Acara Xi Yulida Qurrata Aini

18
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA ACARA XI INDRA PERABA KULIT Disusun Oleh: YULIDA QURRATA AINI (E1A012062) Kelas A/ Semester VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

description

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG KULIT

Transcript of Acara Xi Yulida Qurrata Aini

LAPORAN PRAKTIKUMANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

ACARA XIINDRA PERABA KULIT

Disusun Oleh:

YULIDA QURRATA AINI(E1A012062)Kelas A/ Semester VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2015

ACARA XIINDRA PERABA KULIT

A. Pelaksanaan Praktikum1. Tujuan praktikum:Mahasiswa terampil dalam melaksanakan prosedur untuk memahami jenis dan fungsi indra peraba kulit.

1. Hari, tanggal praktikum:Sabtu, , 30 Mei 2015

1. Tempat praktikum:Laboratorium Biologi FKIP, Universitas Mataram.

B. Landasan Teori Kulit adalah organ tunggal yang terberat di tubuh, dengan berat sekitar 16 % dari berat badan total . kulit terdiri atas dua lapisan utama epidermis, yaitu lapisan epitel yang berasal dari ektoderm dan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang bersal dari mesoderm. Batas epidermis dan dermis tidak teratur, dan tonjolan dermis disebut papila saling mengunci dengan tonjolan epidermis yang disebut epidermis ridges (rabung epidermis) (Junquiera.2007:590). Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis(Isnaeni,2006:87).Reseptor untuk temperatur tersebar dibawah kulit tidak sama dan seluruh bagian tidak sama pekanya. Tiitk dingin 8 kali lebih banyak dari titik panas. Panas badan menjadi faktor juga, yaitu rasa dingin jika lebih dingin dari panas, badan dan panas bila temperatur lebih panas dari panas badan. Reseptor sakit (nyeri) tersebar di seluruh tubuh agak teratur. Pada setiap cm2 terdapat kurang lebih 100 noktah nyeri. Reseptor rabaan sebetulnya campuran dari reseptor-reseptor tersebut. Kehalusan kita tergantumg dari jarak reseptor-reseptor (Tim Dosen.2015:14). Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis (Pearce, 2009:200).C. Alat dan Bahan 1. Alat a) Alat tulisb) Pulpenc) Penggarisd) Tipe-xe) Garputala f) Pemanasg) Gelas kimia h) Pisau bedah

2. Bahana) Air dinginb) Air panasc) Air normal

D. Cara Kerja 1. Rasa Panas dan Dingina. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunkan,b. Memanaskan air hingga setengah mendidih di atas pemanas,c. Menyiapkan 3 gelas kimia yang berukuran sama,d. Menuangkan air panas, air dingin dan air biasa(normal) pada masing-masing gelas kimia berukuran sama,e. Meletakkan air panas disebelah kanan, air dingin disebelah kiri dan air normal di tengah,f. Memasukkkan tangan kanan ke air panas dan tangan kiri ke air dingin secara bersamaan,g. Mencatat rasa yang dirasakan kulit tangan,h. Mengangkat kedua tangan dari air panas dan air dingin tersebut secara bersamaan kemudian memasukkan kedua tangan ke air normal secara bersamaan,i. Mencatat kembali rasa yang dirasakan pada kedua kulit tangan,j. Melakukan kegiatan diatas untuk setiap praktikan dalam satu kelompok,k. Mencatat hasil pengamatan yang didapat kedalam tabel,l. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

2. Penempatan Tekanan dan Pengenalan Sentuhan Dasara. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,b. Menutup mata praktikan yang akan menjadi objek pengamatan,c. Membuka telapak tangan praktikan yang akan diamati kemudian menandai telapak tangan tersebut dengan pulpen,d. Meyuruh praktikan yang telah ditutup matanya untuk mencari tanda yang diberikan pada telapak tangannya kemudian praktikan memberi tanda dengan pulpen pada daerah tersebut,e. Mengukur jarak tanda yang diberikan ke tanda yang di buat praktikan yang ditutup matanya,f. Mengulangi kegitan tersebut selama 3 kali pengulangan kemudian mencatat dan menghitung rata-rata jarak tersebut,g. Mengulangi semua kegiatan di atas dengan menggati bagian yang di tandai yaitu lengan dan tengkuk,h. Mengulangi kegiatan diatas untuk setiap praktikan dalam kelompok,i. Mencatat semua hasil pengamtan yang didapat ke dalam tabel hasil pengamatan,j. Mebersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

3. Penilaian Bentuka. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,b. Menutup mata praktikan yang akan menjadi objek pengamatan,c. Menyiapkan 5 bahan dengan bentuk yang berbeda-beda,d. Menyuruh praktikan yang ditutup matanya untuk meraba kelima bahan tersebut,e. Menggoreskan satu persatu bahan-bahan tersebut ke lengan praktikan kemudian menyuruh praktikan untuk menebak bahan yang digoreskan,f. Mencatat benar atau salah tebakan dari praktikan tersebut,g. Mencatat hasil pengamatan ke dalam sebuah tabel,h. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

E. Hasil pengamatan 1. Rasa Panas dan Dingin

NONAMARESPON

AIR ES(KIRI)AIR PANAS(KANAN)AIR BIASA

KIRIKANAN

1WIWIDINGINPANASPANASDINGIN

2SYIFADINGINPANASPANASDINGIN

3RISKADINGINPANASPANASDINGIN

4CHUNODINGINPANASPANASDINGIN

5YULISDINGINPANASPANASDINGIN

6YULIDADINGINPANASPANASDINGIN

2. Penempatan tekanan dan pengenalan suhu dasarKeterangan:I= TELAPAK TANGANII= LENGAN BAWAHIII= TENGKUK

a. WIWINOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 0,67 cm 0,5 cm

2II. Tengkuk3,63 cm 0,7 cm

3III. Leher1,3 cm 0,6 cm

b. CHUNONOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 0,5 cm 0,1 cm

2II. Tengkuk 0,93 cm 0

3III. Leher 0,97 cm 0,6 cm

c. YULIDANOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 3,97 cm 2,3 cm

2II. Tengkuk 2,57 cm 1,7 cm

3III. Leher 1,57cm 0,5 cm

d. SYIFANOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 0,27 cm 0

2II. Tengkuk 1,17 cm 0,5 cm

3III. Leher 3,17 cm 2 cm

e. RISKANOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 0,6 cm 0

2II. Tengkuk 2 cm 1 cm

3III. Leher 0,8 cm 0,5 cm

f. YULISNOPERCOBAANRATA-RATA JARAK KESALAHANJARAK KESALAHAN TERKECIL

1I. Telapak tangan 0,57 cm 0,4 cm

2II. Tengkuk 1,5 cm 0,9 cm

3III. Leher 1,63 cm 1,2 cm

3. Penilaian bentukNONAMANAMA BENDA

TIP-XBOLPOINPENGGARISGARPUTALAPISAU

1WIWIXXX

2SYIFAXXX

3RISKAXXX

4CHUNOXXX

5YULISXX

6YULIDAXXXX

F. Pembahasan Indra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada kulit. Tujuan dari praktikum indra peraba kulit ini adalah agar mahasiswa terampil dalam melaksanakan prosedur untuk memahami jenis dan fungsi indra peraba kulit. Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermisdan lapisan dalam atau lapisan dermis. Padaepidermistidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.Epidermistersusun atas empat lapis sel. Sebagai alat peraba, kulit dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan..Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerahepidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dariepidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekatepidermis. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai alat ekskresi serta pengatur suhu tubuhDalam praktikum ini dilakukan tiga kali percobaan untuk indra peraba kulit, yaitu rasa panas dan dingin, Penempatan tekanan dan pengenalan suhu dasar dan ketiga pengenalan bentuk. Pada percobaan rasa panas dan dingin, digunakan 3 air dengan suhu yang berbeda, yaitu air panas, air dingin dan air dengan suhu normal. Pada percobaan penempatan tekanan, dilakukan dengan menusuk atau memeberi tekanan pada kulit praktikan dimana mata praktikan ditutup kemudian praktikan menunjukkan posisi tekanan yang dirasakan. Sedangkan pada respon pengenalan bentuk juga dilakukan dengan menutip mata praktikan kemudian menggoreskan benda yang berbeda pada kulit praktikan. Benda yang digunakan adalah lima benda yang berbeda yaitu tip-x, polpen, penggaris, garputala dan pisau. Respon yang dirasakan terhadap setiap perlakuan dalam percobaan merupakan respon yang diterima karena adanya reseptor pada kulit. Dari hasil percobaan, pada saat percobaan rasa panas dan dingin, praktikan mencelupkan kedua tangan pada dua baskom yang berbeda, baskom kanan berisi air hangat dan baskom kiri berisi air dingin. Kemudian setelah dicelupkan beberapa lama, mengangkat kedua tangan lalu pindahkan ke baskom yang berisi air biasa. Dari keenam praktikan diperoleh hasil bahwa setelah dimasukkan ke baskom yang berisi air normal, tangan kanan yang tadinya terasa panas menjadi terasa dingin dan tangan kiri yang tadinya terasa dingin menjadi terasa hangat. Hal ini sesuai dengan fungsi kulit sebagai thermoreseptor, yaitu dapat mendeteksi panas dan dingin. Bagian kulit yang menerima rangsang tersbut adalah bagian dermis. Pada lapisan dermis kulit terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya. Pada percobaan ini, kulit dapat merasakan berbagai macam respon yang terjadi.Pada percobaan pengenalan bentuk dengan lima benda yang berbeda, dan praktikan menjawab benda yang digoreskan pada kulit lengan dengan mata tertutup. Diperoleh hasil yang berbeda setiap praktikan, yaitu pada praktikan Wiwi, riska dan syifa menjawab benar pada benda 2 dan 3 yaitu polpen dan penggaris, dan salah pada tip-x, garputala dan pisau. Husnul menjawab benar pada benda 4 dan 5 yaitu garoutala dan pisau dan salah pada tip-x, polen dan penggaris, yulis menjawab benar pada benda 3, 4, 5 yaitu penggaris, garputala dan pisau, dan salah pada tip-x dan polpen, sedangkan yulida hanya menjawab benar pada benda 3 yaitu penggaris, dan salah pada 4 benda lainnya. Kita dapat membedakan benda benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Ketika mata ditutup, kita mencoba untuk berkonsentrasi penuh. Percobaan terakhir yaitu pada penempatan tekanan yaitu Praktikan diminta untuk menutup mata. Kemudian praktikan yang lain membuat titik pada telapak tangan, tengkuk lengan tangan dan leher praktikan dengan spidol atau polpen, lalu praktikan diminta untuk mencocokan titik yang telah dibuat sebelumnya dengan pulpen. Hasil yang diperoleh juga berbeda. Pada praktikan wiwi jarak rata-rata telapak tangan 0,67 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,5 cm, tengkuk 3,63 cm, dengan jarak kesalahan 0,7, dan leher 1,3 cm, dengan jarak kesalahan terkecil 0,6 cm. Husnul jarak rata-rata pada telapak tangan 0,5 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,1 cm, tengkuk 0,93 cm dengan jarak kesalahan 0, dan leher 0,97 cm dengan jarak kesalahan 0,6 cm. Yulida dengan jarak rata-rata pada telapak tangan 3,97 cm dengan jarak kesalahan terkecil 2,3 cm, tengkuk 2,57 cm dengan jarak kesalahan terkecil 1,7 cm, leher 1,57 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,5 cm. Praktikan syifa jarak rata-rata pada telapak tangan 0,27 c, dengan jarak kesalahan terkecil 0, tengkuk 1,17 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,5 cm, dan leher 3,17 cm dengan jarak kesalahan terkecil 2 cm. Praktikan riska jarak rata-rata pada telapak tangan 0,6 cm, dengan jarak kesalahan terkecil 0, tengkuk 2 cm dengan jarak kesalahan terkecil 1 cm, dan leher 0,8 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,5 cm. Praktikan yulis jarak rata-rata pada telapak tangan 0,57 cm, dengan jarak kesalahan terkecil 0,4, tengkuk 1,5 cm dengan jarak kesalahan terkecil 0,9 cm, dan leher 1,63 cm dengan jarak kesalahan terkecil 1,2 cm. Dari keenam praktikan diketahui bahwa jarak rata-rata dari penempatan tekanan tidak lebih dari 5 cm. Apabila dikaitkan dengan teori, bila jarak kurang dari 5 cm, maka syaraf peraba baik dan sbaliknya bila jarak lebih dari 5 cm, maka syaraf peraba kurang baik. Dari hasil tersebut semua praktikan dapat dikataakn memiliki indra peraba yang masih baik. Proses yang terjadi pada system saraf dimulai dengan adanya stimulus yang diterima oleh organ-organ sensorik yang disebut dengan reseptor sensorik. Reseptor sensorik terdapat di seluruh tubuh manusia, salah satunya yaitu ada reseptor taktil yang berada di permukaan tubuh. Sebenarnya reseptor taktil merupakan mekanoreseptor yang dipakai untuk mengenali rangsangan secara mekanis. Dalam hal ini kita mencoba fokus untuk mengingat titik pertama yang ditekankan pada permukaan kulit oleh praktikan lain. kulit kita mempunyai kepekaan terhadap rangsang seperti panas, dingin, tekanan, sentuhan dan rasa sakit karena di bagian tersebut banyak terdapat saraf-saraf sensori yang bekerja secara spesifik. Ujung saraf tersebut yaitu sebagai berikut, Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan. Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin. Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.

G. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:a. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermisdan lapisan dalam atau lapisan dermis. Padaepidermistidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.b. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang, sebagai alat peraba kulit dilengkapi dengan bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan.c. Ada beberapa reseptor kulit diantaranya ujung saraf bebas yaitu serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.d. Kulit berfungsi sebagai thermoreseptor untuk mendeteksi rasa panas yang berperan adalah Ruffinis dan untuk mendeteksi rasa dingin yang disebut End Krause.e. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Tanpa melihat benda tersebut, ketika mata ditutup kita mencoba untuk berkonsentrasi penuh untuk menjawab benda yang kita rasakan. Ini sesuai dengan fungsi kulit sebagai mekanoreseptor.f. Kita dapat membedakan benda benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Ketika mata ditutup, kita mencoba untuk berkonsentrasi penuh. g. Proses yang terjadi pada sistem saraf dimulai dengan adanya stimulus yang diterima oleh organ-organ sensorik yang disebut dengan reseptor sensorik. h. Reseptor taktil merupakan mekanoreseptor yang dipakai untuk mengenali rangsangan secara mekanis. . Dalam hal ini kita mencoba fokus untuk mengingat titik pertama yang ditekankan pada permukaan kulit oleh praktikan lain. i. Bila jarak titik kecocokan dari penekanan sebelumnya kurang dari 5 cm, maka syaraf peraba baik dan sbaliknya bila jarak lebih dari 5 cm, maka syaraf peraba kurang baik.

2. Saran -

Daftar Pustaka

Junquiera, Luiz Carlos.2007.Histologi Dasar, Teks dan Atlas Edisi 10. Jakarta: EGC. Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Yogyakarta: penerbit kasinius.Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Tim Dosen.2015.Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Mataram: Universitas Mataram.