Addison Disease

8
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI KELENJAR ADRENAL Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang penting untuk kelangsungan hidup.(Mary Baradero.2009). Kelenjar adrenal (kelenjar suprarenalis) terletak di atas masing-masing ginjal yang berbentuk ceper. Beratnya sekitar 5 – 9 gram dengan dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelenjar adrenal terbagi atas dua bagian yaitu korteks (bagian luar) dan medulla (bagian dalam). Fisiologi dari kelenjar adrenal yaitu mensekresi ACTH. Berikut penjelasan dari kedua bagian kelenjar adrenal. 1. Korteks. Bagian luar korteks adrenal berwarna kekuning-kuningan dan menghasilkan kortisol. Korteks berasal dari jaringan mesodemis. Korteks adrenal menghasilkan hormon kortikostoroid dan hormon kelamin. Korteks adrenal terdiri atas tiga zona jaringan terpisah yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis. Gangguan korteks adrenal yaitu penyakit addison disebabkan oleh hiposekresi hormon-hormon korteks adrenal dan Sindroma Chusing merupakan akibat hipersekresi korteks adrenal, terutama kortisol. HORMON FUNGSI Aldosteron - Meningkatkan reabsorpsi ion Na +

Transcript of Addison Disease

Page 1: Addison Disease

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI KELENJAR ADRENAL    

Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang penting untuk kelangsungan hidup.(Mary Baradero.2009).

     Kelenjar adrenal (kelenjar suprarenalis) terletak di atas masing-masing ginjal yang berbentuk

ceper. Beratnya sekitar 5 – 9 gram dengan dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelenjar

adrenal terbagi atas dua bagian yaitu korteks (bagian luar) dan medulla (bagian dalam). Fisiologi

dari kelenjar adrenal yaitu mensekresi ACTH.

Berikut penjelasan dari kedua bagian kelenjar adrenal.

1.      Korteks.

           Bagian luar korteks adrenal berwarna kekuning-kuningan dan menghasilkan kortisol.

Korteks berasal dari jaringan mesodemis. Korteks adrenal menghasilkan hormon kortikostoroid

dan hormon kelamin. Korteks adrenal terdiri atas tiga zona jaringan terpisah yaitu zona

glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis.

           Gangguan korteks adrenal yaitu penyakit addison disebabkan oleh hiposekresi hormon-

hormon korteks adrenal dan Sindroma Chusing merupakan akibat hipersekresi korteks adrenal,

terutama kortisol.

HORMON FUNGSI

Aldosteron -       Meningkatkan reabsorpsi ion Na+

oleh ginjal ke dalam darah

-       Meningkatkan ekskresi ion K+ oleh ginjal di dalam urine

Kortisol -       Meningkatkan penggunaan lemak dan kelebihan asam

amino

-       Menurunkan penggunaan glukosa untuk energi

-       Meningkatkan pengubahan glukosa menjadi glikogen di

hati

-       Efek antiinflamatorik : menstabilkan lisosom dan

menghambat efek histamin

2.      Medulla

Page 2: Addison Disease

           Medulla berbentuk lonjong, tersusun dalam kelompok korda pendek dan saling

beranastomis dan memiliki inti besar.medulla berasal dari jaringan saraf primitif. Sel ini

mensekresi norepinefrin dan epinefrin yang mengandung sel-sel ganglion simpatis dan kelenjar

medulla adrenal. Hormon ini sekresinya dirangsang oleh impuls simpatis dari hipotalamus.

           Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin) keduanya disekresi pada keadaan

stress dan membantu mempersiapkan tubuh.

HORMON FUNGSI

Norepinefrin -        Menyebabkan vasokontriksi kulit, visera, dan otot skelet

Epinefrin -        Meningkatkan frekuensi jantung

-        Mendilatasi bronkiolus

-        Menurunkan peristaltik

-        Meningkatkan pengubahan glikogen menjadi glukosa di

hati

-        Menyebabkan vasodilatasi otot skelet

-        Menyebabkan vasokontriksi kulit dan visera

-        Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi

-        Meningkatkan laju respirasi sel

           Tanpa adanya hormon kortisol dan aldosteron yang dihasilkan korteks adrenal, proses

metabolik tubuh tidak bisa memberi respons yang adekuat terhadap stressor fisik. Stressor yang

lebih berat bisa mengakibatkan syok dan kematian, misalnya infeksi berat, pembedahan dan

kecemasan berat.

B.     PENGERTIAN

     Insufisiensi Adrenal atau Penyakit addison adalah hipofungsi korteks adrenal primer akibat

dari kerusakan pada korteks adrenal. (Cermin dunia Kedokteran No.39).

     Penyakit addison adalah penyakit endokrin yang langka dimana kelenjar adrenalin

memproduksi hormon steroid yang tidak cukup.(Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedi

Bebas).

C.    INSIDEN

Page 3: Addison Disease

     Insidensi penyakit addison jarang dijumpai, di Amerika Serikat tercatat 0’4 per 100.000

populasi. Sedangkan di Rumah Sakit tercatat 1 dari 6.000 penderita yang dirawat. Dari data yang

ditemui , frekuensi pada laki-laki dan wanita yang terseran penyakit tersebut hampir sama.

Menurut Thom, laki-laki 56 % dan wanita 44 %. Penyakit ini dapat dijumpai pada semua umur,

tetapi lebih banyak terdapat pada umur 30 – 50 tahun.

D.    ETIOLOGI

Hipofungsi Korteks adrenal disebabkan oleh beberapa penyebab , yaitu :

1.      Proses autoimun. karena proses autoimun didapatkan pada 75 % dari penderita. Secara

histtologik tidak ditemukan 3 lapisan korteks adrenal.

2.      Tuberkulosis. Kerusakan kelenjar adrenal akibat tuberkulosis ditemukan pada 21 % dari

panderita. Ini terjadi karena tampak daerah neksrosis yang dikelilingi oleh jaringan ikat dengan

serbukan limfosit yang kadang-kadang dijumpai tuberkel.

3.      Infeksi lain. Penyebab kerusakan kelenjar adrenal karena infeksi oleh kuman stapilococcus yang

sering menyebabkan pendaharan dan nekrosis.

4.      Bahan-bahan kimia. Obat-obatan dapat menyebabkan hipofungsi kelenjar adrenal karena

mampu membloking enzim.

5.      Iskemia. Embolisasi dan trombosis dapat menyebabkan iskemia korteks adrenal, walaupun hal

ini jarang terjadi.

6.      Infiltrasi. Hipofungsi korteks adrenal akibat infiltrasi misalnya metastasis tumor.

7.      Perdarahan. Perdarahan korteks adrenal dapat terjadi pada penderita yang mendapat

pengobatan antikoagulan, pasca operasi tumor adrenal.

8.      Sekresi ACTH. Sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar hipofisis akan menimbulkan

insufisiensi adrenal akibat penurunan stimulasi korteks adrenal.

E.     PATOFISIOLOGI

     Penyakit Addison atau hipofungsi adrenal terjadi akibat kurangnya kortisol, aldosteron, dan

androgen.

     Kekurangan kortisol menyebabkan berkurangnya glukogenesis, penurunan glikogen di hati,

dan peningkatan jaringan perifer terhadap insulin. Kombinasi dari berbagai perubahan dalam

metabolisme karbohidrat yang menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kadar glukosa

Page 4: Addison Disease

darah yang normal sehingga terjadi hipoglikemia pada saat puasa. Karena rendahnya kandungan

glikogen di hati, maka penderita hipofungsi adrenal tidak tahan dengan kekurangan makan dalam

waktu yang lama. Konsekuensi lain dari defesiensi kortisol adalah peningkatan umpan balik

negatif dalam sekresi peptida yang berasal dari proopimelanokortin (POMC), termasuk ACTH

dan MSH. Hal tersebutlah yang menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit. Dan kortisol dapat

memberikan respons normal terhadap stress, sehingga penderita penyakit ini tidak dapat

menahan stress.

     Kekurangan aldosteron akan meningkatkan pengeluaran natrium dan reabsorpsi kalium di

ginjal. Deplesi garam menyebabkan berkurangnya air dan volume plasma. Menurunnya volume

plasma menimbulkan hipotensi postural.

F.     TANDA/GEJALA

Penyakit Addison ditandai oleh beberapa gejala klinik , yaitu :

1.      Hiperpigmentasi.

        Pigmentasi pada penyakit Addison disebabkan karena timbunan melanin pada kulit dan

mukosa. Pigmentasi dapat juga terjadi pada penderita yang menggunakan kortikosteroid jangka

panjang, karena timbul insufisiensi adrenal dengan akibat meningkatnya ACTH. Pigmentasi ini

terutama pada kulit yang mendapatkan tekanan dan pigmentasi pada mukosasering tampak pada

mukosa mulut.

2.      Hipotensi.

           Ini merupakan gejala dini dari penyakit addison, di mana tekanan darah sistolik biasanya

antara 80 – 100 mmHg, sedangkan tekanan diastoliknya berkisar antara 50 – 60 mmHg.

Mekanisme penyebab terjadinya hipotensi ini diduga karena menurunnya hormon yang

mempunyai efek langsung pada tonus arteriol serta akibat gangguan elektrolit. Reaksi yang

terjadi yaitu perubahan sikap yang abnormal, pada perubahan posisi dari berbaring menjadi

posisi tegak maka tekanan darah akan menurun yang menimbulkan keluhan pusing, lemah,

penglihatan kabur, berdebar-debar.

3.      Kelemahan badan.

           Kelemahan badan ini disebabkan karena gangguan keseimbangan air dan elektrolit serta

gangguan metabolisme karbohidrat dan protein sehingga didapat kelemahan sampai paralisis otot

Page 5: Addison Disease

bergaris. Dan akibat metabolisme protein menyebabkan otot bergaris atropi dan bicara menjadi

lemah. Gejala kelemahan otot ini berkurang setelah pemberian cairan, garam serta kortikosteroid.

4.      Penurunan berat badan.

           Penurunan berat badan ini karena adanya anoreksia, gangguan gastrointestinal lain,

dehidrasi serta katabolisme protein yang meningkat pada jaringan ekstrahepatik, terutama

jaringan otot. Dengan pengobatan yang adekuat akan didapatkan kenaikan berat badan.

5.      Anoreksia

           Anoreksia merupakan gejala yang mula-mula tampak disertai perasaan mual dan muntah,

nyeri epigastrium, disfagia, konstipasi, kadang-kadang dapat terjadi diare.

           Pada kasus yang berat, gangguan metabolisme natrium dan kalium dapat ditandai oleh

pengurangan natrium dan air serta dehidrasi berat.

G.    TES DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN

     Diagnosis penyakit addison dipastikan oleh hasil-hasil pemeriksaan laboratorium. Berikut

hasil pemeriksaan laboratorium :

-          Kortisol plasma : Menurun dengan tanpa respons pada pemberian ACTH secara IM  atau IV.

-          ACTH : meningkat secara mencolok (pada primer) dan menurun (pada sekunder)

-          ADH : meningkat

-          Aldosteron : menurun

-          Elektrolit : kadar dalam serum mungkin normal atau natrium sedikit menurun sedangkan kalium

sedikit meningkat.

-          Kreatinin : mungkin meningkat (karena terjadi perfungsi ginjal)

-          Eritrosit : anemia normokromik ( mungkin tidak nyata/terselubung dengan penurunan volume

cairan) dan hematokrit (Ht) meningkat (karena hemokonsentrasi). Jumlah limsofit mungkin

rendah, eosinofil meningkat.

     Ada beberapa pengobatan yang harus dilakukan pada penyakit addison, yaitu :

a.       Terapi sulih dengan kortisol, biasanya 20 – 30 mg/hari dalam dosis terbagi.

b.      Hidrokortison disuntikkan secara intravena yang kemudian diikuti dengan pemberian infus

dekstrosa 5%.

c.       Asupan peroral diberikan secara bertahap

Page 6: Addison Disease