Agama_hukum Tata Negara
description
Transcript of Agama_hukum Tata Negara
Amira Paramitha 1006717584
TATA NEGARA MENURUT HUKUM SYARIAH
Sebelum kita beranjak kepada bagaimana cara mengimplemantasikan hadits,
pertama-tama kita harus tau terlebih dahulu tentang apa itu syariah. Syariah sendiri
merupakan hukum yang ditetapkan oleh Allah kepada hamba-hambanya. Hukum ini bisa
disampaikan baik melalui Al-Quran maupun melalui hadits-hadits Rasulullah.
Syariah sendiri terbagi menjadi 2 yaitu ibadah dan muamalat. Ibadah merupakan
tata cara dan hal wajib yang harus dilakukan sebagai seorang muslim dalam mempererat
hubungannya kepada Allah. Hal-hal ini mencakup sholat, membayar zakat, menjalankan
puasa dan melaksanakan haji jika mampu. Ketentuan ini telah diatu dengan pasti oleh Allah
sehingga factor-faktor eksternal tidak akan bisa merubahnya. Berbeda dengan Muamalat.
Muamalat merupakan ketetapan Allah yang mengatur tentang hubungan social antar
manusia, namun ketetapan tersebut hanya terbatas akan hal-hal yang pokok saja. Sifatnya
lebih terbuka sehingga dapat disesuaikan dengan berubahnya waktu dan instrumennya.
Pada kesemapatan ini, saya akan menjelaskan tentang salah satu bagian dari
Muamalat, yaitu Al Ahkamul Dusturiyah. Al Ahkamul Dusturiyah atau hukum perundang-
undangan merupakan hukum yang mengatur tentang ketatanegaraan dimana didalamnya
terkandung mekanisme penyelenggaraan negara berikut tentang hubungan antara
penguasa dan juga rakyatnya. Hukum ini termasuk dalam hukum public, yang didalamnya
mengatur hal-hal seperti:
• Jinayat : merupakan hukum yang memuat peraturan mengenai perbuatan-
perbuatan yang dapat diancan dengan hukuman baik Jarimah hudud maupun
Jarimah Ta’zir. Jarimah Hudud merupakan pidana yang hukumnya telah
diditentukan dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi, sedangkan JarimahTa’zir
merupakan tindakan pidana yang bentuk ancamannya ditentukan oleh penguasa
yang berkuasa.
• Al-Ahkam As-sultaniyah : hukum ini membicarkan tentang hubungan antara
kepala negara, pemerintah, tentara, pajak dan lainnya.
• Siyar : merupakan hukum yang mengatur tentang rusan perang dan damai dan
hubungan antara pemeluh islam di satu negara dengan negara lain.
• Mukhashamat: hukum ini mengatur peradilan, kehakiman dan hukum acara Hukum-hukum yang disebutkan diatas merupakan hukum yang bersifat global
saja. Hukum-hukum ini tidak akan menyebabkan kesempitan bagi umat manusia dan tidak
akan tertinggal dengan perkembangan teknologi. Hukum-hukum ini merupakan ruang
Amira Paramitha 1006717584
pengaplikasian Ijtihad atau penggunaan akal sehat bagi para imam selaku pemimpin suatu
negara.
Dalam pengaplikasian Muamalat dibutuhkan imam yang mengatur dan
mengawasi jalannya hukum tersebut. Pemilihan imam ini seharusnya mengikuti kaedah-
kaedah islam sebagai berikut:
• Hifdzuhu: memilih imam yang dapat menjaga aqidah islam dalam diri kaum
muslimin, menjaga islam sehingga senantiasa bersih dari keraguan dan
kerancuan dan menjaga pesan-pesan yang telah disampaikan oleh Allah dan
Nabi Muhammad melalui Al-Quran dan Hadits
• Tanfidzuhu: memilih imam yang dapat menegakan hukum-hukum syarit dan
melaksanakan hukuman bagi yang telah melanggarnya. Imam juga harus dapat
menjadi contoh bagi pengikutnya untuk melaksanakan dan mentaaati hukum-
hukum syariah. Imam harus menjadi pihak yang memikul tanggung jawab untuk
menjadi contoh agar pengikutnya mengikuti jalan islam.
Dalam keadaan yang sesungguhnya di Indonesia, rakyat telah terlena dengan
demokrasi sendiri sehingga tidak lagi melihat pemimpin dari kualitas-kualitas yang telah
tercantum diatas. Terlalu banyak factor-faktor keuntungan bagi sebagian orang dan factor-
faktor lainnya yang mengalihkan kriteria pemimpin dari syariah-syariah islam. Pada
kenyataannya, memang tidak seluruh rakyat di Indonesia memeluk Agama Islam, sehingga
pasti akan terjadi beberapa penyesuaian. Namun hukum yang tercantum pada Muamalat
merupakan hukum-hukum yang dapat menyesuaikan dengan perubahan waktu dan situasi-
situasi yang ada. Pemerintah dapat mengambil inti-inti dari hukum syariah dan kemudian
menyesuaikannya dengan keadaan sekarang.
Referensi : http://mustanir.net/index.php/daftar-artikel/101-al-ahkam-al-sulthaniyah-dan-pemikiran-kenegaraan-dalam-islam
http://muhakbarilyas.blogspot.com/2012/04/konsep-kepemimpinan-islam-menurut-imam.html
http://renywulandarieyl.blogspot.com/2012/11/hukum-islam.html
http://majalahtauhid.wordpress.com/2009/05/13/berhukum-dengan-syariah/