Agama Islam di Thailand
-
Upload
eva-erisa-ii -
Category
Documents
-
view
30 -
download
3
description
Transcript of Agama Islam di Thailand
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Thailand adalah sebuah Negara di wilayah Asia Tenggara yang berbentuk
Monarki Konstitusi (suatu pemerintahan yang didirikan di bawah sistem
konstitusional yang mengakui Raja, Ratu, atau Kaisar sebagai kepala negara).
Islam masuk di Thailand diperkirakan sekitar abad ke-10 atau ke-11 dibawa oleh
pedagang Arab dan India. Islam pernah berkuasa di wilayah Pattani sejak
berdirinya Kerajaan Islam Patani abad ke-14. Namun, sejak berada dalam
kekuasaan Kerajaan Siam, hingga sekarang umat Islam menjadi minoritas dan
terdiskriminasi oleh pemerintahan Thailand.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam masuk ke Thailand?
2. Bagaimana perkembangan Islam di Thailand?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah masuknya Islam ke Thailand
2. Untuk mengetahui perkembangan Islam di Thailand
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Masuknya Islam di Thailand
Awal masuknya agama Islam ke Thailand yaitu di daerah Selatan Thailand
(Patani). Masuknya islam ke Patani sendiri tidak bisa dilepaskan dengan proses
masuknya Islam ke negara-negara di Asia Tenggara. Ada beberapa pendapat
tentang awal mula masuknya agama Islam ke Thailand, diantaranya :
1. Bila merujuk kepada penyebaran islam di nusantara, maka penyebaran
tersebut dimulai sekitar abad ke-13. Adapun sebagai bukti awal yang
bisa ditunjukkkan tentang kedatangan Islam ke Patani adalah pada
tulisan bertanggal 4 Rajab tahun 702 H, bersamaan dengan tanggal 22
Februari 1387. Kemudian ada juga btu nisan di Champa bertarikh
1039, sedangkan di semenanjung Tanah Melayu ditemukan batu nisan
seorang wali Allah keturunan Arab bertarikh 1029 (419 H) ditemukan
di Pihan, Pahang.1
2. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam diperkirakan datang ke negara
Thailand sekitar pada abad ke-10 atau 11 melalui jalur perdagangan.
Yang mana penyebaran Islam ini dilakukan oleh para guru sufi dan
pedagang yang berasal dari Arab dan pesisir India. wilayah Arab dan
pesisir India.2
3. Pendapat lain ada juga yang mengatakan Islam masuk ke Thailand
melalui Kerajaan Samudra Pasai di Aceh pada tahun 1028 M. Dan
salah satu bukti yang menguatkan pendapat-pendapat tersebut adalah
ditemukannya sebuah batu nisan yang bertuliskan Arab di dekat
Kampung Teluk Cik Munah, Pekan Pahang.3
1Jurnal kalimah, Volume: 4 Nomor: 2 September 2006, artikel ditulis oleh Drs. H. Rif’at Husnul Ma’afi, M.Ag, hal: 1472Abdullah, Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawwuf & Tokoh-Tokohnya di Nusantara, Al-Ikhlas, Surabaya, 1980, hal: 193Syahid, Ahmad M.A (et.al.) Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara,PT. Ikhtiar Baru Van Hoove, Jakarta. Hal 466
2
Dahulu, ketika Kerajaan Samudera Pasai ditaklukkan oleh kerajaan Siam
(Thailand), banyak orang-orang Islam yang ditawan, yang mana ketika itu Raja
Zainal Abidin lah salah satu tawanan kerajaan Siam yang kemudian di bawa ke
Thailand. Para tawanan itu akan dibebaskan apabila telah membayar uang
tebusan. Kemudian para tawanan yang telah bebas itu ada yang kembali ke
Indonesia dan ada pula yang menetap di Thailand dan menyebarkan agama Islam
di wilayah Thailand Selatan yangberbatasan langsung dengan Malaysia.4
Tetapi yang jelas, kerajaan islam di Patani barulah berdiri tahun 1500 an,
setelah raja mereka, Sultan Ismail Syah memeluk agama islam. Maka Berdirilah
kerajaan islam yang pertama di Thailand selatan.
Pada tahap pertama Islam diwarnai da’wahnya dengan Tasawuf dan Mistik
setidaknya sampai pada abad ke-17. Hal ini karena dirasa paling cocok dengan
latar belakang masyarakat setempat yang dipengaruhi oleh asketisme Hindu-
Budha dan sinkretisme kepercayaan local dan tarekat cenderung lebih toleran
dengan tradisi semacam itu.5 Sehingga ditemukan bahwa terdapat nama-nama
ulama sufi terkenal sebagai penyebar Islam, diantaranya adalah Syiekh Syafiuddin
Ahmad Ad Dajjani Al-Qusyasyi, beliau adalah seorang keturunan Abbas bin
Abdul Muthalib (paman Nabi Muhammad s.a.w). diceritakan juga bahwa ada dua
orang yang sezaman/bersahabat karib yang sama-sama menjalankan aktivitas
dakwah Syeikh Syafiuddin di Pattani.6 banyak yang menduga bahwa baliaulah
yang pertama mengislamkan Pattani, barangkali anggapan ini adalah satu
kekeliruan karena Pattani memeluk Islam jauh lebih awal dari kedatangan beliau
ke Pattani, bahkan Pattani dianggap tempat yang telah lama menerima Islam tak
ubahnya seperti di Aceh juga.5
4http://indramunawar.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-islam-di-patani.html5Loc. Cit, Jurnal kalimah, hal: 148
3
2.2. Perkembangan Islam di Thailand
2.2.1. Pendidikan Islam di Thailand
Proses Islamisasi di Patani tidak bisa dilepaskan dari peranan
pendidikan. Pada tahap awal pendidikan informal sangat berperan, yaitu
kontak informal antara mubaligh dengan rakyat setempat selanjutnya
ditindak lanjuti dengan munculnya pendidikan non formal dan terakhir
pendidikan formal.6
Pada tahap awal, pendidikan agama Islam di kawasan Thailand
Selatan dilaksanakan pendidikan al-Qur‟an. Pengajian al-Qur‟an adalah
sesuatu yang mesti dipelajari oleh setiap muslim. Pengajian al-Qur‟an ini
dilaksanakan di Masjid dan di rumah-rumah Tok guru yang dijadikan
tempat pengajian al-Qur‟an. Selanjutnya muncullah pendidikan Pondok.
Pondok berposisi sebagai lembaga pendidikan yang amat penting di
Thailand Selatan.
Namun, pendidikan yang digalakkan oleh pemerintah Kerajaan
Thailand tergolong bersifat diskriminatif terhadap Islam. Pada tahun 1923
M, beberapa Madrasah Islam yang dianggap ekstrim ditutup, dalam
sekolah-sekolah Islam harus diajarkan pendidikan kebangsaan dan
pendidikan etika bangsa yang diambil dari inti sari ajaran Budha. Pada
saat-saat tertentu anak-anak sekolah pun harus menyanyikan lagu-lagu
bernafaskan Budha dan kepada guru harus menyembah dengan sembah
Budha. Kementrian pendidikan memutar balik sejarah, dikatakannya
bahwa orang Islam itulah yang jahat ingin menentang pemerintahan shah
di Siam dan menjatuhkan raja.7
6 Jurnal Keguruan FKIP UISU. Vol.1. Januari-Juni2013. Hlm. 807Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara, Op. Cit, Hal: 472
4
2.2.3 Sosial dan Budaya di Thailand
Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian
selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan
sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah
Pattani. Umat Islam di Thailand tidak seberuntung seperti Umat Islam di
Malaysia ataupun Indonesia yang mana hampir semua sarana dakwah
seperti masjid-masjid disediakan oleh pemerintah.8
Jika ditinjau dari segi agama yang dianut, mayoritas penduduk
Thailand memang beragama Budha, sedangkan Islam hanyalah agama
minoritas. Kawasan Thailand bagian selatan yang merupakan basis
masyarakat melayu-muslim adalah daerah konflik agama dan
persengketaan wilayah dengan latar belakang ras dan agama yang
berkepanjangan. Konflik Thailand selatan terjadi sejak diserahkannya
wilayah utara Melayu oleh pemerintah colonial Inggris kepada kerajaan
Siam atau sejak runtuhnya kerajaan Patani. Saat itu dibuatlah Traktat
Anglo-Siam yang mencabut hak-hak dan martabat Muslim Pattani.
Akibatnya, muncul aksi-aksi perlawanan dan ditanggap pemerintah pusat
sebagai separatisme, hingga diberlakukan darurat militer di wilayah
tersebut. 9
Secara garis besar, masyarakat muslim Thailand dibedakan menjadi
2, masyarakat muslim imigran (pendatang) yang berlokasi di kota
Bangkok dan Chiang Mai (Thailand tengah dan utara), dan masyarakat
muslim penduduk asli, yang berada di Pattani (Thailand selatan). Tetapi
dalam tatanan sosial, muslim Thailand mendapat julukan yang kurang
enak, yaitu khaek (pendatang, orang luar, tamu). Istilah ini juga digunakan
untuk menyebut tamu-tamu asing atau imigran lain.
8Harun Lukman, Potret Dunia Islam, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1985, hal: 2359http://indramunawar.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-islam-di-patani.html
5
2.2.4. Politik Islam di Thailand
Upaya penyatuan politis daerah muslim ke dalam Thailand
merupakan hasil akhir perjuangan selama berabad-abad, dengan berbagai
alasan nasionalisme. Pembangunan dan keamanan pemerintah Thailand
abad XX berusaha mengonsolidasi kekuasaan atas provinsi-provinsi
Selatan yang dialami orang-orang Muslim itu.
Langkah pertamanya adalah integrasi administratif yang dirancang
untuk memasukkan daerah-daerah Muslim itu kedalam sistem politik
nasioanal yang berpusat di Bangkok. Karena orang – orang Muslim itu
tidak berpengalaman dengan sistem-sistem ini, maka dianggap perlu
menempatkan mereka di bawah pejabat pemerintah kristen dan Budhis
thailand.10
Gerakan dakwah yang terus dilancarkan umat Islam diselatan
mengenai kebebasan dan otoritas beragama menghasilkan beberapa
konsesi yang diberikan oleh pemerintah dan akhirnya terbentuk organisasi-
organisasi Islam yang menjadi corong kegiatan umat secara nasional yang
mendapatkan legal dari pemerintah organisasi tersebut meliputi:
1. Kantor chularajamantri atau shaikhul islam. Kantor ini dianggap
sebagai kantor tertinggi masyarakat muslim Thailand. Kantor ini
terdiri dari 26 provinsi yang memiliki banyak penduduk muslim.
2. Komite Islam nasional, lembaga ini dimaksudkan sebagai lembaga
tertinggi untuk urusan administrasi Islam di Thailand. Di ketahui
secara ex-officio oleh chularajamontri Islam di thailand, komite
terdiri dari 26 kepala komite Islam propinsi dan beberapa individu
yang ditunjuk.
3. Komite masjid. Ini adalah komite setiap masjid yang diketahui oleh
imam yang diseleksi dan dipilih oleh segenap anggota masyarakat.
Sesuai dengan jumlah mesjid yang ada di Thailand.
10http://nafimubarokdawam.blogspot.com/2013/06/islam-di-thailand.html
6
4. Komite Islam Provinsi. Merupakan komite di setiap provinsi yang
memiliki banyak penduduk muslim. Anggotanya dipilih dari
banyak imam yang salah satu anggotanya dijadikan ketua.
Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah Thailand lebih
akomodatif dalam memberikan kebijakan kepada masyarakat muslim.
Masyarakat diberi kebebasan dalam menjalankan ibadah. Pemerintah
menyediakan dana untuk membantu mereka dalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kaum muslimin juga
diperbolehkan melaksanakan dakwah, membentuk organisasi, dan
mengelola penerbitan literatur keagamaan yang sekarang sedang tumbuh.
Meskipun demikian, kaum muslimin sendiri tidak bebas dari perpecahan.
Ada empat kelompok yang mengklaim dirinya sebagai pihak yang
mewakili kepentingan masyarakat muslim, yaitu chularajamontri, sebuah
kelompok yang didukung negara, kelompok modernis yang menerbitkan
jurnal Al-Jihad, kelompok Ortodoks yang menerbitkan Al-rabitah, dan
kelompok muslim melayu tradisional didaerah selatan yang menentang
kepemimpinan chularajamontri, namun menolak disebut sebagai rival al-
Jihad Al-Rabitah. Lepas dari itu semua, secara keseluruhan, komitmen
terhadap Islam sedang tumbuh dikalangan muslim muangthai.11 Meskipun
pihak pemerintah akhir-akhir ini cukup represif memperlakukan kaum
muslimin terutama dibagian selatan.
11Syafnee. Muslim Bangkok Di Tengah Mayoritas Thai-Buddhist Bagian 1. diakses darihttp://papayapokpok.wordpress.com. pada tanggal 24 mei 2013. jam 12.20
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa pendapat tentang awal masuknya agama Islam di
Thailand. Yang pertama yaitu pada abad ke-10 atau 11 yang dibawa oleh
para pedagang dari Arab dan India. Yang kedua yaitu melalui kerajaan
Patani pada abad ke-13. Yang ketiga melalui kerajaan Samudra Pasai di
Aceh pada tahun 1028 M. Muslim di Thailand adalah muslim minoritas.
Sedangkan mayoritas penduduk Thailand adalah beragama Budha.
8
Daftar Pustaka
Jurnal kalimah, Volume: 4 Nomor: 2 September 2006, artikel ditulis oleh Drs. H.
Rif’at Husnul Ma’afi, M.Ag
Syahid, Ahamad M.A (et.al.) Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Asia
Tenggara,PT. Ikhtiar Baru Van Hoove, Jakarta.
Harun, Lukman, Potret Dunia Islam, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1985.
Syafnee. Muslim Bangkok Di Tengah Mayoritas Thai-Buddhist Bagian 1. diakses
dari http://papayapokpok.wordpress.com. pada tanggal 22 April 2015. jam 16.20
http://artikelilmiah.wordpress.com/2009/01/15/minoritas-muslim-thailand-selatan/
diakses pada 23 April 2015 jam 19.25
http://indramunawar.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-islam-di-
patani.html diakses pada 23 April 2015 jam 19.32
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara
http://nafimubarokdawam.blogspot.com/2013/06/islam-di-thailand.html diakses
pada 23 April 2015 jam 19.40
9