ACARA IV.docx

10
ACARA IV MANAJEMEN PERSEDIAAN A. Tujuan Tujuan dari acara IV Manajemen Persediaan adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa mampu menghitung jumlah persediaan yang optimal dengan EOQ dan Lot For Lot secara tabel. 2. Mahasiswa mampu menghitung jumlah persediaan dengan EOQ dan Lot For Lot secara matematik B. Tinjauan Pustaka Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi. Dapat dikatakan bahwa persediaan itu merupakan aktiva dari suatu perusahaan, apakah dalam bentuk mentah (bahan baku), atau dalam bentuk sedang proses, atau dalam bentuk barang jadi. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa ada 3 jenis persediaan yang berlaku umum di perusahaan yaitu persediaan bahan mentah, persediaan dalam proses, dan persediaan bahan jadi (Ma’arif dan Tanjung, 2004).

Transcript of ACARA IV.docx

Page 1: ACARA IV.docx

ACARA IV

MANAJEMEN PERSEDIAAN

A. Tujuan

Tujuan dari acara IV Manajemen Persediaan adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu menghitung jumlah persediaan yang optimal dengan

EOQ dan Lot For Lot secara tabel.

2. Mahasiswa mampu menghitung jumlah persediaan dengan EOQ dan Lot

For Lot secara matematik

B. Tinjauan Pustaka

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang

normal atau barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun

persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu

proses produksi. Dapat dikatakan bahwa persediaan itu merupakan aktiva dari

suatu perusahaan, apakah dalam bentuk mentah (bahan baku), atau dalam

bentuk sedang proses, atau dalam bentuk barang jadi. Oleh karena itu, dapat

diambil kesimpulan bahwa ada 3 jenis persediaan yang berlaku umum di

perusahaan yaitu persediaan bahan mentah, persediaan dalam proses, dan

persediaan bahan jadi (Ma’arif dan Tanjung, 2004).

Model matematika telah dikembangkan dalam lingkup manajemen

operasi untuk menentukan optimal tingkat persediaan. Model yang paling

banyak digunakan adalah model EOQ. Model ini dikembangkan oleh

F.W.Haris pada tahun 1913. Model ini juga dikenal sebagai model Wilson

EOQ. Menurut model ini, beberapa biaya (biaya pemesanan) menurun dengan

kepemilikan persediaan, sementara yang lain (memegang biaya) meningkat dan

bahwa kurva biaya total persediaan terkait memiliki titik minimum. Ini adalah

titik di mana biaya total persediaan diminimalkan. Kuantitas pesanan ekonomi

adalah tingkat persediaan yang meminimalkan total biaya penyimpanan

persediaan dan biaya pemesanan (Lwiki et.al, 2013)

Page 2: ACARA IV.docx

EOQ (Economic Order Quantity) atau dapat disebut juga jumlah

pemesanan yang ekonomis merupakan metode yang spesifik untuk menentukan

persediaan barang. EOQ adalah jumlah yang memberikan keseimbangan

antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan sehingga didapat biaya total

minimum. Total biaya pada EOQ adalah

Tc = PD + STs

+ DTs2

PH

dimana

Ts* = √2 S

DPH

Q* = DTs*

Pada kasus persediaan yang mengijinkan kekurangan bahan. Komponen total

biaya persediaan dipengaruhi pula oleh biaya backorder dan atau biaya lost-

sales (Jaya dkk, 2012).

Masalah persediaan merupakan masalah yang sangat penting bagi

sebuah perusahaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan

pada suatu resiko dimana perusahaan mengalami kendala karena tidak dapat

memenuhi keinginan pelanggan yang membutuhkan barang maupun jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Akan tetapi persediaan dapat

menimbulkan banyak biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, biaya

operasional pabrik, biaya gedung, dll). Karena itulah persediaan hanya

diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut lebih

besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkan. Persediaan barang diartikan

sebagai barang yang diperoleh perusahaan untuk dijual kembali atau diolah

lebih lanjut dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan. Perusahaan yang

dapat mengendalikan sistem persediaannya dengan tepat akan memudahkan

perusahaan untuk bertahan dalam kegiatan operasional dan menjaga kelancaran

operasi perusahaan. Untuk itu persediaan barang menjadi hal yang penting,

sebab sukses tidaknya perencanaan dan pengawasan persediaan akan

berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan, salah satunya pada

penentuan keuntungan perusahaan (Indroprasto dan Suryani, 2012).

Page 3: ACARA IV.docx

Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam

memenuhi kebutuhan perusahaan, antara lain menghilangkan resiko

keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan

perusahaan, menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik

sehingga harus dikembalikan, menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga

barang atau inflasi, untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara

musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia

dipasaran, mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon

kuantitas, dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya

barang yang diperlukan. Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang

mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulanya

dana menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya

biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun,

jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan

persediaan karena seringkali bahan tidak dapat didatangkan secara mendadak

dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi,

tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan (Herjanto, 2004).

Metode EOQ dapat dilaksanakan apabila kebutuhan-kebutuhan

permintaan pada masa yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan

relatif memiliki fluktuasi perubahan yang sangat kecil. Apabila jumlah

permintaan dan masa tenggang diketahui, maka dapat diasumsikan bahwa

jumlah permintaan dan masa tenggang merupakan bilangan yang konstan dan

diketahui. EOQ dihitung dengan menganalisis total biaya (TC). Total biaya

pada satu periode merupakan jumlah dari biaya pemesanan ditambah biaya

penyimpanan selama periode tertentu (Sibarani, 2013).

Keunggulan metode EOQ adalah dapat digunakan untuk mengetahui

berapa banyak persediaan yang harus dipesan, dalam hal ini bahan baku, dan

kapan seharusnya pemesanan dilakukan, dapat mengatasi ketidakpastian

permintaan dengan adanya persediaan pengaman (safety stock), mudah

diaplikasikan pada proses produksi secara massal, lazim digunakan pada rumah

sakit, yaitu pada persediaan obat. Kelemahan Metode EOQ adalah permintaan

Page 4: ACARA IV.docx

diasumsikan secara konstan, sedangkan dalam banyak situasi yang nyata

permintaan bervariasi secara substansial. Dalam bagian berikutnya, permintaan

acak akan dipertimbangkan. Biaya diasumsikan menjadi konstan, tetapi dalam

prakteknya seringkali ada potongan kuantitas untuk pembelian yang besar,

kasus ini membutuhkan suatu modifikasi dari model EOQ. Bahan dalam partai

diasumsikan semuanya sekali diterima, tetapi dalam beberapa kasusu akan

ditempatkan dalam persediaan secara continue selama di produksi.

Diasumsikan produk tunggal, tetapi terkadang satuan-satuan beragam dibeli

dari satu pemasok tunggal dan semuanya dikirim pada waktu yang sama. Biaya

persiapan diasumsikan tetap meskipun pada kenyataannya biaya ini sering

dapat dikurangi (Darmawan dkk, 2015).

Page 5: ACARA IV.docx

C. Soal

1. Sebauah perusahaan permen tiap tahunnya memerlukan bahan baku gula

sebanyak 500.000 ton. Dalam satu tahun, perusahaan tersebut memesan

bahan baku gula sebanyak 10 kali pemesanan. Harga bahan baku setiap

pemesanan Rp 350.000. Perusahaan mengeluarkan biaya Rp 10.000 untuk

menyimpan gula dalam 2 tahun. Berapa bahan baku yang harus dipesan

agar perusahaan mendapat total biaya minimum?

2. Perusahaann Yes-Food merupakan distributor tepung. Perusahaan Yes-food

bermitra dengan perusahaan Big-Food untuk memenuhi permintaan

konsumen yang semakin banyak. Berikut informasi perusahaan : Biaya

pemesanan untuk 3 unit sebesar Rp 72.000. Biaya simpan 12% unit/tahun

dengan harga perunit Rp 70.000. Kebutuhan bersih perusahaanYes-Food

berdasarkan permintaan konsumen

Bulan Ke Banyak unit1 402 353 504 255 756 607 858 509 2510 6011 5512 40

Berdasarkan data tersebut perencanaan kebutuhan material dari Yes-Food

dengan medote

a. L4L

b. EOQ jika pemesanan tetap 75 unit

Page 6: ACARA IV.docx

E.Kesimpulan

Berdasarkan analisis penentuan lokasi perusahaan dapat diambil kesimpulan

antara lain :

1. Jumlah persediaan pada metode Lot For Lot adalah 0.

2. Jumlah persediaan pada metode EOQ adalah 1345.

3. Hasil perbandingan metode Lot For Lot dengan EOQ diperoleh hasil

minimum pada metode Lot For Lot sebesar 6.048.000.

4. Titik minimum terdapat pada Q 4000 dengan TAC 89.214.000 dengan nilai

EOQ 4.241.024.

Page 7: ACARA IV.docx

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Gede Agus., Wayan Cipta., dan Ni Yulianthini Yoman. 2015. Penerapan Economic Order Quantity (Eoq) Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Tepung Pada Usaha Pia Ariawan Di Desa Banyuning Tahun 2013. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen, Vol. 3, No. 2.

Herjanto, Eddy. 2004. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta.

Indroprasto., dan Erma Suryani. 2012. Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika untuk Mengefisiensikan Biaya Persediaan. Jurnal Teknik ITS, Vol. 1, ISSN: 2301-9271.

Jaya, Stanley Surya., Tanti Oktavia., dan I gede Widyadana Agus. 2012. Model Persediaan Bahan Baku Multi Item dengan Mempertimbangkan Masa Kadaluwarsa, Unit Diskon dan Permintaan yang Tidak Konstan. Jurnal Tehnik Industri, Vol. 14, No. 2.

Lwiki, timothy., Patrick Ojera Boniface., Nebat Mugenda Galo., dan Virginia Wachira Kirigo 2013. The Impact of Inventory Management Practices on Financial Performance of Sugar Manufacturing Firms in Kenya. International Journal of Business, Humanities and Technology, Vol. 3, No. 5.

Ma’arif, Syamsul., dan Hendri Tanjung. 2004. Manajemen Operasi. Grasindo. Jakarta.

Sari, Feby Kartika., dan Retno Indryani. 2014. Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Apartemen Depapilio Tamansari. Jurnal Tehnik Pomits, Vol. 1, No. 1.

Sibarani, Elisabeth., Faigizi Bu’lolo Duhu., dan Sebayang Djakaria. 2013. Penggunaan Metode Eoq Dan Epq Dalam Meminimumkan Biaya Persediaan Minyak Sawit Mentah (Cpo). Jurnal Saintia Matematika, Vol. 1, No. 4.