AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM...

7
AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE Bagus Uda Palgunadi, Asih Rahayu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak : Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita DBD. Virus tersebut akan masuk ke dalam intestinum nyamuk dan bereplikasi dalam hemocoelum. Selanjutnya virus akan menuju ke dalam kelenjar air liur nyamuk ini dan siap ditularkan. Dengan mengendalikan vektor maka Kejadian Luar Biasa suatu penyakit yang ditularkan melalui vektor dapat dicegah. Kata – kata kunci : Aedes aegypti, Demam Berdarah Dengue, Vektor AEDES AEGYPTI AS DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER VECTOR Bagus Uda Palgunadi, Asih Rahayu Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya Abstract : Aedes aegypti is mosquito that take role as Dengue Haemorrhagic Fever vector (DHF). This mosquito has DHF virus inside its body when it sucked the blood of DHF patient. This Virus will enter the intestinum of the mosquito and replicate inside the hemocoelum. The virus will then go to the saliva gland of the mosquito and so it is ready to be transmitted. By controlling the vector, the special case of a disease transmitted by the vector can be avoided. Keywords :Aedes aegypti, Dengue Haemorrhagic Fever, Vector Pendahuluan : Pemberantasan penyakit menular dilaksanakan dengan upaya penyuluhan, penyelidikan, pengebalan, menghilangkan sumber dan perantara penyakit, tindakan karantina serta upaya lain yang diperlukan. Upaya untuk menghilangkan perantara penyakit adalah dengan cara pengendalian vektor penyakit. Dengan mengendalikan vektor maka Kejadian Luar Biasa ( KLB ) suatu penyakit yang ditularkan melalui vektor dapat dicegah. Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor berbagai macam penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD). Walaupun beberapa spesies dari Aedes sp. dapat pula berperan sebagai vektor tetapi Aedes aegypti tetap merupakan vektor utama dalam penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue. (Lawuyan S, 1996 ; Yotopranoto S dkk., 1998 ; Soegijanto S, 2003) Keberhasilan dalam upaya pemberantasan vektor penular penyakit ditentukan oleh berbagai faktor , antara lain sarana, prasarana maupun sumber daya manusia. Dalam hal upaya pengendalian Aedes aegypti , perlu kiranya pemahaman ilmu entomologi diantaranya adalah taksonomi, morfologi, ekologi dan siklus hidup dari vektor. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever): Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue pertama di Asia ditemukan di Manila pada tahun 1954 dan di Bangkok –Thonburi serta sekitarnya pada tahun 1958. Di Singapura ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue pada usia dewasa muda dengan hasil isolasi virusnya adalah tipe DEN1 dan tipe DEN 2. Pada tahun 1961 di Kamboja telah diisolasi virus Dengue tipe DEN 1 dan tipe DEN 4. Di Penang , Malaysia Barat penyakit ini ditemukan pertamakali pada tahun 1962. Sedangkan di Calcuta pada tahun 1963 dan 1964 serta di Srilangka pada tahun 1966. Di Indonesia Demam Berdarah Dengue pertamakali ditemukan tahun 1968. (Soegijanto S,2003) Virion Dengue merupakan virus dengan genome RNA dari family Flaviviridae, genus Flavivirus. Virion ini berbentuk spheris dengan diameter nucleocapsidnya 30 nm dan ketebalan envelopenya 10 nm. Envelopenya terdiri dari lipid yang mengandung dua protein yaitu envelope protein (E) dan protein membrane (M). Envelope berperan dalam haemaglutinasi / menginduksi uji hambatan aglutinasi, neutralisasi dan interaksi antara virus dengan sel host pada saat awal infeksi / menarik sel (cell

Transcript of AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM...

Page 1: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM BERDARAHDENGUE

Bagus Uda Palgunadi, Asih RahayuDosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak : Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor Demam BerdarahDengue (DBD). Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita DBD.Virus tersebut akan masuk ke dalam intestinum nyamuk dan bereplikasi dalam hemocoelum.Selanjutnya virus akan menuju ke dalam kelenjar air liur nyamuk ini dan siap ditularkan. Denganmengendalikan vektor maka Kejadian Luar Biasa suatu penyakit yang ditularkan melalui vektor dapatdicegah.Kata – kata kunci : Aedes aegypti, Demam Berdarah Dengue, Vektor

AEDES AEGYPTI AS DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER VECTORBagus Uda Palgunadi, Asih Rahayu

Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma SurabayaAbstract : Aedes aegypti is mosquito that take role as Dengue Haemorrhagic Fever vector (DHF).This mosquito has DHF virus inside its body when it sucked the blood of DHF patient. This Virus willenter the intestinum of the mosquito and replicate inside the hemocoelum. The virus will then go to thesaliva gland of the mosquito and so it is ready to be transmitted. By controlling the vector, the specialcase of a disease transmitted by the vector can be avoided.Keywords :Aedes aegypti, Dengue Haemorrhagic Fever, Vector

Pendahuluan :Pemberantasan penyakit menular

dilaksanakan dengan upaya penyuluhan,penyelidikan, pengebalan, menghilangkansumber dan perantara penyakit, tindakankarantina serta upaya lain yang diperlukan.Upaya untuk menghilangkan perantarapenyakit adalah dengan cara pengendalianvektor penyakit. Dengan mengendalikanvektor maka Kejadian Luar Biasa ( KLB )suatu penyakit yang ditularkan melaluivektor dapat dicegah.

Aedes aegypti merupakan nyamukyang dapat berperan sebagai vektorberbagai macam penyakit diantaranyaDemam Berdarah Dengue (DBD).Walaupun beberapa spesies dari Aedes sp.dapat pula berperan sebagai vektor tetapiAedes aegypti tetap merupakan vektorutama dalam penyebaran penyakit DemamBerdarah Dengue. (Lawuyan S, 1996 ;Yotopranoto S dkk., 1998 ; Soegijanto S,2003)

Keberhasilan dalam upayapemberantasan vektor penular penyakitditentukan oleh berbagai faktor , antaralain sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia. Dalam hal upayapengendalian Aedes aegypti , perlu kiranyapemahaman ilmu entomologi diantaranyaadalah taksonomi, morfologi, ekologi dansiklus hidup dari vektor.

Demam Berdarah Dengue (DengueHaemorrhagic Fever):

Kejadian Luar Biasa DemamBerdarah Dengue pertama di Asiaditemukan di Manila pada tahun 1954 dandi Bangkok –Thonburi serta sekitarnyapada tahun 1958. Di Singapura ditemukankasus Demam Berdarah Dengue pada usiadewasa muda dengan hasil isolasi virusnyaadalah tipe DEN1 dan tipe DEN 2. Padatahun 1961 di Kamboja telah diisolasivirus Dengue tipe DEN 1 dan tipe DEN 4.Di Penang , Malaysia Barat penyakit iniditemukan pertamakali pada tahun 1962.Sedangkan di Calcuta pada tahun 1963dan 1964 serta di Srilangka pada tahun1966. Di Indonesia Demam BerdarahDengue pertamakali ditemukan tahun1968. (Soegijanto S,2003)

Virion Dengue merupakan virusdengan genome RNA dari familyFlaviviridae, genus Flavivirus. Virion iniberbentuk spheris dengan diameternucleocapsidnya 30 nm dan ketebalanenvelopenya 10 nm. Envelopenya terdiridari lipid yang mengandung dua proteinyaitu envelope protein (E) dan proteinmembrane (M). Envelope berperan dalamhaemaglutinasi / menginduksi ujihambatan aglutinasi, neutralisasi daninteraksi antara virus dengan sel host padasaat awal infeksi / menarik sel (cell

Page 2: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

tropism). Virus Dengue mampubereplikasi dalam tubuh manusia, hewansebangsa monyet, simpanse, kelinci,mencit, marmot, tikus, hamster dannyamuk. Pada manusia , masa viraemiaberkisar dua sampai duabelas harisedangkan pada hewan primate masaviraemia berkisar antara satu sampai duahari, tetapi titer virus dalam darah manusiadapat mencapai lebih dari seratus kalidibandingkan dengan pada darah hewanprimata. Virus bereplikasi dengan baikpada nyamuk genus Aedes. Virus Denguediklasifikasikan menjadi empat serotipeyaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4.Virus Dengue termasuk virus yang labilterhadap suhu dan faktor kimiawi lainserta mempunyai masa viraemia yangpendek, oleh karena itu keberhasilanisolasi dan identifikasi virus ini sangattergantung kepada kecepatan danketepatan pengambilan sampel . VirusDengue juga mempunyai manifestasiklinik yang sangat bervariasi. VirusDengue mempunyai dua macam proteinyaitu protein struktural dan protein non-struktural. Protein struktural terdiri dariprotein E, protein M, dan protein C,sedangkan protein non struktural terdiridari tujuh protein yaitu NS1, NS2A,NS2B, NS3, NS4A, NS4B, dan NS5.Protein nonstrukutral tidak mempunyaikaitan dengan berat ringannya manifestasiklinis Demam Berdarah Dengue.Patofisiologi primer pada DemamBerdarah Dengue dengan Dengue ShockSyndrome adalah peningkatan akutpermeabilitas vaskuler yang mengarah kekebocoran plasma ke dalam ruangekstravaskuler sehingga menimbulkanhemokonsentrasi dan penurunan tekanandarah . Perubahan hemostasis padaDemam Berdarah Dengue dan DengueShock Syndrome melibatkan tiga faktorutama yaitu perubahan vaskuler,trombositopenia dan kelainan koagulasi.Hampir semua penderita Demam BerdarahDengue mengalami peningkatan fragilitasvaskuler dan trombositopenia. (JoklikWK et al,1992 ; Soegijanto S,2003 ;Brooks GF et al, 2007 )Vektor Demam Berdarah Dengue :

Di Indonesia, vektor penyakitDemam Berdarah Dengue adalah nyamukAedes sp. terutama adalah Aedes aegypti

walaupun Aedes albopictus dan Aedesscutellaris dapat juga menjadi vektornya.Aedes aegypti :

Taxonomi : nyamuk Aedesaegypti merupakan anggota dari phylumarthropoda , class insecta atau hexapoda(mempunyai enam kaki) , subclasspterygota (mempunyai sayap), divisiendopterygota atau holometabola (mempunyai sayap di bagian dalam denganmetamorfosanya lengkap) , ordo diptera (hanya mempunyai sepasang sayap depansedangkan sepasang sayap bagianbelakang rudimenter dan berubah fungsisebagai alat keseimbangan atau halter),subordo nematocera, family culicidae,subfamily culicinae dan genus Aedes.

Breeding Place ( TempatPerindukan ) : Aedes sp. termasuknyamuk yang aktif pada siang hari danbiasanya akan berbiak dan meletakkantelurnya pada tempat – tempatpenampungan air bersih atau genangan airhujan misalnya bak mandi, tangkipenampungan air, vas bunga ( baik dilingkungan dalam rumah, sekolah,perkantoran maupun pekuburan) , kalengbekas, kantung plastik bekas, di atas lantaigedung terbuka, talang rumah , pagarbambo, kulit buah (rambutan, tempurungkelapa ), ban bekas ataupun semua bentukkontainer yang dapat menampung airbersih . (Sembel DT, 2009)Aedes aegypti dewasa terutama hidup danmencari mangsa di dalam lingkunganrumah atau bangunan sedangkan Aedesalbopictus lebih menyukai hidup danmencari mangsa di luar lingkungan rumahatau bangunan yaitu di kebun yang rimbundengan pepohonan. (Soedarto,2008) .Jarak terbang maksimum antara bredingplace dengan sumber makanan pada Aedessp. antara 50 sampai 100 mil. Umumnyanyamuk tertarik oleh cahaya terang ,pakaian berwarna gelap dan oleh adanyamanusia atau hewan. Daya penarik jarakjauh disebabkan karena perangsangan baudari zat – zat yang dikeluarkan dari hewanataupun manusia , CO2 dan beberapaAsam Amino serta lokasi yang dekatdengan temperature hangat serta lembab. (Neva FA and Brown HW, 1994)

Morfologi : Nyamuk ini dikenaljuga sebagai Tiger mosquito atau BlackWhite Mosquito karena tubuhnya

Page 3: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

mempunyai ciri khas berupa adanya garis– garis dan bercak bercak putih keperakandi atas dasar warna hitam. Dua garismelengkung berwarna putih keperakan dikedua sisi lateral serta dua buah garisputih sejajar di garis median daripunggungnya yang berwarna dasar hitam.(James MT and Harwood RF, 1969)Nyamuk dewasa Aedes albopictus mudahdibedakan dengan Aedes aegypti karenagaris thorax hanya berupa dua garis lurusdi tengah thorax. (Soedarto, 2008)Mulut nyamuk termasuk tipe menusuk danmengisap ( rasping – sucking) ,mempunyai enam stilet yaitu gabunganantara mandibula, maxilla yang bergeraknaik turun menusuk jaringan sampaimenemukan pembuluh darah kapiler danmengeluarkan ludah yang berfungsisebagai cairan racun dan antikoagulan. (Sembel DT, 2009)Pada keadaan istirahat nyamuk dewasahinggap dalam keadaan sejajar denganpermukaan. Nyamuk Aedes betinamempunyai abdomen yang berujunglancip dan mempunyai cerci yang panjang.Hanya nyamuk betina yang mengisapdarah dan kebiasaan mengisap darah padaAedes aegypti umumnya pada waktu sianghari sampai sore hari. Lazimnya yangbetina tidak dapat membuat telur yangdibuahi tanpa makan darah yangdiperlukan untuk membentuk hormonegonadotropik yang diperlukan untukovulasi. Hormon ini berasal dari corporaallata yaitu pituitary pada otak insecta,dapat dirangsang oleh serotonin danadrenalin dari darah korbannya. Kegiatanmenggigit berbeda menurut umur, waktudan lingkungan. Demikian pula iramaserangan sehari-hari dapat berubahmenurut musim dan suhu. Kopulasididahului oleh pengeriapan nyamuk jantanyang terbang bergerombol mengerumuninyamuk betina. Aedes memilih tanahteduh yang secara periodik di genangi air.Jumlah telur yang diletakkan satu kalimaksimum berjumlah seratus sampaiempat ratus butir.(Neva FA and BrownHW, 1994)

Telur Aedes sp. tidak mempunyaipelampung dan diletakkan satu persatu diatas permukaan air. Ukuran panjangnya0,7 mm, dibungkus dalam kulit yangberlapis tiga dan mempunyai saluran

berupa corong untuk masuknyaspermatozoa. Telur Aedes aegypti dalamkeadaan kering dapat tahan bertahun –tahun lamanya. Telur berbentuk elips danmempunyai permukaan yang polygonal.Telurnya tidak akan menetas sebelumtanah digenangi air dan telur akanmenetas dalam waktu satu sampai tiga haripada suhu 30°C tetapi membutuhkan tujuhhari pada suhu 16°C. ( Neva FA andBrown HW, 1994 )

Larva memiliki kepala yang cukupbesar serta thorax dan abdomen yangcukup jelas. Larva menggantungkandirinya pada permukaan air untukmendapatkan oksigen dari udara. Larvamenyaring mikroorganisme dan partikel-partikel lainnya dalam air. Larva biasanyamelakukan pergantian kulit sebanyakempat kali dan berubah menjadi pupasesudah tujuh hari. (Harwood RF andJames MT, 1979)

Pupa berbentuk agak pendek,tidak makan tetapi tetap aktif bergerakdalam air terutama bila terganggu. Pupaakan berenang naik turun dari bagian dasarke permukaan air. Dalam waktu dua atautiga hari perkembangan pupa sudahsempurna, maka kulit pupa pecah dannyamuk dewasa muda segera keluar danterbang. ( Sembel DT, 2009)

Siklus Hidup : Aedes aegyptimengalami metamorfosis lengkap /metamorfosis sempurna (holometabola)yaitu dengan bentuk siklus hidup berupaTelur, Larva (beberapa instar), Pupa danDewasa (James MT and HarwoodRF, 1969)

Peran Aedes aegypti sebagai vectorpenyakit Demam Berdarah Dengue :Nyamuk dapat mengandung virus DemamBerdarah Dengue bila menghisap darahpenderita. Virus tersebut akan masuk kedalam intestinum nyamuk. Replikasi virusterjadi dalam hemocoelum dan akhirnyaakan menuju ke dalam kelenjar air liurserta siap ditularkan. Fase ini disebutsebagai extrinsic incubation periode yangmemerlukan waktu selama tujuh sampaiempatbelas hari. ( Soewondo ES, 1998)

Pada biakan sel mamalia, virus

Page 4: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

Dengue dapat menimbulkan CytoPathogenic Effect (CPE) yang tergantungpada jenis sel yang digunakan. Pada selvertebrata dapat terjadi vacuolisasi danproliferasi membrane intraselulersedangkan pada sel nyamuk sering CPEtidak terjadi sehingga infeksinya bersifatpersisten. Dengan demikian hal ini dapatdianalogikan dengan keberadaan viruspada tubuh nyamuk Aedes di alam,dimana virus ini dapat berada dalam tubuhnyamuk dan bereplikasi tanpamenimbulkan kematian pada nyamukkarena tidak terbentuknya CPE (Soegijanto S, 2003)

Pengaruh lingkungan yaitu suhuudara dan kelembaban nisbi udara jugaberpengaruh bagi viabilitas nyamuk Aedesmaupun virus Dengue. Suhu yang relatifrendah atau relatif tinggi, sertakelembaban nisbi udara yang rendah dapatmengurangi viabilitas virus Dengue yanghidup dalam tubuh nyamuk maupun jugamengurangi viabilitas nyamuk itu sendiri.Sehingga pada waktu musim kemaraupenularan penyakit Demam BerdarahDengue sangat rendah dibandingkandengan pada waktu musim hujan.(Yotopranoto S dkk.,1998)

Banyak peneliti telah melaporkanadanya transovarial transmission virusDengue yang ada di dalam tubuh nyamukbetina Aedes aegypti ke dalam telur –telurnya. Dengan dibuktikannya adanyatransovarial transmission virus Denguedalam tubuh nyamuk Aedes aegypti makadiduga kuat bahwa nyamuk ini di alammemegang peranan penting yangbermakna dalam mempertahankan virusDengue, khususnya pada keadaaan dimanatidak ada hospes susceptible atau kondisiiklim yang tidak menguntungkan baginyamuk. (Soegijanto S, 2003)

Pengendalian Aedes aegypti : tujuanutama pengendalian vektor adalah untukmenurunkan kepadatan populasi nyamukAedes aegypti sampai serendah –rendahnya sehingga kemampuan sebagaivektor akan menghilang.

Menurut Soegijanto S (2003)secara garis besar terdapat empat cara

pengendalian vektor yakni secara kimiawi,biologik, radiasi dan mekanik ataupengelolaan lingkungan. Pengendaliansecara kimiawi dengan menggunakaninsektisida dapat ditujukan terhadapnyamuk dewasa maupun larva. Insektisidauntuk nyamuk dewasa Aedes aegyptiantara lain dari golongan organochlorine,organophosphor, carbamate danpyrethroid. Insektisida tersebut dapatdiaplikasikan dalam bentuk spray terhadaprumah-rumah penduduk. Sedangkaninsektisida untuk larva Aedes aegypti yaitudari golongan organophosphor(Temephos) dalam bentuk sand granulesyang dilarutkan dalam air di tempatperindukannya ( tindakan abatisasi).Pengendalian scara radiasi dilakukandengan bahan radioaktif dosis tertentuterhadap nyamuk dewsa jantan sehinggamenjadi mandul, meskipun nantinya akanberkopulasi dengan nyamuk betina tetapitidak akan menghasilkan telur yang fertile.Pengendalian lingkungan dilakukandengan cara mencegah nyamuk kontakdengan manusia misalnya memasangkawat kasa pada lubang ventilasi rumahserta menggalakkan gerakan 3 M yaitumenguras tempat-tempat penampungan airdengan menyikat dinding bagian dalampaling sedikit seminggu sekali, menutuprapat tempat penampungan air sehinggatidak dapat diterobos oleh nyamukdewasa, menanam atau menimbun dalamtanah barang-barang bekas yang dapatmenampung air hujan. Cara lain lagi yangdisebut autocidal ovitrap menggunakansuatu tabung silinder warna gelap dengandiameter 10 cm dengan salah satu ujungtertutup rapat dan ujung lainnya terbuka.Tabung tersebut diisi air tawar kemudianditutup dengan kasa nylon. Secaraperiodik air dalam tabung ditambah untukmengganti peguapan yang terjadi.Nyamuk yang bertelur disini dan telurnyamenetas menjadi larva dalam air tadi ,maka akan menjadi nyamuk dewasa yangtetap terperangkap di dalam tabung tadi.Dari cara pengendalian tersebut diatastidak ada satupun yang paling unggul.Untuk menghasilkan cara yang efektifmaka perlu dilakukan kombinasi daribeberapa cara - cara tersebut diatas.

Sedangkan menurut Agoes R

Page 5: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

(2009) pengendalian nyamuk Aedesaegypti dapat dilakukan dengan caraperlindungan perseorangan, mencegahnyamuk meletakkan telurnya, mencegahpertumbuhan jentik dan membunuh telur,pemberian larvisida, melakukan foggingdan pendidikan kesehatan masyarakat.Perlindungan perseorangan untukmencegah terjadinya gigitan nyamuk iniyaitu dengan memasang kawat kasa dilubang angin; tidur dengan menggunakankelambu; penyemprotan dinding rumahdengan insektisida malathion danpenggunaan repellent pada kulit saatberkebun. Mencegah nyamuk meletakkantelurnya dengan cara membuang,membakar atau mengubur benda-benda dipekarangan atau di kebun yang dapatmenampung air hujan seperti kaleng,botol, ban mobil dan tempat-tempat lainyang menjadi tempat perindukan Aedesaegypti. Mencegah pertumbuhan jentikdan membunuh telur dengan caramengganti air atau membersihkan tempat-tempat air secara teratur tiap minggusekali, pot bunga, tempayan dan bak airmandi. Pemberian larvisida ( abate ) kedalam tempat penampunganair/penyimpanan air bersih (abatisasi ).Melakukan fogging dengan malathionuntuk membunuh nyamuk dewasasekurangnya dua kali dengan jarak waktusepuluh hari misalnya di daerah yangterkena wabah dan daerah endemic yangindeks kepadatan nyamuknya relatiftinggi. Pendidikan kesehatan masyarakatmelalui ceramah agar masyarakat dapatmemelihara kebersihan lingkungan danturut secara perseorangan memusnahkantempat perindukan Aedes aegypti disekitarrumahnya masing-masing. Disamping itupemantauan kepadatan populasi nyamukdapat meningkatkan pengendalian vektor.Pengukuran kepadatan populasi larvadilakukan dengan cara pemeriksaantempat perindukan di dalam dan di luarrumah dari 100 rumah yang terdapat didaerah pemeriksaan. Ada tiga angkaindeks yang perlu diketahui yaitu indeksrumah (house index) yaitu suatupersentase rumah yang positif denganlarva Aedes aegypti dari 100 rumah yangdiperiksa; indeks wadah (container index)yaitu persentase tempat perindukan yangpositif dengan larva Aedes aegypti dari

100 wadah yang diperiksa; indeks breteau(breteau index) ialah jumlah tempatperindukan yang positif dengan larvaAedes aegypti dalam tiap 100 rumah.

Penutup :

Virus Dengue merupakan virusRNA yang menyebabkan penyakit denganmanifestasi klinis berupa Demam Dengue,Demam Berdarah Dengue dan DengueShock Syndrome. Penyakit ini termasukpenyakit yang ditularkan atau disebarkanmelalui nyamuk genus Aedes sp. terutamaAedes aegypti yang sering disebut sebagaiTiger Mosquito melalui gigitannya karenanyamuk ini akan mengandung virusDengue pada kelenjar ludahnya setelahmenghisap darah penderita Dengue.Nyamuk ini mempunyai siklus hidupmetamorfosis sempurna dengan bentuksiklus hidup berupa tingkatan telur, larva,pupa dan dewasa. Berbagai upaya dapatdilakukan untuk mengontrol populasinyamuk ini dengan tujuan utama adalahmenurunkan kepadatan populasi nyamukAedes aegypti sampai serendah –rendahnya sehingga kemampuan sebagaivektor akan menghilang dengan carakimiawi, biologik, radiasi, mekanikterhadap telur, larva, pupa, dewasamaupun terhadap tempat perindukannya.

Kepustakaan :BROOKS,GF., BUTEL,JS andMORSE,SA. 2007. Jawetz, Melnick &Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran.Edisi 23. EGC.hal 536-537.BROWN,HW. and NEVA,FA. 1994. BasicClinical Parasitology. 6th Ed. Prentice HallInternational Edition

HARWOOD, RF and JAMES, MT. 1979.Entomology in Human and Animal Health.7th Ed. Mc Millan Pub. Co.p. 548

JAMES,MT. and HARWOOD,RF. 1969.Herm’s Medical Entomology. 6th Ed.TheMacmillan Company USA.

JOKLIK, WK.,WILLETT, HP., AOS ,DB.And WILFERT,CM. 1992. ZinsserMicrobiology. 20th Ed.Aplleton &Lange.pp.

Page 6: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita

LAWUYAN,S. 1996. Demam BerdarahDengue di Kotamadya Surabaya. SeminarSehari Demam Berdarah Dengue. TropicalDisease Center, Universitas Airlangga,Surabaya 28 Oktober 1996.

NATADISASTRA, D dan AGOES, R.2009. Parasitologi Kedokteran. Ditinjaudari Organ Tubuh yang Diserang.EGC.hal. 315-318.

SCHLESINGER, S and SCHLESINGER,MJ.1986. The Togaviridae andFlaviviridae.Plenum Press, New York andLondon.

SEMBEL DT. 2009. EntomologiKedokteran. Penerbit ANDI Yogyakarta.

SOEDARTO. 2008. Parasitologi Klinik.Airlangga University Press Surabaya.

SOEGIJANTO,S. 2003. Demam BerdarahDengue, Tinjauan dan Temuan Baru di Era2003.

SOEWONDO, ES. 1998. DemamBerdarah Dengue pada Orang Dewasa,Gejala Klinik dan Penatalaksanaannya.Seminar Demam Berdarah Dengue. TDC-UNAIR, Surabaya, 19 September1998.hal.23-38.

YOTOPRANOTO,S.,SUBEKTI,S.,ROSMANIDA, SALAMUN. 1998.Analisis Dinamika Populasi Vektor padaLokasi dengan Kasus Demam BerdarahDengue yang Tinggi di KotamadyaSurabaya.Majalah Kedokteran TropisIndonesia, 9 (1-2) : 23-31.

Page 7: AEDES AEGYPTI SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM …dinus.ac.id/...AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DEMAM_BERD… · Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita