Materi Hukum Tata Negara

68
HUKUM TATA NEGARA PENGANTAR HUKUM INDONESIA M. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn.

Transcript of Materi Hukum Tata Negara

HUKUM TATA NEGARAPENGANTAR HUKUM INDONESIA

M. Hamidi Masykur, S.H., M.Kn.

HUKUM TATA NEGARA1. DEFINISI

2. OBYEK HTN

3. SUMBER HTN

4. ASAS-ASAS HTN

5. SEJARAH KETATANEGARAAN

6. PROSES AMANDEMEN UUD 1945

7. SUPRA DAN INFRA STRUKTUR

8. OTONOMI DAERAH

(1)D E F I N I S I

ISTILAH HUKUM TATA NEGARA

•Constitutional Law (State Law) dalam bahasa Inggris •Droit Contitutionalle dalam bahasa Perancis• Staatrecht dalam bahasa Belanda

DEFINISI

• Hukum Tata Negara adalah :

“sekumpulan peraturan hukum yang mengatur Organisasi Negara, Hubungan antar alat kelengkapan negara dalam garis horisontal dan vertikal, serta kedudukan warga negara dan hak-hak asasinya”.

(2)OBYEK

HUKUM TATA NEGARA

OBYEK HUKUM TATA NEGARA

• Obyek HTN adalah negara • HTN akan mempelajari tentang organisasi negara

(susunan, tugas, hak, wewenang dan pembagian kerja antar lembaga negara) yang di dalamnya meliputi bahasan tentang bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan pembagian wilayah.

• Hubungan horisontal alat kelengkapan negara yang akan membahas tentang lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tentang hubungan vertikal yang akan membahas pembagian wilayah dan hubungan pusat-daerah.

• Warga Negara yang akan membahas tentang asas-asas kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia.

(3)SUMBER

HUKUM TATA NEGARA

SUMBER HUKUM

• Segala apa yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan bersifat memaksa yaitu jika di langgar akan menimbulkan sangsi

SUMBER HUKUM TATA NEGARA DALAM ARTI FORMAL/KENBORN

• Hukum Tertulis Yaitu hukum hasil pekerjaan perundang-undangan dari berbagai badan yang berwenang. Wujudnya UU, PP, perjanjian, dll.• Hukum Adat

Yaitu hukum yang tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan sehari-hari rakyat yang di akui oleh penguasa. Misal ; Ketentuan hukum mengenai swapraja (kedudukan, struktur pmerintahan organisasi jabatan.

SUMBER HUKUM TATA NEGARA DI INDONESIA

• Hukum Tertulis (UU No 10 Tahun 2004 pasal 7)• Hukum Adat• Yurisprudensi Kumpulan keputusan pengadilan mengenai persoalan ketatanegaraan • Ajaran-ajaran tentang Hukum Tata Negara

(4)ASAS - ASAS

HUKUM TATA NEGARA

(1)AZAS NEGARA KESATUAN

Negara Kesatuan

• Negara Kesatuan yaitu suatu bentuk negara dimana untuk mengatur daerah berada di tangan pusat, terdapat hubungan antara pusat dan daerah kepala negara dan konstitusi hanya tunggal kedalam dan keluar merupakan satu kesatuan

• Azas-azas Umum Negara Kesatuan :1. Desentralisasi2. Dekonsentrasi3. Tugas Pembantuan (Medebewind)

Desentralisasi

• Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Ps. 1 Angka 7 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah)

• Desentralisasi merupakan salah satu asas pemencaran kewenangan pada Negara Kesatuan

• Desentralisasi melahirkan Daerah Otonom• Kewenangan yang diberikan kepada daerah

menjadi Isi Otonomi Daerah

Dekonsentrasi

• Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. (Ps. 1 Angka 8 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah)• Urusan pemerintahan dengan pelimpahan

kewenangan dari pusat ke daerah yang disertai dengan pendanaan, sumber daya manusia dan lainnya.

Tugas Pembantuan (Medebewind)

• Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. (Ps. 1 Angka 9 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah)• Urusan pemerintahan, perintah pelimpahan

dari pusat kepada daerah.

(2)AZAS NEGARA HUKUM

Unsur dalam Negara Hukum:

• Hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah tidak berdasarkan kekuasaan, melainkan berdasarkan suatu norma objektif yang juga mengikat pihak yang memerintah.

• Norma objektif atau disebut hukum tidak hanya memenuhi syarat formal namun secara substantif harus adil dan responsif.

Alasan mendasar negara dijalankan berdasarkan hukum :

• Kepastian Hukum• Tuntutan perlakuan yang sama• Legitimasi demokratis• Tuntutan akal budi.

Ciri-ciri Negara Hukum

• Menurut Franz Magnis Suseno,

Ciri-ciri negara hukum:

kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku kegiatan negara berada di bawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif berdasarkan UUD yang menjamin HAM dan pembagian kekuasaan

Ciri-ciri Negara Hukum menurut International Comission of Jurists di Bangkok 1965 :

• Perlindungan konstitusional, yaitu adanya jaminan HAM dalam konstitusi dan prosedur memperoleh perlindungan HAM.• Badan kehakiman yang bebas dan mandiri• Pemilu yang bebas• Kebebasan menyatakan pendapat• Kebebasan berserikat• Adanya pendidikan kewarganegaraan

Rechsstaat• Rechsstaat di mulai abad 19 di Jerman, • Karakteristiknya :1. Berangkat dari perjuangan menentang absolutisme (revolusioner)2. Kontinental (civil law)3. Administratif• Ciri-ciri Rechsstaat :1. Adanya Undang-undang Dasar2. Adanya pembagian kekuasaan negara3. Adanya pengakuan Hak-hak kebebasan Rakyat• Ciri-ciri Rechtsstaat (Menurut Stahl):1. Perlindungan terhadap HAM2. Pemisahan dan pembagian kekuasaan negara untuk menjamin

perlindungan HAM3. Pemerintahan berdasarkan peraturan4. Adanya peradilan administrasi

Lanjutan ….. Rechsstaat

• Burkens Syarat Rechsstaat :1. Asas legalitas2. Pembagian kekuasaan3. Perlindungan hukum terhadap hak-hak dasar4. Pengawasan peradilan

• Rechsstaat, terbagi menjadi :1. Liberal – Rechsstaat2. Sociale – Rechsstaat

Lanjutan ….. Rechsstaat

• Prinsip Dasar liberal – Rechsstaat

1. Pemisahan Negara dan masyarakat sipil

2. Adanya jaminan atas hak-hak kebebasan sipil

3. Asas legalitas

4. Birokrasi dan Kekuasaan kehakiman yang netral

5. Perlindungan Hukum bagi rakyat

6. Pembagian kekuasaan

• Prinsip Dasar Sociale – Rechsstaat

1. Perlindungan terhadap hak sosial, ekonomi dan hak budaya

2. Asas publik diartikan berbasis masyarakat

3. Asas legalitas

4. Kepentingan Seluruh Masyarakat

Konsep The Rule of Law :

• The Rule of law : A.V Dicey 1885 di Inggris. • Makna The Rule of law :

Supremasi absolut Persamaan di hadapan hukum Hukum Konstitusi adalah konsekwensi dari hak-hak individu

• Ciri-ciri the rule of law (menurut AV Dicey) ; Supremasi aturan-aturan hukum Kesamaan kedudukan di depan hukum Jaminan perlindungan HAM

BENTUK-BENTUK NEGARA HUKUM

1. NEGARA HUKUM FORMAL• Negara hukum formal berkembang pada abad XIX

• Menitik beratkan pada indiviadualisme

• Pemerintah sebagai nachwachtersstaat (penjaga malam) yang tugas melaksanakan keputusan-keputusan parlemen yang dituangkan dalam undang-undang.

• Pemerintah dituntut untuk pasif dan hanya sebagai wasit atau pelaksana berbagai keinginan rakyat yang dituangkan dalam undang-undang agar tidak terjadi absolutisme.

• Akibat dari negara formal ini adalah kesenjangan ekonomi dan sosial.

2. NEGARA HUKUM MATERIIL• Pertengahan abad XX muncul gagasan negara hukum materiil (welfare state).

• Pemerintah justru bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakatnya

• Pemerintah turut campur dalam kegiatan masyarakat dan tidak boleh pasif.

(3)AZAS DEMOKRASI

Bilamana Suatu Negara Dikatakan Menjalankan Demokrasi ?

Jika :• Adanya kebebasan membentuk perkumpulan• Adanya kebebasan menyatakan pendapat• Adanya hak suara dalam pemilu• Adanya kesempatan untuk di pilih untuk

menduduki jabatan tertentu• Terdapat berbagai sumber informasi• Adanya pemilihan yang bebas dan jujur• Kebijakan lembaga negara tergantung kehendak

rakyat.

Ciri Negara Demokratis (Afan Gaffar) :

• Penyelenggara kekuasaan berasal dari rakyat• Penyelenggaraan kekuasaan secara

bertanggungjwab• Adanya partisipasi langsung atau tidak

langsung• Rotasi Kekuasaan• Pemilu• Kebebasan di jadikan hak-hak dasar manusia.

Asas-asas demokratis yang melandasi Negara Hukum :

• Asas hak-hak politik• Asas mayoritas• Asas perwakilan• Asas pertanggungjawaban• Asas publik

(5)SEJARAH

KETATANEGARAAN

(6)PROSES AMANDEMEN

UUD 1945

Disajikan oleh : Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn

Perubahan Paradigma

• Desentralistik untuk mengubah paradigma sentralistik

• Demokratisasi untuk mengubah paradigma otoritarian

• Pluralistik untuk mengubah paradigma unifomitas yang integralistik

• Paritisipatif untuk mengubah paradigma state oriented.

Kelemahan Amandemen

• Tidak mampu menggagas perubahan yang partisipatif, shg elitis.

• Menjadi pertarungan elit politik/kelompok. • Tidak dilakukan oleh para ahli, tetapi dominasi

kelompok• Tidak memiliki content draf yang utuh sosok

bernegara yang akan dibangun• UUD menjadi parsial, tdk konsisten

Periode Amandemen I/1999

• Membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat lembaga DPR.

• Tidak ada pemikiran yang disepakati ketentuan mana yang akan dirubah selanjutnya dan sampai berapa tahap perubahan dilakukan

Periode Amandemen II/2000

• Otonomi daerah, Lbg Neg, Pemilu, HAM dan Hankam. Belum disepakati substansi perubahan berikutnya dan sampai berapa tahap dilakukan.

• Disepakati 4 hal yang tidak akan dirubah, yaitu: bentuk NKRI, Sistem Presidensiil, Pemerintahan Republik dan Pembukaan UUD 1945.

Periode Amandemen III/2001

• Substansi diluar amandemen I dan II• Kesepakatan menghapuskan Penjelasan,

ketentuan yang relevan ditarik kedlm pasal• Mtr yg tdk selesai ditampung dalam TAP

IX/MPR/2001utk bahan amandemen ke IV• Kesepakatan Amandemen IV, sebagai tahap

terakhir

Periode Amandemen IV/2002

• Ditujukan kepada materi yang tertampung dalam TAP No. IX/MPR/2001.

• Sampai akhir masa persidangan terdapat substansi yang alot diperdebatkan, al: pasal 29 (akhirnya disepakati untuk tidak diubah), keberadaan MPR untuk dipertahankan atau dihapuskan, psl 33 yg akhirnya ditmbh 2 ayat

Pembentukan KK

• Desakan pembentukan KK tak terelakkan• TAP I/MPR/2002, menjadi landasan• KK bertugas melakukan kajian komprehensif

tentang perubahan UUD 1945

IMPLIKASI HASIL AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP KETATANEGARAAN

Kedaulatan: di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (ps 1 ay 2)

• Kedaulatan dg membuka ruang partisipatif rakyat lebih luas

• MPR tdk lagi pelaku Kedaulatan Rakyat sepenuhnya

• MPR tdk lagi memilih Presiden, menetapkan GBHN dan meminta pertanggung jawaban Presiden

• Anggt DPR, DPD dan Presiden dipilih secara langsung

Pemilihan Presiden Secara Langsung (Ps 6A)

• Kedudukan Presiden kuat, karena dipilih langsung

• Presiden dan Wapres dipilih dalam satu paket

• Presiden tidak dapat dijatuhkan, kecuali melakukan tindak pidana sebagaimana diatur UUD

Review Substansi : Sistem Pemerintahan

Masih Ambigu karena MPR masih memiliki kewenangan:

a.Memilih Wapres (bila terjadi kekosongan)

b.Memilih Presiden dan Wapres (jika mrk berhalangan tetap)

c.Memberhentikan atau menolak usulan pemberhentian Presiden meskipun telah ada keputusan Mahkamah Konstitusi

MPR terdiri atas anggota DPR & DPD yang dipilih melalui Pemilu (Ps 2 ay1)

• Tidak ada lagi pengangkatan anggota DPR• Tidak ada lagi golongan fungsionil• Representasi lokal diwujudkan melalui DPD

Tidak ada C & B pada dua kamar lembaga perwakilan

• DPR sebagai representation politik• DPD sebagai representation regional • DPD tidak memiliki kek legislatif• Peran DPD: hak inisiatif RUU tertentu, ikut

membahas RUU tertentu, memberi pertimbangan RAPBN, pengawasan pelks UU tertentu

Otonomi Daerah

• Otonomi seluas-luasnya (residu teori), berwujud keinginan mempertahankan NK dengan semangat federalistik

• Harus ada representasi daerah yang kuat (DPD) melakukan kontrol kepada pusat pada saat pusat membuat kebijakan untuk kepentingan daerah

• Msh bersifat multi tafsir dan tarik ulur dibidang kewenangan, SDN/A, Penghrgn thd Pluralistik, dan Penghrgn Kelembg Lokal

Kekuasaan Kehakiman: MA

• Secara tegas menyebutkan 4 lingkungan peradilan, meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara

• Tidak menyebutkan peradilan yang secara faktual ada dan kehadirannya dibutuhkan, misalnya Peradilan Niaga, Ad Hoc HAM, Pajak, KPPU, Syariyah (Aceh), Adat (Papua).

Kekuasaan Kehakiman: MK

Ide dasar: menjamin kemurnian Konstitusi

Kopetensi:• Menguji UU terhadap UUD• Sengketa antar Lembaga Negara• Memeriksa Presiden & Wapres atas kehendak

DPR• Pembubaran Partai• Sengketa hasil Pemilu

H A M

• Sebagai fundamental right, tidak bisa diambil alih negara dalam kondisi apapun• Tdk konsistem merujuk prinsip universalitas

hak asasi• Terkesan mengambil alih dari TAP MPR No.

XVII/MPR/1998 dan UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM • Tidak mengatur problem kongkrit mengenai

bagaimana negara melindungi, memajukan, menegakkan HAM dalam masa transisional

Kekuasaan legislative

• kekuasaan legislative dialihkan dari Presiden ke lembaga DPR • Presiden memiliki hak inisiatif• RUU dibahas bersama antara Presiden dan DPR

untuk mendapat persetujuan bersama • Presiden mengesahkan RUU yang telah

disetujui bersama dlm tenggang wkt 30 hari• Jd apa makna kek leg dialihkan ke DPR

Hubungan eksekutif-legislatif

Kontrol kewenangan prerogratif Presiden: • Menyatakan perang, membuat perdamaian, perjanjian dengan negara lain harus mendapat persetujuan DPR• Mengangkat duta dan menerima duta negara asing, pemberian abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR• Ketentuan-ketentuan ini menunjukkan dominasi DPR dengan membatasi atau mencampuri hak prerogratif Presiden.

Pertahanan dan Keamanan

• Kedudukan TNI seharusnya ditegaskan sebagai instrumen negara dibidang pertahanan yang tunduk pada otoritas pemerintahan sipil

Perubahan kelembagaan negara

• Lembaga baru: KPU, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, DPD • Lembaga yg sudah ada dan skr masuk

konstitusi: Pemerintah Daerah, Bank Sentral, DPRD • Dihapuskan: DPA• Lembaga independen aktual tdk masuk

konstitusi: KPPU, KHN, Komnas HAM, Ombudsman, KPK• Bagaimana sinergi hubungan antar lembaga

Pendidikan

• Hak WN atas pendidikan• WN wajib mengikuti dikdas• Pemrth wajib membiayai• Sistem pengajaran Nas: meningktkn keimanan,

ketqwn dlm rngk mencrdskn bngs• Alokasi 20% APBN/D utk pendidikan• Landsn pemb IPTEK Nil agm, perstn bngs,

perdbn, dan kesejhtrn umat

Perekonomian

• Dlm pembhsn terjd DdLck antr pilihan ek kekeluargn & ek terbuka, • Akhirnya disepakati utk tdk dirubah• Tambhn ayat ttg Perek Nas berdsr: dmkrs dg

prnsp kebersmn, effs, keadiln, beklnjtn, berws ling, kemandr, menjg keseimbngn kemjn & kestn ek nas.

Kesejahteraan Sosial

• Fkr mskn & anak terlntr dipelihr neg (hrsny tanggung jwb & diatur neg)• Neg mengembngkn Sistem Jaminan sos &

memberdykn masy lemah (perlu affirmative action)• Neg menydkn fas pelyn kes & fas umum

(penegsn welfare state)

Pemilu diselengarakan KPU

• Pemilu diselenggarakan lembaga negara tersendiri, disebut KPU• KPU bersifat nasional, tetap dan mandiri• Asas Pemilu Luber dan Jurdil• Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden

Perubahan Konstitusi

• Usul perubahan dpt diagendakan bila diajukan min 1/3 jml anggota MPR• Khusus bentuk NK tidak dapat dilakukan

perubahan (permanent rule). Hrsnya tetap terbuka perubahan meskipun diberikan syarat yang berat.

(7)SUPRA DAN INFRA

STRUKTUR

(8)OTONOMI DAERAH

OTONOMI

• Dari Bhs. Yunani : autonomos keputusan sendiri(self-ruling)• Otonomi adalah kondisi atau ciri untuk “tidak”dikontrol oleh

pihak lain ataupun kekuatan luar• Otonomi adalah bentuk “pemerinatahn sendiri” (self-government)

yaitu hak untuk memerintah atau menentukan nasib sendiri (the right of self government;self determination)

• Pemerinatahan sendiri yang dihormati, diakui dan dijamin tidak adanya kontrol oleh pihak lain terhadap fungsi daerah (local or internal affairs) atau terhadap minoritas suatu bangsa

• Pemerintahan otonomi memiliki pendapatan yang cukup untuk menentukan nasib sendiri, memenuhi kesejahteraan hidup maupun dalam mencapai tujuan hidup secara adil (self determination, self suffciency, self reliance)

• Pemerintahan otonomi memilki supremasi/dominasi kekuasaan (supremacy of authority) atau hukum (rule) yang dilaksanakan sepenuhnya oleh pemegang kekuasaan di daerah