ACARA 8

14
LAPORAN PRAKTIKUM PEKARANGAN DAN BUDIDAYA TANAMAN BUAH ACARA VIII PENGUKURAN KADAR VITAMIN C Disusun oleh : Nama : Nindya Arini NIM : 10/300162/PN/11979 Asisten : 1. Alfi Ma’rifah 2. Dewi Kurniawati Gol./ Kel. : C2/3 LABORATORIUM HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

description

Pengukuran kadar vitamin C

Transcript of ACARA 8

Page 1: ACARA 8

LAPORAN PRAKTIKUM PEKARANGAN DAN BUDIDAYA TANAMAN BUAH

ACARA VIII

PENGUKURAN KADAR VITAMIN C

Disusun oleh :

Nama : Nindya Arini

NIM : 10/300162/PN/11979

Asisten : 1. Alfi Ma’rifah

2. Dewi Kurniawati

Gol./ Kel. : C2/3

LABORATORIUM HORTIKULTURA

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: ACARA 8

ACARA VIII

PENGUKURAN KADAR VITAMIN C BUAH

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Tubuh manusia memerlukan nutrisi yang beragam untuk dapat melaksanakan fungsi

metabolismenya dengan baik dan sempurna. Selain karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan

dalam jumlah banyak sebagai sumber energi, tubuh menusia juga memerlukan zat pengatur

dan pembangun yang walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi memiliki peran yang

besar bagi tubuh manusia. Aneka buah-buahan merupakan makanan yang banyak

mengandung vitamin dan mineral yang menyuplai zat pembangun dan pengatur bagi tubuh.

Salah satu zat yang terkandung di dalam buah adalah vitamin C. vitamin C menjadi sangat

penting peranannya karena memiliki banyak peran dan fungsi bagi tubuh. Beberapa peran

utama vitamin C bagi tubuh adalah sebagai anti oksidan dan membantu meningkatkan daya

tahan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih tahan terhadap patogen penyebab penyakit.

Pada umumnya, metode yang digunakan untuk analisis kandungan vitamin C di dalam

buah adalah metode titrasi. Salah satu titran yang digunakan adalah larutan IKI 0,01 N.

Banyaknya IKI yang digunakan untuk titrasi menunjukkan kandungan vitamin C di dalam

buah yang dianalisis vitamin C nya. Dalam kimia, vitamin C juga disebut dengan asam

askorbat.

b. Tujuan

Mahasiswa dapat melaksanakan pengukuran kadar vitamin C buah dan melakukan

perhitungan.

Page 3: ACARA 8

II.TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh manusia memerlukan nutrisi yang beragam untuk dapat melaksanakan fungsi

metabolismenya dengan baik dan sempurna. Selain karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan

dalam jumlah banyak sebagai sumber energi, tubuh menusia juga memerlukan zat pengatur

dan pembangun yang walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi memiliki peran yang

besar bagi tubuh manusia. Aneka buah-buahan merupakan makanan yang banyak

mengandung vitamin dan mineral yang menyuplai zat pembangun dan pengatur bagi tubuh.

Salah satu zat yang terkandung di dalam buah adalah vitamin C. vitamin C menjadi sangat

penting peranannya karena memiliki banyak peran dan fungsi bagi tubuh. Beberapa peran

utama vitamin C bagi tubuh adalah sebagai anti oksidan dan membantu meningkatkan daya

tahan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih tahan terhadap patogen penyebab penyakit

(Sunardi,2008).

Jeruk lemon banyak digunakan untuk keperluan kuliner atau juga dapat digunakan

untuk keperluan non kuliner. Jeruk sering dipakai sebagai jus. Jus jeruk lemon berisi sekitar

5% asam sitrat yang member rasa asam pada lemon, dan memiliki pH antara 2 sampai 3.

Jeruk lemon dapat digunakan untuk mencegah makanan tertentu mudah mengalami oksidasi

(Wolfe, 2002).

Vitamin C atau asam askorbat dapat diperoleh buah-buahan atau sayuran. Vitamin C

juga bertindak sebagai antioksidan, molekul potensial disebut free radikal.  Antioksidan ini

kapasitas dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, melindungi terhadap

kanker, katarak, agerelated makula degenerasi retina dan penyakit kronis lainnya. Asupan

vitamin C mungkin akan sangat membantu untuk perokok,  karena mereka lebih mungkin

untuk menderita dari stres oksidatif dan kerusakan sel yang dapat menguras vitamin C (Azrin,

2009).

Vitamin ini mudah larut dalam air sehingga bila vitamin yang dikonsumsi melebihi

yang dibutuhkan, kelebihan tersebut akan dibuang dalam urine. Karena tidak disimpan dalam

tubuh, vitamin C sebaiknya dikonsumsi setiap hari. Dosis yang rata-rata dibutuhkan bagi

orang dewasa adalah 60-90 mg/hari. Tapi bisa juga lebih tergantung kondisi tubuh dan daya

tahan masing-masing orang yang berbeda-beda. Batas maksimum yang diizinkan untuk

mengkonsumsi vitamin C adalah 1000 mg/hari. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan

gusi berdarah, sariawan, nyeri otot atau gangguan syaraf. Kekurangan lebih lanjut

mengakibatkan anemia, sering mengalami infeksi dan kulit kasar. Sementara kelebihan

vitamin C dapat menyebabkan diare. Bila kelebihan vitamin C akibat penggunaan suplemen

Page 4: ACARA 8

dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan batu ginjal, sedangkan bila kelebihan

vitamin C yang berasal dari buah-buahan umumnya tidak menimbulkan efek samping

(Anonim, 2012).

Di antara yang paling abadi dari perawatan medis alternatif, vitamin C juga salah satu

yang paling populer. Pada tahun 2007, itu adalah vitamin yang paling banyak dijual, dengan

penjualan 884 juta dolar di US. Penggunaannya untuk mengobati penyakit kudis,  penyakit

defisiensi, vitamin C telah digunakan oleh non-mainstream dokter secara lisan dan parenteral

selama lebih dari 60 tahun sebagai agen terapeutik. Vitamin C banyak digunakan oleh

masyarakat untuk mencegah atau mengobati infeksi, terutama pilek. Dalam aplikasi yang

lebih kontroversial, dosis gram vitamin C dipromosikan oleh Nobel sebagai agen pengobatan

kanker (Padayatty et al., 2010).

Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daginf bagian yang

lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang.

Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pektin (serat larut air)

dan penyedia kalium yang baik. Kalium-mineral terbesar ketiga dalam tubuh setelah kalsium

dan fosfor, berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot,

mengatur pengiriman zat-zat gizi lain ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan

pada jaringan n sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah (Suhanda, 2006).

Page 5: ACARA 8

III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Pekarangan dan Budidaya Tanaman Buah Acara VIII yaitu Pengukuran

Kadar Vitamin C Buah yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 April 2014 di

Laboratorium Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta. Alat yang digunakan yaitu blender, labu takar 250 ml,

erlenmeyer, buret dan kain blacu. Bahan yang digunakan yaitu aquadest, amilum 1 %, larutan

IKI 0,01 N, buah jambu biji merah, jambu biji putih, jeruk lokal, jeruk impor, tomat hijau,

tomat merah, belimbing biasa, belimbing wuluh, apel fuji dan apel lokal

Langkah yang harus dilakukan yaitu menimbang 50 gram daging buah, lalu

ditambahkan 100 ml aquadest dan dihancurkan dengan blender. Lalu disaring dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 25 ml dengan 4 ulangan, kemudian ditambahkan

3-4 tetes amilum 1 %, lalu dititrasi dengan menggunakan IKI 0,01 N hingga terjadi

perubahan warna (biru). Setiap ml IKI 0,01 N sebanding dengan 0,88 mg asam askorbat,

sehingga kadar asam askorbat (vitamin C) dari bahan dapat dihitung dengan rumus :

A = ml IKI 0,01 N x 0,88 x P x 100

Bobot Sampel

Keterangan :

A : miligram Asam Askorbat per 100 gram buah

P : pengenceran

Page 6: ACARA 8

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Buahml IKI 0,01 N

A (mg/100gr)ulangan 1 ulangan 2 ulangan 3 rerata

Tomat hijau 1,1 1,1 1,1 1,1 968

Tomat orange 1 0,9 1 0,97 850,96

Blimbing bintang 2,1 1,5 2,1 1,9 1.672

Blimbing wuluh 0,3 0,3 0,5 0,37 322,67

Jambu biji putih 2,8 2,7 3 2,84 227,2

Jambu biji merah 6,2 4,6 8 6,27 5.517,6

Jeruk impor 1,1 1,2 1,3 1,2 1.056

Jeruk lokal 1,2 1 1,1 1,1 968

Apel hijau 1,5 1,75 1,75 1,67 1.466,7

Apel fuji 1 1 1 1 880

Tabel 1. Kandungan Vitamin C beberapa Buah

Contoh perhitungan :

A = ml IKI 0,01 N x 0,88 x P x 100

Bobot Sampel

Jambu biji merah = 6,27 x0,88 x100 x 100

10

= 5.517,6 mg/10 gram

B. Pembahasan

Semua buah halal dimakan dan memiliki nilai gizi yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh. Buah mengandung serat yang tinggi, air, mineral, dan vitamin-vitamin (terutama

vitamin C). buah juga banyak mengandung phytochemical yang diperlukan untuk menjaga

kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit. Mengkonsumsi buah secara teratur dapat

mengurangi resiko terkena kanker, penyakit jantung, stroke, alzemimer, katarak, dan

penurunan fungsi organ lain karena penuaan.

Secara umum, fungsi vitamin C

1. Vitamin C dalam tubuh diperlukan untuk sintesis kolagen, komponen struktural penting

dari pembuluh darah, tendon, ligamen, dan tulang.

Page 7: ACARA 8

2. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis neurotransmitter. Neurotransmiter sangat

penting untuk fungsi otak.

3. Vitamin C diperlukan untuk sintesis carnitine, sebuah molekul kecil yang sangat penting

untuk transportasi lemak untuk konversi menjadi energi.

4. Membantu metabolisme kolesterol menjadi asam empedu, yang mungkin memiliki

implikasi untuk tingkat kolesterol darah dan timbulnya batu empedu.

5. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat efektif. Bahkan dalam jumlah kecil,

vitamin C dapat melindungi molekul penting, seperti protein, lipid (lemak), karbohidrat,

dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas, racun,

ataupun polusi.

6. Meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Salah satu zat yang banyak di kandung buah dan banyak buah yang mengandungnya

adalah vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat merupakan nutrisi penting bagi manusia.

Vitamin C sangat penting untuk membantu tubuh manusia berfungsi dengan normal. Karena

tubuh kita tidak bisa memproduksi atau menyimpan Vitamin C, sehingga anjuran untuk

mengkonsumsi Vitamin C setiap hari. Vitamin ini mudah larut dalam air sehingga bila

vitamin yang dikonsumsi melebihi yang dibutuhkan, kelebihan tersebut akan dibuang dalam

urin. Kebutuhan vitamin C setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelamin dan usia.

Untuk mendapatkan fungsi vitamin C bagi kesehatan, orang dewasa pria setidaknya

membutuhkan 90 mg vitamin C/ hari, sedangkan untuk wanita membutuhkan 75 mg/hari.

Untuk anak laki-laki usia 14-18 tahun membutuhkan 65 mg vitamin C dan anak perempuan

membutuhkan 65 mg vitamin C.

Pada praktikum ini, beberapa buah digunakan sebagai bahan. Setiap buah yang

digunakan sebagai bahan terdiri atas dua jenis yang berbeda. Buah jambu biji terdiri dari

jambu biji merah dan jambu biji putih. Tomat, terdiri dari tomat hijau dan tomat orange.

Belimbing, belimbing bintang dan belimbing wuluh. Jeruk, jeruk lokal dan juga jeruk impor.

Apel terdiri dari apel fuji dan apel hijau. Pemilihan lebih dari satu jenis dalam satu buah

digunakan untuk membandingkan kandungan vitamin C dalam satu spesies buah. Adanya

beberapa buah digunakan untuk membandingkan kandungan vitamin C antar buah.

Pada praktikum ini, analisis vitamin C yang digunakan adalah dengan metode titrasi.

Titer yang digunakan adalah IKI 0,01 N. Sebelum dititrasi, bahan yang akan dianalisis diberi

dengan larutan amilum 1% beberapa tetes. Vitamin C akan bereaksi dengan iodine dalam

IKI. Kelebihan iodine akan dideteksi oleh amilum yang telah diberikan sebelumnya sehingga

warna larutannya menjadi biru. Reaksi vitamin C dengan iodine adalah sebagai berikut:

Page 8: ACARA 8

C6H8O6 + I2                      C6H6O6 + 2I- + 2H

Berdasarkan persamaan reaksi di atas apabila terkandung vitamin C dengan jumlah 2

mol maka diperlukan iodine sejumlah 2 mol untuk direduksi secara sempurna oleh vitamin C.

sehingga, dapat diartikan bahwa semakin banyak iodine yang diteteskan pada sampel maka

semakin besar jumlah vitamin C yang terkandung di dalam sampel.

Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan, jambu biji memiliki kandungan vitamin C

yang lebih banyak daripada buah yang lainnya. Kandungan vitamin C dalam buah jambu biji

merah adalah 5.517,6 mg setiap 100 gram buah. Berdasarkan hasil tersebut, kebutuhan

vitamin C sudah dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi 100 gram jambu biji. Kandungan

vitamin C pada jambu biji merah lebih banyak daripada jambu biji putih. Oleh karena itu,

harga jambu biji merah di pasaran lebih mahal daripada jambu biji putih, sehingga jambu biji

putih jarang dijual di toko buah.

Belimbing memiliki kandungan vitamin C yang tinggi (240 mg/100g) dalam

belimbing baik bagi kesehatan. Kandungan vitamin C yang tinggi dapat dijadikan antioksidan

untuk mencegah penyebaran sel kanker, disamping itu, belimbing berkhasiat untuk

meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah sariawan. Sedangkan pektin pada dinding sel

belimbing mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus hingga mendorong

pengeluarannya. Pada perlakuan buah belimbing digunakan dua jenis belimbing yaitu

belimbing biasa dan belimbing wuluh, dari perbandingan keduanya diketahui bahwa

kandungan vitamin C belimbing biasa lebih tinggi dibandinga dengan belimbing wuluh,

padahal menurut tingkat keasaman buah, belimbing wuluh lebih asam dibandingkan

belimbing biasa, sehingga hal ini menunjukkan bahwa buah yang asam belum tentu

kandungan vitamin C nya tinggi.

Buah tomat dapat dimakan dalam keadaan segar yaitu pada saat buah tomat berwarna

orange. Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa buah tomat orange memiliki

kandungan vitamin C lebih banyak dari pada buah tomat hijau, yakni sebesar 850,96 mg per

100 gram buah. Tomat orange adalah tomat yang kondisinya lebih matang daripada tomat

hijau. Oleh karena itu, wajar apabila kandungan vitamin C tomat orange lebih tinggi.

Semakin matang tomat, semakin kaya kandungan vitaminnya.

Pada perlakuan jenis jeruk digunakan jeruk lokal dan jeruk impor. Jeruk impor lebih

memiliki banyak vitamin C dibandingkan dengan jeruk lokal. Hal ini karena kualitas jeruk

impor lebih baik, sehingga kandungan vitamin C di dalamnya juga lebih tinggi. Pada buah

apel, justru kandungan vitamin C lebih baik ada pada buah apel lokal yang notabene bukan

merupakan buah asli Indonesia, melainkan buah subtropis.

Page 9: ACARA 8

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Kandungan Vitamin C Buah. <http://kumpulan.info/sehat/artikel-keseh ata n/ 48-artikel-kesehatan/80-kandungan-vitamin-c-buah.html >. Diakses pada tanggal 19 April 2014.

Azrin, S. 2009. Analysis of vitamin C in commercial fruit juices by iodometric titration. Universiti Teknologi MARA 6 : 1-24.

Padayatty, S. J., A. Y. Sun, Q. Chen ,M. G. Espey, and J. Drisko. 2010. Vitamin C: intravenous use by complementary and alternative medicine practitioners and adverse effects. Public Library of Science (PLoSONE) 5 : 1371-1414.

Sunardi. 2008. Nabi Saja Suka Buah. Aqwamedika, Solo.

Suhanda, I. 2006. Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Wolfe, David. 2002. Eating for Beauty. Maul Brothers Publishing, London.

Page 10: ACARA 8

LAMPIRAN