Ademokarsinoma

11
A. KONSEP DASAR 1. PENGERTIAN Adeno karsinoma ginjal atau karsinoma sel ginjal sering disebut juga hipernefroma atau tumor grawitz. Hal ini terjadi akibat perbedaan pendapat para peneliti tentang kelainan histogenesis yang mendasari penyakit ini, kontroversi pendapat tentang asal tumor ini berakhir setelah penelitian oberling dengan menggunakan mikroskop elektron mendapatkan bahwa karsinoma sel ginjal berasal dari sel tubulus proksimal. 2. ETIOLOGI Walau telah diketahui bahwa pada karsinoma sel ginjal sel tumor berasal dari sel tubulus proksimal ginjal orang belum mengetahui secara pasti kenapa terjadi mitosis dan hiperplasia pada sl tubulus tersebut. Ada sangkaan bahwa pada keadaan ini terdapat peran faktor genetik. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa insidensi karsinoma sel ginjal meningkat pada pasien dengan kista ginjal dan kelompok keluarga dengan riwayat penyakit tumor ginjal. Faktor resiko lain yang juga berpengaruh yaitu lingkungan pekerjaan. Merokok merupakan resiko tinggi, demikian juga penggunaan fenasetin jangka lama. 3. PATOFISIOLOGI Stadium karsinoma sel ginjal : Stadium I : Dimana tumor terbatas diantara parenkim ginjal dan belum mengenai

description

Ademokarsinoma

Transcript of Ademokarsinoma

Page 1: Ademokarsinoma

A. KONSEP DASAR

1. PENGERTIAN

Adeno karsinoma ginjal atau karsinoma sel ginjal sering disebut juga

hipernefroma atau tumor grawitz. Hal ini terjadi akibat perbedaan pendapat

para peneliti tentang kelainan histogenesis yang mendasari penyakit ini,

kontroversi pendapat tentang asal tumor ini berakhir setelah penelitian

oberling dengan menggunakan mikroskop elektron mendapatkan bahwa

karsinoma sel ginjal berasal dari sel tubulus proksimal.

2. ETIOLOGI

Walau telah diketahui bahwa pada karsinoma sel ginjal sel tumor berasal dari

sel tubulus proksimal ginjal orang belum mengetahui secara pasti kenapa

terjadi mitosis dan hiperplasia pada sl tubulus tersebut. Ada sangkaan bahwa

pada keadaan ini terdapat peran faktor genetik. Hal ini diperkuat oleh

kenyataan bahwa insidensi karsinoma sel ginjal meningkat pada pasien

dengan kista ginjal dan kelompok keluarga dengan riwayat penyakit tumor

ginjal. Faktor resiko lain yang juga berpengaruh yaitu lingkungan pekerjaan.

Merokok merupakan resiko tinggi, demikian juga penggunaan fenasetin

jangka lama.

3. PATOFISIOLOGI

Stadium karsinoma sel ginjal :

Stadium I : Dimana tumor terbatas diantara parenkim ginjal dan

belum mengenai jaringan perinefrik.

Stadium II : Tumor telah meluas ke jaringan lunak perinefrik tetapi

masih terbatas dalam pasia gerota. Mungkin telah ada

invasi pada kelenjar suprarenal.

Stadium III A

IIIB

IIIC

:

:

:

Tumor telah menginvasi vena renalis

Tumor telah meluas ke kelenjar getah bening

Tumo telah mengenai arteria dan vena venalis serta

kelenjar getah bening sekitarnya

Stadium IV A : Disamping metastasis kelenjar suprarena, telah terjadi

penyebaran ke organ sekitar ginjal seperti kolon dan

pankreas.

Stadium IV B : Telah terjadi metastasis jarak jauh

Page 2: Ademokarsinoma

4. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala tumor grawitz dapat bervariasi. Trias klasik yaitu hematuria

makroskopik, nyeri pinggang, dan massa di daerah ginjal ternyata tidak selalu

ditemukan. Kalau ditemukan massa didaerah ginjal biasnya tumor sudah

lanjut. Anemia dan tanda metastasis jauh dari paru seperti batuk dan nyeri

pada metastasis tulang. Tidak jarang gejala atau tanda metastasis tulang

merupakan manifestasis pertama. Biasanya ditemukan gejala dan sistemik

tanpa kelemahan, malaise umum, anoreksia dan berat badan menurun kadang

ditemukan tanda sindrom paraneoplastik seperti eritrositosis, hiperkalsemia,

hipertensi, dan gangguan fungsi hati yang non metastatik.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto pulus abdomen dan pielografi intra vena

Foto pulus abdomen dan pielografi intra vena ini dapat digunakan untuk

memastikan adanya batu saluran kencing yang disertai oleh hidronefrosis.

2. Pemeriksaan ultrasonografi

Lingkungan pekerjaan Diuretik Faktor genetik

Sel tubulus proksimal ginjal

Mitosis Hiperplasia

Tumor ginjal

Hipoglikemi Nyeri pinggang Hematuria Anemia Massa di ginjal

Gangguan aktivitas dan

laitihan

Resiko syok Gangguan rasa nyaman

Kelemahan Besar Kecil

Gangguan bodi image

Tampak dari luar

Page 3: Ademokarsinoma

Gambaran radiologi petanda karsinoma sel ginjal adalah didapatkannya

massa tanpa internal echo kista sederhana dengan transmisi homogen dan

adanya gambaran dinding di bagian posterior.

3. Pemeriksaan ct scanning

Dugaan karsinoma sel ginjal ditandai oleh massa hipoekoik didaerah

tumor. Dengan media kontras massa ini tampak homogen dengan area

hipoekoik yang lebih jelas di jaringan ginjal sekitarnya.

4. Angiografi ginjal

Dengan arteriografi ginjal dapat diketahui adanya invasi tumor ke arah

vena kava dan vena renalis.

6. PENATALAKSANAAN

Pada tumor stadium I, II, dan III A , nefrektomi radikal memberi

kemungkinan sembuh, limfadenektomi regional agaknya tidak memperbaiki

prognosis pada tumor yang masih terlokalisasi. Pada tumor yang sudah

bermetastasis jauh, nefrektomi radikal merupak terapi poliatif bila ada

hematuria, nyeri atau sindrom pada neoplastik. Meskipun tumor ginjal

bersifat radio resisten tetapi radioterapi bermanfaat sekali untuk

menghilangkam metastasis jauh seperti di otak, tulang dan paru.

B. KONSEP DASAR

Proses keperawatan adalah sutau sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan

keperawatan yang mempunyai 4 tahapan yaitu : pengkajian, perencanaan dan

evaluasi (A. Aziz Alimul, 2001)

I. PENGKAJIAN

1.1. Pengumpulan Data

1. Identitas klien / pasien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan,

pendidikan, agama, suku, alamat, tanggal MRS, no. register dan

ruangan, serta orang yang bertanggung jawab.

2. Keluhan Utama

Pada pasien tumor ginjal biasanya akan mengalami nyeri pinggang

dan massa di daerah ginjal secara bersama-sama atau terpisah.

3. Riwayat kesehatan sekarang

Pada pasien tumor ginjal biasanya akan terdapat gejala seperti

massa di ginjal

4. Riwayat kesehatan dahulu

Page 4: Ademokarsinoma

Umumnya pasien dengan tumor ginjal mempunyai riwayat penyakit

nyeri pinggang.

5. Riwayat kesehatan keluarga

Pada pasien tumor ginjal tidak terpengaruh pada riwayat penyakit

keluarga.

6. Pola-Pola Fungsi Keluarga

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Pada umumnya pasien tumor ginjal dapat meneuhi sebagian

besar di tata laksana kesehatannya karena tumor ginjal tak

mengganggu persepsi dan tata laksana hidup sehat.

b. Pola nutri dan metabolisme

Terdapat gangguan dan penurunan absorbi lemak menyebabkan

pasien tumor ginjal mengalami gastroentestinal ringan seperti

perasaan mual, kadang-kadang muntah.

c. Pola eliminasi

Pada umumnya pasien tumor paru ginjal mengalami gangguan

eliminasi seperti hematuria, retensi urine dll.

d. Pola istirahat dan tidur

Akibat dari nyeri pinggang yang tiba-tiba muncul dapat

menganggu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

e. Pola aktifitas dan latihan

Akibat dari nyeri, massa di ginjal, demam, dapat mengganggu

aktivitas dan latihan pasien karena butuh istirahat.

f. Pola persepsi dan konsep diri

Pada umumnya akan terjadi kecemasan terhadap keadaan

penyakitnta baik oleh pasien itu sendiri maupun keluarga

pasien.

g. Pola hubungan peran

Pada umumnya peran pasien terhadap keluarga ataupun respon

terhadap keadaan penyakitnya pasien tidak ada gangguan.

h. Pola reproduksi seksual

Pada umumnya pola reproduksi seksual berpengaruh karena

keadaan penyakit pasien.

i. Pola penanggulangan stres

Pada umumnya pasien tumor ginjal cemas terhadap

penyakitnya keadaan penyakitnya.

j. Pola sensori dan kognitif

Page 5: Ademokarsinoma

Pada umumnya pasien dengan tumor ginjal tidak terdapat

gangguan sensori dan kognitif.

k. Pola tata nilai dan kepercayaan

Menggambarkan tentang agama dan kepercayaan yang dianut

pasien tentang norma dan aturan yang dijalankan.

7. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Didapatkan saat klien waktu pengkajian kreteria umum lemah,

suhu tubuh tinggi (jika ada infeksi) nyeri pinggang.

2. Pemeriksaan tanda vital

Suhu tubuh

Denyut nasi

Tingkat kesadaran

Tekanan darah

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan foto pilus abdomen

b. Ultrasonografi (USG)

c. CT Scanning

d. Angiografi girgal

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri dan

Gangguan Rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan simpai

ginjal ditandai dengan pasien menyeringai kesakitan, nyeri pinggang.

2. Resiko

ketidakseimbangan volume cairan derhubungan dengan neburunnya

motivasi untuk minum cairan sekunder akibat depresi dan kdldtihan.

3. Resiko tinggi

kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tunuh sehubungan dengan oral

intake kurang dan out put yang berlebihan ditandai dengan mual, muntah,

dan anoreksia.

4. Perubahan

Eliminasi Urine berhubungan dengan stimulasi kandung lemih oleh

tumor, iritasi ginjal atau ureteral.

5. Kurang

pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengaobatan

berhubungan dengan kurangannya informasi, interpretasi informasi.

Page 6: Ademokarsinoma

III. PERENCANAAN

Dx I Prioritas : Nyeri dan gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan

dengan peregangan simpai ginjal ditnsai dengan pasien

menyeringai kesakitan,nyeri pinggang.

Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan dalam waktu 3x24 jam.

KH : - Pasien mengatakan nyeri berkurang

- Pasien lebih tenang dan merasa nyaman.

- Tanda-tanda vital dalam batas normal.

Rencana Tindakan :

1. Lakukan pendekatan kepada klien dan keluarga dengan komunikasi yang

baik.

Rasional : Dengan komunikasi yang baik siharapkan kx dan keluarganya

akan lebih kooperatif dalam pelaksanaan Askep.

2. Jelaskan pada klien tentang sebab akibat terjadinya nyeri dan cara

mengatasi nyeri

Rasional : Diperoleh pengetahuan tentang nyeri akan memudahkan kerja

sama dengan Askep untuk memecahkan masalah.

3. Evaluasi nyeri, catat karakteristik dan frekuensi nyeri.

Rasional : Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas akan dapat

mempermudah dalam melakukan tindakan selanjutnya.

4. Ajarkan dan bantu kx dalam mengatasi nyeri dengan memusatkan

perhatian pada pernafasan dan mobilisasi sesuai rencana.

Rasional : Mengembalikan fungsi gerak yang terganggu akibat efek

pembedahan keadaan semula dalam hubungan memenuhi

kebersihan dan aktivitas sehari-hari.

5. Berikan kompres hangat didaerah nyeri dan obs tanda-tanda vital

Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri dan mengetahui gejala dini yang

timbul.

6. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi

Rasional : Diharapkan dapat menghindari kesalah dalam pemberian terapi

obat / infus.

IV. PELAKSANAAN

Adalah terwujudnya dari rencana yang telah disusun sebelumnya pada tahap

perencanaan untuk mengatasi masalah klien secara optimal (Nasrul Effendi,

1995).

Page 7: Ademokarsinoma

V. EVALUASI

Evaluasi juga merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawtan yang

merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan

pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara

melibatkan pasien dan sesama tenaga kesehatan.

(Nasrul Effendi, 1995).

Page 8: Ademokarsinoma

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Arjatmo Tjokronegoro, Ilmu Penyakit Dalam, FKUI Jakarta, edisi tiga, Jakarta, 2001.

R. Sjamshidajr, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 1997.

Effendi Nasrul, 1995, Pengantar Proses Keperawatan, EGC, Jakarta.

Marlyn E. Doenges dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi tiga, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 2003.