
ini nggak dapet, ini dapet.
Nanti kan yang ini
mengadu. Nanti aku
kalau bilang nggak
SYTM paling sering
memaki karena jengkel
masalah sembako. Ia
sebal ketika anggota
saling mengadu saat
tidak mendapat
sembako. Ia berkata
bahwa ia tidak usah
menjadi pengurus saja,
Sesama buruh gendong
seringkali saling memaki.
Buruh gendong biasanya
saling memaki karena
saling merebut
gendongan.
Menurut SYTM, buruh
gendong, termasuk
dirinya, sering saling
memaki, tetapi keesokan
harinya sudah akur
kembali.
SYTM paling sering
memaki karena jengkel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
923
924
925
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
aku kalau bilang nggak didengerin ya wis,
mangkel sendiri. “Ya wis aku rasah jadi
pengurus”. Wong saya kan kalau misalkan
ada kupon sembako, saya kan nggak
megang kuponnya Mas. Itu yang megang
kan ketua kelompoknya. Kan kalau disini
e… karena besar… dan luas… itu dibagi 6
kelompok. Kan 6 kelompok itu ada
ketuanya sendiri-sendiri. Itu pun, nanti
kalau ada apa-apa, nanti dari ketua
kelompoknya saya baru dapat laporan.
didengerin ya wis (yah
udah), mangkel sendiri
(sebal sendiri). “Ya wis
aku rasah jadi pengurus
(Ya sudah saya tidak usah
menjadi pengurus)”.
Wong (orang misalkan
ada kupon sembako, saya
kan nggak megang
kuponnya Mas. Itu yang
megang kan ketua
kelompoknya.
Disini itu dibagi 6
kelompok. Ada ketuanya
sendiri-sendiri. Itu pun,
nanti kalau ada apa-apa,
nanti dari ketua
kelompoknya saya baru
dapat laporan.
terlebih karena dia tidak
memegang kupon
sembako jika ada donasi.
ketika anggota saling
mengadu tidak mendapat
sembako. Ia berkata
bahwa ia tidak usah
menjadi pengurus saja,
terlebih karena dia sendiri
juga tidak mendapat
kupon sembako.
Buruh gendong Bringhajo
terbagi menjadi enam
kelompok dengan ketua
masing-masing. Jika ada
permasalahan, SYTM
mendapat laporan dari
ketua kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
963
964
Berarti Ibu SYTM di sini posisinya
sebagai apa Bu?
Ketua…
Tapi ada ketua-ketua yang lain, begitu
Bu?
Maksudnya ketua… bawahan, gitu. Saya
yang paling tinggi. Tapi, kalau ada
masalah apa, saya dapat laporan dari ketua
yang bawah lagi.
Bagaimana perasaan Ibu terhadap
pengalaman ini: harus menggendong,
mengurus buruh gendong lainnya,
sekaligus mengurus rumah?
Tak syukurin. Tapi sesuk nek sudah masa
jabatan habis, itu ya saya lengser.
Hehehe.
Maksudnya ketua…
bawahan, gitu. Saya yang
paling tinggi. Tapi, kalau
ada masalah apa, saya
dapat laporan dari ketua
yang bawah lagi.
Tak syukurin (Saya
bersyukur). Tapi sesuk
nek sudah masa jabatan
habis, itu ya saya lengser
(Tapi kelak jika masa
SYTM adalah ketua
tertinggi yang mengepalai
semua ketua kelompok
dalam paguyuban buruh
gendong Bringharjo.
SYTM merasa bersyukur
meskipun harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
Kalau dipilih lagi Bu?
Hah… nggak o… nggak… udah tiga kali
og.
Siapa tahu, Bu. Karena nggak tahu lagi
siapa yang diomelin. Hahaha. Kalau Ibu
sendiri, pernah mendapatkan kata-kata
kasar Bu?
Ah pernah!
Sering Bu?
Iya.
jabatan habis, saya
lengser).
Ah pernah!
Nggak tak bales (tidak
saya balas). Pernah Mas,
menggendong, sekaligus
mengurus anggota lain
dan juga rumah.
SYTM sendiri pernah
mendapat kata-kata kasar
dari sesama buruh
gendong.
SYTM sering
mendapatkan kata-kata
kasar dari sesama buruh
gendong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
986
987
988
989
990
991
992
993
994
995
996
997
998
999
1000
1001
1002
1003
1004
1005
1006
Bagaimana Ibu menanggapinya?
Nggak… nggak tak bales. Pernah Mas,
sering.
Berarti sesama buruh gendong itu
biasanya saling ngata-ngatain ya Bu?
Gosip gitu?
Eem. Banyak gosip.
Biasanya tentang apa Bu?
Urusan di pasar.
Kalau urusan rumah tangga gitu Bu?
Yo nggak, biasanya nggak. Yo me… yo ada
Mas. Temen… ngomongin masalah rumah
tangga di rumah, diomong di pasar, itu
juga ada. Ya namanya ibu-ibu sering…
sering.
Banyak gosip.
Urusan di pasar.
Yo ada Mas (Ya ada
Mas). Ngomongin
masalah rumah tangga di
rumah, itu juga ada. Ya
namanya ibu-ibu sering.
SYTM juga sering
SYTM tidak membalas
saat mendapatkan kata-
kata kasar dari sesama
buruh gendong.
Sesama buruh gendong
sering pula saling
menggosipkan satu sama
lain.
Sesama buruh gendong
saling menggosipkan
mengenai urusan pasar.
Sesama buruh gendong
juga saling menggosipkan
permasalahan rumah
tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1007
1008
1009
1010
1011
1012
1013
1014
1015
1016
1017
1018
1019
1020
1021
1022
1023
1024
1025
1026
1027
gi… ya Mas tahu sendiri.
Kalau Ibu sendiri, apakah sering
membahas tentang pekerjaan kepada
keluarga di rumah?
Oh iya! Di rumah sering ngomong sama
Bapak… sama anak juga tak omongin.
Anu… dia kan mungkin tersinggung kan,
misalkan dia tanya apa, “Ma… tumbaske
opo…”. Kadang kalau saya baru dongkol
kan, saya yo biasanya juga sewot. Tapi dia
merasakan… kejengkelan tadi. Yo… nanti
kalau, nanti kalau sudah malam tuh saya
ngomong…, “Maaf yo Nok, saya… aku
baru… baru banyak masalah. Makanya
Mama le ngomong sewot. Kula nyuwun
ya”, saya cuma bilang gitu.
Oh iya! Di rumah sering
ngomong sama Bapak,
sama anak juga.
Dia mungkin tersinggung
kan, misalkan dia tanya,
“Ma… tumbaske opo
(belikan apa)…”. Kadang
kalau saya baru dongkol
kan, saya yo (ya)
biasanya sewot.
Tapi dia merasakan
kejengkelan tadi.
Nanti kalau sudah malam,
saya ngomong…, “Maaf
yo Nok (Nak), saya baru
banyak masalah.
Makanya Mama le
(kalau) ngomong sewot.
Kula nyuwun ya (Maaf
membahas masalah
pekerjaan dengan suami
dan anak.
Anak SYTM mungkin
tersinggung karena saat
ia meminta dibelikan
sesuatu, SYTM sewot
karena sedang marah
perihal pekerjaan.
Anak SYTM memahami
kejengkelan ibunya.
Biasanya SYTM
meminta maaf
kemudian.
SYTM sering membahas
masalah pekerjaannya
dengan keluarga.
Terkadang SYTM
memarahi anaknya
karena sedang marah
perihal pekerjaan, tetapi
anaknya paham
kejengkelan ibunya.
SYTM kemudian
meminta maaf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1028
1029
1030
1031
1032
1033
1034
1035
1036
1037
1038
1039
1040
1041
1042
1043
1044
1045
1046
1047
1048
Tapi sudah pada mengerti ya Bu?
Iya…
Terus, Ibu apakah pernah punya
masalah dengan pelanggan?
Punya… pernah. Ya… saya lebih sering…
sering di… omongin, dikiro saya itu
gimana ya Mas, kalau e… namanya
keluarga itu selingkuh, itu namanya apa?
Nyelewengkan barang. Ehm… sering…
cuma, pernah gini… saya mau di… ya tapi
rombongan, itu pernah mau dikantorke
polisi, mau dibuat hukum. Tapi kan, buruh
gendong bener-bener, nggak salah. Terus,
dianya yang mengalah. Sering loh Mas.
Sering gendong kerupuk, itu… kan… dari
sananya kurang… 1 keranjang, njuk
misalnya nanti marani lah buruh gendong,
ya)”, saya cuma bilang
gitu.
Pernah. Saya sering
dikiro (dikira)
Nyelewengkan barang
(melarikan barang).
Pernah saya mau, tapi
rombongan, dikantorke
polisi (dilaporkan ke
polisi). Tapi kan, buruh
gendong nggak salah.
Terus, dianya yang
mengalah. Sering loh
Mas. Sering gendong
kerupuk, dari sananya
kurang 1 keranjang, njuk
SYTM pernah
bermasalah dengan
pelanggan, dituduh
hendak melarikan
barang.
SYTM dan teman-
temannya pernah hendak
dilaporkan ke polisi,
tetapi akhirnya yang
melaporkan mengalah
karena buruh gendong
tidak bersalah. Misalnya
menggendong kerupuk,
dari pedagangnya
kurang 1 keranjang dan
buruh gendong dituuh
melarikan barang
tersebut.
SYTM pernah dituduh
melarikan barang oleh
pelanggan. SYTM dan
teman-temannya dituduh
melarikan barang
gendongan dan hendak
dilaporkan ke kantor
polisi. Namun akhirnya
yang melaporkan
mengalah karena mereka
terbukti tidak bersalah.
SYTM juga pernah diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
1049
1050
1051
1052
1053
1054
1055
1056
1057
1058
1059
1060
1061
1062
1063
1064
1065
1066
1067
1068
1069
misalkan menggokke, mau kemanain…
tapi kan nggak u… buruh gendong
nggak… nggak… tak… melakukan itu kan
mungkin yo buruh gendong melakukan itu
yo muring to… sering mau di… carikan
orang tua… Iya, mau diminumi air putih,
itu loh. Sering Mas, eem… sama
pelanggan. Yo memang saya nggak
melakukan itu yo saya berani aja, nggak
papa. Nggak papa…
Itu terakhir kapan Bu kejadiannya?
Sudah suwi. Haha. Sudah suwi. Dah lama.
E… ya belum lama bangetlah. Ya saya
udah… e… akhirnya… akhir ini itu di…
(lalu) marani lah buruh
gendong (buruh gendong
dimarahi), misalkan
menggokke (dituduh mau
melarikan), mau
kemanain… tapi kan
buruh gendong nggak
melakukan itu.
Sering mau diminumi air
putih sama pelanggan.
Memang saya nggak
melakukan itu yo (ya)
saya berani aja, nggak
papa.
Belum lama bangetlah.
Dikatain mau menggokke
(melarikan), kerupuk itu.
Padahal 1 keranjang itu
10 bal loh Mas.
minuman agar mengakui
kesalahanya. Tetapi
karena ia benar, ia berani
minum dan tidak berefek
apa-apa.
Kejadian tersebut terjadi
belum terlalu lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1070
1071
1072
1073
1074
1075
1076
1077
1078
1079
1080
1081
1082
1083
1084
1085
1086
1087
1088
1089
1090
mau dikatain mau di… menggokke,
kerupuk itu. Padahal 1 keranjang itu 10 bal
loh Mas.
Padahal kurangnya dari sana Bu?
Iya kurangnya dari sana, dia nggak mau
ngaku, gitu loh… cuma mau di… bebanke
buruh gendong tadi.
Hmm… kalau misalkan untuk tarif, Bu,
adakah pelanggan yang menawar
keterlaluan?
Gini Mas, e… kemarin pernah diomongin
sama… ya itu di sekolah. Upah layak. E…
karena kecenderungan, karena upah tidak
nego kan nggak… e… buruh gendong kan
ndak diakui secara tertulis sama…
pemerintah. Maksudnya intinya
perwakilan undang-undang itu, ada nama
buruh gendong nggak? Kan belum ada toh
Mas. E… dulu pernah loh Mas, saya
sosialisasi tentang… e… bagaimana
Kurangnya dari sana, dia
nggak mau ngaku, gitu
loh… cuma mau
dibebanke (dibebankan)
buruh gendong.
Kemarin pernah
diomongin di sekolah.
Upah layak. Buruh
gendong kan ndak diakui
secara tertulis sama
pemerintah.
Dulu pernah saya
sosialisasi tentang
memasukkan nama buruh
gendong ke undang-
undang. Itu
Padahal barang tersebut
memang kurang dari
pedagangnya, tetapi
pedagang tidak
mengakui.
Sekolah Kepemimpinan
Buruh Gendong juga
membahas tentang upah
layak, karena buruh
gendong belum diakui
secara tertulis oleh
pemerintah. SYTM juga
pernah bersosialiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1091
1092
1093
1094
1095
1096
1097
1098
1099
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
memasukkan nama buruh gendong ke
undang-undang, itu kan nganu… e…
sama… itu pendampingnya dari LBH juga
loh Mas. Lalu dari… itu, e… ha… apa itu
namanya… yang… mendampingi e… e…
tukang becak-tukang becak itu loh Mas,
pro… intine wong… Di… kan pernah saya
so… sosialiasasi tentang… tapi kan nggak,
bagaimana memasukkan nama buruh
gendong itu kan sulit.
Berarti sampai sekarang belum ya Bu?
Belum… belum ada. Njuk terus itu… kan
kalau bagi… buruh gendong itu mau nego
tentang upah itu kan nggak bisa, kan.
Nggak ada a… misalkan, “Kamu kok
diupahi semono kok ra gelem, ki…
dasarmu opo?”. Buruh gendong kan
belum punya itu. Kalau buruh gendong itu
udah diaku tertulis kan, ta… biasanya
menarifkan upah kan bisa. Kalau sekarang
kan belum bisa. Cuma itu kan dari… e…
pendampingnya dari
LBH. Tapi memasukkan
nama buruh gendong itu
kan sulit.
Belum ada. Terus kan
kalau buruh gendong mau
nego tentang upah kan
nggak bisa. Buruh
gendong kan belum
punya dasar. Kalau buruh
gendong diakui tertulis,
menarifkan upah kan
bisa.
Kalau sekarang kan
belum bisa. Cuma dari
kerendahan hati
Tarif buruh gendong
masih berdasarkan
pengguna jasa.
Menggendong 50kg
kadang diberi Rp
5.000,00; Rp 4.000,00;
bahkan Rp 2.000,00.
tentang memasukkan
nama buruh gendong ke
undang-undang, dengan
didampingi LBH, tetapi
hal tersebut masih sulit.
Hingga saat ini belum ada
dasar bagi buruh gendong
untuk menetapkan tarif
karena belum diakui
secara tertulis. Tarif
buruh gendong belum
stabil dan masih
tergantung pengguna jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1119
1120
1121
1122
1123
1124
1125
1126
1127
1128
1129
1130
1131
1132
kerendahan hati pengguna jasa… itu kalau
50kg itu ada yang ngasih… 5.000, ada
yang ngasih 4.000, ada juga yang ngasih
2.000, kan belum stabil. Kan masih…
nganu lah… e… untuk menego tentang
upah.
Tapi bagaimana tanggapan Ibu sendiri
tentang upah yang sekarang? Apakah
layak?
Ya… kalau bagi saya yah belum. Kan
sekarang itu… apa itu Mas, beli teh aja
kan, satu gelase dua setengah. Belum lagi
nanti jajane berapa, kalau 10.000 itu kan
baru layak. Tapi itu pun, pengguna jasa
kalau di… minta 10.000 kan juga
keberatan, masih keberatan karena buruh
gendong itu belum punya dasar. Makanya
itu, kok ada yang 50kg 2.000 loh Mas.
Wah bayar parkir itu namanya Bu.
pengguna jasa… itu kalau
50kg itu ada yang
ngasih… 5.000, ada yang
ngasih 4.000, ada juga
yang ngasih 2.000, kan
belum stabil.
Kalau bagi saya yah
belum. Beli teh aja kan,
satu gelase (gelasnya)
dua setengah. Belum lagi
nanti jajane (jajannya)
berapa, kalau 10.000 itu
kan baru layak.
Tapi itu pun, pengguna
jasa kalau diminta 10.000
kan juga keberatan, masih
Menurut SYTM tarif
buruh gendong saat ini
belum layak karena
harga segalas teh saja Rp
2.500,00, belum
termasuk jajan.
Menurutnya, upah yang
layak adalah Rp
10.000,00
Namun, SYTM tidak
bisa meminta Rp
10.000,00 kepada
pengguna jasa karena
tidak memiliki dasar,
sehingga terkadang
menggendong 50kg
hanya diupah Rp
2.000,00.
hendak membayar
berapa.
Bagi SYTM, upah buruh
gendong belum layak
karena untuk makan saja
masih kurang. Namun, ia
tidak bisa meminta lebih
karena belum memiliki
dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
1133
1134
1135
1136
1137
1138
1139
1140
1141
1142
1143
1144
1145
1146
1147
1148
1149
1150
1151
1152
1153
Bu, kalau di antara sesama buruh
gendong, ada tidak yang membuat Ibu
kurang nyaman?
Kalau saya seneng semua.
Kalau yang unek-uneke Bu?
Ah… nggak ambil hati og, yo ben unek-
uneke. Ya kalau saya sering jengkel itu ya
karena temen yang anggota… tapi dia e…
disuruh mengikuti kegiatan kelompok dia
nggak mau aja. Tapi kalau dia… misalkan
ada tadi… kupon-kupon tadi dia sering
keberatan karena buruh
gendong itu belum punya
dasar. Makanya itu, kok
ada yang 50kg 2.000 loh
Mas.
Kalau saya seneng
semua.
Nggak ambil hati og
(kok), yo ben unek-uneke
(ya biarkan dikata-
katain).
Saya sering jengkel ya
SYTM jengkel ketika
anggota tidak mau
mengikuti kegiatan
kelompok. Bila anggota
tersebut ngamuk ketika
tidak dapat kupon
donasi, SYTM
mengamuk juga.
SYTM menegur anggota
SYTM senang dengan
semua teman-teman
sesama buruh
gendongnya.
SYTM tidak mengambil
hati bila ada yang
mengatainya. Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
1154
1155
1156
1157
1158
1159
1160
1161
1162
1163
1164
1165
1166
1167
1168
1169
1170
1171
1172
1173
1174
ngamuk ya saya ngamuk, terus saya tegur
aja, “Kenapa kamu nggak ikut pengajian,
padahal pengajian itu yang dipentingkan,
apa itu, absennya. Absen namanya. Itu
kalau setiap bulan itu absen nama itu
sering di… e… sering dianu sama dinas
soalnya. Mana yang aktif, mana yang
nggak. Buruh gendong kan diperhatikan
itunya juga.
Em… ada konsekuensinya Bu kalau
nggak aktif gitu?
Iya… iya. Ada buku… anu… absennya.
karena anggota disuruh
mengikuti kegiatan
kelompok nggak mau.
Misalkan ada kupon-
kupon, dia sering
ngamok, ya saya ngamok,
terus saya tegur aja,
“Kenapa kamu nggak ikut
pengajian, padahal
pengajian itu yang
dipentingkan. Setiap
bulan absen nama itu
sering dianu sama dinas
soalnya. Mana yang aktif,
mana yang nggak. Buruh
gendong kan diperhatikan
itunya juga.
Iya. Ada buku absennya.
yang tidak ikut
pengajian sehingga tidak
mengisi presensi.
Padahal buku presensi
diperiksa dinas setiap
bulan.
SYTM mengamuk bila
ada anggota yang
mempermasalahkan
ketika tidak mendapat
kupon donasi, padahal
tidak mengikuti kegiatan
kelompok. SYTM akan
menegur anggota yang
tidak mengikuti kegiatan
kelompok karena buku
presensi kegiatan
diperiksa dinas setiap
bulannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
1175
1176
1177
1178
1179
1180
1181
1182
1183
1184
1185
1186
1187
1188
1189
1190
1191
1192
1193
1194
1195
Terus, apa yang Ibu rasakan ketika
orang yang mengabaikan teguran Ibu
akhirnya mendapat celaka?
Ya… yang namanya sosial tentang…
nulung... nulung orang celaka itu kan
nggak ada batasnya to Mas. E… bisa
untuk sangu lah, ke akhirat tadi. Kalau
masalah tolong-menolong ya saya tolong.
Tapi ya… kalau dalam kelompok ya ndak
sepenuhnya. Saya cuma… e…
keterbatasan untuk menolong teman tadi.
Tapi kalau di pasar itu, mungkin nggak
sih buruh gendong saling neng-nengan?
Ya… yang namanya
sosial, nulung (menolong)
orang celaka itu nggak
ada batasnya. Bisa untuk
sangu (bekal) lah, ke
akhirat. Kalau masalah
tolong-menolong ya saya
tolong.
Tapi kalau dalam
kelompok ya ndak
sepenuhnya. Saya
keterbatasan untuk
menolong teman tadi.
Ada buruh gendong
yang saling mendiamkan
di pasar.
Hal tersebut terjadi
karena berebut
gendongan.
Terdapat konsekuensi
dari dinas jika anggota
buruh gendong tidak aktif
kegiatan kelompok.
Bagi SYTM, menolong
orang yang celaka tidak
ada batasnya karena bisa
untuk bekal ke akhirat
kelak. Namun, ketika
orang yang SYTM
mengabaikan tegurannya
mendapat celaka, SYTM
akan menolong tetapi
tidak sepenuhnya, ada
batasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
1196
1197
1198
1199
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
Ada. Ya karena… itu gendongan. Kalau
masalah kecelakaan itu tadi Mas, karena
buruh gendong itu belum… itu belum
diakui secara tertulis kan belum ada e…
apa namanya… e… kartu pas… e… apa
ki, jaminan kesejahteraan itu. Kan belum
dikasih juga, kalau itu pun kan dikasih,
kalaupun dia nggak ikut… anggota, kalau
punya kartu itu tadi kan, bisa untuk nganu
toh, untuk mengajukan… kartu tadi. Njuk
nanti bisa dapat bantuan, kayak gitu.
Kalau sekarang kan belum ada itu,
jaminan kerja tadi.
Ada.
Ya karena gendongan.
Kalau masalah
kecelakaan itu tadi,
karena buruh gendong
belum diakui secara
tertulis, belum ada katu
jaminan kesejahteraan.
Kalau itu dikasih,
kalaupun dia nggak ikut
anggota, kalau punya
kartu itu tadi kan, bisa
untuk mengajukan…
kartu tadi. Njuk (terus)
nanti bisa dapat bantuan
Kalau masalah
kecelakaan, buruh
gendong belum memiliki
kartu jaminan
kesejahteraan karena
belum diakui secara
tertulis.
Menurut SYTM, jika
ada kartu tersebut, buruh
gendong yang bukan
anggota paguyuban juga
dapat mengajukan kartu
tersebut.
SYTM pernah
didiamkan anggota
Ada buruh gendong yang
saling mendiamkan
karena berebut
gendongan.
Terkait masalah
kecelakaan, SYTM
menyayangkan buruh
gendong yang tidak
memiliki kartu jaminan
kesejahteraan karena
belum diakui secara
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1226
1227
1228
1229
1230
1231
1232
1233
1234
1235
1236
1237
Yang saya penasaran Bu, nek do neng-
nengan itu berapa lama?
Hahahaha. Ya nanti biar nganu, temene
ada yang lain yang bisa menjawab.
Ibu pernah tapi, dineng-nengke apa
neng-nengan?
Ah pernah. Saya pernah, dulu pernah
dinengke… sama anggota, e… karena saya
punya pelanggan, e… karena saya tadinya
mengurus… tentang temen-teman tadi ya,
di sini tuh… dulu pernah e… intinya e…
langganan saya diuntungi dari belakang,
untuk digendong. Kan saya di sini, nggak
tahu kan. Di atas di gendong. Terus saya
tahu, njuk langganan saya digendong, terus
dia e… tak… tak ajak ke sini aja, dia tak
bilangin, “Kamu itu bener, pasar itu
pasarnya orang banyak. E… nggon golek
duit wong akeh. Tapi, kamu nek gendong
jangan, maksudnya… ojo sakkarep e dewe
Saya dulu pernah
dinengke (didiamkan)
anggota karena
pelanggan.
Saya tadinya mengurus
temen-teman di sini tuh,
langganan saya
digendong. Kan saya di
sini, nggak tahu. Di atas
di gendong.
Saya tahu, terus dia tak
ajak ke sini aja, tak
bilangin, “Kamu itu
bener, pasar itu pasarnya
karena masalah
pelanggan.
SYTM mengurus teman-
teman di sentong dan
pelanggannya digendong
orang lain.
SYTM mengajak buruh
yang menggendong
pelanggannya tersebut
ke sentong dan
menegurnya.
Pelanggan tersebut
dibantu oleh SYTM
SYTM memiliki
pelanggan yang
dibantunya sejak belum
memiliki pembeli hingga
dagangannya laku.
Namun, saat sedang
mengurus anggota,
pelanggan tersebut
diambil buruh gendong
lain. SYTM lalu menegur
buruh gendong tersebut,
tetapi malah didiamkan
oleh buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
1238
1239
1240
1241
1242
1243
1244
1245
1246
1247
1248
1249
1250
1251
1252
1253
1254
1255
1256
1257
1258
lah. Yang namanya pelanggan itu…”,
masih… saya gini loh Mas, kan e… dulu
pelanggan saya, belu… e… dia masuk
pasar aja belum punya… punya pembeli
untuk membeli dagangannya. Saya tawak-
tawakke. Akhirnya dia menjadi… kalau ke
sini cuma mengirim… siapa yang mau
minta, kan… kontek saya. Terus akhirnya
saya muter sana… sini ngirim, terus
akhirnya digendong Mbaknya itu, kan
saya mangkel to. Tu Mbaknya itu bisa
menengke saya sampai berapa bulan.
Iya…karena… terus itu… dia e… dia
nyapa sendiri sama saya karena a… dia
mungkin merasa… misalkan kalau ada a…
rejeki, kan dia nggak tak kasih. Biar,
mangkel. Akhirnya dia menyapa sendiri.
Loh bukannya saya… saya itu… e…
maksudnya… saya… meh dadi ketua, saya
menang sendiri, nggak.... cuma saya
mengingatkan untuk ya… temen-temen itu
orang banyak. Nggon
golek duit wong akeh
(Tempat mencari uang
bagi banyak orang). Tapi,
kamu nek (kalau)
gendong ojo sakkarep e
dewe lah (jangan
seenaknya sendiri lah)”.
Gini loh Mas, dulu
pelanggan saya belum
punya pembeli untuk
membeli dagangannya.
Saya tawak-tawakke
(tawar-tawarkan)
dagangannya. Akhirnya
dia kalau mengirim kan
kontek saya.
Terus digendong
Mbaknya itu, kan saya
mangkel to (sebal).
Mbaknya itu bisa
dengan menawar-
nawarkan dagangannya
hingga memiliki
pembeli. Sehingga
pelanggan tersebut
selalu menghubungi
SYTM jika butuh jasa
gendong.
SYTM sebal
pelanggannya diambil
buruh gendong lain.
Buruh gendong itu
mendiamkan SYTM
hingga beberapa bulan.
Akhirnya ia menyapa
SYTM karena merasa
tidak diberi bagian
ketika ada rejeki.
SYTM mengaku bahwa
tersebut hingga berbulan-
bulan. SYTM tidak
memberi bagian buruh
gendong tersebut saat ada
rejeki sebagai bentuk
teguran. Akhirnya buruh
gendong tersebut kembali
menyapa SYTM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
1259
1260
1261
1262
1263
1264
1265
1266
1267
1268
1269
1270
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
1279
bisa sadar, kalau gendong itu yo nggak…
ora bisa grusuh, ora ming waton gendong.
Biar dia tahu, kalau itu langganan siapa,
langganan siapa. Ya namanya… apakah
buruh gendong, apakah penjual… itu kan
sama Mas, kalau masalah saingan tadi.
Tapi kalau sama pedagang itu, buruh
menengke (mendiamkan)
saya sampai berapa
bulan. Terus dia nyapa
saya sendiri. Mungkin
merasa, kalau ada rejeki,
kan dia nggak tak kasih
(tidak dikasih). Akhirnya
dia menyapa sendiri.
Bukannya saya dadi
ketua (menjadi ketua),
saya menang sendiri,
cuma saya mengingatkan
temen-temen kalau
gendong itu ora bisa
grusuh, ora ming waton
gendong (tidak bisa buru-
buru, tidak bisa hanya
asal gendong). Biar dia
tahu, kalau itu langganan
siapa, langganan siapa.
ia bukan hendak menang
sendiri sebagai ketua,
tetapi cuma
mengingatkan teman-
temannya agar tidak asal
menggendong, harus
tahu pelanggannya siapa
dan siapa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
1280
1281
1282
1283
1284
1285
1286
1287
1288
1289
1290
gendong akrab ya Bu?
Oh iya, akrab. Nanti kalau nggak akrab
gimana…
Berarti lebih sering berantem
antarburuh gendong ya Bu?
Lah iyo.
Tapi rata-rata buruh gendong itu dari
Sentolo semua ya Bu?
Iya. Dari Sentolo.
Iya, akrab. Kalau nggak
akrab gimana…
Lah iyo (lah iya).
Iya. Dari Sentolo.
Buruh gendong dan
pedagang akrab satu sama
lain.
Pertengkaran sesama
buruh gendong lebih
sering terjadi.
Buruh gendong di
Bringharjo rata-rata dari
Sentolo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 4. Tabel AIK I Informan IINo. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
Dipadatkan
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Selamat siang, Bu.
Iya, selamat siang.
Saya pake Bahasa Indonesia campur
Bahasa Jawa, ya Bu.
Iya nggak papa. Inggih mboten napa-napa.
Anu, ini baru sepi apa ramai Bu?
Baru aja ini ngangkat.
Ooo… jadi ramenya itu siang, pagi, apa
sore, Bu?
Yo ndak mesti, Mas. Kadang tuh… bakule
le teka pagi, kadang siang, kadang sore.
Selamat siang.
Iya nggak papa
menggunakan Bahasa
Indonesia dicampur
Bahasa Jawa.
Baru aja ngangkat.
Yo ndak mesti, Mas (Ya
nggak pasti, Mas).
Kadang tuh… bakule le
teka pagi (pedagangnya
datang pagi…), kadang
Pengguna jasa gendong
tidak pasti kapan
ramainya. Terkadang
pedangangnya datang
pagi, terkadang siang,
Selamat siang.
Tidak apa-apa
menggunakan Bahasa
Indonesia dicampur
Bahasa Jawa.
ISH baru saja
menggendong.
Pedagang yang menjadi
pengguna jasa gendong
tidak pasti kapan
ramainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Jadi harus menunggu, gitu ya?
Menunggu…
Iya, he e….
Em… kalo hari ini? Sambil nunggu itu
biasanya ngapain, Bu?
Ya biasa. Ngobrol sama temen-temen, ya
ngobrol-ngobrol.
Kalo hari ini udah berapa kali gendong,
Bu?
Saya kan... hari ini, berapa yoo berarti…
hehe… lima… enam… enam.
Berarti dah banyak juga ya.
Iyaa he ee, iya ini tadi nganu bakule
dateng
siang, kadang sore.
Iya.
Ya biasa. Ngobrol sama
temen-temen.
Enam.
Yo engga (ya nggak),
terkadang sore.
Sambil menuggu
pelanggan, ISH
mengobrol dengan
teman-teman.
ISH sudah
menggendong enam kali
pada hari itu.
ISH tidak setiap hari
menggendong.
ISH harus menunggu
untuk mendapatkan
pelanggan.
ISH mengobrol sambil
menunggu pelanggan.
ISH sudah menggendong
enam kali.
ISH tidak setiap hari
menggendong. Biasanya
ia menggendong kerupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Oh gitu, ga tiap hari ya Bu berarti?
Yo engga, kalo krupuk itu cuman hari
Rabu sama hari Selasa. Bongkar dari sana,
bawa parkiran sampe sini.
Terus kalo hari lainya itu gimana ya,
Bu?
Hari lainnya yo cuman bakul-bakul itu
Mas seng dateng, nek krupuk sama apa itu
kara, santen kara itu, mete itu ndak mesti
dateng paling seminggu sekali. Nek seng
krupuk dari Jawa Timur itu malah dua
minggu sekali Mas.
kalo krupuk cuma Rabu
sama Selasa. Bongkar
dari sana, bawa dari
parkiran sampe sini.
Hari lainnya yo cuman
bakul-bakul itu Mas seng
datang (hari lainnya ya
cuma pedagang/barang
dagangan itu yang
datang), nek krupuk sama
santen kara itu, mete itu
paling seminggu sekali
(kalau kerupuk, santan
Kara dan mete paling
seminggu sekali). Nek
seng krupuk dari Jawa
Timur malah dua minggu
sekali (kerupuk dari Jawa
Setiap Rabu dan Selasa,
ISH menggendong
kerupuk dari parkiran.
Barang dagangan yang
digendong ISH ada yang
hanya datang seminggu
sekali dan ada yang dua
minggu sekali.
setiap Rabu dan Selasa.
Barang dagangan yang
digendong ISH ada yang
hanya datang seminggu
sekali, ada yang dua
minggu sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Tapi pasti tiap hari ada gendongan ya,
Bu, ngangkut?
Ya alhamdulilah ada, tapi yo kadang engga
ada sama sekali yo pernah.
Berarti kalau pagi dan sore, Ibu ikut
jemputan ya? Sorenya berarti pulang
ke Kulon Progo juga, Bu?
Iya. Saya nek pagi jualan makanan itu
Mas. Jualan makanan sambil ngider tu loh.
Oh iya, iya…
Trus nanti kalo udah selesai baru kerja.
Ngidere (mengedarkannya) disini juga
Bu?
Timur malah dua minggu
sekali).
Alhamdulilah ada. Tapi
yo engga ada sama sekali
yo pernah.
Iya.
Saya nek (jika) pagi
jualan makanan itu Mas.
Jualan makanan sambil
ngider (mengendarkan) tu
loh. Trus nanti kalo udah
selesai baru kerja.
Iya, kadang saya di Pasar
ISH menjual makanan di
pagi hari.
ISH menjual makanan
dengan cara
mengedarkan. ISH
bekerja setelah selesai
mengedarkan makanan.
ISH pernah sama sekali
tidak mendapatkan
gendongan.
ISH setiap pagi ikut
jemputan ke pasar dan
sore harinya pulang ke
Kulon Progo. Setiap pagi,
ISH berjualan makanan
dengan mengedarkannya,
baru setelah itu
menggendong.
ISH mengedarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
Iya, kadang saya di Pasar Sentolo dulu
Mas. Pagi jam enam itu berangkat dari
rumah, terus ke Sentolo. Terus nanti
bareng temen-temen dari Sentolo jam
delapan. Dari sini buat makanan, nanti
malem… kayak Mbak SYTM. cuman kan
kalo mbak ini kan disini… yo saya yo…
Bagaimana dengan keluarga Ibu? Maaf,
apakah Ibu sudah mempunyai anak?
Anak ada yang masih sekolah satu Mas,
yang sudah kerja dua.
Sentolo dulu Mas.
Pagi jam 6 itu berangkat
dari rumah, terus ke
Sentolo.
Terus nanti bareng
temen-temen dari Sentolo
jam delapan.
Dari sini buat makanan,
nanti malem… kayak
Mbak SYTM.
Anak ada yang masih
sekolah satu Mas, yang
sudah kerja dua.
ISH mengendarkan
makanan di pasar
Bringharjo, tetapi
terkadang ia
mengedarkan di pasar
Sentolo terlebih dahulu.
ISH berangkat jam 6
dari rumah ke pasar
Sentolo untuk berjualan.
ISH berangkat ke pasar
Bringharjo bersama
teman-teman buruh
gendong jam 8 pagi.
Malam hari, ISH
membuat makanan
untuk dijual.
makanan di pasar
Bringharjo dan terkadang
juga di pasar Sentolo.
ISH membuat makanan
jualan di malam hari dan
berangkat ke pasar
Sentolo pukul 6, sebelum
berangkat ke Bringharjo
pukul 8 pagi.
Anak ISH satu masih
bersekolah dan dua
lainnya bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
Yang masih sekolah kelas brapa Bu?
Kelas 3 SMP, yang nomer dua tuh baru
lulus tahun kemaren, terus sekarang mau
kerja di garmen.
Oh, yang paling tua Bu?
Sudah kerja.
Anaknya perempuan atau laki-laki Bu?
Laki-laki, perempuan, laki-laki.
Terus gimana Bu, pagi sudah harus
berangkat, waktu sama anak
bagaimana?
Sore Mas. Aku kan, ya nanti setelah do
yang sekolah ya sudah sekolah yang kerja
ya udah kerja.
Berarti sore baru ketemu.
Iya sore.
Kelas 3 SMP, yang
nomer
dua tuh baru lulus tahun
kemaren, terus sekarang
mau kerja di garmen.
Sudah kerja.
Laki-laki, perempuan,
laki-laki.
Sore Mas.
Aku kan, ya nanti setelah
do (pada) yang sekolah
sudah sekolah yang kerja
Anak sulung ISH sudah
bekerja.
ISH memiliki waktu
dengan anak-anaknya di
sore hari.
ISH berangkat kerja
setelah anaknya
berangkat sekolah dan
Anak ISH yang kecil
kelas
3 SMP, sementara yang
kedua baru lulus dan
segera bekerja di pabrik
garmen. Anak sulungnya
juga sudah bekerja.
Anak sulung dan bungsu
ISH laki-laki, sementara
anak keduanya
perempuan.
ISH memiliki waktu pagi
hari dengan anaknya
sebelum kerja dan sore
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
Kalau suami kerja apa Bu?
Suami saya sopir Mas.
Oh di mana Bu?
Sopir bis ini jalan Wates. Kadang itu nek
suami saya tuh le kerja tuh kadang cuman
kadang seminggu cuman tiga hari Mas,
kan nganu to apaa sama temene. Jadi
semingu itu dua orang, suami saya sama
temene. Jadi tiga kali sehar.. e… jadi
seminggu itu dua kadang tiga hari kadang
empat hari.
udah kerja.
Suami saya sopir Mas.
Sopir bis ini jalan Wates.
Kadang itu nek (jika)
suami saya tuh le (kalau)
kerja tuh kadang cuman
kadang seminggu cuman
tiga hari Mas,
kan nganu to apaa sama
temene (bekerja bersama
dengan temannya).
Jadi semingu itu dua
orang, suami saya sama
temene. Jadi tiga kali
sehar.. e… jadi seminggu
itu dua kadang tiga hari
kadang empat hari.
kerja.
Suami ISH bekerja
sebagai supir bus.
Suami ISH bekerja
sebagai supir bus di
jalan Wates.
Suami ISH hanya
bekerja seminggu 3 hari.
Suami ISH bekerja
bergantian dengan
temannya.
Dalam seminggu, suami
ISH hanya bekerja dua
hingga empat hari.
Suami ISH bekerja
sebagai supir bus. Dalam
seminggu, suami ISH
hanya bekerja selama dua
hingga empat hari karena
bergantian dengan
temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
Kalo yang kecil pulang sekolah nanti
yang ngurus bapaknya berarti ya Bu?
Enggak.
Oh sendiri?
Sama nenek.
Oh tinggal sama mertua Bu?
Enggak. Rumah sendiri. Nenek… e… ibu
saya sendiri, mertua udah enggak ada.
Terus… Ibu sudah dari kapan bekerja
seperti ini Bu?
Saya sudah hampir enam tahun.
Enam tahun ya?
2010 saya kesini, pertamanya saya itu ke
Beringharjo itu tahun 1989, itu saya lulus
sekolah saya langsung kerja di sini…
bawah… tempat soto, itu lama Mas terus
Enggak.
Sama nenek.
Enggak. Rumah sendiri.
Nenek… e… ibu saya
sendiri, mertua udah
enggak ada.
Saya sudah hampir enam
tahun.
2010 saya kesini.
Pertamanya saya ke
Beringharjo tahun 1989,
ISH mulai bekerja
sebagai buruh gendong
tahun 2010.
ISH mulai bekerja di
Bringharjo tahun 1989
Sepulang sekolah, anak
bungsu ISH diurus oleh
neneknya.
ISH tidak tinggal bersama
ibu maupun mertuanya.
ISH sudah hampir enam
tahun bekerja sebagai
buruh gendong.
ISH mulai bekerja di
Bringharjo tahun 1989 di
tempat soto, kemudian
menjadi buruh gendong
tahun 2010 setelah
majikannya meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
yang punya meninggal terus saya baru ke
buruh gendong.
Ohberarti meninggalnya baru-baru ini
ya?
Sudah lama kan… terus anaknya…
Terus, saat bekerja di soto, apakah
jualan makanan juga Bu?
Ya, di rumah ho o. Di rumah pas saya
punya anak itu pertama, kedua, ketiga kan
saya di rumah sambil jualan. Nah teruss,
lhaa ya neng ke pasar ya baru enam tahun
tadi.
Bagaimana Bu perasaannya selama
bekerja di sini?
Ya seneng Mas, gitu, bantu-bantu buat
sangu anake, hehe… nek suami kan
lulus sekolah langsung
kerja di bawah… tempat
soto. Terus yang punya
meninggal saya ke buruh
gendong.
Ya. Pas saya punya anak
pertama, kedua, ketiga
saya di rumah sambil
jualan. Nah teruss, lhaa
ya neng (lah ya di) pasar
ya baru enam tahun tadi.
Ya seneng Mas, gitu,
bantu-bantu buat sangu
anake (uang saku anak),
di tempat soto, hingga
pemiliknya meninggal.
ISH berjualan di rumah
sebelum bekerja di pasar.
ISH merasa senang
bekerja sebagai buruh
gendong karena bisa
membantu memberi uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
kadang kerja kadang enggak to Mas
Berarti kalo suami nggak kerja itu di
rumah kegiatannya apa Bu?
Ya cuman ya biasa, ndak kerja Mas nek di
rumah cuman…
Terus Bu, kan sekrang tarif buruh
gendong belum ada patokan
bayarannya. Menurut Ibu, sendiri
apakah tarif buruh gendong sudah
layak apa belum?
Yo kadang masih ada yang belum layak
Mas, masih Rp 2.000,00.
Itu orangnya nawar gitu ya Bu?
Enggak… kan seiklas, yaa itu nek lee
nggendongke segitu. Dulunya tuu seribu
nek (kalau) suami kan
kadang kerja kadang
enggak.
Ya cuman ya biasa, ndak
kerja nek di rumah.
Yo (ya) kadang masih ada
yang belum layak, masih
Rp 2.000,00.
Enggak, seiklasnya, itu
nek lee nggendongke
segitu.
Buruh gendong dibayar
seikhlasnya.
saku bagi anaknya,
mengingat suaminya
terkadang bekerja dan
terkadang tidak.
Suami ISH tidak bekerja
saat di rumah.
Menurut ISH, tarif buruh
gendong terkadang masih
tidak layak, misalnya Rp
2.000,00.
Buruh gendong dibayar
seikhlasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
208
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
lima ratus udah naik lima ratus terus ini
belum naik lagi.
buk enggak minta naik?
yoo kadang yowes, semono kui kok mas
seng ncenn. Semono kuwi nek ra gelem
akon liyane. Nek nganukan yang laine ada,
nek ini kan masih belum anu too mas.
Cara cara aku ra gelem kok ana seng
gelem ngana lho mas, yang yang masih
belum masuk anggotakan masih itu mas.
Nek seng masuk anggota nek pas semene
rasah digendong itu kan bisa. Tapikan di
luar masih banyak yang belum masuk
anggota. Dadine isih sok isih sok doo
ngangkut itu seng njaba.
Dulunya seribu lima ratus
udah naik lima ratus ini
belum naik lagi.
Yowes, semono kui.
Semono kuwi nek ra
gelem akon liyane (Ya
sudah segitu aja. Kalau
gak mau, masih banyak
yang mau). kan masih
belum semua anggota
paguyuban.
Cara aku ra gelem kok
ana seng gelem ngana
lho mas (kalau aku nggak
mau masih ada yang
Dulu buruh gendong
dibayar Rp 1.500,00,
kemudian naik Rp
500,00 dan belum naik
lagi.
ISH tidak meminta tarif
lebih karena memang
segitu tarif buruh
gendong.
Jika tidak mau tarif
segitu, buruh gendong di
luar paguuban mau
menggendong.
Pelanggan menyerang
dengan cara mengatakan
bahwa kalau tidak mau,
ISH tidak meminta
bayaran lebih karena jika
ia menolak, buruh
gendong yang belum
tergabung paguyuban
pasti mau menggendong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
yang belum anggota itu ya?
he em, nek anggota kan biasane sesok
neng mung semana rasah di gendong tapi
tetep engga jadi, he he, angel
mau).
Nek seng (Kalau yang)
masuk anggota nek pas
semene rasah (kalau
segini nggak usah)
digendong itu kan bisa.
Tapikan di luar masih
banyak yang belum
masuk anggota.
kalau anggota biasane
sesok neng mung semana
rasah di gendong (besok
kalau hanya segitu nggak
usah digendong).
Tapi tetep engga jadi.
masih ada yang mau.
Kalau sesama anggota
paguyuban tidak
masalah, tetapi masih
banyak buruh gendong
yang bukan anggota
paguyuban mau dibayar
berapa saja.
Anggota pagyuban
biasanya sepakat jika
bayaran tidak layak, tidak
usah digendong. Namun
akirnya tetap digendong
karena adanya buruh-
buruh gendong yang
belum menjadi anggota
pangguyuban dan mau
menggendong dengan
harga murah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
terus kalo pendapatan perhari itu,
mafaatkan ke mana aja buk biasanya?
yooo nek sore itu buat beli beras njuk beli
lauk sama sangu anak ee.
berarti tiap hari itu kan ga pasti gituu
yaa, tapi rata-rata cukup?
yaaa.. ya allhamdulilah mas. Kadang
kurang yoo hehe
saling mencukupi sama suami ya buk ya
yaa, apa saya lee beli beras Cuma dapet
sama lauknya. Nanti sangune anake
bapake.
tapi itu anak-anaknya sudah
bekerjakan ya buk ya.. terus kan disini
banyak banget buruh gendongnya.
bagaimana sih kesehariannya disini
Buat beli beras, lauk,
sama sangu (uang jajan)
anak.
Alhamdulilah Mas.
Kadang kurang.
saya lee (kalau) beli beras
cuma dapet sama
lauknya, nanti sangune
bapake.
penghasilan ISH untuk
membeli beras, lauk, dan
jajan anak.
Terkadang pendapatan
ISH tidak cukup untuk
kehidupan sehari-hari.
Jika uang ISH hanya
cukup untuk membeli
beras, suaminaya
memberi jajan anaknya.
Jika sedang banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
sesama buruh gendong?
yooo kadang yoooo. Kalo lagi misalnya itu
pas banyaak gendongan terus temen saya
itu enggak nggendong itu yoo tak ajak.
Nanti gentian kalo temen saya banyak
yoo.. kalo saya sih ga minta diajak.
tapi biasanya ada sempet cekcok gitu ga
buk?
yooo biasa Mas hehehe
kayak gimana buk misalnya?
yoooo, enggak nek disini yooo nggon
gendongan itu enggak. Yoo kadang cuman
nek muni, yoo kui biasane seng tak
gendong aku ee, terus diwangsuli lhaa aku
mau dikon karoo seng nduwe eee..
hehehehe dadinekan njuk rapopo njuk
Kalo lagi banyaak
gendongan terus temen
saya itu enggak
nggendong itu yoo tak
ajak. Nanti gentian kalo
temen saya banyak yoo
kalo saya sih ga minta
diajak.
biasa
nggak nek disini
Yoo kadang cuman nek
muni, yoo kui biasane
seng tak gendong aku ee,
terus diwangsuli lhaa aku
mau dikon karoo seng
Jika sedang banyak
gendongan, ISH
mengajak temannya
yang sedang tidak
menggendong, dan
sebaliknya.
ISH tidak minta diajak
oleh temannya.
Cekcok jarang terjadi di
daerah gendongan.
Kadang ada yang protes,
“Biasanya itu
langgananku, kok
diambil?”. Yang
menggendong
gendongan, ISH
mengajak temannya yang
sedang tidak
menggendong, dan
sebaliknya.
Namun, ISH tidak minta
diajak oleh temannya.
Cekcok biasa terjadi
antara sesama buruh
gendong.
Cekcok antarburuh
gendong biasanya terjadi
karena gendongan
diambil. Namun, ISH
memandang bahwa hal
itu bukan masalah karena
bisa gantian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
gentenan
Kalo cuman saling ngata-ngatain gitu
Bu?
yooo sering mas, tapikan yoo nanti nek
udah ya udah. Yoo biasa nek ngono kuwi.
Dadi ora nganuu yoo
tapi kalo ibuk sendiri gimana? Misalnya
ada buruh gendong lain yang
nduwe eee.. hehehehe
dadinekan njuk rapopo
njuk gentenan (ya
biasanya yang gendong
saya, tadi saya dikasih tau
yang punya untuk
menggendong, ya nggak
apa gentian).
Sering mas, tapikan yoo
nanti nek udah ya udah
(nanti kalau udah ya
udah). Yoo biasa nek
ngono kuwi (Ya biasa
kalau begitu).
saya ya cuman, nek
menjawab,"Aku disuruh
yang punya".
Ya tidak apa, gantian.
Di pasar sering terjadi
saling menghujat
antarburuh gendong,
tetapi tidak berlangsung
lama.
Jika langgananya diambil,
ISH akan ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
mengambil buruh gendong ibu atau
langganan ibu?
yaa nek saya ya cuman, nek nek banyak
yoo aku melu nggendong iku mergae seng
sok nggendong aku.
Bu, konflik antar buruh gendong yang
banyak itu kan sering. Menurut Ibu,
menghadapi konflik tersebut lebih baik
seperti apa?
yoo nek saya yoo nek nek mau yooo diii
ajak ke sini mas yo diomongi. Yoo
kemarin pernah ada yooo seng anu, yoo
bukan anggota. Di sana itu dibarat ituu
udah di kasih lima ribu tu malah minta
lebih minta lagi gitu lhoo, kan terus yang
itu yang nggendong ke itu nganu, bilang
(kalau) banyak yoo aku
melu nggendong iku
mergae seng sok
nggendong aku (kalau
banyak ya aku ikut
gendong karena biasanya
aku yang menggendong).
nek mau yooo diii ajak
(kalau dulu ya diajak) ke
sini (Sentong), diomongi.
Kemarin pernah ada seng
(yang) bukan anggota.
Udah di kasih lima ribu
malah minta lebih, kan
terus yang nggendong
(pemakai jasa), bilang
sama satpam og kene ki
Jika ada masalah, yang
bermasalah diajak ke
Sentong untuk bicara.
Pernah ada buruh
gendong yang bukan
anggota meminta
bayaran lebih, padahal
sudah dibayar dengan
layak menurut BG2,
sehingga pengguna jasa
menggendong jika
banyak dan
menyampaikan bahwa itu
biasanya adalah
langganannya.
Ketika ada konflik dalam
komunitas buruh
gendong, BG2 memilih
untuk membahasnya di
Sentong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
sama satpam me mas og kene ki
gendongane larang yooo? Itukan yang
itukan see… satpame nyari sapa mau sek
nggendong wes dinei sak mene kok jek
njaluk sak mene. Yoo yang sini yoo
diandani mas alon-alon. Nek nggendong
ki mas nek opahe wes layak ki rasah
njaluk imbuh, ndak malah sesuk eneh ki
raoleh nggendong neng kene. Karang
wong sepuh to mas. Niku pernah niki,
ditegur satpame.
gendongane larang yooo
(kok di sini
gendongannya mahal
ya)?
satpame nyari sapa mau
sek nggendong wes dinei
sak mene kok jek njaluk
sak mene (satpamnya lalu
mencari siapa yang tadi
diberi segini lalu meminta
lebih). Yoo yang sini yoo
diandani mas alon-alon
(para buruh gendong lalu
diberitahu). Nek
nggendong ki mas nek
opahe wes layak ki rasah
njaluk imbuh, ndak malah
sesuk eneh ki raoleh
nggendong (kalau
menggendong dan
upahnya sudah layak
melapor pada satpam
pasar.
Satpam lalu menegur
bahwa sebaiknya jika
sudah diupah layak,
jangan meminta lebih,
nanti tidak dapat
gendongan lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
kalo ibuk sendiri selam enam tahun ini
pernah ada masalah sama pelanggan
ga?
engga pernah
enggak pernah, kayak nawarinnya
berlebihan gitu?
enggak, nek saya sak anune ee mas sak lee
ngenei saya nggak pernah nawar
Kalo ada sesama buruh gendong yang
curhat tentang buruh gendong yang
lain, atau ngata-ngatain.. cerita ke ibuk
jangan minta lebih, nanti
malah tidak dapat
gendongan lagi).
Engga pernah.
enggak, saya sak lee
ngenei (saya terima
sebera dikasihnya) saya
nggak pernah nawar
yo critaa guyon gitu (ya
cerita bercandaan gitu).
Aku mau muni ngene-
BG2 belum pernah
bermasalah dengan
pelanggannya.
BG2 tidak pernah tawar
menawar harga
gendongan.
Jika ada buruh gendong
yang menggosipkan atau
menghujat buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
itu, ibuk gimana tanggapannya?
yoooo anu.. seadane yoo mas, yo anu
critaa guyon gitu. Aku mau muni ngene-
ngene, saiki seng apik wae alon-alon le
ngejak rembugan, diomongi alon-alon.
Dibilangin pelan-pelan aja nantikan tahu.
Kalo lagi ada banyak permasalahan
gitu, ibuk sebagai manusia itukan mesti
kan dongkol too? Apa kalo mangkel
(kesal) tu sering cerita sama yang lain
yoo iyaa sering, samaa suamii. Kadang
yoo kebawa tekan ngomah, kokk njurr
ngopoo, mas aku mau jengkel neg pasar
ngene-ngene ngene. tapi udah pada tahu
orang rumah kalo gitu
ngene (saya ngomong
begini), “Saiki seng apik
wae alon-alon le ngejak
rembugan, diomongi
alon-alon (dibilangin
pelan-pelan aja nantikan
tahu)”.
sering, samaa suamii.
Kadang yoo kebawa
tekan ngoma (sampai
rumah).
tapi udah pada tahu
orang rumah kalo gitu
gendong lain di depan
BG2, ia menanggapi
dengan candaan.
BG2 juga akan
menasihati orang tersebut
agar menegur orang yang
dibicarakannya dengan
perlahan.
ISH sering bercerita
kepada suami jika ada
masalah di pasar. Orang
di rumah sudah paham
dengan kondisi BG2 saat
ia bercerita tentang
kondisi pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
Terus kalau Ibu baru marah di pasar,
apakah ketika di rumah ada masalah,
Ibu juga jadi marah? Misalnya anak
bandel gitu.
enggak, saya nek marah, enggak senang ke
anak. Paling yo cerita sama ayahnya gitu
sok dong yoo kebawa gitu yoo cenan yoo
kadang darii rumahhh ee dari pasar itu
jugak nganu ee mas
kalo berangkat ke pasar pernah ga buk,
misalkan dari rumah.. anake ngglidik
ngono kaee (anak bertingkah), ke pasar
tu jadi ndak semangat pernah nggak?
yoo pernah, kadang yooo saya tuu.. yoo..
yoo pernah mas
Ibu berarti sering cerita sama suami
ya?
yooo, yo sering tapi seringe yo nek neng
enggak, saya nek (kalau)
marah, enggak senang ke
anak.
Paling yo cerita sama
ayahnya.
Pernah
neng (di) pasar yoo sering
e (ya seringnya) sama
BG1 sama temen-temen
lain.
tapi nek (kalau) di rumah
BG2 tidak senang marah
kepada anak.
Jika ada masalah, BG2
paling bercerita kepada
suaminya.
BG2 pernah tidak
semangat ke pasar
karena anak bertingkah
di rumah.
Di pasar, BG2 sering
bercerita kepada teman-
temannya.
BG2 biasanya bercerita
kepada suaminya saat ada
masalah. BG1 tidak suka
memarahi anaknya,
sekalipun membuat
masalah.
Terkadang permasalahan
di rumah terbawa ke
pasar dan membuat BG2
tidak semangat bekerja.
Di pasar, BG2 sering
bercerita dengan teman-
temannya terkait
permasalahan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
pasar yoo sering e sama BG1 sama temen-
temen lain tapi nek di rumah enggak, tapi
nek neng omah paling meng aku ki kesel
pak nganu nganu nganu. Nek neng nggon
ituu masalah teman yoo sama teman
lainya, paling sama teman lainnya, iki pie
lee ngandani
Kalau misalnya ada buruh gendong
yang ga bisa dibilangi itu, ibuk berani
tidak menegur sendiri?
yooo berani mas, yo kadang sama teman,
kadang yo dibawa neng depan tadi, njuk
bilang sama bu umii, ini gimana buk? Ini
kok ngeyel, njuk bu umi tu ngandani alon-
paling meng (hanya),
“aku ki kesel pak nganu
nganu nganu (aku ini
capek, Pak, begini begini
begini).”.
Nek masalah teman yoo
sama teman lainya,” Iki
pie lee ngandani (ini
gimana cara
memberitahunya).”
Berani
kadang sama teman,
kadang dibawa neng (ke)
depan tadi, njuk bilang
Di rumah, BG2 bercerita
kepada suaminya
tentang keletihannya
dsb.
Terkait masalah dengan
teman, BG2 bercerita
dengan teman-temannya.
BG2 berani menegur
sendiri teman yang
bermasalah.
Terkadang BG2
menegur bersama
temannya.
Terkadang buruh
sesama buruh gendong
dan sebagainya. Namun,
di rumah BG2 becerita
kepada suaminya tentang
keletihannya dan lain-
lain.
BG2 berani menegur
sendiri teman sesama
buruh gendongnya yang
bermasalah, tetapi
terkadang menegur
bersama teman. Buruh
gendong yang bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
alon, kadang yang nganu tu dipanggil ke
situ, sentong.
walaupunn bukan anggota?
nek bukan anggota paling yoo dikon
ngandani kana mass eng baik sing daerah
wetan, mbok diandani, ora ngono kui.
carane, ngelek-eleki.
Tapi banyakan disini dari Sentolo ya
buk?
ho'oh
Dari sekian banyaknya apa ada yang
membuat ibu kurang nyaman sama
buruh gendong atau sama pelanggan?
sama bu umii, njuk (lalu)
bu umi tu ngandani alon-
alon,
kadang yang nganu
(kadang yang begitu itu)
tu dipanggil ke situ,
sentong.
Ho’oh
Alhamdulilah belum,
pengunjung pasar di barat
gendong yang
bermasalah dibawa
menghadap pengurus
YASANTI dan akan
ditegur pelan-pelan.
Terkadang buruh gendog
yang bermasalah dibawa
ke Sentong.
iya
BG2 tidak merasa
kurang nyaman dengan
buruh gendong tertentu
juga terkadang disuruh ke
Sentong dan dihadapkan
pada pengurus YASANTI
yang akan menegurnya.
Orang yang berprasangka
buruk padanya meminta
maaf.
Kebanyakan buruh
gendong di pasar
Bringharjo berasal dari
Sentolo.
BG2 tidak merasa kurang
nyaman degan buruh
gendon atau pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
Alhamdulilah belum, tapi itu aa sama
pahh, opo mas,, pengunjung pasar itu,
disana itu too di barat itu to. tak tembung,
"bu tak bawain ya", lah ahh malah malah
tase itu diginiin (memraktekan menarik tas
kebelakang) "awas!" gitu, lah aku wis
lungo to mas, ehh alah tak baleni, wong
aku gak kepenak mas, tak baleni,
"ngapunten, kulo niku namung nawani
nggendong, mboten ajeng pripun-pripun",
terus ya tak tinggal lagi sambil ngomong
jangan gitu ya buk, terus ya "maaf-maaf
gitu mas".
itu tak tembung (saya
beritahy), "Bu tak bawain
ya", malah tase (tasnya)
itu diginiin, "Awas!".
Aku wis lungo (sudah
pergi) to mas, aku gak
kepenak (merasa tidak
enak), tak baleni (saya
kembali), "ngapunten,
kulo niku namung nawani
nggendong, mboten ajeng
pripun-pripun (maaf,
saya hanya
menawarkanjasa
gendong, bukan
bermaksud gimana-
gimana.",
ya rasane ki koyo aku di
pie ngono, njuk
atau pelanggan tertentu.
BG2 pernah dikira akan
mengambil tas seorang
pelanggan.
BG2 sudah pergi, tetapi
kembali lagi karena
merasa tidak enak dan
menjelaskan maksudnya
untuk menggendong
tadi.
tertentu. Namun, BG2
pernah dikira akan
mengambil tas oleh
seorang pelanggan,
sehingga BG2 merasa
tidak enak dan
menjelaskan maskudnya
untuk menawarkan jasa
gendong pada pelanggan
tersebut.
ISH merasa jengkel.
Saat disalahpahami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
Tapi gimana waktu itu perasaannya
ibuk?
ya rasane ki koyo aku di pie ngono, njuk
aku tak baleni wae lah mas. ngono lah mas
itu pas saya juga dua tahunan og mas
Pernah nggak ibuk mikir untuk
pekerjaan lain?
Kalau saya pengen dagang sendiri mas,
nek ngene ki arep kulak ora kuat mas.
malem masak jadi nggak sempet tidur.
Sering nggak buruh gendong itu neng-
aku tak baleni wae lah
mas (Ya rasanya saya
seperti digimanain gitu,
terus saya kembali
sajala).
itu pas saya dua tahunan
Kalau saya pengen
dagang sendiri,
nek ngene ki arep kulak
ora kuat mas (kalau
sekarang mau jualan
nggak kuat mas). malem
masak jadi nggak sempet
tidur
Kalau saya nggak, tapi
kalau yang lain pernah.
BG2 ingin berdagang.
Sebagai buruh gendong,
BG2 tidak kuat
berjualan karena jika
harus masak di malam
hari dan tidak sempat
tidur.
pelanggan, BG2 merasa
tidak nyaman sehingga ia
kembali untuk
menjelaskan tujuannya.
Hal itu terjadi saat BG2
sudah 2 tahun
menggendong.
BG2 ingin berdagang
sendiri. Saat ini, ia tidak
mungkin berdagang
karena jika harus masak
di malam hari, ia tidak
sempat tidur.
BG2 tidak pernah saling
mendiamkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
nengan (saling mendiamkan) buk?
Kalau saya nggak.. hehehe, tapi kalau
yang lain pernah paling. hehehe kalau saya
yo ming ngono. tapi nek aku tak tanyaki
"kowe saiki meneng wae mbek aku,
ngopo!?", waduh aku yo rareti mbok jak
omong hhehhe
Kalau anak-anak apa sudah terbiasa
atau sering nyariin?
dah biasa mas, paling kalau jam pulang,
terus belum pulang paling belum pulang
yang besar nanti sms, "mak tekan ndi kok
bis-e wis liwat" kok urung bali. kerep keri
mas karo biss-e
Tapi nek aku tak tanyaki
(jika aku ditanya) "kowe
saiki meneng wae mbek
aku, ngopo (kamu
sekarang diam aja sama
aku, kenapa?)!?", waduh
aku yo rareti mbok jak
omong (waduh saya aja
nggak tahu saya sedang
diajak bicara)
dah biasa,
paling kalau jam pulang,
terus belum pulang, yang
besar sms, "Mak tekan
ndi kok bis-e wis liwat,
kok urung bali (Ma
sampa mana? Bisnya
Keanggotaan itu nggak
wajib, tapi kalau jadi
anggota dapet kayak
baksos.
Anak-anak BG2 sudah
terbiasa ditinggal kerja
oleh BG2.
Namun, jika sudah
waktunya dan BG2
belum pulang, anak
sulung BG2 akan
mencarinya.
buruh gendong yang lain.
Anak-anak BG2 terbiasa
ditinggal kerja BG2,
tetapi akan mencari jika
BG2 pulang tidak tepat
waktu.
BG2 sering ketinggalan
bis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
Lalu pulangnya gimana bu?
Ya nanti tak suruh njemput, la kalau disini
sampek.. kadang sampe jam 7 juga. dah
ndak ada biss-e
Oooo
Saya juga pernah sampe jam 8 itu pas
suami entuk shutteran mas
Kalau dari kulonprogo itu berapa bis ya
bu?
Tiga bis, yang pintu dua itu satu pintu
satu, satu, terus yang kecil kubotri satu.
PP, 14 ribu mas, kalau pulang sendiri bisa
sampek 30ribu mas, kalau sampe
ketinggalan bis itu ribet.
Hahaha
udah lewat kok belum
pulang?)”
kerep keri mas karo biss-
e (sering ketinggalan mas
sama bisnya).
Saya juga pernah sampe
jam 8 itu pas suami entuk
dapat) shutteran mas
Tiga bis,
yang pintu dua itu satu,
pintu satu, satu terus yang
kecil kubotri satu.
BG2 sering ketinggalan
bis.
Dari Kulonprogo ada 3
bis untuk buruh
gendong.
Bis berpintu dua
berjumlah stu, bis
berpintu satu berjumlah
satu, dan bis kulbotri
yang kecil berjumlah
satu.
BG2 pernah hingga pukul
20.00WIB belum pulang,
hingga suaminya
menggunakan bis shutter
untuk menjemputnya.
Ada tiga buah bus bagi
buruh gendong yang
melayani pulang pergi
pasar-kulonprogo dengan
biaya Rp 14.000,00.
Menurut BG2, akan ribet
jika ketinggalan bus
karena harus membayar
hingga Rp 30.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
Kalau suami njemput jauh itu gimana
buk?
ga papa mas, malah ngasih tau "nek rejeki
ki tekone ora mung awan kabeh".
Wah malah harmonis hahaha
wah tapi yo mas, nek sana pas shutteran
PP, 14 ribu mas, kalau
pulang sendiri bisa
sampek 30ribu mas,
kalau sampe ketinggalan
bis itu ribet.
ga papa mas,
malah ngasih tau "nek
rejeki ki tekone ora mung
awan kabeh (rejeki itu
datangnya tidak hanya
siang)".
Tapi nek (kalau) pas
shutteran aku yo
nunggune tekan mbengi
Pulang pergi dengan bis
membutuhkan biaya Rp
14.000,00. Jika tidka
menggunakan bis habis
hingga Rp 30.000,00.
Menurut BG2, akan ribet
jika ketinggalan bis.
Suami BG2 tidak
masalah menjemput
BG2 yang ketinggalan
bus.
Suami BG2 memaklumi
dan berkata bahwa rejeki
datangnya tidak hanya
saat siang hari.
dengan alat transportasi
lainnya.
Suami BG2 tidak masalah
menjemput ketika BG2
ketinggalan bus. Ia
memaklumi dan berkata
bahwa rejeki datang tidak
hanya saat siang hari.
Kalau suami BG2 sedang
bekerja, BG2 menunggu
jemputan suaminya
hingga malam hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
aku yo nunggune tekan mbengii..
Kalau temennya ibuk ada yang minta
bayarannya ngawur itu gimana buk?
Ya jengkel mas, gimana ya, saya sendiri
ya kalau ke barat. gelo mas sama yang tadi
itu, itu kalau saya ke barat, biasanya
mintak tambah itu kalau saya nawarin
gendongan nanti sama pelanggan, jadi
"ahh moh nggendongke nang kene ngko
njaluk taambah", yooo... yooo sing wis
kulino.... dadi pembeli itu cerita kalau
"mau ono sing njaluk 5ewu tapi tekan
ngarepan tak nehi 5ewu nesu-nesu, kowe
nek tak nehi 5ewu nesu-nesu ra?.... nggih
mboten buk... tapi isih mubeng-mubeng
lho... mpun mboten nopo-nopo, wis
ikhlas? mpun buk ikhlase.... lah malah
sampe disana malah ditambahi ... tapi sing
(menunggu hingga
malam hari).
Ya jengkel
kalau saya ke barat,
biasanya mintak tambah
itu sama pelanggan, "ahh
moh nggendongke nang
kene ngko njaluk
taambah (ah gak mau lagi
memakai gendongan di
sini, nanti diminta
tambahan bayaran).",
pembeli itu cerita kalau
"mau ono sing njaluk
5ewu tapi tekan ngarepan
tak nehi 5ewu nesu-nesu
(tadi ada yang minta
BG2 jengkel saat ada
buruh gendong yang
meminta bayaran lebih.
BG2 tidak meminta
bayaran lebih karena
takut pelanggan tidak
mau memakai jasa
gendongnya lagi.
Ada pelanggan yang
bercerita kepada BG2
bahwa buruh gendong
lain meminta bayaran
BG2 jengkel saat ada
buruh gendong yang
meminta bayaran lebih. Ia
ikhlas dibayar berapa
saja, tetapi malah diberi
lebih oleh pelanggan.
BG2 menegur buruh
gendong yang meminta
harga lebih, melalui
anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
tadi kan njuk dititeni mas.. malah jadi
rame kemarin jadi bahan omongan pasar
sampek jadi laporan di satpam. njuk anake
kan dah masuk njuk dikandani nek
mbokke ngonoo... iyo mbak sesok tak
andani... saya kan bilange sama anakke,
kan anakke dah masuk anggota.
bayran Rp 5.000,00 tapi
sampai depan dikasih Rp
5.000,00 malah marah-
marah”
“Kowe nek tak nehi 5ewu
nesu-nesu ra (kamu kalau
dikasih Rp 5.000,00
marah nggak)?” “Mboten
buk... (nggak, Bu)”.
Malah sampe disana
ditambahi ...
tapi sing tadi kan jadi
bahan omongan pasar
sampek jadi laporan di
satpam. njuk anake
(anaknya) kan dah masuk
njuk dikandani nek
mbokke ngonoo...
(dberitahu kalau ibunya
begitu). iyo mbak sesok
tak andani...(iya mbak
lebih.
BG2 menyanggupi
diupah Rp 5.000,00
tetapi malah diberi lebih.
Buruh gendong yang
meminta bayaran lebih
hingga ditegur satpam
menjadi omongan di
pasar. BG2 memberitahu
anak dari buruh gendong
tersebut dan anaknya
menyanggupi untuk
menegur ibunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
Kalau keanggotaan itu wajib buk?
Kalau itu nggak wajib mas, tapi ya kalau
jadi anggota ada apa-apa ya dapet kayak
ada baksos gitu.
Kalau non-anggota sering jadi omongan
nggak buk?
Nek ya omongane cuma gimana .. pie
carane kaee mlebu anggota... ya paling
ngejak.
besok diberitahu) saya
kan bilange (bilangnya)
sama anakke, kan anakke
dah masuk anggota.
nggak wajib mas,
tapi kalau jadi anggota
ada apa-apa ya dapet
kayak ada baksos gitu.
omongane cuma gimana
.. pie carane kaee mlebu
anggota... ya paling
ngejak (Gimana caranya
biar dia menjadi anggota,
paling diajak).
Tidak wajib bagi buruh
gendong untuk menjadi
anggota paguyuban.
Namun, dengan menjadi
anggota, buruh gendong
akan mendapatkan
fasilitas, misalnya baksos.
Buruh gendong yang
menjadi anggota
berdiskusi mengenai cara
mengajak non-anggota
untuk masuk paguyuban.
Mereka juga mengajak
para non-anggota untuk
bergabung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
Banyak bu yang belum anggota?
Yaa sekarang ya cuma sedikit mas, kalau
dulu banyak... BG1 pinter le ngrayu dadi
akeh sing mlebu hahhahaa
Ada nggak sih buk dari pelanggan yang
masih nawar harga tarifnya buk?
Ya ada mas, wis bayare setitik masih
ditawar, ya kalau saya cuma ngomong,
nek dong gitu saya yo nawar mbak nek
kebangeten, saya pernah mas dulu dari
luar sana 50 kilo itu disuruh bawa keatas
lantai 3 ya masak cuma dikasih 1500, la ya
aku muni, "buk ngapunten, kulo mboten
saget mbeto, sakniki wedang mawon 2000
sekarang cuma sedikit,
kalau dulu banyak...
BG1 pinter le ngrayu
dadi akeh sing mlebu
hahhahaa (pintar merayu
jadi banyak yang masuk)
Ya ada mas, wis bayare
(sudah bayarnya) setitik
masih ditawar,
kalau saya cuma
ngomong, ”Nek dong gitu
saya yo nawar mbak nek
kebangeten (Kalau tahu
gitu saya juga nawar
Mbak, kalau
Hingga saat ini masih
ada pelanggan yang
menawar tarif
gendongan sekalipun
sudah murah.
BG2 menangapi
pelanggan yang
demikian dengan
mengatakan bahwa tahu
begitu dia juga
Saat ini hanya sedikit
buruh gendong yang
belum menjadi anggota
paguyuban.
Hingga saat ini masih ada
pelanggan yang menawar
tarif gendongan yang
sudah murah. BG2
menanggapi pelanggan
yang demikian dengan
menawar juga dan dengan
membandingkan
bayarannya dengan harga
makanan minuman di
pasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
kok niki 1500, monggo mang beto
kiyambak nopo ken mbetakke tiyang
sanes", ngoten pernah satu kali.
Baik bu, nanti saya hubungi lagi ya
kalau ada kekurangnnya, terimakasih
kebangetan)”.
saya pernah dari luar sana
50 kilo itu disuruh bawa
keatas lantai 3 ya masak
cuma dikasih Rp
1.500,00, la ya aku muni
(ngomong), "Buk
ngapunten, kulo mboten
saget mbeto, sakniki
wedang mawon 2000 kok
niki 1500, monggo mang
beto kiyambak nopo ken
mbetakke tiyang sanes",
ngoten pernah satu kali.
menawar.
BG2 pernah
menggendong dari luar
pasar ke lantai 3 dan
hanya dibayar Rp
1.500,00. BG2 merespon
dengan mengatakan
bahwa saat ini, minuman
saja seharga Rp
2.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 5. Tabel AIK I Informan IIINo. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
Dipadatkan
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Rata-rata bu, berapa kalo sekali
nggendong? Sekali berangkat
Yaa tadi.., dapat uang lima ribu tadi, sama
lima rib,.... baru nggendong dua kali
oo.. baru nggendong dua kali
lima ribu sama lima belas ribu, baru dua
kali
dua kali itu, dua kali naik turun apa?
Enggak, dua orang, orang dua, kalo saya
keliling gendongannya, kalo langganan ya
biasa-biasa mas. Ya kadang dua ribu
seiklasnya mas, nggak mesti pokoknya.
Tadi, dapat uang lima
ribu. baru nggendong
(menggendong) dua kali
Pendapatan JMN hari ini
lima ribu dan lima belas
ribu.
dua orang pelanggan,
JMN keliling
menawarkan jasa
gendongan-nya,
Pelanggan JMN biasa-
biasa bayaranya. Ya
kadang dua ribu atau
JMN tadi mendapatkan
uang lima ribu,
JMN baru nggendong
dua kali.
JMN hari ini mendapat
lima ribu dan lima belas
ribu.
JMN keliling
menawarkan jasa
gendongan-nya,
Pelanggan JMN
membayar normal, ya
kadang dua ribu atau
seiklasnya, nggak mesti
JMN hari ini dua kali
nggendong dengan
pendapatan Rp 5.000,00
JMN hari ini mendapat
Rp 5.000,00 dan Rp
15.000,00
JMN menawarkan jasa
gendongan-nya dengan
berkeliling,
Pelanggan JMN kadang
membayar Rp 2000,00
atau seiklasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
jadi.. tapi malah, lebih nganu,
penghasilannya lebih banyak dari pada
yang ngetem?
ya kalo saya kan itu jalaaaaaan terus, ya
kadang dapat, kadang enggak, enggak
punya langganan gitu lho mas kalo saya
itu. Nanti kadang jalan di lantai satu, dua
tiga. Nanti kadang di lantai satu enggak
dapat, dua ga dapat, tiga dapat. Nanti
muteerr lagi dari lantai tiga, dua, satu. Dari
lantai satu misalkan dari sebelah sini
sampai sana itu. Kadang-kadang ga mesti
mas. Seharian aku pernah dapat uang tiga
ribu itu pernah, delapan ribu juga pernah
sehari itu, ga mesti tidak punya langganan
gitu. Ya kalo saya kan itu Cuma keliling
dari situ
seiklasnya, nggak mesti
pokoknya.
JMN itu jalan terus,
kadang dapat, kadang
enggak.
JMN itu. Kadang jalan di
lantai satu, dua tiga.
Nanti kadang di lantai
satu enggak dapat, dua ga
dapat, tiga dapat. Dari
lantai satu misalkan dari
sebelah sini sampai sana
itu. Nanti muter lagi dari
lantai tiga, dua, satu.
JMN pernah seharian
dapat uang tiga ribu itu
pernah, delapan ribu juga
pernah sehari itu, ga
pokoknya.
JMN itu jalan terus,
kadang dapat, kadang
enggak.
JMN itu. Kadang jalan
di lantai satu, dua tiga.
Nanti kadang di lantai
satu enggak dapat, dua
ga dapat, tiga dapat.
Nanti muter lagi dari
lantai tiga, dua, satu.
JMN pernah seharian
dapat uang tiga, delapan
ribu juga pernah sehari
itu, ga mesti tidak punya
langganan gitu.
JMN tidak memiliki
pelanggan, dan tidak pasti
pendapatannya.
Ia terus berjalan mencari
pelanggan, dan terkadang
dapat, terkadang tidak.
JMN pernah seharian
hanya mendapat Rp
3000,00, juga Rp 8000,00
sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
terus kalo berangkat ikut bis juga ya?
iya, dari rumah jam delapan lebih sepuluh
menit.. iya
sendiri berangkatnya?
he em
sampai sini jam?
ya kira-kira setengah sepuluhan, kira-kira
ibuk terus disini ada ga sih buruh
gendong yang, kan kalo pernah baca
itukan kaya ada yang ngelaju terus ada
yang tiggal di sini juga ya?
iya
mesti tidak punya
langganan gitu. Ya kalo
saya kan itu Cuma
keliling dari situ
iya, dari rumah jam
delapan lebih sepuluh
menit..
he em
ya kira-kira setengah
sepuluhan
iya
JMN dari rumah jam
delapan lebih sepuluh
menit.
Iya
kira-kira setengah
sepuluhan.
Iya
JMN berangkat dari
rumah menuju
penjemputan pukul 8.10
pagi.
JMN berangkat sendiri ke
penjemputan
JMN sampai pasar kira-
kira pukul 9.30.
Ada buruh gendong yang
nglaju dan tidak
(mondok). JMN memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
O ada?
Ada, kalo saya itu nglaju p p itu, pulang
pergi
Kalau pasarnya sendiri tutup jam 4 ya?
iya
terus berarti buruh gendong yang
nginep abis itu ga ada aktivitas kan ya?
yaa kalo itu kan, kalo… yoo ngga ada itu
mas, mungkin kalo yang nginep itu pagi
betulkan, ikan itu pagi, ka kan pasar sayur
sama daging itu pagi mruput tu lho mas.
Ada,
kalo saya itu, pulang
pergi
iya
Ngga ada itu mas,
mungkin yang nginep itu
pagi betulkan,
ikan itu pagi, kan pasar
sayur sama daging itu
Ada buruh gendong
yang ngelaju (pulang
pergi) dan tidak
(mondok/tinggal).
JMN nglaju, pulang
pergi
Buruh gendong tidak
beraktivitas setelah pasar
tutup
Buruh gendong yang
menginap aktivitasnya
sangat pagi.
Aktivitas pasar ikan,
sayur dan daging
dimulai pagi hari.
pulang-pergi.
Pasar tutup pukul 16.00
Buruh gendong yang
menginap mulai
beraktivitas sangat pagi,
mengikuti pasar ikan,
sayur, dan daging.
Setelah pasar tutup,
mereka berhenti
beraktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
kalo yang pagi tu berarti tinggal
tidurnya dimana buk?
yaa ada di itu to diii nginep itu to nginep
bareng-bareng itu lho
ooo, jadi kayak ngekos gitu?
he em he em he em
kalo ibuk dalam keluarga, itu sehari
hari gimana? Ibuk anak to?
punya anak Satu
anak satu, umur brapa buk?
anaknya dua puluh tujuh tahun,
sudah berkeluarga?
ee, sudah berkeluarga, dari dia..anak
kandung, kalo saya gimana tanyanya tadi?
mulai nggendong tu umur berapa buk?
yaa pokoknya sekarang tuu saya, kira-kira
dua belasan tahun
Berarti waktu itu tu anaknya umur?
Lima belasan tahun smp ya?
pagi mruput tu lho mas.
nginep bareng-bareng
He em.
Punya anak satu
anak 27 tahun
sudah berkeluarga, dari
dia.
pokoknya sekarang saya,
kira-kira dua belasan
tahun
Buruh gendong yang
mondok menginap
bersama-sama
Iya
JMN punya satu anak
anak JMN 27 tahun
Kira-kira sudah dua
belasan tahun.
Buruh gendong yang
mondok tinggal bersama-
sama.
Buruh gendong yang
mondok tinggal di kost
JMN memiliki satu anak
anak JMN berusia 27
tahun
Anak JMN sudah
berkeluarga.
JMN kira-kira sudah dua
belasan tahun menjadi
buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
Iya
itu, dalam sehari-hari itu, ibuk gimana?
Kan harus ada waktu untuk suami
untuk pekerjaan dari pagi sampe sore
nanti suaminya gimana?
suaminya saya kerja serabutan ya nggak
papa kalo saya jadi jasa gendong gapapa
wong kemauan saya sendiri gitu
Terus berarti sekarang tinggalnya
dengan suami aja ya buk ya?
ya anu, anak saya kan cuma satu, ya
tinggal saya, suami saya, saya, anak saya,
menantu, cucu dua
ooo dirumah ya
iya
suaminya saya kerja
serabutan nggak papa,
saya jadi jasa gendong
gapapa wong kemauan
saya sendiri gitu
nak saya cuma satu,
ya tinggal saya, suami,
anak saya, menantu, cucu
dua
Mulai menjadi buruh
gendong saat anak SMP.
JMN merasa tidak
masalah suaminya
bekerja serabutan.
JMN merasa tidak
masalah menjadi buruh
gendong karena
kemauannya sendiri.
anak JMN cuma satu,
JMN tinggal dengan
suami, anak, menantu,
dan cucu dua
JMN mulai menjadi
buruh
gendong saat anaknya
SMP.
JMN merasa tidak
masalah jika suaminya
bekerrja serabutan dan ia
sendiri menjadi buruh
gendong.
JMN tinggal dengan
suami, anak, menantu,
dan dua cucu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
keluarganya enam gitu jadi satu rumah
he.em, terus ibuk susah ga sih bagi
waktu itu antara keluarga sama
pekerjaan?
ya enggak gitu mas, bisa kok mbagi
waktu. Kan dari rumah pokoknya saya itu
bangun see.. sebelum subuh, tu sdah
bangun. Nanti ya pokoknya terus di kamar
mandi, nanti itu mandi langsung sholat
subuh sambil itu anu.. masak air sama
masak nasi. Itu bangun sama-sama anak
saya.. he em. Kalo soal mencuci itu anak
saya yang nyuci itu, yang nyuci pakaian.
iya.. ee… ibuk ini pernah coba
pekerjaan lain selain buruh gendong
ga?
Saya dulu, dulu sebelum di gendong sini,
keluarganya enam jadi
satu rumah
enggak gitu mas, bisa kok
mbagi waktu.
Saya itu bangun sebelum
subuh, terus di kamar
mandi, langsung sholat
subuh sambil masak air
sama masak nasi.
Itu bangun sama-sama
anak saya.
Kalo soal mencuci itu
anak saya.
Sebelum gendong di sini,
tinggal satu rumah
berenam dengan
keluarganya
JMN tidak sulit
membagi waktu.
JMN bangun sebelum
subuh, lalu mandi,
langsung sholat subuh
sambil masak air dan
nasi.
JMN bangun bersama
anaknya.
Anak JMN bertugas
mencuci.
Sebelum punya anak,
JMN pernah bekerja di
JMN tinggal berenam
dengan keluarganya
dalam satu rumah.
JMN tidak sulit membagi
waktu. Ia bangun
sebelum subuh bersama
anak-anaknya, mandi,
lalu sholat sambil
memasak air dan nasi.
Anak JMN bertugas
mencuci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
dulu-dulunya saya pernah ikut orang kerja
di pabrik juga pernah pertamanya ikut
orang, setelah itu ikut orang itu… saya
belum punya anak, yang sudah punya
suami, terus saya punya anak terus pulang
ke desa. Ke desa kerja di pabrik itu jamur
merang sekarang sudah ga ada pabriknya
(dengan nada tawa lucu). Pabriknya ya
kukut itu langsung lari ke pasar. Ngikut
orang juga dulu setelah ngikut orang lama
saya itu sok sakit, sakit saya, terus minta
ijin. Langsung keluar kesini, langsung
nggendong menetap ini. Dulu yang belom
nggendong apa-apa tapi saa.. ngikut orang
itu lho misalkan aku ngikut mas tapi kalo
ada gendongan nggih nggendong gitu
dulu saya pernah ikut
orang kerja di pabrik
juga, waktu belum punya
anak, sudah punya suami.
Saya punya anak terus
pulang ke desa.
Di desa kerja di pabrik
jamur merang. Pabriknya
ya kukut (tutup/bubar)
langsung lari ke pasar.
Ngikut orang juga dulu,
setelah itu saya sakit,
terus minta ijin.
Langsung nggendong
menetap ini.
Dulu yang belom
nggendong apa-apa tapi
ngikut orang itu lho
misalkan aku ngikut mas
tapi kalo ada gendongan
pabrik.
Setelah punya anak,
JMN pulang ke desa.
Di desa, JMN bekerja di
pabrik jamur merang.
Pabriknya lalu tutup dan
JMN bekerja ke pasar.
Di pasar, JMN bekerja
dengan orang lain, tetapi
kemudian sakit dan
berhenti.
JMN kemudian menjadi
buruh gendong.
Saat bekerja dengan
orang, JMN juga
menggendong kala ada
pelanggan.
Sebelum punya anak,
JMN bekerja di pabrik.
Setelah punya anak, JMN
pulag ke desa dan bekerja
di pabrik jamur merang.
JMN lalu bekerja ke
pasar karena pabriknya
tutup. JMN ikut orang
sambil sesekali
menggendong. JMN
kemudian sakit dan
berhenti, lalu mulai
menjadi buruh gendong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
pertamanya bisa jadi buruh gendong tu
kenapa? Kok memilih profesi buruh
gendong?
Eee… misalkan ikut orang itukan
aturannya banyak, misalkan saya di rumah
itu tetangga ada hajatan nanti tinggal
minta pamit libur, tuu terus mau di rumah
ada ada orang meninggal mendadak
langsung minta ijin untuk pamit libur
kadang-kadang nanti kalo yang diikuti itu
berangkat kalo enggak ya susah kalo terus
mau langsung pulang. Kalo gini to mas
kalo saya kerja begini misalkan capek
langsung pulang ga papa. Misalkan
badannya ga enak langsung pulang
gapapa.
nggih nggendong gitu
Ikut orang aturannya
banyak,
misalkan tetangga ada
hajatan nanti minta pamit
libur, terus di rumah ada
orang meninggal
mendadak langsung
minta ijin untuk pamit
libur kadang-kadang kalo
yang diikuti itu berangkat
kalo enggak ya susah
kalo terus mau langsung
pulang.
Kalo saya kerja begini
misalkan capek langsung
pulang ga papa. Misalkan
badannya ga enak
Ikut orang banyak
aturannya.
Tetangga ada hajatan
harus pamit, di rumah
ada orang meninggal
mendadak harus minta
ijin, susah kalo terus
mau langsung pulang.
Kalo saya kerja begini
misalkan capek, badan
nggak enak langsung
pulang nggak apa.
JMN merasa bahwa
bekerja dengan orang lain
banyak aturannya, karena
setiap ada urusan harus
izin. Dengan menjadi
buruh gendong, JMN bisa
pulang kapan saja jika
capek atau sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
Jadi bebas ya buk?
iya, ha dulu ngikut orang tu kan saya sakit,
sakit itu pas enggak kuat itu, saya ya kerja
ya gimana lagi, yo saya yo saya kira saya
sakit biasa ternyata saya kena infeksi
darah itu. Di rumah sakit opname itu
empat hari, terus saya itu minta ijin
pokoknya mau minta berenti engga kerja
itu tapi ya bilang baik-baik sama itu..
itu dulu ikut orang itu juga di pasar
Bringharjo?
Iya.
Dibagian mana ibuk?
langsung pulang.
iya, dulu ngikut orang tu
saya sakit, sakit pas
enggak kuat, saya kerja
ya gimana lagi, yo saya
kira saya sakit biasa
ternyata saya kena infeksi
darah itu. Di rumah sakit
opname empat hari, terus
saya itu minta ijin
pokoknya minta berenti
kerja itu tapi ya bilang
baik-baik sama itu.
Iya.
Di bawah.
dulu ngikut orang tu
JMN sakit pas enggak
kuat. JMN kira sakit
biasa ternyata JMN kena
infeksi darah itu. Di
rumah sakit opname
empat hari, terus JMN
minta ijin untuk berhenti
kerja tapi ya bilang baik-
baik sama itu.
Dulu JMN bekerja
dengan orang di pasar
Bringharjo.
Dulu JMN bekerja
dengan orang di pasar
dulu ngikut orang JMN
sering sakit pas enggak
kuat. JMN kira sakit biasa
ternyata JMN kena
infeksi darah. Di rumah
sakit opname empat hari,
JMN minta ijin untuk
berhenti kerja secara
baik-baik.
Dulu JMN bekerja
dengan orang di pasar
Bringharjo bagian bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
208
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
Di bawah.
Oh jadi menjaga dagangan gitu ya Bu?
he em, ya. Baik-baik, pokoknya saya kalo
disalah ya minta maaf yang penting dia
apa dagangnya laris. Aku juga cari rejeki,
kan enak gitu
Trus, di pasar beringharjo tuh kan
banyak sekali buruh gendong Bu, lalu
Ibu kan katanya tadi gak punya
pelanggan. Itu persaingannya pasti
ketat kan antara satu dan yang lainnya.
Itu gimana Bu, keseharian Ibu dengan
teman-teman sesama buruh gendong?
yaa tidak apa-apa wong itu di sini tempat
untuk mencari rejeki sama-sama saya itu
Ia. Baik-baik. Pokoknya
saya kalo salah ya minta
maaf.
Yang penting dagangnya
laris. Aku juga cari rejeki.
Tidak apa-apa. Wong
(orang) di sini tempat
untuk mencari rejeki
Bringharjo bagian
bawah
JMN menjaga dagangan
tuannya dengan baik.
Jika melakukan
kesalahan, ia minta
maaf.
Bagi JMN, yang penting
dagangannya tuannya
laris karena ia juga
mencari rejeki.
JMN merasa tidak
masalah dengan adanya
Saat bekerja dulu, JMN
menjaga dagangan
tuannya dengan baik dan
jika bersalah, ia minta
maaf. Baginya, yang
penting dagangan
tuannya laris karena ia
mencari rejeki dari sana
pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
percaya nanti allah pasti ngasih rejeki gitu
mas
Amin. Berarti selama dua belas tahun
Ibu pernah ga sih punya masalah sama
buruh gendong yang lain?
Insyaallah tidak, tidak.. tidak pernah
gimana-gimana
Kalo sama pelanggan Bu?
ya umpanya saya pernah membawakan,
umpama dia kepasar itu pas rejeki saya ya
bisa ketemu, ooo ini yang, oo ini ibuk
yang kemarin bawakan terus suruh
bawakan gitu. Ya sering saya kan jalaann
terus gitu misalkan dia itu bilang, nanti,
besok saya kepasar hari ini gitu.. gitu
Saya percaya nanti Allah
pasti ngasih rejeki.
Insya allah tidak pernah
gimana-gimana.
Saya pernah
membawakan, dia
kepasar itu pas rejeki
saya ya bisa ketemu. "Oh
ini ibuk yang kemarin
bawakan, terus suruh
bawakan". Ya saya kan
jalan terus. Misalkan dia
bilang, besok saya
persaingan karena pasar
tempat mencari rejeki.
JMN percaya Allah akan
memberi rejeki.
JMN merasa tidak
masalah dengan adanya
persaingan karena pasar
tempat mencari rejeki. Ia
juga percaya Allah akan
memberi rejeki.
JMN tidak pernah
bermasalah dengan buruh
gendong lain selama 12
tahun menjadi buruh
gendong.
JMN yakin bahwa karena
rejeki, ia dapat bertemu
dengan pelanggannya dan
membawakan
belanjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
kalo masalah sama pelanggan pernah
nggak Bu?
Enggak, soalnya saya tu gini mas, kalo
dibawakan ya bu gitu, ya nanti minta
berapa tu seiklasnya. Gitu saya bilang gitu
nanti setelah anuu, yang saya tulungkan
ya, asalkan dia ngasih berapa seiklasnya
saya sudah mengucapkan terima kasih
gitu. Engga pernah minta nambah lagi
mas, misalkan dia ngasih lima ribu ya saya
terima. Ikhlas senang gitu
kalo buruh gendong lain, seperti apa ya
buk?
aku yaa kurang tahu, mungkin ya sama
(tertawa). Karena saya enggak pernah itu
sama-sama teman itu enggak mesti,
sendiri-sendiri gitu
kepasar hari ini, gitu.
Enggak. Soalnya kalo
saya ditanya minta berapa
tu seiklasnya. Gitu saya
bilang, yang saya
tulungkan (tolong) ya,
asalkan dia ngasih berapa
seiklasnya saya sudah
mengucapkan terima
kasih. Engga pernah
minta nambah lagi,
misalkan dia ngasih lima
ribu ya saya terima.
Ikhlas
aku kurang tahu,
mungkin ya sama.
JMN kurang tahu
bagaimana dinamika
buruh gendong lain.
JMN tidak pernah
JMN tidak pernah
bermasalah dengan
pelanggan karena selalu
menerima bayaran
seikhlasnya.
JMN kurang tahu
dinamika buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
Kalau pendapatan, kan tarif
buruh gendong sampe sekarang belum
jelas kan ya?
belum
Kan belum ada standarnya, belum ada
patokannya… itu pendapat Ibu
bagaimana soal tarif itu?
pernah saya itu merasakan begitu, lima
puluh kilo memang dua ribu mas, ya saya
trima karena ya sulit itu untuk mencari
rejeki. Kadangkan enggak mesti misalkan
saya baru datang to dari rumah belum
dapat uang itu nanti istilahe medot tali,
nanti kan yang lain ada gendongan lain
lagi gitu mas
Karena saya enggak
pernah sama-sama teman,
sendiri-sendiri gitu
belum
Pernah saya merasakan
begitu, lima puluh kilo
memang Rp 2.000,00.
Saya terima karena sulit
untuk mencari rejeki.
Kadang saya datang dari
rumah belum dapat uang
itu, istilahe medot tali
(memutuskan tali), nanti
bersama dengan buruh
gendong yang lain.
JMN pernah merasakan
diabayar Rp 2.000,00
untuk gendongan 50kg.
JMN menerima karena
sulit mencari rejeki.
Kadang JMN menerima
bayaran rendah karena
memang belum
mendapatkan uang.
lain karena tidak pernah
bersama mereka.
Sampai saat ini belum
ada tarif buruh gendong
yang jelas.
Bagi JMN, sulit mencari
rejeki sehingga ia
menerima sekalipun
dibayar Rp 2.000,00
untuk 50kg. Terkadang ia
menerima karena
memang belum menerima
bayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
Tapi untuk sehari-hari itu cukup ga Bu,
dari pendapatan sebagai buruh
gendong?
ya kurang, kadang kurang, pokoknya ga
mesti, kadang aku kalo cuma dapat itu
nanti untuk ngebis. Yaa nanti misalkan
yang dibagi-bagi to uwong berapa itu
untuk beli sayur itu, sayuran itu sama
bumbu itu, ya anu. Tergantung, ya enggak
misalkan dapet uang banyak terus
dibelanjakan banyak itu enggak, pokonya
itu secukupnya. Ati-ati to mas, wong buruh
kan hasil kerjanya begini.
Tapi dengan pendapatan yang seperti
kan ada gendongan lain.
Kadang kurang, kadang
cuma dapat untuk ngebis.
Nanti dibagi-bagi untuk
beli sayuran sama bumbu.
Misalkan dapet uang
banyak terus dibelanjakan
banyak itu enggak,
pokonya secukupnya.
Ati-ati (hati-hati), wong
buruh kan hasil kerjanya
begini.
Terkadang pendapatan
JMN cukup, terkadang
hanya cukup untuk naik
bus.
Pendapatannya dibagi
untuk membeli sayuran
dan bumbu juga.
JMN tidak berbelanja
banyak sekalipun
mendapat uang banyak.
JMN berbelanja dengan
hati-hati mengingat hasil
kerjanya sebagai buruh
tidak bayak.
Terkadang pendapatan
JMN cukup, kadang
hanya cukup untuk naik
bus. Pendapatan tersebut
masih dibagi untuk
membeli sayuran dan
bumbu. JMN berhati-hati
dalam belanja mengingat
pendapatannya tidak
banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
itu dan suasana kerja yang begini
bagaimana sih perasaan Ibu, menjadi
seorang buruh gendong itu…
yaa, yaa kadang kalo pas belum dapat
uang
ya susah mas. Tapi gimana lagi? Gituu
tapi ibuk mendingan ini pekerjaannya?
iyaa, karena udah tua too mas mau kerja
apa lagi saya? Ya ngeluhnya itu kalo
belum dapat uang itu, misalkan belum
dapat blas itu ya susah
rasanya gimana buk kalo seharian ga
Kadang kalo pas belum
dapat uang ya susah.
Tapi gimana lagi?
iyaa,
karena udah tua mau
kerja apa lagi saya?
Ya ngeluhnya itu kalo
belum dapat uang,
misalkan belum dapat
blas (sama sekali) itu
susah
pokoknya awal-awal itu,
pernah yang saya bilang
JMN merasa susah saat
belum mendapat uang.
JMN pasrah pada
keadaannya.
JMN merasa tetap lebih
baik bekerja sebagai
buruh gendong.
JMN merasa sudah tua
sehingga tidak dapat
bekerja di tempat lain.
JMN mengeluh dan
merasa susah saat belum
mendapat uang sama
sekali.
JMN merasa susah saat
belum mendapat uang,
tetapi pasrah pada
keadaannya.
JMN merasa tetap lebih
baik bekerja sebagai
buruh gendong karena ia
sudah tua dan tidak dapat
bekerja di tempat lain.
Namun, ia merasa susah
dan mengeluh saat belum
mendapat uang sama
sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
dapet?
yo pokoknya saya dulu baru awal-awal itu
pernah yang saya bilang tadi, pernah
sehari dari jam delapan sampe jam delapan
malam seperempat tu dapet uang tiga ribu,
pernah itu suatu kali itu
Itukan buat uang ngebis aja ga cukup
kan ya, itu bagaimana Bu?
yaa ngeluh, ya mau gimana? Tetapi saya
ndak mau nyerah, banyak-banyak berdoa,
mbesok ini mungkin baru diuji dari allah
itu to mas. Mungkin lain kali saya dapat
rejeki itu
Biasanya kalo Ibu ngeluh itu kepada
orang lain atau bagaimana?
engga, saya istilahnya agamanya kan lain
tadi, dari jam delapan
sampe jam delapan
malam seperempat tu
dapet uang Rp 3.000,00.
yaa ngeluh.
Tetapi saya tidak mau
menyerah, banyak-
banyak berdoa,
mungkin baru diuji dari
Allah. Mungkin lain kali
saya dapat rejeki itu.
saya agamanya kan saya
Islam, itu nanti sholat,
berdoa kepada Allah
JMN mengeluh.
JMN tidak mau
menyerah dan terus
berdoa.
JMN berpikir bahwa ia
mungkin baru diuji
Allah dan lain kali akan
mendapatkan rejeki.
.
JMN pernah dari pukul
08.00 sampai sampai
pukul 08.15 hanya
mendapat Rp 3.000,00.
JMN mengeluh saat tidak
mendapatkan uang, tetapi
ia tidak mau menyerah. Ia
berpikir bahwa ia sedang
diuji Allah dan lain kali
akan mendapat rejeki,
sehingga ia terus berdoa.
JMN tidak mengeluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
saya islam, itu nanti sholat, berdoa kepada
allah
jadi engga diceritakan pada orang lain?
engga engga, ya tadi ya sama mas tadi .
saya Cuma diem kalo nanti ditanya teman,
wes entuk gendongan durung? Sudah gitu,
he em.
kalo sama suami gitu?
yaa cerita, engga papa harus ada
masalahkan bilang, “Baru sepi, Pak”,
gituu.
engga, saya cuma diem
kalo nanti ditanya teman,
wes entuk gendongan
durung (sudah dapat
gendongan belum)?
Sudah gitu.
yaa cerita, harus.
Bilang , ”Baru sepi pak”.
JMN tidak mengeluh
pada orang lain
Saat ditanya teman,
JMN mengaku sudah
mendapat gendongan.
JMN merasa harus
bercerita kepada
suaminya saat ada
masalah.
JMN akan berkata
kepada suaminya bahwa
pekerjaannya sedang
sepi.
kepada orang lain tetapi
mengeluh dalam sholat
kepada Allah.
JMN tidak mengeluh
kepada orang lain saat
belum mendapatkan
uang. Ia mengaku sudah
mendapat gendongan
kepada teman-temannya.
Saat sedang ada masalah,
JMN harus bercerita pada
suaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
Terus Bu, saya kan mendapat cerita
kalau buruh dipasar kan banyak yang
cekcok, terus kayak saling mengumpat
gitu ya. Kalau Ibu sendiri pernah
mengalami tidak?
kalo saya begini mas, misalkan saya itu
pernah diuji gitu. Sudah nembung pada
yang punya, mau dibawakan ga bu? Yang
punya itu boleh, ternyata ada salah satu
teman saya itu, langsung di gendong gitu,
saya yo cuma, aduh ya allah memang
belum rejeki saya gitu besok lain kali ya
setelah dia nggendong saya bilangi. Besok
lagi, sesok meneh kowe ora ngono kuwi
wong kuwi wes arep tak gendong gitu
Saya itu pernah.
Sudah nembung
(ngobrol/sepakat) pada
yang punya, mau
dibawakan. Ternyata
salah satu teman saya
menggendong gitu.
Saya yo cuma, aduh ya
Allah, memang belum
rejeki saya gitu besok lain
kali ya
setelah dia nggendong
saya bilangi. "Sesok
meneh kowe ora ngono
kuwi wong kuwi wes arep
tak gendong (Lain kali
jangan gitu lagi, itu kan
sudah mau saya gendong
tadi)".
JMN pernah mengalami
cekcok dengan buruh
gendong lain.
JMN sudah sepakat
dengan pelanggan untuk
menggendong, tetapi
ternyata barangnya
digendong temannya.
JMN memandang bahwa
itu memang belum
rejekinya.
JMN lalu menegur
buruh gendong tersebut
agar lain kali tidak
mengulangi
perbuatannya.
JMN pernah mengalami
gendongannya direbut
temannya. JMN
memandang bahwa itu
memang belum rejekinya.
JMN lalu menasihati
temannya agar tidak
menulangi perbuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
Jadi Ibuk cuma menasehati gitu ya?
e em, he em enggak, enggak terus saya
marah besar itu endak istighfar dek
tapi pernah ga sih, kayak saking
jengkelnya itu kayak ngediemin orang ?
ya enggak, enggak, kalo saya begini
misalkan ada orang ngadu, oo kan ini
bilang a too, saya bilang a dikatan bilang b
langsung saya anu, tegor saja, langsung
saya berani nannti, hadapan tak selesaikan
masalah kok aku dikatakan bilang begini,
yang bener begini gitu. aku ga mau
ngerendem-ngerendem itu masalah, harus
berani kalo saya misalkan berani ya harus
berani ngadapin empat mata gitu mas, ga
Enggak.
saya marah besar itu
endak.
Enggak,
kalo ada orang ngadu,
saya bilang a dikatan
bilang b langsung saya
tegur saja. kok aku
dikatakan bilang begini,
yang bener begini.
aku ga mau ngerendem-
ngerendem masalah,
harus berani ngadapin
empat mata gitu.
JMN tidak pernah
mendiamkan sesama
buruh gendong
sekalipun jengkel.
Jika ada yang
memfitnah, JMN akan
langsung menegur orang
tersebut.
JMN tidak suka
memendam masalah
sehingga ia berani
menghadapi orang yang
JMN tidak marah ketika
gendongannya direbut.
.JMN tidak suka
memendam masalah. Ia
akan langsung bilang bila
sedang jengkel dan
menegur orang yang
memfitnahnya. Ia berani
menghadapi orang yang
bermasalah dengannya
empat mata. Oleh karena
itu, JMN tidak pernah
mendiamkan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
boleh saya misalkan jengkel sama mas
langsung saya bilang mas kok aku bilang
nggak boleh, langsung berani mengatakan
maksud
Ojo ngomomgke neng mburi gitu buk
(nggak boleh ngomongin di belakang
gitu ya Bu)?
he em, engga boleh itu. Enggak baik itu,
namanya itu bukan pemberani mas, kalo
orang berani itu. Misalkan mas ini salah,
mas kamu itu jangan begitukan langsung.
Jangan bilang sama mas, mas og temenmu
itu engga baik to gitu. Kan enggak boleh,
sebenarnya ya harus yang bersangkutan.
Saya sukanya tu begitu mas
saya misalkan jengkel
langsung saya bilang
Engga boleh itu.
Enggak baik itu, namanya
itu bukan pemberani,
kalo orang berani itu.
Misalkan mas salah, "mas
kamu itu jangan
begitukan" langsung.
Jangan bilang sama
temen mas, “Kok
temenmu itu engga baik
bermasalah dengannya
empat mata.
JMN akan langsung
bilang bila ia jengkel.
Menurut JMN, tidak
boleh membicarakan
orang di belakang.
Membicarakan orang
lain di belakang itu tidak
baik dan orang yang
melakukannya bukan
pemberani.
Orang berani akan
menegur secara
langsung.
sesama buruh gendong.
JMN suka menegur
langsung orang yang
bersalah. Menurutnya, itu
adalah perbuatan yang
berani. Bagi JMN,
membicarakan orang di
belakang adalah hal yang
tidak baik dan tidak
berani sehingga tidak
boleh dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
kalo sama pelanggan pernah?
oo enggak. Pelanggan saya misalkan yang
saya bawakan itu ketemu orangnya itu
baik, alhamdulilah ya baik mas. Ga pernah
bikin hati saya itu sakit…
Kalo misalkan rekan-rekan kerja yang
lain seperti apa ya buk, apakah seperti
ibu juga dalam menghadapi masalah?
to?”, gitu. Kan enggak
boleh, sebenarnya ya
harus yang bersangkutan.
Saya sukanya begitu.
enggak.
Pelanggan saya itu
alhamdulilah baik. Ga
pernah bikin sakit hati.
kalo buruh gendong itu
ada yang sabar. pokoknya
setau saya teman saya tu
sabar.
Mungkin kalo saya itu
memang kalo ga suka ya
JMN tidak pernah
bermasalah dengan
pelanggannya.
Menurut JMN,
pelanggannya baik dan
tidak pernah membuat
sakit hati.
JMN tidak pernah
bermasalah dengan
pelanggannya karena
mereka baik dan tidak
pernah membuat sakit
hati.
Menurut JMN, buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
ya kalo buruh gendong itu ya.. ya ada yang
sabar ya pokoknya setau saya teman saya
tu sabar mas, pas ketemu sama mas ini
juga sabar, yang tadi itu. Mungkin kalo
saya itu memang kalo ga suka ya bicara
langsung. Jangan sampek saya tu bisa
melukai hati teman gitu mas, saya punya
perinsip gitu
kalo misalnya ada teman ibuk yang, apa
ya nggosipin buruh gendong lain
kepada ibuk gitu, ibuk gimana
tanggapannya
kaloo sayaa.. langsung begini kalo kamu
itu mau mengatakan kalo berani di katakan
langsung jangan bilang sama saya gitu
mas.
bicara langsung. Jangan
sampek saya tu bisa
melukai hati teman mas,
saya punya perinsip gitu
saya langsung begini
"kalo kamu itu mau
mengatakan kalo berani
di katakan langsung
jangan bilang sama saya.
enggak kalo saya,
cuma kalo dia salah harus
ditegur si dia. Jangan
bilang saya, bilang yang
bersangkutan gitu
.
JMN tidak ikut bergosip.
Menurut JMN, jika ada
teman yang salah, buruh
gendong lainnya harus
langsung menegur orang
tersebut dan bukan
gendong lainnya juga
sabar.
JMN berprinsip bahwa
jika tidak suka, ia akan
berbicara langsung,
jangan sampai melukai
hati temannya.
JMN menegur temannya
yang bergosip dan
menyuruh mereka
mengatakan langsung apa
yang mereka bicarakan
kepada orangnya.
JMN tidak ikut bergosip
karena menurutnya jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
jadi ibuk enggak ikut-ikutan ya..
enggak, enggak kalo saya ya itu, ya Cuma
kalo dia salah ya harus ditegur si dia.
Jangan bilang saya bilang yang
bersangkutan gitu mas
tapi kalo ada permasalahan di pasar
misalkan, kan walaupun kita harus bisa
ngmong. Kita sudah mengatakan semua
itu di depan orang itu. Pasti pengen,
masih ada rasa kaya jengkel.
Biasanyakan harus diceritakan sama
orang. Na itu kalo menemukan
permasalahan di pasar ibuk
menceritakan kepada siapa dan
sebaliknya.
kalo permasalahan di pasar ya enggak
diceritakan dirumah sendiri-sendiri to mas.
permasalahan di pasar
enggak diceritakan
dirumah Urusan rumah
sendiri pasar ya sendiri
gitu
iya.
menceritakannya pada
JMN.
ada teman yang salah
harus langsung ditegur,
bukan diceritakan pada
orang lain.
JMN tidak membicarkan
urusan pasar di rumah,
dan sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
Urusan rumah sendiri pasar ya sendiri gitu
kalo ini buk, suami itukan jadi seperti
wadah curahan hati
ho.o .. iyaa
yaa sering enggak sih, menceritakan
keseharian ke suami ibuk?
ya kalo saya kan, cari uang sama-sama
suami. Kalo ada kebutuhan, kalo kurang
ya minta suami. Kalo kurang lhoo. Kalo
misalkan kehidupam itu uang nantikan ya
dijadikan satu, tapi ya njuk kebutuhan di
sendiri-sendiri kan mas nanti istilahnya
habis semua repot kalo untuk hari tua itu
mas. Kalo suami saya kan itu untuk
ngurusi misalkan, apa ada sumbangan itu
kalo banyak ya susah ma situ. Ya kalo,
aku menceritakan ini di pasar, sepi pak
aku dapat uang segini. Ya misalkan uang
nyumbang-nyumbang itu aku minta bapak,
kalo saya, cari uang
sama-
sama suami.
Kalo kurang ya minta
suami.
Uang nantikan dijadikan
satu, tapi kebutuhan di
sendiri-sendirikan. Nanti
habis semua repot kalo
untuk hari tua.
Kalo suami saya itu untuk
ngurusi sumbangan itu
kalo banyak ya susah.
Ya kalo, aku
menceritakan, “Di pasar,
sepi pak, aku dapat uang
segini”. Uang nyumbang-
nyumbang itu aku minta
JMN mencari uang
bersama-sama dengan
suaminya.
Jika uangnya kurang,
JMN akan meminta pada
suami.
Uang JNM dan
suaminya dijadikan satu,
tetapi uang itu dipisah-
pisahkan untuk berbagai
keperluan.
Penghasilan suami JMN
untuk membayar
sumbangan yang banyak
jumlahnya.
Kalau JMN mengatakan
bahwa uangnya kurang
sehingga harus meminta
uang sumbangan dari
suaminya, suami JMN
JMN dan suaminya
mencari uang bersama-
sama, tetapi untuk
kebutuhan yang berbeda.
Jika uangnya kurang,
JMN akan meminta uang
pada suaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
itu langsung dikasih gitu.
kaloo ibuk, eee… untuk anak sendiri
kerjanya apa buk?
kalo anak saya ibu rumah tangga, kalo
suaminya buruh di pabrik itu lhoo quick
traktor itu di cabang..
kalo ibuk sama suami biasanya
percakapan sehari-hari tu berbicara
tentang apa ya?
ya rumah tangga ituu. He hem.. ya pokoke
kehidupan di rumah tangga itu
bapak, itu langsung
dikasih gitu.
kalo anak saya ibu rumah
tangga,
kalo suaminya buruh di
pabrik QT, di cabang.
ya kehidupan rumah
tangga ituu.
Engga.
akan langsung
memberikan.
Anak JMN adalah ibu
rumah tangga.
Menantu JMN bekerja di
pabrik.
Tidak ada buruh
Anak JMN adalah ibu
rumah tangga dan
menantunya bekerja di
pabrik.
Percakapan JMN dengan
suami sehari-hari adalah
mengenai kehidupan
rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
ibu, sesama buruh gendong kan
banyak banget, ada nggak yang ibu
kurang suka orangnya, karena
mungkin orangnya suka iri atau
bagaimana ?
kalo saya ya engga. Pokonya itu engga-
engga begitu tak rasain di hati biairkan
jalan sendiri-sendiri gitu
kalo ini buk, sesekalikan ibuk,
mengatakan di depan orangnya
langsung. Biasanya temen-temenya ibuk
ada yang ikut. Misalnya temen ada
yang sering mendem, misal ibuk
marahin, “Koe mbok kek gini kek gini
kek gini (kamu harusnya begini begini
begini)…”. Terus temennya ibuk ikut-
Pokonya enggak begitu
tak rasain di hati biairkan
jalan sendiri-sendiri.
Misalkan saya tu enggak
bilang dikatakan bilang
seperti tadi, saya cari
orangnya. Saya cari
sendiri, hadapi sendiri
langsung, Akhirnya
gendong yang tidak
disenangi JMN.
JMN tidak terlalu
mengambil hati sikap-
sikap buruh gendong
lain.
Tidak ada buruh gendong
yang tidak disenangi
JMN karena ia tidak
mengambil hati sikap
mereka.
Jika difitnah, JMN akan
mencari orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
ikutan. Sering ndak buk gitu tu?
yaa.. itukan kemauan sendiri to mas ga
bisa dipaksakan to misalkan kayak salah
ngomong gitukan ada orang itu istilahnya
pendengarannya tajam ada yang engga.
Misalkan saya tu enggak bilang dikatakan
bilang seperti tadi itu, saya cari orangnya.
Saya cari sendiri mas, saya ga nyuruh
kono golek no, saya cari sendiri saya
hadapi sendiri langsung, pokok e itu lho
mas, misalkan orang tiga yang salah orang
dua langsung yang satu saya selesaikan
yang satu saya selesaikan. Akhirnya Cuma
salah ngomong, damai bagus sampe
sekarang gitu
jadi penting ngomong langsung
he em, jangan sekali sekali merepotkan,
misalkan direndam itu engga bagus gitu.
Ngomong. Pokonya berani. Kalo orang
berani itu harus hadapan langsung
damai gitu.
Dipendam itu engga
bagus.
Ngomong, pokonya
berani. Orang berani itu
harus hadapan langsung
ngerasa bersalah ya?
misalkan langsung ya
enggak papa, besok
enggak lagi.
Menurut JMN,
memendam perasaan
tidak baik.
Harus berani berhadapan
langsung dengan
orangnya.
memfitnahnya hingga
akhirnya damai kembali.
Menurut JMN, tidak baik
memendam perasaan.
Jika ada masalah, harus
berani berhadapan
langsung dengan
orangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
tapi biasanya ini ga buk? Kalo ibuk
nasehatin gitu terus orangnya ngeyel
ya enggak pokoknya ngerasa bersalah ya?
misalkan langsung ya enggak papa besok
enggak lagi gitu.
ibuk ada teman kerja yang akrab ga
ibuk?
kalo akrab-akraban ya enggak, pokoknya
berteman gitu, yaa teman
terus kalo ibuk tu kan di pasar pasti
capek, sampai rumah misalnya
cucunya, udah punya cucukan buk ya?
sudah dua
Nah itu, kalau cucunya bandel Ibu
bagaimana?
ya engga, saya tu kalo dari sini langsung
misalkan, dari pasar itu nanti kalo cucuku
akrab-akraban enggak,
pokoknya berteman gitu.
Sudah dua.
Enggak.
Kalo dari sini, misalkan,
dari pasar, aku cuci
tangan, mbasuh muka itu.
Langsung cucuku, “Mbah
minta jajan”.
Biasa gitu, sudah sejak
kecil ikut aku.
Cucu JMN tidak nakal.
Kalau dari pasar, JMN
membersihkan diri dulu,
lalu biasanya cucunya
minta dibelikan jajan.
Cucunya sejak kecil
diasuh JMN.
Orang yang dinasehati
JMN biasanya langsung
merasa bersalah, tetapi
besoknya tidak lagi.
JMN tidak akrab dengan
buruh gendong tertentu,
semuanya berteman.
JMN sudah memilki dua
orang cucu.
JMN mengasuh cucunya
sejak kecil. Cucunya
tidak nakal. Biasanya,
sepulang dari pasar, JMN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
itu engga. Nanti tau kok aku belum cuci
tangan itu, istilahnya kan kotorkan dicuci,
mbasuh muka itu. Kalo engga langsung
cucuku itu mbah minta jajan, enggak
banyak en pokoke mbah minta jajan gitu
nanti terus beli langsung dapet, beli itu
jajan. Biasa gitu, sudah sejak kecil ikut
aku to anakku cuma satu itu.
berarti seneng gitu ya Bu ya?
he.em, alhamdullilah, ya.. yaa..
Ibu , saya dengar bahwa biasanya ada
buruh gendong yang sudah dibayar
mahal malah minta tambah gitu ya Bu?
ada he em ada
Terus, misalnya Ibu menegur, “Jangan
gitu, nanti nggak dapat pelanggan”, lalu
beneran terjadi, apa yang ibu rasakan?
ngga dapet gendongan gitu to? Naakk
yang itu gini, aku pernah nggendong itu
Alhamdullilah ya.
Ada.
ngga dapet gendongan
gitu? Aku pernah
nggendong itu, saya
bilang seiklasnya kalo
saya udah dikasih
langsung pergi yang
satunya minta tambah itu,
karepe (maunya) saya ya
jangan minta tambah.
JMN pernah
menggendong bersama
temannya. JMN
menerima bayaran
seikhlasnya dan
temannya meminta
lebih.
membersihkan diri, lalu
cucunya minta dibelikan
jajan.
JMN merasa senang akan
kehadiran cucunya.
Ada buruh gendong yang
meminta tambahan
bayaran, padahal sudah
dibayar mahal.
JMN pernah melihat
temannya meminta
bayaran lebih. JMN
menegurnya, tetapi ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
sampee.. nantikan saya bilang seiklasnya
kalo saya udah dikasih kan langsung pergi
yang satunya minta tambah itu, karepe
saya ya jangan minta tambah. Soalnya tadi
katanya.. kata-kata itukan harus dianu…
seiklasnya ya tak bilangin besok lagi
jangan minta tambah gitu. Dia diem udah.
Bu, kan disini kebanyakan dari Sentolo,
semuanya tetangga, kalo temen ibuk tau
temen sesama buruh gendong itu ada
yang melakukan kesalahan, bahkan
jelek-jeleknya kriminal, itu bagaimana
reaksinya?
ya harus dibilangin enggak boleh begitu
itu, bilang sama orangnya nanti kan, sini
ada itu kan ketua peguyuban itu too, haitu
di.. dirembug gitu lhoo, jadi langsung
lapor ketua gitu, nanti lebih baik gimana,
ya tak bilangin besok lagi
jangan minta tambah gitu.
Dia diem udah.
ya harus dibilangin
enggak boleh begitu itu,
sini ada itu kan ketua
peguyuban itu to,
dirembug (didiskusikan) ,
jadi langsung lapor ketua
gitu, nanti lebih baik
gimana.
Misalkan nyidang itu
jangan didepan orang
banyak. Dipanggil duduk,
JMN menegur
temannya.
Teman JMN hanya
diam.
Menurut JMN, teman
yang bersalah, bahkan
kriminal, harus ditegur.
Orang tersebut harus
dilaporkan pada ketua
paguyuban untuk
ditindaklanjuti.
hanya diam.
Menurut JMN, teman
yang bersalah, bahkan
kriminal, harus ditegur
dan dilaporkan pada
ketua paguyuban untuk
ditindaklanjuti. Namun,
tidak baik melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
nanti dii dii. Yang misalkan nyidang itu
jangan didepan orang banyak. Dipanggil
duduk, dimanaaa, dikasih tau yang benar.
Ya misalkan baru dalam bis tu langsung
ditarik itu kan dia bisa gimana-gimana.
tapi ibuk sering ngelerai perkelahian, ee
cek cok antar buruh gendong
yaa saya itu enggak tau, ya pokoknya kan
kalo saya itu enggak tak dengerin gitu
tapi ada buk? Sering?
ya biasalah, begitu kalau cekcok saya tu
juga punya prinsip begitu. Kalo orang itu
jangan pernah ditakuti, takutnya pada
Allah, Sama-sama manusia kalo kita benar
jangan pernah takut. Kalo saya punya
prinsip begitu
dimanaaa, dikasih tau
yang benar.
pokoknya kan kalo saya
itu enggak tak dengerin
gitu
ya biasalah,
saya juga punya prinsip
kalo orang itu jangan
pernah ditakuti, takutnya
pada Allah,
Sama-sama manusia kalo
kita benar jangan pernah
takut.
Menurut JMN, jangan
melakukan sidang
terhadap orang itu di
tempat umum.
JMN memiliki prinsip
jangan takut pada
manusia, tetapi takut
pada Allah.
Jika benar, jangan
pernah takut pada
manusia.
sidang terhadap orang
tersebut di tempat umum.
JMN tidak ikut campur
jika ada perkelahian
sesama buruh gendong.
Perkelahian antarburuh
gendong merupakan hal
yang biasa terjadi.
JMN berprinsip bahwa
jangan takut pada
manusia, terutama jika
benar, tetapi takutlah
pada Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Baik Bu, saya rasa sudah cukup.
Terima kasih atas waktunya Bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 6. Tabel AIK II Informan I
No. Kode Subkategori 1 Subkategori 2 Kategori Tema
71
38
Menurut aturan, kesempatan menjadi
buruh gendong tidak diperjual belikan.
Sehingga biasanya calon buruh gendong
dibawa oleh buruh gendong lama.
Merupakan pelanggaran aturan jika
dipungut bayaran ketika ada calon buruh
gendong yang mau masuk.
Cara menjadi buruh
gendong
Dinamika informan
terkait pekerjaan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
266
306
Awalnya SYTM menjadi buruh gendong
mengikuti ibunya. SYTM diajari cara
menawarkan jasa kepada pengunjung.
Kemudian SYTM menggantikan ibunya
yang sudah tua.
SYTM menjadi buruh gendong sejak
belum menikah
Awal mula informan
menjadi buruh
gendong.
3
7
10
Lama kerja tidak terukur dengan jam.
Terkadang langsung bekerja, terkadang
baru bekerja jam 12.
Sekali gendong satu jam kalau banyak,
beberapa menit jika sedikit.
Kondisi kerja sebagai
buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
203
231
345
SYTM dan buruh gendong dari
kampungnya pulang pergi kerja dengan
bus jemputan seharga Rp 14.000,00.
Mereka diantar dari pangkalan di
kampung dan diantar hingga ke Progo,
sorenya dipulangkan kembali. Jika
ketinggalan bus, harus mengojek seharga
Rp 25.000,00-Rp 30.000,00.
SYTM berjalan kaki dari pangkalan
hingga rumahnya.
Saat baru memiliki 2 anak dulu, SYTM
mampu mengangkat lebih dari 1 kwintal
dan naik tangga. Namun, sekarang saat
sudah memiliki 3 anak, SYTM hanya
mampu menggendong hingga 50kg dan
tidak kuat lagi untuk naik tangga.
Kondisi kerja sebagai
buruh gendong
Dinamika Informan
terkait pekerjaan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
harianya
Aktivitas sehari-hari
informan
62
66
362
Buruh Gendong di Pasar Bringharjo rata-
rata bekerja dari tahun 80an.
Ada buruh-buruh gendong yang baru
masuk pula.
Buruh gendong tertua di Bringharjo
Demografi buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
1281
48
berusia 80an tahun dan hanya
menggendong belanjaan batik yang
sedikit jumlahnya
Buruh gendong di Bringharjo rata-rata
dari Sentolo.
Buruh gendong di Pasar Bringharjo
sekitar 400 orang. Sementara di Pasar
Kranggan hanya sekitar 13 orang.
Demografi buruh
gendong
Dinamika informan
terkait pekerjaan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
harinya
Aktivitas sehari-hari
informan
31
38
41
329
1094
Jika ramai bisa mendapat hingga Rp
50.000,00 lebih, tetapi kalau sepi tidak
mendapatkan uang.
Penghasilan tergantung pengguna jasa.
Kadang-kadang ada, kalau nggak ada
nggak apa
Buruh gendong mendapat Rp 4.000,00
hingga Rp 5.000,00 jika menggendong
50kg naik satu lantai. Hal itu hanya
terjadi saat banyak bongkaran dan
melayani pedagang yang laris.
Hingga saat ini belum ada dasar bagi
buruh gendong untuk menetapkan tarif
Pendapatan buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
karena belum diakui secara tertulis. Tarif
buruh gendong belum stabil dan masih
tergantung pengguna jasa hendak
membayar berapa.
Pendapatan buruh
gendong
Dinamika informan
terkait pekerjaan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
306
22
20
55
1114
SYTM mengeluh bahwa jasanya sepi.
Jika ramai mendapat banyak gendongan,
jika sepi hanya cukup untuk pulang,
bahkan terkadang tidak cukup.
Gendongan per hari tidak pasti.
Sulit persaingannya kalau kerjaan cuma
satu mobil dan orangnya banyak.
Bagi SYTM, upah buruh gendong belum
layak karena untuk makan saja masih
kurang. Namun, ia tidak bisa meminta
lebih karena belum memiliki dasar
Kesulitan terkait
pekerjaan sebagai
buruh gendong
306 sehingga ia menjual makanan buatannya
sebelum menggendong. Namun, hanya
berlangsung dua hari karena ia tidak kuat
tidak tidur. SYTM bersedia menjual jika
anaknya membuat makanan.
Upaya informan
mengatasi kesulitan
sebagai buruh gendong
268 Di Sentolo ada pengrajin tas, tetapi Alasan informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
SYTM tidak bisa membuat tas dan
merasa penghasilan pembuat tas terlalu
kecil. Sementara jika bekerja di pasar, ia
dapat langsung mendapat uang untuk
membeli barang.
bertahan sebagai buruh
gendong.
Dinamika informan
terkait pekerjaan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
95
106
753
1165
Buruh gendong bergabung dalam
paguyuban “Sayok Rukun” dan
membayar saham serta iuran wajib.
Setiap Minggu Pon diadakan pengajian
yang didalamnya terdapat pemeriksaan
gratis, simpan pinjam, iuran wajib
sebesar Rp 1.000,00 dan tabungan
sukarela. Iuran wajib masuk kas
kelompok untuk acara dan transport.
Penasihat paguyuban dari YASANTI.
Ada buruh gendong yang belum menjadi
anggota kelompok. Namun, yang ikut
pengajian biasanya sudah anggota.
Terdapat konsekuensi dari dinas jika
anggota buruh gendong tidak aktif
kegiatan kelompok.
Paguyuban buruh
gendong
Dinamika informan
terkait jabatan dalam
paguyuban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
1194 Terkait masalah kecelakaan, SYTM
menyayangkan buruh gendong yang
tidak memiliki kartu jaminan
kesejahteraan karena belum diakui secara
tertulis.
Dinamika informan
terkait jabatan dalam
paguyuban
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
936 SYTM adalah ketua tertinggi yang
mengepalai semua ketua kelompok
dalam paguyuban buruh gendong
Bringharjo.
Jabatan informan
dalam paguyuban
buruh gendong
716 SYTM juga mengajak anggotanya untuk
pengajian agar memperoleh bekal untuk
di surga kelak. Pengajian tersebut sangat
ramai. Pengajiannya diadakan setiap
Minggu Pon di dinas, Pasar Bringharjo.
Aktivitas informan
dalam paguyuban
buruh gendong
760 SYTM sudah pernah menjadi ketua dan
lengser tahun 2015, tetapi ia dipilih
kembali. Ia merasa berat karena
terlambat menggendong ketika harus
mengurus urusan ketua. Namun ia
berpikir bahwa nanti ia akan mendapat
gendongan lainnya. SYTM sempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
790
805
terharu saat dipilih kembali. Menurutnya,
ia terpilih karena sabar dan mampu
mengasuh anggota.
Masa jabatan SYTM sebagai ketua
berakhir pada 2020. Terkadang ia ingin
mengundurkan diri saat ada anggota
yang tidak patuh. Namun, ia berpikir
bahwa mengundurkan diri berarti
menyerah.
Menurut SYTM, apabila anggota merasa
bahwa dirinya tidak diperlukan sebagai
ketua atau dipandang tidak adil, silahkan
ia dilepaskan jabatannya. Namun,
anggota SYTM yang tidak mau patuh
tidak menanggapi tantangan dari SYTM
tersebut. Anggota tersebut malah berkata
nanti siapa yang mau menggantikan
SYTM? Ada pula anggota yang senang
dengan SYTM dan mengatakan bahwa ia
terpilih lagi karena mampu mengasuh
anggota. SYTM kadang ingin
Dinamika informan
terkait jabatan dalam
paguyuban
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
641
657
mengundurkan diri sebagai ketua, tetapi
bingung siapa penggantinya.
SYTM umroh tahun 2015 bersama Jupe.
SYTM senang menjadi satu-satunya
buruh gendong yang umroh dan bertemu
Jupe. Baginya, tidak masalah jika
sekarang ia menjadi orang tidak punya,
yang penting ada bekal yang
membuatnya kaya di akhirat kelak.
Dinamika informan
terkait jabatan dalam
paguyuban
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
128
137
Sebagai ibu rumah tangga, SYTM
berprinsip bahwa ia juga bisa
mendapatkan uang. SYTM juga bangun
awal untuk persiapan sekolah anak.
SYTM bangun lebih awal untuk mencuci
pakaian dll, dan tidur jam 10/11 sepulang
kerja untuk membereskan rumah, melipat
pakaian, memasak dll. Namun, di pasar
SYTM tidak memikirkan urusan rumah.
Aktivitas sehari-hari
informan sebagai Ibu
Rumah Tangga
Dinamika informan
terkait pekerjaan sebagai
ibu rumah tangga
953 SYTM merasa bersyukur meskipun
harus menggendong, sekaligus mengurus
anggota lain dan juga rumah. Perasan informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
689 SYTM bersyukur bisa hidup dan
menyekolahkan anaknya meskipun
kondisi perekonomiannya rendah.
Baginya, yang penting adalah dapat
beramal.
terkait pekerjaannya
Dinamika informan
terkait kegiatan sehari-
hari
Aktivitas sehari-hari
informan
362 SYTM kelahiran 1975 dan berusia 42
tahun.
Profil informan
Data keluarga informan
Dinamika keluarga
informan
187
198
Suami SYTM bekerja sebagai tukang
becak yang hanya mendapat uang jika
ada pengguna jasa.
Suami SYTM berangkat lebih awal
darinya dan pulang malam.
Pekerjaan suami
informan
153
181
178
175
Anak SYTM berjumlah 3 orang.
Anak sulung SYTM cewek dan kedua
adiknya cowok.
Anak sulung SYTM lahir tahun 1996.
Anak kedua SYTM lahir tahun 1998.
Data demografis anak-
anak informan
156 Anak SYTM yang pertama lulusan
SMK. Saat ini berjualan sup buah dan
membuat makanan untuk dijual SYTM
sebelum menggendong. Sementara kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
238
adiknya masih bersekolah.
Anak bungsu SYTM diurus kakaknya
sepulang sekolah. Anak sulung SYTM
sebenarnya pandai tetapi kertebatasan
modal usaha. Ia lalu menjual sedikit
makanan untuk menambah uang jajan.
Pekerjaan anak
informan
Data keluarga informan Dinamika keluarga
informan
375
394
Pendapatan SYTM digunakan untuk
membeli beras dan memberi uang saku
anaknya. Setiap Senin sampai Jumat
anak SYTM diberi sarapan seharga Rp
5.000,00 dan uang saku seharga Rp
5.000,00. Karena pulang sore, siang hari
anak SYTM diberi bekal nasi.
Penghasilan SYTM dan suami cukup jika
hanya untuk makan. SYTM bekerja sama
dengan suami dalam membayar
tanggungan. Penghasilan suaminya untuk
membayar santunan sosial di kampung,
misalnya saat ada hajatan atau orang
sakit. SYTM senang bisa bekerja dan
justru merasa susah jika tidak dapat
Pengelolaan
penghasilan dalam
keluarga
Dinamika relasi
informan dengan
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
mencari uang. Baginya, mencari uang
adalah sodaqoh kepada suami. Ia bekerja
agar cukup membiayai hidup
Dinamika keluarga
informan
1001 SYTM sering membahas masalah
pekerjaannya dengan keluarga
Agresivitas verbal tidak
langsung
Relasi informan dengan
keluarga
Dinamika relasi
informan dengan
keluarga
457
679
Menurut SYTM, keluarga harus
berkumpul. Biasanya ia curhat dengan
suami sepulang dari Masjid di dekat rel
kereta api.
SYTM menceritakan kepada suaminya
permasalahan yang dihadapinya selaku
pengurus. Suami SYTM menasihatinya
untuk mengalah dengan anggota terkait
pembagian donasi, serta jangan
memaksakan diri dalam bekerja
Relasi Informan
dengan Suami
436
258
SYTM berinteraksi dengan anak-
anaknya sore dan malam hari. Namun,
jika anak mau ikut ke pasar, SYTM
mengantar sambil bekerja.
Anak bungsu SYTM tidak mencari
SYTM karena dari kecil terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
ditinggal. Ia pernah ikut ke pasar tetapi
tidak sering.
Relasi Informan
dengan Anak-anak
1005 Terkadang SYTM memarahi anaknya
karena sedang marah perihal pekerjaan,
tetapi anaknya paham kejengkelan
ibunya. SYTM kemudian meminta maaf
Agresi verbal aktif
langsung dalam keluarga
Agresi verbal aktif
dalam keluarga
Agresi verbal dalam
keluarga
1028
1058
SYTM pernah dituduh melarikan barang
oleh pelanggan. SYTM dan teman-
temannya pernah dituduh melarikan
barang gendongan dan hendak
dilaporkan ke kantor polisi. Namun
akhirnya yang melaporkan mengalah
karena buruh gendong tidak bersalah.
SYTM juga pernah diberi minum air
agar mengakui kesalahanya. Tetapi
karena ia benar, ia berani minum dan
tidak berefek apa-apa.
Kejadian tersebut terjadi belum terlalu
lama.
Relasi Buruh Gendong
dengan PelangganRelasi buruh gendong di
pasar
Dinamika relasi buruh
gendong di pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
1065
1271
Padahal barang tersebut memang kurang
dari pedagangnya, tetapi pedagang tidak
mengakui.
Buruh gendong dan pedagang akrab satu
sama lain.
Relasi Buruh Gendong
dengan Pedagang Pasar
Relasi Buruh Gendong di
Pasar
Dinamika relasi buruh
gendong di pasar
517
596
592
1276
Buruh gendong Bringharjo tidak saling
merebut gendongan. Mereka saling
mengalah. Pelanggan juga hanya akan
menggunakan jasa orang lain jika buruh
gendong langganannya tidak ke pasar.
Buruh gendong dapat dihubungi via HP
atau dengan menitipkan pesan.
Buruh gendong perempuan dan laki-laki
sudah punya langganan sendiri sehingga
akur.
Sesama buruh gendong tidak pernah
berantem.
Pertengkaran sesama buruh gendong
lebih sering terjadi.
Relasi Antarburuh
gendong
478 Buruh gendong Bringharjo biasanya
saling cemburu jika ada donasi yang
Permasalahan
antarburuh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
497
869
tidak cukup, sehingga anggota buruh
gendong mengeluh pada pengurus.
Dalam kelompok buruh gendong, ada
kecemburuan, misalnya perihal
peminjaman uang.
Masalah terberat adalah masalah dengan
sesama buruh gendong karena omongan
yang berbeda-beda.
Permasalahan antar
buruh gendong
Dinamika relasi buruh
gendong di pasar
602
984
989
993
Sesama buruh gendong saling cemburu.
Misalnya yang satu mendapat sembako
dan yang lain tidak, maka akan saling
membicarakan.
Sesama buruh gendong juga sering saling
menggosipkan satu sama lain.
Sesama buruh gendong saling
menggosipkan mengenai urusan pasar.
Sesama buruh gendong juga saling
menggosipkan permasalahan rumah
tangga.
Agresi verbal aktif tidak
langsung di pasarAgresi verbal aktif di
pasar
Agresi verbal di pasar
889 Sesama buruh gendong seringkali saling
memaki. Agresi verbal aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
892
897
966
971
Buruh gendong biasanya saling memaki
karena saling merebut gendongan.
Menurut SYTM, buruh gendong sering
saling memaki, termasuk dirinya. Buruh
gendong hanya saling memaki dan esok
harinya sudah akur.
SYTM sendiri pernah mendapat kata-
kata kasar dari sesama buruh gendong.
SYTM sering mendapatkan kata-kata
kasar dari sesama buruh gendong.
Permasalahan
Antarburuhgendong
langsung di pasar
Agresi verbal aktif
langsung di pasar
Agresi verbal aktif di
pasar
Agresi verbal di pasar
908
1141
SYTM paling sering memaki karena
jengkel ketika anggota saling mengadu
tidak mendapat sembako. Ia berkata
bahwa ia tidak usah menjadi pengurus
saja, terlebih karena dia sendiri juga
tidak mendapat kupon sembako.
SYTM tidak mengambil hati bila ada
yang mengatainya. Namun, SYTM
mengamuk bila ada anggota yang
mempermasalahkan ketika tidak
mendapat kupon donasi, padahal tidak
Sikap informan
terhadap buruh
gendong yang
bermasalah dengannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
mengikuti kegiatan kelompok. SYTM
akan menegur anggota yang tidak
mengikuti kegiatan kelompok karena
buku presensi kegiatan diperiksa dinas
setiap bulannya.
Sikap informan
terhadap buruh
gendong yang
bermasalah dengannya
Agresi verbal aktif
langsung di pasar
Agresi verbal aktif di
pasar
Agresi verbal di pasar
1214
1188
SYTM memiliki pelanggan yang
dibantunya sejak belum memiliki
pembeli hingga dagangannya laku.
Namun, saat sedang mengurus anggota,
pelanggan tersebut diambil buruh
gendong lain. SYTM lalu menegur buruh
gendong tersebut, tetapi malah
didiamkan hingga berbulan-bulan.
SYTM tidak memberi bagian buruh
gendong tersebut saat ada rejeki sebagai
bentuk teguran. Akhirnya buruh gendong
tersebut kembali menyapa SYTM.
Ada buruh gendong yang saling
mendiamkan karena berebut gendongan.
Agresi verbal pasif
langsung di pasar
Agresi verbal pasif di
pasar
1172 Bagi SYTM, menolong orang yang
celaka tidak ada batasnya karena bisa Agresi verbal pasif tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
untuk bekal ke akhirat kelak. Namun,
ketika orang yang SYTM mengabaikan
tegurannya mendapat celaka, SYTM
akan menolong tetapi tidak sepenuhnya,
ada batasannya.
Sikap informan
terhadap buruh
gendong yang
bermasalah dengannya
langsung di pasar
Agresi verbal pasif tidak
langsung di pasar
Agresi verbal pasif di
pasar
Agresi verbal di pasar
977
1135
SYTM tidak membalas saat
mendapatkan kata-kata kasar dari sesama
buruh gendong.
SYTM senang dengan semua teman-
teman sesama buruh gendongnya. Sikap informan di pasar
716 SYTM mengajak buruh gendong yang
saling iri dan saling menyindir untuk
tidak marah dan bergantian mendapatkan
Sikap informan
terhadap permasalahan
antarburuh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
609
614
857
869
rejeki.
SYTM sering mengalah saat pembagian
sembako.
SYTM tidak dongkol jika tidak
mendapatkan sembako, asal anggotanya
dapat. Ia melakukannya meski ia sendiri
tidak memiliki apa-apa. Karena
kemampuannya mengasuh anggota
tersebut, SYTM pernah mendapat hadiah
umroh.
Saat ada anggota yang bermasalah,
SYTM akan mengajaknya ke Sentong.
Kemudian akan diakurkan dengan yang
bermasalah dengan anggota tersebut. Jika
SYTM tidak mampu, YASANTI turun
tangan.
SYTM akan mengklarifikasi pada yang
bersangkutan dan mengakurkan mereka
Sikap informan di pasar
547 Penasihat kelompok buruh gendong
adalah YASANTI. YASANTI juga
mendidik buruh gendong di Sekolah
Peran YASANTI
terhadap buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
561
557
564
1074
Kepemimpinan Buruh Gendong.
Sekolah Kepemimpinan Buruh Gendong
berada di Bumijo.
SYTM bersekolah di sana selama dua
tahun.
Sekolah Kepemimpinan Buruh Gendong
mengajarkan pemahaman HAM,
advokasi, dan negosiasi dengan
pemerintah. SYTM ke Jakarta untuk
demo bersama buruh perempuan seluruh
Indonesia kepada Mentri Tenaga Kerja.
Mereka meminta perlindungan,
pengakuan, upah layak, dan jaminan
kesehatan.
Sekolah Kepemimpinan Buruh Gendong
juga membahas tentang upah layak,
karena buruh gendong belum diakui
secara tertulis oleh pemerintah. SYTM
juga pernah bersosialiasi tentang
memasukkan nama buruh gendong ke
undang-undang, dengan didampingi
Peran YASANTI
terhadap buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
LBH, tetapi hal tersebut masih sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Lampiran 7. Tabel AIK II Informan 2
No. Kode Subkategori 1 Subkategori 2 Kategori Tema
2
5
10
33
Selamat siang.
Tidak apa-apa menggunakan Bahasa
Indonesia dicampur Bahasa Jawa.
ISH baru saja menggendong.
Hari ini ISH sudah menggendong enam
kali.
Situasi informan saat
wawancara
Situasi informan saat
wawancara
156
160
175
ISH sudah hampir enam tahun bekerja
sebagai buruh gendong.
ISH mulai bekerja di Bringharjo tahun
1989 di tempat soto, kemudian menjadi
buruh gendong tahun 2010 setelah
majikannya meninggal.
ISH berjualan di rumah sebelum bekerja
di pasar.
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh
gendong
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
14
22
27
Pedagang yang menjadi pengguna jasa
gendong tidak pasti kapan ramainya.
ISH harus menunggu untuk mendapatkan
pelanggan.
ISH mengobrol sambil menunggu
Keseharian informan
sebagai buruh gendong
Aktivitas informan
dalam keseharian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
37
71
75
81
525
534
pelanggan.
ISH tidak setiap hari menggendong.
Biasanya ia menggendong kerupuk setiap
Rabu dan Selasa.
ISH setiap pagi ikut jemputan ke pasar
dan sore harinya pulang ke Kulon Progo.
Setiap pagi,
ISH berjualan makanan dengan
mengedarkannya, baru setelah itu
menggendong.
ISH mengedarkan makanan di pasar
Bringharjo dan terkadang juga di pasar
Sentolo. ISH membuat makanan jualan
di malam hari dan berangkat ke pasar
Sentolo pukul 6, sebelum berangkat ke
Bringharjo pukul 8 pagi.
ISH sering ketinggalan bis.
ISH pernah hingga pukul 20.00WIB
belum pulang, hingga suaminya
menggunakan bis shutter untuk
menjemputnya.
Keseharian informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh
gendong
Aktivitas informan
dalam pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
558
567
Suami ISH tidak masalah menjemput
ketika ISH ketinggalan bus. Ia
memaklumi dan berkata bahwa rejeki
datang tidak hanya saat siang hari.
Kalau suami ISH sedang bekerja, ISH
menunggu jemputan suaminya hingga
malam hari.
Keseharian informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika sebagai
buruh gendong
Aktivitas informan
dalam pekerjaan
541
546
Ada tiga buah bus bagi buruh gendong
yang melayani pulang pergi pasar-
kulonprogo dengan biaya Rp 14.000,00.
Menurut ISH, akan ribet jika ketinggalan
bus karena harus membayar hingga Rp
30.000,00 dengan alat transportasi
lainnya.
Jemputan buruh
gendong di pasar
bringharjo
457 Kebanyakan buruh gendong di pasar
Bringharjo berasal dari Sentolo.
Asal buruh gendong di
Pasar Bringharjo
47
270
Barang dagangan yang digendong ISH
ada yang hanya datang seminggu sekali,
ada yang dua minggu sekali.
Jika sedang banyak gendongan, ISH
mengajak temannya yang sedang tidak
Gendongan informan Informan sebagai
penjaja jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
menggendong, dan sebaliknya.
Namun, ISH tidak minta diajak oleh
temannya.
Gendongan informan
Informan sebagai
penjaja jasa
Dinamika sebagai
buruh gendong
Aktivitas informan
dalam pekerjaan
65 ISH pernah sama sekali tidak
mendapatkan gendongan.
Pengalaman informan
sebagai buruh gendong
terkait gendongan
199
204
214
239
Menurut ISH, tarif buruh gendong
terkadang masih tidak layak, misalnya
Rp 2.000,00
Buruh gendong dibayar seikhlasnya.
ISH tidak meminta bayaran lebih karena
jika ia menolak, buruh gendong yang
belum tergabung paguyuban pasti mau
menggendong.
Anggota pagyuban biasanya sepakat jika
bayaran tidak layak, tidak usah
digendong. Namun akirnya tetap
digendong karena adanya buruh-buruh
gendong yang belum menjadi anggota
pangguyuban dan mau menggendong
dengan harga murah.
Tarif buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
365
643
ISH tidak pernah tawar menawar harga
gendongan.
Hingga saat ini masih ada pelanggan
yang menawar tarif gendongan yang
sudah murah. ISH menanggapi
pelanggan yang demikian dengan
menawar juga dan dengan
membandingkan bayarannya dengan
harga makanan minuman di pasaran.
Tarif buruh gendong Informan sebagai
penjaja jasa
Dinamika sebagai
buruh gendong
Aktivitas informan
dalam pekerjaan183
496
ISH merasa senang bekerja sebagai
buruh gendong karena bisa membantu
memberi uang saku bagi anaknya,
mengingat suaminya terkadang bekerja
dan terkadang tidak.
ISH ingin berdagang sendiri. Saat ini, ia
tidak mungkin berdagang karena jika
harus masak di malam hari, ia tidak
sempat tidur.
Perasaan informan
sebagai seorang buruh
gendong
126 Suami ISH bekerja sebagai supir bus.
Dalam seminggu, suami ISH hanya
bekerja selama dua hingga empat hari
Suami informan Keluarga informan
Relasi informan dalam
keluarga
Informan dalam
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
193
karena bergantian dengan temannya.
Suami ISH tidak bekerja saat di rumah.
Anggota keluarga
informan
Relasi informan dalam
keluarga
Informan dalam
keluarga
99
103
110
146
520
Anak ISH satu masih bersekolah dan dua
lainnya bekerja.
Anak ISH yang kecil kelas 3 SMP,
sementara yang kedua baru lulus dan
segera bekerja di pabrik garmen. Anak
sulungnya juga sudah bekerja.
Anak sulung dan bungsu ISH laki-laki,
sementara anak keduanya perempuan.
Sepulang sekolah, anak bungsu ISH
diurus oleh neneknya.
Anak-anak ISH terbiasa ditinggal kerja
ISH, tetapi akan mencari jika ISH pulang
tidak tepat waktu.
Anak informan
117
150
ISH memiliki waktu pagi hari dengan
anaknya sebelum kerja dan sore hari.
ISH tidak tinggal bersama ibu maupun
mertuanya.
Waktu dan tempat
bersama keluarga
Waktu dan tempat
bersama keluarga
387 ISH sering bercerita kepada suami jika
ada masalah di pasar. Orang di rumah
Relasi informan dengan
keluarga terkait
Relasi keluarga dan
pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
sudah paham dengan kondisi ISH saat ia
bercerita tentang kondisi pasar.
pekerjaan
Relasi keluarga dan
pekerjaan
Agresivitas verbal
aktif tidak langsung409 Terkadang permasalahan di rumah
terbawa ke pasar dan membuat ISH tidak
semangat bekerja.
Relasi informan sebagai
buruh gendong terkait
permasalahan di
keluarga
Relasi informan dalam
pekerjaan terkait
permasalahan di
keluarga
252
257
261
Penghasilan ISH untuk membeli beras,
lauk, dan jajan anak.
Terkadang pendapatan ISH tidak cukup
untuk kehidupan sehari-hari.
Jika uang ISH hanya cukup untuk
membeli beras, suaminaya memberi jajan
anaknya.
Alokasi pendapatan
sebagai buruh gendong
Alokasi pendapatan
sebagai buruh gendong
Alokasi pendapatan
sebagai buruh
gendong
Alokasi pendapatan
sebagai buruh gendong
399
415
ISH biasanya bercerita kepada suaminya
saat ada masalah. ISH tidak suka
memarahi anaknya, sekalipun membuat
masalah.
Di pasar, ISH sering bercerita dengan
teman-temannya terkait permasalahan
dengan sesama buruh gendong dan
sebagainya. Namun, di rumah ISH
Agresi verbal aktif tidak
langsung
Agresi verbal aktif tidak
langsung
Agresi verbal Aktif
Konflik dan dinamika
informan di pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
becerita kepada suaminya tentang
keletihannya dan lain-lain.
Agresi verbal Aktif
Agresi verbal Aktif
Konflik dan dinamika
informan di pasar
372
378
449
Jika ada buruh gendong yang
menggosipkan atau menghujat buruh
gendong lain di depan ISH, ia
menanggapi dengan candaan.
ISH juga akan menasihati orang tersebut
agar menegur orang yang dibicarakannya
dengan perlahan.
Kalau bukan anggota, hanya ditegur.
Tanggapan informan
jika ada masalah
Agresivitas verbal aktif
langsung
302 Di pasar sering terjadi saling menghujat
antarburuh gendong, tetapi tidak
berlangsung lama.
Intensitas agresivitas
verbal aktif langsung di
pasar
311 Jika langgananya diambil, ISH akan ikut
menggendong jika banyak dan
menyampaikan bahwa itu biasanya
adalah langganannya.
Agresivitas verbal aktif
langsung terkait
langganan
280
284
Cekcok biasa terjadi antara sesama buruh
gendong.
Cekcok antarburuh gendong biasanya
terjadi karena gendongan diambil.
Agresivitas verbal aktif
langsung di pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Namun, ISH memandang bahwa hal itu
bukan masalah karena bisa gantian.
Agresivitas verbal aktif
langsung
Konflik dan dinamika
informan di pasar
433 ISH berani menegur sendiri teman
sesama buruh gendongnya yang
bermasalah, tetapi terkadang menegur
bersama teman. Buruh gendong yang
bermasalah juga terkadang disuruh ke
Sentong dan dihadapkan pada pengurus
YASANTI yang akan menegurnya.
Agresivitas verbal aktif
langsung pada buruh
gendong lain
324 Ketika ada konflik dalam komunitas
buruh gendong, ISH memilih untuk
membahasnya di Sentong.
Konflik antar buruh
gendong
360 ISH belum pernah bermasalah dengan
pelanggannya.
Permasalahan dengan
pelanggan
Relasi dengan
pelanggan
464 ISH tidak merasa kurang nyaman degan
buruh gendong atau pelanggan tertentu.
Namun, ISH pernah dikira akan
mengambil tas oleh seorang pelanggan,
sehingga ISH merasa tidak enak dan
menjelaskan maskudnya untuk
menawarkan jasa gendong pada
Sikap terhadap
pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
486
492
pelanggan tersebut.
Saat disalahpahami oleh pelanggan, ISH
merasa tidak nyaman sehingga ia
kembali untuk menjelaskan tujuannya.
Hal itu terjadi saat ISH sudah 2 tahun
menggendong.
Sikap terhadap
pelanggan
Relasi dengan
pelanggan
Konflik dan dinamika
informan di pasar
506 ISH tidak pernah saling mendiamkan
dengan buruh gendong yang lain.
Agresivitas verbal pasif
langsung
Agresivitas verbal pasif
Agresivitas verbal
574
581
ISH jengkel saat ada buruh gendong
yang meminta bayaran lebih. Ia ikhlas
dibayar berapa saja, tetapi malah diberi
lebih oleh pelanggan.
ISH menegur buruh gendong yang
meminta harga lebih, melalui anaknya.
Agresivitas verbal aktif
langsung
Agresivitas verbal aktif
617
626
Tidak wajib bagi buruh gendong untuk
menjadi anggota paguyuban. Namun,
dengan menjadi anggota, buruh gendong
akan mendapatkan fasilitas, misalnya
baksos.
Buruh gendong yang menjadi anggota
berdiskusi mengenai cara mengajak non-
Keanggotaan buruh
gendong
Keanggotaan buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
635
anggota untuk masuk paguyuban.
Mereka juga mengajak para non-anggota
untuk bergabung.
Saat ini hanya sedikit buruh gendong
yang belum menjadi anggota paguyuban.
Keanggotaan buruh
gendong
Keanggotaan buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
251
Lampiran 8. Tabel AIK II Informan 3
No. Kode Subkategori 1 Subkategori 2 Kategori Tema
3
8
JMN hari ini dua kali nggendong dengan
pendapatan Rp 5.000,00
JMN hari ini mendapat Rp 5.000,00 dan
Rp 15.000,00
Situasi informan saat
wawancara
Situasi informan saat
wawancara
99
103
145
147
190
JMN kira-kira sudah dua belasan tahun
menjadi buruh gendong
JMN mulai menjadi buruh gendong saat
anaknya SMP.
Sebelum punya anak, JMN bekerja di
pabrik.
Setelah punya anak, JMN pulang ke desa
dan bekerja di pabrik jamur merang.
JMN lalu bekerja ke pasar karena
pabriknya tutup. JMN ikut orang sambil
sesekali menggendong. JMN kemudian
sakit dan berhenti, lalu mulai menjadi
buruh gendong.
dulu ngikut orang JMN sering sakit pas
enggak kuat. JMN kira sakit biasa
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
252
205
210
ternyata JMN kena infeksi darah. Di
rumah sakit opname empat hari, JMN
minta ijin untuk berhenti kerja secara
baik-baik.
Dulu JMN bekerja dengan orang di pasar
Bringharjo bagian bawah.
Saat bekerja dulu, JMN menjaga
dagangan tuannya dengan baik dan jika
bersalah, ia minta maaf. Baginya, yang
penting dagangan tuannya laris karena ia
mencari rejeki dari sana pula.
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
Sejarah informan
sebagai buruh gendong
12
25
JMN menawarkan jasa gendongan-nya
dengan berkeliling, Pelanggan JMN
kadang membayar Rp 2000,00 atau
seiklasnya.
JMN tidak memiliki pelanggan, dan tidak
pasti pendapatannya. Ia terus berjalan
mencari pelanggan, dan terkadang dapat,
terkadang tidak. JMN pernah seharian
hanya mendapat Rp 3000,00, juga Rp
8000,00 sehari.
Keseharian informan
sebagai buruh gendong
Aktifitas informan
dalam keseharian di
pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
253
45
49
52
285
331
JMN berangkat dari rumah menuju
penjemputan pukul 8.10 pagi.
JMN berangkat sendiri ke penjemputan
JMN sampai pasar kira-kira pukul 9.30.
Bagi JMN, sulit mencari rejeki sehingga
ia menerima sekalipun dibayar Rp
2.000,00 untuk 50kg. Terkadang ia
menerima karena memang belum
menerima bayaran.
JMN pernah dari pukul 08.00 sampai
sampai pukul 08.15 hanya mendapat Rp
3.000,00.
Keseharian informan
sebagai buruh gendong
Informan sebagai
buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
Aktifitas informan
dalam keseharian di
pasar
58
73
85
Ada buruh gendong yang nglaju dan
tidak (mondok). JMN memilih pulang-
pergi.
Buruh gendong yang menginap mulai
beraktivitas sangat pagi, mengikuti pasar
ikan, sayur, dan daging. Setelah pasar
tutup, mereka berhenti beraktivitas.
Buruh gendong yang mondok tinggal
bersama-sama.
Buruh gendong di Pasar
Bringharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
254
89 Buruh gendong yang mondok tinggal di
kost
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
Aktifitas informan
dalam keseharian di
pasar
345
355
360
JMN mengeluh saat tidak mendapatkan
uang, tetapi ia tidak mau menyerah. Ia
berpikir bahwa ia sedang diuji Allah dan
lain kali akan mendapat rejeki, sehingga
ia terus berdoa.
JMN tidak mengeluh kepada orang lain
tetapi mengeluh dalam sholat kepada
Allah.
JMN tidak mengeluh kepada orang lain
saat belum mendapatkan uang. Ia
mengaku sudah mendapat gendongan
kepada teman-temannya.
Keluhan informan
sebagai buruh gendong
70 Pasar tutup pukul 16.00 Jam oprasional pasar
279 Sampai saat ini belum ada tarif buruh
gendong yang jelas.
Tarif buruh gendong
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
171 JMN merasa bahwa bekerja dengan
orang lain banyak aturannya, karena
setiap ada urusan harus izin. Dengan
menjadi buruh gendong, JMN bisa
Perasaan informan
sebagai seorang buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
255
313
318
pulang kapan saja jika capek atau sakit.
JMN merasa susah saat belum mendapat
uang, tetapi pasrah pada keadaannya.
JMN merasa tetap lebih baik bekerja
sebagai buruh gendong karena ia sudah
tua dan tidak dapat bekerja di tempat
lain. Namun, ia merasa susah dan
mengeluh saat belum mendapat uang
sama sekali.
Perasaan informan
sebagai seorang buruh
gendong
Dinamika informan
sebagai buruh gendong
Aktifitas informan
dalam keseharian di
pasar
508 JMN dan suaminya mencari uang
bersama-sama, tetapi untuk kebutuhan
yang berbeda. Jika uangnya kurang, JMN
akan meminta uang pada suaminya.
Suami informan
Anggota keluarga
informan
Aktifitas informan
dalam keseharian di
rumah tangga
92
94
96
532
JMN memiliki satu anak
anak JMN berusia 27 tahun
Anak JMN sudah berkeluarga.
Anak JMN adalah ibu rumah tangga dan
menantunya bekerja di pabrik.
Anak informan
600
604
JMN sudah memilki dua orang cucu.
JMN mengasuh cucunya sejak kecil.
Cucunya tidak nakal. Biasanya, sepulang
Cucu informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
256
615
dari pasar, JMN membersihkan diri, lalu
cucunya minta dibelikan jajan.
JMN merasa senang akan kehadiran
cucunya.
Cucu informan Anggota keluarga
informan
Aktifitas informan
dalam keseharian di
rumah tangga
120
125
JMN tinggal dengan suami, anak,
menantu, dan dua cucu
JMN tinggal berenam dengan
keluarganya dalam satu rumah.
Situasi rumah tangga
informan
Relasi Informan dalam
keluarga
131
540
JMN tidak sulit membagi waktu. Ia
bangun sebelum subuh bersama anak-
anaknya, mandi, lalu sholat sambil
memasak air dan nasi. Anak JMN
bertugas mencuci.
Percakapan JMN dengan suami sehari-
hari adalah mengenai kehidupan rumah
tangga.
Rutinitas informan
dalam rumah tangga
299 Terkadang pendapatan JMN cukup,
kadang hanya cukup untuk naik bus.
Pendapatan tersebut masih dibagi untuk
membeli sayuran dan bumbu. JMN
berhati-hati dalam belanja mengingat
Alokasi pendapatan
sebagai buruh gendong
Alokasi pendapatan
sebagai buruh gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
257
pendapatannya tidak banyak.
230
245
JMN merasa tidak masalah dengan
adanya persaingan karena pasar tempat
mencari rejeki. Ia juga percaya Allah
akan memberi rejeki.
JMN yakin bahwa karena rejeki, ia dapat
bertemu dengan pelanggannya dan
membawakan belanjaannya.
Persaingan antar buruh
gendong di pasar
Konflik dan dinamika
informan di pasar
368
498
564
Saat sedang ada masalah, JMN harus
bercerita pada suaminya.
JMN tidak membicarkan urusan pasar di
rumah, dan sebaliknya.
Jika difitnah, JMN akan mencari orang
yang memfitnahnya hingga akhirnya
damai kembali.
Agresivitas verbal aktif
tidak langsung
Agresivitas verbal aktif239
270
JMN tidak pernah bermasalah dengan
buruh gendong lain selama 12 tahun
menjadi buruh gendong.
JMN kurang tahu dinamika buruh
gendong lain karena tidak pernah
bersama mereka
Agresivitas verbal aktif
langsung ketika ada
yang bermasalah dengan
informan
Agresivitas verbal
langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
258
408 JMN tidak suka memendam masalah. Ia
akan langsung bilang bila sedang jengkel
dan menegur orang yang memfitnahnya.
Ia berani menghadapi orang yang
bermasalah dengannya empat mata. Oleh
karena itu, JMN tidak pernah
mendiamkan teman sesama buruh
gendong
Agresivitas verbal aktif
langsung ketika ada
yang bermasalah dengan
informan
Agresivitas verbal
langsung
Agresivitas verbal aktif Konflik dan dinamika
informan di pasar
429 JMN suka menegur langsung orang yang
bersalah. Menurutnya, itu adalah
perbuatan yang berani. Bagi JMN,
membicarakan orang di belakang adalah
hal yang tidak baik dan tidak berani
sehingga tidak boleh dilakukan.
Agresivitas verbal
langsung menurut
informan
381
403
JMN pernah mengalami gendongannya
direbut temannya. JMN memandang
bahwa itu memang belum rejekinya.
JMN lalu menasihati temannya agar tidak
menulangi perbuatannya.
JMN tidak marah ketika gendongannya
direbut
Perihal perebutan
gengongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
259
663 Perkelahian antarburuh gendong
merupakan hal yang biasa terjadi.
Perkelahian antar buruh
gendong
Agresivitas verbal
aktif langsung
Agresivitas verbal aktif
Konflik dan dinamika
informan di pasar
464
579
588
643
JMN berprinsip bahwa jika tidak suka, ia
akan berbicara langsung, jangan sampai
melukai hati temannya.
Menurut JMN, tidak baik memendam
perasaan. Jika ada masalah, harus berani
berhadapan langsung dengan orangnya.
Orang yang dinasehati JMN biasanya
langsung merasa bersalah, tetapi
besoknya tidak lagi.
Menurut JMN, teman yang bersalah,
bahkan kriminal, harus ditegur dan
dilaporkan pada ketua paguyuban untuk
ditindaklanjuti. Namun, tidak baik
melakukan sidang terhadap orang
tersebut di tempat umum.
Tindakan informan
terhadap kesalahan
orang lain
256
450
JMN tidak pernah bermasalah dengan
pelanggan karena selalu menerima
bayaran seikhlasnya.
JMN tidak pernah bermasalah dengan
Permasalahan dengan
pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
260
619
625
pelanggannya karena mereka baik dan
tidak pernah membuat sakit hati.
Ada buruh gendong yang meminta
tambahan bayaran, padahal sudah
dibayar mahal.
JMN pernah melihat temannya meminta
bayaran lebih. JMN menegurnya, tetapi
ia hanya diam.
Permasalahan dengan
pelanggan
Konflik dan dinamika
informan di pasar473
480
JMN menegur temannya yang bergosip
dan menyuruh mereka mengatakan
langsung apa yang mereka bicarakan
kepada orangnya.
JMN tidak ikut bergosip karena
menurutnya jika ada teman yang salah
harus langsung ditegur, bukan
diceritakan pada orang lain.
Gosip di kalangan buruh
gendong
Agresivitas verbal
aktif tidak langsung
Agresivitas verbal aktif
460
548
Menurut JMN, buruh gendong lainnya
juga sabar.
Tidak ada buruh gendong yang tidak
disenangi JMN karena ia tidak
mengambil hati sikap mereka.
Buruh gendong lain di
mata informan Relasi informan
dengan rekan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
261
594
659
JMN tidak akrab dengan buruh gendong
tertentu, semuanya berteman.
JMN tidak ikut campur jika ada
perkelahian sesama buruh gendong
Pertemanan sesama
buruh gendong
Relasi informan
dengan rekan kerja
666 JMN berprinsip bahwa jangan takut pada
manusia, terutama jika benar, tetapi
takutlah pada Allah.
Prinsip hidup informan Prinsip hidup informan
617
626
635
Tidak wajib bagi buruh gendong untuk
menjadi anggota paguyuban. Namun,
dengan menjadi anggota, buruh gendong
akan mendapatkan fasilitas, misalnya
baksos.
Buruh gendong yang menjadi anggota
berdiskusi mengenai cara mengajak non-
anggota untuk masuk paguyuban.
Mereka juga mengajak para non-anggota
untuk bergabung.
Saat ini hanya sedikit buruh gendong
yang belum menjadi anggota paguyuban.
Keanggotaan buruh
gendong
Keanggotaan buruh
gendong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Lampiran 9. Tabel AIK I Pedagang INo. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
DipadatkanKode
Ibu sudah lama kerja disini?belum mas, aa baru setengah tahun. ini kantokonya belum lama to..
Aaaa selama, selama setengah tahunpernah memiliki pengalaman denganburuh gendong?ada sedikit, kalau pelanggan sini mbawakbanyak, yo pada mbutuhke mereka itu.
Kalau ibu punya langganan?nggak ada mas, soale, aa kalau... kita kansapa sing keliatan aja, terus siapa cepet ajaPernah mengetahui pendapatan buruhgendong?gak tau ee mas, cuma kalau aa.. setau saya,kemarin itu ada yang bawa dagangan sayaya tak kasih ya.. sekali itu 10 ribu, teruskalau cuma dikit ya 5 ribu, tergantungnanti nggendongnya banyak atau nggak.tapi kalau orang luar ya, mungkin adayang 20 ribu setau saya.
gak tau, kalau setau saya,kemarin itu ada yangbawa dagangan saya yatak kasih sekali itu 10ribu, terus kalau cumadikit ya 5 ribu, tergantungnanti nggendongnyabanyak atau nggak. tapikalau orang luar ya,
belum lama, barusetengah tahun.
ID ada sedikitpengalaman denganburuh gendong, kalaupelanggan sini bawabanyak, yo padambutuhke mereka itu.
ID tidak memilikilangganan.
ID tidak mengetahuipendapatan buruhgendong. setau ID,Rp.10.000,00, kalaucuma dikit Rp.5.000,00.tapi kalau orang luar ya,ada yang Rp.20.000,00.
ID belum lama berdagangdi bringharjo, barusetengah tahun.
ID ada sedikitpengalaman denganburuh gendong.
Jika pelanggan bawabanyak, pembelimembutuhkan buruhgendong.
ID tidak mengetahuipendapatan buruhgendong.
Sekali gendongRp.10.000,00, kalaucuma dikit Rp.5.000,00.
Ada orang luar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
Seberapa dibutuhkan buruh gendongitu sendiri?Dibutuhkan sekali to mas.. sini kan aa...pasar gede to mas, lantainya juga, berapalantai, orang belanja ga cuma di satulantai, belanja juga nggak cuma satutempat to mas. wong saya nganter kelantai tiga, aja cuma satu kodi aja berat ..ee iya satu kodi aja susah kok..
Kalau interaksi antar buruh gendongdengan sesama buruh gendong gimanaya bu?Biasa sih, eh ada sih yang pernah ceritaada yang rebutan gitu, dah langganan ditoko apa gitu, nah pas ibukke tu yang dahbiasa disitu, terus diangkut sama buruhgendong yang lain, mereka juga kanpelanggan membutuhkan waktu, masak yasuruh nunggu yang nggak ada.
Kalau gosip gitu buk?Wah saya nggak tau mas soalnya lorongini sering sepi, aa jarang ada yang lewatjuga
mungkin ada yang 20ribu setau saya.
Dibutuhkan sekali. Disinikan pasar gede, lantainyajuga, berapa lantai, orangbelanja ga cuma di satulantai, belanja juga nggakcuma satu tempat to mas.wong saya nganter kelantai tiga, aja cuma satukodi aja berat dan susah.
Biasa sih, ada sih yangpernah cerita rebutangitu, dah langganan ditoko apa gitu, nah pasibukke tu yang dah biasadisitu, terus diangkutsama buruh gendongyang lain, mereka jugakan pelangganmembutuhkan waktu,masak suruh nunggu yangnggak ada.
Buruh gendong sangatdibutuhkan, karenadisini pasar besar. IDmenngantar ke lantaitiga, aja cuma satu kodiaja berat dan susah.
Ada yang pernah rebutanpelanggan. Pelangganjuga kan membutuhkanwaktu, masak suruhnunggu yang nggak ada.
Wah saya nggak tau.
memberikanRp.20.000,00.
Buruh gendong sangatdibutuhkan, karena disinipasar besar.
Buruh gendong berebutpelanggan.
Pelanggan membutuhkanwaktu, tidak bisamenunggu yang tidakada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Baik bu, kayanya cukup, apabila nantisaya membutuhkan informasi akansaya hubungi kembali, terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Lampiran 10. Tabel AIK I Pedagang IINo. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
Dipadatkan
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ibu sudah berapa lama berdagang
disini?
aa, kalau saya itu kan, saya nerusin
usahanya ibuk, dulu ibuk 30 tahun, kalau
saya ,... a... 14 tahun..
Kalau selama ibu disini, pernah punya
cerita dengan buruh gendong ndak?
tentang apa itu?
Interaksi dengan buruh gendong
dengan pedagang maupun pembeli
ya, aa.. interaksi buruh gendong dengan
pembeli, ee pedagang tu satu kesatuan,
tidak bisa dipisahkan apalagi dengan para
pembeli tu apalagi.. kalau interaksi kita, aa
dengan buruh gendong itu misalkan
interaksi buruh gendong
dengan pembeli,
pedagang tu satu
kesatuan, tidak bisa
dipisahkan apalagi
TTK nerusin usahanya
ibu, dulu ibuk 30 tahun,
kalau TTK 14 tahun.
Interaksi buruh gendong
dengan pembeli,
pedagang itu satu
kesatuan. kalau interaksi
TTK dengan buruh
TTK meneruskan usaha
ibunya yang sudah 30
tahun berdagang.
TTK sudah berdagang
selama 14 tahun.
interaksi buruh gendong
dengan pembeli,
pedagang itu satu
kesatuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
pengen ngasih pelayanan kekonsumen
yang dia butuh tenaga yang kita dapatkan
sama si tukang gendong itu, kalau
misalkan kita juga butuh untuk, aa apa itu,
ketempat parkir atau mana kan nggak
mungkin bawa sendiri to, daripada susah-
susah itu ya kita manfaatkan jasanya.
Kalau sekali gendong itu berapa ya bu?
5ribu, untuk satu keranjang, kalau
sekarung gede ya 10 ribu. kadang aa kita
juga lihat jarak tempuhnya juga, nek di
lingkup pasar ya biasa, tapi kalau jauh
kayak di taman budaya, aa ya ada too..
dengan para pembeli.
kalau interaksi kita
dengan buruh gendong itu
misalkan pengen ngasih
pelayanan ke konsumen
yang dia butuh tenaga
yang kita dapatkan sama
si tukang gendong itu,
kalau misalkan kita juga
butuh untuk, aa apa itu,
ketempat parkir atau
mana kan nggak mungkin
bawa sendiri to, daripada
susah-susah itu ya kita
manfaatkan jasanya.
gendong itu misalkan
pengen ngasih pelayanan
ke konsumen. Kalau
TTK butuh tenaga
daripada susah-susah itu
ya TTK manfaatkan
jasanya.
Rp.5.000,00 untuk satu
keranjang, kalau
sekarung gede ya
Rp.10.000,00. kadang
juga lihat jarak
Interaksi TTK dengan
buruh gendong itu
misalkan pengen ngasih
pelayanan ke konsumen.
TTK butuh tenaga
panggul dimanfaatkan
jasa gendongnya.
Tarif gendong
Rp.5.000,00 untuk satu
keranjang, kalau sekarung
gede Rp.10.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
terus di pasar sore, senthir sana itu yaa
misalnya kan ya kasian dia.
Kalau mentoknya biasanya paling
mahal?
Yaa aaa kalau umumnya ya 10ribuan, 15..
tapi yaa aa kadang-kadang kalau yang
ngasih itu, aa dermawan banget ya 20
Kalau ibu sendiri pernah menanyakan
apakah penghasilannya itu cukup?
O yaa, oya kadang kan waktu selo kan kita
juga ngobrol-ngobrol, aa... macem macem
sih buruh gendong itu ada yang menengah
kebawah, menengah aa standar aja, ada
juga menengah keatas, ada juga. tapi rata-
rata menengah kebawah.
kadang kan waktu selo
kan kita juga ngobrol-
ngobrol, macem macem
sih buruh gendong itu ada
yang menengah kebawah,
menengah aa standar aja,
ada juga menengah
tempuhnya juga, nek di
lingkup pasar ya biasa,
tapi kalau jauh kayak di
taman budaya beda.
Umumnya
Rp.10.000,00, tapi
kadang-kadang kalau
yang ngasih dermawan
banget Rp.20.000,00
Buruh gendong itu ada
yang menengah
kebawah, menengah, ada
juga menengah keatas,
ada juga. tapi rata-rata
menengah kebawah
Jarak tempuh juga
mempengaruhi tarif.
Tari umum buruh
gendong Rp.10.000,00.
Kalau pelangga
dermawan banget dikasih
Rp.20.000,00
Buruh gendong itu ada
yang menengah kebawah,
menengah, ada juga
menengah keatas.
Rata-rata buruh gendong
menengah kebawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Kalau orang melihat tu kan pasar itu
keras, padahal mayoritas yang kerja di
pasar kan perempuan, pernah nggak
sih ada pertengkaran dalam
keseharian?
pasti ada, kayak aa rebutan pelanggan,
misalnya gini.. ya tadi, aa saya nyuruh
mbak si A, tapi karena biasanya dia setiap
hari dia pakek mbak B, ya rebutan
pelanggan gitu, ya saling marah-marah.
Apakah sampai memaki gitu?
Memaki, oiyaa gitu, tapi tergantung
orangnya, ya ada yang ngalah, tapi ya njuk
ngrasani dibelakang gitu, ya manusiawi itu
mas, ituuu.... pasti itu.
Kalau jotakkan gitu buk?
keatas, ada juga. tapi rata-
rata menengah kebawah
pasti ada pertengkaran,
kayak rebutan
pelanggan. ya rebutan
pelanggan gitu, ya saling
marah-marah.
Memaki yaa gitu. tapi
tergantung orangnya,
ada yang ngalah, tapi ya
njuk ngrasani dibelakang
gitu.
Pertengkaranitu pasti ada.
Rebutan pelanggan ya
saling marah-marah.
Sesama buruh gendong
memaki.
Tapi tergantung
orangnya, ada yang
ngalah, lalu ngomongin
dibelakang gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
itu pasti juga mas tapi mung sebentar
kok... kan mereka juga mereka punya
prinsip setiap hari juga ketemu.
Kalau cara berbicara keseharian
sesama buruh gendong itu seperti apa
ya bu?
biasa aja kok, kalau itu tergantung
orangnya juga, tapi ya sudah biasa to mas
bahasa pasaran yo tau sendiri.
Kalau buruh gendong perempuan itu
kan banyakan menikah buk, sementara
kalau pasar, sering nggak sih ada cerita
tentang masalah keluarga mereka di
pasar atau masalah pasar yang sampai
kerumah?
wooo... ya sering, sering sekali, kayak
curhat, ngrasani gitu to.. ya gitu biasa
sering sekali, kayak
curhat, ngrasani gitu. ya
Saling diam-diaman tapi
hanya sebentar. mereka
juga punya prinsip setiap
hari juga ketemu.
Sudah biasa bahasa
pasaran yo tau sendiri.
Sering sekali
permasalahan keluarga
Buruh gendong jika ada
masalah saling diam-
diaman tapi hanya
sebentar.
mereka punya prinsip
setiap hari juga ketemu.
Percakapan antar buruh
gendong dengan bahasa
pasaran (kasar).
Sering permasalahan
keluarga dibawa buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
banget, sering, sering banget.. habis curhat
gitu bablas sampai ngrasani juga gitu
sering banget. itu biasa banget di pasar itu
pasti.
Kalau dengan pedagang dengan buruh
gendong pernah ada konflik bu?
Pedagang sama buruh gendong, ada
masalah, sering. mungkin kesalahan bawa
dagangan, mungkin dua bagor yang
harusnya dibawa malah satu aja, atau
misalkan pun ya customernya resto A, e
dia malah ngasihnya ke resto yang lain. ya
gitu aja paling.
Pernah ada masalah sampai ke
kepoisian buk?
Nggak, selama aa 14 tahun saya disini
gitu biasa banget, sering
banget. habis curhat gitu
bablas sampai ngrasani
juga gitu sering banget.
itu biasa banget di pasar
itu pasti.
Pedagang sama buruh
gendong, sering ada
masalah. kesalahan bawa
dagangan, mungkin dua
bagor yang harusnya
dibawa malah satu aja,
atau misalkan pun ya
customernya resto A,
malah ngasihnya ke resto
yang lain.
dibawa hingga di pasar.
Curhat biasanya
berlanjut ke ngrasani.
Hal itu biasa banget di
pasar.
Pedagang dengan buruh
gendong, sering ada
masalah. kesalahan bawa
gendongan.
Nggak, selama 14 tahun.
gendong di pasar.
Saling curhat biasanya
berlanjut ke ngrasani.
Pedagang dengan buruh
gendong, sering ada
masalah.
Permasalahan buruh
gendong dengan
pedagang seperti
kesalahan membawa
gendongan.
Tidak pernah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
nggak pernah mas. selain itu kan buruh
gendong itu ada dibawah paguyuban.
Apa ada yang belum masuk anggota?
Harus daftar kalau belum mas, nilai
plusnya setahun sekali pas lebaran juga
ada bantuan dana dari BPD, itu pasti itu,
kita setorkan namanya ya pasti dapet itu,
kalau nggak punya KTA ya nggak dapet.
Bantuan dananya kalau boleh tahu
berapa buk?
Kalau untuk sembako itu aa,, senilaiii aa
50-75 ribu.
selain itu kan buruh
gendong itu ada dibawah
paguyuban.
Harus daftar paguyuban,
nilai plusnya setahun
sekali pas lebaran juga
ada bantuan dana dari
BPD.
permasalahan kriminal
Buruh gendong taat pada
aturan dibawah
paguyuban.
Buruh gendong wajib
menjadi anggota
paguyuban
Nilai plus anggota
paguyuban setahun sekali
mendapat bantuan dana
dari BPD.
Bantuan yang didapat per
buruh gendong dibawah
paguyuban sebesar
Rp.50.000,00 hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
Tadi saya sempat mendengar cerita
bahwa buruh gendong itu
pendapatannya tinggi, apakah seperti
itu?
memang kalau diihat gitu, dari
pengalaman, aa ssss.... dari keseharian
mereka antara pedagang sama buruh
gendong itu hasilnya lebih gede buruh
gendong, kan modalnya cuma bahu, kita
kan pakai beli barang dulu nanggung apa
apa apa busuk, mereka kan nggak, karena
cuma tenaga itu aja, mereka oprasionalnya
cuma makan, tapi tertentu aja, tergantung
si tukang gendong pinter cari pelanggan
atau nggak.
memang kalau diihat gitu,
dari pengalaman, antara
pedagang sama buruh
gendong itu hasilnya
lebih gede buruh
gendong, kan modalnya
cuma bahu, kita kan pakai
beli barang dulu, mereka
kan nggak, karena cuma
tenaga itu aja, mereka
oprasionalnya cuma
makan, tapi tertentu aja,
tergantung si tukang
gendong pinter cari
pelanggan atau nggak.
Sepertinya pendapatan
buruh gendong lebih
tinggi dari pedagang.
modalnya cuma bahu,
TTK kan pakai modal.
mereka oprasionalnya
cuma makan.Tapi
tertentu aja, tergantung
si tukang gendong pinter
cari pelanggan atau
nggak.
Rp.75.000,00.
Sepertinya pendapatan
buruh gendong lebih
tinggi dari pedagang.
Modal buruh gendong
cuma bahu, sementara
pedagang harus modal
barang dagangan
Hanya buruh gendong
yang pintar cari
pelanggan yang dapat
bertahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
166
167
168
169
Baik bu, sepertinya sudah bu,
terimakasih waktunya apabila nanti
ada yang kurang jelas akan saya
hubungi lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
Lampiran 11. Tabel AIK I Pedagang 3No. Verbatim Satuan Makna Satuan Makna
DipadatkanKode
Pendapatan buruh gendong dikatakanbesar dari mananya?Ya dari gendongan
Kok bisa besar buk?kan orang berbelas kasih to, kadangmereka hanya, misalnya lebaran, kalaumisal seorang ngasih 50 ribu, mbokbayangno seorang tu bisa dapet berapasehari. kayak gitu tiga atau dua minggusebelum lebaran kan perputaran uangcepet banget. Umpanya masnya ni datengmau sedekah. Ngasih satu tukang gendong50 ribu. Mereka itu biasanya infaq 5sampai 10 juta itu cuma dibagi-bagekno.
Kalau kesehariannya itu gimana yabuk, buruh gendong?Keseharian ya biasa aja, mereka bisanyaseratus duaratus gitu
Tapi kalau tarif pastinya buk?Kalau tarif itu rata-rata 10 ribu, tapi nggak
orang berbelas kasih,kadang mereka hanya,misalnya lebaran, misalseorang ngasih 50 ribu,bayangno seorang bisadapet berapa sehari? tigaatau dua minggu sebelumlebaran perputaran uangcepet banget. Umpanyamasnya ni dateng mausedekah. Ngasih satutukang gendong 50 ribu.Mereka itu biasanya infaq5 sampai 10 juta itu cumadibagi-bagekno.
Tarif itu rata-rata 10 ribu,
dari gendongan
orang berbelas kasih,misalnya lebaran,seorang ngasih 50 ribu,seorang bisa dapetberapa sehari? tiga ataudua minggu sebelumlebaran perputaran uangcepet. Sedekah, ngasihsatu tukang gendong 50ribu. Biasanya infaq 5sampai 10 juta itu cumadibagi-bagekno.
Keseharian biasa aja,mereka bisanya seratusduaratus.
Tarif rata-rata 10 ribu,
Pendapatan buruhgendong besar darigendongan
orang berbelas kasih,
lebaran, seorang ngasih50 ribu.
Tiga atau dua minggusebelum lebaranperputaran uang cepet.
Satu tukang gendong 50ribu.
Infaq 5 sampai 10 jt.
Pendapatan merekaRp100.000-RP200.000/hari
Tarif rata-rata 10 ribu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
pasti terserah mau ngasih berapanya.kadang kalau hoki bisa sehari sampai satujuta, kalau lagi apes ya nggak dapet apa-apa.
Kalau buruh gendong kan pekerjaankasar bu, apakah ada dampak bagikeseharian mereka?Justru gini, kalau mereka libur, merekamalah sakit. jadi kadang saya juga tanya"mbok nek sesasi kowe entuk piro? Yopaling sepuluh yuto buk." . Tapi kalauapes sebulan mereka dapet 2-3 lah.
Tanpa keahlian khusus bisa buk?Tanpa modal khusus, cuma mereka kanpunya power aja.
Kalau yang tua itu gimana ya buk?Nggak ada bedanya, bahkan kalausemakin tua, semakin gede orang bayar.karena orang semakin iba.
tapi nggak pasti terserahmau ngasih berapanya.kadang kalau hoki bisasehari sampai satu juta,kalau lagi apes nggakdapet apa-apa.
Justru kalau mereka libur,mereka malah sakit.kadang saya juga tanya"mbok nek sesasi koweentuk piro? Yo palingsepuluh yuto buk." . Tapikalau apes sebulanmereka dapet 2-3 lah.
tapi nggak pasti, terserahmau ngasih berapa.kalau hoki bisa seharisampai satu juta, kalaulagi apes nggak dapetapa-apa.
Kalau mereka libur,mereka sakit. kadangsaya tanya "mbok neksesasi kowe entuk piro?Yo paling sepuluh yutobuk.". Kalau apessebulan mereka dapet 2-3 lah.
Tanpa modal khusus,mereka punya power.
Nggak ada bedanya,Semakin tua, semakingede orang bayar. karenaorang semakin iba.
Terserah mau ngasihberapa.
Kalau hoki bisa sampaiRp.1000.000
Kalau lagi apes nggakdapet apa-apa.
Kalau mereka libur,mereka sakit.
Sebulan mereka bisamendapat 10jt.
Kalau apes sebulanmereka dapet 2-3 lah.
Mereka bekerja dengantenaga tanpa modalkhusus.
Tidak ada beda jika sudahtua.Semakin tua, semakinbesar bayarannya. karenaorang semakin iba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
Kemarin data wawancara saya ituburuh gendong tidak jauh daripertengkaran-pertengkaran antarburuh gendong seperti berebutpelanggan, seperti apa sih bu bentukpertengkarannya?Kalau disini aku belum pernah melihatseperti itu, karena kan sedikit disini tukanggendongnya. dan kebanyakan sudah punyatuan-tuan sendiri. misalkan aku dah punyambok disitu, nggak pernah merekabertengkar, nggak tau yang dibawah-bawah lho tapi. Disini kan cumasampingan aja tukang gendong, aslinyakan mereka ngangkati pisang, salak.
Kalau ini buk di kota besar kan kalauangkat barang sudah menggunakan alatseperti crane, pernah nggak sihpedagang berminat menggunakancrane atau eskalator dibandingkanburuh gendong?Ndak, karena beda.. ee beda provinsi bedaya, kalau di jawa itu kan toto kromo,unggah ungguh, budayanya sendiri kan
Kalau disini TW belumpernah melihat seperti itu,karena sedikit disinitukang gendongnya. dankebanyakan sudah punyatuan-tuan sendiri.misalkan TW punyambok disitu, nggakpernah merekabertengkar, nggak tauyang dibawah-bawah lhotapi. Disini kan cumasampingan aja tukanggendong, aslinya kanmereka ngangkati buah.
TW belum pernahmelihat seperti itu,karena sedikit disinitukang gendongnya.Kebanyakan sudahpunya tuan-tuan sendiri.TW punya mbok disitu,nggak pernah merekabertengkar.TW nggak tau yangdibawah-bawah. Disinicuma sampingan ajatukang gendong, aslinyamereka ngangkati buah.
Beda provinsi beda, dijawa toto kromo, unggahungguh, budayanya
TW belum pernahmelihat pertengkaran.
Disini sedikit tukanggendongnya.
Kebanyakan sudah punyatuan-tuan sendiri.
TW punya mbok sendiri.
TW nggak tau yangdibawah-bawah.
Tukang gendong disinicuma sampingan .
TW tidak menggunakanalat mekanis karena dijawa itu toto kromo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
masih njawani gitu lho.Jangan salah lho mereka ini kalau pulangdari rumah pagi jam tiga tu udah ada bisyang nganter mereka kesini gitu, merekapulangpun juga udah ada yang jemput.malah keren tooo.... soalnya ee.. kalaupisang-pisang itu masuknya jam setengah5 pagi.
Nah ini buk, kan bayaran mereka jaditinggi-tinggi, terus mereka kalaudikasih terlalu rendah terus marah-marah?Disini-ini mau dikasih berapa aja nerimo,biasanya ibu-ibu ini yang pakai jasagendong nanya mau dikasih berapa samasaya, ya eee saya jawab terserah. Itu jualansaya kan cuma besar doang.. hehee.... Tapiitu disini lho nggak tau di tempat lain.kalau disini juga e... nggak ada yang...duduk-duduk, semua buruh gendong kerjasemua, coba masnya liat... iya too..
Jangan salah mereka inikalau dari rumah pagijam tiga udah ada bisyang nganter merekakesini, mereka pulangpunjuga udah ada yangjemput. soalnya kalaupisang-pisang itumasuknya jam setengah 5pagi.
Disini mau dikasih berapaaja nerimo, biasanya ibu-ibu ini yang pakai jasagendong nanya maudikasih berapa sama saya,saya jawab terserah. Itujualan saya kan cumabesar doang. Tapi itudisini,nggak tau di tempatlain. kalau disini juganggak ada yang duduk-duduk, semua buruhgendong kerja semua.
masih njawani.Mereka kalau dari rumahpagi jam tiga ada bisyang nganter merekakesini, pulangpun jugaudah ada yang jemput.soalnya kalau pisang-pisang itu masuknya jamsetengah 5 pagi.
Disini dikasih berapa,nerimo. biasanya ibu-ibuini yang pakai jasagendong nanya maudikasih berapa samasaya, saya jawabterserah.Tapi itudisini,nggak tau ditempat lain. Kalau disinijuga nggak ada yangduduk-duduk, semuaburuh gendong kerja.
budayanya njawani.Mereka dari rumah pagijam tiga ada bis yangnganter mereka kesini.
pulangpun juga udah adayang jemput.
Pisang masuk pasar jamsetengah 5 pagi.
Disini dikasih berapa,nerimo.
Tapi itu disini, nggak taudi tempat lain.
Kalau disini juga nggakada yang duduk-duduk,semua buruh gendongkerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
Kalau aktif sampai jam berapa ya buk?Jam tiga, soalnya jam setengah empatudah disuruh pergi jam 4 udah ditutup-tutup, kalau nggak bisa didatenginmaling... sini.. ditutup.. situ.. ditutup..atas... bawah, semuanya. Nanti kansatpamnya keliling.
Buruh gendong memang rata-rata darisentolo ya buk?Iya, dari dulu, coba mang tanya, "mbahdah berapa lama disini?" pasti jawabnya25, 20, dah lama mau gimana coba... orangyang ikut sama aku itu aja udah 12 tahunitu mbokku.
Kebanyakan perempuan ya buk?Iya, aku malah belum pernah liat.. ehhh..lakik tu ada, dua orang kalau gasalah, yangsama punya toko emping pa yaa... tapi itukan anuknya ckck orang chinese itu, tapilakik, cuma satu .. satu apa dua gitu.. tapidisini ga ada.... kadang-kadang malahsusah carinya, "mbok mbok aku golekketukang gendong?"
Iya, dari dulu, coba tanya,"mbah dah berapa lamadisini?" pasti jawabnya25, 20, sudah lama maugimana coba. orang yangikut sama TW itu udah 12tahun itu.
Iya, TW malah belumpernah liat. lakik tu ada,dua orang kalau gasalah,yang sama punya tokoemping. tapi itu oranganunya chinese, tapilakik, cuma satu, satu apadua gitu, tapi disini gaada. kadang-kadangmalah susah carinya,"mbok mbok aku golekke
Jam tiga, soalnya jamsetengah empat udahdisuruh pergi jam 4 udahditutup-tutup, kalaunggak bisa didatenginmaling. Nanti kansatpamnya keliling.
Dari dulu. coba tanya,"berapa lama disini?"pasti jawabnya 25, 20.orang yang ikut samaTW itu udah 12 tahunitu.
Iya, TW belum pernahliat. lakik tu ada, duaorang kalau gasalah,yang sama punya tokoemping. tapi itujuragannya chinese, tapilakik. kadang-kadangmalah susah carinya.
Pasar aktif hingga jamtiga.
Jam 4 sudah ditutup-tutup.
Kalau tidak ditutup, kiosbisa didatengin maling.
Dari dulu tukang gendongberasal dari Sentolo.
Buruh Gendong yang ikutTW sudah 12 tahu.
Mayoritas buruh gendongperempuan.
TW belum pernah liatyang lelaki.
Burh gendpong Lelakiada dua orang.
Susah mencari buruhgendong langganan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
tukang gendong?"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI