Ade Sutrimo p51-p6BV5
description
Transcript of Ade Sutrimo p51-p6BV5
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III berisi tentang rancangan penelitian. Rancangan penelitian diawali
dengan desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, jalannya penelitian,
analisis data, etika penelitian dan jadwal kegiatan penelitian.
A. Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan desain pre experimental dengan
one group pre and posttest design without control group. Pengukuran
variabel penelitian dilakukan sebelum dan setelah intervensi. Pengaruh
intervensi penelitian didapatkan dari perbedaan kedua hasil pengukuran
(Saryono, 2008). Penelitian ini meneliti berapa besar pengaruh intervensi
GIM terhadap kecemasan pasien pre operasi SC dengan membandingkan
kecemasan sebelum intervensi dan setelah dilakukan intervensi. Gambaran
skema penelitian yang dilakukan yaitu (Nazir, 2005):
O1
(X)
O2
O1 : pengukuran kecemasan pre operasi SC sebelum: intervensi GIM
X : intervensi teknik relaksasi GIM
O2 : pengukuran kecemasan pre operasi SC setelah intervensi GIM
37
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yaitu posisi geografis dimana responden berada
sehingga proses penelitian dapat dilakukan. Peneliti memilih lokasi di
RSUD Banyumas karena prevalensi operasi SC yang tinggi dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan.
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian merupakan rentang waktu yang dibutuhkan untuk
dilakukannya penelitian dari penyusunan proposal sampai dengan laporan
hasil penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada 3 Januari
2013 sampai 31 Januari 2013.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Santjaka (2009) mendefinisikan populasi yaitu keseluruhan subjek
dimana sebagian daripadanya akan diambil untuk dilakukan pengukuran.
Hasil pengukuran akan menjadi dasar untuk generalisasi penelitian
(Saryono, 2011). Populasi penelitian merupakan rerata pasien pre operasi
SC selama tahun 2011 yaitu sebanyak 104 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti (Hidayat,
2003). Jumlah sampel dipilih menggunakan teknik sampling untuk bisa
mewakili populasi. Besar sampel dalam penelitian diambil menggunakan
cara non probability sampling dengan metode consequotive sampling.
Metode consequotive sampling merupakan pengambilan sampel dengan
38
pertimbangan dan tujuan tertentu diantaranya waktu, biaya, tenaga. Besar
sampel penelitian tidak terbatas pada jumlah tetapi sebanyak sampel yang
didapatkan oleh peneliti dalam kurun waktu pelaksanaan penelitian yaitu
selama 1 bulan yaitu pada tanggal 3 Januari 2013 sampai dengan 31
Januari 2013. Penelitian yang dilakukan mendapatkan sampel penelitian
sebanyak 21 responden yang sudah memenuhi kriteria penelitian.
Penentuan sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
(Saryono, 2011). Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek
penelitian mewakili dalam sampel penelitian dan memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana
subjek penelitian tidak mewakili dalam sampel penelitian karena tidak
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2003). Sampel pada
penelitian ini merupakan pasien pre operasi SC dengan kriteria inklusi dan
eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1) Pasien yang bersedia menjadi responden hingga akhir penelitian
2) Pasien pre operasi terprogram (elective)
b. Kriteria eksklusi
1) Pasien yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental yang tidak
dapat berkomunikasi dengan baik (tuna rungu, tuna grahita)
2) Pasien pre operasi yang mendapat terapi farmakologis maupun
nonfarmakologis untuk menurunkan kecemasan lainnya
3) Pasien dengan halusinasi dan atau gangguan kejiwaan lain
39
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang
menstimulasi variabel target (Saryono, 2011). Variabel bebas dalam
penelitian yaitu intervensi teknik relaksasi GIM.
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi dan menjadi akibat dari variabel bebas (Hidayat, 2003).
Variabel terikat dalam penelitian yaitu kecemasan pasien pre operasi SC.
3. Variabel pengganggu (confounding variable) dalam penelitian meliputi
ketidakmampuan fisiologis dan ancaman sistem diri, potensial stresor,
maturitas, pendidikan, respon koping, status sosial ekonomi, keadaan fisik,
tipe kepribadian, lingkungan, dukungan sosial, usia, dan jenis kelamin.
40
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian
No Variabel Definisi
Operasional Cara Ukur Hasil ukur
Skala
Ukur
1 Variabel
bebas:
Teknik
relaksasi
GIM
Teknik relaksasi
untuk berfantasi
pada pasien yang
difasilitasi oleh
musik berdurasi
15 menit
diberikan
menggunakan
rekaman audio
sebanyak dua kali
intervensi.
Intervensi teknik
relaksasi GIM
- -
2 Variabel
terikat:
Kecemasan
pasien pre
operasi SC
Keadaan
psikologis pasien
berupa
kekhawatiran
pada pasien pre
operasi SC
menjelang operasi
SC
Menggunakan
kuisioner kombinasi
T-MAS dan APAIS
yang telah
dimodifikasi.
Kuisioner berisi 18
penyataan berskala
likert, dan
mengisinya dengan
tanda check pada 0-
4. Kecemasanan
terukur dengan
melihat skor
kuisionernya.
0-72 Rasio
3 Usia Usia responden
terhitung sejak
lahir sampai
dengan tahun
sekarang
Mengisi kuisioner
dan melihat data
rekam medik
<20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
Ordinal
4 Pekerjaan Cara seseorang
untuk memenuhi
kebutuhan hidup
(biologis, sosial,
dan psikologis)
Mengisi kuisioner
dan melihat data
rekam medik
Tidak
mempunyai
pekerjaan
Mempunyai
pekerjaan
Nominal
5 Penghasilan Nominal rupiah
penghasilan per
bulan
Mengisi kuisioner
dan melihat data
rekam medik
<Rp.795.000
>Rp.795.000
Ordinal
6 Pendidikan Jenjang
pendidikan atau
sekolah yang
telah dicapai
seseorang
Mengisi kuisioner
dan melihat data
rekam medik
SD
SMP
SMA
PT
Ordinal
41
E. Instrumen Penelitian
Saryono (2010) menyebutkan bahwa instrumen merupakan suatu alat
ukur yang dikembangkan untuk menerjemahkan variabel yang dipergunakan
dalam mengungkap data suatu penelitian. Instrumen penelitian merupakan hal
yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena menentukan keakuratan
data yang diperoleh. Semakin baik pengukuran variabel penelitiannya maka
akan semakin baik pula instrumen penelitian. Penelitian dilaksanakan
menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari:
1. Kuisioner karakteristik responden yang berupa lembar check list berisi
usia, pekerjaan, penghasilan dan pendidikan.
2. Kuisioner pengukuran kecemasan pre operasi SC
Kuisioner pengukuran kecemasan pre operasi SC menggunakan
kombinasi kuisioner T-MAS yang sudah dimodifikasi dan dikombinasikan
dengan kuisioner APAIS. Kuisioner penelitian pengukuran kecemasan
berisi 18 butir penyataan dengan skala likert dan responden mengisinya
dengan cara memberi tanda check pada angka 0-4 sesuai keadaan yang
dialami responden dalam menjawab masing-masing butir pernyataan.
Kuesioner kecemasan yang dilakukan dalam penelitian yaitu
modifikasi kuisioner T-MAS dan dikombinasikan dengan kuisioner
APAIS. Kuisioner penelitian pengukuran kecemasan berisi 18 butir
penyataan dengan skala likert. Responden mengisinya dengan cara
memberi tanda checklist pada angka 0-4 sesuai keadaan yang dialami
responden pada masing-masing pernyataan.
42
Faktor kecemasan yang dimasukkan dalam butir pernyataan
penelitian meliputi kecemasan pre operasi SC terhadap dirinya berupa
respon psikologis dan fisiknya, kecemasan terhadap bayi yang akan
dilahirkannya, lingkungan baru di rumah sakit, kecemasan karena
informasi persalinan dengan metode SC, kecemasan finansial, pemberian
anestesi dan tindakan operasi yang akan dilakukannya. Penyataan
kuisioner merupakan kalimat negatif diasumsikan sebagai pernyataan
favourable sebanyak 18 pernyataan. Kisi–kisi pernyataan dalam kuisioner
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 3. Kisi-kisi pernyataan instrumen kecemasan pre operasi SC
No Faktor kecemasan Butir pernyataan
nomor
1. Kecemasan terhadap diri pasien 1, 2, 3, 4, 6, 13
2. Kecemasan terhadap bayi yang akan dilahirkan 7, 12
3. Kecemasan terhadap lingkungan baru di rumah
sakit
8, 10, 11
4. Kecemasan finansial keluarga 5
5. Kecemasan terhadap tindakan operasi 9, 16, 17,
6. Kecemasan terhadap pemberian anestesi 14
7. Kecemasan karena informasi persalinan dengan
metode SC
15, 18
Kecemasan pre operasi SC berdasarkan pengategorian kuisioner yang
dadaptasi dari Ginting (2002) dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu tidak
cemas bernilai 0, kecemasan ringan pada rentang 1–18, kecemasan sedang
pada rentang 19–36, kecemasan berat pada rentang 37–54 dan kecemasan
sangat berat/panik dalam rentang 55-72.
43
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan uji reliabilitas harus dilakukan sebelum peneliti
melakukan proses penelitian. Validitas merupakan keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa
yang akan diukur (Saryono, 2008). Alat ukur dalam penelitian yaitu
kecemasan pasien pre operasi SC berupa kuesioner pertanyaan.
Uji validitas instrumen kuisioner pengukuran kecemasan dilakukan pada
22 responden yang karakteristik sama dengan responden saat pelaksaan
penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Uji statistik yang akan
digunakan untuk menguji validitasnya setiap butir pernyataan kuisioner
dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment.
Saryono (2011) menyebutkan bahwa uji korelasi dilakukan untuk
mengetahui kemampuan instrumen dalam mengukur variabelnya. Uji korelasi
yang digunakan menguji kuatnya hubungan antara skor masing-masing butir
pernyataan dengan skor total kuisioner. Hasil uji validitas menunjukkan 18
butir pernyataan valid.
Awalnya butir pernyataan sebanyak 30, dieliminasi 12 butir
pernyataannya karena tidak valid. Pernyataan yang dieliminasi dalam
kuisioner yaitu 4 pertanyaan respon psikologis dan fisiknya, 4 pernyataan
kecemasan terhadap bayi yang akan dilahirkannya, 1 pernyataan lingkungan
baru di rumah sakit, 1 pernyataan kecemasan finansial, 1 pernyataan
pemberian anestesi dan 1 pernyataan tindakan operasi yang akan
dilakukannya.
44
Reliabilitas merupakan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan tersebut diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan. Uji reliabilitas merupakan uji instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur subyek yang sama akan menghasilkan data
yang sama (Saryono, 2011). Uji reliabilitas yang dilakukan pada instrumen
penelitian menggunakan alpha cronbach. Hasil uji reliabilitas dengan skor
0.847.
G. Jalannya Penelitian
Penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
a. Persiapan materi dan konsep yang mendukung jalannya penelitian.
b. Studi pendahuluan penelitian untuk mendapatkan data–data yang
mendukung penelitian.
c. Penyusunan proposal penelitian dan konsultasi dengan dosen
pembimbing.
d. Seminar proposal penelitian.
e. Revisi proposal penelitian.
f. Permohonan ijin dari Ketua Jurusan Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu–ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman
kepada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
(Bakesbang Pol dan Linmas) Kabupaten Banyumas, Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan RSUD
Banyumas dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
45
2. Tahap pelaksanaan
a. Menentukan sampel penelitian uji instrumen dengan kriteria
penelitian yang ditentukan di bangsal maternitas RSUD Margono
Soekarjo untuk menguji validitas dan reliabilitas kuisioner kecemasan
pre operasi SC yang hasilnya digunakan untuk proses penelitian.
b. Proses pelaksanaan penelitian dimulai dengan menentukan sampel
penelitian dengan kriteria penelitian yang ditentukan dan
mendapatkannya dari status pasien di bangsal maternitas RSUD
Banyumas.
c. Melakukan pendekatan interpersonal dengan keluarga dan pasien
lalu menawarkan untuk menjadi responden penelitian.
d. Melakukan inform consent kepada pasien dan keluarga untuk
memberikan informasi dan teknis penelitian dan persetujuan menjadi
responden.
e. Responden mengisi kuisioner karakteristik responden berupa usia,
pekerjaan, penghasilan dan pendidikan responden dan kuisioner
kecemasan pre operasi SC sebelum dilakukan intervensi GIM.
f. Melakukan intervensi teknik relaksasi GIM yang pertama selama
18 menit dengan tahapan relaksasi sebagai berikut: teknik nafas
dalam, bimbingan imajinasi, musik, induksi positif dan terminasi.
g. Terminasi perlakuan GIM hari pertama dan kontrak untuk
perlakuan pagi saat hari operasi keesokan harinya.
46
h. Peneliti datang sesuai kontrak dan melakukan intervensi GIM
yang kedua pagi hari sebelum operasi dilakukan.
i. Memberi waktu istirahat kepada responden selama lima menit
setelah intervensi GIM yang kedua.
j. Responden mengisi kuisioner kecemasan pre operasi SC setelah
intervensi GIM.
k. Terminasi kepada responden dan keluarga atas kesediaanya
membantu penelitian.
3. Tahap penyelesaian
a. Melakukan pengecekan data (editing), apakah data sudah sesuai.
b. Data yang sudah lengkap seleksi, kemudian diolah menggunakan
bantuan komputer meliputi tahap coding dan tabulating.
c. Data yang telah diolah kemudian dianalisis hasilnya meliputi
analisis univariat, uji normalitas data dan analisis bivariat.
d. Membuat laporan hasil penelitian.
e. Seminar hasil penelitian.
f. Pengumpulan skripsi.
47
H. Analisa Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan proses pengolahan data
sebagai berikut:
1. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh. Peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan
data, jika ada data yang salah, maka data tersebut tidak dipakai.
2. Coding
Coding merupakan penglasifikasian hasil observasi/pemeriksaan yang
sudah ada menurut jenisnya, dengan cara memberi tanda pada masing-
masing kolom dengan kode berupa angka/huruf/simbol lainnya. Peneliti
membuat daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti kode tersebut. Data yang
dilakukan coding meliputi pendidikan yaitu 1 = tidak sekolah, 2 = SD, 3 =
SMP, 4 = SMA dan 5 = Perguruan tinggi, coding untuk pekerjaan yakni 1
= tidak mempunyai perkerjaan dan 2 = mempunyai pekerjaan serta coding
untuk penghasilan meliputi 1 = <Rp.795.000 dan 2 = >Rp.795.000.
3. Tabulating
Tabulating merupakan suatu kegiatan memasukkan data dari hasil
penelitian ke dalam master tabel berdasarkan kriteria yang telah ada.
Tabulasi merupakan membuat tabel hasil observasi yang sudah diberi skor
dan dimasukkan ke dalam tabel. Tabulasi juga dilakukan untuk menyusun
48
dan menghitung data hasil pengkodean untuk disajikan dalam tabel sesuai
kategori variabel.
4. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data menggunakan program statistik komputer dan
dianalisis dengan uji statistik. Teknik analisis data dalam penelitian
analitik ini menggunakan statistika inferensial (menarik kesimpulan), yaitu
menyimpulkan parameter berdasarkan statistik.
5. Cara analisis
Setelah dilakukan pengumpulan data maka komponen variabel
penelitian yang dapat dilakukan analisis meliputi:
a. Analisis univariat
Analisis univariat merupakan pengumpulan data yang disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan ukuran tendensi sentral.
Skala data nominal atau ordinal danalisis menggunakan distribusi
frekuensi dan persentase. Variabel penelitian usia, pekerjaan,
penghasilan dan pendidikan dianalisis secara deskriptif dengan
menghitung persentase. Variabel, kecemasan pasien pre operasi SC
sebelum diintervensi dan kecemasan pasien pre operasi SC setelah
diintervensi disajikan dengan menggunakan ukuran tendensi sentral.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui interaksi variabel bebas dan terikat. Analisis bivariat
penelitian direncanakan menggunakan uji statistik parametrik paired t-
49
test yang menyaratkan data setiap variabel yang akan dianalisis
berdistribusi normal. Oleh karena itu perlu adanya uji normalitas data
sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Uji normalitas data
menggunakan uji Saphiro Wilk karena jumlah sampel yang kecil (≤50
sampel).
Uji normalitas skor kecemasan sebelum intervensi GIM
menunjukkan hasil 0,016 sedangkan uji normalitas skor kecemasan
setelah intervensi menunjukkan 0,004 karena hasilnya <0,05 maka data
tidak terdistribusi normal. Karena data tidak terdistribusi normal maka
uji bivariat paired t-test diganti menjadi uji non parametrik Wilcoxon.
I. Etika Penelitian
Penelitian menjunjung tinggi prinsip etika penelitian yang merupakan
standar etika dalam melakukan penelitian Saryono (2011). Prinsip etika
penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Prinsip manfaat (beneficience)
Prinsip manfaat dalam penelitian harus memperkecil risiko dan
memaksimalkan manfaat. Dengan terlibat dalam penelitian maka
responden mendapatkan intervensi teknik relaksasi GIM sehingga respon
kecemasan yang dialaminya dapat menurun. Risiko yang timbul dalam
penelitian ini minimal karena intervensi GIM bukan tindakan invasif yang
membahayakan pasien. Responden dikondisikan dalam kondisi dan
lingkungan yang tenang selama proses penelitian berlangsung.
50
2. Prinsip menghormati martabat manusia (non–malefience)
Prinsip non–malefience meliputi hak untuk menentukan pilihan
keikusertaan dalam penelitian dan hak mendapatkan data yang lengkap.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan interpersonal kepada keluarga
dan responden. Peneliti menggunakan inform consent yang diberitahukan
sebelum perlakuan diberikan kepada responden. Responden juga diberikan
penjelasan tentang tujuan, proses penelitian, jenis data yang dibutuhkan
dalam penelitian, komitmen responden untuk mengikuti proses penelitian
sampai akhir, potensial yang akan terjadi dan kemanfaatan penelitian.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Prinsip kerahasiaan menjamin semua informasi yang dikumpulkan
dalam penelitian tidak dibuka di depan publik. Data yang dijadikan
variabel penelitian ini berupa karakteristik responden dan skor kecemasan
pre operasi SC hanya ditampilkan untuk keperluan ilmiah dan disajikan
hanya dengan menuliskan kode tanpa keterangan nama reponden
(anonimity), alamat maupun data pribadi pasien untuk menjamin
kerahasian responden.