Activity Based Management

15
Ringkasan Materi Kuliah “MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS” Oleh : Musliha Saleh Nur Hidayah Armawati Sophia Ririn Kali PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 1

description

Makalah

Transcript of Activity Based Management

Page 1: Activity Based Management

Ringkasan Materi Kuliah

“MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS”

Oleh :

Musliha Saleh

Nur Hidayah

Armawati

Sophia Ririn Kali

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

1

Page 2: Activity Based Management

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management)

merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber

daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk

dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber

dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas

apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-

aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya

melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul

karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.

Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas

yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik

tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber

daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang

ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang

baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan

berkesinambungan (continous improvement).

2. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Aktivitas berdasarkan manajemen merupakan pendekatan yang

terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang

bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer

value) dan meningkatkan laba perusahaan melalui penyediaan nilai pelanggan

tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari activity-based

costing system, dimana antara ABM dengan ABC saling berkaitan satu sama

lain.

2

Page 3: Activity Based Management

3. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai

berikut:

a. Dimensi biaya (cost dimension).

Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas, produk

dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana biaya-biaya

sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan kemudian biaya

aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan demikian dimensi ini

merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber daya biaya (cost of

resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost of activities) terhadap

obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan produk agar dapat

menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut termasuk penetapan

harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas untuk usaha perbaikan.

b. Dimensi proses (process dimension).

Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan,

mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik pelaksanaannya.

Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung jawaban berdasarkan

aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung jawaban aktivitas bukan

pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi kinerja system secara

menyeluruh bukan pada kinerja secara individu. Dengan demikian dimensi ini

merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori informasi yang baru mengenai

kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu

biaya dan bagaimana pengukuran kinerjanya.

3. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based

Management

Usaha perbaikan secara terus-menerus dengan cara penerapan system

manajemen biaya yang baru ke dalam suatu organisasi tidak secara otomatis

bisa diterima oleh organisasi tersebut. Karyawan dari organisasi tersebut

3

Page 4: Activity Based Management

umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena

perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based

management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan termasuk

perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya organisasi

menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang tinggi dari seluruh

karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung keberhasilan dari

penerapan ABM di suatu organisasi.

Dukungan manajemen puncak dan komitmen

Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM dan ABC

membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan dan peran

serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan penerapannya.

Proses perubahan

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah

dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari proses yang

sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya. Elemen-elemen dari

proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas, sekumpulan tujuan, dan

tindakan lanjutan.

Pendidikan lanjutan

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta

meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja yang cepat

sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program manajemen biaya

yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja sama dari karyawan

suatu organisasi.

4

Page 5: Activity Based Management

4. ABM Operasional dan ABM Strategis

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua

kategori:

a) ABM operasional

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan

aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan

benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM

operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen,

proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran

kinerja.

b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan

profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang

telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang

tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan

meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak

menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan

pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis

menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini

produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan

pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan,

dsb), segmentasi pasar, dan saluran distribusi.

5. Definisi Activity – Based Management (ABM)

Activity – Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas

untuk meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk

meningkatkan nilai tersebut tersebut.

5

Page 6: Activity Based Management

Dengan Activity – Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat

melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) dan suatu aktivitas proses sehingga

akan teridentifikasi peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan

meningkatkan efesiensi proses (prosess improvement).

Activity – Based Management (ABM) ini merupakan pendekatan

management yang berfokus untuk dapat;

1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktifitas yang

dilakukan

2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added

dan aktivitas non-value added

3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan

menghilangkan non-value added activity.

Activity – Based Management (ABM) memiliki dua tujuan yaitu :

1. Memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan

2. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pada pelanggan

Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan memfokuskan pada aktifitas-

aktifitas yang terdapat di perusahaan.

6. Hubungan Activity - Based Management (ABM) dengan Activity - Based

Costing

ABC memberikan informasi dan ABM menggunakan informasi ini

dalam berbagai analisis yang di desain untuk menghasilkan perbaikan yang

berkesinambungan. Jadi setelah menerapkan Activity – Based costing (ABC),

perusahaan kemudian melakukan Activity – Based Management (ABM).

Secara luas dengan menerapkan ABM ini, maka nilai yang diterima

pelanggan akan lebih bernilai untukmelihat bagaimana ABM menggunakan

informasi ABC, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

6

Page 7: Activity Based Management

G/L data

Assign Cost Resource Drive

Activity

Assign Activity Cost

Product cost and profitabilitas

Activity View

Define Activityes

Activity Analisi

Profitability Viev

Activity Measures

Metodologi Dua Tahap ABM

Bagan Vertikal (profitability view) adalah pandangan ABM yang

bertujuan untuk menyempurnakan kekurangan penelusuran biaya pada objek-

objek biaya dengan cara :

1. Sumber daya yang diperoleh dari G/L data diidentifikasikan dan sumber

daya tersebut merupakan pemicu biaya untuk menentukan biaya

2. Kemudian biaya-biaya dari sumber daya tersebut ditelusuri pada aktivitas-

aktivitas apa yang akan dilakukan

3. Setelah menelusuri biaya-biaya pada aktifitasnya, maka dapat ditentukan

biaya-biaya aktivitas tersebut yang juga sebagai pemicu aktivitas.

Kemudian biaya-biaya aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan

pelanggan, sehingga dapat ditrentukan biaya produk dan keuntungan yang

diperoleh.

Bagian horizontal adalah pandangan ABM untuk mengendalikan

aktivitas-aktivitasnya dengan cara :

7

Page 8: Activity Based Management

1. Mengidentifikasi aktivitas untuk mengetahui mengapa activity tersebut

dilakukan

2. Setelah aktivitas diidentifikasikan maka dapat ditentukan aktivitas-

activitas apa saja yang akan dilakukan

3. Kemudian aktivitas-aktivitas dianalisis dengan mengukur aktivitas

tersebut. Hasilnya aktifitas-aktifitas tersebutdapat diklarifikasikan sebagai

aktifitas yang mempunyai nilai tambah (value added activity) dan

aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah (non-value added activity).

7. Komponen Model Activity – Based Management (ABM)

Activity – Based Management merupakan paying bagi perubahan

budaya yang diperlukan untuk persaingan global. Komponen-komponen yang

mendukung keberhasilalan ABM meliputi:

1. Just in Time (JIT)

Merupakan sistim produksi yang kompherensif dan sistem manajemen

persediaan dimana bahan baku dan suku cadang dibeli produksi sebanyak

yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses

produksi.

2. Perencanaan strategis

Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan

keunggulan strategi perusahaan dengna tantangan lingkungan dirancang

untuk pencapaian tujjuan perusaaan melalui pelaksanaan yang tepat

perusahaan.

3. Akuntansi aktivitas

Akuntansi yang berkaitan dengan aktifitas-aktifitas di dalam operasi

perusahaan.

4. Manajemen lingkaran hidup

Melibatkan management aktifitas, mulai dari tahap pengembangan untuk

menjamin agar biaya daur hidup secara total jumlah hanya lebih rendah

dibandingkan kompetitor.

8

Page 9: Activity Based Management

5. Manajemen kinerja

Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandangan

strategic ke masa depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai

alat komunikasi untuk pihak-pihak yang membutuhkannya.

6. Manajemen investasi

Bagaimana seorang manager investasi mengelola uang, dimana dalam

proses ini dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan

berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut.

7. Perbaikan terus menerus

Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap

program ‘Continuous Improvement’ dalam hal kualitas dan faktor

keberhasilan kritis.

8. Target biaya

Menentukan biaya yang diharapkan utnuk suatu produk berdasarkan harga

yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba

yang diharapkan.

9. Analisis nilai pelanggan

Suatu analisa yang dilakukan utnuk menentukan apakah suatu aktivitas

memiliki nilai (value) bagi pelanggan atau tidak dengan cara melihat apa

yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan untuk

memperoleh suatu produk atau jasa.

10. Branchmarking

Proses mengidentifikasi factor keberhasilan kritis (critical success factor)

yang dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan tujuan

untuk mencapai kinerja yang baik.

Komponen-komponen tersebut digunakan untuk mengelola aktivitas-

aktivitas agar dapat mengeleminasi pemborosan. Misalnya mengeleminasi

pemborosan dengan menekan persediaan (persediaan nol), mengelimanasi

aktivitas-aktivitas yang tidak bermilai tambah, mengefisiensikan aktivitas

bernilai tambah yang tidak efesien, mengeleminasi kerusakan (kerusakan nol),

9

Page 10: Activity Based Management

mengeleminasi pengerjaan kembali (pengerjaan kembali nol), mengurangi

setup mesin (menjadi satu), meningkatkan keterampilan karyawan.

8. Keunggulan Activity – Based Management (ABM)

Keunggulan utama Activity – Based Management (ABM) yaitu :

1. ABM mengukur efektifitas proses dan aktifitas bisnis kunci dan

mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki

untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.

2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan

sumber datanya untuk mempertahan kan keunggulan kompetitif

perusahaan.

9. Kegunaan Activity – Based Management (ABM)

Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity – Based

Management (ABM) ini dengan maksud untuk :

1. Mengurangi harga pokok dan mengoptimalkan desain produk

2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan

3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.

10