Action Plan Akreditasi Smk n 1 Karanganyar Kab. Purbalingga 2014 Fix
Click here to load reader
-
Upload
imam-alfarabi -
Category
Documents
-
view
32 -
download
5
description
Transcript of Action Plan Akreditasi Smk n 1 Karanganyar Kab. Purbalingga 2014 Fix
SMK N 1 KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTIMEDIA
NO Komponen Indikator Ketercapaian Penyebab Langkah Tindak lanjut
Juli Agus Sept
1 2 3 4 5 6 7 8I STANDAR ISI
1
Real
2
Real
3
Belum terealisasi Ren
Ketercapaian Saat Ini
Jadwal rencana Perbaikan dan Realisasi 2014
Hasil Yang dicapai (Di isi saat Tindak Lanjut)
1.2 KTSP Dikembangkan oleh Program Keahlian dengan melibatkan berbagai pihak
Mengembangkan KTSP bersama seluruh guru mata pelajaran, dunia usaha atau dunia industri
1. SK Kepsek dan daftar hadir kegiatan telah direalisasi
Pemahaman kurikulum belum merata kepada seluruh unsur
1. Bedah kurikulum untuk menyamakan persepsi kurikulum 2. Sinkronisasi
1. Bedah kurikulum telah dilaksanakan dengan hasil Review Kurikulum
1.3 KTSP dikembangkan melalui beberapa mekanisme
Mengembangkan KTSP melalui 6 kegiatan pokok seperti melibatkan guru, komite, DU/DI, pengawas dinas pendidikan melalui workshop, review dan revisi serta tahap final
Kegiatan belum direalisasi
Pengembangan kurikulum belum sepenuhnya merata kepada seluruh mapel
1. Analisis kurikulum untuk menyamakan persepsi kurikulum 2. Sinkronisasi dengan DU/DI
1.5 Menyusun kurikulum mulok berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan berbagai pihak
Mengembangkan Kurikulum mulok dengan 5 pihak seperti guru mapel, komite, kakomli, kepala sekolah, pengawas dinas pendidikan
Pemahaman kurikulum belum merata kepada seluruh unsur
1. Analisis kurikulum untuk menyamakan persepsi kurikulum 2. Sinkronisasi dengan DU/DI 3. perlu konsultasi dengan konselor untuk mengembangkan keunggulan lokal
4
Ren
5
6
Real
II STANDAR PROSES
7
Ren
1.10 memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
100% guru yang memberikan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Baru 60% guru yang memberi tugas terstruktur dan tidak terstruktur
Kurang pahamnya manfaat tugas terstruktur dengan tugas tidak terstruktur
Perlunya analisa pada silabus dan RPP yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
1.12 Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
Lebih dari 90% pembelajaran menggunakan laptop, LCD, e-learning, pemanfaatan bahan ajar dari internet, penggunaan power point dll
Baru 50% guru yang menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran TIK
Peralatan TIK yang belum lengkap/belum terpenuhi seperti LCD proyektor, laptop dan komputer
Perlu penambahan peralatan TIK seperti LCD proyektor, laptop dan komputer yang dianggarkan melalui RKAS thn 2014/2015
Ren dan Real
Mulai pembenahan perbaikan dan penambahan alat - alat untuk pembelajaran seperti komputer dan LCD proyektor
1.17 Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75% untuk setiap mata pelajaran.
6 atau lebih mata pelajaran dengan KKM 75% atau lebih
Mapel produktif, kewirausahaan, dan penjasorkes yang mempunyai KKM 75
Pemahaman penetapan KKM belum merata kepada seluruh guru mapel
IHT penetapan KKM yang tinggi berpengaruh kepada nilai dan tingkat kelulusan
IHT penetapan KKM sudah terealisasi, hanya saja belum semua mapel menetapkan KKM 75
2. 24 Kegiatan wirausaha pada unit produksi atau business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, dan materi program keahlian
Berjalannya fungsi roda kewirausahaan/bisnis center di lingkungan sekolah tapi dilakukan secara pribadi oleh guru produktif
Belum ada Business center/unit produksi
Belum ada SK kepala sekolah untuk pengelola unit produksi/business center
Dibangunnya unit produksi / busines center
8
Real
9
Ren
III STANDAR KMPETENSI LULUSAN
2. 31 Kepala sekolah/madrasah dan ketua program keahlian melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.
90% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut
dengan cara memeberi teguran kepada guru yang tidak sesuai prosedur serta mengikutkan guru untuk pelatihan baik tingkat kabupaten, provinsi atau nasional
Kurangnya komunikasi antar unsur yang terkait
adanya evaluasi kinerja sekolah dan pemberian reward untuk guru yang berprestasi
Pemberian reward kepada guru yang berprestasi
2. 36 Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar dalam satu tahun terakhir.
menjalankan 7 kalia kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi sebagai sumber belajar
Siswa sudah mengakses internet dan prakerin ditempat DU/DI
Kurang minat peserta didik untuk membaca dan mengunjungi tempat-tempat yan bersejarah dan berteknologi
Perlu motivasi dan agenda sekolah untuk mengunjungi tempat bersejarah dan perpustakaan kepada peserta didik
10
IV STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
11
3.42 Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil terbaik
Sekolah/madrasah melaksanakan lebih dari 4 kali kegiatan
Lomba futsal antar kelas dan antar sekolah, seleksi popda, lomba menyanyi antar kelas dan sekolah tingkat kabupaten, lomba debat B.Indonesia dan B.Inggris, lomba desain poster, dll
Belum adanya program pemberian penghargaan yang layak bagi siswa berprestasi.
1. Pembuatan program pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi. 2. Pemberian penghargaan bagi siswa yang mempunyai prestasi di bidang tertentu (non aademik)
Ren dan Real
1. Diprogramkan pembenahan sistem penghargaan kepada siswa melalui surat penetapan pemberian penghargaan dan sangsi
4.71 Guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat sesuai dengan keahliannya
Sebanyak 76-100% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi profesi sesuai keahliannya
Baru 40% guru mata pelajaran produktif mempunyai sertifikat sesuai keahliannya
1. Partisipasi guru dalam workshop kompetensi keahlian masih terkendala oleh waktu. 2. Belum semua kebutuhan kompetensi ada di lapangan 3. Untuk memperoleh sertifikat dari LSP memerlukan biaya yang mahal
1. Mengirim guru untuk melaksanakan workshop kompetensi keahlian di LPMP atau LSP. 2. Bekerjasama dengan lembaga lain untuk adanya pelatihan kompetensi
Ren dan Real
1. Telah didaftarkan guru ke BP Dikjur untuk pelatihan dan uji kompetensi
12
13
V STANDAR SARANA DAN PRASARANA
4.78 Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring.
Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 91-100% dari yang direncanakan dalam RK-S/M
Supervisi Kepala sekolah sudah menyeluruh keterlaksanaannya
1. Belum efektifnya jadwal pelaksanaan supervisi guru oleh Kepala Sekolah 2. Perencanaan pelaksanaan supervisi belum efektif karena hampir semua supervisi dilakukan oleh kepala sekolah
1. Penyusunan perencanaan supervisi guru 2. Penyusunan jadwal pelaksanaan supervisi guru oleh Kepala Sekolah 3. pelaksanaan supervisi bisa dibantu/dilakukan oleh waka kurikulum, guru senior atau kakomli
Ren dan Real
1. Tim Supervisi telah dibentuk oleh Kepala Sekolah 2. Jadwal supervisi telah dibuat dan akan segera dilaksanakan
4.85 Laboran program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
Memiliki kualifikasi akademik minimal D-I sesuai program keahlian
Laboran / Tool Man belum mempunyai sertifikat laboran sesuai kualifikasi
Laboran / Tool Man hampir seluruhnya lulusan SMK dan belum mempunyai kesempatan untuk mengikuti diklat/pelatihan laboran
1. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang mempunyai program sertifikasi laboran. 2. Mengirim tool man untuk mengikuti diklat sertifikasi laboran
Ren dan Real
1. Akan dilaksanakan pelatihan dan uji kompetensi bagi Toolman dan tenaga Perawatan sarana di BP Dikjur Jateng
14
VI STANDAR PENGELOLAAN
15
VII
5.100 Sekolah/Madrasah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala
Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan
1. Pemeliharaan ringan telah dilakukan namun baru mencapai 60 %. 2. Pemeliharaan berat baru dilakukan pada kisaran 25%
1. Karena luasnya volume pemeliharaan ringan yang harus ditangani. 2. Pemeliharaan berat terkendala oleh besarnya anggaran yang harus ditanggung 3. jarang dilakukan pemeliharaan sehingga program pemeliharaan dialih fungsi menjadi program perbaikan
1. Pemeliharaan ringan dijadwalkan pada tahun anggaran. 2. Pemeliharaan berat diusulkan pada Komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Ren dan Real
1. Telah dianggarkan untuk perawatan dan perbaikan sarana fisik di SMK Negeri 1 Karanganyar Purbalingga
6.132 Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dimiliki sekolah/madrasah mampu menyalurkan penempataan kerja bagi lulusan di DU/DI dalam 3 tahun terakhir
Sebanyak 60% lulusan mendapatkan pekerjaan melalui BKK
Sekitar 20% siswa yang tercatat dalam penyaluran tamatan oleh BKK
1. BKK berada diluar sistem pengelolaan sekolah (struktur organisasi sekolah) 2. Banyak alumni yang tidak melaporkan diri apabila telah mendapatkan pekerjaan
1. Mem backup BKK dalam pengelolaan sekolah . 2. Pendataan alumni dan penataan sistem pengelolaan BKK
Ren dan Real
1. Perombakan struktur pengelolaan BKK dan pendataan sistem serta kerjasama penyaluran tamatan
STANDAR PEMBIAYAAN
16
Real
VIII STANDAR PENILAIAN
17
Kepala Sekolah
Drs. SAHIRNIP.19630114 198910 1 001
7.151. Sekolah/madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun terakhir.
Membelanjakan 96%-100% alokasi anggaran
Sekitar lebih 100% biaya penggadaan soal-soal ulangan dan administrasi
Perencanaan anggaran (RAB) yang kurang tepat sehingga kebutuhan melebihi dari anggaran
Mengambil dana lain untuk menyelesaikan penggandaan soal ulangan
Bendahara sekolah kerepotan dalam membuat laporan pertanggungjawaban dan perencanaan yang tepat pada RKAS mendatang dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait
8.175 Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Koordinasi belum berjalan karena kepanitiaan dilaksanakan secara terpusat oleh Bidang Akademik
1. Sistem pelaksanaan evaluasi terpusat di bidang akademik 2. Program keahlian hanya menggunakan produk yang dikeluarkan oleh Bidang Akademik
1. Melibatkan Kepala Program Keahlian dalam pelaksanaan evaluasi 2. Sistem evaluasi dilaksanakan di Program Keahlian
Ren dan Real
Ketua Program keahlian kurang berperan
Yth, Pak Imam Hida
Assalamu'alaikum. Wr. WbSetelah kami pelajari actionplan akreditasi Bapak ada koreksi sebagai berikut:1. Judul SMKN Kertak Hanyar, kabupaten .................2. Indikator ketercapaian pada kolom 2 supaya diisi dari perangkat instrumen akreditasi option A atau option B3. Kolom 7, rencana dibuat mulai bulan Juli4. Kolom 8, dikosongkan, diisi setelah pekerjaan terealisasi5. Actionplan harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah + stempel6. Actionplan dikirim ke kami dalam bentuk PDFthank.Mohammad AndadariSMS 081381472965
Yth, Pak Imam Hida
Assalamu'alaikum. Wr. WbSetelah kami pelajari actionplan akreditasi Bapak ada koreksi sebagai berikut:1. Judul SMKN Kertak Hanyar, kabupaten .................2. Indikator ketercapaian pada kolom 2 supaya diisi dari perangkat instrumen akreditasi option A atau option B3. Kolom 7, rencana dibuat mulai bulan Juli4. Kolom 8, dikosongkan, diisi setelah pekerjaan terealisasi5. Actionplan harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah + stempel6. Actionplan dikirim ke kami dalam bentuk PDFthank.Mohammad AndadariSMS 081381472965